prospektus hmetd

Upload: deovanch

Post on 19-Jul-2015

593 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (CUM Date)di: Pasar Reguler dan Negosiasi : Pasar Tunai : Tanggal Dimulai perdagangan Saham Tanpa HMETD (EX Date) di: Pasar Reguler dan Negosiasi : Pasar Tunai : Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak atas HMETD (Record Date) :[

28 Desember 2009 Distribusi HMETD Tanggal Pencatatan HMETD 6 Januari 2010 Periode Perdagangan HMETD 11 Januari 2010 Periode Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan 7 Januari 2010 HMETD secara Elektronik 12 Januari 2010 Tanggal Penjatahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham 11 Januari 2010 Tambahan yang Tidak Memperoleh Penjatahan

: : : : : : : :

12 Januari 2010 13 Januari 2010 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010 13 Januari 2009 - 19 Januari 2010 21 Januari 2010 15 Januari 2009 - 21 Januari 2010 22 Januari 2010 25 Januari 2010

BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT DARMA HENWA Tbk. (ATAU SELANJUTNYA DISEBUT PERSEROAN) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT Darma Henwa TbkKegiatan Usaha:Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor PusatMenara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot 8.6-8.7 Kawasan Mega Kuningan Jakarta- 12950, Indonesia Telp. (62-21) 5794 8830 / 8838 Fax. (62-21) 5794 8829 / 8836 www. ptdh.co.idPENAWARAN UMUM TERBATAS I KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Sebanyak 6.243.923.928 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I atau (PUT I) ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Apabila sampai dengan tanggal Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka atas pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD) dapat dilaksanakan dan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia mulai tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009. HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAHRISIKO GAGALNYA RESTRUKTURISASI DENGAN PIHAK KREDITUR DAN APABILA TIDAK TERCAPAINYA ALTERNATIF-ALTERNATIF LAINNYA AKAN MENYEBABKAN DEFAULT RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD. PEMBELI SIAGA PT DANATAMA MAKMUR (terafiliasi) PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2009

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat Nomor: S-028/PTDH/FD/1109 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan HMETD kepada Ketua Bapepam-LK di Jakarta pada tanggal 25 November 2009, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003, juncto Kep-07/PM/2001, tanggal 23 Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan HMETD dan Peraturan No.IX.D.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-09/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam rangka Penerbitan HMETD, yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. Perseroan beserta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masingmasing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam Penawaran Umum Terbatas I ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal. Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai HMETD akan diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik. Penawaran Umum Terbatas I ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau Peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini atau HMETD, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian saham maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap Undang-undangan dan/atau Peraturan yang berlaku di negara tersebut.

DAFTAR ISIDAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. II. III. IV. V. VI. VII. PENAWARAN UMUM TERBATAS I RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I PERNYATAAN HUTANG ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN RISIKO USAHA KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. Riwayat Singkat Perseroan 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 3. Manajemen dan Pengawasan Perseroan 4. Struktur Organisasi Perseroan 5. Sumber Daya Manusia 6. Keterangan tentang anak-anak perusahaan 7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan 8. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum 9. Perjanjian Perjanjian Penting 10. Keterangan Tentang Aset Tetap 11. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan 12. Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. Umum 2. Kegiatan Usaha 3. Persaingan 4. Asuransi 5. Strategi Pengembangan Usaha 6. Proses Pertambangan 7. Prospek Usaha 8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING EKUITAS KEBIJAKAN DIVIDEN PERPAJAKAN I III VI 1 6 7 11 21 23 24 24 25 26 29 29 32 40 41 42 49 51 52 55 60 60 60 69 71 72 76 76 77 78 80 81 82

VIII. INDUSTRI IX.

X. XI. XII. XIII.

i

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA XVI. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM XVII. KETERANGAN TENTANG HMETD XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD

84 86 88 93 95

ii

DEFINISI DAN SINGKATANAfiliasi : Berarti: a.hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b.hubungan antara Pihak dengan karyawan, Direktur atau Komisaris dari Pihak tersebut; c.hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d.hubungan antara perusahaan dengan Pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e.hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. : Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. : PT Arutmin Indonesia. : Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal. : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal atau BAPEPAM). : PT Bursa Efek Indonesia. : Badan Koodinasi Penanaman Modal. : Bengalon Operating Agreement antara Perseroan dengan KPC tanggal 27 Mei 2004 yang terakhir diubah tanggal 9 Maret 2007. : Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 4 Undangundang Pasar Modal, dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berikut segenap penerus, dan/atau penggantinya, dimana saham dicatatkan. : Singkatan dari Compounded Annual pertumbuhan rata-rata per tahun. : Coal Contract Of Work (Perjanjian Batubara). Growth Rate atau tingkat

Anak Perusahaan AI BAPEPAM BAPEPAM-LK BEI BKPN BOA Bursa Efek

CAGR CCOW CVR DH Energy Daftar Pemegang Saham

Karya Pengusaha Pertambangan

: Coal Vista Resources Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Seychelles. : PT DH Energy. : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. : Direktur Jenderal. : Singkatan dari Divisi Perdagangan dan Industri. : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang disusun dan diadministrasikan oleh PT Ficomindo Buana Registrar. : PT DHE Technical Services.

Dirjen DPI DPS DTS

iii

EBIT EBITDA

: Singkatan dari Earnings Before Interest and Tax, yaitu laba bersih sebelum bunga dan pajak. : Singkatan dari Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. : Surat berharga, sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 5 Undang-Undang Pasar Modal. : Energy Information Administration. : Goldwave Capital Limited : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun kalender, termasuk hari Minggu dan hari libur. : Hari dimana BEI melakukan transaksi perdagangan. : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa. : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. : PT Indotambang Perkasa. : PT Kaltim Prima Coal. : Perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal Pasal 1 butir 10 dengan mengadministrasikan HMETD berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran HMETD di KSEI. : Pihak yang memberi jasa penitipan sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 butir 8 Undang-Undang Pasar Modal dan meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Efek EIA GCL Hari Hari Bursa Hari Kerja

HMETD ITP KPC KSEI

Kustodian

Laporan Keuangan Konsolidasi :Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan yang disusun sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Indonesia. Masyarakat : Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya kurang dari 5% dari seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang namanya dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia pernah diubah menjadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia, dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. : Million Tonne atau juta ton. : Million Tonne per Annum atau juta ton pertahun. : Mega Watt. : Original Equipment Manufacturer. : PT Pendopo Coal Upgrading. : ZAI dan ITP. : Pemerintah Negara Republik Indonesia. : PT Darma Henwa Tbk.

Menteri Hukum dan HAM

Mt Mtpa MW OEM PCU Pemegang Saham Pendiri Pemerintah Perseroan

iv

Perusahaan Asosiasi

: Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung kedalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20% dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. : PT PLN (Persero). : Pembangkit Listrik Tenaga Uap. : Singkatan dari Penanaman Modal Asing. : Singkatan dari Penanaman Modal Dalam Negeri. : Pengadilan Negeri. : PT Pendopo Power. : Power Purchase Agreement. : Prove Energy Investment Limited, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands. : Perseroan Terbatas. : Penawaran Umum Terbatas. : Singkatan dari Return on Assets atau imbal hasil investasi yang merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah Aset dalam periode yang sama. : Rapat Umum Pemegang Saham. : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. : Terbuka. : Tambahan Berita Negara Republik Indonesial. : Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan pada Bursa Efek. : PT Sriwijaya Power. : Tanda Daftar Perusahaan. : Dollar Amerika Serikat. : Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. : Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. : Vista Visa Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Seychelles. : Zurich Assets International Limited, suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan hukum Seychelles.

PLN PLTU PMA PMDN PN PP PPA Prove PT PUT ROA

RUPS RUPSLB Tbk TBN Saham

SP TDP US$ UU PM UU PT Vista ZAI

v

RINGKASANRingkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Dollar Amerika Serikat kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. RIWAYAT SINGKAT DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa kontraktor pertambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kegiatan usaha tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, Perseroan saling mendukung satu sama lain dengan unit-unit usahanya sebagai berikut : No. Nama Perusahaan Persentase Penyertaan Kegiatan Usaha Tahun Penyertaan/ Pendirian 2007

Kepemilikan Langsung oleh Perseroan 1 Prove 100% (Sudah Beroperasi)

2

DH Energy (dahulu DH Power) DH Services

3

99% (Sudah Beroperasi) 51% (Sudah Beroperasi)

Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran batubara Jasa konsultasi dibidang ketenagalistrikan. Penyewaan peralatan konstruksi / plant hire service serta perdagangan besar (distributor utama dan impor) dan jasa penunjang pertambangan umum. Perusahaan investasi yang memiliki investasi dalam bentuk penyertaan di perusahaan pemasaran

2007

2007

Melalui Prove 4 Vista

100% (Sudah Beroperasi)

2007

vi

No.

Nama Perusahaan

Persentase Penyertaan Melalui Prove sebesar 66,67% dan melalui Vista sebesar 33,33% (Sudah Beroperasi) 20% (Belum Beroperasi) 49% (Sudah Beroperasi)

Kegiatan Usaha batubara Pemasaran batubara sumber daya lainnya

Tahun Penyertaan/ Pendirian dan 2007

5

CVR

Melalui PT DH Energy 6 PP

7

DTS

Berusaha dalam bidang perdagangan besar (distributor utama) dan impor. Berusaha dalam bidang jasa penempatan tenaga kerja Indonesia di dalam negeri.

2008

2007

Kantor pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan Lot 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikthisar data keuangan penting Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan serta 2006, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian adalah sebagai berikut : NERACA KONSOLIDASI(dalam ribuan US Dollar) Uraian ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS Jumlah Kewajiban dan Ekuitas LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI Uraian Pendapatan Beban usaha Laba (Rugi) operasi Beban lain-lain Laba (Rugi) sebelum taksiran beban pajak Laba (Rugi) bersih 30 Juni 2009 102.871 95.594 7.277 7.248 29 221 (dalam ribuan US Dollar) 31 Desember 2007 2006 225.957 170.629 180.131 150.924 45.826 19.705 33.825 15.778 12.001 3.926 8.680 2.867 30 Juni 2009 140.252 347.011 487.263 146.894 62.514 209.408 731 277.124 487.263 2008 171.023 366.472 537.495 165.459 94.094 259.553 161 277.781 537.495 31 Desember 2007 227.474 331.654 559.128 132.598 173.634 306.232 174 252.721 559.128 2006 102.134 154.474 256.608 138.825 74.080 212.905 174 43.529 256.608

2008 220.108 193.866 26.242 15.839 10.403 10.581

vii

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (PUT I) Berikut keterangan mengenai Penawaran Umum Terbatas IJumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD Nilai nominal Rasio saham lama dengan HMETD Harga Pelaksanaan HMETD Jumlah dana hasil PUT I 6.243.923.928 Rp 100 (seratus Rupiah) 5:2 Rp 100 (seratus Rupiah) Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah)

Berdasarkan DPS per tanggal 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 15.609.809.820 44.390.190.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 1.560.980.982.000 4.439.019.018.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 6.243.923.928 21.853.733.820 38.146.266.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 624.392.392.800 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 18,31 17,68 35,44 28,57 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 10.842.180.202 21.853.733.820 38.146.266.180 560.304.974.600 540.850.380.000 1.084.218.020.200 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%)

viii

Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

60.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 11.558.354.610 6.243.923.928 25.667.673.928 34.332.326.072

6.000.000.000.000 400.217.839.000 386.321.700.000 1.155.835.461.000 624.392.392.800 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200 15,95 15,05 45,03 24,33 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 14.656.120.382 25.667.673.928 34.332.326.072 560.304.974.600 540.850.380.000 1.465.612.038.200 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200 21,83 21,07 57,10 100,00

PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PUT I Dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 71,51% atau Rp. 427.500.000.000 akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan sebesar US$ 45.000.000 dengan menggunakan kurs tukar pada tanggal 22 Desember 2009 sebesar Rp. 9.500 per US$ 1. Sekitar 7,61% atau Rp. 45.496.819.996 akan dialokasikan untuk pembelian alat berat. Sekitar 20,88% atau Rp. 124.858.896.110 akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

2. 3.

PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan memiliki jumlah kewajiban sebesar US$ 208 juta dengan rincian sebagai berikut:(dalam ribuan US Dollar)

Keterangan KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Hutang Lain-Lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh

Jumlah 27.065 977 715 7.811

23 83.303 27.000 146.894 3.788 5.657 3.050

ix

tempo dalam satu tahun Hutang sewa Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN PROSPEK USAHA

19 50.000 62.514 209.408

Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam mensuplai listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan Meningkatnya kebutuhan akan energi alternatif pengganti minyak bumi yang masih sangat tinggi membuat sektor industri pertambangan batu bara dan industri pendukung pertambangan khususnya pembangunan pembangkit tenaga listrik baik dalam dan luar negeri menjadi sektor bisnis yang sangat menjanjikan. Perseroan melihat hal ini sebagai kesempatan yang baik untuk lebih meningkatkan kinerja dan perluasan usaha. FAKTOR RISIKO Setiap industri tidak terlepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional perusahan dalam industri terkait, begitu pula hanya dengan Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi risiko-risiko usaha sebagai berikut : a. Risiko Pihak Ketiga 1. 2. 3. 4. 5. b. Risiko Gagalnya Restrukturisasi dengan Pihak Kreditur Risiko Pemutusan Kontrak Risiko Gagal atau Tertundanya Proyek Risiko Ketergantungan Terhadap Pemilik Konsesi Pertambangan Kontraktor Pertambangan dan Pemasok Peralatan Risiko Pembayaran

Risiko Operasional 1. 2. 3. Risiko Tidak Tercapainya Produksi Sesuai Yang Diproyeksikan Risiko Sumber Daya Manusia Risiko Kerusakan Peralatan Penunjang Operasional Perseroan

c.

Risiko Eksternal 1. 2. 3. 4. 5. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing Risiko Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik Risiko Persaingan Usaha Risiko Bencana Alam Risiko Perkembangan Teknologi

Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas akan dijelaskan pada Bab V Prospektus ini tentang Risiko Usaha. STRATEGI PERSEROAN Strategi usaha Perseroan adalah (i) terus memperkuat kompetensi inti (core competence) dalam bidang kontraktor penambangan, (ii) melakukan ekspansi kegiatan usaha dalam rantai nilai (value chain) usaha pertambangan.

x

Kegiatan usaha pertambangan sangat berisiko terhadap kerusakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Perseroan memiliki kebijakan manajemen risiko dan quality assurance untuk menjamin Perseroan dapat mencapai tujuan-tujuannya. Aspek-aspek manajemen risiko dan quality assurance tersebut antara lain : Melakukan identifikasi, evaluasi dan mitigasi atas risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya. Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mengimplementasikan praktek-praktek terbaik dalam industri (best industry practices). Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi.

Memastikan kepada seluruh karyawan dan pemasok untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. KEBIJAKAN DIVIDEN Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan oleh kepada para pemegang saham dalam rangka PUT I ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT I, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas pembagian dividen. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal dan arus kas dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan keharusan Perseroan membentuk dana cadangan dan pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga pada saat prospektus ini diterbitkan, dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mengusulkan pembagian dividen kas dilakukan tiap tahun mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:Laba Bersih Setelah Pajak Sampai dengan US$ 50 juta Diatas US$ 50 juta Rasio Pembayaran Dividen 10% - 20% 20% - 25%

Sejak Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan September 2007 hingga saat ini, Perseroan belum membagikan dividen kepada para pemegang saham.

xi

I.

PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Direksi atas nama Perseroan, dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) saham biasa dengan Nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp 624.392.392.800 (enam ratus dua puluh empat miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta tiga ratus sembilan puluh dua ribu delapan ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Januari 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pemegang saham mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan, dan akan dicatatkan di BEI.

PT Darma Henwa TbkKegiatan Usaha:Jasa Kontraktor Penambangan dan Energi Terintegrasi Baik Secara Langsung maupun Melalui Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3, Lt 11 dan 12 Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta- 12950, Indonesia Telp. (62-21) 5794 8830/8838 Fax. (62-21) 5794 8829/8836 Homepage: www.ptdh.co.id RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN KONTRAK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI RISIKO USAHA.

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di

1

bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 juni 2009. Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Menara Anugerah, Kantor Taman E.3.3., Lt 11 dan 12, Jl Mega Kuningan Lot 8.6 - 8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia. Sebelum PUT I ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini:Keterangan Penawaran Perdana Company Listing Hasil Konversi Waran* Total saham yang dicatatkan *sampai dengan 31 Agustus 2009 Harga total nilai Tanggal Penawaran emisi Pencatatan pada Efek (dalam juta) Bursa 12 Sept 2007 Rp 335 Rp 1.055.250 26 Sept 2007 Tanggal Efektif 26 Sept 2007 Jumlah Saham (dalam jutaan) 3.150 12.074 386 15.610 Akumulasi Akumulasi Jumlah Jumlah Saham Nominal (dalam jutaan) (dalam jutaan) 3.150 15.224 15.610 15.610 Rp 315.000 Rp 1.522.375 Rp 1.560.981 Rp 1.560.981

Berdasarkan DPS per 30 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 15.609.809.820 44.390.190.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 1.560.980.982.000 4.439.019.018.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Catatan: beberapa pemegang saham telah melaksanakan waran yaitu sejumlah 386.059.820 saham sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 1.522.375.000.000 menjadi Rp 1.560.980.982.000. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perubahan Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 4.002.178.390 3.863.217.000 7.744.414.430 6.243.923.928 21.853.733.820 38.146.266.180 400.217.839.000 386.321.700.000 774.441.443.000 624.392.392.800 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 18,31 17,68 35,44 28,57 100,00

2

Jumlah saham baru dari hasil pelaksanaan dari Penawaran Umum Terbatas I adalah sebanyak 6.243.923.928 atau sebesar 28,57% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PUT I. Saham baru dari hasil pelaksanaan dari PUT I ini akan dicatatatkan di Bursa Efek Indonesia bersama dengan saham yang telah dicatatkan sehubungan dengan penawaran saham perdana Perseroan dan saham hasil pelaksanaan waran seri I yang telah dilaksanakan sampai dengan prospektus ini diterbitkan. Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 13 Januari 2009 sampai dengan tanggal 19 Januari 2009 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Darma Henwa Tbk. No. 161 tanggal 24 November 2009, dibuat dihadapan Robert Purba, S.H, Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham biasa yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh PT Danatama Makmur pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, yaitu sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah sebanyak 6.243.923.928 (enam miliar dua ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh delapan) lembar saham biasa, maka pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum sebesar 28,57% setelah pelaksanaan HMETD. Keterangan Tentang Waran Seri I Bersamaan dengan penerbitan saham penawaran umum saham perdana pada tahun 2007, Perseroan menerbitkan sebanyak 4.200.000.000 Waran Seri I pada tanggal 26 September 2007 dimana setiap pemegang 3 saham yang diterbitkan dalam penawaran umum perdana akan memperoleh 4 Waran Seri I, dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan. Periode pelaksanaan Waran Seri I dimulai sejak 26 Maret 2008 dan akan berakhir pada tanggal 24 September 2010. Jumlah Waran Seri I yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 386.059.820 Waran Seri I. Sehingga jumlah Waran Seri I yang belum dilaksanakan adalah sebanyak 3.813.940.180 Waran Seri I atau sebesar 24,43% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa tidak dikonversi menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 10.842.180.202 21.853.733.820 38.146.266.180 560.304.974.600 540.850.380.000 1.084.218.020.200 2.185.373.382.000 3.814.626.618.000 25,64 24,75 49,61 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan masyarakat tidak melaksanakan haknya dalam PUT I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000

3

ZAI GCL Masyarakat lainnya * Pembeli Siaga Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

4.002.178.390 3.863.217.000 11.558.354.610 6.243.923.928 25.667.673.928 34.332.326.072

400.217.839.000 386.321.700.000 1.155.835.461.000 624.392.392.800 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200

15,95 15,05 45,03 24,33 100,00

Dengan asumsi bahwa Waran Seri I yang tersisa dikonversi seluruhnya menjadi saham dan seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sesudah PUT I tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ZAI GCL Masyarakat lainnya * Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel* Dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham di bawah 5%

Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Persentase (Lembar) (Rp) (%) 60.000.000.000 6.000.000.000.000 5.603.049.746 5.408.503.800 14.656.120.382 25.667.673.928 34.332.326.072 560.304.974.600 540.850.380.000 1.465.612.038.200 2.566.767.392.800 3.433.232.607.200 21,83 21,07 57,10 100,00

Apabila sampai dengan Cum Date terdapat Waran Seri I yang tidak dikonversi menjadi saham maka pemegang Waran Seri I tersebut tidak mempunyai hak untuk memperoleh HMETD. Sehubungan dengan pengeluaran saham baru dalam rangka PUT I, akan terjadi penyesuaian harga pelaksanaan Waran Seri I dan jumlah Waran Seri I dengan formula sebagai berikut: Harga Pelaksanaan Waran Seri I baru = (E F) ---------- x Z E

Jumlah Waran Seri I baru

=

E ---------- x Y (E F)

E = Harga Pasar Saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas F = Harga Teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula: (E G) (H + 1) G = Harga Pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right) H = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (right) Z = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar Jika harga teoritis saham setelah pengeluaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu lebih rendah dari nilai nominal, maka harga pelaksanaan Waran Seri I yang baru adalah sebesar nilai nominal saham yang akan diterbitkan sebagai hasil pelaksanaan Waran. Penyesuaian ini berlaku efektif sejak tanggal terakhir perdagangan saham tanpa HMETD (ex date) di Pasar Reguler dan Negosiasi. Perseroan berencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham baru atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham selain dari yang ditawarkan dalam PUT I ini dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal efektifnya PUT I ini. Setiap pemegang atas saham yang diterbitkan dalam rangka PUT I ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang sahamnya telah ditempatkan dan disetor

4

penuh sebelumnya, yakni berhak dan berwenang untuk memperoleh dan melaksanakan semua hak yang melekat pada saham-saham tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menghadiri rapat-rapat umum pemegang saham Perseroan, memberikan suara dalam rapat-rapat tersebut dan menerima dividen yang dibagikan oleh Perseroan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat tersebut, sesuai dengan rasio perbandingan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki.

5

II.

RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Seluruh dana hasil PUT I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 71,51% atau Rp. 427.500.000.000 akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan sebesar US$ 45.000.000 dengan menggunakan kurs tukar pada tanggal 22 Desember 2009 sebesar Rp. 9.500 per US$ 1. 2. Sekitar 7,61% atau Rp. 45.496.819.996 akan dialokasikan untuk pembelian alat berat. 3. Sekitar 20,88% atau Rp. 124.858.896.110 akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sehubungan dengan penggunaan dana hasil PUT I untuk pelunasan sebagian hutang Perseroan, berikut Daftar Kreditur Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:No. Fasilitas NamaKreditur Hubungan Afiliasi JumlahHutang yangOutstanding per14Desember 2009 US$ 8.733.055 Jumlah Pelunasan sebagianyang telahdilakukan US$ 77.500.000 telah dilunasi pada tahun 2008. Penggunaan Hutang Tingkat Bunga Jangka Waktu JatuhTempo

1

Tranche A Tranche A Tranche A

United Overseas Bank Ltd / UOBI Caterpillar Financial Services (UK) Ltd The Bank of TokyoMitsubus hi UFJ Ltd, Singapore Branch VTB Bank Europe Plc, Singapore Branch Erste Bank der oesterraichis che Sparkassen AG PT Bank International Indonesia Fibonnaci Master Fund Ltd Indian Bank, Singapore Branch PT Bank CIMB Niaga Tbk Merrill Lynch Credit Products, LLC Strategic Asia Capital Ltd. Deutsche Bank

Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi Tidak terafili asi

2

US$ 8.928.571

3

US$ 8.928.571

Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Pembelian Alat Berat dan Belanja Modal Modal Kerja

LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5%

11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Jul 2010 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 11 Jan 2007 11 Apr 2011 Revolvin g Facility (sejak 27 Maret 2007)

11-Jul10 11-Jul10 11-Jul10

4

Tranche A Tranche A

US$ 8.928.571

LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5%

11-Jul10 11-Jul10

5

US$ 6.696.429

6

Tranche A Tranche A Tranche A Tranche A Tranche B Tranche B Tranche B Tranche B Tranche B Working Capital

US$ 4.464.286

LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 3,5% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 4,75% LIBOR + 1,75%

11-Jul10 11-Jul10 11-Jul10 11-Jul10 11-Apr11 11-Apr11 11-Apr11 11-Apr11 11-Apr11 27-Mar10

7

US$ 6.696.429

8

US$ 912.409

9

US$ 8.211.679

10

US$ 435.000

11

US$ 21.750.000 US$ 5.875.000

sebesar US$ 6.500.000 telah dilunasi pada tahun 2008.

12

13

CVI GVF (LUX) Master S.A.R.L The Asian Debt Fund Ltd. PT Bank International Indonesia

US$ 9.350.000

14

US$ 6.090.000

15

US$ 14.000.000

JUMLAH

US$ 120.000.000

sebesar US$ 1.000.000 telah dilunasi pada tahun 2008. US$ 85.000.000

Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, dimungkinkan bagi Perseroan untuk melakukan pelunasan atas sebagian atau seluruh hutang lebih awal. Sedangkan sehubungan dengan alokasi dana hasil PUT I untuk pembelian alat berat, kebutuhan alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional perseroan antara lain: Drill Driltech D45KS, Dozer

5

Track Cat D10T, Caterpillar Grader 24M, Water Pump Multiflow MF420, Water Pump Multiflow MF180, Waterfill Pump, Lighting Tower, Forklift 2.5 TON - 3 TON, Repowering 777A, Integrated Toolcarrier, Service Truck, Fuel Truck, Water Truck, Wheel Crane Truck 120T, Wheel Crane Truck with Man Basket 80T. Pembelian alat-alat berat tersebut akan dilakukan Perseroan dari pihak supplier yang mampu memberikan harga yang paling kompetitif, skedul pengiriman tepat waktu dan layanan purna jual yang baik. Penggunaan dana untuk modal kerja adalah untuk membiayai kegiatan operasional seperti pembelian persediaan spare parts, ban dan pembayaran uang muka sewa alat. Pengunaan Dana hasil PUT I akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2009, dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk alat-alat sebesar Rp 593.421 juta, prasarana dan pengembangan sebesar Rp 90.947 juta, modal kerja sebesar Rp 170.560 juta dan sebesar Rp 150.870 juta untuk pembayaran hutang kepada Institusi Keuangan. Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan telah digunakan seluruhnya sesuai dengan penggunaan dana yang ada di Prospektus. Penggunaan Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi mengenai biaya yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan adalah sebesar kurang lebih 4,25% dari nilai Emisi yang terdiri dari: 1. Biaya Jasa untuk Penasihat Keuangan/Arranger sebesar 4% 2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,21%, yang terdiri dari biaya jasa: a. Akuntan sebesar 0,06%; b. Konsultan Hukum sebesar 0,1%; c. Biro Administrasi Efek sebesar 0,01%;

d. Notaris sebesar 0,04%; 3. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan, persiapan RUPSLB dan lain-lain) sebesar 0,04%. Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT I ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan BAPEPAM Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke BAPEPAM-LK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan pemegang saham Perseroan melalui RUPSLB Perseroan.

7

III.

PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah US$ 208 juta yang terdiri dari kewajiban lancar sebesar US$ 146 juta dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 62 juta dengan rincian sebagai berikut:(dalam ribuan dollar)

Keterangan KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Hutang Lain-Lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN

Jumlah 27.065 977 715 7.811

23 83.303 27.000 146.894 3.788 5.657 3.050

19 50.000 62.514 209.408

Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Jumlah hutang usaha Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 27,065 juta yang terdiri dari:(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Hutang Usaha Pihak ketiga: PT United Tractors Tbk PT Cakrawala Putra Bersama PT Dwimakmur Primatamas PT Trakindo Utama PT Onjaya Kokoh AM Texas Resources PT Titian Kaltim PT Hexindo Adiperkasa Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah US$ 500.000) Jumlah

Jumlah

4.226 3.388 2.198 1.366 1.103 937 566 519 12.762 27.065

7

Hutang Pajak Jumlah pajak Perseroan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 715.514 yang terdiri dari:(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Pajak Penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Beban masih harus dibayar

Jumlah 11 244 448 12 715

Jumlah Beban masih harus dibayar per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 6,851 juta yang terdiri dari:(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Beban Masih Harus Dibayar Sewa alat dari pihak luar Pengangkutan batubara Biaya bunga Bahan Peledak Biaya rehabilitasi Lain-lainnya Jumlah Hutang Sewa Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 22.865. Pinjaman Bank Jumlah pinjaman per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 83 juta. Pinjaman Kepada Lembaga Keuangan Lainnya

Jumlah 2.209 1.575 1.476 464 179 1.908 7.811

Jumlah pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 27.000.000 Kewajiban Lancar Lainnya Jumlah kewajiban lancar lainnya per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 977.100. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Pihak Hubungan Istimewa Jumlah hutang pihak hubungan istimewa per tanggal 30Juni 2009 adalah US$ 796.708.(dalam ribuan Dollar)

Keterangan PT Arutmin Indonesia ZAI PT Henwa Tanone (dalam proses likuidasi) PT Pendopo Power Jumlah

Jumlah 2.991 599 178 20 3.788

8

Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah kewajiban pajak tangguhan per tanggal 30 Juni 2009 adalah US$ 5,657 juta.(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Kewajiban imbalan kerja Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Jumlah

Jumlah (8.904) (762) 13.273 2.050 5.657

Kewajiban Imbalan kerja Jumlah kewajiban imbalan kerja untuk per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 3,050 juta.(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Kerugian actuarial belum diakui Jumlah

Jumlah 3.493 (5) (438) 3.050

Hutang Sewa Jumlah hutang sewa per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 18.934. Pinjaman Bank Jumlah pinjaman bank per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 50 juta.(dalam ribuan Dollar)

Keterangan Pinjaman yang diperoleh dari: United Overseas Bank Perusahaan Anak Perusahaan (Coal Vista) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah

Jumlah

120.000 13.303 133.303 83.303 50.000

Sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000 Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007, dibuat di bawah tangan, Perseroan sedang dalam proses untuk merestrukturisasi perjanjian tersebut. Perseroan rencananya akan menggunakan sebesar 68,47% dari dana hasil PUT I untuk melakukan pelunasan sebagian hutang yang timbul berdasarkan pinjaman dari United Overseas Bank kepada Perseroan. Saldo Pinjaman Perseroan per 30 Juni 2009 sehubungan dengan Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank adalah sebesar US$ 120 juta yang terdiri dari Fasilitas Tranche A sebesar US$ 62,5 juta, Fasilitas modal kerja sebesar US$ 14 juta dan Fasilitas Tranche B sebesar US$ 43,5 juta. Sehubungan dengan kewajiban-kewajiban sebagaimana dinyatakan dalam bab ini, Perseroan menyatakan bahwa tidak terdapat syarat-syarat tertentu atau pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan Pemegang Saham Publik.

9

Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan diatas dan yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini. Tidak ada kewajiban yang telah jatuh tempo tetapi belum dilunasi dan tidak ada kewajiban baru (selain kewajiban yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang terjadi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan dan setelah tanggal Laporan akuntan sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, manajemen menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

10

IV.1. Umum

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Perseroan didirikan sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka PMDN dengan nama PT Darma Henwa berdasarkan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 141 tanggal 12 Pebruari 1993, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Perubahan No. 29 tanggal 5 Juli 1993, yang seluruhnya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C26334.HT.01.01.TH.93 tanggal 19 Juli 1993 dan didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL tanggal 15 September 1993. Akta Pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13, tanggal 14 Pebruari 1995, Tambahan No. 1346. Di bulan Juli 1996 Perseroan mengubah statusnya dari semula sebagai perusahaan PMDN menjadi perusahaan PMA dengan masuknya Henry Walker Group Limited sebagai pemegang saham dalam Perseroan dan sekaligus mengubah seluruh anggaran dasarnya guna menyesuaikan dengan UUPT. Di bulan Januari 2005, Perseroan mengubah namanya menjadi PT HWE Indonesia yang selanjutnya diubah lagi menjadi PT Darma Henwa di bulan September 2006. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 38, tanggal 17 Juli 2007, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. W7-08090 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 Juli 2007, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar yang terakhir sehubungan dengan perubahan-perubahan yang diadakan dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. Perubahan-perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 19 Juli 2007. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 49 tanggal 23 Juni 2009, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang (Akta No. 49/2009), telah dilakukan peningkatan modal dasar dari Rp.4.000.000.000.000 menjadi Rp.6.000.000.000.000 sehingga mengubah Pasal 4 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusan No. AHU-28247.AH.01.02 tanggal 25 Juni 2009. 2. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan a. Kondisi Perekonomian

Di pertengahan tahun 2008, terjadi lonjakan permintaan terutama terhadap industri batubara, tetapi di akhir tahun 2008 industri batubara menghadapi krisis ekonomi yang menyebabkan permintaan atas batubara menjadi menurun. b. Peluang Usaha dan Kondisi Pasar

Permintaan akan energi alternatif yang cukup besar membuat negara-negara pengekspor batubara berusaha meningkatkan volume produksi batubara mereka dengan berusaha membuat berbagai regulasi serta kondisi yang dapat mendukung sektor pertambangan batubara. Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia. Cina juga merupakan konsumen batubara terbesar karena kebutuhan akan listrik untuk industri mereka yang juga besar seiring dengan perkembangan ekonomi negaranya yang sangat pesat. Selain itu, Perkembangan industri dalam negeri yang cukup pesat membuat pemerintah saat ini kesulitan dalam memenuhi

11

listrik untuk kebutuhan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan industri dalam negeri Pemerintah kini sedang membuat program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara untuk dapat menekan harga produksi sektor industri. Oleh karena itu permintaan dalam negeri khususnya akan batubara saat ini juga meningkat sehingga membuat banyak investor dan pengusaha pertambangan melakukan ekspansi baik dari segi perluasan area tambang maupun usaha yang mendukung sektor industri pertambangan, dimana salah satunya adalah kontraktor penambangan. c. Perilaku Pelanggan terhadap Perubahan Teknologi Baru

Industri pertambangan yang kian kompetitif membutuhkan penguasaan teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas. Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menunjang proses pencapaian target Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat pada waktunya dan agar dapat bersaing dengan perusahaan pertambangan lainnya. Selain itu untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusianya Perseroan juga mendatangkan tenaga ahli, mendukung suasana kerja yang sehat dan kondusif serta menggandeng berbagai mitra kerja yang dapat mendukung Perseroan untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan tepat waktu. d. Persaingan Usaha

Permintaan akan energi alternatif selain minyak bumi khususnya batubara semakin meningkat. Untuk dapat menghadapi persaingan tersebut, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya menawarkan bukan hanya sebagai kontraktor penambangan batubara namun juga perusahaan pertambangan terintegrasi yang dapat memasarkan hasil pertambangan, pembangkit tenaga listrik dan sektor yang terkait dengan pertambangan. e. Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap Perseroan

Bidang usaha pertambangan merupakan bidang usaha yang mempunyai beberapa risiko seperti dibahas dalam Bab V prospektus ini. Salah satu risikonya adalah risiko pemutusan kontrak. Pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak menyebabkan penurunan pada pendapatan Perseroan yang hampir seluruhnya tergantung pada kontrak jangka panjang yang dimiliki Perseroan. Selain itu hal-hal yang berpengaruh terhadap Perseroan lainnya adalah ketergantungan terhadap pemiliki konsesi pertambangan kontraktor pertambangan dan pemasok peralatan, keterlambatan pembayaran, nilai tukar valuta asing, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.

3.

Keuangan

Analisis dan pembahasan berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Handoko Tomo untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan rekan, kesemuanya dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian : Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit, ikhtisar data keuangan Perseroan adalah sebagai berikut :(dalam ribuan Dollar) Keterangan LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Beban usaha Laba operasi Beban lain-lain Laba sebelum taksiran beban pajak Laba bersih Juni 2009 102.871 95.594 7.277 7.248 29 221 2008 220.108 193.866 26.242 15.839 10.403 10.581 31 Desember 2007 225.957 180.131 45.826 33.825 12.001 8.680 2006 170.629 150.924 19.705 15.778 3.926 2.867

12

Keterangan NERACA ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan EKUITAS Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

Juni 2009

2008

31 Desember 2007

2006

140.252 347.011 487.263 146.894 62.514 209.408 730 277.124 487.263

171.023 366.472 537.495 165.459 94.094 259.553 161 277.781 537.495

227.474 331.654 559.128 132.598 173.634 306.232 174 252.721 559.128

102.134 154.474 256.608 138.825 74.080 212.905 174 43.529 256.608

Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 tercatat sebesar US$ 102,871 juta. Pendapatan Perseroan pada tahun 2008 sebesar US$ 220 juta, mengalami penurunan 2,59% dari pendapatan pada tahun 2007 sebesar US$ 226 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penghapusan eskalasi bahan bakar di mana pengelolaan bahan bakar diambil alih oleh PT Kaltim Prima Coal sejak bulan April 2008. Namun demikian secara produksi, Jumlah batubara yang diproduksi di area Bengalon pada tahun 2008 adalah sebesar 6 juta ton, yang meningkat sebesar 5% dari 5,7 juta ton di tahun 2007. Tingkat pencapaian tertinggi terjadi di bulan Juli yang menghasilkan jumlah pengiriman ke pelabuhan sebesar 647 Kt, sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat pada bulan April 2007, yaitu sebesar 601 Kt. Jumlah pengiriman rata-rata batubara ke pelabuhan per bulan di tahun 2008 adalah 500 Kt dibandingkan 475 Kt yang dihasilkan di tahun 2007. Selama tahun 2008, komposisi pendapatan Perseroan berasal dari 82,06% jasa pertambangan serta 17,94% jasa pemasaran dan konsultasi. Pada tahun 2007 pendapatan Perseroan sebesar US$ 226 juta, meningkat 32,43% dari pendapatan pada tahun 2006 yang sebesar US$ 171 juta. Peningkatan pendapatan ini dicapai melalui peningkatan kontribusi yang lebih besar dari jasa pertambangan serta adanya pendapatan tambahan dari jasa pemasaran dan konsultasi. Selama tahun 2007, komposisi pendapatan Perseroan berasal 83,53% jasa pertambangan serta 16,47% jasa pemasaran dan konsultasi. Kontrak jasa pemasaran dan konsultasi yang diperoleh Perseroan di tahun 2007 ini telah memberikan tambahan yang cukup signifikan yaitu sebesar US$ 37 juta pada tahun tersebut.

Beban Usaha Beban Usaha Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 95 juta. Beban Usaha Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 194 juta, meningkat 7,62% dari US$ 180 juta yang terjadi pada tahun sebelumnya. Peningkatan sebesar 7,62% atau US$ 14 juta tersebut terutama dari tiga komponen biaya utama yang mewakili 44,86% dari total beban usaha, yaitu: Biaya penyusutan yang mewakili sebesar 17,91% total beban usaha, meningkat sebesar 35% Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang mewakili sebesar 14,25% total beban usaha, meningkat sebesar 84% Biaya sub kontraktor sebesar yang mewakili 12,70% total beban usaha, meningkat sebesar 12,5%

Peningkatan komponen beban usaha terbesar yaitu biaya perbaikan dan pemeliharaan adalah sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh Perseroan untuk terus meningkatkan produksi dan efisiensi biaya melalui optimalisasi alat-alat produksi yang dimiliki oleh Perseroan. Walaupun terdapatnya peningkatan ketiga komponen beban usaha diatas, namun komponen beban usaha lainnya yang cukup dominan

13

dengan persentase sebesar 13% dari total beban usaha yaitu biaya bahan bakar mengalami penurunan hingga 41% terkait dengan pengambilalihan pengelolaan bahan bakar oleh PT Kaltim Prima Coal. Beban Usaha Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 180 juta, meningkat 19,35% dari US$ 151 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan 19,35% atau US$ 29 juta tersebut terutama berasal dari empat komponen biaya utama yang mewakili 60,16% daru total beban usaha, yaitu: Biaya bahan bakar sebesar 23,58% Biaya amortisasi sebesar 10,20% Biaya sub kontraktor sebesar 12,14% Biaya depresiasi sebesar 14,24%

Peningkatan beban usaha Perseroan ini disebabkan dari adanya tambahan alat-alat berat di tahun 2007, sehingga turut meningkatkan penggunaan bahan bakar dan biaya depresiasi aset tetap. Namun demikian, penambahan aset tetap ini terbukti mampu meningkatkan kinerja Perseroan dengan dicapainya peningkatan pendapatan dari jasa penambangan saja sebesar 11%, dimana pendapatan jasa penambangan pada tahun 2006 sebesar US$ 171 juta meningkat menjadi US$ 189 juta pada tahun 2007.

Beban Lain-lain Beban lain-lain Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 7,248 juta. Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2008 adalah sebesar US$ 16 juta, mengalami penurunan dari US$ 34 juta pada tahun 2007, atau turun 53,17%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban bunga dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan beban bunga ini adalah disebabkan percepatan pembayaran sejumlah US$ 26 juta kepada para kreditur yang tergabung dalam Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank dan percepatan pembayaran pinjaman Coal Vista Resources sebesar US$ 1,6 juta di tahun 2008. Beban lain-lain Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 34 juta, meningkat dari US$ 16 juta pada tahun 2006, atau naik 114,38%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar 108,77% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan beban bunga adalah sehubungan dengan penerimaan Fasilitas pinjaman dari United Overseas Bank kepada Perseroan dan Coal Vista Resources di tahun 2007. Laba Operasi Laba Operasi Perseroan untuk 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 7 juta. Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2008 sebesar US$ 26 juta. Hal ini menunjukan penurunan sebesar 42,74% dari jumlah laba pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 46 juta. Penurunan laba operasi ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban usaha yang timbul dari kenaikan beban perbaikan dan pemeliharaan alat-alat berat Perseroan dalam bentuk pembelian spare parts dan ban. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi optimalisasi kinerja alat-alat Perseroan untuk pencapaian peningkatan produksi, yang terealisasikan dengan peningkatan produksi menjadi 6 juta ton di tahun 2008. Laba Operasi Perseroan untuk tahun 2007 sebesar US$ 46 juta. Hal ini menunjukan peningkatan signifikan sebesar 132,56% dari jumlah laba operasi pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 20 juta. Peningkatan laba operasi ini terutama karena peningkatan pendapatan karena kontribusi tambahan dari kontrak jasa konsultasi dan agen pemasaran sebesar $ 36 juta di Coal Vista Resources, disamping terdapatnya peningkatan produksi Perseroan untuk kegiatan penambangan.

14

Laba Sebelum Pajak. Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 29.057. Laba Sebelum Pajak Penghasilan untuk tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 10,4 juta dan US$ 12 juta pada tahun 2007, yang mana hal ini mencerminkan jumlah penurunan sebesar 13,31%. Penurunan Laba sebelum Pajak Penghasilan terkait dengan menurunnya laba operasi, walaupun demikian penurunan laba operasi tidak menyebabkan penurunan yang signifikan pada Laba sebelum Pajak Penghasilan karena diimbangi dengan menurunnya beban lain-lain yang terutama dikontribusikan dari penurunan beban bunga yang terkait dengan percepatan pembayaran yang dilakukan Perseroan kepada para krediturnya di tahun 2008. Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan untuk tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar US$ 12 juta dan US$ 4 juta, yang mana hal ini mencerminkan jumlah peningkatan sebesar 205,65%. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya pendapatan sebesar 32,43% selain juga penurunan rasio beban usaha dan beban lain-lain terhadap pendapatan dari 97,70% menjadi 94,69%, pada masingmasing tahun.

EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) EBITDA Perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 33 juta. EBITDA Perseroan pada tahun 2008 adalah sebesar US$ 82 juta, turun 2% dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 84 juta. Di sisi EBITDA, penurunan yang terjadi hanya sebesar 2% karena peningkatan biaya depresiasi menjadi US$ 34,7 juta dari sebesar US$ 25,65 juta pada tahun 2007 karena adanya penambahan asset tetap berupa mesin dan peralatan senilai $ 64 juta. EBITDA Perseroan untuk tahun 2007 adalah sebesar US$ 84 juta, meningkat 45% dibanding dengan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 58 juta. Peningkatan EBITDA Perseroan adalah terkait dengan peningkatan biaya depresiasi sehubungan dengan penambahan aset tetap Perseroan berupa alat-alat berat.

Laba Bersih Laba Bersih Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 sebesar US$ 221.274 dan periode 31 Desember 2008, dan 2007 tercatat masing-masing sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 8,7 juta, atau meningkat sebesar 21,90%. Peningkatan laba bersih Perseroan di tahun 2008 disebabkan karena terdapatnya Manfaat Pajak Bersih sebesar US$ 170.609. Laba bersih Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 tercatat masing-masing sebesar US$ 8,7 juta dan US$ 2,9 juta, suatu peningkatan sebesar 203%. Peningkatan laba bersih Perseroan ini merupakan efek dari meningkatnya pendapatan Perseroan terkait dengan kebijakan manajemen untuk memperluas kegiatan usaha Perseroan ke arah jasa penambangan terintegrasi menambah lini bisnis jasa konsultasi dan agen pemasaran produk pertambangan melalui anak perusahaannya, Coal Vista Resources.

15

Pertumbuhan Aset, Kewajiban dan Ekuitas Aset Komposisi Aset Perseroan adalah sebagai berikut:(dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2007 2006

Keterangan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka Pajak dibayar dimuka Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar Aset Tidak lancar Piutang hubungan istimewa Biaya perolehan pinjaman ditangguhkan Biaya konstruksi yang ditangguhkan Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap bersih Biaya Perolehan atas kontrak yang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

Juni 2009

2008

19.359 4.504 16.749 41.526 9.868 31.609 18 16.620 140.253

42.334 3.352 14.509 44.342 21.572 21.088 11.236 12.590 171.023

88.326 18.719 2.123 32.190 8.779 39.093 13.814 24.429 227.474

11.122 21.417 6.782 37.218 13.825 11.770 102.134

527 489 11.566 186.853 130.918 16.657 347.011 487.263

503 437 11.566 196.068 140.904 16.994 366.472 537.495

104 546 161.611 161.370 8.023 331.654 559.128

136 5.143 4.147 145.048 154.474 256.608

Total Aset Perseroan untuk periode 31 Juni 2009 adalah sebesar US$ 487 juta. Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 537 juta atau mengalami penurunan sebesar 3,87% dari sebesar US$ 559 juta untuk periode 31 Desember 2007. Penurunan tersebut disebabkan oleh: Penurunan pada kas dan setara kas sebesar US$ 46 juta atau 52,07% dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan pada pajak dibayar di muka sebesar US$ 18 juta atau 46,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 20 juta atau 12,68% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan jumlah kas dan setara kas terutama terkait dengan adanya pembayaran dipercepat atas pinjaman jangka panjang Perseroan kepada para Kreditur. Total Aset Perseroan periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 559 juta, meningkat sebesar 117,89% dari US$ 257 juta tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan oleh: Peningkatan pada kas dan setara kas sebesar US$ 77 juta atau 694,16% dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan pada Aset Tetap sebesar US$ 17 juta atau 11,42% dari tahun 2006. Peningkatan pada biaya perolehan atas kontrak yang ditangguhkan sebesar US$ 161 juta.

16

Peningkatan-peningkatan pada komponen utama Aset Perseroan terutama disebabkan karena pinjaman yang diperoleh Perseroan dan Coal Vista Resources dari United Overseas Bank pada tahun 2007, disamping adanya penambahan modal disetor sebesar US$ 200 juta pada tahun tersebut, termasuk dana yang diterima dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 3.150.000.000 saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.055 juta.

Kewajiban Komposisi Kewajiban Perseroan adalah sebagai berikut :Keterangan KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Pinjaman Jangka Pendek Pihak yang mempunyai hubungan Wesel bayar Hutang Usaha Hutang lain-lain Hutang Pajak Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Pinjaman kepada lembaga keuangan lainnya Uang Muka Pelanggan Jumlah Kewajiban Lancar 30 Juni 2009 (dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2007 2006

2008

27.065 977 715 7.811

24.000 5.376 30.333 1.338 8.084

21.647 602 12.519

45.630 22.974 8.000 115 10.532

23 83.303 27.000 146.894

20 96.308 165.459

97.830 132.598

50.000 1.574 138.825

Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak hubungan Istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan kerja Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa pembiayaan Pinjaman bank Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN

3.788 5.657 3.050

2.672 6.844 2.188

777 6.581 1.606

3.261 819

19 50.000 62.514 209.408

28 82.362 94.094 259.553

164.670 173.634 306.232

70.000 74.080 212.905

Total Kewajiban Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 209.408 juta. Total Kewajiban Perseroan untuk tahun 2008, 2007 dan 2006 tercatat masing-masing sebesar US$ 259,55 juta, US$ 306,23 juta dan US$ 212.91 juta. Penurunan kewajiban Perseroan di tahun 2008 adalah disebabkan menurunnya Pinjaman Bank karena adanya percepatan pembayaran sejumlah US$ 26 juta kepada para kreditur yang tergabung dalam Fasilitas Pinjaman United Overseas Bank dan percepatan pembayaran pinjaman Coal Vista Resources sebesar US$ 1,6 juta di tahun 2008. Fasilitas pinjaman United Overseas Bank untuk Perseroan dan Coal Vista Resources ini merupakan fasilitas yang diterima Perseroan dan Coal Vista di tahun 2007, sehingga meningkatkan jumlah kewajiban Perseroan dibandingkan tahun 2006. EkuitasKeterangan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor bersih Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo Laba Jumlah Ekuitas Juni 2009 174.745 81.674 (662) 21.367 277.124 (dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2007 2006 170.550 41.675 71.606 (30) 10.565 1.884 252.721 43.529

2008 174.745 81.674 216 21.146 277.781

17

Total Ekuitas untuk periode 30 Juni 2009 adalah sebesar US$ 277,124. Total ekuitas untuk periode 31 Desember 2008 adalah sebesar US$ 278 juta, meningkat sebesar 9,92% dibandingkan US$ 253 pada periode 31 Desember 2007. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan hasil pelaksanaan eksekusi waran di tahun 2008 disamping tambahan saldo laba Perseroan. Total Ekuitas untuk periode 31 Desember 2007 adalah sebesar US$ 253 juta, meningkat tajam sebesar 480,58% dibanding jumlah pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 44 juta. Peningkatan atas ekuitas ini merupakan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2007 yang terutama disebabkan adanya penambahan saham baru sehubungan dengan dilaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan di tahun 2007.

600,000

559,128

537,495

500,000

400,000 306,232 300,000 256,608 212,905 200,000 252,721 277,781 259,553

100,000 43,529 2006Jumlah Aset Jumlah Kew ajiban

-

2007Jumlah Ekuitas

2008

Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi Kewajiban Jangka Pendek dengan menggunakan Aset Lancar yang dimilikinya. Likuiditas dapat dihitung dengan membandingkan Aset Lancar dengan Kewajiban Lancarnya pada suatu tanggal tertentu.Keterangan Aset Lancar Kewajiban Lancar Tingkat Likuiditas (x) 30 Juni 2009 140.253 146.894 0,95 (dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2008 2007 2006 171.023 227.474 102.134 165.459 132.598 138.825 1,03 1,72 0,74

Likuiditas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 masing-masing adalah sebesar 0,95x, 1,03x, 1,72x, 0,74x. Likuiditas pada tahun 2008 mengalami penurunan jika dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2007 disebabkan karena peningkatan pada kewajiban lancar Perseroan pada tahun 2008. Likuiditas pada tahun 2007 mengalami peningkatan jika dibandingkan tingkat likuiditas pada tahun 2006 disebabkan karena peningkatan pada aset lancar Perseroan pada tahun 2007. Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan Total Aset dibandingkan dengan Total Kewajiban.

18

Keterangan Total Aset Total Kewajiban

30 Juni 2009 487.263 209.408

(dalam ribuan Dollar) 31 Desember 2008 2007 2006 537.495 559.128 256.608 259.553 306.232 212.905

Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Juni 2009, 31 Desember 2008, 2007, dan 2006 adalah masing-masing sebesar 2,32x, 2,07x, 1,83x dan 1,21x. Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari Total aset yang digunakan dalam kegiatan usaha perseroan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,05%, 1,97%, 1,55%, dan 1,12%. Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 0,08%, 3,81%, 3,43%, dan 6,59%. 4. Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah Aset Perseroan dalam mata uang asing adalah masingmasing sebesar US$ 46,888 juta, US$ 53,970 juta, US$ 112,094 juta dan US$ 36,633 juta. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, jumlah kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah masingmasing sebesar US$ 8,249 juta, US$ 9,528 juta, US$ 9,525 juta dan US$ 4,480 juta. Rincian Aset dan kewajiban Perseroan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:Keterangan Aset Kas dan setara kas Piutang Usaha Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Kewajiban Hutang Usaha Hutang Pajak Kewajiban imbalan kerja Hutang sewa Jumlah Kewajiban 30 Juni 2009 5.411 9.868 31.609 46.888 4.442 715 3.050 42 8.249 (dalam ribuan US Dollar) 31 Desember 2007 2006 63.498 723 8.779 39.093 112.093 7.317 602 1.606 9.525 89 102 36.441 36.632 3.549 931 4.480

2008 10.116 195 21.571 21.088 372 53.342 5.953 1.338 2.188 49 9.528

Management Risiko Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha. Perseroan berusaha untuk memonitor dan memitigasi risiko-risiko ini secara terus menerus. Dengan sistem pengelolaan resiko yang dirancang untuk memastikan keselamatan dan kesehatan lingkungan di seluruh aspek. Sistem pengelolaan ini dibentuk dalam rangka mengupayakan beberapa hal berikut: Melakukan identifikasi, evaluasi, dan mengelola risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan usahanya.

19

Merancang hutang Perseroan dalam denominasi mata uang US$, dan kontrak-kontrak Perseroan juga memberikan pendapatan dalam US$, sehingga merupakan natural hedging. Menerapkan peremajaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung lainnya. Merancang pekerjaan agar efisiensi, dan penyelesaian secara tepat waktu sesuai ekspektasi klien. Melakukan kegiatan usaha sesuai dengan, bila memungkinkan, melebihi standar peraturan yang berlaku. Menerapkan kode etik yang ditetapkan di industri dan peraturan lain yang terkait dengan usahanya. Merancang serta menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang sesuai untuk mencapai target Perseroan. Selalu berkomitmen untuk terus melakukan inovasi. Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja kontrak telah melakukan pekerjaannya dengan aman dan sesuai dengan standar serta prosedur yang ditetapkan oleh Perseroan. Membina dan menciptakan perilaku kerja yang aman di seluruh wilayah operasi Perseroan.

20

V.

RISIKO USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko usaha. Terkait dengan pelaksanaan kegiatankegiatan usaha tersebut, Perseroan berusaha untuk secara terus menerus melakukan monitoring terhadap berbagai risiko yang ada. Adapun risikorisiko usaha yang mungkin dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut: a. Risiko Pihak Ketiga 1. Risiko Gagalnya Restrukturisasi dengan Pihak Kreditur

Perseroan saat ini sedang dalam proses restrukturisasi dengan para kreditur untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari United Overseas Bank berdasarkan US$ 205.000.000 Facilities Agreement tanggal 26 Desember 2006, sebagaimana diubah dengan First Amendment and Consent Agreement, tanggal 31 Agustus 2007. Apabila restrukturisasi tersebut mengalami keg