proses separasi dengan metode jigs dan m

Upload: rendhie-suswanto

Post on 06-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    1/8

     

    1

    PROSES SEPARASI DENGAN METODE JIGS DAN MAGNETIK

    Oleh:

    Purwo Subekti/ F361150141, Universitas Pasir PengaraianMahasiswa Program Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian

    Institut Pertanian Bogor, Nopember 2015

    1.  PROSES SEPARASI DENGAN METODE JIGS

    Jigging merupakan metode lama yang dapat mencapai separasi/pemisahan dengan

     baik, meskipun dengan specific grafity yang berdekatan, jika ukuran partikel juga tidak

     jauh berbeda. Jika perbedaan specific gravity besar, maka jumlah pemisahan meningkat.Pencapaian pemisahan dalam proses jig sesuai dengan beberapa kriteria berikut Jigging

    dapat mencapai pemisahan dengan baik sampai ukuran 150 mikrometer.

    -  Beroperasi dengan media luas dan membiarkan partikel berat jatuh.

    -  Frekuensi 55-330 per menit

    -  Partikel berukuran lebih besar membutuhkan pantulan panjang.

    Gambar 1 Menyajikan tipe-tipe reaktor jig beserta mekanisme pulsa dan modifikasi

     pemantulan saat operasional.

    Gambar 1. Tipe -tipe reaktor jig beserta mekanisme operasi (Andreson, 1979)

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    2/8

     

    2

    Berdasarkan jenis pantulan (stroke) jig terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:

    1.  Down Stroke, partikel berat mengendap lebih cepat dari pada partikel tipis

    (ringan).

    Gambar 2. Pantulan jenis Down Stroke (Andreson, 1979)

    2. 

    Up Stroke, partikel dengan densitas kecil terangkat lebih tinggi dari pada

    densitas lainnya.

    Gambar 3. Pantulan jenis Up Stroke (Andreson, 1979):

    Kelebihan proses pemisahan dengan jig antara lain:

    -  Tidak membutuhkan suspensi cairan berat atau zat padat yang mengandung air.

    -  Partikel besar akan lebih mudah diolah (sampai 8 inch).

    -  Semakin besar rentang densitas semakin mudah dipisahkan.

    -  Memungkinkan pemisahan dengan perbedaan ukuran.

    Kekurangan proses pemisahan dengan jig antara lain:

    -  Tidak berjalan baik jika mengandung terlalu banyak variasi ukuran yang

     berbeda jauh.

    -  Sulit melakukan pemisahan jika specific gravity kecil.

    -  Umumnya efektif untuk partikel kasar.

    Kondisi yang diperlukan untuk operasional jigging adalah sebagai berikut:

    -  Keseragaman laju masuk umpan terkontrol (sistem kontinu)

    -  Keseragaman komposisi umpan/partikel

    - Keseragaman distribusi ukuran partikel

    -  Keseragaman ukuran media

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    3/8

     

    3

    -  Keseragaman pulsa (frekuensi dan kekuatan)

    1.1. Metode Pemisahan JIG

    Dalam reaktor pemisahan jig, air atau campuran materi yang akan dipisahkan

    diletakan di atas saringan yang ditampilkan pada gambar 4. Jig beroperasi dengan pergerakan periodik pulsa air melewati saringan. Kecepatan upward pada fluida membuat

    materi mencapai titik gantung tertentu, dimana setiap materi dikelilingi oleh cairan. Air

     perpengaruh sementara untuk menjaga posisi materi di atas saringan dan kemudian

    dialirkan kembali melewati kisi-kisi. Media partikel akan jatuh di atas saringan

     penyokong dan perbedaan percepatan partikel terjadi selama tahap ini dalam proses jig.

    Siklus operasi akan berulang. Proses ini menggunakan ukuran partikel lebih besar dari

    0,2 mm.

    Gambar 4. Skematik Diagram Proses Jig

    Empat tahapan proses yang terjadi saat opersional reaktor jig adalah:

    -  Dilation  , tahap ini terjadi saat diafragma menghasilkan pulsa dalam air, seluruh

     partikel bergerak ke atas menuju ketinggian maksimum.

    -  Dif ferential ini tial Acceleration , perbedaan percepatan awal diawali dengan

    terjadinya hisapan sehingga partikel mulai memisahkan berdasarkan densitas,

     bukan ukuran. Sebagai hasilnya, sejumlah kecil partikel yang lebih ringan lolos

    dan yang lebih berat mengendap lebih cepat, sehingga untuk waktu yang

    singkat, percepatan tergantung pada densitas partikel dan relatif tergantung pada

    ukuran dan bentuk partikel. Hal ini menunjukan bahwa siklus pulsa/isap dapat

    dikendalikan secara tepat, biasanya antara 50 hingga 350 siklus per menit.

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    4/8

     

    4

    -  Henderig Settling,  pengendapan partikel terjadi berdasarkan densitas dan

    ukuran. Partikel lebih ringan terhalangi partikel lebih berat. Hal ini

    menyebabkan pemisahan menjadi lebih cepat dan menjamin bahwa material

    terus terklasifikasikan.

    Consolidation Trackli ng,  tahap konsolidasi terjadi ketika material tersebar danmembentuk celah-celah kecil.

    Keteranga: lingkaran besar = partikel lebih besar dan densitas partikel ditunjukan dengan

    warna; yang putih lebih ringan dibanding hitam

    Gambar 5. Tahapan pemisahan material pada proses jig

    (Rahardyan,2002 dari wils, 1979)

    Kecepatan terminal partikel dipengaruahi oleh perbedaan densitas dan ukuran,

    sehingga pemisahan tercapai menjadi tiga fasa yaitu fasa kecil ringan, besar berat dan

    campuran besar ringan dan kecil berat.

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    5/8

     

    5

    Diawalai dari posisi diam, sebuah partikel dalam aliran bergerak cepat sampai

    mencapai kecepatan terminal. Kecepatan ini diraih dengan drag force  yang meningkat

    dari nol (saat diam) hingga sama dengan gaya grafitasi bersih. Sebagaimana klasifikasi

    udara, fasa percepatan pergerakan partikel mempengaruhi lama proses jig berlangsung.

    Pemisahan dengan jig dipengaruhi oleh gaya-gaya yang bekerja pada fluida dan partikelyang akan dipisahkan (gaya berat, gaya drag, gaya buoyant).

    Pada operasional reaktor dengan proses jig, dua partikel dengan persamaan

    densitas tetapi dengan ukuran yang berbeda yaitu partikel besar dan partikel kecil. Kedua

     partikel dimulai dalam keadaan diam, partikel besar akan bergerak lebih cepat. Tetapi

    saat kecepatan terminalnya lebih besar, partikel tersebut akan tetap bergerak cepat jika

     partikel kecil mencapai kecepatan terminal. Dua partikel dengan persamaan ukuran tetapi

    dengan perbedaan densitas, kecepatan partikel untuk densitas yang lebih besar akan lebih

     besar pula, dan partikel akan bergerak dalam aliran.

    1.2. Penerapan teknologi pemisahan dengan metode JIG pada aplikasi untuk

    pemisahan Limbah plastik dari peralatan elektronik.

    Limbah plastik sebagai salah satu bahan baku campuran sangat penting untuk

    dipisahkan dalam rangka daur ulang berkelanjutan (sustainable recycling), salah satu

    sumber limbah plastik adalah dari peralatan elektronik. Untuk memisahkan plastik yang

     berasal dari peralatan elektronik, hasilnya PVC (PolyVinyl Cloride) dapat dipisahkan

    dari PE (PolyEtylene) dengan kemurnian lebih dari 98%. Sehingga dikatakan bahwa

    kecepatan upstream dan amplitudo air merupakan parameter utama yang mempengaruhi

    efesiensi proses pemisahan.

    Gambar 6. Skematik pemisahan limbah plastik . (Tsunekawa, 2004)

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    6/8

     

    6

    2. PROSES SEPARASI DENGAN METODE MAGNETIK

    Dalam industri proses terdapat berbagai macam pengerjaan, dengan tujuan untuk

    memisah suatu campuran dari berbagai macam zat dalam bagian-bagian penyusunnya.

    Pengerjaan memisah, terdiri dari pelaksanaan gaya tertentu terhadap campuran

    yang akan dipisah. Oleh gaya itu, gabungan bagian-bagian susunan dari campuran

    saling dipindahkan sedemikian rupa, sehingga diperoleh suatu pemisahan. Gaya ini

    dinamakan gaya selektif. Dengan demikian umpamanyan, suatu campuran serbuk besi

    dan serbuk belerang dapat dipisahkan dengan bantuan sebuah magnet. Magnet itu

    melakukan gaya tarik terhadap serbuk besi, akan tetapi tidak terhadap serbuk belerang

    (jadi gaya itu adalah selektif).

    Pada umumnya gaya selektif itu dapat dari jenis mekanis, jenis alami atau jenis

    kimia. Pada pengerjaan pemisahan secara mekanis, dipergunakan gaya mekanis

    yang dikerjakan terhadap zat yang akan dipisah (misalnya pada pengendapan pemusingan, pemisahan oleh magnet dan lain sebagainya). Pengerjaan pemisahan yang

    lain didasarkan atas prinsip secara ilmu alam (misalnya mengekstrak, menyuling),

    sedangkan pengerjaan  –  pengerjaan yang lain lagi didasarkan atas reaksi kimia.

    Pengerjaan pemisahan dengan reaksii kimia misalnya terdapat pada pemisahan besi dari

     bijih aluminium misalnya berlangsung dengan jalan mengubah bijih aluminium

    dengan bantuan lindinatron ke dalam aliminat natrium yang dapat larut.

    Semua benda mempunyai sifat magnetik. Zat yang mempunyaii permeabilitas

    lebih besar dari udara dikelompokkan sebagai paramagnetik dan yang

     permeabilitasnya lebih kecil disebut diamagnetik. Benda-benda paramagnetik ditarikoleh magnet sedangkan diamagnetik akan ditolak. Benda-benda paramagnetik yang

    sangat kuat dikelompokkan sebagai ferromagnetik dan meliputi berbagai logam,

    seperti besi, nikel dan kobalt serta berbagai mineral seperti magnetik, pirotit dan ilmenit.

    Berbagai zat dapat dipisahkan dari bermagnet lemah atau nonmagnetik dengan

    menggunakan separator magnetik intensitas rendah. Mineral-mineral seperti hematite,

    limonit dan garnet adalah bermagnet lemah dan dapat dipisahkan dari nonmagnetik

    dengan menggunakan separator intensitas tinggi.

    Separator magnetik secara luas digunakan untuk:

    -  Memisahkan besi-besi pengotor dari bijih logam yang akan digiling

    dengan demikian melindungi alat penggiling.

    -  Memisahkan magnet-magnet pencemar dari makanan dan produk-

     produk industri. 

    -  Memperoleh kembali magnetik dan ferosilikon dalam metode float-sink

    untuk pemekatan bijih.

    -  Meningkatkan atau memekatkan bijih.

    Besi-besi pengotor dapat dipisahkan dengan sebuah magnet tetap digantung pada

    sebuah sabuk konveyor atau bahan diawetkan melalui sebuah keretakan bermagnet. Padakedua kasus, bahan bersifat magnet akan ditarik oleh medan magnet dan terpisahkan.

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    7/8

     

    7

    Separator magnetik secara luas digunakan untuk memekatkan bijih, khususnya bijih

     besi, jika bahan utama bersifat magnet, bijih besi dapat dipisahkan secara murah dan

    efektif dengan separator intensitas rendah. Separator tersebut dapat kering atau basah.  

    Gambar 1.1 Alat Pemisah Magnetik Jenis Sabuk

    (http://indonesian.alibaba.com/product-gs-img/cross-belt-magnetic-belt-type-separator-for-conveyor-

    1563972674.html) 

    Jika bijih dapat digiling untuk melepaskan mineral pada ukuran lebih kasar

    dari ¼ in. (0,6 cm), pemisahan dapat dibuat untuk ukuran +¼ in. (0,6 cm) pada

     penggumpal magnetic jenis sabuk (lihat gambar). Alat tersebut biasanya digunakan

    untuk menggumpalkan atau membuang bahan-bahan tidak berguna. Jika mineral bersih

    terdapat pada ukuran ini, ia dapat diperoleh kembali dengan cara memecahnya

    dimana perlakuan pada alat dengan kuat medan lebih rendah.

    Separator magnetic basah biasanya digunakan untuk bijih lebih halus dari 1/3

    in (0,3 cm). Separator ini dapat berjenis sabuk atau yang paling umum jenis drum-

     putar. Separator jenis drum terdiri dari satu atau lebih drum berputar yang elemen

    magnet bagian dalamnya tidak berputar mempunyai kekuatan 3-7 pole. agnet

    tersebut dapat berupa electromagnet atau magnet permanen. Setelah umpanmemasuki peralatan sebagai Lumpur, bahan bersifat magnet ditarik ke bagian

    kutub dan dibawa ke titik pelepasan pada permukaan drum. Banyak jenis kotak/drum

    dirancang yang digunakan. Jenis aliran searah paling sering digunakan bijih halus

    untuk mendapatkan endapan bersih. Magnet tersebut dapat berupa electromagnet

    atau magnet permanen.

    Dahulu hanya jenis electromagnet yang sering digunakan, tertapi sekarang

    digunakan terutama jika diinginkan kuat medan yang sangat tinggi atau jika diinginkan

    kuat medan dapat diubah-ubah. Sekarang magnet permanen umum digunakan sejak

     bahan-bahan modern memungkinkan menahan kuat medan yang tinggi secara tetap.

    Kebanyakan magnet permanen adalah jenis alniko tetapi jenis keramik mengandung

  • 8/17/2019 Proses Separasi Dengan Metode Jigs Dan m

    8/8

     

    8

    Barium Ferit akan makin sering digunakan. Beberapa jenis separator magnetic yang

    telah dikembangkan menerapkan arus bolak-balik, tetapi  penggunaan komersilnya

    masih kecil. 

    Separator intensitas tinggi untuk pemisahan mneral-mineral magnetik lemah

     biasanya digunakan jenis kering. Pengaruh tegangan permukan biasanya mempengaruhi pemisahan basah. Karena daya tarik magnetik berbanding terbalik dengan kuadrat

     jarak, mineral-mineral magnetis lemah harus didekatkan ke magnet jika akan

    dipisahkan. Peralatan yang digunakan berupa jenis sabuk dan rol induksi. Bijih harus

     benar-benar kering dan halus untuk menghasilkan yang terbaik.

    Bahwa aplikasi atau penggunaan magnet dalam peralatan industri teknik kimia

    untuk beberapa hal masih tetap diperlukan. Magnetic Separation dan Magnetic Stirrer

    yang digunakan dalam reaktor kimia merupakan salah satu aplikasi magnet yang sering

    digunakan dalam proses industri kimia. Magnetic Separator merupakan salah satu

    aplikasi yang berfungsi untuk memisahkan campuran-campuran bahan mineral agar

    diperoleh hasil yang diinginkan. Zat-zat yang ditarik kuat oleh sebuah magnet disebut

    dengan paramagnetik sedangkan zat-zat yang ditolak oleh sebuah magnet disebut

    dengan diamagnetik.

    3. UCAPAN TERIMAKASIH

    Ucapan Terimkasih Disampaikan Kepada Prof. Dr. Ir, Tun Tedja Irawadi, Ms,

    Selaku Dosen Pengasuh Mata Kuliah Rekayasa Proses Untuk Pengembangan

    Produk Agroindustri. Pada Sekolah Pascasarjanan Teknologi Industri Pertanian

    Institut Pertanian Bogor, Nopember 2015

    4. DAFTAR PUSTAKA 

    C. J. King, 1980, Separation Pr ocesses , second edition.

    J.M Coulsen, J F Richardson, J R Backhurst & J H. Harker, Chemical Engineeri ng Vol.

    2, Parti cle Technology and sparation Processes, Oxford, 1991

    K. Van Bergeyk, Ing. A. J. Liedekerken, 1981, Teknologi Proses,  Jilid 1, Penerbit

    Bhratara Karya Aksara, Jakarta. 

    M. T. Zen, Sumber Daya dan I ndustri M ineral , Gadjah Mada university Press, Yayasan

    obor Indonesia, Yogyakarta, 1984

    R. E. Treybel, 1980, Mass Transfer Operations , 3th edition.

    Rahardyan, Benno. 2002. Jig Separation: An A lternative Method for Waste Separation

    in I ncreasing Resource Recovery from Waste   . Bandung: Departemen Teknik

    Lingkungan ITB.

    Tsunekawa, M., Naoi, B., Ogawa, S., Kori, K., Hiroyoshi, N., Ito, M., Hirajima, T. 2004.

    Jig Separation of Plastics fr om Scrapped Copy Machine. International Journal of

    Mineral Processing, 76 (2005) pp 67 – 74.