proyek akhir hardiansyah nugraha

148
Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan Hotel Bandung Pada Tahun 2016 Service Quality Front Office in The Papandayan Hotel Bandung 2016 PROYEK AKHIR Hardiansyah Nugraha 6707148106 PROGRAM STUDI D3 PERHOTELAN FAKULTAS ILMU TERAPAN

Upload: hardiansyah-nugraha

Post on 10-Apr-2017

121 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan Hotel Bandung Pada Tahun 2016

Service Quality Front Office in The Papandayan Hotel Bandung 2016

P R O Y E K A K H I R

Hardiansyah Nugraha

6707148106

PROGRAM STUDI D3 PERHOTELAN

FAKULTAS ILMU TERAPAN

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG, 2016

Page 2: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Untuk Keluarga Tersayang dan Liliew Tercinta

i

Page 3: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LEMBAR PENGESAHAN PROYEK AKHIR

Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan Hotel Bandung Pada

Tahun 2016

Penulis

Hardiansyah Nugraha

NIM 6707148106

Pembimbing I

Ersy Ervina.,S.Sos.,MM.Par

NIP 15801735-1

Pembimbing II

Drs. Riza Taufiq

NIP 15631609-1

Ketua Program Studi

Ersy Ervina.,S.Sos.,MM.Par

NIP 15801735-1

Tanggal Pengesahan: 28 Juli 2016

ii

Page 4: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Proyek Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (Ahli Madya, Sarjana, Magister dan Doktor), baik di Fakultas Ilmu

Terapan Universitas Telkom maupun di perguruan tinggi lainnya;

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan

pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing atau tim promotor atau penguji;

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat cuplikan karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang

dan dicantumkan dalam daftar pustaka;

4. Saya mengijinkan karya tulis ini dipublikasikan oleh Fakultas Ilmu Terapan

Universitas Telkom, dengan tetap mencantumkan saya sebagai penulis; dan

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pada kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma yang berlaku di

Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom.

Bandung, 26 Juli 2016

Pembuat pernyataan,

Hardiansyah Nugraha

iii

Page 5: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir

yang berjudul “Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan Hotel Bandung Pada

Tahun 2016”.

Terwujudnya Proyek Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua tercinta Bapak Dadan Oswara, Ibu Siti Hariyati, dan Bapak Sunarya, Ibu

Siti Nuraeni selaku Orang tua angkat, maupun adik-adik yang selalu memberikan

dukungan baik moril atau materil kepada peneliti.

2. Ibu Ersy Ervina.,S.Sos.,MM.Par selaku Kaprodi D3 Perhotelan Universitas Telkom,

sekaligus dosen pembimbing yang selalu memberikan pengarahan dan

pencerahan kepada penulis terkait penyelesaian Proyek Akhir.

3. Bapak Drs. Riza Taufiq selaku Dosen Wali Prodi Perhotelan Kelas D3PH-3803 yang

selalu memberikan arahan kepada penulis terkait penyelesaian Proyek Akhir.

4. Putri Maya Mentari yang selalu memberikan inspirasi, dan semangat kepada

peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Kepada seluruh Dosen Telkom University Prodi Perhotelan yang tidak bisa saya

sebutkan namanya satu–persatu, yang telah mengajari penulis ilmu–ilmu yang

bermanfaat bagi penulis khususnya dibidang Pariwisata Perhotelan.

6. Janitra Rizky Pratama, Dian Eka Lugina, Dwikky Nugraha, Wrindha Iyana Herawan,

Ryan Dinansyah Mufty, Rizal Nurfalah, Wendy, Hagi Cakamara, M. Rahadin Hafizh,

Hafid Balaputra Dewa, Akbar Firmansyah, Septian Nur Ihsan, Helmi Ahmad

Fadilah, Muhammad Firman Ramdani, kalian sungguh luar biasa, teman

seperjuangan, teman bercanda, teman berbagi cerita baik itu sedih ataupun

senang.

7. SUNDA WIBAWA perkumpulan anak-anak sunda Manajemen Pemasaran, tetap

solid, kompak dan maju selalu.

iv

Page 6: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

8. Kepada seluruh rekan–rekan satu perjuangan Telkom University Prodi Perhotelan,

terimakasih atas seluruh waktu, canda, tawa serta motivasinya dan semoga kita

bisa insan yang unggul dan mampu bersaing di Dunia Pariwisata khususnya

dibidang Perhotelan.

Peneliti menyadari bahwa Proyek Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan

demi perbaikan-perbaikan ke depan.

Bandung, 31 Mei 2016

Peneliti,

Hardiansyah Nugraha

v

Page 7: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

ABSTRAK

Kualitas pelayanan di The Papandayan Hotel Bandung dalam Department Front Office masih memiliki kekurangan dengan terbuktinya masih banyak keluhan yang diberikan konsumen terhadap kualitas pelayanan hotel. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Service Quality (X), Tangibles (X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy (X5) pada kantor depan. Serta mengatahui dimensi kualitas pelayanan mana yang paling dominan. Metode yang digunakan ialah metode Analisis Deskriptif dengan teknik pengumpulan data Kuisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tangibles di The Papandayan Hotel sangat tinggi dengan persentase 81,87%. Reliability diperoleh persentase sebesar 79,12%, persentase tersebut menunjukan bahwa Reliability tinggi. Responsiveness diperoleh persentase 79,25%, persentase tersebut menunjukan bahwa Responsiveness tinggi. Assurance diperoleh persentase 78,37%, persentase tersebut menunjukan bahwa Assurance tinggi. Empathy diperoleh persentase sebesar 77,75%, persentase tersebut menunjukan bahwa Empathy tinggi. Kesimpulannya ialah bahwa Service Quality di The Papandayan Hotel Bandung sudah baik dengan persentase total 79,27%, namun perlu ditingkatkan kembali pada dimensi kualitas pelayanan Empathy dengan cara memberikan perhatian penuh terhadap tamu serta sungguh-sungguh mengutamakan pelanggan.

Kata Kunci: Service Quality, Front Office

vi

Page 8: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

ABSTRACT

Quality of service at The Papandayan Hotel Bandung in Front Office Department still has shortcomings with evidence of the many complaints of consumers on the quality of hotel services. This study aims to measure Service Quality (X), Tangibles (X1), Reliability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4), Empathy (X5) at the front office. And to known the dimensions of service quality which are the most dominant. The method used is descriptive analysis method with data collection questionnaire. The results showed that Tangibles at The Papandayan Hotel is very high with a percentage of 81.87%. Reliability obtained a percentage of 79.12%, shows that the percentage of high reliability. Responsiveness obtained by percentage of 79.25%, shows that the percentage of high responsiveness. Assurance obtained by percentage of 78.37%, shows that the percentage of high assurance. Empathy obtained a percentage of 77.75%, shows that the percentage of high empathy. The conclusion is that the Service Quality at The Papandayan Hotel Bandung is well with the total percentage of 79.27%, but it should be scaled back in service quality dimensions Empathy by giving full attention to the guests and truly put the customer.

Keywords: Service Quality, Front Office

vii

Page 9: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PROYEK AKHIR..............................................................................ii

PERNYATAAN.....................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv

ABSTRAK............................................................................................................................vi

ABSTRACT.........................................................................................................................vii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xi

DAFTAR TABEL..................................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................4

1.4.1 Teoritis........................................................................................................4

1.4.2 Praktis.........................................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................6

2.1 Hotel...................................................................................................................6

2.2 Front Office.........................................................................................................6

2.2.1 Definisi Front Office....................................................................................6

2.2.2 Peranan Front Office...................................................................................7

2.2.3 Bagian-bagian Front Office.........................................................................8

2.3 Jasa...................................................................................................................10

2.3.1 Definisi Jasa..............................................................................................10

2.3.2 Karakteristik Jasa......................................................................................10

1. Intangibility (tidak berwujud)...............................................................................11

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)................................................................12

viii

Page 10: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

3. Variability (bervariasi)..........................................................................................12

4. Perishability (mudah lenyap)................................................................................13

2.5 Kualitas Pelayanan............................................................................................14

2.5.1 Definisi Kualitas Pelayanan.......................................................................14

2.5.2 Dimensi Kualitas Pelayanan......................................................................15

1. Tangibles (Berwujud)...........................................................................................16

2. Reliability (Reliabilitas).........................................................................................16

3. Responsiveness (Ketanggapan).............................................................................16

4. Assurance (Jaminan dan Kepastian).....................................................................16

5. Emphaty (Empati).................................................................................................17

2.6 Penelitian Terdahulu........................................................................................18

2.7 Kerangka Pemikiran..........................................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................25

3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................25

3.2 Operasional Variabel........................................................................................25

3.2.1 Sumber Operasional Variabel...................................................................26

3.2.2 Skala Operasional.....................................................................................27

3.3 Tahapan Penelitian Kualitatif............................................................................28

3.4 Populasi Sampel...............................................................................................30

3.4.1 Populasi....................................................................................................30

3.4.2 Sampel......................................................................................................31

3.4.3 Teknik Sampling.......................................................................................32

3.5 Pengumpulan Data...........................................................................................32

3.5.1 Sumber Data.............................................................................................32

3.5.2 Metode Pengumpulan Data.....................................................................33

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................................34

3.6.1 Uji Validitas...............................................................................................34

3.6.2 Uji Reliabilitas...........................................................................................36

ix

Page 11: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

3.7 Teknik Analisis Data..........................................................................................38

3.7.1 Analisis Deskriptif.....................................................................................38

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN.....................................................................................41

4.1 Profil Singkat Hotel...........................................................................................41

4.1.1 Sejarah Perusahaan..................................................................................41

4.1.3 Departemen yang di teliti.........................................................................45

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian............................................................................48

4.2.1 Karakteristik Responden...........................................................................48

4.2.2 Hasil Penelitian.........................................................................................52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................66

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................66

5.2 Saran................................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 12: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Four Services Characteristics........................................................................11

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran.....................................................................................23

Gambar 3.1 Prinsip dan Cara Kerja Penelitian Kualitatif..................................................28

Gambar 3.2 Persentase Dalam Garis Kontinum..............................................................40

Gambar 4.1 The Papandayan Hotel.................................................................................41

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kantor Depan The Papandayan Hotel Bandung...........47

Gambar 4.3 Jenis Kelamin...............................................................................................48

Gambar 4.4 Usia..............................................................................................................49

Gambar 4.5 Pendidikan Terakhir.....................................................................................49

Gambar 4.6 Pekerjaan.....................................................................................................50

Gambar 4.7 Pendapatan.................................................................................................51

Gambar 4.8 Frekuensi Menginap....................................................................................51

Gambar 4.9 Garis Kontinum Variabel Service Quality (X1)...............................................55

Gambar 4.10 Garis Kontinum Tangibles (X1)...................................................................57

Gambar 4.11 Garis Kontinum Reliability (X2)...................................................................59

Gambar 4.12 Garis Kontinum Responsiveness (X3)..........................................................61

Gambar 4.13 Garis Kontinum Assurance (X4)..................................................................63

Gambar 4.14 Garis Kontinum Empathy (X5)....................................................................65

xi

Page 13: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Hotel Di Jawa Barat Tahun 2013.................................................1

Tabel 2.1 Service Quality Attributes.................................................................................17

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................................19

Tabel 3.1 Operasional Variabel.......................................................................................26

Tabel 3.2 Desain Pengukuran Skala Likert.......................................................................28

Tabel 3.3 Interval Koefisien.............................................................................................34

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Terhadap 30 Responden......................................................36

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap 30 Responden..................................................38

Tabel 3.6 Kriteria Interprestasi Skor................................................................................39

Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Untuk Variabel Service Quality (X).......................................53

Tabel 4.2 Rekapitulasi Skor Untuk Tangibles (X1)............................................................56

Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Untuk Reability (X2)..............................................................58

Tabel 4.4 Rekapitulasi Skor Untuk Responsiveness (X3)...................................................60

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Untuk Assurance (X4)...........................................................62

Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Untuk Empathy (X5).............................................................64

xii

Page 14: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian

LAMPIRAN 2 Rekapan Identitas Responden

LAMPIRAN 3 Repakan Tabulasi Hasil Kuisioner (Skala Ordinal)

LAMPIRAN 4 Rekapan Guest Comment

LAMPIRAN 5 Surat Pengakuan Penelitian

xiii

Page 15: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena menyediakan

fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman serta jasa-jasa lainnya

untuk umum yang tinggal sementara waktu dan dikelola secara komersial (Sihite,

2000:53). Sejalan dengan perkembangan jaman, usaha perhotelan tidak hanya sekedar

menyediakan fasilitas penginapan, makanan, dan minuman saja, tetapi sudah

berkembang ke pemenuhan kebutuhan lainnya seperti terapi, hiburan, olahraga, dan

rekreasi. Perkembangan hotel ini dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan wisata di

suatu daerah. Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki tempat

wisata yang beragam. Bertambahnya tempat wisata di Bandung diikuti dengan semakin

banyak munculnya hotel-hotel baru. Hal ini diperkuat dengan data dari Badan Pusat

Statistik tahun 2013 mengenai jumlah hotel di Jawa Barat sebagai berikut:

TABEL 1.1

Data Jumlah Hotel Di Jawa Barat Tahun 2013

Kota Jumlah Hotel

Kota Bogor 47Kota

Sukabumi 33

Kota Bandung 328

Kota Cirebon 43Kota Bekasi 19Kota Depok 10Kota Cimahi 4

Kota Tasikmalaya 34

Kota Banjar 10Sumber: www.bps.go.id

1

Page 16: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dengan banyaknya hotel di Bandung maka persaingan usaha perhotelan di

Bandung menjadi semakin ketat. Hal ini memacu setiap hotel untuk tetap bertahan dan

mampu bersaing dengan para kompetitornya. Kehadiran hotel-hotel baru di daerah

bandung membuat pemilik usaha perhotelan harus meningkatkan produktivitas sumber

daya pada usaha perhotelan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan

kepada pelanggan agar tamu dapat kembali lagi ke hotel.

The Papandayan Hotel Bandung merupakan hotel berbintang 5 yang berada di

Jalan Gatot Subroto No. 83 Bandung. Hotel ini memiliki jumlah kamar 172 dengan

macam-macam tipe kamar seperti Classic Room, Premiere Room, Ambassador Room,

The Suite dan Presidential Suite. Hotel The Papandayan memiliki fasilitas-fasilitas

layaknya bintang 5 seperti Pago restaurant, Cantigi fine dining, Ambassador lounge,

Mirten lounge, Edelweiss Spa, Swimming Pool, Fitness Center, Business Center,

Convention Hall, Laundry, dan The Deli. Hotel The Papandayan adalah hotel yang

mengedepankan kualitas pelayanan terhadap tamunya, kualitas pelayanan merupakan

hal yang mutlak bagi hotel The Papandayan. Hotel yang baik tentunya dapat

memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan atau melebihi

ekspektasinya. Salah satu departemen yang memiliki peranan yang penting yaitu

departemen Front Office. Departemen ini merupakan jantungnya sebuah hotel, karena

bagian front office merupakan bagian yang pertama kali dijumpai oleh tamu dan

merupakan pelayanan awal yang dirasakan oleh tamu. Tugas dari front office itu sendiri

merupakan bagian dimana yang bertugas menjual kamar. Dalam Operasional tentunya

front office tidak terlepas dari kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan dalam front office

adalah hal yang penting, karena front office merupakan bagian awal dari sebuah hotel

yang secara langsung berhadapan dengan tamu, tentunya apabila pelayanan dalam

front office baik akan memberikan kesan positif bagi tamu dan memudahkan prosedur

pada saat melayanani tamu.

Kualitas merupakan sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan. Artinya, kualitas

didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan atau konsumen terhadap produk atau

jasa yang diukur berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut (Wijaya, 2011:11). Jadi

kualitas pelayanan dalam kantor depan itu harus dapat memenuhi ekspektasi tamu

ataupun melebihi ekspektasi tamu tersebut. Dalam hal ini kualitas pelayanan kantor

2

Page 17: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

depan dapat diukur dimulai dari penampilan seorang karyawan resepsionis, fasilitas

kantor depan, attitude seorang resepsionis, cepat tanggap dalam kinerja, dan

sebagainya.

Kualitas pelayanan The Papandayan Hotel dalam Department Front Office masih

memiliki kekurangan dengan terbuktinya masih banyak keluhan yang diberikan

konsumen terhadap kualitas pelayanan hotel The Papandayan seperti pada tanggal 12

Oktober 2015 tamu mengeluh dengan pelayanan seorang resepsionis yang kurang

persiapan dalam menangani check-in tamu, terbukti bahwa pada saat itu resepsionis

belum mempersiapkan berkas-berkas tamu yang akan datang pada hari itu, oleh karena

itu disaat tamu hadir ke hotel, pihak resepsionis masih harus mencari berkas reservasi

atas nama tamu tersebut, sehingga tamu merasa kecewa dikarenakan pelayanan yang

tidak cekatan yang akibatnya kamar tersebut yang seharusnya diberikan status vacant

ready masih dalam status vacant dirty (sumber: https://www.tripadvisor.co.id). Lalu

pada tanggal 25 Desember 2015 tamu yang datang ke The Papandayan Hotel kecewa

atas pelayanan seorang resepsionis dimana pada saat itu handling check-in memakan

waktu yang lama, sehingga tamu harus menunggu 1 jam hingga kamar telah siap untuk

tamu tersebut (sumber: https://www.tripadvisor.co.id).

Keluhan lainnya di The Papandayan Hotel adalah kurangnya Emphaty terhadap

permasalahan yang tamu hadapi di hotel yang sehingga disaat tamu complaint

mengenai fasilitas yang tidak sesuai dengan harapan konsumen menjadi kekecawaan

yang disebabkan kurangnya komunikasi yang baik dan tutur kata yang sopan santun

sehingga merasa kecewa dan bisa mengakibatkan tidak akan kembalinya tamu tersebut

ke The Papandayan Hotel.

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dalam satu karya ilmiah berupa Proyek Akhir yang berjudul:

“Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan Hotel Bandung”.

3

Page 18: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kualitas Pelayanan Front Office di The Papandayan Hotel?

2. Bagaimana Tangibles di Front Office The Papandayan Hotel?

3. Bagaimana Reliability di Front Office The Papandayan Hotel?

4. Bagaimana Responsiveness di Front Office The Papandayan Hotel?

5. Bagaimana Assurance di Front Office The Papandayan Hotel?

6. Bagaimana Empathy di Front Office The Papandayan Hotel?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Front Office di The Papandayan Hotel.

2. Untuk Mengetahui Tangibles di Front Office The Papandayan Hotel.

3. Untuk Mengetahui Reliability di Front Office The Papandayan Hotel.

4. Untuk Mengetahui Responsiveness di Front Office The Papandayan Hotel.

5. Untuk Mengetahui Assurance Front di Office The Papandayan Hotel.

6. Untuk Mengetahui Empathy Front di Office The Papandayan Hotel.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu teoritis dan praktis, sebagai berikut:

1.4.1 Teoritis

1. Bagi Jurusan Perhotelan

Penelitian ini sebagai bentuk penerapan ilmu-ilmu yang didapatkan di perkuliahan

dan sebagai bahan untuk menambah ilmu-ilmu di prodi perhotelan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dalam dunia perhotelan

sehingga meningkatkan kualitas diri dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

3. Bagi Peneliti Lebih Lanjut

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan reverensi dalam bidang yang sama

sehingga dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.

4

Page 19: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

1.4.2 Praktis

1. Penelitian ini sebagai masukan terhadap dunia perhotelan khususnya dibagian

Front Office dan umumnya untuk Hotel yang dimana untuk meningkatkan kualitas

pelayanan yang ada dihotel khususnya di Kota Bandung.

2. Sebagai salah satu strategi dalam mengembangkan dunia perhotelan.

5

Page 20: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hotel

Dalam pengertian maupun definisi hotel memiliki banyak arti, banyak

dikemukakan baik oleh para ahli, instansi, lembaga, maupun perorangan, karena sudut

pandang yang berbeda. Namun pada intinya semuanya memiliki arti yang sama yaitu

suatu akomodasi yang menyediakan tempat istirahat, makan dan minum serta

pelayanan yang ditawarkan oleh hotel tersebut.

Menurut Sulastiyono (2011:5) hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh

pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar

untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar

dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya

perjanjian khusus.

Menurut Endar Sugiarto dan Sri Sulartiningrum dalam buku Larasati (2016:6) hotel

adalah usaha akomodasi yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas

penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut: Jasa penginapan,

Pelayanan makanan dan minuman, Pelayanan barang bawaan, Pencucian pakaian,

Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

Pengertian hotel menurut Sulastiyono (2011:6) adalah "Suatu jenis akomodasi

yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang

dikelola secara komersial.

2.2 Front Office

2.2.1 Definisi Front Office

Menurut Agusnawar (2004:3) kantor depan sering disebut juga Front Office.

Sesuai dengan artinya, Departemen atau bagian yang berada di depan atau lobi sebuah

hotel agar mudah Nampak dan ditemui oleh para tamu. Di kantor depan inilah tamu

akan disambut pada saat kedatangannya (Check-in) dan diucapkan selamat datang dan

berpisah saat tamu akan berangkat (Check-out). Istilah lain untuk front office juga sering

6

Page 21: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

digunakan dengan kata Front Desk, Registration Desk, Reception Desk. Istilah-istilah ini

pada dasarnya memiliki arti dan maksud yang sama hanya saja sebutannya saja yang

berbeda.

Menurut Larasati (2016:47) Front Office Department adalah bagian yang pertama

kali bertemu tamu yang berkunjung ke hotel dan bagian yang terakhir bertemu tamu

juga saat tamu akan meinggalkan hotel. Sehingga kesan pertama tamu tentang

citra/kondisi hotel akan diperoleh disini, sehingga pengalaman tamu yang mengesankan

akan pelayanan, keramahtamahan, keunikan hotel akan menambah kesan positif dan

dapat membawa mereka untuk berkunjung kembali serta mereka akan

merekomendasikan kepada orang lain (saudara, teman, relasi, dan lainnya).

Hotel dan front office tetap berusaha untuk menjaga kualitas pelayanan dengan

sangat baik, sehingga akan tertanam di dalam hati pelanggan dan pada akhirnya

pelanggan akan mengikuti dengan kesetiaannya yang akan selalu diberikannya.

Kesetiaan diperoleh melalui kepuasan yang diterima seiring berjalannya waktu dan

usaha (Rahmayanti, 2010:13), oleh karena itu setiap pelayanan saat tamu (Check-in),

terakhir kali tamu (Check-out) atau pada saat berhadapan dengan tamu setiap

prosedurnya maupun pelayanan terhadap konsumen harus diperhatikan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa front office adalah

bagian yang berada didepan atau lobi yang pertama kali bertemu tamu dan terakhir

bertemu tamu juga saat tamu akan meninggalkan hotel yang dimana tugas front office

adalah melayani tamu pada saat check-in, check-out, maupun lainnya dengan

mengedepankan pelayanan atau service.

2.2.2 Peranan Front Office

Menurut Agusnawar (2004:9) Kantor depan atau front office salah satu

departemen yang ada didalam hotel yang secara operasional berhubungan langsung

dengan tamu. Karena itu, kantor depan sering disebut bagian yang merupakan jantung

sebuah hotel atau pusat kegiatan hotel yang sangat berperan besar dalam

operasionalnya. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa betapa pentingnya sebuah

kantor depan hotel dalam mengutamakan pelayanannya terhadap tamu.

7

Page 22: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Ada beberapa peran kantor depan dalam sebuah hotel, diantaranya adalah:

1. Kantor depan merupakan kesan pertama sekaligus kesan terakhir bagi tamu.

2. Orang yang mampu menjual hotel.

3. Koordinator kegiatan pelayanan hotel.

4. Sumber informasi hotel.

5. Pendapatan hotel.

2.2.3 Bagian-bagian Front Office

Menurut Agusnawar (2004:3) Umumnya front office dalam hotel besar memiliki

beberapa bagian yang memiliki tugas dan kewajiban masing-masing, namun merupakan

bagian dari front office tersebut. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

1. Reservation Section

Bagian ini mempunyai tugas menerima semua pesanan kamar, serta mencatatnya

ke dalam formulir (reservation form) yang telah disediakan hotel, yang berisikan

data seperti nama tamu yang akan menginap, alamat tamu, tanggal tiba dan

tanggal berangkat. Pesanan kamar dapat terjadi dari beberapa sumber seperti:

Biro perjalanan (travel agent), biro penerbangan (airline), perusahaan (company),

perorangan (individual), dan lain-lain.

2. Reception section

Bagian ini bertugas di depan hotel (lobby) yang sehari-harinya berhubungan

langsung dengan tamu. Petugas inilah yang pertama kali menerima kedatangan

tamu untuk diberikan kamar sesuai dengan pesanan yang telah ada. Tamu yang

datang akan diberikan kartu pendaftaran (registration card) untuk diisi dan

dikonfirmasi dengan pesanan, kemudian barulah dapat diberikan kepada tamu.

3. Uniform Service

Bagian ini berada dibawah pimpinan Bell Captain yang bertanggung jawab kepada

Front Office Manager. Untuk hotel besar posisi Bell Captain ini sering di

tempatkan setalah Chief Concierge. Adapun tugas dan tanggung jawabnya dapat

dikatakan sama, hanya saja Chief Concierge membawahi beberapa Bell Captain.

8

Page 23: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

4. Information Section

Informasi ini merupakan salah satu seksi penting di kantor depan yang bertugas

memberikan keterangaan-keterangan yang diperlukan tamu. Petugas

informationist harus selalu siap dengan pelayanan yang dibutuhkan oleh tamu

hotel yang menginap atau orang lain yang tidak menginap di hotel, dan juga harus

siap dengan data yang akurat untuk menghindari kekeliruan yang bisa

menurunkan citra hotel sendiri.

5. Telephone Operation Section

Bagian ini biasanya bertugas sebagai berikut:

a. Melayani penyambungan lokal maupun internasional, baik untuk staf

maupun untuk tamu.

b. Melaksanakan wake-up call (membangunkan tamu melalui telepon) sesuai

dengan pesanan tamu.

c. Membuat bill untuk sambungan telepon yang harus dikenakan biaya, untuk

selanjutnya dikirim ke bagian Front Office Cashier agar dicatat kedalam

rekening tamu yang bersangkutan. Hal serupa juga dilakukan untuk

pengiriman telex dan facsimile.

6. Guest Relation Officer Section

Bagian ini bertugas menangani para tamu penting (very important person),

menangani keluhan tamu serta melakukan courtesy call kepada setiap tamu yang

ada dalam kamar terutama tamu VIP. Petugas GRO (guest relation officer) selalu

berada di area lobby hotel. Hal ini untuk memudahkan memberi pelayanan

kepada tamu.

7. Business Center Section

Umumnya bagian ini beroperasi 24 jam di hotel. Tugas dan tanggung jawabnya

adalah memberi pelayanan kepada tamu yang membutuhkan sekretaris,

mengirim facsimile, surat, dan keperluan kantor lainnya. Umumnya seksi ini

berada di dalam operasional front office di bawah tanggung jawab Front Office

Manager.

8. Front Office Cashier Section

9

Page 24: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Mencatat semua fasilitas yang digunakan oleh tamu, menerima pembayaran dari

tamu, dan selanjutnya membuat laporan atas hasil kerja selama bertugas dalam

shift itu. Oleh karena itu tugas seksi ini berkecimpung dengan uang, maka

tanggung jawab lebih banyak dikontrol oleh Chief Accountant.

2.3 Jasa

2.3.1 Definisi Jasa

Pengertian jasa menurut Kotler dan Armstrong (2012:248) adalah merupakan

sebuah aktivitas yang diasosiasikan dengan elemen intangibility (sesuatu yang abstrak)

dimana didalamnya terjadi interaksi antara konsumen dengan penyedia jasa tetapi tidak

berakibat terhadap suatu kepemilikan. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan

pada satu produk fisik. Menurut Zeithaml et al. (2009:4) menyatakan bahwa, jasa adalah

suatu kegiatan ekonomi yang output-nya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan

waktu produksi dan memberikan nilai tambah (kenikmatan, hiburan, santai, sehat)

bersifat tidak berwujud.

Menurut Christopher H. Lovelock dalam buku Larasati (2016:88) bahwa definisi

dari jasa adalah “Service is performance rather than a thing. But service, being intangible

and ephemeral are experienced rather than owned: customer participated actively in the

process of servicecreation, delivery, and consumption”. Pengertian dari definisi diatas

adalah bahwa jasa itu lebih merupakan penampilan kinerja dibanding sebagai suatu

benda, dan karena jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud maka jasa hanyalah

dirasakan dan dialami bukan dimiliki. Pelanggan diharapkan dapat terlibat secara aktif

dalam proses penciptaan pelayanan, delivery, dan pemakaian jasa tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu aktivitas yang tidak berwujud namun

dapat dirasakan atau dialami tanpa dimiliki dan untuk merasakan jasa harus ada

interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan atau tamu.

2.3.2 Karakteristik Jasa

Sebagai salah satu bentuk produk, jasa dapat didefinisikan sebagai “Setiap

tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang

10

Page 25: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu” (Kotler dan Keller, 2012).

Seorang penyedia layanan harus paham 4 Karakteristik jasa: intangibility,

inseparability, variability, and perishability (lihat Gambar 2.1).

Karakteristik jasa terbagi menjadi 4, Intangibility, Inseparability, Variability,

Perishability (Kotler et al, 2014:36), akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Intangibility (tidak berwujud)

Intangibility berarti bahwa layanan yang tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

“Intangibility unlike physical products, intangible products cannot be seen, tasted,

felt, heard, or smelled before they are purchased. Hospitallity and travel industry products are experiential only. And we do not know the quality of the product until after we have experienced it. Likewise, a family planning a vacation will not know if the

11

Intangibility

Jasa tidak dapat dilihat,

dicicipi, dirasakan,

didengar, atau berbau

sebelum dibeli

Inseparability

Jasa tidak dapat

dipisahkan dari

penyedia mereka

Inseparability

Kualitas pelayanan

tergantung pada siapa

yang memberi, kapan, di

mana, dan bagaimana

Perishability

Pelayanan tidak dapat

disimpan dan digunakan

nanti

SERVICES

GAMBAR 2.1

Four Services Characteristics

Sumber: Kotler et al. (2014:36)

Page 26: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

destination for their vacation and the choice of their resort was a good one until they have had their vacation experience” (Kotler et al, 2014:36).

Dapat diartikan Intangibility tidak seperti produk fisik, produk intangible tidak

dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau berbau sebelum mereka dibeli.

Perhotelan dan biro perjalanan adalah produk yang di alami saja. Dan kita tidak akan

mengetahui kualitas produk sampai mengalaminya. Demikian juga, keluarga yang

merencanakan liburan tidak akan tahu apakah tujuan liburan mereka dan tempat

peristirahatan itu bagus sampai mereka telah mengalami liburan mereka.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Inseparability berarti bahwa jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama

dan tidak dapat dipisahkan dari penyedia mereka.

“Physical products are produced, then stored, later sold, and still later consumed. In contrast, hospitality products are first sold and then produced and consumed at the same time. In most hospitality services, both the service provider and the customer must be present for the transaction to occur. Inseparability means both the employee and the customer are often part of the product. The food in a restaurant may be outstanding, but if the employee serving the food to the customer has a poor attitude or provides inattentive service, customers will not be satisfied with their experience” (Kotler et al, 2014:36).

Dapat diartikan bahwa produk fisik yang diproduksi, kemudian disimpan,

kemudian dijual, dan masih kemudian dikonsumsi. Sebaliknya, produk perhotelan

pertama kali dijual dan kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama.

Dalam jasa perhotelan, baik penyedia layanan dan pelanggan harus hadir agar transaksi

terjadi. Ketidakterpisahan baik karyawan dan pelanggan sering kali menjadi bagian dari

produk. Sebagai contoh mungkin makanan di restoran luar biasa, tetapi jika karyawan

yang melayani makanan untuk pelanggan memiliki sikap buruk atau menyediakan

layanan yang lalai, maka pelanggan tidak akan puas dengan pengalaman mereka.

3. Variability (bervariasi)

Variability berarti bahwa jasa dapat sangat tergantung pada siapa yang

menyediakan jasa, kapan, dimana, dan bagaimana.

12

Page 27: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

“Services are highly variable. Their quality depends on who provides them and when and where they are provided. There are several causes of service variability. Services are produced and consumed simultaneously, which limits quality control. Fluctuating demand makes it difficult to deliver consistent products during periods of peak demand. The high degree of contact between the service provider and the guest means that product consistency depends on the service provider’s skills and performance at the time of the exchange. A guest can receive excellent service one day and mediocre service from the same person next day. In case of mediocre service, the service person may not have felt well of perhaps experienced an emotional problem. Lack of communication and heterogeneity of guest expectations also lead to service variability. A restaurant customer ordering a medium steak may expect it to be cooked all the way through, where as the person working on the broiler may define medium as having a warm pink center. The guest will be disappointed when he or she cuts into the steak and sees pink meat” (Kotler et al, 2014:36).

Dapat diartikan Layanan sangat bervariasi. Kualitas mereka tergantung pada siapa

yang menyediakan dan kapan dan di mana mereka disediakan. Ada beberapa penyebab

variabilitas layanan. Jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, yang dibatasi

dengan kualitas kontrol. Berfluktuasi permintaan membuat sulit untuk memberikan

yang konsisten yang dihasilkan selama periode permintaan puncak. Tingginya tingkat

kontak antara penyedia layanan dan tamu berarti bahwa konsistensi produk tergantung

pada keterampilan dan kinerja penyedia layanan pada saat pertukaran. Seorang tamu

dapat menerima pelayanan suatu hari dan layanan biasa-biasa saja dari orang yang sama

di hari berikutnya. Dalam hal pelayanan biasa-biasa saja, pelayan mungkin tidak merasa

baik dari mungkin mengalami masalah emosional. Kurangnya komunikasi dan

heterogenitas harapan tamu juga menyebabkan variabilitas layanan. Seorang pelanggan

restoran memesan steak menengah dapat berharap untuk dimasak, sedangkan orang

yang bekerja pada alat pemanggang mungkin mendefinisikan kalau medium itu memiliki

pusat merah muda di tengahnya. Tamu akan kecewa ketika dia memotong steak dan

melihat daging merah muda di bagian tengahnya.

4. Perishability (mudah lenyap)

Perishability berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk kemudian dijual atau

digunakan.

“Services cannot be stored. A 100-room hotel that sells only 60 rooms on a particular night cannot inventory the 40 unused rooms and then sell 140 rooms the next

13

Page 28: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

night. Revenue lost from not seling those 40 rooms is gone forever. Because of service perishability, airlines and some hotels charge guests holding guaranteed reservations when they fail to arrive. Some hotels will often sell hotel rooms at a very low rate rather let them go unsold. Because of inseparability, this can cause a problems. Often times, the discounted rate brings in a different type of customers that is not compatible with the hotel’s normal customer. For example, on luxury hotel that normally sold rooms for $300 placed rooms on Priceline’s (opaque channel) for $80. The guest paying $80 a night may be a leisure customer, partying in his or her room at night while the regular hotel guest during the week are business customers. These customers may have a poor experience because of the discounted customers” (Kotler et al, 2014:36).

Dapat diartikan Jasa tidak dapat disimpan. Jika 100 kamar hotel dan yang dijual

hanya 60 kamar pada malam tertentu maka 40 kamar yang tidak terpakai tidak dapat

disimpan, dan kemudian menjual 140 kamar pada malam berikutnya. Pendapatan akan

hilang selamanya karena tidak menjual 40 kamar tersebut. Karena pelayanan mudah

lenyap, seperti penerbangan dan beberapa hotel mengenakan biaya pemesanan pada

tamu sebagai jaminan ketika mereka gagal untuk datang. Beberapa hotel seringkali

menjual kamar hotel pada harga yang sangat rendah dibandingkan membiarkannya

tidak terjual sama sekali. Karena tidak dapat dipisahkan, maka ini dapat menyebabkan

masalah. Seringkali, harga diskon membawa berbagai jenis pelanggan yang tidak sesuai

dengan pelanggan biasanya pada hotel tersebut. Sebagai contoh, pada hotel mewah

yang biasanya menjual kamar dengan harga $300 mencantumkan pada daftar harganya

hanya $80. Tamu yang membayar $80 per malam mungkin hanya pelanggan sementara,

mereka menginap lebih dari satu orang di kamarnya per malam disaat tamu atau

pelanggan yang menginap dihotel selama satu minggu membayar dengan harga $300

per malamnya. Pelanggan ini akan memiliki pengalaman yang buruk karena tamu yang

lain mendapatkan diskon.

2.5 Kualitas Pelayanan

2.5.1 Definisi Kualitas Pelayanan

Menurut Kotler dan Keller (2012:153) kualitas adalah totalitas fitur dan

karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan

Chandra (2011:180), kualitas layanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan

yang diberikan mampu terwujud sesuai harapan pelanggan. Sama seperti yang telah

14

Page 29: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

diungkapkan oleh Tjiptono (2011:157), kualitas layanan itu sendiri ditentukan oleh

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai

dengan ekspektasi pelanggan. Menurut Tjiptono (2014:268) kualitas produk (baik barang

maupun jasa) berkontribusi besar pada kepuasan konsumen, retensi konsumen,

komunikasi gethok tular (word-of-mouth communication), pembelian ulang, loyalitas

konsumen, pangsa pasar, dan profitabilitas. Adapun menurut Parasuraman (1985) dalam

Tjiptono (2014:271) kualitas jasa didefinisikan sebagai penilai atau sikap global

berkenaan dengan superioritas suatu jasa.

Menurut Reid dan Bojanic (2010:54) Service quality is a perception from attitudes

formed by customers’ long-term, overall evaluations of performance. Service quality is

affected by all of the individuals who have contact with customers. If one employee

provides below-standard service or fails to satisfy the customer, a negative experience

could result. Therefore, it is important to understand the entire process of service

delivery that leads to customer perceptions of quality. Dapat diartikan Kualitas pelayanan

merupakan persepsi dari sikap yang dibentuk oleh-jangka panjang pelanggan, evaluasi

keseluruhan kinerja. Kualitas pelayanan dipengaruhi oleh semua individu yang memiliki

kontak dengan pelanggan. Jika seorang karyawan memberikan layanan di bawah standar

atau gagal untuk memuaskan pelanggan, pengalaman negatif dapat terjadi. Oleh karena

itu, penting untuk memahami seluruh proses pelayanan yang mengarah ke persepsi

kualitas pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah ukuran suatu pelayanan yang

dimana pelayanan tersebut dapat memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Jadi

apabila kualitas pelayanan suatu perusahaan baik, otomatis pelanggan akan merasa

puas dengan pelayanan tersebut dan apabila kualitas pelayanannya buruk, sudah tentu

tamu merasa tidak puas dengan pelayanan tersebut dikarenakan tidak dapat memenuhi

atau melebihi ekspektasi pelanggan.

2.5.2 Dimensi Kualitas Pelayanan

Zeithaml et al. (2009:111) mengidentifikasi bahwa ada lima dimensi kualitas

pelayanan (service quality) yang dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:

15

Page 30: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

1. Tangibles (Berwujud)

Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada

pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik

perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan

bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi

fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan

yang digunakan dalam (teknologi), serta penampilan pegawainya.

Dalam hal ini Tangibles dalam kantor depan hotel yaitu penampilan dari fasilitas

ataupun dari seorang resepsionis, sarana dan prasarana sistem informasi, maupun

kunci kamar yang menunjang dalam operasional kantor depan.

2. Reliability (Reliabilitas)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang

dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan

pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua

pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

Dalam hal ini resepsionis kantor depan harus dapat menjamin keakuratan data

seorang tamu pada saat proses check-in, kinerja yang baik dalam proses check-in,

check-out dan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi tamu.

3. Responsiveness (Ketanggapan)

Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat

(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang

jelas. Membiarkan pelanggan menunggu menciptakan persepsi yang negatif

dalam kualitas pelayanan.

Dalam hal ini ketika proses check-in maupun check-out seorang resepsionis harus

memberikan layanan yang cepat atau responsif kepada tamunya, karena

membuat tamu menunggu untuk waktu yang lama dapat memberikan persespsi

negatif pada kualitas pelayanan.

4. Assurance (Jaminan dan Kepastian)

Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan

untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini

16

Page 31: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),

kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan

sopan santun (courtesy).

Dalam hal ini baik seorang resepsionis yang bertugas di kantor depan maupun

bagian front office lainnya harus menciptakan rasa aman atau jaminan bagi tamu

seperti ketika tamu menitipkan barang di Concierge, maupun dalam hal

komunikasi seorang resepsionis harus berbicara dengan lemah lembut, baik,

sopan sehingga ketika berhadapan dengan tamu dan meciptakan rasa aman, dan

nyaman terhadap tamu

5. Emphaty (Empati)

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang

diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan mereka.

Hal ini mengharapkan bahwa suatu perusahaan memiliki pengertian dan

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Dalam hal ini seorang resepsionis pada saat berhadapan dengan tamu harus

memberikan perhatian individual agar tamu tidak merasa dibedakan walaupun

dalam hotel ada kategori tamu VIP, VVIP. Seorang resepsionis pun harus

memahami kebutuhan pelanggan pada saat tamu ingin menginap dihotel,

misalnya tamu yang datang ke hotel berkeluarga, seorang resepsionis harus

menawarkan tambahan Breakfast, Extra Bed yang sehingga tamu merasa

dimengerti dan diperhatikan kebutuhannya oleh hotel.

TABEL 2.1

Service Quality Attributes

Attribut Service Quality

Reliability (Realibilitas) Empathy (Empati)

a. Menyediakan jasa sesuai yang

dijanjikan.

b. Dapat diandalkan dalam

a. Memberikan perhatian secara

individual kepada para

pelanggan

17

Page 32: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

menangani masalah jasa

pelanggan.

c. Menyampaikan jasa secara benar

semenjak pertama kali.

d. Menyampaikan jasa sesuai dengan

waktu yang dijanjikan

e. Menyimpan catatan atau dokumen

tanpa kesalahan

b. Karyawan yang memperlakukan

pelanggan secara penuh

perhatian

c. Sungguh-sungguh

mengutamakan pelanggan

penuh perhatian

d. Karyawan yang memahami

kebutuhan pelanggan

e. Waktu beroperasi yang nyaman

Responsiveness (Daya Tanggap) Tangibles (Bukti Fisik)

a. Menginformasikan pelanggan

tentang kepastian waktu

penyampaian jasa

b. Layanan yang segera atau cepat

bagi pelanggan

c. Kesediaan untuk membantu

pelanggan

d. Kesiapan untuk membantu

pelanggan

a. Peralatan modern

b. Fasilitas yang berdaya Tarik

visual

c. Karyawan yang berpenampilan

rapid an professional

d. Materi-materi berkaitan

dengan jasa yang berdaya tarik

visual

Assurance (Jaminan)

a. Karyawan yang menumbuhkan rasa percaya pada pelanggan

b. Membuat pelanggan merasa aman sewaktu melakukan transaksi

c. Karyawan secara konsisten bersikap sopan

d. Karyawan yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan

Sumber: Kotler dan Keller (2013:396)

2.6 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti mencari beberapa referensi dari penelitian

sebelumnya baik itu jurnal ataupun skripsi dan TA, hal tersebut untuk mempermudah

penyelesaian Proyek Akhir, sebagai berikut:

18

(Sambungan)

Page 33: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

19

Page 34: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

TABEL 2.2

Penelitian Terdahulu

NoNama

Peneliti/Tahun

Judul

Penelitian

Metode

PenelitianPersamaan Perbedaan Temuan Hasil

1. Apriyani et al,

Jurnal Teknik

Industri, Vol. 1

No. 2, Juni 2013

Analisis

Pengaruh

Kualitas

Pelayanan

Terhadap

Loyalitas

Pelanggan

Jasa

Pengiriman

Pos Kilat

Khusus

a. Teknik

pengumpul

an data

dengan

Studi

Literatur

dan Studi

Lapangan

b. Teknik

pengambil

an sampel

mengguna

kan teknik

Non

Probability

Sampling

jenis

Aksidental

Sampling.

c. Mengguna

kan skala

Likert.

Teknik

pengumpul

an data

mengguna

a. Teknik

pengungambi

lan sampel

menggunaka

n teknik Non

Probability

Sampling

b. Menggunaka

n Skala Likert

c. Teknik

pengumpulan

data dengan

kuisioner

a. Judul

penelitia

n

b. Objek

penelitia

n, Waktu

dan

tempat

penelitia

n

c. Teknik

pengump

ulan data

dengan

Studi

Literatur,

wawanca

ra dan

interview

d. 2

Variabel

penelitia

n

e. Teknik

pengamb

ilan

Dari

pengolahan

data diperoleh

bahwa kualitas

pelayanan

yang diberikan

oleh PT. XX.

Variabel

independen

yang dianalisis

berpengaruh

positif

terhadap

loyalitas . dari

kelima variabel

independen

yang

memberikan

pengaruh

paling

dominan

adalah variabel

Responsivenes

s dengan

koefisien

regresinya

20

(Bersambung)

Page 35: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

kan

kuesioner,

wawancara

dan

interview

sampel

dengan

Aksidenti

al

Sampling

sebesar 0,350.

2. Risna

Nurseptiany,

Skripsi,

Universitas

Komputer

Indonesia, 2014

Pengaruh

Kualitas

Pelayanan

dan

Kepercayaa

n Terhadap

Loyalitas

Pelanggan

pada Hotel

Grand

Pasundan

a. Analisis

deskriptif

b. Teknik

sampling

menggunak

an

probability

sampling

dengan

stratified

random

sampling

c. Teknik

pengumpul

an data

menggunak

an kuisioner

a. Teknik

pengumpulan

data dengan

kuisioner

b. Analisis

deskriptif

a. Judul

penelitian

b. Objek

Penelitian

, Waktu

dan

tempat

penelitian

c. 2 Variabel

penelitian

Tanggapan

responden

tentang kinerja

kualitas

pelayanan

pada Hotel

Grand

Pasundan

Convention

Bandung diilai

pelayanan

masih kurang

baik,

ditunjukkan

dengan

perolehan nilai

persentase

keseluruhan

sebesar

51,98%. Yang

dikisarkan

pada Tangibles

55,16%,

Reliability

46,1%,

Responsivenes

21

Page 36: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

s 51,8%,

Assurance

52,1%,

Empathy 52%.

3. Fani Anggoro,

Skripsi,

Universitas

Telkom, 2014

Pengaruh

Kualitas

Pelayanan

Terhadap

Loyalitas

Pelanggan

Benz Auto

Car Wash &

Salon

a. Teknik

pengumpu

lan data

mengguna

kan

kuisioner

b. Analisis

deskriptif

c. Analisis

kuantitatif

d. Skala

Likert

e. Regresi

Linier

sederhana

a. Analisis

deskriptif

b. Skala Likert

c. Metode

Pengumpulan

data dengan

kuisioner

a. Judul

penelitia

n

b. Waktu

dan

tempat

penelitia

n

c. 2

Variabel

Penelitia

n

a. Hasil

penelitian

menunjukka

n bahwa

kualitas

pelayanan

berada

pada

kategori

baik dengan

hasil

sebesar

71,74% dan

loyalitas

pelanggan

sebesar

71,26%

menunjukka

n pada

kategori

baik.

b. Hasil

analisis

regresi

sederhana

menunjukka

n bahwa

22

Page 37: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

variabel

kualitas

pelayanan

berpengaru

h secara

signifikan

terhadap

loyalitas

pelanggan

sebesar

32,9% dan

67,1%

dipengaruhi

oleh

variabel lain

diluar

penelitian

ini.

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

2.7 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan khususnya dalam industri perhotelan dituntut untuk

memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya. Kualitas pelayanan ini

dalam industri perhotelan merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi agar hotel bisa

bersaing dengan pesaingnya. Fenomena ini terjadi dengan adanya persaingan yang ketat

antara hotel-hotel yang sejatinya hotel merupakan sebuah industri yang menyediakan

akomodasi yang serta pelayanan yang baik disetiap departemennya. Banyaknya pilihan

suatu produk dan jasa menyebabkan industri hotel untuk semakin mengembangkan

kemampuan daya saingnya khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan. Front

office adalah kunci utamanya, karena front office merupakan bagian yang menjual

23

(Sambungan)

Page 38: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

akomodasi yang dimiliki hotel tersebut. Faktornya utamanya adalah dapat memenuhi

setiap permintaan pelanggan dan melebihi dari ekspetasi pelanggan baik dalam

operasionalnya.

Menurut Zeithaml et al. dalam buku Tjiptono dan Chandra (2011:232)

mengidentifikasikan 5 dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa, yaitu:

1. Bukti langsung (Tangibles)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi yang

menunjang untuk menyediakan suatu pelayanan.

2. Keandalan (Reliability)

Kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan

memuaskan.

3. Daya Tanggap (Responsiveness)

Keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelaynan

dengan tanggap.

4. Jaminan (Assurance)

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang

dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

5. Empati (Emphaty)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,

perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

24

Tangibles

Reliability

Responsiveness

Assurance

Empathy

Service Quality

GAMBAR 2.2

Kerangka Pemikiran

Sumber: Tjiptono dan Chandra (2011:221)

Page 39: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

25

Page 40: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari Gambar 2.2 diatas dapat disimpulkan bahwa Tangibles, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy merupakan bagian yang berada dalam Service

Quality, maka untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang baik diharuskan untuk

memenuhi 5 kriteria dimensi kualitas pelayanan tersebut. Hal ini dimaksud agar

pelayanan yang diberikan oleh seorang resepsionis dapat memenuhi keinginian tamu

yang dimana tujuan dari kualitas pelayanan tentunya dapat memenuhi atau melebihi

ekspektasi pelanggan. Maka dari itu, pelayanan dalam kantor depan harus

memperhatikan dimulai dari Tangibles (fasilitas, penampilan resepsionis), Reliability

(pelayanan yang akurat, memuaskan), Responsiveness (kecepatan dan ketapatan dalam

pelayanan), Assurance (menciptakan rasa aman terhadap tamu, dapat dipercaya), dan

Empathy (komunikasi yang baik, memahami kebutuhan pelanggan/tamu) agar kualitas

pelayanan dapat tercapai dengan baik.

26

Page 41: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:2) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sesuai dengan tujuan dari

penelitian ini, yaitu mengetahui Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan

Hotel Bandung, maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan

jenis penelitian deskriptif dan survei.

Menurut Muliawan (2014:102) penelitian kualitatif secara metodologi merupakan

jenis penelitian yang tertuju pada objek yang berbentuk abstrak dan imajinatif semacam

itu. Akibatnya, langkah-langkah dan cara kerja penelitiannya juga berbeda dengan

langkah-langkah dan cara kerja penelitian model kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan analisis deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sujarweni (2015:49)

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel,

baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun

perbandingan dengan variabel yang lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan

secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu atau

memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.

Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian survei yang bertujuan untuk

mendapatkan data yang valid berdasarkan apa yang dirasakan oleh tamu/pelanggan dari

pelayanan yang diberikan oleh The Papandayan Hotel. Penelitian survei menurut

Sujarweni (2015:47) penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang

dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden.

Dalam penelitian survey digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku

individu. Penggalian data dapat melalui kuesioner.

3.2 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2014:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

27

Page 42: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Maka dari itu,

peneliti menggunakan variabel independen seperti berikut:

1. Variabel Independen

Variabel Independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Namun dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel

bebas ialah Kualitas Pelayanan (X) dan tidak mempengaruhi variabel lain.

TABEL 3.1

Operasional Variabel

3.2.1 Sumber Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Variabel Kualitas

Pelayanan (X)

Tangibles (X1) 1.Penampilan rapi dan professional

2.Peralatan Modern

Ordinal

Reliability (X2) 1.Dapat diandalkan dalam

menyelesaikan masalah jasa

pelanggan

2.Menyampaikan jasa secara benar

semenjak pertama kali

Responsiveness

(X3)

1.Layanan yang segera atau cepat

bagi pelanggan

2.Kesedian untuk membantu

pelanggan

Assurance (X4) 1.Karyawan secara konsisten

bersikap sopan

2.Karyawan yang menumbuhkan

rasa percaya kepada pelanggan

28

(Bersambung)

Page 43: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Empathy (X5) 1.Sungguh-sungguh

mengutamakan pelanggan penuh

perhatian

2.Karyawan yang memahami

kebutuhan pelanggan

3.2.2 Skala Operasional

Menurut Sugiyono (2014:131) Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kualitatif. Dalam penelitian ini penelitian menggunakan skala ordinal,

menurut Sekaran dan Bougie (2013:213) an ordinal scale not only categorizes the

variables in such a way as to denote differences among the various categories, it also

rank-orders the categories in some meaningful way. With any variable for which the

categories are to be ordered according to some preference, the ordinal scale would be

used. Dapat diartikan ialah skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel yang

sedemikian rupa untuk menunjukkan perbedaan di antara berbagai macam kategori,

skala ini juga memberikan tingkatan kategori yang tersusun menurut beberapa pilihan,

berdasarkan penggunaan skala ordinal. Sedangkan model skala yang digunakan peneliti

adalah skala Likert.

Menurut Sugiyono (2014:132) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

Menurut Sugiyono (2014:133) jawaban setiap instrument yang menggunakan

skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Penelitian ini

menggunakan skala Likert dengan empat angka penilaian saja. Menurut Multiyaningsih

29

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

(Sambungan)

Page 44: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

(2012:29), Supaya tanggapan responden lebih tegas, maka disarankan menggunakan

empat skala jawaban saja dan tidak menggunakan pilihan jawaban netral. Antara lain

seperti berikut:

TABEL 3.2

Desain Pengukuran Skala Likert

Tingkat Penilaian Nilai

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2014: 133)

3.3 Tahapan Penelitian Kualitatif

Dalam melakukan penelitian tentunya ada proses yang harus dilalui. Berikut

proses penelitian kualitatif pada Gambar 3.1:

30

MUNCULNYA IDE

PENENTUAN TEMA

PENENTUAN VARIABEL

PENGUMPULAN DATA

PEMILIHAN

PEMISAHAN

STRUKTURISASI

ANALOGI

Page 45: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

GAMBAR 3.1

Prinsip Dan Cara Kerja Penelitian Kualitatif

Sumber: Muliawan (2014:213)

Berdasarkan Gambar 3.1, menurut Muliawan (2014:212) bahwa penelitian

kualitatif dianggap memiliki banyak kelebihan dibandingkan penelitian lapangan.

Kelebihan jenis penelitian kualitatif antara lain, hemat waktu, biaya dan tenaga karena

hanya mengandalkan kemampuan dan kekuatan kerja otak.

Prinsip dan cara kerja penelitian kualitatif mencakup langkah-langkah konkrit

sebagai berikut:

1. Munculnya Ide

Yaitu Gambaran atau imajinasi seseorang tentang sesuatu yang dapat berbentuk

pendapat, gagasan atau pesan dan kesan seseorang tentang sesuatu.

2. Penentuan Tema

Yaitu merupakan langkah lanjutan dari munculnya ide. Ide yang berbentuk samar

dan abstrak tersebut harus diwujudkan dalam bentuk yang lebih konkrit dan riil.

3. Penentuan Variabel (Instrumensasi)

Penentuan variabel sering disebut juga dengan istilah instrumenisasi, yang dimana

tahapan seorang peneliti menentukan secara spesifik instrument atau komponen

apa saja yang menjadi pusat perhatian untuk diteliti.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi termasuk salah satu bagian yang tidak mungkin

pisah dari jenis penelitian kualitatif. Dasar pemikirannya jelas. Tidak mungkin ide,

gagasan atau pemikiran tentang pendidikan itu muncul dengan sendirinya tanpa

ada sumber inspirasi awal sebagai pemicu.

5. Pemilihan

Pemilihan data dan “valid” dalam arti “sah” untuk dijadikan argument. Tidak

sedikit pula data dan informasi pada jenis penelitian model kualitatif jika ada data

31

PENARIKAN KESIMPULAN

PENYAJIAN

Page 46: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

atau informasi yang dirasa ‘meragukan’ maka tindakan ‘cek silang’ (cross check)

menjadi satu keharusan yang mesti dilakukan seorang peneliti.

6. Pemisahan

Yaitu sebagai tahap klasifikasi atau tahap pengelompokkan data. Tahap dimana

data dan informasi yang diperoleh dipilah-pilah dan dipilih untuk dicari yang

terbaik.

7. Strukturisasi

Yaitu sebagai tahap sistimisasi. Strukturisasi data dan informasi merupakan tahap

dimana satuan-satuan data yang telah dipilah dan dipilij tersebut dikelompokkan

ke dalam klasifikasi khusus yang disusun ulang dan ditempatkan kembali ke dalam

rangka piker utama penelitian.

8. Analogi

Analogi disebut juga tahap penalaran, interpretasi atau penafsiran data. Pada

tahap ini data yang telah diolah ditafsirkan kembali untuk merumuskan akar

persoalan yang dihadapi. Kemudia di diagnosa dalam arti diteliti penyebab utama

terjadinya masalah. Setelah itu diuraikan kembali (dianalisa) untuk mencari solusi

dan jalan keluar terbaik menyelesaikannya.

9. Penarikan Kesimpulan

Yaitu merupakan tahap paling akhir dalam proses pengolahan data kualitatif.

Sebab pada tahap ini secara material, inti atau akar persoalan yang diamati telah

ditemukan jawabannya. Sehingga aktifitas penelitian ‘bisa’ dianggap selesai.

10. Penyajian (representasi)

Tahap penyajian merupakan tahap dimana penelitian sudah selesai dilakukan dan

menghasilkan kesimpulan akhir. Hasil akhir penelitian inilah yang akan disajikan

untuk dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3.4 Populasi Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:115) wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Indrawati (2015:164) Populasi

32

Page 47: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, benda-benda yang menarik peneliti

untuk ditelaah. Populasi yang dipilih untuk ditelaah akan menjadi pembatas dari hasil

penelitian yang diperoleh. Menurut Sujarweni (2015:80) Populasi adalah keseluruhan

jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Populasi adalah keseluruhan

objek yang mempunyai karakteristik untuk dipilih menjadi sampel. Populasi dalam

penelitian ini adalah tamu The Papandayan Hotel Pada Tahun 2016.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014:116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi.

Menurut Zikmund dan Babin (2013:356), karena jumlah populasi dalam penelitian

ini tidak diketahui secara jelas jumlahnya, maka teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah rumus Bernoulli sebagai berikut:

Keterangan :

N = Jumlah sampel minimum.

Z = Kuadrat dari confidenceinterval.

= Tingkat kepercayaan.

e = Tingkat kesalahaan yang masih dapat diterima.

p = Perkiraan proporsi keberhasilan.

q = Perkiraan proporsi kegagalan atau 1-p.

Dalam hal ini peneliti mengambil sampel berdasarkan rumus diatas maka jumlah

sampel yang diambil sebagai berikut ini:

33

Page 48: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dalam Zikmund (2013:356) ditetapkan nilai= 1,96. Penelitian ini menentukan

tingkat kesalahan sebesar 10%. Sementara itu, probabilitas kuesioner benar q (diterima)

atau salah p (ditolak) masing-masing 0,5, maka:

Dengan disimpulkan bahwa sampel yang diambil sekitar 96,04 dan dibulatkan

menjadi 100 agar lebih mewakili populasi.

3.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2014:116) Teknik adalah merupakan teknik pengambilan

sampel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling.

Menurut Sugiyono (2014:120) Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun beberapa teknik sampel dalam

nonprobability sampling tersebut namun peneliti memilih untuk menggunakan sampling

purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono 2014:122). Pertimbangan yang dimaksud peneliti adalah tamu yang

datang atau pernah menginap ke The Papandayan Hotel Bandung.

3.5 Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

Sumber pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

34

Page 49: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

1. Sumber Primer

Menurut Sugiyono (2014:193) sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini berupa hasil

kuesioner yang di sebarkan kepada konsumen/pelanggan.

2. Sumber Sekunder

Menurut Sugiyono (2014:193) sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen.

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sujarweni (2015:93) Teknik pengumpulan data merupakan cara yang

dilakukan peneliti untuk mengungkapkan atau menjaring informasi yang dilakukan

peneliti untuk mengungkapkan atau menjaring informasi kuantitatif dari responden

sesuai lingkup penelitian.

Menurut Asmani dalam buku Sujarweni (2015:93) ada beberapa teknik

pengumpulan data penelitian yang bisa digunakan antara lain adalah tes, wawancara,

observasi, kuesioner atau angket, survey, dan analisis dokumen.

Berikut metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data adalah:

1. Kuesioner atau Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para

responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari para responden.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala

yang tampak pada objek penelitian.

3. Analisis Dokumen

35

Page 50: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret dengan instrumen ini, kita

diajak untuk menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang dapat mendukung

penelitian kita.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Menurut (Sunjoyo et al, 2013:39) Validitas digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pernyataan dalam mendefinisikan

suatu variabel.

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = jumlah anggota sampel

X= skor total responden

Y= skor total pernyataan masing-masing responden.

Penulis menggunakan n =100 dengan tingkat signifikansi 10% maka nilai r

tabelnya adalah 0,196. Jika thitung > ttabel berarti valid dan jika thitung < ttabel , berarti tidak

valid. Apabila instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya (r) sebagai berikut :

TABEL 3.3

Interval Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

36

Page 51: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah (Tidak Valid)

Sumber : (Arikunto, 2006:276; Riduwan dan Kuncoro, 2011:62) dalam Sunjoyo et al,

(2013:141)

Untuk mengukur valid-nya suatu data penulis menggunakan aplikasi SPSS 22

agar dapat mengetahui tingkat signifikan data yang sudah dikumpulkan dan dengan

cara-cara sebagai berikut :

1. Buka program SPSS 22 .

2. Entry data berupa tabel jawaban variabel yang akan dianalisis (setelah

melakukan pengkodean dan meng-input pada microsoft excel).

3. Tambahkan satu kolom untuk masing-masing jawaban responden atas variabel

pertanyaan.

4. Klik menu analyze.

5. Pilih sub-menu correlate.

6. Klik bivariate.

7. Masukkan semua variabel pertanyaan dan total dari jawaban respoden

kuesioner pada item.

8. Pada coleration coeficient centang kolom pearson dan hilangkan centang pada

kolom spearman.

9. Klik OK.

Berikut ialah data olahan peneliti pada uji validitas dari variabel X yaitu Service

Quality:

37

(Bersambung)(Sambungan)

Page 52: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

TABEL 3.4

Hasil Uji Validitas Terhadap 30 Responden

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Validitas

Service Quality

(X)

1 0,565 0,361 Valid

2 0,430 0,361 Valid

3 0,611 0,361 Valid

4 0,497 0,361 Valid

5 0,646 0,361 Valid

6 0,622 0,361 Valid

7 0,458 0,361 Valid

8 0,400 0,361 Valid

9 0,601 0,361 Valid

10 0,519 0,361 Valid

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa semua instrument yang

digunakan di dalam penelitian ini adalah valid. Karena nilai yang didapat lebih besar dari

0,361.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sunjoyo et al, (2013:41) Reliabilitas merupakan indeks yang

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil

pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.

Variabel kuisioner dianggap reliable jika nilai koefisien realibilitas Cronbach

Alpha (α) hitung semakin dekat dengan 1,0 semakin baik bila pada kisaran 0,70 bisa

diterima dan lebih dari 0,80 adalah baik.

38

Page 53: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Uji Reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach Alpha. Menurut Sekaran

(2013:182) keandalan reliabilitas menunjukkan sejauh mana data itu bebas kesalahan

atau terpercaya dan oleh karena itu memastikan pengukuran yang konsisten sepanjang

waktu dan di berbagai item dalam instrument, jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 konstruk

pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel.

k : banyaknya butiran pernyataan

ΣSb : jumlah deviasi standar butir

St : devisiasi standar total

Untuk menguji reabilitas suatu data penulis menggunakan aplikasi SPSS 22

dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Buka program SPSS 22.

2. Masukkan data hasil kuesioner ke dalam aplikasi SPSS.

3. Pilih menu analyze, kemudian pilih menu sub-menu scale.

4. Pilih reliability analysis.

5. Masukkan semua variabel pertanyaan kuesioner pada items.

6. Pilih menu alpha.

7. Klik statistic, muncul windows reliability analysis statistic.

8. Bagian descriptive for pilih item, scale, scale of item deleted, dan correlation.

9. Klik continue.

10. Klik OK.

Berikut ialah data olahan peneliti pada uji reliabilitas dari variabel X yaitu Service

Quality:

39

Page 54: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

TABEL 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Service Quality

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,734 10

Sumber: Data Olahan penliti, 2016

Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukan nilai atau skor Cronbach’s Alpha dari

variabel Service Quality sebesar 0,734 sehingga dapat dikatakan reliable dengan tingkat

hubungan korelasi kuat. Realiabilitas data dapat dipercaya, yang artinya bahwa

pernyataan pada kuesioner Service Quality tersebut jawaban responden konsisten atau

stabil dari setiap waktu ke waktu.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sujarweni (2015:122) Statistik deskriptif berusaha untuk

menggambarkan berbagai karakteristik sampel. Statistik seperti mean, median, modus,

presentil, desil, quartile, dalam bentuk analisis angka maupun gambar/diagram. Dalam

analisis deskriptif diolah per variabel.

Untuk mengetahui seberapa besar Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The

Papandayan Hotel Bandung, maka peneliti melakukan pengukuran dengan

menggunakan kuesioner. Masing-masing pernyataan disertai empat perkemungkinan

jawaban yang harus dipilih. Dari jawaban yang didapat kemudian disusun kriteria

penilaian untuk setiap item pernyataan berdasarkan persentase. Berikut langkah-

langkah penyajian persentasenya tersebut:

a. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap pernyataan yang merupakan

jawaban dari 100 responden.

b. Persentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan frekuensinya dikalikan 100%.

Jumlah responden adalah 100 orang.

40

Page 55: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

c. Sehingga diperoleh jumlah kumulatif sebesar: 100x4 = 400, dan jumlah kumulatif

terkecil: 100x1 = 100. Adapun nilai persentase terkecil adalah (100:4x100% =

25%). Nilai rentang: 100% - 25% = 75% jika dibagi empat skala pengukuran maka

didapat nilai interval persentase sebesar 18.75% sehingga diperoleh klasifikasi

sebagai berikut:

TABEL 3.6

Kriteria Interprestasi Skor

Persentase Kategori Persentase

25% - 43.75% Sangat Rendah

43.76% - 62.5% Rendah

62.6% - 81.25% Tinggi

81.26% - 100% Sangat Tinggi

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

d. Kriteria untuk melihat nilai jenjang pada setiap item pernyataan adalah ditentukan

berdasarkan rumus berikut:

Jumlah Kumulatif Item Terkecil

SV = X Skala

Jumlah Kumulatif Item Terbesar

Perhitungan skor total untuk masing-masing indicator variabel adalah sebagai

berikut:

a. Skor Total = (Jumlah Responden Sangat Setuju x 4) + (Jumlah Responden Setuju x

3) + (Jumlah Responden Tidak Setuju x 2) + (Jumlah Responden Sangat Tidak

Setuju x 1).

b. Skor Ideal = Diumpamakan seluruh responden menjawab Sangat Setuju x Jumlah

Responden/Skor Total.

41

Page 56: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Untuk melihat hasil dari skor total setiap variabel, dapat dilihat pada persentase

dalam garis kontinum sebagai berikut:

GAMBAR 3.2

Persentase Dalam Garis Kontinum

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

42

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Page 57: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Singkat Hotel

4.1.1 Sejarah Perusahaan

GAMBAR 4.1

The Papandayan Hotel

Sumber: www.google.com

The Papandayan Bandung terletak di Jalan Gatot Subroto No. 83 Bandung. Nama

Hotel Papandayan diambil dari nama jalan Papandayan yang saat ini sudah berubah

menjadi Jalan Gatot Subroto. Pemilik Hotel Papandayan yang pertama adalah Bapak

Abdul Kadir, hotel ini dibangun pada tanggal 18 Juli 1982, dengan nama PT. Yasmin

Interbuana Hotels dan mulai beroperasi pertama kali pada tanggal 28 Maret 1989. Dan

Grand Opening pada tanggal 30 Januari 1990 yang diresmikan oleh MENPARPOSTEL

Bapak Soesilo Soedarman (alm).

Hotel Papandayan Bandung merupakan hotel berbintang empat dengan fasilitas

yaitu jumlah kamar 235, restaurant, bar, kolam renang, pusat kebugaran, balai

konferensi, binatu, kolam “Jacuzzi”, dan lapangan tennis. Pada awalnya Management

Hotel Papandayan Bandung masih bergabung dibawah salah satu group perusahaan

Management Company yang bernama Fairmont International Hotels yang berkantor

pusat di Singapore. Dalam perjalanannya hak kepemilikan beralih kepada PT. Kanindo

Group dan pada saat itu PT Yasmin Interbuana Hotel diganti nama menjadi PT. Citra

43

Page 58: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Graha Nugratama sekaligus memutuskan kontrak pengelolaannya dengan Fairmont

International Hotels pada bulan Desember 1991.

Pada bulan Desember 1992 PT Kanindo Group menjual hotel ini kepada Detta

Marina (PT. Artie Wibawa). Dibawah kepemilikan PT. Detta Marina, hotel ini makin

berkembang dengan melakukan renovasi terhadap seluruh kamar-kamar dan lobby dan

membangun Grand Ballroom (Balai Konferensi) terbesar di Bandung dan peresmian

operasionalnya pada tanggal 18 November 1993 oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak

NURIANA.

Di bulan Juni 1996 Hotel Papandayan Bandung kembali dikelola oleh

management hotel yang bernama Park Plaza International yang berkantor pusat di

Amerika Serikat sampai dengan bulan Januari 1997. Pada tanggal 9 September 1996 PT.

Citra Nusa Bangun Persada (Media Indonesia Group) membeli Hotel Papandayan

Bandung dari PT. Detta Marina/ PT.Artie Wibawa sampai saat ini. Pada bulan Oktober

2001 dilakukan pembongkaran pada Gedung Residence, Annex, Lapangan Tenis dan

Coffee House untuk memperluas area parkir dan meningkatkan fasilitas tamu sehingga

merubah jumlah kamar dari 245 menjadi 188 kamar dan menambah ruang rapat dan

pameran.

4.1.2 Fasilitas Perusahaan

1. Kamar

The Papandayan memiliki 172 kamar dengan macam-macam tipe kamar seperti

sebagai berikut: Classic Rooms (King 34, Twin 36 Rooms) Adalah tipe dari bagian

kamar yang letaknya berada di lantai 1 dan 2. The Premier Rooms (King 28 rooms,

Twin 9 rooms) Adalah tipe dari bagian kamar hotel yang bentuk kamar nya

hampir sama dengan kamar tipe Classic room, hanya letak kamar premier ini

berada di lantai 3 saja. The Ambassador’s Club Rooms (King 38, Twin 16 rooms)

Adalah tipe dari bagian hotel yang bentuk bangunannya sangat berbeda dengan

tipe – tipe kamar lain dan mempunyai kesan seperti kamar sang saudagar kaya

penguasa di Eropa yang dihiasi oleh dekorasi tembok klasik Eropa. The Suites (10

rooms) Adalah bagian dari kamar hotel yang tipe bangunannya Decorated in

stylish mix of Victorian, Colonial and Mediterranean, dan Presidential Suite (1

44

Page 59: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

room) Presidential Suite adalah satu - satunya kamar yang ada di hotel

Papandayan yang bangunannya sangat megah dan mewah diantara kamar–kamar

lain.

2. Meeting Room and Convention

The Papandayan Hotel mempunyai beberapa ruang meeting dan convention

sebagai berikut: Suagi Ballroom merupakan convention center untuk meeting,

resepsi, banqueting atau wedding yang dapat mengakomodasi 2000 tamu resepsi

dan 400 duduk. Cimanuk Ballroom merupakan convention center untuk meeting,

resepsi, banqueting atau wedding yang dapat mengakomodasi 200 standing-

resepsi dan 150 duduk. The Papandayan Meeting Room merupakan ruang

pertemuan dengan kapasitas hingga 80 orang, meeting room ini tersedia 6 buah

meeting room dengan kapasitas yang berbeda. Cisanggarung merupakan ruang

pertemuan dengan kapasitas hingga 30 orang. Citarik merupakan ruang

pertemuan dengan kapasitas hingga 60 orang, dan Citanduy merupakan ruang

pertemuan dengan kapasitas hingga 100 orang.

3. Restaurant

The Papandayan memiliki beberapa restaurant dan lounge sebagai berikut: Pago

Restaurant ini memiliki lebih dari 170 seats, restoran ini seperti coffeshop. Cantigi

Wine and Dine adalah sebuah formal restaurant yang sangat elegant dan

exclusive di desain seperti formal restaurant yang ada di Eropa atau Perancis.

Mirten lounge adalah restoran yang menyuguhkan minuman cocktail dan

mocktail, wine, light meal, dan coffee. Mirten lounge menyuguhkan musik live

dengan seorang pianis dan penyanyinya dan biasanya musik di restoran ini

beraliran jazz. Hurubatu Pool Bar adalah bar satu–satunya yang berada diluar

ruangan tepatnya di area kolam renang hotel. The Deli merupakan café dan toko

makanan ringan, makanan penutup dan minuman tanda tangan. Ditempat

terbuka sambil menghirup udara segar dan sinar matahari dekat dengan Tropical

Garden. Bisa juga untuk memesan Birthday Cake, dan Ambassador Lounge

merupakan restaurant bagi para tamu yang memesan kamar The Ambassador’s

Room atau VIP Restaurant.

45

Page 60: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

4. Fasilitas lain

a. Room Service

Merupakan pelayanan makanan dan minuman bagi tamu yang ingin

menikmati hidangan di kamar, dan memberikan pelayanan 24 jam seharinya.

b. Laundry and Cleaning Service

Layanan pencucian pakaian tamu maupun linen hotel, yang bersifat untuk

memudahkan tamu apabila ingin dengan cepat memcuci pakaiannya.

Laundry and Cleaning Service di buka mulai pukul

c. Business Center

Terletak di luar area lobby belakang front office counter menyediakan jasa

layanan photo copy, faximile, dan penyewaan computer untuk penggunaan

internet.

d. House Clinic

Merupakan pelayanan kesehatan kepada tamu dan karyawan hotel yang

memelurkan dokter.

e. Edelweiss Spa

Merupakan layanan terapi massage yang dapat membuat tamu merasa lebih

santai. Pelayanan ini tidak hanya dapat dilakukan di dalam spa cabin saja

tetapi dapat dilakukan di kamar tamu. Edelweiss spa didukung oleh tenaga

kerja professional di bidangnya.

f. Swimming Pool and Fitness Center

Fasilitas olah raga yang disediakan untuk tamu hotel dan tamu dari luar hotel

yang bertujuan untuk memberikan pelayanan prima kepada tamu apabila

ingin berolah raga. Konsep dari swimming pool tersendiri adalah berbentuk

hati dengan di samping kolam nya terdapat pool bar, untuk memfasilitasi

tamu apabila ingin memesan makanan serta minuman sebelum atau

sesudah berolah raga.

g. Parking area

Dimana tempat parker ini sangat luas dan dapat mengkapasitasi antara 500

sampai dengan 700 kendaraan beroda empat.

46

Page 61: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

h. Manager on Duty 24 hours

Merupakan kegiatan pengecekan dalam setiap departemen hotel agar

sarana dan prasana serta mobilitas hotel tetap terjamin kualitas nya. Serta

memberikan pelayanan tambahan bagi tamu apabila ada yang tidak sesuai

dengan yang di harapkan oleh tamu tersebut (complaint).

i. Florist

Bagian dari keindahan hotel yang bertanggung jawab sepenuhnya akan

tumbuhan serta hiasan–hiasan yang mempercantik setiap lobby dan

restaurant.

4.1.3 Departemen yang di teliti

Dalam penelitian ini peneliti mengukur bagaimana kualitas pelayanan kantor

depan di The Papandayan Hotel, yang dimana kantor depan di The Papandayan ini

memiliki bagian-bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Berikut

merupakan bagian-bagian yang ada di kantor depan The Papandayan Hotel:

1. Front Office Manager

Tugas dan Tanggung Jawab front office manager adalah mengawasi kelancaran

operasional staff front office department secara keseluruhan, menangani tamu

yang check-in atau check-out apabila di counter front office kekurangan personil,

bertanggung jawab atas seluruh bawahannya, menangani masalah yang

berkaitan dengan personil, dan menangani tamu yang bermasalah atau tamu

yang complaint apabila staff front office tidak dapat menanganinya.

2. Assistant Front Office Manager

Tugas dan Tanggung Jawab assistant front office manager adalah membantu

kelancaran operasional di front office department, membantu menangani tamu,

membantu membuat laporan dan memeriksaya, membantu mengawasi

lingkungan kerja, dan melaporkan kelangsungan operasional kepada front office

manager, dan lain-lain.

3. Duty Manager

47

Page 62: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tugas dan Tanggung Jawab duty manager adalah membantu tugas front office

manager dan assistant front office manager dalam melaksanakan tugas

operasional di front office, menangani kesulitan tamu dan staff di front desk,

mengontrol operasional di seputar front office, membuat laporan setiap shift

tentang temuan dan kejadian selama jam kerja, dan menyambut tamu VIP

bersama dengan front office manager.

4. Bell Captain

Tugas dan Tanggung Jawab Bell Captain adalah bertanggung jawab kepada front

office manager atas kelancaran operasional bell service area, menyambut tamu

yang datang ke hotel, memeriksa laporan pengantaran barang tamu, memeriksa

laporan permintaan pengambilan barang tamu, memeriksa permintaan koran

setiap kamar atau long stay guest, dan mengawasi kelancaran operasional.

5. Front Office Supervisor

Tugas dan Tanggung Jawab front office supervisor adalah bertanggung jawab

kepada front office manager atas operasional front office setiap harinya,

membuat laporan occupancy kamar setiap bulan yang diserahkan kepada front

office manager, bertugas membuat jadwal kerja, cuti, dan libur pada karyawan

front office, dan menginformasikan pesan tentang tamu-tamu VIP dan tamu

direksi.

6. Operator

Tugas dan Tanggung Jawab Operator adalah membuat laporan telephone

summary, memeriksa line telepon bila ada gangguan, melayani permintaan

sambungan telepon baik dari tamu maupun karyawan, permintaan wake up call

dari tamu, memberikan informasi yang dibutuhkan tamu mengenai hotel, dan

melayani penggunaan fasilitas fax baik dari tamu maupun karyawan hotel.

7. Front Desk Agent

Tugas dan Tanggung Jawab front desk agent adalah melayani proses penanganan

check-in tamu, melayani proses penanganan check-out tamu, menangani proses

pembayaran pada saat tamu check-in selama menginap dan pada saat tamu

check-out, membantu proses penggunaan safe deposit box, dengan melakukan

pengisian form safe deposit box, dan membantu memberikan informasi yang

48

Page 63: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

dibutuhkan tamu selama menginap di hotel baik informasi di luar hotel maupun

di dalam hotel.

8. Bell Man

Tugas dan Tanggung Jawab bell man adalah menyambut tamu yang datang ke

hotel, membuat laporan pengantaran barang tamu, membuat laporan

permintaan pengambilan barang tamu, membuat laporan permintaan koran

setiap kamar, lobby, dan restaurant, dan membantu membawakan barang bawan

tamu baik yang akan check-in maupun check-out.

9. Door Man

Tugas dan Tanggung Jawab adalah door man adalah membukakan pintu mobil

pada saat tamu datang ke hotel, menyambut tamu yang datang ke hotel,

mengantar tamu ke area lobby, dan membantu memarkirkan mobil tamu bila

diperlukan.

Berikut merupakan struktur organisasi kantor depan yang ada di The Papandayan Hotel:

GAMBAR 4.2

Struktur Ogarnisasi Kantor Depan The Papandayan Hotel

Sumber: The Papandayan Hotel Bandung

49

Duty Manager Duty Manager

Bell Captain

Operator

Doorman DriverBellman

Front Desk Spv.

Front Desk Agent

Exc. Office Secretary

Chief Butler

Butler

Asst. Front Office Manager

Page 64: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepada responden sebagai data utama dalam penelitian ini,

selain untuk memperoleh data melalui observasi dan studi pustaka untuk melengkapi

data utama. Kuesioner ini terdiri dari 10 pernyataan tentang Service Quality in Front

Office.

Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang responden yaitu tamu yang

pernah datang atau menginap ke The Papandayan Hotel Bandung. Pada penelitian ini

metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data yaitu analisis deskriptif

dan dimasukkan pada garis kontinum.

4.2.1 Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Pria31%

Wanita69%

Jenis kelamin

GAMBAR 4.3

Jenis Kelamin

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Pada Gambar 4.3 menununjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin wanita

lebih banyak ketimbang responden dengan jenis kelamin pria. Jika dipersentasekan

responden wanita sebesar 69% atau sebanyak 62 orang. Sedangkan responden pria

sebesar 31% atau sebanyak 31 orang. Data ini menunjukkan bahwa wanita lebih banyak

berkunjung ke The Papandayan Hotel karena Wanita lebih banyak memilih hotel yang

berbintang 5 dibandingkan dengan Pria.

50

Page 65: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

2. Usia

< 20 Tahun2% 20 - 25 Tahun

24%

26 - 35 Tahun41%

> 35 Tahun33%

usia

Berdasarkan Gambar 4.4 tersebut diketahui bahwa 2% responden berusia <20

tahun atau sebanyak 2 orang, 24% responden berusia 20 – 25 tahun atau sebanyak 24

orang. 41% responden berusia 26 – 35 tahun atau sebanyak 41 orang dan 33%

responden berusia >35 tahun atau sebanyak 33 orang. Kesimpulannya ialah bahwa

responden yang berusia 26-35 tahun merupakan kelompok usia produktif yang memiliki

kegiatan yang sibuk, sehingga kesempatan untuk melakukan kunjungan lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok usia lain.

3. Pendidikan Terakhir

SLTA/Setingkat23%

Diploma/Setingkat30%

S1/Setingkat34%

S2/S313%

pendidikan terakhir

Gambar 4.5

Pendidikan Terakhir

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

51

GAMBAR 4.4

Usia

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 66: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Berdasarkan Gambar 4.5 tersebut didapat bahwa 23% responden adalah

SLTA/Setingkat atau sebanyak 23 orang, 30% responden adalah Diploma/Setingkat atau

sebanyak 30 orang, 34% adalah S1/Setingkat atau sebanyak 34 orang dan 13%

responden adalah S2/S3 atau sebanyak 13 orang. Pada kategori ini, tingkat S1/Setingkat

merupakan kategori yang memiliki persentase tertinggi, karena tingkat kebutuhan dan

aktivitas yang juga tinggi.

4. Pekerjaan

Mahasiswa/Pelajar11%Pegawai Pemerintah

25%

Pegawai Swasta34%

Wiraswasta30%

Pekerjaan

GAMBAR 4.6

Pekerjaan

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Berdasarkan Gambar 4.6 tersebut diketahui bahwa 11% responden adalah

Mahasiswa/Pelajar atau sebanyak 11 orang, 34% responden bekerja sebagai Pegawai

Swasta atau sebanyak 34 orang, 34% responden bekerja sebagai Pegawai Pemerintah

atau sebanyak 34 orang dan 30% responden bekerja sebagai Wiraswasta atau sebanyak

30 orang. Pegawai Swasta ini mendominasi tingkat occupancy di The Papandayan Hotel,

karena biasanya banyak perusahaan swasta yang sering melakukan pertemuan bisnis di

hotel.

52

Page 67: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

5. Pendapatan

< Rp. 2.000.00012%Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.00016%

Rp. 4.000.001 - Rp. 6.000.000

47%

> Rp. 6.000.00025%

Pendapatan

Berdasarkan gambar 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa 12% responden atau 12

orang memiliki pendapatan < Rp 2.000.000 per bulan, 16% responden atau 16 orang

memiliki pendapatan Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000, 47% responden atau 47 orang

memiliki pendapatan Rp. 4.000.001 – Rp. 6.000.000 dan 25% responden atau 25 orang

memiliki pendapatan > Rp. 6.000.000. Dalam kategori ini persentase terbesar berada

pada Rp. 4.000.001 – Rp. 6.000.000. Karena, tamu yang menginap sebagian besar

berasal dari kalangan menengah ke atas.

6. Frekuensi Menginap

Pertama Kali33%

2 - 3 Kali38%

4 - 5 Kali20%

> 5 Kali9%

Frekuensi Menginap

GAMBAR 4.8

Frekuensi Menginap

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

53

GAMBAR 4.7

Pendapatan

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 68: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Berdasarkan gambar 4.8 tersebut, frekuensi responden yang menginap di The

Papandayan Hotel diketahui 33% responden Pertama Kali Menginap atau sebanyak 33

orang, 38% responden 2 – 3 Kali menginap atau sebanyak 38 orang, 20% responden 4 –

5 Kali menginap atau sebanyak 20 orang dan 9% responden > 5 Kali Menginap atau

sebanyak 9 orang di The Papandayan Hotel. Hal ini disebabkan oleh banyak tamu yang

merupakan repeater guest, sehingga dalam kategori ini yang terbesar berada pada 2 – 3

kali kunjungan.

4.2.2 Hasil Penelitian

Setelah menganalisis data responden, selanjutnya akan dibahas mengenai data

penelitian. Data penelitian ini merupakan hasil jawaban responden dalam pengisian

kuesioner penelitian yang disebarkan pada tamu yang pernah datang dan pernah

menginap di The Papandayan Hotel Bandung. Untuk menjawab rumusan masalah pada

penelitian ini penulis menguraikan dalam bentuk pengumpulan, pengklasifikasian, dan

penganalisisan dengan teknik analisis deskriptif menggunakan alat ukur kuesioner.

Teknik analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan mengenai keseluruhan

data yang telah dikumpulkan dengan memaparkan, mengelompokkan, dan

mengklasifikasikan data ke dalam tabel dan garis kontinum, yang kemudian diberikan

penjelasan.

1. Service Quality di The Papandayan Hotel Bandung

Untuk mengukur variabel Service Quality digunakan 10 pernyataan, pada setiap

pernyataan jumlah yang menjawab sangat setuju dikalikan 4 (SS x 4 poin), menjawab

setuju dikalikan 3 (S x 3 poin), menjawab tidak setuju 2 (TS x 2 poin), dan yang

menjawab sangat tidak setuju 1 (STS x 1 poin). Seluruh skor tersebut dijumlahkan

menjadi skor total dan dibuat dalam bentuk persentase.

Berikut merupakan penjelasan tanggapan responden mengenai variabel dalam

Service Quality Front Office, dimana indikatornya terdiri atas bukti langsung (Tangibles),

reliabilitas (Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan dan kepastian

(Assurance), dan empati (Empathy).

54

Page 69: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

55

Page 70: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

TABEL 4.1

Rekapitulasi Skor Untuk Service Quality (X)

N

O

PERNYATAAN SS

(Total

x 4)

S

(Total

x 3)

TS

(Total

x 2)

STS

(Total

x 1)

SKOR

TOTAL

DALAM

%

SKOR

IDEAL

a. Tangibles (X1)

1. Seluruh

Karyawan

Resepsionis

sudah

berpenampilan

rapi dan baik.

112 216 0 0 328 82,00% 400

2. Front Office

memiliki

peralatan canggih

& modern

(Sistem Informasi

Hotel & Kunci

Kamar).

116 207 4 0 327 81,75% 400

b. Reliability (X2)

3. Resepsionis

dapat diandalkan

saat anda

mengalami

masalah pada

kunci kamar.

136 159 26 0 321 80,25% 400

4. Resepsionis

menjelaskan

seluruh Fasilitas

112 168 32 0 312 78,00% 400

56

Page 71: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

kamar pada saat

proses Check-in

dengan baik dan

detail.

c. Responsiveness (X3)

5. Resepsionis

memberikan

layanan dengan

cepat pada saat

proses Check-in.

120 171 20 3 314 78,50% 400

6. Resepsionis

dengan cepat

menyapa anda

saat anda berada

di Lobby hotel.

136 165 16 3 320 80,00% 400

d. Assurance (X4)

7. Anda merasa

aman bila

menitipkan

barang-barang di

Concierge.

76 231 8 0 315 78,75% 400

8. Anda merasa

nyaman

berbicara dengan

resespsionis.

72 228 12 0 312 78,00% 400

e. Empathy (X5)

9. Resepsionis

memberikan

perhatian kepada

120 177 22 0 319 79,75% 400

57

(Bersambung)(Sambungan)

Page 72: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

semua tamu saat

proses Check-in

dan Check-out.

10. Ketika anda

Check-in bersama

keluarga,

resepsionis

menawarkan

Extra Breakfast

dan Extra Bed.

100 165 36 2 303 75,75% 400

TOTAL 3177 79,27% 4000

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa pada

variabel Service Quality Front Office diperoleh persentase sebesar 79,27%. Dari hasil

penelitian diatas dapat diketahui bahwa pernyataan nomor 1 yang menyatakan “Seluruh

Resepsionis sudah berpenampilan rapi dan baik” mendapatkan skor paling tinggi dengan

total skor sebesar 328. Adapun skor paling terkecil pada pernyataan nomor 10 yang

menyatakan “Ketika anda Check-in bersama keluarga, resepsionis menawarkan Extra

Breakfast dan Extra Bed” dengan skor 303. Untuk memperjelas tabel diatas, dapat

dilihat melalui garis kontinum berikut ini:

58

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%

79,27%

(Bersambung)(Sambungan)

Page 73: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari hasil pengolahan data pada Gambar 4.9 mengenai variabel Service Quality

diperoleh persentase sebesar 79,27%. Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hal

ini menunjukan bahwa Service Quality Front Office The Papandayan Hotel Bandung

sudah dinilai baik oleh responden.

Ini membuktikan bahwa kualitas pelayanan kantor depan di The Papandayan

Hotel Bandung sudah dinilai baik oleh tamu. Dan sub variabel Tangibles merupakan

dimensi yang paling dominan dalam kualitas pelayanan kantor depan The Papandayan

Hotel Bandung. Ini dikarenakan resepsionis sudah memperhatikan penampilan mereka

dengan baik dihadapan tamu, yang sehingga tamu memberikan penilaian terbesar pada

pernyataan terebut, dan fasilitas dalam kantor depan sudah dianggap modern dan

canggih oleh tamu. Adapun skor terkecil dalam pernyataan nomor 10 dalam dimensi

Empathy yang dimana hal ini disebabkan sebagian tamu belum merasakan pelayanan

resepsionis yang dapat memahami kebutuhan tamu dalam segi menawarkan Extra Bed

dan Extra Breakfast.

2. Tangibles Kantor Depan

Berikut hasil pengolahan yang mengukur sub variabel Tangibles dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

TABEL 4.2

Rekapitulasi Skor Untuk Tangibles (X1)

NO PERNYATAAN SS

(Total

x 4)

S

(Total

x 3)

TS

(Total

x 2)

STS

(Total

x 1)

SKOR

TOTAL

DALAM

%

SKOR

IDEAL

a. Tangibles (X1)

1. Seluruh 112 216 0 0 328 82,00% 400

59

GAMBAR 4.9

Garis Kontinum Variabel Service Quality (X)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 74: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Karyawan

Resepsionis

sudah

berpenampilan

rapi dan baik.

2. Front Office

memiliki

peralatan canggih

& modern

(Sistem Informasi

Hotel & Kunci

Kamar).

116 207 4 0 327 81,75% 400

TOTAL 651 81,87% 800

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa pada

sub variabel Tangibles diperoleh persentase sebesar 81,75%. Untuk memperjelas

pernyataan diatas, dapat dilihat melalui garis kontinum berikut ini:

60

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%

81,87%

GAMBAR 4.10

Garis Kontinum Tangibles (X1)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

(Sambungan)(Bersambung)

Page 75: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari hasil pengolahan data pada Gambar 4.10 mengenai sub variabel Tangibles

diperoleh persentase sebesar 81,87%. Angka tersebut berada pada kategori sangat

tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa Service Quality Front Office dalam dimensi Tangibles

The Papandayan Hotel Bandung sudah dinilai sangat baik oleh responden. Berdasarkan

deskripsi Tabel 4.2 skor yang paling tertinggi adalah pada pernyataan nomor 1 yang

menyatakan “Seluruh Resepsionis sudah berpenampilan rapi dan baik” ini merupakan

hal yang penting bagi seorang resepsionis karena penampilan seorang resepsionis

merupakan hal yang terlihat oleh tamu sehingga apabila penampilan seorang

resepsionis tidak rapi dan baik dapat menimbulkan kesan negatif kepada tamu. Adapun

skor terkecil pada pernyataaan nomor 2 yang menyatakan “Front Office memiliki

peralatan canggih & modern (Sistem Informasi Hotel & Kunci Kamar)”. Hal ini

disebabkan sebagian tamu merasa kunci kamar seringkali tidak bisa digunakan, oleh

karena itu, sebagian tamu memberikan penilaian yang belum baik. Sebagaimana

menurut Zeithaml et al. (2009;111) bahwa Penampilan dan kemampuan sarana dan

prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya

merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.

3. Reliability Kantor Depan

Berikut hasil pengolahan yang mengukur sub variabel Reliability dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

TABEL 4.3

Rekapitulasi Skor Untuk Reliability (X2)

NO PERNYATAAN SS

(Total

x 4)

S

(Total

x 3)

TS

(Total

x 2)

STS

(Total

x 1)

SKOR

TOTAL

DALAM

%

SKOR

IDEAL

b. Reliabilty (X2)

3. Resepsionis

dapat diandalkan

136 159 26 0 321 80,25% 400

61

Page 76: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

saat anda

mengalami

masalah pada

kunci kamar.

4. Resepsionis

menjelaskan

seluruh Fasilitas

kamar pada saat

proses Check-in

dengan baik dan

detail.

112 168 32 0 312 78,00% 400

TOTAL 633 79,12 800

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa pada

sub variabel Reliability diperoleh presentase sebesar 79,12%. Untuk memperjelas

pernyataan diatas, dapat dilihat melalui garis kontinum berikut ini:

62

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%

79,12%

GAMBAR 4.11

Garis Kontinum Reliability (X2)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 77: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari hasil pengolahan data pada Gambar 4.11 mengenai sub variabel Reliability

diperoleh persentase sebesar 79,12%. Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hasil

ini menunjukan bahwa Service Quality Front Office dalam dimensi Reliability The

Papandayan Hotel Bandung sudah dinilai baik oleh responden. Berdasarkan deskripsi

pada Tabel 4.3 skor yang paling tertinggi adalah pada pernyataan nomor 3 yang

menyatakan “Resepsionis dapat diandalkan saat anda mengalami masalah pada kunci

kamar” dimana resepsionis ketika tamu mengalami masalah pada kunci kamar dapat

menyelesaikannya dengan baik, hal ini harus dimiliki seorang resespsionis, karena kunci

dari pelayanan adalah selalu bersikap simpatik dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapi oleh tamu. Adapun skor terkecil pada pernyataan nomor 4 yang menyatakan

bahwa “Resepsionis menjelaskan seluruh fasilitas kamar pada saat proses Check-in

dengan baik dan detail.” Hal ini disebabkan oleh sebagian tamu merasa resepsionis

belum menjelaskan fasilitas kamar secara baik. Sebagaimana menurut Zeithaml et al.

(2009;111) bahwa Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti

ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap

simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

4. Responsiveness Kantor Depan

Berikut hasil pengolahan yang mengukur sub variabel Responsiveness dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 4.4

Rekapitulasi Skor Untuk Responsiveness (X3)

N

O

PERNYATAAN SS

(Total

x 4)

S

(Total

x 3)

TS

(Total

x 2)

STS

(Total

x 1)

SKOR

TOTAL

DALAM

%

SKOR

IDEAL

c. Responsiveness

5. Resepsionis

memberikan

layanan dengan

120 171 20 3 314 78,50% 400

63

Page 78: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

cepat pada saat

proses Check-in.

6. Resepsionis

dengan cepat

menyapa anda

saat anda

berada di Lobby

hotel.

136 165 16 3 320 80,00% 400

TOTAL 634 79,25 800

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa pada

sub variabel Responsiveness diperoleh persentase sebesar 79,25%. Untuk memperjelas

pernyataan diatas, dapat dilihat melalui garis kontinum berikut ini:

64

Page 79: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari hasil pengolahan data pada Gambar 4.12 mengenai sub variabel

Responsiveness diperoleh persentase sebesar 79,25%. Angka tersebut berada pada

kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa Service Quality Front Office dalam dimensi

Responsiveness The Papandayan Hotel Bandung sudah dinilai baik oleh responden.

Berdasarkan deskripsi Tabel 4.4 skor yang paling tertinggi adalah pada pernyataan

nomor 6 yang menyatakan “Resepsionis dengan cepat menyapa anda saat anda berada

di Lobby hotel” hal tersebut menunjukan bahwa resepsionis dengan cepat menyapa

tamu yang berada di lobby hotel, ini merupakan hal penting resepsionis lakukan karena

tamu akan merasa di hargai keberadaanya oleh hotel. Adapun skor terkecil pada

pernyataan nomor 5 yang menyatakan bahwa “Resepsionis memberikan layanan

dengan cepat pada saat proses Check-in.”. Hal ini disebabkan oleh sebagian tamu

merasa pelayanan pada proses check-in masih memakan waktu yang lama karena

kurangnya persiapan seorang resepsionis dalam proses check-in. Sebagaimana menurut

Zeithaml et al. (2009;111) bahwa Responsiveness adalah kebijakan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan.

65

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%

79,25%

GAMBAR 4.12

Garis Kontinum Responsiveness (X3)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 80: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

5. Assurance Kantor Depan

Berikut hasil pengolahan yang mengukur sub variabel Assurance dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

TABEL 4.5

Rekapitulasi Skor Untuk Assurance (X4)

NO PERNYATAAN SS

(Total

x 4)

S

(Total

x 3)

TS

(Total

x 2)

STS

(Total

x 1)

SKOR

TOTAL

DALAM

%

SKOR

IDEAL

D. Assurance

7. Anda merasa

aman bila

menitipkan

barang-barang

di Concierge.

76 231 8 0 315 78,75% 400

8. Anda merasa

nyaman

berbicara

dengan

resespsionis.

72 228 12 0 312 78,00% 400

TOTAL 633 78,37 800

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa pada

sub variabel Assurance diperoleh presentase sebesar 78,37%. Untuk memperjelas

pernyataan diatas, dapat dilihat melalui garis kontinum berikut ini:

66

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 81: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari hasil pengolahan data pada Gambar 4.13 mengenai sub variabel Assurance

diperoleh persentase sebesar 78,37%. Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hal

ini menunjukan bahwa Service Quality Front Office dalam dimensi Assurance The

Papandayan Hotel Bandung sudah dinilai baik oleh responden. Berdasarkan deskripsi

Tabel 4.5 skor yang paling tertinggi adalah pada pernyataan nomor 8 yang menyatakan

“Anda merasa nyaman berbicara dengan resespsionis.” hal tersebut menunjukan bahwa

tamu sudah merasa nyaman komunikasi dengan tamu. Adapun skor terkecil pada

pernyataan nomor 7 yang menyatakan bahwa “Anda merasa aman bila menitipkan

barang-barang di Concierge”. Hal ini disebabkan sebagian tamu merasa pihak Concierge

belum sangat baik dalam menjaga barang tamu, yang dimana tamu pernah melakukan

complaint¸ bahwa barang tamu yang dititipkan di Concierge tidak ada yang sehingga

tamu merasa Concierge cukup baik dalam menjaga barang tamu agar aman.

Sebagaimana menurut Zeithaml et al. (2009;111) bahwa Assurance yaitu pengetahuan,

kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan

rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.

6. Empathy Kantor Depan

Berikut hasil pengolahan yang mengukur sub variabel Tangibles dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

67

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%

78,37%

GAMBAR 4.13

Garis Kontinum Assurance (X4)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 82: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

TABEL 4.6

Rekapitulasi Skor Untuk Empathy (X5)

NO PERNYATAAN SS

(Total

x 4)

S

(Total

x 3)

TS

(Total

x 2)

STS

(Total

x 1)

SKOR

TOTAL

DALAM

%

SKOR

IDEAL

e. Empathy

9. Resepsionis

memberikan

perhatian kepada

semua tamu saat

proses Check-in

dan Check-out.

120 177 22 0 319 79,75% 400

10. Ketika anda

Check-in

bersama

keluarga,

resepsionis

menawarkan

Extra Breakfast

dan Extra Bed.

100 165 36 2 303 75,75% 400

TOTAL 622 77,75% 800

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel diatas, diketahui bahwa pada sub

variabel Empathy diperoleh presentase sebesar 77,75%. Untuk memperjelas pernyataan

diatas, dapat dilihat melalui garis kontinum berikut ini:

68

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 83: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Dari hasil pengolahan data pada Gambar 4.14 mengenai sub variabel Empathy

diperoleh persentase sebesar 77,75%. Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hal

ini menunjukan bahwa Service Quality Front Office dalam dimensi Empathy The

Papandayan Hotel Bandung sudah dinilai baik oleh responden. Berdasarkan deskripsi

Tabel 4.6 skor yang paling tertinggi adalah pada pernyataan nomor 9 yang menyatakan

“Resepsionis memberikan perhatian kepada semua tamu saat proses Check-in dan

Check-out’ hal tersebut membuktikan bahwa resepsionis selalu memberikan perhatian

kepada semua tamu dengan sama tanpa perbedaan, sehingga tamu merasa

diperhatikan dengan baik oleh resepsionis ketika Check-in dan Check-out. Adapun skor

terkecil pada pernyataan nomor 10 yang menyatakan bahwa “Ketika anda Check-in

bersama keluarga, resepsionis menawarkan Extra Breakfast dan Extra Bed.”. Hal ini

disebabkan sebagian tamu merasa resepsionis belum baik dalam memahami tamu,

sehingga tamu tersebut memberikan penilaian yang belum maksimal pada pernyataan

tersebut. Seharusnya seorang resepsionis dapat mengerti kebutuhan tamu sebelum

tamu tersebut meminta sesuatu. Sebagaimana menurut Zeithaml et al. (2009;111)

bahwa Empathy yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan

mereka.

69

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%

77,75%

GAMBAR 4.14

Garis Kontinum Empathy (X5)

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2016

Page 84: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden pada The

Papandayan Hotel Bandung, telah didapatkan kesimpulan seperti pada berikut ini:

1. Dari hasil penelitian kualitas pelayanan kantor depan The Papandayan Hotel

didapatkan dimensi paling tinggi yaitu pada Tangibles dengan persentase 81,87%,

hasil ini menunjukkan bahwa penampilan resepsionis dan fasilitas kantor depan

The Papandayan Hotel merupakan dimensi yang paling besar penilaiannya yang

diberikan oleh tamu, dan skor terkecil berada pada pernyataan nomor 10 dalam

dimensi Empathy dengan persentase 75,75%.

2. Dari hasil penelitian pada sub variabel Tangibles diperoleh persentase sebesar

81,87%. Angka tersebut berada pada kategori sangat tinggi. Hasil ini menunjukan

bahwa Service Quality Front Office dalam dimensi Tangibles The Papandayan

Hotel Bandung sudah dinilai sangat baik oleh tamu, bahwa penampilan dari

resepsionis, sistem informasi hotel dan kunci kamar sudah dinilai sangat baik oleh

tamu The Papandayan Hotel Bandung. Hal ini merupakan hal yang sangat penting

bagi hotel karena penampilan dari seorang resepsionis itu sangat menunjang bagi

kualitas pelayanan kantor depan termasuk sistem informasi hotel dan kunci kamar

yang sudah modern yang memudahkan dalam penyampaian jasa kepada tamu.

3. Dari hasil penelitian sub variabel Reliability diperoleh persentase sebesar 79,12%.

Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa Service

Quality Front Office dalam dimensi Reliability The Papandayan Hotel Bandung

sudah dinilai baik oleh tamu. Yaitu dimana resepsionis dapat diandalkan ketika

tamu mengalami setiap masalah pada pelayanan The Papandayan Hotel Bandung,

dan resespionis menjelaskan fasilitas kamar pada saat proses check-in dengan

baik dan detail.

4. Dari hasil penelitian sub variabel Responsiveness diperoleh persentase sebesar

79,25%. Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukan Service

70

Page 85: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Quality Front Office dalam dimensi Responsiveness The Papandayan Hotel

Bandung sudah dinilai baik oleh tamu, bahwa resepsionis memberikan layanan

yang cepat dan tepat pada saat menangani tamu Check-in dan menyapa tamu

pada saat berada di lobby hotel. Dengan demikian tamu tidak harus menunggu

lama dalam proses Check-in dan merasa keberadaannya sangat dihargai oleh

hotel dikarenakan resepsionis selalu menyapa tamu yang berada di lobby hotel.

5. Dari hasil penelitian sub variabel Assurance diperoleh persentase sebesar 79,12%.

Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukan Service Quality

Front Office dalam dimensi Assurance The Papandayan Hotel Bandung sudah

dinilai baik oleh tamu, dimana tamu merasa nyaman ketika berbicara dengan

resepsionis, karena resepsionis selalu bersikap ramah kepada tamu, dan

Concierge selalu menjaga barang tamu dengan baik sehingga tamu selalu merasa

aman ketika menitipkan barangnya pada Concierge. Tamu juga merasa nyaman

ketika berbicara dengan resepsionis, karena resepsionis selalu bersikap ramah

kepada tamu.

6. Dari hasil penelitian sub variabel Empathy diperoleh persentase sebesar 77,75%.

Angka tersebut berada pada kategori tinggi. Hasil ini menunjukan Service Quality

Front Office dalam dimensi Empathy The Papandayan Hotel Bandung sudah

dinilai baik oleh tamu, resepsionis selalu memberikan perhatian yang sama

kepada semua tamu dan resepsionis dapat memahami kebutuhan tamu. Hal Ini

juga merupakan bagian penting, karena dalam kualitas pelayanan resepsionis

harus selalu memberikan perhatian lebih kepada tamu agar tamu merasa

terlayani sepenuhnya oleh pelayanan The Papandayan Hotel Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang dibuat pada penelitian yang peneliti lakukan,

peneliti sebaiknya memberikan saran yang membangun agar dapat membantu The

Papandayan Hotel Bandung agar lebih maju dan lebih baik lagi. Berikut saran-saran yang

peneliti berikan sebagai berikut:

71

Page 86: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

1. Total persentase kualitas pelayanan kantor depan The Papandayan Hotel

Bandung diperoleh 79,27%, dari persentase tersebut dapat diketahui bahwa

kualitas pelayanan kantor depan The Papandayan Hotel Bandung sudah baik,

pihak The Papandayan Hotel Bandung harus lebih meningkatkan lagi pada

fasilitas yang ada pada kantor depan agar dapat mengurangi kesalahan seperti

pada kunci kamar yang seringkali tidak berfungsi dengan baik, dengan demikian

apabila fasilitas dapat ditingkatkan lagi tentunya dapat menunjang dalam proses

penyampaian jasa, dan seorang resepsionis harus lebih memahami kebutuhan

tamu, karena hal tersebut merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang

resepsionis guna tercapainya kualitas pelayanan kantor depan yang lebih baik lagi

kedepannya bagi The Papandayan Hotel Bandung.

2. Sebagian tamu tidak merasakan fasilitas dalam kantor depan sudah modern,

contohnya seperti kunci kamar yang terkadang tidak bisa digunakan oleh tamu.

Oleh karena itu, sebaiknya pihak The Papandayan Hotel harus lebih

memperhatikan sistem kunci kamar yang ada di hotel agar dapat berfungsi

dengan baik, sehingga dapat meminimalisir kesalahan pada kunci kamar tamu.

Untuk itu, perlunya ada pengecekan ulang pada setiap kunci kamar oleh pihak

resepsionis sebelum digunakan oleh tamu.

3. Sebagian tamu tidak merasakan penyampaian informasi fasilitas kamar dengan

detail. Oleh karena itu, sebaiknya pihak resepsionis ketika tamu Check-in dapat

menjelaskan dengan detail fasilitas di kamar sehingga tamu dapat mengetahui

benefit apa saja yang di dapat dari kamar yang dipesan tamu tersebut.

4. Sebagian tamu tidak merasakan kecepatan pelayanan pada proses Check-in. Oleh

karena itu, sebaiknya pihak resepsionis mempersiapkan dahulu segala sesuatu

yang dapat dikerjakan lebih awal sebelum tamu datang ke hotel agar tamu tidak

harus menunggu waktu yang lama dalam proses check-in seperti pada saat high

season tentunya tamu yang datang ke hotel akan semakin banyak, maka perlunya

persiapan awal yang dilakukan oleh resepsionis yang sehingga pada saat proses

check-in berlangsung tidak akan memakan waktu yang lama.

5. Sebagian tamu tidak merasakan kenyamanan komunikasi dengan resepsionis.

Oleh karena itu, sebaiknya pihak resepsionis harus lebih memperhatikan

72

Page 87: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

komunikasi yang baik dengan tamu, contohnya pada saat tamu Complaint,

resepsionis harus benar-benar bersikap ramah, sopan santun dalam berhadapan

dengan tamu terutama pada saat tamu complaint ini pihak resepsionis harus

betul-betul memperhatikan tamu dengan baik, intonasi pada saat berbicara dan

dapat menyelesaikan masalah yang tamu hadapi, dan pihak Concierge harus lebih

meningkatkan lagi pelayanannya, baik dalam komunikasi maupun dalam menjaga

barang tamu, sehingga tamu akan merasa aman ketika menitipkan barang di

Concierge.

6. Sebagian tamu tidak merasakan penawaran Extra Breakfast dan Extra Bed

sehingga konsumen atau tamu memberikan penilai yang kurang baik pada

pernyataan tersebut. Untuk itu, pihak The Papandayan Hotel Bandung perlu lebih

meningkatkan pelayanan dengan cara menawarkan Extra Breakfast dan Extra

Bed kepada tamu yang Check-in. Agar pelayanan kantor depan di The

Papandayan Hotel Bandung menjadi lebih baik lagi dan tamu merasa dimengerti

kebutuhannya.

73

Page 88: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

DAFTAR PUSTAKA

Agusnawar. (2004). Pengantar Operasional Kantor Depan Hotel. Jakarta: Perca

Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis: Kontrovergensi Teknologi

Komunikasi Dan Informasi. Bandung: Refika Aditama.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2012). Principles Of Marketing. Boston: Pearson

Education.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2012). Framework For Maketing Management.

Boston: Pearson Education.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2013). Marketing Management: Horizon Edition.

London: Pearson.

Kotler, et al. (2014). Marketing For Hospitality And Tourism -6/E. Boston: Pearson

Education.

Larasati, Sri. (2016). Excellent Hotel Operation. Yogyakarta: Ekuilibria.

Mulyatiningsih, Endang. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Muliawan, Jasa Ungguh. (2014). Metodelogi Penelitian Pendidikan Dengan Studi Kasus.

Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Rahmayanty, Nina. (2010). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Reid, Robert dan Bojanic, David. (2010). Hospitality Marketing Management. New

Jersey: John Wiley & Sons.

Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. (2013). Research Methods for Business: A Skill-Building

Approach, -6/E. New York: Willey.

Sihite, Richard. (2000). Hotel Management: Pengelolaan Hotel. Surabaya: SIC.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Sulastiyono, Agus. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Seri manajemen Usaha

Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Alfabeta: Bandung.

Sunjoyo, Setiawan Rony, et. al. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung:

Alfabeta.

74

Page 89: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tjiptono dan Chandra. (2011). Service, Quality & Satisfaction, edisi 3. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy. (2010). Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy. (2011). Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa-Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Yogyakarta:

Andi.

Wijaya, Tony. (2011). Manajemen Kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano disertai

Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian. Jakarta: PT. Indeks.

Zeithaml, et al. (2009). Services Marketing: Integrating Customer Focus Across The Firm.

Boston: Mc Graw-Hill.

Zikmund, William G, dan Babin, Barry J. (2013). Essential of Marketing Research -5/E.

China, Asia: South-Wester Cengage Learning.

Website:

https://www.tripadvisor.co.id/Hotel_Review-g297704-d307625-

ReviewsThe_Papandayan-Bandung_West_Java_Java.html - diakses pada 20 Maret 2016

http://jabar.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/45 - diakses pada 14 Juli 2016

https://www.google.co.id/search?

q=the+papandayan+hotel+bandung&biw=1366&bih=643&tbm=isch&imgil=wrgOcWnV

ejveJM%253A%253BgcM_Ptw5xNynGM%253Bhttp%25253A%25252F

%25252Fwww.booking.com%25252Fhotel%25252Fid%25252Fthe-

papandayan.id.html&source=iu&pf=m&fir=wrgOcWnVejveJM%253A

%252CgcM_Ptw5xNynGM

%252C_&usg=__24O4WctF5J0pgpw8bF54Px39tb8%3D&ved=0ahUKEwjF4bDGoo_OAh

WIs48KHSdPBcQQyjcIQQ&ei=zV2WV4XHC4jnvgSnnpWgDA#imgrc=wrgOcWnVejveJM

%3A – diakses pada 21 Juli 2016

75

Page 90: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LAMPIRAN

76

Page 91: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

KUALITAS PELAYANAN KANTOR DEPAN DI THE PAPANDAYAN HOTEL BANDUNG 2016

Dengan Hormat,

Bapak/Ibu/Saudara/i pengguna jasa hotel The Papandayan, dengan ini saya sampaikan kuesioner ini dibuat dalam rangka

menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswa Program Studi D3 Perhotelan, Fakultas Ilmu

Terapan Universitas Telkom tentang “Kualitas Pelayanan Kantor Depan di The Papandayan Hotel”. Saya mengharapkan

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan pendapat mengenai Kualitas Pelayanan yang dilakukan oleh The

Papandayan Hotel dengan mengisi angket/kuesioner yang telah disediakan.

Hormat Saya,

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat Anda.

Profil Responden:

1. Jenis Kelamin :Pria Wanita

2. Usia :< 20 tahun 26 – 35 tahun

20 – 25 tahun > 35 tahun

3. Pendidikan Terakhir :SLTA/Setingkat S1/Setingkat

Diploma/Setingkat S2/S3

4. Pekerjaan :Pegawai Pemerintah Wiraswasta

Pegawai Swasta Mahasiswa/Pelajar

Lainnya :……………(harap diisi)

5. Penghasilan setiap bulan :< Rp 2.000.000 Rp 4.000.001 – Rp 6.000.000

Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 > Rp 6.000.000

6. Sudah berapa kali anda menginap di The Papandayan Hotel :Pertama kali 4 – 5 kali

2 – 3 kali > 5 kali

1

Page 92: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Pernyataan Kuesioner:Anda diminta untuk menjawab setiap butir pernyatan dengan memilih salah satu dari 4 (empat) pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pikiran Anda. Beri tanda checklist (√) untuk jawaban yang dikehendaki.Keterangan:SS = Sangat Setuju TS = Tidak SetujuS = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

NO. Pernyataan STS TS S SS

Service Quality

a. Tangibles

1. Seluruh Resepsionis sudah berpenampilan rapi dan baik.

2. Front Office memiliki peralatan canggih & modern (Sistem Informasi Hotel & Kunci

Kamar)

b. Reliability

3. Resepsionis dapat diandalkan saat anda mengalami masalah pada kunci kamar.

4. Resepsionis menjelaskan seluruh Fasilitas kamar pada saat proses Check-in dengan baik

dan detail.

c. Responsiveness

5. Resepsionis memberikan layanan dengan cepat pada saat proses Check-in.

6. Resepsionis dengan cepat menyapa anda saat anda berada di Lobby hotel.

d. Assurance

7. Anda merasa aman bila menitipkan barang - barang di Concierge.

8. Anda merasa nyaman berbicara dengan resepsionis.

e. Empathy

9. Resepsionis memberikan perhatian kepada semua tamu saat proses Check-in dan

Check-out.

10. Ketika anda Check-in bersama keluarga, resepsionis menawarkan Extra Breakfast dan Extra

Bed..

2

Page 93: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LAMPIRAN 2

Rekapan Identitas Responden

NO JENIS

KELAMIN

USIA PENDIDIKAN

TERAKHIR

PEKERJAAN PENDAPATAN FREKUENSI

MENGINAP

1 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Wiraswasta < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

2 Wanita 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

3 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Wiraswasta < Rp. 2.000.000 Pertama Kali

4 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

4 - 5 Kali

5 Pria > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

6 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

7 Wanita 26 - 35 S2/S3 Wiraswasta < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

1

Page 94: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tahun

8 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

9 Wanita 26 - 35

Tahun

S2/S3 Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

10 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

11 Pria 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

12 Wanita 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 Pertama Kali

13 Wanita 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

Pertama Kali

14 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

15 Pria 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

4 - 5 Kali

16 Wanita 26 - 35 S2/S3 Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp. 2 - 3 Kali

2

Page 95: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tahun 6.000.000

17 Wanita < 20 Tahun SLTA/Setingkat Mahasiswa/Pelajar < Rp. 2.000.000 Pertama Kali

18 Pria > 35 Tahun S2/S3 Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 Pertama Kali

19 Pria 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Mahasiswa/Pelajar < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

20 Pria 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

> 5 Kali

21 Wanita 26 - 35

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

2 - 3 Kali

22 Pria > 35 Tahun SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

23 Pria 26 - 35

Tahun

S2/S3 Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

24 Wanita 26 - 35

Tahun

S2/S3 Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

25 Wanita 26 - 35 S1/Setingkat Pegawai > Rp. 6.000.000 4 - 5 Kali

3

Page 96: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tahun Pemerintah

26 Wanita > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

27 Pria > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

28 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 4 - 5 Kali

29 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

30 Wanita 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Mahasiswa/Pelajar < Rp. 2.000.000 > 5 Kali

31 Wanita 26 - 35

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

32 Pria > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

33 Wanita 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Wiraswasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

34 Pria 20 - 25 SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp. > 5 Kali

4

Page 97: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tahun 6.000.000

35 Wanita > 35 Tahun SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

Pertama Kali

36 Pria > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 Pertama Kali

37 Pria > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 4 - 5 Kali

38 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

39 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

40 Wanita 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

41 Pria 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Mahasiswa/Pelajar Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

4 - 5 Kali

42 Pria > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

43 Pria 26 - 35 Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp. Pertama Kali

5

Page 98: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tahun 6.000.000

44 Pria 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

45 Pria > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

46 Pria > 35 Tahun SLTA/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

2 - 3 Kali

47 Wanita 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Mahasiswa/Pelajar Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

> 5 Kali

48 Pria < 20 Tahun Diploma/Setingkat Wiraswasta < Rp. 2.000.000 4 - 5 Kali

49 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Mahasiswa/Pelajar Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

50 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 Pertama Kali

51 Wanita > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

2 - 3 Kali

52 Pria > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

6

Page 99: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

53 Wanita > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

54 Wanita 26 - 35

Tahun

S2/S3 Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

55 Pria > 35 Tahun Diploma/Setingkat Wiraswasta < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

56 Wanita > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

Pertama Kali

57 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

58 Pria 26 - 35

Tahun

S2/S3 Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

59 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

60 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Mahasiswa/Pelajar Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

61 Wanita 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Mahasiswa/Pelajar < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

62 Pria > 35 Tahun Diploma/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp. Pertama Kali

7

Page 100: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

6.000.000

63 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

64 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

> Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

65 Pria 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Mahasiswa/Pelajar Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

4 - 5 Kali

66 Pria 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Mahasiswa/Pelajar < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

67 Wanita 20 - 25

Tahun

S1/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

Pertama Kali

68 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

69 Pria 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Mahasiswa/Pelajar < Rp. 2.000.000 2 - 3 Kali

70 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

> 5 Kali

71 Wanita > 35 Tahun S2/S3 Pegawai > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

8

Page 101: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Pemerintah

72 Pria 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

73 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

74 Wanita 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

4 - 5 Kali

75 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta > Rp. 6.000.000 4 - 5 Kali

76 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

77 Pria 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

78 Wanita 20 - 25

Tahun

SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

79 Wanita > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

80 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp. > 5 Kali

9

Page 102: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

6.000.000

81 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 Pertama Kali

82 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

83 Wanita > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

84 Pria > 35 Tahun S1/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 > 5 Kali

85 Wanita > 35 Tahun Diploma/Setingkat Pegawai Swasta > Rp. 6.000.000 Pertama Kali

86 Pria > 35 Tahun SLTA/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

Pertama Kali

87 Wanita 26 - 35

Tahun

S2/S3 Wiraswasta > Rp. 6.000.000 4 - 5 Kali

88 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

89 Wanita 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

10

Page 103: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

90 Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

91 Pria 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

Pertama Kali

92 Pria 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Wiraswasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

2 - 3 Kali

93 Pria 20 - 25

Tahun

Diploma/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

> 5 Kali

94 Pria > 35 Tahun SLTA/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

2 - 3 Kali

95 Pria 26 - 35

Tahun

S2/S3 Wiraswasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

96 Pria > 35 Tahun S1/Setingkat Wiraswasta > Rp. 6.000.000 2 - 3 Kali

97 Wanita > 35 Tahun S2/S3 Pegawai

Pemerintah

Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

> 5 Kali

98 Pria 26 - 35

Tahun

Diploma/Setingkat Wiraswasta Rp. 4.000.001 - Rp.

6.000.000

4 - 5 Kali

99 Wanita 26 - 35 S2/S3 Pegawai > Rp. 6.000.000 4 - 5 Kali

11

Page 104: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

Tahun Pemerintah

10

0

Wanita 26 - 35

Tahun

S1/Setingkat Pegawai Swasta Rp. 2.000.000 - Rp.

4.000.000

Pertama Kali

12

Page 105: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LAMPIRAN 3

Rekapan Tabulasi Hasil Kuisioner (Skala Ordinal)

Service Quality

N

O

Tangibles Reliability Responsiven

ess

Assurance EmpathyTOT

ALX1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27

2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 34

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

6 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32

7 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

14 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 26

15 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38

16 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 37

13

Page 106: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

17 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 30

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

20 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 31

21 4 4 3 2 1 3 3 3 3 2 28

22 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 32

23 3 3 2 4 3 1 3 3 4 3 29

24 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 31

25 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 32

26 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 33

27 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34

28 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 30

29 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29

30 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 32

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 28

32 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 32

33 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 29

34 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 31

35 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 33

36 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 32

37 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36

38 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 31

39 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28

14

Page 107: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

40 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 29

41 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 31

42 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 29

43 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 33

44 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 32

45 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 34

46 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 34

47 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 31

48 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 35

49 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 31

50 3 4 2 3 1 1 3 3 2 4 27

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

52 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27

53 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 35

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

57 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32

58 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

59 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

60 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

15

Page 108: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

62 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

63 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35

64 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29

65 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 26

66 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38

67 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 37

68 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 30

69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

71 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 30

72 4 4 3 2 1 3 3 3 3 2 28

73 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 32

74 3 4 2 4 3 1 3 3 4 3 30

75 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 31

76 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 32

77 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 32

78 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34

79 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 30

80 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29

81 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 32

82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 28

83 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 32

16

Page 109: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

84 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 29

85 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 31

86 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 33

87 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 32

88 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36

89 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 31

90 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28

91 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 29

92 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 31

93 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 29

94 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 33

95 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 32

96 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 34

97 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 34

98 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 31

99 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 35

10

0

3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 31

328 327 321 312 314 320 315 312 319 303

82,0

0

81,7

5

80,2

5

78,0

0

78,5

0

80,0

0

78,7

5

78,0

0

79,7

5

75,7

5

79,27

17

Page 110: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LAMPIRAN 4

Rekapan Guest Comment

18

Page 111: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

LAMPIRAN 5

Surat Pengakuan Penelitian

19

Page 112: Proyek Akhir Hardiansyah Nugraha

20