proposal referat ilmu kesehatan tht kiki

4
Proposal Referat Ilmu Kesehatan THT-KL Sinusitis Maksilaris Pembimbing : dr. M. Ibnu Malik Sp. THT. Di susun Oleh : 1. Achmad Harissul Ibad ( 09700135 ) 2. Via Yulia Ardini ( 09700153 ) 3. Rizky Maifuro ( 09700238 )

Upload: harisibad5796

Post on 09-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jos

TRANSCRIPT

Proposal Referat Ilmu Kesehatan THT-KLSinusitis Maksilaris

Pembimbing : dr. M. Ibnu Malik Sp. THT.Di susun Oleh:1. Achmad Harissul Ibad ( 09700135 )2. Via Yulia Ardini ( 09700153 )3. Rizky Maifuro ( 09700238 )

Lab/SMF Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung dan TenggorokFakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma/RSUD Sidoarjo2013

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUANBAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Anatomi Sinus maxilaris2.2 Fisiologi Sinus maxilaris2.3 Definisi Sinus maxilaris2.4 Epidemiologi2.5 Etiologi2.6 Patogenesis2.7 Klasifikasi 2.7.1 Sinusitis Maxilaris Akuta. Definisib. Gejala dan tandac. Terapid. Komplikasi 2.7.2 Sinusitis Maxilaris sub akut 1) Gejala dan tanda2) Diagnosis 3) Terapi4) Komplikasi2.7.3 Sinusitis Maxilaris Kronisa. Patologib. Gejala dan tandac. Terapid. Komplikasi2.8 Terapi Sinusitis MaxsilarisBAB III KESIMPULAN DAN SARAN3.1 Kesimpulan3.2 Saran

BAB I PENDAHULUANSebagian besar infeksi virus penyebab pilek seperti comond cold dapat menyebabkan suatu sumbatan pada hidung , yang akan hilang beberapa hari. Namun jika terjadi peradangan pada sinusnya dapat muncul gejala lainya seperti infeksi sinus. Infeksi sinus disebut dengan sinusitis merupakan penyakit yang sering di temukan dalam praktek kedokteran bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh dunia.Sinus paranasalis adalah rongga udara yang terdapat pada bagian padat dari tulang tenggkorak di sekitar wajah, yang berfungsi untuk memperingan tulang tengkorak. Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit dideskripsikan karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Ada empat pasang sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maxilaris, sinus frontalis, sinus etmoid dan sinus sphenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk rongga di dalam tulang. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung. Secara embriogenik, sinus paranasal berasal dari invaginasi mukosa rongga hidung dan perkembangannya dimulai pada fetus usia 3 4 bulan, kecuali sinus sphenoid dan sinus frontal. Sinus maksila dan sinus etmoid telah ada saat bayi lahir, sedangkan sinus frontal berkembang dari sinus etmoid anterior pada anak yang berusia kurang lebih 8 tahun. Sinus sinus ini umumnya mencapai besar maksimal pada usia antara 15 18 tahun.