prosedur laboratorium
TRANSCRIPT
![Page 1: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/1.jpg)
DP 26-1/2
PROSEDUR PENGAMBILAN CONTOH BENIH
Tujuan : Mendapatkan contoh benih untuk pengujian
laboratorium yang mewakili kelompok benih
Acuan : PM 7.2.1; 7.2.2
Penanggung jawab : Analis Benih
Prosedur Pengambilan contoh benih :
1. Prinsip pengambilan contoh benih adalah mengambil benih ke beberapa
bagian dari satu kelompok benih, kemudian dicampur menjadi satu.
2. Kelompok benih adalah jumlah benih tertentu yang homogen dan
teridentifikasi, berasal dari satu lot benih yang sama atau hasil dari
pencampuran lot.
3. Penyusunan suatu kelompok benih dilakukan per palet dan setiap
kelompok benih tidak boleh lebih dari 40 ton.
4. Penumpukan karung dari suatu kelompok benih (lot) disusun secara rapi
sehingga dapat dihitung dengan tepat dan memudahkan pengambilan
contoh benih.
5. Pengambilan contoh benih dengan cara mengambil benih menggunakan
Seed Trier dari beberapa karung benih yang telah ditentukan dengan
jumlah yang sama sebagai contoh primer
6. Pengambilan contoh primer dengan ketentuan:
a. Benih yang disimpan dalam karung :
* ≤ 5 karung : dari setiap karung diambil contohnya sehingga
diperoleh 5 contoh primer
* 6-30 karung : dari setiap 3 karung diambil 1 contoh tetapi tidak
boleh kurang dari 5 contoh primer.
* > 30 karung : dari setiap 5 karung diambil 1 contoh tetapi tidak
boleh kurang dari 10 contoh primer.
b. Benih disimpan dalam silo (bulk), apabila berat kelompok benih :
* Kurang dari 50 kg : paling sedikit harus diambil 3 contoh primer.
* Sampai dengan 500 kg : paling sedikit harus diambil 5 contoh primer.
![Page 2: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/2.jpg)
* 501-3.000 kg : paling sedikit 5 contoh primer masing-
masing dengan berat 300 kg.
* 3001-20.000 kg : paling sedikit 10 contoh primer masing-
masing dengan berat 500 kg
7. Semua contoh primer dijadikan satu dan dicampur hingga homogen
dalam satu wadah tertentu kemudian disebut sebagai contoh campuran.
8. Dari contoh campuran kemudian diambil 1000 gram (atau berat
minimum) menggunakan seed devider untuk pengujian yang disebut
Contoh kirim
9. Contoh kirim dibawa ke laboratorium dilengkapi identitas benih untuk
dilakukan pengujian benih.
![Page 3: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/3.jpg)
DP 27-1/2
PROSEDUR PENGUJIAN DAYA TUMBUH
Tujuan : Untuk mengetahui Daya Tumbuh Benih
Acuan : PM 8.2.4
Penanggung Jawab : Manager Mutu/Analis Benih
Pengujian daya tumbuh dengan Uji Kertas Digulung:
1. Benih yang diuji diambil dari kelompok benih murni sebanyak 400 butir.
2. Diambil 5 lembar kertas Bloter yang sudah dibasahi dan tabur benih
secara berbaris
3. Benih ditata pada ½ x separoh lebar kertas, dengan arah pertumbuhan
akar primer kebagian bawah
4. Tiap gulungan dapat berisi 100 butir dan diatur menjadi 4 ulangan
dengan tiap gulungan yang di isi 50 butir.
5. Gulungan berisi benih kemudian diletakkan di germinator dengan
kelembaban ≥ 90%, suhu berganti 200-300 atau konstan 250 serta diberi
intensitas cahaya selama pengamatan.
6. Pengamatan dilakukan pada hari ke-4, dan pengamatan kedua
dilakukan pada hari ke-7.
7. Persentase daya tumbuh = jumlah kecambah normal x 100 % jumlah benih yang ditabur
8. Data data daya tumbuh ditulis pada formulir yang ditentukan dan
diserahkan kepada pemohon setelah disetujui oleh manager mutu.
Dokumen Terkait
DF- 45 : Formulir Pengujian Daya Tumbuh
![Page 4: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/4.jpg)
DP 28-1/2
PROSEDUR PENGUJIAN KADAR AIR
Tujuan : Untuk mengetahui Kadar air benih
Acuan : PM 8.2.4
Penanggung Jawab : Manager Mutu/Analis Benih
Prosedur
A. Metode Oven (130-133)0C
1. Bersihkan alat dan cawan sebelum dipakai, jika wadah (cawan +
tutup) basah, maka cawan tutup dipanaskan terlebih dahulu dengan
oven suhu 1300C selam 1 jam, kemudian didinginkan dalam
desikator.
2. Nyalakan oven dan atur suhunya sehingga mencapai (103-133) 0C
3. Timbang cawan + tutup digunakan (M1);
4. Lakukan penghancuran ukuran benih yang besar dengan cara
penggilingan dengan grinder;
5. Timbang contoh kerja sesuai dengan diameter wadah;
6. Masukkan contoh kerja ke dalam cwan dan ditimbang beserta
tutupnya (M2);
7. Masukkan cawan berisi contoh kerja + tutup tersebut ke dalam oven;
8. Buka tutup cawan, dan letakkan masing-masing tutup cawan
disampingnya;
9. Keringkan pada suhu (103-133) 0C selama 4 jam;
10. Bila sudah selesai cawan ditutup keluarkan dari oven dan dinginkan
di dalam desikator selama (30-45) menit;
11. Timbang cawan + isi + tutup (M3)
12. Hitung kadar air benih.
RUMUS =
(M 2−M3)(M 2−M 1)
X100%
Keterangan:
M1 = berat wadah + tutup dalam gram
M2 = berat wadah + isi dalam gram sebelum di oven
M3 = berat wadah + tutup + isi dalam gram setelah di oven
![Page 5: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/5.jpg)
DP 28-1/2
B. Metode Moisture Tester tipe Kett
1. Siapkan contoh kerja benih jagung diambil dari contoh kiriman
secukupnya.
2. Tuangkan contoh kerja benih jagung ke dalam alat takar yang berbentuk
gelas, ratakan dengan alat berbentuk corong yang tersedia pada alat
pengukur kadar air.
3. Masukkan contoh kerja benih jagung ke dalam takar
4. Tekan tombol No. 1 (tombol ON)
5. Kemudian tekan tombol No. 2 (Option/Pilihan)
6. Letakkan alat takar yang sudah terisi benih jagung ke atas alat pengukur
kadar air.
7. Tekan tombol No. 3 tunggu sampai muncul tulisan POUR
8. Kemudian tekan bagian kiri atas alat, benih jagung akan langsung
masuk kedalam alat ukur. Hasil kadar airnya akan muncul setelah
beberapa menit.
9. Tuang contoh benih jagung dari alat ukur kadar air
10.Matikan alat dengan menekan tombol No. 1
11.Bersihkan alat ukur setelah dipakai
12.Pencatatan hasil dimasukkan dalam formulir tertentu
13.Pengukuran kadar air dilakukan sebanyak 2 ulangan
14.Data kadar air ditulis pada formulir yang ditentukan kemudian
diserahkan kepada pemohon setelah disetujui oleh manager mutu
Dokumen Terkait
DF- 46 : Formulir Pengujian Kadar air
![Page 6: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/6.jpg)
DP 29-1/2
PROSEDUR ANALISIS KEMURNIAN DAN VARIETAS LAIN
Tujuan : Untuk mengetahui Kemurnian Benih
Acuan : PM 8.2.4
Penanggung Jawab : Manager Mutu/Analis Benih
Prosedur pengujian kemurnian benih:
1. Benih disebar di meja kerja
2. Setiap benih diidentifikasi satu persatu secara visual berdasarkan
penampakan morfologi (bentuk, ukuran, warna, kemengkilapan, tekstur
bagian luar) dan atau penampakan di bawah cahaya.
3. Semua benih tanaman lain dan kotoran benih yang ditemukan diambil
dan dipisahkan dari benih murni.
4. Setiap komponen ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian
sama dengan contoh kerja dan hasilnya dicatat dibuku kemurnian
analisis. Kemudian datanya dimasukkan ke kartu analisis.
Rumus
% BM = BM
(BM+BTL+KB)×100%
% BTL =
BTLBM +BTL+KB
x 100%
% KB =
KBBM +BTL+KB
x 100%
Keterangan :
BM = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
KB = Kotoran Benih
Dokumen Terkait
DF- 47 : Formulir Pengujian Kemurnian dan Varietas Lain
![Page 7: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/7.jpg)
DP 30-1/2
PROSEDUR PENGUJIAN BERAT 1000 BUTIR
Tujuan : Untuk mengetahui Berat 1000 butir benih
Acuan :
Penanggung Jawab : Manager Mutu/Analis Benih
Prosedur :
1. Menghitung sejumlah 100 butir benih dengan 8 x ulangan secara acak
dari contoh kerja.
2. Setiap ulangan ditimbang
3. Dihitung koefisien keragaman dari berat 100 benih antara 8 ulangan
tersebut dengan rumus:
s = √ (∑ x )2
−(∑ x2
)
n(n−1)
Koefisien Keragaman =
sxx100%
dimana:
x = berat masing-masing ulangan
x = rata-rata berat seluruh ulangan
N = jumlah ulangan
Σ = jumlah total
nilai kk tidak boleh lebih dari 6, bila lebih besar dari 6 harus dilakukan
penghitungan ulang
4. Berat 1.000 butir diperoleh dari 10 X rata-rata berat seluruh ulangan
![Page 8: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/8.jpg)
DP 31-1/2
PROSEDUR UJI SITOPHILUS
Tujuan : Untuk mengetahui benih diserang Sitophilus atau
tidak.
Acuan :
Penanggung Jawab : Manager Mutu/Analis Benih
1. Ambil100 benih yang akan diamati.
2. Amati gejala serangan yang tampak pada benih berupa lubang-lubang
kecil
3. Benih dibelah untuk memastikan terjadi serangan Sitophilus.
4. Jika diperlukan, dokumentasikan gejala serangan dan atau keberadaan
Sitophilus
5. Hasil pengamatan ditulis pada formulir yang ditentukan kemudian
diserahkan kepada pemohon setelah disetujui oleh manager mutu
![Page 9: prosedur laboratorium](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071803/55cf9bc2550346d033a7483b/html5/thumbnails/9.jpg)