proses pengecoran.docx

5
Proses Pengecoran Teknik Manufaktur II Muhammad Hazim Fesa (1310912012) 2/28/2015

Upload: muhammad-hazim-fesa

Post on 25-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Proses Pengecoran

Proses PengecoranTeknik Manufaktur IIMuhammad Hazim Fesa (1310912012)2/28/2015

C E T A K A N D A N P A SIR C E T A K A N

C

etakan adalah salah satu alat yang sangat penting dalam proses pengecoran. Umumnya untuk pengecoran skala kecil pengecor banyak menggunakan pasir sebagai cetakannya tetapi tidak semua jenis pasir bisa digunakan sebagai cetakan.

Dapat dikatakan bahwa coran yang baik dihasilkan dari logam yang sesuai yang dituang ke dalam cetakan yang baik, yang terbuat dari pasir cetak yang baik pula.

Cetakan

Ada banyak jenis cetakan dan metoda pembuatan cetakan yang dapat dipakai pada proses pengecoran. Masing-masing jenis cetakan dan metoda pembuatannya masing-masing mempunyai batas kemampuan, keuntungan dan kerugiannya. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pemilihan jenis cetakan dan proses pembuatannya, antara lain:1.Ongkos modal peralatan dan bahan.2.Ongkos kerja akhir cetakan agar siap dipakai, misalnya pembakaran, pengangkutan, dll.3.Ketepatan ukuran dan dimensi coran.4.pengendalian cetakan (polusi dan daur ulang bahan).5.Ongkos proses pembuatan termasuk yield logam.6.Ongkos pengerjaan akhir coran termasuk pemotongan, pengelasan, perlakuan panas, dan permesinan.7.Jumlah coran per satuan waktu.8.Luas dan besarnya lantai bengkel pengecoran.

Pada prinsipnya faktor-faktor tersebut diperhitungkan untuk memperoleh hasil guna yang tinggi dengan mutu logam yang sesuai dengan keinginan pemesan.Umumnya pemilihan jenis cetakan dan metoda pembuatan cetakan pada proses pengecoran lebih ditekankan terhadap beberapa teknis dan pertimbangan ekonomisnya di samping faktor kemungkinan penerapan teknologi yang mampu digunakan.Jenis-jenis cetakan tersebut antara lain :a.Cetakan pasir basah (Green sand moulds)b.Cetakan pasir muka kering (Skin dried moulds)c.Cetakan pasir kering (Dry sand moulds)d.Cetakan semen (Cemen process moulds)e.Cetakan pasir proses CO2 (CO2 process moulds)f.Cetakan pasir kulit kerang (Croning/Shell process moulds)g.Cetakan pasir furanPasir Cetak

Cetakan pasir yang digunakan pada industri pengecoran logam dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu cetakan pasir dengan bahan pengikat lempung dan cetakan pasir dengan bahan pengikat khusus seperti kaca, air, semen, dammar dan sebagainya. Pemilihan jenis pasir cetak biasanya disesuaikan dengan pemilihan cetakan yang akan dipakai yang memenuhi syarat-syarat kriteria dari pasir cetak itu sendiri.Secara umum pasir yang dapat dijadikan sebagai pasir cetak perlu memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :1.Memiliki sifat refraktori yang sangat baik2.Permeabilitas yang cukup baik untuk melewatkan dengan cepat gas yag terjadi pada saat logam cair dituang ke dalam cetakan3.Kekuatan yang cukup baik untuk menahan tekanan pada saat logam cair dituang ke dalam cetakan4.mampu cetaknya baik5.Mampu padatnya baik6.Dapat digunakan ulang untuk cetakan7.Mampu ambruk setelah penuangannya baik8.Tahan panas terhadap temperatur logam yang dituang9.Distribusi besar butir yang cocok10.Mengalami peristiwa kimia dan fisika karena logam cair mempunyai temperatur yang tinggi11.Tidak menimbulkan polusi12.Pasir harus murah.Pasir cetak yang memiliki sifat-sifat tersebut di atas secara umum diperoleh langsung dari alam dan dapat segera digunakan dalam pembuatan cetakan, atau mendapatkan perbaikan terlebih dahulu dengan menghilangkan atau menambah sebagian bahan pengganggu, dengan penambahan bahan-bahan tertentu atau dengan perlakuan khusus lainnya.Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki pasir cetak harus dilakukan pengujian pasir pada pasir cetak tersebut. Pengujian pasir cetak yang dilakukan pada cetakan pasir basah untuk produk bushing ini adalah :1.Pengujian kadar air.2.Pengujian kadar lempung3.Pengujian permeabilitas.4.Pengujian kekuatan pasir (kekuatan tekan basah dan kekuatan geser).5.Pengujian distribusi besar butir pasir.6.Pengujian Surface Stability Index (SSI).

T u n g k u P e n g e c oran

Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk mencairkan logam pada

proses pengecoran (casting) atau untuk memanaskan bahan dalam proses

perlakuan panas (heat Treatmet).maka jenis bahan bakar yang dipilih menjadi

penting. Sebagai contoh, beberapa bahan tidak akan mentolelir sulfur dalam bahan

bakar. Bahan bakar padat akan menghasilkan bahan partikulat yang akan

mengganggu bahan baku yang ditempatkan didalam tungku. Untuk alasan ini,

maka (Abrianto Akuan, 2009).:

1. Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair, bahan bakar gas

atau listrik sebagai masukan energinya.

2. Tungku induksi dan busur/arc menggunakan listrik untuk mencairkan baja

dan besi tuang.

3. Tungku pelelehan untuk bahan baku bukan besi menggunakan bahan

bakar minyak.

4. Tungku yang dibakar dengan minyak bakar hampir seluruhnya

menggunakan bahan bakar keoresin, terutama untuk pemanasan kembali

dan perlakuan panas bahan.

Idealnya tungku harus memanaskan bahan sebanyak mungkin sampai

mencapai suhu yang optimal. Kunci dari operasi tungku yang efisien terletak pada

pembakaran bahan bakar yang sempurna dengan udara berlebih yang minimum.

Tungku beroperasi dengan efisiensi yang relatif rendah (dibawah 70 %)

dibandingkan dengan peralatan pembakaran lainnya seperti boiler (dengan efisiensi lebih dari 90 %). Hal ini disebabkan oleh suhu operasi yang tinggi

didalam tungku (Abrianto Akuan, 2009).

Sumber : Diktat Pengecoran Universitas Sumatera Utara