protokol penelitian uray (2)
DESCRIPTION
Handbooknya si uray muhammad rizki maulanaNing na Ning no, wkwkwkwkwkwkwkwwkkwkwkwwkwkwkkwwkkwkwkwkwkwkwkwUrayzowski, Mike zowskiTRANSCRIPT
A. LATAR BELAKANG
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa
bercak-bercak eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis
berwarna putih mengkilat. Penyakit ini tidak menular dan dapat menginfeksi
semua ras, jenis kelamin dan biasanya terjadi pada dewasa muda antara 20 hingga
59 tahun. Psoriasis di negara-negara Eropa dilaporkan sebanyak 3 – 7% penderita,
sedangkan psoriasis di China dilaporkan sebanyak 0,3 – 1,2%.1,2,4 Prevalensi
psoriasis di Indonesia sendiri belum terdapat data mengenai epidemiologi dari
psoriasis, namun berdasarkan data rekam medis rumah sakit umum daerah dr.
Soedarso pada tahun 2013 jumlah pasien psoriasis yang tercatat adalah 310
pasien.
Penyakit psoriasis ini merupakan penyakit kronik yang berulang sehingga
berdampak pada kualitas hidup pasien yang terganggu pada kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gerald Krueger, John Koo,dkk
tentang The Impact of Psoriasis on Quality of Life di University Utah Medical
School pada tahun 2001 dan Tung-Yi Lin, Lai-Chu See, dkk pada tahun 2011 di
Taiwan Utara, psoriasis berdampak negatif pada kualitas hidup pasien karena
mengalami ketidaknyamanan psikis dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Banyak pasien dengan psoriasis yang umumnya terkena tipe berat
akan frustasi dengan tatalaksana dari penyakit mereka dan merasa tidak efektif
akan terapi yang mereka jalani yang disebabkan ketidakcekatan dari pihak medis
dalam memberikan terapi intervensi.5,6
Derajat keparahan psoriasis dapat diukur dengan menggunakan Psoriasis
Area and Severity Index (PASI).8 Psoriasis Area and Severity Index (PASI)
adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengukur intensitas kuantitatif
penderita berdasarkan gambaran klinis dan luas area yang terkena, cara ini
digunakan untuk mengevaluasi perbaikan klinis setelah pengobatan.8,19 Psoriasis
Area and Severity Index (PASI) merupakan baku emas pengukuran tingkat
keparahan psoriasis.8
1
Kualitas hidup adalah keadaan yang dipersepsikan terhadap keadaan
seseorang sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya.23 Konsep
tentang kualitas hidup ini dilihat dari berbagai aspek dan informasi tentang
kesehatan fisik, sosial, dan psikologis.23 Pada pasien psoriasis, mereka memiliki
kesulitan dalam emosi yang terlihat dari kesulitan berpenampilan, merasa rendah
diri, penolakan sosial, dan merasa malu.7,15 Untuk menilai kualitas hidup pasien
psoriasis, dapat dinilai dengan Kuesioner Indeks Kualitas Hidup dalam
Dermatologi (IKHD) yang dirancang oleh Finlay AY dan Kelly SE pada tahun
1998. Indeks Kualitas Hidup dalam Dermatologi (IKHD) dapat dianalisis dalam
enam bagian sebagai berikut : aktivitas sehari-hari, waktu senggang, pekerjaan
dan sekolah, gejala dan perasaan, hubungan personal, dan pengobatan.9,14,19
Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso adalah rumah sakit yang memiliki
jumlah pasien psoriasis cukup banyak dan paling banyak dikunjungi oleh
masyarakat Kalimantan Barat dengan jumlah pasien sepanjang tahun 2013
sebanyak 310 pasien, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian
terhadap pasien psoriasis.
Oleh karena itu, dengan adanya pengaruh dalam kualitas hidup pasien yang
mengalami psoriasis, maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan
antara derajat keparahan psoriasis dan tingkat kualitas hidup pada pasien psoriasis
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso periode Juli – November 2014.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, dapat
dirumuskan masalah penelitian adalah apakah terdapat terdapat hubungan antara
derajat keparahan psoriasis dan tingkat kualitas hidup pada pasien psoriasis di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso periode Juli – November 2014.
2
C. HIPOTESIS
Terdapat hubungan antara derajat keparahan psoriasis dan tingkat kualitas
hidup pada pasien psoriasis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso
Pontianak.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
D.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan
psoriasis dan tingkat kualitas hidup pada pasien psoriasis di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Soedarso, Pontianak periode Juli – November 2014.
D.2. Tujuan Khusus
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian psoriasis di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso, Pontianak periode Juli –
November 2014.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat keparahan pasien
psoriasis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso, Pontianak
periode Juli – November 2014.
3. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas hidup pasien psoriasis
menggunakan kuesioner yang dihubungkan dengan derajat keparahan
pasien.
D.3. Manfaat Penelitian
D.3.a. Bagi Peneliti
1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti agar dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan suatu penelitian.
2. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti agar dapat mengetahui lebih
jelas tentang psoriasis.
3
3. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti agar dapat mengetahui
kualitas hidup pasien psoriasis.
D.3.b. Bagi Institusi Kesehatan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi institusi kesehatan agar dapat
memberikan informasi mengenai hubungan derajat keparahan pasien dan
tingkat kualitas hidup pasien psoriasis yang akan bermanfaat sebagai
informasi lembaga kesehatan untuk mengantisipasi pengaruh yang akan
timbul dari tingkat kualitas hidup pada pasien psoriasis.
D.3.c. Bagi Fakultas
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi fakultas sebagai rujukan ilmiah
tambahan bagi Fakultas Kedokteran untuk pembelajaran dan menambah
wawasan dalam pengadaan penelitian selanjutnya.
D.3.d. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai sumber
informasi mengenai pengaruh tingkat keparahan pasien psoriasis dan tingkat
kualitas hidup pasien.
4
Psoriasis
Gejala Klinis
Skuama EritemKetebalan lesi
Derajat Keparahan
Ringan Sedang Berat Sangat Berat
Kualitas Hidup
Tidak berpengaruh terhadap kehidupan pasien
Sedikit berpengaruh terhadap kehidupan pasien
Amat sangat berpengaruh terhadap kehidupan pasien
Berpengaruh sedang terhadap kehidupan pasien
Sangat berpengaruh terhadap kehidupan pasien
E. KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
E.1. Kerangka Teori
5
Variabel BebasDerajat Keparahan Psoriasis
Variabel TerikatTingkat Kualitas Hidup
E.2. Kerangka Konsep
F. METODE PENELITIAN
F.1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross
sectional.
F.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso Pontianak.
Waktu penelitian dari bulan Juli 2014 sampai bulan November 2014. Penjadwalan
dari kegiatan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yang terdiri dari studi
pendahuluan dan persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan dan analisa data.
6
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Juli
2014
Agustus
2014
September
2014
Oktober
2014
November
2014
Studi
pendahuluan
dan Persiapan
Pelaksanaan
Pengolahan
dan analisa
data
F.3. Batasan Populasi
Populasi target adalah populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan dari
hasil suatu penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
psoriasis di rumah sakit wilayah Pontianak.
Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dapat dijangkau
peneiti. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien psoriasis yang
berobat di poli kulit di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso Pontianak
periode Juli-November tahun 2014.
F.4. Besar Sampel
Sampel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah semua populasi yang
memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
Pada penelitian ini, besar sampel diambil dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
7
n=[ Zα √2 PQ+Zβ√P1 Q 1+P2 Q 2P 1−P 2 ]
2
Ditetapkan α = 0,05 atau Zα= 1,96; Zβ = 0,84
n = Jumlah sampel
α = Derajat kepercayaan ditetapkan 0,05
P1 = Proporsi efek yang diteliti (ditentukan peneliti)
P2 = Proporsi 0,08 (dari pustaka)
Zβ = Kesalahan Tipe II (ditetapkan peneliti)
P = Rata-rata dari nilai P1 dan P2
Q = Rata-rata dari nilai P1 dan P2
Q1 = Hasil dari 1 – P 1
Q2 = Hasil dari 1−P 2
n=1,96 √2 x0,215 x 0,785+0,84√0,35 x0,65+0,08 x0,9200,35−0,08
= 35,1≈ 35
Sampel minimal yang diambil sebanyak 35 sampel yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan tidak sesuai dengan kriteria eksklusi.
F.5. Cara Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling :
8
F.5.a. Kriteria Inklusi
a) Pasien psoriasis di Rumah Sakit Umum dr. Soedarso Pontianak.
b) Bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani informed consent.
c) Pasien yang berusia 20-59 tahun Kriteria Eksklusi
F.5.b. Kriteria eksklusi
a) Pasien yang tidak berada di tempat saat pelaksanaan penelitian.
b) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.
F.6. Cara Kerja
Data yang diambil merupakan data primer. Data primer diperoleh dengan
cara melakukan pengukuran secara langsung derajat keparahan psoriasis
responden dengan metode skor PASI dan memberikan kuisioner kepada
responden
a) Pengambilan data di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso
Pontianak dilakukan dengan meminta persetujuan pihak rumah sakit
lalu setelah mendapatkan data pasien psoriasis, peneliti melakukan
kunjungan ke alamat pasien dan memberikan penjelasan mengenai
penelitian kemudian melakukan informed consent kepada pasien yang
akan menjadi sampel dalam penelitian ini. Peniliti mengidentifikasi
sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi untuk penelitian.
b) Pengukuran skor PASI dilakukan dengan cara menilai derajat
keparahan psoriasis menggunakan kuisioner. Hasilnya kemudian akan
dikelompokkan menjadi psoriasis derajat ringan, sedang, berat dan
sangat berat.
c) Tingkat kualitas hidup di ukur dengan memberikan kuisioner kepada
responden mengenai tingkat kualitas hidup pasien selama menjadi
pasien psoriasis menggunakan kuisioner baku.
9
G. PERSONALIA PENELITIAN
1. Peneliti:
Nama :Uray Muhammad Rizky Maulana
NIM : I11111060
Program Studi/Fakultas : Pendidikan Dokter/Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
2. Peneliti:
Nama : Isma Resti Pratiwi
NIM : I11111029
Program Studi/Fakultas : Pendidikan Dokter/Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
3. Peneliti:
Nama : Mitha Ismaulidia
NIM : I11111015
Program Studi/Fakultas : Pendidikan Dokter/Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
4. Peneliti:
Nama : Leo Rinaldi
NIM : I11111023
Program Studi/Fakultas : Pendidikan Dokter/Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
5. Pembimbing 1:
Nama : dr. Retno Mustikaningsih, M.Kes, Sp. KK
NIP : 196708022000032006
Bidang Ilmu : Spesialis Penyakit Kulit Kelamin
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak
10
6. Pembimbing 2 :
Nama : Agustina Arundina T.T., S.Gz, MPH
NIP : 198208032009122003
Bidang Ilmu : Gizi
Program Studi/Fakultas : Pendidikan Dokter/Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Siregar, R.S, 2004, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, E/2, EGC,
7:107.
2. Dsouza, Priya Hilda dan Maria Kuruville, 2013, Dyslipidemia in
psoriasis: as a risk for cardiovascular disease, International Journal of
Research in Medical Sciences, 1(2):53-57.
3. Akcali,Cenk, dkk, 2014, Clinical and laboratory parameters associated
with metabolic syndrome in Turkish patients with psoriasis, Journal of
International Medical Research.
4. Djuanda, A. Dermatosis eritroskuamosa. Dalam Djuanda A., Hamzah M.,
Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi kelima. Jakarta:Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia;2007.h.189-95.
5. Yi Lin,Tung dkk, 2011, Quality of Life in Patients with Psoriasis in
Northern Taiwan, Chang Gung Medical Journal, 34: 186-96.
6. Krueger,Gerald, dkk, 2001, The Impact of Psoriasis on Quality of Life,
Arch Dermatology, 137: 280-284.
7. Wolff K., Johnson R.A. Psoriasis. Dalam Wolff K., Johnson R.A.
Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. Edisi
keenam. New York:Mc Graw Hill;2009.h.53-71.
8. Kenneth B. Clinical outcome measurements. Psoriasis and Psoriatic
Arthritis- An Integrated Approach. Edisi ke-1. New York. Springer;2005.
h.125-128.
9. Finlay AY. Quality of life assessments in dermatology. 1998 [cited
2014April6]:17(4):291.Availablefrom:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
ed/9859917.
10. Menter,Alan, dkk, 2008, Guidelines of care for the management of
psoriasis and psoriatic arthritis, Journal America Academy Dermatology,
58: 826-50.
12
11. Bhat, Ramesh Marne dan Hyacinth Peter Pinto, 2012, Lipid profile in
psoriasis patients, Dove Press Medical Journal, 2: 77-80.
12. Fortune DG, dkk, 2005, Psychologic factors in psoriasis: Consequences,
mechanisms, and interventions, Dermatology Clinic, 23: 681.
13. Gelfand JM, dkk, 2006, Risk of Myocardial Infarction in Patients with
Psoriasis, JAMA, 296: 1735.
14. Farber EM, dan Nall ML, 1974, The natural history of psoriasis in 5,600
patients, Dermatologica Journal, 148: 1.
15. Russo PA, dkk, 2004, Psychiatric morbidity in psoriasis. Australas
Journal of Dermatology, 45: 155-9.
16. Pariser DM, dkk, 2007, National Psoriasis Foundation clinical consensus
on disease severity. Arch Dermatology, 143: 239-42.
17. Roenigk HH Jr,dkk, 1988, Methotrexate in psoriasis: revised guidelines, J
America Academy Dermatology, 19:145-56.
18. Lehmann B, 2005, The vitamin D3 pathway in human skin and its role for
regulation of biological processes, Photochem Photobiol, 81: 1246.
19. Shikiar R, Mary KW, Martin MO, Christine ST, Dennis AR.2006. The
validity and responsiveness of three quality of life measures in the
assessment of psoriasis patients: results of a phase II study, Health and
Quality of Life Outcomes.
20. Section of Dermatology, Department of Dermatology and Wound Healing,
School of Medicine, Cardiff University. Quality of Life, Dermatology Life
Quality Index. [cited 2014 April 6]. Available from:
http://www.dermatology.org.uk/quality/dlqi/quality-dlqi.html.
21. Feldman, S.R dan G.G. Krueger, 2005, Psoriasis Assessment Tools in
Clinical Trials, Annals of The Rheumatic Diseases, 64.
22. Enamandram, Monica dan Alexa B. Kimball, 2013, Psoriasis
Epidemiology : The Interplay of Genes and The Environment, Journal of
Investigative Dermatology, 133: 287-289.
23. Departemen Kesehatan RI, Profil kesehatan dan Kualitas Hidup 2007.
13
24. Both, Hilde, Marie-Louise Essink Bot,dkk, 2007, Critical Review of
Generic and Dermatology-Specific Health-Related Quality of Life
Instruments, Journal of Investigative Dermatology, 127: 2726-2739.
25. Lara, Tripo, Ricceri Federica,dkk, 2012, Severity of Psoriasis and Body
Mass Index: The Cut off are Overweight Patients rather Than Obese
Ones, Journal Clinical Experimental Dermatology Research, 3: 5.
14