protozoa avertebrata air

Upload: dysa-nirmala-afganisme

Post on 06-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Definisi dan Penjelasan Protozoa

TRANSCRIPT

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian protozoaPengertian protozoa Secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh protozoa macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni.Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukaan tubuh Protozoa dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista dan menjadi aktif lagi.Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakuola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organism lainnya. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofil dan cahaya.Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapt membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula. Selain penyakit ini masih endemis di hampir semua daerah, juga sering muncul sebagai kejadian luar biasa.Protozoa merupakan makhluk hidup bersel satu yang sering menjadi penyebab penyakit diare, manusia yang terinfeksi oleh protozoa biasanya dapat diindikasikan dari konsistensi faeces yang cair. Namun demikian adanya faeces yang encer / cair belum tentu disebabkan oleh amoebiasis. Salah satu spesies patogen dari amoeba ini adalah Entamoeba histolytica. Spesies lainnya lebih sering berperan sebagai flora normal pada manusia sehingga tidak akan berdampak negatif.2.2 Klasifikasi protozoaAda beberapa klasifikasi protozoa. Protozoa adalah kelompok organisme bersel tunggal atau koloni yang dapat bergerak dan bersifat heterotrof. Posisi klasifikasi Protozoa sangat menarik untuk di kaji dan dijadikan contoh untuk memahami klasifikasi biologi. Protozoa pada awalnya ditempatkan sebagai satu phylum yang termasuk kingdom Animalia, Kemudian Phylum Protozoa ditempatkan sebagai bagian dari kingdom Protista, Kemudian Protozoa tingkatan taksonominya ditingkatkan sebagai SubKingdom dari Protista.Saat ini nama Protozoa tidak di gunakan lagi sebagai nama suatu takson, tapi Kelompok-kelompok taksonomi yang tadinya di bawah protozoa tingkatannya banyak yang berubah dan banyak yang dinaikan sebagai Phylum. Sebagai contoh saat ini kinetoplastida yang dalam klasifikasi lama adalah nama salah satu familia anggota dari Mastiigophora sekarang menjadi salah satu Phylum tersendiri. Banyak perubahan posisi klasifikasi dari anggota-anggota protozoa, perubahan ini pada prinsipnya dilakukan setelah ada bukti dan anilisis yang dapat menyimpulkan tentang posisi kekerabatan dari takson-takson tersebut.Klasifikasi protozoa berdasarkan alat geraknya, sebagai berikut:a. RhizopodaBergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah amoebab. Flagellata (Mastigophora)Bergerak dengan falgel ( bulu cambuk ) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bant intuk menangkap makanan.Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Fitoflagellata. Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya: Noctiluca milliaris, Volvox globator, Zooflagellata, Euglena viridis2. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas). Contohnya: Trypanosoma gambiens, Leishmania.c. Ciliata (Ciliophora)Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan funsihidup sehari-hari dengan cara mensintesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun air tawar.Contoh: Stentor, Paraemecium caudatiun, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.d. SporozoaTidak memiliki alat gerak khusus, mengahasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembangbiakannya. Sporozoid memiliki organel organel kompleks pada salah satu ujung selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hospes parasit pada manusia dan hewan.Contoh: Plasmodium sp.2.3 Metabolisme protozoaMetabolisme protozoa mirip dengan metabolisme hewan tingkat tinggi dan memerlukan senyawa organik dan anorganik yang sama. Pada tahun-tahun ini telah diperoleh media terdefinisi untuk kultivikasi protozoa parasit, sehingga mepermudah untuk dipelajari. Penelitian pada metabolisme protozoa parasit adalah untuk menemukan substansi antiprotozoa yang dapat menghambat metabolisme protozoa parasit, tetapi tidak menghambat metabolisme manusia. Sulfa merupakan agen antiprotozoa yang mampu menghambat sintesis folat parasit malaria. Kecepatan perbanyakan tinggi pada sebagian besar parasit berpotensi meningkatkan kesempatan mutasi, sehingga mengubah virulensi. Resistensi Chloroquine pada Plasmodium falciparum dan resistensi arsenik pada Trypanosoma rhodesiense merupakan contoh mutasi.Nutrisi pada semua protozoa adalah holozoik (memerlukan material organik). Ameba membungkus partikel makanan melalui mulut sementara untuk melangsungkan pencernaan dan penyerapan dalam vakuola makanan. Partikel makanan takterserap akan dikeluarkansebagai limbah. Banyak protozoa memiliki mulut permanen yang disebut sitosom atau mikropor. Pinositosis merupakan metode pencernaan nutrient cair di mana cairan dilewatkan pada bukaan kecil dinding tubuh sementara. Material akan terbungkus dalam membran sehingga menghasilkan vakuola makanan.Kerusakan sel dan jaringan inang akibat aktivitas metabolisme parasit dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi inang. hal ini merupakan faktor utama pada infeksi pada individu malnutrisi. Parasit ektrasel maupun intrasel dapat merusak sel, sehingga dapat menimbulkan disfungsi organ dan mengancam kehidupan.2.4 Siklus hidup protozoaSelama siklus hidup protozoa, protozoa biasanya melewati beberapa tahap atau fase yang memiliki struktur dan aktivitas berbeda. Trofozoit merupakan terminologi untuk struktur aktif dan mencerna makanan merupakan fase perbanyakan pada sebagian besar protozoa. Pada protozoa parasit, struktur trofozoit memiliki sifat patogenesis.Pada homoflagelata terminologi amastigot, promastigot, epistomastigot, dan tripomastigot merupakan bagian dari fase trofozoit. Variasi terminologi diterapkan pada apicomplexa, seperti takizoit dan bradizoit untuk membedakan struktur organisme dalah siklus hidupnya.Fase lainnya adalah kompleks aseksual seperti merozoit yang merupakan hasil fisi schizont multinukleat, dan siklus seksual seperti gametosit dan gamet. Beberapa protozoa membentuk kista yang bersifat infektif. Perbanyakan dapat terjadi di dalam kista, sehingga menghasilkan sel-sel anakan baru. Trofozoit Entamoeba histolitica lebih dulu berubah bentuk menjadi kista bernukleus tunggal.Setelah dewasa, nukleus dalam kista mengalami pembelahan menjadi 4 nukleus dan keluar menjadi 4 sel ameba baru. Kista Giardia lambia mampu menghasilkan hanya 2 sel anakan. Kista memiliki dinding protektif yang membuat parasit bertahan di lingkungan luar selama periode lama, bahkan sampai beberapa tahun.Kista dalam jaringan inang tidak memilik dinding protektif kuat dan bergantung pada carnovorisme untuk penyebarannya. Oosit merupakan fase hasil reproduksi seksual pada apicomplexa. Oosit apicomplexa biasanya keluar bersama feces inang, tetapi oosit Plasmodium (agen malaria) berkembang dalah rongga tubuh vektor nyamuk.2.5 Reproduksi protozoaReproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi manusia. Reproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner). Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan transversal masing-masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah pembelahan aseksual dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan 2 anakan.Endodiogeni terjadi pada Toxoplasma. Pada apicomplexa pembelahan aseksual disebut schizogoni. Schizogoni adalah pembelahan nukleus menjadi beberapa anakan diikuti pembelahan sitoplasma, sehingga menghasikanmerozit bernukleus tunggal kecil. Pada Palsmodium, Toxoplasma dan apicompexa lainnya siklus seksual meliputi produksi gamet, fertilisasi gamet menghasilkan zigot, kistasisasi zigot menjadi oosit, dan pembentukan sporozoit dalam oosit.Beberapa protozoa memiliki siklus hidup kompleks dan memerlukan 2 inang berbeda, beberapa protozoa hanya melibatkan 1 inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya.2.6 Ciri-ciri protozoaAda beberapa ciri-ciri protozoa. Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.Ciri-ciri protoa adalah sebagai berikut: Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) Organisme uniseluler (bersel tunggal) Eukariotik (memiliki membran nukleus) Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) Hidup bebas, saprofita atau parasit Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela. Panjangnya sekitar 10-50 mikrometer, tetapi ada yang dapat bertumbuh mencapai 1 mm.http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-protozoa.html