psikologi sosial

16
PSIKOLOGI SOSIAL KONFORMITAS, COMPLIANCE, DAN OBIDIENCE DISUSUN OLEH : 1. SELY ANANDA 2. DESI NURMALASARI 3. ALITA DESTIYANDA PERTIWI

Upload: sely-ai

Post on 27-May-2015

506 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Psikologi Sosial Pengaruh Sosial (Konformitas, Compliance, dan Obidience) Disusun Oleh : 1. Sely Ananda 2. Desi Nurmalasari 3. Alita Destiyanda Pertiwi Universitas Mercubuana Fakultas Psikologi 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi sosial

PSIKOLOGI SOSIALKONFORMITAS, COMPLIANCE, DAN OBIDIENCE

DISUSUN OLEH :

1. SELY ANANDA

2. DESI NURMALASARI

3. ALITA DESTIYANDA PERTIWI

Page 2: Psikologi sosial

PENGARUH SOSIAL1. Pengaruh sosial adalah usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan

(belief), persepsi ataupun tingkah laku satu atau beberapa orang lainnya (Cialdini, 1994 dalam Sarwono & Meinarno, 2012).

2. Pengaruh sosial amat kuat dan perpasif terhadap terhadap individu (Sarwono & Meinarno, 2012).

3. Pengaruh sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap prilaku individu (Sarwono & Meinarno, 2012)

4. Pengarus sosial memiliki tiga komponen, yaitu: konformitas, compliance (kepatuhan), dan obedience (ketundukan).

Page 3: Psikologi sosial

KONFORMITAS (CONFORMITY)1. Konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial di mana individu

mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial (Baron, Byrne, dan Branscombe, 2008, dalam Sarwono & Meinarno, 2012).

2. Norma sosial adalah aturan-aturan yang mengatur bagaimana sebaiknya kita bertinkah laku (Sarwono & Meinarno, 2012).

Injunctive norms: norma yang dinyatakan secara tegas dan tertulis (eksplisit) dan memiliki sangsi ketika tidak diikuti

Deskriptif norms:Norma yang tidak dinyatakan secara tegas dan tertulis.

Page 4: Psikologi sosial

3. Tekanan-tekanan untuk melakukan konformitas sangat kuat, sehingga usaha untuk menghindari situasi yang menekankan dapat menenggelamkan nilai-nilai personalnya (Baron, Branscombe, dan Byrne, 2008 dalam Sarwono & Meinarno, 2012).

4. Dalam situasi yang tidak pasti dan ambigu, orang cendrung untuk menyesuaikan diri dengan norma yang dibangun oleh rekannya yan lebih konsisten (Muzafer Sherif, 1936 dalam Taylor, Peplau, Sears, 2009).

5. Perbedaan kultur dapat memberikan makna yang berbeda terhadap konformitas

6. Konformitas terhadap minoritas adalah aspek dasar dalam kehidupan sosial, tetapi terkadang kubu minoritas yang kuat dan konsisten dapat mempengaruhi pandangan mayoritas (DeDreu & DeVries, 2001 dalam Taylor, Peplau, dan Sears, 2009).

Page 5: Psikologi sosial

BENTUK KONFORMITAS MENURUT MYRES (1988 DALAM SAWORNO & MEINARNO,2012)1. Konformitas compliance, dalam bentuk konformitas ini individu

bertindak sesuai dengan tekanan kelompok. Meskipun sebenarnya dirinya sendiri tidak menyetujui tindakan tersebut. Pada konformitas compliance, individu berusaha menghindari penolakan kelompok dan mengharapkan penerimaan kelompok.

2. Konformitas acceptance, dalam bentuk konformitas ini tingkah laku dan keyakinan individu sesuai dengan tekanan kelompok yang diterimanya. Pada konformitas acceptance, konformitas terjadi karena kelompok menyediakan informasi penting yang tidak dimiliki oleh individu (informational influence).

Page 6: Psikologi sosial

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFORMITAS1. Lima faktor penyebab konformitas menurut Rambe (1997 dalam Saworno

& Meinarno, 2012):a. Alasan pribadib. Kesenanganc. Keterpaksaan dengan alas and. Ketidaksetujuane. Kesetiakawanan

2. Tiga faktor penyebab konformitas menurut Baron, Branscombe, dan Byrne (2008 dalam Saworno & Meinarno, 2012):

a. Kohesivitas kelompokb. Besar kelompokc. Norma yang bersifat injunctive

Page 7: Psikologi sosial

3. Dua faktor konformitas menurut Martin dan Hewstone (2003 dalam Taylor, Peplau, dan Sears, 2009):a. Keinginan untuk melakukan hal yang benar, ketika orang lain memberikan

informasi yang bermanfaat bagi dirinya, hal ini disebut informational influence (pengaruh informasi) yang ditimbulkan dari keinginan untuk bertindak benar.

b. Keinginan untuk dapat disukai, keinginan untuk dapat diterima secara social yang dinamakan normative influence (pengaruh normative). Pengaruh normatif terjadi ketika individu mengubah prilakunya untuk menyesuaikan diri terhadap norma kelompok agar dapat diterima secara sosial.

4. Faktor konformitas menurut Cialdini dan Trost (1998 dalam Taylor, Peplau, dan Sears, 2009):a. Ukuran kelompokb. Keseragaman kelompok atau kekompakan opini kelompokc. Komitmen kelompok

Page 8: Psikologi sosial

KETUNDUKAN (COMPLIANCE)1. Compliance adalah melakukan apa-apa yang diminta orang lain, walau

munkin kita tidak suka (Taylor, Peplau, dan Sears, 2009). Hal utama dalam compliance adalah kemauan kita untuk dapat merespon permintaan orang lain.

2. Mood dapat mempengaruhi compliance, seseorang ebih mau melakukan prilaku compliance ketika ia merasa senang dibandingkan ketika ia merasa sedih (Forgas, 1998 dalam Taylor, Peplau, dan Sears, 2009).

Page 9: Psikologi sosial

PRINSIP-PRINSIP DASAR COMPLIANCE1. Menurut Frence & Raven, 1959 dalam Taylor, Peplau, dan Sears, 2009):

a. Imbalan, salah satu basis kemampuan adalah kemampuan untuk memberi hasil positif bagi orang lain, hasil positif dapat berarti membantu orang lain untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan atau menawarkan imbalan yang bermanfaat.

b. Koersi, koersi atau pemaksaan dapat berupa paksaan fisik sampai ancaman hukuman atau tanda ketidaksetujuan.

c. Keahlian, pengetahuan khusus, training, dan keterampilan juga dapat menjadi sumber kekuasaan.

d. Informasi, usaha untuk mempengaruhi orang lain dengan memberikan mereka informasi atau argument yang logis tentang tindakan yang seharusnya mereka lakukan.

e. Kekuasaan rujukan, kecendrungan seseorang untuk dapat diterima suatu kelompik dapat menimbulkan prilaku compliance.

f. Otoritas yang sah, norma social yang mengizinkan orang yang berkuasa untuk mengajukan permintaan

g. Kekuatan ketidakberdayaanh. Manipulasi environmental, terjadi ketika apabila pihak yang mempengaruhi

mengubah situasi sehingga target pengaruh harus tunduk

Page 10: Psikologi sosial

2. Menurut Robert C. Cialdini (1995, 2006 dalam Saworno & Meinarno, 2012):a. Pertemanan atau rasa suka, kecendrungan untuk lebih mudah memenuhi

permintaan teman atau orang disuka daripada orang yang belum kenal atau dibenci.

b. Komitmen dan konsisten, akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan akan suatu hal yang konsisten ketika kita berada dalam suatu posisi atau tindakan.

c. Kelangkaan, kecendrungan untuk menghargai dan mengamankan objek yang langka atau berkurang keberadaannya yang memicu untuk memenuhi permintaan yang menekan kelangkaan daripada yang tidak.

d. Timbal-balik, akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan seseorang yang sebelumnya pernah membantu

e. Validasi sosial, keinginan untuk bertingkah laku benar dengan cara bertingkah laku seperti orang lain.

f. Otoritas, akan lebih mudah memenuhi permintaan orang lain yang memiliki otoritas atau tampak memiliki otoritas.

Page 11: Psikologi sosial

TEKNIK-TEKNIK SPESIFIK DARI COMPLIANCE1. Teknik Foot-in-the-Door : salah satu cara untuk membuat seseorang

tunduk adalah dengan mengajukan permintaan kecil pada awalnya, lalu mengerjakan permintaan besar setelahnya.

2. Teknik Door-in-the-Face : seseorang mengajukan permintaan yang besar dan kemudian mengajukan permintaan yang kecil.

3. Teknik Law-Ball : dengan teknik ini awalnya mendapatkan persetujuan dengan permintaan yang tidak memiliki informasi lengkap, dan kemudian memberikan informasi yang lengkap.

4. Teknik That’s-Not-All : memberikan kesepakatan dan kemudian menaikan penawaran.

5. Teknik Pieque : permintaan tidak lazim dan dapat menarik perhatian.

Page 12: Psikologi sosial

KEPATUHAN (OBIDIENCE)Obdience merupakan salah satu jenis pengaruh social, dimana seseorang menaati dan mematuhi permintaan orang lain untuk melakukan tingkah laku tertentu karena adanya unsur power (Baron, Branscombe, dan Bryrne, 2008)

Page 13: Psikologi sosial

EMPAT PENYEBAB OBEDIENCE MENURUT BARON, BRANSCOMBE, DAN BYRNE (2008)

Page 14: Psikologi sosial

Individu yg mematuhi perintah yg merusak, menyakiti, dan menghancurkan orang lain ketika berada dlm situasi diperintahkan untuk melakukannya disebut

destructive obedience

Page 15: Psikologi sosial

PENYEBAB KEPATUHAN YANG MERUSAK YAITU:

Page 16: Psikologi sosial

TERIMAKASIH