proses strategi dan perencanaan kapasitas
TRANSCRIPT
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/354521889
PROSES STRATEGI DAN PERENCANAAN KAPASITAS
Presentation · September 2021
CITATIONS
0READS
304
1 author:
Lena Ellitan
Widya Mandala Surabaya Catholic University
191 PUBLICATIONS 246 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Lena Ellitan on 11 September 2021.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
PROSES STRATEGI DAN
PERENCANAAN KAPASITAS
LENA ELLITANPS MANAJEMEN-FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIKWIDYA MANDALA SURABAYA
1
LATAR BELAKANG
• Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang
menyangkut batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan
selama proses tersebut berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk
melihat sejauhmana alat - alat produksi mampu beroperasi. Jika dalam
menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka tidak menutup
kemungkinan terjadinya overload, sehingga hal tersebut menyebabkan alat
menjadi cepat aus. Dengan demikian akan semakin membengkakkan biaya
produksi.
• Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi
begitu penting. Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk
menentukan tingkat kapasitasnya optimal atas dasar permintaan pasar yang
diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan - pilihan yang tetap
harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.
2
PROSES STRATEGI
• Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu caramembuat produk barang dan jasa yang dapat memenuhi persyaratandari konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam batasanbiaya serta konstrain lainnya.
• Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangkapanjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Olehkarenanya banyak strategi perusahaan ditentukan pada saatkeputusan tentang proses ini dilakukan.
3
• Pengertian Strategi Proses
• Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk
mentransformasi sumber daya yang dimiliki menjadi barang dan
jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan
dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan
biaya dan keterbatasan manajerial yang lain. Proses yang dipilih
akan memiliki pengaruh jangka panjang pada produksi dan
efisiensi, juga pada fleksibilitas biaya, dan kualitas yang
dihasilkan.
4
STRATEGI PROSES MERUPAKAN PENDEKATANORGANISASI SECARA KESELURUHAN UNTUKMENGHASILKAN BARANG DAN JASA
• . Pendekatan ini bermacam-macam tergantung situasi yang
dighadapi oleh perusahaan. Paling tidak ada empat tipe pendekatan
yang dilakukan okeh perusahaan dalam strategi proses yaitu:
• 1. Pendekatan proyek: Satu jenis produksi suatu barang
untuk memenuhi pesanan pelanggan.
• 2. Pendekatan Batch Production: Sistem produk yang
memproses beberapa item dalam kelompok (batch) kecil.
• 3. Pendekatan Mass Production: Memproduksi barang yang
volumenya besar dengan produk yang terstandarisasi.
• 4. Pendekatan Continous Process: digunakan untuk
komoditas produk yang volumenya sangat besar.
5
ADA EMPAT STRATEGI PROSES :
• 1. Fokus pada proses.
• 2. Fokus berulang
• 3. Fokus pada produk
• 4. Mass customization
6
STRATEGI PROSES: FOKUS PADA PROSES
• Perusahaan yang menggunakan strategi focus pada proses berartimengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekelilingproses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendahtetapi variasinya tinggi.
• Dan sebagian besar perusahaan global memilih menggunakan prosesini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop”
7
◼ Pada proses ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsur biayatinggi dengan utilitas sangat rendah.
◼ Banyak penerapan pada usaha seperti restoran dan rumah sakit.Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik denganmenggunakan peralatan yang canggih secara elektronis maupunkomputerisasi.
◼ Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindahdiantara proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap prosesdidisain untuk melaksanakan beragam aktifitas dan menghadapiperubahan yang sering terjadi, oleh karenanya disebut juga prosesintermittent.
STRATEGI PROSES: FOKUS BERULANG
• Restoran cepat saji adalah suatu contoh penggunaan modul secara berulang, dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan.
8◼ Strategi proses yang focus berulang berarti proses produksinya
berorientasi pada produk yang menggunakan modul.
◼ Sedangkan modul adalah bagian atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang kontinyu.
◼ Lini proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik. Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya fleksibilitas kurang dibandingkan dengan fasilitas yang terfokus pada proses.
STRATEGI PROSES: FOKUS PADA PRODUK
• Strategi Proses yang berfokus pada produk memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk.
• Proses ini disebut juga proses kontinyu karena mempunyai lintasan produksi yang panjang dan kontinyu.
Contoh yang menerapkan proses ini :
• Pabrik-pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah
• Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melalui serangkaian proses panjang.
• Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan.
• Perusahaan yang menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang dimiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.
9
STRATEGI PROSES: MASS CUSTOMIZATION
• Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat beragam tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya.
• Mass customization merupakan pembuatan produk barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan konsumen yang semakin unik secara cepat dan murah.
• Perusahaan yang menerapkan proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan operasional karena keterkaitan logistic, produksi dan penjualan semakin erat.
• Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah.
10
CONTOHNYA :
• Industri jasa telah mulai menerapkannya, seperti jasa pelayanan telepon menyediakan pilihan caller ID, call waiting, voice mailbox, call forwarding sesuai kebutuhan konsumen.
• Juga pada perusahaan yang mengadakan persediaan musik di internet yang memungkinkan konsumen memilih lagu pilihan mereka dan memasukkannya dalam sebuah CD khusus yang langsung bisa dikirim ke alamat masing-masing konsumen.
.
• Salah satu persyaratan penting dalam mass customization adalah adanya ketergantungan pada desain modular. Walaupun demikian penjadwalan yang efektif dan throughput yang cepat juga diperlukan.
• Dampak yang dapat terlihat adalah pada penurunan persediaan dan peningkatan tekanan pada kinerja penjadwalan dan rantai pasokan.
• Strategi proses ini sulit, tetapi hampir semua organisasi menuju kesana dengan cara seperti yang ditujukkan dalam gambar berikut.
11
GAMBAR : CARA MENGARAH PADA MASS CUSTOMIZATION
12Fokus Berulang
Mass
Costumization
Fokus pada
Proses
Fokus pada
Produk
Teknik Modular
Teknik ThrougputTeknik Penjadwalan
Efektif
B. PERBANDINGAN PILIHAN PROSES PRODUKSI
Fokus Pada Proses Fokus Berulang Fokus Pada Produk Mass Customization
1. Produk :
Volume rendah Standardisasi de- Volume tinggi va- Volume dan variasi
Variasi tinggi ngan pilihan modul riasi rendah tinggi
2. Alat:
General purpose Special purpose Special purpose Flexible equipment
untuk lini perakitan
3. Tenaga Kerja:
Skill menyeluruh Sering dilatih Skill kurang me- Flexible operator
nyeluruh
4. Instruksi kerja:
Banyak karena operasi berulang sedikit karena banyak karena
Ada perubahan mengurangi latihan standardisasi sesuai order
5. Persediaan:
Bahan baku Konsep JIT Bahan baku, WIP Konsep JIT, Out-
Dan WIP Output sesuai rendah, Output put sesuai order
Tinggi, output peramalan untuk pesanan &
Rendah disimpan
6. Throughput
Lambat dalam hitungan swiftly movement swiftly movement
Jam atau hari
7. Schedulling:
Kompleks didasarkan varia- relative simple sophisticated meng
si modul akomodir order
8. Biaya:
FC rendah FC fleksibel FC tinggi FC tinggi
VC tinggi VC rendah VC harus rendah
13
KETIKA MENGANALISIS DAN MENDESAINPROSES, KITA PERLU MENANYAKANPERTANYAAN DIBAWAH INI
• ➢ Apakah proses didesain untuk mencapai
keuntungan dalam hal differensiasi, respon atau biaya
yang murah ?
• ➢ Apakah proses mengeliminasi langkah – langkah
yang tidak menambah nilai ?
• ➢ Apakah proses memaksimalisasi nilai pelanggan
seperti yang dianggap oleh pelanggan ?
• ➢ Apakah proses akan mendatangkan pesanan ?
14
C. ANALISIS DAN DESAIN PROSES
1. Diagram Alir (Flow Diagram)
• Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa pergerakan orang atau bahan.
2. Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping)
• Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaan proses (process mapping) atau pemetaan fungsi waktu (time-function mapping).
• Tipe analisa ini menjadikan pemakai dapat mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.
3. Diagram Proses (Process Diagram)
• Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk mendapatkancara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisis dan mencatat aktifitasyang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi semua operasi yangdapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah total aktifitas.
4. Perencanaan Pelayanan (Service Planning)
• Merupakan teknik analisis proses yang memusatkan perhatian pada konsumendan interaksi penyedia layanan dengan konsumennya. Aktifitas yang dilakukanmemberikan permasalahan manajemen yang berbeda untuk tiap aktifitas yangberlainan.
15
D. DESAIN PROSES PADA SEKTOR JASA
• 1. Matriks Proses Jasa
• Untuk memahami bagaimana manajer operasional mendisain proses jasa maka digunakan matriks proses disain dalam gambar berikut.
Mass Service Profesional Service
Service Factory Service Shop
16
Degree of Customization
Rendah TinggiDegree of Labor
Tinggi
Rendah
2. STRATEGI DAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIFITAS JASA
• Strategi Teknik Contoh
• Separation Membuat struktur pelayanan Nasabah bank ke loket sesuai sehingga konsumen mengetahui transaksinya
harus kemana sesuai jasa yang
ditawarkan
• Self Service Swalayan sehingga konsumen Supermarket, Departemen store
membandingkan dan evaluasi
sendiri
• Postponement Customizing di saat pengantaran Menu restoran dibedakan saus
dan sentuhan akhir
• Focus Pembatasan penawaran Pembatasan Menu Restoran
• Modules Pilihan jasa modul Paket investasi, Peket makanan
• Automation Memisahkan jasa yang dapat ATM, Internet Banking
diotomatisasi
• Schedulling Penjadwalan karyawan yang Jadwal penjualan tiket selang
tepat waktu 15 menit di penerbangan
• Training Menjelaskan pilihan layanan Konsultasi investasi
17
E. PEMILIHAN ALAT DAN TEKNOLOGI
• konsep Fleksibilitas yaitu kemampuan untuk merespon dengan sedikitpengorbanan waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat diartikanperalatan yang digunakan bersifat modular, dapat dipindahkan danmurah.
• 1. Teknologi Produksi
• Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitasdan dapat diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barangmaupun jasa. Dalam bahasan ini akan diperkenalkan sembilan areatenologi yaitu:
• a. Teknologi Mesin
• Dalam era komputerisasi, diciptakan cara pengendalian mesin yangbaru dengan menggunakan CHIP computer seperti CNC (ComputerNumerical Control) yaitu permesinan yang memiliki computer danmemori sendiri.
• b. AIS (Automatic Identification System)
• Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine)dikendalikan dengan sinyal elektronik digital. Pembuatan data secaradigital dilakukan melalui komputerisasi diantaranya dengan AIS(Automatic Identification System) yang membantu memindahkan datamenjadi bentuk elektronik yang mudah untuk dimanipulasi.
18
• c. Pengendalian Proses
• Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan proses fisik.
• d. Robot
• Adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengganti tenaga manusia bekerja melalui syaraf ektronk yang menjalankan sejumlah motor dan saklar.
• e. Sistem Visi
• Adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan.
• f. ASRS (Automated Storage and Retrieval System)
• Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara otomatis dari dan menuju tempat tertentu dalam gudang.
• g. AGV (Automated Guided Vehicle)
• Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan untuk memindahkan bahan.
19
• h. FMS (Flexible Manufacturing System)
• Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.
Kelebihan dari FMS :
• - Meningkatkan pemanfaatan modal
• - Menurunkan biaya tenaga kerja langsung
• - Mengurangi Persediaan
• - Kualitas menjadi konsisten
Kekurangan FMS:
• - Terbatasnya kemampuan pada perubahan produk
• - Perlu perencanaan dan modal besar
• - Membutuhkan persyaratan peralatan dan alat bantu.
• i. CIM (Computer Integrated Manufacturing)
• Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan, gudang dan pengiriman dipadukan.
• Merupakan perluasan dari FMS (Flexible Manufacturing System). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara produksi dengan volume rendah variasi tinggi dengan produksi dengan volume tinggi variasi rendah.
• Teknologi Informasi menjadikan FMS dan CIM mengatasi meningkatnya variasi yang bersamaan dengan meningkatnya volume.
20
2. TEKNOLOGI DI SEKTOR JASA
• Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang menyangkutperalatan diagnosa elektronik pada bengkel mobil, peralatan kesehatan, sampaiperalatan yang digunakan di bandara dalam jasa penerbangan.
Contoh-contoh dampak teknologi pada industri jasa
• Industri Jasa Contoh
• Jasa Keuangan Kartu debit, transfer via ATM, transaksi saham viainternet
• Pendidikan Majalah elektronik, jurnal online
• Layanan umum Truk sampah otomatis, scanner bom, surat optikal,
• Restoran Pesanan ke dapur via nirkabel, robot penjagal
• Komunikasi TV interaktif, Penerbitan elektronik
• Hotel Sistim penguncian elektronik, pendaftaranelektronik
• Perdagangan grosir/ Terminal POS, e-commerce, data dengan barcode
Eceran komunikasi elektronik antara toko dengan suplier
• Transportasi Loket tol otomatis, system navigasi dipandu satelit
• Kesehatan Sistem informasi kesahatan on line, systempengawasan pasien secara online
• Penerbangan Perjalanan tanpa tiket, penjadwalan,
21
F. PROSES REENGINEERING
• Adalah proses pemikiran kembali dan mendisain ulang proses bisnis secararadikal untuk membawa peningkatan kinerja secara dasyat.
• Hal ini dilakukan karena kedinamisan yang ada dimana konsumen, teknologi,maupun bauran produk berubah.
• Proses Reengineering yang efektif tergantung pada evaluasi ulang tujuan prosesdan mendata ulang asumsi yang digunakan, ini dapat berjalan apabila prosesdasar dan tujuannya dikaji ulang.
• Proses Reenginering juga memusatkan perhatian pada aktifitas yang mempunyaifungsi bersilang. Karena manajer sering bertanggung jawab pada fungsi “khusus”aktifitas yang melintas dari satu fungsi ke fungsi lain dapat diabaikan.
• Yang penting proses ini memusatkan perhatian pada perbaikan dalam hal biaya,waktu dan nilai konsumen.
22
PERENCANAAN KAPASITAS
• Berbicara mengenai strategi proses, tidak akan terlepas dari
perencanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas adalah keputusan
strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya perusahaan
secara keseluruhan.
• Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang
mana tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi
dalam suatu periode tertentu. Keputusan kapasitas sering menetapkan
kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap
yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan
telah terpenuhi atau tidak, atau apakah tempat fasilitas akan
menganggur atau tidak.
23
• Jika sebuah fasilitas berukuran terlalu besar, maka banyak tempat yang
tidak digunakan dan akan menambah biaya pada produksi yang ada. Apabila
sebuah fasilitas terlalu kecil maka pelanggan atau mungkin seluruh pasar akan
hilang. Menentukan ukuran tempat fasilitas bertujuan untuk mencapai level
pemanfaatan yang tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.
• Kapasitas desain (design capasity) merupakan output yang maksimum
secara teori pada sistem dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada
kondisi idealnya. Kapasitas efektif (effective capasity) adalah kapasitas yang
mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional
yang tersedia saat ini. Kapasitas efektif seringkali lebih rendah daripada design
kapasitas karena tempat fasilitas yang mungkin telah dirancang untuk versi
produk terdahulu atau campuran produk berbeda daripada yang saat ini sedang
diproduksi.
24
• Dua ukuran kinerja sistem khususnya berguna untuk pemanfaatan dan efisiensi.
• Pemanfaatan (utilization) adalah presentase desain kapasitas yang benar - benar
tercapai
• Efisiensi (efficiency) adalah persentasi dari kapasitas efektif yang benar – benar
dicapai
• Rumus Pemanfaatan = Aktual output / Kapasitas
desain
• Efisiensi = Aktual output / Kapasitas
efektif
• Output = (Kapasitas efektif )(Efisiensi)
•
25
• Di dalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:
• 1. Capacity lead strategy, yaitu kapasitas berada di
depan permintaan. Strategi ini cocok untuk pasar yang
ada berkembang saat ini
• 2. Capacity lag strategy, yaitu kapasitas berada
dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang untuk
mengalami kerugian.
• 3. Average lead strategy, yaitu kapasitas berada
sejajar dengan permintaan dimana kapasitas yang ada
jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan
yang ada.
26
PERENCANAAN KAPASITAS
• KAPASITAS
• Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil produksi atau jumlah unit yang dapatditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatuperiode waktu tertentu.
Menurut pembagian waktu, kapasitas dibedakan dalam 3 satuan waktu yaitu :
• Kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari 1 tahun, merupakan fungsipenambahan fasilitas dan peralatan yang dimiliki.
• Kapasitas jangka menengah dengan durasi 3 hingga kurang dari 1 tahun,yang dapat dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift,subkontrak juga persediaan.
• Kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan 3 bulan, biasanya sulitdiubah sehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.
27
PERENCANAAN KAPASITASJANGKA PENDEK
• Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada
proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian–
penyesuian untuk menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan
keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif– alternatif seperti kerja
lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi.
• Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis
hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi
permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek.
Kebanyakan perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak
pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh
delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam
kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu
bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus perusahaan
dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma, sehingga kapasitas output
maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.
28
• Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan
kapasitas mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam
kerja, melakukan sub-Kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di
perubahan permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat
lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),
• a. Meningkatkan jumlah sumber daya:
• · Penggunaan kerja lembur
• · Penambahan regu kerja
• · Memerikan kesempatan kerja secara part-time
• · Sub-Kontrak
• · Kontrak kerja
29
• b. Memperbaiki penggunaan sumber daya:
• · Mengatur regu kerja
• · Menetapkan skedul
• c. Memodifikasi produk:
• · Menentukan standar produk
• · Melakukan perubahan jasa operasi
• · Melakukan pengawasan kualitas
• d. Memperbaiki permintaan:
• · Melakukan perubahan harga
• · Melakukan perubahan promosi
• e. Tidak memenuhi permintaan:
• · Tidak mensuplai semua permintaan
30
PERENCANAAN KAPASITASJANGKA MENENGAH
• Perencanaan kapasitas jangka
menengah (intermediet range) rencana-rencana
bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 36 bulan
yang atau yang akan datang. Dalam hal ini,
kapasitas juga bervariasi karena alternative–
alternative seperti penarikan tenaga kerja,
pemutusan kerja, peralatan–peralatan bukan
utama.
31
PERENCANAAN KAPASITAS JANGKAPANJANG
• Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari tiga tahun. Di
mana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau
menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas
jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
• Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam
menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat
diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi
per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang
dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut
dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul
adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum
mungkin.
32
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya
minimum perlu diperhatikan berbagai faktor seperti:
• · Pola permintaan jangka panjang
• · Siklus kehidupan produk yan dihasilkan
33
DALAM KAITAN DENGAN KAPASITAS JANGKAPANJANG, TERDAPAT DUA STRATEGI YANG DAPATDITEMPUH PERUSAHAAN:
• a. Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)
• Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas
produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik.
Strategi ini diperoleh dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan
kapasitas perusahaan harus menanggung risiko karena investasi yang dilakukan
hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi
tinggi.
• b. Strategi ekspansionis
• Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan.
Dengan strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran
yang dapat menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu
perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin
tersedianya produk di pasaran.
34
• Kapasitas Desain
• Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatuperiode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam sututingkatan tertentu seperti jumlah yang diproduksi per minggu,per bulan, per tahun.
• Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah kapasitas desainsekitar 82 % karena kesadaran bahwa operasi dapat lebihefisien bila sumber daya tidak digunakan sampai batasmaksimum.
• Kapasitas Efektif
• Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuahperusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan,pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan.
• Dua pengukuran kinerja system adalah Utilisasi yaitupersentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai,serta Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yangsesunguhnya telah dicapai
35
PERTIMBANGAN KAPASITAS
• Ada 4 pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan dengan kapasitas yaitu sebagai berikut :
1. Peramalan permintaan harus akurat.
• Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi keputusankapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana yang sedangditambahkan dan mana yang sedang dihentikan , begitu juga volume yangdiharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
• Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternative sajadan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
• Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4. Membangun untuk perubahan
• Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan, danmengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa scenario.
36
MENGELOLA PERMINTAANWALAUPUN PERAMALAN SUDAH BAIK, KADANG TERDAPATKETIDAKCOCOKAN PERMINTAAN DAN KAPASITAS SEHINGGA BISATERJADI PERMINTAAN MELEBIHI KAPASITAS ATAU SEBALIKNYA KAPASITASMELEBIHI PERMINTAAN . OLEH KARENA ITU ADA TAKTIK UNTUKMENYESUAIKAN KAPASITAS DENGAN PERMINTANYAITU DENGAN:
• 1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
• 2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau
menyewa.
• 3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
• 4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
Perencanaan kapasitas
Perencanaan kapasitas membutuhkan dua tahap,
• tahap pertama permintaan di masa yang akan datang diramalkan dengan model tradisionalseperti konsep statistic,
• tahap kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta peningkatan ukuranuntuk setiap penambahan kapasitas.
• Cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas agarmendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas.
37
ANALISIS TITIK IMPAS
• Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang harusdimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan.
• Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah titik dalamunit dan satuan nilai uang , dimanabiaya = pendapatan.
• Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan harus beroperasidi atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
• Asumsi:
• Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya danpendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus sehingga berbentukfungsi linear.
38
• Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh
keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada
keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya
tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap
dan biaya variabel.
• Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan
sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan
sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan
melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.
39
• Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
• Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai
berikut:
• a. Variabel Cost (biaya Variabel)
• Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai
dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin
dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat
dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel
cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
40
• b. Fixed Cost (biaya tetap)
• Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak
terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan
waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama
periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi
atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.
• c. Semi Varibel Cost
• Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel
dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed
cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales exsspense atau
komisi bagi salesman.
41
• Pertumbuhan permintaan biasanya dalam unit yang kecil, sementara
tambahan kapasitas dalam keadaan yang mendadak dan dalam unit yang besar.
Untuk menurunkan resiko, perubahan tambahan yang yang melindungi
peramalan permintaan menjadi opsi yang baik, empat pendekatan untuk
perluasan kapasitas, adalah ;
• 1. Strategi menunggu dengan perluasan tambahan
• 2. Strategi menunggu dengan satu langkah perluasan
• 3. Strategi tertinggal
• 4. Strategi mendahului.
• Baik strategi tertinggal maupun strategi mendahului akan menangguhkan
belanja modal
42
PENDEKATAN GRAFIK43
TR (Total Revenue)
TC (Total Cost)
FC (Fixed Cost)
Volume
Biaya
0
PENDEKATAN ALJABAR
• Rumus yang berkaitan dengan titik impas adalah:
• BEP x = Titik impas dalam unit
• BEP rp = Titik impas dalam rupiah
• P = Harga per unit
• x = Jumlah unit yang diproduksi
• TR = Pendapatan total Px
• F = Biaya tetap
• V = Biaya variable per unit
• TC = Biaya total = F + Vx
• Titik impas terjadi saat : TR = TC atau Px = F + Vx
44
F
• BEP x = --------
P –V
F F F
• BEP rp = BEPx. P = -------- P = ------------- = ------------
P –V (P –V) / P 1 – (V/P)
• Laba = TR –TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F –Vx
= ( P –V )x – F
Biaya Tetap Total
• Titik impas dalam unit = ---------------------------------
Harga jual – Biaya Variabel
Biaya Tetap Total
• Titik Impas dalam mata uang = ----------------------------
Biaya Variabel
1 - --------------------
Harga Jual
45
KASUS PRODUK TUNGGAL:
• Contoh: PT X memiliki biaya tetap = Rp 1.000.000,- Biaya tenaga kerja Rp 12.500,- per unit Biaya Bahan Baku Rp 7.500,-per unit , Harga jual Rp 40.000,- per unit.
Maka :
Rp 1.000.000,-
• BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)
Rp 1.000.000,-
• BEP rp = --------------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000,-
46
KASUS MULTI PRODUK
• Hampir mirip kasus produk tunggal tetapi dengan rumus :
F
• BEP rp = -----------------------
Σ [(1-Vi/Pi) x Wi]
• Dimana :
• V = biaya variable per unit
• P = harga per unit
• F = biaya tetap
• W = persentase setiap produk dari total penjualan
• i = masing-masing produk
47
CONTOH:
• Biaya tetap sebuah rumah makan adalah Rp 35.000.000,- per bulan
• Produk Harga/unit Biaya variabel Perkiraan penjualan
tahunan (unit)
A Rp 29.500,- Rp 12.500,- 7.000
B 8.000,- 3.000,- 7.000
C 15.000,- 4.700,- 5.000
D 7.500,- 2.500,- 5.000
E 28.500,- 10.000,- 3.000
48
PENYELESAIAN MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN :
Produk Pi Vi Vi/Pi 1-Vi/Pi Penjualan Wi (1-Vi/Pi) Wi
Tahunan
A 29.500 12.500 0,42 0,58 206.500.000 0,446 0,259
B 8.000 3.000 0,38 0,62 56.000.000 0,121 0,075
C 15.000 4.700 0,30 0,70 77.500.000 0,167 0,117
D 7.500 2.500 0,33 0,67 37.500.000 0,081 0,054
E 28.500 10.000 0,35 0,65 85.500.000 0,185 0,120
---------------- --------
Total 463.300.000 0,625
Rp 35.000.000,- x 12
BEP rp = ----------------------------- = Rp 672.000.000,- per tahun
0,625
Jika 1 tahun = 52 minggu, 1 minggu = 6 hari, maka 1 tahun = 312 hari
Rp 672.000.000,-
Jadi BEP rp = ---------------------- = Rp 2.153.846,20 per hari
312
WiA x BEP rp 0,446 x Rp 2.153.846,20
Kapasitas penjualan Produk A per hari = ----------------- = ------------------------------ = 33 unit
PiA Rp 29.500,-
49
KESIMPULAN
• Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber
daya yang dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk
menemukan jalan dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial
yang lain
• Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat
fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode
tertentu. Keputusan kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan
oleh karenanya terdapat biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga
menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau apakah tempat
fasilitas akan menganggur atau tidak
• Berdasarkan jangka waktunya perencanaan kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu:
perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan
perencanaan kapasitas jangka panjang.
50
REFERENSI
• Heizer, J. and Render, B., 2011,Operations
Management , Pearson, NewJersey.
• Ritzman dan Krawjesky, Operation Management.
51
View publication statsView publication stats