proposal ta mey
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
1/32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Preeklamsia adalaah perkembangan hipertensi yang disertai proteinuria,
edema yang berlebihan, atau keduanya. Preeklampsia terjadi setelah 20 minggu
kehamilan dan umumnya terjadi pada ; primigravida, khususnya pada usia ! tahun ; ri"ayat pree#lampsia dalam keluarga ; kehamilan kembar;
mola hidatidosa. $sar"ono,2007%
&asil 'urvey (emogra)i *esehatan +ndonesia $'(*+% tahun 2011
menunjukkan *+ di +ndonesia sebesar 10 per 1000 kelahiran hidup dan ngka
*ematian -ayi $*-% per 1000 kelahiran hidup. 'alah satu penyebab tertinggi
kematian ibu adalah penyakit hipertensi dalam kehamilan
$preeklampsia/eklampsia% selain perdarahan dan in)eksi. Penyebab kematian
maternal di seluruh rumah sakit di +ndonesia tahun 2011 di dominasi oleh
perdarahan $27% dan eklampsia $2% $*ementerian *esehatan +, 2011%.
egara maju seperti di ustralia dan +nggris, penyakit preeklampsia ini
merupakan penyebab utama kematian maternal. ngka kejadian preekalmpsia di
ustralia sebesar 1032!, di +nggris sebesar 100 per 1 juta kehamilan, sedangkan
di +ndonesia sepanjang tahun 2012 terdapat 0 kematian akibat preeklampsia.
Preeklamsia berat $P4-% dan eklampsia merupakan risiko yang membahayakan
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
2/32
2
ibu dan juga janin melalui plasenta $o5ikhan, 2011%. 'ekitar !0.000 ibu
meninggal dunia setiap tahun karena eklampsia. +nsiden eklampsia di negara
berkembang berkisar dari 16100 sampai 161700 $o5ikhan, 2011%.
'istem imun di dalam tubuh adalah untuk mendeteksi dan menetralisir
atau melenyapkan patogen yang masuk ke dalam tubuh, seperti virus, bakteri,
jamur, dan parasit. 'elain itu, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk
menghilangkan sel3sel yang sudah tua dan rusak. ada dua jenis respon imun yang
sudah berkembang, keduanya diklasi)ikasikan sebagai imun ba"aan dan imun
adapti). espon imun ba"aan juga disebut nonspesi)ik karena mereka dapat
dipi#u oleh pola molekul tertentu dan umum untuk semua kelas patogen, serta
tidak ada variasi dalam pertemuan berikutnya dengan antigen yang sama.
mekanisme tama kekebalan ba"aan adalah )agositosis, peradangan, aktivasi
komplemen, dan induksi kematian sel. *elas tama )agosit, yaitu, sel yang
mampu menelan bakteri seluruh atau partikel, mereka adalah neutro)il dan
makro)ag. Pemba"a 5at kimia dan beberapa jenis sel yang lain memiliki peran
penting dalam inisiasi respon in)lamasi. Pembunuhan sel yang terin)eksi virus dan
sel kanker melalui induksi terhadap sel dimana kematian sel tersebut sudah
diren#anakan atau apoptosis dilakukan oleh 'el NK (Natural Killer).
Pada "anita sehat yang tidak hamil, ada keseimbangan antara respon 8h1
dan 8h2 $'argent et al.,2009%. amun dalam kehamilan, keseimbangan ini se#ara
signi)ikan diubah oleh kehadiran plasenta, karena progesterone dan sitokin
memodulasi sel3sel kekebalan tubuh melalui respon 8h2 $Pi##ini et al., 2000%. 'el
imun memproduksi sitokin yang terdiri dari lim)osit 8 helper31 $8h3l% atau 8
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
3/32
3
helper32 $8h32% sebagai #ontoh, lim)osit 8h3l mensekresikan interleukin32 $l:32%,
8umor e#rosis a#tor $83% dan inter)eron3= $+3=% sebagai pro in)lamasi.
'ebaliknya, lim)osit 8h32 mensekresikan sitokin anti in)lamasi seperti l:3, l:310
dan +:31 yang se#ara predominan dibutuhkan pada pembentukan antibodi diikuti
dengan perubahan antigen. ekanisme kerja dari kedua tipe lim)osit ini hampir
sangat mirip, keduanya bekerja bersama dan menanggapi e)ek penghitungan
sitokin se#ara teratur. 'ebagai #ontoh sitokin 8h31 menghasilkan sitokin pro3
in)lamasi yang jika bereaksi memperkuat respon imun sitotik, juga menurukan
regulasi produksi sitokin tipe 8h32. asing3masing komponen berbeda interaksi
sistem imun dengan tro)oblas pada derajat yang berbeda $?usta)sson, 2007%.
Pada "anita dengan pree#lampsia, pro)il sitokin dalam darah peri)er
terutama 8h1, menunjukkan peningkatan += dan penurunan +:3 $rriaga3
Pi5ano et al., 200!%. 'elain itu, juga terjadi penurunan +:310 dalam serum dan
plasenta pada pasien ini $&ennessy et al.,1@@@%. 'itokin pro3in)lamasi memi#u
akti)asi dari koagulasi yang menyebabkan vaskulitis dan in)ark, selanjutnya dapat
merusak perkembangan plasenta a"al dan menghambat invasi tro)oblas. :im)osit
8h17 merupakan subpopulasi yang diproduksi + dimana mengekspresikan +:3
2A, BB9A dan menghasilkan +:317 $Bosmi et al., 200C%.
Spirulina adalah sebutan yang umum digunakan, tetapi penggunaan
sebutan ini sebenarnya tidaklah tepat, karena sebutan tersebut digunakan untuk
beberapa jenis #yanoba#teria $ganggang hijau3biru%. ntuk menghindari
kebingungan, kita akan mengikuti istilah umum yang menyebutnya Spirulina
daripada Arthrospira. 8iga spesies alga ini digunakan dalam per#obaan yang
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
4/32
4
dijelaskan di sini6 '. platensis, fusiformis S., dan S. maxima. 'pirulina
mengandung protein sekitar 90, berbagai jenis polisakarida, asam lemak
esensial, vitamin dan mineral, dan senya"a )enolik. 'alah satu protein utama yang
terkandung dalam 'pirulina $1! 320 dari berat kering alga% adalah C-
phycocyanin, yang terdiri dari apoprotein dan chromophores phycocyanobilin
yang terikat kovalen, yang menyebabkan "arna biru pada #yanoba#teria. 'elain
Spirulina se#ara keseluruhan, beberapa bagian dari polisakarida dan B3
phy#o#yanin sudah diteliti karena mampu mempengaruhi )ungsi kekebalan tubuh.
$?resh"in,200C%
B. Rumusan Masalah
-agaimanakah pengaruh pemberian spirulina terhadap sekresi interleukin3
10 pada "istar pre3eklampsiaD
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
engetahui pengaruh pemberian spirulina terhadap sekresi interleukin310
pada "istar pre3eklampsia
. Tujuan khusus
1. ntuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar +:310 antara pre3eklapsia
dan kontrol sehat
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
5/32
5
2. ntuk mengatahui apakah tedapat perbedaan rasio +:310 antara pre3
eklampsia dan #ontrol sehat
. ntuk mengetahui adanya peningkatan +:310 pada "istar yang terpapar
pre3klampsia pada pemberian spirulina
D. Man!aat "enelitian
1. Man!aat Te#ri
ntuk memperoleh pengetahuan tentang pengaruh pemberian spirulina
terhadap sekresi +:310 pada "istar pre3eklampsia
. Man!aat Praktis
Penelitian ini ditujukan untuk menjadi dasar penelitian3penelitian
selanjutnya untuk pengembangan dan penggunaan suplemen spirulina
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien pre3eklampsia yang hingga saat
ini belum memuaskan.
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
6/32
6
BAB II
TIN$AUN PU%TA&A
A. Preeklam"sia
1. De!inisi Preeklam"sia
Preeklampsia adalah sindroma klinis penurunan per)usi organ akibat
vasospasme dan akti)itas endotel yangditandai dengan hipertensi, edema, dam
proteinuria yang timbul pada umur kehamilan di atas 20 minggu atau dijumpai
dalam12 minggu stelah persalina. Proteinuria merupakan tanda penting pada
pereeklampsia dan diagnosis preeklampsia diprtanyakan bila tidak ada proteinuria.
Preeklampsia merupakan kondisi medis, dimana hipertensi timbul pada kehamilan
dihubungkan dengan proteinuria. -ukti lain menyatakan bah"a bukan janin,
melainkan plasenta3lah yang menyebabkan gangguan ini. *urangnya per)usi pada
saluran uteroplacental menjadi salah satu #iri pada semua sindrom preeklampsia,
beberapa hasil juga menyebutkan gangguan ini disebabkan oleh vaskulopati yang
pernah terjadi sebelumnya dan yang lain dikarenakan tidak sempurnanya
perubahan arteri desidua oleh trophoblast pada daerah implantasi. -eberapa
mekanisme juga memiliki implikasi pada patogenesis preeklampsia, seperti
dis)ungsi endotelial, jalur in)lamasi, stres oksidati) serta '. $ngsar,200;
Breasy dan esnik,200; Bunningham et al,. 200!%
. Pat#genesis "re'eklam"si
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
7/32
7
-anyak teori yang berusaha untuk menerangkan pato)isiologi terjadinya
preeklampsia, tetapi tidak satupn yang dianggap benar mutlak. 8eori tersebut
kelainan vaskularisasi plasenta, teori iskemik, radikal bebas dan dis)ungsi endotel,
teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin, teori adaptasi kardiovaskular,
teori de)isiensi genetik, teori de)isiensi gi5i dan teori in)lamasi $ngsar, 200%.
(. &riteria )iagn#sis "reeklam"sia
(iagnosis preekklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbunya
hipertensi disertai proteinuria dan / atau edema stelah kehamilan 20 minggu
dengan gejala sebagai berikut6
1. 8ekanan darah sistolik/diastolik E 10/@0 mm&g
2. Proteinuria E 00 mg/2 jam atau E A1 dipstik
. 4dema lokal tidak dimasukka dalam kriteria pree#lampsia, ke#uali edema
pada lengan, muka dan perut, edema generalisata
Preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut6
1. 8ekanan darah sistolik E 190 dan tekanan darah diastolik E 110 mm&g,
tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hail sudah dira"at di rumah
sakit dan sudah menjalani tirah baring
2. Proteinuria > !,0 gram/2 jam atau A dalam pemeriksaan kualitati)
. Fliguria, yaitu produksi urin kurang dari !00 ##/2 jam
. *enaikan kadar kreatinin plasma
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
8/32
8
!. ?angguan visus dan serebral6 penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma
dan pandangan kabur
9. yeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen $akibat
tegangnya kapsula ?lisson%
7. 4dema paru dan sianosis
C. &emolysis mikroangiopati
@. 8rombositopenia berat 6 < 100.000 sel/mm atau penurunan trombosit
dengan #epat
10. ?angguan hepar $kerusakan hepatoselular% 6 peningkatan kadar alanine
dan aspartate aminotrans)erase
11. Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat
12. 'indrom &4::P
?ambaran klinik pree#lampsia bervariasi luas dan sangat individual. 'ulit
untuk menentukan gejala mana yang mun#ul lebih dahulu. 8etapi se#ara teori
biasanya didahului oleh edema, hipertensi kemudian proteinuria $ngsar, 200;
Bunningham et al., 200!%.
B. %truktur Plasenta manusia
dalah organ discoid yang panjang diameternya sekitar 2! #m dan tebal
diameternya #m. Plasenta dibentuk oleh pelat #horioni# yang menghadap janin,
di mana tali pusar terpasang, dan lempeng basal yang berbatasan dengan
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
9/32
9
endometrium ibu $?ambar 1, -ernis#he dan *au)mann, 2001%. Plasenta internal
manusia terdiri dari susunan proses yang luas seperti jari, yaitu vili. Proses ini
timbul dari plat #horioni# vili sebagai batang, dan #abang tersebut berulang kali
menimbulkan vili intermediate dan akhirnya menjadi vili terminal $?eorgiades et
al., 2002%. Gili 8erminal adalah tempat yang paling penting bagi pertukaran ibu3
janin, yang di#u#i langsung oleh darah ibu. Permukaan luar villus dibentuk oleh
sel sinsitiotro)oblas yang berdi)erensiasi penuh dan berinti banyak dan populasi
sel induk yang disebut sitotro)oblas, yang membedakan dan menggabungkan
syn#ytiotrophoblasts $?eorgiades et al., 2002%.
?ambar 2.1 'truktur plasenta manusia
Pada gambar adalah gambaran umum janin dengan plasentanya. Pembuluh
darah janin menempel ke plasenta melalui tali pusat. 'uplai darah ibu mengalir
melalui plasenta, yang memasok janin dengan nutrisi dan membuang kotoran dari
darah janin $1 tali pusat,. 2 #airan ketuban,.. membran amnio#horioni#, dari
""".mhhe.#om%. Pada gambar -, adalah plasenta manusia dengan vili janin
yang mengandung pembuluh janin dan tali pusat -B juga digambarkan. Gili
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
10/32
10
di#u#i oleh darah ibu. Pada gambar B, dua pohon vili janin menggambarkan pola
per#abangan yang kompleks $dari inkenberger dan Herb, ature ?eneti#s 2000%.
Pertukaran )isiologis yang penting dari 5at antara darah ibu dan janin terjadi
melalui antarmuka )eto3maternal yang terletak di antara dua sirkulasi, di mana
jenis sel berikut berada6 a* tro)oblast vili, +* membran basement di dekat
syn#ytiotrophoblasts , * inti vili, )* membran basement, e* janin sel endotel
kapiler $-ernis#he dan *au)mann, 2001%. 'elain itu, jaringan desidua, yang
merupakan bagian dari ibu, ditandai oleh sel poligonal atau berbentuk bulat dan
mempunyai daerah vas#ular yang kaya sitotro)oblas ekstravili. 'el3sel lain yang
terlibat dalam respon imun biasanya mengisi desidua seperti sel3sel pembunuh
alami rahim $nk% yang me"akili mayoritas leukosit yang menyusup pada saat
implantasi $plin et al, 1@@1;. -ernis#he dan *au)mann, 2001%, makro)ag, 8 sel,
sel -, granulosit, sel plasma $-ernis#he dan *au)mann, 2001%.
1. Tr#!#+las
'el tro)oblas pada manusia dapat diioslasi dengan mudah dari plasenta
$-is#ho) dan Bampana,2007%. -erikut adalalh gambar yang menunjukkan letak
pla#enta dan letak tro)oblas pada morula.
Iiak ovum dibuahi dan terjaid nidiasi atau plasentasi, lapisan korio embrio
menghasilkan korionik gonadotropin. 'etelah ovum dibuahi, lapisan korion
mengalami meiosis ++, kemudian trans)ormasi, lalu embriogenesis. Jigot yang
memulai berembriogenesis itu disebut konseptus karena berasal dari konsepsi
ovum dan spermato5oa. ula3mula terbentuk morul, sema#am gumpalan buah
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
11/32
11
anggur, diselaputi 5ona pellu#ida. orula tumbuh menjadi blastula $blastosit%
setelah terbentuknya rongga berisi #airan di dalamnya. -lastula tumbuh menjadi
2 jaringan, embrioblas $inner #ell mass, gumpoalan sel dalam% dan tro)oblas
$outer #ell mass, pemberi nutrisi% $Katim, 1@@%.
-lastosis merupakan rongga di pusat morula yang terbentuk akibat
pengumpulan #airan yang dipindahkan dari lumen oviduk se#ara berangsu3
angsur. Pada tahap blastosis, 5ona pellu#ida makin menipis dan menghilang,
memungkinkan sel3sel tro)oblas, yang berkemampuan menerobos mukosa,
berkontak langsung dengan endometrium. +mplantasi atau nidasi men#akup
penerobosan melalui sel uterus. 'elama implantasi, tro)oblas berdi)erensiasi
menjadi 2 lapisan, yaitu sinsisiotro)oblas dan sitotro)oblas. 'insisiotro)oblas
adalah lapisan sinsium luar berinti banyak, terjadi akibat penyatuan sitotro)oblas
terdapat banyak mikrovili yang tidak teratur dan sitoplasma super)isial
mengandung vesikel terbungkus membran. 'itoplasma sinsisiotro)oblas
menampakkan banyak retikulum endoplasma kasar dan halus, sebuah kompleks
?olgi yang berkembang baik, dan banyak mitokondria. 'titro)oblas terdiri atas
lapisan sel lonjong mononukleus tidak teratur tepat diba"ah sinsisiotro)oblas.
Pada bagian tro)oblas ini dibentuk juluran3juluran panjang yaitu vilus primer
$junLuiera, et al., 1@@C%.
'etelah implantasi, sel3sel tro)oblas yang tertanam di dalam endometrium
terus berkembang, membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah
maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian ber)ungsi sebagai sumber nutrisi
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
12/32
12
dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
$eksoprodjo dan Hibo"o, 1@@@%.
C. Imun#l#gi &ehamilan
Pada kehamilan terjadi )enomena imun yang unik karena janin dan
plasenta dapat berkembang dalam rahim tanpa diserang oleh sistem imun ibu
meskipun melalui penggabungan sel ibu dan janin. 'elama lebih dari !0 tahun
yang lalu, 'ir Peter eda"ar mengemukakan bah"a terdapat suatu mekanisme
sehingga janin di dalam rahim yang memiliki si)at semi3allogra)t
$mengeskpresikan protein dari gen paternal dan maternal% tidak diserang oleh
sistem imun maternal. 'ekarang ini terdapat ja"aban bah"a selain men#egah
respon imun maternal, tro)oblas juga mengadakan kerjasama dengan sistem imun
maternal demi kesuksesan suatu kehamilan.8erdapat tiga )ase dalam imunologi kehamilan. ase pertama, yaitu
implantasi pada trimester pertama. ase ini menggambarkan pembentukan Mluka
terbukaN dan sangat membutuhkan proses in)lamasi yang kuat. Pada )ase ini,
blastokista harus menembus epitel dinding uterus dengan merusak jaringan
endometrial yang selanjutnya diikuti oleh invasi tro)oblas ke dalam pembuluh
darah maternal yang nantinya akan berguna untuk suplai darah kepada janin. ase
pertama ini tidak akan berhasil jika tidak ter#ipta suatu kondisi in)lamasi, maka
dari itu )ase pertama disebut dengan )ase pro3in)lamasi. ase yang kedua, proses
perkembangan janin pada trimester kedua dan ketiga. Pada proses ini, terjadi
suatu simbiosis antara ibu dengan bayinya dan sistem imun yang berperan pada
)ase ini adalah yang bersi)at anti3in)lamasi. khirnya )ase yang ketiga dalam
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
13/32
13
imunologi kehamilan, adalah )ase dimana sang ibu akan melahirkan bayinya,
maka dari itu dibutuhkan kembali respon imun yang bersi)at in)lamasi. Partus
digambarkan dengan adanya respon imun yang terdapat di dalam myometrium dan
memulai proses in)lamasi. espon pro3in)lamasi ini menyebabkan adanya
kontraksi pada uterus. 'ehingga dapat disimpulkan bah"a kehamilan terdiri dari
proses pro3 maupun anti3in)lamasi, yang tergantung pada "aktu kehamilan.
1. %it#kin
'itokin merupakan protein pemba"a pesan kimia"i, atau perantara dalam
komunikasi antarsel yang sangat poten, akti) pada kadar yang sangat rendah $103
10 O 1031! mol/+ dapat merangsang sel sasaran%. eseptor yang diekspresikan dan
a)initasnya merupakan )a#tor kun#i respon selular. Iadi sitokin berperan dalam
aktivasi sel 8, sel -, monosit, makro)ag, in)lamasi dan induksi sitotoksisitas.'itokin dihasilkan oleh sel , yang berperan sebagai mediator atau
penghantar sinyal dari suatu sel, baik untuk menginduksi dari suatu sel ke sel lain
maupun untuk menginduksi dirinya sendiri. Pada mulanya sitokin yang dihasilkan
oleh monosit disebuut monokin, sedangkan sitokin yang dihasilkan lim)osit
disebut lim)okin. (alam perkembangannya dimana satu sel dapat menghasilkan
lebih dari satu sitokin, maka istilah monokin maupun lim)okin saat ini jarang
digunakan. amun, yang digunakan adalah beberapa istilah, seperti interleukin
$+:%, 8umor e#rotid a#tor $8%, +nter)eron $+%. $'udiana, 200C%
'el 8 helper sebagai tipe inhibitor mutual pada palsenta dengan tipe sel
yang pertama, dinamai sel 8h1, mensekresi +:32, +3= dan lim)otoksin. &al ini
kontras dengan tipe sel 8h2, yang mensekresi +:3, +:39 dan +:310. 'itokin 8h1
dihubungkan dengan imunitas sel mediated dan reaksi hipersensiti)itas lambat,
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
14/32
14
sedangkan sitokin 8h2 menangkap respon antibody dan reaksi alergi. Fleh karena
sitokin 8h1 diperhitungkan #ukup berbahaya terhadap kehamilan dan sitokin 8h2
$+:310% dan mendo"n regulasi produksi sitokin 8h1, maka itu telah diungkapkan
bah"a kehamilan yang sukses merupakan )enomena 8h2. -eberapa substansi
seperti prostaglandin 42, 8?b, ?3B' dan +:310 berperan dalam rangkaian
imunoendokrin pada pemeliharaan kehamilan. P?432 mempunyai banyak
perangkat imunosupresi), termasuk inhibisi semua sel system imun. +:310 se#ara
potensial memiliki 2 mekanisme yang mana dapat menginhibisi )ungsi imun6
se#ara langsung sebagai )a#tor inhibitor sintesis sitokin dan se#ara tak langsung
sebagai pema#u tro)oblas invasi ke dalam arteria spiralis +:310.
+:310 merupakan inhibitor makro)ag dan sel dendritik yang berperan
dalam mengontrol reaksi imun nonspesi)ik dan imun selular. +:310 diproduksi
terutama oleh makro)ag yang diakti)kan. +ni merupakan #ontoh dari regulator
)eedba#k negati). +:310 men#egah produksi +:312 oleh makro)ag dan sel dendritik
yang diakti)kan. +:310 men#egah ekspresi kostimulatori molekul &B3++ pada
makro)ag dan sel dendritik.
. Peranan sit#kin selama kehamilan
'elama kehamilan, pembi#araan silang antara jaringan ibu dan janin dapat
berkontribusi bagi pera"atan kehamilan, dan gangguannya $yaitu kegagalan
implantasi, preeklamsia% yang mungkin mengakibatkan aborsi. 'elama kehamilan,
sitokin terutama terlibat dalam $1% stimulasi pertumbuhan, di)erensiasi dan )ungsi
sel epitel ibu dari rahim dan saluran, $2% stimulasi pertumbuhan, di)erensiasi
embrio sebelum dan setelah implantasi tro)oblas, $% koordinasi dan sinkronisasi
selama perkembangan embrio, dan sitokin terlibat dalam hubungan pada
antarmuka )eto3maternal $8abib5adeh dan -abaknia 1@@!;. (ealtry dkk, 2000%.
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
15/32
15
Iaringan plasenta memproduksi sitokin dan hormon, yang sangat penting di dalam
regulasi pada antarmuka )eto3maternal. 'aito $2000% menggambarkan dengan baik
tentang skenario hipotetis yang menunjukkan pembi#araan silang antara ovarium,
plasenta dan desidua yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan kehamilan.
'eperti yang diilustrasikan pada ?ambar , ovarium melepaskan hormon
progesteron yang mengakibatkan stimulasi sel 8h2 untuk memproduksi sitokin.
'itokin 8h2 seperti +:3 dan leuemia inhibitory factor $:+% meningkatkan
sekresi human chorionic !onadotropin (hC") dari tro)oblas plasenta $'aito dkk.,
1@@7%, yang selanjutnya menginduksi produksi progesteron dari ovarium,
sehingga kembali menyebabkan induksi sel 8h2. 'elain itu, sitokin 8h2 seperti +:3
dan +:310 diketahui sebagai )aktor yang mampu menginduksi di)erensiasi
lim)osit 8h2 dari sel 8&0 $osmann dan 'ad, 1@@9%, dan dapat mengendalikan
intrauterin sel pembunuh alami $*% dengan menghambat peningkatannya
melalui kontrol +:32 +:32-, +:2g, sehingga men#egah kemungkinan
serangan terhadap tro)oblast $'aito dkk, 1@@9.%. 'el3sel plasenta $tro)oblas, 8#%
dan makro)ag desidua $% , keduanya memiliki en5im katabolik tripto)an
$seperti indolamine 2,3dioksigenase, +(F% yang terlibat di dalam mengendalikan
aktivasi sel 8 sitotoksik ibu, berkolaborasi untuk melindungi jaringan plasenta
dari serangan oleh sel 8 ibu $unn dkk., 1@@C%. 4kspresi +(F pada antarmuka
)eto3maternal disarankan karena diperlukan untuk men#egah penolakan imunologi
dari allogra)t janin karena penghambatan katabolisme tripto)an selama kehamilan
memungkinkan lim)osit ibu untuk memediasi aborsi $unn dkk., 1@@C%. unn
dan rekan $1@@C% membuat hipotesis bah"a sel 8 memiliki pemeriksaan regulator
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
16/32
16
siklus sel spesi)ik yang sensiti) terhadap tingkat tripto)an, ini menunjukkan bah"a
+(F menekan aktivasi sel 8 dan proli)erasi di dalam mi#roenvironments lokal
dengan mengurangi gi5i. *arena mekanisme yang tepat, dimana sel tro)oblas yang
mengekspresikan +(F melindungi janin alogenik dari penolakan, mekanisme
tersebut masih harus dijelaskan, dan mengingat bah"a penelitian terbaru $-aban
dkk, 200.% menggambarkan bah"a tikus +(F3/3 yang mengalami kehamilan
normal, pentingnya +(F di dalam menentukan keberhasilan kehamilan perlu
ditinjau kembali.
(. Peranan sit#kin )alam "at#genesis "reeklam"sia
*onsep terkini tentang pree#lampsia yang terjadi dis)ungsi menyeluruh
dari endotel vas#ular ibu dengan karakteristik meningkatnya reistensi vaskuler,
proteinuria, edema, dan koagulopati. Pen#etus kesurakan endotel pada
preeklampsia tidak diketahui, tetapi aktivasi neutro)il dapat terjadi pada kerusakan
vas#ular yang sama pada keadaan tidak hamil. ?reer dan ka"an3ka"an
melaporkan bah"a konsentrasi neutrophil elastase, penanda spesi)ik untuk
aktivasi neutr)il se#ara in vivo, meningkat dalam sirkulasi peri)er preeklampsia.
Iuga dilaporkan hubungan yang signi)ikan antara neutro)iil elastase plasma dan
)a#tor vin Hillebrand, penanda kerusakan endotel, pada pasien dengan
pree#lampsia. 'itokin dapat merangsang aktivasi neutro)il, ekspresi )a#tor
vonHillebrand, dan adhesi sel pada endothelium dengan hasil akhir keusakan
vas#ular $Flusi et al., 2000%.
D. %"irulina
1. De!inisi %"irulina
'e#ara komersial, lebih dikenal dengan nama Spirulina, menga#u pada
biomassa kering dari #yanoba#terium, Arthrospira platensis, dan merupakan
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
17/32
17
produk dari asal muasal biologisnya se#ara keseluruhan. 'umber strain spirulina,
diolah oleh produsen di merika 'erikat dan diperoleh dari niversity o) 8eQas di
ustin lgae Bulture Bolle#tion $84R%. -ibit ini, diberi label 84R1@29, yang
a"alnya diisolasi dari tambang garam alkali di dekat (el ar, Bali)ornia, oleh .
:e"in pada tahun 1@9@.
(alam penggunaan taksonomi nya, Spirulina adalah nama yang digunakan
untuk menggambarkan dua jenis Byanoba#teria terutama A. platensis dan A.
maxima, yang umumnya digunakan sebagai makanan, suplemen makanan, dan
suplemen pakan. *edua spesies ini dan spesies Arthrospira lainnya pernah
diklasi)ikasikan oleh ?eitler1, yang mengkombinasikan semua spesies
membentuk trikoma heliks ke dalam genus tunggal, 'pirulina. 'ebenarnya
sebelum ?eitler, ?omont2 telah menempatkan dua genera terpisah atas dasar
adanya septa atau divisi dalam trikoma, yaitu spesies spirulina yang tanpa septa
dan spesies rthrospira dengan septa. (alam kajian detil mor)ologi, pemeriksaan
)isiologi, dan biokimia terbaru yang me"akili genera ini, bah"a kedua genera ini
sangatlah berbeda serta bentuk3bentuk yang dapat dimakan tersebut sering disebut
Spirulina platensis, dimana genera ini memiliki banyak kesamaan dengan spesies
yang lebih ke#il lainnya seperti 'pirulina utama. Perbedaan ini juga telah
dibuktikan oleh hasil dari urutan lengkap dari gen 19' r dan +8' (#nternal
$ranscribed Spacer) antara gen 19' dan 2' yang menentukan dua strain
rthrospira dan satu strain 'pirulina. *edua strain rthrospira tersebut
membentuk #luster jarak dekat dari strain 'pirulina. $?re"shin,200C%
. M#r!#l#gi %"irulina
?anggang renik spirulina adalah multiseluler berbentuk )ilamen $benang%
yang tersusun atas sel3sel berbentuk silindris tanpa sekat pemisah $septa%, tidak
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
18/32
18
ber#abang dengan trikhoma $benang% berbentuk helik $berpilin% dan ber"arna
hijau kebiruan, panjang trikhoma sekitar 20 mm, sehingga terlihat dengan mata
telanjang. (iameter 13 Sm pada tipe yang lebih ke#il, sedangkan pada tipe yang
lebih besar 312 Sm. meskipun demikian, ada juga sel spirulina yang tumbuh
sampai !3!0 Sm, seperti yang ada di (anau Bhad, eksiko. 'itoplasma spirulina
mempunyai sekat pemisah $septa%. 'epta inilah yang oleh para ahli )ikologi
digunakan untuk membuat sistematika dari tipe spirulina. Pada sitoplasma
spirulina tampak adanya granular sitoplasma yang mengandung vakuola gas.
(. Peran imun#l#gi s"irulina
'pirulina mengandung protein sekitar 90, berbagai jenis polisakarida,
asam lemak esensial, vitamin dan mineral, dan senya"a )enolik. 'alah satu
protein utama yang terkandung dalam 'pirulina $1! 3 20 dari berat kering
alga% adalah C-phycocyanin, yang terdiri dari apoprotein dan chromophores
phycocyanobilin yang terikat kovalen, yang menyebabkan "arna biru pada
#yanoba#teria. 'elain Spirulina se#ara keseluruhan, beberapa bagian dari
polisakarida dan B3phy#o#yanin sudah diteliti karena mampu mempengaruhi
)ungsi kekebalan tubuh.
-. E!ek Immun#enhan,ing %"irulina
'ejumlah Produk alami memiliki e)ek immunoenhancing. &asil
ekperimen menunjukkan bah"a produk Spirulina se#ara positi) mempengaruhi
)ungsi kekebalan ba"aan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh seluler dan
humoral.
Polisakarida 'ul)at yang diisolasi dari ekstrak air spirulina, yang disebut
#al#iumspirulan $Ba3'p%, memperlihatkan akti)itas imunomodulator dan antivirus.
8erlebih lagi immolina, )raksi polisakarida dengan berat molekul yang tinggi
pada 'pirulina, meningkatkan ekspresi kemokin pada sel 8&P31 mono#yti#
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
19/32
19
manusia. Penelitian lain telah mempelajari penggunaan 'pirulina di dalam
meningkatkan respon kekebalan. Polisakarida dan phy#o#yanin dari 'pirulina
meningkatkan reproduksi sumsum tulang, pertumbuhan timus, proli)erasi sel
limpa, meningkatkan kekebalan he"an model, seperti tikus. Penelitian juga
menunjukkan bah"a 'pirulina men!-up-re!ulate sistem kekebalan tubuh dengan
#ara meningkatkan kemampuannya untuk ber)ungsi maksimal meskipun banyak
tekanan dari lingkungan yang bera#un, bakteri, dan virus. :iteratur menyatakan
bah"a phy#o#yanin dari 'pirulina merangsang hematopoiesis, dan terutama
eritropoiesis, dengan #ara menginduksi pelepasan hormon erythropoietin $4PF%.
Phy#o#yanin dan polisakarida dari 'pirulina meningkatkan antibodi dan produksi
sel darah putih. enurut Tureshi ndali $1@@9%, persentase makro)ag )agositosis
pada ku#ing meningkat saat ku#ing tersebut diberi ekstrak S. platensis yang larut
dalam air. 'elain itu, ekstrak '. platensis yang larut dalam air menyebabkan
sekresi interleukin, seperti +:31, dari makro)ag peritoneal murine, dan proli)erasi
thymo#ytes. 'elain itu, e)ek spirulina pada imunitas nonspesi)ik telah diukur pada
tingkat akti)itas sel Pembunuh lami $*%. :eukosit yang diambil dari limpa
ayam yang diberi makan 'pirulina memiliki aktivitas sel antitumor yang lebih
besar daripada he"an kontrol, mungkin disebabkan produksi sitokin sebagai
inter)eron. Penelitian pada model ayam menunjukkan peningkatan aktivitas sel
* dalam membunuh sel tumor. *apasitas makro)ag peritoneal untuk menelan
partikel lateks sudah dievaluasi pada penelitian lain, di mana makro)ag peritoneal
hilang pada tikus yang telah diberi makanan yang disuplementasi 'pirulina $10
dari makanan adalah spirulina kering% selama 10 minggu6 ada sedikit peningkatan
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
20/32
20
persentase )agosit dari @1, menjadi @!,@ pada in %itro. Penelitian ini juga
menemukan bah"a phy#o#yanin dari 'pirulina menghambat pelepasan histamin,
yaitu molekul bioakti) yang berhubungan dengan alergi. $?re"shin,200C%
E. ELI%A En/0me'Linke) Immun# %#r+ent Assa0*
4:+' merupakan teknik biokimia yang biasa digunakan pada bidang
imunologi untuk mendeteksi keberadaan antigen atau antibodi pada sampel yang
diuji. 8erdapat beberapa jenis metode 4:+', yaitu $-urgess, 1@@!%6
1. Met#)e ELI%A langsung
Pada metode ini antigen se#ara langsung diadsorbsikan ke suatu substrat
padat. Permukaan substrat di#u#i dan antibodi yang ditempeli en5im digunakan
untuk menunjukkan adanya antigen. &asilnya akan terlihat bila ditambah substrat.
*on)igurasi ini memerlukan anntiserum yang spesi)ik untuk antigen yang
dimaksud. ntiserum ini harus dikonjugasikan pada en5im. *eterbatasan
kon)igurasi ini berikatan dengan si)at pengikatan substrat padat dan kualitas
antibodi indikator. Pembatas utama sistem ini adalah tidak adanya )leksibilitas.
*euntungan utamanya adalah kesederhanaan sistem. *on)igurasi ini biasanya
digunakan untuk mengenali antigen.
. ELI%A tak langsung
etode ini merupakan kon)igurasi paling sederhana yang dapat digunakan
untuk mengukur titer antibodi. ntigen teradsorbsi pada substrat padat. ntibodi
primer tidak berabel dapat diperoleh dari serum atau berma#am3ma#am #airan
tubuh lain. ntibodi sekunder terikat pada en5im yang sesuai. ntibodi itu
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
21/32
21
biasanya disebut sebagai konjugat. &asilnya akan tampak bila ditambahkan
substrat. ntigen dan antibodi sekunder biasanya dibuat konstan dan yang
berubah adalah antibodi primer. *erapatan optik berhubungan dengan konsentrasi
antibodi primer. *elemahan utama kon)igurasi ini terletak pada tidak adanya
spesi)itas sebagai akibat bereaksi dengan antigen yang tidak murni.
(. ELI%A Penangka" Antigen atau ELI%A %an)i,h
*on)igurasi ini menggunakan antibodi yang terikat pada )ase padat untuk
menangkap antigen se#ara spesi)ik. 8erdapat sejumlah variasi lebih lanjut. Iika
tingkat antibodi harus diukur, kon)igurasi sisanya serupa dengan 4:+' tidak
langsung. Iika antigen akan diukur, dapat digunakan kon)igurasi serupa atau
indikatornya menggunakan antibodi terkonjugasi spesi)ik untuk antigennya.
ntiodi penangkap da sistem indikatornya dibuat tetap dan yang berubah adalah
konsentrasi antigennya. ntibodi monoklonal semakin banyak digunakan sebagai
antibodi pedangkan dan dalam sistem indikator. 4:+' penangkap antigen
mempunyai potensi untuk meningkatkan spesi)itas 4:+' tidak langsung asalkan
antibodi penangkapnya dpat men#egah terjadinya penempelan antigen yang ada
dalam jumlah ke#il yang dapat mengganggu spesi)itas 4:+' tak langsung.
dapun prinsip dasar pada metode 4:+' sand"i#h dapat ditunjukkan pada
gambar berikut.
-. ELI%A Penangka" Anti+#)i
*on)igurasi ini menggunakan antiglobulin yang terikat pada substrat
padat. ntibodi sampel yang diuji ditangkap dan sistem indikator menempeli
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
22/32
22
antigen belabel. plikasi yang paling umum misalnya, anti3+g, diikatkan
substrat padat. nti3+g ini akan menangkap +g semua spesi)isitas dari sampel
uji. *emudian ditambahkan antigen berlabel en5im, baik yang dilabeli se#ara
langsung maupun yang dilabeli le"at ikatan tak langsung seperti antibodi
monoklonal atau biotin. *eapatan optik berkaitan dengan kadar +g spesi)ik
sampe uji. da kemungkinan timbul spesi)itas yang sagat kurang karena +g
yang tertangkap akan mengenali baik epitop yang dia"etkan maupun epitop
spesi)ik pada antigen. amun, spesi)itas teknik ini tampaknya tidak menyebabkan
masalah utama.
2. ELI%A m"etiti!
8eknik ini dapat digunakan dalam sejumlah kon)igurasi dasar. *ompetisi
dapat terjadi terhadap antigen atau terhadap antibodi. Pada kompetisi antibodi
membutuhkan antigen untuk ditangkap antibodi se#ara langsung maupun le"at
antibodi spesi)ik ke substrat padat. ntibodi yang telah dikenal bersaing dengan
antibodi yang tidak dikenal untuj mendapatkan tempat penempelan pada antigen.
ntibodi yang telah diketahui dapat dilabel atau dapat dideteksi menggunakan
antibodi anti spesiesnya. 4:+' kompetiti) keadaannya tidak begitu jelas karena
antibodi yang tidak dikenal akan dijumpai baik terikat pada antigen maupun
bebas.
*adar sitokin dapat diketahui dengan menggunakan metode 4:+'.
'itokin 83 dan +3= serta sitokin +:3, +:39, +310 dapat dianalisis dengan
metode 4:+' dengan menggunakan kit yang terdiri drai sand"i#h 4:+'. 8ahap
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
23/32
23
pertama yaitu mengikat sitokin antibodi monoklonal anti3sitokin yang terdapat
pada "ells dari mi#rotiter plates. Pada tahap kedua, ditambahkan monoklonal
biotinylated bersamaan dengan en5im streptavidin $peroQidase atau alkaline
phospate%. ntibodi biotinylated mengikat )ase solid dari kompleks antibodi3
antigen. 'etelah inkubasi "ells di#u#i dan pengikatan en5im treptavidin dengan
biotin diikuti dengan penambahan substrat kromogenik. +ntensitas "arna yang
dihasilkan menunjukkan proporsi konsenttrasi sitokin pada sampel $'#ott,2009%.
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
24/32
24
BAB III
&ERAN3&A &4N%EP
A. &erangka nse"
-eberapa teori tentang terjadinya pree#lampsia telah dikembangkan tetapi
tidak satupun teori yang memuaskan, sehingga sampai saat ini
preeklampsia masih dikenal sebagai the disease o) theories.
*ehamilan
&ipertensi Fdema Proteinuria
Preeklampsia
8&1 8&2 8&17 8eg
'pirulina
+:3 10
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
25/32
25
B. Hi"#tesis Penelitian
1. Hi"#tesis Ma0#r
8erdapat pengaruh pemberian 'pirulina terhadap sekresi sitokin 8h1, 8h2,
8h17, 8reg pada kehamilan preeklampsia
1. Hi"#tesa Min#r
a. 8erdapat peningkatan sitokin 8reg, 8h2 dan penurunan 8h1, 8h17 pada
kehamilan preeklampsia dengan pemberian spirulina
b. 8erdapat peningkatan sitokin 8h1, 8h17 pada kultur pla#enta yang terpapar
pree#lampsia
#. erdapat peningkatan sitokin 8reg dan 8h2 pada kultur pla#enta yang terpapar
preeklampsia
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
26/32
26
BAB I5
MET4DE PENELITIAN
A. Ran,angan Penelitian
an#angan penelitian yang menggunakan dalam bentuk analitik
eksperimental dengan pengambilan sampel pla#enta untuk mengetahui e)ek
pemberian spirulina terhadap sekresi sitokin +:310 pada kehamilan preeklampsia
dibandingkan dengan #ontrol normal. ntuk mengukur jumlah sekresi +:310
peneliti terlebih dahulu melakukan kultur sel tro)oblast dari plasenta pasien
preeklampsia, lalu dari serum yang dihasilkan akan diba#a dengan 4:+' reader ,
sehingga akan terba#a jumlah sitokin yang disekresikan.'elanjutnya peneliti akan
melakukan intervensi dengan pemberian ekstrak spirulina dan membandingkan hasil
sekresi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
B. P#"ulasi )an %am"el Penelitian
Populasi dan sampel penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut;
1. P#"ulasi Penelitian
Populasi merupakan seluruh objek atau objek penelitian yang memiliki
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sitokin yang
dihasilkan oleh sel tro)oblas dari plasenta ibu hamil yang mengalami
preeklampsia.
. %am"el Penelitian
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
27/32
27
-esarnya sampel dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan #ara
non probability samplin! dengan metode consecuti%e. Consecuti%e samplin!
adalah metode pemilihan sample dengan menetapkan subjek yang memenuhi
kriteria penelitian dimasukkan dalampenelitian sampai kurun "aktu tertentu,
sehingga jumlah responden dapat terpenuhi. dapun kriteria inklusi dalam
pemilihan responden yang akan dijadikan sampel penelitian adalah seorang ibu
hamil yang mengalami preeklampsia. 'edangkan kriteria eksklusi dari penelitian
ini adalah ibu hamil dengan dengan ri"ayat diabetes mellitus, kehamilan dengan
diabetes mellitus, kehamilan dengan penyakit ginjal sebelumnya serta kehamilan
dengan ri"ayat hipertensi.
C. 5aria+el Penelitian
Gariable dalam penelitian ini adalah
&. Gariabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variable terikat. Gariabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian spirulina
'. Gariabel terikat adalah variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variable bebas. Gariabel terikat pada penelitian ini adalah jumlah sekresi
interleukin 10 yang dihasilkan oleh sel tro)oblas dari plasenta pasien
preeklampsia.
D. L#kasi )an 6aktu Penelitian
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
28/32
28
:okasi penelitian ini adalah bertempat di laboratorium )isiologi akultas
*edokteran niversitas -ra"ijaya alang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Iuli O Fktober 201.
E. De!inisi 4"erasi#nal
1. Preeklampsia adalah kehamilan dengan tekanan darah E 10/@0 mm&g
disertai proteinuria $pemeriksaan kualitati) E A1% setelah umur kehamilan 20
minggu $ngsar,200;Bunningham et al,200!%
2. mur kehamilan adalah umur kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir $&P&8% atau umur kehamilan berdasarkan pemeriksaan '? yang
dilakukan sebelum umur kehamilan 20 minggu $Bunnningham et al., 200!%
. 'pirulina mengandung protein sekitar 90, berbagai jenis polisakarida, asam
lemak esensial, vitamin dan mineral, dan senya"a )enolik yang di periksa dengan
metooda 4n5yme3:inked +mmuno3'orbent ssay $4:+'%, dilaksanakan di
:aboratorim isiologi niversitas -ra"ijaya alang.
. 'itokin adalah protein terlarut yang dapat berinteraksi dengan reseptor spesi)ik
sel. 'itokin juga berpartisipasi dalam pertumbuhan dan aktivasi sel3sel imun serta
memediasi respon3respon imun seperti in)lamasi, dll.
7. Pr#se)ur Pengam+ilan )an Pemeriksaan %am"le &a)ar IL'18
+bu hamil yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian akan diberikan
penjelasan $in)ormed #onsent% tentang penelitian. pabila setuju ikut dalam
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
29/32
29
penelitian mereka diminta menandatangani )ormulir persetujuan ikut serta dalam
penelitian yang telah disediakan.
1. Is#lasi )an &ultur %el Tr#!#+las Plasenta
Iaringan plasenta pasien preeklampsia diperoleh dari umah 'akit 'iolam,
'urabaya dengan persalinan melalui operasi se#tio #aessaria. (isiapkan botol
berisi larutan #ord splution dari re)rigator $suhu UB%. 'egera setelah kelahiran,
pla#enta dipotong dan langsung dimasukkan ke dalam larutan #ord solution.
etode isolasi dan kultur sel tro)oblast dilakukan berdasarkan modi)ikasi
dari metode isolasi se#ara en5imatik menurut Iones $1@@9%. 'ebelumnya bagian
dasar plate kultur 9 "ell dilapisi #over glass dan ditetesi dengan V0,! ml gelatin
$0,2% dan diinkubasi selama V0390 menit. Iaringan pla#enta di#u#i
menggunakan P-'3 steril $P-'3% p& 7, yang mengandung antibiotik pen3
strep dalam #a"an petri sampai terbebas dari darah. Iaringan dipotong3potong
sampai ke#il V 2mm dan dibilas dengan P-' steril p& 7, yang mengandung
pen3strep, kemudian dipipetting dan disentri)ugasi pada 2!00 rpm selama 10
menit. 'upernatan dibuang dan pelet + diresuspensi dengan !m: medium kultur
serum )ree $31@@ A pen3strep%, dipipeting dan disentri)ugasi pada 2!00 rpm
selama 10 menit.
'upernatan dibuang dalam pelet ++ diresuspensi dengan medium kultur
yang mengandung serum $31@@ A pen3strep A 10 -'%, diabil sebanyak V!00
µ: potongan jaringan dimasukkan pada plate kultur 9 "ell dan diinkubasi pada
inkubator BF2 ! suhu 7NB selama 0 menit. (itambahkan 1,! ml medium 3
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
30/32
30
1@@ yang mengandung -' 10 lalu diinkubasi pada inkubator BF2 !, suhu
7UB. Penggantian medium kultur dilakukan setelah 2 jam dengan 31@@ A 10
-' kemudian ditumbuhkan kembali pada inkubator BF2 ! suhu 7UB selama
hari kemudian dipanen.
. Pengukuran &a)ar %it#kin Interleukin 18 )engan met#)e ELI%A
*adar +:310 pada kultur media dikuanti)ikasi menggunakan immunoassay
dengan metode 4:+'. Pengukuran +:310 dilakukan dengan menggunakan dua
antibodi monoklonal yaitu #apture antibody dan re#apture andibody. (ilakukan
#oating antigen dengan menggunakan 100 µl #alibrator diluent ++ untuk standart.
(itambahkan medium sampel yang telah disentri)ugasi $!0 µl% dan antibodi
primer $!0 µl%, sedangkan penambahan protein standar sebanyak 100 µl $&uman
+:310%. 'elanjutnya diinkubasi pada mikroplate @9 "ell selama over noght pada
UB. Plate @9 "ell dikeluarkan dari re)rigrator dan didiamkan pada suhu ruang
selama 0 menit. 'elanjutnya di#u#i dengan "ahing bu))er QW200 µl lalu
diinkubasi dengan antibodi sekunder ?oat anti &uman +g? yang berlabel biotin
dalam P-' yang mengandung -' $-ovine 'erum lbumin% 1 $16100% W100
µl, diinkubasi pada shaker selama 1 jam pada suhu ruangan. (i#u#i dengan
"ashing bu))er Q W200 µl dan ditetesi 'trepavidin &P $161!00% diinkubasi
selama 0 menit. (i#u#i dengan "ashing bu))er Q W200 µl dan diinkubasi
dengan substrat bu))er dan - W100 µl selama 0 menit dalam ruang gelaplalu
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
31/32
31
diteteskan stop rea#tion, selama 10 menit dan diba#a pada 4:+' reader pada λ
!0 nm.
(. Pr#se)ur ekstrak s"irulina
'pirulina dibiakkan dalam media tumbuh alami air laut dengan "aktu
pembiakan 1 hari. 'etelah dilakukan pemamenan, spirulina dikeringkan dengan
menggunakan sinar matahari. -entuk spirulina yang akan diekstrak berbentuk
serbuk spirulina kering spirulina kering ukuran 10 mesh yang didapat dengan
menghaluskannya dengan mortar.
lat yang dipakai berupa beker glass, lbu erlenmeyer dengan berbagai
volume, tabung reaksi besar, alat sentri)ugasi, lemari pendingin, dan alat
spektro)otometri. Gariabel tetap dalam penelitian ini adalah massa spirulina,
ke#epatan sentri)ugasi, lama sentri)ugasi, volume solvent dan volume bu))er.
Gariabel berubah dalam asam asetat 70, 7!, dan C0 ammonium sul)at !0,
!!, dan 90, dan air. 8iap variabel, dibuat rangkap atau triplikat.
Prosedur kerja proses dimulai dengan menghaluskan spirulina hingga ukuran
10 mesh dengan menggunakan mortar, kemudian men#ampur serbuk spirulina
tersebut dengan larutan bu))er )os)at p& 7.0 dan disimpan dalam re)rigrator
selama 2 jam, kemudian disentri)ugasi pada 9.000 rpm selama 90 menit. &asil
sentri)ugasi berupa padatan dibuang dan bagian #airan diampurkan dengan solvent
sesuai dengan variabel, kemudian disentri)ugasi lagi dengan ke#epatan 9.000 rpm
selama 90 menit. Pendugaan hasil penampakan untuk masing3masing jenis
-
8/19/2019 Proposal TA Mey
32/32
32
senya"a yang diperoleh dari hasil ekstraksi berdasarkan pola absropsi pada
panjang gelombang 91039!0 nm.
ji kelarutan Phy#o#yanin terhadap temperatur dan p&, dan uji kestabilan
yang dilakukan selama C hari dengan monitoring tiap 2 jam dengan
menggunakan alat spektro)otometri. *elarutan Phy#o#yanin dikaji pada p& asam
$2,,% dengan menggunakan &B: dan basa $10,11,12% dengan menggunakan
aF&. *elarutan Phy#o#yanin dikaji terhadap temperatur dengan penyimpanan
Phy#o#yanin pada temperatur kamar $27V 2⁰B% dan pada temperatur re)rigrator
$1⁰B 3 1 7⁰B%. ekstrak Phy#o#yaninyang telah diuji kelarutannya terhadap
temperatur disimpan selama C har untuk diujikestabilannya. 'etelah interval
"aktu 2 jam, kosentrasi Phy#o#yanin diukur absorbansinya.
3. Teknik Analisia Data
(alam kuantitai) kadal +:310 hasil 4:+' dibandingkan pada setiap
kelompok perlakuan menggunakan analisa Garian satu arah $Fne Hay FG%
menggunakan 'P'' $'tatisti# Pa#kage or 'osial '#ien#e% versi 12 )or "indo"s.
(ata ekspresi +:310 diperoleh dengan #ara menghitung nilai positi) ber"arna
#oklat pada daerah sitoplasma sel tro)oblast yang dinyatakan dalam bentuk
persentase dan dianalisis sevara deskripti).