prov lampung 2007
TRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Otonomi daerah mengandung konsekuensi bahwa hubungan antara pemerintah pusat dan daerah berubah karena masing-masing jenjang pemerintahan memiliki kewenangan yang berbeda. Oleh karena itu masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan Daerah termasuk dukungan sistem informasinya. Namun demikian sebagai negara kesatuan, komunikasi antar jenjang pemerintahan harus tetap terpelihara.World Health Organization dalam salah satu publikasinya menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus merupakan bagian fungsional dari Sistem Informasi Kesehatan akan menjadi jalur komunikasi data dan informasi antara pusat dan daerah dalam rangka implementasi dari Sistem Kesehatan Nasional di daerah dan mencapai tujuan “ Indonesia Sehat 2010“ pada tataran propinsi. Di dalam SKN disebutkan bahwa keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan bahwa SKN terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2) Subsistem Pembiayaan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan, (4) Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan, (5) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat, (6) Subsistem Manajemen Kesehatan.
Pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI pada strategi utama ketiga yaitu meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan dengan sasaran keempat belas disebutkan bahwa berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based diseluruh Indonesia termasuk Propinsi Lampung. Salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan yang selama ini menjadi sarana komunikasi tersebut adalah Profil Kesehatan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 1
Profil Kesehatan Propinsi Lampung adalah gambaran situasi kesehatan di propinsi Lampung yang diterbitkan setahun sekali, yang memuat berbagai data kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Propinsi Lampung, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan baik dari segi analisis dan datanya, sesuai masukan dari berbagai pihak.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung tahun 2007 (berisi data tahun 2007) disusun berdasarkan Petunjuk Teknis yang berisi data indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator kewenangan wajib SPM. Profil kesehatan ini dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan dalam rangka mencapai Visi Lampung Sehat 2010.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat pada beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti Angka Kematian Bayi yang menurun, meningkatnya Angka Harapan Hidup waktu lahir dan status gizi masyarakat. Angka ini dicapai sebagai kontribusi Program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan diare, perbaikan kesehatan lingkungan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan kepada masyarakat.
Berbagai upaya terobosan telah dilakukan dalam rangka meningkatkan upaya pembangunan kesehatan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna serta mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan utamanya untuk daerah terpencil, secara terus menerus dan sekaligus dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Dengan pembangunan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan merata serta ditunjang oleh informasi kesehatan yang semakin mantap maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai tersebut dapat semakin meningkat dan menjangkau ke seluruh wilayah propinsi Lampung.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 2
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA PROFIL KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG Maksud disusunnya Profil Kesehatan Provinsi untuk mengetahui kondisi kesehatan di Provinsi Lampung dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam program pengembangan kesehatan di Provinsi Lampung.
Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Provinsi adalah tersedianya data/informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Tahun 2007 untuk mencapai visi Lampung Sehat 2010. 1.3. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Propinsi Lampung sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil kesehatan Propinsi Lampung dan sistematika penyajiannya Bab II : Gambaran Umum dan Lingkungan Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III : Program Kesehatan Bab ini menguraikan program pokok yang direncanakan untuk menuju
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 3
propinsi sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran dan target yang hendak dicapai di tahun yang bersangkutan. Pada bab ini dibahas pula uraian upaya/kegiatan yang dilakukan di tahun tersebut untuk mencapai target. Bab IV : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
Bab V : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya.
Bab VI : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VII : Penutup Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Propinsi ditahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang masih kurang dalam rangka upaya menuju propinsi sehat. Lampiran, berisi tabel data Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Indikator Kewenangan Wajib SPM bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 4
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
5
BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG
2.1. GEOGRAFI Daerah Propinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km² termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau sumatera, dibatasi oleh : • Sebelah Utara dengan Propinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu • Sebelah Selatan dengan Selat Sunda • Sebelah Timur dengan Laut Jawa • Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia
Ibukota Propinsi Lampung adalah Bandar Lampung yang merupakan penyatuan antara dua kota yaitu Tanjungkarang dan Telukbetung.
Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada antara 103040' BT sampai 105050' BT dan Utara - Selatan 6045' LS sampai 3045' LS.
2.2. TOPOGRAFI Topografi Daerah Lampung dibagi dalam lima bagian yaitu : 1. Daerah Topografis berbukit sampai bergunung. 2. Daerah Topografis berombak sampai bergelombang. 3. Daerah dataran alluvial 4. Daerah rawa pasang surut 5. Daerah river basin
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
6
2.2.1. Daerah Topografis Berbukit Sampai Bergunung Daerah Propinsi Lampung terdiri dari lereng - lereng yang curam dan
terjal dengan kemiringan sekitar 250 dengan ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan dengan tonjolan-tonjolan dan puncaknya yaitu Gunung Tanggamus, Gunung Pasawaran dan Gunung Rajabasa. Puncak - Puncak yang lain adalah Bukit Pugung, Bukit Pesagi dan Sekincau.
2.2.2. Daerah Topografis Berombak Sampai Bergelombang Ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit-bukit rendah yang
diselingi daratan-daratan sempit. Kemiringannya berkisar 80 sampai 150 dengan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan laut. Daerah ini membatasi daerah pegunungan dengan dataran alluvial. Vegetasi yang terdapat di daerah ini adalah tanaman-tanaman perkebunan seperti kopi, cengkeh, lada dan tanaman pertanian peladangan seperti padi, jagung dan sayur-sayuran. Daerah tersebut meliputi daerah-daerah; Kecamatan Kedaton di wilayah Kota Bandar Lampung, Kecamatan Gedong Tataan di Lampung Selatan, Sukoharjo dan Pulau Panggung di Tanggamus dan Kecamatan Kalirejo dan Bangun Rejo di Lampung Tengah.
2.2.3. Daerah Dataran Alluvial Kemiringan daerah dataran alluvial berkisar antara 00 sampai 30
dengan ketinggian 25 m sampai 75 m di atas permukaan laut. Daerah ini sangat luas, meliputi Lampung Tengah sampai mendekati pantai sebelah Timur yang juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai yang besar seperti Way Sekampung, Way Tulang Bawang dan Way Mesuji.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
7
2.2.4. Daerah Daratan Rawa Pasang Surut Sepanjang Pantai Timur merupakan daerah rawa pasang surut dengan
ketinggian 0,5 m sampai 1 m dari permukaan laut.
2.2.5. Daerah River Basin Di Propinsi Lampung terdapat 5 (lima) daerah river basin yang utama
yaitu River Basin Tulang Bawang, Seputih, Sekampung, Semangka dan Way Jepara.
2.3. KLIMATOLOGI 2.3.1. Arus Angin
Propinsi Lampung terletak dibawah katulistiwa yaitu 50 LS, beriklim Tropis humid dengan angin laut lembah yang bertiup dari Samudera Indonesia. Setiap tahun ada dua musim angin yaitu :
1. Nopember s/d Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut. 2. Juli s/d Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan
kecepatan rata-rata 5,83 km/jam.
2.3.2. Temperatur Pada daerah daratan dengan ketinggian 30m - 60m, temperatur udara
rata-rata berkisar antara 260 C - 280 C.Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33,40 C dan temperatur minimum 21,7 0 C.
2.3.3. Kelembaban Udara
Rata-rata kelembaban udara berkisar antara 75% sampai 87% dan bahkan lebih tinggi di tempat-tempat yang lebih tinggi.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
8
2.4. PERHUBUNGAN Di sektor perhubungan, umumnya seluruh wilayah di Propinsi Lampung
telah terjangkau jaringan perhubungan darat. Semua ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, kecuali beberapa desa terpencil. Untuk perhubungan laut dan udara, di Propinsi Lampung terdapat satu Pelabuhan Udara yaitu Raden Intan II yang terletak 28 km dari ibukota Propinsi dan tiga buah pelabuhan laut yaitu Panjang, Srengsem dan Bakauheni.
2.5. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Secara Administratif Daerah Propinsi Lampung dibagi dalam 10
(sepuluh) Daerah Kabupaten dan Kota.
Tabel 2.1. Tabel Wilayah Administrasi Propinsi Lampung Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan, Tahun 2006-2007
Tahun 2006 Tahun 2007
No Kabupaten / Kota Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa/
Kelurahan
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/
Kelurahan
1. Kota Bandar Lampung 13 98 13 98
2. Kabupaten Lampung Selatan 20 380 24 385
3. Kabupaten Lampung Tengah 28 291 28 293
4. Kabupaten Lampung Utara 23 231 23 247
5. Kabupaten Lampung Barat 15 176 17 201
6. Kabupaten Tulang Bawang 24 241 28 241
7. Kabupaten Tanggamus 28 378 28 379
8. Kabupaten Lampung Timur 24 246 24 246
9. Kota Metro 5 22 5 22
10. Kabupaten Way Kanan 14 200 14 205
11. Kabupaten Pesawaran - - * *
Propinsi 194 2.263 204 2.317 Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2007 Keterangan: * : Kabupaten Pesawaran terbentuk 2 November 2007 merupakan pemekaran Kab. LS
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
9
Jumlah kecamatan propinsi Lampung mengalami pemekaran dari 162 pada tahun 2004 menjadi 181 Kecamatan pada tahun 2005 dan menjadi 194 Kecamatan pada tahun 2006, 204 Kecamatan pada tahun 2007, begitu pula jumlah desa/kelurahan juga mengalami pemekaran dari 2.178 desa/kel pada tahun 2004 menjadi 2.196 desa/kelurahan pada tahun 2005 dan menjadi 2.263 desa/kel pada tahun 2006, 2.279 desa/kelurahan pada tahun 2007. Empat kabupaten yang mengalami pemekaran wilayah kecamatan seperti tabel dibawah ini.
Tabel 2.2. Lima Wilayah Administrasi Kabupaten Yang Mengalami
Pemekaran Wilayah Kecamatan
No. Kabupaten Jumlah Kecamatan Semula (Tahun 2006)
Bertambah Menjadi (Tahun 2007)
1. Lampung Selatan 20 24
2. Lampung Barat 15 17
3. Tulang Bawang 24 28 Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2007
Lima kabupaten yang mengalami pemekaran wilayah desa/kelurahan
seperti tabel dibawah ini.
Tabel 2.3. Enam Wilayah Administrasi Kabupaten Yang Mengalami Pemekaran Wilayah Desa/ Kelurahan
No. Kabupaten Jumlah desa/kelurahan Semula (Tahun 2006)
Bertambah Menjadi (Tahun 2007)
1. Lampung Selatan 380 385
2. Lampung Tengah 291 293
3. Lampung Barat 176 201
4. Tanggamus 378 379
5. Way Kanan 200 205 Sumber : BPS Propinsi Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
10
Tabel 2.4. Status Desa Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung
Tahun 2006
Desa Tertinggal No. Kab/Kota
Kurang Berkembang
Sedang Berkembang
Maju Jml
Desa Non Tertinggal
1. Lampung Barat 3 5 101 109 67
2. Tanggamus 7 11 107 125 205
3. Lam. Selatan 0 0 117 117 260
4. Lampung Timur 0 0 33 33 213
5. Lam. Tengah 0 0 63 63 224
6. Lampung Utara 2 3 82 87 144
7. Way Kanan 4 7 116 127 73
8. Tulang Bawang 3 7 91 101 141
9. B. Lampung 0 0 3 3 95
10. Metro 0 0 0 0 22 Sumber : Lampung Dalam Angka Th. 2007
2.6. KEPENDUDUKAN
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan, Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal, tetapi juga merupakan beban dalam pembangunan dan di sisi lain penduduk juga merupakan faktor penentu, karena penduduk tidak saja berperan sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan. Oleh karena itu pembangunan di Propinsi Lampung diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, perkembangan penduduk diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai ciri dan karakteristik yang menunjang kegiatan pembangunan.
Grafik 2.1. Trend Jumlah Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
6.400.000
6.500.000
6.600.000
6.700.000
6.800.000
6.900.000
7.000.000
7.100.000
7.200.000
7.300.000
7.400.000
Jml Penduduk 6.722.314 6.787.654 6.852.999 6.915.950 6.983.700 7.211.586 7.289.767
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BPS Prop. Lampung (Data Proyeksi Hasil SP 2000) dan Data 2006-2007 hasil SUPAS 2005.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa trend pertambahan
penduduk dari tahun 2001 s/d 2007 nampak terjadi kenaikan yang signifikan seperti terlihat pada grafik dibawah ini. Pada profil kesehatan tahun 2006 masih menggunakan data SP 2000 yaitu 7.401.100 jiwa.
Grafik 2.2. Kepadatan Penduduk (Km²) Prop. Lampung Tahun 2001-2007
180
185
190
195
200
205
210
Kepadatan Penduduk 190 192 194,2 195,95 197,87 204,36 206,58
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BPS Prop. Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
11
LAMPUNG BARAT METRO
T.Bawang 99,63 jiwa/ Km²
L. Tengah 242,23 jiwa/km²
L.Timur 215,94 jiwa/Km²
L.Selatan 421,67 jiwa/Km²
BDL 4.207,94 jiwa/Km²
Tanggamus 246,26 jiwa/Km²
L. Barat 77,05 jiwa/Km²
Way Kanan 92,50 jiwa/ Km²
L.Utara 206,31 jiwa/Km²
Kabupaten yang kepadatan penduduknya > 200 Km²
Kabupaten yang kepadatan penduduknya > 300/Km²
METROMetro 2.136,63 jiwa/ m²
GAMBAR 2.1. PETA WILAYAH ADMINISTRASI PROPINSI LAMPUNG
MENURUT KEPADATAN PENDUDUK TH. 2007
Kabupaten yang kepadatan penduduknya < 100/Km²
Kota yang kepadatan penduduknya > 1.000 Km²
Sumber : BPS Propinsi Lampung th 2007 Keterangan: Peta belum menampilkan kabupaten Pesawaran yang definitive tanggal 2 November 2007.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk terbesar adalah Kota Bandar Lampung dan Metro, sedangkan yang terkecil yaitu kabupaten lampung Barat. Pada tahun 2007 ada pemekaran wilayah di kabupaten Lampung Selatan yaitu Kabupaten Pesawaran yang terbentuk pada 2 November 2007. 2.6.1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Propinsi Lampung tahun 2007, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SUPAS 2005 tercatat sebesar 7.289.767 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 3.749.736 jiwa dan penduduk perempuan 3.540.031 jiwa, jumlah ini sedikit meningkat 1,01 kali dari tahun 2006. Sejak tahun 1971 atau sekitar 30 tahun terakhir, jumlah penduduk Lampung telah meningkat hampir 300 persen, yaitu dari sebesar Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
12
2,78 juta jiwa pada tahun 1971 menjadi 6,78 juta jiwa pada tahun 2002. Namun demikian jika dilihat dari indikator tingkat laju pertumbuhan penduduk, tercatat mengalami penurunan hampir 5 kali lipat dari 5,77% (1971-1980) pertahun dan mengalami penurunan pada periode 1980-1990 menjadi sebesar 2,67% per tahun dan menjadi 1,01% pada tahun 1990-2000. Dan pada tahun 2000-2005 sedikit meningkat sebesar 1,61% kemudian menurun kembali sampai dengan tahun 2025, seperti tampak pada grafik dibawah ini.
Grafik 2.3. Estimasi Laju Pertumbuhan Penduduk propinsi Lampung
Tahun 2000-2025
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
Laju Pertumb Pddk 1,61 1,47 1,33 1,17 0,99
2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
Kondisi ini merefleksikan bahwa upaya pengendalian penduduk telah
berjalan selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan, termasuk faktor kesehatan penduduknya.
Apabila estimasi laju pertumbuhan penduduk propinsi Lampung pada
tahun 2005-2010 dibandingkan dengan propinsi terdekatnya (Bengkulu:1,99 dan Sumatera Selatan: 1,58) maka laju pertumbuhan penduduknya sedikit lebih kecil bila dibandingkan kedua propinsi tersebut.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
13
Grafik.2.4. Estimasi Perbedaan Laju Pertumbuhan Penduduk Daerah
Perkotaan dan Pedesaan Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
Laju Pertumb Pddk 0,3862 0,3476 0,3128 0,2815 0,2534
2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
Berdasarkan grafik 2.3. diatas terlihat perbedaan laju pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dan pedesaan propinsi Lampung tahun 2000-2025 nampak sedikit menurun. 2.6.2. Persebaran Penduduk Ciri pokok penduduk di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, selain jumlahnya yang besar adalah persebarannya yang secara geografis sangat tidak merata. Propinsi Lampung yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera juga mempunyai ciri pokok tersebut. Kepadatan penduduk propinsi Lampung sebesar 206,58 jiwa/Km2, dengan penduduk terpadat yaitu Kota Bandar Lampung yang kepadatannya mencapai 4.207,94 jiwa/Km2 sedangkan yang paling jarang penduduknya adalah di Kabupaten Lampung Barat yaitu 77,05 jiwa/Km2. Persebaran penduduk yang tidak merata tidak terlepas dari adanya pengaruh geografis.Tingkat kemajuan diberbagai daerah di propinsi ini tentunya berkaitan dengan aspek kultur, historis dan ekologis serta dukungan kualitas dan kuantitas infrastruktur. Persebaran penduduk Lampung masih berorientasi pada potensi pertanian dan sedikit bergeser pada agroindustri. Akibatnya terjadi pola pergeseran
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
14
yang kurang ideal dengan kepadatan tertinggi pada daerah sentral industri dan akses yang baik. 2.6.3. Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Rincian penduduk Propinsi Lampung hasil SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus) 2005 menurut golongan umur dan jenis kelamin tergambar dalam piramida penduduk. Piramida penduduk tahun 2007 menunjukkan ciri yang menarik, antara lain : pertama : perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan/sex ratio: 105,92 kedua : menurut struktur umur, proporsi penduduk produktif yaitu berusia 15 s/d 64 tahun masih tinggi yaitu 63,52%, proporsi penduduk tidak produktif yaitu yang berumur muda 0 - 14 tahun dan umur lanjut 65 tahun ke atas sebesar 36,48%.
Gambar 2.2. Piramida Penduduk Propinsi Lampung Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2007
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0 100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
0 - 4
'5 - 9
'10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
Kel
ompo
k U
mur
Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan
Sumber : BPS Propinsi Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
15
Angka/rasio beban tanggungan tahun 2007 sebesar 57,44 per 100, artinya setiap 100 jiwa menanggung sekitar 57 jiwa dan hal ini berarti angka ketergantungan/angka beban tanggungan semakin meningkat setiap tahunnya seperti grafik dibawah.
Grafik 2.5. Trend Rasio Beban Tanggungan Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
51
52
53
54
55
56
57
58
Dependency Rasio 56,02 54 53,48 52,4 51,13 52,42 57,44
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BPS Propinsi Lampung
Jika dilihat dari rasio beban tanggungan propinsi Lampung, angkanya setiap tahun semakin rendah pada tahun 2001-2005. Dan meningkat kembali pada tahun 2006 -2007. Menurut ILO, penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Angka beban tanggungan per kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 2.
2.6.4. Angka Kelahiran Kasar (CBR / Crude Birth Rate) Berdasarkan perkiraan yang dihitung oleh Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa Angka Kelahiran Kasar (AKK) di Propinsi Lampung telah menurun dari 29,5 per 1000 penduduk pada periode 1990-1995 menjadi 26,6
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
16
per 1000 penduduk pada periode 1995-2000. Proyeksi CBR tahun 2000-2025 diproyeksikan akan mengalami penurunan seperti grafik dibawah.
Grafik 2.6. Estimasi CBR Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
0
50
100
150
200
CBR 21,7 19,7 18,2 16,8 15,7 14,9
Kelahiran (000) 146,1 143,6 142,7 140,7 139,4 139,0
2000 2005 2010 2015 2020 2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
2.6.5. Angka Kelahiran Total (TFR/Total Fertility Rate)
Di Propinsi Lampung TFR terus mengalami penurunan pada setiap periode yaitu 4,8 pada periode 1980 - 1985, 4,0 pada periode 1985 - 1990 3,4 pada periode 1990 - 1995 dan menjadi 2,9 pada periode 1995 - 2000. Keadaan ini menunjukkan kecenderungan penurunan angka kelahiran total. Demikian pula TFR secara nasional mengalami penurunan dari 2,9 pada periode 1990 - 1995 menjadi 2,6 pada periode 1995 - 2000. Berdasarkan grafik 2.5. bahwa periode 2000 - 2005 angka kelahiran total yaitu 2,577 dan terlihat mengalami penurunan dari tahun 2000-2025. Dan jika dibandingkan dengan Indonesia dalam tiga periode terlihat propinsi Lampung lebih besar dan dua periode terlihat hampir sama.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
17
Grafik 2.7. Estimasi Angka Kelahiran Total (TFR) Propinsi Lampung
Tahun 2000-2025
0,00
1,00
2,00
3,00
TFR Lampung 2,577 2,349 2,201 2,107 2,049
Indonesia 2,276 2,177 2,121 2,090 2,072
2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
2.7. SOSIAL EKONOMI 2.7.1. Kecamatan Bebas Rawan Gizi & Desa/Kelurahan Dengan KLB
Ditangani < 24 Jam
Persentase kecamatan bebas rawan gizi berfluktuasi naik turun dari tahun 2002-2007. Begitu juga dengan desa/kelurahan terkena KLB nampak berfluktuasi naik turun. Angka ini belum mencapai target 2007, hal ini kemungkinan karena belum optimalnya pencatatan dan pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD KLB) pada penyakit menular dan keracunan serta kurang optimalnya SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi). Berbagai upaya yang perlu ditingkatkan yaitu meningkatkan hubungan sinergi antar program dan lintas sektor serta meningkatkan Peran Serta Masyarakat/pemberdayaan terutama kepekaan terhadap masalah kesehatan. Diduga daerah rawan gizi akan bertambah, karena masalah gizi berhubungan dengan faktor tidak langsung yaitu ketrampilan/pola asuh ibu, daya beli, lingkungan dan pelayanan kesehatan selain asupan dan penyakit infeksi sebagai faktor langsung.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
18
Grafik 2.8. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi dan Desa/Kelurahan Tanpa KLB, Terkena KLB & Ditangani < 24 Jam Tahun 2002-2007
0
20
40
60
80
100
120
Kec Bebas Rawan Gizi 46,96 96,07 63,24
Tanpa KLB 86,93 93,02 95,59
Terkena KLB 13,07 6,98 4,4
Ditangani<24 Jam 96,17 94,94 84,31
2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
2.7.2. Tingkat Pendidikan
Upaya peningkatan sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan bidang pendidikan. Sejarah perkembangan bangsa-bangsa di dunia menunjukan bahwa keunggulan suatu bangsa dalam pelbagai bidang tidak semata-mata tergantung pada sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan oleh keunggulan sumber daya manusianya yang mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang unggul itu. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk diharapkan akan semakin baik kualitas sumber daya manusianya.
Beberapa masalah pendidikan seperti kesenjangan mendapatkan kesempatan, kualitas dan partisipasi masyarakat. Saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan pendidikan masyarakat dengan program wajib belajar 9 tahun dan memberi bantuan BOS (Biaya Operasional Sekolah). Upaya pemerintah tersebut perlu mendapat dukungan optimal dari seluruh komponen masyarakat.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
19
Kemampuan membaca dan menulis merupakan ketrampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sehat dan sejahtera serta dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk untuk menyerap informasi.
Grafik 2.9. Angka Melek Huruf Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2001-2007 96,5296,396,196,3
91,191,4 90,991,3
88899091929394959697
Laki-Laki 96,3 96,1 96,3 96,52
Perempuan 91,4 91,3 90,9 91,1
2004 2005 2006 2007
Sumber : BPS Propinsi Lampung
Berdasarkan grafik 2.9 angka melek huruf penduduk berumur 10 tahun
keatas menurut jenis kelamin tahun 2001-2007 berfluktuatif naik turun, jika dibandingkan, penduduk laki-laki lebih besar daripada penduduk perempuan. Jika dilihat dari rata-rata lama sekolah tahun 2005-2007 kecenderungannya semakin meningkat. Dan jika dilihat menurut kabupaten/kota maka kota Metro dan Bandar Lampung yang rata-ratanya lebih tinggi dibandngkan Kabupaten yang lain.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
20
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
21
Tabel 2.6. Angka Rata-Rata Lama Sekolah / Mean Years of Shcooling (MYS) Provinsi Lampung Tahun 2005 - 2007
No. Kabupaten/Kota 2005 2006 2007
1 2 3 4 5
1. Bandar lampung 9,6 9,6 9,8
2. Lampung Selatan 6,7 6,8 6,8
3. Lampung Tengah 7,2 7,2 7,3
4. Lampung Utara 7,4 7,5 7,6
5. Lampung Barat 7,0 7,0 7,0
6. Tulang Bawang 6,6 6,6 6,6
7. Way Kanan 6,5 6,5 6,5
8. Tanggamus 6,5 6,8 6,9
9. Lampung Timur 6,4 6,9 6,9
10. Metro 9,4 9,8 9,9
Provinsi 7,2 7,3 7,4
Sumber : BPS Propinsi Lampung
2.7.3. Ekonomi
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi adalah semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat yang tercermin dari meningkatnya nilai konsumsi makanan maupun bukan makanan. Peningkatan nilai konsumsi merupakan indikator kesejahteraan mengingat semakin besarnya pengeluaran biasanya berkaitan dengan meningkatnya pemenuhan kebutuhan bukan makanan yang biasanya merupakan pemenuhan kebutuhan/fasilitas penunjang kesejahteraan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
22
Tabel 2.8. Persentase Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Jenis dan
Tahun, Propinsi Lampung tahun 2000-2006
Tahun Makanan (%) Bukan Makanan (%) Total (Rp.)
1 2 3 4
2002 66,50 33,50 138.808
2003 65,64 34,36 152.877
2004 62,31 37,69 147.581
2005 58,84 41,16 215.734
2006 57,90 42,10 229.624 Sumber : Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Propinsi Lampung, 2006
Pada tahun 2006 proporsi pengeluaran untuk makanan sebesar 57,90%
dan bukan makanan 42,10%. Seperti umumnya masyarakat di negara yang sedang berkembang pola konsumsi menunjukan bahwa pendapatan yang diterima sebagian besar penduduk dibelanjakan untuk keperluan konsumsi makanan. Fenomena ini juga terjadi pada masyarakat di Propinsi Lampung, dimana pada tabel 2.8. terlihat bahwa sebagian besar pengeluaran penduduk masih dibelanjakan untuk konsumsi makanan. Dengan menurunnya pengeluaran untuk makanan menunjukan adanya indikasi bahwa keadaan ekonomi sudah membaik dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, walaupun belum mencapai keadaan normal seperti keadaan sebelum waktu krisis ekonomi (1998).
Indikator laju pertumbuhan ekonomi yang secara umum dikenal yaitu PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut kabupaten/kota propinsi Lampung Tahun 2002-2005 berdasarkan Lampung berfluktuatif, tahun 2002 sebesar 5,62% naik menjadi 5,76% pada tahun 2003 dan menurun menjadi 5,07% dan turun kembali menjadi 3,76%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
23
2.8. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA / IPM Indikator peningkatan kualitas dan kesejahteraan manusia dapat dilihat
dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan hasil perhitungan Susenas 2007, nilai IPM tahun 2007 propinsi Lampung sebesar 69,7. Nilai IPM tersebut menunjukan adanya perubahan yang berarti dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan IPM propinsi Lampung disebabkan meningkatnya semua indeks kompenen IPM.
Tabel 2.9. Indeks Komponen IPM Propinsi Lampung Tahun 2001-2006
Indeks Komponen
2001
2002
2003
2004
2005 2006
2007*
Indeks Kelangsungan Hidup
68.0 68.5 68.7 71.0 71.67 72.5 69,1
Indeks Pengetahuan 77.1 77.3 77.1 77.6 78.33 78.6 -
Indeks Daya Beli 48.6 51.6 52.3 56.6 56.64 57.1 -
Nilai IPM 64.9 65.8 66.0 68.4 68.88 69.4 69,7 Sumber : BPS Provinsi Lampung Ket. * : data sementara
Tabel 2.10. memperlihatkan bahwa nilai IPM per wilayah Kabupaten/Kota pada tahun 2006 berkisar antara terendah 66,8 (Kabupaten Lampung Barat) dan tertinggi 75,2 (Kota Metro). Kondisi geografis propinsi Lampung ternyata baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pembangunan manusianya. Secara umum kabupaten yang nilai IPM-nya rendah adalah kabupaten dengan tipologi wilayah gunung dan pantai. Nilai IPM rendah selain Lampung Barat adalah Kabupaten Way Kanan dan Tulang Bawang. Kota Bandar Lampung dan Metro mempunyai nilai IPM yang baik karena kedua kota ini merupakan daerah sentra pengembangan pendidikan dan perdagangan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
24
Tabel 2.10. Indeks Komponen IPM Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung 2006
No. Kabupaten/Kota Indeks Kelangsungan
Hidup Indeks
Pengetahuan Indeks
Daya Beli IPM
1. Lampung Barat 68.2 79 53.2 66.8
2. Tanggamus 71.2 78 57.9 69
3. Lampung Selatan 70.8 77.4 55 67.8
4. Lampung Timur 74 76.9 55 68.6
5. Lampung Tengah 72.7 77.1 57.5 69.1
6. Lampung Utara 70.2 80.1 55.1 68.5
7. Way Kanan 72.8 77.2 54.2 68.1
8. Tulang Bawang 71.3 76.8 56.5 68.2
9. Bandar Lampung 74 86.6 60.7 73.8
10. Metro 78.2 86.6 60.8 75.2
Propinsi 72.5 78.6 57.1 69.4 Sumber : Buku Indikator IPM Provinsi Lampung 2006
BAB III PROGRAM KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG
3.1. VISI
Berdasarkan Rencana Strategik Propinsi Lampung Tahun 2004-2009 ditetapkan Visi "Terwujudnya masyarakat Lampung yang bertaqwa, sejahtera, aman, harmonis dan demokrasi serta menjadi provinsi unggulan dan berdayasaing di Indonesia" dan misinya sebagai berikut : 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang bertaqwa, sejahtera, berkualitas,
berakhlaq mulia, profesional, unggul dan berdayasaing. 2. Membangun dan mengoptimalkan potensi perekonomian daerah dengan
berbasis agribisnis dan ekonomi kerakyatan yang tangguh, unggul dan berdayasaing
3. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah yang mampu mendukung secara optimal pembangunan daerah dan nasional serta bersaing secara global
4. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan mendukung mantapnya rasa kesatuan dan persatuan di daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
5. Mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana yang bersinergi dengan kabupaten/kota menuju pembangunan yang berkelanjutan
6. Membangun demokrasi, menciptakan ketenteraman dan ketertiban, serta mendukung penegakan supremasi hukum
7. Mengembangkan budaya daerah dan masyarakat yang berkarakter positif dan kondusif bagi pembangunan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
25
8. Peningkatan kesinergian dan keterpaduan serta keharmonisan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan pemerintah propinsi dan kabupaten/kota
Dan berdasarkan visi propinsi Lampung tersebut ditetapkan Rencana
Strategik Dinas Kesehatan Propinsi Lampung dengan Visi adalah “ LAMPUNG SEHAT 2010” yang merupakan gambaran masyarakat Lampung dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sehingga mampu bersaing di tataran nasional maupun internasional. 3.2. MISI
Di dalam Rencana Strategik Propinsi Lampung tahun 2004 - 2009, Misi Pertama menyebutkan sebagai berikut : Mewujudkan Sumberdaya Manusia Yang Bertaqwa, Sejahtera, Berkualitas, Berakhlaq Mulia, Profesional, Unggul dan Berdayasaing. Pelaksanaan misi ini dilandasi oleh kesadaran bahwa keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas SDM dan orientasi pembangunan dengan paradigma pembangunan kualitas manusia yang sehat dan sejahtera serta berpendidikan dan berkarakter. Misi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas dan perluasan cakupan pelayanan kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, pelatihan, penguasaan teknologi dan pengembangan pendidikan dan latihan yang berkewiraswastaan. Berdasarkan visi dan misi Propinsi Lampung 2004-2009 serta Visi Dinas Kesehatan Propinsi Lampung th. 2004-2009 disusun misi Dinas Kesehatan Propinsi Lampung tahun 2004-2009 sebagai berikut:
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
26
1. Sektor kesehatan sebagai penggerak pembangunan Propinsi Lampung yang berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya. 3.3. ISSUE POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG
1. Komitmen terhadap pembangunan kesehatan 2. Kelangsungan dan keselarasan pembangunan kesehatan 3. Ketersediaaan, mutu dan pemerataan tenaga kesehatan 4. Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan 5. Keberadaan sarana dan prasarana 6. Mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan 7. Kemampuan manajemen kesehatan 8. Ketersediaan data dan informasi 9. Globalisasi 10. Desentralisasi
3.3. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
PROPINSI LAMPUNG
1. Peningkatan upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri perumahan, perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pemukiman kumuh dan keluarga miskin di perkotaan maupun di pedesaan melalui surveilans epidemiologi, peningkatan sistem kewaspadaan dini, peningkatan lingkungan sehat dan upaya pengendalian faktor resiko.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
27
2. Peningkatan upaya percepatan pelak-sanaan desentralisasi bidang kesehatan se-suai kewenangan wajib dan standart pelayanan minimal (KW-SPM) kab/kota serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien melalui panataan dan kejelasan peraturan, standart teknis dan manajemen termasuk pengawasan dan informasi serta peranan dan fungsi masing-masing institusi kesehatan
3. Peningkatan perumusan kebijakan/program pembangunan kesehatan berdasarkan hasil penelitian pengembangan kesehatan yg didukung oleh manajemen SDM & sarana serta prasarana penelitian & pengembangan kesehatan
4. Peningkatan upaya promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat dlm pembangunan kesehatan melalui pengembangan media & forum KIE, peningkatan jejaring & kemitraan pihak lintas sektor, swasta & lembaga swadaya masyarakat (LSM), peningkatan upaya kesehatan bersumber masyarakat serta menumbuhkembangkan pembiayaan & jaminan pemeliharaan kesehatan
5. Peningkatan kualitas, keterjangkauan & pemerataan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar & rujukan terutama bagi keluarga miskin, kelompok rentan & penduduk di daerah terpencil, perbatasan & rawan bencana/konflik dengan memperhatikan kesetaraan & keadilan gender melalui pelaksanaan program prioritas nasional & lokal yg didukung surveilans epidemiologi & profesionalisme tenaga kesehatan
6. Peningkatan upaya penyediaan & pemanfaatan obat esensial melalui penyediaan obat generik esensial & sangat esensial di unit-unit pelayanan kesehatan dasar terutama untuk pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin yang terjamin mutu, ke-amanan & khasiat/kemanfaatan produk terapeutik/obat, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan yg beredar serta mencegah masyarakat dari
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
28
penyalahgunaan dan penggunaan yang salah obat keras, narkotika, psikotropika, precursor, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya.
7. Peningkatan upaya pemerataan dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan melalui pendayagunaan dan peningkatan daya saing tenaga kesehatan
8. Peningkatan upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit melalui penemuan kasus, imunisasi, surveilans, penatalaksanaan, pengobatan & pengurangan dampak penyakit terutama untuk percepatan menurunkan kematian ibu dan bayi serrta peningkatan upaya & kecepatan penang-gulangan masalah kesehatan akibat terjadinya wabah, kejadian luar biasa, konflik & bencana melalui pengembangan sistem kewaspadaan dini, pemetaan dan pengembangan model pelayanan kesehatan
9. Peningkatan upaya pemeliharaan, perlindungan/keselamatan, peningkatan kesehatan dalam rangka peningkatan status gizi terutama keluarga miskin & kelompok rentan, melalui perbaikan & peningkatan gizi, peningkatan kebugaran & kesehatan jiwa, peningkatan keselamatan & keamanan terutama bagi pekerja dan individu/masyarakat yang terpapar.
Program Prioritas pembangunan kesehatan Propinsi Lampung sebagai berikut:
1. Program Lingkungan Sehat 2. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 3. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 4. Program Promosi Kesehatan, pemberdayaan Masyarakat dan Safe
Community 5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
29
8. Program Sumber Daya Kesehatan 9. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 10. Program Upaya Kesehatan Perorangan 11. Program Perbaikan Gizi
Adapun tujuan dan sasaran program pembangunan kesehatan pada tahun 2004-2009 : A. Tujuan
1. Masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan di Propinsi Lampung
2. Terciptanya perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mandapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat
4. Terpelihara dan meningkatnya kesehatan segenap masyarakat Lampung dengan lebih mengutamakan yang bersifat promotif dan preventif disamping yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.
B. Sasaran dan Indikator Sasaran
B.1. Sasaran 1. Meningkatnya upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri,
perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pemukiman kumuh dan keluarga miskin di perkotaan maupun di pedesaan
2. Meningkatnya upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan sesuai dengan tatanan kewenangan wajib dan standart pelayanan minimal (KW-SPM) Kab/Kota serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
30
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
31
3. Meningkatnya perumusan kebijakan/program pembangunan kesehatan berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
4. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
5. Meningkatnya kualitas, keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama bagi keluarga miskin, kelompok rentan dan penduduk di daerah terpencil, perbatasan dan rawan bencana/konflik serta masyarakat pekerja
6. Meningkatnya upaya penyediaan dan pemanfaatan obat, obat tradisional terutama obat asli Indonesia, kosmetik, produk komplemen, produk pangan dan alat kesehatan yang berkualitas dan terjamin keamanan produk tersebut yang beredar serta tercegahnya masyarakat dari penyalahgunaan dan penggunaan yang salah obat keras, narkotika, psikotropika, precrusor, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya
7. Meningkatnya upaya pemerataan dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan
8. Meningkatnya upaya pencegahan dan penyembuhan akibat penyakit, terutama untuk penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, penurunan angka kesakitan berbagai penyakit serta meningkatnya upaya dan kecepatan penanggulangan masalah kesehatan akibat terjadinya wabah kejadian luar biasa (KLB), konflik dan bencana, sesuai dengan komitmen nasional dan internasional
9. Meningkatnya upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, utamanya bagi penduduk miskin melalui pemberian subsidi terhadap pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta upaya jaminan pemeliharaan kesehatan.
Strategi
Strategi Dinas Kesehatan Propinsi Lampung dalam upaya mencapai Tujuan dan Sasaran telah dijabarkannya
dalam Kebijakan dan Program-Program dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah :
Tabel 3.1. Rencana Pencapaian Sasaran Tahun 2004 - 2009
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Tercapai-nya pembangunan berwawasan keseha-tan di propin-si Lampung
1. Meningkatnya upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, indus-tri, perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pe-mukiman kumuh
1. % rumah sehat 2. % Tempat-Tempat
Umum (TTU) yang memenuhi syarat
3. % Institusi yang dibina 4. % Rumah/bangunan
bebas jentik nyamuk Aedes
72.50 72,5
60 73
75 75
63 70
76.5 76.5
65 75
78 78
67 80
79 79
69 85
80 80
70 >95
Peningkatan upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri perumahan, perumahan dan pe-mukiman serta pe-rbaikan sarana san-itasi dasar untuk pe-mukiman kumuh dan keluarga miskin di
Program Lingkungan sehat
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
32
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
dan keluarga miskin di per-kotaan maupun di pedesaan
perkotaan maupun di pedesaan melalui su-rveilans epidemio-logi, peningkatan sistem kewaspadaan dini, peningkatan lingkungan sehat dan upaya pengendalian faktor resiko
2. Meningkatkan-nya upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan sesuai dengan tatanan kewenangan wajib dan
1. % Kab/kota yang memiliki SIK
2. Rata-rata % anggaran kesehatan dalam APBD kab/kota
3. % Kab/kota yg melaks Surkesda
4. % Kab/kota yg mempunyai dokumen sistem kesehatan
20
15
0
100
20 - - -
100 - -
100
100 -
100
100
100 - -
100
100
15
100
100
Peningkatan upaya percepatan pelak-sanaan desentra-lisasi bidang keseha-tan sesuai kewena-ngan wajib dan stan-dart pelayanan minimal (KW-SPM) kab/kota serta penin-gkatan manajemen
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
33
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
standart pelayanan minimal (KW-SPM) kab/kota serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien
5. % Kab/kota yg memiliki Contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat bencana
6. % Kab/kota yang membuat profil kesehatan
7. % Kab/kota yg mempunyai DHA (District Health Account)
8. Pelaksanaan Surkesda di Propinsi
9. Pelaksanaan PHA (Provincial Health Account)
10. % Kab/kota yg memiliki Perda KW-SPM bid. Kesehatan
0
100
100
0
100
100
20
100
100
100
100 -
40
100
100
100
100 -
70
100
100
100
100 -
90
100
100
100
100 -
100
100
100
100
100
100
pem-bangunan kese-hatan yang efektif dan efi-sien melalui panataan dan kejela-san pera-turan, stan-dart teknis dan mana-jemen termasuk penga-wasan dan infor-masi serta peranan dan fungsi masing-masing institusi kese-hatan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
34
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
11. Alokasi Anggaran kesh pemerintah perkapita/tahun
42.000
Rp. 100. 000
3.Meningkatnya perumusan Kebijakan Program Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
1. % Pemanfaatan Hasil Penelitian Bidang Kesehatan
100
20 40 60 80 100 Peningkatan Peru-musan Kebijakan/ Program Pembangun-an Kesehatan Berda-sarkan Hasil Peneli-tian Pengembangan Kesehatan yg didu-kung oleh Manajemen SDM & Sarana serta Prasarana Penelitian & Pengembangan kesehatan
Program Penelitian & Pengembangan
2.Tercipta-nya Peri-laku Sehat dan Ke-mampuan
Meningkatnya Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
1. % Rumah Tangga PHBS
2. % Penduduk yang men-jadi peserta JPK
45
40
45
50
48
55
52
60
55
65
60
70
Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Ma-syarakat dlm Pem-
Program Promosi Kesehatan dan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
35
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
Masyarakat untuk Me-milih dan Mendapat-kan Pelaya-nan Kese-hatan yang Bermutu
Ma-syarakat dalam Pembngunan Kesehatan
3. % Bayi yang mendapat ASI Ekslusif
4. % Posyandu Purnama dan Mandiri
5. % Desa dengan Garam beryodium yang baik
6. % Upaya Penyuluhan NAPZA oleh Nakes
7. % Cakupan JPK Gakin & Masyarakat Rentan
26,7
23
72.45
2
100
29.9
26
75.2 2
30
40.1
29
78.15
5
50
45.2
32
80.9
7
60
60.5
35
83.65
10
70
80
40
90
15
80
bangunan Kesehatan melalui Pengem-bangan Media & Forum KIE, Pening-katan jejaring & ke-mitraan pihak lintas sektor, swasta & lem-baga Swadaya Masya-rakat (LSM), Pening-katan Upaya Keseha-tan Bersumber masya-rakat serta menum-buhkembangkan Pembiayaan & Jamin-an Pemeliharaan Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
36
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
3.Tercipta-nya Pela-yanan Ke-sehatan yang ber-mutu, merata dan terjangkau oleh Ma-syarakat
Meningkatnya Kualitas, Keter-jangkauan dan Pe-merataan Pelaya-nan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Terutama bagi Keluarga Miskin, Kelompok Rentan dan Penduduk di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Rawan Benca-
1. % Cakupan Kunjungan Bumil K4
2. % Bumil Resti yang dirujuk
3. % Cakupan Kunjungan Neonatus
4. % Cakupan Kunjungan Bayi
5. % Cakupan BBLR yang ditangani
6. % Persalinan Nakes 7. Murid SD/MI yang
mendapat pemerik-saan gigi dan mulut
8. % Cakupan Deteksi Tumbuh kembang Anak Balita & Pra Sekolah • Balita
84
60
82
82
83
82 100
60
86
76
84
84
86
83 100
65
88
82
85
85
89
85 100
70
90
87
87
87
92
86 100
75
92
92
88
88
95
88 100
80
95
100
90
90
100
90 100
90
Peningkatan Kualitas, keterjangkauan & Pe-merataan Pelayanan Kesehatan di fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan terutama bagi keluar-ga miskin, kelompok rentan & penduduk di daerah terpencil, per-batasan & rawan bencana/konplik dengan memper-hatikan kesetaraan & keadilan gender melalui pelak-sanaan program prioritas nasional & lokal yg didukung Surveilans
Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
37
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
na/Konplik serta Masyarakat Pekerja
• Anak Pra Sekolah 9. % Cakupan
Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh Nakes atau tenaga terlatih/guru UKS/Dokter kecil
10. % Cakupan Yankes Remaja
11. % Penduduk yang me-manfaatkan Puskesmas - Rawat Jalan - Rawat Inap
12. % Sarana Kesehatan dengan kemampuan Labkes Sederhana
13. Keluarga miskin yang
60 74
55
32.4 0.2 100
100
65 78
60
15 1.5 100
100
70 82
65
15 1.5 100
100
75 86
68
15 1.5 100
100
80 90
72
15 1.5 100
100
90 100
80
15 1.5 100
100
Epidemiologi & Profesionalisme Tenaga Kesehatan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
38
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
mendapat pelayanan kesehatan
14. % Sarkes dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat
15. % Cakupan Yankes kerja pada pekerja
16. % Cakupan Yankes Pra Usia Lanjut dan usia lanjut
87
15.71
63
90
20
65
90
40
66
90
50
67
90
70
68
90
80
70
Meningkatnya Upaya Penyediaan & Pemanfaatan Obat, Obat Tradi-sional terutama Obat Asli Indo-
1. % Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan
2. % Pengadaan Obat Esensial
3. % Pengadaan Obat Generik
75
70
70
75
70
70
75
75
70
80
80
80
85
90
90
90
100
100
Peningkatan Upaya Penyediaan & Pemanfaatan Obat Esensial melalui Penyediaan Obat Generik Esensial & Sangat Esensial di
Program Obat & Perbekalan Kesehatan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
39
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
nesia, Kosmetika, Produk kom-plemen, Produk Pangan dan Alat Kesehatan yg ber-kualitas & terjamin Keamanan Produk tersebut yang bere-dar serta ter-cegahnya Masya-rakat dari Penyalahgunaan & penggunaan yg salah Obat Keras, Narkotika, Psiko-tropika & Percusor, Zat
1. % Penulisan Resep
Obat Generik
70
70
70
80
85
90
unit-unit Pelayanan Kesehatan Dasar Te-rutama untuk Pela-yanan Kesehatan bagi Keluarga Miskin yang terjamin mutu, ke-amanan & kha-siat/kemanfaatan produk terapeutik-/obat, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan pro-duk pangan yg bere-dar serta mencegah masyarakat dari pe-nyalahgunaan dan penggunaan yang sa-lah obat keras, narko-tika, psikotropika,
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
40
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
Aditif & Bahan Berbahaya lainnya
precursor, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya.
Meningkatnya Upaya Peme-rataan dan Profe-sionalisme Sum-ber Daya Kese-hatan
1. Rasio Dokter per 100.000 penduduk
2. Rasio Dokter Spesialist per 100.000 penduduk
3. Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk
4. Rasio Drg per 100.000 penduduk
5. Rasio Apoteker per 100.000 penduduk
6. Rasio Bidan per 100.000 penduduk
7. Rasio Perawat per 100.000 penduduk
8. Rasio Ahli Gizi per
5
2 -
1,13
1
21.63
36
2
5 2 -
1,13 1
21
37 3
6
2 - -
2
25
42
4
7
3 - -
2
30
50
6
8
3 - -
2
34
55
7
9 3 -
11 2
39
59 9
Peningkatan Upaya Pemerataan dan Pro-fesionalisme Sumber daya Manusia Kese-hatan Melalui Penda-yagunaan dan Pening-katan Daya saing Tenaga Kesehatan
Program Sumber Daya Kesehatan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
41
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
100.000 penduduk 9. Rasio Ahli Sanitasi
per 100.000 penduduk 10. Rasio Ahli Kesmas per
100.000 penduduk
7
4
8 4
9
6
11
7
12
8
14
10
4.Terpelihara
dan Mening-katnya Keseha-tan Sege-nap Ma-syarakat Lampung dengan lebih Me-ngutamakan Upaya
Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Penyembuhan Akibat Penyakit, Terutama untuk Menurunkan Ang-ka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi, Penurunan Angka Kesakitan
1. Angka Kesakitan
Malaria per 1.000 Penduduk
2. % Angka Kesembuhan TB Paru BTA (+)
3. Prevalensi HIV/AIDS pada Penduduk Beresiko
4. Angka AFP pada anak kurang dari 15 tahun per 100.000 anak
5. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
6
>85
< 1
1
5
6
>85
< 1 1 5
6
>85
< 1
1
5
5.5
>85
< 1
1
5
5.2
>85
< 1
1
5
5
>85
0.9
> 1 2
Peningkatan Upaya Pencegahan dan Pe-nyembuhan Penyakit Melalui Penemuan Kasus, Imunisasi, Sur-veilans, Penatalak-sanaan, Pengobatan & Pengurangan Dampak Penyakit Terutama untuk Percepatan Me-nurunkan Kematian
Program Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
42
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
yang Bersifat Promotif dan Pre-ventif disamping yang Bersifat Kuratif dan Reha-bilitatif
Berbagai Penyakit serta Meningkatnya Upaya dan Kece-patan Penang-gulangan Masalah Kesehatan Akibat terjadinya Wabah Kejadian Luar Biasa (KLB), Kon-plik dan Bencana, sesuai dengan Ko-mitmen Nasional dan Internasional
6. % Desa yang mencapai UCI
7. % Desa terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam
8. % Cakupan Balita dengan Pnermonia yang ditangani
9. % Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS
10. % Infeksi menular seksiual yang diobati
11. % Penderita DBD yang ditangani
12. % Balita dengan Diare yang diobati
13. % darah donor diskri-ning terhdp HIV/AIDS
84.15
100
65
100
100
80
60
100
96.08
100
20
100
100
80
100
100
97.12
100
40
100
100
80
100
100
98.14
100
60
100
100
80
100
100
99.13
100
80
100
100
80
100
100
100
100
100
100
100
80
100
100
Ibu dan Bayi serrta Peningkatan Upaya & Kecepatan Penang-gulangan Masalah Kesehatan Akibat Terjadinya Wabah, Kejadian Luar Biasa, Konflik & Bencana Melalui Pengem-bangan Sistem Ke-waspadaan Dini, Pemetaan dan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
43
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
14. % Penderita Malaria yang diobati
15. % Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT Rate)
16. Kasus filaria yang ditangani
17. Balita BGM 18. % Kecamatan Bebas
Rawan Gizi 19. % Balita Gizi Buruk
mendapat Perawatan
100
90
> 90
15 67,5
100
100
50
> 90
15.8 70.5
100
100
> 90
> 90
15.4 73.6
100
100
>90
> 90
15 76.7
100
100
>90
> 90
14.6 79.8
100
100
>90
> 90
< 15 80
100
Meningkatnya Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan, terutama bagi
1. % Penduduk yang me-
manfaatkan RS a.Rawat Jalan b.Rawat Inap
2. % RS yang menye-lenggarakan 4
5 0.5 100
-
0.5 100
-
0.5 100
- 1
100
- 1
100
15 1
100
Peningkatan Upaya Pemeliharaan, Perlin-dungan/Keselamatan, Peningkatan Kese-hatan dalam rangka Peningkatan Status
Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
44
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
Penduduk Miskin melalui Pemberian
pelayanan spesialis dasar
3. % Cak Peserta KB Aktif
4. % Pelayanan Gang-guan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum
5. Akses terhadap keter-sediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani ruju-kan bumil dan neonatus
6. % Bumil resti/kompli-kasi yang ditangani
7. % Neonatal resti/kom-plikasi yang ditangani
63
5
60
64
60
- 5
65
65
65
-
5
65
65
65
-
7
70
70
70
-
9
70
70
70
70
15
80
80
80
Gizi Terutama Ke-luarga Miskin & Kelompok Rentan, Melalui Perbaikan & Peningkatan Gizi, Peningkatan Kebu-garan & Kesehatan Jiwa, Peningkatan Keselamatan & Ke-amanan Terutama bagi Pekerja dan indi-vidu/masyarakat yang terpapar pada kondisi matra
Program Perbaikan Gizi
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
45
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
TARGET
TUJUAN URAIAN INDIKATOR 2004 2005 2006 2007 2008 2009
KEBIJAKAN PROGRAM
8. % Cakupan Bumil yang mendapat 90 tablet besi
9. % Cakupan balita yang BBnya naik
10. % Balita mendapat kap-sul vitamin A 2 kali per tahun
11. % Cakupan Pemberian MP-ASI pada Bayi BGM dari gakin
12. % Cakupan WUS yang mendapat Kapsul Yodium
29.29
74,61
65
63.59
55.26
39.32
75.03
67
69.65
59.12
49.32
75.91
70
75.71
63.22
53.87
77.16
75
81.77
67.07
69.41
78.41
80
87.83
71.17
90
80
90
100
80
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2004 - 2009
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
46
BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Pembangunan kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh banyak negara, termasuk Indonesia dan propinsi Lampung, pembangunan kesehatan dimaknakan sebagai proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan faktor penentu utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, kesehatan bagi semua rakyat perlu diperjuangkan dan terus diupayakan oleh semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun semua komponen bangsa secara sinergi.
Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang digambarkan dengan Umur Harapan Hidup, Mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Sehat dapat mencakup pengertian yang sangat luas, yakni bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial dan mental.
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan status gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Lo). Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati lima indikator yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Pneumonia Pada Balita per 1000 Balita, Angka Kematian Diare pada Balita per 1000 Balita dan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
47
100.000 Kelahiran Hidup. Untuk morbiditas telah disepakati beberapa indikator yaitu Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk, Angka Kesakitaan Malaria per 1000 Penduduk, Persentase Kesembuhan TB Paru, Prevalensi Penderita HIV/AIDS terhadap Penduduk Beresiko dan Angka “ Acute Flaccid Paralysis “ (AFP) pada Anak Usia < 15 tahun per 100.000 anak. Untuk status gizi telah disepakati empat indikator yaitu persentase bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Persentase Anak Balita Dengan Gizi Baik, Prevalensi Anemia Gizi dan Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). 4.1. UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)
Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh menurunnya angka kesakitan dan kematian, juga ditunjukkan oleh meningkatnya angka harapan hidup. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator mempengaruhi pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM).
Grafik 4.1. Estimasi Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung dan Indonesia Tahun 2000-2025
60
65
70
75
AHH
(th)
Lampung 67,9 70,1 71,8 73,1 73,8
Indonesia 67,8 69,8 71,5 72,8 73,6
2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 (kerjasama BAPPENAS, BPS & UNFPA)
Berdasarkan estimasi Angka Harapan Hidup (eº) penduduk propinsi Lampung hasilnya mendekati estimasi penduduk Indonesia, seperti grafik 4.1. diatas. Di propinsi Lampung angka harapan hidup penduduk menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat terlihat dari tahun 2002-2007. Angka
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
48
harapan hidup yang diharapkan adalah angka harapan hidup yang tinggi dan berkualitas status kesehatannya.
Tabel 4.1. Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota
Propinsi Lampung Tahun 2002 -2007 Angka Harapan Hidup (tahun) Kabupaten/Kota
2003 2004 2005 2006 2007*
1 2 3 4 5 6 1. Lampung Barat 63,9 66,4 65.2 65.9 66,1 2. Tanggamus 66,1 67,1 67.7 67,7 68,0 3. Lampung Selatan 65,2 68,8 67.4 67,5 67,8 4. Lampung Timur 68,1 69,3 69.4 69,4 69,6 5. Lampung Tengah 67,3 67,8 68.5 68,6 68,9 6. Lampung Utara 65,4 66,7 66.9 67,1 67,2 7. Way Kanan 66,3 67,8 68.5 68,7 68,7 8. Tulang Bawang 64,9 66,4 67.3 67,8 68,1 9. Bandar Lampung 67,9 68,6 69.9 69,4 69,7 10. Metro 71,8 71,8 71.9 71,9 72,1 11. Pesawaran - - - - -
Propinsi Lampung 66,2 67,6 68.0 68,5 69,1 Sumber : BPS Propinsi Lampung Ket. * Data AHH tahun 2007 bersifat data sementara. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka harapan hidup
propinsi Lampung tahun 2003-2007 terus meningkat. Jika data dilihat distribusinya per kabupaten/kota maka UHH tertinggi tahun 2007 terbesar di Kota Metro dan terrendah di Kabupaten Lampung Barat.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
49
Grafik 4.2.Trend Angka Harapan Hidup di Propinsi Lampung
Tahun 2002 - 200768
66,267,6 68,5 69,1
0
25
50
75
2003 2004 2005 2006 2007
sumber : BPS Propinsi Lampung. Ket. Data tahun 2007 : data sementara
4. 2. KEMATIAN / MORTALITAS
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan dengan tingkat kesakitan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah :
1. Sosial ekonomi 2. Pendidikan 3. Perilaku Hidup Sehat 4. Lingkungan 5. Upaya Kesehatan 6. Fertilitas.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
50
Gambaran lebih jelas tentang situasi derajat kesehatan penduduk yaitu angka kesakitan dan kematian dijelaskan dalam uraian dibawah ini :
A. Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate ( AKB /IMR)
Angka kematian bayi (AKB) di Propinsi Lampung menunjukkan kecenderungan perbaikan yang cukup berarti. Perkiraan pada tahun 2000 berdasarkan proyeksi penduduk BPS menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2001 yaitu sebesar 41 perseribu kelahiran hidup. Dan pada tahun 2002 mengalami sedikit peningkatan yaitu 42 perseribu kelahiran hidup sedangkan tahun 2003 AKB meningkat menjadi 55 perseribu kelahiran hidup. Berdasarkan hasil proyeksi angka kematian bayi pada tahun 2005 sebesar 28 kemudian sedikit meningkat pada tahun 2006 sebesar 28,5. Hasil ini belum mencapai yang ditargetkan yaitu 42 per 1.000 KH, dan target Lampung Sehat 2010 yaitu 40 per 1.000 KH. Pada grafik dibawah ini belum representatif menggambarkan trend/kecenderungan kematian bayi di provinsi Lampung karena sumber datanya berbeda.
Grafik 4.3. Trend Angka Kematian Bayi di Propinsi Lampung
Tahun 2000 - 2006
28,528
5549
41 42
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2000 2001 2002 2003 2005 2006
sumber : BPS Prop. Lampung. Data tahun 2005 & 2006 berasal dari Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
51
Grafik 4.3.A. Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Propinsi Lampung dan Indonesia Tahun 2000-2025
0 5
10 15 20 25 30 35 40
Lampung 36 28 22 18 15 Indonesia 36 28 23 18 15
2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
Berdasarkan grafik 4.3.A. diatas dapat dilihat bahwa AKB propinsi Lampung dan Indonesia dari tahun 2000-2025 mengalami penurunan dan ini merupakan hal yang baik dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Grafik 4.4. Persentase Penyebab Kematian Bayi Propinsi Lampung Tahun 2007
BBLR; 28,42
Asfiksia; 34,19
Lain2; 31,41
Pneumonia; 3,63TN; 0,64
Diare; 1,71
Sumber : Seksi Kesga bidang Yankes
Penyebab kematian bayi adalah BBLR: 28,42%, Asfiksia: 34,19%,
Pneumonia :3,63%, Diare :1,71%, TN :0,64% dan lain-lain : 31,41% sebagaimana grafik 4.4. diatas.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
52
02468
1012
kasu
s pe
r 1.0
00 K
H
Grafik 4.5. Kasus Kematian Bayi Per 1.000 KH Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
AKB 2,87 7,72 3,65 9,49 4,04 4,42 3,49 7,93 4,18 11,1
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSWR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Ket : Data pada grafik ini belum menggambarkan angka kematian per 1000 KH karena
bukan hasil survey. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007
Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa kota Metro kasus kematian bayi per 1.000 KH lebih besar jika dibandingkan dengan kab/kota lainnya sedangkan jika dilihat per kasusnya kabupaten Lampung Selatan yang terbesar kasusnya. Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan target 40 per 1.000 KH karena data diatas adalah data per kasus belum menggambarkan angka per 1.000 KH dan data AKB tahun 2004-2007 belum tersedia di BPS Propinsi Lampung, yang tersedia hanya data SDKI tahun 2002-2003 sebesar 55 per 1.000 KH.
0
50
100
150
200
250
Grafik 4.6. Jumlah Kasus Kematian Bayi Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
AKB 54 248 82 122 33 75 26 149 83 32
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007 Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
53
B. Angka Kematian Balita / AKABA Angka Kematian Balita (0-<5 tahun) adalah jumlah kematian anak umur
0-<5 tahun per 1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan. Estimasi angka kematian balita di Indonesia yang dihitung dari data Badan Pusat Statistik menunjukkan penurunan yang cukup berarti. Kecenderungan perbaikan kondisi ini terus berlanjut, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Angka Kematian Balita di Propinsi Lampung Tahun 1980 – 2003
Tahun Angka Kematian Balita per 1.000 KH
1980 1990 1995 1997
SDKI 2002-2003
147 86 75 43 64
Sumber : SP. 1980, 1990 & Estimasi Parameter Demografi Indonesia BPS, SDKI 2002-2003.
Data tahun 2004 - 2006 belum tersedia di BPS.
Hasil SDKI 2002-2003 menunjukan bahwa angka kematian balita: 64 per 1000 kelahiran hidup, angka ini belum mencapai target 58 per 1.000 KH. Berdasarkan grafik 4.6.A. jika dilihat kecenderungannya dari tahun 2003-2007 nampak berfluktuatif naik turun.
Grafik 4.6.A. Jumlah Kasus Kematian Balita Provinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
109
130
224199187
0
50
100
150
200
250
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th 2007
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
54
0
20
40
60
80
100
120
140
Grafik 4.7. Jumlah Kasus Kematian Balita Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
Jml Balita Mati 29 0 2 134 6 2 3 7 14 2
Kasus/1000 LH 1,54 0 0,09 10,42 0,73 0,12 0,4 0,37 0,7 0,69
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th 2007 dan Seksi Kesga. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)
C. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas.
Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas. Hasil survey demografi kesehatan Indonesia tahun 1994 menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada hasil SDKI 1997 angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dan hasil SDKI 2002-2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka yang didapat dari berbagai survey dapat dilihat pada tabel berikut:
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
55
Tabel 4.3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Nasional Per 100.000 Kelahiran Hidup
No. Penelitian/Survey Tahun AKI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Penelitian dari pencatatan 12 RS Pendidikan Ujung Berung (UNPAD) SKRT 1980 Kab. Sukabumi (UNPAD) SKRT 1986 SKRT 1992 SDKI 1997 SDKI 2002-2003
1997 – 1980 1978 – 1980
1982 1986 1992 1994 1997
2002-2003
370 170 150 450 425 390 373 307
Ket : Data tahun 2004 - 2007 belum tersedia di BPS.
AKI yang dihasilkan dari SDKI dan SKRT hanya menggambarkan angka nasional, tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut propinsi. Hasil SDKI 2002-2003 angka kematian ibu melahirkan (nasional): 307 per 100.000 kelahiran hidup, (target 150 per 100.000 KH). Jika dilihat trend kecenderungannya mulai tahun 2003 sampai dengan 2007 tampak menurun. Jumlah kematian ibu maternal tahun 2003 sebanyak 98 kasus meningkat menjadi 145 kasus pada tahun 2004 dan tetap sama pada tahun 2005 sebanyak 145 kasus dan menurun pada tahun 2006 sebanyak 134 kasus dan pada tahun 2007 sebesar 103 kasus.
0
10
20
30
Grafik 4.8. Jumlah Kasus Kematian Ibu Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
Jml Kematian Ibu 21 28 21 17 12 0 1 14 12 3
Kasus/100.000LH 0,0011 0,0009 0,0009 0,0013 0,0015 0 0,0001 0,0007 0,0006 0,001
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007
(pemekaran Kab. Lampung Selatan)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
56
D. Angka Kematian Kasar
Menurut hasil Perkiraan Parameter Demografi BPS, Angka Kematian Kasar di Propinsi Lampung pada periode tahun 1995-2000 (periode rujukan, perhitungan tengah tahun 1998 bulan Oktober) tercatat sebesar 7,1 permil dan pada tahun 2000 diperkirakan angka kematian kasar ini akan menjadi 6,5 permil. Dan th 2003 angka kematian kasar/CDR (Nasional): 10 permil (‰).
Dan berdasarkan parameter hasil proyeksi penduduk 2000-2025 angka kematian kasar terus meningkat, seperti grafik 4.9. dibawah ini.
Grafik 4.9. Estimasi Angka Kematian Kasar Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
0
1
2
3
4
5
6
7
8
k/k
CDR
0
10
20
30
40
50
60
70
Jml K
emat
ian
(000
)
CDR 5,2 4,3 4,8 5,0 5,6 6,9
Jml Kematian (000) 35,1 34,8 37,5 41,5 49,7 64,2
2000 2005 2010 2015 2020 2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
4.3. KESAKITAN / MORBIDITAS 1. Sepuluh Besar Penyakit Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk ke arah usia tua serta perubahan pola dan gaya hidup menyebabkan terjadinya transisi demografi epidemiologis, yang ditandai masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi. Selama tiga tahun berturut-turut (2004-2006) sepuluh besar penyakit terbesar pertama diduduki oleh penyakit infeksi akut lain pernafasan bagian atas,tahun 2004 sebesar 27,24%, tahun 2005 sebesar 29,88%, tahun 2006 sebesar 46,29%, tetapi pada tahun 2007 terbesar pertama yaitu diare sebesar
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
57
16,50%. Gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit pada tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Table 4.4. Sepuluh Besar Penyakit Di Propinsi Lampung Tahun 2007
No. Penyakit Jumlah % Rangking
1 2 3 4 5
1. Diare (termasuk tersangka kolera) 24.985 16,50 I
2. Gastritis 22.028 14,55 II
3. Infeksi akut Lain Pernafasan Atas 19.774 13,06 III
4. Lain-Lain 19.375 12,08 IV
5. Penyakit Lainnya 16.427 10,85 V
6. Penyakit Kulit Karena Jamur 13.611 8,99 VI
7. Infeksi Penyakit Usus yang lain 9.403 6,21 VII
8. Penyakit Mata Lainnya 9.151 6,04 VIII
9. Keracunan Makanan 8.339 5,51 IX
10. Penyakit Darah Tinggi 8.315 5,49 X Sumber : Laporan SP2TP Tahun 2007
2. P2 Diare
Penyakit diare masih menjadi masalah yang serius dan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kematian bayi dan balita di negara sedang berkembang termasuk negara Indonesia. Dan merupakan salah satu penyakit yang berpotensial menjadi KLB. Untuk itu perlu penanganan yang serius terutama penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan penderita, penggunaan oralit dan dan mengatasi dehidrasi di tingkat rumah tangga. Penanganan tidak hanya dilakukan secara kuratif tetapi juga preventif. Kematian tersebut terbanyak disebabkan oleh kekurangan vitamin A, dehidrasi, disentri dan diare persisten. UKBM merupakan salah satu bentuk upaya untuk penanggulangan diare.
Kecenderungan angka kesakitan (Insidens Rate/IR) diare di masyarakat selama tiga tahun (2003-2005) menunjukkan fluktuasi naik turun dan pada dua tahun terakhir (2006-2007) menunjukan peningkatan. per 1.000 penduduk. IR tahun 2007 sebesar 21,75%, jika dibandingkan dengan target
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
58
nasional, angka ini masih jauh dibawah angka nasional sebesar 374 per 1.000 penduduk. Walaupun IR tahun 2007 masih jauh dibawah angka nasional, upaya untuk meningkatkan kualitas tata laksana kasus diare dan perilaku hidup bersih sehat masyarakat harus terus dilakukan.
Berdasarkan hasil studi WHO 2007, kejadian diare dapat diturunkan melalui beberapa cara yaitu: 32% melalui peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45% melalui perilaku mencuci tangan pakai sabun, 39% melalui perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga.
Meningkatnya kasus diare tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 tidak terlepas dari indikator lain yang mempengaruhi yaitu cakupan rumah tangga ber-PHBS tahun 2007 sebesar 39,40%, persentase akses air bersih (keluarga yang diperiksa per KK seluruhnya) tahun 2007 sebesar 49,40% dan cakupan kepemilikan jamban tahun 2007 sebesar 65,03%.
Terlepas dari perkembangan ini, diare tetap merupakan penyebab kematian dan merupakan salah satu penyebab utama kurang gizi pada anak. Dehidrasi pada diare akut pada semua penyebab dan semua kelompok umur dapat ditangani secara aman dan efektif, dengan cara yang sederhana melalui Upaya Rehidrasi Oral (URO ).
Grafik 4.10. CFR (Case Fatality Rate) Diare Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0,001
0,007
0,004
0,0080,007
00,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,009
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Bidang P3PL Dinkes Prop. Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
59
Untuk angka kematian (CFR) karena diare berfluktuatif naik turun dari tahun 2002-2007, tahun 2003 sebesar 0,001%, tahun 2004 sebesar 0,007%, tahun 2005 sebesar 0,004%, tahun 2006 sebesar 0,008% dan tahun 2007 sebesar 0,007% dan angka masih dibawah angka nasional 19 per 1.000 penduduk.
Untuk pengobatan (oralit & infus) meningkat dari tahun 2003 s/d 2005 menunjukan fluktuasi naik turun, tetapi dua tahun terakhir tahun 2006-2007 menunjukan peningkatan. Untuk pemakaian cairan Oralit belum maksimal, untuk idealnya pemakaian cairan Oralit tersebut adalah 5-6 bungkus per penderita dan untuk pemakaian cairan infus kurang dari satu botol per penderita. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5
Distribusi kasus Diare dan Penggunaan Oralit Tahun 2003 – 2007
Kasus Pengobatan Tahun
Penderita Meninggal Oralit(bungkus) Infus CFR (%) IR / 1000
2003 99.844 1 453.596 4.797 0,001* 14,86
2004 107.252 7 457.201 4.569 0,007 15,96
2005 67.056 3 69.702 1.020 0,004 9,98
2006 151.655 12 619.551 6.320 0,008 20.49
2007 159.929 10 696.910 10.046 0,007 21,94 Sumber : Lap. Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota. Keterangan : * revisi dari P3PL
Grafik 4.11.IR Diare Pada Balita Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung 2007
0
10
20
30
40
50
IR Diare per kab/kota 42,81 15,15 16,41 30,5 7,24 28,2 22,48 23,85 11,71 39,55 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
60
Tabel 4.5.A. Distribusi Kasus Diare dan Penggunaan Oralit Per Kabupaten/Kota Tahun 2007
Sumber : Bidang P3PL Dinkes Prop. Lampung
Kasus Pengobatan No Kabupaten/Kota Penderita Mati Oralit
(bgks) infus
CFR (%)
1 Bandar Lampung 34.766 5 161.743 965 0
2 Lampung Utara 17.153 0 91.764 1.641 0
3 Lampung Selatan 20.315 4 77.396 430 0,020
4 Lampung Tengah 19.035 0 48.906 18 0
5 Lampung Barat 2.760 0 15.053 950 0
6 Tulang Bawang 21.836 0 122.469 3.439 0
7 Tanggamus 19.711 1 83.941 1.426 0,005
8 Way Kanan 8.155 0 29.494 364 0
9 Lampung Timur 10.972 0 49.742 813 0
10 Metro 5.222 0 16.402 0 0
Propinsi 159.929 10 696.910 10.046 0,007
Melihat tabel diatas maka kasus kematian akibat diare hanya terjadi di dua Kabupaten yaitu Lampung Selatan dan Tanggamus.
Grafik 4.11.A.Trend Persentase Balita Dengan Diare Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
0
50
100%
% Ditangani 100 99,82 100 91,65 100
Target 60 60 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik 4.11. diatas dapat diketahui bahwa IR tahun 2007 terbesar terjadi di kota Bandar Lampung dan terendah di Kabupaten Lampung Barat, sedangkan berdasarkan grafik 4.11.A. tampak bahwa trend persentase balita dengan diare ditangani dari tahun 2003-2007 berfluktuatif naik turun.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
61
3. P2 DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada umumnya dan propinsi Lampung pada khususnya, yang cenderung meningkat jumlah penderitanya dan semakin luas penyebarannya serta berpotensi menimbulkan KLB. Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Sebagaimana diketahui bahwa obat dan vaksin untuk DBD sampai saat ini belum ada, pengobatan terhadap penderita DBD hanya bersifat simptomatis dan suportif, namun penyebab penyakit dan vektor penularnya sudah diketahui dan ada disebagian besar wilayah di propinsi Lampung, tetapi hingga saat ini pemberantasan penyakit DBD belum bisa dilaksanakan sampai tuntas. Hal ini berkaitan dengan perilaku dan cara pencegahan yang ada di masyarakat belum berjalan secara maksimal, artinya pemberdayaan masyarakat dengan koordinasi lintas sektor terkait dalam mengantisipasi penyakit DBD belum bisa diandalkan. Hingga saat ini, surveilans epidemiologi DBD masih dihadapkan pada beberapa permasalahan, antara lain kasus-kasus yang dilaporkan dengan diagnosa DBD, tidak semuanya didukung dengan pemeriksaan laboratorium klinik, terutama adanya peningkatan hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria yang ditetapkan oleh WHO. Hal ini menyebabkan pengelompokan penderita dan pelaporan Demam Dengue (DD), DBD atau Dengue Schok Syndrom (DSS) belum terlaksana seperti yang diharapkan. Selain itu kasus-kasus yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan serologis jumlahnya masih sangat sedikit. Laporan tersangka DBD yang dikirim berjenjang sangat penting artinya dan dimaksudkan untuk tindakan kewaspadaan seperti pemantauan perkembangan diagnosis (DD, DBD, DSS atau bukan semuanya) di unit pelayanan kesehatan maupun Dinas Kesehatan. Selain itu juga untuk pencarian informasi kemungkinan adanya kasus tambahan dan penyuluhan agar tidak terlambat dalam pencarian pertolongan dan penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Fungsi laporan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
62
yang lain adalah untuk tindak lanjut penyelidikan epidemiologi (PE) dan penanggulangan fokus guna membatasi penyebaran penyakit sekaligus sebagai pelaporan
Pada tahun 2007 menunjukkan terjadi peningkatan kasus jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan kasus ini kemungkinan disebabkan rendahnya upaya preventif masyarakat dalam ber-PHBS terutama dalam PSN dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan setiap kasus DBD yang terjadi di lingkungannya ke Puskesmas sebagai upaya mencegah penularan.
Jika dilihat kecenderungan Insidens Rate/IR dan CFR selama empat tahun nampak berfluktuatif naik turun dan pada dua tahun terakhir terjadi peningkatan. IR tahun 2007 masih jauh dari yang ditargetkan yaitu 20 per 1.000 penduduk untuk daerah endemis dan 5 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Sedangkan CFR tahun 2007 telah mencapai target yang dietapkan yaitu <1%. Angka bebas jentik (ABJ) tahun 2007 sebesar 91,21%, angka ini telah mencapai target tahun 2007 sebesar 80%.
Tabel 4.6 Situasi kasus DBD Propinsi Lampung Tahun 2003 – 2007
K a s u s
Tahun Penderita Meninggal
IR/100.000 CFR (%)
ABJ
2003 624 16 9,29 2,6 87
2004 912 14* 13,19 1,54 64,93
2005 696 10 9,97 1,46 67,61
2006 1.402 14 18.94 1.02 83.77
2007 4.470 24 61,32 0,5 91,21 Sumber : Laporan Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan Kab/kota
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa IR terbesar yaitu Kota Metro dan terendah yaitu Kabupaten Lampung Barat.
Dampak perubahan iklim berpengaruh juga terhadap perkembangan penyakit termasuk gejala klinis/simptomatis penyakit termasuk DBD. Gejala
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
63
klinis/simptomatis penyakit DBD saat ini sulit dilihat, dalam penegakan diagnosa perlu didukung oleh pemeriksaan laboratorium.
Kegiatan yang paling efektif dan efisien adalah dengan mencegah terjadinya penularan dengan melibatkan/lebih memberdayakan peran serta masyarakat, disamping juga kerjasama lintas sektor dan pihak swasta. Dengan demikian tanggungjawab dalam pengendalian penyakit DBD bukan hanya pihak Pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu diperlukan suatu wadah/organisasi yang bergerak dalam pencegahan penyakit DBD yang terdiri lintas sektor, dimana koordinatornya adalah dari unsur pemerintahan dengan fungsi mengkoordinir kegiatan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui “3M” dan lain-lain.
Grafik 4.12. IR Penderita DBD Per 100.000 Penduduk Propinsi Lampung tahun 2007
0
50
100
150
200
250
300
350
400
IR/100.000 pddk 245,3 24,23 47,06 44,64 5,77 41,72 14,33 40,77 12,92 379,4 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Di propinsi Lampung, organisasi yang bergerak dalam pencegahan
DBD bernama Pokjanal (Kelompok kerja operasional) DBD. Keberadaan Pokja/Pokjanal DBD yang ada selama ini belum menunjukan kinerja yang optimal.Hal ini terlihat bahwa bila terjadi kasus DBD, masyarakat menganggap bahwa tindakan penanggulangan utamanya adalah fogging oleh jajaran kesehatan. Jadi di sini masyarakat belum menganggap tindakan preventif itu lebih efektif.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
64
Dengan demikian, maka tugas untuk mensosialisasikan dan memberdayakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kewajiban dari Pokjanal DBD masing-masing daerah. Dan perlu menanamkan bahwa PSN jauh lebih efektif dari tindakan kuratif termasuk fogging yang fungsinya terbatas.
Jadi upaya yang dilakukan untuk pemberantasan DBD yaitu dengan meningkatkan kualitas tatalaksana kasus, menyediakan bahan insektisida dan larvasida, mengoptimalkan peran Pokjanal Pokja DBD yang sudah ada serta mengembangkan peran serta masyarakat termasuk swasta serta LSM, sebagai daerah perlintasan antara Jawa-Sumatera, maka kegiatan surveilans khususnya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB harus disiagakan dan ditingkatkan kualitasnya di semua jajaran.
Grafik 4.12.A.Trend Persentase Penderita DBD Yang Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
% Ditangani 100 100 99 100 100
Target 80 80 80 80 80
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik diatas tampak bahwa persentase penderita DBD yang ditangani selama tiga tahun 2003-2007 telah mencapai target.
4. P2 Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mempengaruhi angka kesakitan bayi, anak balita dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Karena itu malaria termasuk salah satu prioritas dalam upaya
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
65
pemberantasan penyakit menular yang menjadi bagian integral dalam program pembangunan bidang kesehatan.
Malaria secara epidemiologi merupakan penyakit menular yang lokal spesifik, pada sebagian daerah propinsi Lampung merupakan daerah endemis yang mempunyai daerah yang berpotensi untuk berkembangnya penyakit malaria seperti daerah-daerah pedesaan yang mempunyai rawa-rawa, genangan air payau di tepi laut dan tambak-tambak ikan yang tidak terurus, kecuali beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Barat yang merupakan persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu perlu upaya pengendalian untuk menurunkan/menekan masalah malaria. Di Propinsi Lampung salah satu daerah endemik malaria adalah Kabupaten Lampung Selatan.
Sebagai daerah endemik malaria di luar Jawa dan Bali, program pemberantasan malaria dilakukan secara PCD (Passive Case Detection), upaya ini kelihatannya kurang efektif mengingat terbatasnya cakupan Puskesmas dalam upaya penemuan kasus untuk pengobatan penderita disamping semakin meluasnya kasus resistensi obat malaria sedangkan biaya untuk kegiatan pemberantasan vektor (penyemprotan rumah) memerlukan biaya yang sangat tinggi karena diperlukan cakupan satu kesatuan epidemiologi yang dapat meliputi area yang sangat luas.
Gambaran insiden malaria di Propinsi Lampung sampai saat ini masih menggunakan indikator AMI (Annual Malaria Incidens) yang berdasarkan pada kasus– kasus klinis, belum menggunakan indikator API(Annual Paracite Incidens). Jika dilihat selama 5 tahun (2003-2007) terakhir angka AMI cenderung fluktuatif (Tabel 4.7). Fluktuatif insidens malaria di propinsi Lampung diduga juga disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan bakau, banyaknya tambak-tambak terlantar serta tingginya mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis, terutama para pekerja pada sektor perikanan/tambak dan perkebunan. Sampai saat ini belum dilakukan pemetaan tempat perindukan nyamuk malaria, sehingga belum diketahui pasti jenis maupun luas tempat-tempat perindukan tersebut.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
66
AMI propinsi Lampung tahun 2007 sebesar 7,62 per 1.000 penduduk, angka ini belum mencapai target sebesar 5,5 per 1.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan angka nasional (<50 ‰) AMI di propinsi Lampung masih relatif rendah termasuk Low Insidens Area, akan tetapi beberapa wilayah angka kesakitannya masih cukup tinggi.
Tabel 4.7. Situasi Malaria di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
No. Tahun Malaria Klinis AMI (0/00) SPR (%)
1 2003 49.404 6,92 27,4
2 2004 61.110 8,84 53,08
3 2005 56.802 8,13 44,11
4 2006 49.107 6,64 31
5 2007 54.685 7,50 36,80 Sumber : Seksi P2 bidang P3PL & profil Kesehatan Kab/kota
Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan di Puskesmas
dalam kegiatan Passive Case Detection (PCD), didapatkan gambaran Slide Positive Rate (SPR) dan AMI yang cenderung berfluktuatif naik turun mulai tahun 2003 s/d tahun 2007.
Grafik 4.13. AMI Per 1.000 Penduduk Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung tahun 2007
0
5
10
15
20
Per
1000
Pdd
k
AMI/1000 Pddk 12,86 8,51 0,98 11,35 7,97 7,13 11,5 14,51 0,61 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab.
Lampung Selatan)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
67
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa AMI tertinggi adalah Tanggamus dan terendah adalah Lampung Timur, sedangkan untuk kota metro tidak ada kasus. Persentase malaria yang diobati sebesar 100%, angka ini telah mencapai target.
Grafik 4.14. Jumlah Kasus Malaria Klinis Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
M. Klinis 10.448 11.418 1.140 6.383 3.041 5.519 4.173 11.990 573 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)
Grafik 4.15.Trend Persentase Penderita Malaria Yang Diobati dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
020406080
100%
% Diobati 100 77,12 94,61 100 97,62
Target 100 100 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
Berdasarkan grafik 4.15. diatas dapat dilihat bahwa selama lima tahun
terakhir malaria diobati cenderung berfluktuatif naik turun dan pada tahun 2007 belum mencapai target.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
68
5. P2 Rabies
Rabies juga merupakan salah satu penyakit Zoonosa tertua di dunia. Sejak berpuluh-puluh abad yang lalu sampai saat ini rabies merupakan penyakit yang ditakuti oleh masyarakat. Apabila orang terinfeksi rabies, akan selalu diakhiri dengan kematian karena sampai saat ini rabies belum ada obatnya. Angka kematian atau CFR rabies pada manusia 100%.
Berdasarkan tabel 4.8. di bawah ini terlihat bahwa kasus rabies selama lima tahun berfluktuatif naik turun. Pada tahun 2007 terjadi 3 kasus (2 kasus di kabupaten Lampung Selatan dan 1 kasus di kabupaten Way Kanan).
Tabel 4.8
Situasi kasus GHTR & Rabies di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
Pengobatan Tahun GHTR Rabies
VAR VAR & SAR
1 2 3 4 5
2003 906 0 804 0
2004 838 7 771 20
2005 958 8 753 9
2006 733 2 466 0
2007 926 3 695 0
Sumber : Laporan evaluasi program P3PL
Upaya penanggulangan Rabies yaitu perlunya komitmen dari seluruh instansi terkait, mengoptimalkan kinerja TIKOR Rabies (sesuai SK bersama 3 Departemen), sosialisasi hasil kebijakan dalam pemberantasan penyakit rabies yang melibatkan lintas sektor ke masyarakat, hewan penular rabies divaksin, memaksimalkan penanganan pertama (tata laksana kasus). 6. P2 TB Paru
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar kuman menyerang ke paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
69
Penyakit TBC masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia, menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, menunjukkan bahwa penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia serta merupakan penyakit nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi.
Penanggulangan TB Paru dilaksanakan dengan Strategi DOTS. sesuai dengan rekomendasi WHO yang terdiri atas 5 komponen yaitu Komitmen politis, diagnosis TB dengan mikroskopis, PMO, kesinambungan ketersediaan AOT dan Pencatatan pelaporan yang baik dan benar. Dengan adanya program Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dalam penanggulangan TB Paru maka pengembangan Unit Pelayanan Kesehatan telah mulai ditingkatkan jumlahnya.
Berdasarkan tabel 4.9. dibawah diketahui bahwa angka BTA positif pada tahun 2003-2007 cenderung berfluktuatif naik turun, sedangkan angka konversi dan kesembuhan nampak berfluktuatif naik turun. Untuk mencapai target perlu dilakukan berbagai upaya. Upaya yang dilakukan harus terus diperbaiki dan ditingkatkan karena angka kesembuhan TB Paru BTA + ini belum mencapai target ≥ 85%.
Jika jumlah TB paru klinis dibandingkan antara kabupaten/kota maka Kota Bandar Lampung dengan kasus terbesar dan Kota Metro dengan kasus terkecil, sedangkan BTA positifnya terbesar adalah Kota Bandar Lampung dan terkecil adalah Kota Metro, lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.9. Situasi P2 TB Paru di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
No. Tahun Jumlah BTA+ Konversi (%) Sembuh (%)
1 2003 1.912 80,8 77
2 2004 2.756 85 83
3 2005 3.648 87 59,64
4 2006 4.611 85,5 84,80
5 2007 4.539 87 82,29 Sumber : Evaluasi Program P3PL
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
70
Grafik 4.15. Angka Konversi TB Paru Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
0
50
100
Konversi 93 82 92 98 84 91 66 85 81 73
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Evaluasi Bidang P3PL. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)
Angka konversi yaitu presentase TB Paru BTA positif yang mengalami konversi menjadi BTA negative setelah menjalani masa pengobatan intensif. Berdasarkan grafik 4.15. dapat dilihat bahwa angka konversi pada tahun 2007 tertinggi yaitu Kabupaten Lampung Utara dan terendah yaitu Kabupaten Way Kanan.
Grafik 4.15.A. Distribusi Persentase TB Paru Sembuh Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Lampung Tahun 2007
0
50
100
% Sembuh 87 80 86 95 79,35 84 55 85 73 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Evaluasi Bidang P3PL. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab.
Lampung Selatan)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
71
Grafik 4.15.B. Distribusi Persentase CDR Provinsi Lampung Tahun 2004-2007
0
30
60
% CDR 28 35,7 41,3 40,5
2004 2005 2006 2007
Sumber : Evaluasi Bidang P3PL
Grafik 4.15.b. diatas menunjukan bahwa CDR Penemuan penderita
baru TBC BTA positif provinsi Lampung selama tiga tahun persentasenya meningkat tetapi pada tahun 2007 sedikit menurun menjadi 40,5%, persentase ini masih jauh dari yang ditargetkan yaitu sebesar 70%. Dalam upaya-upaya peningkatan di masa mendatang, diharapkan peran dari seluruh pihak terkait untuk bersama mengatasi penanggulangan program TBC sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam hal ini peningkatan peran Gerdunas Propinsi dan kab/kota, Pengawas supervisor/wasor kabupaten/kota agar dapat menganalisa PRM/PPM yang mempunyai error rate 5% dan meningkatkan jumlah PRM/PPM yang melakukan cross check, menguatkan jejaring Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas dalam rangka pelaksanaan DOTS.
7. P2 HIV (HUMAN IMUNODEFECIENCY) DAN AIDS (ACQUIRED IMMUNE
DEFECIENCY SYNDROME)
Penyakit HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual yang belum ditemukan obatnya dan mempunyai dampak sosial yang sangat berat. Salah satu tujuan program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh Penyakit Menular Langsung dan mencegah
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
72
penyebaran serta mengurangi dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.
Penyakit Seksual termasuk infeksi HIV dan AIDS merupakan salah satu program yang menjadi prioritas yang dilaksanakan di Propinsi Lampung. Kegiatan dalam penanggulangan penyakit seksual ini dilaksanakan dengan penemuan dan pengobatan penderita baik secara pasif di puskesmas maupun secara aktif dengan melakukan survey dengan sasaran kelompok resiko tinggi seperti Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) eks lokalisasi, narapidana, karyawan tempat hiburan, panti pijat, diskotik, siswa sekolah menengah Umum (SMU) dan lain sebagainya.
Tabel 4.10.
Situasi kasus Sifilis dan HIV Propinsi Lampung tahun 2000– 2007
No. Tahun Sifillis HIV / AIDS
4 2003 68 31
5 2004 62 20
6 2005 75 25
7 2006 79 12
8 2007 114 87 Sumber : Evaluasi Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kasus HIV/AIDS 2000-2007 berfluktuatif naik turun dan cakupan HIV/AIDS ditangani sebesar 100%, lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.20. Persentase Kasus HIV (Prevalensi HIV) Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung tahun 2007
0,0001
% HIV (PR HIV) 0,0234 0,0004 0,0003 0,0030 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab.
Lampung Selatan)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
73
Berdasarkan grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa prevalensi terbesar
yaitu kota Bandar Lampung, hal ini dimungkinkan karena kota Bandar Lampung adalah daerah yang beresiko lebih cepat terjadi penyebaran. Prevalensi HIV tahun 2007 Provinsi lampung sebesar 0,002 telah mencapai target yang ditetapkan yaitu <1.
Kegiatan penanggulangan HIV & AIDS yang meliputi pencegahan, pelayanan dan penunjang belum semua bisa optimal terlaksana di propinsi Lampung. Kota Bandar Lampung yang cukup lengkap melaksanakan kegiatan pelayanan, hal tersebut dikarenakan banyak di bantu oleh LSM aktif SSG, JAPAL. Sebagai RS rujukan, RS Abdul Muluk melaksanakan pelayanan: VCT, ART, OI, gizi, paliatif, perawatan laboratorium, dukungan case manajemen, sedangkan RS Jiwa, Puskesmas Panjang, Puskesmas Sukaraja pelayanannya terbatas, hanya melaksanakan VCT. LSM SSG, JAPAL selain melakukan VCT, LSM ini juga melakukan home base care, untuk memberikan dukungan terhadap ODHA.
Grafik 4.21. Persentase HIV Yang Ditangani Di Propinsi Lampung tahun 2007
0
50
100
% HIV Ditngni 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
IMS adalah infeksi menular seksual yang akan ditularkan dari seseorang kepada orang lain dimana jalur utamanya adalah melalui hubungan seksual. IMS akan meningkatkan resiko seseorang terkena HIV dari hubungan seksual menjadi 2-10 kali lipatnya. Jika seseorang terkena IMS, maka pada kulit/mukosa permukaan organ reproduksi/seksualnya akan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
74
terdapat infeksi. Dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan inflamasi atau proses peradangan. Jika terjadi peradangan maka akan banyak sekali sel darah putih yang berkumpul di permukaan. Sel darah putih sendiri sangat disukai oleh virus HIV. HIV akan segera berlekatan dengan sel-sel darah putih, sehingga proses masuknya virus HIV dalam tubuh manusia dipercepat. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk memutuskan penyebaran HIV adalah dengan memutuskan mata rantai penyebaran IMS. Penyakit infeksi menular seksual tahun 2007 sebanyak 442 kasus dan yang diobati sebesar 100% dan telah mencapai target 100%.
Indikator lain dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS yaitu persentase donor darah diskrining HIV/AIDS tahun 2007 sebesar 100% (target 100%). Jumlah pendonor darah tahun 2007 sebanyak 46.674 dengan persentase positif sebesar 0,33%.
8. P2 ISPA
Tujuan Program Pemberantasan Penyakit ISPA adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada balita. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu program yang dilaksanakan di Propinsi Lampung dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu pneumonia berat ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat, tarikan dinding dada ke dalam stridor, pneumonia ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat, bukan pneumonia ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dada ke dalam dan tanpa nafas cepat.
Pelaksanaan Program P2 ISPA mencakup penemuan dan pengobatan penderita (Care Seeking) karena penyakit ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama ini dapat dilihat dari kasus ISPA yang masih cukup tinggi. Penemuan dini penderita ISPA dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi untuk mencapai tujuan program yakni menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ISPA, hal ini akan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
75
lebih baik bila ditunjang dengan program MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Grafik 4.22. Jumlah Kasus Pneumonia Pada Balita Provinsi Lampung Tahun 2007
0
1000
2000
3000
4000
5000
Pneu Balita 4653 501 1396 266 85 259 1157 294 1126 202
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007 Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
Grafik 4.22.A.Trend Persentase Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani dan Targetnya Di Propinsi
Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100%
% Ditangani 100 100 100 100 98,66
Target 65 65 20 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik 4.22. diatas dapat dilihat bahwa kasus Pneumonia
tertinggi yaitu Kota Bandar Lampung dan terendah yaitu Kabupaten Lampung Barat, untuk kota Bandar Lampung perlu terus meningkatkan upaya penurunan kasus melalui preventif, promotif dan kuratif, sedangkan berdasarkan grafik 4.22.A. diatas tampak bahwa cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani belum mencapai target yang ditetapkan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
76
9. P2 Filariasis
Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang hidup di saluran kelenjar getah bening (limfe), ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat pengobatan dengan baik dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik pada perempuan maupun pada laki-laki. Akibatnya dapat menimbulkan stigma dan penderita tidak dapat bekerja secara optimal, menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.
Seluruh wilayah Indonesia, termasuk Propinsi Lampung mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit kaki gajah, karena cacing penyebabnya dan nyamuk penularnya tersebar luas di wilayah ini. Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini dapat meningkatkan penularan dan penyebarluasan penyakit kaki gajah. Hal ini terjadi karena timbulnya berbagai kerusakan lingkungan seperti banyaknya tambak ikan yang tidak terawat, pembabatan hutan, banjir dan lain sebagainya sehingga memperluas habitat nyamuk penularnya.
Saat ini di Indonesia telah ditemukan tiga species cacing yang menginfeksi manusia yaitu Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori. Pemberantasan filaria di Indonesia dimulai sejak tahun 1970 dan sampai saat ini secara program terutama dilakukan dengan cara pengobatan massal dengan menggunakan DEC (Diethyl Carbamazine Citrate). Selain obat utama tersebut perlu diberikan obat-obat pendukung seperti antibiotik, antipiretik dan lain-lain. Untuk pengobatan dengan dosis standart yang disarankan WHO di daerah endemis filariasis adalah DEC dosis tunggal 6 mg/kg BB ditambah albendazole 1 tablet (400 mg) serta paracetamol 1 tablet (500 mg) sesuai takaran.
Untuk memberantas penyakit kaki gajah sampai tuntas, WHO telah menetapkan kesepakatan global yang diharapkan pada tahun 2020 penyakit
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
77
ini sudah tereliminasi. Untuk provinsi Lampung kegiatan yang sudah dilakukan adalah survei pengambilan darah jari untuk menemukan daerah yang kemungkinan tersangka endemis filariasis.
Grafik 4.23. Jumlah Kasus Filariasis dan Ditangani Propinsi Lampung Tahun 2007
0
10
20
30
40
filariasis 0 0 3 1 3 1 0 0 34 0
% Ditangani 0 0 3 1 3 1 0 0 34 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
Berdasarkan grafik 4.23. diatas dapat dilihat bahwa kasus filariasis masih ada di tujuh kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Utara, Lampung Barat, Tulang Bawang, Lampung Timur. Jumlah kasus filariasis tahun 2007 sebesar 42 kasus, daerah dengan kasus terbesar yaitu di Kabupaten Lampung Timur, karena merupakan daerah endemis dan sifat penyakitnya menahun/kronis.
Grafik 4.23.A.Trend Persentase Kasus Filariasis Yang Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-
2007
0
50
100%
% Ditangani 100 79,41 97,83 91 100
Target 90 90 90 90 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
78
10. P2 Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek sosial. Hingga akhir tahun 2006 penderita kusta tercatat sebanyak 176 penderita dengan angka prevalensi sebesar 0,25 per 100.000 penduduk. Angka prevalensi ini sudah dibawah angka prevalensi eliminasi, namun bila dilihat indikator lainnya seperti angka kesembuhan dan proporsi cacat tingkat 2 masih menunjukkan adanya penemuan yang terlambat di masyarakat sehingga upaya yang lebih terarah perlu segera dilakukan.
Untuk tahun 2007 jumlah kasus 240 dengan case detection rate 0,31 per 10.000 penduduk. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release From Treatment/RFT) serta angka kesakitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk. Untuk tahun 2007 indikator yang ingin dicapai yaitu angka Prevalensi mencapai < 1 per 10.000 penduduk, RFT Rate >90% dan Proporsi Cacat Tingkat II Penderita baru menurun menjadi < 10 %.
Grafik 4. 24.Distribusi Jumlah Penderita dan RFT Kusta Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
Penderita 16 53 69 9 6 61 12 11 3 0
RFT 4 24 12 3 2 4 0 5 3 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
79
Grafik 4.24 diatas menunjukan bahwa kasus kusta terbesar di Kabupaten Lampung Tengah dan terkecil di Kabupaten Lampung Timur, sedangkan RFT terbesar di Kabupaten Lampung Selatan dan terkecil di Kabupaten Way kanan, sedangkan kota Metro memiliki nol kasus.
Grafik 4.25. dibawah menunjukan bahwa persentase RFT kusta terbesar di Kabupaten Lampung Timur dan terkecil di Kabupaten Way Kanan.
Grafik 4.25. Persentase RFT Kusta Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Th. 2007
0
50
100
% RFT 25 45,28 17,39 33,33 33,33 6,56 0 45,45 100 0
Bdl LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
Persentase penderita kusta selesai berobat tahun 2007 propinsi Lampung sebesar 23,75%%, cakupan ini belum mencapai target yang ingin dicapai yaitu >90%, jika dilihat trendnya mulai tahun 2003-2007 nampak terjadi penurunan, seperti pada grafik 4.26. dibawah ini.
Grafik 4.26.Trend Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT Rate) dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
0
50
100%
% Ditangani 61,47 55,33 36,05 40,46 23,75
Target 90 90 50 50 90
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
80
11. AFP (Acute Flaccid Paralysis)
Program eradikasi polio merupakan suatu upaya kerjasama global. WHO, UNICEF (United Nations Children’ s Fund), Rotary Internasional, the US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan sejumlah organisasi pemerintah maupun non pemerintah yang telah memberikan komitmen yang kuat kepada program ini..
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus-polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien. Pada akhirnya berdasarkan informasi yang didapat dari surveilans ini, Indonesia akan dapat menyatakan bebas polio. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun.
Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar kasus poliomyelitis bersifat non-paralitik atau tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Sebagian kecil saja dari kasus poliomyelitis yang menimbulkan kelumpuhan (Poliomielitis Paralitik). Dalam surveilans AFP, pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit poliomyelitis paralitik. Ditemukannya kasus poliomyelitis paralitik disuatu wilayah menunjukan adanya penyebaran virus-polio liar diwilayah tersebut.
Untuk meningkatkan sensitifitas surveilans AFP, maka pengamatan dilakukan pada semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid (layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Penyakit-penyakit ini yang mempunyai sifat kelumpuhan seperti poliomyelitis disebut kasus Accute Flaccid Paralysis (AFP) dan pengamatannya disebut sebagai Surveilans AFP(S-AFP). Surveilans AFP pada hakikatnya adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya seperti
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
81
kelumpuhan pada poliomielits dan terjadi pada anak berusia <15 tahun dalam upaya untuk menemukan adanya penyebaran virus polio liar.
Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih 1 pada anak berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate = 1 di Propinsi Lampung diperkirakan kasus lumpuh layuh yang ditemukan minimal ada 22 kasus.
0
6
12
Grafik. 4.27.Jumlah Kasus dan AFP Rate Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Th. 2007
kasus 5 7 7 8 3 3 2 3 1 4
AFPrate 2,05 1,55 1,91 4,06 2,33 1,14 1,55 1,08 0,34 10,61
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
Grafik 4.28. Trend AFP Rate Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
2
4
6
AFP
Rat
e
AFP Rate 1 1 4,45 2,54 1,8
Target 1 1 1 1 2
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Evaluasi Program Subdin P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
82
Berdasarkan grafik 4.27. diatas dapat dilihat bahwa AFP rate terbesar di Kota Metro dan terendah di Kab. Lampung Timur. AFP rate tahun 2007 sebesar 1,8 per 100.000 penduduk usia <15 tahun, angka ini mendekati target yang ingin dicapai yaitu 2 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun.
12. PD3I / PENYAKIT DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Diphteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah akibat PD3I. Untuk mencapai target nasional dan global dalam eradikasi, eliminasi dan reduksi terhadap PD3I, cakupan imunisasi harus dipertahankan setinggi-tingginya dan merata sampai mencapai tingkat Population Immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi. Kegagalan dalam menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I.
Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) adalah imunisasi. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah dapat dibasminya penyakit cacar dari Indonesia pada tahun 1974.
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Pada tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula kita dapat menekan penyakit polio, sidang WHA 1988 menetapkan Eradikasi Polio tahun 2000 dengan 3 strategi utama yaitu Imunisasi Rutin, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dan Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP).
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
83
Insidens rate PD3I pada tahun 2007 untuk penyakit campak, difteri, pertusis yaitu jumlah kasus dibagi jumlah balita dikali 10.000 balita, IR tetanus neonaturum yaitu jumlah kasus dibagi jumlah lahir hidup dikali 1.000 lahir hidup, sedangkan untuk IR hepatitis dan tetanus yaitu jumlah kasus dibagi jumlah penduduk dikali 100.000 penduduk. Berdasarkan grafik dibawah kasus PD3I terbesar yaitu kasus campak sedangkan jika dilihat insidens rate terbesar yaitu kasus pertusis.
0
5
10
15
Grafik. 4.29. Jumlah Kasus PD3I dan IR Propinsi Lampung Th. 2007
Kasus 2 59 12 16 734 0 178 2.164
IR 0,023 37,99 0,165 0,1 8,43 0 2,44 29,69
DIFTERI PERTUSIS TETANUST.NEONATO
RUMCAMPAK POLIO
HEPATITIS B
HEPATITIS KLINIS
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
12.1. Eliminasi Tetanus Neonaturum
Salah satu strategi peningkatan kesejahteraan anak adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian, yang salah satu penyebab utamanya adalah tetanus neonatorum. Sehubungan dengan itu Indonesia sejak tahun 1991 telah melaksanakan kegiatan eliminasi tetanus neonaturum (ETN) yang melibatkan tiga program penting yaitu imunisasi, Balita dan pra sekolah (Bapras) dan surveilans. Pada tahun 1995-1997 inseidens rate tetanus neonatorum yang dilaporkan berkisar antara 1,6-1,8/10.000 kelahiran hidup. Data ini diduga masih lebih rendah dari keadaan sebenarnya karena rendahnya laporan surveilans tetanus neonatorum.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
84
Upaya ETN diselenggarakan berdasarkan pendekatan resiko (risk approach) dengan strategi : Imunisasi TT ibu hamil dengan cakupan tinggi, pertolongan persalinan bersih dan mengidentifikasi daerah resiko tinggi tetanus neonatorum serta upaya perbaikan pada daerah tersebut. Surveilans epidemiologi memegang peranan yang sangat penting dalam mengidentifikasi daerah resiko tinggi dan memantau dampak intervensi program imunisasi TT, pertolongan persalinan bersih dan surveilans. Target insidens rate TN yang dilaporkan < 1/1.000 kelahiran hidup per tahun. Berdasarkan grafik 4.30. kasus Tetanus Neonaturum pada tahun 2007 sebanyak 16 kasus dan CFR sebesar 87%. Kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Tanggamus dan terendah di Kota Metro, dengan nol kasus.
0
1
2
3
4
5
Grafik. 4.30. Jumlah Kasus Tetanus Neonaturum Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung Th. 2007
Kasus 1 1 3 2 2 1 1 4 1 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
12.2. Reduksi Campak
Pada Sidang CDC/PAHO/WHO, tahun 1996 bahwa penyakit campak dapat dieradikasi karena satu-satunya pejamu (host)/reservoir campak hanya pada manusia, serta tersedia vaksin dengan potensi yang cukup tinggi yaitu efikasi vaksin 85% dan diperkirakan eradikasi dapat dicapai 10-15 tahun setelah eliminasi. Selanjutnya global Sidang WHA tahun 1998, menetapkan kesepakatan Eradikasi Polio (Erapo), Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
85
dan Reduksi Campak (Recam), dimana Reduksi campak di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit Campak masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, menurut SKRT tahun 1992 Campak merupakan penyakit nomor 5 penyebab kematian utama pada bayi dengan proporsi 3,3%, sedangkan pada SKRT 1995 dilaporkan bahwa penyakit ini menempati urutan ke-empat penyebab kematian anak balita dengan proporsi 4,1%. Meskipun cakupan imunisasi campak secara nasional sudah melebihi target, bahkan di beberapa propinsi melebihi 100%, namun KLB Campak masih sering dijumpai di beberapa daerah . Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi dengan cakupan imunisasi di atas target nasional (>80%) dan angka drop out di bawah angka nasional (<10%), tetapi frekuensi Kejadian Luar Biasa khususnya kasus PD3I termasuk Campak masih sering tejadi. Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata sampai di tingkat desa serta sistem surveilans yang baik diharapkan dapat menekan angka kejadian luar biasa kasus-kasus PD3I termasuk kasus Campak. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan surveilans Campak harus dilakukan untuk mempercepat tercapainya reduksi campak di Indonesia mengingat hal tersebut telah menjadi salah satu kesepakatan global.
Target angka kesakitan (IR) Campak < 50 / 10.000 balita dan angka Kematian (CFR) Campak < 2/10.000 balita. Berdasarkan grafik 4.30.A. dibawah dapat dilihat bahwa IR campak masih dibawah target yang ditetapkan. IR kasus campak pada tahun 2007 sebesar 8,43 per 10.000 balita dengan angka CFR 0%. Jika dikorelasikan cakupan imunisasi campak tahun 2007 sebesar 97,71% dengan kejadian campak sebesar 8,43 maka dimungkinkan 2,29% bayi yang tidak imunisasi campak tersebut menderita campak dan distribusi imunisasi yang tidak merata.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
86
0
5
10
15
20
Grafik 4.30.A. IR Kasus Campak Propinsi Lampung Tahun 2002 s/d 2007
IR/10.000 Balita 9,25 4,93 9,55 13,8 19,11 8,43
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota
4.4. STATUS GIZI
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dan sekaligus dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan gizi anak terutama anak balita. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita dan nantinya akan menghasilkan manusia produktif dan berkualitas.
Batas ambang yang digunakan untuk keempat status gizi (berdasarkan kesepakatan pakar gizi tahun 2000) adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan gizi lebih. Status gizi buruk pada balita merupakan kondisi yang selalu ditemui dimasyarakat, oleh karena itu persentase gizi buruk perlu terus ditekan hingga tidak melebihi 5%.
Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2006 persentase status gizi kurang sebesar 7,01%, angka ini cenderung turun dari tahun 2005 sebesar 10.10% cenderung turun jika dibandingkan dengan tahun 2004 (10,34%), tahun 2003 (11,47%) dan tahun 2002 (12,25%), sedangkan status gizi buruk pada tahun 2006 sebesar 1,88%, angka ini cenderung turun dari tahun 2005
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
87
sebesar 1.95%, cenderung naik bila dibandingkan dengan tahun 2004 (1,82%), tahun 2003 (1,12%) dan tahun 2002 (1,43%), status gizi baik tahun 2006 sebesar 88,79%, angka ini cenderung naik jika dibandingkan tahun 2005 sebesar 85.49%, tahun 2004 (84.07%), tahun 2003 (84.99%) dan tahun 2002 (83.63%) dan status gizi lebih tahun 2006 sebesar 2,81%, angka ini cenderung naik dari tahun 2005 sebesar 2.46%, tahun 2004 ( 2.33%), tahun 2003 (2.42%) dan tahun 2002 (2.69%). Data PSG tahun 2007 belum tersedia karena tidak dilakukan survey.
0
50
100
150
200
Grafik. 4.31. Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Th. 2007
Gizi Buruk 35 27 197 6 14 26 14 20 45 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik 4.31. diatas nampak bahwa kasus gizi buruk terbesar yaitu Lampung Tengah dan terendah yaitu Kota Metro. Tingginya kasus gizi buruk di Lampung Tengah disebabkan oleh banyak faktor yaitu ekonomi (kemiskinan), pengetahuan/perilaku, penyakit penyerta yang diderita balita dan meningkatnya kualitas pencatatan dan pelaporan.
Grafik 4. 32. Trend Kasus Gizi Buruk Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
0
200
400
600
Gizi Buruk 309 285 474 325 384
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
88
Berdasarkan grafik diatas tampak bahwa status gizi: balita gizi buruk selama lima tahun (2003 - 2007) berfluktuatif naik turun.
Grafik 4. 33. Trend Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang Di Propinsi Lampung Th. 1996 - 2006
0
10
20
30
Gizi Buruk 4,9 4,1 3,8 3,9 0,87 0,95 1,43 1,12 1,82 1,95 1,88
Gizi Kurang 29,6 19,7 17,4 16,6 13,8 13,3 12,3 11,5 10,3 12,1 7,01
'96 '97 '98 '99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06
Sumber : Seksi Gizi bidang Bina Yankes. Data tahun 2007 tidak tersedia karena tidak ada survey.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa prevalensi kasus gizi
buruk nampak berfluktuatif. Upaya kuratif dan rehabilitatif perlu terus dilakukan pada balita yang menderita gizi buruk dan upaya preventif kuratif pada penderita gizi kurang agar statusnya tidak beralih menjadi gizi buruk.
Berdasarkan laporan nasional hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 sebagi berikut : 1. Persentase balita menurut status gizi dengan indikator sebagai berikut :
a. Indikator BB/U (indikator yang menggambarkan status gizi yang bersifat umum/tidak spesifik) yaitu : gizi buruk sebesar 5,7%, gizi kurang sebesar 11,8%, gizi baik sebesar 78,3% dan gizi lebih sebesar 4,2%.
b. Indikator TB/U (menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis artinya muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, pola asuh yang tidak tepat, menderita penyakit secara berulang karena hygiene dan sanitasi yang kurang baik) yaitu : sangat pendek sebesar 22,6%, pendek sebesar 16,1%, normal sebesar 61,3%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
89
c. Indikator BB/TB (menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek seperti menurunya nafsu makan akibat sakit atau menderita diare), yaitu: sangat kurus sebesar 7,3%, kurus sebesar 6,4%, normal sebesar 70,2% dan gemuk sebesar 16,1%.
2. Status gizi WUS usia 15-45 tahun berdasarkan indikator Lingkar Lengan Atas (LILA). Prevalensi risiko KEK pada WUS provinsi Lampung sebesar 10,9%.
Masalah gizi yang utama lainnya adalah Anemia zat besi, kekurangan
vitamin A, gangguan akibat kekurangan Yodium.
1) Anemia Gizi Besi
Pemberian zat besi bagi ibu hamil merupakan upaya untuk menanggulangi kekurangan darah (anemia), karena setiap tablet pil zat besi/Fe atau dikenal dengan nama tablet tambah darah mengandung 200 mg Sulfas Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg asam folat. Kedua senyawa kimia tersebut berfungsi mensuplai kebutuhan mineral Fe dan membantu metabolisme tubuh selama kehamilan.
Berdasarkan Hasil Survey Cepat Anemia pada tahun 1997 diketahui bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil tercatat sebesar 73,74% yang berarti jauh lebih tinggi dari angka nasional sebesar 50,9%. Tingginya prevalensi ini selain disebabkan karena cakupan pil besi yang masih <90% juga disebabkan karena tingkat konsumsi protein dan sayuran hanya sebesar 4,3% (target 15,9%) dari total konsumsi energi perorang perhari (PKG, 1997).
Berdasarkan Susenas 2002 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi energi perorang perhari di propinsi Lampung mencapai 2.020 Kkal (91,90% dari AKG), sedangkan rata-rata konsumsi protein mencapai 51 gram (102% dari AKG). Dari waktu ke waktu tampak bahwa rata-rata konsumsi energi di propinsi Lampung menunjukan gambaran yang fluktuatif. Pada tahun 1996
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
90
rata-rata konsumsi energi sebesar 2.081 Kkal, kemudian tahun 1999 sebesar 1.893 Kkal, tahun 2002 sebesar 2.020 Kkal. Berdasarkan laporan riskesdas tahun 2007, konsumsi energi dan protein per kapita per hari provinsi Lampung yaitu rerata konsumsi energi sebesar 1.375,7 kkal dan protein sebesar 47,7 gram.
Berdasarkan hasil Susenas 2004 di propinsi Lampung tercatat 70,4% ibu hamil telah minum pil besi. Namun demikian masih terdapat 29,6% yang tidak minum pil besi selama kehamilan. Ibu hamil yang minum pil besi banyak ditemukan di daerah perkotaan (77%) dibandingkan pedesaan (68,5%).
Pemberian zat besi kepada ibu hamil yang dianjurkan adalah minimal 90 butir selama kehamilannya dan pemberian ini biasanya diberikan secara bertahap serta paling baik diberikan pada trimester 3 (umur kandungan >7 bulan). Di propinsi Lampung pada tahun 2007 persentase ibu hamil yang minum pil besi sesuai anjuran yaitu hanya sekitar 79,43%.
Tabel 4.15. Persentase Ibu Hamil Yang Minum Pil Besi Tahun 2004
Minum Pil Zat Besi Daerah Tempat Tinggal
Ya Tidak Jumlah
Perkotaan 77,0 33,0 100
Pedesaan 68,5 31,5 100
Total 70,4 29,6 100 Sumber : Hasil Susenas 2004
Tabel 4.16. Persentase Ibu Kandung Balita Menurut Banyaknya Pil Zat Besi Yang Diminum Tahun 2004
Jumlah Pil Zat Besi Yang Diminum Daerah Tempat Tinggal
< 90 tablet ≥ 90 tablet Tidak Tahu
Perkotaan 51,0 29,3 19,7
Pedesaan 58,6 15,4 26,0
Total 56,8 18,8 24,4 Sumber : Hasil Susenas 2004
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
91
Grafik 4. 34. Status Anemia Gizi Besi Pada Bumil Menurut Kabupaten/Kota
Di Propinsi Lampung Th. 2004 (Survei Anemia, 2004)
60,969,7
79 78,6 72,383,2
59 58,767 71,9 69,7
0
20
40
60
80
100
Bdl LB LS Lteng Ltim LU Metro TGM TLB WK Prop.
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa status anemia gizi bumil tertinggi adalah kabupaten Lampung Utara 83,2% dan terendah 58,7%. Jika dibandingkan hasil survey anemia ibu hamil tahun 1997 dan 2004 memperlihatkan adanya penurunan sekitar 4,04%. Hasil ini memperlihatkan bahwa program penanggulangan anemia gizi ibu hamil berhasil sekalipun dalam tempo tujuh tahun.
Grafik 4. 35. Persentase Status Anemia Gizi Ibu Hamil Di Propinsi Lampung Th. 1997 & 2004
74,7469,7
0
25
50
75
100
1997 2004
Sumber : Survey Anemia Tahun 1997 & 2004. Ket. s/d th 2007 belum tersedia data.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
92
Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007 data anemia dari pemeriksaan biomedis di perkotaan sebagai blok sensus sebagai berikut:
Prevalensi anemia pada penduduk dewasa di perkotaan
Provinsi Lampung, 2007 Jenis standart SK
Menkes % anemia hasil riskesdas menurut SK Menkes
Nilai rerata nasional Riskes-das dikurangi 1 SD
% anemia hasil riskesdas menurut rerata baku riskesdas
Perempuan Dewasa < 12 g/ldl 25,9 % < 11,28 g/dl 12,5 %
Laki-laki Dewasa < 13 g/dl 21,6 % < 12,83 g/dl 5,5 %
Anak-anak < 11g/dl 5,5 % < 11,09g/dl 6%
Pr+Laki2 Dewasa+Anak - 19,2% - 14% Sumber: Hasil Riskesdas 2007
2) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Di samping masalah kurang energi protein dan anemia gizi besi, masyarakat di Propinsi Lampung juga dihadapkan pada masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Berdasarkan Survey GAKY tahun 1998 TGR/Total Goiter Rate (pemeriksaan dengan palpasi) Propinsi Lampung sudah termasuk dalam katagori daerah endemis GAKY dengan katagori ringan sebesar 11,9% (kategori ringan jika TGR<20%). Namun demikian, diketahui pula bahwa masih ada 7 (8,5%) kecamatan di Propinsi ini yang termasuk daerah endemis GAKY dengan katagori berat (TGR >30%) dan 16 (19,5%) kecamatan yang termasuk daerah endemis GAKY dengan katagori sedang (TGR = 20 – 29,9%).
Sesuai perkembangan metodologi survey, dikembangkan indikator GAKY lainnya yang lebih sensitive dan spesifik yaitu dengan mengukur kadar EYU (Excretion Yodium Urine)/kadar yodium dalam urine dan konsumsi garam beryodium dimasyarakat. Adapun hasil survey nasional pemetaan GAKY tahun 2003, TGR propinsi Lampung masih termasuk dalam kategori daerah endemis ringan sebesar 13,2% dan jika dilihat per wilayah, Kabupaten
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
93
Way Kanan termasuk dalam kategori berat sebesar 47,1%, kabupaten Tanggamus termasuk kategori sedang sebesar 21,5%, 7 Kab/kota lainnya termasuk kategori ringan dan Kota Metro tidak termasuk daerah endemis. Berdasarkan sampel yang diperiksa, Propinsi Lampung yang kadar EYUnya <100 µq/L sebesar 19,4%, kadar EYU normal (100 – 299 µq/L) sebesar 59,5% dan yang ≥ 300 µq/L sebesar 21,1%,jika dilihat per wilayah seluruh Kab/Kota di Propinsi Lampung kadar EYU nya masih dibawah 100 µq/L, sedangkan berdasarkan Konsumsi garam beryodium Propinsi Lampung yang konsumsinya cukup sebesar 67,9%, yang kurang sebesar 25,7% dan yang tidak ada sebesar 6,4% tetapi jika dilihat per wilayah ada 2 Kabupaten/kota yang kecukupan konsumsinya berada diatas 90% yaitu Kabupaten Lampung Tengah dan Kab. Lampung Timur (standart normal Konsumsi garam beryodium: 90%). Lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah.
Tabel 4.17.
Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY Propinsi Lampung Th. 2003 EYU µq/L Konsumsi Garam Beryodium No. Kab/Kota TGR
<100 100-299 ≥ 300 Tidak ada
Kurang Cukup
1. Lampung Barat 12,5 26 54 20 18 62 20
2. Tanggamus 21,5 10,6 59,6 29,8 5,3 19,3 75,3
3. Lamp. Selatan 9 8 62 30 6,7 42 51,3
4. Lamp. Timur 0,3 24,5 69,4 6,1 4 3,3 92,7
5. Lamp. Tengah 7,7 27,5 52,9 19,6 4,7 4 91,3
6. Lampung Utara 2,7 26 54 20 4,7 10 85,3
7. Way Kanan 47,1 10,6 59,6 29,8 0,7 26 73,3
8. Tulang Bawang 11,3 8 62 30 4 16,7 79,3
9. BandarLampung 19 26 68 6 4,7 59,3 36
10. Metro 0 26 54 20 11,3 14,7 74
Propinsi 13,2 19,4 59,5 21,1 6,4 25,7 67,9
Sumber : Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY th 2003
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
94
Grafik 4. 36. Persentase TGR Di Propinsi Lampung (Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY) Th. 2003
19
9 7,72,7
12,5 11,3
47,1
21,5
0,3 0
13,2
0
10
20
30
40
50
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PROP Sumber : Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY Th. 2003
Grafik 4. 37. Kecukupan Konsumsi Garam Beryodium dan Kadar EYU Normal Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung
(Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY) Th. 2003
36
51,3
91,385,3
20
79,373,3 75,3
92,7
7467,968
6252,9 54 54
62 59,6 59,669,4
5459,5
0102030405060708090
100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PROP
Sumber : Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY Th. 2003 Keterangan : s/d tahun 2007 data survey GAKY belum tersedia.
Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007, persentase rumah tangga mempunyai garam cukup iodium provinsi Lampung sebesar 76,8%, persentase anak usia 6-12 tahun dengan ekskresi iodium dalam urine < 100 µq/L untuk Kota Metro (sebagai daerah perkotaan yang terpilih menjadi blok sensus biomedis) sebesar 11,9%, persentase RT yang mempunyai garam iodium < 30 ppm kota Metro sebesar 66,7%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
95
3) Kekurangan Vitamin A (KVA )
Untuk masalah Kekurangan Vitamin A (KVA), gambaran besarnya masalah tersebut di Propinsi Lampung belum dapat diketahui dengan pasti karena data yang mendukung hal tersebut belum tersedia. Tetapi jika mengacu pada prevalensi Xeropthalmia secara nasional maka KVA bukan lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya sudah 0,03% (Batasan WHO = 0,05%). Masalah KVA baru akan menjadi masalah jika kita mengacu pada fakta bahwa lebih dari 50% balita di Indonesia ternyata memiliki kadar vitamin A dalam serum darah <20 ug (Ditzi, 2000). Propinsi Lampung bukan merupakan daerah endemis KVA, tetapi upaya untuk tetap waspada harus ditingkatkan. Salah satu upayanya yaitu dengan pendistribusian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak dua kali dalam satu tahun (bulan Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan satu kali. Persentase balita mendapat 2 kali vitamin A dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 4. 38. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
84,0875,21
100
80,02
64,76
79,44
67,7175,04 75,89
82,62
0102030405060708090
100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007
Berdasarkan laporan nasional riskesdas tahun 2007, persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul vitamin A provinsi lampung sebesar 65,5%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
96
BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN
Untuk memiliki derajat kesehatan yang tinggi, diperlukan pencapaian tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan dan memanfaatkan (menjangkau) pelayanan kesehatan yang bermutu. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. 5.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS Ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang menyentuh masyarakat yaitu Puskesmas. Untuk mengetahui pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan dasar oleh masyarakat, dapat dilihat dari cakupan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas.
Grafik 5. 1. Trend Persentase Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas Terhadap Penduduk Propinsi Lampung
Tahun 2003 - 2007
-10
10
30
50
Cak. RJ 27,11 42,01 38,79 39,59 41,68
Target RJ 15 32,4 15 15 15
Cak. RI 0,09 0,11 0,12 0,24 0,38
Target RI 1,5 0,2 1,5 1,5 1,5
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Trend kunjungan/cakupan pelayanan rawat jalan selama 5 tahun cenderung meningkat dan telah mencapai target, sedangkan kunjungan rawat inap tampak sedikit meningkat dan belum mencapai target. Begitu pula jika dilihat per 100.000 penduduk, kunjungan puskesmas terlihat meningkat
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
97
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan persentase pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas cenderung berfluktuatif naik turun dan belum mencapai target yang ditetapkan.
Grafik 5.2. Trend Kunjungan Puskesmas Per 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
0
20.000
40.000
60.000
Per
100.
000
Pddk
Kjn. PKM/100.000 pddk 26.900 42.112 38.910 39.826 42.062
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.3. Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa Di Puskesmas di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
2
4
6
Kunj. Gg Jiwa 0,58 0,47 0,52 0,31 0,89
Target 5 5 5 5 5
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Persentase puskesmas dengan kemampuan laboratorium sederhana di propinsi Lampung cenderung meningkat walaupun belum mencapai target yang ditetapkan, seperti pada grafik dibawah ini. Sedangkan kemampuan puskesmas dengan kemampuan gawat darurat selama empat tahun cenderung berfluktuatif naik turun dan kemudian meningkat pada tahun 2007. untuk mencapai target yang diinginkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, beberapa hal yang perlu diupayakan yaitu meningkatkan sarana yang dibutuhkan dan meningkatkan kapasitas/kompetensi/profesionalisme SDM kesehatan. Pemenuhan kebutuhan sarana/alat harus diimbangi juga
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
98
dengan profesionalisme tenaga kesehatan/kemampuan tenaga kesehatan dalam mengoperasikan/ memfungsikan alat yang tersedia.
Grafik 5.4. Trend Persentase Puskesmas Dengan Kemampuan Laboratorium Sederhana Di Propinsi Lampung
Tahun 2003-2007
0
100%
Labkes Sdrhn 36,2 52,23 56,83 71,06 78,45
Target 47 100 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.5. Trend Persentase Puskesmas Dengan Kemampuan Gawat Darurat Yang Dapat Di Akses Masyarakat Di Propinsi
Lampung Tahun 2003-2007
0
100%
Kemamp. GD 26,7 33,04 17,62 20,43 26,73
Target 85 87 90 90 90
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
5.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan masyarakat, untuk propinsi Lampung memiliki 11 rumah sakit umum daerah. Indikator pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari persentase cakupan rawat jalan, rawat inap, kemampuan gawat darurat, pelayanan laboratorium sesuai standar, pelayanan gangguan jiwa dan 4 spesialis pelayanan kesehatan dasar.
Cakupan RSUD dengan kemampuan Laboratorium kesehatan sederhana selama 5 tahun telah mencapai 100% artinya semua RS pemerintah dan swasta telah memiliki laboratorium kesehatan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
99
Grafik 5.6. Trend Persentase RSU Pemerintah dan Swasta Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Di Propinsi
Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
Labkes 100 100 100 100 100
Target 100 100 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Persentase RSU memiliki 4 spesialis dasar (bedah, interna, anak dan
kandungan/obgyne) cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir tetapi belum mencapai target. Pada tahun 2007 ada 15 RSU pemerintah dan swasta yang belum memiliki empat pelayanan spesialis dasar, satu diantaranya yaitu RSU Kota Agung. Jika dilihat hanya RSUD pemerintah maka yang memiliki empat pelayanan kesehatan dasar hanya sebesar 90,90% (10 RSU pemerintah).
Grafik 5.7. Trend Persentase RSU Pemerintah dan Swasta Memiliki 4 Spesialis Dasar Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100%
4 Sp. Dsr 76,47 66,67 37,5 38 42,31
Target 100 100 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Persentase RSU dengan kemampuan gawat darurat cenderung
meningkat dan telah mencapai target.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
100
Grafik 5.8. Trend Persentase RSUD Dengan Kemampuan Gawat Darurat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100%
UGD RSU 41,18 41,18 95,83 100 100
Target 85 87 90 90 90
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota a. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( RS pemerintah dan swasta) 1) Pemanfaatan fasilitas Rumah Sakit Persentase cakupan rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat pada
tahun 2007. Jika dilihat hanya RSU pemerintah saja maka persentasenya, untuk rawat jalan sebesar 4,71% dan rawat inap sebesar 1,20% dan persentase kunjungan RSU pemerintah terhadap 100.000 penduduk sebesar 5.902 per 100.000 penduduk. Kunjungan gangguan jiwa di RS jiwa dan RSU selama lima tahun cenderung meningkat, hal ini menunjukan meningkatnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk memeriksakan gangguan jiwa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Persentase kunjungan gangguan jiwa di saran pelayanan kesehatan tahun 2007 sebesar 1,48% terhadap semua kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
101
Grafik 5.9. Trend Persentase Cakupan RJ dan RI RS di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
5
10%
Cak. RJ 7,3 6,46 8,08 8,16 8,5
Target RJ 5 5 5 5 5
Cak. RI 4,17 1,19 1,7 1,89 2,6
Target RI 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Grafik 5.10. Trend Kunjungan RS Per 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
0
5.000
10.000
15.000
Per
100.
000
Pddk
Kunj. RS/100.000 pddk 11.344 7.647 9.777 9.899 11.105
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Grafik 5.11. Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa Di RS Jiwa dan RSU di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
2
4
6%
Kunj. Gg Jiwa 0,33 1 3,3 2 3,83
Target 5 5 5 5 5
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
102
Grafik 5.12.Persentase Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
0
1
2
3
4
%
Kunj. Gg Jiwa 0,89 3,83 0,01
PKM RS SARYANKES LAINNYA
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2) Angka Kematian Neto / Net Death Rate (NDR)
NDR sebagai angka kematian kurang dari 48 jam pasien rawat inap per 1000 pasien keluar (hidup dan mati) merupakan penilaian terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit. Angka NDR maksimal adalah 25/1000 pasien keluar. Angka NDR pada RSU pemerintah tahun 2007 ini tertinggi yaitu 32,07 per 1.000 pasien keluar pada RSU Abdul Muluk dan terendah yaitu 4,47 per 1.000 pasien keluar pada RSUD Z .A. pagar Alam Way Kanan.
3) Angka Kematian Umum/Gross Death Rate (GDR)
GDR adalah angka kematian total pasien rawat inap yang keluar rumah sakit per 1000 penderita keluar hidup dan mati. Seperti halnya NDR, indikator ini tidak sepenuhnya memberikan penilaian mutu pelayanan RS secara umum, meskipun GDR dipengaruhi oleh angka kematian <48 jam yg pada umumnya adalah kasus-kasus gawat darurat/akut. (Semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan RS semakin baik, namun angka ini bias untuk menilai mutu pelayanan, jika angka kematian <48 jam tinggi. Angka GDR di RSU Pemerintah tahun 2007 yang berada diatas angka standard (<45 per 1000 pasien keluar) yaitu:
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
103
RS Abdul Muluk, RS A. Yani, RS Ryacudu, RS Pringsewu dan RS Menggala, sedangkan RS swasta yaitu RS Immanuel.
b. Tingkat Effisiensi Pengelolaan Rumah Sakit
1) Angka Penggunaan TempatTidur / Bed Occupancy Rate (BOR) Persentase penggunaan Tempat Tidur merupakan indikator yang memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS. Secara Umum angka penggunaan tempat tidur (BOR) di Propinsi Lampung masih berada dibawah BOR ideal (60-80%). Pada tahun 2007 BOR RS pemerintah diatas 60% yaitu RS Abdul Moeloek (94,94%), RS jiwa (91,69%), RS A.Yani (88,64%), RS Kalianda (74,27%), RS Pringsewu, RS Liwa (71,54%) dan RS swasta yaitu RS Advent, RS Bumi waras, RS Immanuel, RS Islam Metro.
2) Angka Rata-Rata Lama Perawatan / Length Of Stay (LOS)
Angka rata-rata lama hari perawatan merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang hasil pengukuran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan suatu rumah sakit. LOS ideal berkisar antara 6-9 hari. LOS RSU tertinggi di propinsi Lampung yaitu RS Ryacudu sekitar 13 hari, sedangkan RS lainnya berada dibawah 6 hari. Kecuali RS Jiwa memiliki LOS paling lama karena perawatan pasiennya bisa berbulan-bulan.
Grafik 5.13. Trend LOS RS Jiwa Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
hari
LOS RSJ 60 32,36 40,68 60,32 50,15
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
104
3) Angka Selang Waktu antara Penggunaan Tempat tidur (TOI / Turn
Over Interval). Satu ukuran lainnya dalam melihat efisiensi penggunaan tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari. TOI di Propinsi Lampung pada tahun 2007 tertinggi yaitu RS Ryacudu Kotabumi dan RS Z.A. Pagar Alam Way kanan. Masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab dari sektor
kesehatan atau pemerintah saja tetapi juga perlu peran serta aktif dari masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak swasta. Ada beberapa indikator yang dicakup oleh semua sektor pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta yaitu persentase cakupan rawat jalan, rawat inap, kemampuan pelayanan gawat darurat, pelayanan laboratorium sesuai standar dan pelayanan gangguan jiwa. Dalam pelaksanaan kegiatannya Puskesmas dan Rumah Sakit didukung oleh jaringannya termasuk sarana pelayanan kesehatan swasta dan sarana UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat). Jenis UKBM yang berkembang di masyarakat banyak sekali, misalnya: posyandu, TOGA dan sebagainya. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh sektor swasta tidak hanya rumah sakit swasta atau tenaga kesehatan yang praktek swasta tetapi juga oleh tenaga/orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan secara tradisional (pengobat tradisional). Keberadaan para pengobat tradisional terus berkembang dan jumlahnya banyak sekali, oleh karena itu sarana tersebut perlu dipantau dan dibina.
Data sektor swasta masih sangat minim hal ini bisa disebabkan karena pencatatan dan pelaporan oleh pihak swasta ke instansi pemerintah masih kurang, untuk itu perlu dilakukan upaya pengumpulan data dan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
105
mensosialisasikan kembali sistem pencatatan dan pelaporan yang berjenjang sesuai hirarkinya.
Persentase cakupan rawat jalan dan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan (PKM, RS dan sarkes lainnya) selama lima tahun cenderung meningkat dan telah mencapai target yang ditetapkan. Cakupan pelayanan gawat darurat, kemampuan labkes dan persentase pelayanan gangguan jiwa cenderung meningkat tetapi ketiganya belum mencapai target, lebih jelas pada grafik dibawah ini.
Grafik 5.14. Trend Persentase Cakupan RJ dan RI di Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, RS Pemerintah &
Swasta, Saryankes Lainnya) di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
%
Cak. RJ 34 49,12 47,73 49,11 50,96
Target RJ 15 32,4 15 15 15
Cak. RI 4,26 1,31 1,93 2,13 3,27
Target RI 1,5 0,2 1,5 1,5 1,5
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Grafik 5.15. Trend Persentase Saryankes (PKM, RS, Saryankes Lainnya) Dengan Kemampuan Gawat Darurat
Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
20
40
60
80
100%
UGD 23,93 35,57 51,97 25,52 27,65
Target 85 87 90 90 90
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
106
Grafik 5.16. Trend Persentase Saryankes (PKM, RS, Saryankes Lainnya) Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan
Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100%
Labkes 41,74 48,29 60,63 73,21 75,25
Target 100 100 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Grafik 5.17. Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa Di PKM, RS dan Saryankes Lainnya di Propinsi Lampung
Tahun 2003 - 2007
0
2
4
6%
Kunj. Gg Jiwa 0,5 0,28 0,65 0,48 1,48
Target 5 5 5 5 5
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
5.3. PELAYANAN KEFARMASIAN
Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan pada tahun 2007 sebesar 78,90% belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat essensial sebesar 79,91%, hasil ini telah mendekati target 80% dan persentase pengadaan obat generik sebesar 80,86%, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Presentase penulisan resep obat generik selama lima tahun cenderung meningkat, tetapi sedikit menurun pada tahun 2007. Data tahun 2003-2005 kurang representatif karena data hanya bersumber dari laporan apotik swasta belum mencakup data dari
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
107
sarana pelayanan farmasi milik pemerintah (loket obat Puskesmas, Instalasi farmasi/apotik RS) tetapi pada tahun 2006 dan 2007 datanya sebagian sudah mencakup data dari puskesmas, rumah sakit dan apotik swasta.
Grafik 5.18. Persentase Penulisan Resep Obat Generik di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
25
35
45
55
65
75
85
%
Resep OG 36 26,63 29,49 62,26 58,35
Target 70 70 70 70 80
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Pangan yang sehat dan memenuhi syarat adalah pangan yang tidak mengandung bahan tambahan pangan rodamin dan formalin. Untuk menjaga keamanan pangan perlu dilakukan pemeriksaan dan pemantauan industri rumah tangga pangan oleh kabupaten/kota. Persentase produk IRT yang menggunakan BTP/bahan tambahan pangan memenuhi syarat tahun 2007 sebesar 61,64% (angka ini tidak representatif karena hanya data dari 3 kabupaten/kota) dan cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 85%. Data ini sulit dikumpulkan, upaya yang perlu dilakukan yaitu pemantauan dan pembinaan, sehingga data IRT yang ada dapat tercatat seluruhnya.
IRTP terdaftar dan memenuhi syarat memiliki kriteria yaitu IRTP
tersebut berada pada pemantauan dan pembinaan, pemakaian BTP yang memenuhi syarat dan hygiene sanitasi memenuhi syarat baik karyawan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
108
maupun lingkungannya. Persentase industri rumah tangga yang terdaftar dan memenuhi syarat tahun 2007 sebesar 62,56% (angka ini tidak representatif karena hanya data lima kabupaten) dan hasil ini belum mencapai target 75%.
Ketersediaan garam beryodium di masyarakat sangat penting karena
garam merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang sering digunakan sehari-hari oleh industri pangan dan rumah tangga. Oleh sebab itu peredarannya harus terpantau dan terjamin bahwa garam yang beredar adalah garam yang mengandung yodium. Persentase ketersediaan garam beryodium yang memenuhi syarat tahun 2007 sebesar 8,41% (data dari 3 kabupaten) dan belum mencapai target 90%.
Di masa transisi epidemiologi saat ini, kebutuhan pengobatan
masyarakat tidak hanya secara medis tetapi juga melalui tradisional dan alternatif. Dan perkembangan sarana pengobatan tradisional/alternatif sangat pesat. Oleh sebab itu sarana tersebut perlu dipantau dan dibina. Persentase pengobat tradisional terdaftar tahun 2007 sebesar 15,46%, cakupan ini belum mencapai target sebesar 20%. Dan persentase sarana pengobatan tradisional terdaftar tahun 2007 sebesar 10,84%, cakupan ini belum mencapai target sebesar 30%.
Grafik 5.18.A. Distribusi Persentase Pengobat Tradisional dan Sarana Pengobatan Tradisional Terdaftar/Berizin
Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung 2007
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
%
pengobat Trad terdaftar/berizin 7,2 100,0 0,6 40,1 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,5
Sarana pengobat Trad terdaftar 29,6 46,2 0,2 100 0 40 26,3 65,2 89,2 0,5
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
109
Selain pengobatan alternatif dan tradisional saat ini masyarakat juga telah mengembangkan taman obat keluarga (toga). Persentase taman obat keluarga strata pratama sebesar 75,14% (target 30%), strata madya sebesar 19,80% (target 30%) dan strata purnama sebesar 5,1% (target nasional 5%).
Grafik 5.18.B. Distribusi Persentase TOGA Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung 2007
0
20
40
60
80
100%
Pratama 91,38 75,97 51,8 93,98 84,51 100 58,54 91,22 100 22,73
Madya 1,72 17,13 32,71 6,02 9,86 0 41,46 8,63 0 31,82
Purnama 6,9 6,91 15,5 0 5,63 0 0 0,2 0 45,45
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
5.4. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Upaya kesehatan di Provinsi Lampung diarahkan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang mungkin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, anak Balita, Bumil, Bulin dan Busui (ibu menyusui).
Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC) Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
yang memiliki kompetensi/profesional (Dokter Spesialis Kebidanan, Dokter umum, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standart pelayanan ante nantal yang meliputi 5T yaitu : Timbang BB, ukur TB, ukur TD, pemberian imunisasi TT, ukur
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
110
Tinggi fundus uteri dan pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
Cakupan K1 dan K4 Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan
kunjungan baru ibu hamil (K1) atau juga disebut akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standart 5T paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan I, sekali pada triwulan II dan 2 kali pada triwulan III (K4), sedangkan distribusi kunjungan dapat menggambarkan kualitas.
Berdasarkan grafik 5.19. dibawah dapat dilihat bahwa cakupan K1 di propinsi Lampung cenderung berfluktuatif naik turun, sedangkan cakupan K4 cenderung meningkat setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan target per tahunnya, cakupan K1 dan cakupan K4 belum mencapai target.
Jika distribusi K4 dibandingkan per kabupaten/kota maka cakupan terbesar yaitu Kota Bandar Lampung dan telah melebihi target, sedangkan cakupan terendah yaitu Kab. Lampung Tengah dan sudah melebihi target. Hampir semua kabupaten/kota telah mencapai target cakupannya, kecuali Lampung Utara dan Lampung Barat, lebih jelas dapat dilihat pada grafik 5.20. dibawah ini.
Grafik 5.19. Persentase Cakupan K1 dan K4 Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
75
150
%
K1 89,71 92,2 91,34 93,35 71,44
K4 79,14 81,75 83,49 82,82 82,86
Target K1 & K4 82 84 86 88 90
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Seksi Kesga Subdin Yankes
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
111
Grafik 5.20. Distribusi Persentase Cakupan K4 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
0
50
100
%
K4 90,9 79,41 75,63 86,23 84,57 85,48 83,73 86,35 79,76 90,6
Target K4 78 84 65 87 86 85 82 84 79,88 90
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil
Pemberian imunisasi pada ibu hamil selama kehamilan adalah dua kali yaitu TT1 dan TT2. Berdasarkan grafik 5.21. tampak bahwa cakupan TT1 selama lima tahun terakhir cenderung berfluktuatif naik turun dan cakupan TT2 terlihat menurun. Target cakupan TT1 & TT2 adalah > 80% dan cakupan selama lima tahun terakhir hampir setiap tahun mencapai target kecuali tahun 2003 dan 2007. Jika dilihat distribusi per kabupaten/kota tahun 2007 maka cakupan TT1 dan TT2 terbesar yaitu Kabupaten Tanggamus, lebih jelas dapat dilihat pada grafik 5.22.
Grafik 5.21.Trend Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu HamilDi Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
50
100
%
Cak. TT1 75,26 90,14 84,71 80,84 77,24
TT2 70,69 87,21 81,39 75,44 71,87
Target TT1 & TT2 80 80 80 80 80
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
112
Grafik 5.22. Distribusi Persentase Cakupan TT1 dan TT2 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100
%
TT1 92,19 66,44 67,05 87,38 81 70,79 67,27 93,51 76,21 83,72
TT2 86,65 62,49 62,1 84,25 71,39 69,09 63,65 89,67 64,09 78,53
Target TT1&TT2 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan yaitu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi/profesional kebidanan (dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat bidan). Berdasarkan grafik 5.24. trend cakupan persalinan oleh nakes cenderung berfluktuatif naik turun. Jika dibandingkan dengan target maka cakupan tahun 2006 belum mencapai target. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama dalam persalinan oleh nakes dan meningkatkan dukungan masyarakat dengan kemitraan.
Grafik 5.23.Trend Cakupan Persalinan Oleh Tenaga KesehatanDi Propinsi Lampung Tahun 2002 - 2007
65
70
75
80
85
90
%
linakes 74,58 82 79 83,73 76,93 79,4
Target 75 80 82 83 85 86
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
113
Grafik 5.24. Distribusi Cakupan Linakes Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100
%
Linakes 89,19 72,93 72,93 79,25 71,98 71,75 73,7 92,89 86,3 91,56
Target 77 72 67 75 79,01 75 83 80 78,79 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Berdasarkan grafik 5.24. diatas distribusi linakes terbesar dan
mencapai target yaitu Kota Metro dan yang terkecil yaitu kabupaten Tulang Bawang. Upaya yang dilakukan untuk menangani ibu bersalin dengan penyulit/kompikasi/resiko tinggi yaitu dengan meningkatkan fasilitas pelayanan di saryankes melalui pembentukan puskesmas mampu PONED/penanganan obstetri neonatal emergency dasar, RS mampu PONEK/penanganan obstetri neonatal emergency komprehensif dan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pelatihan.
Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk dan Ditangani
Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi: (Hb<8 g%, Tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg, Diastole >90 mmHg, Oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, Letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu,letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
114
Bumil Risti/komplikasi yang dirujuk adalah Bumil Risti/Komplikasi yang ditemukan untuk mendapat pertolongan pertama dan rujukan oleh tenaga kesehatan. Cakupan bumil risti/komplikasi yang dirujuk adalah bumil risti/komplikasi yang ditemukan dibagi jumlah sasaran bumil risti/komplikasi dikali 100%. Sedangkan ibu hamil risti/komplikasi yang tertangani adalah ibu hamil risti yang mendapat pelayanan di Puskesmas perawatan dan RS pemerintah atau swasta dengan fasilitas PONED (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar) dan PONEK (pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif) oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Bumil risti/komplikasi yang tertangani adalah bumil risti/komplikasi yang tertangani dibagi bumil risti yang datang dan dirujuk dikali 100%.
Grafik 5.25.Trend Cakupan Bumil Risti/Komplikasi Dirujuk & Ditangani Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
50
100
150
%
Bumil Risti Dirjk 12,97 15,91 59,66 13,2 14,9
Target Dirjk 55 60 76 82 87
Bumil Risti Ditgni 100 94,18 100 100 100
Target Ditngni 60 64 65 65 65
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik 5.25. diatas dapat dilihat bahwa cakupan bumil risti/komplikasi dirujuk dari bumil risti yang ditemukan cenderung meningkat dan menurun pada tahun 2006 dan meningkat kembali pada tahun 2007, hal ini disebabkan mulai optimalnya manajemen kasus terutama dalam pencatatan dan pelaporan. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kemitraan dan meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap masalah kesehatan ibu hamil sedini mungkin. Sedangkan cakupan bumil
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
115
risti/komplikasi yang ditangani per bumil risti yang dirujuk cenderung meningkat dan telah melebihi target. Hasil ini cukup baik tetapi diharapkan upaya terus dilakukan, karena diduga masih banyak bumil risti/komplikasi yang belum ditemukan/datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Setiap pasien yang datang ke pelayanan kesehatan pasti akan mendapatkan pelayanan sesuai dengan diagnosanya.
Grafik 5.26. Distribusi Cakupan Bumil Risti Dirujuk dan Ditangani Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
50
100%
Dirjk 25,15 9,27 6,45 8,74 12,36 7,51 31,67 34,76 7,84 33,17
Target Dirjk 25 75 25 75 80 76 85 57 90 95
Ditngni per Dirjk 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Target Ditngni 40 75 40 55 60 68 40 62 80 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS) Berdasarkan grafik 5.26. penyebaran cakupan bumil risti dirujuk belum mencapai target kecuali kota Bandar Lampung. Sedangkan cakupan bumil risti ditangani, 10 kabupaten/kota telah mencapai target.
Cakupan Kunjungan Neonatal dan Bayi
Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase Neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
116
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya, melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1 - 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan dan 1 kali pada umur 9 - 12 bulan. Grafik 5.27. dibawah ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan neonatus selama 4 tahun terakhir ini cenderung meningkat dan sudah mencapai target tetapi sedikit menurun pada tahun 2007, sedangkan kunjungan bayi nampak menurun dan meningkat pada tahun 2006 dan 2007 tetapi jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota, capainya 10 kab/kota telah mencapai targetnya
Grafik 5.27. Trend Cakupan Kunjungan Neonatus & Bayi Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100%
Kunj. Neonatus 79,53 82,58 85,69 95,13 90,47
Target Kj. Neo 80 82 84 85 87
Kunj. Bayi 100 67,14 63,51 84,62 97,17
Target Kj. By 80 82 84 85 87
2003 2004 2005 2006 2007
Ssumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.28. Distribusi Cakupan Kunjungan Neonatus & Bayi Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
50
100%
Kunj. Neonatus 90,18 78,4 92,51 99,83 91,67 86,73 86,12 98,45 98,01 95,34
Target Kj. Neo 65 82 65 65 80 71 80 82 82 85
Kunj. Bayi 100 88,41 100 98,72 100 96,19 100 100 100 100
Target Kj By 65 76 65 65 100 71 85 82 82 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
117
Cakupan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Sejak lima tahun terakhir hasil cakupan imunisasi rutin propinsi Lampung telah mencapai target nasional >80% dengan indikator cakupan imunisasi campak dan angka drop out (DO) dibawah Nasional <5%.
Berdasarkan tabel 5.1. dibawah dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi bayi dan drop out rate imunisasi dari tahun 2003- 2007 berfluktuatif naik turun, cakupan yang melebihi 100%, ini terjadi karena jumlah yang diberi pelayanan melebihi data sasaran bayi, semua bayi yang datang dilayani termasuk dari luar wilayah, seharusnya bayi dari luar wilayah dipisah dalam reporting tersendiri. Bayi yang mendapat imunisasi lengkap dapat dilihat dari cakupan campak, untuk tahun 2007 yaitu 97,71%. Lebih jelas dapat juga dilihat pada tabel 23 pada lampiran.
Tabel 5.1. Cakupan Immunisasi Bayi Tahun 2003-2007 Tahun BCG DPTI POLIO3 CAMPAK DO RATE
2003 94,7 95,4 93,0 91,9 3,6
2004 100,7 101,49 97,6 97,9 3,5
2005 92,3 90,1 91,5 92,5 2,7
2006 88,17 82,74 85,94 88,35 -6.78
2007 100 97,04 97,76 97,71 -0,69 Sumber : Lap. Eva Prog subdin P3PL, *) revisi dari seksi Cegmat subdin P3PL, Profil kesh kab/kota
Trend cakupan imunisasi rutin menurut kab/kota tahun 2003-2007
digambarkan dengan grafik dibawah ini :
a. Jangkauan pelayanan Imunisasi digambarkan dari hasil cakupan imunisasi DPT1
Grafik 5.29. dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2007 sepuluh kabupaten/kota telah mencapai target. Selama lima tahun tersebut cakupan kabupaten/kota sekitar 75-100%. Sedangkan cakupan provinsi Lampung tahun 2003 -2007 telah mencapai target >90% tetapi pada tahun 2006 belum mencapai target tetapi kemudian pada tahun 2007 berhasil
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
118
kembali mencapai target. Pada beberapa kabupaten/kota cakupannya melebihi 100% bahkan dua kali lipatnya, hal ini disebabkan lemahnya sistem pencatatan dan pelaporan, kemungkinan ada double report and record atau adanya kunjungan dari luar wilayah.
Grafik 5.29. Trend Cakupan Imunisasi DPT 1 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
0
20
40
60
80
100%
2003 102,05 92,48 92,86 99,24 79,99 95,65 87,96 101,84 97,15 105,29
2004 100,24 100,42 93,90 118,83 102,24 111,67 95,44 97,08 96,87 198,56
2005 98,43 89,24 81,48 94,88 86,77 93,43 99,4 84,41 90,51 96,74
2006 81,58 85,41 50,84 100,95 86,63 93,21 89,24 88,75 88,16 85,49
2007 104,19 90,38 104,23 106,1 103,83 89,03 92,79 101,56 89,6 90,12
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90%. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007
(pemekaran Kab.LS)
b. Efektifitas imunisasi dapat digambarkan dari hasil cakupan imunisasi
DPT3
Grafik 5.30. dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2007 beberapa kabupaten/kota belum mencapai target yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Tulang bawang, Lampung Timur dan Metro. Sedangkan cakupan provinsi tahun 2003-2005 provinsi belum mencapai target >90%, tetapi kemudian meningkat kembali pada tahun 2007 sebesar 94,70% dan telah mencapai target. >90%. Untuk tahun 2007 cakupan imunisasi DPT 3 kombinasi dengan HB 3.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
119
Grafik 5.30. Trend Cakupan Imunisasi DPT 3 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
0
50
100%
2003 99,44 90,99 90,11 98,92 76,47 96,07 88,06 99,92 93,32 106,86
2004 98,77 97,94 83,13 118,64 97,41 113,1 92,35 94,66 92,99 189,80
2005 96,95 85,64 73,31 84,91 81,76 95,21 95,48 79,99 86,49 89,57
2006 78,39 81,19 47,09 100,6 81,87 97,79 87,78 76,52 82,73 82,2
2007 105,45 87,07 98,99 102,39 99,9 87,12 92,24 101,44 87,08 87,49
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90% Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
c. Tingkat perlindungan imunisasi/imunisasi lengkap dapat digambarkan dari hasil cakupan imunisasi Campak
Grafik 5.31.Trend Cakupan Imunisasi CampakMenurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
0
50
100
150
200%
2003 99,87 88,92 87,96 98,50 72,27 93,99 84,35 98,56 92,75 103,51
2004 99,37 98,04 82,26 119,48 97,37 111,89 93,25 95,76 93,38 192,22
2005 97,58 92,31 82,47 95,06 81,67 100,84 99,20 89,02 96,66 96,74
2006 100,33 87,92 54,2 102,57 83,34 104,16 89,29 88,76 97,94 94,77
2007 106 76 85 68 98 18 102 78 96 66 112 54 92 93 97 66 95 42 92 23
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90% Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Grafik 5.31. diatas menggambarkan pada bahwa sepuluh kabupaten/kota selama lima tahun cakupannya sekitar 70-100% dan pada
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
120
tahun 2007 telah mencapai target kecuali kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2003-2005 cakupan provinsi telah mencapai target >90% tetapi pada tahun 2006 cakupan menurun dan belum mencapai target dan kemudian pada tahun 2007 target dapat dicapai kembali dengan cakupan sebesar 97,71%. d. Tingkat perlindungan terhadap polio dapat digambarkan dari hasil
cakupan imunisasi Polio. Grafik 5.32. diatas menggambarkan bahwa cakupan kabupaten/kota
berkisar antara 40-100%. Cakupan provinsi selama 3 tahun (2003-2005) telah mencapai target > 90% tetapi pada tahun 2006 nampak menurun dan belum mencapai target dan pada tahun 2007 cakupan dapat mencapai target sebesar 97,76%.
Grafik5.32. Trend Cakupan Imunisasi Polio 3Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung
Tahun 2003 -2007
0
50
100%
2003 102,23 87,22 91,99 98,69 73,69 94,73 87,52 99,40 92,51 101,64
2004 98,77 98,77 82,42 118,58 97,67 113,66 92,27 94,95 91,07 185,36
2005 97,42 93,72 80,91 95,16 88,45 93,15 99,95 88,09 92,54 96,85
2006 96,75 87,06 49,97 100,06 84,98 103,29 87,73 85,14 93,77 97,16
2007 104,2 87,84 99,1 102,91 101,42 107,52 93,51 102,85 91,87 85,28
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90% Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
e. Perlindungan terhadap Hepatitis dapat digambarkan dari hasil cakupan
imunisasi Hepatitis Grafik 5.33. dibawah menggambarkan bahwa cakupan propinsi
cenderung berfluktuatif naik turun, cakupan pada tahun 2003 sebesar 77,84%, tahun 2004 sebesar 90,60%, tahun 2005 sebesar 75,07%, tahun 2006 sebesar 64,92% dan tahun 2007 cakupan bergabung dengan DPT3.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
121
Mulai tahun 2007 pemberian imunisasi hepatitis 3 diberikan secara kombinasi dengan DPT3.
Grafik 5.33. Trend Cakupan Imunisasi Hepatitis B3Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2006
0
50
100
150
200%
2003 91 79,85 81,66 90,18 66,62 103,13 84,78 44,96 58,77 90,13
2004 90,4 95,3 68,80 118,01 92,91 109,32 86,99 92,35 77,41 196,41
2005 88,77 88,06 60,79 46,55 79,67 84,07 91,00 76,32 62,59 93,27
2006 62,62 70,27 33,8 91,74 69,09 59,27 84,63 73,52 63,42 95,32
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90% Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Persentase cakupan desa/kelurahan UCI di propinsi Lampung tahun 2007 sebesar 79,27%, cakupan ini nampak meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Desa/kelurahan UCI yaitu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari bayi yang ada diwilayah tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Grafik 5.34. Trend Cakupan Desa/Kelurahan UCI Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100%
UCI 90,33 91 87,48 79 79,27
Target 90 84,15 96,08 96,08 99,13
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
122
6). Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ditangani
Cakupan bayi berat lahir rendah adalah cakupan bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Penanganan BBLR meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, talipusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu bayi muda (MTBM); penanganan penyulit/komplikasi/masalah pada BBLR dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA.
Setiap BBLR memperoleh pelayanan kesehatan yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal dan penanganan BBLR. Jumlah BBLR selama lima tahun cenderung meningkat, hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor resiko yang ada pada ibu yaitu status gizi ibu yang buruk/ ibu hamil KEK (kurang Energi Kronis), ibu hamil anemia atau karena ibu menderita penyakit (Hipertensi, Jantung).
Grafik 5.35.Trend Kasus BBLR & Cakupan BBLR DitanganiDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
%
BBLR 848 912 2.210 2.538 3.060
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
123
Grafik 5.35.A.Trend Cakupan BBLR DitanganiPropinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
% BBLR Ditngni 100 88,60 46,52 43,62 20
Target BBLR Ditangani 80 60 86 89 92
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.36.Trend Cakupan BBLR DitanganiMenurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
50
100
%BBLR Ditngni 100 98,04 100 37,04 100 3,54 75,4717 100 98,9899 100
Target BBLR Ditngni 25 70 25 75 100 85,00 100,00 100 100,00 95
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
7). Cakupan Neonatal Risti Dirujuk dan Ditangani
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Neonatus risti/ komplikasi adalah neonatus dengan penyimpangan dari normal yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Neonatus meliputi: asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <2500 gram), Sindroma gangguan pernapasan dan kelainan congenital. Neonatus risti/ komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
Cakupan neonatal risti dirujuk selama 3 tahun menunjukan peningkatan yang berarti tetapi kemudian pada tahun 2006 menurun dan sedikit
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
124
meningkat kembali pada tahun 2007 dan pencapaian neonatal risti ditangani pada tahun 2007 belum mencapai target. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak kasus yang tidak tercatat. Oleh sebab itu, upaya harus terus ditingkatkan dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
Grafik 5.37.Trend Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Dirujuk & Ditangani Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
80
100
120
%
Neo Risti Dirjk 0,25 41,03 75,76 0,58 0,7
Target Dirjk 55 60 76 76 76
Neo Rsiti Ditngni 100 100 100 100 69,65
Target Ditngni 60 64 65 65 65
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.38. Distribusi Cakupan Neonatal Risti Dirujuk dan Ditangani Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100
%
Dirjk 0,4 0,43 1,96 0,37 0,45 0,31 0,2 0,8 0,32 3,63
Target Dirjk 25 75 25 75 80 76 85 57 90 95
Ditngni per Dirjk 100 100 24,7166 100 100 88,6792 100 100 93,75 100
Target Ditngni 40 75 40 55 60 68 40 62 100 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS).
5.5. PELAYANAN KESEHATAN USIA PRA SEKOLAH, USIA SEKOLAH DAN REMAJA
1. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
125
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah cakupan anak umur 1-6 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan dan Perawat, paling sedikit 2 kali per tahun. Anak balita dan prasekolah adalah anak umur 1 sampai dengan 6 tahun. Pelayanan DDTK Anak balita dan Prasekolah meliputi kegiatan deteksi dini masalah kesehatan anak menggunakan MTBS, monitoring pertumbuhan menggunakan Buku KIA/KMS dan pemantauan perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian); penanganan penyakit sesuai MTBS, penanganan masalah pertumbuhan, stimulasi perkembangan anak balita dan prasekolah; pelayanan rujukan ke tingkat yang lebih mampu. Setiap anak umur 1 sampai dengan 6 tahun memperoleh pelayanan DDTK minimal 2 kali per tahun (setiap 6 bulan sekali). Pelayanan DDTK diberikan di dalam gedung maupun di luar gedung (di posyandu, Taman Kanak-kanak, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya) oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan anak, DDTK, MTBM dan MTBS.
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah pada tahun 2006 sebesar 44,60%, cakupan ini belum mencapai target. Jika dilihat per kabupaten/kota maka terlihat ada 5 kabupaten yang belum mencapai target yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus dan Lampung Timur.
Grafik 5.39.Trend Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita & Prasekolah Di Propinsi Lampung
Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
80
%
DDTK 41,99 26,83 36,91 44,6 41,46
Target 50 60 65 70 75
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
126
Grafik 5.40. Distribusi Cakupan DDTK Anak Balita & Pra Sekolah Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung
Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
DDTK 46,09 8,18 77,11 55,76 22,3 64,53 17,99 54,1 54,94 67,63
Target 65 60 65 40 40 65 50 56 40 70
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota . Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
2. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS dan dokter kecil) dan Cakupan pemeriksanaan gigi dan mulut siswa SD atau Setingkat.
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah
cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD selama lima tahun cenderung meningkat.
Grafik 5.41.Trend Cakupan Pemeriksaan kesehatan siswa SD atau Yang setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih
Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
80
100
%
Px siswa SD 46,73 8,99 11,49 22,86 43,54
Target 70 74 78 82 86
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
127
Grafik 5.42. Distribusi Cakupan DDTK Anak Balita & Pra Sekolah Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung
Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
Px Siswa SD 56,68 35,62 33,28 87,63 11,77 29,97 110,46 88,33 36,7 40,22
Target 75 70 60 75 15 78 15 75 50 50
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota . Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Grafik 5.43. Trend Cakupan Pemeriksaan Gigi dan Mulut Siswa SD atau Yang setingkat Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
80
100
%
Px Gilut 60,32 18,98 7,55 12,51 27,77
Target 100 82 83 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Sedangkan cakupan pemeriksaan murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut cenderung menurun, pada tahun 2003 sebesar 60,32% dan meningkat pada tahun 2004 sebesar 73,75%, dan menurun pada tahun 2005 menjadi 7,55% dan meningkat menjadi 12,51%. Jika dilihat per kabupaten/kota nampak bahwa semua belum mencapai target.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
128
Grafik 5.44. Distribusi Cakupan Pemeriksaan Gigi dan Mulut Siswa SD atau Setingkat Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung
Tahun 2007
0
50
100%
Px Siswa SD 87,82 26,92 3,1 9,51 11,77 29,97 100 47,71 13,5 67,66
Target 100 100 100 60 100 100 100 100 100 100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
3. Cakupan pelayanan kesehatan remaja
Pemeriksaan kesehatan remaja adalah pemeriksaan kesehatan siswa
kelas 1 SLTP dan setingkat, kelas 1 SMU dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SLTP dan Madrasah Tsanawiyah, kelas 1 SMU/SMK dan Madrasah Aliyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan kader kesehatan remaja secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan kader kesehatan remaja, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).
Berdasarkan grafik dibawah ini dapat dilihat bahwa cakupan pelayanan kesehatan remaja cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2007 sebesar 13,05% dan cakupan ini masih jauh dari target yang ditetapkan. Jika dilihat distribusinya maka hanya empat kabupaten yang memiliki data yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Way Kanan. Berbagai upaya perlu dilakukan agar pencatatan dan pelaporan diperbaiki sehingga data pelayanan kesehatan remaja dapat tercover.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
129
Grafik 5.45.Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
80
%
Yankes Remaja 63,71 6,71 8,19 30,61 13,05
Target 50 55 60 65 68
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.46. Distribusi Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
Yankes Rmj 50,15 39,15 14,29 0 0 0 22,87 0 0 0
Target 15 60 35 55 55 60 60 55 50 50
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
5.5. PELAYANAN G IZI Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi merupakan salah satu upaya
yang dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A. Sasaran pemberian Vit. A. adalah bayi (usia 6-12 bln) mendapatkan 1 kapsul vit. A 100.000 IU, balita (13-59 bln) mendapatkan 1 kapsul vit. A. 200.000 IU setiap 6 bulan dan ibu nifas mendapatkan 1 kapsul Vit. A. 200.000 IU selama masa nifas.
Cakupan kapsul vitamin A tahun 2003 – 2006 cenderung berfluktuatif naik turun dan telah mencapai target.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
130
Grafik 5.47. Cakupan Vitamin A 2x Pada Balita Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%
Th 2003 87 22 61 74 60 100 45 68 32 64 57
Th 2004 86,51 56,04 48,14 59,18 17,51 54,87 33,33 48,2 49,3 67,45 52,26
Th 2005 84,91 61,56 90,68 67,37 51,23 78,03 58,28 86,33 81,94 88,09 74,36
Th 2006 85,58 69,13 82,35 56,91 79,08 70,24 65,05 78,05 68,16 56,75 73,22
Th 2007 84,08 75,21 100,82 80,02 64,76 79,44 67,71 75,04 75,89 82,62
Target 80 75 80 80 80 76,91 76 80 80 80 67
BDL LS LT LU LB TLB TGM WK LTM MTR PROP
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Cakupan Fe1 dan Fe3
Suplementasi pil besi diberikan kepada ibu hamil dimaksudkan untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia gizi besi. Cakupan Fe1 dan Fe3 mulai tahun 2004 s/d 2005 menunjukan peningkatan tetapi kemudian sedikit menurun pada tahun 2006 dan meningkat kembali pada tahun 2007. Walaupun trend cakupan terlihat berfluktuatif tetapi cakupannya telah mencapai target. Tercapainya target cakupan pil besi pada ibu hamil menunjukan meningkatnya pengetahuan/kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan kesehatan dan kesadaran bumil untuk meminumnya. Walaupun sudah mencapai target, upaya untuk terus meningkatkan cakupan harus terus dilakukan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
131
Grafik 5.48.Trend Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
02040
6080
100
%
Fe1 80,64 82,32 75,16 82,57
Fe3 71,08 74,49 70,17 79,43
Target Fe3 29,29 39,32 49,32 53,87
2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.49. Trend Cakupan 90 Pil Besi Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota
Di Propinsi Lampung Tahun 2002-2007
0
50
100
2004 87,81 78,2 46,82 93,53 76,45 80,14 84,04 82,42 73,63 11,52
2005 87,02 77,95 75,5 83,12 83,34 20,32 86,56 92,9 73,87 78,77
2006 88,53 70,18 80,91 20,7 76,22 19,74 69,05 85,22 95,37 85,3
2007 86 34 81 09 67 82 88 49 70 53 78 85 86 11 87 84 86 44 53 19
BL LS LT LU LB TLB TGM MTR LTM WK
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Jika dilihat data per kabupaten/kota tahun 2007 cakupan terbesar di Kabupaten Lampung Utara dan terendah di Kabupaten Way Kanan.
Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita
Dalam memantau pertumbuhan balita indikator yang digunakan adalah
D/S dan N/D. Cakupan D/S selama lima tahunmenunjukan peningkatan, sedangkan N/D menunjukan kecenderungan berfluktuatif. Untuk meningkatkan cakupan perlu terus dilakukan gerakan penimbangan balita melalui penyuluhan, penggerakan masyarakat, revitalisasi posyandu & lain-lain.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
132
Grafik 5.50.Trend Cakupan D/S dan N/D Pada BalitaDi Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
0
20
40
60
80
%
D/S 47,98 46,57 57,96 59,67 60,24
N/D 79,26 78,37 82,76 79,12 77,96
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.51. Distribusi Cakupan N/D Pada Balita Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
N/D 85,59 68,85 35,22 78,53 90,82 81,65 84,76 78,87 96,31 70,18
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
4). Persentase Balita Bawah Garis Merah (BGM), BGM Mendapat MP-ASI
dari Keluarga Miskin dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM, fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk. Persentase balita BGM selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2003 sebesar 1,5% (target 15%), tahun 2004 sebesar 3,01% (15%), tahun 2005 sebesar 2,54% (target 15,8%), tahun 2006 sebesar 2,97% (75,71%) dan pada tahun 2007 sebesar 2,55% (target 15%). Persentase BGM
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
133
yang kecil medeskripsikan bahwa keadaan balita cukup baik. Untuk mencapai target yang ditetapkan, perlu terus dilakukan sweeping/pelacakan untuk penemuan kasus sedini mungkin, perlu peran serta masyarakat agar kasus BGM semua dapat tercover.
0
4
8
12
16
%
Grafik 5.52.Trend Persentase Balita BGMDi Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
% BGM 1,5 3,01 2,54 2,97 2,55
Target 15 15 15,8 15,4 15
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
Jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota maka hampir semua kabupaten/kota masih dibawah target dan ini merupakan hasil yang baik artinya bahwa kasus BGM di Propinsi Lampung kecil. Upaya pelacakan BGM harus terus dilakukan agar semua kasus BGM dapat ditangani.
Grafik 5.53. Distribusi Persentase Balita BGM Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
10
20
30%
BGM 0,89 5,77 0,99 7,3 0,09 1,79 2,67 1,02 0,51 3,6
Target 8 15 5 26 20 5,92 3 19 5 5
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Persentase bayi BGM gakin yang mendapat MP-ASI cenderung
berfluktuatif naik turun dan jika dibandingkan dengan target maka selama lima tahun cakupan telah mencapai target kecuali tahun 2005.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
134
Grafik 5.54.Trend Persentase Balita BGM Gakin Mendapat MP-ASI Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
% BGM dpt MP-ASI 79 62,79 69,65 75,33 55,64
Target 63,59 63,59 72 75,71 81,77
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik dibawah tahun 2007 cakupan BGM gakin mendapat MP-ASI, hampir semua Kab/Kota mencapai target kecuali Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Lampung Timur.
Grafik 5.55. Distribusi Persentase Balita BGM Gakin Mendapat MP-ASI Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun
2007
020406080
100%
% BGM MP-ASI 48,83 100 94,31 100 100 100 0 0 61,63 20,03
Target 90 100 90 55 90 69,65 100 64 90 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Kasus balita gizi buruk provinsi Lampung tahun 2007 sebanyak 384
kasus, jika dilihat distribusinya terbesar di Kabupaten Lampung Tengah dan tidak ada kasus yaitu Kota Metro. Sedangkan persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan selama lima tahun terakhir menunjukan peningkatan yang berarti dan sudah mencapai target.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
135
Grafik 5.55.A. Distribusi Kasus Balita GiziBuruk Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
BALITA GIZI BURUK 35 27 197 6 14 26 14 20 45 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
0
4
8
12
16%
Grafik 5.55.B.Trend Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
Gizi Buruk dpt Prwtn 57 99,87 100 100 100
Target 100 100 100 100 100
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota.
Grafik 5.56. Distribusi Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung 2007
0
50
100
%
Gz Brk Mdpt Prwtn 100 100 100 100 100,0 100 100 100 100 0
Target 100 100 100 100 100 100 100 64 100 80
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
136
5). Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi, bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <15%. Gizi kurang: Status gizi yang diukur berdasarkan berat badan menurut umur ( Z-Score < -2 s.d. -3 ). Gizi buruk; Status gizi yang diukur berdasarkan berat badan menurut umur ( Z-Score terletak <-3 ), dan atau disertai tanda klinis kwashiorkor, marasmus, marasmus-kwashiorkor).
Dinyatakan KLB Gizi buruk, bila ditemukan 1 kasus gizi buruk menurut BB/U dan dikonfirmasi dengan BB/TB, Z-Score <-3 dan/ atau disertai dengan tanda-tanda klinis.
Jumlah kecamatan bebas rawan gizi selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 63,58% (target 80%) dan meningkat tahun 2004 sebesar 67,90 % (target 70,5%), menurun kembali tahun 2005 sebesar 47% (target 100%), meningkat kembali tahun 2006 sebesar 69,07% (target 73,6%) dan menurun kembali pada tahun 2007 sebesar 63,24%(target 76,7%).
Grafik 5.57.Trend Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
Kec Bebas Rwn Gz 63,58 67,9 47 69,07 63,24
Target 80 70,5 100 73,6 76,7
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Jika dilihat cakupan per kabupaten/kota ada satu kabupaten yang tidak tersedia datanya yaitu Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Timur. Upaya yang perlu dilakukan adalah menurunkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, menekan kasus BGM serta meningkatkan manajemen data termasuk sistem pencatatan dan pelaporan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
137
Grafik 5.58. Distribusi Kecamatan Bebas Rawan Gizi Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
020406080
100%
Kec Bbs rwn Gz 46,15 33,33 71,43 100 0 64,29 0 89,29 100 100
Target 40 65 30 70 100 100 60 69 100 100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
7). Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul Yodium
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang berusia 15 s/d 49 tahun termasuk ibu hamil/nifas, calon pengantin (catin), remaja puteri (dalam dan luar sekolah), pekerja wanita, dan WUS tidak hamil. Kapsul yodium adalah kapsul minyak yang mengandung yodium yang diberikan kepada Wanita Usia Subur untuk daerah endemik sedang dan endemik berat. Cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium adalah wanita usia subur di daerah endemik sedang dan berat yang mendapat kapsul yodium.
Cakupan WUS mendapat kapsul yodium selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 33,20%, menurun tahun 2004 sebesar 14,02% (data dari 5 kab/kota), menurun tahun 2005 sebesar 11,27% (target: 59,12%) dan meningkat tahun 2006 sebesar 16,69% (target 63,22%) dan menurun kembali pada tahun 2007 sebesar 16,16% (target 67,07%). Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor serta sosialisasi pada WUS di daerah endemik.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
138
Grafik 5.59.Trend Persentase WUS Dapat YodiumDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
25
50
75
%
WUS dpt Yodium 33,2 14,02 47 16,69 16,16
Target 50 55,26 59,12 63,22 67,07
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.60. Distribusi WUS Mendapat Yodium Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
WUS dpt Yod. 27,15 6,72 0 0 13,16 0 17,5 4,62 0 0
Target 50 100 50 - 70 - 65 72 - -
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
5.7. PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA
Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja, yang masuk dalam pendataan hanya dari sektor formal saja, belum termasuk sektor informal, dengan alasan data sektor informal sulit didapat dan definisinya luas. Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat perlu memikirkan bagaimana strategi dan langkah-langkah pengembangan JPK sektor informal. Dalam menyongsong pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang wajib bagi seluruh penduduk sesuai amanat Undang-Undang No. 40 tahun 2004, dirasakan perlu untuk memberdayakan sektor informal hingga benar-benar siap menjadi peserta wajib dari JPK (dikutip dari Warta JPK No.2 Th 2005).
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
139
Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja pada tahun 2003 sebesar 22,23% (data dari 7 kab/kota, cakupan meningkat terus hingga tahun 2006 tetapi menurun kembali pada tahun 2007. Jika dilihat cakupan per kabupaten/kota maka hasilnya telah melebihi target, kecuali kabupaten Way Kanan.
Grafik 5.61.Trend Cakupan Yankes Kerja Pada PekerjaDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
20
40
60
80
100
%
Yankes Krj 22,23 80,84 93,62 96,14 88,67
Target 15 15,71 20 40 50
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Grafik 5.62. Distribusi Cakupan Yankes Kerja Pada Pekerja Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100%
Yankes Kerja 100 77,34 77,4 75,24 89,2 53 73,96 99,45 77,2 99,31
Target 20 75 30 55 60 26 100 45 20 37
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil kesehatan kab/kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
140
5.8. CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR DAN CAKUPAN GAKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN.
Krisis moneter yang melanda cenderung meningkatkan biaya kesehatan
dan menyebabkan makin berkurangnya kemampuan masyarakat terutama golongan ekonomi lemah untuk membiayai pemeliharaan kesehatan. Kepesertaan JPK pra bayar di propinsi Lampung selama lima tahun cenderung meningkat dan terus meningkat, tahun 2003 sebesar 23,3% (target 40%), tahun 2004 sebesar 33,46% (target 40%), tahun 2005 sebesar 46,5% (target 50%), tahun 2006 sebesar 46,18% (target 55%) dan tahun 2007 sebesar 79,74% (target 60%). Selama tiga tahun terakhir cakupan telah mencapai target.
Grafik 5.63. Distribusi Cakupan Penduduk Mendapat JPK Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung
Tahun 2003-2007
0
20
40
60
80
100%
2003 0 14,30 41,80 33,40 13,50 19,9 24,8 43,40 14,00 27,80
2004 71,44 14,18 50,25 24 40,55 20,07 89,16 15,2 20,19 41,93
2005 70 13,74 45,26 42,12 29,66 71,7 90,49 53,52 37,08 42,12
2006 71,16 32,11 37,38 45,68 25,19 72,43 76,12 42,68 31,18 44,15
2007 75,12 4,61 23,59 43,53 13,67 63,56 59,4 27,44 30,09 46,77
30 93 45 20 20 50 81 30 40 40
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Kepesertaan JPK propinsi Lampung tahun 2006 hanya sekitar 46,18%, lebih jelas rinciannya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
141
Grafik 5.64. Persentase JPK & Jenisnya Propinsi Lampung 2007
Askes; 5,58
Jamsostek; 0,93
Dana Sehat; 20,71
Kartu Sehat; 0,8Lainnya; 3,96
Bapel & Pra Bapel JPKM; 2,6
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan gakin dan masyarakat rentan provinsi Lampung pada tahun 2006 sebesar 80,52% dan menurun pada tahun 2007 menjadi 79,74%. Cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%. Dan rincian per kabupaten/kota dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 5.65. Distribusi Cakupan JPK Gakin & Masyarakat Rentan Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00%
JPK Gakin 67,88 95,56 36,19 52,16 12,37 145,59 99,99 29,33 50,13 100
Target 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran
Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
142
5.9. PELAYANAN KESEHATAN PRA USIA LANJUT DAN USIA LANJUT
Pra usia lanjut adalah usia 45 th s/d 59 tahun, jika usia telah sama dengan atau melebihi 60 tahun maka disebut usia lanjut. Persentase pelayanan kesehatan pra usila dan usila selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun dan belummencapai target.
0
4
8
12
16
%
Grafik 5.66.Trend Cakupan Yankes Pra Usila & UsilaDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
Pra Usila & Usila 46 43,56 38,16 42,88 34,56
Target 61 63 65 66 67
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
Jika dilihat per kabupaten/kota ada dua kabupaten yang belum
mencapai target yaitu Tulang Bawang dan Way Kanan.
Grafik 5.67. Distribusi Persentase Cakupan Yankes Pra Usila dan Usila Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung 2007
0
20
40
60
80
100
Yankes Pra Usila & Usila 66,06 33,27 8,19 71,48 100 14,28 13,12 78,53 13,3 72,22
Target 20 25 20 60 60 65 30 64 20 70
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Profil kesehatan kab/kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
143
5.10. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat bertujuan memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri dan lingkungannya menuju masyarakat sehat, mandiri dan produktif.
Perilaku hidup sehat didefinisikan sebagai perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Perilaku menuju kemandirian keluarga sadar gizi seperti penganekaragaman konsumsi makanan anggota keluarga di tingkat rumah tangga, memantau pertumbuhan balita dan kebiasaan mengukur berat badan pada orang dewasa, biasa mengkonsumsi garam beryodium, kebiasaan sarapan pagi, memberikan ASI eksklusif dan MP-ASI pada balita merupakan perilaku sehat yang mempengaruhi keadaan gizi.
1. Bayi Mendapat ASI Ekslusif
Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara eksklusif di usia 0-4 bulan dipandang sangat strategis, karena pada usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap berbagai penyakit.
Berdasarkan hasil perhitungan data Susenas tahun 2006, persentase bayi usia 0-4 bulan yang menerima ASI Ekslusif di Propinsi Lampung sebesar 55,48%, jika dilihat per kabupaten/kota, Kabupaten Way Kanan mempunyai persentase tertinggi 77,25% dan Kabupaten Tulang Bawang mempunyai persentase terendah 46,51%. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
144
Grafik 5.68. Persentase Bayi 0-4 Bulan Yang Menerima ASI Ekslusif Tahun 2006
55,35 51,89 48,457,56 58,36
46,51
77,25
53,01
66,6973,15
0102030405060708090
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber Hasil Perhitungan Susenas 2006
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan ASI
eksklusif seperti grafik 5.69 dibawah tampak bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi cenderung meningkat s/d tahun 2005 dan menurun pada tahun 2006 dan jika dibandingkan dengan target, pencapaiannya telah melebihi yang ditargetkan.
Grafik 5.69. Trend Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
-10
10
30
50
%
Cak. ASI Eks. 29,54 34,53 43,86 40,62 41,81
Target 19,7 26,7 29,9 40,1 45,2
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
2. Desa/Kelurahan Dengan Garam beryodium baik
Garam beryodium baik adalah garam mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang cukup (>30 ppm kalium yodat). Desa dengan garam
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
145
beryodium baik adalah desa/kelurahan dengan 21 sampel garam konsumsi yang diperiksa hanya ditemukan tidak lebih dari satu sampel garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30 ppm.
Grafik 5.70. Trend Cakupan Desa/ Kelurahan Dengan Garam Beryodium Baik Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
020406080
100
%
Desa/Kel dg GrmBeryod.Baik
13,49 39,03 31,48 24,3 65,46
Target 72 72,45 75,2 78,15 80,9
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik 5.70. diatas tampak bahwa cakupannya cenderung
menurun dan pencapaiannya masih jauh dari yang ditargetkan, hal ini disebabkan karena belum semua kabupaten/kota melakukan survei garam beryodium, belum optimalnya sistem pencatatan dan pelaporan. Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium baik pada tahun 2006 hanya berasal dari kabupaten/kota yaitu Bandar Lampung, Lampung Utara, Lampung Barat dan Way Kanan begitu juga pada tahun 2007 hanya empat kabupaten/kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Utara dan Lampung Barat. Agar data desa/kelurahan dengan garam beryodium baik dapat terpantau maka setiap kabupaten/kota perlu mengalokasikan dana untuk survei.
3. Posyandu Purnama dan Mandiri
Posyandu, Polindes, Dana sehat dan TOGA adalah sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang merupakan upaya kesehatan yang berdiri atas peran serta dari masyarakat.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
146
Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat yang nyata khususnya oleh Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan organisasi wanita lainnya. Peranan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui Puskesmas dan Puskesmas Pembantu makin efektif setelah didukung oleh peran serta masyarakat dalam bentuk Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Peningkatan peran serta PKK tersebut memungkinkan Posyandu sebagai lembaga masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Posyandu purnama yaitu posyandu yang melaksanakan hari buka lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader yang bertugas sama dengan atau lebih dari 5 orang, cakupan program utama (KIA, KB,Gizi, imunisasi >50%, dan sudah ada satu atau lebih program tambahan serta cakupan dana sehat <50%.
Grafik 5.71. Trend Persentase Posyandu Purnama & Mandiri Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
-10
10
30
50
%
Prn+Mdr 19,12 24,32 26,49 27,29 35,74
Target 20 23 26 29 32
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Jumlah posyandu (termasuk strata purnama dan mandiri) di Propinsi Lampung selama empat tahun terakhir cenderung meningkat (pada grafik 5.71). Hal ini menunjukan bahwa peran serta dan pemberdayaan masyarakat semakin meningkat. Begitu pula jika dilihat persentase posyandu purnama dan mandiri cenderung meningkat tetapi pencapaiannya berfluktuatif mencapai target, seperti pada grafik 5.71.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
147
0
2.000
4.000
6.000
8.000Jml
Grafik 5.72. Trend Jumlah Posyandu Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
Prn&Mdr 1.351 1.723 1.897 2.042 2.635
Posyandu 7.065 7.084 7.160 7.348 7.373
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
0
2.000
4.000
Grafik 5.73. Jumlah Posyandu Menurut Strata Di Propinsi Lampung Tahun 2006-2007
2006 1.849 3.457 1.802 240
2007 1.448 3.290 2.310 325
Pratama Madya Purnama Mandiri
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
Berdasarkan grafik 5.73. diatas tampak bahwa strata madya paling
banyak dibandingkan strata lainnya. Untuk perubahan strata ke tingkat diatasnya perlu upaya masyarakat terutama kader dalam mengaktifkan peran posyandu, karena posyandu adalah UKBM milik masyarakat dan untuk masyarakat. 4. Penyuluhan NAPZA oleh Tenaga Kesehatan
Beberapa perilaku sebagian masyarakat yang merugikan kesehatan antara lain: merokok dan menggunakan Napza. Di Provinsi Lampung belum ada survey mengenai perilaku merokok dan penggunaan Napza. Upaya
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
148
penyuluhan NAPZA oleh petugas kesehatan nampak berfluktuatif naik turun pada tahun 2003 sebesar 3,22% (target tahun 2003: 2%) dan tahun 2004 sebesar 5,87% (target 2%), tahun 2005 sebesar 0,016% (target 2%), tahun 2006 sebesar 1,09% (target 5%) dan tahun 2007 sebesar 6,86% (target 7%). Cakupan pada tahun 2007 ini telah mendekati target yang ditetapkan, hal ini disebabkan mulai tercatatnya data penyuluhan diberbagai sarana kesehatan, agar data tersebut dapat tercover maka sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan penyuluhan perlu dioptimalkan, seperti tampak pada grafik 5.74. di bawah ini.
Grafik 5.74. Trend Persentase Upaya Penyuluhan NAPZA Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
2
4
6
8
Cakupan 3,22 5,87 0,016 1,09 6,86
Target 2 2 2 5 7
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
5. Rumah Tangga Sehat / Rumah Tangga Ber PHBS
Indikator perilaku sehat lainnya dapat dilihat dari persentase rumah tangga sehat/berPHBS. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah.
Cakupannya selama tiga tahun terakhir cenderung menurun, tahun 2003 sebesar 57.29%, menurun pada tahun 2004 sebesar 49,75% (9
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
149
Kab/kota, karena Kab. Lampung Tengah tidak melakukan survey), tahun 2005 persentase RT sehat sebesar 19,74% dan meningkat kembali pada tahun 2006 sebesar 34,70% (data lengkap semua kabupaten/kota) dan tahun 2007 sebesar 43,06%. Cakupan tahun 2007 belum mencapai target.
Grafik 5.75. Trend Persentase Rumah Tangga Sehat/Ber PHBS Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
0
20
40
60
%
RT Ber PHBS 57,29 49,75 19,74 34,70 43,06
Target 45 45 48 37 52
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
6. Cakupan Desa/Kelurahan Sehat
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa telah menjadi desa siaga (GMDS) apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah pos kesehatan desa (poskesdes). Poskesdes yaitu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Cakupan desa sehat pada tahun 2006 sebesar 9,01% (204 desa/kelurahan), untuk mempersiapkan desa/kelurahan sehat tersebut tenaga bidan telah dilatih. Sedangkan pada tahun 2007 desa/kelurahan sehat meningkat menjadi 32,56%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
150
Grafik 5.78. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Sehat Menurut Kabupaten/Kota 2007
16,33
38,18
96,25
22,27 24,8820
26,83
14,51 12,6
68,18
0102030405060708090
100
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan pembardayaan Masy. Dan Profil Kesehatan kab/kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)
5.11. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan fisik dan biologik merupakan komponen yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari semua aktifitas kehidupan manusia,sehingga kualitasnya sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan kesehatan secara tidak langsung bagi masyarakat. Biasanya kualitas lingkungan yang ada merupakan resultan dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam maupun oleh karena aktifitas dan perilaku manusia.
Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilakukan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan dan pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan, meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan di jajaran kesehatan kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pemantauan Kualitas lingkungan (air,tanah, udara), pemantauan sanitasi Rumah Sakit, Pembinaan dan Pemantauan Sanitasi Tempat-tempat Umum, Tempat Pengelolaan Makanan, Tempat Pengelolaan Pestisida dan sebagainya.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
151
Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan antara lain dengan program penyehatan lingkungan. Program penyehatan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang menitikberatkan pada pemecahan masalah kesehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
A. Akses Dan Persediaan Air Bersih
Dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud dengan Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia, maka seharusnya “ Air Bersih” untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Persyaratan kualitas tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air. Sasaran pengawasan kualitas air secara menyeluruh mencakup air minum, air bersih, air kolam renang, air pemandian umum, badan air, air limbah industri dan air limbah rumah tangga.Dalam pemenuhan air untuk kebutuhan masyarakat dibedakan menjadi dua sumber yaitu air minum yang berasal dari PDAM dan air bersih yang berasal dari jenis sarana yang dianggap memenuhi persyaratan antara lain sistem Perpipaan (PP) Perlindungan Mata Air (PMA), Sumur Terlindung (SPT/Pompa Air), Penampungan Air Hujan (PAH).Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tak terelakan bagi kehidupan manusia, Fungsi air
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
152
bersih dalam rumah tangga adalah untuk minum, mandi dan cuci. Penggunaan air minum dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti air kemasan, ledeng, pompa, sumur dan lainnya yang mengacu pada Kepmenkes no. 907/Menkes/SK/VII/2002.
Berdasarkan data Susenas 2006 (Tabel 5.2.) terlihat bahwa sebagian besar rumah tangga menggunakan sumur sebagai sumber air minum, walaupun masih dijumpai adanya rumah tangga yang menggunakan air sungai dan air hujan sebagai sumber air minum sehari-hari. Tabel 5.2. juga menunjukkan bahwa rumah tangga di pedesaan yang menggunakan fasilitas air minum yang bersumber dari sumur dan mata air terlindung mencapai 61,7 persen, atau lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan (62,3 persen). Sementara rumah tangga di pedesaan yang menggunakan fasilitas air minum yang bersumber dari sumur dan mata air tak terlindung mencapai 29,2 persen atau lebih besar dibandingkan daerah perkotaan (10,6 persen).
Tabel 5.2. Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Provinsi Lampung, 2006
Sumber Air Bersih Kota Desa Kota+Desa
Air kemasan 4,7 0.6 1.5
Ledeng 13,8 2,6 4,9
Pompa 7,9 0,9 2,4
Sumur terlindung 61,4 58,3 58,9
Sumur tak terlindung 9,8 25,0 21,8
Mata air terlindung 0,9 3,4 2,9
Mata air tak terlindung 0,7 4,2 3.5
Air sungai 0.4 2.2 1.8
Air hujan 0.0 2.0 1.6
Lainnya 0.4 0.7 0.6
Total 100.0 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penghitungan Susenas 2006
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
153
Trend keluarga memiliki akses air bersih cenderung menurun dari tahun 2003-2005 dan meningkat kembali pada tahun 2006 kemudian menurun kembali pada tahun 2007.
Grafik 5.79. Trend Persentase Keluarga Memiliki Akses Terhadap Air Bersih Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
Akses Air Bersih 67,34 46,96 45,5 79,25 57,6
Target 78,2 85 85 85 85
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota
B. Keluarga Dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar
Salah satu cara untuk menilai sejauhmana tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari tempat pembuangan akhir kotoran/tinja. Sistem pembuangan kotoran manusia/air besar dan air limbah erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko penularan penyakit khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas tingkat resiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
Pada tahun 2006 kepemilikan sarana sanitasi dasar terbesar adalah Jamban sebesar 73,06%, begitu pula pada tahun 2007 sebesar 50,03%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
154
Grafik 5.80. Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kab/Kota Tahun 2006-2007
0
20
40
60
80
2006 73,06 68,39 62,41
2007 50,03 43,5 43,34
Jamban T. Sampah PAL
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
C. Rumah Sehat dan Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Rumah adalah tempat berkumpul anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Beberapa ukuran sering digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah, jenis lantai terluas, penggunaan bahan bakar jenis atap, jenis dinding dan sebagainya
Persentase rumah sehat selama 3 tahun nampak menurun tetapi kemudian sedikit meningkat pada tahun 2006 menjadi 58,18% dan terus meningkat sampai dengan tahun 2007 menjadi 61,4% dan belum mencapai target.
Grafik 5.81. Trend Persentase Rumah Sehat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
% Rumah sehat 88,78 61,55 57,01 58,18 61,4
Target 75 72,5 75 76,5 78
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
155
Sedangkan persentase rumah bebas jentik nyamuk selama tiga tahun
terakhir cenderung meningkat tetapi belum dapat mencapai target, tahun 2003 sebesar 64,68% (target 70%), tahun 2004 sebesar 64,93% (target 73%), tahun 2005 sebesar 67,61% (target 70%) dan pada tahun 2006 sebesar 83,77% mulai mencapai target dan terus dicapai sampai dengan tahun 2007 sebesar 91,21%, data hanya dari 7 kabupaten/kota, 3 kabupaten/kota yang lain belum melakukan survei.
Grafik 5.82. Trend Persentase Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aedes Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
20
40
60
80
100
%
% Rumah Bebas JentikNyamuk
64,68 64,93 67,61 83,77 91,21
Target 70 73 70 75 80
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
D. Tempat-Tempat Umum (TTU), Pengawasan dan Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), dan Tempat Pengelolaan Pestisida (TPP)
Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan, Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Pestisida (TPP). Oleh karenanya pengawasan terhadap kualitas tempat-tempat itu perlu dilakukan sehingga faktor resiko penularan penyakit dapat dieliminir sekecil mungkin.
Tempat– tempat umum (TTU) adalah suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain. Tempat umum yang memenuhi syarat adalah
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
156
terpenuhinya akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan atau standar kesehatan.
TUPM sehat di propinsi Lampung cenderung berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 66,08% (target 67%), meningkat pada tahun 2004 menjadi 67,50% (target 72,50%), menurun kembali tahun 2005 menjadi 64.88% (target 75%) dan meningkat kembali tahun 2006 sebesar 66,94% (target 76,5%) kemudian menurun kembali pada tahun 2007 menjadi 65,22% (target 78%).
Grafik 5.82. Trend Persentase TUPM Sehat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
50
100
%
% TUPM Sehat 66,08 67,5 64,88 66,94 65,22
Target 67 72,5 75 76,5 78
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
TTU yang memenuhi syarat selama tiga tahun terakhir cenderung
cenderung meningkat, tahun 2003 sebesar 66,95% (target 70%), tahun 2004 sebesar 73,60% (target 72,5%), tahun 2005 sebesar 74,77% (target 75%) dan menurun kembali pada tahun 2006 sebesar 69,51% (target 76,5%) dan tahun 2007sebesar 66,34%. TTU memenuhi syarat selama lima tahun belum mencapai target.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
157
Grafik 5.83. Trend Persentase TTU Yang Memenuhi Syarat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
60
65
70
75
80%
% TTU Sehat 66,95 73,6 74,77 69,51 66,34
Target 70 72,5 75 76,5 78
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
E. Institusi Di Bina Kesehatan Lingkungannya
Institusi yang dibina adalah Unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan risiko/dampak kesehatan; mencakup RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi pengolahan air minum, perkantoran, industri rumah tangga, dan industri kecil serta tempat penampungan pengungsi. Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya dikelompokan yaitu sarana kesehatan, sarana pendidikan,sarana ibadah, perkantoran & lainnya.
Grafik 5.55. Trend Persentase Institusi Di Bina Kesehatan Lingkungannya Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
20
40
60
80
%
% Institusi Dibina 73 69,73 60,56 43,79 64,74
Target 60 60 63 65 67
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
158
Persentase Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 73% (target 60%), menurun pada tahun 2004 menjadi 69,73% (target 60%), menurun kembali tahun 2005 sebesar 60,56% (target 63%) dan tahun 2006 sebesar 43,79% (target 65%) dan meningkat kembali pada tahun 2007 menjadi 64,74%. Cakupan ini selama tiga tahun terakhir belum mencapai target. 5.12. KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT 1. Pelayanan KB Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator, pencapaian target KB baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS dan persentase peserta KB aktif Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET). 1) Pola penggunaan alat kontrasepsi akseptor baru
Persentase cakupan peserta KB baru terhadap jumlah PUS selama 3 tahun (2003-2005) cenderung menurun, tahun 2003 sebesar 15,61%, tahun 2004 sebesar 14,76% dan tahun 2005 sebesar 13,65% dan meningkat menjadi 15,83% pada tahun 2006 dan terus meningkat menjadi 18,69% pada tahun 2007.
Grafik 5.56.Trend Cakupan Peserta KB BaruDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
5
10
15
20
%
% KB Baru 15,61 14,76 13,65 15,83 18,69
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BKKBN Prop. Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
159
Untuk mengetahui Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Baru di Propinsi Lampung tahun 2001 – 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3.
Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor baru Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
Tahun IUD Suntik Implant MOP/MOW Pil Kondom Lainnya
2001 3.36 47.72 4.29 0.35 43.61 0.63 0.04
2002 2,88 49,52 4,06 0,27 42,37 0,86 0,04
2003 2,67 50,36 4,38 0,28 40,90 1,38 0,00
2004 2,93 45,83 14,47 0,74 45,83 1,62 0,003
2005 2,55 47,54 10,55 0,33 36,70 2,34 0
2006 2,34 48,34 6,41 0,32 39,17 3,42 0
2007 2,20 48,26 6,03 0,35 39,75 3,41 0 Sumber : BKKBN Prop. Lampung
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa alat kontrasepsi akseptor baru terbanyak adalah suntik dan pil pada th 2001-2007. 2) Peserta KB Aktif
Cakupan pencapaian peserta KB aktif terhadap PUS cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2003 cakupan pencapaian peserta KB aktif terhadap PUS mencapai 70,79% dan meningkat pada tahun 2004 sebesar 72,79% dan menurun pada tahun 2005 sebesar 69,64% dan meningkat kembali pada tahun 2006 menjadi 70,59% dan terus meningkat pada tahun 2007 menjadi 70,75%. Trend cakupan dan pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB aktif dapat terlihat pada grafik dan tabel berikut :
Grafik 5.57.Trend Cakupan Peserta KB AktifDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
50
60
70
80%
% KB Aktif 70,79 72,79 69,64 70,59 70,75
Target 62 63 65 65 70
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BKKBN Prop. Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
160
Tabel 5.4.
Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor Aktif Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
Tahun IUD Suntik Implant MOP/MOW Pil Kondom Lainnya
2001 15.09 30.87 14.97 3.11 35.68 0.26 0.02
2002 13,80 33,33 14,03 2,98 35,60 0,26 0,008
2003 13,30 34,13 13,31 2,87 36,00 0,29 0,00
2004 12,86 29,82 10,85 2,79 36,59 7,09 0,001
2005 13,01 35,08 12,80 2,85 35,92 0,34 0
2006 12.05 36.34 12.44 0.53 35.54 0.48 0
2007 11,83 36,77 12,69 2,57 35,49 0,63 0 Sumber : BKKBN Prop. Lampung
3). Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih
Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) merupakan suatu metode yang efektif dalam upaya menjarangkan kehamilan karena mempunyai daya ungkit besar dalam upaya menurunkan Total Fertility Rate (TFR). Yang termasuk dalam MKET ini antara lain IUD, metoda operasi, dan implant.
Kecenderungan prosentase cakupan peserta KB Aktif dengan MKET tahun 2003-2007 dapat dilihat pada gambar dibawah:
Grafik 4.128.Persentase Cakupan Peserta KB Aktif dengan MKET
di Propinsi Lampung Th. 2003 - 2007
0
2
4
6
8
10
12
14
IUD 13,3 12,86 13,01 12,05 11,83
Implant 13,3 10,85 12,8 12,44 12,69
metode operasi 2,87 2,79 2,85 0,53 2,57
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BKKBN Prop. Lampung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
161
2. Kecelakaan Lalu Lintas Kasus kecelakaan lalu lintas adalah jumlah korban (meninggal dunia, luka berat, luka sedang dan luka ringan) sebagai akibat dari kecelakaan lalu lintas. Angka kecelakaan lalu lintas di propinsi Lampung selama empat tahun cenderung turun, tahun 2003 sebesar 59,88 per 100.000 penduduk, tahun 2004 menurun menjadi 35,89 per 100.000 penduduk, tahun 2005 menurun kembali menjadi 11,63 per 100.000 penduduk dan tahun 2006 sebesar 10,59 per 100.000 penduduk, kemudian meningkat kembali pada tahun 2007 sebesar 36,04%, seperti pada grafik dibawah ini.
Grafik 5.59. Angka Kecelakaan Lalu Lintas
di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0
20
40
60
80
Angka KLL 59,88 35,89 11,63 10,59 36,04
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Laka Samsat Prop. Lampung
Berdasarkan grafik dibawah menunjukan angka kecelakaan lalu lintas terbesar di Kota Bandar Lampung dan terkecil di Kabupaten Tanggamus. Untuk daerah yang kecelakaan lalu lintasnya tinggi perlu dilengkapi dengan sarana pelayanan gawat darurat.
Grafik 5.60 Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
0
20
40
60
80
100
angka KLL 185,19 13,57 29,56 17,78 14,94 13,69 15,99 12,94 15,16 21,21
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR
Sumber : Laka Samsat Prop. Lampung. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran
Kab.LS)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
162
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
163
BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
6.1. SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan/akses pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana kesehatan merupakan hal yang penting.
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar : Puskesmas
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang keberadaannya sangat penting, karena terlibat langsung dengan masyarakat. Puskesmas adalah konsep dasar pelayanan kesehatan primer untuk masyarakat di Indonesia, sesuai dengan definisinya, yakni unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas memiliki tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sarana pelayanan kesehatan dasar tersebut didukung oleh sarana puskesmas pembantu dan puskesmas keliling serta jaringannya baik bidan di desa, posyandu dan poskesdes.
Grafik 6.1.Jumlah Puskesmas, Puskesmas R. Inap, Pustu dan Pusling
di Propinsi Lampung Th. 2003 - 2007
0
200
400
600
800
Puskesmas 221 224 227 235 246
P.Rwt Inap 30 32 36 39 40
Pustu 715 700 708 729 744
Pusling 208 224 250 245 253
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Berdasarkan grafik 6.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah
puskesmas cenderung meningkat setiap tahunnya, termasuk juga Puskesmas Rawat Inap tetapi untuk jumlah Pustu tampak menurun pada tahun 2004, tetapi kemudian meningkat kembali pada tahun 2005 sampai 2007. Naik turunnya sarana puskesmas tersebut disebabkan ada beberapa perkembangan dari Pustu menjadi Puskesmas atau dari Puskesmas Non Rawat Inap menjadi Rawat Inap.
Rasio puskesmas dan pustu selama tiga tahun terakhir tahun 2005-2007 tampak berfluktuatif naik turun perbandingannya dan belum mencapai target yang ditetapkan. Rasio mobil Puskesling tahun 2005 terhadap jumlah Puskesmas yaitu 1 : 1,1, tahun 2006 rasionya sebesar 1 : 1,04, tahun 2007 rasionya sebesar 1 : 1,03, hal ini menunjukan bahwa setiap 1 Puskesmas sudah memiliki minimal 1 mobil Puskesling, tetapi jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota tidak merata.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
164
Tabel 6.1. Rasio Puskesmas, Pustu Terhadap Penduduk di Propinsi Lampung 2005-
2007
Pencapaian No Rasio Target
2005 2006* 2007 1 2 3 4 5 6
1 Ratio PKM thd penduduk 1 : 20.000 1 : 30.765 1 : 30.688 1 : 29.633
2 Ratio Pustu thd penduduk 1 : 6.000 1 : 9.864 1 : 9.892 1: 9.798
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan * : revisi profil kes 2006 karena ada revisi jumlah penduduk tahun 2006: 7211586 jiwa
Grafik 6.2. Rasio Puskesmas Terhadap 100.000 Penduduk Tahun 2003-2007
3,1
3,2
3,3
3,4
Per
100.
000
Pddk
Rasio PKM 3,22 3,24 3,25 3,26 3,37
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Jika dilihat rasio puskesmas per 100.000 penduduk selama lima tahun
menunjukan peningkatan sampai tahun 2007 mencapai 3,37 per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3 puskesmas. Cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 5 per 100.000 penduduk.
Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja Puskesmas di mana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000 penduduk, ratio puskesmas per 20.000 penduduk tahun 2007: 0,67 per 20.000 penduduk. Ini berarti bahwa di Propinsi Lampung sebagian besar Puskesmas melayani lebih dari 20.000 penduduk sasaran di wilayah kerjanya.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
165
Jumlah Puskesmas pembantu selama 3 tahun cenderung berfluktuatif naik turun pada tahun 2007 sebanyak 744 unit dengan rasio sekitar 1 : 9.798 penduduk. Rasio puskesmas pembantu sebesar 0,61 per 6.000 penduduk atau 10 per 100.000 penduduk. Cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 16,67 per 100.000 penduduk. Dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas didukung oleh jaringannya, salah satunya yaitu Polindes. Jumlah polindes selama lima tahun terakhir, tahun 2003-2006 cenderung meningkat, tetapi kemudian menurun, hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya polindes yang tidak aktif.
Grafik 6.3. Trend Jumlah Polindes Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
500
1000
1500
Polindes 397 706 1470 1531 885
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan : Rumah Sakit (Pemerintah dan Swasta)
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diikuti dengan jumlah RS dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
166
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
167
Tabel 6.2. Jumlah Rumah Sakit, Tempat Tidur dan Ratio TT/Penduduk Tahun 2003-2007
Tahun Jumlah RSU Jumlah TT RSU Ratio TT/Pddk
2003 2004 2005 2006 2007
21 23 24 26 26
2.018 2.096 2.178 2.733 2.944
1 : 3.396 1 : 3.300 1 : 3.206 1 : 2.708 1 : 2.476
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Keterangan : termasuk RS swasta
Berdasarkan tabel 6.2. diatas dapat dlihat bahwa jumlah Rumah Sakit,
tempat tidur dan rasio tempat tidur terhadap penduduk terus meningkat. Persentase RS yang terakreditasi di propinsi Lampung tahun 2007 baru mencapai sekitar 9,4% (target 60%). Pada tahun 2007 RS yang sudah terakreditasi yaitu RS Jiwa dengan 5 pelayanan yang telah berakhir tahun 2003, RS Abdul Muluk dengan 12 pelayanan. Pada tahun 2008 direncanakan RS Immanuel akan mengikuti akreditasi.
Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
Masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan atau pemerintah saja tetapi juga masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak swasta.
Grafik 6.4. Jumlah Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Praktek Dokter Bersama dan Praktek Dokter Perorangan di Propinsi Lampung
Tahun 2003 - 2007
0
200
400
600
800
1000
jml
RB 92 109 119 119 112
BP 153 225 249 254 381
PDB 2 0 2 2 13
PDP 538 711 750 789 853
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
Sarana Pelayanan Kefarmasian
Jumlah apotik dari tahun ke tahun meningkat dengan pesat sejalan dengan dikeluarkannya deregulasi di bidang Farmasi pada tahun 1993. Jumlah apotik selama tiga tahun cenderung berfluktuatif naik turun dan kemudian meningkat pada tahun 2006 dan 2007.
Grafik 6.5. Trend Sarana Pelayanan Farmasi di Propinsi Lampung Tahun 2000-2007
0
100
200
300
Apotik 127 187 148 155 224
GF 10 10 10 10 10
Toko Obat 162 120 136 137 130
PBF 52 51 52 52 54
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
168
Ratio apotik per jumlah penduduk selama lima tahun terakhir cenderung berfluktuatif naik turun. Rasio tahun 2007 sebanyak 1 : 32.544 penduduk,artinya 1 apotik melayani sekitar 32.544 penduduk. Jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota maka apotik terbanyak ada di daerah perkotaan yaitu Kota Bandar Lampung, hal ini disebabkan karena di daerah perkotaan fasilitas sarana pelayanan kesehatannya cukup banyak, tidak hanya saryankes pemerintah tetapi juga swasta.
Grafik 6.6. Rasio Apotik Per Pendudukdi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
40.000
80.000
rasi
o
Rasio Apotik per Pddk 53.961 36.984 47.187 46.526 32.544
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
6.2. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang peranan dan keberadaannya sangat penting dan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Banyak faktor yang dapat dilihat dari tenaga kesehatan yaitu tingkat pendidikan, profesionalisme dan kompetensinya. Tenaga kesehatan merupakan faktor input dalam pelaksanaan program kesehatan.
Oleh karena itu informasi tenaga kesehatan sangat diperlukan bagi perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data tenaga yang cepat dan akurat disebabkan karena data ketenagaan selalu berubah dengan cepat/mutasi tenaga yang begitu
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
169
cepat, sedangkan tenaga pengolah, peralatan komputer yang tersedia belum memadai dan belum optimalnya sistem informasi tenaga kesehatan. Selain rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk, perlu diperhatikan juga kualitas tenaga baik dari segi kompetensi dan profesionalismenya.
Untuk meningkatkan kualitas tersebut dibutuhkan institusi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan yang terakreditasi. Persentase institusi diknakes (pendidikan tenaga kesehatan) yang terakreditasi tahun 2007 sebesar 100% (target 100%), persentase institusi pendidikan dan pelatihan (diklat) terakreditasi tahun 2007 sebesar 100% (target 100%) dan persentase pendidikan pelatihan tenaga kesehatan terakreditasi pada tahun 2007 sebesar 100% (target 100%).
a. Rasio Dokter terhadap 100.000 Penduduk
Rasio dokter umum terhadap penduduk selama lima tahun cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 8,53, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 8 orang dokter. Rasio dokter umum terhadap puskesmas tahun 2007 yaitu 1,3 artinya setiap puskesmas memiliki 1 atau hampir 2 dokter.
Grafik 6.7.Trend Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
2
4
6
8
10%
Dr/100.000 pddk 7,49 7,75 8,52 7,5 8,53
Target 4,65 5 5 6 7
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
170
Grafik 6.8. Trend Rasio Dokter Umum di Puskesmas Terhadap Puskesmas Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
1
2
Dr Um/PKM 1,52 1,25 1,42 1,3 1,33
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota b. Rasio Dokter Spesialis terhadap 100.000 Penduduk
Rasio dokter spesialis terhadap penduduk selama 3 tahun cenderung meningkat kemudian sedikit menurun pada tahun 2006 menjadi 1,82 dan meningkat kembali pada tahun 2007 menjadi 2,09.
Grafik 6.9.Trend Rasio Dokter Spesialis Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
1
2
3%
Dr Sp./100.000 pddk 1,53 1,78 2,02 1,82 2,09
Target 1,5 2 2 2 3
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
Rasio pada tahun 2007 adalah 2,09 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh sekitar 2 dokter spesialis. Dan rasio dokter spesialis terhadap RS sebesar 5,06, artinya setiap RS memiliki sekitar 5 orang dokter spesialis.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
171
Grafik 6.10. Trend Rasio Dokter Spesialis Terhadap RSDi Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
5
10
Dr Sp./100.000 pddk 5,05 5,17 5,22 5,19 5,06
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota c. Rasio Dokter Keluarga terhadap 100.000 Penduduk
Rasio dokter keluarga terhadap penduduk sampai dengan saat ini masih 0%.
d. Rasio Dokter Gigi Terhadap 100.000 Penduduk
Rasio dokter gigi terhadap penduduk selama tiga tahun cenderung meningkat dan sedikit menurun pada tahun 2006 kemudian meningkat kembali pada tahun 2007. Rasio pada tahun 2007 adalah 2,95, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3 dokter gigi. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas tahun 2007 adalah 0,52 artinya setiap puskesmas memiliki hampir 1 dokter gigi.
Grafik 6.11.Trend Rasio Dokter Gigi Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
02468
1012%
Drg/100.000 pddk 1,89 2,56 3,08 2,86 2,95
Target 1,13 11 11 11 11
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
172
Grafik 6.12. Trend Rasio Dokter Gigi di Puskesmas Terhadap Puskesmas Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
0,5
1%
Drg/PKM 0,46 0,50 0,68 0,61 0,52
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
e. Rasio Apoteker Terhadap 100.000 Penduduk Rasio apoteker terhadap penduduk selama lima tahun cenderung
meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 0,96 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 1 Apoteker. Rasio apoteker terhadap apotik tahun 2007 adalah 0,31 artinya setiap apotik swasta memiliki hampir 1 apoteker. Rasio ini belum menggambarkan rasio yang sebenarnya karena data yang tercatat hanya apoteker yang berada di sarana fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, masih ada apoteker yang belum tercatat.
Grafik 6.13. Trend Rasio ApotekerTerhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
0,5
1
1,5
2%
Apt/100.000 pddk 0,56 0,78 0,79 0,91 0,96
Target 0,74 1 1 2 2
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
173
Grafik 6.14. Trend Rasio ApotekerTerhadap Apotik Swasta Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5%
Apt/Apotik 0,31 0,28 0,37 0,43 0,31
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
f. Rasio Perawat Terhadap 100.000 Penduduk Rasio Perawat terhadap penduduk selama lima tahun cenderung
meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 51,41, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 51 perawat.
Grafik 6.15. Trend Rasio Perawat Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
20
40
60%
Prwt/100.000 pddk 39,89 45,07 45,31 48,44 51,41
Target 34,06 36 37 42 50
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
g. Rasio Bidan Terhadap 100.000 Penduduk
Rasio Bidan terhadap penduduk selama empat tahun terakhir cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 39,52, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh sekitar 39 perawat.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
174
Grafik 6.16.Trend Rasio Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
30
60%
Bidan/100.000 pddk 39,89 24,45 29,8 36,62 39,52
Target 34,06 21,63 21 25 30
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
h. Rasio Ahli Gizi Terhadap 100.000 Penduduk
Rasio ahli gizi terhadap penduduk selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, rasio pada tahun 2007 adalah 3,21, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3 ahli gizi.
Grafik 6.17. Trend Rasio Ahli Gizi Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
2
4
6%
Ahli Gizi/100.000 pddk 3,22 3,07 3,34 3,05 3,21
Target 2 2 3 4 6
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
i. Rasio Sanitasi Terhadap 100.000 Penduduk Rasio sanitasi terhadap penduduk selama tiga tahun cenderung
meningkat tetapi kemudian menurun pada tahun 2006 dan meningkat kembali tahun 2007, rasio pada tahun 2007 adalah 6,08, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 6 tenaga sanitasi.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
175
Grafik 6.18. Trend Rasio Sanitasi Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
3
6
9
12%
Sanitasi/100.000 pddk 5,14 5,81 6,07 5,17 6,08
Target 6,83 7 8 9 11
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
j. Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Terhadap 100.000 Penduduk
Rasio ahli kesehatan masyarakat terhadap penduduk selama lima tahun cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 6,79 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 7 tenaga kesehatan masyarakat.
Grafik 6.19. Trend Rasio Kesmas Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
0
2
4
6
8
10%
Kesmas/100.000 pddk 2,18 3,85 5,14 5,57 6,79
Target 3 4 4 6 7
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
k. Rasio Tenaga Teknis Medis Terhadap 100.000 Penduduk Ratio tenaga teknis medis terhadap penduduk selama tiga tahun
cenderung meningkat, kemudian menurun pada tahun 2006 dan meningkat
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
176
kembali pada tahun 2007, rasio tahun 2007 sebesar 6,71, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 6 tenaga teknis medis.
Grafik 6.20. Trend Tenaga Teknis Medis Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2006
0
5
10%
Teknis Medis/100.000 pddk 4,88 5,28 6,10 5,43 6,71
2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : Profil kesehatan kab/kota
6.3. ANGGARAN KESEHATAN Rata-rata anggaran kesehatan APBD terhadap total APBD, untuk lokasi di provinsi sebesar 3,78% dan jika di gabungkan anggaran lokasi di provinsi dan kabupaten/kota maka persentasenya sebesar 4,58%. Berdasarkan grafik dibawah menunjukan bahwa persentase terbesar yaitu kota Metro sebesar 14,77% dan terkecil di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 3,27%. Anggaran kota Metro sudah mendekati target yang disepakati yaitu 15%. Upaya advokasi ke stake holder perlu terus dilakukan agar target tercapai. Target anggaran 15% merupakan kesepakatan para Bupati dan Walikota se Indonesia. Anggaran kesehatan per kapita penduduk pada lampiran (tabel 62) belum menggambarkan yang sebenarnya/representatif karena data tidak lengkap, data anggaran sektor kesehatan yang ada di lintas sektor sulit dikumpulkan. Data akan memberikan informasi yang lengkap jika laporan DHA dan PHA telah selesai dilakukan. Kendala penyusunan DHA dan PHA yaitu sulitnya data terkumpul terutama data lintas sektor.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
177
0
5
10
15
Grafik 6. 21. Persentase Rata-Rata Anggaran Kesehatan APBD Terhadap Total APBDKabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
% anggaran 4,75 3,27 4,57 5,87 5,1 9,37 5,11 6,16 4,77 14,77 -
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSWR
Sumber: ProfilKesehatan Kab/Kota 6.4. MANAJEMEN KESEHATAN Indikator manajemen kesehatan yaitu : 1. Kabupaten/Kota memiliki dokumen Sistem Informasi Kesehatan / SIK Persentase kabupaten/kota memiliki dokumen Sistem Informasi
Kesehatan yaitu 0%, proses pengembangan SIK telah dimulai sejak dimulainya otonomi daerah tetapi pengembangannya belum optimal dan belum dimulai dengan penyusunan dokumen SIKDA. Provinsi telah menyusun dokumen SIK/master plan SIK, tetapi dokumen ini hanya membahas sistem komputerisasi, tidak membahas rancangan sistem pencatatan dan pelaporannya sehingga masih perlu direvisi. Beberapa kabupaten/kota telah mengembangkan SIK. Kota Metro telah memulai dengan konsep IHIS (integreted health information system), yang mengadopsi dari Yogyakarta. Kabupaten Lampung Selatan telah lebih dulu mengkaji format pelaporan SP2TP tetapi belum secara komputerisasi dan saat ini akan review kembali menyesuaikan klasifikasi penyakit dengan ICD X dan menggunakan komputerisasi. Kabupaten Tulang Bawang juga mengembangkan SIK yang didukung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
178
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
179
oleh Pemda. Kabupaten Lampung Timur sedang mengembangkan SIK dengan mereview format pencatatan dan pelaporan. Kabupaten/kota yang lain sedang berproses kearah pengembangan SIK.
2. Kabupaten/kota memiliki Profil Kesehatan
Persentase kabupaten/kota memiliki Profil Kesehatan yaitu 100 %.
3. Kabupaten/kota memiliki District Health Account (DHA) Persentase kabupaten/kota memiliki DHA yaitu 20% (Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan).
4. Pelaksanaan Provincial Health Account (PHA) Persentase Pelaksanaan Provincial Health Account yaitu 0%.
5. Kabupaten/kota memiliki Perda KW-SPM bidang Kesehatan Persentase Kabupaten/Kota memiliki Perda KW-SPM bidang
Kesehatan sebesar 10% (kota Metro).
6. Pemanfaatan Hasil Penelitian Bidang Kesehatan Persentase pemanfaatan hasil penelitian bidang kesehatan yaitu 40% (target 40%). Hasil penelitian bidang kesehatan yang dimanfaatkan datanya berasal dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) serta hasil survey-survei kecil yang dilakukan oleh program seperti : Survei STS HIV/AIDS, Survei Pemantauan Status Gizi (PSG), survey darah jari dan survey malaria.
7. Kabupaten/kota Memiliki Contingency plan untuk masalah kesehatan akibat bencana. Persentase Kabupaten/Kota Memiliki Contingency plan untuk masalah kesehatan akibat bencana yaitu 0%.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
180
8. Kabupaten/kota memiliki dokumen kesehatan/sistem kesehatan daerah Persentase Kabupaten/Kota memiliki dokumen kesehatan yaitu 10%
(Kabupaten Tanggamus).
9. Propinsi dan Kabupaten/kota yang melaksanakan Surkesda. Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan Surkesda yaitu 0%. Pada tahun 2007 akan dilakukan riset kesehatan dasar secara nasional oleh Departemen Kesehatan.
BAB VII PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Beberapa pencapaian indikator propinsi sehat dan KW-SPM yang belum mencapai target tahun 2007 sebagai berikut :
A. Indikator Propinsi Sehat
1. Angka Kematian Ibu (angka nasional) berdasarkan data SDKI tahun 2002-2003 yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (target 150 per 100.000 LH)
2. Angka Kesakitan malaria sebesar 7,50 per 1.000 penduduk (target 5,5/1.000 penduduk)
3. Angka kesembuhan TB Paru sebesar 82,29% (target : ≥ 85%) 4. Angka Kesakitan DBD sebesar 61,32% (target 5/1000 penduduk) 5. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi sebesar 69,07% (target 73,6%) 6. Persentase Rumah Sehat sebesar 61,40% (target : 78%) 7. Persentase TUPM sebesar 65,22% (target 78%) 8. Persentase RT Ber PHBS sebesar 43,06 (target 52%) 9. Persentase Penduduk yang memanfaatkan pkm rawat inap sebesar
0,38% (target 1,5%) 10. Persentase sarkes dengan Kemampuan Labkes sebesar 75,25% (target
100%) 11. Persentase RS yang memiliki 4 pelayanan kesehatan dasar sebesar
42,31% (target : 100%) 12. Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 79,40% (target
86%) 13. Persentase desa mencapai UCI sebesar 79,27% (target : 98,14%)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 181
14. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam sebesar 84,31% (target : 100%)
15. Persentase bayi mendapat ASI eksklusif sebesar 41,81% (target 45,20%) 16. Persentase murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut
sebesar 27,77% (target : 100%) 17. Persentase Gakin yang mendapat pelayanan kesehatan sebesar 79,74%
(target 100%) 18. Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk sebesar 2,09% (target
3/100.000 penduduk) 19. Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk sebesar 2,95% (target : 11 per
100.000 penduduk) 20. Rasio apoteker per 100.000 penduduk sebesar 0,96 (target : 2 per
100.000 penduduk) 21. Rasio Ahli gizi per 100.000 penduduk sebesar 3,21(target: 6 per 100.000
penduduk) 22. Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk sebesar 6,08 (target: 11 per
100.000 penduduk) 23. Rasio Ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk sebesar 6,79
(target: 7 per 100.000 penduduk) 24. Persentase penduduk menjadi peserta JPK sebesar 34,58% (target: 60%) 25. Rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD (kab/kota dan
propinsi) sebesar 4,56% (target : 15%) 26. Persentase kab/kota memiliki Dokumen sistem kesehatan sebesar 0%
(target 100%) 27. Persentase kab/kota yang memiliki contengency plan untuk masalah
kesehatan akibat bencana sebesar 0% (target 70%) 28. Persentase kab/kota yang melaksanakan Surkesda sebesar 0% (target
100%) 29. Persentase propinsi yang memiliki PHA sebesar 0% (target 100%)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 182
30. Persentase kab/kota memiliki profil kesehatan sebesar 100% (target 100%)
31. Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap Air Bersih sebesar 14,70% (target : 85%)
32. PUS menjadi akseptor KB sebesar 18,69% (target 67,07%) 33. Persentase penduduk melek huruf sebesar 93,85% (target 95%).
B. Indikator KW - SPM 1. Cakupan ibu hamil K4 sebesar 82,86% (target: 90%) 2. Pertolongan persalinan oleh nakes sebesar 79,40% (target : 86%) 3. Bumil risti dirujuk sebesar 50,38% (target : 87%) 4. cakupan BBLR ditangani sebesar 40,07% (target 92%) 5. Deteksi dini tumbang balita & prasekolah sebesar 41,46% (target: 75%) 6. Persentase cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh
nakes atau tenaga terlatih (guru UKS atau Dokter kecil) sebesar : 43,54% (target : 86%)
7. Persentase cakupan yankes remaja sebesar 13,05% (target : 68%) 8. Cakupan desa/kelurahan UCI sebesar 79,27% (target 98,14%) 9. Prosentase cakupan rawat inap Puskesmas sebesar 0,38% (target: 1,5%) 10. Persentase gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum sebesar
1,48% (target : 7%) 11. Persentase MP ASI bayi BGM gakin sebesar 42,41% (target 81,77%) 12. Persentase saryankes dgn kemampuan yan gawat darurat yg dpt diakses
masyarakat sebesar 27,65% (target 90%) 13. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
sebesar 84,31% (target : 100%) 14. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi sebesar 63,24% (target 76,7%) 15. Persentase kesembuhan penderita TB BTA + sebesar 82,29% (target: ≥
85%)
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 183
16. Cakupan Institusi dibina sebesar 64,74% (target 67%) 17. Persentase tempat umum sehat sebesar 66,34% (target 78%) 18. Persentase RT sehat sebesar 48,53% (target 52%) 19. Persentase penyuluhan NAPZA sebesar 6,86% (target 7%) 20. Persentase penulisan resep obat generik sebesar 58,35% (target 80%) 21. Persentase cakupan JPK Pra bayar sebesar 34,58% (target 60%) 22. Persentase JPK gakin dan masyarakat rentan sebesar 48,86% (target
100%) 23. Persentase pelayanan kesehatan pra usila dan usila sebesar 34,65%
(target 67%) 24. Persentase cakupan WUS yang mendapat kapsul yodium sebesar 16,66%
(target : 67,07%) 25. Persentase kusta yang selesai berobat (RFT rate) sebesar 23,75% (target:
>90%).
Beberapa indikator diatas belum mencapai target karena beberapa masalah/hambatan yaitu manajemen Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang belum optimal terutama Sistem Pencatatan dan Pelaporan, kuantitas dan kualitas sumber daya termasuk pendistribusian tenaga kesehatan dan dana belum optimal, kurang efektifnya koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor. 7.2. Saran
1. Perlu meningkatkan manajemen sistem informasi kesehatan terutama manajemen R/R (Record and Report) /Pencatatan dan Pelaporan baik di tingkat Puskesmas, Kabupaten dan Propinsi untuk mendapatkan data yang valid dan akurat guna penyusunan perencanaan yang evidence base berbasis data dan bukti.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 184
2. Perlu meningkatkan kerjasama/koordinasi lintas program, lintas sektor dan memberdayakan/melibatkan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan yang seoptimal mungkin.
3. Perlunya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui diklat (pendidikan dan pelatihan).
4. Perlunya meningkatkan upaya Preventif, Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif dengan kegiatan yang inovatif.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 185
2005* 2006 ** 2007
1 Lampung Barat 378.005 380.208 381.439 AHH MYS IPM AHH MYS IPM AHH MYS IPM
2 Tanggamus 821.119 824.922 826.610 1 Lampung Barat 65,2 7,0 66,0 65,9 7,0 66,8 66,1 7,0 66,9
3 Lampung Selatan 1.281.104 1.312.527 1.341.258 2 Tanggamus 67,7 6,5 67,7 67,7 6,8 69,0 68,0 6,9 69,2
4 Lampung Timur 919.274 929.159 936.734 3 Lampung Selatan 67,4 6,7 67,2 67,4 6,8 67,8 67,8 6,8 67,9
5 Lampung Tengah 1.129.352 1.146.158 1.160.221 4 Lampung Timur 69,4 6,4 67,9 69,4 6,9 68,6 69,6 6,9 68,7
6 Lampung Utara 554.617 559.172 562.314 5 Lampung Tengah 68,5 7,2 68,8 68,6 7,2 69,1 68,9 7,3 69,3
7 Way Kanan 359.945 361.810 362.749 6 Lampung Utara 66,9 7,4 68,0 67,1 7,5 68,5 67,2 7,6 68,5
8 Tulang Bawang 750.672 763.360 774.265 7 Way Kanan 68,5 6,5 67,4 68,7 6,5 68,1 68,7 6,5 68,1
9 Bandar Lampung 793.746 803.922 812.133 8 Tulang Bawang 67,3 6,6 67,8 67,8 6,6 68,2 68,1 6,6 68,4
10 Metro 128.343 130.348 132.044 9 Bandar Lampung 69,9 9,6 73,5 69,4 9,6 73,8 69,7 9,8 73,9
Provinsi Lampung 7.116.177 7.211.586 7.289.767 10 Metro 71,9 9,4 74,5 71,9 9,8 75,2 72,1 9,9 75,3 Sumber: Surat Deputi Statistik Sosial No. 04100.224 tanggal 24 Agustus 2007 Provinsi Lampung 68 7,2 68,8 68,5 7,3 69,4 69,1 7,4 69,7
Sumber: BPS Prov. Lampung
Keterangan:* : SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) Ket: AHH: Angka Harapan Hidup** : Hasil Estimasi Berdasarkan data penduduk tahun 2005 MYS: Mean Years of Shchooling (rata-Rata Lama Sekolah)
IPM: Indeks Pembangunan Manusia
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA Angka Melek Huruf Penduduk Berumur 10 Th Keatas Mnrt Jenis Kelamin Penduduk Prov Lampung
Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah Provinsi Lampung Tahun 2004 - 2007 Tahun 2004-2007
Tahun Laki-Laki Peremp Laki+P
Usia Sekolah 2004 2005 2006 2007 2004 96,3 91,4 93,97 - 12 Tahun 96,69 96,95 97,77 98,23 2005 96,1 91,3 93,713 - 15 Tahun 84,35 86,27 84,14 84,31 2006 96,3 90,9 93,716 - 18 Tahun 48,19 51,14 49,47 49,56 2007 96,4 91,2 93,9Sumber: BPS Prov. Lampung Sumber: BPS Prov. Lampung
Kabupaten/Kota
Estimasi Penduduk Menurut Kabupaten/KotaTahun 2005 - 2007
2005 2006 2007
INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIATahun 2005 - 2007
Kabupaten/Kota
Laki-Laki Perempuan L+P
1 0-4 394.446 385.459 779.905
2 5-9 402.435 399.439 801.874
3 10-14 379.467 365.487 744.954
4 15-19 360.494 335.529 696.023
5 20-24 331.535 305.571 637.106
6 24-29 313.560 295.585 609.145
7 30-34 296.584 290.592 587.176
8 35-39 268.623 261.633 530.256
9 40-44 243.658 224.685 468.343
10 45-49 202.715 188.735 391.450
11 50-54 159.776 146.794 306.570
12 55-59 125.823 111.843 237.666
13 60-64 94.867 88.875 183.742
14 65-69 70.900 64.909 135.809
15 70-74 53.924 38.945 92.869
16 75+ 50.929 35.950 86.879
Provinsi Lampung 3.749.736 3.540.031 7.289.767 Sumber: Surat Deputi Statistik Sosial No. 04100.224 tanggal 24 Agustus 2007
Kelompok Umur
Estimasi Penduduk Menurut Kabupaten/KotaTahun 2007
PEMBILANG PENYEBUT
A. DERAJAT KESEHATAN
1 Mortalitas1. Angka Kematian bayi per 1000 Kelahiran Hidup 904 160.382 5,64 402. Angka Kematian balita per 1.000 Kelahiran Hidup 199 160.382 1,24 583. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup 129 160.382 80,43 1504. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir - - 69,1 68
2 Morbiditas5. Angka Kesakitan malaria per 1000 penduduk 54.685 7.289.767 7,50 5,5 per 1.0006. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + (%) 3.797 4.614 82,29 >=85%7. Prevalensi HIV (persentase kasus terhadap Penduduk beresiko) 234 7.289.767 0,003 <18. Angka " Acute Flaccid Paralysis" (AFP) pada anak usia <15 th per 100.000 anak 43 2.390.024 1,80 2 per 100.0009. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk 4.470 7.289.767 61,32 5 per 100.000
3 Status Gizi10. Persentase Balita dengan Gizi Buruk 384 870.232 0,04 15,0%11. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 129 204 63,24 76,7%
B. HASIL ANTARA
4 Keadaan Lingkungan12. Prosentase Rumah Sehat 606.275 987.489 61,40 78,00%13. Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat dan Pengelolaan Makanan 2.316 3.551 65,22 78,00%
5 Perilaku Hidup Masyarakat14. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat 166.725 387.178 43,06 52%15. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 2.635 7.373 35,74 32%
6 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan16. Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Puskesmas
a. Rawat Jalan 3.038.336 7.289.767 41,68 15/100.000 penddkb. Rawat Inap 27.890 7.289.767 0,38 1,5/100.000 penddk
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR INDONESIA SEHAT (IIS)
No INDIKATOR INDONESIA SEHAT ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007
PEMBILANG PENYEBUT
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR INDONESIA SEHAT (IIS)
No INDIKATOR INDONESIA SEHAT ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007
17. Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakita. Rawat Jalan 619.814 7.289.767 8,50 5/100.000 penddkb. Rawat Inap 189.691 7.289.767 2,60 1/100.000 penddk
18. Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan 228 303 75,25 100%19. Persentase Rumah Sakit Umum yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar 11 26 42,31 100%20. Persentase Obat Generik Berlogo dalam persediaan obat 169 209 80,86 80%
C. PROSES DAN MASUKAN
7 Pelayanan Kesehatan21. Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 142.219 179.125 79,40 86%22. Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) 1.836 2.316 79,27 98,14%23. Persentase Desa Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani <24 jam 86 102 84,31 100%24. Persentase Ibu Hamil Mendapat Fe 150.975 190.076 79,43 53,87%25. Persentase Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 67.057 160.382 41,81 45,20%26. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut 308.662 1.111.473 27,77 100%27. Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja 343.034 386.878 88,67 50%28. Persentase Gakin yang mendapat pelayanan kesehatan 2.295.947 2.879.183 79,74 100%
8 Sumber Daya Kesehatan29 Rasio Dokter per 100.000 penduduk 622 7.289.767 8,53 7 per 100.00030 Rasio dokter Spesialis per 100.000 penduduk 152 7.289.767 2,09 3 per 100.00031 Rasio Dokter Keluarga per 1.000 penduduk 0 7.289.767 0,00 032 Rasio Dokter gigi per 100.000 penduduk 215 7.289.767 2,95 11 per 100.00033 Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 70 7.289.767 0,96 2 per 100.00034 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 2.881 7.289.767 39,52 30 per 100.00035 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 3.748 7.289.767 51,41 50 per 100.00036 Rasio Ahli Gizi per 100.000 Penduduk 234 7.289.767 3,21 6 per 100.00037 Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 Penduduk 443 7.289.767 6,08 11 per 100.00038 Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 Penduduk 495 7.289.767 6,79 7 per 100.00039 Persentase Penduduk yang menjadi peserta Jaminan Pemeliharan Kesehatan 2.520.606 7.289.767 34,58 60%40 Rata-rata persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD (Kab/Kota dan Propinsi) 19.038.977.670.843 417.243.429.208.258 4,56 15%41 Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per tahun (ribuan rupiah) 46.377.800.349.499 7.289.767 6.362.042 42.000
PEMBILANG PENYEBUT
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR INDONESIA SEHAT (IIS)
No INDIKATOR INDONESIA SEHAT ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007
9 Manajemen Kesehatan42 Persentase Kab/Kota yang mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan 0 10 0 100%43 Persentase Kab/Kota yang memiliki Contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat bencana 0 10 0 70%44 Persentase Kab/Kota yang membuat Profil Kesehatan 10 10 100 100%45 Persentase Propinsi yang melaksanakan Surkesda 0 10 0 100%46 Persentase Propinsi yang mempunyai Provincial Health Account 0 10 0 100%
10 Kontribusi Sektor Terkait47 Persentase Keluarga yang memiliki Akses Terhadap Air Bersih 1.071.616 7.289.767 14,70 85%48 Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor Keluarga Berencana 269.921 1.443.985 18,69 67,07%49 Angka Kecelakaan Lalu Lintas per 100.000 penduduk 2.627 7.289.767 36,04 10%50 Persentase Penduduk yang melek huruf 2.243.056,09 2.390.024,00 93,85 95%
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan :
1. Data angka kematian bayi bersumber BPS: 28 per 1.000 LH2. Data angka kematian yang disajikan ini tidak mewakili populasi jadi hanya menggambarkan kasus
PEMBILANG PENYEBUT
1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayia. Prosentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 157.503 190.076 82,86 90%b. Prosentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan 142.219 179.125 79,40 86%c. Prosentase Ibu hamil Resiko Tinggi yang dirujuk 5.667 11.249 50,38 87%d. Prosentase Cakupan Kunjungan Neonatus 145.105 160.382 90,47 87%e. Prosentase Cakupan Kunjungan Bayi 155.850 160.382 97,17 87%f. Prosentase Cakupan Bayi BBLR yang ditangani 1.226 3.060 40,07 92%
2 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolaha. Prosentase Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak balita dan Pra Sekolah 271.418 654.690 41,46 75%
c. Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja 75.293 577.143 13,05 68%
3 Pelayanan Keluarga Berencanaa. Prosentase Cakupan Peserta Aktif KB 1.021.629 1.443.985 70,75 63%
4 Pelayanan Imunisasia. Prosentase desa/kelurahan UCI 1.836 2.316 79,27 98,14%
5 Pelayanan Pengobatan/Perawatana. Prosentase Cakupan Rawat Jalan Puskesmas 3.038.336 7.289.767 41,68 15%b. Prosentase Cakupan Rawat Inap Puskesmas 27.890 7.289.767 0,38 1,50%c. Prosentase Cakupan Rawat Jalan RS 619.814 7.289.767 8,50 5%d. Prosentase Cakupan Rawat Inap RS 189.691 7.289.767 2,60 1,0%
43,54 86%b.Prosentase Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat oleh Tenaga Kesehatan atau Tenaga Terlatih (Guru UKS atau Dokter Kecil) 474.224 1.089.155
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATANPROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006
No INDIKATOR SPM ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
PEMBILANG PENYEBUT
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATANPROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006
No INDIKATOR SPM ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
6 Pelayanan Kesehatan Jiwaa. Prosentase Pelayanan Gangguan Jiwa di sarana Pelayanan Kesehatan Umum 58.476 3.953.325 1,48 7%
7 Pemantauan Pertumbuhan Balitaa. Prosentase Balita yang naik Berat Badannya (N/D) 408.661 524.186 77,96 77,16%b. Prosentase Balita Bawah Garis Merah (BGM) 13.357 524.186 2,55 15,0%
8 Pelayanan Gizia. Prosentase Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 (dua) kali per tahun 698.705 870.232 80,29 75%b. Prosentase Cakupan Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 150.975 190.076 79,43 53,87c. 17.987 42.410 42,41 81,77%
d. Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan 384 384 100 100%
9 Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensifa. 3.860 3.869 99,77 70%
b. Prosentase Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi yang tertangani 5.667 5.667 100 70%c. Prosentase Neonatus Resiko Tinggi/Komplikasi yang tertangani 785 1.127 70 70%
10 Pelayanan Gawat Darurata. 232 839 27,65 90%Prosentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat yang
dapat diakses Masyarakat
Prosentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi BGM dari Keluarga Miskin
Prosentase Akses terhadap Ketersediaan Darah dan Komponen yang aman untuk Menangani Rujukan Ibu Hamil dan Neonatus
PEMBILANG PENYEBUT
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATANPROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006
No INDIKATOR SPM ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
11 Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangana. Prosentase Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 86 102 84,31 100%b. Prosentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 129 204 63,24 76,7%
12 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polioa. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 43 2.390.024 1,80 2/100.000
13 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Parua. Prosentase Kesembuhan Penderita TBC BTA + 3.797 4.614 82,29 >=85
14 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPAa. Prosentase Cakupan Balita dengan Pnemonia yang ditangani 9.806 9.939 99 60%
15 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDSa. Prosentase Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS 234 234 100 100%b. Prosentase Infeksi menular seksual yang diobati 442 442 100 100%
16 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)a. Prosentase Penderita DBD yang ditangani 4.470 4.470 100 80%
17 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diarea. Prosentase Balita dengan Diare yang ditangani 159.929 159.929 100 100%
18 Pelayanan Kesehatan Lingkungana. Prosentase Institusi yang dibina 13.038 20.139 64,74 67%
PEMBILANG PENYEBUT
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATANPROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006
No INDIKATOR SPM ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
19 Pelayanan Pengendalian Vektora. Prosentase Rumah/Bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 165.973 181.970 91,21 80%
20 Pelayanan Hygiene Sanitasi di tempat umuma. Pelayanan Tempat Umum yang Memenuhi Syarat 4.774 7.196 66,34 78,00%
21 Penyuluhan Perilaku Sehata. Prosentase Rumah Tangga Sehat 231.346 476.723 48,53 52,0%b. Prosentase Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 67.057 160.382 41,81 45,20%c. Prosentase Desa dengan Garam Beryodium baik 453 692 65,46 80,90%d. Prosentase Posyandu Purnama dan Mandiri 2.635 7.373 35,74 32%
22 Penyuluhan P3 NAPZA berbasis masyarakata. Prosentase Upaya Penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas Kesehatan 1.158 16.885 6,86 7%
23 Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatana. Prosentase Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan 3.375 4.278,00 88,52 80%b. Prosentase Pengadaan Obat Esensial 179,00 224,00 86,18 80%c. Prosentase Pengadan Obat Generik 169,00 209,00 92,03 80%
24 Pelayanan Penggunaan Obat Generika. Prosentase Penulisan Resep Obat Generik 1.502.920 2.575.866 58,35 80%
25 Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Pelayanan Kesehatan Perorangana. Prosentase Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 2.520.606 7.289.767 34,58 60%
PEMBILANG PENYEBUT
PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATANPROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006
No INDIKATOR SPM ANGKA ABSOLUT ANGKA TARGET
26 Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Gakin dan Masyarakat Rentana. Prosentase Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Gakin dan masyarakat rentan 1.406.886 2.879.183 48,86 100%
27 Jenis Pelayanan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan (untuk daerah tertentu)1 Pelayanan Kesehatan Kerja
Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Kerja pada Pekerja formal 343.034 386.878 88,67 50%2 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut 395.525 1.141.637 34,65 67%3 Pelayanan Gizi
Prosentase Cakupan Wanita Usia Subur yang mendapatkan kapsul Yodium 80.413 482.637 16,66 67,07%4 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS
Prosentase Darah Donor Diskrining terhadap HIV-AIDS 46.674 46.674 100 100%5 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria
Prosentase Penderita Malaria Diobati 53.383 54.685 98 100%6 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta
Prosentase Kusta yang selesai Berobat (RFT Rate) 57 240 23,75 >90%7 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis
Prosentase Kasus Filariasis yang Ditangani 42 42 100,00 >90%Sumber data : Profil Kesehatan Kab/Kota
BAYI BUMIL BUMIL RISTI BUTEKI BULIN BATITA BALITA ANBAL APRAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 2,35% 18.832 22.784 4.557 37.664 20.840 36.546 95.507 98.820 43.855
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 2,395% 32.123 33.779 6.756 64.246 32.244 60.357 157.732 150.784 72.428
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 2,35% 22.451 29.992 5.998 44.902 28.628 52.210 136.622 62.654 62.652
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 2,34% 12.861 15.569 3.114 25.722 14.860 25.304 71.125 32.659 30.365
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 2,34% 8.168 10.393 2.079 16.336 10.223 17.165 48.170 48.170 20.598
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 2,19% 16.956 18.652 3.730 33.913 17.804 34.842 91.054 74.097 41.810
7 KAB. WAY KANAN 362.749 2,352% 7.442 9.441 1.888 14.884 9.011 16.324 42.954 42.954 19.588
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 2,34% 18.788 21.618 4.324 37.576 18.932 37.197 98.758 79.109 44.637
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 2,34% 19.869 24.667 4.933 39.738 23.546 42.153 112.782 49.915 50.584
10 KOTA METRO 132.044 2,19% 2.892 3.181 636 5.784 3.036 5.942 15.528 15.528 7.130
7.289.767 160.382 190.076 38.015 320.764 179.125 328.040 870.232 654.690 393.647
DATA PERKIRAAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2007
JUMLAH PROPINSI
NO. KAB / KOTAJUMLAH
PENDUDUK TH 2007
CBRSASARAN
1 2 3 4
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 2,35%
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 2,395%
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 2,35%
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 2,34%
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 2,34%
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 2,19%
7 KAB. WAY KANAN 362.749 2,352%
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 2,34%
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 2,34%
10 KOTA METRO 132.044 2,19%
7.289.767
JUMLAH PROPINSI
NO. KAB / KOTAJUMLAH
PENDUDUK TH 2007
CBRSASARAN
USILA PUS WUS BBLR ANAK USIA SEKOLAH ANAK SD REMAJA NEONATAL
RISTI NEONATAL
14 15 16 17 18 19 20 21 22
55.875 113.699 213.429 2.072 243.802 45.609 73.141 3.766 18.832
92.279 187.776 352.483 3.534 402.646 152.739 41.417 6.425 32.123
79.823 162.431 304.906 2.470 348.298 243.023 104.493 4.490 22.451
38.687 78.724 147.776 1.415 168.807 75.958 50.642 2.572 12.861
26.243 53.401 100.242 898 114.508 85.532 34.352 1.634 8.168
53.269 108.397 203.477 1.865 232.434 162.704 69.730 3.391 16.956
24.957 50.785 95.330 819 108.897 76.228 32.669 1.488 7.442
56.871 115.725 217.233 2.067 248.148 22.769 74.444 3.758 18.788
64.447 131.143 246.174 2.186 281.208 196.845 84.362 3.974 19.869
9.085 18.486 34.701 318 39.640 27.748 11.892 578 2.892
501.536 1.020.567 1.915.751 17.642 2.188.388 1.089.155 577.143 32.076 160.382
DATA PERKIRAAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2007
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2007
LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATANO KABUPATEN/KOTA WILAYAH KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH
(km 2) (JIWA) TANGGA (KK) TANGGA (KK)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 192,96 13 0 98 98 812.133 187.037 4,34
2 KAB. LAMP. SELATAN 2.007,01 17 251 4 255 923.003 315.797 2,92
3 KAB. LAMP. TENGAH 4.789,82 28 288 5 293 1.160.221 292.805 3,96
4 KAB. LAMP. UTARA 2.725,63 23 232 15 247 562.314 136.207 4,13
5 KAB. LAMP. BARAT 4.950,40 17 195 6 201 381.439 97.976 3,89
6 KAB. TULANG BAWANG 7.770,84 28 233 7 240 774.265 201.541 3,84
7 KAB. WAY KANAN 3.921,63 14 202 3 205 362.749 97.104 3,74
8 KAB. TANGGAMUS 3.356,61 28 371 8 379 826.610 198.814 4,16
9 KAB. LAMP. TIMUR 4.337,89 24 241 5 246 936.734 235.730 3,97
10 KOTA METRO 61,79 5 0 22 22 132.044 32.931 4,01
11 KAB PESAWARAN* 1.173,77 7 130 - 130 418.255 104.581 4,00
JUMLAH 35.288,35 204 2.143 173 2.316 7.289.767 1.795.942 4,06
Sumber: BPS Prov. LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan), data sesuai Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2007
JUMLAH
KEPADATANPENDUDUK
/km 2
11
4.208,82
459,89
242,23
206,31
77,05
99,64
92,50
246,26
215,94
2.136,98
356,33
206,58
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATANNO KABUPATEN/KOTA WILAYAH KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) (JIWA) TANGGA (KK) TANGGA (KK) /km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 192,96 13 0 98 98 812.133 187.037 4,34 4.208,82
2 KAB. LAMP. SELATAN 2.007,01 17 247 4 251 930.523 315.797 2,95 463,64
3 KAB. LAMP. TENGAH 4.789,82 28 288 5 293 1.160.221 292.805 3,96 242,23
4 KAB. LAMP. UTARA 2.725,63 23 232 15 247 562.314 136.207 4,13 206,31
5 KAB. LAMP. BARAT 4.950,40 17 195 6 201 381.439 97.976 3,89 77,05
6 KAB. TULANG BAWANG 7.770,84 28 233 7 240 774.265 201.541 3,84 99,64
7 KAB. WAY KANAN 3.921,63 14 202 3 205 362.749 97.104 3,74 92,50
8 KAB. TANGGAMUS 3.356,61 28 371 8 379 826.610 198.814 4,16 246,26
9 KAB. LAMP. TIMUR 4.337,89 24 241 5 246 936.734 235.730 3,97 215,94
10 KOTA METRO 61,79 5 0 22 22 132.044 32.931 4,01 2.136,98
11 KAB PESAWARAN* 1.173,77 7 134 - 134 410.735 - - 349,93
JUMLAH 35.288,35 204 2.143 173 2.316 7.289.767 1.795.942 4,06 206,58
Sumber: BPS Prov. LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATANO KABUPATEN/KOTA WILAYAH KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH
(km 2) (JIWA) TANGGA (KK) TANGGA (KK)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 192,96 13 0 98 98 812.133 187.037 4,34
2 KAB. LAMP. SELATAN 3.180,78 24 381 4 385 1.341.258 315.797 4,25
3 KAB. LAMP. TENGAH 4.789,82 28 288 5 293 1.160.221 292.805 3,96
4 KAB. LAMP. UTARA 2.725,63 23 232 15 247 562.314 136.207 4,13
5 KAB. LAMP. BARAT 4.950,40 17 195 6 201 381.439 97.976 3,89
6 KAB. TULANG BAWANG 7.770,84 28 233 7 240 774.265 201.541 3,84
7 KAB. WAY KANAN 3.921,63 14 202 3 205 362.749 97.104 3,74
8 KAB. TANGGAMUS 3.356,61 28 371 8 379 826.610 198.814 4,16
9 KAB. LAMP. TIMUR 4.337,89 24 241 5 246 936.734 235.730 3,97
10 KOTA METRO 61,79 5 0 22 22 132.044 32.931 4,01
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 35.288,35 204 2.143 173 2.316 7.289.767 1.795.942 4,06
Sumber: BPS Prov. LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH
KEPADATANPENDUDUK
/km 2
11
4.208,82
421,68
242,23
206,31
77,05
99,64
92,50
246,26
215,94
2.136,98
206,58
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)
<1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML <1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 7.700 34.055 83.063 224.529 49.689 10.397 409.433 7.213 32.086 80.281 229.917 42.494 10.709 402.700 48,57
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 11.561 60.999 163.066 341.336 91.014 28.274 696.250 10.894 57.362 149.134 325.385 79.259 22.976 645.010 60,25
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 9.308 48.910 126.655 291.764 77.322 28.197 582.156 9.234 48.491 123.935 297.987 73.054 25.364 578.065 56,76
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 4.836 25.928 69.623 138.502 36.812 9.787 285.488 4.623 24.862 67.081 140.123 31.984 8.154 276.827 61,85
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 2.738 18.491 44.984 106.388 25.005 5.451 203.057 2.803 17.892 42.017 94.027 17.625 4.017 178.381 56,94
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 6.635 38.519 92.317 202.918 50.752 13.926 405.067 6.116 36.076 84.346 195.398 38.505 8.756 369.197 58,80
7 KAB. WAY KANAN 362.749 3.059 16.875 45.304 88.304 25.130 6.776 185.448 3.022 16.908 43.733 88.127 20.472 5.038 177.300 63,38
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 7.024 37.532 100.278 213.871 57.660 17.647 434.012 6.616 34.598 90.741 196.079 48.613 15.952 392.599 60,13
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 8.126 40.398 102.072 239.551 68.734 23.323 482.204 7.749 38.255 96.199 231.676 60.818 19.832 454.529 55,92
10 KOTA METRO 132.044 1.130 5.274 12.772 35.951 8.970 2.526 66.623 1.091 4.966 12.468 36.368 8.038 2.490 65.421 47,82
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 7.289.767 62.117 326.981 840.134 1.883.114 491.088 146.304 3.749.738 59.361 311.496 789.935 1.835.087 420.862 123.288 3.540.029 57,44
Sumber: BPS Propinsi LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RASIO BEBAN TANGGUNGAN
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
PENDUDUK
19
101,67
107,94
100,71
103,13
113,83
109,72
104,60
110,55
106,09
101,84
105,92
RASIO JENIS
KELAMIN
TABEL 2 A
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI & PEREMPUAN (TAHUN)
<1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 14.913 66.141 163.344 454.446 92.183 21.106 812.133
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 22.455 118.361 312.200 666.721 170.273 51.250 1.341.260
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 18.542 97.401 250.590 589.751 150.376 53.561 1.160.221
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 9.459 50.790 136.704 278.625 68.796 17.941 562.315
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 5.541 36.383 87.001 200.415 42.630 9.468 381.438
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 12.751 74.595 176.663 398.316 89.257 22.682 774.264
7 KAB. WAY KANAN 362.749 6.081 33.783 89.037 176.431 45.602 11.814 362.748
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 13.640 72.130 191.019 409.950 106.273 33.599 826.611
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 15.875 78.653 198.271 471.227 129.552 43.155 936.733
10 KOTA METRO 132.044 2.221 10.240 25.240 72.319 17.008 5.016 132.044
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 7.289.767 121.478 638.477 1.630.069 3.718.201 911.950 269.592 7.289.767
Sumber: BPS Propinsi LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
PENDUDUK
Grafik 1. Piramida Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2007
500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
Kel
ompo
k U
mur
Jumlah Penduduk
Laki-Laki Perempuan
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURTAHUN 2007
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
-
1 0 - 4 (394.446) 385.459 (8.987)
2 5 - 9 (402.435) 399.439 (2.996)
3 10 - 14 (379.467) 365.487 (13.980)
4 15 - 19 (360.494) 335.529 (24.965)
5 20 - 24 (331.535) 305.571 (25.964)
6 25 - 29 (313.560) 295.585 (17.975)
7 30 - 34 (296.584) 290.592 (5.992)
8 35 - 39 (268.623) 261.633 (6.990)
9 40 - 44 (243.658) 224.685 (18.973)
10 45 - 49 (202.715) 188.735 (13.980)
11 50 - 54 (159.776) 146.794 (12.982)
12 55 - 59 (125.823) 111.843 (13.980)
13 60 - 64 (94.867) 88.875 (5.992)
14 65 - 69 (70.900) 64.909 (5.991)
15 70 - 74 (53.924) 38.945 (14.979)
16 75+ (50.929) 35.950 (14.979)
JUMLAH (3.749.736) 3.540.031 (209.705)
Sumber: BPS Propinsi Lampung
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURTAHUN 2007
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 394.446 385.459 779.905
2 5 - 9 402.435 399.439 801.874
3 10 - 14 379.467 365.487 744.954
4 15 - 19 360.494 335.529 696.023
5 20 - 24 331.535 305.571 637.106
6 25 - 29 313.560 295.585 609.145
7 30 - 34 296.584 290.592 587.176
8 35 - 39 268.623 261.633 530.256
9 40 - 44 243.658 224.685 468.343
10 45 - 49 202.715 188.735 391.450
11 50 - 54 159.776 146.794 306.570
12 55 - 59 125.823 111.843 237.666
13 60 - 64 94.867 88.875 183.742
14 65 - 69 70.900 64.909 135.809
15 70 - 74 53.924 38.945 92.869
16 75+ 50.929 35.950 86.879
3.749.736 3.540.031 7.289.767
Sumber: BPS Propinsi Lampung
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH
TABEL 4
LAKI-LAKI PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH BERSEKO
LAH
SD/MISLTP/ MTs
SLTA/ MA
PERGURUAN
TINGGI
TIDAK BERSEKOLAH LAGI
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH BERSEKO
LAH
SD/MISLTP/ MTs
SLTA/ MA
PERGURUAN
TINGGI
TIDAK BERSEKOLAH LAGI
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH BERSEKO
LAH
SD/MISLTP/ MTs
SLTA/ MA
PERGURUAN
TINGGI
TIDAK BERSEKOLAH LAGI
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24
1 BANDAR LAMPUNG 0,72 7,99 5,2 4,96 4,08 77,06 100 3,07 7,01 7,4 5,35 4,17 72,99 100 1,9 7,5 6,31 5,16 4,13 75,01
2 KAB. LAMP. SELATAN 3,45 9,4 6,23 4,37 0,58 75,97 100 9,96 8,49 7,08 2,78 0,75 70,94 100 6,56 8,96 6,63 3,61 0,66 73,57
3 KAB. LAMP. TENGAH 3,47 8,59 6,77 2,91 0,76 77,5 100 11,49 7,08 6,57 3,16 0,63 71,3 100 7,31 7,87 6,67 3,03 0,7 74,2
4 KAB. LAMP. UTARA 2,72 8,87 6,96 3,5 0,54 77,41 100 7,15 8,19 6,57 4,36 0,58 73,14 100 4,87 8,54 6,77 3,92 0,56 75,34
5 KAB. LAMP. BARAT 1,58 9,37 7,22 3,71 0,44 77,68 100 5,16 8,73 7,2 3,17 0,3 75,44 100 3,26 9,07 7,21 3,46 0,37 76,63
6 KAB. TULANG BAWANG 3,75 7,84 6,21 2,71 0,46 79,03 100 9,03 9,89 5,97 1,99 0,09 73,04 100 6,28 8,82 6,9 2,36 0,28 76,15
7 KAB. WAY KANAN 4,5 9,1 5,52 2,86 0,31 77,71 100 8,9 9,96 6,67 4,24 0,74 69,49 100 6,66 9,52 6,09 3,54 0,52 73,67
8 KAB. TANGGAMUS 2,88 9,81 7,31 3,85 0,54 75,61 100 8,31 7,96 6,94 4,02 0,7 72,07 100 5,43 8,94 7,14 3,46 0,37 76,63
9 KAB. LAMP. TIMUR 3,8 8,14 6,36 3,7 1,07 76,93 100 11,23 6,49 6,79 3,56 0,63 71,3 100 7,14 7,34 6,57 3,63 0,86 74,43
10 KOTA METRO 1,23 6,43 7,23 5,35 1,8 77,96 100 5,21 6,23 6,48 6,62 2,61 72,85 100 5,76 8,35 6,61 3,66 1,04 74,59
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 3,03 8,73 6,44 3,72 1,03 77,06 100 8,69 7,93 6,80 3,59 1,04 71,95 100 5,76 8,35 6,61 3,66 1,04 74,59
Sumber: Susenas Kor Juli 2007, BPS Propinsi LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
LAKI-LAKI & PEREMPUAN
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUTSTATUS PENDIDIKAN DAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH
25
100
100
100
100
100
101
100
102
100
100
100
TABEL 4 A
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK PUNYA IJASAH
SD
SD/MI
SMP UMU
M/KEJURUAN/MT
S
SMA/MA
SMKDIPLO
MA I/II
DIPLOMA
III/SARMUD
DIPLOMA
IV/S1S2/S3
JUMLAH
TIDAK PUNYA IJASAH
SD
SD/MI
SMP UMUM/KEJURUAN/MTS
SMA/MA
SMKDIPLOMA I/II
DIPLOMA
III/SARMUD
DIPLOMA
IV/S1S2/S3
JUMLAH
TIDAK PUNYA IJASAH
SD
SD/MI
SMP UMUM/KEJURUAN/M
TS
SMA/MA
SMKDIPLOMA I/II
DIPLOMA
III/SARMUD
DIPLOMA
IV/S1
1 2 3 4 5 6 7 8 10 3 4 5 6 7 8 10 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 15,75 19,1 17,03 23,34 11,4 1,36 2,48 8,95 0,64 100 19,29 22,13 18,35 20,39 8,35 1,5 3,15 6,69 0,16 100 17,53 20,63 17,69 21,86 9,84 1,43 2,82 7,81
2 KAB. LAMP. SELATAN 28,8 33,2 22,58 9,16 4,67 0,35 0,07 1,16 0 100 36 32,92 18,37 7,56 3,31 0,79 0,47 0,48 0,09 100 32,23 33,07 20,57 8,4 4,2 0,56 0,26 0,84
3 KAB. LAMP. TENGAH 29,78 29,79 22,28 9,56 6,08 0,61 0,44 1,47 0 100 35,91 31,02 20,17 6,68 4,17 0,47 0,49 1,1 0 100 32,71 30,38 21,27 8,18 5,16 0,54 0,46 1,29
4 KAB. LAMP. UTARA 27,83 32,58 18,67 11,3 6,36 0,74 0,72 1,81 0 100 32,92 33,37 17,99 8,24 3,61 0,88 1,06 1,65 0,09 100 30,3 32,96 18,34 9,9 5,03 0,81 0,89 1,73
5 KAB. LAMP. BARAT 25,41 37,92 18,47 10,35 3,39 0,79 0,66 2,91 0,09 100 30,38 37,65 16,93 9,09 2,23 1,18 0,48 1,96 0,1 100 27,74 37,79 17,75 9,76 2,85 0,97 0,56 2,47
6 KAB. TULANG BAWANG 31,77 33,96 18,58 8,04 5,76 0,35 0,43 1,1 0 100 38,69 34,85 17,75 4,71 2,49 0,43 0,39 0,7 0 100 35,09 34,39 18,18 6,44 4,2 0,39 0,41 0,91
7 KAB. WAY KANAN 30,78 35,99 20,76 6,85 3,27 1,33 0,2 0,82 0 100 36,65 36,55 17,06 5,83 2,01 1,17 0,21 0,53 0 100 33,66 36,26 18,94 6,35 2,65 1,25 0,21 0,66
8 KAB. TANGGAMUS 29,89 31,11 20,22 10,9 4,65 1,05 0,47 1,63 0,09 100 35,83 35,83 31,87 16,48 7,71 4,4 2,01 0,83 0,87 136 32,68 31,46 18,46 9,4 4,53 1,5 0,64 1,27
9 KAB. LAMP. TIMUR 30,48 28,04 20,85 12,51 5,59 0,4 0,9 1,23 0 100 37,88 26,89 20,1 9,18 3,37 0,79 0,74 1,06 0 100 34,07 27,48 20,49 10,89 4,51 0,59 0,82 1,15
10 KOTA METRO 18,29 19,35 21,24 21,93 8,04 0,62 1,71 8,25 0,3 100 22,38 18,6 21,86 20,01 6,92 1,74 2,5 5,98 0 100 20,33 18,97 21,55 20,97 7,48 1,18 2,11 7,25
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 27,87 30,39 20,4 11,6 5,9 0,69 0,70 2,36 0,09 100 33,79 30,83 18,51 9,15 4,05 0,98 0,93 1,72 0,05 100 30,73 30,60 19,49 10,42 5,01 0,83 0,81 2,05
Sumber: Susenas Kor Juli 2007, BPS Propinsi LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUTIJASAH TERTINGGI YANG DIMILIKI DAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
S2/S3JUMLA
H
8 10
0,4 100
0,4 101
0 100
0,05 100
0,09 100
0 100
0 100
0,05 100
0 100
0,15 100
0,07 100
TABEL 4 B
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HURUF LATIN
HURUF LAINNYA
HURUF LATIN & LAINNYA
TIDAK DAPAT
JUMLAHHURUF LATIN
HURUF LAINNYA
HURUF LATIN & LAINNYA
TIDAK DAPAT
JUMLAHHURUF LATIN
HURUF LAINNYA
HURUF LATIN & LAINNYA
TIDAK DAPAT
1 2 3 4 5 6 10 3 4 5 6 10 3 4 5 6
1 BANDAR LAMPUNG 76,66 0,32 21,82 1,2 100 73,23 0,31 22,99 3,46 100 74,93 0,32 22,41 2,34
2 KAB. LAMP. SELATAN 65,87 0,5 29,9 3,73 100 57,75 1,55 29,87 10,82 100 61,99 1,01 29,89 7,12
3 KAB. LAMP. TENGAH 75,51 0,53 19,06 4,91 100 67,96 0,58 20,9 10,56 100 71,9 0,56 19,94 7,61
4 KAB. LAMP. UTARA 75,99 0,81 20,18 3,65 101 71,48 0,48 18,5 9,54 100 73,8 0,33 19,36 6,51
5 KAB. LAMP. BARAT 70,09 1,98 25,91 2,02 100 66,58 2,18 25,59 5,66 100 68,44 2,07 25,76 3,73
6 KAB. TULANG BAWANG 79,32 0,43 16,01 4,23 100 75,6 0,85 15,21 8,34 100 77,54 0,63 15,63 6,2
7 KAB. WAY KANAN 69,22 0,61 25,97 4,19 100 65,25 0,64 24,26 9,85 100 73,8 0,33 19,36 6,51
8 KAB. TANGGAMUS 77,39 0,29 19 3,22 100 74,92 0,84 15,34 8,91 100 76,23 0,55 17,33 5,9
9 KAB. LAMP. TIMUR 71,38 0,4 24,91 3,31 100 67,08 0,43 22,02 10,48 100 69,29 0,42 23,5 6,79
10 KOTA METRO 82,36 0,31 15,63 1,7 100 78,19 0,73 15,73 5,35 100 80,28 0,52 15,68 3,35
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 73,50 0,50 22,5 3,5 100 68,42 0,84 21,84 8,90 100 71,05 0,66 22,19 6,10
Sumber: Susenas Kor Juli 2007, BPS Propinsi LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUTKEMAMPUAN MEMBACA MENULIS DAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH
10
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 124.818 123.320 98,80 119.580 115.443 96,54 244.398 238.763 97,66
2 KAB. LAMP. SELATAN 235.626 226.837 96,27 217.390 193.868 89,18 453.016 420.706 92,88
3 KAB. LAMP. TENGAH 184.873 175.796 95,09 181.660 162.477 89,44 366.533 338.272 92,39
4 KAB. LAMP. UTARA 100.387 96.723 96,35 96.566 87.354 90,46 196.953 184.076 93,49
5 KAB. LAMP. BARAT 66.213 64.875 97,98 62.712 59.163 94,34 128.925 124.038 96,27
6 KAB. TULANG BAWANG 137.471 131.656 95,77 126.538 115.985 91,66 264.009 247.641 93,80
7 KAB. WAY KANAN 65.238 62.505 95,81 63.663 57.392 90,15 128.901 119.897 93,03
8 KAB. TANGGAMUS 144.834 140.170 96,78 131.955 120.198 91,09 276.789 260.368 94,10
9 KAB. LAMP. TIMUR 150.596 145.611 96,69 142.203 127.300 89,52 292.799 272.911 93,21
10 KOTA METRO 19.176 18.850 98,30 18.525 17.534 94,65 37.701 36.384 96,47
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 1.229.232 1.186.344 96,52 1.160.792 1.056.713 91,10 2.390.024 2.243.056 93,90
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
Sumber: BPS Propinsi Lampung, data susenas hanya dapat ditampilkan dalam bentuk persentase.
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
LAHIR HIDUP LAHIR MATI LAHIR HIDUP+LAHIR MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
1 BANDAR LAMPUNG 18.832 46 18.878 54 2,87 95.507 29 1,54
2 KAB. LAMP. SELATAN 32.123 45 32.168 248 7,72 157.732 0 -
3 KAB. LAMP. TENGAH 22.451 173 22.624 82 3,65 136.622 2 0,09
4 KAB. LAMP. UTARA 12.861 41 12.902 122 9,49 71.125 134 10,42
5 KAB. LAMP. BARAT 8.168 31 8.199 33 4,04 48.170 6 0,73
6 KAB. TULANG BAWANG 16.956 103 17.059 75 4,42 91.054 2 0,12
7 KAB. WAY KANAN 7.442 23 7.465 26 3,49 42.954 3 0,40
8 KAB. TANGGAMUS 18.788 110 18.898 149 7,93 98.758 7 0,37
9 KAB. LAMP. TIMUR 19.869 81 19.950 83 4,18 112.782 14 0,70
10 KOTA METRO 2.892 23 2.915 32 11,07 15.528 2 0,69
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 160.382 676 161.058 904 5,64 870.232 199 1,24
3,09 1,11
Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Dinkes Prop. & Profil Kesehatan Kabupaten/KotaKeterangan: jumlah kematian bayi terdiri dari kematian neonatal + kematian bayiKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
KASUS KEMATIAN /1.000 LH (DILAPORKAN)
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI
MATIKASUS BAYI
MATI/1000 LHKASUS BALITA MATI/1000 LH
JUMLAH JUMLAH BALITA
JUMLAH BALITA MATI
TABEL 7JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNALKEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAHIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANDAR LAMPUNG 22.784 7 9 5 21 0,001
2 KAB. LAMP. SELATAN 33.779 1 27 0 28 0,001
3 KAB. LAMP. TENGAH 29.992 3 3 15 21 0,001
4 KAB. LAMP. UTARA 15.569 16 0 1 17 0,001
5 KAB. LAMP. BARAT 10.393 1 10 1 12 0,001
6 KAB. TULANG BAWANG 18.652 0 0 0 0 -
7 KAB. WAY KANAN 9.441 1 0 0 1 0,000
8 KAB. TANGGAMUS 21.618 0 13 1 14 0,001
9 KAB. LAMP. TIMUR 24.667 1 7 4 12 0,001
10 KOTA METRO 3.181 0 1 2 3 0,001
11 KAB PESAWARAN*
190.076 30 70 29 129 0,001
KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL/100.000 LH (DILAPORKAN) 80,43
Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH
Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
KASUS KEMATIAN IBU PER 100.000
LHNO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH IBU HAMIL
TABEL 7aJUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT PENYEBAB DAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 18.832 5 2 1 - 1 12 21
2 KAB. LAMP. SELATAN 32.123 5 4 - - - 3 12
3 KAB. LAMP. TENGAH 22.451 5 4 - - - 12 21
4 KAB. LAMP. UTARA 12.861 - 3 - - - 5 8
5 KAB. LAMP. BARAT 8.168 4 1 - - - 4 9
6 KAB. TULANG BAWANG 16.956 0 1 - 2 - 4 7
7 KAB. WAY KANAN 7.442 7 1 - - - 5 13
8 KAB. TANGGAMUS 18.788 0 - - - 0 0 -
9 KAB. LAMP. TIMUR 19.869 2 2 1 - - 3 8
10 KOTA METRO 2.892 - 1 - - - 3 4
11 KAB PESAWARAN*
190.076 28 19 2 2 1 51 103
KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL/100.000 LH (DILAPORKAN) 64,22
Sumber: Seksi Kesga Subdin Yankes Dinkes Prop Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kemat
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PARTUS LAMANO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH
PERDARAHAN EKLAMPSI INFEKSI ABORSI LAIN-LAIN JUMLAH
11
0,001
0,000
0,001
0,001
0,001
0,000
0,002
-
0,000
0,001
0,001
tian ibu nifas
KASUS KEMATIAN IBU PER 100.000
LH
TABEL 8
MATILUKA BERAT
LUKA RINGAN
JML MATILUKA BERAT
LUKA RINGAN
JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 855 96 364 1.044 1.504 6,38 24,20 69,41 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 59 66 39 77 182 36,26 21,43 42,31 100
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 174 92 165 86 343 26,82 48,10 25,07 100
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 46 45 30 25 100 45,00 30,00 25,00 100
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 36 32 20 5 57 56,14 35,09 8,77 100
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 56 65 29 12 106 61,32 27,36 11,32 100
7 KAB. WAY KANAN 362.749 27 26 15 17 58 44,83 25,86 29,31 100
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 38 31 41 35 107 28,97 38,32 32,71 100
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 57 60 53 29 142 42,25 37,32 20,42 100
10 KOTA METRO 132.044 15 14 7 7 28 50,00 25,00 25,00 100
11 KAB PESAWARAN*
7.289.767 1.363 527 763 1.337 2.627 20,06 29,04 50,89 100
36,04
Sumber : Dirlantas Polda LampungKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
% KORBANJUMLAH KEJADIAN
KECELAKAAN
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIPERINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH KORBANJUMLAH PENDUDUKNO KABUPATEN/KOTA
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 9
TB PARU
KLINIS (+)DIOBATI
TAHUN YANG LALU
DIOBATI TH 2007
SEMBUH%
SEMBUH
IR TB PARU POSITIF PER 1.000 PDDK
JML PENDERITA
JML PEND BALITA
BALITA DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANDAR LAMPUNG 244.398 5 2,05 472 1.068 1.092 1.087 952 87,18 1,32 - 4.653 4.653
2 KAB. LAMP. SELATAN 453.016 7 1,55 6.584 780 809 780 645 79,73 0,58 667 501 501
3 KAB. LAMP. TENGAH 366.533 7 1,91 426 594 611 594 524 85,76 0,51 1.907 1.396 1.396
4 KAB. LAMP. UTARA 196.953 8 4,06 718 358 310 358 296 95,48 0,64 266 266 226
5 KAB. LAMP. BARAT 128.925 3 2,33 70 193 155 193 123 79,35 0,51 118 85 85
6 KAB. TULANG BAWANG 264.009 3 1,14 310 469 516 469 432 83,72 0,61 277 259 259
7 KAB. WAY KANAN 128.901 2 1,55 150 151 252 151 138 54,76 0,42 - 1.157 1.157
8 KAB. TANGGAMUS 276.789 3 1,08 136 412 365 369 310 84,93 0,50 - 294 294
9 KAB. LAMP. TIMUR 292.799 1 0,34 373 421 392 421 287 73,21 0,45 2.972 1.126 1.033
10 KOTA METRO 37.701 4 10,61 205 93 112 93 90 80,36 0,70 229 202 202
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2.390.024 43 1,80 9.444 4.539 4.614 4.515 3.797 82,29 0,62 6.436 9.939 9.806
1,80 0,62 11,42
Sumber: Seksi Cegmat & Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan: [a] Per penduduk risiko
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RSKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
ANGKA KESAKITAN
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA
PNEUMONIA
KABUPATEN/KOTANO
TAHUN 2007
AFP RATE/ 100.000
JUMLAH PENDUDUK USIA
< 15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP < 15 TH
TABEL 10
HIV & AIDS
JML KASUS
HIV
DITANGANI
% DITANGA
NI
JML KASUS AIDS
DITANGANI
% DITANG
ANI
JML KASUS HIV & AIDS
DITANGANI
% DITANGA
NI
JML KASUS
DIOBATI % DIOBATI JML KASUS DITANGANI%
DITANGANI
ANGKA KESAKITAN DBD/1.000
JML KASUS DIARE PADA
BALITA
DIARE PADA BALITA
DITANGANI% DITANGANI
ANGKA KESAKITAN DIARE/1.000
BALITA1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 0,023 69 69 100 121 121 100 190 190 100 47 47 100 1.992 1.992 100 245,28 34.766 34.766 100 364,02
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 0,000 1 1 100 5 5 100 6 6 100 182 182 100 325 325 100 24,23 20.315 20.315 100 128,79
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 0,000 0 0 0 3 3 100 3 3 100 38 38 - 546 546 100 47,06 19.039 19.039 100 139,36
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 0,003 10 10 100 7 7 100 17 17 100 13 13 100 251 251 100 44,64 17.153 17.153 100 241,17
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 100 22 22 100 5,77 2.760 2.760 100 57,30
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 12 100 323 323 100 41,72 21.836 21.836 100 239,81
7 KAB. WAY KANAN 362.749 0,001 0 0 0 2 2 100 2 2 100 26 26 100 52 52 100 14,33 8.155 8.155 100 189,85
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 0,000 1 1 100 2 2 100 3 3 100 34 34 100 337 337 100 40,77 19.711 19.711 100 199,59
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 0,000 1 1 100 3 3 0 4 4 0 83 83 100 121 121 100 12,92 10.972 10.972 100 97,29
10 KOTA METRO 132.044 0,007 5 5 100 4 4 100 9 9 100 0 0 0 501 501 100 379,42 5.222 5.222 100 336,29
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 7.289.767 0,003 87 87 100 147 147 100 234 234 100 442 442 100 4.470 4.470 100 61,32 159.929 159.929 100 183,78
ANGKA KESAKITAN 0,06 61,32 21,94
Sumber: Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RSKeterangan : *) = penduduk beresiko diasumsikan semua pendudukKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
HIV & AIDSIMS
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBATI, DBD DITANGANI DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
PENDUDUK BERESIKO HIV*
% KASUS HIV
/PREVALENSI
DBD DIAREHIV
AIDS (kasus Kumulatif tahun 2002-2007)
TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
KLINIS SD DIPERIKSA POSITIF % POSTIF % SPR DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 10.448 5.740 1.281 12,26 22,32 10.448 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 11.418 4.930 2.197 19,24 44,56 11.418 100
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.140 106 5 0 0 1.132 99,30
4 KAB. LAMP. UTARA 6.383 33 33 0,52 100,00 6.383 100
5 KAB. LAMP. BARAT 3.041 619 365 12,00 58,97 2.147 71
6 KAB. TULANG BAWANG 5.519 294 184 3,33 62,59 5.519 100
7 KAB. WAY KANAN 4.173 - - - #DIV/0! 4.173 100
8 KAB. TANGGAMUS 11.990 1.589 828 6,91 52,11 11.590 96,66
9 KAB. LAMP. TIMUR 573 0 6 1 0 573 100
10 KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 54.685 13.311 4.899 8,96 36,80 53.383 97,62
ANGKA KESAKITAN
Sumber : Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
7,50
MALARIA
ANGKA KESAKITAN MALARIA
8
12,86
8,51
0,98
11,35
7,97
7,13
11,50
14,51
0,61
0,00
7,50
TABEL 12
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
PENDERITA RFT % RFT
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 16 4 25
2 KAB. LAMP. SELATAN 53 24 45,28
3 KAB. LAMP. TENGAH 69 12 17,39
4 KAB. LAMP. UTARA 9 3 33
5 KAB. LAMP. BARAT 6 2 33,33
6 KAB. TULANG BAWANG 61 4 6,56
7 KAB. WAY KANAN 12 0 0
8 KAB. TANGGAMUS 11 5 45,45
9 KAB. LAMP. TIMUR 3 3 100
10 KOTA METRO 0 0 0
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 240 57 23,75
Sumber: Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NOKUSTA
KABUPATEN/KOTA
TABEL 13
KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 0 0 0
2 KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0
3 KAB. LAMP. TENGAH 3 3 100
4 KAB. LAMP. UTARA 1 1 100
5 KAB. LAMP. BARAT 3 3 100
6 KAB. TULANG BAWANG 1 1 100
7 KAB. WAY KANAN 0 0 0
8 KAB. TANGGAMUS 0 0 0
9 KAB. LAMP. TIMUR 34 34 100
10 KOTA METRO 0 0 0
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 42 42 100
Sumber: Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NOPENDERITA PENY FILARIA
KABUPATEN/KOTA
TABEL 14
JUMLAH KASUS & ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUS T.NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B HEPATITIS KLINIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 0 11 0 1 111 0 144 104
2 KAB. LAMP. SELATAN 0 22 0 1 214 0 14 237
3 KAB. LAMP. TENGAH 1 1 1 3 59 0 14 150
4 KAB. LAMP. UTARA 0 3 0 2 123 0 1 175
5 KAB. LAMP. BARAT 0 17 0 2 54 0 3 343
6 KAB. TULANG BAWANG 0 0 2 1 162 0 0 12
7 KAB. WAY KANAN 0 4 0 1 52 0 0 95
8 KAB. TANGGAMUS 1 0 2 4 45 0 0 864
9 KAB. LAMP. TIMUR 0 1 7 1 20 0 2 174
10 KOTA METRO 0 0 0 0 41 0 0 10
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2 59 12 16 734 0 178 2.164
0,023 37,99 0,165 0,100 8,43 0 2,44 29,69
Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/KotaKETERANGAN :
IR TN = JML KASUS TN DIBAGI JML LAHIR HIDUP DIKALI 1000 LHIR CAMPAK, DIFTERI, PERTUSIS = JML KASUS DIBAGI JML BALITA DIKALI 10.000 BALITAIR HEPATITIS, TETANUS = JML KASUS DIBAGI PENDUDUK DIKALI 100.000 PENDUDUK
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
ANGKA KESAKITAN
TABEL 15
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH KN % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR HIDUP BBLR % BBLRBBLR
DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANDAR LAMPUNG 18.832 16.983 90,18 18.832 18.832 100 18.832 196 1,04 196
2 KAB. LAMP. SELATAN 32.123 25.184 78,40 32.123 28.401 88,41 32.123 204 0,64 200
3 KAB. LAMP. TENGAH 22.451 20.769 92,51 22.451 22.451 100 22.451 270 1,20 270
4 KAB. LAMP. UTARA 12.861 12.839 99,83 12.861 12.697 98,72 12.861 27 0,21 10
5 KAB. LAMP. BARAT 8.168 7.488 91,67 8.168 8.168 100 8.168 37 0,45 37
6 KAB. TULANG BAWANG 16.956 14.706 86,73 16.956 16.310 96,19 16.956 1.865 11,00 66
7 KAB. WAY KANAN 7.442 6.409 86,12 7.442 7.442 100 7.442 53 0,71 40
8 KAB. TANGGAMUS 18.788 18.497 98,45 18.788 18.788 100 18.788 220 1,17 220
9 KAB. LAMP. TIMUR 19.869 19.473 98,01 19.869 19.869 100 19.869 99 0,50 98
10 KOTA METRO 2.892 2.757 95,34 2.892 2.892 100 2.892 89 3,08 89
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 160.382 145.105 90,47 160.382 155.850 97,17 160.382 3.060 20,00 1.226
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
BAYI BAYI LAHIRNEONATUS NO KABUPATEN/KOTA
% BBLR DITANGANI
13
100
98,04
100
37,04
100
3,54
75,47
100
99
100
40,07
TABEL 16
STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH BALITA
BALITA YANG ADA DITIMBANG BB NAIK BGM BGT DITIMBANG BB NAIK BGM BGT BGM+BGT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANDAR LAMPUNG 95.507 77.359 66.215 690 - 81,00 85,59 0,89 - 0,89 13 6 46,15
2 KAB. LAMP. SELATAN 157.732 96.213 66.240 5.554 24.419 61,00 68,85 5,77 25,38 31,15 24 8 33,33
3 KAB. LAMP. TENGAH 136.622 48.315 17.017 478 3.118 35,36 35,22 0,99 6,45 7,44 28 20 71,43
4 KAB. LAMP. UTARA 71.125 55.883 43.885 4.079 - 78,57 78,53 7,30 - 7,30 23 23 100
5 KAB. LAMP. BARAT 48.170 42.966 39.023 39 - 89,20 90,82 0,09 - 0,09 17 - 0
6 KAB. TULANG BAWANG 91.054 47.946 39.150 859 - 52,66 81,65 1,79 - 1,79 28 18 64,29
7 KAB. WAY KANAN 42.954 19.555 16.574 522 - 45,53 84,76 2,67 - 2,67 14 - 0
8 KAB. TANGGAMUS 98.758 50.651 39.947 517 1.449 51,29 78,87 1 2,86 3,88 28 25 89,29
9 KAB. LAMP. TIMUR 112.782 79.410 76.478 407 1.039 70,41 96,31 0,51 1,31 1,82 24 24 100
10 KOTA METRO 15.528 5.888 4.132 212 - 37,92 70,18 3,60 - 3,60 5 5 100
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 870.232 524.186 408.661 13.357 30.025 60,24 77,96 2,55 5,73 8,28 204 129 63,24
Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
% KEC BEBAS RAWAN
GIZI
NO KABUPATEN/KOTA% BALITA JUMLAH
KECAMATAN YANG ADA
KEC BEBAS RAWAN
GIZI
TABEL 17
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH K4 % JUMLAH DITOLONG TENKES %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANDAR LAMPUNG 22.784 20.710 90,90 20.840 18.588 89,19
2 KAB. LAMP. SELATAN 33.779 26.823 79,41 32.244 23.517 72,93
3 KAB. LAMP. TENGAH 29.992 22.683 75,63 28.628 20.877 72,93
4 KAB. LAMP. UTARA 15.569 13.425 86,23 14.860 11.777 79,25
5 KAB. LAMP. BARAT 10.393 8.789 84,57 10.223 7.359 71,98
6 KAB. TULANG BAWANG 18.652 15.943 85,48 17.804 12.774 71,75
7 KAB. WAY KANAN 9.441 7.905 83,73 9.011 6.641 73,70
8 KAB. TANGGAMUS 21.618 18.668 86,35 18.932 17.585 92,89
9 KAB. LAMP. TIMUR 24.667 19.675 79,76 23.546 20.321 86,30
10 KOTA METRO 3.181 2.882 90,60 3.036 2.780 91,56
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 190.076 157.503 82,86 179.125 142.219 79,40
Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
IBU BERSALINNO KABUPATEN/KOTA
IBU HAMIL
TABEL 18
TAHUN 2007
JUMLAH DI DETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 98.820 45.548 46,09 45.609 25.850 56,68 73.141 36.677 50,15
2 KAB. LAMP. SELATAN 150.784 12.329 8,18 152.739 54.409 35,62 41.417 16.213 39,15
3 KAB. LAMP. TENGAH 62.654 48.315 77,11 243.023 80.870 33 104.493 14.933 14
4 KAB. LAMP. UTARA 32.659 18.212 55,76 75.958 66.560 87,63 50.642 - -
5 KAB. LAMP. BARAT 48.170 10.741 22,30 85.532 10.064 11,77 34.352 - -
6 KAB. TULANG BAWANG 74.097 47.817 64,53 162.704 48.760 29,97 69.730 - -
7 KAB. WAY KANAN 42.954 7.728 17,99 76.228 84.200 110,46 32.669 7.470 22,87
8 KAB. TANGGAMUS 79.109 42.801 54,10 22.769 20.111 88,33 74.444 - -
9 KAB. LAMP. TIMUR 49.915 27.425 54,94 196.845 72.240 36,70 84.362 - -
10 KOTA METRO 15.528 10.502 67,63 27.748 11.160 40,22 11.892 - -
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 654.690 271.418 41,46 1.089.155 474.224 43,54 577.143 75.293 13,05
Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU MENURUT KABUPATEN/KOTA
SISWA SD/MI SISWA SMP/SMUNO KABUPATEN/KOTA
ANAK BALITA (PRA SEKOLAH)
TABEL 19
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BANDAR LAMPUNG 136.528 32.160 23,56 91.952 67,35
2 KAB. LAMP. SELATAN 240.873 41.647 17,29 174.524 72,45
3 KAB. LAMP. TENGAH 227.909 43.795 19,22 165.840 72,77
4 KAB. LAMP. UTARA 114.653 26.062 22,73 80.942 70,60
5 KAB. LAMP. BARAT 88.594 13.631 15,39 59.144 66,76
6 KAB. TULANG BAWANG 177.105 31.278 17,66 119.898 67,70
7 KAB. WAY KANAN 80.415 21.017 26,14 57.815 71,90
8 KAB. TANGGAMUS 166.095 30.060 18,10 120.706 72,67
9 KAB. LAMP. TIMUR 186.716 25.546 13,68 132.342 70,88
10 KOTA METRO 25.097 4.725 18,83 18.466 73,58
11 KAB PESAWARAN* - #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH 1.443.985 269.921 18,69 1.021.629 70,75
Sumber: BKKBN Prop. Lampung Keterangan:
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru dikosongkan, alasannya bahwa hasil pelayanan KB/peserta KB Baru pada bulan berikutnya akan dicatat menjadi peserta KB aktif.
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIFMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
PESERTA KB AKTIF DAN BARUPESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN/KOTA
TABEL 20
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSITAHUN 2007
JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUDMOP/ MOW
IMPLANT SUNTIK PIL KONDOMOBAT
VAGINALAINNYA IUD
MOP/ MOW
IMP LANT SUN TIK PIL KONDOMOBAT
VAGINALAINNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BANDAR LAMPUNG 12.640 2.627 6.556 35.044 33.916 1.169 - - 91.952 13,75 2,86 7,13 38,11 36,88 1,27 - 0
2 KAB. LAMP. SELATAN 11.966 4.169 17.565 75.204 65.008 612 - - 174.524 6,86 2,39 10,06 43,09 37,25 0,35 - 0
3 KAB. LAMP. TENGAH 29.466 5.117 20.995 55.665 53.373 1.224 - - 165.840 17,77 3,09 12,66 33,57 32,18 0,74 - 0
4 KAB. LAMP. UTARA 8.046 1.920 12.937 29.335 27.325 1.379 - - 80.942 9,94 2,37 15,98 36,24 33,76 1,70 - 0
5 KAB. LAMP. BARAT 4.945 413 11.792 20.030 21.780 184 - - 59.144 8,36 0,70 19,94 33,87 36,83 0,31 - 0
6 KAB. TULANG BAWANG 11.561 1.279 14.571 43.085 49.118 284 - - 119.898 9,64 1,07 12,15 35,93 40,97 0,24 - 0
7 KAB. WAY KANAN 6.909 1.829 11.756 17.282 19.782 257 - - 57.815 11,95 3,16 20,33 29,89 34,22 0,44 - 0
8 KAB. TANGGAMUS 11.595 2.668 14.017 50.210 41.372 844 - - 120.706 9,61 2,21 11,61 41,60 34,28 0,70 - 0
9 KAB. LAMP. TIMUR 21.056 5.518 16.862 42.608 46.127 351 - - 132.522 15,89 4,16 12,72 32,15 34,81 0,26 - 0
10 KOTA METRO 2.745 722 2.666 7.262 4.889 182 - - 18.466 14,87 3,91 14,44 39,33 26,48 0,99 - 0
11 KAB PESAWARAN*
JML 120.929 26.262 129.717 375.725 362.690 6.486 - - 1.021.809 11,83 2,57 12,69 36,77 35,49 0,63 - 0
Sumber: BKKBN Prop. Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA MKJP + NON MKJP
20
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
MKJP + NON MKJP
TABEL 21
PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUDMOP/ MOW
IMP LANT SUN TIK PIL KONDOMOBAT
VAGINALAIN NYA
IUDMOP/ MOW
IMP LANT SUNTIK PIL KONDOMOBAT
VAGINALAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BANDAR LAMPUNG 1.480 231 855 13.752 14.938 904 - - 32.160 4,60 0,72 2,66 42,76 46,45 2,81 - - 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 852 72 3.466 22.522 14.257 478 - - 41.647 2,05 0,17 8,32 54,08 34,23 1,15 - - 100
3 KAB. LAMP. TENGAH 894 48 2.321 23.112 15.944 1.476 - - 43.795 2,04 0,11 5,30 52,77 36,41 3,37 - - 100
4 KAB. LAMP. UTARA 411 116 1.455 11.318 10.572 2.190 - - 26.062 1,58 0,45 5,58 43,43 40,56 8,40 - - 100
5 KAB. LAMP. BARAT 280 12 1.125 6.146 5.682 386 - - 13.631 2,05 0,09 8,25 45,09 41,68 2,83 - - 100
6 KAB. TULANG BAWANG 176 48 940 14.856 14.176 1.082 - - 31.278 0,56 0,15 3,01 47,50 45,32 3,46 - - 100
7 KAB. WAY KANAN 231 152 2.210 7.929 9.742 753 - - 21.017 1,10 0,72 10,52 37,73 46,35 3,58 - - 100
8 KAB. TANGGAMUS 573 120 1.555 15.773 11.278 761 - - 30.060 1,91 0,40 5,17 52,47 37,52 2,53 - - 100
9 KAB. LAMP. TIMUR 754 21 1.876 12.553 9.316 1.026 - - 25.546 2,95 0,08 7,34 49,14 36,47 4,02 - - 100
10 KOTA METRO 279 135 462 2.312 1.386 151 - - 4.725 5,90 2,86 9,78 48,93 29,33 3,20 - - 100
11 PESAWARAN - - - - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5.930 955 16.265 130.273 107.291 9.207 - - 269.921 2,20 0,35 6,03 48,26 39,75 3,41 - - 100
Sumber: BKKBN Prop. Lampung dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JML
MKJP + NON MKJP
NO KABUPATEN/KOTAMKJP + NON
MKJP
TABEL 22
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 98 98 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 385 313 81,30
3 KAB. LAMP. TENGAH 293 217 74,06
4 KAB. LAMP. UTARA 247 202 81,78
5 KAB. LAMP. BARAT 201 163 81,09
6 KAB. TULANG BAWANG 240 171 71,25
7 KAB. WAY KANAN 205 175 85,37
8 KAB. TANGGAMUS 379 256 67,55
9 KAB. LAMP. TIMUR 246 221 89,84
10 KOTA METRO 22 20 90,91
11 KAB PESAWARAN*
2.316 1.836 79,27
Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCIMENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2007
JUMLAH (PROVINSI)
TABEL 23
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYIMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
IMUNISASI DO
NO KABUPATEN/KOTA BCG DPT1/HB1 DPT3/HB3 POLIO3 CAMPAK HEPATITIS B3 (%)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BANDAR LAMPUNG 18.832 20.000 106,20 19.622 104,19 19.859 105,45 19.623 104,20 20.105 106,76 - (2,46)
2 KAB. LAMP. SELATAN 32.123 28.953 90,13 29.033 90,38 27.971 87,07 28.216 87,84 27.523 85,68 - 5,20
3 KAB. LAMP. TENGAH 22.451 22.821 101,65 23.400 104,23 22.225 98,99 22.248 99,10 22.042 98,18 - 5,80
4 KAB. LAMP. UTARA 12.861 13.674 106,32 13.646 106,10 13.169 102,39 13.235 102,91 13.218 102,78 - 3,14
5 KAB. LAMP. BARAT 8.168 8.327 102 8.481 103,83 8.160 99,90 8.284 101,42 7.895 96,66 - 6,91
6 KAB. TULANG BAWANG 16.956 19.192 113,18 15.096 89,03 14.772 87,12 18.231 107,52 19.083 112,54 - (26,41)
7 KAB. WAY KANAN 8.476 7.897 93,17 7.865 92,79 7.818 92,24 7.926 93,51 7.877 92,93 - (0,15)
8 KAB. TANGGAMUS 18.788 19.184 102,11 19.081 101,56 19.058 101,44 19.323 102,85 18.348 97,66 - 3,84
9 KAB. LAMP. TIMUR 19.869 19.233 96,80 17.802 89,60 17.301 87,08 18.254 91,87 18.959 95,42 - (6,50)
10 KOTA METRO 2.892 2.540 87,84 2.606 90,12 2.530 87,49 2.466 85,28 2.667 92,23 - (2,34)
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 161.416 161.821 100,25 156.632 97,04 152.863 94,70 157.806 97,76 157.717 97,71 - - (0,69)
% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 97,71
Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/KotaDROP OUT IMUNISASI = (DPT1 - CAMPAK) DIBAGI DPT1 DIKALI 100Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH BAYI
TABEL 24
BAYI BGM GAKIN BALITA BALITA GIZI BURUK
JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
% JUMLAH MENDAPAT
PERAWATAN%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 12.299 6.005 48,83 95.507 80.299 84,08 35 35 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 2.261 2.261 100 157.732 118.625 75,21 27 27 100
3 KAB. LAMP. TENGAH 7.066 6.664 94,31 136.622 137.736 100,82 197 197 100
4 KAB. LAMP. UTARA 769 769 100 71.125 56.915 80,02 6 6 100
5 KAB. LAMP. BARAT 8 8 100 48.170 31.194 64,76 14 14 100
6 KAB. TULANG BAWANG 5.387 5.387 100 91.054 72.331 79,44 26 26 100
7 KAB. WAY KANAN 921 - 0 42.954 29.084 67,71 14 14 100
8 KAB. TANGGAMUS 9.235 - 0 98.758 74.104 75,04 20 20 100
9 KAB. LAMP. TIMUR 3.870 2.385 61,63 112.782 85.587 75,89 45 45 100
10 KOTA METRO 594 119 20,03 15.528 12.830 82,62 0 0 0
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 42.410 23.598 55,64 870.232 698.705 80,29 384 384 100
Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2007MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 25
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
Fe1 Fe3 IMUNISASI TT1 IMUNISASI TT2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 22.784 20.994 92,14 19.671 86,34 21.004 92,19 19.742 86,65
2 KAB. LAMP. SELATAN 33.779 28.112 83,22 27.393 81,09 22.443 66,44 21.108 62,49
3 KAB. LAMP. TENGAH 29.992 23.392 77,99 20.342 67,82 20.110 67,05 18.626 62,10
4 KAB. LAMP. UTARA 15.569 12.395 79,61 13.777 88,49 13.604 87,38 13.117 84,25
5 KAB. LAMP. BARAT 10.393 8.309 79,95 7.330 70,53 8.418 81,00 7.420 71,39
6 KAB. TULANG BAWANG 18.652 10.623 56,95 14.707 78,85 13.203 70,79 12.887 69,09
7 KAB. WAY KANAN 9.441 8.450 89,50 5.022 53,19 6.351 67,27 6.009 63,65
8 KAB. TANGGAMUS 21.618 19.817 91,67 18.616 86,11 20.216 93,51 19.384 89,67
9 KAB. LAMP. TIMUR 24.667 21.868 88,65 21.323 86,44 18.798 76,21 15.810 64,09
10 KOTA METRO 3.181 2.988 93,93 2.794 87,84 2.663 83,72 2.498 78,53
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 190.076 156.948 82,57 150.975 79,43 146.810 77,24 136.601 71,87
Sumber: Seksi Gizi Subdin Yankes & Seksi Cegmat Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
KABUPATEN/KOTAJUMLAH
IBU HAMILNO
TABEL 26
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
BUMIL YG
MEMBUTUHKAN
BAYI YG MEMBUTU
HKAN
JUMLAH BUMIL + BAYI YG
MEMBUTUHKAN
BUMIL YG DIBERI/MENDAPAT DARAH
BAYI YG DIBERI/MENDAPAT DARAH
JUMLAH BUMIL + BAYI YG
DIBERI/MENDAPAT DARAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9A. RUMAH SAKIT #DIV/0!1 KOTA BANDAR LAMPUNG - - - - - - #VALUE!
RSAM (Propinsi) - - - - - - #VALUE!RS.ABRI - - - - - - #VALUE!RS BHAYANGKARA - - - - - -RS.ADVENT - - - - - - #VALUE!RS.BUMI WARAS - - - - - - #VALUE!RS.IMANUEL - - - - - - #VALUE!RS.URIP SUMOHARJO - - - - - - #VALUE!RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) - - - - - - #VALUE!RS. MATA PERMANASARI - - - - - - #VALUE!RS GRAHA HUSADA - - - - - - #VALUE!RSK ANUGRAH MEDIKA - - - - - -
2 KOTA METRO - - - - - - #VALUE!RSU. A. YANI - - - - - - #VALUE!RS. MARDI WALUYO - - - - - - #VALUE!RS. ISLAM METRO - - - - - - #VALUE!
3 KAB. LAMPUNG SELATAN - - - - - - #VALUE!RSU. KALIANDA - - - - - - #VALUE!
4 KAB. LAMPUNG UTARA - - - - - - #VALUE!RSU. RYACUDU - - - - - - #VALUE!RS HANDAYANI - - - - - - #VALUE!
5 KAB. TANGGAMUS - - - - - -RSUD. PRINGSEWU 790 - 790 790 - 790 RS. SURYA ASIH 168 - 168 168 - 168 RS. WISMA RINI - - - - - - RS. PANTI SECANTI 6 - 6 6 - 6 RSIA MUTIARA HATI - - - - - RS KOTA AGUNG - - - - -
6 KAB. LAMPUNG BARAT - - - - - -RSU. LIWA -
7 KAB. LAMPUNG TIMUR - - - - - -RSU. SUKADANA - RS AKA MEDIKA -
8 KAB LAMPUNG TENGAH - - - - - -RSUD. Demang Sepulau Raya 54 1 55 48 1 49 89,09 RSU ASYSYIFAA
9 KAB TULANG BAWANG - - - - - -RSUD TULANG BAWANG 134 2 136 134 2 136 100
10. KAB WAY KANAN - - - - - -RSUD WAY KANAN
11 KAB PESAWARAN*
B. UNIT TRANSFUSI DARAH (UTD) - - - - - -1 UTDC-PMI Pembina Provinsi Lampung 726 74 800 726 74 800 100 2 UTDC-PMI Kota Metro 0 0 0 0 0 03 UTDC-PMI Kabupaten Tulang Bawang 134 2 136 134 2 136 100 4 UTDC-PMI Kabupaten Lampung Tengah 5 2 7 3 1 4 57 5 UTDC-PMI Kabupaten Lampung Utara 0 0 0 0 0 06 UTDC-PMI Kabupaten Tanggamus 964 - 964 964 - 964 100 7 UTDC-PMI Kabupaten Lampung Selatan 632 175 807 632 175 807 100
SARANA PELAYANAN KESEHATANNOKETERSEDIAAN DARAH
BUMIL DAN BAYI YG MEMBUTUHKAN DARAH
YG DIBERI/MENDAPATKAN DARAH
%
JUMLAH 3.613 256 3.869 3.605 255 3.860 99,77 Sumber: UTDC PMI Provinsi Lampung dan Seksi PKDdan Rujukan Dinkes Prov.Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TABEL 26 A.
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
YANG ADA MEMILIKI AKSES %
1 2 4 5A. RUMAH SAKIT 11 2 18,18 1 KOTA BANDAR LAMPUNG 11 1 9,09
RSAM (Propinsi) UTD PMIRS.ABRI RS BHAYANGKARARS.ADVENT BDRSRS.BUMI WARASRS.IMANUELRS.URIP SUMOHARJORS.JIWA LAMPUNG (Propinsi)RS. MATA PERMANASARIRS GRAHA HUSADARSK ANUGERAH MEDIKA
2 KOTA METRO 3 1 33,3 RSU. A. YANI UTD PMIRS. MARDI WALUYORS. ISLAM METRO
3 KAB. LAMPUNG SELATAN 1 1 100 RSU. KALIANDA UTD PMI
4 KAB. LAMPUNG UTARA 2 1 50 RSU. RYACUDU UTD PMIRS HANDAYANI
5 KAB. TANGGAMUS 6 - - RSUD. PRINGSEWU BDRSRS. SURYA ASIHRS. WISMA RINIRS. PANTI SECANTIRSIA MUTIARA HATI
6 KAB. LAMPUNG BARAT 1 1 100 RSU. LIWA BDRS
7 KAB. LAMPUNG TIMUR 2 1 50 RSU. SUKADANA UTD PMIRS Aka Medika
8 KAB LAMPUNG TENGAH 2 1 50 RSUD. Demang Sepulau Raya UTDCRSU ASYSYIFAA
9 KAB TULANG BAWANG 1 1 100 RSUD TULANG BAWANG UTD PMI
10 KAB WAY KANAN 1 1 100 RSUD ZA Pagar Alam WAY KANAN BDRS
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 30 9 30
SARANA PELAYANAN KESEHATANNOKETERSEDIAAN DARAH
Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes Dinkes Prov.
TABEL 27
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANDAR LAMPUNG 22.784 4.557 2.375 52,12 1.146 25,1 1.146 100 18.832 172 0,91 76 0,40 76
2 KAB. LAMP. SELATAN 33.779 6.756 1.084 16,05 626 9,3 626 100 32.123 202 0,63 139 0,43 139
3 KAB. LAMP. TENGAH 29.992 5.998 774 12,90 387 6,5 387 100 22.451 441 1,96 441 1,96 109
4 KAB. LAMP. UTARA 15.569 3.114 544 17,47 272 8,7 272 100 12.861 47 0,37 47 0,37 47
5 KAB. LAMP. BARAT 10.393 2.079 514 24,73 257 12,4 257 100 8.168 55 0,67 37 0 37
6 KAB. TULANG BAWANG 18.652 3.730 560 15,01 280 7,5 280 100 16.956 3.391 20,00 53 0,31 47
7 KAB. WAY KANAN 9.441 1.888 1.196 63,34 598 31,7 598 100 7.442 33 0,44 15 0,20 15
8 KAB. TANGGAMUS 21.618 4.324 3.006 69,53 1.503 34,8 1.503 100 18.788 3.931 20,92 150 0,80 150
9 KAB. LAMP. TIMUR 24.667 4.933 774 15,69 387 7,8 387 100 19.869 109 0,55 64 0,32 60
10 KOTA METRO 3.181 636 422 66,33 211 33,2 211 100 2.892 105 3,63 105 3,63 105
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 190.076 38.015 11.249 29,59 5.667 14,9 5.667 100 160.382 8.486 5,29 1.127 0,70 785
Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Dinkes Prov.Lampung dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TAHUN 2007
JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT KABUPATEN/KOTA
NEONATAL RISTI DIRUJUK
NEONATDIRUJUDITANNO
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
DIRUJUKKABUPATEN/KOTA IBU HAMILJUMLAH
NEONATAL
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTIBUMIL
RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
SASARAN IBU HAMIL
RISTI
TABEL 28
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
MEMPUNYAI KEMAMPUAN GADAR
JUMLAH SARANA JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 26 26 100
BANDAR LAMPUNG 8 8 100
KAB. LAMP. SELATAN 1 1 100
KAB. LAMP. TENGAH 2 2 100
KAB. LAMP. UTARA 2 2 100
KAB. LAMP. BARAT 1 1 100
KAB. TULANG BAWANG 1 1 100
KAB. WAY KANAN 1 1 100
KAB. TANGGAMUS 5 5 100
KAB. LAMP. TIMUR 2 2 100
KOTA METRO 3 3 100
KAB PESAWARAN*
2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100
BANDAR LAMPUNG 2 2 100
KAB. TANGGAMUS 1 1 100
4 PUSKESMAS 246 53 21,54
BANDAR LAMPUNG 22 3 13,64
KAB. LAMP. SELATAN 32 2 6,25
KAB. LAMP. TENGAH 36 14 38,89
KAB. LAMP. UTARA 25 9 36,00
KAB. LAMP. BARAT 18 7 38,89
KAB. TULANG BAWANG 29 6 20,69
KAB. WAY KANAN 18 4 22,22
KAB. TANGGAMUS 30 4 13,33
KAB. LAMP. TIMUR 28 3 10,71
KOTA METRO 8 1 12,50
KAB PESAWARAN*
5 SARANA KES.LAINNYA 565 151 26,73
BANDAR LAMPUNG - - -
KAB. LAMP. SELATAN - - -
KAB. LAMP. TENGAH 27 6 22,22
KAB. LAMP. UTARA 36 2 5,56
KAB. LAMP. BARAT - - -
KAB. TULANG BAWANG 333 138 41,44
KAB. WAY KANAN - - -
KAB. TANGGAMUS - - #DIV/0!
KAB. LAMP. TIMUR 111 5 -
KOTA METRO 58 - -
KAB PESAWARAN*
839 232 27,65
Sumber : Seksi Rujukan & PKD Bidang Yankes Dan Profil Kesehatan Kab/Kota
NO SARANA KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 29
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAMMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2007
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 98 16 12 75,00
2 KAB. LAMP. SELATAN 385 15 8 53
3 KAB. LAMP. TENGAH 293 6 6 0
4 KAB. LAMP. UTARA 247 2 2 100,00
5 KAB. LAMP. BARAT 201 6 5 83,33
6 KAB. TULANG BAWANG 240 0 0 0
7 KAB. WAY KANAN 205 21 18 85,71
8 KAB. TANGGAMUS 379 9 9 100
9 KAB. LAMP. TIMUR 246 5 4 0
10 KOTA METRO 22 22 22 100
11 KAB PESAWARAN*
2.316 102 86 84,31
Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL Ket: Kab. Tulang Bawang Belum ada dataKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH
DESA/KEL TERKENA KLBNO JUMLAH DESA/KELKABUPATEN/KOTA
TABEL 30
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLBMENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG
TAHUN 2007
YANG DISERANGJUMLAH
KECJUMLAH DESA
1 2 3 4 5 6 7 8 91 BANDAR LAMPUNG Tetanus Neonaturum 1 1 8.029 1 1 0,01 100,00
Keracunan Makanan 4 5 5 7 7 140,00 100,00 Demam Chikungunya 5 8 8.039 15 15 0,19 100,00 AFP 3 4 16.078 29 0 0,18 - sub total 13 18 32.151 52 23 0,16 44,23
2 KAB. LAMP. SELATAN Campak 1 2 5.442 33 0 0,61 - Tetanus Neonatorum 1 1 1.282.176 1 1 0,00 100,00 Diare 3 5 26.139 47 5 0,18 10,64 Suspect Chikungunya 2 3 23.908 113 0 0,47 - DBD 19 1.254.905 427 3 0,03 0,70 sub total 26 11 2592570 621 9 0,02 1,45
3 KAB. LAMP. TENGAH Keracunan Gas 1 3 - 627 - - - AFP 6 9 - 9 - - - Keracunan Makanan 1 1 - 23 - - - Tetanus Neonatorum 2 3 - 3 - - - Suspect Flu Burung 2 2 - 2 - - - HIV/AIDS 2 2 - 4 - - - Campak 1 1 - 15 - - - Hepatitis 1 1 - 2 - - - sub total 16 22 - 685 -
4 KAB. LAMP. UTARA AFP/FOLIO 6 8 18.599 8 0 0 0TN 2 2 132 2 2 2 100KERACUNAN MAKANAN 1 1 10.122 43 0 0,42 0DIARE 1 1 10.122 9 0 0,09 0sub total 10 12 38.975 62 2 0,16 3
5 KAB. LAMP. BARAT DBD 3 4 13.312 4 - 0,030 - AFP 2 3 1.984 3 - 0,15 - Keracunan 2 2 418 49 - 11,72 - Suspect Flu Burung 2 2 10.286 2 - 0,019 - TN 3 3 871 3 3 0,34 100 Demam Chikungunya 1 1 - 25 - #DIV/0! - Filariasis 1 1 1.279 1 - 0,08 - sub total 14 16 28.150 87 3 0,31 3,45
6 KAB. TULANG BAWANG Tetanus Neonatorum 1 1 - 1 1 - 100,00 Gizi Buruk 18 18 - 14 1 - 7,14 DBD - - - 449 0 - - Diare - - - 17.674 0 - - Rabies / GHTR - - - 55 0 - - sub total 19 19 - 18.193 2 - 0,01
7 KAB. WAY KANAN DBD 5 5 141.129 8 1 0,01 12,50 Rabies 1 1 38.211 1 1 0,00 100,00 Keracunan Makanan 3 3 92.027 38 0 0,04 - Campak 1 1 33.476 1 - 0,00 - TN 1 1 14.023 1 1 0,01 100,00 Suspect Flu Burung 1 1 33.476 1 - 0,00 - Chikungunya 1 1 33.476 89 - 0,27 - sub total 13 13 385.818 139 3 0,04 2,16
8 KAB. TANGGAMUS Keracunan Makanan 2 6 1.920 135 - 7,03 - Acute Flacid Paralysis (AFP)/Folio 3 3 479 3 - 0,63 - Tetanus Neonatorum (TN) 4 4 325 4 4 1,23 100,00 Dipteri 1 1 57 1 - 1,75 - Demam Berdarah Dengue (DBD) 22 35 350.000 360 - 0,10 - sub total 32 49 352.781 503 4 0,14 0,80
9 LAMPUNG TIMUR - - - - - - - -
10 KOTA METRO DBD 5 22 132.044 501 3 0,38 0,60
11 KAB PESAWARAN*Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
ATTACK RATE (%)
CFR (%)JUMLAH
PENDERITANO
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
JENIS KEJADIAN LUAR BIASAKABUPATEN/KOTA
TABEL 30 A.
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLBMENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG
TAHUN 2007
YANG DISERANG
JUMLAH KEC JUMLAH DESA
1 2 3 4 5 6 7 8 91 BANDAR LAMPUNG 16 12 16 31.820 253 1 0,80 0,40
2 KAB. LAMP. SELATAN 14 10 15 9.628 239 4 2,48 1,67
3 KAB. LAMP. TENGAH 3 3 6 613 555 - 90,54 -
4 KAB. LAMP. UTARA 3 2 2 1.734 102 0 5,88 -
5 KAB. LAMP. BARAT 7 6 6 10.833 75 2 0,69 2,67
6 KAB. TULANG BAWANG 2 11 11 2.610 15 2 - -
7 KAB. WAY KANAN 19 8 21 37.914 101 2 0,27 1,98
8 KAB. TANGGAMUS 4 4 9 950 181 2 19,05 1,10
9 KAB. LAMP. TIMUR 3 3 5 342 185 - 54,09 -
10 KOTA METRO 1 5 22 132.044 501 3 0,38 0,60
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 72 64 113 228488 2207 16 0,97 0,72
Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
ATTACK RATE (%) CFR (%)JUMLAH
PENDERITANO
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KEJADIAN LUAR BIASA
KABUPATEN/KOTA
TABEL 31
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 18.832 11.799 62,65
2 KAB. LAMP. SELATAN 32.123 7.056 21,97
3 KAB. LAMP. TENGAH 22.451 13.321 59,33
4 KAB. LAMP. UTARA 12.861 6.015 46,77
5 KAB. LAMP. BARAT 8.168 4.427 54,20
6 KAB. TULANG BAWANG 16.956 9.179 54,13
7 KAB. WAY KANAN 7.442 2.505 33,66
8 KAB. TANGGAMUS 18.788 3.988 21,23
9 KAB. LAMP. TIMUR 19.869 8.226 41,40
10 KOTA METRO 2.892 541 18,71
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH (KAB/KOTA) 160.382 67.057 41,81
Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI
TABEL 32
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
1 2 3 4 5 6
1 BANDAR LAMPUNG 98 98 56 57,1
2 KAB. LAMP. SELATAN 385 0 0 -
3 KAB. LAMP. TENGAH 293 293 133 45,4
4 KAB. LAMP. UTARA 247 100 94 94,0
5 KAB. LAMP. BARAT 201 201 170 84,6
6 KAB. TULANG BAWANG 240 0 0 -
7 KAB. WAY KANAN 205 0 0 -
8 KAB. TANGGAMUS 379 0 0 -
9 KAB. LAMP. TIMUR 246 0 0 -
10 KOTA METRO 22 0 0 -
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2.316 692 453 65,46
Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan: data tidak tersedia karena tidak ada surveyKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG
BAIK
% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/KELJUMLAH DESA/KEL
DIPERIKSA
TABEL 33
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROM + PREV)
MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI
JUMLAH % PERLU
PERAWATANJUMLAH MENDAPAT
PERAWATAN% MENDAPAT PERAWATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANDAR LAMPUNG 4.943 15.198 20.141 0,33 24.985 21.943 87,82 11.674 8.545 73,20
2 KAB. LAMP. SELATAN 915 4.165 5.080 0,22 158.997 42.796 26,92 6.245 4.212 67,45
3 KAB. LAMP. TENGAH 662 4.953 5.615 0,13 243.023 7.527 3,10 7.470 2.567 34,36
4 KAB. LAMP. UTARA 689 3.138 3.827 0,22 75.958 7.220 9,51 6.334 886 13,99
5 KAB. LAMP. BARAT 391 941 1.332 0,42 85.532 10.064 11,77 4.556 2.548 55,93
6 KAB. TULANG BAWANG 181 1.167 1.348 0,16 162.704 48.760 29,97 8.317 2.050 24,65
7 KAB. WAY KANAN - - - #DIV/0! 60.586 60.586 100,00 435 551 126,67
8 KAB. TANGGAMUS 2.866 2.929 5.795 0,98 176.473 84.200 47,71 7.441 4.494 60,40
9 KAB. LAMP. TIMUR 1.141 3.887 5.028 0,29 106.720 14.406 13,50 5.396 3.272 60,64
10 KOTA METRO 194 1.705 1.899 0,11 16.495 11.160 67,66 5.140 4.061 79,01
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 11.982 38.083 50.065 0,31 1.111.473 308.662 27,77 63.008 33.186 52,67
Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH MURID
SDTUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
JUMLAHRASIO
TAMBAL/ CABUT
TABEL 34
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN P3.NAPZA
%
1 2 3 4 5
PUSKESMAS 16.194 538 3,32
1 BANDAR LAMPUNG 3.955 123 3,109987358
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.459 120 8,22
3 KAB. LAMP. TENGAH - - 0
4 KAB. LAMP. UTARA 3.557 57 1,60
5 KAB. LAMP. BARAT - - 0
6 KAB. TULANG BAWANG - - 0
7 KAB. WAY KANAN - - 0
8 KAB. TANGGAMUS 6.247 194 3,11
9 KAB. LAMP. TIMUR - - 0
10 KOTA METRO 976 44 5
11 KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 126 36 29
1 BANDAR LAMPUNG - - 0
2 KAB. LAMP. SELATAN 8 4 50
3 KAB. LAMP. TENGAH - - 0
4 KAB. LAMP. UTARA 31 6 19
5 KAB. LAMP. BARAT - - 0
6 KAB. TULANG BAWANG - - 0
7 KAB. WAY KANAN - - 0
8 KAB. TANGGAMUS 20 20 100
9 KAB. LAMP. TIMUR - - 0
10 KOTA METRO 67 6 9
11 KAB PESAWARAN*
RUMAH SAKIT 565 539 95
1 BANDAR LAMPUNG - - 0
2 KAB. LAMP. SELATAN - - 0
3 KAB. LAMP. TENGAH - - 0
4 KAB. LAMP. UTARA - - 0
5 KAB. LAMP. BARAT - - 0
6 KAB. TULANG BAWANG - - 0
7 KAB. WAY KANAN - - 0
8 KAB. TANGGAMUS 525 525 100
9 KAB. LAMP. TIMUR - - 0
10 KOTA METRO 40 14 35
11 KAB PESAWARAN*
Badan Narkotika Provinsi 45 #DIV/0!
Dinkes Provinsi
JUMLAH 16.885 1.158 6,86
Sumber: BNP Propinsi Lampung dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TABEL 35
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR
TAHUN 2007
JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR
ASKESBAPEL & PRA BAPEL JPKM
JAMSOSTEK KARTU SEHATDANA SEHAT
LAINNYA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 115.925 0 152.658 310.944 14.462 16.071 610.060 75,12
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 36.028 0 13.268 0 5.367 7.200 61.863 4,61
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 40.131 0 18.330 215.225 0 0 273.686 23,59
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 35.243 0 0 209.035 518 0 244.796 43,53
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 0 0 0 22.650 29.499 0 52.149 13,67
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 105.942 0 3.926 321.295 0 60.935 492.098 63,56
7 KAB. WAY KANAN 362.749 12.381 - 0 0 0 203.108 215.489 59,40
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 13.818 63.172 78 140.964 7.728 1.072 226.832 27,44
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 21.925 0 0 259.955 0 0 281.880 30,09
10 KOTA METRO 132.044 25.411 4.500 1.181 29.568 491 602 61.753 46,77
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 7.289.767 406.804 67.672 189.441 1.509.636 58.065 288.988 2.520.606 34,58
PERSENTASE 5,58 0,93 2,60 20,71 0,80 3,96 34,58
Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NOJUMLAH
PENDUDUKKABUPATEN/KOTA
TABEL 36
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKINMENURUT KABUPATEN/KOTA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BANDAR LAMPUNG 187.037 59.183 31,64 243.375 59.183 100 - - 165.214 67,88 140.247 57,63 12.299 6.005
2 KAB. LAMP. SELATAN 315.797 172.155 54,51 639.432 50.920 30 - - 611043 95,56 0 0,00 2261 2.261
3 KAB. LAMP. TENGAH 292.805 113.634 38,81 426.181 113.634 100 - - 154.251 36,19 215.225 50,50 7.066 1.631
4 KAB. LAMP. UTARA 136.207 69.734 51,20 291.229 69.734 100 - - 151.904 52,16 37.781 12,97 769 876
5 KAB. LAMP. BARAT 97.976 49.506 50,53 120.793 14.947 30 - - 14.947 12,37 22.650 18,75 8 8
6 KAB. TULANG BAWANG 201.541 81.154 40,27 321.295 81.154 100 - - 467.760 145,59 321.295 100 5.387 5.387
7 KAB. WAY KANAN 97.104 47.910 49,34 190.110 47.910 100 - - 190.088 99,99 190.088 99,99 921 -
8 KAB. TANGGAMUS 198.814 84.713 42,61 359.116 84.713 100 - - 381.842 106 350.193 97,52 9.235 -
9 KAB. LAMP. TIMUR 235.730 99.633 42 258.161 99.633 100 - - 129.407 50,13 129.407 50,13 3.870 1.700
10 KOTA METRO 32.931 7.419 22,53 29.491 7.419 100 7.419 100 29.491 100 - 0,00 594 119
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 1.795.942 785.041 43,71 2.879.183 629.247 80 7.419 100 2.295.947 79,74 1.406.886 48,86 42.410 17.987
Sumber: Seksi Promkes bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat & Seksi Gizi bidang Yankes serta Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TAHUN 2007
PELAYANAN GAKIN
KK MISKIN MENDAPAT YANKES
KK MISKIN DICAKUP JPKM
PELAYANAN BAYI GAKIN (=
ANGGOTA KK MISKIN DICAKUP JPKM
(JIWA)
BAYI GAKIN BMPJUMLAH BAYI
GAKIN BGM
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH KK
MISKIN (KK)
ANGGOTA KK MISKIN MENDAPAT YANKES
(JIWA)
JUMLAH ANGGOTA KK
MISKIN (JIWA)
JUMLAH KK YANG ADA
% KK MISKIN
PELAYANAN ANGGOTA GAKIN
%
17
48,83
100
23,08
114
100
100
-
-
43,93
20,03
42,41
=Tabel 24)
BGM MENDAPAT P ASI
TABEL 37= TABEL 36
PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
KK MISKIN MENDAPAT
YANKES %
ANGGOTA KK MISKIN MENDAPAT YANKES
(JIWA)%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANDAR LAMPUNG 59.183 243.375 - - 165.214 67,88
2 KAB. LAMP. SELATAN 172.155 639.432 - - 611043 95,56
3 KAB. LAMP. TENGAH 113.634 426.181 - - 154.251 36,19
4 KAB. LAMP. UTARA 69.734 291.229 - - 151.904 52,16
5 KAB. LAMP. BARAT 49.506 120.793 - - 14.947 12,37
6 KAB. TULANG BAWANG 81.154 321.295 - - 467.760 145,59
7 KAB. WAY KANAN 47.910 190.110 - - 190.088 99,99
8 KAB. TANGGAMUS 84.713 359.116 105.326 124 105.326 29,33
9 KAB. LAMP. TIMUR 99633 258.161 - - 129.407 50,13
10 KOTA METRO 7.419 29.491 7.419 100 29.491 100
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 785.041 2.879.183 - - 2.295.947 79,74
Sumber : Seksi JPK dan Pembiayaan Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PELAYANAN GAKIN
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH KK
MISKIN (KK)
JUMLAH ANGGOTA KK
MISKIN (JIWA)
PELAYANAN GAKIN
JUMLAH PEKERJA FORMAL
JUMLAH YANG DILAYANI
%
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 190.000 190.000 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 27.746 21.458 77,34
3 KAB. LAMP. TENGAH 28.239 21.856 77,40
4 KAB. LAMP. UTARA 16.239 12.219 75,24
5 KAB. LAMP. BARAT 11.906 10.620 89,20
6 KAB. TULANG BAWANG 35.431 18.778 53,00
7 KAB. WAY KANAN 10.947 8.096 73,96
8 KAB. TANGGAMUS12.805 12.735 99,45
9 KAB. LAMP. TIMUR 26.788 20.680 77,20
10 KOTA METRO 26.777 26.592 99,31
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 386.878 343.034 88,67
Sumber : Seksi Cegmat Bidang P3PL dan profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
TABEL 38
NO KABUPATEN/KOTA
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL
TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILAMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI KES %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 69.427 39.479 56,86 58.109 44.777 77,06 127.536 84.256 66,06
2 KAB. LAMP. SELATAN 89.215 35.019 39,25 88.214 24.011 27,22 177.429 59.030 33,27
3 KAB. LAMP. TENGAH 139.086 10.394 7,47 94.907 8.779 9,25 233.993 19.173 8,19
4 KAB. LAMP. UTARA 13.814 9.492 68,71 12.684 9.450 74,50 26.498 18.942 71,48
5 KAB. LAMP. BARAT 1.170 1.170 100,00 1.147 1.147 100,00 2.317 2.317 100,00
6 KAB. TULANG BAWANG 88.943 0 - 48.876 19.683 40,27 137.819 19.683 14,28
7 KAB. WAY KANAN 17.853 1.804 10,10 7.656 1.542 20,14 25.509 3.346 13,12
8 KAB. TANGGAMUS 128.006 98.019 76,57 57.778 47.884 82,88 185.784 145.903 78,53
9 KAB. LAMP. TIMUR 136.748 14.505 10,61 65.981 12.464 18,89 202.729 26.969 13,30
10 KOTA METRO 12.938 8.812 68,11 9.085 7.094 78,08 22.023 15.906 72,22
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 697.200 218.694 31,37 444.437 176.831 39,79 1.141.637 395.525 34,65
Sumber: Seksi Kesga Subdin Yankes dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PRA USILA DAN USILANO KABUPATEN/KOTA
USILA (60TH+)PRA USILA (45-59 TH)
TABEL 40
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUMMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT
JUMLAH WUSJUMLAH YANG DIBERI
KAPSUL YODIUM% YANG DIBERI KAPSUL
YODIUM
1 2 3 4 5 6
1 BANDAR LAMPUNG 42 82.148 22.301 27,15
2 KAB. LAMP. SELATAN - 82.845 5.569 6,72
3 KAB. LAMP. TENGAH 160 - - -
4 KAB. LAMP. UTARA 2 - - -
5 KAB. LAMP. BARAT - 100.242 14.901 13,16
6 KAB. TULANG BAWANG - - - -
7 KAB. WAY KANAN - 95.987 15.847 17,50
8 KAB. TANGGAMUS 158 121.415 21.795 4,62
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - -
10 KOTA METRO - - - -
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 362 482.637 80.413 16,66
Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan: data tidak tersedia karena tidak ada surveyKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
DESA/KEL ENDEMIS
TABEL 41
PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDSMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH PENDONOR
JML SAMPLE DARAH DIPERIKSA
% DARAH DISKRINING
HIV/AIDS
JML POSTIF HIV/AIDS
1 2 3 4 5 6
1 UTDC PMI Pembina Provinsi Lampung 26.151 26.151 100 114
2 UTDC PMI Kota Metro 5.114 5.114 100 5
3 UTDC PMI Kab. Tulang Bawang 1.488 1.488 100 0
4 UTDC PMI Kab. Lampung Tengah 1.240 1.240 100 7
5 UTDC PMI Kab. Lampung Utara 765 765 100 0
6 UTDC PMI Kab. Tanggamus 9.596 9.596 100 28
7 UTDC PMI Kab. Lampung Timur - - - 0
8 UTDC PMI Kab. Lampung Selatan 2.320 2.320 100 0
JUMLAH 46.674 46.674 100 154
Sumber: PMI Propinsi Lampung dan Profil Kesehatan Kab/Kota
DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
% POSITIF HIV-AIDS
7
0,44
0,10
-
0,56
-
0,29
-
-
0,33
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A PUSKESMAS*
BANDAR LAMPUNG 812.133 1.185 933.798 934.983 0,15 114,98 115,13 14.583 1,560
KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 481 359.344 359.825 0,04 26,79 26,83 3.618 1,005
KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 1.451 502.228 503.679 0,13 43,29 43,41 4.540 0,901
KAB. LAMP. UTARA 562.314 1.275 243.594 244.869 0,23 43,32 43,55 277 0,113
KAB. LAMP. BARAT 381.439 13.055 69.498 82.553 3,42 18,22 21,64 337 0,408
KAB. TULANG BAWANG 774.265 277 361.212 361.489 0,04 46,65 46,69 208 0,058
KAB. WAY KANAN 362.749 534 118.224 118.758 0,15 32,59 32,74 78 0,066
KAB. TANGGAMUS 826.610 1.788 82.546 84.334 0,22 9,99 10,20 2.785 3,302
KAB. LAMP. TIMUR 936.734 7.647 266.311 273.958 0,82 28,43 29,25 555 0,203
KOTA METRO 132.044 197 101.581 101.778 0,15 76,93 77,08 518 0,509
KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7.289.767 27.890 3.038.336 3.066.226 0,38 41,68 42,06 27.499 0,897
B RUMAH SAKIT
1 KOTA BANDAR LAMPUNG812.133
RSU Abdul Moeloek (Propinsi)844.608 45.554 164.850 210.404 5,39 19,52 24,91 - -
RS Jiwa (Propinsi)844.608 19.529 10.893 30.422 2,31 1,29 3,60 30.422 3,76
RSU TK IV 02.07.04 (RS ABRI)844.608 8.841 17.833 26.674 1,05 2,11 3,16 173 0,65
RS BHAYANGKARA- - - - 0,00
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK
RSU Advent844.608 10.743 84.017 94.760 1,27 9,95 11,22 - 0,00
RSU Bumi Waras844.608 11.610 30.710 42.320 1,37 3,64 5,01 - 0,00
RSU Imanuel844.608 9.573 43.804 53.377 1,13 5,19 6,32 370 0,69
RSU Urip Sumoharjo844.608 10.532 15.897 26.429 1,25 1,88 3,13 12 0,05
RS Mata Permata Sari844.608 370 11.532 11.902 0,04 1,37 1,41 - -
RSU Graha Husada844.608 0 - - - - -
RS Khusus Kebidanan Anugerah844.608 1.392 12.665 14.057 0,16 1,50 1,66 - -
812.133 118.144 392.201 510.345 14,55 48,29 62,84 30.977 6,07
2 KOTA METRO132.044
RSUD Ahmad Yani132.044 11.368 88.007 99.375 8,61 66,65 75,26 0 0
RS Mardi Waluyo132.044 8.161 25.238 33.399 6,18 19,11 25,29 0 0
RS Islam Metro132.044 4.204 1.590 5.794 3,18 1,20 4,39 0 0
132.044 23.733 114.835 138568 17,97 86,97 104,94 0 0
3 KAB. LAMPUNG SELATAN 1.341.258
RSUD Kalianda1.341.258 1.183 1.131 2.314 0,09 0,08 0,17 - -
1.341.258 1.183 1.131 2.314 0,1 0,1 0,17 - -
4 KAB. LAMPUNG UTARA562.314
RSUD Ryacudu562.314 848 7.949 8.797 0,15 1,41 1,56 0 0
RS Handayani562.314 2.263 944 3.207 0,40 0,17 0,57 0 0
562.314 3.111 8.893 12.004 0,55 1,58 2,13 - -
Sub Jumlah 1 (RS di BDL)
Sub Jumlah 2 (RS di Metro)
Sub Jumlah 3 (RS di LS)
Sub Jumlah 4 (RS di LU)
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK
5 KAB. TANGGAMUS826.610
RSUD Pringsewu826.610 9.320 28.541 37.861 1,13 3,45 4,58 - 0
RSUD Kota Agung826.610 787 2.880 3.667 0,10 0,35 0,44 - 0
RS Wisma Rini 826.610 4.240 1.773 6.013 0,51 0,21 0,73 - 0
RS Surya Asih826.610 2.312 443 2.755 0,28 0,05 0,33 - 0
RS Panti Secanti826.610 3.047 13.287 16.334 0,37 1,61 1,98 - 0
RSIA Mutiara Hati826.610 3.824 1.501 5.325 0,46 0,18 0,64 - -
826.610 23.530 48.425 71.955 2,85 5,86 8,70 - -
6 KAB. LAMPUNG BARAT381.439
RSUD Liwa381.439 3.822 13.363 17185 1,00 3,50 4,51 - -
381.439 3.822 13.363 17.185 1,00 3,50 4,51 - -
7 KAB. LAMPUNG TIMUR936.734
RSUD Sukadana936.734 6.421 11.784 18.205 0,69 1,26 1,94 - -
RS Aka Medika- - - - - - -
936.734 6.421 11.784 18.205 0,69 1,26 1,94 - -
8 KAB. LAMPUNG TENGAH 1.160.221
RSUD Demang Sepulau Raya Lam.Tengah1.160.221 3.004 12.225 15.229 0,26 1,05 1,31 - 0
RS Asysyifaa1.160.221 1.907 4.598 6.505 0,16 0,40 0,56 - 0
1.160.221 4.911 16.823 21.734 0,42 1,45 1,87 - -
Sub Jumlah 5 (RS di TGM)
Sub Jumlah 6 (RS di LB)
Sub Jumlah 7 (RS di LTim)
Sub Jumlah 8 (RS di LTeng)
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK
9 KAB TULANG BAWANG 774.265
RSUD Menggala 774.265 3.653 8.562 12.215 0,47 1,11 1,58 - -
774.265 3.653 8.562 12.215 0,47 1,11 1,58 - -
10. KAB WAY KANAN362.749
RSUD WAY KANAN362.749 1.183 3.797 4980 0,33 1,05 1,37 - -
362.749 1.183 3.797 4.980 0,33 1,05 1,37 - -
11. KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7.289.767 189.691 619.814 809.505 2,60 8,50 11 30.977 3,83
87.143 343.089 430.232 1,20 4,71 5,90 -
C SARANA YANKES LAINNYA
BANDAR LAMPUNG 812.133 - - - - - - -
KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 - - - - - - - -
KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 20.223 65.483 85.706 1,74 5,64 7,39 13,03 20,42
KAB. LAMP. UTARA 562.314 308 2.473 2.781 0,05 0,44 0,49 - -
KAB. LAMP. BARAT 381.439 - - - - - - - -
KAB. TULANG BAWANG 774.265 - - - - - - - -
KAB. WAY KANAN 362.749 - - - - - - - -
KAB. TANGGAMUS 826.610 - - - - - - - -
KAB. LAMP. TIMUR 936.734 - - - - - - - -
KOTA METRO 132.044 - - - - - - - -
KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH III (SARYANKES LAINNYA) 7.289.767 20.531 67.956 88.487 2 6 8 13 0,01
SUB JUMLAH RSU PEMERINTAH
Sub Jumlah 9 (RS di TLB)
Sub Jumlah 10 (RS di WK)
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK
D JUMLAH (PKM, RS & SARYANKES LAINNYA)
BANDAR LAMPUNG 812.133 119.329 1.315.106 1.434.435 14,69 161,93 176,63 45.560 3,18
KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 1.664 360.475 362.139 0,12 26,88 27,00 3.618 1,00
KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 26.585 584.534 611.119 2,29 50,38 52,67 4.540 0,74
KAB. LAMP. UTARA 562.314 4.694 254.960 259.654 0,83 45,34 46,18 277 0,11
KAB. LAMP. BARAT 381.439 16.877 82.861 99.738 4,42 21,72 26,15 337 0,34
KAB. TULANG BAWANG 774.265 3.930 369.774 373.704 0,51 47,76 48,27 208 0,06
KAB. WAY KANAN 362.749 1.717 122.021 123.738 0,47 33,64 34,11 78 0,06
KAB. TANGGAMUS 826.610 25.318 130.971 156.289 3,06 15,84 18,91 2.785 1,78
KAB. LAMP. TIMUR 936.734 14.068 278.095 292.163 1,50 29,69 31,19 555 0,19
KOTA METRO 132.044 23.930 216.416 240.346 18,12 163,90 182,02 518 0,22
KAB PESAWARAN*
JUMLAH PKM, RS, SARYANKES LAINNYA 7.289.767 238.112 3.715.213 3.953.325 3,27 50,96 54,23 58.476 1,48
PUSKESMAS 383 41.679 42.062 377,23
RUMAH SAKIT PEMERINTAH + SWASTA 2.602 8.503 11.105 424,94
RUMAH SAKIT PEMERINTAH 1.195 4.706 5.902
SARYANKES LAINNYA 282 932 1.214 0,18
PUSK+RS+SARYANKES LAINNYA 3.266 50.965 54.231 802,17
Sumber : Seksi PKD & Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/kotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DANMEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
TAHUN 2007
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
LABKES4 (EMPAT) SPESIALIS
DASARLABKES
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM #DIV/0! #DIV/0!
2 RUMAH SAKIT JIWA* #DIV/0! #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS* #DIV/0! #DIV/0!
4 PUSKESMAS #DIV/0!
JUMLAH #DIV/0!
Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Subdin Yankes
Keterangan * = Dokter Spesialis sesuai dengan kekhususannya
MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DANMEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI PROPINSI
TAHUN 2007
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
JUMLAH LABKES4 (EMPAT) SPESIALIS
DASARLABKES
4 (EMPAT) SPESIALIS
DASAR1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM1 BANDAR LAMPUNG 8 8 1 100 12,502 KAB. LAMP. SELATAN 1 1 1 100 1003 KAB. LAMP. TENGAH 2 2 1 100 504 KAB. LAMP. UTARA 2 2 1 100 505 KAB. LAMP. BARAT 1 1 1 100 1006 KAB. TULANG BAWANG 1 1 1 100 1007 KAB. WAY KANAN 1 1 1 100 1008 KAB. TANGGAMUS 5 5 1 100 209 KAB. LAMP. TIMUR 2 2 1 100 50
10 KOTA METRO 3 3 2 100 66,6711 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (RSU) 26 26 11 100 42,31
2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100 03 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100 0
1 BANDAR LAMPUNG 2 2 100 02 TANGGAMUS 1 1 100 0
4 PUSKESMAS1 BANDAR LAMPUNG 22 22 100,002 KAB. LAMP. SELATAN 32 25 78,133 KAB. LAMP. TENGAH 36 16 44,444 KAB. LAMP. UTARA 25 17 685 KAB. LAMP. BARAT 18 11 61,116 KAB. TULANG BAWANG 29 29 100,007 KAB. WAY KANAN 18 7 38,898 KAB. TANGGAMUS 30 30 1009 KAB. LAMP. TIMUR 28 28 100,00
10 KOTA METRO 8 8 100,0011 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH 4 (Puskesmas) 246 193 78,46
5. SARANA KESEHATAN LAINNYA1 BANDAR LAMPUNG - - - - - 2 KAB. LAMP. SELATAN - - - - - 3 KAB. LAMP. TENGAH 27 5 19 - - 4 KAB. LAMP. UTARA - - - - - 5 KAB. LAMP. BARAT - - - - - 6 KAB. TULANG BAWANG - - - - - 7 KAB. WAY KANAN - - - - - 8 KAB. TANGGAMUS - - - - - 9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - -
10 KOTA METRO - - - - - 11 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH 5 (sarkes lain) 27 5 19 0 0JUMLAH SARKES (PKM, RS & LAINNYA)
1 BANDAR LAMPUNG 33 33 1 100 13 2 KAB. LAMP. SELATAN 33 26 1 79 100 3 KAB. LAMP. TENGAH 65 23 20 35 50 4 KAB. LAMP. UTARA 27 19 1 70 50 5 KAB. LAMP. BARAT 19 12 1 63 100 6 KAB. TULANG BAWANG 30 30 1 100 1007 KAB. WAY KANAN 19 8 1 42 1008 KAB. TANGGAMUS 35 35 1 100 20 9 KAB. LAMP. TIMUR 30 30 1 100 50
10 KOTA METRO 11 11 2 100 67 11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH PROPINSI 303 228 29,52 75,25 42
Sumber : Seksi PKDdan Rujukan Bidang Yankes Dinkes Prop. Dan Profil Kesehatan Kab/kota4 (empat) spesialis dasar yaitu Bedah, Interna, anak dan Obgyne
Ket : RS Jiwa dan RS khusus mempunyai spesialis sesuai kekhususannya4 spesialis dasar : Bedah, Interna, Anak, ObsgynData spesialis di atas merupakan tenaga full time RS
NOSARANA KESEHATAN MENURUT LOKASI
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TABEL 44
OBAT ESENSIAL OBAT GENERIK
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 190 159 124 124 - 178 142 142 -
2 KAB. LAMP. SELATAN 174 149 121 121 81,43 171 139 139 81,09
3 KAB. LAMP. TENGAH 230 191 136 136 - 209 147 147 -
4 KAB. LAMP. UTARA 77 69 58 58 83,33 73 60 60 82
5 KAB. LAMP. BARAT 136 129 84 84 - 136 86 86 63,05
6 KAB. TULANG BAWANG 119 115 115 115 - 117 117 117 -
7 KAB. WAY KANAN 270 166 128 128 77,26 185 140 140 75,54
8 KAB. TANGGAMUS 259 224 179 179 79,69 254 212 212 83,46
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - - - -
10 KOTA METRO 282 186 151 151 81,05 209 169 169 80,74
11 KAB PESAWARAN*
PROPINSI 228 224 179 179 79,91 209 169 169 80,86
Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
KEBUTUHAN, PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIKMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
KETERSEDIAANPENGADAAN PENGADAAN
KABUPATEN/KOTANO JUMLAH JENIS OBATKEBUTUHANKEBUTUHAN
KETERSEDIAAN
TABEL 45
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3
1 Amoxisilin syr. 125/5 ml botol - - - 154.864 99.028 64 - - - 12.012 12.010 99,9833
2 Amoxisilin kapsul 250 mg kapsul - - - 16.339 11.874 73 - - - 100.000 150.000
3 Amoxisilin kaplet 500 mg kaplet - - - 39.220 40.438 103 - - - 1.515.000 1.511.200 99,7492
4 Ampisilin syr. Kering botol - - - - - - - - #DIV/0!
5 Antalgin tab 500 mg tablet - - - 3.229 1.602 50 - - - 555.000 537.000 96,7568
6 Antasida doen tab. Kombinasi tablet - - - 3.202 7.428 232 - - - 1.003.000 1.000.000 99,7009
7 Deksametason tab.0,5 mg tablet - - - 3.202 3.207 100 - - - 2.098.000 1.500.000 71,4967
8 Dekstrometorpan syr. 10 mg/5 ml botol - - - 62.431 89.653 144 - - - #DIV/0!
9 Dekstrometorpan tab. 15 mg tablet - - - 1.987 3.675 185 - - - 1.525.000 1.500.000 98,3607
10 Diazepam tab. 2 mg tablet - - - 414 442 107 - - - 150.000 150.000 100,0000
11 Garam oralit 200 ml air sachet - - - 5.465 6.645 122 - - - #DIV/0!
12 Gliseril Guayakolat tab. 100 mg tablet - - - 3.505 3.066 87 - - - 1.200.000 1.200.000 100,0000
13 Glukosa lar. infus 5% botol - - - 13.579 13.585 100 - - - #DIV/0!
14 Kloramfenikol kap 250 mg kapsul - - - 6.127 12.175 199 - - - 150.000 150.000 100,0000
15 Kloroquin Fosfat tab. 150 mg tablet - - - 966 - 0 - - - #DIV/0!
16 Kotrimoksazol suspensi botol - - - 9.356 91.502 978 - - - 12.000 12.000 100,0000
17 Kotrimoksazol tab. 480 mg tablet - - - 107.530 91.502 85 - - - 350.000 300.000 85,7143
18 Metronidazol tab tablet - - - 3.616 3.772 104 - - - 80.100 80.100 100,0000
19 NaCl 0,9% botol - - - 4.554 4.548 100 - - - #DIV/0!
20 Paracetamol Syr. botol - - - 89.396 84.408 94 - - - 10.010 10.003 99,9301
21 Paracetamol tab. 500 mg tablet - - - 6.182 5.614 91 - - - 1.000.000 1.000.000 100,0000
22 Prednison tab. 5 mg tablet - - - 2.898 4.231 146 - - - 400.000 400.000 100,0000
23 Ringer Laktat lar. Infus steril botol - - - 9.274 9.722 105 - - - #DIV/0!
24 Serum ATS 1500 iu/ampul ampul - - - - 200 - - - #DIV/0!
25 Vaksin Anti Rabies Vero keur - - - - 270 - - - #DIV/0!
Sumber: Seksi Obat Subdin FM
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBATMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. UTARAKAB. LAMP. TENGAHKAB. LAMP. SELATAN
KETERSEDIAANNO NAMA JENIS OBAT SATUANKEBUTUH
AN
KETERSEDIAANKEBUTUHAN
KEBUTUHAN
KETERSEDIAANKEBUTUHAN
KETERSEDIAAN
TABEL 45
1 2 3
1 Amoxisilin syr. 125/5 ml botol
2 Amoxisilin kapsul 250 mg kapsul
3 Amoxisilin kaplet 500 mg kaplet
4 Ampisilin syr. Kering botol
5 Antalgin tab 500 mg tablet
6 Antasida doen tab. Kombinasi tablet
7 Deksametason tab.0,5 mg tablet
8 Dekstrometorpan syr. 10 mg/5 ml botol
9 Dekstrometorpan tab. 15 mg tablet
10 Diazepam tab. 2 mg tablet
11 Garam oralit 200 ml air sachet
12 Gliseril Guayakolat tab. 100 mg tablet
13 Glukosa lar. infus 5% botol
14 Kloramfenikol kap 250 mg kapsul
15 Kloroquin Fosfat tab. 150 mg tablet
16 Kotrimoksazol suspensi botol
17 Kotrimoksazol tab. 480 mg tablet
18 Metronidazol tab tablet
19 NaCl 0,9% botol
20 Paracetamol Syr. botol
21 Paracetamol tab. 500 mg tablet
22 Prednison tab. 5 mg tablet
23 Ringer Laktat lar. Infus steril botol
24 Serum ATS 1500 iu/ampul ampul
25 Vaksin Anti Rabies Vero keur
Sumber: Seksi Obat Subdin FM
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBATMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO NAMA JENIS OBAT SATUAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
4000 1623 40,58 - - - 18280 8500 46,50 116.381 61.587 52,92
60000 239870 399,78 - - - 2000 1600 80,00 1.347.776 642.350 47,66
750000 819400 109,25 - - - 6500 8800 135,38 2.682.672 1.848.630 68,91
0 0 #DIV/0! - - - 0 0 0 13.914 2.900 20,84
300000 35360 11,79 - - - 750 850 113,33 2.125.470 1.721.220 80,98
550000 374000 68,00 - - - 675 700 103,70 2.144.703 1.672.020 77,96
750000 0 0,00 - - - 550 630 114,55 2.892.947 3.069.020 106,09
3500 218 6,23 - - - 3500 2000 57,14 43.442 37.381 86,05
400000 325000 81,25 - - - 433 500 115,47 764.400 1.404.000 183,67
72000 0 0,00 - - - 85 75 88,24 114.606 177.997 155,31
10000 0 0,00 - - - 382 900 235,60 275.571 259.017 93,99
200000 51000 25,50 - - - 600 500 83,33 2.490.746 2.642.020 106,07
3000 3184 106,13 - - - 4260 11000 258,22 42.650 20.216 47,40
62500 92550 148,08 - - - 1369 968 70,71 516.458 253.520 49,09
100000 168000 168,00 - - - 375 377 100,53 242.751 194.000 79,92
2500 1741 69,64 - - - 9315 14000 150,30 86.675 51.560 59,49
25000 29600 118,40 - - - 2500 2950 118,00 706.337 551.700 78,11
25000 0 0,00 - - - 999 500 50,05 221.061 171.210 77,45
2500 1900 76,00 - - - 6700 9500 141,79 34.301 20.180 58,83
5500 0 0,00 - - - 8620 12490 144,90 69.563 72.134 103,70
200000 435000 217,50 - - - 2000 2150 107,50 4.942.190 1.839.260 37,22
300000 655000 218,33 - - - 560 650 116,07 1.401.720 1.271.000 90,67
3500 0 0,00 - - - 9628 16500 171,38 71.913 41.156 57,23
150 0 0,00 - - - 350 440 125,71 3.795 6.000 158,10
100 0 0,00 - - - 107 265 247,66 321 452 140,81
KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANANKAB. LAMP. BARAT
KETERSEDIAANKETERSEDIAANKEBUTUHAN
KETERSEDIAANKEBUTU
HAN
KETERSEDIAANKEBUTUHAN
KAB. TANGGAMUS
KEBUTUHAN
TABEL 45
1 2 3
1 Amoxisilin syr. 125/5 ml botol
2 Amoxisilin kapsul 250 mg kapsul
3 Amoxisilin kaplet 500 mg kaplet
4 Ampisilin syr. Kering botol
5 Antalgin tab 500 mg tablet
6 Antasida doen tab. Kombinasi tablet
7 Deksametason tab.0,5 mg tablet
8 Dekstrometorpan syr. 10 mg/5 ml botol
9 Dekstrometorpan tab. 15 mg tablet
10 Diazepam tab. 2 mg tablet
11 Garam oralit 200 ml air sachet
12 Gliseril Guayakolat tab. 100 mg tablet
13 Glukosa lar. infus 5% botol
14 Kloramfenikol kap 250 mg kapsul
15 Kloroquin Fosfat tab. 150 mg tablet
16 Kotrimoksazol suspensi botol
17 Kotrimoksazol tab. 480 mg tablet
18 Metronidazol tab tablet
19 NaCl 0,9% botol
20 Paracetamol Syr. botol
21 Paracetamol tab. 500 mg tablet
22 Prednison tab. 5 mg tablet
23 Ringer Laktat lar. Infus steril botol
24 Serum ATS 1500 iu/ampul ampul
25 Vaksin Anti Rabies Vero keur
Sumber: Seksi Obat Subdin FM
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBATMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO NAMA JENIS OBAT SATUAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
4 5 6
- - - 12.400 36.058 290,79 - - -
- - - 152.640 374.280 245,20 - - -
- - - 387.000 817.300 211,19 - - -
- - - 0 0 0 - - -
- - - 223.000 890.000 399,10 - - -
- - - 249.000 955.000 383,53 - - -
- - - 306.000 941.000 307,52 - - -
- - - 2.360 16.718 708,39 - - -
- - - 64.000 660.000 1031,25 - - -
- - - 68.000 364.000 535,29 - - -
- - - 210 - 0,00 - - -
- - - 265.000 893.000 336,98 - - -
- - - 430 416 96,74 - - -
- - - 8.700 11.000 126,44 - - -
- - - 0 - #DIV/0! - - -
- - - 8.596 24.967 290,45 - - -
- - - 14.600 20.000 136,99 - - -
- - - 4.500 26.800 595,56 - - -
- - - 200 400 200,00 - - -
- - - 7.876 29.886 379,46 - - -
- - - 472.000 1.135.000 240,47 - - -
- - - 130.000 507.000 390,00 - - -
- - - 300 480 160,00 - - -
- - - 5 - 0,00 - - -
- - - 5 35 700,00 - - -
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
KOTA METRO
KETERSEDIAANKEBUTUHAN
KETERSEDIAAN
KAB. LAMP. TIMUR
KEBUTUHAN
KAB PESAWARAN
KEBUTUHANKETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN
PROPINSI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Amoksisillin Kaplet 500 mg kaplet 1.981.300 2.570.900 129,76 39.220 40.438 103,11 1.058.149 898.684 84,93 1.009.650 1.189.550 117,82 1.042.600 615.700
2 Amoksisillin Kapsul 250 mg kapsul 0 0 0,00 16.339 11.874 72,67 83.835 322.826 385,07 0 0 0,00 410.590 376.400
3 Amoksisillin Sirup kering 125 mg/5 ml Botol 74.299 75.465 101,57 154.864 99.028 63,95 32.594 38.703 118,74 9.738 25.061 257,35 10.610 11.049
4 Ampisillin syr 125 mg/ml Botol 0 0 0,00 0 0 0,00 26.692 24.956 93,50 0 0 0,00 2.925 0
5 Antalgin tab 500 mg tablet 901.000 737.500 81,85 3.229 1.602 49,61 930.136 675.223 72,59 201.000 461.000 229,35 495.260 437.000
6 Antasida DOEN tablet tablet 1.043.000 1.043.000 100,00 3.202 7.428 231,98 975.611 700.223 71,77 796.000 803.510 100,94 650.000 916.000
7 Dexamethason tab 0,5 mg tablet 1.689.000 3.439.000 203,61 3.202 3.207 100,16 1.066.073 1.164.463 109,23 1.598.000 1.489.000 93,18 763.000 851.000
8 Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 ml Botol 37.576 62.185 165,49 62.431 89.653 143,60 6.701 30.973 462,21 0 0 0,00 1.826 3.007
9 Dextromethorphan Tab 15 mg tablet 1.136.500 1.474.000 129,70 1.987 3.675 184,95 502.819 966.875 192,29 928.000 1.352.200 145,71 561.000 697.000
10 Diazepam tab 2 mg tablet 525.000 560.000 106,67 414 442 106,76 83.712 88.264 105,44 150.000 101.200 67,47 146.000 129.000
11 Garam Oralit sachet 131.000 246.800 188,40 5.465 6.645 121,59 50.802 163.179 321,21 0 0 0,00 4.950 30.150
12 Glicerylguaiakolat tab 100 mg tablet 2.775.000 2.068.000 74,52 3.505 3.066 87,48 983.346 684.212 69,58 1.125.000 825.000 73,33 240.000 192.000
13 Glukosa lar infus 5% steril plabot 2.643 3.177 120,20 13.579 13.585 100,04 2.678 85.406 3.189,17 3.055 14.624 478,69 5.044 6.960
14 Kloramphenicol kapsul 250 mg kapsul 377.500 639.000 169,27 6.127 12.175 198,71 86.438 470.982 544,88 120.000 120.850 100,71 171.050 156.250
15 Kloroquin tab tablet 62.000 37.000 59,68 966 0 0,00 81.631 69.699 85,38 0 0 0,00 189.000 37.000
16 Kotrimoksazol 480 mg tablet 670.000 494.500 73,81 9.356 91.502 978,00 338.986 359.471 106,04 282.500 242.700 85,91 175.200 42.750
17 Kotrimoksazol susp Botol 49.222 48.734 99,01 107.530 91.502 85,09 27.331 109.886 402,06 10.000 20.010 200,10 2.868 3.090
18 Metronidazol 250 mg tablet 101.600 66.200 65,16 3.616 3.772 104,31 96.030 188.509 196,30 80.100 55.200 68,91 23.700 22.200
19 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril plabot 400 690 172,50 4.554 4.548 99,87 1.721 3.228 187,57 0 0 0,00 3.103 5.123
20 Paracetamol syr Botol 79.834 91.816 115,01 89.396 84.408 94,42 29.391 29.342 99,83 8.110 15.820 195,07 6.720 7.322
21 Paracetamol tab 500 mg tablet 3.848.500 6.337.500 164,67 6.182 5.614 90,81 1.826.421 1.566.144 85,75 1.000.000 682.250 68,23 456.000 831.000
22 Prednison tab tablet 1.764.000 3.351.000 189,97 2.898 4.231 146,00 1.012.173 2.719.846 268,71 362.500 363.000 100,14 974.000 553.000
23 Ringer Laktat Infus steril plabot 5.593 16.949 303,04 9.274 9.722 104,83 4.982 4.910 98,55 9.066 21.578 238,01 6.021 5.560
24 Serum Anti Tetanus inj 1500 IU/amp (ATS) ampul 766 1.110 144,91 0 200 - 1.972 5.473 277,54 2.155 2.105 97,68 2.489 4.649
25 Vaksin rabies vero kuur 3 40 1.600,00 0 270 - 93 263 282,80 0 0 0,00 174 176
Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM
KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA
TABEL 45
NO NAMA JENIS OBAT SATUAN
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT
MENURUT KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2007
KETERSEKAB. LAMP. BARBANDAR LAMPUNG
KEBUTUHAN
KETERSEDIAAN KEBUTUHAN
KETERSEDIAAN KEBUTUHAN
KETERSEDIAAN KEBUTUHAN
KETERSEDIAAN KEBUTUHAN
1 2 3
1 Amoksisillin Kaplet 500 mg kaplet
2 Amoksisillin Kapsul 250 mg kapsul
3 Amoksisillin Sirup kering 125 mg/5 ml Botol
4 Ampisillin syr 125 mg/ml Botol
5 Antalgin tab 500 mg tablet
6 Antasida DOEN tablet tablet
7 Dexamethason tab 0,5 mg tablet
8 Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 ml Botol
9 Dextromethorphan Tab 15 mg tablet
10 Diazepam tab 2 mg tablet
11 Garam Oralit sachet
12 Glicerylguaiakolat tab 100 mg tablet
13 Glukosa lar infus 5% steril plabot
14 Kloramphenicol kapsul 250 mg kapsul
15 Kloroquin tab tablet
16 Kotrimoksazol 480 mg tablet
17 Kotrimoksazol susp Botol
18 Metronidazol 250 mg tablet
19 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril plabot
20 Paracetamol syr Botol
21 Paracetamol tab 500 mg tablet
22 Prednison tab tablet
23 Ringer Laktat Infus steril plabot
24 Serum Anti Tetanus inj 1500 IU/amp (ATS) ampul
25 Vaksin rabies vero kuur
Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM
TABEL 45
NO NAMA JENIS OBAT SATUAN
%18
59,05
91,67
104,14
0,00
88,24
140,92
111,53
164,68
124,24
88,36
609,09
80,00
137,99
91,35
19,58
24,40
107,74
93,67
165,10
108,96
182,24
56,78
92,34
186,78
101,15
EDIAANRAT
1 2 3
1 Amoksisillin Kaplet 500 mg kaplet
2 Amoksisillin Kapsul 250 mg kapsul
3 Amoksisillin Sirup kering 125 mg/5 ml Botol
4 Ampisillin syr 125 mg/ml Botol
5 Antalgin tab 500 mg tablet
6 Antasida DOEN tablet tablet
7 Dexamethason tab 0,5 mg tablet
8 Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 ml Botol
9 Dextromethorphan Tab 15 mg tablet
10 Diazepam tab 2 mg tablet
11 Garam Oralit sachet
12 Glicerylguaiakolat tab 100 mg tablet
13 Glukosa lar infus 5% steril plabot
14 Kloramphenicol kapsul 250 mg kapsul
15 Kloroquin tab tablet
16 Kotrimoksazol 480 mg tablet
17 Kotrimoksazol susp Botol
18 Metronidazol 250 mg tablet
19 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril plabot
20 Paracetamol syr Botol
21 Paracetamol tab 500 mg tablet
22 Prednison tab tablet
23 Ringer Laktat Infus steril plabot
24 Serum Anti Tetanus inj 1500 IU/amp (ATS) ampul
25 Vaksin rabies vero kuur
Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM
TABEL 45
NO NAMA JENIS OBAT SATUAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
5.651 8.995 159,18 656.200 854.800 130,27 1.147.430 1.617.100 140,93 0 0 0,00 2.857 4.092 143,23
514 3.134 609,73 110.400 181.800 164,67 469.040 471.230 100,47 0 0 0,00 831 2.671 321,42
10.322 26.861 260,23 16.638 19.966 120,00 43.492 44.899 103,24 0 0 0,00 6.259 23.919 382,15
1.221 7.500 614,25 0 0 0,00 2.910 777 26,70 0 0 0,00 1.026 1.062 103,51
296 833 281,42 813.000 827.000 101,72 849.220 1.015.200 119,54 0 0 0,00 84 802 954,76
403 1.318 327,05 868.000 633.000 72,93 832.020 1.403.000 168,63 0 0 0,00 156 318 203,85
277 1.164 420,22 769.000 638.000 82,96 1.169.020 2.648.400 226,55 0 0 0,00 222 461 207,66
2.742 10.743 391,79 3.200 3.825 119,53 12.465 27.301 219,02 0 0 0,00 4.156 11.299 271,87
677 1.033 152,58 708.000 832.000 117,51 291.000 1.284.000 441,24 0 0 0,00 48 829 1.727,08
15 300 2.000,00 171.000 127.000 74,27 60.997 125.000 204,93 0 0 0,00 59 38 64,41
511 1.033 202,15 60.500 171.900 284,13 101.700 223.117 219,39 0 0 0,00 0 0 0,00
463 925 199,78 540.000 318.000 58,89 1.162.020 1.698.000 146,12 0 0 0,00 267 476 178,28
3.506 8.168 232,97 7.892 11.660 147,74 9.939 16.755 168,58 0 0 0,00 220 80 36,36
1.090 3.608 331,01 200.000 231.750 115,88 201.270 297.750 147,94 0 0 0,00 36.200 15.100 41,71
83 358 431,33 328.000 266.000 81,10 108.000 162.000 150,00 0 0 0,00 0 0 0,00
1.359 3.123 229,80 165.900 542.800 327,19 240.100 243.495 101,41 0 0 0,00 372 2.966 797,31
2.063 6.339 307,27 12.013 18.596 154,80 28.424 49.505 174,17 0 0 0,00 8.000 43.600 545,00
516 1.082 209,69 43.100 28.100 65,20 117.110 143.700 122,71 0 0 0,00 53 281 530,19
2.013 2.243 111,43 6.803 11.257 165,47 14.118 16.165 114,50 0 0 0,00 180 435 241,67
7.111 18.833 264,84 12.601 10.489 83,24 25.793 64.152 248,72 0 0 0,00 6.255 19.404 310,22
931 2.601 279,38 1.549.000 3.537.000 228,34 1.947.760 2.515.970 129,17 0 0 0,00 617 689 111,67
623 1.382 221,83 569.000 966.000 169,77 653.000 1.148.000 175,80 0 0 0,00 261 556 213,03
8.206 16.840 205,22 11.123 18.973 170,57 27.194 36.356 133,69 0 0 0,00 1.320 1.200 90,91
39 248 635,90 2.859 5.249 183,60 2.417 2.077 85,93 0 0 0,00 0 0 0,00
31 257 829,03 168 374 222,62 223 408 182,96 0 0 0,00 7 27 385,71
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT
MENURUT KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2007
KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB LAMP. TIMUR KOTA METROKEBUTU
HANKETERSEDIAAN KEBUTUHA
NKETERSEDIAAN KEBUTU
HANKETERSEDIAANKETERSEDIAAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEBUTUH
AN
TABEL 46
PENULISAN RESEP
1 2 3 4 5 6
1 PUSKESMAS
BANDAR LAMPUNG 22 0 0 0
KAB. LAMP. SELATAN 32 306.722 302.699 0
KAB. LAMP. TENGAH 36 42000 6876 0
KAB. LAMP. UTARA 25 106.121 50.427 48
KAB. LAMP. BARAT 18 0 0 0
KAB. TULANG BAWANG 29 0 0 0
KAB. WAY KANAN 18 0 0 0
KAB. TANGGAMUS 30 458.299 458.299 100
KAB. LAMP. TIMUR 28 0 0 0
KOTA METRO 8 360.384 353.176 98
KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 246 1.273.526 1.171.477 91,99
2 RUMAH SAKIT
BANDAR LAMPUNG 8 0 0 0
KAB. LAMP. SELATAN 1 0 0 0
KAB. LAMP. TENGAH 2 316284 28716 0
KAB. LAMP. UTARA 2 19.455 12.054 61,96
KAB. LAMP. BARAT 1 0 0 0
KAB. TULANG BAWANG 1 0 0 0
KAB. WAY KANAN 1 0 0 0
KAB. TANGGAMUS 5 14.885 14.885 100
KAB. LAMP. TIMUR 2 0 0 0
KOTA METRO 3 140183 39660 0
KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II ( RUMAH SAKIT) 26 490.807 95.315 19,42
3 APOTEK SWASTA
BANDAR LAMPUNG 113 352.676 93.297 26,45
KAB. LAMP. SELATAN 25 41.882 22.644 54,07
KAB. LAMP. TENGAH 20 86.756 7.617 8,78
KAB. LAMP. UTARA 9 106.288 46.907 44,13
KAB. LAMP. BARAT 5 0 0 0
KAB. TULANG BAWANG 7 1971 147 7,46
KAB. WAY KANAN 1 137 42 30,66
KAB. TANGGAMUS 14 69.567 16.171 23,25
KAB. LAMP. TIMUR 7 - - -
KOTA METRO 23 152.256 49.303 32,38
KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH III (APOTIK SWASTA) 224 811.533 236.128 29,10
4 JUMLAH (PKM, RS, APOTIK SWASTA)
BANDAR LAMPUNG 143 352.676 93297 26,45
KAB. LAMP. SELATAN 58 348604 325343 93,33
KAB. LAMP. TENGAH 58 445040 43209 8,77979621
KAB. LAMP. UTARA 36 231864 109388 47,18
KAB. LAMP. BARAT 24 0 0 0
KAB. TULANG BAWANG 37 1971 147 7,458143075
KAB. WAY KANAN 20 137 42 30,66
KAB. TANGGAMUS 49 542751 489355 90,16
KAB. LAMP. TIMUR 37 0 0 0
KOTA METRO 34 652.823 442.139 67,73
KAB PESAWARAN*
JUMLAH (PKM, RS, APOTIK SWASTA) 496 2.575.866 1.502.920 58,35Sumber: Seksi Obat dan NAPZA dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIKMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO APOTEKJUMLAH APOTEK JUMLAH RESEP RESEP OBAT GENERIK %
JUMLAH DIPANTAUBER PHBS %
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 15.609 5.405 34,63
2 KAB. LAMP. SELATAN 203 12 5,91
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.360 956 70,29
4 KAB. LAMP. UTARA 131.935 55.025 41,71
5 KAB. LAMP. BARAT 94.319 33.587 35,61
6 KAB. TULANG BAWANG 98.198 53.331 54,31
7 KAB. WAY KANAN 209 140 66,99
8 KAB. TANGGAMUS 19.827 8.893 44,85
9 KAB. LAMP. TIMUR 24.468 8.553 34,96
10 KOTA METRO 1.050 823 78,38
11 KAB PESAWARAN*
387.178 166.725 43,06
TABEL 47 = TABEL 49
NO KABUPATEN/KOTARUMAH TANGGA
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).Sumber : Seksi Promkes Bidang SDK dan Profil Kesehatan Kab/Kota
MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JML
TABEL 48
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU PERSEN
NO KABUPATEN/KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU PURNAMA +
MANDIRI1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANDAR LAMPUNG 191 185 174 18 568 33,63 32,57 30,63 3,17 100 33,80
2 KAB. LAMP. SELATAN 480 398 388 29 1.295 37,07 30,73 29,96 2,24 100 32,20
3 KAB. LAMP. TENGAH 11 700 583 48 1.342 0,82 52,16 43,44 3,58 100 47,02
4 KAB. LAMP. UTARA 21 497 79 4 601 3 82,70 13,14 0,67 100 13,81
5 KAB. LAMP. BARAT 110 152 92 21 375 29,33 40,53 24,53 5,60 100 30,13
6 KAB. TULANG BAWANG 156 249 66 7 478 32,64 52,09 13,81 1,46 100 15,27
7 KAB. WAY KANAN 242 90 70 8 410 59,02 21,95 17,07 1,95 100 19,02
8 KAB. TANGGAMUS 134 585 213 23 955 14,03 61,26 22,30 2,41 100 24,71
9 KAB. LAMP. TIMUR 103 427 576 90 1.196 8,61 35,70 48,16 7,53 100 55,69
10 KOTA METRO 0 7 69 77 153 0 4,58 45,10 50,33 100 95,42
11 KAB PESAWARAN*
1.448 3.290 2.310 325 7.373 19,64 44,62 31,33 4,41 100 35,74
Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 49 = TABEL 47
PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
RUMAH TANGGA
JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 187.037 15.609 8,35 5.405 34,63
2 KAB. LAMP. SELATAN 259.168 89.748 34,63 64.633 72,02
3 KAB. LAMP. TENGAH 292.805 1.360 0,46 956 70,29
4 KAB. LAMP. UTARA 136.207 131.935 96,86 55.025 41,71
5 KAB. LAMP. BARAT 97.976 94.319 96,27 33.587 35,61
6 KAB. TULANG BAWANG 201.541 98.198 48,72 53.331 54,31
7 KAB. WAY KANAN 97.104 209 0,22 140 66,99
8 KAB. TANGGAMUS 198.814 19.827 9,97 8.893 44,85
9 KAB. LAMP. TIMUR 235.730 24.468 10,38 8.553 34,96
10 KOTA METRO 32.931 1.050 3,19 823 78,38
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.739.313 476.723 27,41 231.346 48,53
Sumber: Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan profil kesehatan kab/kotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 50
LED
ENG
SPT
SGL
PAH
KEM
ASAN
LAIN
NYA
JUM
LAH
LED
ENG
SPT
SGL
PAH
KEM
ASAN
LAIN
NYA
JUM
LAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BANDAR LAMPUNG 187.037 171.893 91,90 3.985 1.688 49.283 0 0 91.839 146.795 2,71 1,15 33,57 0,00 0,00 62,56 100
2 KAB. LAMP. SELATAN 315.797 82.830 26,23 890 250 21.262 0 11 1.100 23.513 3,79 1,06 90,43 0,00 0,05 4,68 100
3 KAB. LAMP. TENGAH 292.805 217.538 74,29 16.934 5.401 195.194 0 9 0 217.538 7,78 2,48 89,73 0,00 0,00 0,00 100
4 KAB. LAMP. UTARA 136.207 109.409 80,33 5.914 0 80.501 0 0 56 86.471 6,84 0,00 93,10 0,00 0,00 0,06 100
5 KAB. LAMP. BARAT 97.976 55.498 56,64 38.136 3.626 211.935 2.285 0 4.027 260.009 14,67 1,39 81,51 0,88 0,00 1,55 100
6 KAB. TULANG BAWANG 201.541 154.995 76,90 1.261 41.792 48.091 12.947 0 0 104.091 1,21 40,15 46,20 12,44 0,00 0,00 100
7 KAB. WAY KANAN 97.104 55.493 57,15 1.232 36 44.622 0 0 25.959 71.849 1,71 0,05 62,11 0,00 0,00 36,13 100
8 KAB. TANGGAMUS 198.814 32.258 16,23 3.897 401 26.185 0 5 1.770 32.258 12,08 1,24 81,17 0,00 0,02 5,49 100
9 KAB. LAMP. TIMUR 235.730 144.039 61,10 5.724 0 112.457 115 0 295 118.591 4,83 0,00 94,83 0,10 0,00 0,25 100
10 KOTA METRO 32.931 10.501 32 - 0 10.097 0 0 404 10.501 0,00 0,00 96,15 0,00 0,00 3,85 100
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.795.942 1.034.454 57,60 77.973 53.194 799.627 15.347 25 125.450 1.071.616 7,28 4,96 74,62 1,43 0,00 11,71 100
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
% AKSES AIR BERSIHJUMLAH
KELUARGA ADA
AKSES AIR BERSIH
NO KABUPATEN/KOTA%
KELUARGA DIPERIKSA
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA
TABEL 51
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUM
LAH
KK
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
KK
MEM
ILIK
I
% K
K M
EMIL
IKI
JUM
LAH
KK
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
KK
MEM
ILIK
I
% K
K M
EMIL
IKI
JUM
LAH
KK
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
KK
MEM
ILIK
I
% K
K M
EMIL
IKI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANDAR LAMPUNG 187.037 171.893 63.347 36,8526 171.893 51.052 29,70 171.893 50.403 29,32
2 KAB. LAMP. SELATAN 315.797 35.191 20.442 58,0887 35.191 33.862 96,22 35.191 12.689 36,06
3 KAB. LAMP. TENGAH 292.805 160.766 96.097 59,7745 160.766 84 0,05 160.766 74.288 46,21
4 KAB. LAMP. UTARA 136.207 87.597 67.367 76,9056 87.597 45.033 51,41 87.597 28.008 31,97
5 KAB. LAMP. BARAT 97.976 51.474 33.089 64,2829 51.474 33.089 64,28 51.474 40.807 79,28
6 KAB. TULANG BAWANG 201.541 98.198 56.487 57,5236 98.198 54.821 55,83 98.198 51.772 52,72
7 KAB. WAY KANAN 97.104 40.693 28.847 70,8893 40.693 29.319 72,05 40.693 16.301 40,06
8 KAB. TANGGAMUS 198.814 29.719 20.253 68,1483 29.719 2.213 7,45 29.719 19.927 67,05
9 KAB. LAMP. TIMUR 235.730 111.767 75.447 67,5038 111.767 89.414 80,00 111.767 44.706 40,00
10 KOTA METRO 32.931 10.501 9.547 90,9152 10.501 8.141 77,53 10.501 7.046 67,10
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.795.942 797.799 470.923 59,0278 797.799 347.028 43,50 797.799 345.947 43,36
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
NO JUMLAH KK
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KABUPATEN/KOTA
TABEL 52
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
D
IPER
IKSA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
D
IPER
IKSA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
D
IPER
IKSA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
D
IPER
IKSA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
AD
A
JUM
LAH
D
IPER
IKSA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 BANDAR LAMPUNG 54 28 25 89,29 200 124 86 69,35 18 18 13 72,22 33 25 24 96,00 305 195 148 75,90
2 KAB. LAMP. SELATAN 14 11 11 100 341 177 80 45,20 76 11 6 54,55 2.559 1.236 883 71,44 2.990 1.487 980 65,90
3 KAB. LAMP. TENGAH 8 8 7 87,50 178 171 128 74,85 77 71 65 91,55 0 0 0 #DIV/0! 263 250 200 80,00
4 KAB. LAMP. UTARA 5 4 4 100,00 185 115 46 40,00 31 21 6 28,57 84 75 39 52,00 305 215 95 44,19
5 KAB. LAMP. BARAT 16 13 7 53,85 68 44 32 72,73 67 47 22 46,81 57 39 30 76,92 208 143 91 63,64
6 KAB. TULANG BAWANG 13 13 7 53,85 239 143 75 52,45 22 8 0 0 29 18 0 - 303 182 82 45,05
7 KAB. WAY KANAN 4 3 2 66,67 35 28 21 75,00 22 18 14 78 - - - #DIV/0! 61 49 37 75,51
8 KAB. TANGGAMUS 8 8 8 100 116 104 64 61,54 44 41 6 14,63 341 240 124 51,67 509 393 202 51,40
9 KAB. LAMP. TIMUR 4 4 4 100 232 232 145 62,50 55 55 55 100,00 - - - #DIV/0! 291 291 204 70,10
10 KOTA METRO 10 7 7 100,00 87 57 45 78,95 7 7 4 57,14 630 275 221 80,36 734 346 277 80,06
11 KAB PESAWARAN*
JML 136 99 82 82,83 1.681 1.195 722 60,42 419 297 191 64,31 3.733 1.908 1.321 69,23 5.969 3.551 2.316 65,22
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
NO
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH TUPM
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BANDAR LAMPUNG 156 133 85,26 226 149 65,93 327 201 61,47 151 95 62,91 70 60 86 930 638
2 KAB. LAMP. SELATAN 254 241 94,88 1.371 806 58,79 2.136 1.177 55,10 360 260 72,22 38 21 55,26 4.159 2.505
3 KAB. LAMP. TENGAH 272 925 340,07 1.043 577 55,32 1.418 1.074 75,74 391 287 73,40 0 0 #DIV/0! 3.124 2.863
4 KAB. LAMP. UTARA 132 97 73,48 585 350 59,83 766 356 46,48 354 298 84,18 14 8 57,14 1.851 1.109
5 KAB. LAMP. BARAT 18 18 100 474 156 32,91 231 133 57,58 245 123 50,20 11 2 18,18 979 432
6 KAB. TULANG BAWANG 55 55 100 696 351 50,43 1.546 478 30,92 321 192 59,81 0 0 #DIV/0! 2.618 1.076
7 KAB. WAY KANAN 111 89 80,18 434 275 63,36 709 273 38,50 156 85 54,49 48 30 62,50 1.458 752
8 KAB. TANGGAMUS 255 255 100 1.013 1.013 100 1.371 827 60,32 516 297 57,56 46 38 82,61 3.201 2.430
9 KAB. LAMP. TIMUR 118 28 23,73 - - #DIV/0! 890 756 84,94 - - #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 1.008 784
10 KOTA METRO 80 56 70,00 177 118 66,67 232 118 50,86 49 18 36,73 273 139 50,92 811 449
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.451 1.897 130,7374 6.019 3.795 63,05 9.626 5.393 56,03 2.543 1.655 65,08 500 298 59,6 20.139 13.038
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAINSARANA KES.
TABEL 53
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAHSARANA PENDIDIKAN
%
20
68,60
60,23
91,65
59,91
44,13
41,10
51,58
75,91
77,78
55,36
64,74
TABEL 54
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDESDAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES
MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 182.493 10.200 5,59 8.543 83,75
2 KAB. LAMP. SELATAN - - - - -
3 KAB. LAMP. TENGAH 299.670 21.666 7,23 18.424 85,04
4 KAB. LAMP. UTARA 111.724 5.200 4,65 4.499 86,52
5 KAB. LAMP. BARAT 94.319 2.180 2,31 1.087 49,86
6 KAB. TULANG BAWANG 203.812 103.786 50,92 98.424 94,83
7 KAB. WAY KANAN - - - - -
8 KAB. TANGGAMUS 178.624 24.871 13,92 22.836 91,82
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - -
10 KOTA METRO 33.936 14.067 41,45 12.160 86,44
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH ( KAB/KOTA) 1.104.578 181.970 16,47 165.973 91,21
Sumber : Seksi P2 Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/kota
Keterangan: Data tidak tersedia karena tidak ada surveyKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
NO KECAMATANJUMLAH
RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
TABEL 55
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJAPROPINSI LAMPUNG
TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 448 49,02 4.133 61,4 151 2,2 77 25 125 55,556 120 24,54 234 61,26 80 18,433 335 0,37 5.368 55,39
1 BANDAR LAMPUNG 115 12,58 345 5,12 27 0,4 27 9 23 10,22 24 4,91 28 7,33 4 0,92 60 0,07 566 5,842 KAB. LAMP. SELATAN 44 4,81 773 11,48 20 0,3 14 4,50 24 10,67 17 3,48 39 10,21 25 5,76 39 0,04 936 9,663 KAB. LAMP. TENGAH 47 5,14 558 8,29 18 0,3 6 1,93 11 4,89 11 2,25 32 8,38 7 1,61 27 0,03 672 6,934 KAB. LAMP. UTARA 47 5,14 491 7,29 21 0,3 11 3,54 13 5,78 23 4,70 33 8,64 10 2,30 113 0,13 628 6,485 KAB. LAMP. BARAT 31 3,39 297 4,41 5 0,1 4 1,29 14 6,22 16 3,27 10 2,62 9 2,07 26 0,03 381 3,936 KAB. TULANG BAWANG 41 4,49 405 6,01 9 0,1 0 - 8 3,56 3 0,61 26 6,81 2 0,46 26 0,03 485 5,007 KAB. WAY KANAN 22 2,41 222 3,30 6 0,1 2 0,64 5 2,22 4 0,82 11 2,88 4 0,92 0 - 270 2,798 KAB. TANGGAMUS 41 4,49 478 7,10 20 0,3 6 1,93 15 6,67 9 1,84 27 7,07 7 1,61 44 0,05 583 6,029 KAB. LAMP. TIMUR 41 4,49 482 7,16 17 0,3 2 0,64 7 3,11 9 1,84 18 4,71 11 2,53 0 - 570 5,8810 KOTA METRO 19 2,08 82 1,22 9 0,1 5 1,61 5 2,22 4 0,82 9 2,36 1 0,23 0 - 125 1,2911 KAB PESAWARAN *
2 378 41,357 2104 31,24 36 0,5 150 48,2315 77 34,222 311 63,60 48 12,565 65 14,977 387 0,43 3.133 32,33
1 BANDAR LAMPUNG 179 19,5842 933 13,85 18 0,3 67 21,54 35 15,56 98 20,04 7 1,83 23 5,30 0 - 1.360 14,032 KAB. LAMP. SELATAN 14 1,53173 121 1,80 1 0,0 5 1,61 2 0,89 23 4,70 1 0,26 4 0,92 74 0,08 170 1,753 KAB. LAMP. TENGAH 19 2,07877 71 1,05 1 0,0 7 2,25 4 1,78 15 3,07 1 0,26 6 1,38 17 0,02 123 1,274 KAB. LAMP. UTARA 21 2,29759 189 2,81 3 0,0 10 3,22 6 2,67 36 7,36 5 1,31 3 0,69 110 0,12 270 2,795 KAB. LAMP. BARAT 12 1,31291 62 0,92 0 0,0 8 2,57 3 1,33 10 2,04 9 2,36 9 2,07 53 0,06 113 1,176 KAB. TULANG BAWANG 21 2,29759 134 1,99 2 0,0 4 1,29 2 0,89 8 1,64 3 0,79 4 0,92 1 0,00 176 1,827 KAB. WAY KANAN 11 1,2035 26 0,39 2 0,0 6 1,93 3 1,33 16 3,27 2 0,52 3 0,69 0 - 67 0,698 KAB. TANGGAMUS 40 4,37637 241 3,58 7 0,1 20 6,43 9 4,00 47 9,61 9 2,36 8 1,84 132 0,15 374 3,869 KAB. LAMP. TIMUR 9 0,98468 57 0,85 2 0,0 6 1,93 6 2,67 11 2,25 4 1,05 2 0,46 0 - 95 0,9810 KOTA METRO 52 5,68928 270 4,01 3 0,0 17 5,47 7 3,11 47 9,61 7 1,83 10 2,30 0 - 410 4,2311 KAB PESAWARAN *
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 9 0,9847 56 0,83 7 0,1 4 1,29 0 0 4 0,82 0 0 35 8,0645 - - 80 0,83
1 Bapelkes 3 75 2 0,03 0 0,0 3 1 - - 4 0,82 - - 5 1 - - 17 0,18
2 Poltekkes 6 600 37 0,55 7 0,1 1 0 - - - - - - 19 4 - - 63 0,653 Akbid Depkes Metro 0 0 17 0,25 0 0 0 0 11
4 SARANA KESEHATAN LAIN 31 3,3917 49 0,73 0 0,0 7 2,25 0 0 15 3,07 0 0 14 3,2258 - - 116 1,20
1 BANDAR LAMPUNG - - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
- Labkes 1 0 - - 0 0,0 7 2 - - 15 3,07 - - 3 1 - - 26 0,27
2 KAB. LAMP. SELATAN 0 - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
3 KAB. LAMP. TENGAH 0 - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
4 KAB. LAMP. UTARA - - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
5 KAB. LAMP. BARAT 0 - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
6 KAB. TULANG BAWANG 0 - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
7 KAB. WAY KANAN - - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
8 KAB. TANGGAMUS 0 - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
9 KAB. LAMP. TIMUR 0 - - - 0 0,0 - - - - - - - - - - - - - 0,00
10 KOTA METRO 30 3 49 0,73 0 0,0 - - - - - - - - 11 3 - - 90 0,93
11 KAB PESAWARAN *
PERAWAT GIGI NON KESH JUMLAHKESMAS SANITASI GIZI TEKNISI MEDIS %
FARMASI
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES)
RUMAH SAKIT
2
NO MEDIS PERAWAT & BIDAN
TABEL 55
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJAPROPINSI LAMPUNG
TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PERAWAT GIGI NON KESH JUMLAHKESMAS SANITASI GIZI TEKNISI MEDIS %
FARMASI
2
NO MEDIS PERAWAT & BIDAN
5 DINKES PROPINSI 21 2,2976 27 0,40 0 0,0 17 5,46624 1 0,4444 0 0,00 32 8,377 41 9,447 3 0,00 139 1,43
6 DINKES KAB/KOTA 27 2,95 69 1,02 3 0,0 56 18,0064 21 9,33 11 2,25 69 18,063 192 44,24 150 0,17 448 4,62
1 BANDAR LAMPUNG 7 0,77 4 0,06 1 0,0 9 2,89 2 0,89 0 0,00 3 0,79 7 1,61 30 0,03 33 0,342 KAB. LAMP. SELATAN 1 0,11 2 0,03 0 0,0 9 2,89 6 2,67 0 0,00 3 0,79 24 5,53 45 0,05 45 0,463 KAB. LAMP. TENGAH 5 0,55 4 0,06 0 0,0 2 0,64 1 0,44 1 0,20 9 2,36 19 4,38 0 - 41 0,424 KAB. LAMP. UTARA 1 0,11 6 0,09 0 0,0 9 2,89 1 0,44 0 0,00 12 3,14 29 6,68 24 0,03 58 0,605 KAB. LAMP. BARAT 1 0,11 8 0,12 0 0,0 5 1,61 4 1,78 2 0,41 5 1,31 20 4,61 21 0,02 45 0,466 KAB. TULANG BAWANG 0 0,00 7 0,10 0 0,0 5 1,61 2 0,89 1 0,20 6 1,57 19 4,38 17 0,02 40 0,417 KAB. WAY KANAN 4 0,44 11 0,16 1 0,0 4 1,29 1 0,44 0 0,00 9 2,36 16 3,69 0 - 46 0,478 KAB. TANGGAMUS 1 0,11 8 0,12 0 0,0 4 1,29 2 0,89 3 0,61 3 0,79 24 5,53 13 0,01 45 0,469 KAB. LAMP. TIMUR 1 0,11 8 0,12 0 0,0 5 1,61 0 0,00 4 0,82 5 1,31 22 5,07 0 - 45 0,4610 KOTA METRO 6 0,66 11 0,16 1 0,0 4 1,29 3 1,33 0 0,00 14 3,66 12 2,76 0 - 51 0,5311 KAB PESAWARAN *
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 332 36,32 1.359 20,27 53 0,8 131 42,12 61 27,11 148 28,83 70 18,32 113 26,04 93 0,10 2.267 22,74 2 KAB. LAMP. SELATAN 59 6,46 897 13,30 21 0,3 28 9,00 32 14,22 44 8,18 43 11,26 53 12,21 158 0,18 1.177 11,88 3 KAB. LAMP. TENGAH 71 7,77 827 9,40 19 0,3 15 4,82 16 7,11 27 5,52 42 10,99 32 7,37 67 0,07 1.049 8,63 4 KAB. LAMP. UTARA 69 7,55 675 10,19 24 0,4 30 9,65 20 8,89 56 12,07 50 13,09 42 9,68 247 0,28 966 9,86 5 KAB. LAMP. BARAT 44 4,81 368 5,45 5 0,1 17 5,47 21 9,33 35 5,73 24 6,28 38 8,76 100 0,11 552 5,56 6 KAB. TULANG BAWANG 62 6,78 546 8,11 11 0,2 9 2,89 12 5,33 25 2,45 35 9,16 25 5,76 44 0,05 725 7,23 7 KAB. WAY KANAN 37 4,05 363 3,85 9 0,1 12 3,86 9 4,00 22 4,09 22 5,76 23 5,30 - - 497 3,95 8 KAB. TANGGAMUS 82 8,97 724 10,79 27 0,4 30 9,65 26 11,56 56 12,07 39 10,21 39 8,99 189 0,21 1.023 10,34 9 KAB. LAMP. TIMUR 51 5,58 547 8,12 19 0,3 13 4,18 13 5,78 24 4,91 27 7,07 35 8,06 - - 729 7,33 10 KOTA METRO 107 11,71 429 6,12 13 0,2 26 8,36 15 6,67 52 10,43 30 7,85 34 7,83 - - 706 6,98 11 KAB PESAWARAN *
JUMLAH 914 100 6.735 96 201 3,0 311 100 225 100 489 94 382 100 434 100 898 1,00 9.691 95
RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA
1 BANDAR LAMPUNG 40,88 167,34 6,53 16,13 7,51 18,22 8,62 13,91 11,45 279,14
2 KAB. LAMP. SELATAN 4,40 66,88 1,57 2,09 2,39 3,28 3,21 3,95 11,78 87,75
3 KAB. LAMP. TENGAH 6,12 71,28 1,64 1,29 1,38 2,33 3,62 2,76 5,77 90,41
4 KAB. LAMP. UTARA 12,27 120,04 4,27 5,34 3,56 9,96 8,89 7,47 43,93 171,79
5 KAB. LAMP. BARAT 11,54 96,48 1,31 4,46 5,51 9,18 6,29 9,96 26,22 144,72
6 KAB. TULANG BAWANG 8,01 70,52 1,42 1,16 1,55 3,23 4,52 3,23 5,68 93,64
7 KAB. WAY KANAN 10,20 100,07 2,48 3,31 2,48 6,06 6,06 6,34 - 137,01
8 KAB. TANGGAMUS 9,92 87,59 3,27 3,63 3,15 6,77 4,72 4,72 22,86 123,76
9 KAB. LAMP. TIMUR 5,44 58,39 2,03 1,39 1,39 2,56 2,88 3,74 - 77,82
10 KOTA METRO 81,03 324,89 9,85 19,69 11,36 39,38 22,72 25,75 - 534,67
11
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 12,54 92,39 2,76 4,27 3,09 6,71 5,24 5,95 12,32 132,94
Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKeterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi,Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 SPRG, AKG (DIII Perawat Gigi), Teknisi Gigi, Refraksionis OptisienFarmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan LingkunganGizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV Kesmas : SKM, MPH,M.Kes dll
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
KAB PESAWARAN *
TABEL 56JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
MEDIS (=Tabel
57)
PERAWAT & BIDAN
(=Tabel 59)
PERAWAT GIGI (=Tabel
59)
FARMASI (= Tabel
58)
GIZI (=Tabel
58)
TEKNISI MEDIS
(=Tabel 61)
SANITASI (=Tabel
60)
KESMAS (=Tabel
60)NON KESH JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Puskesmas1 BANDAR LAMPUNG 112 345 28 26 23 24 38 3 60 5992 KAB. LAMPUNG SELATAN 44 773 23 15 24 17 12 53 39 9613 KAB. LAMPUNG TENGAH 43 558 17 8 12 11 36 6 27 6914 KAB. LAMP. UTARA 35 491 25 16 18 23 35 13 113 6565 KAB. LAMPUNG BARAT 43 297 5 6 12 16 9 6 26 3946 KAB. TULANG BAWANG 49 405 12 0 10 3 26 4 26 5097 KAB. WAY KANAN 16 222 6 6 8 4 16 4 0 2828 KAB. TANGGAMUS 52 478 20 5 15 9 28 4 44 6119 KAB. LAMP. TIMUR 41 482 17 2 7 9 25 13 0 59610 KOTA METRO 19 82 9 5 5 4 9 1 0 13411 KAB PESAWARAN*
454 4133 162 89 134 120 234 107 335 54331 RUMAH SAKIT
KOTA BANDAR LAMPUNGRS.AM (Propinsi) 103 361 12 26 22 56 7 13 - 600RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) 12 43 2 6 4 10 5 6 - 88RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) 1 70 0 1 1 3 0 0 - 76RS BHAYANGKARA 14 - 0 4 1 6 1 0 - 26RS.ADVENT 12 134 0 4 1 0 0 1 - 152RS.BUMI WARAS 7 135 0 6 1 7 0 0 - 156RS.IMANUEL 17 88 1 5 1 11 0 0 - 123RS.URIP SUMOHARJO 5 10 0 10 2 0 0 0 - 27RS. MATA PERMANASARI 1 2 0 2 0 1 0 0 - 6RS GRAHA HUSADA 7 90 0 5 2 4 0 0 - 108RS ANUGERAH MEDIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 179 933 15 69 35 98 13 20 0 1362
2 KOTA METRORSU. A. YANI 35 164 2 8 5 26 7 10 - 257RS. ISLAM METRO 8 36 0 4 1 6 0 0 - 36RS. MARDI WALUYO 9 70 1 5 1 15 0 0 - 81
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 52 270 3 17 7 47 7 10 - 374
3 KAB. LAMPUNG SELATANRSU. KALIANDA 14 111 1 5 2 23 1 4 74 161
Sub Jumlah 3 (RS di LS) 14 111 1 5 2 23 1 4 74 161
UNIT KERJA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
NO
TABEL 56JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
MEDIS (=Tabel
57)
PERAWAT & BIDAN
(=Tabel 59)
PERAWAT GIGI (=Tabel
59)
FARMASI (= Tabel
58)
GIZI (=Tabel
58)
TEKNISI MEDIS
(=Tabel 61)
SANITASI (=Tabel
60)
KESMAS (=Tabel
60)NON KESH JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UNIT KERJANO
4 KAB. LAMPUNG UTARARSU. RYACUDU 19 182 3 10 6 28 5 3 110 256RS HANDAYANI 2 24 0 0 0 8 0 0 0 34
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 21 206 3 10 6 36 5 3 110 290
5 KAB. TANGGAMUSRSUD. PRINGSEWU 19 127 5 7 3 24 2 4 19 191RSUD. KOTA AGUNG 5 27 1 3 4 11 1 0 3 52RS. SURYA ASIH 8 18 0 1 1 2 6 4 15 40RS. WISMA RINI 5 27 1 2 0 5 0 0 28 40RS. PANTI SECANTI 4 34 0 4 1 5 1 0 52 49RSIA. MUTIARA HATI 0 15 0 2 0 0 0 0 15 17
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 41 248 7 19 9 47 10 8 132 389
6 KAB. LAMPUNG BARATRSU. LIWA 12 71 0 8 3 10 9 9 53 122
Sub Jumlah 6 (RS di LB) 12 71 0 8 3 10 9 9 53 122
7 KAB. LAMPUNG TIMURRSU. SUKADANA 9 52 2 6 6 11 4 2 0 92RS Aka Medika - - - - - - - - - -
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 9 52 2 6 6 11 4 2 0 92
8 KAB LAMPUNG TENGAHRSUD Lampung Tengah 12 36 1 6 3 10 1 6 17 75RS ASSYSIFA 7 26 0 1 1 5 0 0 0 40
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 19 62 1 7 4 15 1 6 17 115
9 KAB TULANG BAWANGRSUD Tulang Bawang 21 35 2 4 2 8 3 4 1 79
Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 21 35 2 4 2 8 3 4 1 79
10 KAB WAY KANANRSUD WAY KANAN 11 26 2 6 3 16 2 3 0 69
Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 26 2 6 3 16 2 3 0 69
11 KAB PESAWARAN*
379 2014 36 151 77 311 55 69 387 3092
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 9 56 7 3 - 4 - 35 - 73 - Bapelkes 3 2 0 3 0 0 0 5 - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TABEL 56JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
MEDIS (=Tabel
57)
PERAWAT & BIDAN
(=Tabel 59)
PERAWAT GIGI (=Tabel
59)
FARMASI (= Tabel
58)
GIZI (=Tabel
58)
TEKNISI MEDIS
(=Tabel 61)
SANITASI (=Tabel
60)
KESMAS (=Tabel
60)NON KESH JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UNIT KERJANO
- Poltekkes 6 37 7 0 0 4 0 19 - 73 Akbid Depkes Metro - 17 0 0 0 - 0 11 - SARANA KESEHATAN LAIN 31 49 1 7 0 15 0 3 - 106
1 BANDAR LAMPUNG 0 0- Labkes 1 0 0 7 0 15 0 3 0 26
2 KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 KAB. LAMP. UTARA - 0 0 0 0 0 0 0 0 05 KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 KAB. WAY KANAN - 0 0 0 0 0 0 0 0 08 KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 010 KOTA METRO 30 49 0 0 0 0 0 0 0 7911 KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 21 27 0 17 1 0 32 41 3 139DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 36 69 3 56 22 12 69 192 150 459
1 BANDAR LAMPUNG 7 4 1 9 2 0 3 7 30 332 KAB. LAMP. SELATAN 1 2 0 9 6 0 3 24 45 453 KAB. LAMP. TENGAH 5 4 0 2 1 1 9 19 0 414 KAB. LAMP. UTARA 1 6 0 9 1 0 12 29 24 585 KAB. LAMP. BARAT 10 8 0 5 4 2 5 20 21 546 KAB. TULANG BAWANG 0 7 0 5 2 1 6 19 17 407 KAB. WAY KANAN 4 11 1 4 1 0 9 16 0 468 KAB. TANGGAMUS 1 8 0 4 2 3 3 24 13 459 KAB. LAMP. TIMUR 1 8 0 5 0 4 5 22 0 4510 KOTA METRO 6 11 1 4 3 1 14 12 0 5211 KAB PESAWARAN*
TABEL 56JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESEHATAN
MEDIS (=Tabel
57)
PERAWAT & BIDAN
(=Tabel 59)
PERAWAT GIGI (=Tabel
59)
FARMASI (= Tabel
58)
GIZI (=Tabel
58)
TEKNISI MEDIS
(=Tabel 61)
SANITASI (=Tabel
60)
KESMAS (=Tabel
60)NON KESH JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UNIT KERJANO
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 329 1359 77 128 56 148 70 131 93 22982 KAB. LAMP. SELATAN 59 897 25 28 36 44 43 86 158 12183 KAB. LAMP. TENGAH 71 827 19 15 17 27 42 31 67 10494 KAB. LAMP. UTARA 51 675 28 30 25 56 50 40 247 9555 KAB. LAMP. BARAT 67 368 8 17 23 35 24 32 100 5746 KAB. TULANG BAWANG 62 546 14 9 13 25 35 36 44 7407 KAB. WAY KANAN 28 363 9 12 10 22 22 33 - 4998 KAB. TANGGAMUS 82 724 27 30 27 56 39 44 189 10299 KAB. LAMP. TIMUR 51 547 19 13 12 24 27 39 - 73210 KOTA METRO 100 429 14 26 15 52 30 34 - 70011 KAB PESAWARAN*
900 6.735 240 308 234 489 382 506 898 9794RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA
1 BANDAR LAMPUNG 40,51 167,34 9,48 15,76 6,90 18,22 8,62 16,13 11,45 282,962 KAB. LAMP. SELATAN 4,40 66,88 1,86 2,09 2,68 3,28 3,21 6,41 11,78 90,813 KAB. LAMP. TENGAH 6,12 71,28 1,64 1,29 1,47 2,33 3,62 2,67 5,77 90,414 KAB. LAMP. UTARA 9,07 120,04 4,98 5,34 4,45 9,96 8,89 7,11 43,93 169,835 KAB. LAMP. BARAT 17,57 96,48 2,10 4,46 6,03 9,18 6,29 8,39 26,22 150,486 KAB. TULANG BAWANG 8,01 70,52 1,81 1,16 1,68 3,23 4,52 4,65 5,68 95,577 KAB. WAY KANAN 7,72 100,07 2,48 3,31 2,76 6,06 6,06 9,10 0,00 137,568 KAB. TANGGAMUS 9,92 87,59 3,27 3,63 3,27 6,77 4,72 5,32 22,86 124,489 KAB. LAMP. TIMUR 5,44 58,39 2,03 1,39 1,28 2,56 2,88 4,16 0,00 78,1410 KOTA METRO 75,73 324,89 10,60 19,69 11,36 39,38 22,72 25,75 0,00 530,1311 KAB PESAWARAN*
12,35 92,39 3,29 4,23 3,21 6,71 5,24 6,94 12,32 134,35Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg SpesialisPerawat : termasuk lulusan DIII dan S1Farmasi : Apoteker, Asisten ApotekerGizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
: Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi, Teknisi Gigi Lulusan SPRG dan AKG (D III Perawat Gigi)Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan LingkunganKesmas : SKM, MPH, dll
Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH PROPINSI
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
TABEL 57JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH TENAGA MEDIS
JUMLAHDOKTER
KELUARGAPNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7Puskesmas
1 BANDAR LAMPUNG 0 55 19 0 74 31 7 0 38 112 02 KAB. LAMPUNG SELATAN 0 21 8 0 29 4 11 0 15 44 03 KAB. LAMPUNG TENGAH 0 29 3 0 32 10 1 0 11 43 04 KAB. LAMP. UTARA 0 26 1 0 27 6 2 0 8 35 05 KAB. LAMPUNG BARAT 0 11 23 0 34 2 7 0 9 43 06 KAB. TULANG BAWANG 0 20 13 0 33 5 11 0 16 49 07 KAB. WAY KANAN 0 15 0 0 15 1 0 0 1 16 08 KAB. TANGGAMUS 0 25 13 0 38 7 7 0 14 52 09 KAB. LAMP. TIMUR 0 31 0 0 31 10 0 0 10 41 010 KOTA METRO 0 14 0 0 14 5 0 0 5 19 011 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 247 80 0 327 81 46 0 127 454 0RUMAH SAKIT
1 KOTA BANDAR LAMPUNGRS.AM (Propinsi) 51 47 10 0 57 7 0 0 7 115 0RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) 2 5 0 0 5 2 0 0 2 9 0RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) 1 29 0 0 29 1 0 0 1 31 0RS BHAYANGKARA 2 11 0 0 11 1 0 0 1 14 0RS.ADVENT 3 4 0 0 4 0 0 0 0 7 0RS.BUMI WARAS 9 7 0 0 7 1 0 0 1 17 0RS.IMANUEL 2 2 0 0 2 0 0 0 0 4 0RS.URIP SUMOHARJO 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2 0RS. MATA PERMANASARI 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0RS GRAHA HUSADA 7 2 0 0 2 0 0 0 0 9 0RSK ANUGERAH HUSADA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 78 109 10 0 119 12 0 0 12 209 0
2 KOTA METRORSU. A. YANI 19 11 0 0 11 5 0 0 5 35 0RS. ISLAM METRO 3 0 0 5 5 0 0 0 0 8 0RS. MARDI WALUYO 4 0 0 4 4 0 0 1 1 9 0
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 26 11 0 9 20 5 0 1 6 52 0
3 KAB. LAMPUNG SELATANRSU DAERAH KALIANDA 5 3 2 0 5 0 14 0 14 24 0
Sub Jumlah 3 (RS di LS) 5 3 2 0 5 0 14 0 14 24 0
4 KAB. LAMPUNG UTARARSU. RYACUDU 8 5 0 0 5 2 0 0 2 15 0RS HANDAYANI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 8 5 0 0 5 2 0 0 2 15 0
DR SPESIALIS
DOKTER UMUM DOKTER GIGINO UNIT KERJA
TABEL 57JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH TENAGA MEDIS
JUMLAHDOKTER
KELUARGAPNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTAL
DR SPESIALIS
DOKTER UMUM DOKTER GIGINO UNIT KERJA
5 KAB. TANGGAMUSRSUD. PRINGSEWU 9 4 2 0 6 1 1 0 2 17 0RSUD. KOTA AGUNG 0 3 1 0 4 1 0 0 1 5 0RS. SURYA ASIH 0 0 0 3 3 0 0 1 1 4 0RS. WISMA RINI 0 0 0 4 4 0 0 1 1 5 0RS. PANTI SECANTI 0 0 0 3 3 0 0 1 1 4 0RSIA. MUTIARA HATI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 9 7 3 10 20 2 1 3 6 35 0
6 KAB. LAMPUNG BARATRSU. LIWA 3 2 7 0 9 2 0 0 2 14 0
Sub Jumlah 6 (RS di LB) 3 2 7 0 9 2 0 0 2 14 0
7 KAB. LAMPUNG TIMURRSU. SUKADANA 2 8 0 0 8 2 0 0 2 12 0RS Aka Medika 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 0
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 2 8 0 0 8 2 0 0 2 12 0
8 KAB. LAMPUNG TENGAHRSUD DEMANG SEPULAU RAYA 6 5 7 0 12 1 1 0 2 20 0RS ASSYSIFA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 6 5 7 0 12 1 1 0 2 20 0
9 KAB TULANG BAWANG 0RSUD Menggala 6 14 5 0 19 1 0 0 1 26 0
Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 6 14 5 0 19 1 0 0 1 26 010 KAB WAY KANAN
RSUD WAY KANAN 4 7 0 0 7 0 0 0 0 11 0Sub Jumlah 10 (RS di WK) 4 7 0 0 7 0 0 0 0 11 0
11 KAB PESAWARAN*SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 147 171 34 19 224 27 16 4 47 418 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 5 0 0 5 6 0 0 6 11 0
- Bapelkes 0 1 0 0 1 4 0 0 4 5 0
- Poltekkes 0 4 0 0 4 2 0 0 2 6 0
- Akbid Depkes RI Metro 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0SARANA KESEHATAN LAIN 5 15 0 23 38 6 0 6 12 55 0
BANDAR LAMPUNG- Laboratorium Kesehatan 0 4 0 0 4 0 0 0 0 4 0KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 57JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH TENAGA MEDIS
JUMLAHDOKTER
KELUARGAPNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTAL
DR SPESIALIS
DOKTER UMUM DOKTER GIGINO UNIT KERJA
KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KOTA METRO 5 11 0 23 34 6 0 6 12 51 0KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 0 15 0 0 15 6 0 0 6 21 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 13 0 0 13 17 0 0 17 30 0BANDAR LAMPUNG 0 6 0 0 6 2 0 0 2 8 0KAB. LAMP. SELATAN 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0KAB. LAMP. TENGAH 0 1 0 0 1 4 0 0 4 5 0KAB. LAMP. UTARA 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0KAB. LAMP. BARAT 0 2 0 0 2 8 0 0 8 10 0KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0KAB. LAMP. TIMUR 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0KOTA METRO 0 1 0 0 1 1 0 0 1 2 0KAB PESAWARAN*
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 78 190 29 0 223 57 7 0 64 365 02 KAB. LAMP. SELATAN 5 25 10 - 35 4 25 - 29 69 03 KAB. LAMP. TENGAH - 29 3 - 45 10 1 - 17 62 04 KAB. LAMP. UTARA 8 32 1 0 33 8 2 0 10 51 05 KAB. LAMP. BARAT 3 15 30 0 45 12 7 0 19 67 06 KAB. TULANG BAWANG 6 34 18 - 52 6 11 - 17 75 07 KAB. WAY KANAN 4 22 0 0 22 2 0 0 2 28 08 KAB. TANGGAMUS 9 32 16 10 58 10 8 3 21 88 09 KAB. LAMP. TIMUR 2 40 - - 40 12 - - 12 54 010 KOTA METRO 31 37 0 32 69 19 0 7 24 124 011 KAB PESAWARAN*
152 456 107 42 622 140 61 10 215 989 0JUMLAH PROPINSI
TABEL 57JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH TENAGA MEDIS
JUMLAHDOKTER
KELUARGAPNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTAL
DR SPESIALIS
DOKTER UMUM DOKTER GIGINO UNIT KERJA
RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 9,60 23,40 3,57 0,00 27,46 7,02 0,86 0,00 7,88 44,94 02 KAB. LAMP. SELATAN 0,37 1,86 0,75 0,00 2,61 0,30 1,86 0,00 2,16 5,14 03 KAB. LAMP. TENGAH 0,00 2,50 0,26 0,00 3,88 0,86 0,09 0,00 1,47 5,34 04 KAB. LAMP. UTARA 1,42 5,69 0,18 0,00 5,87 1,42 0,36 0,00 1,78 9,07 05 KAB. LAMP. BARAT 0,79 3,93 7,86 0,00 11,80 3,15 1,84 0,00 4,98 17,57 06 KAB. TULANG BAWANG 0,77 4,39 2,32 0,00 6,72 0,77 1,42 0,00 2,20 9,69 07 KAB. WAY KANAN 1,10 6,06 0,00 0,00 6,06 0,55 0,00 0,00 0,55 7,72 08 KAB. TANGGAMUS 1,09 3,87 1,94 1,21 7,02 1,21 0,97 0,36 2,54 10,65 09 KAB. LAMP. TIMUR 0,21 4,27 0,00 0,00 4,27 1,28 0,00 0,00 1,28 5,76 010 KOTA METRO 23,48 28,02 0,00 24,23 52,26 14,39 0,00 5,30 18,18 93,91 011 KAB PESAWARAN*
2,09 6,26 1,47 0,58 8,53 1,92 0,84 0,14 2,95 13,57 0Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
TABEL 58
TENAGA GIZI (=TBL 56)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Puskesmas
1 BANDAR LAMPUNG 2 0 10 14 26 0 4 19 232 KAB. LAMPUNG SELATAN 0 0 2 13 15 0 4 20 243 KAB. LAMPUNG TENGAH 0 0 2 6 8 0 4 8 124 KAB. LAMP. UTARA 1 0 3 12 16 1 6 11 185 KAB. LAMPUNG BARAT 0 0 3 3 6 0 7 5 126 KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 2 8 107 KAB. WAY KANAN 0 0 2 4 6 0 3 5 88 KAB. TANGGAMUS 0 0 0 5 5 0 8 7 159 KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 2 2 0 0 7 710 KOTA METRO 0 0 0 5 5 0 4 1 511 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 0 22 64 89 1 42 91 134RUMAH SAKIT
1 KOTA BANDAR LAMPUNGRS.AM (Propinsi) 6 0 1 19 26 2 16 1 19RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) 2 0 1 3 6 0 2 2 4RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) 0 0 0 1 1 0 1 0 1RS BHAYANGKARA 1 0 0 3 4 1 0 0 1RS.ADVENT 0 0 1 5 6 0 0 1 1RS.BUMI WARAS 1 0 0 4 5 0 0 0 0RS.IMANUEL 1 2 2 2 7 0 1 0 1RS.URIP SUMOHARJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0RS. MATA PERMANASARI 1 0 0 1 2 0 0 0 0RS GRAHA HUSADA 0 1 0 3 4 0 2 0 2RS ANUGERAH MEDIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 12 3 5 41 61 3 22 4 29
2 KOTA METRORSU. A. YANI 1 0 0 7 8 0 5 0 5RS. ISLAM METRO 0 1 1 2 4 0 1 0 1RS. MARDI WALUYO 1 0 2 2 5 0 1 0 1
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 2 1 3 11 17 0 7 0 7
D-III GIZI
D-I GIZI JUMLAHD-III
FARMASIASS
APOTEKERJUMLAH
D-IV/S1 GIZI
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO UNIT KERJATENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56)
APOTEKERS1
FARMASI
TABEL 58
TENAGA GIZI (=TBL 56)D-III GIZI
D-I GIZI JUMLAHD-III
FARMASIASS
APOTEKERJUMLAH
D-IV/S1 GIZI
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO UNIT KERJATENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56)
APOTEKERS1
FARMASI
3 KAB. LAMPUNG SELATANRSU. KALIANDA 3 0 6 1 10 0 5 1 6
Sub Jumlah 3 (RS di LS) 3 0 6 1 10 0 5 1 6
4 KAB. LAMPUNG UTARARSU. RYACUDU 2 1 1 6 10 2 2 2 6RS HANDAYANI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 2 1 1 6 10 2 2 2 6
5 KAB. TANGGAMUSRSUD. PRINGSEWU 2 0 0 2 4 0 1 2 3RSUD. KOTA AGUNG 0 0 1 2 3 0 3 1 4RS. SURYA ASIH 1 0 1 0 2 0 0 1 1RS. WISMA RINI 1 0 0 1 2 0 1 0 1RS. PANTI SECANTI 1 0 0 1 2 0 1 0 1RSIA MUTIARA HATI 0 0 0 2 2 0 0 0 0
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 5 0 2 8 15 0 6 4 106 KAB. LAMPUNG BARAT
RSU. LIWA 4 1 3 4 12 1 5 0 6Sub Jumlah 6 (RS di LB) 4 1 3 4 12 1 5 0 6
7 KAB. LAMPUNG TIMURRSU. SUKADANA 2 0 0 5 7 0 5 0 5RS Aka Medika 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 2 0 0 5 7 0 5 0 5
8 KAB LAMPUNG TENGAHRSUD DEMANG SEPULAU RAYA 2 0 0 3 5 0 3 0 3RS ASSYSIFA 1 0 0 0 1 0 1 0 1
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 3 0 0 3 6 0 4 0 4
9 KAB TULANG BAWANGRSUD MENGGALA 1 0 4 3 8 0 1 1 2
Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 1 0 4 3 8 0 1 1 2
TABEL 58
TENAGA GIZI (=TBL 56)D-III GIZI
D-I GIZI JUMLAHD-III
FARMASIASS
APOTEKERJUMLAH
D-IV/S1 GIZI
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO UNIT KERJATENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56)
APOTEKERS1
FARMASI
10 KAB WAY KANANRSUD WAY KANAN 1 0 1 3 5 0 1 0 1
Sub Jumlah 10 (RS di WK) 1 0 1 3 5 0 1 0 1
11 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 35 6 25 85 151 6 58 12 76
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 0 2 0 3 0 0 0 0
- Bapelkes 1 0 0 0 1 0 0 0 0
- Poltekkes 0 0 2 0 2 0 0 0 0
- Akbid Depkes 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 3 1 0 3 7 0 0 0 0
BANDAR LAMPUNG
- Laboratorium Kesehatan 3 1 0 3 7 0 0 0 0
KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 8 2 0 6 16 0 2 0 2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 20 0 22 22 64 3 15 4 22
BANDAR LAMPUNG 3 0 6 6 15 0 2 0 2
KAB. LAMP. SELATAN 3 0 6 1 10 0 5 1 6
TABEL 58
TENAGA GIZI (=TBL 56)D-III GIZI
D-I GIZI JUMLAHD-III
FARMASIASS
APOTEKERJUMLAH
D-IV/S1 GIZI
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO UNIT KERJATENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56)
APOTEKERS1
FARMASIKAB. LAMP. TENGAH 2 0 0 0 2 0 1 0 1
KAB. LAMP. UTARA 3 0 3 3 9 0 0 1 1
KAB. LAMP. BARAT 3 0 1 1 5 1 4 0 5
KAB. TULANG BAWANG 1 0 3 1 5 0 0 1 1
KAB. WAY KANAN 2 0 1 1 4 0 0 1 1
KAB. TANGGAMUS 2 0 1 2 5 2 0 0 2
KAB. LAMP. TIMUR 0 0 1 4 5 0 0 0 0
KOTA METRO 1 0 0 3 4 0 3 0 3
KAB PESAWARAN*
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA
1 BANDAR LAMPUNG 29 6 23 70 128 3 30 23 562 KAB. LAMP. SELATAN 6 0 14 15 35 0 14 22 363 KAB. LAMP. TENGAH 5 0 2 9 16 0 9 8 174 KAB. LAMP. UTARA 6 1 7 21 35 3 8 14 255 KAB. LAMP. BARAT 7 1 7 8 23 2 16 5 236 KAB. TULANG BAWANG 2 0 7 4 13 0 3 10 137 KAB. WAY KANAN 3 0 4 8 15 0 4 6 108 KAB. TANGGAMUS 7 - 3 15 25 2 14 11 279 KAB. LAMP. TIMUR 2 - 1 11 14 0 5 7 1210 KOTA METRO 3 1 3 19 26 0 14 1 1511 KAB PESAWARAN*
70 9 71 180 330 10 117 107 234RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 3,57 0,74 2,83 8,62 15,76 0,37 3,69 2,83 6,902 KAB. LAMP. SELATAN 0,45 0,00 1,04 1,12 2,61 0,00 1,04 1,64 2,683 KAB. LAMP. TENGAH 0,43 0,00 0,17 0,78 1,38 0,00 0,78 0,69 1,474 KAB. LAMP. UTARA 1,07 0,18 1,24 3,73 6,22 0,53 1,42 2,49 4,455 KAB. LAMP. BARAT 1,84 0,26 1,84 2,10 6,03 0,52 4,19 1,31 6,036 KAB. TULANG BAWANG 0,26 0,00 0,90 0,52 1,68 0,00 0,39 1,29 1,687 KAB. WAY KANAN 0,83 0,00 1,10 2,21 4,14 0,00 1,10 1,65 2,768 KAB. TANGGAMUS 0,85 0,00 0,36 1,81 3,02 0,24 1,69 1,33 3,279 KAB. LAMP. TIMUR 0,21 0,00 0,11 1,17 1,49 0,00 0,53 0,75 1,2810 KOTA METRO 2,27 0,76 2,27 14,39 19,69 0,00 10,60 0,76 11,36
0,96 0,12 0,97 2,47 4,53 0,14 1,60 1,47 3,21Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
JUMLAH PROPINSI
TABEL 59
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA KEPERAWATAN
PNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19Puskesmas
1 BANDAR LAMPUNG 1 109 93 203 28 0 28 84 0 0 84 57 1 0 58 142 3452 KAB. LAMPUNG SELATAN 7 112 153 272 18 5 23 30 0 0 30 239 232 0 471 501 7733 KAB. LAMPUNG TENGAH 4 121 132 257 15 2 17 40 18 0 58 111 132 0 243 301 5584 KAB. LAMP. UTARA 3 184 95 282 19 6 25 16 21 0 37 162 10 0 172 209 4915 KAB. LAMPUNG BARAT 0 63 59 122 5 0 5 58 0 0 58 108 9 0 117 175 2976 KAB. TULANG BAWANG 3 61 123 187 6 6 12 37 0 0 37 147 34 0 181 218 4057 KAB. WAY KANAN 1 25 70 96 6 0 6 9 0 0 9 95 22 0 117 126 2228 KAB. TANGGAMUS 0 79 109 188 17 3 20 34 70 0 104 172 14 0 186 290 4789 KAB. LAMP. TIMUR 5 92 75 172 16 1 17 83 0 0 83 137 90 0 227 310 48210 KOTA METRO 1 32 16 49 8 1 9 17 0 0 17 10 6 0 16 33 8211 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 25 878 925 1.828 138 24 162 408 109 0 517 1238 550 0 1.788 2.305 4.133 RUMAH SAKIT
1 KOTA BANDAR LAMPUNGRS.AM (Propinsi) 43 268 23 334 7 5 12 17 0 0 17 10 0 0 10 27 361RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) 1 22 15 38 1 1 2 4 0 0 4 1 0 0 1 5 43RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) 0 32 24 56 0 0 0 7 0 0 7 7 0 0 7 14 70RS BHAYANGKARA 33 82 0 - 1 0 - 1 0 0 - 3 0 0 - - - RS.ADVENT 0 94 21 115 0 0 0 12 0 0 12 7 0 0 7 19 134RS.BUMI WARAS 0 31 98 129 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 6 6 135RS.IMANUEL 1 60 9 70 1 0 1 16 0 0 16 2 0 0 2 18 88RS.URIP SUMOHARJO 0 4 1 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 5 10RS. MATA PERMANASARI 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2RS GRAHA HUSADA 1 47 14 62 0 0 0 22 0 0 22 6 0 0 6 28 90RSK. ANUGERAH MEDIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 79 642 205 811 10 6 16 79 0 0 79 47 0 0 47 126 9332 KOTA METRO
RSU. A. YANI 7 140 1 148 1 1 2 14 0 0 14 2 0 0 2 16 164RS. ISLAM METRO 1 28 4 33 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 3 36RS. MARDI WALUYO 0 46 14 60 1 0 1 0 0 4 4 0 0 6 6 10 70
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 8 214 19 241 2 1 3 14 0 7 21 2 0 6 8 29 2703 KAB. LAMPUNG SELATAN
RSU. KALIANDA 5 86 19 110 1 1 2 2 2 0 4 7 0 0 7 11 121Sub Jumlah 3 (RS di LS) 5 86 19 110 1 1 2 2 2 0 4 7 0 0 7 11 1214 KAB. LAMPUNG UTARA
RSU. RYACUDU 2 84 44 130 3 0 3 2 0 0 2 16 0 0 16 18 148RS HANDAYANI 1 17 6 24 0 0 0 0 0 0 0 16 1 0 17 17 41
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 3 101 50 154 3 0 3 2 0 0 2 32 1 0 33 35 1895 KAB. TANGGAMUS
RSUD. PRINGSEWU 7 58 41 106 4 1 5 11 0 0 11 3 0 0 3 14 120RSUD. KOTA AGUNG 0 16 4 20 1 0 1 4 0 0 4 3 0 0 3 7 27RS. SURYA ASIH 0 10 4 14 1 0 1 0 0 3 3 0 0 1 1 4 18RS. WISMA RINI 0 25 5 30 0 0 0 0 0 7 7 0 0 1 1 8 38RS. PANTI SECANTI 0 8 9 17 0 0 0 0 0 2 2 0 0 4 4 6 23RSIA. MUTIARA HATI 1 8 2 11 0 0 0 0 0 3 3 0 0 1 1 4 15
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 8 125 65 198 6 1 7 15 0 15 30 6 0 7 6 36 241
JUMLAH
DIII BIDAN
SPRG AKGNO UNIT KERJA BIDAN
JUMLAH
JUMLAH PERAWAT & BIDAN (TANPA
PERAWAT GIGI)
PERAWAT (=TBL 56) PERAWAT GIGI (TBL 56) BIDAN (TBL 56)
SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KEPERAWATAN
PNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTALJUMLAH
DIII BIDAN
SPRG AKGNO UNIT KERJA BIDAN
JUMLAH
JUMLAH PERAWAT & BIDAN (TANPA
PERAWAT GIGI)
PERAWAT (=TBL 56) PERAWAT GIGI (TBL 56) BIDAN (TBL 56)
SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH
6 KAB. LAMPUNG BARATRSU. LIWA 2 52 3 57 1 2 3 4 0 0 4 1 0 0 1 5 62
Sub Jumlah 6 (RS di LB) 2 52 3 57 1 2 3 4 0 0 4 1 0 0 1 5 627 KAB. LAMPUNG TIMUR
RSU. SUKADANA 3 34 10 47 2 0 2 9 0 0 9 1 0 0 1 10 57RS Aka Medika 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - -
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 3 34 10 47 2 0 2 9 0 0 9 1 0 0 1 10 578 KAB LAMPUNG TENGAH
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA 3 27 9 39 2 0 2 3 0 0 3 2 0 0 2 5 44RS ASSYSIFA 0 17 4 21 0 0 0 0 0 3 3 0 0 3 3 6 27
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 3 44 13 60 2 0 2 3 0 3 3 2 0 3 2 5 719 KAB TULANG BAWANG
RSUD MENGGALA 8 98 6 112 2 0 2 13 0 0 13 9 0 0 9 22 134Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 8 98 6 112 2 0 2 13 0 0 13 9 0 0 9 22 13410 KAB WAY KANAN
RSUD WAY KANAN 3 14 4 21 2 0 2 4 0 0 4 1 0 0 1 5 26Sub Jumlah 10 (RS di WK) 3 14 4 21 2 0 2 4 0 0 4 1 0 0 1 5 2611 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 122 1410 394 1811 31 11 42 145 2 25 147 108 1 16 109 256 2104
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 22 19 4 45 19 14 33 11 0 0 11 2 0 0 2 13 60
- Bapelkes 0 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
- Poltekkes 19 14 4 37 19 14 33 2 0 0 2 2 0 0 2 4 41
- Akbid Depkes Metro 3 5 0 8 0 0 0 9 0 0 9 0 0 0 0 9 17
SARANA KESEHATAN LAIN 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 51
BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Laboratorium Kesehatan 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KOTA METRO 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 49 49 49
KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 3 18 4 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 26 9 39 2 0 2 13 0 0 13 10 0 0 10 23 62
BANDAR LAMPUNG 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 2 3
KAB. LAMP. SELATAN 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 2 3
KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 1 0 0 1 3 3
KAB. LAMP. UTARA 1 0 2 3 0 0 0 2 0 0 2 1 0 0 1 3 6
KAB. LAMP. BARAT 1 6 1 8 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 9
KAB. TULANG BAWANG 0 5 1 6 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KEPERAWATAN
PNS PTT SWASTA TOTAL PNS PTT SWASTA TOTALJUMLAH
DIII BIDAN
SPRG AKGNO UNIT KERJA BIDAN
JUMLAH
JUMLAH PERAWAT & BIDAN (TANPA
PERAWAT GIGI)
PERAWAT (=TBL 56) PERAWAT GIGI (TBL 56) BIDAN (TBL 56)
SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH
KAB. WAY KANAN 0 3 1 4 1 0 1 2 0 0 2 1 0 0 1 3 7
KAB. TANGGAMUS 0 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 5
KAB. LAMP. TIMUR 1 1 1 3 0 0 0 3 0 0 3 2 0 0 2 5 8
KOTA METRO 0 7 2 9 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 2 2 11
KAB PESAWARAN*
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 105 791 306 1087 57 20 77 164 0 0 164 107 1 0 108 272 13592 KAB. LAMP. SELATAN 13 198 172 383 19 6 25 33 2 0 35 247 232 0 479 514 8973 KAB. LAMP. TENGAH 7 165 145 317 17 2 19 35 0 0 35 243 232 0 475 510 8274 KAB. LAMP. UTARA 7 285 439 22 6 28 20 21 0 41 195 195 236 6755 KAB. LAMP. BARAT 3 121 63 187 6 2 8 63 0 0 63 109 9 0 118 181 3686 KAB. TULANG BAWANG 11 164 130 305 8 6 14 51 0 0 51 156 34 0 190 241 5467 KAB. WAY KANAN 4 42 75 121 9 0 9 33 21 7 61 165 10 6 181 242 3638 KAB. TANGGAMUS 8 207 175 390 23 4 27 49 70 15 134 179 14 7 200 334 7249 KAB. LAMP. TIMUR 9 127 86 222 18 1 19 95 0 0 95 140 90 0 230 325 54710 KOTA METRO 9 253 37 299 12 2 14 0 14 6 6 26 26 42911 KAB PESAWARAN*
176 2351 1336 3748 191 49 240 543 114 22 679 1555 628 19 2202 2881 6735RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 12,93 97,40 37,68 133,85 7,02 2,46 9,48 20,19 0,00 0,00 20,19 13,18 0,12 0,00 13,30 33,49 167,342 KAB. LAMP. SELATAN 0,97 14,76 12,82 28,56 1,42 0,45 1,86 2,46 0,15 0,00 2,61 18,42 17,30 0,00 35,71 38,32 66,883 KAB. LAMP. TENGAH 0,60 14,22 12,50 27,32 1,47 0,17 1,64 3,02 0,00 0,00 3,02 20,94 20,00 0,00 40,94 43,96 71,284 KAB. LAMP. UTARA 1,24 50,68 0,00 78,07 3,91 1,07 4,98 3,56 3,73 0,00 7,29 34,68 0,00 0,00 34,68 41,97 120,045 KAB. LAMP. BARAT 0,79 31,72 16,52 49,02 1,57 0,52 2,10 16,52 0,00 0,00 16,52 28,58 2,36 0,00 30,94 47,45 96,486 KAB. TULANG BAWANG 1,42 21,18 16,79 39,39 1,03 0,77 1,81 6,59 0,00 0,00 6,59 20,15 4,39 0,00 24,54 31,13 70,527 KAB. WAY KANAN 1,10 11,58 20,68 33,36 2,48 0,00 2,48 9,10 5,79 1,93 16,82 45,49 2,76 1,65 49,90 66,71 100,078 KAB. TANGGAMUS 0,97 25,04 21,17 47,18 2,78 0,48 3,27 5,93 8,47 1,81 16,21 21,65 1,69 0,85 24,20 40,41 87,599 KAB. LAMP. TIMUR 0,96 13,56 9,18 23,70 1,92 0,11 2,03 10,14 0,00 0,00 10,14 14,95 9,61 0,00 24,55 34,70 58,3910 KOTA METRO 6,82 191,60 28,02 226,44 9,09 1,51 10,60 0,00 0,00 0,00 0,00 10,60 4,54 4,54 19,69 19,69 324,8911 KAB PESAWARAN*
2,41 32,25 18,33 51,41 2,62 0,67 3,29 7,45 1,56 0,30 9,31 21,33 8,61 0,26 30,21 39,52 92,39
Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH PROPINSI
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
TABEL 60
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
1 2 3 4 5 7 8 9PUSKESMAS
1 BANDAR LAMPUNG 3 0 3 0 10 28 382 KAB. LAMPUNG SELATAN 26 27 53 0 1 11 123 KAB. LAMPUNG TENGAH 6 0 6 1 22 13 364 KAB. LAMP. UTARA 13 0 13 0 20 15 355 KAB. LAMPUNG BARAT 6 0 6 0 3 6 96 KAB. TULANG BAWANG 4 0 4 0 13 13 267 KAB. WAY KANAN 4 0 4 0 9 7 168 KAB. TANGGAMUS 4 0 4 0 17 11 289 KAB. LAMP. TIMUR 13 0 13 0 12 13 2510 KOTA METRO 1 0 1 0 9 0 911 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 80 27 107 1 116 117 234RUMAH SAKIT 0
1 KOTA BANDAR LAMPUNG 0RS.AM (Propinsi) 13 0 13 2 5 0 7RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) 1 5 6 0 4 1 5RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) 0 0 0 0 0 0 0RS BHAYANGKARA 0 0 0 0 0 1 1RS.ADVENT 1 0 1 0 0 0 0RS.BUMI WARAS 0 0 0 0 0 0 0RS.IMANUEL 0 0 0 0 0 0 0RS.URIP SUMOHARJO 0 0 0 0 0 0 0RS. MATA PERMANASARI 0 0 0 0 0 0 0RS. GRAHA HUSADA 0 0 0 0 0 0 0RSK ANUGERAH MEDIKA 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 15 5 20 2 9 2 130
2 KOTA METRO 0RSU. A. YANI 10 0 10 0 6 1 7RS. ISLAM METRO 0 0 0 0 0 0 0RS. MARDI WALUYO 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 10 0 10 0 6 1 70
3 KAB. LAMPUNG SELATAN 0RSU. KALIANDA 6 0 6 0 1 0 1
Sub Jumlah 3 (RS di LS) 6 0 6 0 1 0 10
4 KAB. LAMPUNG UTARA 0RSU. RYACUDU 4 0 4 0 2 3 5RS HANDAYANI 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 4 0 4 0 2 3 5
DI SANITASI JUMLAH SARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS S1 Tehknik LingkunganJUMLAH DIII SANITASINO UNIT KERJA
TENAGA KESMAS (=TBL 56) TENAGA SANITASI (=56)
TABEL 60
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
1 2 3 4 5 7 8 9
DI SANITASI JUMLAH SARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS S1 Tehknik LingkunganJUMLAH DIII SANITASINO UNIT KERJA
TENAGA KESMAS (=TBL 56) TENAGA SANITASI (=56)
05 KAB. TANGGAMUS 0
RSUD. PRINGSEWU 4 0 4 0 1 2 3RSUD. KOTA AGUNG 1 0 1 0 1 0 1RS. SURYA ASIH 4 6 10 0 0 0 0RS. WISMA RINI 0 0 0 0 0 0 0RS. PANTI SECANTI 0 0 0 0 0 1 1RSIA. MUTIARA HATI 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 9 6 15 0 2 3 50
6 KAB. LAMPUNG BARAT 0RSU. LIWA 5 0 5 0 5 1 6
Sub Jumlah 6 (RS di LB) 5 0 5 0 5 1 60
7 KAB. LAMPUNG TIMUR 0RSU. SUKADANA 4 0 4 0 4 0 4RS Aka Medika 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 4 0 4 4 0 40
8 KAB LAMPUNG TENGAH 0RSUD Demang Sepulau Raya 6 0 6 0 1 0 1RS ASSYSIFA 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 6 0 6 0 1 0 10
9 KAB TULANG BAWANG 0RSUD Menggala 16 0 16 0 13 13 26
Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 16 0 16 0 13 13 260
10 KAB WAY KANAN 0RSUD WAY KANAN 6 0 6 0 2 0 2
Sub Jumlah 10 (RS di WK) 6 0 6 0 2 0 20
11 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 81 11 92 45 23 68INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 35 0 35 0 12 0 12
- Bapelkes 5 0 5 0 7 0 7- Poltekkes 19 0 19 0 5 0 5- Akbid Depkes Metro 11 0 11 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 3 0 3 0 0 0 0BANDAR LAMPUNG- Laboratorium Kesehatan 3 0 3 0 0 0 0KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 60
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
1 2 3 4 5 7 8 9
DI SANITASI JUMLAH SARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS S1 Tehknik LingkunganJUMLAH DIII SANITASINO UNIT KERJA
TENAGA KESMAS (=TBL 56) TENAGA SANITASI (=56)
KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 43 0 43 1 24 8 33DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 197 18 215 3 74 19 96
BANDAR LAMPUNG 10 17 27 0 7 0 7KAB. LAMP. SELATAN 27 0 27 0 3 2 5KAB. LAMP. TENGAH 19 0 19 1 6 3 10KAB. LAMP. UTARA 23 0 23 0 9 4 13KAB. LAMP. BARAT 21 0 21 0 5 1 6KAB. TULANG BAWANG 16 0 16 0 5 1 6KAB. WAY KANAN 23 0 23 0 6 1 7KAB. TANGGAMUS 25 0 25 1 3 1 5KAB. LAMP. TIMUR 22 0 22 0 4 1 5KOTA METRO 11 1 12 1 26 5 32KAB PESAWARAN*
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 109 22 131 2 62 38 102 2 KAB. LAMP. SELATAN 59 27 86 - 5 13 18 3 KAB. LAMP. TENGAH 31 0 31 2 29 16 47 4 KAB. LAMP. UTARA 40 - 40 - 31 22 53 5 KAB. LAMP. BARAT 32 0 32 - 13 8 21 6 KAB. TULANG BAWANG 36 0 36 - 31 27 58 7 KAB. WAY KANAN 33 0 33 - 17 8 25 8 KAB. TANGGAMUS 38 6 44 1 22 15 38 9 KAB. LAMP. TIMUR 39 0 39 - 20 14 34 10 KOTA METRO 22 1 34 1 41 6 48 11 KAB PESAWARAN*
439 56 495 271 167 443 RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA
1 BANDAR LAMPUNG 13,42 2,71 16,13 0,25 7,63 4,68 12,56 2 KAB. LAMP. SELATAN 4,40 2,01 6,41 - 0,37 0,97 1,34 3 KAB. LAMP. TENGAH 2,67 - 2,67 0,17 2,50 1,38 4,05 4 KAB. LAMP. UTARA 7,11 - 7,11 - 5,51 3,91 9,43 5 KAB. LAMP. BARAT 8,39 - 8,39 - 3,41 2,10 5,51 6 KAB. TULANG BAWANG 4,65 - 4,65 - 4,00 3,49 7,49 7 KAB. WAY KANAN 9,10 - 9,10 - 4,69 2,21 6,89 8 KAB. TANGGAMUS 4,60 0,73 5,32 0,12 2,66 1,81 4,60 9 KAB. LAMP. TIMUR 4,16 - 4,16 - 2,14 1,49 3,63 10 KOTA METRO 16,66 0,76 25,75 0,76 31,05 4,54 36,35 11 KAB PESAWARAN*
6,02 0,77 6,79 - 3,72 2,29 6,08
Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
7.289.767
JUMLAH PROPINSI
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
TABEL 61
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56)
NO UNIT KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9PUSKESMAS
1 BANDAR LAMPUNG 23 0 0 0 1 0 0 242 KAB. LAMPUNG SELATAN 16 0 0 1 0 0 0 173 KAB. LAMPUNG TENGAH 11 0 0 0 0 0 0 114 KAB. LAMP. UTARA 19 0 4 0 0 0 0 235 KAB. LAMPUNG BARAT 9 0 0 0 0 7 0 166 KAB. TULANG BAWANG 3 0 0 0 0 0 0 37 KAB. WAY KANAN 4 0 0 0 0 0 0 48 KAB. TANGGAMUS 9 0 0 0 0 0 0 99 KAB. LAMP. TIMUR 8 0 0 0 0 0 1 910 KOTA METRO 4 0 0 0 0 0 0 411 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 106 0 4 1 1 7 1 120
RUMAH SAKIT1 KOTA BANDAR LAMPUNG
RS.AM (Propinsi) 21 8 6 10 2 1 8 56RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) 2 0 1 0 2 0 5 10RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) 3 0 0 0 0 0 0 3RS BHAYANGKARA 2 0 1 1 0 0 2 6RS.ADVENT 0 0 0 0 0 0 0 0RS.BUMI WARAS 5 0 1 1 0 0 0 7RS.IMANUEL 3 0 3 4 0 0 1 11RS.URIP SUMOHARJO 0 0 0 0 0 0 0 0RS. MATA PERMANASARI 0 0 0 0 0 1 0 1RS GRAHA HUSADA 3 0 1 0 0 0 0 4RSK ANUGERAH MEDIKA 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 39 8 13 16 4 2 16 98
2 KOTA METRORSU. A. YANI 8 0 7 6 0 0 5 26RS. ISLAM METRO 5 0 1 0 0 0 0 6RS. MARDI WALUYO 8 0 3 3 0 0 1 15
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 21 0 11 9 0 0 6 47
P.ANESTESI TEKNISI GIGIRefraksionis
OptisienFISIOTERAPISANALIS LAB. TEM P. RONTGEN JUMLAH
TABEL 61
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56)
NO UNIT KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P.ANESTESI TEKNISI GIGIRefraksionis
OptisienFISIOTERAPISANALIS LAB. TEM P. RONTGEN JUMLAH
3 KAB. LAMPUNG SELATANRSU. KALIANDA 8 1 6 5 0 3 3 26
Sub Jumlah 3 (RS di LS) 8 1 6 5 0 3 3 26
4 KAB. LAMPUNG UTARARSU. RYACUDU 9 2 9 9 0 1 3 33RS HANDAYANI 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 9 2 9 9 0 1 3 33
5 KAB. TANGGAMUSRSUD. PRINGSEWU 8 3 2 4 0 1 1 19RSUD. KOTA AGUNG 4 3 2 1 0 0 1 11RS. SURYA ASIH 1 0 0 0 0 0 1 2RS. WISMA RINI 4 0 1 0 0 0 1 6RS. PANTI SECANTI 3 0 2 0 0 0 0 5RSIA. MUTIARA HATI 1 0 0 0 0 0 0 1
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 21 6 7 5 0 1 4 44
6 KAB. LAMPUNG BARATRSU. LIWA 3 0 5 5 2 0 2 17
Sub Jumlah 6 (RS di LB) 3 0 5 5 2 0 2 17
7 KAB. LAMPUNG TIMURRSU. SUKADANA 5 5 0 1 0 0 2 13RSU Aka Medika 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 5 5 0 1 0 0 2 13
8 KAB LAMPUNG TENGAHRSUD Demang Sepulau Raya 5 1 1 1 0 0 2 10RS ASSYSIFA 3 1 0 1 0 0 0 5
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 8 2 1 2 0 0 2 15
TABEL 61
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56)
NO UNIT KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P.ANESTESI TEKNISI GIGIRefraksionis
OptisienFISIOTERAPISANALIS LAB. TEM P. RONTGEN JUMLAH
9 KAB TULANG BAWANGRSUD Menggala 8 3 4 4 0 0 2 21
Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 8 3 4 4 0 0 2 21
10 KAB WAY KANANRSUD WAY KANAN 5 0 3 2 3 0 3 16
Sub Jumlah 10 (RS di WK) 5 0 3 2 3 0 3 16
11 KAB PESAWARAN*SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 127 27 59 58 9 7 43 330INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7 0 0 0 0 0 0 7
- Bapelkes 0 0 0 0 0 0 0 0- Poltekkes 7 0 0 0 0 0 0 7Akbid Depkes Metro 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA KESEHATAN LAIN 15 - - - - - - 15 1 BANDAR LAMPUNG
- Laboratorium Kesehatan 15 0 0 0 0 0 0 15 2 KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 03 KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 04 KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0 05 KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0 06 KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0 07 KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0 08 KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0 09 KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0 011 KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 1 0 1 0 1 0 1 4DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 1 1 0 0 1 1 13
1 BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 0 0 02 KAB. LAMP. SELATAN 1 0 0 0 0 0 0 13 KAB. LAMP. TENGAH 1 0 0 0 0 0 0 14 KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0 05 KAB. LAMP. BARAT 2 0 0 0 0 0 0 2
TABEL 61
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56)
NO UNIT KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
P.ANESTESI TEKNISI GIGIRefraksionis
OptisienFISIOTERAPISANALIS LAB. TEM P. RONTGEN JUMLAH
6 KAB. TULANG BAWANG 0 0 1 0 0 0 0 17 KAB. WAY KANAN 2 0 0 0 0 0 0 28 KAB. TANGGAMUS 0 1 0 0 0 1 1 39 KAB. LAMP. TIMUR 2 0 0 0 0 0 0 2
10 KOTA METRO 1 0 0 0 0 0 0 111 KAB PESAWARAN*
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 85 8 14 16 6 2 17 148 2 KAB. LAMP. SELATAN 25 1 6 6 0 3 3 44 3 KAB. LAMP. TENGAH 20 2 1 2 0 0 2 27 4 KAB. LAMP. UTARA 28 2 13 9 0 1 3 56 5 KAB. LAMP. BARAT 14 0 5 5 2 7 2 35 6 KAB. TULANG BAWANG 11 3 5 4 0 0 2 25 7 KAB. WAY KANAN 11 - 3 2 3 0 3 22 8 KAB. TANGGAMUS 30 7 7 5 0 2 5 56 9 KAB. LAMP. TIMUR 15 5 - 1 0 0 3 24
10 KOTA METRO 26 - 11 9 - - 6 52 11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH PROPINSI 265 28 65 59 11 15 46 489 RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA
1 BANDAR LAMPUNG 10,47 0,99 1,72 1,97 0,74 0,25 2,09 18,22 2 KAB. LAMP. SELATAN 1,86 0,07 0,45 0,45 - 0,22 0,22 3,28 3 KAB. LAMP. TENGAH 1,72 0,17 0,09 0,17 - - 0,17 2,33 4 KAB. LAMP. UTARA 4,98 0,36 2,31 1,60 - 0,18 0,53 9,96 5 KAB. LAMP. BARAT 3,67 - 1,31 1,31 0,52 1,84 0,52 9,18 6 KAB. TULANG BAWANG 1,42 0,39 0,65 0,52 - - 0,26 3,23 7 KAB. WAY KANAN 3,03 - 0,83 0,55 0,83 - 0,83 6,06 8 KAB. TANGGAMUS 3,63 0,85 0,85 0,60 - 0,24 0,60 6,77 9 KAB. LAMP. TIMUR 1,60 0,53 - 0,11 - - 0,32 2,56
10 KOTA METRO 19,69 - 8,33 6,82 - - 4,54 39,38 11 KAB PESAWARAN*
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3,64 0,38 0,89 0,81 0,15 0,21 0,63 6,71Ket : Jumlah Penduduk ada di Tabel IIS 1Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
7.289.767
TABEL 61 A
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA NON KESEHATAN
NO UNIT KERJA
1 2 3 4 5 6 10Puskesmas
1 BANDAR LAMPUNG 9 0 0 41 0 10 602 KAB. LAMPUNG SELATAN 8 1 - 15 6 9 393 KAB. LAMPUNG TENGAH 0 0 0 16 10 1 274 KAB. LAMP. UTARA 4 0 0 94 13 2 1135 KAB. LAMPUNG BARAT 1 0 0 18 7 0 266 KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 21 2 3 267 KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 08 KAB. TANGGAMUS 4 0 28 6 5 1 449 KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 010 KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 011 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 26 1 28 211 43 26 335
RUMAH SAKIT1 KOTA BANDAR LAMPUNG - - - - - -
RS.AM (Propinsi) - - - - - - -RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) - - - - - - -RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) - - - - - - -RS BHAYANGKARA - - - - - - -RS.ADVENT - - - - - - -RS.BUMI WARAS - - - - - - -RS.IMANUEL - - - - - - -RS.URIP SUMOHARJO - - - - - - -RS. MATA PERMANASARI - - - - - - -RS GRAHA HUSADA - - - - - - -RSK ANUGERAH MEDIKA - - - - - - -
Sub Jumlah 1(RS di Bdl) - - - - - - - 2 KOTA METRO - - - - - -
RSU. A. YANI - - - - - - - RS. ISLAM METRO - - - - - - - RS. MARDI WALUYO - - - - - - -
Sub Jumlah 2 (RS di Metro) - - - - - - - 3 KAB. LAMPUNG SELATAN
RSU. KALIANDA 9 3 0 47 8 7 74Sub Jumlah 3 (RS di LS) 9 3 0 47 8 7 74
SMP/SLTP SD JUMLAH SARJANA S1
NON KESEHATAN
DIII NON KESH
DI NON KESH SMU/SLTA
TABEL 61 A
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA NON KESEHATAN
NO UNIT KERJASMP/SLTP SD JUMLAH
SARJANA S1 NON
KESEHATAN
DIII NON KESH
DI NON KESH SMU/SLTA
4 KAB. LAMPUNG UTARARSU. RYACUDU 5 0 0 87 8 10 110RS HANDAYANI - - - - - - -
Sub Jumlah 4 (RS di LU) 5 0 0 87 8 10 1105 KAB. TANGGAMUS
RSUD. PRINGSEWU 6 1 2 7 0 3 19RSUD. KOTA AGUNG 0 0 0 2 1 0 3RS. SURYA ASIH 0 2 0 13 0 0 15RS. WISMA RINI 2 2 5 13 2 4 28RS. PANTI SECANTI 0 1 3 34 9 5 52RSIA. MUTAIARA HATI 0 0 0 6 4 5 15
Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 8 6 10 75 16 17 1326 KAB. LAMPUNG BARAT
RSU. LIWA 2 1 2 46 1 1 53Sub Jumlah 6 (RS di LB) 2 1 2 46 1 1 537 KAB. LAMPUNG TIMUR
RSU. SUKADANA - - - - - - 0RS AKA MEDIKA - - - - - - -
Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 0 0 0 0 0 0 08 KAB LAMPUNG TENGAH
RSUD Demang Sepulau Raya 7 - - 7 1 2 17RS ASSYSIFA - - - - - - 0
Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 7 0 0 7 1 2 179 KAB TULANG BAWANG
RSUD Menggala 1 0 0 0 0 0 1Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 1 0 0 0 0 0 110 KAB WAY KANAN
RSUD WAY KANAN - - - - - - 0Sub Jumlah 10 (RS di WK) 0 0 0 0 0 0 011 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 32 10 12 262 34 37 387 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
- Bapelkes - - - - - - - - Poltekkes - - - - - - - Akbid Depkes Metro - - - - - - -
TABEL 61 A
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA NON KESEHATAN
NO UNIT KERJASMP/SLTP SD JUMLAH
SARJANA S1 NON
KESEHATAN
DIII NON KESH
DI NON KESH SMU/SLTA
SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - 1 BANDAR LAMPUNG
- Laboratorium Kesehatan - - - - - - - 2 KAB. LAMP. SELATAN - - - - - - - 3 KAB. LAMP. TENGAH - - - - - - - 4 KAB. LAMP. UTARA - - - - - - - 5 KAB. LAMP. BARAT - - - - - - - 6 KAB. TULANG BAWANG - - - - - - - 7 KAB. WAY KANAN - - - - - - - 8 KAB. TANGGAMUS - - - - - - - 9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - -
10 KOTA METRO - - - - - - - 11 KAB PESAWARAN*
DINAS KESEHATAN PROPINSI 1 - 1 - 1 0 3DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 74 4 2 88 3 2 150
1 BANDAR LAMPUNG 17 0 0 13 0 0 302 KAB. LAMP. SELATAN 18 1 - 25 - 1 453 KAB. LAMP. TENGAH 9 - - 10 3 1 - 4 KAB. LAMP. UTARA 5 0 0 19 0 0 245 KAB. LAMP. BARAT 8 1 0 12 0 0 216 KAB. TULANG BAWANG 10 1 0 6 0 0 177 KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 08 KAB. TANGGAMUS 7 1 2 3 0 0 139 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - -
10 KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 011 KAB PESAWARAN*
JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA1 BANDAR LAMPUNG 27 - 1 54 1 10 93 2 KAB. LAMP. SELATAN 35 5 - 87 14 17 158 3 KAB. LAMP. TENGAH 16 - - 33 14 4 67 4 KAB. LAMP. UTARA 14 - - 200 21 12 247 5 KAB. LAMP. BARAT 11 2 2 76 8 1 100 6 KAB. TULANG BAWANG 11 1 - 27 2 3 44 7 KAB. WAY KANAN - - - - - - - 8 KAB. TANGGAMUS 19 7 40 84 21 18 189
TABEL 61 A
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
TENAGA NON KESEHATAN
NO UNIT KERJASMP/SLTP SD JUMLAH
SARJANA S1 NON
KESEHATAN
DIII NON KESH
DI NON KESH SMU/SLTA
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - - 10 KOTA METRO - - - - - - - 11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH PROPINSI 133 15 43 561 81 65 898 RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA
1 BANDAR LAMPUNG 3,32 - 0,12 6,65 0,12 1,23 11,45 2 KAB. LAMP. SELATAN 2,61 0,37 - 6,49 1,04 1,27 11,78 3 KAB. LAMP. TENGAH 1,38 - - 2,84 1,21 0,34 5,77 4 KAB. LAMP. UTARA 2,49 - - 35,57 3,73 2,13 43,93 5 KAB. LAMP. BARAT 2,88 0,52 0,52 19,92 2,10 0,26 26,22 6 KAB. TULANG BAWANG 1,42 0,13 - 3,49 0,26 0,39 5,68 7 KAB. WAY KANAN - - - - - - - 8 KAB. TANGGAMUS 2,30 0,85 4,84 10,16 2,54 2,18 22,86 9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - -
10 KOTA METRO - - - - - - - 11 KAB PESAWARAN*
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1,82 0,21 0,59 7,70 1,11 0,89 12,32 Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota 7.289.767 Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TABEL 62
NO SUMBER BIAYA
Rupiah % Rupiah % Rupiah %1 2 3 4 5 6 7 8
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER
1 APBD KAB/KOTA 18.744.438.215.870 892,38 30.245.375.650 68,86
2 APBD PROPINSI 57.873.276.000 36,12 2.547.680.200.000 5,54 - 15,87
3 APBN 102.354.052.000 63,88 17.144.688.285.000 37,29 6.968.600.000 15,87
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00 3.632.868.000.000 7,90 2.075.227.000 4,72
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00 3.910.209.708.000 8,50 4.632.852.000 10,55
160.227.328.000 100% 45.979.884.408.870 100% 43.922.054.650 100%
TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI 1.532.443.041.997,27
410.316.378.495.000 923.784.350.066
TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI 3,78
TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
4,57 3,27
% APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
21.980 56.616.200 32.747
JUMLAH PENDUDUK 7.289.767 812.133 1.341.258Dekonsentrasi: Ket Kab. LS :
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Rp. 64.656.972.000 APBD Kab : termasuk dana DAK TP: Sumber Lain: Askeskin, Askes SRp. 37,697,080,000
% APBD KES THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KES PERKAPITA
TOTAL APBD KAB/KOTA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
PROPINSI BANDAR LAMPUNG LAMPUNG SELATAN
ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNGTAHUN 2007
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA
TABEL 62
NO SUMBER BIAYA
1 2
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER
1 APBD KAB/KOTA
2 APBD PROPINSI
3 APBN
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI
TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI
TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
% APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota
% APBD KES THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KES PERKAPITA
TOTAL APBD KAB/KOTA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNGTAHUN 2007
Rupiah % Rupiah % Rupiah %9 10 11 12 13 14
36.734.764.452 83,36 34.654.905.181 88,87 24.582.382.950 93,70
- 0,00 0 0,00 0 0,00
2.862.460.000 6,50 2.463.399.000 6,32 0 0,00
1.664.507.000 3,78 1.876.601.000 4,81 1.653.235.100 6,30
2.803.449.000 6,36 0 0,00 0 0,00
44.065.180.452 100% 38.994.905.181 100% 26.235.618.050 100%
804.085.694.019 590.491.666.230 481.547.276.099
4,57 5,87 5,10
37.980 69.347 68.781
1.160.221 562.314 381.439
NDRSosial & PAD
LAMPUNG TENGAH LAMPUNG UTARA LAMPUNG BARAT
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA
TABEL 62
NO SUMBER BIAYA
1 2
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER
1 APBD KAB/KOTA
2 APBD PROPINSI
3 APBN
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI
TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI
TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
% APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota
% APBD KES THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KES PERKAPITA
TOTAL APBD KAB/KOTA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNGTAHUN 2007
Rupiah % Rupiah % Rupiah %15 16 17 18 19 20
32.251.812.000 68,88 26.083.357.433 89,70 43.934.886.057 47,89
0 0,00 663.471.190 2,28 2.477.720.814 4,58
11.951.653.000 25,52 775.949.089 2,67 26.230.594.039 32,29
2.620.904.500 5,60 1.554.800.000 5,35 9.606.685.000 4,84
0 0,00 0 0,00 6.078.032.791 10,40
46.824.369.500 100% 29.077.577.712 100% 88.327.918.701 100%
344.267.831.000,00 510.689.515.442 713.572.451.609
9,37 5,11 6,16
60.476 80.159 54.304
774.265 362.749 826.610
TANGGAMUSTULANG BAWANG WAY KANAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA
TABEL 62
NO SUMBER BIAYA
1 2
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER
1 APBD KAB/KOTA
2 APBD PROPINSI
3 APBN
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI
TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI
TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
% APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota
% APBD KES THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KES PERKAPITA
TOTAL APBD KAB/KOTA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNGTAHUN 2007
Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %21 22 23 24 25 26
40.768.291.250 83,52 25.283.680.000 79,87 19.038.977.670.843 41,05
0 0,00 74.947.133 0,24 2.550.896.339.137 5,50
2.100.500.000 4,30 5.064.369.000 16,00 17.203.105.809.128 37,09
2.664.050.000 5,46 1.067.417.000 3,37 3.657.651.426.600 7,89
3.278.208.000 6,72 166.854.000 0,53 3.927.169.103.791 8,47
48.811.049.250 100% 31.657.267.133 100% 46.377.800.349.499 100%
1.532.443.041.997
855.009.900.000 171.158.986.796 415.710.986.166.261
417.243.429.208.258
4,58
4,77 14,77
52.107,69 239.748 6.362.042
936.734 132.044 7.289.767Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA
METROTOTAL ( ALOKASI PROPINSI DAN
KAB/KOTA)LAMPUNG TIMUR KAB PESAWARAN*
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 10 2 0 13 26BANDAR LAMPUNG 0 1 0 2 0 5 8KAB. LAMP. SELATAN 0 0 1 0 0 0 1KAB. LAMP. TENGAH 0 0 1 0 0 1 2KAB. LAMP. UTARA 0 0 1 0 0 1 2KAB. LAMP. BARAT 0 0 1 0 0 0 1KAB. TULANG BAWANG 0 0 1 0 0 0 1KAB. WAY KANAN 0 0 1 0 0 0 1KAB. TANGGAMUS 0 0 2 0 0 3 5KAB. LAMP. TIMUR 0 0 1 0 0 1 2KOTA METRO 0 0 1 0 0 2 3KAB PESAWARAN*
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 1
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 3 3
RS Khusus : RS Mata Permata Hati di Bdl, RS Khusus Kebidanan Anugrah Medika, RSIA Mutiara Hati di TGM
5 PUSKESMAS 0 0 246 0 0 0 246BANDAR LAMPUNG 0 0 22 0 0 0 22KAB. LAMP. SELATAN 0 0 32 0 0 0 32KAB. LAMP. TENGAH 0 0 36 0 0 0 36KAB. LAMP. UTARA 0 0 25 0 0 0 25KAB. LAMP. BARAT 0 0 18 0 0 0 18KAB. TULANG BAWANG 0 0 29 0 0 0 29KAB. WAY KANAN 0 0 18 0 0 0 18KAB. TANGGAMUS 0 0 30 0 0 0 30KAB. LAMP. TIMUR 0 0 28 0 0 0 28KOTA METRO 0 0 8 0 0 0 8KAB PESAWARAN*
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
6 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 744 0 0 0 744BANDAR LAMPUNG 0 0 57 0 0 0 57KAB. LAMP. SELATAN 0 0 110 0 0 0 110KAB. LAMP. TENGAH 0 0 101 0 0 0 101KAB. LAMP. UTARA 0 0 75 0 0 0 75KAB. LAMP. BARAT 0 0 58 0 0 0 58KAB. TULANG BAWANG 0 0 92 0 0 0 92KAB. WAY KANAN 0 0 68 0 0 0 68KAB. TANGGAMUS 0 0 83 0 0 0 83KAB. LAMP. TIMUR 0 0 93 0 0 0 93KOTA METRO 0 0 7 0 0 0 7KAB PESAWARAN*
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 253 0 0 0 253BANDAR LAMPUNG 0 0 25 0 0 0 25KAB. LAMP. SELATAN 0 0 32 0 0 0 32KAB. LAMP. TENGAH 0 0 39 0 0 0 39KAB. LAMP. UTARA 0 0 28 0 0 0 28KAB. LAMP. BARAT 0 0 23 0 0 0 23KAB. TULANG BAWANG 0 0 26 0 0 0 26 KAB. WAY KANAN 0 0 18 0 0 0 18KAB. TANGGAMUS 0 0 26 0 0 0 26KAB. LAMP. TIMUR 0 0 28 0 0 0 28KOTA METRO 0 0 8 0 0 0 8KAB PESAWARAN*
8 POSYANDU 0 0 0 0 0 7373 7373BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 568 568KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 1.295 1295KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 1.342 1342KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 601 601KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 375 375KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 478 478KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 410 410KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 955 955KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 1.196 1196KOTA METRO 0 0 0 0 0 153 153KAB PESAWARAN*
Posyandu adalah UKBM
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
9 POLINDES 0 0 0 0 0 885 885BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 118 118KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 151 151KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 108 108KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 60 60KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 88 88KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 114 114KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 112 112KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 134 134KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0KAB PESAWARAN*
10 RUMAH BERSALIN 0 0 6 0 0 106 112BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 33 33KAB. LAMP. SELATAN 0 0 6 0 0 8 14KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 12 12KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 11 11KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 2 2KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 5 5KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 2 2KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 12 12KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 14 14KOTA METRO 0 0 0 0 0 7 7KAB PESAWARAN*
11 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 43 3 0 335 381BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 85 85KAB. LAMP. SELATAN 0 0 43 0 0 64 107KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 29 29KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 3 0 28 31KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 1 1KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 17 17KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 3 3KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 48 48KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 55 55KOTA METRO 0 0 0 0 0 5 5KAB PESAWARAN*
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
12 APOTIK 0 0 0 0 0 224 224BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 113 113KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 25 25KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 20 20KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 9 9KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 5 5KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 7 7KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 1 1KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 14 14KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 7 7KOTA METRO 0 0 0 0 0 23 23KAB PESAWARAN*
13 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 130 130BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 23 23KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 25 25KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 13 13KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 33 33KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 7 7KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 1 1KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 5 5KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 13 13KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 5 5KOTA METRO 0 0 0 0 0 5 5KAB PESAWARAN*
14 GFK 0 0 10 0 0 0 10BANDAR LAMPUNG 0 0 1 0 0 0 1KAB. LAMP. SELATAN 0 0 1 0 0 0 1KAB. LAMP. TENGAH 0 0 1 0 0 0 1KAB. LAMP. UTARA 0 0 1 0 0 0 1KAB. LAMP. BARAT 0 0 1 0 0 0 1KAB. TULANG BAWANG 0 0 1 0 0 0 1KAB. WAY KANAN 0 0 1 0 0 0 1KAB. TANGGAMUS 0 0 1 0 0 0 1KAB. LAMP. TIMUR 0 0 1 0 0 0 1KOTA METRO 0 0 1 0 0 0 1KAB PESAWARAN*
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
15 INDUSTRI OBAT TRADISIONIL 0 0 0 0 0 0 0BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0KAB PESAWARAN*
16 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONIL 0 0 0 0 0 1 1BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 1 1KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 0 0KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 0 0KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0KAB PESAWARAN*
17 PRAKTEK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 13 13BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 5 5KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 4 4KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 2 2KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 2 2KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 0 0KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 0 0KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 0 0KOTA METRO 0 0 0 0 0 0 0KAB PESAWARAN*
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
18 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 853 853BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 99 99KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 178 178KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 90 90KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 63 63KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 14 14KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 136 136KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 37 37KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 103 103KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 50 50KOTA METRO 0 0 0 0 0 83 83KAB PESAWARAN*
19 BIDAN PRAKTEK SWASTA 0 0 0 0 0 1009 1009BANDAR LAMPUNG 0 0 0 0 0 296 296KAB. LAMP. SELATAN 0 0 0 0 0 35 35KAB. LAMP. TENGAH 0 0 0 0 0 37 37KAB. LAMP. UTARA 0 0 0 0 0 172 172KAB. LAMP. BARAT 0 0 0 0 0 60 60KAB. TULANG BAWANG 0 0 0 0 0 55 55KAB. WAY KANAN 0 0 0 0 0 37 37KAB. TANGGAMUS 0 0 0 0 0 224 224KAB. LAMP. TIMUR 0 0 0 0 0 47 47KOTA METRO 0 0 0 0 0 46 46 KAB PESAWARAN*
Sumber : Sie Rujukan & PKD, Seksi Kesga Bidang Yankes,Seksi Obat, Seksi Batra Bidang FM dan Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemdy Masydan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TABEL 64
KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
DIRAWAT1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
RUMAH SAKIT
1 KOTA BANDAR LAMPUNG
RSAM (Propinsi) B/Non Pend. 460 40.473 2.519 1.298 159.398 87,98 94,94 3,94 0,21 62,24
RS.ABRI Kelas IV 180 8.841 66 37 27.896 49,12 42,46 3,16 4,28 7,47
RS BHAYANGKARA Kelas IV 53 - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
RS.ADVENT Pratama 148 10.743 273 145 36.886 72,59 68,28 3,43 1,59 25,41
RS.BUMI WARAS Pratama 143 11.610 203 66 35.687 81,19 68,37 3,07 1,42 17,48
RS.IMANUEL MADYA 113 9.573 1.424 102 26.739 84,72 64,83 2,79 1,52 148,75
RS.URIP SUMOHARJO Pratama 218 10.532 173 90 26.930 48,31 33,84 2,56 5,00 16,43
RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) B 92 614 4 4 30.791 6,67 91,69 50,15 4,54 6,51
RS. MATA PERMANASARI Khusus 16 370 0 0 145 23,13 2,48 0,39 15,39 0,00
RS GRAHA HUSADA MADYA 100 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
RSK KEBIDANAN & PENY.DALAM (ANUGRAH MEDIKA
Khusus 31 1.392 6 1 3.832 44,90 33,87 2,75 5,38 4,31
2 KOTA METRO
RSU. A. YANI C 152 11.265 507 328 49.179 74,11 88,64 4,37 0,56 45,01
RS. ISLAM METRO MADYA 51 4.304 82 17 11.768 84,39 63,22 2,73 1,59 19,05
RS. MARDI WALUYO MADYA 96 8.161 260 61 18.886 85,01 53,90 2,31 1,98 31,86
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITTAHUN 2007
BTO (BED TURN OVER)
BOR (BED OCCUPANCCY RATE)
LOS (LENGTH OF STAY)
TOI
GDR (GROSS DEATH RATE)
NO NAMA RUMAH SAKIT[a]JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH PASIENJUMLAH TEMPAT TIDUR
TIPE RUMAH SAKIT
TABEL 64
KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
DIRAWAT1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITTAHUN 2007
BTO (BED TURN OVER)
BOR (BED OCCUPANCCY RATE)
LOS (LENGTH OF STAY)
TOI
GDR (GROSS DEATH RATE)
NO NAMA RUMAH SAKIT[a]JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH PASIENJUMLAH TEMPAT TIDUR
TIPE RUMAH SAKIT
3 KAB. LAMPUNG SELATAN
RSU. KALIANDA C 83 5.849 224 45 22.500 70,47 74,27 3,85 1,33 38,30
4 KAB. LAMPUNG UTARA
RSU. RYACUDU C 115 848 41 22 11.190 7,37 26,66 13,20 36,30 48,35
RS HANDAYANI D 59 2.263 54 15 4.811 38,36 22,34 2,13 7,39 23,86
5 KAB. TANGGAMUS
RSUD. PRINGSEWU C 130 9.063 489 138 52.669 69,72 111 5,81 -0,58 53,96
RS KOTAAGUNG C 20 3.667 21 18 1.663 183,35 22,78 0,45 1,54 5,73
RS. SURYA ASIH Madya 50 2.318 61 15 5.962 46,36 32,67 2,57 5,30 26,32
RS. WISMA RINI Madya 50 4.228 117 26 10.105 84,56 55,37 2,39 1,93 27,67
RS. PANTI SECANTI Madya 54 3.028 90 14 8.110 56,07 41,15 2,68 3,83 29,72
RSIA MUTIARA HATI Madya 25 1.116 23 10 3.522 44,64 38,60 3,16 5,02 20,61
6 KAB. LAMPUNG BARAT
RSU. LIWA C 72 3.173 110 53 18.800 44,07 71,54 5,92 2,36 34,67
7 KAB. LAMPUNG TIMUR
RSU. SUKADANA C 54 1.147 27 18 2.499 1.777 12,68 2,18 15,01 23,54
RS AKA MEDIKA Pratama 50
TABEL 64
KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
DIRAWAT1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITTAHUN 2007
BTO (BED TURN OVER)
BOR (BED OCCUPANCCY RATE)
LOS (LENGTH OF STAY)
TOI
GDR (GROSS DEATH RATE)
NO NAMA RUMAH SAKIT[a]JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH PASIENJUMLAH TEMPAT TIDUR
TIPE RUMAH SAKIT
8 KAB LAMPUNG TENGAH
RSUD. Demang Sepulau Raya C 107 3.004 99 45 18.364 28,07 47,02 6,11 6,89 32,96
RSU ASYSYIFAA Pratama 52 1.907 15 5 8.765 36,67 46,18 4,60 5,36 7,87
9 KAB TULANG BAWANG
RSUD TULANG BAWANG C 110 3.807 203 111 16.385 34,61 40,81 4,30 6,24 53,32
10. KAB WAY KANAN
RSUD Z.A PAGAR ALAM C 60 844 6 4 2.934 14,07 13,40 3,48 22,47 7,11
11 KAB PESAWARAN
JUMLAH PROPINSI 2.944 164.140 7.097 2.688 616.416 55,75 57,36 3,76 2,79 43,24
Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota
14
32,07
4,19
#DIV/0!
13,50
5,68
10,65
8,55
6,51
0,00
#DIV/0!
0,72
29,12
3,95
7,47
NDR (NET DEATH RATE)
14
NDR (NET DEATH RATE)
7,69
25,94
6,63
15,23
4,91
6,47
6,15
4,62
8,96
16,70
15,69
14
NDR (NET DEATH RATE)
14,98
2,62
29,16
4,74
16,38
TABEL TAMBAHAN 1
Akupunktur
Tabib
Shinse
Dukun bayi tidak terlati
h
Dukun bayi terlati
h
Dukun
patah tulan
g
Panggur/tukang gigi
Jamu gendong
Pijat Tuna Netra
Chirop
ractor
Prana/meditasi
ReikyQigon
gBattra Gurah
PijatTukan
g sunat
Ramuan
Battra agam
a
Para norm
al
Tenaga
dalam
Tusuk
jari/ Akupr
.
Refleksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 BANDAR LAMPUNG 98 812.133 825 706 85,58 51 7,22 28 3 7 116 73 10 13 239 2 0 2 5 0 1 207 0 37 6 15 6 1 34
2 KAB. LAMP. SELATAN 378 1.341.258 3.051 561 18,39 561 100 6 17 1 225 909 160 38 323 14 0 0 0 0 3 703 35 89 100 104 26 0 32
3 KAB. LAMP. TENGAH 293 1.160.221 1.582 478 30,21 3 0,63 5 16 1 181 415 82 37 203 2 1 0 0 0 0 443 23 16 50 53 29 5 36
4 KAB. LAMP. UTARA 231 562.314 1.012 449 44,37 180 40,09 2 3 1 62 368 50 13 116 14 3 0 0 0 2 90 10 8 38 10 0 0 7
5 KAB. LAMP. BARAT 201 381.439 299 0 - 0 #DIV/0! - - - 142 54 24 - 12 1 - 1 - - - 54 - 1 - - - - 10
6 KAB. TULANG BAWANG 240 774.265 1.262 1.173 92,95 0 0,00 2 8 0 210 369 56 21 138 4 0 2 0 0 3 315 25 0 29 63 5 1 10
7 KAB. WAY KANAN 200 362.749 1.062 674 63,47 0 0,00 - 29 - 338 213 67 5 86 - - - - - - 224 8 - 2 90 - - -
8 KAB. TANGGAMUS 379 826.610 1.004 1004 100,00 20 1,99 21 8 9 150 119 38 44 100 6 0 0 0 0 27 169 9 11 42 45 17 5 13
9 KAB. LAMP. TIMUR 246 936.734 792 214 27,02 28 0,00 3 27 1 110 169 30 19 112 3 4 - - 1 32 221 4 8 12 17 5 1 13
10 KOTA METRO 22 132.044 201 201 100 1 0,50 0 2 3 5 11 8 2 20 1 0 0 0 0 1 104 1 2 2 6 13 4 18
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2.288 7.289.767 11.090 5.460 49,23 844 15,46 67 113 23 1539 2700 525 192 1349 47 8 5 5 1 69 2530 115 172 281 403 101 17 173Sumber: Seksi Battra Bidang Farmasi dan Profil Kesehatan kab/kotaKeterangan :
1 Pengobat tradisional (Battra) : Seseorang yg diakui masyarakat melakukan pengobatan dengan cara tradisional/alternatif/non konvensional Indikator :2 Battra ramuan : Seseorang yg memberikan pelayanan pengobatan menggunakan ramuan obat tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, dan lain-lain baik 1. Persentase Pengobat Tradisional Terdaftar, Target:20%
diramu sendiri atau melalui resep3 Sinshe : Seorang Battra ramuan yang menggunakan ramuan obat tardisional Cina4 Battra Paranormal : Seseorang yg memberikan pelayanan pengobatan dengan menggunakan kemampuan indra keenam yang umumnya sudah dimiliki
sejak lahir atau melalui latihan kepekaan dengan meditasi atau bertapa5 Battra kebathinan : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan menggunakan mantera atau jampi untuk mengobati dan menyembuhkan
masalah kesehatan6 Battra tenaga dalam : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan kekuatan tenaga dalam pada orang tersebut7 Tukang gigi : Seseorang yang memberikan pelayanan pembuatan gigi palsu termasuk memberikan perawatan gigi8 Battra Gurah : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan cara memberikan ramuan tetesan hidung yang berasal dari larutan kulit sesunggu
akar pohon sengguguh9 Battra Qigong : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan cara menyalurkan energi tenaga dalam berdasarkan konsep pengobatan
tradisional Cina10 Battra Reiky : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan menyalurkan, memberikan energi tenaga dalam baik langsung atau tidak
langsung (jarak jauh) kepada penderita berdasarkan konsep Tibet atau Jepang11 Battra Prana/meditasi : Seseorang yang melakukan pengobatan dengan cara menggunakan tenaga dalam yang disalurkan dari Battra ke tubuh penderita baik
melalui alat kristal atau tidak12 Battra Chiropractor : Seseorang yang melakukan pengobatan kiropraksi dengan cara tehnik khusus untuk gangguan otot dan persendian
Jenis Battra
DATA PENGOBAT TRADISIONAL BERDASARKAN JENISNYA MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
NO KABUPATEN/KOTAJumlah
desa/ kelJumlah
PendudukJumlah Battra
Jumlah Battra
tercatat di Puskesmas/
terbina
% Battra terdaftar/
berizin
% Battra tercatat di Puskesmas dan Terbina
Jumlah Battra
terdaftar/ berizin
TABEL TAMBAHAN 2.
TERDAFTAR % TDK TERDAFTAR %
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 71 21 29,58 50 70,42
2 KAB. LAMP. SELATAN 39 18 46,15 21 53,85
3 KAB. LAMP. TENGAH 1575 3 0,19 1572 99,81
4 KAB. LAMP. UTARA 7 7 100,00 0 0,00
5 KAB. LAMP. BARAT 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 KAB. TULANG BAWANG 5 2 40,00 3 60,00
7 KAB. WAY KANAN 19 5 26,32 14 73,68
8 KAB. TANGGAMUS 224 146 65,18 78 34,82
9 KAB. LAMP. TIMUR 37 33 89,19 4 10,81
10 KOTA METRO 201 1 0 200 99,50
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2178 236 10,84 1942 89,16
Sarana kesehatan tradisional terdiri dari Toko obat tradisional, Warung Jamu, Toko/warung obat ramuan tradisionalIndikator :Persentase sarana kesehatan tradisional terdaftar, target:50%Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
Keterangan :
DISTRIBUSI SARANA KESEHATAN TRADISIONAL YANG TERDAFTAR MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH SARANA KESEHATAN TRADISIONALJUMLAH SARKES
TRADISIONAL YANG ADANO KABUPATEN/KOTA
Sumber: Seksi Battra Bidang Farmasi dan Profil Kesehatan Kab/kota
TABEL TAMBAHAN 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANDAR LAMPUNG 98 58 59,18 53 91,38 1 1,72 4 6,9
2 KAB. LAMP. SELATAN 378 362 95,77 275 76 62 17,13 25 6,9
3 KAB. LAMP. TENGAH 293 292 100 171 51,8 107 32,71 14 15,5
4 KAB. LAMP. UTARA 231 83 35,93 78 94 5 6,02 - 0,0
5 KAB. LAMP. BARAT 201 142 70,65 120 84,51 14 9,86 8 5,6
6 KAB. TULANG BAWANG 240 10 4,17 10 100,00 - 0,00 - 0,0
7 KAB. WAY KANAN 200 82 41,00 48 58,54 34 41,46 - 0,0
8 KAB. TANGGAMUS 379 74 19,53 70 91,22 4 8,63 - 0,20
9 KAB. LAMP. TIMUR 246 82 33,33 77 100 5 0,00 - 0,00
10 KOTA METRO 22 22 100,00 5 22,73 7 31,82 10 45,5
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2.288 1.207 52,75 907 75,14 239 19,80 61 5,1
Indikator :1.Ket. Persentase Toga (tanaman obat keluarga) Purnama, target: 10%
Sumber: Seksi Battra Bidang Farmasi dan Profil Kesehatan Kab/kota
JUMLAH %
JUMLAH DESA/KEL YANG ADA
JUMLAH % JUMLAH %
JUMLAH TOGA (TAMAN OBAT KELUARGA) BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN TOGA MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
No KABUPATEN/KOTAJUMLAH
DESA/KEL YANG MEMILIKI TOGA
TINGKAT PERKEMBANGAN TOGA
% DESA/KEL YANG MEMILIKI
TOGA
PRATAMA MADYA PURNAMA
TABEL TAMBAHAN 4
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
RUMAH
JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 4 5 6 7 8
1 BANDAR LAMPUNG182.893 171.893 93,99 133.308 77,55
2 KAB. LAMP. SELATAN267.073 103.209 38,64 64.633 62,62
3 KAB. LAMP. TENGAH256.474 160.766 62,68 89.155 55,46
4 KAB. LAMP. UTARA299.670 112.863 37,66 72.742 64,45
5 KAB. LAMP. BARAT94.319 67.885 71,97 33.587 49,48
6 KAB. TULANG BAWANG185.241 98.198 53,01 56.604 57,64
7 KAB. WAY KANAN92.814 89.525 96,46 38.470 42,97
8 KAB. TANGGAMUS179.625 29.719 16,55 18.103 60,91
9 KAB. LAMP. TIMUR223.834 142.930 63,86 92.354 64,61
10 KOTA METRO33.936 10.501 30,94 7.319 69,70
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 1.815.879 987.489 54,38 606.275 61,40
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 190 138 72,50 142 74,61
2 KAB. LAMP. SELATAN 2917 2396 82,63 2295 79,22
3 KAB. LAMP. TENGAH 230 140 60,72 147 63,77
4 KAB. LAMP. UTARA 77 60 77,92 60 77,92
5 KAB. LAMP. BARAT 136 86 63,24 86 63,05
6 KAB. TULANG BAWANG 119 117 98,32 117 98,32
7 KAB. WAY KANAN 270 137 50,65 140 51,76
8 KAB. TANGGAMUS 129 125 96,90 99 76,74
9 KAB LAMP. TIMUR - - - - -
10 KOTA METRO 210 177 84,29 205 97,62
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 4278 3.375 78,90 3.290 76,90
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).Sumber: Seksi obat dan NAPZA bidang Farmasi dan Profil Kesehatan Kab/kota
TABEL TAMBAHAN 5
NO KAB/KOTA JUMLAH JENIS OBAT JENIS OBAT TERSEDIA JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA
KEBUTUHAN PENGADAAN KETERSEDIAAN OBAT ESSENSIAL DAN OBAT GENERIK
MENURUT KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2007
TABEL TAMBAHAN 6
PERSENTASE TEMPAT UMUM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTATAHUN 2007
JUMLAH YANG ADA JUMLAH DIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 969 773 79,77 561 72,57
2 KAB. LAMP. SELATAN 2.139 1.017 47,55 718 70,60
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.793 1.168 65,14 755 64,64
4 KAB. LAMP. UTARA 1.781 1.065 59,80 735 69,01
5 KAB. LAMP. BARAT 208 143 68,75 91 63,64
6 KAB. TULANG BAWANG 3.721 915 24,59 447 48,85
7 KAB. WAY KANAN 909 424 46,64 333 78,54
8 KAB. TANGGAMUS 2.497 1.198 47,98 748 62,44
9 KAB. LAMP. TIMUR - - -
10 KOTA METRO 930 493 53,01 386 78,30
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 14.947 7.196 48,14 4.774 66,34
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
NO KABUPATEN/KOTATTU
TABEL TAMBAHAN 7
PERSENTASE JAS (JAJANAN ANAK SEKOLAH) DAN PRODUK IRT (INDUSTRI RUMAH TANGGA) YANG MENGGUNAKAN BTP (BAHAN TAMBAHAN PANGAN) MEMENUHI SYARAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH SD (SEKOLAH DASAR)
JUMLAH JAS (JAJANAN ANAK
SEKOLAH) DIPERIKSA
JUMLAH JAS YANG MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT
% JAS YANG MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PRODUK IRT (INDUSTRI RUMAH
TANGGA) YANG DIPERIKSA
JUMLAH PRODUK IRT (INDUSTRI RUMAH
TANGGA) YANG MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT
% PRODUK IRT YANG MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BANDAR LAMPUNG - - - - - - -
2 KAB. LAMP. SELATAN 996 7 7 - 26 24 -
3 KAB. LAMP. TENGAH - - - - - - -
4 KAB. LAMP. UTARA 46919 7
37 86 64 74,42
5 KAB. LAMP. BARAT 336 - - - 39 - -
6 KAB. TULANG BAWANG - - - - - - -
7 KAB. WAY KANAN - - - - - - -
8 KAB. TANGGAMUS - 52 52 - 28 11 39,29
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - -
10 KOTA METRO 63 11 11 100 40 36 90
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 1.864 89 77 86,52
219 135 61,64
Sumber : Seksi Makmin Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/KotaIndikator :
1. Persentase JAS (Jajanan Anak Sekolah) yang menggunakan BTP (Bahan Tambahan Pangan) memenuhi syarat menurut kecamatan2. Persentase produk IRT (Industri Rumah Tangga) yang menggunakan BTP (Bahan Tambahan Pangan) memenuhi syarat menurut kecama
Pangan yang memenuhi syarat adalah pangan yang tidak menggunakan BTP rodamin, formalin
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
TABEL TAMBAHAN 8
PERSENTASE INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) YANG TERDAFTAR DAN MEMENUHI SYARAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH IRTP YANG ADA
JUMLAH IRTP DIPERIKSA
% IRTP DIPERIKSA
JUMLAH IRTP TERDAFTAR
% IRTP TERDAFTAR
JUMLAH IRTP MEMENUHI
SYARAT
% IRT MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH IRT TERDAFTAR &
MEMENUHI SYARAT
% IRT TERDAFTAR &
MEMENUHI SYARAT
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 BANDAR LAMPUNG 355 184 52 52 28 45 24 56 30
2 KAB. LAMP. SELATAN 498 - - 89 - - - 69 -
3 KAB. LAMP. TENGAH 630 58 9 35 60 35 60 35 60
4 KAB. LAMP. UTARA 235 167 71,06 203 121,56 73 43,71 66 39,52
5 KAB. LAMP. BARAT 57 39 - - - 30 76,92 - -
6 KAB. TULANG BAWANG - - - - - - -
7 KAB. WAY KANAN - - - - - - -
8 KAB. TANGGAMUS 318 43 13,52 40 93,02 11 25,58 43 100
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - - - -
10 KOTA METRO 102 102 100 102 100 102 100 102 100
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2.195 593 27 521 87,83 296 49,92 371 62,56
Sumber : Seksi Makmin Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).Kriteria IRTP yang terdaftar dan memenuhi syarat :
1. IRTP terdaftar, termasuk dalam pemantauan dan pembinaan2. Pemakaian BTP memenuhi syarat
NO KABUPATEN/KOTA
INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
3. Hygiene sanitasi memenuhi syarat baik karyawan dan lingkungannya
TABEL TAMBAHAN 9
PERSENTASE KETERSEDIAAN GARAM BERYODIUM YANG MEMENUHI SYARAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
JUMLAH SARANA PRODUKSI/
PENGEMAS GARAM YANG ADA
JUMLAH SARANA DISTRIBUSI GARAM
YANG ADA
JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI GARAM YANG ADA
JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI GARAM YANG DIPERIKSA
% SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
GARAM YANG DIPERIKSA
JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM MENGANDUNG YODIUM
MEMENUHI SYARAT
% SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM
MENGANDUNG YODIUM MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM
DENGAN PELABELAN YANG MEMENUHI SYARAT
1 4 5 6 7 8 9
1 BANDAR LAMPUNG - - - - - - - -
2 KAB. LAMP. SELATAN 6 90 96 96 - - - -
3 KAB. LAMP. TENGAH 3 - 3 3 100 2 66,67 2
4 KAB. LAMP. UTARA 1 1 2 1 50 - - 1
5 KAB. LAMP. BARAT - - - - - - - -
6 KAB. TULANG BAWANG - - - - - - - -
7 KAB. WAY KANAN - - - - - - - -
8 KAB. TANGGAMUS - - - - - - - -
9 KAB. LAMP. TIMUR - - - - - - - -
10 KOTA METRO 6 - 6 6 100 6 100 6
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 16 91 107 106 99,07 8 7,48 9
Sumber : Seksi Makmin Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/KotaKetersediaan garam yang diperiksa adalah ketersediaan garam dijalur produksi/pengemas dan distribusi
1. Yang diperiksa : Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).2. Kadar/kandungan yodium untuk konsumsi memenuhi syarat yaitu 30 - 80 ppm
Pelabelan memenuhi syarat1. Pemeriksaan tersebut dijalur :2. Produksi/pengemas
Distribusi : pasar, toko, warung
NO
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM
KABUPATEN/KOTA
% SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM DENGAN PELABELAN YANG MEMENUHI
SYARAT
10
-
-
66,67
50
-
-
-
-
-
100
8,41
TABEL TAMBAHAN 10
PERSENTASE DESA SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 98 1616,33
2 KAB. LAMP. SELATAN 385147 38,18
3 KAB. LAMP. TENGAH 293282 96,25
4 KAB. LAMP. UTARA 24755 22,27
5 KAB. LAMP. BARAT 20150 24,88
6 KAB. TULANG BAWANG 24048 20,00
7 KAB. WAY KANAN 20555 26,83
8 KAB. TANGGAMUS 37955 14,51
9 KAB. LAMP. TIMUR 24631 12,60
10 KOTA METRO 2215 68,18
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 2.316 75432,56
Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan kab/kotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
JUMLAH DESA & KEL. SEHAT %NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA & KELURAHAN
TABEL TAMBAHAN 11
RASIO PUSKESMAS TERHADAP 20.000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
NON PERAWATAN PERAWATAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1 BANDAR LAMPUNG 812.133 19 3 22 0,54 1 : 36.915
2 KAB. LAMP. SELATAN 1.341.258 30 2 32 0,48 1 : 41.914
3 KAB. LAMP. TENGAH 1.160.221 32 4 36 0,62 1 : 32.228
4 KAB. LAMP. UTARA 562.314 22 3 25 0,89 1 : 22.493
5 KAB. LAMP. BARAT 381.439 9 9 18 0,94 1 : 21.191
6 KAB. TULANG BAWANG 774.265 23 6 29 0,75 1 : 26.699
7 KAB. WAY KANAN 362.749 13 5 18 0,99 1 : 20.153
8 KAB. TANGGAMUS 826.610 27 3 30 0,73 1 : 27.554
9 KAB. LAMP. TIMUR 936.734 25 3 28 0,60 1 : 33.455
10 KOTA METRO 132.044 6 2 8 1,21 1 : 16.506
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 7.289.767 206 40 246 0,67 1 : 29.633
Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).Jumlah Puskesmas Kab. Lampung Selatan setelah Kab. Pesawaran definitif yaitu sebanyak 24 Puskesmas yang terdiri dari: 23 Puskesmas non perawatan dan 1 Puskesmas Perawatan.Sedangkan jumlah puskesmas kabupaten Pesawaran yaitu 12 puskesmas ( 2 rawat inap + 10 non rawat inap)
KETERANGAN RASIO
8
RASIO/20.000 PENDUDUK
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUKJUMLAH PUSKESMAS
TABEL TAMBAHAN 12
1 2 3 4 5
1 BANDAR LAMPUNG 53 812.133 0,39 1 : 15.323
2 KAB. LAMP. SELATAN 110 1.341.258 0,49 1 : 12.193
3 KAB. LAMP. TENGAH 104 1.160.221 0,54 1 : 11.156
4 KAB. LAMP. UTARA 75 562.314 0,80 1 : 7.498
5 KAB. LAMP. BARAT 59 381.439 0,93 1 : 6.465
6 KAB. TULANG BAWANG 92 774.265 0,71 1 : 8.416
7 KAB. WAY KANAN 68 362.749 1,12 1 : 5.335
8 KAB. TANGGAMUS 83 826.610 0,60 1 : 9.959
9 KAB. LAMP. TIMUR 93 936.734 0,60 1 : 10.072
10 KOTA METRO 7 132.044 0,32 1 : 18.863
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 744 7.289.767 0,61 1 : 9.798
Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RASIO PUSKESMAS PEMBANTU TERHADAP 6.000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
8
JUMLAH PENDUDUK DIWILAYAH PUSTU
RASIONO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PUSKESMAS
PEMBANTUKETERANGAN RASIO
TABEL TAMBAHAN 13
1 2 3 4 6
1 BANDAR LAMPUNG 22 25 1,14 1 : 1,14
2 KAB. LAMP. SELATAN 32 32 1,00 1 : 1,00
3 KAB. LAMP. TENGAH 36 39 1,08 1 : 1,08
4 KAB. LAMP. UTARA 25 28 1,12 1 : 1,12
5 KAB. LAMP. BARAT 18 23 1,28 1 : 1,28
6 KAB. TULANG BAWANG 29 26 0,90 1 : 0,90
7 KAB. WAY KANAN 18 18 1,00 1 : 1,00
8 KAB. TANGGAMUS 30 26 0,87 1 : 0,87
9 KAB. LAMP. TIMUR 28 28 1,00 1 : 1,00
10 KOTA METRO 8 8 1,00 1 : 1,00
11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 246 253 1,03 1 : 1,03
Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/KotaKet. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).
RASIO PUSKESMAS KELILING TERHADAP PUSKESMAS MENURUTKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
KETERANGAN RASIO
8
RASIONO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH PUSKESLING
TABEL TAMBAHAN 14
STATUS AKREDITASI RUMAH SAKIT MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2007
1 2 3 4
1 KOTA BANDAR LAMPUNG RSAM (Propinsi) Terakreditasi 12 pelayanan habis tahun 2007
RS.ABRI Belum Terakreditasi
RS.ADVENT Belum Terakreditasi
RS.BUMI WARAS Belum Terakreditasi
RS.IMANUEL Belum Terakreditasi (rencana 5 pelayanan tahun 2008)
RS.URIP SUMOHARJO Belum Terakreditasi
RSB RESTU IBU Belum Terakreditasi
RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) Terakreditasi 5 pelayanan habis tahun 2003
RS. MATA PERMANASARI Belum Terakreditasi
RS GRAHA HUSADA Belum Terakreditasi
RSU BHAYANGKARA Belum Terakreditasi
RS KHUSUS KEBIDANAN ANUGERAH Belum Terakreditasi
2 KOTA METRO RSU. A. YANI Belum Terakreditasi
RS. MARDI WALUYO Belum Terakreditasi
RS. ISLAM METRO Belum Terakreditasi
3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA Belum Terakreditasi
4 KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU Belum Terakreditasi
RS HANDAYANI Belum Terakreditasi
5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU Belum Terakreditasi
RS. SURYA ASIH Belum Terakreditasi
RS. WISMA RINI Belum Terakreditasi
RS. PANTI SECANTI Belum Terakreditasi
6 KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA Belum Terakreditasi
7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA Belum Terakreditasi
8 KAB LAMPUNG TENGAH RSUD. Demang Sepulau Raya Belum Terakreditasi
RSU ASYSYIFAA Belum Terakreditasi
9 KAB TULANG BAWANG RSUD TULANG BAWANG Belum Terakreditasi
10. KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Belum Terakreditasi
11 KAB PESAWARAN*
Sumber: seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)
NO KABUPATEN/KOTA NAMA RUMAH SAKIT STATUS AKREDITASI
No. Kabupaten/Kota Puskesmas Th 2007 Puskesmas Th 20081 2 3 4
1 Kabupaten Lampung Barat 18 18
2 Kabupaten Tanggamus 30 30
3 Kabupeten Lampung Selatan 32 24
4 Kabupaten Lampung Timur 28 28
5 Kabupaten Lampung Tengah 36 36
6 Kabupaten Lampung Utara 25 25
7 Kabupaten Way Kanan 18 18
8 Kabupaten Tulang Bawang 29 29
9 Kota Bandar Lampung 22 25
10 Kota Metro 8 8
11 Kabupaten Pesawaran 0 12
Jumlah/Total 246 253
Sumber : Dinkes Kab/Kota
JUMLAH PUSKESMAS PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2007 DAN 2008
TABEL 9
TB PARU
KLINIS (+)DIOBATI TAHUN
YANG LALU
DIOBATI TH 2006
SEMBUH % SEMBUH JML PEND BALITABALITA
DITANGANI
% BALITA DITANGA
NI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14
JUMLAHANGKA KESAKITAN
TABEL 10
HIV AIDS DBD DIARE
JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI % DITANGANI JML KASUS DITANGANI % DITANGANIJML
KASUSDIOBATI % DIOBATI
JML KASUS
DITANGANI
% DITANGA
NI
JML KASUS
DITANGANI
% DITANGA
NI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
#DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH - - #DIV/0! - - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!ANGKA KESAKITAN #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI MENURUT KECAMATANTAHUN 2006
KLINIS SD DIPERIKSA POSITIF % POSTIF % SPR DIOBATI % DIOBATI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!ANGKA KESAKITAN
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT KECAMATANTAHUN 2007
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS AFP
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBATI, DBD DITANGANI DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KECAMATANTAHUN 2006
NO KECAMATAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
HIV/AIDS IMS
PUSKESMAS MALARIA
format tabel profil kesehatan propinsi 06Page 165
TABEL 14
JUMLAH KASUS & ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KECAMATANTAHUN 2006
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUST.NEONATO
RUMCAMPAK POLIO HEPATITIS B HEPATITIS KLINIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH - - - - - - -
KETERANGAN :IR TN = JML KASUS TN DIBAGI JML LAHIR HIDUP DIKALI 1000 LHIR CAMPAK, DIFTERI, PERTUSIS = JML KASUS DIBAGI JML BALITA DIKALI 10.000 BALITAIR HEPATITIS, TETANUS = JML KASUS DIBAGI PENDUDUK DIKALI 100.000 PENDUDUK
TABEL 19
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIFMENURUT KECAMATAN
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9#DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
TABEL 26
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK TAHUN 2006
BUMIL YG MEMBUTUHKA
N
BAYI YG MEMBUTUH
KAN
JUMLAH BUMIL + BAYI YG
MEMBUTUHKAN
BUMIL YG DIBERI/MENDAPAT DARAH
BAYI YG DIBERI/MEN
DAPAT DARAH
JUMLAH BUMIL + BAYI
YG DIBERI/MENDAPAT DARAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. RUMAH SAKIT #DIV/0!B. UTD #DIV/0!
JUMLAH - - #DIV/0!
PUSKESMAS
KETERSEDIAAN DARAH BUMIL DAN BAYI YG MEMBUTUHKAN DARAH YG DIBERI/MENDAPATKAN DARAH
%NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO KECAMATAN
ANGKA KESAKITAN
NO KECAMATAN JUMLAH PUS PESERTA KB AKTIF PESERTA KB AKTIF DAN BARU
format tabel profil kesehatan propinsi 06Page 166
TABEL 27
JUMLAH NEONATAL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 32
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATANTAHUN 2006
1 2 3 4 5 6 7#DIV/0!#DIV/0!
TABEL 36
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKINMENURUT KABUPATEN/KOTA
JUMLAH BAYI GAKIN BGM
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGGOTA KK MISKIN DICAKUP JPKM (JIWA)
PELAYANAN BAYI GAKIN (=Tabel 24)BAYI GAKIN BGM
MENDAPAT MP ASI
PELAYANAN GAKINANGGOTA KK MISKIN MENDAPAT YANKES
JUMLAH DESA/KEL DIPERIKSA
JUMLAH DESA/KEL DG
GARAM BERYODIUM
% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM
PUSKESMAS
JUMLAH ANGGOTA KK MISKIN
(JIWA)
JUMLAH KK MISKIN
(KK)% KK MISKINNO KECAMATAN
JUMLAH KK YANG ADA
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELNO
PUSKESMASBUMIL RISTI/KOMPLIKASI
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
NEONATAL RISTINEONATAL RISTI
DIRUJUK
NEONATAL RISTI DIRUJUK DAN DITANGANI
JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT KECAMATAN
TAHUN 2006
NO KECAMATAN IBU HAMIL
format tabel profil kesehatan propinsi 06Page 167
TABEL 37= TABEL 36
PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANMENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2006
ANGGOTA KK MISKIN
MENDAPAT YANKES (JIWA)
%
1 2 3 4 5 6 7- - #DIV/0!- - #DIV/0!
TABEL 62
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTATAHUN 2006
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANREALISASI ANGGARAN
KESEHATANRupiah % Rupiah %
1 3 4 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:1 APBD KAB/KOTA #DIV/0! #DIV/0!2 APBD PROPINSI #DIV/0! #DIV/0!3 APBN #DIV/0! #DIV/0!4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) #DIV/0! #DIV/0!5 SUMBER PEMERINTAH LAIN #DIV/0! #DIV/0!
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN - #DIV/0! - #DIV/0!
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KES THD APBD KAB/KOTA #DIV/0! #DIV/0!
ANGGARAN KES PERKAPITA #DIV/0! #DIV/0!
PELAYANAN GAKIN
NO SUMBER BIAYA
2
NO KECAMATANJUMLAH KK
MISKIN (KK)
PUSKESMASJUMLAH ANGGOTA
KK MISKIN (JIWA)
format tabel profil kesehatan propinsi 06Page 168
TABEL 63JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA TAHUN 2006
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH KETERANGAN1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RSU2 RSJ3 RSB4 RS LAIN5 PUSKESMAS6 PUSTU7 PUSKESLING8 POSYANDU9 POLINDES
10 RB11 BP/KLINIK12 APOTIK13 TOKO OBAT14 GFK15 INDUSTRI OBAT TRADISIONIL16 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONIL17 PRAKTEK DOKTER BERSAMA18 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN20 BPS (BIDAN PRAKTEK SWASTA)
TABEL 64
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITTAHUN 2006
KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
DIRAWAT1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
NDRBOR LOS TOI GDR
JUMLAH PASIENJUMLAH HARI PERAWATAN
BTO
NO
NO NAMA RS [a]TIPE RUMAH
SAKIT
JUMLAH TEMPAT TIDUR
FASILITAS KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
format tabel profil kesehatan propinsi 06Page 169
Kab/Kota Penyakit Jumlah Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas
Lampung Timur Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 71.342 Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 244.574 1Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 18.972 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 43.634 4Penyakit tekanan darah tinggi 16.444 Penyakit tekanan darah tinggi 52.147 3Diare (termasuk tersangka kolera) 13.628 Diare (termasuk tersangka kolera) 54.174 2Asma 6.369 Asma 20.699 8Karies Gigi 5.647 Karies Gigi 12.192 Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal 5.531 Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal 19.436 9Penyakit mata lain-lain 5.364 Penyakit mata lain-lain 18.527 10Infeksi penyakit usus yang lain 4.896 Infeksi penyakit usus yang lain 17.411 Infeksi teliga tengah 4.402 Infeksi teliga tengah 6.758
Lampung Barat Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 13.718 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 24.979 6Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 7.614 Penyakit lainnya 29.655 5Penyakit TD tinggi 6.153 Malaria klinis 7.716 Penyakit lainnya 5.377 Penyakit kulit alergi 20.513 7Malaria klinis 4.701 penyakit kulit infeksi 10.894 Diare (termasuk tersangka kolera) 4.007 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian bawah 2.111 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 3.117 Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya 5.168 Penyakit kulit alergi 2.968 Scabies 6.834 penyakit kulit infeksi 2.494 Disentri 5.825 Infeksi penyakit usus yang lain 2.465 Kecelakaan dan ruda paksa 3.842
Tulang Bawang Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian bawah 2.111 Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya 7.268 Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya 2.090 Penyakit kecacingan 4.848 Scabies 1.899 Pneumonia 2.874 Disentri 1.770 Infeksi mastoid (mastoiditis) 2.726 Kecelakaan dan ruda paksa 1.901 Penyakit kelamin lainnya 2.470 Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya 4.250 Ginggivitis dan penyakit periodental 12.032 Penyakit kecacingan 3.649 Penyakit kulit karena jamur 4.311 Pneumonia 2.874 Bronkhitis 5.327 Infeksi mastoid (mastoiditis) 2.726 Penyakit saluran pernafasan bagian atas 35696Penyakit kelamin lainnya 2.470 Penyakit kulit dan jaringan sub kutan 11.983
Lampung Tengah Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 85.248 Penyakit infeksi pada usus 7265Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 25.991 Gangguan neurotik 2.251 Diare (termasuk tersangka kolera) 17.474 Cacar Air 1.340 Penyakit TD tinggi 16.122 Tonsilitis 1.641 Infeksi penyakit usus yang lain 10.050 Cacar Air 1.340 Asma 7.877 Tonsilitis 1.641 Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal 7.060 Penyakit mata lain-lain 7.037 Data 10 Besar Penyakit di PuskesmasKaries Gigi 6.545 Ginggivitis dan penyakit periodental 5.986 Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 244.574 46,29 1
Lampung Utara Penyakit kulit karena jamur 3.429 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 43.634 8,26 4Bronkhitis 3.124 Penyakit tekanan darah tinggi 52.147 9,87 3Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya 3.078 Diare (termasuk tersangka kolera) 54.174 10,25 2Ginggivitis dan penyakit periodental 3.051 Asma 20.699 3,92 8Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya 3.018 Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal 19.436 3,68 9Scabies 2.689 Penyakit mata lain-lain 18.527 3,51 10Infeksi teliga tengah 2.356 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 24.979 4,73 6Disentri 2.180 Penyakit lainnya 29.655 5,61 5Kecelakaan dan ruda paksa 1.941 Penyakit kulit alergi 20.513 3,88 7Asma 1.884 528.338
Metro Penyakit saluran pernafasan bagian atas 35.696 Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 31.513 Penyakit lainnya 18.810 Penyakit kulit dan jaringan sub kutan 11.983 Penyakit infeksi pada usus 7.265 Penyakit kulit alergi 5.659 penyakit kulit infeksi 5.173 Diare (termasuk tersangka kolera) 5.040 Ginggivitis dan penyakit periodental 2.995 Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal 2.831
Lampung Selatan Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 35.349 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 18.464 penyakit kulit infeksi 14.671 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 12.511 Penyakit kulit alergi 9.899 Diare (termasuk tersangka kolera) 9.739 Penyakit TD tinggi 9.330 Asma 4.569 Penyakit mata lain-lain 4.234 Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal 4.014
Way Kanan Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 7.404 Penyakit lainnya 5.468 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 4.854 Diare (termasuk tersangka kolera) 4.286 Penyakit TD tinggi 4.098 penyakit kulit infeksi 3.227 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 3.081 Malaria klinis 3.015 Penyakit kulit alergi 1.987 Penyakit mata lain-lain 1.892
Tanggamus Gangguan neurotik 2.251 Scabies 2.246 Bronkhitis 2.203 Disentri 1.875 Cacar Air 1.340 Tonsilitis 1.641 Penyakit kecacingan 1.199 Cacar Air 1.340 Tonsilitis 1.641 Penyakit kulit karena jamur 882
Bandar Lampung -