pt adaro energy tbk dan entitas anaknya -...
TRANSCRIPT
senin 30 april 2018
| 13
PT ADARO ENERGY TBK DAN ENTITAS ANAKNYAMenara Karya, Lantai 23
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950, Tel. 021 2553 3000, Fax 021 5794 4709Website: www.adaro.com
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali nilai nominal dan data saham)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali laba bersih per saham dasar dan dilusian)
ASET 31 DESEMBER 2017
31 DESEMBER 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS 31 DESEMBER
201731 DESEMBER
201631 DESEMBER
201731 DESEMBER
2016
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham
Tambahan modal
disetor, neto
Selisih transaksi dengan
pihak non-pengendali
Saldo laba
Penghasilan komprehensif lain
Translasi mata uang
asing
Cadangan atas
perubahan nilai wajar
lindung nilai arus kas
Bagian pendapatan/
(rugi) komprehensif
lain dari entitas ventura bersama
Cadangan perubahan nilai wajar
aset keuangan tersedia
untuk dijual Total
Kepentingan non-
pengendali Total ekuitasDicadangkanBelum
dicadangkan
Saldo pada 1 Januari 2016 342.940 1.154.494 - 51.182 1.335.827 (18.555) - - - 2.865.888 487.155 3.353.043
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - - 341.675 1.121 1.179 30.535 - 374.510 7.260 381.770
Penerbitan saham entitas anak kepada kepentingan non-pengendali - - - - - - - - - - 157.329 157.329
Transaksi dengan pihak non-pengendali - - 7.135 - - - - - - 7.135 - 7.135
Pencadangan saldo laba - - - 1.525 (1.525) - - - - - - -
Dividen - - - - (101.075) - - - - (101.075) (12.320) (113.395)
Saldo pada 31 Desember 2016 342.940 1.154.494 7.135 52.707 1.574.902 (17.434) 1.179 30.535 - 3.146.458 639.424 3.785.882
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - - 479.530 (1.728) (534) (12.832) 857 465.293 52.838 518.131
Penerbitan saham entitas anak kepada kepentingan non-pengendali - - - - - - - - - - 18.126 18.126
Transaksi dengan pihak non-pengendali - - (3.063) - - - - - - (3.063) - (3.063)
Pencadangan saldo laba - - - 3.346 (3.346) - - - - - - -
Dividen - - - - (140.418) - - - - (140.418) (87.031) (227.449)
Saldo pada 31 Desember 2017 342.940 1.154.494 4.072 56.053 1.910.668 (19.162) 645 17.703 857 3.468.270 623.357 4.091.627
Catatan :
Informasi keuangan di atas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016, diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC di Indonesia), yang telah mengeluarkan laporan audit
tertanggal 28 Februari 2018 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
8 kl (325 mm) x 340 mm
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 1.206.848 1.076.948
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - bagian lancar 34 34
Aset keuangan tersedia untuk dijual - bagian lancar 247.007 -
Piutang usaha 314.718 300.689
Persediaan 85.466 73.417
Pajak dibayar dimuka - bagian lancar 74.140 102.614
Pajak yang bisa dipulihkan kembali 12.464 10.489
Piutang lain-lain 6.729 4.399
Instrumen keuangan derivatif 3.300 3.954
Uang muka dan biaya dibayar dimuka - bagian lancar 28.034 19.287
Aset lancar lain-lain 422 884
Total aset lancar 1.979.162 1.592.715
ASET TIDAK LANCAR
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya -
bagian tidak lancar 8.106 3.084
Aset keuangan tersedia untuk dijual - bagian tidak lancar 6.837 -
Investasi pada ventura bersama 45.810 46.675
Uang muka dan biaya dibayar dimuka - bagian tidak lancar 38.033 37.497
Pajak dibayar dimuka - bagian tidak lancar 43.542 37.940
Properti pertambangan 2.355.258 2.436.565
Aset tetap 1.506.553 1.544.187
Goodwill 793.610 793.610
Aset pajak tangguhan 8.766 3.766
Aset tidak lancar lain-lain 28.470 26.218
Total aset tidak lancar 4.834.985 4.929.542
TOTAL ASET 6.814.147 6.522.257
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha 279.163 207.794Utang dividen 111.832 70.927Beban yang masih harus dibayar 37.396 28.969Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2.689 1.551Utang pajak 56.713 118.981Utang royalti 31.269 42.041Bagian lancar atas pinjaman jangka panjang:
- Utang sewa pembiayaan 35.571 30.876- Utang bank 201.160 122.850
Utang lain-lain 17.509 20.566
Total liabilitas jangka pendek 773.302 644.555
LIABILITAS JANGKA PANJANGPinjaman dari pihak ketiga 15.892 15.541Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun:- Utang sewa pembiayaan 49.594 39.224- Utang bank 1.090.830 1.241.198
Liabilitas pajak tangguhan 612.253 653.364Liabilitas imbalan pasca kerja 64.925 49.527Provisi rehabilitasi, reklamasi dan penutupan tambang 115.724 92.966
Total liabilitas jangka panjang 1.949.218 2.091.820
TOTAL LIABILITAS 2.722.520 2.736.375
EKUITAS
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas indukModal saham - modal dasar 80.000.000.000 lembar;
ditempatkan dan disetor penuh 31.985.962.000 lembar dengannilai nominal Rp100 per saham 342.940 342.940
Tambahan modal disetor, neto 1.154.494 1.154.494Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali 4.072 7.135Saldo laba 1.966.721 1.627.609Penghasilan komprehensif lain 43 14.280
Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 3.468.270 3.146.458
Kepentingan non-pengendali 623.357 639.424
TOTAL EKUITAS 4.091.627 3.785.882
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 6.814.147 6.522.257
Pendapatan usaha 3.258.333 2.524.239
Beban pokok pendapatan (2.116.831) (1.838.963)
Laba bruto 1.141.502 685.276
Beban usaha (183.651) (151.175)(Beban)/pendapatan lain-lain, neto (6.026) 53.517
Laba usaha 951.825 587.618
Biaya keuangan (52.994) (50.006)Pendapatan keuangan 18.733 9.092Bagian atas keuntungan/(kerugian) neto ventura bersama 11.967 (184)
(22.294) (41.098)
Laba sebelum pajak penghasilan 929.531 546.520
Beban pajak penghasilan (393.093) (205.834)
Laba tahun berjalan 536.438 340.686
Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan:Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:
Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual 978 -
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (1.937) 1.181Bagian atas (kerugian)/penghasilan komprehensif lain dari entitas
ventura bersama (12.832) 30.535Perubahan atas nilai wajar lindung nilai arus kas (1.096) 2.423Pajak penghasilan terkait pos-pos ini 493 (1.090)
(14.394) 33.049Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja (5.531) 13.472Pajak penghasilan terkait pos ini 1.618 (5.437)
(3.913) 8.035
(18.307) 41.084
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan, setelah pajak 518.131 381.770
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 483.297 334.621Kepentingan non-pengendali 53.141 6.065
Laba tahun berjalan 536.438 340.686
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapatdiatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 465.293 374.510Kepentingan non-pengendali 52.838 7.260
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan, setelah pajak 518.131 381.770
Laba bersih per saham diatribusikan kepadapemilik entitas induk- Dasar (nilai penuh) 0,01511 0,01046- Dilusian (nilai penuh) 0,01406 0,00974
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS)
31 DESEMBER 2017
31 DESEMBER 2016
Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan dari pelanggan 3.271.603 2.417.173Pembayaran kepada pemasok (1.390.939) (1.194.301)Pembayaran kepada karyawan (158.206) (134.996)Penerimaan pendapatan bunga 14.960 9.092Pembayaran royalti (335.641) (252.577)Pembayaran pajak penghasilan badan
dan pajak penghasilan final (515.462) (155.474)Penerimaan restitusi pajak penghasilan 11.363 17.808Pembayaran beban bunga dan keuangan (46.804) (43.768)Pembayaran pajak penjualan (7.372) (26.280)Penerimaan lain-lain, neto 10.178 38.846Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 853.680 675.523
Arus kas dari aktivitas investasiPembelian aset keuangan tersedia untuk dijual (309.354) -Pembelian aset tetap (155.352) (77.839)Penerimaan aset keuangan tersedia untuk dijual 56.095 -Hasil penjualan aset tetap 6.069 560Pembayaran atas penambahan properti pertambangan (30.841) (31.985)Arus kas keluar bersih dari akuisisi entitas anak - (119.120)Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (433.383) (228.384)
Arus kas dari aktivitas pendanaanPembayaran utang bank (128.825) (144.000)Pembayaran dividen kepada pemegang saham Perusahaan (101.075) (75.487)Pembayaran dividen kepada kepentingan non-pengendali (85.469) (1.038)Pembayaran utang sewa pembiayaan (33.481) (40.985)Transfer ke deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya (5.022) (792)Penerimaan setoran modal dari kepentingan non-pengendali 12.234 164.308Penerimaan dari penjualan atas investasi kepada entitas anak 2.871 -Pembelian atas penambahan kepentingan pada entitas anak (678) -Penerimaan utang bank 50.784 25.000Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (288.661) (72.994)Kenaikan bersih kas dan setara kas 131.636 374.145Kas dan setara kas pada awal tahun 1.076.948 702.452Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas (1.736) 351Kas dan setara kas pada akhir tahun 1.206.848 1.076.948
Jakarta, 30 April 2018PT Adaro Energy Tbk
Direksi
Dalam rangka kepatuhan terhadap ketentuan pasal 68 ayat 4 dan 5 Undang Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan ini kami publikasikan kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, serta Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, yang telah disahkan dalam Mata Acara Pertama Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, serta Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Perseroan ini telah dipublikasikan dalam harian Investor Daily pada tanggal 7 Maret 2018.
Meski secara total meningkat, tapi hanya dua emiten BUMN kon-struksi yang menaikkan nilai dividen. Sedangkan dua lainnya menurunkan dividen. Senada dengan itu, terdapat tiga dari empat emiten BUMN kon-struksi yang mengurangi rasio dividen untuk tahun buku 2017 dibandingkan 2016.
Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan,
penurunan nilai dividen beberapa emiten BUMN konstruksi merupakan hal yang wajar. Sebab, para BUMN itu layak mendapat penambahan modal dengan skema rights issue, jika berdasarkan banyaknya proyek in-frastruktur yang dikerjakan.
N a m u n , d i a m e n g i n g a t k a n , skema rights issue memerlukan per-setujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga butuh waktu. “Tapi
langkah Kementerian BUMN yang mengizinkan penurunan rasio dividen atau nilai dividen, itu dapat menjadi salah satu cara menambah modal para emiten BUMN konstruksi dengan laba ditahan,” ujar Alfred kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu.
Meski nilainya tidak signifikan, dia menegaskan bahwa izin penurunan rasio ataupun nilai dividen menjadi tanda bahwa pemerintah menyadari emiten BUMN konstruksi memer-lukan tambahan modal. Terlebih, menurut Alfred, ekspansi para emiten BUMN konstruksi yang masif mem-buat rata-rata debt to equity ratio (DER) tinggi dan terdapat isu mengenai tekanan cash flow.
“Jadi, penurunan rasio atau nilai dividen atas laba bersih 2017 beberapa BUMN konstruksi, merupakan sinyal dari pemerintah kepada seluruh pe-megang saham bahwa negara ini men-dukung penuh para emiten BUMN konstruksi,” tegas Alfred.
Berdasarkan catatan Investor Dai l y , PT Waski ta Kar ya Tbk (WSKT) menetapkan nilai dividen 2017 yang lebih tinggi dibandingkan 2016. Pasalnya, perseroan mem-bayar dividen Rp 513 miliar untuk tahun buku 2016, dan naik menjadi Rp 776 miliar untuk tahun buku 2017. Namun, jika ditinjau dari rasio dividen, emiten BUMN konstruksi ini menurunkan dividend payout ratio dari 30% menjadi 20%.
Senada dengan itu, PT PP Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga menur unkan rasio dividen dari 30% menjadi 20%. Selan-jutnya, jika ditinjau nilai dividen yang diberikan, PP menetapkan dividen senilai Rp 290 miliar untuk tahun buku 2017. Sedangkan untuk tahun buku 2016, perseroan membayar dividen Rp 307 miliar.
Kemudian, Wika membayar dividen Rp 303 miliar untuk tahun buku 2016. Namun, kali ini, emiten konstruksi
pelat merah itu mendapat restu mem-bagikan dividen Rp 240,41 miliar untuk tahun buku 2017. Sementara itu, PT Adhi Kar ya Tbk (ADHI) menjadi satu-satunya emiten BUMN konstruksi yang tidak menurunkan nilai atau rasio dividen.
Adhi Karya memutuskan pemba-gian dividen Rp 103,08 miliar atau setara 30% terhadap laba bersih tahun 2017. Sedangkan tahun lalu, perseroan membayar dividen Rp 94,03 miliar atau setara 20% untuk tahun buku 2016. Adapun Adhi Karya, Wika, PP, dan Waskita Karya masing-masing masih membukukan kenaikan laba bersih pada 2017.
Terkait penurunan rasio dan nilai dividen, Direktur Keuangan dan Pen-gelolaan Kapital Manusia PP Agus Purbianto menegaskan, pihaknya membutuhkan dana yang banyak untuk menunjang ekspansi di jalan tol, air minum, maupun sektor energi. Sen-ada Direktur Keuangan Wijaya Karya
AN Steve Kosasih juga menyam-paikan, pada 2017-2018 perseroan mengerjakan beberapa proyek besar, seperti pembangunan jalan tol.
Tren ValuasiAlfred menilai, sejauh ini valu-
asi dari empat emiten BUMN kon-struksi cukup rendah. Padahal, para emiten tersebut masih membukukan kenaikan laba bersih dan nilai kontrak. Posisi price to earning ratio (PER) PTPP sebesar 7,8 kali, Waskita Kaya 6,1 kali, Wika 8,3 kali, dan Adhi Karya 13 kali.
“Ini menjadi pertanyaan utama, kenapa valuasi mereka yang rendah dan fundamental yang naik, tapi tidak diikuti animo dari investor mengak-umulasi? Nah, dugaan saya, hal ini antara lain disebabkan ketidakpastian di pelaku pasar mengenai rencana Kementerian BUMN untuk mem-bentuk Holding BUMN Konstruksi,” papar dia.
Oleh Devie Kania
JAKARTA – Total dividen empat emiten badan usaha milik negara (BUMN) di bidang konstruksi un-tuk tahun buku 2017 mencapai Rp 1,41 triliun atau rata-rata naik 15,57% dibandingkan tahun buku 2016 yang sebesar Rp 1,22 triliun.