proses pelatihan berbasis kompetensi
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Proses Pelatihan Berbasis Kompetensi
Oleh: Bowo Witoyo, MBA.M.Si
Smile Indonesia
Konsep & Jenis Pelatihan
Pelatihan adalah suatu proses belajar mengenai sebuah wacana pengetahuan dan keterampilan yang ditujukan untuk penerapan hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan tertentu.
Pentingnya pelatihan adalah tujuan atau outcome dari pelatihan itu sendiri yaitu memberikan pembekalan kepada karyawan mengenai wacana, dan keterampilan guna mencapai tujuan sebuah organisasi/perusahan.
Smile Indonesia
Ciri Ciri Pelatihan
•Pemahaman Wacana & Keterampilan
•Instruksional
•Obyeknya seseorang/ sekelompok orang
PelatihanPelatihan
•Memenuhi Kebutuhan
•Menciptakan kebiasaan
•Hasilnya : Perubahan
Smile Indonesia
Jenis Pelatihan
Knowledge Based Training
Skill Based Training
Wacana Baru
Yang Disosialisasikan
Dengan Tujuan Pencapaian Tujuan
Perusahaan
Pendalaman keterampilan
Teknis
Pengembangan Diri
Smile Indonesia
KompetensiJenis pelatihan sertifikasi ini biasanya adalah Competency Based Training,
Praktek lebih banyak daripada teori. Dengan demikian para peserta akan menjadi terampil dan mahir menguasai bidang yang dipilihnya.
1. Spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan sesuai dengan standar kinerja di industri.
2. Pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan di tempat kerja sesuai dengan tuntutan standar yang berlaku.
KOMPETENSI
SERTIFIKASI
Smile Indonesia
Dasar Hukum Pasal 18 UU No. 13/2003
1. Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang di selenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja.
2. Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi kompe tensi kerja.
3. Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman.
4. Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang independen.
5. Pembentukan badan nasional sertifikasi profesi yang independen sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Smile Indonesia
COMPETENCY BASED TRAINING
Smile Indonesia
3 Tingkat Standar Kompetensi
1
persyaratan kompetensi bagi seseorang yang sesuai dengan perusahaan tertentu
2
persyaratan kompetensi yang berlaku umum untuk satu jenis industri atau satu sektor dari industri
3
persyaratan kompetensi yang berlaku antara dua atau lebih dari dua jenis industri.
Standar Kompetensi Perusahaan
Standar Kompetensi
Industri
Standar Kompetensi
Lintas Industri
Smile Indonesia
Penggunaan Standar Kompetensi
UNIT DASAR UNIT INTI UNIT SPESIALISASI
• Dasar bagi semua jalur kompetensi di bidangnya
• harus dikuasai oleh pekerja sesuai bidangnya sebelum menguasai kompetensi lainnya
• mendefinisikan kompetensi umum antar berbagai posisi dalam kelompok-kelompok industri.
• menggambarkan berbagai tingkat kompetensi yang yang dibutuhkan antar industri
• bidang-bidang yang menggambarkan tingkat-tingkat kesulitan
Smile Indonesia
Format Standar Kompetensi
1. Judul unit
2. Deskripsi unit
3. Pembobotan
4. Prasyarat
5. elemen kompetensi
6. kriteria unjuk kerja
7. pernyataan ruang lingkup
8. petunjuk bukti.
Satu format terdiri dari sebuah Unit dari Kompetensi
dan bagian-bagiannya
Smile Indonesia
Pengujian Pada CBT
2. Pengujian Simulasi Kerja
4. Pengujian Lisan
1. Pengujian Kerja Nyata
3. Pengujian Tertulis
Smile Indonesia
Individu maju sesuai dengan
kemampuannya, dan tidak
tergantung orang lain
semua peserta maju pada saat yang sama dan sesuai urutan
yang sama
Membagi kelas dalam beberapa
kelompok dengan kegiatan yang berbeda pada
masing-masing kelompok.
Implementasi CBD
Classical Individual Group
Smile Indonesia
PROSES UJI KOMPETENSI
Smile Indonesia
DISCUSSION
1. Apakah hubungan antara kompetensi dan sertifikasi?
2. Siapa yang memerlukan sertifikasi dalam organisasi Anda?
3. Apakah sertifikasi menentukan tingkat produktifitas dalam organisasi?