pt. bank bumi arta tbk....wikan aryono s. jl. wahid flasyim no.234, jakarta pusat jl. janur elok...

79
PT. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012

Page 2: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan

Halaman 1 2 4 5 6 7

Page 3: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

BANK BUMI ARTA

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

TANGGLING JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN LINTTJK TANGGAL YANGBERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

PT BANK BUMI ARTA TbK

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

l. NamaAlamatkantorAlamat domisili sesuai KTPatau kartu identitas lainNomor Telepon{abatan

2. NamaAlamat kantorAlamat domisili sesuai KTPataa kartu identitas lainNomor TeleponJabatart

Wikan Aryono S.Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta PusatJl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara

021 - 2300455Presiden Direktur

Hendrik AtmajaJl. Wahid Hasyim No. 234, lakartaPustJl. Pluit Permai Raya No. 5, JakafiaUtara

021-n40455Direktur

.,

menvatakan bahwa:

l Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan kzuangan;

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansiberlaku umum;

3. a. Semua infcrmasi dalam laporan telah dimuat secara lengkap dan benar;b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak

benar" dan tidak menghilangkan informasi atau fakia material;

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarrt& 31 Oktober 2012

Direktur

Wikan Aryono S. Ilendrik Atmaja

PT. BANK BUMI ARTATbK.Head Office: Jl. Wahid Hasyim No. 234 Jakarla 10250, Tel. (021) 2300893, 2300455, Fax. (021) 3102632

Page 4: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

- 2 -

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Catatan 2012 2011 *)Rp Rp

ASET

KAS 31,628,174,487 36,900,181,615

GIRO PADA BANK INDONESIA 5 206,824,049,280 225,962,030,860

GIRO PADA BANK LAIN - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 352.315.039 tahun 2012 dan Rp 206.439.688 tahun 2011 6 33,077,219,292 17,983,918,617

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar nihil untuk tahun 2012 dan 2011 7 547,000,000,000 770,238,492,508

EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi sebesar Rp 778.292.792 tahun 2012dan Rp 2.415.348.128 tahun 2011 8 64,486,707,208 147,584,651,872

KREDIT 9Pihak berelasi - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 18.960.878tahun 2012 dan Rp 192.861.714 tahun 2011 32 59,700,788,000 57,873,810,832

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.311.644.863 tahun 2012 dan Rp 24.268.997.976 tahun 2011 2,036,359,469,963 1,551,980,287,598

Jumlah 2,096,060,257,963 1,609,854,098,430

TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 28.077.933 tahun 2012 dan Rp 33.707.797 tahun 2011 10 2,779,717,417 3,337,070,042

PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAMPihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

sebesar Rp 100.000 untuk tahun 2012 dan 2011 11 9,900,000 9,900,000

PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA 12 17,030,108,808 13,246,868,322

ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 66.476.460.592tahun 2012 dan Rp 62.948.938.900 tahun 2011 13 120,855,721,856 113,852,318,910

ASET PAJAK TANGGUHAN 7,240,806,721 7,240,806,721

ASET LAIN-LAIN - BERSIH 14 45,997,464,274 16,938,115,616

JUMLAH ASET 3,172,990,127,306 2,963,148,453,513

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 5: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

- 3 -

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

Catatan 2012 2011Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASLIABILITAS SEGERA 15 16,256,417,198 13,103,870,296

SIMPANAN 16Pihak berelasi 33 949,003,593,247 999,861,911,518 Pihak ketiga 1,619,424,552,635 1,420,153,998,257 Jumlah Simpanan 2,568,428,145,882 2,420,015,909,775

SIMPANAN DARI BANK LAIN 17 7,989,766,359 3,576,571,003

LIABILITAS AKSEPTASI 10 2,807,795,350 3,370,777,839

UTANG PAJAK 18 3,048,042,878 8,812,802,638

BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19 6,246,444,855 6,505,030,597

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 20 29,605,645,361 27,613,226,874

LIABILITAS LAIN-LAIN 21 29,222,934,545 4,019,156,908

JUMLAH LIABILITAS 2,663,605,192,428 2,487,017,345,930

EKUITASMODAL SAHAM - nilai nominal

Rp 100 per sahamModal dasar - 8.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh -

2.310.000.000 saham 22 231,000,000,000 231,000,000,000

TAMBAHAN MODAL DISETOR 24 10,989,779,766 10,989,779,766

SALDO LABADitentukan penggunaannya 23 17,500,000,000 15,000,000,000 Tidak ditentukan penggunaannya 249,895,155,112 219,141,327,817

JUMLAH EKUITAS 509,384,934,878 476,131,107,583

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3,172,990,127,306 2,963,148,453,513

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 6: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

- 4 -

PT. BANK BUMI ARTA Tbk.LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER 2011

Catatan 2012 2011 *)Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan Bunga

Bunga 25,32 225,623,440,091 192,470,469,928

Jumlah Pendapatan Bunga 225,623,440,091 192,470,469,928

Beban BungaBunga 26,32 85,004,772,156 83,173,251,792 Premi penjaminan pemerintah 3,841,853,974 3,357,114,665 Hadiah 634,910,567 600,000,000

Jumlah Beban Bunga 89,481,536,697 87,130,366,457

Pendapatan Bunga - Bersih 136,141,903,394 105,340,103,471

Pendapatan Operasional Lainnya

Jasa administrasi 27 5,569,733,716 4,844,725,012 Provisi dan komisi selain dari kredit - Bersih 725,328,890 663,410,464 Keuntungan transaksi mata uang asing - Bersih 2,231,758,524 269,592,397 Lain-lain 4,354,521,794 3,195,599,468

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 12,881,342,924 8,973,327,341

Beban cadangan kerugian penurunannilai - Bersih 28 (4,402,124,131) 3,468,821,750

Beban Operasional LainnyaTenaga kerja 29 53,413,444,697 45,146,638,862 Umum dan administrasi 30,32 42,529,715,837 32,988,395,779

Jumlah Beban Operasional Lainnya 95,943,160,534 78,135,034,641

Beban Operasional Lainnya - Bersih (78,659,693,479) (72,630,529,050)

LABA OPERASIONAL 57,482,209,915 32,709,574,421

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONALPendapatan Non Operasional

Keuntungan penjualan agunan diambil alih 14 - 24,741,631 Keuntungan penjualan aset tetap 13 843,350,000 97,700,000 Pendapatan sewa - 41,400,000 Lain-lain 344,851,088 99,708,004

Beban Non Operasional - lain-lain (10,000,008) (4)

PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 1,178,201,080 263,549,631

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 58,660,410,995 32,973,124,052

BEBAN PAJAK 14,665,083,700 7,873,699,075

LABA BERSIH 43,995,327,295 25,099,424,977

LABA PER SAHAM DASAR 31 25.39 14.49

*) Disajikan kembali - Catatan 41

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 7: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

- 5 -

PT. BANK BUMI ARTA Tbk.LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER 2011

TambahanModal Disetor Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan Modal disetor penggunaannya penggunaannya Jumlah ekuitasRp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2011 231,000,000,000 10,989,779,766 12,500,000,000 185,946,731,591 440,436,511,357

Ditentukan untuk cadangan umum 23 - - 2,500,000,000 (2,500,000,000) -

Dividen tunai 21.22 - - - (6,930,000,000) (6,930,000,000)

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 25,099,424,977 25,099,424,977

Saldo per 30 September 2011 231,000,000,000 10,989,779,766 15,000,000,000 201,616,156,568 458,605,936,334

TambahanModal Disetor Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan Modal disetor penggunaannya penggunaannya Jumlah ekuitasRp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2012 231,000,000,000 10,989,779,766 15,000,000,000 219,141,327,817 476,131,107,583

Ditentukan untuk cadangan umum 23 - - 2,500,000,000 (2,500,000,000) -

Dividen tunai 21.22 - - - (10,741,500,000) (10,741,500,000)

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 43,995,327,295 43,995,327,295

Saldo per 30 September 2012 231,000,000,000 10,989,779,766 17,500,000,000 249,895,155,112 509,384,934,878

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Saldo laba

Saldo laba

Page 8: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

- 6 -

PT. BANK BUMI ARTA Tbk .LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 30 SEPTEMBER 2011

2012 2011*Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan bunga, provisi dan komisi 220,911,551,083 189,392,784,761 Pembayaran bunga, provisi dan komisi (89,740,122,438) (86,156,415,385) Penerimaan operasional lainnya 9,565,999,004 7,856,690,906 Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (51,421,026,210) (42,611,666,931) Pembayaran beban umum dan administrasi (26,104,922,206) (19,622,987,801) Pembayaran beban non-operasional lainnya 13,955,035,250 22,716,894,666 Pembayaran pajak penghasilan (18,999,194,200) (9,741,913,075)

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Aktivitas Operasi 58,167,320,283 61,833,387,141

Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi:Kredit (479,074,905,584) (295,946,032,446) Aset lain-lain (14,767,481,922) (36,519,824,718)

Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi:Simpanan 148,412,236,105 54,444,078,225 Simpanan dari Bank Lain 4,413,195,356 (4,396,889,063) Liabilitas lainnya 1,721,721,956 2,037,794,632

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (281,127,913,806) (218,547,486,229)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenempatan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (65,265,000,000) (200,000,000,000) Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo 150,000,000,000 250,000,000,000 Hasil penjualan aset tetap 843,350,000 251,229,500 Hasil penjualan agunan yang diambil alih - 140,000,000 Perolehan aset tetap (11,827,505,347) (3,088,260,513)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 73,750,844,653 47,302,968,987

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran deviden tunai (10,741,500,000) (6,930,000,000)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (218,118,569,153) (178,174,517,242)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1,052,219,793,080 1,218,676,183,100

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 834,101,223,927 1,040,501,665,858

PENGUNGKAPAN TAMBAHANKas dan Setara Kas terdiri dari:

Kas 31,628,174,487 43,682,669,905 Giro pada Bank Indonesia 206,824,049,280 235,761,183,916 Giro pada bank lain 33,429,534,331 32,615,360,261 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 547,000,000,000 678,799,191,178 Sertifikat Bank Indonesia 15,219,465,829 49,643,260,598

Jumlah Kas dan Setara Kas 834,101,223,927 1,040,501,665,858

Transaksi yang tidak mempengaruhi kas:Penurunan (Kenaikan) dalam tagihan akseptasi 562,982,489 (4,509,292,960) Kenaikan (Penurunan) dalam kewajiban akseptasi (562,982,489) 4,509,292,960

*) Disajikan kembali - Catatan 41

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 9: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

- 7 -

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Bank Bumi Arta Tbk. (Bank), didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6 tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 tanggal 18 September 1976, Bank menggabungkan usahanya (merger) dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Bank merubah seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-00533.AH.01.02 tanggal 4 Januari 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 23 Mei 2008 Tambahan No. 6949.

Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir kali dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 tanggal 3 Juni 2009, yang dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-11840 tanggal 30 Juli 2009, antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank memiliki 9 kantor cabang, 22 kantor cabang pembantu, 18 kantor kas dan 71 payment points yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991, status Bank meningkat menjadi bank devisa.

Jumlah karyawan Bank sebanyak 852 dan 816 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris : Rachmat Mulia Suryahusada Wakil Presiden Komisaris : Daniel Budidharma Komisaris : R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Presiden Direktur : Wikan Aryono S. Direktur : Hendrik Atmaja

Tan Hendra Jonathan

Page 10: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 8 -

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut:

Ketua : R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Anggota : Djoki Sutiono

Timotius (DR Timotius)

Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut:

Ketua : Daniel Budidharma Anggota : Nancy Effendy

Timotius (DR Timotius)

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut: Ketua : Daniel Budidharma Anggota : Rachmat Mulia Suryahusada

Jenny

b. Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-49/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 210.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham.

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, 2.286.900.000 lembar saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Dalam tahun berjalan, Bank telah mengadopsi semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011 yang relevan dengan operasi bank. Penerapan standar-standar baru dan revisi serta interpretasi menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

• PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan.

Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Bank menyajikan semua perubahan ekuitas pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Selain itu, standard yang direvisi mengharuskan penyajian posisi laporan keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2010

Page 11: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 9 -

karena adanya perubahan peraturan Bank Indonesia terkait penyisihan penurunan nilai yang dijelaskan pada Catatan 3g. Selanjutnya, pengungkapan tambahan dibuat sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam penerapan kebijakan akuntansi dan sumber-sumber Utama estimasi ketidakpastian.

• PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Bank telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.

Berikut ini standard baru dam standard revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

• PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim • PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi • PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan • PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama • PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi • PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud • PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis • PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan • PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan • PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset • PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi • PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan • ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus • ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa • ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan • ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik • ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas:

Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer • ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web • ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

b. Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010

Efektif 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

• PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan:

Penyajian dan Pengungkapan

• PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

Page 12: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 10 -

Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrument keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan. PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan.

Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif, dan penerapan pedoman tambahan Buletin Teknis No. 4, mengenai Transisi Pedoman Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) adalah sebagai berikut:

i. Suku bunga efektif

Suku bunga efektif instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2010 dengan saldo terhutang pada tanggal 1 Januari 2010 dihitung dengan mengacu pada arus kas masa depan yang akan dihasilkan pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan.

Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank tidak mempunyai pendapatan provisi yang belum diamortisasi.

ii. Penghentian pengakuan

Instrumen keuangan yang telah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dinilai kembali berdasarkan kriteria penghentian pengakuan PSAK 55 (revisi 2006).

iii. Penurunan nilai instrumen keuangan

Sesuai dengan Buletin Teknis No 4, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menilai instrumen keuangan untuk penurunan nilai dengan mempertimbangkan kondisi yang ada pada tanggal tersebut. Buletin Teknis No 4, selanjutnya menetapkan bahwa perbedaan antara penurunan nilai yang diakui berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) dan penurunan nilai yang diakui berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebelumnya, diakui langsung ke saldo laba pada tanggal penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006).

Manajemen menentukan bahwa perbedaan tersebut dalam penurunan aset keuangan tidak material terhadap laporan keuangan Bank. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menerapkan ketentuan transisi untuk memperkirakan penurunan nilai pinjaman kolektif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 3q).

c. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012

• PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing • PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi • PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap • PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

Page 13: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 11 -

• PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja • PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman • PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian • PSAK 30 (revisi 2011), Sewa • PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum • PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi • PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa • PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba • PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan • PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian • PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham • PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran • PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham • PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan • PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah • PSAK 62, Kontrak Asuransi • PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi • PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral • ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri • ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya • ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi • ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi • ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan

Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi • ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya • ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan • ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif • ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal

Sewa. • ISAK 25, Hak Atas Tanah • ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21,

Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.

Page 14: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 12 -

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), sementara laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Untuk tujuan penyajian arus kas, laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya.

c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak bereleasi terdiri atas: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

Page 15: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 13 -

iv.Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi.Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam

huruf (a). vii.Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau

personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi.

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: Aset keuangan Klasifikasi Kas Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Pinjaman yang diberikan dan piutang Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Penyertaan dalam bentuk saham Tersedia untuk dijual - sebesar biaya perolehan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Pinjaman yang diberikan dan piutang

Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan dengan pendapatan diakui berdasarkan metode pengembalian efektif.

Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Page 16: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 14 -

Saham yang tidak tercatat di bursa yang dimiliki oleh Bank diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Apabila saham tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka penyertaan diukur dengan nilai perolehan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di revaluasi investasi tersedia untuk dijual, direklasifikasi ke laporan laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok

atau bunga; atau

Page 17: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 15 -

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kredit dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual adalah, di samping itu, dinilai untuk penurunan nilai secara kolektif. Bukti obyektif penurunan nilai portofolio piutang dapat mencakup pengalaman masa lalu Bank dalam penerimaan pembayaran, peningkatan jumlah pembayaran tertunda dalam portofolio masa lalu periode kredit rata-rata, serta perubahan diamati dalam kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berhubungan dengan piutang yang tak tertagih. Metode penurunan pinjaman tertagih Bank dijelaskan pada Catatan 2b. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan entitas anak harus menghitung: • Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan

pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

• Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

• Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

• Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan

dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual.

• Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari

fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

Page 18: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 16 -

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya. Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk tahun 2011 Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Maret 2007 dan No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Penghentian pengakuan aset keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Page 19: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 17 -

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan Bank perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Liabilitas keuangan Klasifikasi Liabilitas segera Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi Simpanan Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi Simpanan dari bank lain Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi Liabilitas akseptasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Page 20: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 18 -

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama. Rincian asumsi yang digunakan disediakan pada Catatan 39.

h. Reklasifikasi Aset Keuangan

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Ketika aset keuangan yang dijual atau dihapuskan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

i. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank: • saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah

yang telah diakui tersebut; dan • berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

j. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

k. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

l. Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan penempatan pada bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

Page 21: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 19 -

m. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi yang seperti dijelaskan pada Catatan 3e.

n. Kredit

Kredit diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e.

o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diuraikan dalam Catatan 3e. Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3f.

p. Penyertaan dalam Bentuk Saham

Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3e.

q. Kerugian Penurunan Nilai/Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Pada setiap tanggal pelaporan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) untuk tahun 2010, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2b). Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai diatas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif dan transaksi rekening administratif.

Page 22: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 20 -

r. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 20 tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa manfaat sebagai berikut:

Tahun Bangunan 20 Instalasi 4 – 8 Perlengkapan dan peralatan kantor 4 – 8 Kendaraan bermotor 4

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

s. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Page 23: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 21 -

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.

t. Agunan yang Diambil Alih

Tanah dan aset lainnya yang merupakan jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank disajikan dalam perkiraan “Aset Lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

u. Simpanan

Simpanan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3f.

v. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi, seperti dijelaskan pada Catatan 3e dan 3f.

Page 24: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 22 -

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif seperti dijelaskan dalam Catatan 3f. Untuk tujuan penerapan metode suku bunga efektif untuk pengakuan pendapatan bunga, ketika menghitung suku bunga efektif, Bank memperkirakan arus kas dengan mempertimbangkan semua persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang) pada tanggal 1 Januari 2010 atau pada tanggal pembukaan sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan.

x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

y. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Page 25: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 23 -

z. Imbalan Pasca Kerja

Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

aa. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

ab. Informasi Segmen

PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular di-review oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Bank mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan

beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional

untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional Bank dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada pengelompokkan geografis cabang.

Page 26: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 24 -

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Bank dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold)

tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.

Page 27: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 25 -

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Bank dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.

Page 28: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 26 -

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

Jumlah Persentase Jumlah PersentaseRp % Rp %

Rupiah 202.039.049.280 10,92 221.881.655.860 12,01 Dollar Amerika Serikat 4.785.000.000 8,54 4.080.375.000 9,26 Jumlah 206.824.049.280 225.962.030.860

30 September 2012 31 Desember 2011

Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya (Catatan 38). Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 November 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, GWM dalam Rupiah untuk tahun 2009 ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010, Bank Indonesia menyediakan pendapatan bunga sebesar 2,5% per tahun ketika primer cadangan kewajiban dalam rupiah telah terpenuhi. Giro wajib minimum (GWM) Bank pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

30 September 2012 30 September 2011% %

Rupiah GWM Utama 8,42 10,06 GWM Sekunder 3,14 8,58 Mata uang asing 8,54 10,08

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Page 29: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 27 -

6. GIRO PADA BANK LAIN

Nilai wajar dari giro pada bank lain dengan suku bunga variabel adalah nilai tercatatnya (Catatan 38).

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

RupiahBank Danamon 21.295.275.784 5.821.299.086 Bank Central Asia 5.509.008.591 7.247.189.291 Lain-lain 536.106.074 4.740.177

Jumlah 27.340.390.449 13.073.228.554 Cadangan kerugian penurunan nilai (273.403.904) (130.732.286)

Jumlah 27.066.986.545 12.942.496.268

Mata uang asingDolar Amerika Serikat

Standard Chartered Bank, New York 2.369.896.330 823.573.369 Bank Central Asia, Jakarta 554.447.616 353.615.725 Standard Chartered Bank, Hongkong 286.525.800 271.480.950 Bank Mandiri, Jakarta 148.761.343 251.427.176 OCBC, Singapora 157.441.429 69.415.158 Bank of China, Jakarta 133.041.374 101.613.307 ICBC Indonesia, Jakarta 95.700.000 -

Yen JepangSumitomo Mitsui Banking, Tokyo 977.073.948 82.617.558 Mitsubishi UFJ, Tokyo 77.310.252 1.509.667.313

Dolar SingaporeOCBC, Singapore 140.214.572 299.874.266 Standard Chartered Bank, Singapore 19.955.070 53.323.175

Dolar AustraliaCommonwealth Bank, Sydney 201.153.380 47.308.227 Westpack Bank, Sydney 70.676.897 90.328.679

Poundsterling InggrisStandard Chartered Bank, London 152.408.847 596.057.159

EuroUnicredit S.P.A, Roma 99.840.875 305.777.260 Commerz Bank AG, Frankfurt 39.061.796 128.661.920 Indover, Amsterdam 18.201.451 24.783.981

Dollar HongkongOCBC, Hongkong 63.655.440 20.234.551 Standard Chartered Bank, Hongkong 14.077.103 26.736.722

Franc SwissUBS AG, Zurich 355.662.859 60.633.255

Yuan ChinaICBC Indonesia, Jakarta 114.037.500 -

Jumlah 6.089.143.882 5.117.129.751 Cadangan kerugian penurunan nilai (78.911.135) (75.707.402) Jumlah 6.010.232.747 5.041.422.349

Jumlah Giro pada bank lain - Bersih 33.077.219.292 17.983.918.617

Tingkat bunga rata-rata per tahunRupiah 0,79% 1,42%Dolar Amerika Serikat 0,01% 0,03%

Page 30: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 28 -

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada Bank Indover dikelompokkan macet sejak tahun 2008. Pada tanggal 15 Maret 2010 Bank Indover mengembalikan dana ke Bank sebesar EUR 2.762,05, tanggal 20 September sebesar EUR 999,04 dan tanggal 6 September 2012 EUR 646,44. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

Rupiah Mata uang asing Jumlah Rupiah Mata uang asing JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 130.732.286 75.707.402 206.439.688 217.943.042 91.699.823 309.642.865 Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 142.671.618 (388.216) 142.283.402 (87.210.756) (18.958.858) (106.169.614) Selisih kurs penjabaran 3.591.949 3.591.949 2.966.437 2.966.437

Saldo akhir tahun 273.403.904 78.911.135 352.315.039 130.732.286 75.707.402 206.439.688

30 September 2012 31 Desember 2011

Pada tanggal 30 September 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 35.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 39).

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Rupiah BI Fasilitas Simpanan termasuk bunga sebesar nihil pada 30 September 2012 dan Rp 71.535.674 pada 31 Desember 2011 397.000.000.000 572.428.464.326 BI Penempatan berjangka termasuk bunga nihil pada 30 September 2012 dan Rp 2.189.971.818 pada 31 Desember 2011 150.000.000.000 197.810.028.182 Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 547.000.000.000 770.238.492.508

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 seluruhnya merupakan penempatan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.

Page 31: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 29 -

Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:

Tingkat bunga Tingkat bungaJangka waktu rata-rata pertahun Jangka waktu rata-rata pertahun

Fasilitas Simpanan 1-7 hari 3,85% 1-7 hari 5,27%Penempatan berjangka 1-7 hari 4,09% >3 <6 bln 6,21%

7-15 hari 3,95%

30 September 2012 31 Desember 2011

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar dengan jatuh tempo sampai dengan 1 bulan (Catatan 35).

Pada tanggal 30 September 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

8. EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Serfifkat Bank Indonesia 65.265.000.000 150.000.000.000 Pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi (778.292.792) (2.415.348.128)

Jumlah efek-efek - Bersih 64.486.707.208 147.584.651.872

Tingat bunga rata-rata per tahun 4,25% 6,18%Jangka waktu 273 - 280 hari 273 hari

Efek-efek pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu lebih dari 1 bulan sampai dengan 6 dan dikelompokkan lancar (Catatan 35). Nilai wajar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah pada nilai tercatat karena jatuh tempo dalam jangka pendek (Catatan 38).

9. KREDIT

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal 30 September 2012, nilai wajar dari kredit adalah sebesar Rp 2.096.060.257.963 (Catatan 38). Kredit kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 33.

Page 32: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 30 -

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:

DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Modal Kerja 1.059.048.180.295 12.749.286.284 40.437.001 529.052.856 12.904.328.001 1.085.271.284.437 Konsumen 544.627.182.218 11.657.960.358 196.159.275 229.884.330 662.189.176 557.373.375.357 Investasi 397.858.600.506 7.306.121.965 - - 405.164.722.471 Karyawan 364.616.972 - - - 364.616.972

Jumlah 2.001.898.579.991 31.713.368.607 236.596.276 758.937.186 13.566.517.177 2.048.173.999.237

Dolar Amerika Serikat Modal Kerja 65.216.864.467 - - - - 65.216.864.467

Jumlah 2.067.115.444.458 31.713.368.607 236.596.276 758.937.186 13.566.517.177 2.113.390.863.704 Cadangan kerugian penurunan nilai (669.276.024) (2.198.452.988) (222.451.882) (752.777.038) (13.487.647.809) (17.330.605.741)

Jumlah Kredit - Bersih 2.066.446.168.434 29.514.915.619 14.144.394 6.160.148 78.869.368 2.096.060.257.963

31 September 2012

DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Modal Kerja 987.580.396.927 4.116.231.503 419.259.984 516.736.638 16.060.529.488 1.008.693.154.540 Konsumen 410.682.158.773 5.031.429.581 56.007.571 73.205.690 416.157.633 416.258.959.248 Investasi 160.583.698.772 674.548.132 - - 161.258.246.904 Karyawan 378.441.949 - - - 378.441.949

Jumlah 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641

Dolar Amerika Serikat Modal Kerja 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479

Jumlah 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 Cadangan kerugian penurunan nilai (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690)

Jumlah Kredit - Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430

31 Desember 2011

Page 33: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 31 -

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi

DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Perdagangan 758.190.885.134 11.930.971.758 40.437.001 443.745.868 4.522.973.717 775.129.013.478 Industri 208.269.823.502 1.713.491.855 - - 6.742.187.639 216.725.502.996 Konstruksi 19.687.693.855 - - - - 19.687.693.855 Transportasi 122.286.308.448 6.410.944.636 - - 31.576.122 128.728.829.206 Pertanian 616.397.461 - - - - 616.397.461 Lain-lain 892.847.471.591 11.657.960.358 196.159.275 315.191.318 2.269.779.699 907.286.562.241

Jumlah 2.001.898.579.991 31.713.368.607 236.596.276 758.937.186 13.566.517.177 2.048.173.999.237

Dolar Amerika Serikat Perdagangan 58.889.585.661 - - - - 58.889.585.661 Industri 6.327.278.806 - - - - 6.327.278.806

Jumlah 65.216.864.467 - - - - 65.216.864.467

Jumlah 2.067.115.444.458 31.713.368.607 236.596.276 758.937.186 13.566.517.177 2.113.390.863.704 Cadangan kerugian penurunan nilai (669.276.024) (2.198.452.988) (222.451.882) (752.777.038) (13.487.647.809) (17.330.605.741)

Jumlah Kredit - Bersih 2.066.446.168.434 29.514.915.619 14.144.394 6.160.148 78.869.368 2.096.060.257.963

30 September 2012

DalamPerhatian Kurang

Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah Perdagangan 613.047.919.295 4.000.425.877 419.259.984 92.755.794 6.059.728.916 623.620.089.866 Industri 195.659.508.610 693.363.819 - 423.980.844 7.152.124.671 203.928.977.944 Konstruksi 15.332.798.217 - - - - 15.332.798.217 Transportasi 38.231.910.756 - - - 30.545.576 38.262.456.332 Pertanian 979.554.893 - - - 1.245.611.754 2.225.166.647 Lain-lain 695.973.004.650 5.128.419.520 56.007.571 73.205.690 1.988.676.204 703.219.313.635

Jumlah 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641

Dolar Amerika Serikat Perdagangan 42.617.545.510 - - - - 42.617.545.510 Industri 5.109.609.969 - - - - 5.109.609.969

Jumlah 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479

Jumlah 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 Cadangan kerugian penurunan nilai (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690)

Jumlah Kredit - Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430

31 Desember 2011

Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain terutama merupakan kredit konsumsi untuk pinjaman pensiun.

Page 34: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 32 -

c. Jangka Waktu

1. Berdasarkan periode perjanjian kredit:

30 September 2012Dolar Amerika

Rupiah Serikat JumlahRp Rp Rp

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 831.319.765.879 65.216.864.467 896.536.630.346 Lebih dari 1 - 2 tahun 91.650.769.999 - 91.650.769.999 Lebih dari 2 - 5 tahun 632.690.880.408 - 632.690.880.408 Lebih 5 tahun 492.512.582.951 - 492.512.582.951

Jumlah Kredit 2.048.173.999.237 65.216.864.467 2.113.390.863.704 Cadangan kerugian penurunan nilai (17.330.605.741) - (17.330.605.741)

Jumlah Kredit - Bersih 2.030.843.393.496 65.216.864.467 2.096.060.257.963

31 Desember 2011Dolar Amerika

Rupiah Serikat JumlahRp Rp Rp

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 762.449.285.366 47.727.155.479 810.176.440.845 Lebih dari 1 - 2 tahun 51.534.863.680 - 51.534.863.680 Lebih dari 2 - 5 tahun 482.267.874.574 - 482.267.874.574 Lebih 5 tahun 290.336.779.021 - 290.336.779.021

Jumlah Kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Cadangan kerugian penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690)

Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:

30 September 2012

Dolar AmerikaRupiah Serikat Jumlah

Rp Rp RpKurang dari atau sama dengan 1 tahun 855.430.262.302 65.216.864.467 920.647.126.769 Lebih dari 1 - 2 tahun 126.442.350.333 - 126.442.350.333 Lebih dari 2 - 5 tahun 596.348.907.661 - 596.348.907.661 Lebih 5 tahun 469.952.478.941 - 469.952.478.941

Jumlah Kredit 2.048.173.999.237 65.216.864.467 2.113.390.863.704 Cadangan kerugian penurunan nilai (17.330.605.741) - (17.330.605.741)

Jumlah Kredit - Bersih 2.030.843.393.496 65.216.864.467 2.096.060.257.963

Page 35: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 33 -

31 Desember 2011Dolar Amerika

Rupiah Serikat JumlahRp Rp Rp

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 781.272.330.169 47.727.155.479 828.999.485.648 Lebih dari 1 - 2 tahun 72.037.025.883 - 72.037.025.883 Lebih dari 2 - 5 tahun 453.358.486.129 - 453.358.486.129 Lebih 5 tahun 279.920.960.460 - 279.920.960.460

Jumlah Kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Cadangan kerugian penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690)

Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430

d. Berdasarkan Pihak:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak berelasi Rupiah 59.719.748.878 58.066.672.546 Cadangan kerugian penurunan nilai (18.960.878) (192.861.714)

Jumlah - Bersih 59.700.788.000 57.873.810.832

Pihak ketiga Rupiah 1.988.454.250.359 1.528.522.130.095 Dolar Amerika Serikat 65.216.864.467 47.727.155.479 Cadangan kerugian penurunan nilai (17.311.644.863) (24.268.997.976)

Jumlah - Bersih 2.036.359.469.963 1.551.980.287.598

Jumlah Kredit - Bersih 2.096.060.257.963 1.609.854.098.430

e. Tingkat bunga rata-rata per tahun:

f. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang

umumnya diterima oleh bank, antara lain deposito berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berkeyakinan bahwa agunan yang diterima dari debitur cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit.

30 September 2012 31 Desember 2011

Rupiah Kredit yang diberikan 12,68% 9,63% Pensiun 21,94% 22,88%Dolar Amerika Serikat 6,98% 7,09%

Page 36: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 34 -

g. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening koran dan fasilitas cerukan. h. Kredit konsumen terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit

pensiunan, dan kredit perorangan lainnya. i. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian kendaraan,

rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun sebesar 11,05% dan 9,16% pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

j. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011

berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:

30 September 2012Dolar Amerika

Rupiah Serikat JumlahRp Rp Rp

Lancar 2.001.898.579.991 65.216.864.467 2.067.115.444.458 Dalam Perhatian Khusus 31.713.368.607 - 31.713.368.607 Kurang Lancar 236.596.276 - 236.596.276 Diragukan 758.937.186 - 758.937.186 Macet 13.566.517.177 - 13.566.517.177

Jumlah Kredit 2.048.173.999.237 65.216.864.467 2.113.390.863.704 Cadangan kerugian penurunan nilai (17.330.605.741) - (17.330.605.741)

Jumlah Kredit - Bersih 2.030.843.393.496 65.216.864.467 2.096.060.257.963

31 Desember 2011Dolar Amerika

Rupiah Serikat JumlahRp Rp Rp

Lancar 1.559.224.696.421 47.727.155.479 1.606.951.851.900 Dalam Perhatian Khusus 9.822.209.216 - 9.822.209.216 Kurang Lancar 475.267.555 - 475.267.555 Diragukan 589.942.328 - 589.942.328 Macet 16.476.687.121 - 16.476.687.121

Jumlah Kredit 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Cadangan kerugian penurunan nilai (23.984.588.291) (477.271.399) (24.461.859.690)

Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 47.249.884.080 1.609.854.098.430

Page 37: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 35 -

k. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Bank tidak melakukan restrukturisasi kredit.

l. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada

tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.

m. Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor

ekonomi adalah sebagai berikut:

Kredit Minimum Kredit MinimumBermasalah Penyisihan Bermasalah Penyisihan

Rp Rp Rp RpRupiah Perdagangan 5.007.156.586 (4.925.260.092) 6.571.744.694 (2.123.610.860) Industri 6.742.187.639 (6.741.974.948) 7.576.105.515 (5.826.674.577) Konstruksi - - - - Transportasi 31.576.122 (31.547.645) 30.545.576 (2.068.969) Pertanian - - 1.245.611.754 (2.918.137) Lain-lain 2.781.130.292 (2.764.094.044) 2.117.889.465 (1.381.526.013)

Jumlah 14.562.050.639 (14.462.876.729) 17.541.897.004 (9.336.798.556)

31 Desember 201130 September 2012

n. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gros pada tanggal 30 September 2012 dan tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,69% dan 1,07% dan rasio NPL Neto pada tanggal 30 September 2012 dan tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,00% dan 0,50%.

o. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah kredit yang dijamin dengan

jaminan tunai masing-masing sebesar Rp 135.865.580.649 dan Rp 121.225.884.185. p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 23.984.588.291 477.271.399 24.461.859.690 15.414.942.679 389.805.487 15.804.748.166 Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (5.735.592.878) (473.192.156) (6.208.785.034) 10.090.837.008 87.167.733 10.178.004.741 Penghapusan tahun berjalan (918.389.672) - (918.389.672) (1.521.191.396) - (1.521.191.396) Selisih kurs penjabaran (4.079.243) (4.079.243) 298.179 298.179

Saldo akhir tahun 17.330.605.741 - 17.330.605.741 23.984.588.291 477.271.399 24.461.859.690

30 September 2012 31 Desember 2011

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Page 38: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 36 -

q. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Saldo awal tahun 8.109.710.205 6.588.518.809 Penambahan tahun berjalan 918.389.672 1.521.191.396

Saldo akhir 9.028.099.877 8.109.710.205

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

a. Tagihan Akseptasi

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Bukan bank - pihak ketiga Rupiah 127.600.000 - Dolar Amerika Serikat 2.680.195.350 3.370.777.839 Cadangan kerugian penurunan nilai (28.077.933) (33.707.797)

Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih 2.779.717.417 3.337.070.042

Tagihan akseptasi di atas merupakan fasilitas L/C pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 yang seluruhnya diberikan kepada pihak ketiga dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Saldo awal tahun 33.707.797 24.838.317 Penyisihan tahun berjalan (6.760.564) 7.359.640 Selisih kurs penjabaran 1.130.700 1.509.840

Saldo akhir 28.077.933 33.707.797

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

Page 39: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 37 -

b. Liabilitas Akseptasi

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Bukan bank - pihak ketiga Rupiah 127.600.000 - Dolar Amerika Serikat 2.680.195.350 3.370.777.839

2.807.795.350 3.370.777.839

Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan sisa jatuh tempo adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

RupiahKurang dari atau sama dengan 1 bulan 127.600.000 -

Dollar Amerika SerikatKurang dari atau sama dengan 1 bulan 739.045.164 3.034.017.236 Lebih dari 1 - 3 bulan 1.941.150.186 336.760.603

Jumlah Tagihan dan KewajibanAkseptasi 2.807.795.350 3.370.777.839

11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

PersentaseNama Perusahaan Jenis Usaha Pemilikan 30 September 2012 31 Desember 2011

Rp RpTersedia untuk dijual - metode biayaPihak ketiga PT Aplikasinusa Lintasarta Komunikasi 1% 10.000.000 10.000.000 Cadangan kerugian penurunan nilai (100.000) (100.000)

Jumlah Penyertaan - Bersih 9.900.000 9.900.000

Pada tahun 2011 Bank telah menjual seluruh saham yang ada pada PT Balimor Finance seharga Rp 20.000.000.000 dengan keuntungan penjualan sebesar Rp 18.525.000.000.

Page 40: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 38 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Saldo awal tahun 100.000 14.850.000 Penyisihan tahun berjalan - (14.750.000)

Saldo akhir 100.000 100.000

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

Pendapatan bunga yang masih akan diterima atas kredit adalah sebesar Rp 17.030.108.808 dan Rp 13.246.868.322 masing-masing untuk tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

13. ASET TETAP

1 Januari 30 September2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2012Ro Ro Ro Ro Ro

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah 70.906.453.553 1.098.937.000 - - 72.005.390.553 Bangunan 62.187.045.614 2.599.171.807 - - 64.786.217.421 Instalsi 2.587.908.111 348.815.250 28.526.501 (83.879.000) 2.824.317.860 Perlengkapan dan peralatan kantor 26.653.497.382 2.425.231.290 121.073.208 83.879.000 29.041.534.464 Kendaraan bermotor 11.252.876.000 5.355.350.000 1.146.981.000 - 15.461.245.000 Bangunan dalam penyelesaian 3.213.477.150 - - - 3.213.477.150 Jumlah 176.801.257.810 11.827.505.347 1.296.580.709 - 187.332.182.448

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 30.934.009.407 1.735.861.620 - - 32.669.871.027 Instalsi 1.855.348.267 151.769.379 28.526.501 147.014.000 2.125.605.145 Perlengkapan dan peralatan kantor 23.592.471.552 1.458.877.303 121.073.208 (147.014.000) 24.783.261.647 Kendaraan bermotor 6.567.109.674 1.477.594.099 1.146.981.000 - 6.897.722.773 Jumlah 62.948.938.900 4.824.102.401 1.296.580.709 - 66.476.460.592

Jumlah Tercatat 113.852.318.910 120.855.721.856

Page 41: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 39 -

1 Januari 31 Desember2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011Ro Ro Ro Ro Ro

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah 68.991.651.015 1.195.950.000 - 718.852.538 70.906.453.553 Bangunan 60.895.130.137 846.712.500 - 445.202.977 62.187.045.614 Instalsi 2.221.558.601 443.356.640 77.007.130 - 2.587.908.111 Perlengkapan dan peralatan kantor 34.527.756.158 1.432.126.684 9.306.385.460 - 26.653.497.382 Kendaraan bermotor 9.256.351.000 3.182.750.000 1.186.225.000 - 11.252.876.000 Bangunan dalam penyelesaian 879.706.200 3.497.826.465 - (1.164.055.515) 3.213.477.150 Jumlah 176.772.153.111 10.598.722.289 10.569.617.590 - 176.801.257.810

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 28.701.548.626 2.232.460.781 - - 30.934.009.407 Instalsi 1.791.987.105 140.060.318 76.699.156 - 1.855.348.267 Perlengkapan dan peralatan kantor 31.054.139.383 1.830.093.544 9.291.761.375 - 23.592.471.552 Kendaraan bermotor 6.730.408.402 991.998.797 1.155.297.525 - 6.567.109.674 Jumlah 68.278.083.516 5.194.613.440 10.523.758.056 - 62.948.938.900

Jumlah Tercatat 108.494.069.595 113.852.318.910

Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2012 30 September 2011

Rp Rp

Harga jual aset tetap 843.350.000 251.229.500 Nilai tercatat - 153.529.500

Keuntungan penjualan aset tetap 843.350.000 97.700.000

Beban penyusutan adalah sebesar Rp 4.824.102.402 dan Rp 3.769.962.093 masing-masing untuk tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 2011. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Bandar Lampung dan Medan dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Artarindo (pihak berelasi – Catatan 33), PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 407.199.183.228 dan Rp 67.368.750.478 masing-masing untuk tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Page 42: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 40 -

14. ASET LAIN – LAIN – BERSIH

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Tarikan kliring 20.520.974.031 - Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 8.823.555.874 dan Rp 7.936.815.425 masing-masing untuk tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 3.827.445.635 4.700.636.834 Uang jaminan ATM 2.000.000.000 2.000.000.000 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.457.534.500 dan Rp 1.793.124.806 masing-masing untuk tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 - 1.671.138.065 Biaya dibayar dimuka 12.317.290.074 5.492.462.587 Persediaan alat tulis kantor dan perlengkapan kantor 1.148.119.806 1.114.330.522 Aset terbengkalai 1.700.643.000 1.700.643.000 Uang muka L/C - 85.551.863 Lain-lain 4.482.991.728 173.352.745

Jumlah 45.997.464.274 16.938.115.616

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Saldo awal tahun 1.786.396.435 1.786.396.435 Penyisihan tahun berjalan 1.671.138.065 -

Saldo akhir 3.457.534.500 1.786.396.435

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Aset terbengkalaiMacet 1.700.643.000 1.700.643.000

Jumlah - Bersih 1.700.643.000 1.700.643.000

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dan aset terbengkalai adalah cukup. Pada tanggal 30 September 2012 tidak ada agunan yang diambil alih dijual, sedangkan agunan yang diambil alih yang dijual pada 30 September 2011 adalah sebesar Rp 115.258.369 dengan laba penjualan sebesar Rp 24.741.631

Page 43: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 41 -

15. LIABILITAS SEGERA

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Rupiah Transfer dalam proses 11.288.363.013 11.464.856.329 Titipan nasabah 4.402.839.065 1.605.817.094 Lain-lain 563.619.614 28.949.203

Jumlah 16.254.821.692 13.099.622.626

Mata uang asing Transfer dalam proses Dolar Amerika Serikat - 2.792.790 Lain-lain Dolar Amerika Serikat 1.535.506 1.454.880

Jumlah 1.535.506 4.247.670

Jumlah 16.256.357.198 13.103.870.296

16. SIMPANAN

Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 30 September 2012, nilai wajar dari simpanan adalah sebesar Rp 2.568.428.145.882 (Catatan 38). Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 33.

Simpanan terdiri dari:

30 September 2012Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Giro 196.214.630.939 297.983.815.189 494.198.446.128 Tabungan 41.844.003.767 348.054.596.036 389.898.599.803 Deposito berjangka 710.944.958.541 973.386.141.410 1.684.331.099.951

Jumlah 949.003.593.247 1.619.424.552.635 2.568.428.145.882

31 Desember 2011Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Giro 154.195.022.802 293.139.882.437 447.334.905.239 Tabungan 45.734.955.738 306.201.090.080 351.936.045.818 Deposito berjangka 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718

Jumlah 999.861.911.518 1.420.153.998.257 2.420.015.909.775

Page 44: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 42 -

a. Giro terdiri atas:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak berelasi Rupiah 194.355.975.301 152.819.214.381 Dolar Amerika Serikat 1.858.655.638 1.375.808.421 Jumlah 196.214.630.939 154.195.022.802

Pihak ketiga Rupiah 293.868.594.416 288.778.263.692 Dolar Amerika Serikat 4.115.220.773 4.361.618.745 Jumlah 297.983.815.189 293.139.882.437

Jumlah Giro 494.198.446.128 447.334.905.239

Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah 0,69% 2,32% Dolar Amerika Serikat 0,50% 0,49%

Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah Rp 50.000.000. b. Tabungan terdiri atas:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak berelasi Rupiah Tabungan Kesra 5.810.623.348 13.176.134.696 Tabungan BBA 35.976.337.780 32.321.759.022 Tabunganku 12.920.249 168.002.398 Dolar Amerika Serikat Tabungan BBA 44.122.390 69.059.622 Jumlah 41.844.003.767 45.734.955.738

Pihak ketiga Rupiah Tabungan Kesra 180.092.932.523 166.364.981.254 Tabungan BBA 153.351.656.987 128.942.554.329 Tabunganku 2.290.486.557 2.167.264.485 Tabungan pensiun 8.858.159.494 5.973.992.203 Dolar Amerika Serikat Tabungan BBA 3.461.360.475 2.752.297.809 Jumlah 348.054.596.036 306.201.090.080

Jumlah Tabungan 389.898.599.803 351.936.045.818

Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah 1,38% 3,53% Dolar Amerika Serikat 0,62% 0,49%

Page 45: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 43 -

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit. c. Deposito berjangka terdiri atas:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak berelasi Rupiah 698.174.662.113 795.651.495.738 Dolar Amerika Serikat 12.770.296.428 4.280.437.240 Jumlah 710.944.958.541 799.931.932.978

Pihak ketiga Rupiah 946.484.703.744 797.811.224.927 Dolar Amerika Serikat 26.901.437.666 23.001.800.813 Jumlah 973.386.141.410 820.813.025.740

Jumlah Deposito berjangka 1.684.331.099.951 1.620.744.958.718

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode:

30 September 2012Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp RpRupiah 1 bulan 669.093.162.963 796.895.080.319 1.465.988.243.282 3 bulan 7.292.300.567 91.591.081.960 98.883.382.527 6 bulan 10.421.812.451 30.112.398.355 40.534.210.806 12 bulan 11.367.386.132 27.886.143.110 39.253.529.242 Jumlah 698.174.662.113 946.484.703.744 1.644.659.365.857

Dolar Amerika Serikat 1 bulan 12.770.296.428 26.901.437.666 39.671.734.094

Jumlah Deposito berjangka 710.944.958.541 973.386.141.410 1.684.331.099.951

31 Desember 2011Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp RpRupiah 1 bulan 792.682.691.277 777.509.357.773 1.570.192.049.050 3 bulan 2.465.745.582 16.797.238.543 19.262.984.125 6 bulan 503.058.879 2.804.398.782 3.307.457.661 12 bulan - 700.229.829 700.229.829 Jumlah 795.651.495.738 797.811.224.927 1.593.462.720.665

Dolar Amerika Serikat 1 bulan 4.280.437.240 23.001.800.813 27.282.238.053

Jumlah Deposito berjangka 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718

Page 46: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 44 -

Tingkat bunga rata-rata per tahun:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rupiah 6,01% 6,77%Dolar Amerika Serikat 1,15% 1,02%

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 132.069.818.797 dan Rp 189.730.310.026.

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 September, nilai wajar dari simpanan dari bank lain adalah sebesar Rp 7.989.766.359 (Catatan 38).

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak ketiga Giro 1.639.766.359 826.571.003 Deposito berjangka 6.350.000.000 2.750.000.000

Jumlah 7.989.766.359 3.576.571.003

Tingkat bunga rata-rata per tahun: Giro 3,17% 4,26% Deposito berjangka 6,42% 6,37%Jangka waktu deposito berjangka 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Rupiah 1 bulan 4.000.000.000 2.500.000.000 3 bulan 2.350.000.000 250.000.000

Jumlah 6.350.000.000 2.750.000.000

Page 47: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 45 -

18. UTANG PAJAK

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pajak penghasilan badan (Catatan 31) 1.352.477.000 4.691.816.500 Pajak penghasilan Pasal 4(2) - Final 1.382.561.466 1.942.932.812 Pasal 21 293.342.370 1.112.151.325 Pasal 23 18.724.682 68.651.693 Pasal 25 - 994.771.000 Pasal 26 761.674 2.479.308 Pajak titipan 175.686 -

Jumlah 3.048.042.878 8.812.802.638

19. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Rupiah Deposito berjangka 4.788.766.975 5.449.375.306 Tabungan 695.615.584 490.044.772 Giro 679.686.888 540.550.607 Simpanan dari bank lain 25.655.167 6.017.347 Jumlah 6.189.724.614 6.485.988.032

Mata uang asing Deposito berjangka 51.479.805 16.428.496 Tabungan 2.688.500 1.817.399 Giro 2.551.936 796.670 Jumlah 56.720.241 19.042.565

Jumlah 6.246.444.855 6.505.030.597

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebanyak 852 dan 809. Liabilitas imbalan pasca kerja di pos nerca pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 29.605.645.361 dan Rp 27.613.226.874.

Page 48: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 46 -

21. LIABILITAS LAIN-LAIN

22. MODAL SAHAM

Persentase JumlahJumlah Saham Kepemilikan Modal disetor

% Rp

PT Surya Husada Investment 1.050.000.000 45,45 105.000.000.000 PT Dana Graha Agung 630.000.000 27,27 63.000.000.000 PT Budiman Kencana Lestari 420.000.000 18,48 42.000.000.000 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 210.000.000 9,1 21.000.000.000

Jumlah 2.310.000.000 100 231.000.000.000

30 September 2012 dan 31 Desember 2011

23. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 32 tanggal 8 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: a. Pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2011

sehingga cadangan umum per 30 September 2012 menjadi Rp 17.500.000.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 10.741.500.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2011

kepada pemegang saham secara proposional yang dibayar penuh pada tahun 2012. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 44 tanggal 15 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: a. Pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2010

sehingga cadangan umum per 31 Desember 2011 menjadi Rp 15.000.000.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 6.930.00.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2010

kepada pemegang saham secara proposional yang dibayar penuh pada tahun 2011.

31 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Setoran kliring 13.442.998.799 42.196.550 Biaya masih harus dibayar 11.525.515.543 3.317.288.149 Setoran jaminan 2.766.114.448 205.378.875 Hadiah undian kesra 75.000.000 75.000.000 Pendapatan diterima dimuka 109.957.746 - Lain-lain 1.303.348.009 379.293.334

Jumlah 29.222.934.545 4.019.156.908

Page 49: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 47 -

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan perincian sebagai berikut:

Rp

Jumlah yang diterima dari pengeluaran 210.000.000 saham 33.600.000.000 Jumlah yang tercatat sebagai Modal Disetor (21.000.000.000)

Bersih 12.600.000.000 Biaya emisi saham atas penawaran umum (1.610.220.234)

Tambahan modal disetor 10.989.779.766

25. PENDAPATAN BUNGA

30 September 2012 30 September 2011Rp Rp

Rupiah Kredit 199.757.426.324 145.174.927.809 Efek-efek 3.614.526.143 10.858.477.085 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 19.044.907.757 34.162.809.632

Jumlah 222.416.860.224 190.196.214.526

Mata uang asing Kredit 3.166.437.782 2.229.261.783 Penempatan pada bank lain 40.142.085 44.993.619

Jumlah 3.206.579.867 2.274.255.402

Jumlah 225.623.440.091 192.470.469.928

Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 3.238.724.647 dan Rp 1.097.776.318 (Catatan 33).

Page 50: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 48 -

26. BEBAN BUNGA

30 September 2012 30 September 2011Rp Rp

Rupiah Simpanan Deposito berjangka 71.937.108.236 65.370.301.455 Tabungan 5.963.348.576 9.634.406.443 Giro 6.414.073.089 7.714.202.455 Simpanan dari bank lain 253.939.156 213.402.190

Jumlah 84.568.469.057 82.932.312.543

Mata uang asing Simpanan Deposito berjangka 397.398.224 215.052.932 Tabungan 18.268.766 10.063.829 Giro 20.636.109 15.822.488

Jumlah 436.303.099 240.939.249

Jumlah 85.004.772.156 83.173.251.792

Jumlah beban bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 34.171.397.444 dan Rp 35.499.040.727 (Catatan 33).

27. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI

Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa administrasi nasabah, komunikasi (SWIFT dan RTGS), pos dan materai, dan lainnya.

28. BEBAN CADANGAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI

30 September 2012 30 September 2011Rp Rp

Kredit (Catatan 9) (6.208.785.034) 3.246.771.441 Tagihan akseptasi (Catatan 10) (6.760.564) 47.317.947 Giro pada bank lain (Catatan 6) 142.283.402 41.006.811 Agunan yang diambil alih (catatan 14) 1.671.138.065 133.725.551

Jumlah - Bersih (4.402.124.131) 3.468.821.750

Page 51: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 49 -

29. BEBAN TENAGA KERJA

Rincian gaji dan bonus atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai berikut:

30 September 2012 30 September 2011Rp Rp

Gaji dan honor 31.517.882.130 26.162.125.490 Tunjangan 9.523.724.154 8.293.808.198 Bonus 7.993.518.843 7.374.250.790 Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 2.750.956.070 1.995.403.784 Lembur 1.627.363.500 1.321.050.600

Jumlah 53.413.444.697 45.146.638.862

30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

30 September 2012 30 September 2011

Rp Rp

Penyusutan dan amortisasi 5.710.842.851 4.822.745.432 Pemeliharaan dan perbaikan 5.094.668.672 3.809.554.900 Administrasi bank 3.965.635.063 2.644.970.022 Premi asuransi pinjaman pensiun 3.576.455.582 1.139.570.490 Alat tulis, barang cetakan dan materai 2.933.977.684 2.700.138.544 Telepon dan teleks 2.437.492.853 2.360.753.692 Biaya listrik, air dan bahan bakar 2.414.206.676 2.038.303.308 Keamanan dan kebersihan 1.999.545.687 1.363.955.487 Asuransi 1.587.762.950 1.320.273.261 Konsumsi 1.354.130.112 1.242.568.787 Jamsostek 1.269.894.748 1.097.536.569 Transportasi 1.314.802.910 987.310.975 Pendidikan dan latihan 1.320.187.635 1.107.020.890 Komunikasi 979.427.320 701.462.082 Iuran anggota 791.634.292 718.827.288 Sewa 1.079.582.626 1.107.611.470 Administrasi ATM 948.978.000 871.872.000 Pemasaran 523.797.898 355.745.562 Persediaan kantor 587.432.769 305.481.940 Jasa profesional 484.200.000 376.200.000 Pajak 459.238.857 380.269.776 Dinas luar 228.903.335 183.738.369 Lain-lain 1.466.917.317 1.352.484.935

Jumlah 42.529.715.837 32.988.395.779

Jumlah beban sewa gedung dan asuransi yang dilakukan dengan pihak yang berelasi pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 944.309.123 dan Rp 1.149.287.620 (Catatan 33).

Page 52: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 50 -

31. LABA PER SAHAM

a. Laba per Saham Dasar Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

30 September 2012 30 September 2011Rp Rp

Laba bersihLaba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 43.995.327.295 25.099.424.977

Lembar LembarJumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 2.310.000.000 2.310.000.000

b. Laba per Saham Dilusian

Bank tidak menghitung laba per saham dilusian karena Bank tidak memiliki efek berpotensi saham pada tanggal pelaporan.

32. SIFAT, TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

Sifat Pihak Berelasi

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan pihak berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

Perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank adalah PT. Surya Husada Investment,

PT. Dana Graha Agung dan PT. Budiman Kencana Lestari.

b. Perusahaan-perusahaan yang berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:

• PT. Surya Husada Investment • PT. Budiman Kencana Lestari • PT. Dana Graha Agung • PT. Honda Prospect Motor • PT. Mitra Karawangjaya • PT. Imora Makmur • PT. Imora Motor • PT. Prospect Motor • PT. Surya Makmur Jaya Mandiri • PT. Triwarga Dian Sakti • PT. Istana Mobil Surabaya Indah

Page 53: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 51 -

• PT. Tochu Silika Indonesia • PT. Asuransi Artarindo • PT. Mandalatama Armada Motor • PT. Daikinaircon • PT. Daikin Indonesia • PT. Istana Bandung Raya Motor • PT. Saranaduta Jasa Medika • PT. Mizuho Balimor Finance • PT. Pluit Auto Plaza • PT. Mulia Dipta Jaya • PT. Silicaindo Makmur Sentosa • PT. Istana Kebayoran Raya Motor • PT. Majetek Sentosa • PT. Lingkarindo Buana Raya • PT. Duta Warga Jaya • PT. Gunung Geulis Sentra Rekreasi • PT. Warga Djaja • PT. Gadingprima Autoland • PT. Istana Kemakmuran Motor • PT. Golden Navara • PT. Parisindo Pratama • PT. Alga Jaya Raya • PT. Mulia Colliman International • PT. Multi Alam Elok • PT. Mitrametal Perkasa • PT. Divatama Intiperintis Indopaper • PT. Rahadicipta Primasatya • PT. Gemasuara Adhitama • PT. Jara Silica • dan lain-lain

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:

a. Pemberian kredit kepada pihak yang berelasi antara lain: PT. Mizuho Balimor Finance, PT.

Mitrametal Perkasa, PT. Divatama Intiperintis Indopaper, PT. Saranaduta Jasa Medika, PT. Jara Silica, PT. Prospect Motor dan lain-lain. Jumlah pemberian kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 59.719.748.878 dan Rp 58.066.672.546 (Catatan 9).

b. Penempatan dana dalam bentuk simpanan dari pihak yang berelasi antara lain: PT. Mitra

Karawangjaya, PT. Honda Prospect Motor, PT. Prospect Motor, PT. Budiman Kencana Lestari, PT. Surya Husada Investment, PT. Mandalatama Armada Motor, PT. Daikin Aircon, PT. Asuransi Artarindo, PT. Imora Motor, PT. Tochu Silik Indonesia, PT. Dana Graha Agung, PT. Surya Makmur Jaya Mandiri, PT. Saranaduta Jasa Medika, PT. Mulia Colliman International, PT. Istana Mobil Surabaya Indah, PT. Mizuho Balimor Finance, PT. Triwarga Dian Sakti, PT. Daikin Indonesia, PT. Istana Bandung Raya Motor, PT. Silicaindo Makmur Sentosa, PT. Mulia Dipta Jaya, PT Ace Life Assurance, PT. Parisindo Pratama, PT. Istana Kebayoran Raya Motor, PT. Duta Warga Jaya, PT. Surabaya Jasa Medika, PT. Lingkarindo Buana Raya, PT. Istana

Page 54: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 52 -

Kemakmuran Raya Motor, PT. Majetek Sentosa, PT. Pluit Auto Plaza, PT. Gading Prima Autoland, PT. Sejahtera Aman Mandiri dan lain-lain. Jumlah penempatan dana dalam bentuk simpanan yang diterima pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 949.003.593.247 dan Rp 999.861.911.518 (Catatan 16).

c. Pendapatan bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September

2012 dan 30 September 2011 masing-masing sebesar Rp 3.238.724.647 dan Rp 1.097.776.318 (Catatan 25).

d. Jumlah beban bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September

2012 dan 30 September 2011 masing-masing sebesar Rp 34.171.397.444 dan Rp 35.499.040.727 (Catatan 26).

e. Asuransi atas aset tetap Bank, “Cash-in-transit” dan “Cash-in-Safe” pada PT Asuransi Artarindo

masing-masing sebesar Rp 783.869.723 dan Rp 761.230.720 pada tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011 (Catatan 30).

f. Sewa menyewa ruang-ruang kantor dengan PT Imora Motor dan RS Husada masing-masing

sebesar Rp 160.439.400 dan Rp 388.056.900 pada tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011 (Catatan 30).

Saldo kredit dan simpanan dari pihak yang berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011 30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp % %

KreditPT Mizuho Balimor Finance 20.000.057.285 20.002.003.660 0,63 0,67 PT Mitrametal Perkasa 10.833.810.230 10.360.000.000 0,34 0,35 PT Saranaduta Jasa Medika 9.519.857.643 1.858.487.923 0,30 0,06 PT Divatama Intiperintis Indopaper 7.766.127.690 3.064.486.974 0,24 0,10 PT Prospect Motor 2.307.751.357 2.163.000.000 0,07 0,07 PT Warga Djaja 1.299.278.841 - 0,04 PT Jara Silica 1.229.221.095 - 0,04 - PT Silicaindo Makmur Sentosa 31.716.093 513.904.434 0,00 0,02 PT Istana Mobil Surabaya Indah - 7.168.910.258 - 0,24 PT Rahadicipta Primasatya - 2.702.527.807 - 0,09 Lain-lain 6.731.928.644 10.233.351.490 0,21 0,35

59.719.748.878 58.066.672.546 1,87 1,95

30 September 2012 31 Desember 2011 30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp % %

SimpananGiro 196.214.630.939 154.195.022.802 7,37 5,04 Tabungan 41.844.003.767 45.734.955.738 1,57 1,82 Deposito berjangka 710.944.958.541 799.931.932.978 26,69 28,97

949.003.593.247 999.861.911.518 35,63 35,84

30 September 2012 30 September 2011 30 September 2012 30 September 2011Rp Rp % %

Pendapatan bunga kredit 3.238.724.647 1.097.776.318 1,44 0,57

30 September 2012 30 September 2011 30 September 2012 30 September 2011Rp Rp % %

Beban Bunga 34.171.397.444 35.499.040.727 40,20 42,68

Jumlah Persentase terhadap beban bunga

Jumlah Persentase terhadap jumlah aset

Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas

Jumlah Persentase terhadap pendapatan bunga

Page 55: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 53 -

Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai berikut:

30 September 2012Jumlah

Pegawai Gaji Tunjangan Bonus JumlahRp Rp Rp Rp

Dewan Komisaris 3 714.597.000 84.525.000 540.000.000 1.339.122.000 Dewan Direksi 3 1.455.360.000 264.501.364 810.000.000 2.529.861.364 Komite Audit dan - - Pemantau Risiko 3 143.110.000 - - 143.110.000 Pejabat eksekutif 23 3.876.379.000 707.194.231 - 4.583.573.231 Jumlah 32 6.189.446.000 1.056.220.595 1.350.000.000 8.595.666.595

30 September 2011Jumlah

Pegawai Gaji Tunjangan Bonus JumlahRp Rp Rp Rp

Dewan Komisaris 3 594.567.000 - 360.000.000 954.567.000 Dewan Direksi 3 1.335.500.000 283.559.164 840.000.000 2.459.059.164 Komite Audit dan - Pemantau Risiko 3 120.015.000 - - 120.015.000 Pejabat eksekutif 22 3.291.575.000 675.494.099 - 3.967.069.099 Jumlah 31 5.341.657.000 959.053.263 1.200.000.000 7.500.710.263

Page 56: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 54 -

33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah 654.112.026.503 592.312.190.545 Dolar Amerika Serikat 7.757.751.494 5.880.301.950 Irrecovable Letter of Credit yang masih berjalan Rupiah 5.691.525.796 5.475.000.256 Dolar Amerika Serikat 9.770.941.768 16.438.677.761 Yen Jepang 616.700.000 940.108.950 Euro 265.468.278 - Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 678.214.413.839 621.046.279.462

Tagihan Kontijensi Bunga dalam penyelesaian Rupiah 1.004.909.948 1.948.828.247 Liabilitas Kontijensi Bank garansi yang diberikan Rupiah 4.537.245.392 5.963.625.732 Jumlah Liabilitas Kontijensi - Bersih 3.532.335.444 4.014.797.485

LAIN-LAINTitipan klriing berupa warkat cek, billyet giro, inkaso dan lainnya 219.566.301.164 266.730.303.452

Page 57: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 55 -

34. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS

Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Lain-lain 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

AsetKas - 31.628.174.487 - - - - 31.628.174.487 Giro pada Bank Indonesia - 206.824.049.280 - - - - 206.824.049.280 Giro pada Bank Lain - 33.077.219.292 - - - - 33.077.219.292

Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 547.000.000.000 - - - - 547.000.000.000 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai

Efek-efek - 5.257.954.637 9.961.511.192 49.267.241.379 - - 64.486.707.208 Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka

Kredit - 66.575.584.031 205.087.448.834 634.633.524.464 720.421.036.958 469.342.663.676 2.096.060.257.963 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai

Tagihan akseptasi - 857.978.713 1.921.738.704 - - - 2.779.717.417 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai

Penyertaan dalam bentuk saham 9.900.000 - - - - - 9.900.000 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai

Pendapatan bunga yang masih akan diterima - 17.030.108.808 - - - - 17.030.108.808

Aset tetap - Bersih 120.855.721.856 - - - - - 120.855.721.856 Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 - - - - - 7.240.806.721 Aset lain-lain - Bersih 45.997.464.274 - - - - - 45.997.464.274 Jumlah aktiva 174.103.892.851 908.251.069.248 216.970.698.730 683.900.765.843 720.421.036.958 469.342.663.676 3.172.990.127.306

LiabilitasLiabilitas segera - 16.256.417.198 - - - - 16.256.417.198 Simpanan - 2.406.422.766.229 84.909.146.686 77.096.232.967 - - 2.568.428.145.882 Simpanan dari bank lain - 5.889.766.359 2.100.000.000 - - - 7.989.766.359 Liabilitas akseptasi - 866.645.164 1.941.150.186 - - - 2.807.795.350 Utang pajak - 3.048.042.878 - - - 3.048.042.878 Bunga yang masih harus

dibayar - 6.246.444.855 - - - - 6.246.444.855 Liabilitas imbalan pasca kerja 29.605.645.361 - - - - - 29.605.645.361 Liabilitas lain-lain 29.222.934.545 - - - - - 29.222.934.545 Jumlah Liablitas 58.828.579.906 2.438.730.082.683 88.950.296.872 77.096.232.967 - - 2.663.605.192.428

Bersih 115.275.312.945 (1.530.479.013.435) 128.020.401.858 606.804.532.876 720.421.036.958 469.342.663.676 509.384.934.878

30 September 2012

Page 58: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 56 -

Lain-lain 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

AsetKas - 36.900.181.615 - - - - 36.900.181.615 Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - 225.962.030.860 Giro pada Bank Lain - 18.190.358.305 - - - - 18.190.358.305

Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai (206.439.688) - - - - - (206.439.688)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - 772.500.000.000 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai (2.261.507.492) - - - - - (2.261.507.492)

Efek-efek - - 100.000.000.000 50.000.000.000 - - 150.000.000.000 Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka (2.415.348.128) - - - - - (2.415.348.128)

Kredit - 47.667.283.502 183.200.418.372 598.131.783.774 525.395.512.012 279.920.960.460 1.634.315.958.120 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai (24.461.859.690) - - - - - (24.461.859.690)

Tagihan akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai (33.707.797) - - - - - (33.707.797)

Penyertaan dalam bentuk saham 10.000.000 - - - - - 10.000.000 Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai (100.000) - - - - - (100.000)

Pendapatan bunga yang masih akan diterima - 13.246.868.322 - - - - 13.246.868.322

Aset tetap - Bersih 27.969.623 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 1.196.724.867 113.852.318.910 Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 - - - - - 7.240.806.721 Aset lain-lain - Bersih 1.836.127.267 5.383.558.314 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 3.572.977.317 16.938.115.616 Jumlah aktiva (20.264.059.184) 973.436.057.711 344.621.642.439 850.371.980.454 530.292.169.449 284.690.662.644 2.963.148.453.513

LiabilitasLiabilitas segera - 13.103.870.296 - - - - 13.103.870.296 Simpanan - 2.404.507.136.581 14.392.900.216 1.115.872.978 - - 2.420.015.909.775 Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 - - - - 3.576.571.003 Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Utang pajak - 8.812.802.638 - - - 8.812.802.638 Bunga yang masih harus

dibayar - 6.505.030.597 - - - - 6.505.030.597 Liabiliutas imbalan pasca kerja 27.613.226.874 - - - - - 27.613.226.874 Liabilitas lain-lain 33.035.673 2.491.221.235 10.000.000 134.900.000 1.350.000.000 - 4.019.156.908 Jumlah Liablitas 27.646.262.547 2.442.367.410.189 14.402.900.216 1.250.772.978 1.350.000.000 - 2.487.017.345.930

Bersih (47.910.321.731) (1.468.931.352.478) 330.218.742.223 849.121.207.476 528.942.169.449 284.690.662.644 476.131.107.583

31 Desember 2011

Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.

Page 59: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 57 -

35. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

asing ekuivalen asing ekuivalenASETKas USD 75.861 725.989.770 90.211 817.988.242

HKD 8.800 10.860.696 - - SGD 299 2.335.671 1.918 13.394.449 EUR - - 15.735 184.331.749 AUD - - 160 1.472.925

Giro pada Bank Indonesia USD 500.000 4.785.000.000 450.000 4.080.375.000 Giro pada bank lain - bersih USD 387.498 3.708.355.668 204.292 1.852.414.537

JPY 8.463.113 1.043.840.358 13.493.940 1.576.362.023 CHF 34.398 352.106.225 6.232 60.026.924 AUD 26.890 269.111.950 14.802 136.260.549 SGD 20.299 158.567.871 50.070 349.665.441 GBP 9.719 150.884.703 42.224 590.096.558 EUR 11.100 137.513.633 36.714 430.094.761 CNY 74.250 112.897.125 - - HKD 62.354 76.955.214 39.839 46.501.556

Kredit - bersihPihak ketiga USD 6.814.719 65.216.864.467 5.210.905 47.249.884.080

Tagihan akseptasi - bersih USD 277.262 2.653.393.417 368.025 3.337.070.042 Pendapatan bunga yang

masih akan diterima USD 29.807 285.257.488 24.401 221.251.896 Aset lain-lain USD - - 9.435 85.551.863 Jumlah aset 79.689.934.256 61.032.742.595

LIABILITASLiabilitas segera USD 160 1.535.506 308 2.792.790 Simpanan

Pihak berelasi USD 1.533.237 14.673.074.456 631.409 5.725.305.283 Pihak ketiga USD 3.602.719 34.478.018.914 3.321.281 30.115.717.367

Liabiliats akseptasi USD 280.062 2.680.195.350 371.743 3.370.777.839 Setoran jaminan USD 199.310 1.907.396.700 22.650 205.378.875

JPY 6.962.200 858.717.748 - - Liabilitas lain-lain USD 5.927 56.720.241 2.261 20.497.446 Jumlah Liabilitas 54.655.658.915 39.440.469.600 Jumlah Aset - Bersih 25.034.275.341 21.592.272.995

30 September 2012 31 Desember 2011Mata uang Mata uang

b. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari

penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Page 60: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 58 -

Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 30% dari modal dengan memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. PDN Bank pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahan terakhir dengan PBI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank:

Jenis Mata UangMata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing dalam Rp asing dalam Rp asing dalam Rp

Dollar AS 8.085.147 77.374.860.809 6.642.412 63.567.882.935 1.442.735 13.806.977.874Dollar Hongkong 71.154 87.815.910 - - 71.154 87.815.910Dollar Singapura 20.598 160.903.542 - - 20.598 160.903.542Poundsterling Inggris 9.719 150.884.703 - - 9.719 150.884.703Swiss Franc 34.398 352.106.225 - - 34.398 352.106.225Dollar Australia 26.890 269.111.950 - - 26.890 269.111.950Yen Jepang 8.463.113 1.043.840.359 11.962.200 1.475.417.748 3.499.087 431.577.389Euro 11.100 137.513.633 21.428 265.468.278 10.328 127.954.645Yuan China 74.250 112.897.125 - 74.250 112.897.125

Jumlah 79.689.934.256 65.308.768.961 15.500.229.363

Modal *)

Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan 415.161.031.104

Persentase PDN terhadap modal 3,73%

30 September 2012Aset dan tagihan

komitmen dan kontinjensiLiablitas dan Liabilitas

komitmen dan kontinjensiPosisi DevisaBersih absolut

Page 61: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 59 -

Jenis Mata UangMata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing dalam Rp asing dalam Rp asing dalam Rp

Dollar AS 6.357.269 57.644.535.660 6.162.732 55.879.147.362 194.694 1.765.388.298Dollar Hongkong 39.839 46.501.556 - - 39.839 46.501.556Dollar Singapura 51.988 363.059.890 - - 51.988 363.059.890Poundsterling Inggris 42.224 590.096.558 - - 42.224 590.096.558Swiss Franc 6.232 60.026.924 - - 6.232 60.026.924Dollar Australia 14.962 137.733.474 - - 14.962 137.733.474Yen Jepang 13.493.940 1.576.362.023 8.047.500 940.108.950 5.446.440 636.253.073Euro 52.449 614.426.510 - - 52.449 614.426.510

Jumlah 61.032.742.595 56.819.256.312 4.213.486.283

Modal *)

Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan 418.827.849.463

Persentase PDN terhadap modal 1,01%

31 Desember 2011Aset dan tagihan

komitmen dan kontinjensiLiabilitas dan Liabilitas

komitmen dan kontinjensiPosisi DevisaBersih absolut

*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal

menggunakan modal bulan sebelumnya. Batas nilai absolut PDN yang diperkenankan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 83.032 juta dan Rp 83.766 juta.

Persentase PDN terhadap modal pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 3,73% dan 1,01%.

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

c. Lainnya

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

1 Poundsterling Inggris 15.523,98 13.975,29 1 Euro 12.388,85 11.714,76 1 Dollar Amerika Serikat 9.570,00 9.067,50 1 Franc Swiss 10.236,39 9.631,94 1 Dollar Australia 1.007,83 9.205,78 1 Dollar Singapura 7.811,61 6.983,55 1 Dollar Hongkong 1.234,17 1.167,23 1 Yen Jepang 123,34 116,82 1 Yuan China 1.520,50 1.431,50

Page 62: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 60 -

36. INFORMASI SEGMEN

Segmen Wilayah Geografis

Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:

Jakarta Luar Jakarta JumlahRp Rp Rp

PENDAPATAN SEGMENPendapatan BungaBunga- Kredit 108.674.014.380 94.249.849.726 202.923.864.106 - Penempatan pada bank

Indonesia dan bank Lain 18.893.629.037 191.420.805 19.085.049.842 - Efek-efek 3.614.526.143 - 3.614.526.143

131.182.169.560 94.441.270.531 225.623.440.091

BEBAN SEGMENBeban bunga 66.950.567.190 18.054.204.966 85.004.772.156

Pendapatan Operasional Lainnya 7.457.369.023 5.423.973.901 12.881.342.924

HASIL Hasil segmen 12.830.299.292 44.651.910.623 57.482.209.915 Laba sebelum beban pajak 13.345.800.372 45.314.610.623 58.660.410.995 Laba bersih 6.162.441.672 37.832.885.623 43.995.327.295

INFORMASI LAINNYAASET- Giro pada bank lain - bersih 32.545.430.090 531.789.202 33.077.219.292 - Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain - bersih 547.000.000.000 - 547.000.000.000 - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh

tempo - Bersih 64.486.707.208 - 64.486.707.208 - Kredit - bersih 1.291.811.745.014 804.248.512.949 2.096.060.257.963 - Tagihan akseptasi - bersih 2.779.717.417 - 2.779.717.417 - Penyertaan dalam bentuk

saham - bersih 9.900.000 - 9.900.000 - Aset lainnya 332.310.523.715 97.265.801.711 429.576.325.426

Jumlah Aset 2.270.944.023.444 902.046.103.862 3.172.990.127.306

LIABILITAS- Simpanan 1.981.198.941.825 587.229.204.057 2.568.428.145.882 - Simpanan dari bank lain - 7.989.766.359 7.989.766.359 - Liabilitas lain-lain 63.695.098.188 23.492.181.999 87.187.280.187

Jumlah Kewajiban 2.044.894.040.013 618.711.152.415 2.663.605.192.428

Beban penyusutan dan amortisasi 3.474.660.676 2.236.182.175 5.710.842.851 Beban (pemulihan) cadangan kerugian dan estimasi kerugian komitmen

dan kontijensi (4.539.510.248) 137.386.117 (4.402.124.131)

30 September 2012

Page 63: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 61 -

Jakarta Luar Jakarta JumlahRp Rp Rp

PENDAPATAN SEGMENPendapatan BungaBunga- Kredit 76.103.716.638 71.300.472.954 147.404.189.592 - Penempatan pada bank

Indonesia dan bank Lain 34.037.682.405 170.120.846 34.207.803.251 - Efek-efek 10.858.477.085 - 10.858.477.085

120.999.876.128 71.470.593.800 192.470.469.928 BEBAN SEGMENBeban bunga 63.946.047.790 19.227.204.002 83.173.251.792 Pendapatan Operasional Lainnya 4.013.620.938 4.961.752.960 8.975.373.898

HASIL Hasil segmen 2.070.161.460 29.161.089.051 31.231.250.511 Laba sebelum beban pajak 9.312.108.866 22.182.691.276 31.494.800.142 Laba bersih 6.984.081.966 16.637.019.101 23.621.101.067

Jakarta Luar Jakarta JumlahRp Rp Rp

INFORMASI LAINNYAASET- Giro pada bank lain - bersih 17.950.590.353 33.328.264 17.983.918.617 - Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain - bersih 770.238.492.508 - 770.238.492.508 - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh

tempo - Bersih 147.584.651.872 - 147.584.651.872 - Kredit - bersih 970.344.936.940 639.509.161.490 1.609.854.098.430 - Tagihan akseptasi - bersih 3.337.070.042 - 3.337.070.042 - Penyertaan dalam bentuk

saham - bersih 9.900.000 - 9.900.000 - Aset lainnya 326.316.189.735 87.824.132.309 414.140.322.044

Jumlah Aset 2.235.781.831.450 727.366.622.063 2.963.148.453.513

LIABILITAS- Simpanan 1.908.861.714.702 511.154.195.073 2.420.015.909.775 - Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 3.576.571.003 - Liabilitas lain-lain 42.530.762.458 20.894.102.694 63.424.865.152

Jumlah Kewajiban 1.951.392.477.160 535.624.868.770 2.487.017.345.930

Jakarta Luar Jakarta JumlahRp Rp Rp

Beban penyusutan dan amortisasi 3.441.295.731 1.381.449.701 4.822.745.432 Beban cadangan penurunan

dan estimasi kerugian komitmendan kontinjensi 3.957.145.270 992.046.947 4.949.192.217

30 September 2011

31 Desember 2011

30 September 2011

Page 64: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 62 -

37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL)

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.

30 September 2012Pinjaman Biaya

Dimiliki hingga yang diberikan Tersedia Perolehan JumlahDiperdagangkan jatuh tempo dan piutang untuk dijual Diamortisasi Nilai tercatat Nilai Wajar

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuanganKas - - 31.628.174.487 - - 31.628.174.487 31.628.174.487 Giro pada Bank Indonesia - - 206.824.049.280 - - 206.824.049.280 206.824.049.280 Giro pada bank lain - - 33.077.219.292 - - 33.077.219.292 33.077.219.292 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - - 547.000.000.000 - - 547.000.000.000 547.000.000.000 Efek-efek - 64.486.707.208 - - - 64.486.707.208 64.486.707.208 Kredit - - 2.096.060.257.963 - - 2.096.060.257.963 2.096.060.257.963 Tagihan akseptasi - - 2.779.717.417 - - 2.779.717.417 2.779.717.417 Pendapatan bunga yang masih akan diterima - - 17.030.108.808 - - 17.030.108.808 17.030.108.808

Jumlah - 64.486.707.208 2.934.399.527.247 - - 2.998.886.234.455 2.998.886.234.455

Liabilitas keuanganSimpanan - - - - 2.568.428.145.882 2.568.428.145.882 2.568.428.145.882 Simpanan dari bank lain - - - - 7.989.766.359 7.989.766.359 7.989.766.359 Liabilitas akseptasi - - - - 2.807.795.350 2.807.795.350 2.807.795.350 Bunga yang masih dibayar - - - - 6.246.444.855 6.246.444.855 6.246.444.855

Jumlah - - - - 2.585.472.152.446 2.585.472.152.446 2.585.472.152.446

Selisih - 64.486.707.208 2.934.399.527.247 - (2.585.472.152.446) 413.414.082.009 413.414.082.009

31 Desember 2011Pinjaman Biaya

Dimiliki hingga yang diberikan Tersedia Perolehan JumlahDiperdagangkan jatuh tempo dan piutang untuk dijual Diamortisasi Nilai tercatat Nilai Wajar

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuanganKas - - 36.900.181.615 - - 36.900.181.615 36.900.181.615 Giro pada Bank Indonesia - - 225.962.030.860 - - 225.962.030.860 225.962.030.860 Giro pada bank lain - - 17.983.918.617 - - 17.983.918.617 17.983.918.617 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - - 770.238.492.508 - - 770.238.492.508 770.238.492.508 Efek-efek - 147.584.651.872 - - - 147.584.651.872 147.584.651.872 Kredit - - 1.609.854.098.430 - - 1.609.854.098.430 1.609.854.098.430 Tagihan akseptasi - - 3.337.070.042 - - 3.337.070.042 3.337.070.042 Pendapatan bunga yang masih akan diterima - - 13.246.868.322 - - 13.246.868.322 13.246.868.322

Jumlah - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - - 2.825.107.312.266 2.825.107.312.266

Liabilitas keuanganSimpanan - - - - 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 2.420.015.909.775 Simpanan dari bank lain - - - - 3.576.571.003 3.576.571.003 3.576.571.003 Liabilitas akseptasi - - - - 3.370.777.839 3.370.777.839 3.370.777.839 Bunga yang masih harus diabayar - - - - 6.505.030.597 6.505.030.597 6.505.030.597

Jumlah - - - - 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214

Selisih - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - (2.433.468.289.214) 391.639.023.052 391.639.023.052

Page 65: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 63 -

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan merupakan perkiraan nilai wajar, baik karena aset dan kewajiban tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang pendek atau karena aset dan liabilitas tersebut memiliki tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar untuk pinjaman dan piutang dan liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan dengan menggunakan model nilai kini atas dasar arus kas yang telah disetujui, dengan menggunakan tingkat diskonto dari instrumen keuangan dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama. Untuk efek yang tersedia untuk dijual di mana nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

38. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah 19,27% dan 19,96% (Catatan 40).

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30

September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar 0,53% dan 0,68%. c. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada tanggal 30 September 2012 dan 31

Desember 2011 masing-masing sebesar 82,28% dan 67,53%. 39. MANAJEMEN RISIKO

Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank telah mengimplementasikan struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan, Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee/ALCO). Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua) Pihak Independen yang masing-masing mempunyai keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko. Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur terkait Manajemen Risiko yang meliputi: 1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen

Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;

2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai

akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;

Page 66: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 64 -

3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit). Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko adalah: 1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka

Manajemen Risiko; 2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan

pengendalian risiko; 3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko; 4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang

direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi; 5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan

kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan; 6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi

Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan; 7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu

Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan;

8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen

Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank;

9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi

Bank; 10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Direktur

Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat;

11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank,

untuk memastikan:

a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko;

b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan

c. Kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko;

Page 67: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 65 -

12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik internal maupun eksternal dalam rangka penerapan Manajemen Risiko;

13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan

Manajemen Risiko. Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank meliputi proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”. Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian profil risiko Bank dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank per 30 September 2012 adalah Rendah ke Moderat yang merupakan kombinasi dari Risiko Inheren Agregat Rendah ke Moderat dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Wajar. Risiko Kredit Bank mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu Bank juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan. Bank telah membentuk Komite Kebijaksanaan Perkreditan (Credit Policy Committee) di dalam menerapkan prinsip perkreditan yang sehat. Komite ini dibentuk untuk membantu Direksi di dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan Bank, mengawasi pelaksanaan dari kebijaksaan tersebut, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran yang menuju ke arah perbaikan. Bank memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi kolektibilitas kredit.

Page 68: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 66 -

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit, disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai

Uraian 30 September 2012 31 Desember 2011

Rp RpLaporan posisi keuangan:Kas 31.628.174.487 36.900.181.615 Giro pada Bank Indonesia 206.824.049.280 225.962.030.860 Giro pada bank lain 33.077.219.292 17.983.918.617 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 547.000.000.000 770.238.492.508 Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo 64.486.707.208 147.584.651.872 Kredit 2.096.060.257.963 1.609.854.098.430 Tagihan akseptasi 2.779.717.417 3.337.070.042 Pendapatan bunga yang masih akan diterima 17.030.108.808 13.246.868.322 Sub Jumlah 2.998.886.234.455 2.825.107.312.266

Komitmen dan Kontijensi:Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 661.869.777.997 598.192.492.495 Bank garansi yang diterbitkan 4.357.245.392 5.963.625.732 Irrevocable letters of credit yang masih berjalan 16.344.635.842 22.853.786.967 Sub Jumlah 682.571.659.231 627.009.905.194

Jumlah 3.681.457.893.686 3.452.117.217.460

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit

Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis, sektor ekonomi dan wilayah geografis.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai:

Jumlah % Jumlah %Rp Rp

Investasi 1.022.034.318.115 27,76 1.078.472.990.965 31,24 Modal Kerja 2.093.871.820.555 56,88 1.954.619.987.482 56,62 Konsumsi 565.551.755.016 15,36 419.024.239.013 12,14

Jumlah 3.681.457.893.686 100,00 3.452.117.217.460 100,00

30 September 2012 31 Desember 2011

Page 69: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 67 -

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi:

Jumlah % Jumlah %Rp Rp

Rumah tangga 64.462.346.944 1,75 60.454.205.149 1,75 Perdagangan besar dan eceran 1.307.549.181.874 35,52 1.134.228.144.896 32,86 Industri pengolahan 301.404.863.953 8,19 272.502.101.874 7,89 Perantara keuangan 235.564.060.024 6,40 225.877.880.113 6,54 Real estate, usaha persewaan dan - - jasa perusahaan 65.016.271.344 1,77 50.926.813.085 1,48 Konstruksi 31.979.127.349 0,87 21.432.016.776 0,62 Transportasi, pergudangan dan - - komunikasi 133.175.793.656 3,62 42.458.318.910 1,23 Penyediaan akomodasi dan - - penyediaan makan minum 39.641.527.523 1,08 20.621.309.205 0,60 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, - - hiburan dan perorangan lainnya 22.320.051.012 0,61 21.976.338.004 0,64 Pertambangan dan penggalian 1.283.113.935 0,03 1.364.377.497 0,04 Listrik, gas dan air 1.137.307.403 0,03 700.000.000 0,02 Pertanian, perburuan dan kehutanan 586.954.397 0,02 821.270.758 0,02 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 62.414.557.871 1,70 37.311.971.615 1,08 Jasa pendidikan 5.647.636.480 0,15 2.727.276.412 0,08 Perikanan 122.919.818 0,00 1.414.137.094 0,04 Administrasi pemerintah, pertahanan - - dan jaminan sosial wajib 21.911.199 0,00 61.746.736 0,00 Lain-lain 1.409.130.268.906 38,28 1.557.239.309.336 45,11

Jumlah 3.681.457.893.688 100,00 3.452.117.217.460 100,00

30 September 2012 31 Desember 2011

Page 70: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 68 -

Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan wilayah geografis:

Jumlah % Jumlah %Rp Rp

DKI Jakarta 2.259.682.669.163 61,38 2.316.773.972.647 67,11 Jawa Barat 374.380.400.398 10,17 331.457.873.424 9,60 Banten 237.847.291.185 6,46 134.859.390.311 3,91 Jawa Timur 213.684.442.992 5,80 186.257.321.559 5,40 Bali 198.799.057.261 5,40 163.957.826.905 4,75 Jawa Tengah 193.250.826.515 5,25 158.787.287.300 4,60 Sumatera Utara 111.653.214.834 3,03 79.541.766.517 2,30 Lampung 87.985.804.219 2,39 76.602.935.042 2,22 Nusa Tenggara Barat 3.430.634.093 0,09 3.319.472.284 0,10 DI Yogyakarta 204.952.239 0,01 221.499.552 0,01 Kalimantan Selatan 192.001.682 0,01 - - Papua 120.047.960 0,00 158.263.055 0,00 Jambi 52.507.256 0,00 60.262.047 0,00 Nusa Tenggara Timur 48.438.734 0,00 - - Maluku 41.654.019 0,00 43.657.928 0,00 Riau 35.803.880 0,00 - - Sumatera Selatan 30.127.660 0,00 33.919.276 0,00 Sulawesi Selatan 18.019.596 0,00 20.846.343 0,00 Bengkulu - - 20.923.270 0,00

Jumlah 3.681.457.893.686 100,00 3.452.117.217.460 100,00

30 September 2012 31 Desember 2011

iii. Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis debitur

KasGiro pada bank lain

dan BIPenempatan pada bank lain dan BI

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Tagihan akseptasi

Pendapatan bunga yang masih akan

diterimaKomitmen dan

kontinjensi Jumlah %Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Bank Indonesia - 206.824.049.280 547.000.000.000 64.486.707.208 - - - - 818.310.756.488 22%Bank-bank - 33.077.219.292 - - - - - - 33.077.219.292 1%Korporasi - - - - 1.389.003.934.661 2.779.717.417 8.859.032.413 570.705.742.401 1.971.348.426.892 54%Retail - - - - 187.598.264.829 - 1.522.260.617 111.865.916.830 300.986.442.276 8%Kredit beragun rumah tinggal - - - - 27.544.570.996 - 122.702.878 - 27.667.273.874 1%Kredit beragun properti komersial - - - - - - - - - 0%Lainnya 31.628.174.487 - - - 491.913.487.477 - 6.526.112.900 - 530.067.774.864 14%

Jumlah 31.628.174.487 239.901.268.572 547.000.000.000 64.486.707.208 2.096.060.257.963 2.779.717.417 17.030.108.808 682.571.659.231 3.681.457.893.686 100%

KasGiro pada bank lain

dan BIPenempatan pada bank lain dan BI

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Tagihan akseptasi

Pendapatan bunga yang masih akan

diterimaKomitmen dan

kontinjensi Jumlah %Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Bank Indonesia - 225.962.030.860 770.238.492.508 147.584.651.872 - - - - 1.143.785.175.240 31%Bank-bank - 17.983.918.617 - - - - - - 17.983.918.617 0%Korporasi - - - - 338.791.171.998 - - 115.821.347.963 454.612.519.961 12%Retail - - - - 846.854.838.010 3.337.070.042 - 497.841.518.134 1.348.033.426.186 37%Kredit beragun rumah tinggal - - - - 42.865.029.891 - - 6.999.999.999 49.865.029.890 1%Kredit beragun properti komersial - - - - 486.346.081 - - - 486.346.081 0%Lainnya 36.900.181.615 - - - 380.856.712.450 - 13.246.868.322 6.347.039.098 437.350.801.485 12%

Jumlah 36.900.181.615 243.945.949.477 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 13.246.868.322 627.009.905.194 3.452.117.217.460 94%

30 September 2012

31 Desember 2011

Page 71: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 69 -

Risiko Pasar Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian Risiko Pasar seperti ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko Pasar di Bank merupakan tujuan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar. Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh Direksi. Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala. Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: 1. Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi forex baik dari posisi keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan Value at Risk (VaR) dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potential loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal. Sensitivitas Nilai Tukar

Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan akses modal Bank untuk menyerap potential loss dari nilai tukar, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada posisi Desember 2011 selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 465,09 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan akses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.

2. Risiko Suku Bunga

Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh dari 100%. Pada posisi 31 Desember 2011 rasio RSA/RSL sebesar 103,9%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% tersebut apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank secara lebih akurat.

Page 72: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 70 -

Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate).

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulandengan s/d s/d s/d

Jumlah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahunRp Rp Rp Rp Rp Rp

AsetPenempatan pada BI 547.000.000.000 547.000.000.000 - - - - Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo 64.486.707.208 5.257.954.637 9.961.511.192 49.267.241.379 - - Kredit 2.113.390.863.704 78.792.467.989 205.164.544.704 238.967.243.649 397.722.870.427 1.192.743.736.935

Jumlah 2.724.877.570.912 631.050.422.626 215.126.055.896 288.234.485.028 397.722.870.427 1.192.743.736.935

LiabilitasSimpanan nasabah 2.568.428.145.882 2.406.422.766.229 84.909.146.686 39.383.333.691 37.712.899.276 - Simpanan dari bank lain 7.989.766.359 5.889.766.359 2.100.000.000 - - -

Jumlah 2.576.417.912.241 2.412.312.532.588 87.009.146.686 39.383.333.691 37.712.899.276 -

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulandengan s/d s/d s/d

Jumlah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahunRp Rp Rp Rp Rp Rp

AsetPenempatan pada BI 772.500.000.000 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo 400.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 - Kredit 1.634.315.958.120 47.667.283.502 183.200.418.372 217.962.454.648 380.169.329.126 805.316.472.472

Jumlah 2.806.815.958.120 870.167.283.502 333.200.418.372 367.962.454.648 430.169.329.126 805.316.472.472

LiabilitasSimpanan nasabah 2.420.015.909.775 2.404.507.136.581 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 - Simpanan dari bank lain 3.576.571.003 3.576.571.003 - - - -

Jumlah 2.423.592.480.778 2.408.083.707.584 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 -

30 September 2012

31 Desember 2011

Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan akses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga neraca rupiah sebesar 5% dan neraca valas sebesar 2% atau fluktuasi bedasarkan historical data selama setahun ke belakang. Untuk posisi Desember 2011 ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 20,48 kali. Hal ini disebabkan karena akses modal bank yang tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.

Page 73: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 71 -

Risiko Likuiditas Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank juga membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty. Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segmen tertentu. Bank menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan arus kas sehari-hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga. Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non Operasional. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Kas 31.628.174.487 36.900.181.615 Giro BI, SBI dan Penempatan BI lainnya 818.310.756.488 1.148.462.030.860 Penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain 25.087.452.933 14.613.787.302

Jumlah aset likuid bersih 875.026.383.908 1.199.975.999.777

Simpanan 2.568.428.145.882 2.420.015.909.775

Rasio 34,07% 49,59%

Page 74: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 72 -

Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahunSampai dengan s/d s/d s/d s/d

Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset

Tanpa suku bungaKas - 31.628.174.487 - - - - - 31.628.174.487 Giro pada Bank Indonesia - 206.824.049.280 - - - - - 206.824.049.280 Giro pada bank lain

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain - - - - - - - -

Tagihan akseptasi - 857.978.713 1.921.738.704 - - - - 2.779.717.417 Penyertaan dalam bentuk saham

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham 9.900.000 - - - - - - 9.900.000

Aset tetap - bersih 120.855.721.856 - - - - - - 120.855.721.856 Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 7.240.806.721 Aset lain-lain - bersih 45.997.464.274 17.030.108.808 - - - - - 63.027.573.082

Suku bunga variabelGiro pada bank lain - 33.077.219.292 - - - - - 33.077.219.292 Kredit

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit 66.247.460.929 204.380.035.029 623.834.171.501 85.665.184.477 426.388.921.865 180.527.996.038 1.587.043.769.839

Suku bunga tetap:Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lainDikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain - 547.000.000.000 - - - - - 547.000.000.000

Efek-efek - Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek - 5.257.954.637 9.961.511.192 49.267.241.379 - - - 64.486.707.208

KreditDikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit - 328.123.102 707.413.805 10.799.352.963 40.568.299.950 167.798.630.666 288.814.667.638 509.016.488.124

Jumlah Aset 174.103.892.851 908.251.069.248 216.970.698.730 683.900.765.843 126.233.484.427 594.187.552.531 469.342.663.676 3.172.990.127.306

Liabilitas

Tanpa suku bunga:Liabilitas segera - 16.256.417.198 - - - - - 16.256.417.198 Liabilitas akseptasi - 866.645.164 1.941.150.186 - - - - 2.807.795.350 Utang pajak - 3.048.042.878 - - - - - 3.048.042.878 Liabilitas lain-lain 58.828.579.906 6.246.444.855 - - - - - 65.075.024.761

Suku bunga variabel:Simpanan - 884.097.045.931 - - - - - 884.097.045.931 Simpanan dari bank lain - 1.639.766.359 - - - - - 1.639.766.359

Suku bunga tetap:Simpanan - 1.522.325.720.298 84.909.146.686 77.096.232.967 - - - 1.684.331.099.951 Simpanan dari bank lain - 4.250.000.000 2.100.000.000 - - - - 6.350.000.000

Jumlah Liabilitas 58.828.579.906 2.438.730.082.683 88.950.296.872 77.096.232.967 - - - 2.663.605.192.428

Selisih 115.275.312.945 (1.530.479.013.435) 128.020.401.858 606.804.532.876 126.233.484.427 594.187.552.531 469.342.663.676 509.384.934.878

30 September 2012

Page 75: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 73 -

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahunSampai dengan s/d s/d s/d s/d

Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun JumlahRp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset

Tanpa suku bungaKas - 36.900.181.615 - - - - - 36.900.181.615 Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - - 225.962.030.860 Giro pada bank lain

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain - 17.882.305.310 - - - - - 17.882.305.310

Tagihan akseptasi - 3.337.070.042 - - - - - 3.337.070.042 Penyertaan dalam bentuk saham

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham 9.900.000 - - - - - - 9.900.000

Aset tetap - bersih 27.969.623 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 1.196.724.867 113.852.318.910 Aset pajak tangguhan - bersih 7.240.806.721 7.240.806.721 Aset lain-lain - bersih 1.836.127.267 18.630.426.636 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 - 3.572.977.317 30.184.983.938

Suku bunga variabelGiro pada bank lain - 101.613.307 - - - - - 101.613.307 Kredit

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit - 44.311.887.457 181.270.524.477 576.061.628.104 41.547.981.163 307.085.441.246 81.370.157.095 1.231.647.619.542

Suku bunga tetap:Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lainDikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain - 622.196.956.748 49.719.616.090 98.321.919.670 - - - 770.238.492.508

Efek-efek - Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek - - 99.250.649.463 48.334.002.409 - - - 147.584.651.872

KreditDikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit - 219.783.235 531.861.470 11.150.547.592 29.735.212.188 141.345.079.115 195.223.995.288 378.206.478.888

Jumlah Aset 9.114.803.611 969.757.254.164 342.193.875.567 836.108.294.455 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 2.963.148.453.513

Liabilitas

Tanpa suku bunga:Liabilitas segera - 13.103.870.296 - - - - - 13.103.870.296 Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - - 3.370.777.839 Utang pajak - 8.812.802.638 - - - - - 8.812.802.638 Liabilitas lain-lain 27.836.887.544 8.955.626.835 10.000.000 1.334.900.000 - - - 38.137.414.379

Suku bunga variabel:Simpanan - 799.270.951.057 - - - - - 799.270.951.057 Simpanan dari bank lain - 826.571.003 - - - - - 826.571.003

Suku bunga tetap:Simpanan - 1.605.236.185.524 14.392.900.216 1.115.872.978 - - - 1.620.744.958.718 Simpanan dari bank lain - 2.750.000.000 - - - - - 2.750.000.000

Jumlah Liabilitas 27.836.887.544 2.442.326.785.192 14.402.900.216 2.450.772.978 - - - 2.487.017.345.930

Selisih (18.722.083.933) (1.472.569.531.028) 327.790.975.351 833.657.521.477 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 476.131.107.583

31 Desember 2011

Risiko Operasional Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi (BPPTSI), Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.

Page 76: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 74 -

Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal. Bank melakukan identifikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya. Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank. Risiko kepatuhan yang melekat pada Bank terkait peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku, seperti: - Risiko kredit yang terkait dengan ketentuan Kewajiban Modal Minimun (KPMM), Kualitas

Aktiva Produktif dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN) - Risiko stratejik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain terkait dengan ketentuan eksternal. Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, Bank melakukan peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus dilakukan melalui program kepatuhan yaitu: - Pengkinian dan penatausahaan database kepatuhan. - Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training. - Uji kepatuhan terhadap produk baru, kebijakan baru dan aktivitas bank. - Monitor pelaksanaan kepatuhan melalui compliance matrix. - Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris. Risiko Modal Sebagai Bank yang beroperasional di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum (“CAR”) diatas persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memelihara rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8%. Selanjutnya berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mengharuskan bank komersial dengan kualifikasi tertentu untuk menghitung risiko pasar dalam perhitungan CAR dan menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memperhitungkan risiko modal operasional dalam perhitungan CAR untuk risiko operasional yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010.

Page 77: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 75 -

Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dengan perhitungan sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Modal- Modal inti 383.082.138.674 363.941.774.627 - Modal pelengkap 35.543.551.306 49.587.106.887

Jumlah Modal 418.625.689.980 413.528.881.514

Rasio Kecukupan Modal 19,27% 19,96%Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (Rp) 2.172.313.099.820 2.071.877.938.095 Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko *) 17,63% 17,57%Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00%

*) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-efek yang dimiliki Bank hanya berupa

Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Risiko Hukum Bank mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis dengan mereview dan menganalisis setiap pengikatan kredit dan jaminan, menyusun kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku, mereview syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta mengawasi pelaksanaan dan kepatuhan pegawai pada setiap jenjang organisasi atas etika bisnis Bank. Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan. Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi data. Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem Informasi Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai. Risiko Strategik Bank menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Strategik untuk memastikan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru.

Page 78: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 76 -

Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi, dan strategi Bank. Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank. Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahan/kondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku. Risiko Kepatuhan Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), dan Surat Edaran. Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi manajemen. Risiko Reputasi Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran. Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah dan/atau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan info / penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya. Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif. Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah/ pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi.

Page 79: PT. BANK BUMI ARTA Tbk....Wikan Aryono S. Jl. Wahid Flasyim No.234, Jakarta Pusat Jl. Janur Elok VIII QG 4lt,JakartalJtara 021 - 2300455 Presiden Direktur Hendrik Atmaja Jl. Wahid

PT. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

- 77 -

40. IKATAN LAINNYA

Bank melakukan perjanjian dengan PT. Rintis Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching operator dari PT. Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 tanggal 19 Pebruari 2001 juncto Perjanjian mengenai Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RS-BUMI ARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Pebruari 2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini, perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada pihak yang mengajukan penghentian perjanjian.

41 PENYAJIAN KEMBALI LAPOARAN KEUANGAN Bank menyajikan kembali laporan keuangan pada 30 September 2012 karena adanya perubahan

kebijakan akuntansi atas penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif.

Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai trasaksi

rekening administratif berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi dan aset non produktif berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011.

Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan laba rugi komprehensif Bank pada

tanggal 30 September 2012 adalah sebagai beriukut:

Laporan Laba Rugi Komprehensif Sebelum Penyajian Setelah Penyajian

Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 271.638.954 269.592.397

Beban cadangan kerugian penurunan nilai 4.372.146.070 3.468.821.750

Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 577.046.147 -

Laba bersih tahun berjalan 23.621.101.067 25.099.424.977

Laba bersih per saham 13,63 14,49

42. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 77 merupakan

tanggung jawab manajamen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2012.

ooOoo