prosiding seminar pranata nuklir dad teknisi litkayasa
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Pranata Nuklir daD Teknisi LitkayasaP2BGN -BATAN, Jakarta, 8 Maret 2000 ISBN, 979 -8769 - 10 -4
PENGOLAHAN SOIL RIRAN G SECARA FLOT ASI
DAN PELINDIAN ASAM
Kosim Affandi, Umar Sarip, Guswita Alwi, Sri Sudaryanto ')
ABSTRAK
PENGOLAHAN SOIL RIRANG SECARA FLOTASI DAN PELINDIANASAM. . Pengolahan soil Rirang secara flotasi clanpelindianasam telah dilakukandengan tujuan mendapatkan bahan dengan konsentrasi uranium tinggi, memisahkanmineral asosiasi yang bemilai ekonomi clan mengurangi pengotor yang mengganggupada proses pengolahan secara kimia. Pengolahan secara fisik dilakukan melalui flotasimenggunakan pereaksi asam oleat clan '"'pine oil"", persen pulp 20, pH pulp 9, waktupengkondisian 5 menit clanwaktu pengambilan fraksi terapung 10 menit. Pengolahansecara kimia dilakukanmelaluipelindian dinamik dengan konsumsi H2SO4 100 kg/ton,oksidatorMnO220 kg/ton,persenpadatan50, ukuranbutir- 65 mesh,suhu80 0 C clanwaktu pelindian 8 jam. Pada pemisahan secara flotasi menunjukkan bahwa terjadipeningkatan kadar U pada semua contoh soil yang berada pada fraksi tenggelam antara(1,5 -2) x kadar umpan, rekoveri pemisahan molibdenitpada fraksi terapung antara 58 -81 % clanrekoveri pemisahanRE antara 57 - 80 %. Pada proses pelindiansecara kimiadiperoleh rekoveri pelindianuranium antara 76 - 91 % clanterjadi peningkatan rekoveridari 81,02 % (soil campuran sebelum flotasi) menjadi 91,16 % (campuran fraksiterapung dari soil setelahflotasi).
ABSTRACT.THE TREATMENTS OF SOIL RIRANG BY FLOATATION AND ACID
LEACHING. The treatments of soil Rirang by floatation and acid leaching has beencarried out to increase high uranium concentrates of materials, separating associatedeconomical minerals and to reduce the gangue minerals which bothering at chemicalprocessing. The physicaltreatment has been done by ore preparation and flotation usingoleic acid and "pine oil", 20 % of pulp at pH 9, condition time at 5 minutes andcollections of float fraction was 10 minutes. The chemicalprocessing has been done bydynamic leachingusing H2SO4 100 kg/ton, MnO2 20 kg/ton, 50 % of solid with oresize- 65 mesh,temperatureat 80 0 C and time of leachingwas 8 hours.The result ofexperiments is as follows: Physicaltreatment by floation shown that the concentrates ofU increased at sink fraction by (1,5 - 2) times agains feed samplefor all the samples, andin the float fraction the recovery of molybdenit separation is 58 - 81 % and rare earthsis 57 - 80 %. The result of dynamic leaching is 76 - 91 %, and recoveri uraniumincreasing from 81,02 % (mixture samples soil before floatation) to 91,16 % ( mixturesamples of float fraction). .
*) Bidang Pengembangan Teknologi Pertambangan Bahan GaHan Nuklir, P2BGN.
105
PENDAHULUAN
Latar belakang
Bijihuranium asal Rirang tersebar berupa bongkah, yaitu aluvialdan colovial dan
diklasifikasikanmenjadi 2 tire yaitu tire monasit dan turmalin dengan distribusi 80 %
bongkah monasit dan 20 % bongkah turmalin. Kedua jenis ini dapat dibedakan dengan
mudah berdasarkan kandungan monasit dan perbedaan densitas, sedangkan kandungan
mineral relatif sarnayaitu uraninit, molibdenit,pirit, ilmenitdan rutil II}.
Sardjono, dkk, te1ahmeneliti pelindian bijihuranium asal Rirang dengan konsumsi
H2SO4 90 kg/ton, suhu 60 0 C dan waktu pelindian11jam, menghasilkanrekoveri
sebesar 60 % 12}. Rendahnya rekoveri pelindian tersebut diduga disebabkanoleh
kandungan monasit yang tinggi dan adanya mineral pengganggu seperti molibdenitdan
pirit. Oleh karena itu perlu dilakukan pemisahanpendahuluan dengan proses pengolahan
secara fisikmelaluiflotasi sebelum dilakukanproses pelindian
Pengolahan secara fisik melalui flotasi dan pelindian asam menggunakan 4 jenis
bijih yang berasal dari soil Rirang (hasil pe1apukan bijih batuan "in situ" yang
mempunyai kandungan mineral relatif sarna dengan bijih Rirang, yaitu yang berwama
cokelat kemerahan, kuling muda, kuling dan abu-abu). Soil ini diperoleh dari basil
paritan dalamupaya pengenalan karakteristik dan cadangan bijihRirang.
Bijih dari sektor Rirang sangat menarik untuk diteliti, mengingat kandungan
mineral asosiasinya yang bernilai ekonomi (unsur tanah jarang). Saat ini sedang
dilakukanperhitungancadangan bijih dan peningkatan efisiensi proses pengolahanbijih
Rirang melaluipemisahan secara fisik ( flotasi dan meja goyang ) maupun pengolahan
secara kimia.
Tujuan pengolahan secara flotasi terhadap soil Rirang untuk mendapatkan bahan
dengan konsentrasi uranium lebih tinggi sehingga dapat menaikkan mutu umpan yang
akan diolah, memisahkan mineral asosiasi yang bernilai ekonomi (unsur tanah jarang)
dan memperkecil jumlah pengotor mineral molibdenit sehingga dapat mengurangi
konsumsi bahan kimia pada proses pengolahan secara kimia. Sedangkan pengolahan
dengan pelindianasam untuk memperoleh rekoveri uranium yang optimal
Pene1itian ini diharapkan menghasilkan data awal pemisahan secara flotasi dan
pelindian asam dari soil Rirang basil paritan yang akan digunakan untuk penelitian
lanjutan pada proses pemisahan secara fisik dan pelindian asam, pemisahan padat-cair,
pemurniandan pengendapan larutan menjadikonsentrat uranium (" yellowcake").
106
Teori
Pengolahan fisik secara flotasi busa
Pengolahan secara flotasi busa ("ffoth floatation") merupakan salah satu
pemisahan mineral secara fisik yang menggunakan gelembung-gelembungudara di
dalam cairan, sebagai media pemisah antara mineralyang tidakldikehendaki.
Proses flotasi busa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kehalusan butir
umpan, persentase padatan, derajat keasaman (pH) clanjenis pereaksi. Derajat keasaman
(pH) pulp memegang peranan venting dalam proses flotasi karena suasana asam/basa
dari pulp sangat mempengaruhisifat permukaanbutiran dan mineraltertentu.
Pada proses flotasi busa ditambahkanpereaksi "frother pine oil" supayateIjadi
penempelan secara selektifbutir -butir mineralpada gelembungudara dalampulp,
sehinggamineralyangdikehendakidapatdipisahkan[3J .
Pengolahan kimia secara pelindian asam
Proses pelindian adalah proses pelarutan uranium dan bijih uranium dengan
menggunakan pereaksi asam atau basa. Pelindian secara asam biasanyadilakukanuntuk
semuajenis bijihuranium karena pada umumnyabatuan uranium adalahbatuan asam clan
setiapbijihmempunyailajuclantingkatkelarutanuraniumyangberbeda-beda.[ 4J
Laju clan tingkat kelarutan uranium dan bijihnya dengan cara pelindian asam
tergantung pada beberapa faktor yang saling berkaitan antara lainjenis bijih, konsumsi
asam, suhu, waktu, derajat keasaman(pH), potensial oksidasi (Eh) clanukuran bijih.
Reaksi yang teIjadi pada pelindianasam adalah sebagaiberikut :[5]
Reaksi oksidasi Fe (ll) menjadi Fe (llI)
2 Fez+ + Mn Oz + 4 H+ 2 Fe3+ + Mnz+ + 2 HzO
Reaksi oksidasi U (IV) menjad U (VI)
UOz + 2 Fe 3+
Reaksi pelarutan U
uol+ + 2 Fez+
uol+ + sol- UOZSO4
UOZ(SO4)z z-
UOZ(SO4)34-
UOZS04+ sol-
UOZ(S04)?+ sol
107
BAHAN DAN TATA KERJA
Bahan
Soil Rirang : cokelat kemerahan,kuning muda, kuningclanabu-abu, asam oleat,
"pine oil", larutanNazCO310%, HzSO4pekat, MnOz,danpereaksi-pereaksi
analisiskimia.
Peralatan :
Unit peralatan preparasi bijih,flotasi sel, pH meter, pemanaslistrik, oven,
fumace,timbangananalisis,pompa vakum clanSpektrometer Shimadzu210 A.
Tata Kerja :
1.Preparasi contoh soil dilakukanseperti diagram pada gambar 1.
BijihRirang basilparitan
Ayakan- 65 mesh1 Fraksi -65 mesh
Penggerusan
.--_.......-...........................
Mixing, Sampling,Quartering
Pencucian,pengeringan
Pengayakan (Distribusiukuran butir) Umpanpelindian
UmpanFlotasi
Gambar 1. Diagram alir preparasi contoh bijihRirang basilparitan108
2. Pengolahan fisik secara flotasi busa
Sebanyak 500 gram umpan soil Rirang basil paritan dimasukkan ke dalam bak
flotasi clanditambahkan air 2000 m1sehingga persen solid mencapai 20. Pengaduk
dijalankan, pH diukur dengan pH meter porTabel sampai mencapai 9 dengan
menambahkan larutan natrium karbonat 10 % sebagai pereaksi pengatur pH [3] .
Kemudian ditambahkan asam oleat sebagai "promother" clan "pine oil" sebagai
"frother" dengan konsumsi masing-masing sebanyak 0,05 ml (1 kg/ton) clan diaduk
selama 5 menit. Klep udara dibuka clanudara dialirkansampaimaksimalsehingga teIjadi
gelembung-gelembungudara.
Fraksi terapung dipisahkan secara hati-hati clanditampung. Waktu pengambilan
ditetapkan selama 10 menit. Masing-masing tI-aksi terapung clan tenggelam disaring
kemudian dikeringkan clan ditimbang untuk dilakukan analisis uranium, unsur tanah
jarang clanmolibdenum.
3. Pengolahan kimia secara pelindian asam
Peralatan yang akan digunakan untuk pelindian disiapkan. Pemanas aIr
dihidupkan, 250 gram soil Rirang basil paritan, dimasukkandalamgelas beker kemudian
ditambah 250 m1air sehingga persen pulp mencapai 50. Motor pengaduk dihidupkan.
Pulp dipanaskan hingga mencapai suhu 80 0 C. Setelah suhu tercapai, ke dalam gelas
beker ditambahkanasam sulfat pekat sebanyak 13,6 m1( 100 kg/ton). Setelah 15menit,
ditambahkan oksidator mangan dioksida sebanyak 5 gram ( 20 kg/ton). [6]
Pelindian asam dilakukansecara "bulk" clan dinamik. Untuk memantau suhu, pH
clanEh maka dilakukan pengamatan clanpengukuran setiap satu jam, sampai waktu
pelindan 8 jam tercapai. Larutan basil pelindian disaring, endapan dicuci dengan
larutan asam sulfat pH 1,5 sebanyak 3 kali volume pelindian.Filtrat disatukan dengan
larutan pencuci, endapan dikeringkan, ditimbang clan dianalisis untuk menentukan
kandungan uranium, unsur tanah jarang clanmolibdenum.
109
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pemisahan secara flotasi penelitian ill berupa data mengenai berat fraksi
terapung dan tenggelam, kandungan U, RE dan Mo masing-masingpactaumpan, fraksi
terapung dan tenggelam. Pactaproses pelindian secara asam data meliputi kandungan U
pactaumpan dan residu. Analisiskimia dilakukan secara Spektrofotometri (U, Mo) dan
secara Gravimetri (RE).
Pengolahan fisik secara flotasi busa
Data awal mengenai contoh soil basil paritan dan analisis unsur percobaan
pengolahan fisik secara flotasi disajikan pacta Tabel 1, sedangkan perhitungan berat
unsur dan mineralyang terpisah pactaffaksi terapung/tenggelamdisajikanpactaTabel2.
Promoter asam cleat dan "pine oil" adalah pereaksi yang digunakan untuk
meningkatkanlmemisahkan monasit secara flotasi busa [7]dan diharapkan monasit berada
pactaffaksi terapung , sedangkankonsentrat U berada pactafraksi tenggelam. Kenyataan
yang terjadi pacta ffaksi terapung selain monasit juga terikut uranium dan molibdenit
(Tabel 1).
Keberadaan mineraluraniumdan molibdenitpactafraksi terapung terjadi karena
adanya/pengaruhpereaksi "ffother pine oil" yang berfungsiganda, selainsebagai
pembentuk busa juga bertindak sebagai promoter/aktivator untuk mineral sulfida
( uranium berasosiasi dengan mineralsulfida) sehinggaterbawa pada ffaksi terapung.
Peningkatan kadar U terjadi pactaffaksi tenggelam antara (1,5 - 2) x dibandingkan
dengan kadar umpan (Tabel. 1), namun U yang terbawa pacta ffaksi terapung masih
cukup besar rata-rata sekitar 25 % dari berat uranium dalam umpan dan yang tertinggi
terjadi pactakode bijihNo.1 sekitar 50 %.
Keberadaan Mo pacta ffaksi terapung terjadi karena mineral molibdenit adalah
mineral non polar ("hydrophobic"). Tanpa adanya penambahan "promother" sebenamya
110
mineral ini dapat mengapung,dengan adanya penambahan"ffother "pine oil" " yangjuga
dapat bertindak sebagai "promother" bagi mineral ini, maka sifat anti airnya
("hydrophobicity") semakin besar sehingga kemampuannyauntuk mengapung semakin
besar. [8]
Tabel 1. Data awal contoh soil dan basil analisis unsur pada pemisahan secara
flotasi bus a
Keterangan :
. Kode contoh 1,. berasal dari timbunan bijih basil paritan tabun 1996, belWarnacokelat kemeraban
. Kode contoh 2, berasal dari timbunan bijih basil paritan tabun 1996, belWarnakuning muda
. Kode contoh 3, berasal dari "bench" basilparitan tabun 1997, belWarnakuling
. Kode contoh 4, berasal dari "candi" basil paritan tahun 1997, belWarnaabu-abu
Pada Tabel 2 terlihat babwa peningkatan kadar Mo teIjadi pada ffaksi terapung.
Rekoveri pemisahanmolibdenitberkisar antara 58 - 81 % clanyang tertinggi teIjadi pada
soil Kode] sebesar 81,79 % MoS2 (Gambar2)
111
Berat Fraksi Kadar Kadar KadarNo Kode Bijih Fraksi (gram) Uranium RE2O3 Mo
(%) (%) (%)
1 Cokelat Kemerahan Terapung 330,6 0,315 57,44 0,167(Bj= 2,14gr/cm3) Tenggelam 151,0 0,559 28,50 0,079
Umpan 500 0,389 47,06 0,135
2 Kuning Muda Terapung 332,0 0,117 61,20 0,216(Bj= 2,74 gr/cm3 ) Tenggelam 149,6 0,737 44,42 0,151
Umpan 500 0,303 57,85 0,199
3 Kuning Terapung 225,4 0,486 66,49 0,344(Bj= 2,75 gr/cm3 ) Tenggelam 264,3 1,183 40,47 0,140
Umpan 500 0,866 52,40 0,229
4 Abu -abu Terapung 213,5 0,474 69,16 0,261(Bj= 3,07 gr/cm3) Tenggelam 272,0 1,193 18,03 0,138
Umpan 500 0,878 39,90 0,189
Pada pemisahanunsur tanah jarang, teIjadi peningkatan kadar RE untuk seluruh
soil yang diteliti. Peningkatan kadar RE teIjadi pada traksi terapung bersama dengan
molibderut.Rekoveri pemisahanRE berkisar antara 57 - 80 % clanyang tertinggi teIjadi
pada soil dengan Kode 1 sebesar 80,70 % RE2O3 (Gambar 2).
Tabel 2. Berat unsur pada fraksi hasil pemisahan flotasi busa
Data pemisahanuranium, unsur tanah jarang (RE2O3)clanmolibdenummerupakan
indikator pemisahan mineral dimana unsur-unsur diatas terkandung didalam mineralnya.
Uranium merupakan indikator untuk mineral uraninit (UO2), unsur tanah jarang untuk
mineral monasit [RE,Th(PO4)]clanmolibdenumuntuk mineralmolibdenit (MoS2).
Pemisahan secara flotasi yang dilakukan terhadap soil Rirang basil paritan ini
untuk memisahkan mineral monasit (sebagai mineral asosiasi bernilai ekonomi) clan
mineral molibdenit (sebagai pengotor proses pengolahan kimia) dari mineraluraninit.
112
Berat U Berat RE2O3 Berat MoS2No Kode Bijih Fraksi (gram) (gram) (gram
1 Terapung 1,041 189,89 0,9204Cokelat Kemcrahan Tenggelam 0,844 43,04 0,1988
Umpan 1,945 235,30 1,1253
2 Terapung 0,3884 203,18 0,7171Kuning Muda Tenggelam 1,1026 66,45 0,8259
Umpan 1,515 289,25 0,9950
3 Terapung 1,095 149,87 1,2926Kuning Tenggelam 3,126 106,97 0,6168
Umpan 4,330 262,00 1,9088
4 Terapung 1,012 147,66 0,5572Abu -abu Tenggelam 3,245 49,04 0,3754
Umpan 4,390 199,50 0,9450
Monasit berada pada fraksi terapung bersama dengan molibdenitt serta
meninggalkan mineral uraninit pada traksi tenggelam sebagai tailing. Setelah melalui
proses flotasi, kadar uranium dalam bijih meningkat, sedangkankadar monasitlRE clan
molibdenit/Motelah berkurang.
Adanya RE dalam bijih akan mengganggu poses pelindian, karena kandungan
fosfat dalam RE yang terlarut daIam larutan pelindian akan mengurangi selektifitas
kelarutan uranium. Sedangkan terdapatnya molibdenum sampai batas-batas tertentu
dalam larutan pelindianakan berpengaruh terhadap proses pemurruanuranium [9J.
90
80cca"tI
~ g' 70- :2
:;)~60c ...~ ~ 50.c en
~~ 40CI':::c ca 308.-g-.:;a.2QGI 0~:iE 10""
~ 01
I~Series1i--g- Series2I
I ~ Series3
2 3 4
Kode contoh soil Rirang
Gambar 2. Grafik Rekoveri pemisahanmineralU, RE clanmolibdenit
Seri 1. Rekoveri U terbawa pada traksi terapung
Seri 2. Rekoveri pengambilanRE pada fraksi terapung
Seri 3. Rekoveri pengambilanMoS2pada traksi terapung
Pengolahan kimia secara pelindian asam
Hasil pengolahan secara kimiamelaIuipelindianasam dengan kondisi terbaik yang
ditetapkan disajikandaIam Tabel3.
Pada percobaan pengolahan kimia untuk memisahkanuranium dari soil Rirang
basil paritan secara pelindian asam ini, rekoveri uranium tertinggi terdapat pada Kode
113
soil No.4 yaitu > 87 %, sedangan rekoveri uranium terendah terdapat pada soil Kode
No.2, sebesar 76,79 %. ( Gambar 3)
Dari kondisi tingkat keasaman (pH) clanpotensial oksidasi (Eh) yang ternkur,
pH pelindianmenunjukkantingkat keasaman cukup tinggi (pH tertendah 0,756 clanpH
tertinggi 1,740), pada kisaran tingkat keasaman tersebut uranium telah larnt.
Potensial oksidasi (Eh) proses pelindian berada pada kisaran (716 - 776 ) mV
dimana pada potensial oksidasi > 600 mV semua besi telah berada dalam bentuk fern.
Sedangkan potensial oksidasi yang baik adalah bilamana perbandinganantara
fern clanferro adalah 1 : ], yang terjadi pada potensial oksidasi430 - 550 mV. [5]
Kecendernngan potensial oksidasi yang tinggi disebabkan konsumsi oksidator
mangan dioksida yang tinggi, dengan dernikian untuk penelitian selanjutnya,konsumsi
oksidator mangan dioksidaini dapat dikurangi.
Untuk mengetahui tingkat kelayakan proses flotasi clan hubungannya dengan
proses pengolahan selanjutnya (terntama pengolahan kimia secara pelindian asam)
maka dilakukan proses pelindian asam terhadap Soil campuran umpan Kode
No.5 (tidak mengalarni proses flotasi) serta soil campuran Kode No.6, hasil proses
flotasi berupa konsentrat (ftaksi tenggelam) dengan kondisi optimal percobaan
(parameter tetap) yang sarna.
114
Tabel3. Data Pemisahan Uranium SecaraPelindian Asam
Berdasarkan percobaan terbukti bahwa proses pelindianasam terhadap konsentrat
basil proses pemisahan secara fisik melalui flotasi busa dapat meningkatkan rekoveri
pelindian daTI81,02 % menjadi 91,16 % ( Gambar 4), dengan tingkat keasaman (pH)
terbaik dalamkisaran antara 1,156-1,378.
115
No Kode Soil Kadar U Berat U Kadar U Berat U K ondisidalam dalam dalam dalam PercobaanUmpan Umpan residu Residu
(%) (g) (%) (g)
] Cokelat Kemerahan 0,389 0,9725 0,087 0,2175 pH = 0,804 - 1,446Eh = 776,1 -767,1 mVRE Terlarut = 6,38 %
2 Kuning Muda 0,303 0,7575 0,042 0,105 pH = 1,106-1,711Eh = 716,2-674,2 mVRE TerIarut = 5,47 %
3 Kuning 0,866 2,165 0,201 0,5025 pH = 1,012 - 1,089Eh = 797,2-756,2 mVRE Terlarut = 5,88 %
4 Abu-abu 0,878 2,195 0,1064 0,2660 pH = 0,756 - 1,283Eh = 788,6-714,7 mVRE Terlarut = 7,86 %
5 Umpan Campuran 0,609 1,523 0,115 0,289 pH = 0,974 -1,289Eh = 779,5 -686,8 mVRE TerIarut = 6,12 %
6 Konsentrat Campuran 0,883 2,208 0,078 0,195 pH = 1,156 - 1,378Eh = 756,2 -686,8 mVRE Terlarut = 2,33 %
- 90~ ~ 95::Jc: 85III:cc:= 80~
::J 90c:~
~ 85Gi~ 80..CI>~ 75CIa::
.;::~ 750.:w:CIa:: 70 ,
1 2 3Kode Soil Rirang
45 6
Kode No.5soli sebelum flotasi,Kode No.6. konsentrat setelah
Gambar 3. Rekoveri Pelindian Soil Rirang Gambar 4. Rekoveri Pelindian SoilRirang dari Contoh sebelum daDsesudah flotasi
Pada penelitian lanjutan perlu dilakukan percobaan pelindian dengan konsumsi
asam sulfat < 100 Kg/ton clan konsumsi MnOz < 20 Kg/ton, mengingat tingkat
keasaman clanpotensial oksidasi (Eh) yang relatiftinggi.
Data pada Tabel 3 merupakan informasi berharga bahwa bijih Rirang basil
paritan bisa diproses secara asam dengan kondisi yang sarna dengan bijih Eko Remaja.
[10] Dari data analisispengotor RE yang terlarut rata-rata sebesar 5,67 % menunjukkan
bahwa residu pelindian berupa konsentrat RE yang bisa diproses lebih lanjut, sehingga
menghasilkanproduk bernilai ekonomi.
KES~PULANDANSARAN
Kesimpulan
Percobaan pendahuluan pengolahan secara flotasi clan pelindian asam secara
dinamik soilRirang basil raritan, dapat disimpulkan sebagaiberikut :
1. Pemisahan secara flotasi busa pada kondisi ukuran butir - 65 mesh, persen solid 20,
pH pulp 9, konsumsi asam cleat clan"pine oil" masing-masing 1 kg/ton serta waktu
pengambilanfraksi terapung 10 menit, diperolehpernisahanRE clanmolibdenituntuk
seluruh umpan soil berkisar antara 57 - 80 %, uranium terbawa pada ftaksi
116
terapung antara 25 - 50 % clan peningkatan kadar uranium teIjadi pada ftaksi
tenggelam antara 1,5 - 2 x dibandingkandengan kadar U dalam soil umpan.
2. Pengolahan secara pelindian asam pada kondisi konsumsi H2SO4 100 kg/ton,
oksidator MnO2 20 kg/ton, suhu pelindian 80 0 C clan waktu pelindian 8.jam,
diperoleh rekoveri uranium untuk seluruhcontoh soil berkisar antara 76 -88 %.
3. Pelindian asam secara dinamikterhadap soil sebelumflotasi rekoveri uranium masih
rendah, hal ini disebabkan oleh pengaruh fosfat (yang terdapat pada monasit) clan
molibdenityang ikut terlarut sehinggamengurangi kebutuhan asam yang diperlukan
untuk melarutkanuranium.
4. Pada pelindian asam yang dilakukan terhadap bijih campuran sebelum clan sesudah
flotasi teIjadi peningkatanrekoveri pelindiandari 81,02 % menjadi91,16 %.
Saran
1. Untuk meningkatkan basil penelitian pemisahan secara fisik, perlu dilakukan
pemisahanmenggunakanmetode berbeda antara lain Knelson Konsentrator clanmeja
goyang.
2. Pada penelitian pelindianasam, perlu dilakukanpercobaan lanjutan dengan melakukan
variasi konsumsi asam clanoksidator clanwaktu pelindian untuk memperoleh kondisi
clanrekoveri pelindianyang optimal.
DAFTARPUSTAKA
1. BUSCH, K. et.al," Investigation of The Uranium Mineralization In The
Rirang Valley", West Kalimantan, Indonesia", BGR-PEPBN, Jakarta, (1986)
2. SARDJONO, DKK, " Pelindian Bijih Uranium Asal Rirang", Laporan Hasil
Penelitian,PPBGNfPUS/LAP/III/1992,Jakarta (1993)
117
3. AFFANDI, K, SYAHMINAN, M, "Pemisahan Monasit dari bijih Rirang
secara Flotasi", Prosiding Seminar Teknik Nuklir Dalam Eksplorasi Sumber
Daya Energi", PPBGN-BATAN,Jakarta, (1994).
4. CLEGG, J.W & FOLLEY, D.D, " Uranium Ore Processing ", Addison
Wasley PublishingCompanyInc., USA, (1958).
5. MERRIT, RC, "The Extractive Metallurgi of Uranium ", Colorado School of
Mine Research Institute. USA, (1971).
6. AFFANDI, K, "Pelindian Bijih Uranium Rirang Secara Asam", Eksplorium
No.1O6/XVIII/96, PPBGN- BAT AN, Jakarta, (1996).
7. HIRONO, S, "Dressing Decomposition and Purification of Monazite", Ningyo
Toge Work, PNC, Japan, (1994).
8. GANDADISASTRA, DKK, " Bahan Kursus Flotasi ", Laporan Teknik
Pengolahan No.7, Direktorat Pertambangan Umum, PPTM, Bandung, (1979).
9. SUSILANINGTYAS, DKK, " Pengaruh Mo Pada Pemurnian Uranium Dengan
Resin Penukar Ion ", Prosiding Seminar Teknik Nuklir Dalam Eksplorasi Sumber
Daya Energi, "PPBGN, BATAN, Jakarta, (1994).
10. SOROT, A.S, DKK, "Pengolahan Bijih Uranium Remaja - Kalan Skala
Pilot ", Laporan basil penelitian Proyek Penelitian Teknik Eksplorasi dan
Penambangan Nuklir, PPBGN, Jakarta, (1990).
118
DISKUSI
Pertanyaan
1. MuhklisApakah actapengaruhukuran butiran terhadap rekoveri pengolahansoilRirangsecara flotasiclanpelindianasam.
JawabanUkuran butir sangat mempengaruhi rekoveri secara flotasi maupun pelindian asam,ukuran - 65 mesh yang kami gunakan berdasarkan basil penelitianyang telah kamilakukan clanmerupakan kondisi optimal. Jika ukuran butir lebih halus acta kendaladaTI penggerusan yang membutuhkan energi listrik lebih besar, untuk flotasidiperlukan volume lebih besar karena pulp hams encer clanuntuk pelindian asam,akan lebihbanyakpengotor yang terlarut bersama denganuranium.
Pertanyaan
2. M. NajibApa fungsi "pine oil" dalam pemisahansecara flotasi ?Pemisahan secara flotasi tergantung pactategangan permukaan,dengandemikianunsur-unsur yang hampir sarnategangan permukaannyadenganU tidak akan terpisahdengan cara ill. Bagaimanajalan keluarnya ?
Jawaban"Pine oil" berfungsisebagai pembentukbusa (pembuih)yang mempengaruhiteganganpermukaan pulp clan berpengaruh pacta tegangan butir mineral clandigunakan agargelembungudara yang dihasilkantetap stabil.Pereaksi asam cleat clan "pine oil" yang digunakan pacta percobaan, untukmemisahkanunsur logam tanah jarang clanmineral sulfidaclanuraniumterbawa pactatraksi terapung, hal ill berarti tegangan permukaan unsur logam tanahjarang, mineralsulfida clan mineral uranium hampir sarna atau mineral sulfida berasosiasi denganmineral uranium, sehingga terbawa pacta flotasi terapung. Untuk menghindari haltersebut bisa ditambahkan pereaksi pengendap (depressant regulator) yang bisamenahan/mengendapkanmineral uranium agar tetap berada pacta traksi tenggelam,namun sampai saat ill kami belum menemukan suatu literatur tentang pereaksipengendap tersebut.
Pertanyaan
3. Sugeng WaluyoBagaimana pengaruh asam cleat clan"pine oil" pactabasil rekoveri ekstraksi yangmengakibatkanpeningkatan rekoveri U daTI81,02% -91,16% (untuk pelindian).
JawabanPengaruh asam cleat clan"pine oil" pactaumpan basil flotasi yang digunakan untukpelindian asam belum pernah dilakukan penelitian, namun kami kira pengaruhnyasangat kecil, karena umpan basil flotasi sebelum digunakan sudah mengalamipencucian clanpengeringan. "pine oil" akan menguap karena sejenisdengan terpentin,sedangkan asam cleat mernpakan asam organik yang tidak melarutkanuranium.
119
Pertanyaan
4. RusydiSejauhmanabasil penelitianflotasi ini dapat diaplikasikanpada skala yang lebihbesar(pilot plant)
JawabanHasil penelitian flotasi terhadap soil Rirang, sampai saat ini belum bisa diaplikasikanke skala yang lebih besar, mengingat ketersediaan dana clan memerlukan penelitianlanjut menggunakan metode lain seperti Knelson Konsentrator clan meja goyang,untuk menentukan metode manayang lebihbaik.
Pertanyaan
5. Manto WidodoPada abstrak terdapat peningkatankadar U (unsur) memisahkanmolibdenit ..dst,Disini terdapat parameter unsur clanmineral,bagaimanamekanismenya?
JawabanTerdapatnya parameter unsur clan mineral pada rekoveri pemisahan secara flotasidapat dijelaskan sebagai berikut : Unsur U, kami gunakan karena tidak dilakukanpengamatan secara mikroskop mineral U apa yang terbawa pada flotasiterapung/tenggelam oleh karena itu kami melakukan analisis U secara total,sedangkan untuk mineral molibdenit, karena kami mengetahui secara pasti diantaramineral sulfida yang terpisah, ada mineral molibdenit, oleh karena itu kami analisisunsur Mo, lalu dikonversi menjadiMoS2
120