proses an produk baru

Upload: nanda-midola-sinaga

Post on 19-Jul-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengembangan Produk Baru

Proses Pengembangan Produk Baru

Tiap-tiap organisasi mempunyai pendekatan yang berbeda untuk pengembangan produk tetapi pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh adalah sama dan secara sistematis yang digambarkan pada PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU seperti Gambar 1 sebagai berikut :

Pelanggan

Pencarian Gagasan

Teknologi R&D

Seleksi Produk

Desain Prod. Pendahuluan

Desain Proses Pendahuluan

Pengujian

Desain Proses AkhirDesain Produk Akhir

Produksi Produk Baru

Perencanaan Kapasitas, Produksi dan Schedule

1. SELEKSI PRODUK

Pada tahap ini, agar keputusan dapat objektif digunakan metode daftar penilaian (scoring). Beberapa faktor penimbang diberi bobot oleh anggota Direksi atau tenaga ahli dalam bidang sejenis. Lembar Evaluasi Gagasan Produk seperti tabel 1 di bawah ini:

Tabel EVALUASI GAGASAN PRODUKN o Syarat keberhasilan PemboPenilaian (B) botan Sangat Baik Sedang Jele (A) Baik (30) (20) k (40) (10) 0.20 0.05 0.05 0.10 0.10 * * * * * Nilai Sangat Jelek (0) (A) X (B)

1 2 3 4 5

Vol. Penjualan Perlindungan Patent Persaiangan Bahan Baku Resiko Teknis

8 2 2 3 3

67 8

Kesesuaian dg Bisnis UtamaNilai Tambah Terpengaruh pd Produk Sekarang Total

0.200.10 0.20

** *

63 0

27

Dari Tabel tsb. Disimpulkan produk lolos dari penyaringan karena nilainya 27. Setelah lolos dilakukan analisis finansial dengan rumus:RI = PT x Pc x AV x P x L TDC

Dengan keterangan sebagai berikut : RI : Return on Invesment PT : Probabilitas Keberhasilan Teknikal (O PT 1) Pc : Probabilitas Keberhasilan Komersial dalam pasar (O Pc 1) AV: Volume Tahunan (penjualan produk total dalam unit) P : Kontribusi laba per unit produk yang dijual dalam rupiah (harga minus biaya) L : Waktu kehidupan produk dalam tahun TDC : Biaya pengembangan produk total dalm rupiah

Tahapan-tahapan analisis diatas meskipun diupayakan dengan obyektif tetapi manajer perusahaan harus melakukan pengecekan terhadap teknik-teknik penyaringan untuk meloloskan ide-ide pengembangan produk. Khusus untuk produk berbasis pertanian masalah potensi bahan baku, dan juga tingkat pesaing perlu dilihat dilapang dan tidak hanya mengandalkan pada pelaku survey saja.

2. DESAIN PRODUK PENDAHULUAN

Dalam hal ini perlu diketahui ciri-ciri produk terpilih. Sebagai contoh dalam industri permen untuk anak-anak bagaimana komposisinya, kenampakannya, ukurannya, bagaimana penyimpanan produk, umur simpan dan sebagainya.

Prototipe merupakan produk baru dari suatu kegiatan uji coba produksi skala kecil. Perusahaan akan mengalami Trade off yaitu akibat dari kondisi yang saling berlawanan antara biaya, kualitas dan nilai produk hasil akhir dari kegiatan diatas berupa disain yang dapat bersaing dipasar yang siap diproduksi.

3. PENGUJIAN (TESTING)

Prototipe kemudian diuji hasilnya ditinjau dari aspek pemasaran dan kemampuan tehnikal produk. Kegiatan pengujian pasar sangat penting karena meskipun produk berkualitas tetapi tidak layak jual juga tidak ada artinya dan kegiatan ini disebut Uji Pasar. Dalam hal ini prototipe produk baru dilempar kesekelompok konsumen untuk dicoba dan dari uji ini diketahui pendapat konsumen mengenai produk baru tersebut.

Dalam hal industri pangan yang dimaksud uji secara tehnikal adalah uji

bagaimana proses pengolahan mempunyai alat-alat dan proses yang standart atau baku, apakah pemeliharaan alat-alat tersebut mudah atau tidak.

4. DESAIN AKHIR

Disain akhir meliputi spesifikasi produk mulai dari komposisi kimiawi, ciri-ciri bahan pengemas dan gambar, demikian juga dengan metode bakunya sehingga memudahkan bagian produksi. Sebagai hasil prototipe perubahan-perubahan tertentu mungkin perlu dimasukkan dalam disain akhir. Hal ini sangat diperlukan untuk melakukan pengujian kembali yang dapat menjamin nilai produk. Contoh: pebuatan permen yang bernilai gizi untuk anakanak. Hasil prototipe menunjukan rasa tidak disukai oleh anak-anak karena kurang manis, maka perlu diubah kembali sehingga rasa tersebut sesuai dengan selera anakanak.

HAMBATAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU1.2.

3.

Gagasan-gagasan yang masuk masih kurang. Persaingan pasar yang sangat berat, dengan teknologi yang lebih canggih misalnya industriindustri suplemen. Peran pemerintah yang kadang-kadang memberikan batasan-batasan yang berat misalnya keselamatan lingkungan.

Biaya untuk pengembangan produk baru, mulai dari pencarian gagasan, pelaksanaan penelitian dan melakukan uji pasar sehingga produk harus benar-benar unggul. Dari gagasan-gagasan yang ada hanya sedikit saja yang sukses. Penelitian mengenai mortalitas gagasan digambarkan seperti terlihat pada gambar 2.

5.

6.

Produk baru meskipun sudah dilakukan uji konsumen bisa gagal karena tidak memenuhi pengharapan atau tidak sesuai dengan selera; rasa, bau, dan aroma yang diinginkan. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang akan meniru setelah peluncuran produk baru. Hal ini menyebabkan waktu kehidupan yang pendek. Kondisi urutan di atas ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Mortalitas Gagasan Produk Baru60

J um Ga ga sa n15

Penyaringan

10

Analisis BisnisPengembangan Pengujian Komersialisasi

5

0

5

10

15

20

25

30

Waktu Kumulatif (%)

DESAIN PRODUK & SPESIFIKASI KUALITAS

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dibahas dimuka memberikan latar belakang yang diperlukan bagi disain produk dan jasa baru serta spesifikasi kulitasnya. Dalam hal ini harus ada perhitungan yang cermat agar hasil penelitian dan pengembangan dapat menghasilkan produk yang banyak dan menghasilkan laba.

Keputusan harus dibuat oleh pihak manajemen mengenai disain atau rancang bangun. Pertama manajemen harus membuat keputusan yang menyangkut Trade Off antara bentuk dan fungsi (Kurva I & II Total nilai dari misal 2 faktor yang satu turun yang satu naik). Kedua, masalah bahan baku yang digunakan dan harus memilih serta mempertimbangkan faktorfaktor antara lain a)harga bahan, b)spesifikasinya, c)biaya-biaya pemrosesannya.

STANDARISASI

Standar merupakan kata yang mempunyai arti yang sangat penting yaitu memberikan ukuranukuran spesifik tertentu yang dibuat dan dijual. Pembatasan jumlah ukuran-ukuran dan juga komponen-komponen penyusunannya sering disebut Simplifikasi atau penyederhanaan. Standarisasi bukan hanya penyederhanaan tetapi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan ukuran, rasa, aroma dan ciri-ciri lain yang selalu sama dan tidak berbeda-beda yang mencerminkan spesifikasi dari produk.

Pada industri berbasis pertanian standarisasi sangat penting sekali dan produk tidak bisa dijual bila tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. Dalam industri berbasis pertanian khususnya skala UKM standarisasi sering tidak dilakukan karena penguasaan dalam sistem produksi masih kurang.

KEUNTUNGAN STANDARISASI

Adanya standarisasi terhadap bahan dan alat-alat proses memudahkan untuk kegiatan proses konversi dari bahan baku menjadi bahan jadi. Sebagai contoh untuk pembuatan Mie Istant bahan baku utama adalah tepung terigu, suplier tepung diharapkan mengirim bahan tepung dengan kadar air 5 %, bila kadar airnya lebih maka ditolak. Demikian juga saat penyimpanan diharapkan ruang penyimpanan tidak berlembab, sehingga produk tidak akan menyerap air lagi. Kondisi penyimpanan yang standar sangat diperlukan. Cara ini lebih mudah dan tidak akan membingungkan bagian pengolahan.

KELEMAHAN STANDARISASI & SIMPLIFIKASI

Banyak perusahaan yang mengolah bahan dalam jumlah standar sulit mendapatkannya. Untuk pengolahan bahan Hortikultura misalnya mendapatkan umur panen yang optimal sangat sulit. Perusahaan kecil sulit mendapatkan bahan standar dengan harga murah, jadi lebih cenderung menjual harga murah dengan kualitas tidak standar dan teknologi sederhana. Bagi industri pangan besar standarisasi lebih menguntungkan karena sudah dikenal, harga jual mahal dan order cukup besar.

RELIABILITY (KEANDALAN)

Keandalan produk pangan sangat ditentukan oleh daya simpannya dan juga waktu kejenuhan pasar. Peran R&D adalah membuat produk dengan kualitas standar. Contoh: Membuat minyak goreng yang tidak tengik sampai 12 bulan dan tetap bagus karena proses yang digunakan sudah baku atau dapat diandalkan.

1.

2.

3.

Ada beberapa macam aspek yang perlu ditinjau: Keandalan dari suatu proses perkaitan dengan umur kehidupan produk, Penggunaannya apakah dapat digunakan diatas batas normal atau tidak, Keandalan berkaitan dengan komponenkomponen produk secara keseluruhan.