proposal terapi aktivitas kelompok halusinasi

40
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) I. Latar Belakang Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Lampung khususnya Ruang Kutilang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi. II. Landasan Teori Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan

Upload: furqonkun

Post on 20-Oct-2015

144 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi

TRANSCRIPT

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

I. Latar Belakang Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Lampung khususnya Ruang Kutilang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

II. Landasan TeoriTerapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

III. Tujuan3.1 Tujuan umumKlien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara bertahap.3.2 Tujuan khususa. Klien dapat mengenal halusinasi.b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.IV. Sesi yang digunakan 1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

V. Klien5.1 Kriteria kliena. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.5.2 Proses seleksia. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok

VI. Kriteria Hasil6.1 Evaluasi Struktur a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatanb. Posisi tempat dilantai menggunakan tikarc. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatand. Alat yang digunakan dalam kondisi baike. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.6.2 Evaluasi Prosesa. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.b. Leader mampu memimpin acara.c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompokg. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir6.3 Evaluasi HasilDiharapkan 75% dari kelompok mampu:a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihatb. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

VII. Antisipasi Masalah7.1 Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitasa. Memanggil klienb. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izina. Panggil nama klienb. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan7.3 Bila klien lain ingin ikuta. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilihb. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebutc. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini

VIII. PengorgnisasianSESI I8.1 Pelaksanaana. Hari/Tanggal : Jumat, 4 januari 2013b. Waktu : Pkl. 10.00 10.45 WIB s.d selesai (sesi I)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (25 menit) Penutup (10 menit)d. Tempat : Ruang TAK Kutilange. Jumlah klien : 4 orang 8.2 Tim Terapi a. Leader Sesi I : Heru Setiawan Uraian tugas : 1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan2) Memimpin jalannya terapi kelompok3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : Rio Metra Uraian tugas :1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang3) Membantu memimpin jalannya kegiatan4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : Parluhutan Simamora Uraian tugas :1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi I : 1. Azis Nanang Khoiri 2. Feda Jani Saputra 3. Hadi Sanjaya 4. Riki Sabdatus. A Uraian tugas :1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8.2 Metode dan Mediaa. Metode1) Diskusi2) Bermain peran/stimulasib. Media 1) Papan nama 2) Whiteboard 3) Spidol 4) Tikar

IX. Proses Pelaksanaan Sesi I: Mengenal halusinasia. Salam terapeutik1) Salam terapeutik kepada klien2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan nama)3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan nama)b. Evaluasi/validasi Menanyakan perasaan klien saat inic. Kontrak1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar2) Leader menjelaskan aturan main3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader4) Lama kegiatan 45 menit5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhird. Tahap kerja1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard 3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara yang biasa didengare. Tahap terminasi1) Evaluasia) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAKb) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok2) Tindak LanjutLeader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul3) Kontrak yang akan datanga) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasib) Menyepakati waktu dan tempat

X. Evaluasi dan Dokumentasi10.1 EvaluasiFormulir yang dievaluasiSesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)Kemampuan Personal/HalusinasiNoNama KlienMenyebut Isi HalusinasiMenyebutkan Waktu terjadi HalusinasiMenyebut Situasi Halusinasi MunculMenyebut Perasaan saat berhalusinasi

Petunjuk:a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom namab. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

10.2 DokumentasiDokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

XI. Setting TempatGambar Setting Tempat

O

O

KK

FF

KK

FKF

Keterangan gambar:

L

: Leader : Tikar

CL

: Co-Leader

O

: Observer

F

: Fasilitator

K

: Klien

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

XII. PengorgnisasianSESI II12. 1 Pelaksanaana. Hari/Tanggal : Jumat, 4 januari 2013b. Waktu : Pkl. 10.45 11.30 (sesi II)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (25 menit) Penutup (10 menit)d. Tempat : Ruang TAK Kutilange. Jumlah klien : 4 orang 12.2 Tim Terapi a. Leader Sesi II : Rio Metra Uraian tugas : 1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Memimpin jalannya terapi kelompok3).Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi II : Parluhutan Simamora Uraian tugas :1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang3). Membantu memimpin jalannya kegiatan4). Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi II : Riki Sabdatus. A Uraian tugas :3) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara4) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi II : 1. Azis Nanang Khoiri 2. Ferda Jani Saputra 3. Heru Setiawan 4. Hadi Sanjaya Uraian tugas :7) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 8) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan9) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan10) Membimbing kelompok selama permainan diskusi11) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan12) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah12. 3 Metode dan Mediaa. Metode3) Diskusi dan tanya jawab4) Bermain peran/stimulasib. Media 1) Papan nama 2) Whiteboard 3) Spidol 4) Jadwal kegiatan klien

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

A. Tujuan1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Langkah kegiatan1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi Ib. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2. Orientasia. Salam terapeutik1) Salam terapeutik2) Klien dan terapis pakai papan namab. Orientasi1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi dan perasaanc. Kontrak1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik2) Menjelaskan aturan maina) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada leaderb) Lama kegiata 45 menitc) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kejaa. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua pasien mendapat giliranb. Berikan pujian setiap klien selesai berceritac. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada saat halusinasi munculd. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap klien memperagakan menghardik halusinasi4. Tahap terminasia. Evaluasi1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb. Tindak Lanjut1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klienc. Kontrak yang akan datang 1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

C. Evaluasi dan Dokumentasi1. Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)Kemampuan Menghardik Halusinasi

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1

2

3

4Menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk mengatasi halusinasiMenyebutkan efektivitas cara yang digunakanMenyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan menghardikMemperagakan cara menghardik halusinasi

Petunjuk:c. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom namad. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

2. DokumentasiDokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal

XIII. Pengorgnisasian13.1 Pelaksanaana. Hari/Tanggal : Jumat, 4 Januari 2013b. Waktu : Pkl. 14.00 14.45 WIB s.d selesai (sesi III) c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (25 menit) Penutup (10 menit)d. Tempat : Ruang TAK Kutilange. Jumlah klien : 4 orang 13.2 Tim Terapi a. Leader Sesi III : Tetu Hendarto Uraian tugas : 1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Memimpin jalannya terapi kelompok3). Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi III : Edy Riawan Uraian tugas :1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang3). Membantu memimpin jalannya kegiatan4). Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi III : Suci Nuraini Uraian tugas :1). Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi III : 1. Andree Tri Widiatmoko 2. Ayu Safitri 3. Faizal 4. Hanis Ricaldo Uraian tugas :1). Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2). Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan3). Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan4). Membimbing kelompok selama permainan diskusi5). Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan6). Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah13. 3 Metode dan Mediaa. Metode1). Diskusi dan tanya jawab2). Bermain peran/stimulasib. Media 1) Jadwal kegiatan harian 2) Pulpen 3) Spidol dan papan tulis

Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal

Tujuan1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

Setting1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat1. Jadwal kegiatan harian2. Pulpen3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart

Metode1. Diskusi dan tanya jawab2. Bermain peran/ simulasi dan latihan

Langkah Kegiatan 1. Persiapana. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2. Orientasi a. Salam terapeutik1) Salam dari terapis klien2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi1) Terapis menyakan keadaan klie saat ini2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di pelajari3) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghadrik halusinasi.c. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi dengan melakukan kegiatan2) Menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis Lama kegiatan 30 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerjaa. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasib. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboardc. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir yang sama di whiteboard d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan terapis menggunakan whiteboarde. Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.4. Tahap terminasia. Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakanya2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok b. Tindak lanjutTerapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.c. Kontrak yang akan datang1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerjaAspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.

formulir evaluasi sebagai berikut.SESI 3 TAKSTIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

NOASPEK YANG DINILAINAMA KLIEN

1Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakuakan

2Mempergakan kegiatan yang biasa dilakukan

3 Menyusun jadwal kegiatan harian

4Menyebutkan 2 cara mengontrol halusinasi

Petunjuk:1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

XIV. Pengorgnisasian14.1 Pelaksanaana. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Januari 2013b. Waktu : Pkl. 09.00 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV) c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (25 menit) Penutup (10 menit)d. Tempat : Ruang TAK Kutilange. Jumlah klien : 4 orang 14.2 Tim Terapi a. Leader Sesi IV : Edy Riawan Uraian tugas : 1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Memimpin jalannya terapi kelompok3). Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi IV : Tetu Hendarto Uraian tugas :1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang3). Membantu memimpin jalannya kegiatan4). Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi IV : Ayu Safitri Uraian tugas :1). Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi IV : 1. Andree Tri Widiatmoko 2. Faizal 3. Hanis Ricaldo 4. Suci Nuraini Uraian tugas :1). Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2). Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan3). Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan4). Membimbing kelompok selama permainan diskusi5). Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan6). Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah14. 3 Metode dan Mediaa. Metode1). Diskusi kelompok2). Bermain peran/stimulasib. Media 1) Spidol dan Whiteboard 2) Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

Tujuan1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

Setting1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat1. Spidol dan whiteboard/papan tulis2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

Metode1. Diskusi kelompok2. Bermain peran/stimulasi

Langkah Kegiatan1. Persiapana. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IIIb. Terapis membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2 . Orientasi a. Salam terapeutik1) Salam dari terapis klien2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi1) Menayakan perasaan klien saat ini2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah}untuk mencegah halusinasi. c. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.2) Terapis menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis Lama kegiatan 30 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3. Tahap Kerjaa. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasib. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap.c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukand. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster sajae. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnyaf. Berikan pujian atas keberhasilan klieng. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.

4. Tahap Terminasia. Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb. Tindak lanjutMenganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.c. Kontrak yang akan datang1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi EvaluasiEvaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:Sesi IV : TAKStimulasi persepsi: halusinasiKemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NOAspek yang dinilaiNama klien

1Menyebutkan orang yang diajak bicara

2Memperagakan percakapan

3Menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah halusinasi

Petunjuk:1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.

XV. Pengorgnisasian15.1 Pelaksanaana. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Januari 2013b. Waktu : Pkl. 14.00 14.45 WIB s.d selesai (sesi V) c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (25 menit) Penutup (10 menit)d. Tempat : Ruang TAK Kutilange. Jumlah klien : 4 orang 15.2 Tim Terapi a. Leader Sesi III : Faizal Uraian tugas : 1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Memimpin jalannya terapi kelompok3). Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi III : Andree Tri Widiatmoko Uraian tugas :1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang3). Membantu memimpin jalannya kegiatan4). Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi III : Edy Riawan Uraian tugas :1). Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi V : 1. Ayu Safitri 2. Hanis Ricaldo 3. Suci Nuraini 4. Tetu Hendarto Uraian tugas :1). Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2). Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan3). Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan4). Membimbing kelompok selama permainan diskusi5). Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan6). Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah15. 3 Metode dan Mediaa. Metode1). Diskusi dan tanya jawab2). Melengkapi jadwal harianb. Media 1) Papan nama 2) Whiteboard 3) Spidol 4) beberapa contoh obat

Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

Tujuan1. Klien memahami pentingnya minum obat2. Klien memahami akibat tidak minum obat 3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat1. Spidol dan whiteboard/papan tulis 2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen 3. Beberapa contoh obat

Metode1. Diskusi tanya jawab2. Melengkapi jadwal harian

Langkah kegiatan1. Persiapana. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IVb. Terapis membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2 . Orientasi a. Salam terapeutik1) Salam dari terapis klien2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi1) Menanyakan perasaan klien saat ini2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}c. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dan minum obat.2) Terapis menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3.Tahap Kerja.a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang b. Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya. Buat daftar di whiteboardd. Menjelaskan lima benar minum obate. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obatf. Berikan pujian pada klien yang benarg. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi/kambuhj. Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi kambuhk. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau tidak minum obat.l. Berikan pujian bila benar.4. Tahap Terminasi a.Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu, menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap dan minum obatc.Kontrak yang akan datang1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

EvaluasiEvaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi V: TAKStimulasi persepsi : halusinasiKemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

NoNama KlienMenyebutkan 5 benar cara minum obatMenyebutkan keuntungan minum obatMenyebutkan akibat tidak patuh minum obat

1

2

3

4

5

6

7

8

Petunjuk:1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC