protab resusitasi

Upload: sanra-dugguroshan-vidiesjsers-omarcorbuzier

Post on 04-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    1/19

    1

    RESUSITASI CAIRAN PADA BAYI

    PROSEDUR TETAP

    Oleh :

    Prima Indra Dwipa

    HET 12-XXIII-361

    Vina Muspita

    HET 12-XXIII-355

    Telah disetujui oleh Pembimbing Protap Hippocrates Emergency Team

    Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

    Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

    Pembimbing Protap

    Nama Jabatan Tanda Tangan

    Iqbal Arnif, S,Ked

    HET

    Pembimbing I

    Richard Santosa, S.Ked

    HETPembimbing II

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    2/19

    [Type the document title]2

    PENATALAKSAAN TERAPI CAIRAN PADA BAYI/ANAK

    DEFINISI

    Penatalaksanaan cairan merupakan elemen penting pada penatalaksanaan

    pasien bedah anak. Bayi dan anak-anak sangat sensitive meskipun terhadap

    dehidrasi ringan sekalipun dan penggunaan protocol terapi cairan pada anak tidak

    bisa merubah keadaan fisiologis perioperatif secara cepat.(4)

    Terapi cairan pada bayi dan anak memiliki pertimbangan yang jauh

    berbeda dibandingkan pada pasien dewasa. Kapasitas anak untuk mentoleransi

    status hidrasi abnormal jauh lebih kecil daripada dewasa. Konsumsi energi pada

    bayi dalam keadaan istirahat kira-kira 70 kkal per kg berat badan, yakni hampir

    dua kali dewasa. Luas permukaan tubuh bayi relatif terhadap berat badan lima kali

    lebih besar daripada dewasa, sehingga kehilangan air melalui penguapan sangat

    besar pada demam atau suhu lingkungan yang panas. Gangguan elektrolit yang

    lazim dijumpai pada anak adalah hiponatremia, hipokalemia, dan

    hipomagnesemia.(4)

    KONSEP DASAR .

    Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi

    tubuh utuk tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuhmerupakan salah satu bagian dari fiologis homeostasis.Keseimbangan cairan dan

    elektrolit melibatkan komposisi perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh

    adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit

    adalah zat kimia yang menghasilkan partikel partikel bermuatan listrik yang

    disebut ion jika berada dalam larutan.Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh

    melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh

    bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    3/19

    3

    normal dari air tubuh total dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang

    lainnya ,jika salah satu terganggu maka akan mempengaruhi yang lainnya.(4)

    Cairan tubuh dibagi dalam 2 kelompok besar yaiu : cairan intraseluler dan

    cairan ekstraseluler .Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam seluru

    tubuh, sedangkan cairan ekstravaskuler adalah cairan yang berada di luar sel ,yang

    terbagi menjadi :cairan intravascular (plasma), cairan interstitial, dan cairan

    transeluler .Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam system vaskuler

    ,cairan intertisial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan

    transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan

    intraokuler, dan sekresi saluran cerna.(4)

    Cairan Dalam Tubuh

    Presentase cairan tubuh bervariasi antara individu tergantung dengan beberapa hal

    antara lai : (4)

    1. Umur2. Kondisi lemak tubuh3. Jenis Kelamin4. Diet5. Iklim6. Stress7. dllNomer umur presentase :

    (4)

    1. Bayi (baru lahir ) 75%2. Dewasa:

    a. Pria (2040 tahun) :60%b. Wanita (20-40 tahun ) 50%c. Usia Lanjut 45-50%

    Kompartemen cairan

    tubuh

    Umur

    Lahir Bulan Tahun

    0 3 6 6 16

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    4/19

    [Type the document title]4

    Total Cairan Tubuh 78% 75% 70% 65% 60%

    Cairan Intraseluler 33% 37.5% 40% 42.5% 40%

    Cairan Ekstraseluler 45% 37.5% 30% 22.5% 20%

    Pada orang dewasa kira kira 40% berat badannya atau 2/3-nya berada di dalam

    sel (cairan intraseluler) sisanya 1/3 atau 20% dari bera badannya berada di luar sel

    (ekstraseluer) yang terbagi dalam 15% cairan interstisial,5% cairan intravaskuler.

    (4)

    Komposisi cairan tubuh

    Konten total cairan tubuh pada bayi baru lahir aterm adalah 75%-80%.

    Total cairan tubuh akan menurun 4%-5% dalam seminggu pertama kehidupan, hal

    ini direfleksikan sebagai hilangnya berat badan. Sampai umur 1 tahun cairan

    tubuh total akan menurun dengan lambat untuk mencapai kadar dewasa sebesar

    60%. Konten cairan ekstrasel menurun sejajar dengan cairan tubuh total dari 45%

    saat aterm menjadi 20%-25% level dewasa pada saat anak umur 1 tahun.

    (1)

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    5/19

    5

    Untuk neonatus prematur cairan tubuh total dan cairan ekstra sel

    meningkat dengan menurunnya usia gestasi; contohnya : cairan ekstrasel neonatus

    prematur pada 28 -32 minggu usia gestasi adalah 52% dari berat badannya. Pada

    umur 1 minggu kehidupan, proporsi cairan ekstra sel menurun 12%,

    Perubahan kompartemen cairan tubuh berlangsung tampaknya sejak intra

    uterin, tetapi akan terputus bila janin dilahirkan prematur, pangurangan volume

    cairan ekstrasel ini sangat penting untuk transisi normal dari kehidupan janin ke

    kehidupan postnatal.(1)

    Bayi preterm dengan ekses asupan cairan, meningkatkan insidens patent

    ductus arteriosus, kegagalan jantung kiri, distres nafas, necrotizing enterocolitis.

    (1)

    Elektrolit Utama Tubuh Manusia

    Zat Terlarut yang ada dalam cairan tubuh manusia terdiri dari elektrolit

    dan non elektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam

    larutan dan tidakbermuatan negative,seperti :protein, urea, glukosa, oksigen,

    karbon dioksida dan asam-asam organic.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup

    natrium (Na+), Kalsium(Ca+), magnesium (Mg+), clorida (Cl-), bikarbonat

    (HCO3-), fosfat (HPO42-), Sulfat (SO42-),dll.(4)

    Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian

    dengan bagian yang lainnya, meskipun konsentrasiion pada tiap-tiap bagian

    berbeda, hokum netralitas listrik menyatakkan bahwa jumlah muatan-muatan

    negative harus sama jumlahnya dengan jumlah muatan-muatan positif(.4)

    Contoh anion dan kation dalam tubuh :(4)

    A.

    Kation1) Sodium (Na+)2) Potassium (K+)3) Kalsium (Ca2+)4) Magnesium (Ca2+)B. Anion1) Klorida (Cl-)2) Bikarbonat(HCO3-)

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    6/19

    [Type the document title]6

    3) Fosfat (HPO42-)4) Sulfat (SO42-)

    Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

    Perpindahan cairan dan elektrolit dalam tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :(4)

    a) Fase I :Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi.

    b) Fase II :Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel.

    c) Fase III :Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah ari cairan

    interstisialmasuk ke dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membrane sel

    yang merupakan membrane semipermeable mampu memfilter tidak semua

    substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.Metode

    perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dilakukan dengan cara :

    1) Diffusi2) Filtrasi3) Osmosis4) Aktif Transport

    Regulasi Volume Cairan Tubuh

    Di dalam tubuh seseorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponenkimiaw dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.

    Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang

    terjadi.Kondisi saki dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan

    elektrolit tubuh.Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akah

    kehilangan cairan anatara lain melalu penguapan ekspirasi,penguapan

    kulit,ginjal(urine), dan ekskresi pada proses metabolisme.(4)

    a) Cairan Masukan : (4)

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    7/19

    7

    Selama aktivitas dan tempratur yag sedang seorang dewasa inum

    kira-kira 1500 ml per hari, sdangkan kebutuhan cairan tubuh

    manusia kira-kira 2500 ml perhari, sehingga tubuh kekurangan

    cairan ttubh sebanyak 1000 ml ,1000 ml tersebut bias diperoleh

    dari makanan dan oksidasi selama proses metabolism.

    Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan

    berdasarkan umur dan berat badan :

    Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (ml/24jam)

    1 3 hari 3,0 250-300

    2 1 tahun 9,5 1150-1300

    3 2 tahun 11,8 1350-1500

    4 6 tahun 20,0 1800-2000

    5 10 tahun 28,7 2000-2500

    6 14 tahun 45,0 2200-2700

    7 18 tahun

    (adult)

    54,0 2200-2700

    Pengatur utama intake adalah mekanisme haus.Rangsangan haus

    berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler,sekresi angiotensin II

    sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang

    mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut

    biasanya terjadi bersamaan dengan sensai haus walaupun kadang

    terjadi secara sendiri.sensai haus akan segera hilang setelah minum

    sebelum proses absorbs oleh tractus gastrointestinal.

    b) Cairan Keluar : (4)Aada 4 cara keluar/kehilangnnya cairan dari dalam tubuh :

    1) Urin :

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    8/19

    [Type the document title]8

    Proses pembentukan urin oleh ginjal dan eksresi melalui traktus

    urinarius merupakan proses keluaran cairan yang utama.Dalam

    kondisi normal keluaran urin sekitar 1400-1500 ml per 24 jam,

    atau sekital 30-5- ml per jam.Bila kadar aktivitas meningkat mka

    produksi urin akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan

    keseimbangan dalam tubuh.

    2) Insensible Water Loss :IWL terjadi melalu paru-paru, kulit,dll.Bila proses resirasi atau

    suhu tubuh meningkat makaIWL dapat meningkat.

    3) Keringat :Berkeringat terjadi lewat respon terhadap kondisi tubuh yang

    panas, respon ini berasal dari anterior hypothalamus, sedangkan

    impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang

    dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit

    4) Feses :Pengeluaran air melalui proses berkisar antara 100-200 ml per hari

    yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus

    besar (kolon)

    FISIOLOGI CAIRAN DAN ELEKTROLIT GINJAL

    Pergeseran cairan tubuh pada masa postnatal pada prinsipnya dimediasi

    oleh regulasi ginjal terhadap air dan ekskresi natrium. Pengaturan ginjal terhadap

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    9/19

    9

    air berkaitan dengan filtrasi glomerulus dan dan fungsi tubuler. GFR pada bayi

    aterm baru lahir adalah 25% dari GFR dewasa. GFR bayi baru lahir secara cepat

    meningkat selama masa 1 minggu pertama kehidupan, kemudian akan menurun

    secara perlahan sampai setara dengan orang dewasa; yakni pada umur 2 tahun.

    Sangat berlawanan dengan keadaan rendahnya GFR, bayi-bayi aterm dapat

    mengatur sejumlah penambahan cairan tubuh karena efek positif dari rendahnya

    kapasitas pemekatan ginjal bayi baru lahir yang berlawanan dengan efek negative

    akibat rendahnya GFR. Adapun bayi premature mempunyai mekanisme

    kompensasi yang terbatas dan mungkin tidak mampu mentoleransi sejumlah besar

    cairan atau hipovolume tanpa komplikasi klinis berat.(4)

    Kapasitas pemekatan ginjal bayi lebih kecil dari pada orang dewasa.

    Kekurang mampuan respons terhadap air, ginjal bayi aterm dapat meningkatkan

    osmolalitas urine maximum 600-700 mOsm/kg. dalam keadaan yg sebaliknya,

    osmolalitas maximum dari urine pada orang dewasa 1200 mOsm/kg. Variasi

    pelepasan vasopresin atau anti diuretic hormone (ADH) meregulasi osmolalitas

    dari cairan ekstra sel. Adapun bayi baru lahir yang dehidrasi tidak bisa meregulasi

    konsentrasi urine seefisien kemampuan orang dewasa. Setelah terjadi penimbunan

    cairan bebas, bayi bisa mengeksresi air yg ditandai dengan urine dilusi > 50

    mOsm/kg dalam keadaan yang berlawanan pada orang dewasa kemampuan dilusi

    urine pada orang dewasa 70-100 mOsm/kg.(4)

    Keadaan tersebut dapat meningkatkan kebutuhan bayi terhadap :(4)

    1. hipertermia,

    2. peningkatan kehilangan suhu evaporasi dari ventilator mekanik dan

    3.kehilangan melalui transepitelial pada bayi premature.

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    10/19

    [Type the document title]10

    Maneuver sederhana untuk mengendalikan kehilangan cairan basal agar dalam

    keseimbangan maka diberikan cairan penganti cairan basal pada pasien

    hipertermia juga pada pasien dengan terapi sinar pada hiperbilirubinemia, serta

    pasien dengan tubing dan ventilator(4)

    Berapa Banyak Cairan yang Dibutuhkan Anak Sehat?

    Anak sehat dengan asupan cairan normal, tanpa memperhitungkan

    kebutuhan cairan yang masuk melalui mulut, membutuhkan sejumlah cairan yang

    disebut dengan maintenance.(1)

    Cairan maintenance adalah volume (jumlah) asupan cairan harian yang

    menggantikan insensible loss (kehilangan cairan tubuh yang tak terlihat,

    misalnya melalui keringat yang menguap, uap air dari hembusan napas dalam

    hidung, dan dari feses/tinja), ditambah ekskresi/pembuangan harian kelebihan zat

    terlarut (urea, kreatinin, elektrolit, dll) dalam urin/air seni yang

    osmolaritasnya/kepekatannya sama dengan plasma darah.(1)

    Kebutuhan cairan maintenance anak berkurang secara proporsional seiring

    meningkatnya usia (dan berat badan). Perhitungan berikut memperkirakan

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    11/19

    11

    kebutuhan cairan maintenance anak sehat berdasarkan berat bdan dalam kilogram

    (kg).(1)

    Cairan yang digunakan untuk infus maintenance anak sehat dengan asupan cairan

    normal adalah: (1)

    NaCl 0.45% dengan Dekstrosa 5% + 20mmol KCl/liter

    ETIOLOGI

    Defisiensi Cairan dapat disebabkan oleh beberapa penyebab umum seperti :(1,2)

    1. Diare

    2. Dehidrasi

    3.Disenteri

    4. Kerusakan Ginjal

    5. Gangguan Nutrisi

    6. Gangguan elektrolit yang disertai dengan kelainan sistem saraf pusat

    7. Kehausan

    8. Dll

    TATALAKSANA RESUSITASI CAIRAN

    Tatalaksana resusitasi cairan dibedakan dalam 2 keadaan :(1)

    1. Terapi deficit

    2. Terapi maintenense

    Terapi deficit :

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    12/19

    [Type the document title]12

    Terapi deficit adalah penatalaksanaan terhadap kehilangan cairan dan

    elektrolit yang terjadi, sebelum tampak klinisnya pada pasien.(1)

    Terapi deficit mempunyai 3 komponen:(1)

    1. Estimasi derajat dehidrasi yang terjadi

    2. Menentukan tipe dari deficit cairannya

    3. Perbaiki defisitnya

    Derajat dehidrasi :(1)

    Derajat dehidrasi ditentukan berdasarkan riwayat penyakit dan

    pemeriksaan fisik

    1.Dehidrasi ringan (deficit cairan 1-5% volume cairan tubuh), sebagian besar

    didasarkan pada riwayat penyakit : muntah dan diare dengan sedikit (minimal)

    hasil pemeriksaan fisik

    2.Dehidrasi sedang (kehilangan 6-10% volume cairan tubuh) mempunyai riwayat

    kehilangan cairan dan pemeriksaan fisik antara lain : turgor kulit, kehilangan berat

    badan, kelopak mata cekung dan ubun-ubun besar, letargi ringfan, membrane

    mukosa kering.

    3.Dehidrasi berat (11-15%) kardiovaskuiler tidak stabil (turgor 130 mOsm/L, konsentrasi Na serum

    >150 mEq/L)

    Pasien dengan dehidrasi hipertonik memerlukan perhatian khusus, karena

    komplikasinya ; diantara nya : edema serebral bisa terjadi selama re-hidrasi

    Pemulihan fungsi kardiovaskuler, fungsi SSP, dan perfusi ginjal

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    13/19

    13

    merupakan perhatian utama pada perbaikan deficit cairan. Terapi awal dengan

    cairan isotonus untuk menambah volume. Memperbaiki seluruh deficit cairan

    mungkin memerlukan waktu. Pada praktisnya, kehilangan kalium tidak bisa

    segera dipuilihkan secara cepat. Setelah anak mengeluarkan kencing, berikan

    sejumlah kecil kalium ( 1-2 jam.(1)

    Cairan koloid vs kristaloid:Koloid dan kristaloid, keduanya digunakan secara luas sebagai cairan

    resusitasi pada pasien kritis. Beberapa cairan koloid yang bioasa digunakan antara

    lain : albumin, hydroxyethil starch (Hetastarch), dextran.(1)

    Perdebatan mengenai efektifitas relative perbandingan antara koloid dan

    kristaloid (RL dan NaCL 0,9%) masih berlangsung. Tidak ada bukti yang

    menperlihatkan resusitasi menggunakan kristaloid dapat menurunkan risiko pada

    pasien trauma ataupun luka bakar yang dilakukan operasi.(1)

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    14/19

    [Type the document title]14

    Karena kolid tidak berhubungan dengan perbaikan survival dan karena koloid

    jauh lebih mahal daripada kristaloid, mereka masih terus menggunakan kristaloid

    untuk pasien-pasien kritis kemungkinan tidak berdasarkan penelitian randomized

    controlled trials(1)

    Terapi Rumatan (maintenance)

    Yang utama pada terapi rumatan adalah mengganti cairan dan elektrolit

    yang hilang dalam keadaan normal (biasa). Pada periode perioperatif, pemberian

    cairan rumatan tidak untuk meningkatkan kebutuhan cairan oleh kehilangan

    cairan yang pindah ke rongga ke tiga masuk ke jaringan intersisiel dan usus.(1)

    Panduan pemberian cairan pasca bedah dini dan rumatan : (1)

    umur < 6 bulan :

    < 12 jam post-op:D10-0,45% NaCl diberikan 1,5 x maintenence rate

    cairan maintenece : D10 dengan 0,2% NaCl + KCl 10-20 mEq/L pada

    maintenence rate

    umur > 6 bulan :

    < 12 jam post-op : D5% dg RL diberika 1,5 x maintenece rate

    cairan maintenence: D10 dg 0,45% NaCl + KCl 10-20 mEq/L pada maintenence

    rate

    Cairan untuk terapi maintenance (rumatan) digunakan untuk mengganti cairan

    yang hilang dari 2 proses :(1)

    1. Kehilangan cairan akibat evaporasi : kehilangan air bebas melalui kulitdan pernafasan (uap) berupa insensible water loss 30%-35% dari volume

    total cairan rumatan, jadi sekitar sepertiga dari cairan rumatan yangdiberikan tergantung kelembaban udara dan temperature lingkungan.

    Pasien dengan hipertermia atau takhipnea IWL lebih besar

    2. urine : dalam keadaan euvolemic, kehilangan urine adalah 280-300mOsm/kg dari air dengan berat jenis urine antara 1.008 1.015. dalam

    keadaan tertentu (Diabetes insipidus, prematuritas) kehilangan cairan dari

    urin yang terdilusi menjadi lebih banyak, jadi volume yang diberikan pun

    harus dinaikan. Dalam keadaan lain misalnya; secresi ADH yang eksesif,

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    15/19

    15

    stress fisiologis pasien mungkin tidak mampu menurunkan osmolalitas

    urine sampai mencapai 300 mOsm/kg air dan volume cairan rumatan

    harus diturunkan. Dalam kondisi dibawah euvolemic, kehilangan cairan

    melalui urine 2/3 dari volume total cairan rumatan.

    Kebutuhan cairan untuk rumatan dapat diperkirakan dengan menggunakan

    formula yang sudah sering digunakan (lihat table). Selama pemberian terapi

    rumatan, kondisi pasien harus sering di assess. Bila estimasinya benar maka

    kadar elektrolitnya stabil dan secara klinis selalu dalam keadaan euvolemic.

    Bila kadar elektrolitnya tidak normal atau terdapat tanda-tanda klinis dsari

    hipervolemia atau hipovolemia,m maka harus dilakukan re-assess dari

    sejumlah komponen dari terapi rumatan pasien.(1)

    PANDUAN CAIRAN UNTUK TERAPI RUMATAN UNTUK BAYI

    NORMAL ATERM DAN ANAK-ANAK:

    Bayi baru lahir :(3)

    Hari1 : infuse D10 dengan rate 50-60 ml/kg/24 jam

    Hari2 : infuse D10 dengan 0.2% NaCl, infused rate 100 ml/kg/24 jam

    Setelah hari ke-7 : D5%dengan 0.45% NaCl , atau D10 dengan 0.45% NaCl,

    infused rate 100 ml- 150 ml/kg/24 jam

    Pemberian cairan pada anak

    BB 0-10 kg : 100 ml/kg/24jam

    BB 10-20 kg : 1000 ml/ 24jam + 50 ml/kg/24jam atau 40ml/jam + 2 ml/kg/24jam

    BB > 20 kg : 1500 ml/.24jam + 25ml/kg/24jam atau 60ml/jam + 1 ml/kg/24jam

    PRINSIP-PRINSIP TERAPI

    Pada beberapa penderita dehidrasi,terutama dehidrasi berat,kolaps

    sirkulasi dan syok,cairan intravena harus diberikan secara gawat darurat,bahkan

    sebelum dilakukan evaluasi lengkap pada pendeita,Pada situasi yang lebih tidak

    mendesak,sebelum pemberian cairan, penderita harus dievaluasi secara klinis,

    sedangkan jenis dan jumlah cairan harus diteliti.Harus dipertimbangkan besarnya

    kehilangan cairan ,proyeksi perubahan komposisi tubuh akibat kekurangan cairan

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    16/19

    [Type the document title]16

    , dan pengaruhnya pada keseimbangan elektrolit (terutama ion kalium dan

    hydrogen) pada tubuh.(2)

    Meskipun terapi cairan parenteral mengakibatkan masukan kaloriyang

    tidak mencukupi kebutuhan penderita, hal ini jarang menjadi kekhawatiran karena

    jangka waktu terapi pendek.Setelah penderita kembali pada diet normal, setiap

    deficit lemak. Glikogen, dan protein tubuh dapat segera dikoreksi.Bila diperlukan

    terapi parenteral dalam jangka waktu yang berkepanjangan (misalnya penderita

    tidak dapat makan,atau diare berat segera setalah diberikan makanan secara

    peroral),penambahan masukan gizi dan kalori paling baik diberikan secara

    alimentasi intravena dan mungkin diperlukan untuk mencegah timbulnya

    nutrisi.(2)

    Penilaian respon,banyak factor yag mempengaruhi jumlah dan jenis cairan

    uyang diberian.Klinikus harus memonitor respon pengobatan,yang harus meliputi

    observasi klinis ketat pada anak atau bayi, termasuk tangisan, penampakan bola

    mata,aktivitas, turgor kulit, tekanana darah(termasuk orthostatic),dan penelitian

    pervusi perifer.Pengukuran berat badan yang teliti harus dilakukan secra beulang

    ulang, demikian pula pencatatan pemasukan dan pengeluaran tinja dan urin, untuk

    menilai respon terapi.Bearat jenis urin harus diukur,karena hal ini merupakan

    pengukuran yang berguna pada tidak adanya penyakit ginjalyang

    menyertai.Kondisi tertentu memerlukan pemantauan serial kadar elektrolit serum

    dan urin, tekanan vena sentral, dan elektrokardiogram.Respon terapi yang tidak

    terduga mungkin saja dapat terjadi.Monitor harus cermat dan bila ada indikasi,

    hars segera dilakaukan modifikasi regimen cairan resusitasi yang tepat.(2)

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    17/19

    17

    ALGORITMA (5)

    BAYI

    Defisiensi Cairan1. Dehidrasi2. Disentri3. Diare4. Dll

    Pemeriksaan

    1. Status Gizi2. Fisik3. Laboratorium4. Dll

    Buat Diagnosis Banding

    Pilih Diagnosis Utama

    Rencanakan Tata Laksana

    Terapi

    Terapi Defisit Terapi Maintenance

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    18/19

    [Type the document title]18

    Kontrol

    Tidak Ada Perubahan Membaik

    Penilaian Terhadap

    Gagal Terapi ,Penetapan

    Ulang Diagnosis,dan

    Ubah Terapi

    Sehat

    1. Estimasi derajat

    dehidrasi yang terjadi

    2. Menentukan tipe

    dari deficit cairannya

    3. Perbaiki defisitnya

    BB 0-10 kg : 100 ml/kg/24jam

    BB 10-20 kg : 1000 ml/ 24jam + 50

    ml/kg/24jam atau 40ml/jam + 2

    ml/kg/24jam

    BB > 20 kg : 1500 ml/.24jam +

    25ml/kg/24jam atau 60ml/jam + 1

    ml/kg/24jam

  • 7/31/2019 protab resusitasi

    19/19

    KEPUSTAKAAN

    1. Medscape > eMedicine Specialities >Pediatrics : Surgery > GeneralSurgery (29 September 2012)

    2. Behrman, Richard E dkk (Eds). 1999. Ilmu Kesehatan Anak NelsonVolume 1. Terjemahan olehA. Samik Wahab (Ed) dari Nelson Textbook of

    Pediatrics 15/E(1996). Jakarta: EGC.

    3. Intravenous Fluids. Clinical Practice Guidelines. Royal ChildrensHospital Melbourne. http://www.rch.org.au/clinicalguide/cpg.cfm (2

    Agustus 2012)

    4. Sylvia Anderson Price, Alih :Peter Anugrah, Pathofisiologi Konsep KlininProses-proses Penyakit,Edisi Kedua, EGC, Jakarta,1995.

    5. Pocket Book of Hospital Care for Children, Guidelines for theManagement of Common Illnesses with Limited Resources, 2005 (cetakan

    1 ,2009) (2 Agustus 2012)

    http://www.rch.org.au/clinicalguide/cpg.cfmhttp://www.rch.org.au/clinicalguide/cpg.cfm