proposal pkmp-pembangkit-energi

26
A. JUDUL PROGRAM Pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa yang akan diikuti saat ini mengambil judul PEMBUATAN GENERATOR LISTRIK FREE ENERGI DENGAN MAGNET PERMANEN UNTUK SKALA RUMAH TANGGA, yang akan diuraikan secara jelas pada penjelasan berikutnya. B. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu permasalahan yang sangat penting untuk dicari pemecahan di negara Indonesia adalah krisi energi listrik. Ada banyak sekali sumber daya primer alam yang terbarukan dan bisa digunakan untuk menghasilkan energi listrik (Djiteng Marsudi, 2005) baik sumber bersifat alamiah seperti cahaya, angin dan air maupun yang bersifat material fisika seperti magnet permanent, perbedaan tekanan dan efek grafitasi. Semua itu bisa didayagunakan berdasarkan analisis ilmiah dan eksperimen sehingga benar-benar didapatkan hasil yang nyata. Sudah beberapa Negara baik di asia, eropa dan amerika yang telah mengembangkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan sebagai bentuk pemikiran dan kepedulian terhadap krisis energi listrik yang semakin meresahkan. Kita tahu bahwasanya cadangan sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan gas alam semakin lama akan semakin terkuras habis untuk memenuhi kuota 1

Upload: junt-trung

Post on 02-Aug-2015

791 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

A. JUDUL PROGRAM

Pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa yang akan diikuti saat ini

mengambil judul PEMBUATAN GENERATOR LISTRIK FREE ENERGI

DENGAN MAGNET PERMANEN UNTUK SKALA RUMAH TANGGA,

yang akan diuraikan secara jelas pada penjelasan berikutnya.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu permasalahan yang sangat penting untuk dicari pemecahan di

negara Indonesia adalah krisi energi listrik. Ada banyak sekali sumber daya

primer alam yang terbarukan dan bisa digunakan untuk menghasilkan energi

listrik (Djiteng Marsudi, 2005) baik sumber bersifat alamiah seperti cahaya,

angin dan air maupun yang bersifat material fisika seperti magnet permanent,

perbedaan tekanan dan efek grafitasi. Semua itu bisa didayagunakan

berdasarkan analisis ilmiah dan eksperimen sehingga benar-benar didapatkan

hasil yang nyata.

Sudah beberapa Negara baik di asia, eropa dan amerika yang telah

mengembangkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan sebagai

bentuk pemikiran dan kepedulian terhadap krisis energi listrik yang semakin

meresahkan. Kita tahu bahwasanya cadangan sumber energi tak terbarukan

seperti minyak bumi dan gas alam semakin lama akan semakin terkuras habis

untuk memenuhi kuota kebutuhan energi dunia, sedangkan untuk memulihkan

kembali akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan semakin

ditemukannya teknologi tinggi oleh para peneliti, semakin mempermudah dan

memperlebar penerapannya khususnya optimalisasi sistem pembangkit energi

dari sumber terbarukan.

Penerapan teknologi tinggi sebagai langkah optimalisasi hasil dari sistem

pembangkit listrik dengan energi terbarukan merupakan bentuk bayaran

kompensasi terhadap kecilnya debit energi yang dihasilkan. Kita tahu bahwa

debit energi yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan relatif lebih

kecil dibandingkan dengan debit energi dari sumber tak terbarukan (Djiteng

Marsudi, 2005). Akan tetapi dengan optimalisasi sistem diharapkan akan

mengahasilkan energi listrik dengan debit yang tidak kalah besar atau

1

setidaknya masyarakat sudah bisa mandiri dengan mempunyai pembangkit-

pembangkit listrik lokal yang bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara

swadaya.

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang sudah mengkaji bahkan

menerapkan sistem pembangkit energi listrik memanfaatkan gaya fisika

magnetik seperti Mike Brady dengan tema penelitian Permanent Magnet

Machine (dapat dilihat http://www.youtube.com/watch?v=PFGiWiXMHn0),

Lawrence Tseung dengan tema penelitian Wang Shum Ho Generator (dapat

dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=0uKm7UCVxyg) dan John

Bedini dengan tema penelitian Bedini Motor (dapat dilihat di

http://www.youtube.com/watch?v=nlO8UDsc-Fc). Dari penelitian tersebut

menjadikan potensi ketertarikan untuk menganalisa lebih lanjut tentang

kemungkinan modifikasi atau bahkan menemukan metode baru dengan

harapan bisa diciptakan sebuah karya penelitian yang berkualitas.

C. PERUMUSAN MASALAH

Dalam melakukan percobaan penelitian mengenai sistem pembangkit

listrik memanfaatkan magnet permanen ini diterapkan beberapa rumusan

masalah yang akan membantu mempermudah dalam melakukan analisis

penelitian sehingga mengetahui sebab akibat sebuah kajadian yang diamati.

Adapun rumusan masalah yang diterapkan adalah:

1. Bagaimana mengetahui sifat magnet permanen dengan

mengamati garis flux magnet serta kekuatannya yang ditimbulkan dari

material magnet yang digunakan. Sehingga menemukan konsep

penempatan magnet yang menghasilkan gaya tarik dan tolak paling kuat

dan pada akhirnya menghasilkan torsi paling tinggi. (Martin A. Plonus,

1978)

2. Bagaimana menemukan konsep manifestasi hukum

kekekalan energi pada disain yang akan dibuat, sehingga benar-benar

menerapkan konsep konversi energi secara elektris tanpa melawan hukum

kekekalan energi.

2

3. Bagaimana mendapatkan nilai arus dan tegangan keluaran

yang optimal yang sesuai dengan kapasitas generator pencatu ulang

(charger) maupun generator utama (primer). (Djiteng Marsudi, 2005)

4. Bagaimana menjadikan penemuan akhir yang bersifat

mudah dioperasikan, handal dan ekonomis, sehingga manfaat dapat

manfaatkan oleh masyarakat luas tanpa terkendala faktor biaya yang

tinggi.

D. TUJUAN PROGRAM

Dalam melakukan sebuah penelitian, hasil akhirnya diharapkan mampu

memberikan kontribusi positif berupa manfaat baik kepada kelompok yang

dapat menerapkannya secara langsung maupun kepada kelompok yang

berkeinginan meneruskan hasil penelitian yang ada agar diperoleh

kesempurnaan. Adapun manfaat dari hasil karya penelitian ini diharapkan

penerapannya oleh:

1. Masyarakat Rawan Energi Listrik

Hasil dari penelitian ini bisa bisa langsung dimanfaatkan oleh

masyarakat yang tentunya disertai dengan kebijakan yang dikeluarkan

untuk mengendalikan penggunaannya agar bisa berjalan dengan baik dan

benar. Pada konsep penemuan skala kecil, diharapkan bisa terbentuk

komunitas terkecil masyarakat yang mandiri energi dimasa mendatang,

sehingga tidak terlalu tergantung pada energi tak terbarukan. Dan untuk

konsep penemua skala besar, diharapkan bisa membantu menekan

penggunaan sumberdaya energi fosil yang semakin menipis dan membantu

mencegah global warming sedini mungkin tanpa mengurangi pasokan

energi bagi masyarakat.

2. Komunitas Pelajar dan Peneliti

Berbeda dengan kelompok awam, kelompok pelajar dan peneliti

mempunyai tugas untuk senantiasa mengembangkan dan menemukan hal

baru (inovasi) dari hasil penelitian sebelumnya. Sehingga hasil penelitian

sebelumnya bermanfaat bagi kelompok cendekia dalam rangka

memperbaiki kinerja dan mengurangi kelemahan dari sistem yang sudah

3

ada dan menjadi titik awal terbukanya gerbang pemikiran yang luas

dengan dilakukan inovasi terus menerus dan up to date terhadap situasi

dan kondisi zaman yang ada. Hal baru yang diharapkan dapat ditemukan

bisa berupa varian teknologi sebelumnya atau bahkan memicu munculnya

teknologi pada bidang yang benar-benar baru sehingga terbukalah pintu

baru untuk teknologi baru pula.

3. Pemangku Kebijakan (Stakeholder)

Antara ide rancangan awal (konsep) sebuah teknologi dengan usaha

untuk mewujudkannya menjadi realita melibatkan kelompok-kelompok

yang harus sinergis. Peran pemerintah sangatlah diperlukan dalam rangka

menjembatani antara kebutuhan teknologi tepat guna oleh masyarakat

awam dan kemampuan serta keahlian dari kelompok cendekia dalam

menciptakan teknologi. Dengan adanya konsep penelitian teknologi

berkaitan dengan sistem pembangkit listrik terbarukan, diharapkan

pemerintah mampu membantu dalam mewujudkan ide rancangan

teknologi dari kelompok cendekia menjadi teknologi tepat guna yang

secara realita bermanfaat bagi masyarakat yang saat ini rawan krisis

energi.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian yang

menerapkan teknologi dengan hasil akhirnya ditujukan untuk masyarakat yang

rawan krisis energi. Sehingga luaran-luaran yang bisa diperoleh dari penelitian

ini yaitu antara lain;

1. Paten, jika hasil penelitian yang telah dilakukan

merupakan ide orisinil (murni) yang belum pernah dibuat sebelumnya dan

belum dipatenkan.

2. Model Disain, yang memberikan gambaran mengenai

komposisi dan struktur sistem yang menjadi kerangka dasar

pengembangan teknologi selanjutnya.

3. Produk dan Jasa, yang merupakan implikasi dari hasil

penelitian dan tentunya sudah melalui uji kualitas dan kelayakan (fit and

4

proper test) agar bisa digunakan oleh masyarakat yang merasa

membutuhkan energi listrik dari sumber terbarukan, tanpa polusi dan

murah.

5

F. KEGUNAAN PROGRAM

Program penelitian ini memiliki kegunaan sebagai langkah penemuan

untuk menemukan solusi terhadap permasalahan krisis energi listrik yang

selama ini menggunakan sumberdaya energi terbarukan serta mengakibatkan

efek global warming yang meresahkan saat ini. Untuk itu hasil dari penelitian

ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dalam menjawab

kebutuhan energi listrik dari sumber daya terbarukan dan bisa didapat secara

mudah dan murah tanpa menimbulkan dampak global.

Dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi tentu akan memperoleh

khasanah keilmuan dan tinjauan pustaka baru dalam rangka menyempurnakan

sistem yang sudah terbangun atau bahkan sebagai pemicu terhadap penemuan

baru yang jauh lebih efektif dan efisien dengan maksud dan tujuan sama.

Dengan melakukan diskusi ilmiah meliputi pengujian kehandalan terhadap

sistem hingga bisa dibuktikan bahwa sistem memiliki tingkat kesalahan nol

(zero defects).

G. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam merancang dan membangun sistem pembangkit listrik free energi

menggunakan magnet permanen terdapat beberapa kajian teori yang dijadikan

acuan pemikiran (pembentukan konsep) hingga terwujud satu kesatuan

rancangan. Adapun beberapa kajian teori dasar berhubungan dengan konsep

penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Kajian Teori Dasar Eksperimen Magnetika

Terkait dengan hukum coulomb yang banyak memiliki turunan konsep

pemikiran mulai dari magnetika murni maupun elektro-magnetika dengan

banyak gejala-gejala yang bisa diamati dan disimpulkan. Sesuai hukum

Coulomb bahwa muatan yang dipercepat sehingga memiliki arah gerak

tertentu akan menghasilkan gaya magnet dengan arah tertentu pula, arah

dari gaya magnet itu menentukan adanya aksi tarik atau tolak antar

muatan, sehingga disimpulkan bahwa Torsi putar dari sebuah generator

listrik DC berbanding lurus dengan salah satunya adalah kuat medan

6

magnet dan perbedaan sudut antar garis gaya magnetnya (Martin A.

Plonus, 1978).

Dari pengamatan terhadap densitas flux magnet, disimpulkan bahwa

yang paling besar nilainya pada magnet permanen yaitu terletak di ujung

kutub-kutubnya dan garis gaya magnet selalu mengarah dari kutub utara

megnet menuju kutub selatan magnet kemudian akan saling bertolak jika

terdapat kutub yang sama yang cenderung berdekatan, begitu juga

sebaliknya (Richard J. Fowler, 2003).

Sesuai hukum Biot Savart yang menyatakan medan magnet konstan

dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber berupa sebuah magnet permanen,

atau sebuah medan listrik yang berubah secara linier sering waktu atau dari

sebuah arus listrik searah (William H. Hayt Jr. & John A. Buck, 2006).

2. Kajian Teori Dasar Mekanika

Hubungan tentang perpindahan kecepatan dan percepatan titik-titik

yang bergerak sepanjang lintasan lurus atau lintasan lengkung pada benda

diperhitungkan gerak rotasionalnya, sehingga kinematika benda tegar

melibatkan besaran linier maupun besaran sudut. Dan apabila sebuah

benda berotasi terhadap suatu sumbu tetap maka semua titik kecuali yang

berada pada sumbu tersebut bergerak terhadap lingkaran konsentris

terhadap sumbu tetapnya (James S. Gere & Stephen P. Timoshenko,

1997).

Momen yang diterapkan pada sebuah sumbu putar dan mengakibatkan

sumbu tersebut berputar menunjukkan keberadaan momen torsi pada

sumbu tersebut dan penggunaan batang (sumbu) lingkaran yang paling

penting adalah untuk menyalurkan daya mekanis dari suatu titik ke titik

yang lain dan besarnya tergantung pada torsi dan kecepatan putarnya (J.L.

Meriam & L.G. Kraige, 1993)

3. Eksperimen oleh Profesional

Pada tahun 1969 Michael J. Brady dan Hans Badenhorst membuat

sebuat prototipe motor dengan magnet permanent dengan bahan

pendukung dari kayu, kemudian mereka memiliki ide bahwa konsep motor

7

magnet mereka bisa diterapkan sebagai generator permanen, setelah itu

diikuti penelitian yang menghasilkan sebuah konsep generator magnetik

dengan bahan magnet permanen. Kemudian hasil penelitian mereka diberi

nama Motor Perendev. Prinsip dasar dari Motor Perendev adalah

menerapkan hukum-hukum magnetika seperti Coulomb dan Biot-Savart,

yaitu menimbulkan momen putar pada poros lingkaran yang pada sisi-sisi

tepi lingkaran terdapat garis-garis magnet yang melawan terhadap garis-

garis magnet yang berlawanan pada sisi sekeliling luar lingkaran. Kuat

magnet dan sudut tolak-menolak gaya magnet menentukan kecepatan

putar dan torsinya. Eksperimen Brady tidak memerlukan catu daya

tambahan melainkan hanya mengandalkan ciri khas disain mekaniknya

yang memperhitungkan pola garis-garis gaya magnetnya.

(http://www.fdp.nu/perendev/ diakses tanggal 21 oktober 2009)

Di sisi lain, John Bedini juga mengembangkan penemuan tidak hanya

menggunakan magnet permanen saja akan tetapi dikombinasikan dengan

prinsip elektromagnetika dengan pola pemicuan pulsa oleh komponen

semikonduktor. Konsep dasarnya adalah pengisian dan pengosongan

muatan induktor yang secara periodik menghasilkan GGL induksi yang

diperoleh dari garis-garis medan magnet permanen secara periodik pula.

Sehingga konsep bedini menggunakan 1 atau 2 buah komponen

penampung muatan (kapasitor) atau bahkan lebih yang dijadikan media

pegisian dan pengosongan muatan agar generator senantiasa bergerak.

Konsep ini lebih jelas dalam menjelaskan terhadap prinsip hukum

kekekalan energi dibandingkan dengan konsep yang dimiliki Mike Brady.

(http://rpmgt.org/ diakses tanggal 21 oktober 2009)

4. Jurnal Ilmiah

Pudji Irasari (2008), melakukan penelitian tentang generator magnet

permanen yang tertulis dalam jurnal Ketenagalistrikan dan Energi

Terbarukan P3TKEBT LIPI Vol.7 No.1 Juni 2008 menjelaskan mengenai

metode melakukan perancangan generator dengan bahan magnet permanen

yang digunakan pada turbin angin dengan memanfaatkan dimensi stator

8

yang sudah ada dipasaran. Magnet permanen yang digunakan adalah jenis

NdFeB. Parameter masukannya adalah dimensi dan struktur stator serta

kerapatan fluks magnet permanen (Bm). Konfigurasi lilitan dipilih dengan

model lap winding, lebar magnet permanen ditentukan sedemikian rupa

sehingga rasio busur magnet terhadap kisaran kutub ( ) adalah 0,6 yang

merupakan rasio minimal teoritis. Dari salah satu jenis stator yang tersedia

di pasaran telah dirancang untuk generator AC 3 fase 220V. Hasilnya

menunjukkan bahwa pada putaran 218 rpm, generator mampu

menghasilkan daya 660 watt dengan regulasi 4,45% dan efisiensi 63,7%

dengan suhu stabil dikisaran 45°C.

Dari hasil penelitian tersebut sangat membantu dalam merancang

turbin yang akan dibangkitkan dayanya, apalagi dalam skala besar menjadi

generator primer yang mensuplai arus bolak-balik (AC) dengan daya yang

besar memanfaatkan magnet permanen.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Konsep yang akan diterapkan pada program penelitian ini menggunakan

perpaduan sistem yang cenderung lebih banyak memanfaatkan konsep motor

bedini dengan menggunakan multiple monopole (2-4-6-dst) dan dengan bagian

generator yang terpisah tetapi tetap satu sumbu putar.

Adapun metode pelaksanaan program mengandung beberapa proses

penting, yaitu sebagai berikut:

1. Mendapatkan data masukan berupa karakteristik

mekanika fisika dari motor dan turbin generator.

2. Mendapatkan data masukan berupa konsep disain

mekanik dan elektrik dari sistem secara keseluruhan.

3. Mendapatkan data masukan untuk proses pengujian

meliputi kecepatan dan torsi putar serta daya total keluaran terhadap

gangguan yang ada.

Sehingga proses-proses dari metode pelaksanaan yang akan digunakan untuk

menyelesaikan program penelitian ini dapat difahami seperti yang ditunjukkan

pada diagram alir berikut:

9

10

Gambar 1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan

1. Rancangan Rotor, Stator dan Monopole

Berikut ini akan diberikan gambaran singkat mengenai rancangan

rotor, stator dan monopole yang akan digunakan dalam penelitian ini,

seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2. Rancangan Rotor

Dari rancangan pada gambar 2 dijelaskan bahwa terdapat 4 buah

magnet permanen pada bagian rotor yang semua kutub U mengarah

menuju sisi luar. Garis fluks dari ke-empat magnet tersebut yang akan

dijadikan daya tolak terhadap garis fluks magnet induksi dari monopole

pada sisi stator.

11

Gambar 3. Rancangan Stator

Dari rancangan pada gambar 3 dijelaskan bahwa untuk menimbulkan

reaksi terhadap garis fluks magnet permanen maka pada stator diberikan

monopole yang akan menghasilkan medan magnet dari aliran arus searah

pada kumparan. Kuat medan magnet yang ditimbulkan tergantung pada

kuat arus dan induktansi yang digunakan pada monopole. Dengan

menggunakan bahan inti yang memiliki reluktansi besar terhadap medan

magnet maka akan diperoleh konsentrasi garis fluks magnet yang semakin

padat pada ujung monopole.

Gambar 4. Konsep Motor Bedini 4 Monopole

Dari gambar 4 dapatlah difahami konsep rancangan motor bedini yang

sudah dimodifikasi dengan menggunakan 4 monopole, dengan asumsi

akan menghasilkan torsi dan kecepatan putar yang optimal pada rotor.

Putaran pada rotor sangat menentukan daya keluaran dari turbin generator

listrik .

Dalam setiap monopole terdapat dua jenis induktansi, yaitu induktansi

untuk memicu saklar semikonduktor pada proses pembentukan medan

12

elektromagnetik dan dan induktansi penghasil medan magnit yang juga

berfungsi untuk pengisian ulang muatan.

13

2. Rancangan Elektronik Pengendali

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa motor bedini selain

menggunakan magnet permanen, juga menerapkan sistem pensaklaran

semikonduktor (solid state relay-SSR) pada proses pembentukan medan

magnit dan pengisian ulang muatan. Adapun konsep rancangan elektronis

pengendali seperti digambarkan pada diagram berikut:

Gambar 5. Blok Diagram Elektronik Pengendali

Dari diagram yang ditunjukkan pada gambar 5 dapat difahami bahwa

untuk melakukan pengendalian putaran membutuhkan 2 buah induktansi

yang pada realisasinya berupa monopole. Output dari tiap induktansi

adalah GGL induksi yang memiliki amplitudo masukan sesuai dengan

kuat magnet yang memperngaruhinya. Arus GGL induksi pada keluaran

induktansi pemicu SSR (gambar 6) bersifat variabel sehingga arus yang

digunakan untuk membentuk medan elektromagnetik pada induktansi

pembentuk medan magnet juga bisa dikendalikan, disinilah fungsi

pengendali elektronik berbasis SSR.

Gambar 6. Bentuk Sinyal Induktansi Pemicu SSR

14

3. Rancangan Turbin Generator Magnet Permanen

Pada kenyataan penerapannya, antar generator dan motor

manggunakan sumbu rotor yang sama akan tetapi tidak terintegrasi

menjadi satu, walaupun ada konsep rancangan lain yang menjadikan

antara generator dan motor menjadi satu bagian. Semua unsur modifikasi

bisa diterapkan selama bisa memberikan hasil yang optimal. Pada gambar

7 bisa difahami konsep rancangan generator dengan magnet permanen.

Mirip halnya dengan motor, akan tetapi tidak ada konsep monopole yang

kemudian diganti dengan induktor GGL induksi magnet dengan jumlah

yang lebih banyak begitu juga magnet permanen pada sisi rotor dengan

asumsi menghasilkan total GGL induksi lebih besar.

Gambar 7. Konsep Rancangan Generator Magnet Permanen

Untuk menghasilkan arus listrik searah lebih mudah pengaturannya

dibandingkan dengan menghasilkan arus listrik bolak-balik. Untuk

penerapan generator arus bolak-balik terdapat beberapa kosntruksi yang

tak sesederhana seperti pada gambar 7 yang menunjukkan penerapan

generator arus searah. Pada penelitian Pudji Irasari (2008) bisa ditemukan

dengan jelas konsep pembuatan generator listrik arus bolak-balik. Akan

tetapi pada konsep ini masih sangat mungkin diterapkan generator arus

listrik bolak-balik dengan daya keluaran yang besar.

15

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Dalam melaksanakan program penelitian, akan dilakukan berdasarkan

jadwal kegiatan yang sudah disusun dengan memberikan prioritas waktu

sesuai dengan urutan-urutan seperti yang terumus dalam metode penelitian ini.

Adapun jadwal kegiatan bisa dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program

No.

Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Disain Sistem

2 Survei Komponen

3 Perakitan Prototipe

4 Pengujian Prototipe

5 Evaluasi Hasil

6 Pemantapan Sistem

7 Pengujian Akhir

8 Laporan Riset

J. RANCANGAN BIAYA

Rancangan penelitian yang akan dilakukan tentu membutuhkan

pembiayaan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan komponen

yang menyusun sistem secara keseluruhan baik bahan baku utama maupun

bahan pendukungnya. Adapun rincian biaya yang dibutuhkan pada penelitian

ini adalah:

Tabel 2. Rincian Biaya Penelitian

No Nama Item Harga Satuan Jumlah Total Harga

1 Magnet Neomidium 100.000 30 3.000.000

2 Rangka Acrylic Stator & Rotor 1.000.000 1 1.000.000

3 Inti Induktor 100.000 10 1.000.000

4 Kawat Email 200.000 1 200.000

5 Baterai Kering 12VDC 5AH 250.000 2 500.000

16

6 Komponen Solid State Relay (SSR) 1.000.000 1 1.000.000

7 Box Panel Elektronik 100.000 1 100.000

8 Kabel Instalasi 100.000 1 100.000

9 Lampu TL 220VAC 10W 35.000 2 70.000

10 Material Instalasi 100.000 1 100.000

11 Kertas Laporan 40.000 2 80.000

12 Tinta Printer (hitam putih & warna) 100.000 2 200.000

T O T A L 8.500.000

K. DAFTAR PUSTAKA

Martin A. Plonus. 1978. Applied Electromagnetics. McGRAW-HILL.

Richard J. Fowler. 2003. Electricity-Principles and Applications. McGRAW HILL.

William H. Hayt Jr. dan John A. Buck. 2006. Elektromagnetika. Penerbit ERLANGGA.

James S. Gere dan Stephen P. Timoshenko. 1997. Mekanika Bahan. Edisi ke Empat. Penerbit ERLANGGA.

J.L. Meriam dan L.G. Kraige. 1993. Mekanika Teknik: Dinamika. Edisi ke Dua. Penerbit ERLANGGA.

Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Penerbit ERLANGGA.

Pudji Irasari. 2008. Metode Perancangan Generator Magnet Permanen Berbasis pada Dimensi Stator yang Sudah Ada. Jurnal Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol.7 No.1 Juni 2008 ISSN:1978-2365. P3TKEBT LIPI.

17

L. LAMPIRAN

BIODATA KETUA & ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Bekti Nurwantob. NIM : 4055211008c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknologi/

Teknik Elektro ALAMAT ,TELP/HP/EMAIL :d. Perguruan Tinggi : Universitas Teknologi Yogyakartae. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

2. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Anton Budi Setiyonob. NIM : 4055211011c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknologi/

Teknik Elektrod. Perguruan Tinggi : Universitas Teknologi Yogyakartae. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

3. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Fajar Firdaosb. NIM : 3085111140c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknologi/

Teknik Informatika d. Perguruan Tinggi : Universitas Teknologi Yogyakartae. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama Lengkap dan Gelar = M.S. HENDRIYAWAN A, ST.

Golongan Pangkat dan NIP = -

Jabatan Fungsional = -

Jabatan Struktural = -

Fakultas/Program Studi = Sains & Teknologi / Teknik Elektro

Perguruan Tinggi = Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)

Bidang Keahlian = Instrumentasi & Kendali Elektronika

Waktu Untuk Kegiatan PKM = 28 Jam/Minggu

ALAMAT : KANTOR UTY

18

TELP : UTY (0274) 623310

19