psikologi komunikasi

36
Psikologi Komunikasi Oleh : Marcella Liem Communications- jurnalism surabaya 6/16/2011

Upload: marcella-liem

Post on 05-Jul-2015

245 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Komunikasi

Psikologi KomunikasiOleh : Marcella Liem

Communications- jurnalism

surabaya6/16/2011

Page 2: Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi

Dari bukunya Jalaludin Rahmat

BAB I

Apakah Psikologi Komunikasi Itu

Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan

menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan

pengalaman kesadaran manusia.

Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu

Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi

dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari

bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.

Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process by which

an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other

individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai

usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.”

Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.

1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau

penyampaian gelombang-gelombang suara.

2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.

3. Pesan yang disampaikan

4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang

disampaikan.

5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam

satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.

6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.

Page 3: Psikologi Komunikasi

Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri

komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun

eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya

dan bertanya : Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain,

sementara sumber komunikasi yang lain tidak?

Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu : bagaimana pesan dari seorang individu menjadi

stimulus yang menimbulkan respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan

informasi, menghibur, atau memengaruhi. Persuasif sendiri dapat didefinisikan sebagai proses

mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis.

1. Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi

Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar

tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi :

antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering,

neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi

sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi

sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa

atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”

Psikologi uga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi tertama mengarahkan

perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang

menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi

sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu

komunikan.

Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi : Penerimaan stimuli secara indrawi

(sensory reception of stimuli), proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of

stimuli), prediksi respon (prediction of response),dan peneguhan respon (reinforcement of

responses). Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu

dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.

George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science

that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian,

psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan

persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation

Page 4: Psikologi Komunikasi

of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.

Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan

manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial.

Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

Penggunaan Psikologi Komunikasi

Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :

1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh

komunikator

2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan

kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan

menyenangkan.

3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor

pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan

sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi

psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.

4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita

ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan

”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal :

kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang

lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta

rasa kasih sayang (affection).

5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan

tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan

tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan menguhan sikap,

atau menumbukan hubungan yang baik.

Faktor Personal Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

Psikologi Komunikasi

Page 5: Psikologi Komunikasi

FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA

Ada dua macam psikologi social, YAITU :

1. Psikologi sosial dengan huruf P besar

2. Psikologi sosial dengan huruf S besar

Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan

istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor

berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).

McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam

membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku

manusia.

Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang

berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor

internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku

manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.

Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor

sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah

diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis

terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.

Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan

bukan perngaruh lingkungan atau situasi.

diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut

sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan

istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.

Faktor Sosiopsikologis

Page 6: Psikologi Komunikasi

Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.

Komponen Afektif

merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya

dengan pembicaraan sebelumnya.

Komponen Kognitif

Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.

Komponen Konatif

Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.

PERTANYAAN!!

Jelaskan tentang Perspektif yang berpusat pada situasi!

MOTIF SOSIOGENESIS

Motif sosiogenesis disebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis).

Berbagai klasifikasi motif sosiogenesis :

W.I Thomas dan Florian Znanieckci :

1. Keinginan memperoleh pengalaman baru

2. Keinginan untuk mendapatkan respons

3. Keinginan akan pengakuan

4. Keinginan akan rasa aman

David McClelland :

Kebutuhann berprestasi (need for achievement)

Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)

Kebutuhan berkuasa (neef for power)

Page 7: Psikologi Komunikasi

Abraham Maslow :

Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)

Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)

Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)

Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)

Melvin H.Marx :

Kebuthan organismis :

Motif ingin tahu (curiosity)

Motif kompetensi (competence)

Motif prestasi (achievement)

Motif-motif sosial :

Motif kasih sayang (affiliation)

Motif kekuasaan (power)

Motif kebebasan (independence)

Motif sosiogenesis dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Motif ingin tahu : mengerti menata dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan

memperoleh arti dari dunianya.

2. Motif kompetensi : setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan

kehidupan apapun

3. Motif cinta : sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.

4. Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas : erat kaitannya dengan kebutuhan untuk

memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan

eksistensi di dunia ini.

5. kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna hidup : Dalam menghadapi gejolak kehidupan,

manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau

memberikan makna pada kehidupannya.

Page 8: Psikologi Komunikasi

6. Kebutuhan akan pemenuhan diri : Kita bukan saja ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin

meningkatkan kualitas kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.

PERTANYAAN!!

Jika motif sosiogenesis mempunyai peranan yang penting dalam membentuk perilaku sosial,

mengapa disebut motif sekunder?

KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS

Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi

manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.

Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian

manusia :

Id

Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya.

Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia

hewani.

Ego

Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara

hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia

terhadap hasrat hewaninya.

Superego

Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani

(conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya.

Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.

Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id),

komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).

PERTANYAAN!!

Page 9: Psikologi Komunikasi

Sebutkan contoh perilaku orang yang mencerminkan Id, Ego, dan Superego!

TEORI BEHAVIORISME

Teori Behaviorisme Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.

Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap

lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori

behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan,

dan diramalkan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini,

timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,

menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan

pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan

dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Edward Edward Lee Thorndike (1874-(1874-1949))

Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa

yang disebut stimulus dan respon. Teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error

Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap

berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)

Teori pelaziman klasik

Page 10: Psikologi Komunikasi

Adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang

tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-

ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.

Skinner (1904-1990)

Skinner menganggap reward(penghargaan) dan rierforcement(peneguhan) merupakan factor

penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol

tingkah laku. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operans conditioning adalah

suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat

diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

Albert Bandura (1925-sekarang)

Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan

konsep belajar sosial (social learning). Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman

dalam proses belajar.

Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu,

sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran

orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi ”mentalistik”.

(Tidak ada pertanyaan karena kelompok sendiri)

Psikologi Komunikasi

Diskusi Meja Bundar :

Kelebihan :

- menyebabkan arus komunikasi yang bebeas di antara anggota-anggota kelompok

Page 11: Psikologi Komunikasi

- terjadi jaringan komunikasi semua saluran

- memudahkan partisipasi spontan yang lebih demokratis daripada susunan meja segi empat yang

lebih otokratis dan kaku

- memungkinkan individu berbicara kapan saja tanpa ada agenda yang tetap.

- Mengisyaratkan waktu yang tidak terbatas dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.

- Lebih informal

Kekurangan:

- Sifatnya terbatas

- Tidak dapat digunakan dalam diskusi yang bersifat formal.

Contoh : Diskusi dalam belajar kelompok

Simposium :

Kelebihan :

- Simposium menyajikan informasi untuk dijadikan suber rujukan khalayak dalam mengambil

keputusan pada waktu yang akan datang

- Informasi diklasifikasikan berdasarkan urutan logis, perbedaan titik padang, atau pemecahan

alternatif

Page 12: Psikologi Komunikasi

- Setiap bagian dari pokok bahasan diulas oleh seorang pembicara pada waktu yang sudah

ditentukan

- Hadirin dapat mendiskusikannya dalam forum yang diatur oleh moderator, sehingga proses

diskusinya pun menjadi sangat teratur dan rapi.

- Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.

- Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.

- Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang

lebih menarik.

- Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

Kekurangan :

- Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.

- Kurang interaksi kelompok.

- Menekankan pokok pembicaraan.

- Agak terasa formal.

- Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.

- Sulit mengadakan kontrol waktu.

- Secara umum membatasi pendapat pembicara.

- Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.

Page 13: Psikologi Komunikasi

- Cenderung dipakai secara berlebihan.

Contoh : Konfrensi Pers

Diskusi Panel :

Kelebihan :

- Membangkitkan pikiran.

- Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.

- Mendorong ke analisis lebih lanjut.

- Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan

orang lain.

Kelemahan :

- Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.

- Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.

- Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.

- Cenderung menjadi serial pidato pendek.

- Membutuhkan persiapan yang cukup masak.

Contoh : Diskusi panel, biasanya untuk membahas suatu hal yang membutuhkan banyak

Page 14: Psikologi Komunikasi

pembicara (panelis I, Panelis II, Panelis III). Misalnya ketika terdapat diskusi tentang “pengelolaan

sampah di bandung”, maka panelis2nya adalah orang-orang yang berhubungan dengan masalah

tersebut dengan jabatan yang berbeda.

Kolokium :

Kelebihan :

- Memberian kesempatan kepada wakil-wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan yang sudah

dipersiapkan kepada seorang atau beberapa orang ahli

- Bersifat teratur dan formal

Kekurangan :

- Diskusi diatur secara ketat oleh moderator sehingga penanya tidak dapat bertanya dengan

leluasa

- Ahli biasanya hanya diizinkan menjawab pertanyaan, tidak boleh bertanya.

Contoh : di amerika biasanya terdapat perdebatan terbuka antar calon presiden ”public debate”

Forum (ceramah)

Kelebihan :

- Menambah pandangan dengan reaksi pengunjung.

- Dapat dipakai terutama pada kelompok yang besar.

- Dapat dipakai untuk menyajikan keterampilan yang banyak dalam waktu singkat.

- Pergantian pembicara menambah vaniasi.

Page 15: Psikologi Komunikasi

- Reaksi pengunjung mendorong pengunjung untuk mendengarkan dengan lebih banyak

perhatian.

Kelemahan :

- Membutuhkan banyak waktu.

- Pribadi masing-masing pembicara dapat memaksakan pada materi yang kurang tepat.

- Tanggapan dari kelompok tertunda.

- Sulit mengendalikan waktu.

- Periode forum mudah terulur.

Contoh : Komunikator menggabungkan pertanyaannya sendiri, pertanyaan dari khalayak dan

pertanyaan-pertanyaan lainnya yang digabungkan untuk menghasilkan suatu diskusi terbuka yang

informatif dan menghibur.

Prosedur Parlementer

Kelebihan :

- diskusi akan berjalan sangat teratur karena terdapat peraturan tata tertib selama mengadakan

diskusinya.

- secara ketat memaksa kelompok mendiskusikan hanya satu persoalan pada satu saat

Kekurangan : a

- hanya dengan suara dua pertiga diskusi dapat dihentikan

- yang boleh bicara diatur oleh ketua. Sehingga orang lain yang mempunyai ide-ide kreatif akan

Page 16: Psikologi Komunikasi

tersendat bila tidak ditunjuk oleh ketuanya.

- Segala hal ditentukan dalam sidang sehingga, sudah dapat diramalkan waktu bicara seseorang.

Contoh : Sidang di Parlemen

Sensasi, Persepsi, Memori

Psikologi Komunikasi

1.1 Sensasi

Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme

dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang

segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali

berhubungan dengan kegiatan alat indera.”

Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita

mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera

penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar

(eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya,

telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran

darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).

1.2 Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada

stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga

sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi

persepsi, yakni perhatian.

Page 17: Psikologi Komunikasi

Perhatian (Attention)

Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam

kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)

Faktor Eksternal Penarik Perhatian

Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut

sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan

sifat-sifat yang menonjol, seperti :

Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.

Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain

Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik perhatian.

Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.

Faktor Internal Penaruh Perhatian

Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada

kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita dengar.

Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang

memengaruhi perhatian kita adalah :

Faktor-faktor Biologis

Faktor-faktor Sosiopsikologis.

Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita perhatikan.

Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan

oleh ahli-ahli komunikasi.

Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.

Kita cenderung memerhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan kita.

Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikat, nilai,

kebiasaan, dan kepentingan kita.

Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang

secara potensial akan menarik perhatian kita.

Page 18: Psikologi Komunikasi

Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan

stimuli tertentu yang ingin kita abaikan

Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam

kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul cermat.

Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita,

Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.

Intesitas perhartian tidak konstan

Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.

Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karena usaha itu sering

menuntut perhatian

Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.

Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memertahankan perhatian

Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk apa

yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau

bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memeberikan respons pada stimuli itu.

Kerangka Rujukan (Frame of Reference)

Sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan

dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener menunjukan bahwa

penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada rangkaian objek yang dinilainya.

Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi bagaimana memberi makna pada

pesan yang diterimanya.

Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi

Faktor-faktor structural berasal semata-mara dari sifar stimuli fisik dan ekfek-efek saraf yang

ditimbulkanny pada system saraf individu. Para psikolog Gestalat, seperti Kohler, Wartheimer, dan

Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural. Prinsip-prinsip ini kemundian

terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, mempersepsi sesuatu, kita

Page 19: Psikologi Komunikasi

mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain, kita tidak melihat bagian-

bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang

terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan

***

Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian :

Dalil persepsi yang pertama : Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek yang

mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu

yang melakukan persepsi

Dalil persepsi yang kedua : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.

Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu

tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli

yang kita persepsi.

Dalil persepsi yang ketiga : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada

umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota

kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan diperngaruhi oleh

keanggotaan kelompolmua dengan efek berupa asimilasi atau kontras.

Dalil persepsi yang keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau

menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini

umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik,

garis, atau balok.

Pada persepsi sosial, pengelompokan tidak murni structural; sebab apa yang dianggap sama atau

berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan dengan individu yang

lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator

untuk meningkatkan kredibilitasnya, atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya

prestise tinggi. Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditangapi sebagai

bagian dari struktur yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokan stimuli berdasarkan

kesamaan dan kedekatan adalah hal yang universal.

1.3 Memori

Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik

Page 20: Psikologi Komunikasi

persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan

organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk

membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori meleawai tiga proses:

Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf internal.

Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam

bentuk apa, dan di mana. Pe

Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi

yang disimpan

Jenis-jenis Memori

Pemanggilan diketahui dengan empat cara :

Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara

verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.

Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;lebih mudah

mengenalnya.

Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk

pekerjaan memori.

Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.

Mekanisme Memori

Ada tiga teori yang menjelaskan memori :

Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William James, juga Benton J.

Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer

one’s ability to memorize” – makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat.

Teori Interferensi (Interference Theory), Memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman

adalah lukisan pada menja lilin atau kanvas itu. Ada 5 hal yang menjadi hambatan terhapusnya

rekaman : Interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang), inhibisi proaktif (hambatan

kedepan), hambatan motivasional, dan amnesia.

Teori Pengolahan Informasi ( Information Processing Theory), menyatakan bahwa informasi mula-

mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory

(STM, memory jangka pendek; lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukan pada Long-Term

Page 21: Psikologi Komunikasi

Memory (LTM, memori jangka panjang)

Konsep Manusia Kognitif, dan Humanistik

Psikologi Komunikasi

Konsep Manusia Dalam Psikologi Kognitif

Manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya: manusia:

makhluk yang selalu berpikir (Homo Sapiens). Decrates, juga Kant, menyimpulkan bahwa jiwalah

yang menjadi alat utama pengetahuan, bukan alat indera. Jiwa menafsitkan pengalaman inderawi

secara aktif: mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Tidak

semua stimuli kita terima.

Para psikologi Gestalt menyatakan bahwa manusia tidak memberikan respons kepada stimuli

secara otomatis. Manusia adalah organisme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistorsi

lingkungan. Sebelum memberikan respons, manusia menangkap dulu ”pola” stimuli secara

keseluruhan dalam satuan-satuan yang bermakna.

Menurut Lewin, perilaku mansia harus dilihat dari konteksnya. Dari fisika, Lewin meminjam konsep

medan (field) untuk menunjukan totalitas gaya yang mempengaruhi seseorang pada saat tertentu.

Perilaku manusia bukan sekedar respons pada stimuli, tetapi produk berbagai gaya yang

mempengaruhi manusia sebagai ruang hayat (life space). Ryang hayat terdiri dari tujuan

kebutuhan individu, semua faktor yang disadarinya, dan kesadaran diri.

Dari Lewin juga lahir konsep dinamika kelompok. Dalam kelompok, individu menjadi bagian yang

saling berkaitan dengan anggota kelompok yang lain. Kelompok memiliki sifat-sifat yang tidak

dimiliki individu. Lewin juga berbicara tentang tension (tegangan) yang menunjukan suasana

kejiawaan yang terjadi ketika kebutuhan psikologis belum terpenuhi.

Sejak pertengahan tahun 1950-an berkembang penelitian mengenai perubahan sikap dengan

kerangka teoritis manusia sebagai pencari konsistensi kognitif (The Person as Consistency

Seeker). Di sini, manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu berusaha menjaga keajegan

dalam sistem kepercayaannya dengan perilaku.

Page 22: Psikologi Komunikasi

Awal tahun 1970-an, teori disonansi dikritik, dan muncul konsepsi manusia sebagai pengolah

informasi (The Person as Information Processor). Dalam konsepsi ini, manusia bergeser dari orang

yang suka mencari justifikasi atau membela diri menajadi orang yang secara sadar memecahkan

persoalan. Perilaku manusia dipandang sebagai produk strategi pengolahan informasi yang

rasional, yang mengarahkan penyandian, penyimpanan, dan pemanggilan informasi.

Manusia dalam Konsepsi Psikologi Humanistik

Pada psikologi Humanistik, manusia menentukan cinta, kreativitas, dan pertumbuhan pribadi yang

ada dalam dirinya. Psikologi Humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis Neo-Freudian, tetapi

lebih banyak mengambil dari fenomologi dan eksistensialisme. Fenomenologi memandang

manusia hidup dalam ”dunia kehidupan” yang dipresepsi dan diinterpretasi secara subyektif.

Setiap orang mengalami dunia dengan caranya sendiri.

Menusut Alferd Schutz, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses

intersubjektivitas. Intersubjektivitas diungkapkan pada eksistensialisme dalam tema dialog,

pertemuan, hubungan diri-dengan-orang lain, atau apa yang disebut Martin Buber ”I-thou

Relationship”. Istilah ini menunjukan hubungan pribadi dengan pribadi, bukan pribadi dengan

benda; subjek dengan subjek, bukan subjek dengan objek.

Perhatian pada makna kehidupan adalah juga hal yang membedakan psikologi humanistik dari

mazhab yang lain. Manusia bukan saja pelakon dalam panggung masyarakat, bukan saja pencari

identitas, tetapi juga pencari makna.

Fran menyimpulkan asumsi-asumsi Psikologi Humanistik: keunikan manusia, pentingnya nilai dan

makna, serta kemampuan manusia uuntuk mengembangkan dirinya.

Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut:

Setiap manusia hidup dalam dua pengalaman yang bersifat pribad dimana dia – sang Aku, Ku,

atau diriku (the I, me, or myself) – menjadi pusat.

Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengaktualisasikan diri.

Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya.

Page 23: Psikologi Komunikasi

Adnggapan adanya ancapan terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri.

Kecenderngan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri

Related Posts by Categories

Psikologi Komunikasi

Teori Behaviorisme

Konsep Manusia Kognitif, dan Humanistik

Faktor Personal Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

Psikologi Komunikasi

Teori Behaviorisme

Konsep Manusia Kognitif, dan Humanistik

Faktor Personal Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia