protap tht selesai di print
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
1/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : Pemeriksaan esophagus dengan menggunakan alat endoskopi baik rig id
maupun fleksibel
TUJUAN : 1. Esofagoskopi diagnostik pada setiap penderita yang mempunyai
keluhan kelainan menelan atau merasa ada kelainan di daerah
Esophagus, hipofaring dan laring
2. Esofagoskopi terapeutik seperti mengeluarkan benda asing, biopsi
jaringan dan dilatasi
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen yang dianggap
mampu, dibawah supervisi dokter ahli THT
PROSEDUR :
1. Persiapan alat
a. Esofagoskop yang akan digunakan harus
disesuaikan dengan ukuran esophagus sesuai umur penderita.
isiapkan juga esofagoskop satu nomor diatas ukuran yang
sesuai.
b. !ight sour"e
". #orsep
2. Persiapan penderita
a. !ambung penderita harus kosong $dipuasakan%
minimal & jam sebelum tindakan dilakukan, ke"uali pada kasus
darurat untuk mengeluarkan benda asing
b. Pada penderita dengan riwayat ke"urigaan
koagulasi perlu ditentukan waktu bekuan, waktu perdarahan,
waktu protrombin dan trombosit
Prosedur Tetap UP. THT' 1 '
ESOFAGOSKOPI
1 5
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
2/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
". Pemeriksaan ('foto leher'abdomen sebelum
tindakan dilakukan
d. Pada penderita usia lanjut diperlukan pemeriksaan
kardiovaskuler, respirasi dan ginjal, kalau perlu E)* sebelum
tindakan
e. Pengukuran suhu tubuh penderita pada kasus
benda asing
+. Tindakan
a. Posisi penderita berbaring terlentang dengan
kepala disanggah dan bahu berada pada ujung meja
b. Pada penderita yg koperatif, "ukup diberikan
anestesi lokal sebelum tindakan. iberikan premedikasi sulfas
atropine dan sedasi kemudian disemprotkan lidokain atau
pantokain 2 pada faring. - 1/ menit kemudian esofagoskop
sudah dapat dimasukkan
". Pada penderita usia lanjut, penyakit jantung dan
anak ke"il diberikan anestesi umum agar penderita benar'benar
tenang dan relaksasi. 0ntubasi menjamin respirasi maksimal dan
persiapan resusitasi bila diperlukan.
d. Esofagoskop dipegang dengan tangan kiri seperti
memegang tongkat biliar, jari tengah dan jari manis membuka
bibir atas dan mengait pada gigi insisivus. ementara itu jari
telunjuk dan ibu jari memegang bagian distal esofagoskop serta
menarik bibir agar tidak terjepit di antara pipa esofagoskop
dengan gigi. Tangan kiri ini yang berfungsi mendorong
Prosedur Tetap UP. THT' 2 '
ESOFAGOSKOPI
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
3/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
esofagoskop sedikit demi sedikit ke depan. Tangan kanan
memegang esofagoskop seperti memegang pena pada leher
pegangan, tangan ini hanya berfungsi sebagai penyangga ujung
proksimal saja.
e. engan hati'hati esofagoskop dimasukkan se"ara
vertikal ke dalam mulut melalui ujung kanan mulut, pada saat ini
kepala penderita diangkat sedikit sampai verteks berada kira'
kira 1- sentimeter dari meja. alekula, epiglottis, plika faringo'
epiglotik dan laring pada saat ini dapat diperiksa
f. 3emasuki sinus piriformis kanan. Esofagoskop
disusupkan di sisi kanan lidah sampai dinding posterior faring.
uatu gerakan ringan ibu jari tangan kiri diberikan pada ujung
esofagoskop sehingga menuju aritenoid kanan yang merupakan
penunjuk ke sinus piriformis. 4ibir esofagoskop harus tetap
dianterior dan pipa harus selalu berada di medial. Pipa kemudian
akan menyusup melalui sinus piriformis kanan sampai 2'+ "m dan
pada dasar sinus terhenti. !umen tidak $buntu%, hal ini
disebabkan karena m.kriko'faringeal selalu dalam keadaan
kontraksi ke"uali kalau menelan.
g. 3elewati penyempitan krikofaringeal. 3elewati
tempat ini paling sukar dan berbahaya, terutama pada penderita
yang tidak dibius. engan ibu jari tangan kiri, ujung distal
esofagoskop diangkat dan digerakkan ke depan $jangan dengan
kekuatan% ke arah fosa suprasternalis sambil menunggu lumen
yang berbentuk bulan sabit tampak di sebelah anterior $saat
Prosedur Tetap UP. THT' + '
ESOFAGOSKOPI
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
4/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
relaksasi m.krikofaringeal%. 5ntuk penyusupan penderita diminta
untuk menelan. Perhatikan posisi penderita apakah kepala "ukup
tinggi sementara bahu tidak boleh terangkat dari meja. 5jung
esofagoskop akan masuk ke dalam pembukaan lumen dan
tergelin"ir dari daerah krikofaringeal masuk kedalam esofagus
segmen servikal. elama pemeriksaan esofagus segmen servikal,
instrumen membentuk sudut 6- derajat
h. 3elewati esofagus segmen torakal. 4ila posisi
penderita benar biasanya esofagoskop dengan mudah menyusup
masuk. Pada waktu esofagoskop men"apai penyempitan aorta
dan bronkus kiri, lumen akan menghilang di anterior. )emudian
kepala penderita harus diturunkan sampai mendatar untuk
menyesuaikan sumbu esofagus sehingga lumen tetap tampak.
i. 3elalui penyempitan pada hiatus diafragma. Pada
titik ini , kepala penderita direndahkan lagi, kemudian leher dan
kepala digeser agak ke kanan untuk menjaga agar sumbu pipa
sesuai dengan sumbu sepertiga bagian bawah esofagus.
7perator membidik esofagoskop ke arah spina iliaka anterior
superior kiri. Hiatus esofagus dapat dilihat seperti "elah yang
miring antara jam 1/ dan jam 6. #leksi tungkai penderita sangat
membantu relaksasi penyempitan ini. etelah melewati
diafragma kepala penderita harus diturunkan sejauh mungkin
sehingga arah esofagoskop dari bawah dan dari kanan ke kiri.
Pada waktu mengeluarkan esofagoskop posisi penderita dan
Prosedur Tetap UP. THT' 6 '
ESOFAGOSKOPI
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
5/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
arah gerakan esofagoskop dilakukan dengan "ara yang
berlawanan.
j. 8angan melakukan pendorong atau mendorong
se"ara paksa instrument bila lumen esophagus tidak jelas
k. Pada kasus korpus alienum esofagus, setelah
ekstraksi korpus alienum, esofagoskop dimasukkan kembali
untuk menilai ada tidaknya robekan atau perforasi pada dinding
esophagus
l. 8arak antara lokasi benda asing dengan insisivus
dihitung dengan melihat ukuran yang terdapat pada pipa
esofagoskop.
m. Pas"a tindakan , dilakukan pemasangan pipa
nasogastrik dan dipertahankan selama 2 minggu.
UNIT TERKAIT : 4agian 9nestesi, 4edah Toraks dan 4agian THT
Prosedur Tetap UP. THT' - '
ESOFAGOSKOPI
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
6/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : uatu "ara langsung untuk melihat kelainan patologis di trakea dan
bronkus dengan menggunakan alat endoskopi baik rigid maupun fleksibel
TUJUAN :
1. iagnostik, yaitu untuk melihat langsung perubahan patologis
bronkus, mengetahui lokasi kelainan "abang'"abang bronkus dan
mengambil biopsi atau bahan pemeriksaan laboratorium
2. Terapi, yaitu untuk mengeluarkan benda asing tra"hea dan bronkus,
memperbaiki aliran udara dengan mengisap se"ret yang kental
dalam bronkus dan membantu pengisapan se"ret dari bronkus.
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen yang dianggap
mampu, dibawah supervisi dokter ahli THT
PROSEDUR :
1. Persiapan alat
a. 4esarnya bronkoskop yang akan digunakan harus disesuaikan
dengan umur penderita . 5kuran bronkoskop yang dapat dipakai
untuk bayi : +,- mm dan anak 1'6 tahun : 6 mm. Tetapi karena
besarnya lumen laring tidak selalu berkorelasi konstan dengan
umur atau besarnya tubuh, maka patokan diatas tidak mutlak
menjdai pegangan. 5ntuk itu perlu selalu disediakan bronkoskop
yang mempunyai ukuran lebih ke"il dari pada yang diren"anakan
akan dipakai.
b. !ight sour"e
". #orsep
2. Persiapan penderita
Prosedur Tetap UP. THT' & '
BRONKOSKOPI
1 5
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
7/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
a. !ambung penderita harus kosong $dipuasakan% minimal & jam
sebelum tindakan dilakukan, ke"uali pada kasus darurat untuk
mengeluarkan benda asing
b. Pada penderita dengan riwayat ke"urigaan koagulasi perlu
ditentukan waktu bekuan, waktu perdarahan, waktu protrombin
dan trombosit
". Pemeriksaan ('foto leher'abdomen sebelum tindakan dilakukan
d. Pada penderita usia lanjut diperlukan pemeriksaan
kardiovaskuler, respirasi dan ginjal, kalau perlu E)* sebelum
tindakan
e. Pengukuran suhu tubuh penderita pada kasus benda asing
3. Tindakan 4ronkoskopi rigid
a. Posisi penderita berbaring terlentang dengan kedua tangan
terletak datar sepanjang sisi badan. )epala dan mata ditutup
dengan kain. )epala disanggah dengan bantal setinggi kira'kira
1- "m, leher diekstensikan. engan posisi ini aksis dari mulut,
faring dan trakea sejajar maksimal sehingga memudahkan
masuknya bronkoskop
b. Premedikasi dimulai dengan pemberian ulfas 9trofin 9nestesi
lokal diberikan sebelum tindakan pada penderita yg koperatif.
iberikan premedikasi sulfas atropine /,- 1 mg 0.3 $dewasa%
dan sedasi kemudian disemprotkan lidokain atau pantokain 2
sebanyak - "" pada faring, sinus piriformis dan ke dalam laring
dan trakea. - 1/ menit kemudian bronkoskop sudah dapat
dimasukkan
Prosedur Tetap UP. THT' ; '
BRONKOSKOPI
2 5
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
8/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
". Tangan kanan memegang pangkal bronkoskop sedemikian rupa,
sehingga ibu jari kanan tetap bebas untuk sewaktu'waktu dapat
menutup lubang bronkoskop, dengan demikian pengisap yang
terpasang pada bronkoskop dapat mengisap gelembung'
gelembung sekret yang mungkin terdapat dalam mulut
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
9/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
kepala penderita direndahkan $bertumpu pada tangan kiri
asisten atau meja operasi %
h. Pada saat bronkoskop didorong lebih jauh ke dalam, dilakukan
pemeriksaan mendetail terhadap trakea, "abang bron"hial
i. 9spirasi sekret yang ditemui
j. elanjutnya bronkoskop diarahkan ke muara bronkus dan pada
saat ini posisi kepala dan leher dimiringkan kearah yang
berlawanan.
k. Pemeriksaa !r"k#s kaa. Pada kedalaman karina utama atau
sedikit di bawahnya, di dinding lateral dari bronkus kanan
didapati lumen dari bronkus lobus atas kanan. )arinanya sedikit
lebih besar daripada karina utama. Hanya kurang lebih /,- "m
dari bronkus lobus atas dapat terlihat. engan sedikit
membelokkan ujung bronkoskop kearah kanan, dua atau tiga
segmen bronki dapat terlihat, yaitu segmen api"al, posterior
dan anterior. 4ila bronkoskop dimasukkan lebih dalam lagi,
lumen dari lobus tengah kanan akan ditemui pada dinding
anterior dari bronkus. )arinanya dalam posisi hampir hori?ontal
dan sedikit tajam. )urang lebih /.- 1 "m dari tempat tersebut,
bronkus lobus medius dapat terlihat dengan mudah. 4ronkus ini
akan terbagi menjadi segmen lateral dan medius. edikit di
bawahnya akan ditemui segmen superior dari bronkus lobus
bawah kanan pada dinding posterior. edikit lebih dalam akan
terlihat segmen : medial, letral, anterior dan posterior.
Prosedur Tetap UP. THT' @ '
BRONKOSKOPI
4 5
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
10/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
l. Pemeriksaa !r"k#s kiri. 4eberapa sentimeter dari karina
utama barulah orifisium dari lobus atas kiri dapat ditemui.
)arinanya hampir verti"al dan tajam. engan memutar teleskop
kearah kiri, kelanjutan bronkus menjadi upper baran"h dan
lower bran"h akan terlihat dengan mudah. edikit lebih dalam
lagi bronkoskop dimasukkan akan terlihat pada dinding
posterior, segmen superior dari lobus bawah kiri. !ebih dalam
lagi akan terlihat segmen'segmen : anterior medial, lateral dan
posterior basal.
m. Pada waktu bronkoskop ditarik keluar pemeriksaaan retrograde
dari tempat'tempat yang men"urigakan sekali lagi dilakukan
dengan seksama.
n. 4ila operator akan memasukkan alat'alat seperti su"tion atau
forsep ke dalam endoskop, operator "ukup memegang
pangkalnya dan seorang pembantu lain memegang ujung alat dan
menuntunnya ke muara lumen endoskop
o. Pada kasus'kasus tertentu misalnya pada anak'anak atau orang
dewasa yang tidak koperatif tindakan dilakukan dengan anestesi
umum. 4ronkoskopi dilakukan melalui stoma trakeostomi
sebelumnya dibuat.
p. Pada kasus ekstraksi benda asing bronkus, dapat digunakan
endoskop yang dimasukkan ke dalam stoma trakeostomi untuk
mempermudah ekstraksi benda asing
UNIT TERKAIT : 4agian 9nestesi, 4edah Toraks dan 4agian THT
Prosedur Tetap UP. THT' 1/ '
BRONKOSKOPI
5 5
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
11/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : 5paya pengaliran $drenase% "airan patologis dari dalam rongga sinus
maksilla dengan bantuan larutan AaBl fisiologis.
TUJUAN : ilakukan untuk mengeluarkan sekret yang terkumpul di dalam rongga
sinus maksila.
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen THT yang
dianggap mampu dibawah supervisi dokter ahli THT.
PROSEDUR :
1. 9nastesi dan dekongestan topikal pada rongga hidung selama - 1/
menit
2. 0nfraksi konka interior
+. engan memakai trokard ditusukkan di meatus nasi inferior dengan
arah ke sudut luar mata $ kantus lateral% atau tepi atas daun
telinga
6. elanjutnya dilakukan irigasi sinus dengan larutan garam fisiologis
di"ampur larutan betadine
-. ekret akan keluar melalui meatus medius dan dihembuskan keluar
melalui hidung atau mulut
&. Pungsi dan irigasi dapat juga dilakukan melalui fossa kanina
UNIT TERKAIT : 4agian anestesi dan 4agian THT')!
Prosedur Tetap UP. THT' 11 '
SINUS
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
12/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : 5paya penyaliran "airan P5 $supurasi% subperiost dan perikondrium
septum C pemasangan drain.
TUJUAN : 9bses septum harus segera diobati sebagai kasus darurat, karena
komplikasinya berupa deformitas hidung akibat destruksi tulang rawan ,
komplikasi intrakranial atau septikemia.
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen THT yang
dianggap mampu dibawah supervisi dokter ahli THT.
PROSEDUR :
1. esinfeksi area tindakan
2. Palpasi dan aspirasi untuk menyakinkan adanya Pus
+. !akukan insisi vertikal selayar septum dengan pisau no. 11
6. renase pus C pasang drain C tampon boor?alf rongga hidung
-. iberikan antibiotik dosis tinggi
&. Pemeriksaan laboratorium darah rutin dan gula darah
UNIT TERKAIT : 4agian !aboratorium dan 4agian THT')!
Prosedur Tetap UP. THT' 12 '
INSISI ABSES SEPTUM NASI
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
13/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : 4edah sinus endoskopik fungsional $#E% dengan sedapat mungkin
mempertahankan jaringan yang masih sehat menggunakan teleskop //,
+//, ;//, disertai forsep yang sesuai.
TUJUAN : 3embuka dan membersihkan daerah kompleks ostio meatal yang
menjadi sumber penyumbatan dan infeksi, sehingga ventilasi dan
drenase sinus dapat lan"ar kembali melalui ostium alami dengan harapan
mukosa sinus akan kembali normal.
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen THT yang
dianggap mampu dibawah supervise dokter ahli THT.
PROSEDUR :
1. BT' "an sinus paranasal posisi "oronal dengan soft tissue setting
2. 9nestesi umum dengan hipotensi kendali atau anastesi Aeurolept
+. 9nastesi dan dekongestan topikal rongga hidung
6. iapkan teleskop //, +// dan ;// dan sarana pendukung $light
sour"e, BB dan monitor%
-. iapkan unit D su"tionD
&. iapkan for"ep, respatorioum, si"kle knifedan spekulum hidung
UNIT TERKAIT: 4agian 9nestesi =adiologi, bagian !aboratoriumdan dan bagian THT')!.
Prosedur Tetap UP. THT' 1+ '
BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
14/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : uatu "ara penyambilan "ontoh jaringan untuk pemeriksaan patologi '
BIOPSI NASOFARING
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
19/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : uatu tindakan operatif radikal membuka dinding depan sinus mailla
melalui pendekatan insisi subladial.
TUJUAN : 3engangkat jaringan patologik pada sinus mailla atau sebagai akses
melakukan tindakan ke fossa pterigopalatina.
KEBIJAKAN : Tindakan yang dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen THT yang
dianggap mampu dibawah supervisi dokter ahli THT.
PROSEDUR :
1. Persiapan alat :
' spoit - "" ' bisturi
- "he"k retra"tor ' metal hammer
- "hisel $pahat% ' bone for"ep $hijek%
- kuret ' brunning for"ep
2. Persiapan pasien :
- !aboratorium darah lengkap $rutin dan kimia darah%
- 0nformed "onsent
- =ongent sinus mailla $foto polos, BT ' s"an inus Paranasalis%
- =ongent thorak
+. Tindakan :
' ilakukan anastesi lo"al atau general anastesi
' 0nsisi - mm diatas sul"ul ginggivobu""al mulai dari 0 2 sampai
P3 1.
' Elevasi jaringan lunak dan periosteum dari dinding depan sinus
mailla dengan menggunakan elevator.
Prosedur Tetap UP. THT' 1@ '
CALD WELL LUC OPERATION
1 2
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
20/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
' Trepanasi dinding depan sinus mailla dengan menggunakan pahat
dan hammer diameter 1 "m, dapat diperlebar dengan
menggunakan hijek sehingga sinus maillaries dapat terlihat
' 4ersihkan jaringan patologik dan mukosa dengan 4urning #or"eps
atau )uret
' 4uat window pada meatus inferior menembus dinding nasoantral
' )ontrol perdarahan
' !uka insisi dijahit
UNIT TERKAIT : 4agian THT')!
Prosedur Tetap UP. THT' 2/ '
CALD WELL LUC OPERATION
2 2
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
21/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : uatu tindakan operatif memperbaiki atau membuang bagian septum
yang mengalami deviasi yang menyebabkan keluhan subjektif penderita
berupa hidung tersumbat, sakit kepala, atau kelainan'kelainan pada
struktur disekitarnya..
TUJUAN : 5ntuk mengembalikan fungsi normal nasal airway dan meminimalisasi
keluhan penderita.
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen THT yang
dianggap mampu dibawah supervisi dokter ahli THT.
PROSEDUR :
1. Persiapan :
' poit 1/ "" ' 4isturi nomor 11
' =espatorium $elevator% ' 4allenger knife
' 4one tang ' Hammer
' Bhisel
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
22/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
- 0nfiltrasi dengan lidokain : adrenalin F 1:1//./// pada
submukoperikondrium dan submuko' periosteum
- 0nsisi 2 mm dibelakang mukokutaneus jun"tion.
- Elevasi mukoperikondrium dan mukoperiosteum septum dengan
elevator
- 4uat insisi hemitransfiksi sisi kontralateral dan elevasi
mukoperikondrium dan mukoperiosteum septum disebelahnya
- 9ngkat bagian septum yang deviasi sedangkan bagian yang tidak
deviasi dipertahan kan
- Evaluasi pada "avum nasi sampai kesan longgar
- Tutup mukoperikondrium dan mukoperiosteum dengan benang
"hromi" 6'/
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
23/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
PENGERTIAN : Tindakan membuat stoma agar udara dapat masuk ke paru'paru dengan
memintas jalan napas bagian atas.
TUJUAN : 1. 3engatasi obstruksi laring
2. 3engurangi ruang rugi $dead spa"e% di saluran napas bagian atas
+. 3empermudah pengisapan sekret dari bronkus pada penderita
yang tidak dapat mengeluarkan sekret se"ara fisiologik, misalnya
pada penderita koma.
6. Pemasangan ventilator $alat bantu pernapasan% misalnya trauma,
kelainan neurologis.
-. 5ntuk mengambil benda asing subglotik.
KEBIJAKAN : Tindakan dilakukan oleh dokter ahli THT atau residen THT yang
dianggap mampu dibawah pengawasan supervisor.
PROSEDUR :
1. Persiapan alat :
- spoit $semprit% dengan anestesi lokal $lidokain 2 %
- pisau $bisturi no. 11 G 1- dan pegangannya.
- pinset anatomi
- gunting panjang dengan tepi < ujung yang tumpul.
- Haak tumpul yang ke"il.
- klem arteri $hemostat% lurus G bengkok
- kanul trakea $logam atau porte% yang sesuai dengan lumen
trakea penderita.
- =etraktor untuk membuka lumen trakea
- u"tion dan kauterisasi
Prosedur Tetap UP. THT' 2+ '
TRAKEOSTOMI
1 3
-
7/24/2019 Protap Tht Selesai Di Print
24/32
-02. 05. THT
No. Dokumen : No. Revisi :
1
Halaman :
Prosedur TetapTanggal terbit :
DESEMBER 200
DisahkanDirektur Utama,
Dr. Drg. Nurshanty S. A. Sapada, MScNip. 140 1! "#$
2. Persiapan penderita
- Persetujuan tindakan pembedahan
- ipuasakan minimal & $enam% jam sebelum dilakukan tindakan,
ke"uali untuk kasus darurat
- Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah.
- Pemeriksaaan penunjang lain F thora foto, BT' "an kepala