pt. jaya ancol

55
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 DRAFT For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized Agreed by : Date :

Upload: wisnu

Post on 20-Jun-2015

840 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Perusahaan ternama dibidang pengembangan perumahan, gedung dan tempat kreasi.

TRANSCRIPT

Page 1: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009

To be Finalized Agreed by : Date :

Page 2: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut Neraca Konsolidasi 1 Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6

Page 3: PT. Jaya Ancol
Page 4: PT. Jaya Ancol

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

1

DRAFT For Discussion Purpose Only

To be Finalized Agreed by: Date::

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASI Per 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008Rp Rp

ASETAset LancarKas dan Setara Kas 2.c, 2.e, 2.g, 3 344.778.185.410 230.349.246.026 Investasi Jangka Pendek 2.j, 4 25.220.250.000 39.722.500.000 Piutang Usaha

Pihak Hubungan Istimewa 2.g, 5 -- 825.000.000 Pihak Ketiga(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu per30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.263.779.971 dan Rp 2.085.867.956) 2.f, 5 125.738.356.870 207.054.816.640

Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 6 2.569.692.510 3.081.804.135 Persediaan 2.h, 7 13.009.805.169 9.775.442.549 Uang Muka 8 23.270.696.167 7.855.331.234 Pajak Dibayar di Muka 2.s, 9 3.996.657.903 21.465.798.425 Biaya Dibayar di Muka 2.i, 10 10.360.170.580 8.763.666.294 Jumlah Aset Lancar 548.943.814.609 528.893.605.303

Aset Tidak LancarPiutang Usaha kepada Pihak Ketiga Jangka Panjang 2.f, 5 16.966.079.583 2.286.232.506 Aset Pajak Tangguhan 2.s, 30 16.760.343.391 13.312.481.378 Investasi Jangka Panjang 2.j, 11 5.672.894.171 6.804.211.167 Aset Real Estat 2.k, 12 322.734.296.645 279.120.151.037 Aset Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 526.381.023.585 dan Rp 457.940.180.283) 2.l, 13 391.217.374.290 367.924.478.657

Aset Lain-lain 2.m, 2.n, 14 16.519.238.693 30.293.798.782 Jumlah Aset Tidak Lancar 769.870.226.773 699.741.353.527

JUMLAH ASET 1.318.814.041.382 1.228.634.958.830

Page 5: PT. Jaya Ancol

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

2

DRAFT For Discussion Purpose Only

To be Finalized Agreed by: Date::

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) Per 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008Rp Rp

KEWAJIBAN, HAK MINORITAS, DAN EKUITASKewajiban LancarHutang Bank 20 1.925.173.991 739.227.602 Hutang Usaha

Pihak Hubungan Istimewa 2.g, 15 312.718.975 227.728.518 Pihak Ketiga 15 29.428.612.915 19.397.561.654

Hutang Lain-lain 16 15.450.411.786 12.461.732.972 Hutang Pajak 2.s, 17 26.986.000.255 20.139.951.572 Biaya Masih Harus Dibayar 18 60.335.291.816 49.907.176.811 Pendapatan Diterima di Muka 19 18.984.832.863 43.654.941.745 Hutang Obligasi yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 2.p, 21 79.610.965.974 -- Jumlah Kewajiban Lancar 233.034.008.575 146.528.320.874 Kewajiban Tidak LancarHutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian yang

Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 2.p, 21 119.416.448.962 198.736.047.451 Uang Jaminan 22 15.391.176.532 7.597.049.986 Kewajiban Manfaat Karyawan 2.r, 33 47.195.833.538 47.588.275.520 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 182.003.459.032 253.921.372.957 Jumlah Kewajiban 415.037.467.607 400.449.693.831

Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Perusahaan Anak 2.b, 23 768.855.485 775.020.631 EkuitasModal Saham

Modal Dasar sebesar 5.759.999.998 saham terdiri dari1 saham seri A, 1 saham seri B dengan nilai nominal masing-masing Rp 500 per saham dan 5.759.999.996 saham seri Cdengan nilai nominal Rp 250 per saham

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.599.999.998 sahamterdiri dari 1 saham seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996saham seri C 24 400.000.000.000 400.000.000.000

Tambahan Modal Disetor 2.o, 25 36.709.233.000 36.709.233.000 Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual 2.j, 4 220.250.000 (6.277.500.000)Saldo Laba

Ditentukan Penggunaannya 19.492.903.759 18.170.553.759 Belum Ditentukan Penggunaannya 446.585.331.531 378.807.957.609

Jumlah Ekuitas 903.007.718.290 827.410.244.368

JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS, DAN EKUITAS 1.318.814.041.382 1.228.634.958.830

Page 6: PT. Jaya Ancol

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

3

DRAFT For Discussion Purpose Only

To be Finalized Agreed by: Date::

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008Rp Rp

PENDAPATAN USAHA 2.q, 26 508.715.807.764 565.464.870.221

BEBAN POKOK 2.q, 27 21.699.033.456 52.277.673.682 BEBAN LANGSUNG 2.q, 27 276.044.692.949 270.498.906.872 BEBAN POKOK DAN BEBAN LANGSUNG 297.743.726.405 322.776.580.554

LABA KOTOR 210.972.081.359 242.688.289.667

BEBAN USAHAPenjualan 2.q, 28 16.531.067.299 24.713.249.932 Umum dan Administrasi 2.q, 28 101.301.026.391 108.529.568.838 Jumlah Beban Usaha 117.832.093.690 133.242.818.770

LABA USAHA 93.139.987.669 109.445.470.897

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH 2.q, 29 4.783.380.060 (4.004.733.125)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 97.923.367.729 105.440.737.772

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANKini 2.s, 30 (29.862.603.367) (31.770.886.928)Tangguhan 2.s, 30 4.807.005.229 2.615.020.584 Jumlah Beban Pajak Penghasilan (25.055.598.138) (29.155.866.344)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 72.867.769.591 76.284.871.428

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIHPERUSAHAAN ANAK 2.b, 23 (44.547.138) (88.428.896)

LABA BERSIH 72.823.222.453 76.196.442.532

LABA PER SAHAM DASARLaba Bersih 2.t, 31 46 48

Page 7: PT. Jaya Ancol

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

4

DRAFT For Discussion Purpose Only

To be Finalized Agreed by: Date::

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

Catatan Modal Disetor Tambahan Keuntungan (Kerugian) Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah EkuitasModal Disetor Belum Direalisasi atas Penggunaannya Penggunaannya

Efek Tersediauntuk Dijual

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2008 400.000.000.000 36.709.233.000 9.450.000 16.761.882.576 360.340.045.588 813.820.611.164 Dividen 32 -- -- -- -- (56.319.859.328) (56.319.859.328)Cadangan Umum 32 -- -- -- 1.408.671.183 (1.408.671.183) --Kerugian Belum Direalisasi atas

Efek Tersedia untuk Dijual 2.j, 4 -- -- (6.286.950.000) -- -- (6.286.950.000)Laba Bersih periode berjalan -- -- -- -- 76.196.442.532 76.196.442.532

Saldo per 30 September 2008 400.000.000.000 36.709.233.000 (6.277.500.000) 18.170.553.759 378.807.957.609 827.410.244.368

Saldo per 1 Januari 2009 400.000.000.000 36.709.233.000 (6.246.500.000) 18.170.553.759 434.844.459.003 883.477.745.762 Dividen 32 -- -- -- -- (59.759.999.925) (59.759.999.925)Cadangan Umum 32 -- -- -- 1.322.350.000 (1.322.350.000) --Keuntungan Belum Direalisasi atas

Efek Tersedia untuk Dijual 2.j, 4 -- -- 6.466.750.000 -- -- 6.466.750.000 Laba Bersih periode berjalan -- -- -- -- 72.823.222.453 72.823.222.453

Saldo per 30 September 2009 400.000.000.000 36.709.233.000 220.250.000 19.492.903.759 446.585.331.531 903.007.718.290

Saldo Laba

Page 8: PT. Jaya Ancol

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan ini

5

DRAFT For Discussion Purpose Only

To be Finalized Agreed by: Date::

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari Pelanggan 604.966.388.238 648.929.152.111 Pembayaran kepada Pemasok (351.642.664.750) (358.556.509.030)Pembayaran kepada Karyawan (101.663.450.771) (111.377.250.677)Kas Dihasilkan dari Operasi 151.660.272.717 178.995.392.404 Penerimaan Klaim Asuransi 29 5.402.847.791 --Pembayaran Pajak Penghasilan 9,17, 30 (24.738.307.558) (51.988.650.045)Pembayaran Beban Bunga dan Keuangan 20, 21 (15.460.869.624) (12.255.147.576)Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 116.863.943.326 114.751.594.783

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan Bunga 3, 4, 11 18.510.611.765 10.057.700.922 Hasil Penjualan Aset Tetap 13 472.613.300 111.212.500 Perolehan Aset Tetap 13, 16 (34.833.598.049) (42.032.641.061)Penambahan Aset Real Estat 12, 15 (26.895.023.006) (43.605.648.820)Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Pendek 4 21.089.250.000 (25.000.000.000)Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (21.656.145.990) (100.469.376.459)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan Hutang Bank 20 1.147.963.438 739.227.602 Pembayaran Dividen 32 (59.779.675.324) (56.319.859.328)Pembayaran Hutang Sewa Guna Usaha -- (21.708.351)Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (58.631.711.886) (55.602.340.077)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 36.576.085.450 (41.320.121.753)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 308.202.099.960 271.669.367.779

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2.e, 3 344.778.185.410 230.349.246.026

Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode terdiri dari:Kas 1.774.078.088 3.913.177.938 Bank 87.956.247.100 27.855.198.088 Deposito 255.047.860.222 198.580.870.000 Jumlah 344.778.185.410 230.349.246.026

PENGUNGKAPAN TAMBAHANAktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas:

Penambahan aset tetap melalui hutang lain-lain 16 13.021.157.535 11.880.817.414 Penambahan aset real estat melalui hutang usaha 15 9.322.108.965 2.901.364.809

Page 9: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

6

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

1. Umum

1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (‘’Perusahaan’’) didirikan berdasarkan Akta No. 33 tanggal 10 Juli 1992 dari Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diperbaharui dengan Akta No. 98 tanggal 22 Agustus 1992 dan Akta No. 34 tanggal 8 September 1992 dari Notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-7514.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 September 1992, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95, tanggal 27 Nopember 1992, Tambahan No. 6071. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No. 8 tanggal 20 Mei 2009, dibuat oleh Wahyu Nurani, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut sedang dalam proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam rangka pengembangan kawasan Ancol sebagai kawasan wisata terpadu, pada tahun 1966, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pemda DKI) menunjuk PT Pembangunan Ibu Kota Jakarta Raya (PT Pembangunan Jaya) sebagai Badan Pelaksana Pembangunan Proyek Ancol (BPPP Ancol) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya No. 1b/3/1/26/1966 tanggal 19 Oktober 1966. Pada tahun 1966, Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial. Pada tanggal 10 Juli 1992, status BPPP Ancol diubah menjadi suatu badan hukum, yaitu menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, dengan komposisi kepemilikan sahamnya adalah Pemda DKI sebesar 80% dan PT Pembangunan Jaya sebesar 20%. Perusahaan berdomisili di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Cordova Tower, JI. Pasir Putih Raya Blok E5 Ancol Timur, Jakarta Utara. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: • Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, antara lain dapat bertindak sebagai

pengembang, pemborong pada umumnya, dan pengembang wilayah pemukiman; • Menjalankan usaha di bidang jasa, yaitu konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan

pembangunan. Pada saat ini Perusahaan berusaha dalam bidang: • Real estat, yaitu pembangunan, penjualan dan penyewaan bangunan dan penjualan tanah

kapling; • Pengelolaan pasar seni, padang golf dan dermaga. Jumlah karyawan Perusahaan dan Perusahaan Anak untuk periode yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah 1.013 dan 1.136 karyawan.

Page 10: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

7

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008 Komisaris Utama : Sarwo Handayani : Sarwo Handayani Komisaris : Trisna Muliadi : Trisna Muliadi Mara Oloan Siregar Mara Oloan Siregar Komisaris Independen : H. KRMH. Daryanto Mangoenpratolo

Yosodiningrat : H. KRMH. Daryanto Mangoenpratolo Yosodiningrat

Palgunadi Tatit Setyawan Palgunadi Tatit Setyawan Direktur Utama : Budi Karya Sumadi : Budi Karya Sumadi Direktur : Slamet Sudiro Pramono : Slamet Sudiro Pramono Winarto Winarto Wishnu Subagio Yusuf Djumhana Tjakrawiralaksana Pramonohadi Sayogya

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Ketua : Ir. Palgunadi Tatit Setyawan, Dipl. Ing Sekretaris : Ir. Hj. Hestia Tri Wardhani Anggota : Saleh Basir, SE. Ak. CPA Jumlah imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Perusahaan Anak untuk periode yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 19.050.655.040 dan Rp 20.223.273.333.

1.b. Perusahaan Anak Perusahaan memiliki saham Perusahaan Anak sebagai berikut:

Perusahaan Anak Domisili Jenis Usaha Tahun Operasi

Komersial

Persentase Kepemilikan

%

Jumlah Aset 2009 Rp

Jumlah Aset 2008 Rp

PT Taman Impian Jaya Ancol (PT TIJA) Jakarta Pariwisata 1972 99,99 624.248.232.874 523.104.621.020

PT Seabreez Indonesia (PT SI) Jakarta

Pariwisata,

Perdagangan dan Jasa

1972 95,27 28.901.141.204 22.530.862.004

PT Jaya Ancol (PT JA) Jakarta Pariwisata dan Jasa 2009 99,00 4.670.983.152 --

Pada saat ini PT TIJA mengelola pintu gerbang, taman dan pantai, dunia fantasi, kolam renang, pertunjukan binatang, penginapan wisata, dan penjualan merchandise sedangkan PT SI mengelola penginapan wisata dan sarana transportasi di Kepulauan Seribu, penyewaan lahan dan penjualan air minum dalam kemasan. PT Jaya Ancol bergerak di bidang pariwisata dan jasa.

Page 11: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

8

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

1.c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 22 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1915/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 80.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 1 Juli 2004 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan pemecahan saham seri C dengan perhitungan 1 : 2, sehingga saham seri C yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menjadi sejumlah 1.599.999.996 lembar saham.

1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total nilai sebesar Rp 200.000.000.000 (Rupiah penuh), dengan rincian sebagai berikut:

No. Obligasi Jumlah Tenor Tanggal Tanggal Status(Rp Juta) (Tahun) Penerbitan Jatuh Tempo

1. Obligasi Seri A 80.000 3 27-Jun-07 27-Jun-10 Belum Lunas2. Obligasi Seri B 120.000 5 27-Jun-07 27-Jun-12 Belum Lunas

2. Kebijakan Akuntansi

2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan dan SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan Perusahaan Anak) yang disusun sampai dengan akhir tahun. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investi untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui Perusahaan Anak Iebih dari 50% hak suara. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep entitas (entity concept). Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan diantara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai salah satu kesatuan usaha.

Page 12: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

9

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Perusahaan Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih Iebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Seluruh saldo akun dan transaksi antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan Perusahaan Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

2.d. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

2.e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

2.f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Perusahaan Anak menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir periode.

2.g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

2.h. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang Iebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in, first-out).

2.i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasikan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis Iurus (straight-line method).

Page 13: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

10

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

2.j. Investasi Investasi Jangka Pendek

Surat Berharga Surat berharga dalam bentuk efek hutang Efek hutang diklasifikasikan menjadi: (i) Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

(ii) Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan premi yang diamortisasi atau diskonto yang belum diamortisasi.

(iii) Tersedia untuk dijual (available-for-sale)

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada "Laba/Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga", yang merupakan komponen Ekuitas, dan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.

Harga perolehan surat berharga yang dijual ditentukan dengan harga pasar.

Investasi Jangka Panjang

- Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi Metode Ekuitas Investasi dalam saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau Perusahaan memiliki pengaruh signifikan untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi dari perusahaan tersebut tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Berdasarkan metode ekuitas, jika bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari penyertaan, maka penyertaan dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya dicatat oleh Perusahaan apabila telah timbul kewajiban atau investor melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi melaporkan laba, Perusahaan akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Dividen kas dicatat sebagai pengurang atas nilai tercatat investasi. Apabila nilai ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi berbeda dengan nilai ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan sebelum transaksi perubahan

Page 14: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

11

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

ekuitas perusahaan anak/ perusahaan asosiasi, maka perbedaan tersebut, diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “SeIisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak/Perusahaan Asosiasi”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui. Metode Biaya Perolehan Metode biaya perolehan diterapkan untuk penyertaan yang bersifat sementara atau kepemilikan yang kurang dari 20% dari modal saham yang ditempatkan. Biaya perolehan mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penyertaan, termasuk jasa profesional. Penyisihan akan dilakukan jika telah terjadi penurunan signifikan atau permanen atas masing-masing nilai penyertaan.

- Portofolio Efek

Portofolio efek dapat berupa efek hutang dan efek ekuitas dan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari 3 (tiga) kelompok berikut ini: (i). Diperdagangkan (trading)

Efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

(ii). Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) Efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto yang dihitung dengan metode garis lurus. Penurunan nilai secara permanen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

(iii). Tersedia untuk dijual (available for sale) Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat dalam kelompok ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi.

2.k. Aset Real Estat Aset real estat berupa tanah kosong, tanah hasil pengembangan, tanah reklamasi, dan rumah tinggal, rumah kantor, rumah toko dan apartemen dinilai berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan rumah tinggal dan rumah tinggal dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan, diluar biaya perolehan tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian tanah mentah, pematangan dan pengembangan tanah, perijinan dan jasa konsultasi. Biaya pinjaman atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai perolehan aset dikapitalisasi dalam harga perolehan aset real estat selama masa konstruksi. Biaya yang tidak jelas hubungannya dengan suatu proyek real estat, seperti biaya umum dan administrasi diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasi ke setiap unit real estat dengan menggunakan metode identifikasi khusus yang diterapkan secara konsisten.

Page 15: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

12

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

2.l. Aset Tetap Pada tahun 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan PSAK No 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan diharuskan memilih antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk mengukur biaya perolehan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan dan Perusahaan Anak memilih untuk tetap menggunakan metode biaya. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap Perusahaan dan PT TIJA (Perusahaan Anak), kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis Iurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun

Bangunan 10-20 Sarana dan Prasarana 5 Mesin dan Perlengkapan 5 Peralatan 5 Kendaraan 5 Binatang 5 Mesin dan perlengkapan, peralatan, kendaraan dan kapal milik PT SI (Perusahaan Anak) disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dengan tarif antara 6,25% sampai 50%. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penghapusan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

2.m. Kerja Sama Operasi dan Aset Kerja Sama Operasi

Kerja Sama Operasi (KSO) - Built, Operate and Transfer (BOT) Kerja sama operasi (KSO) dengan pola BOT merupakan KSO dengan pihak ketiga untuk membangun, mengoperasikan dan menyerahkan aset KSO. Aset KSO dikelola oleh investor yang mendanai pembangunannya sampai akhir masa konsesi. Selama masa konsesi, Perusahaan menerima kompensasi berdasarkan persentase yang telah disepakati dengan investor. Di akhir masa konsesi, investor akan menyerahkan aset KSO beserta hak pengelolaannya kepada pemilik aset. Jangka waktu masa konsesi adalah berkisar antara 20 sampai 25 tahun. KSO dengan bagi hasil pendapatan merupakan KSO dengan pihak ketiga untuk membangun rumah tinggal di atas tanah yang telah disediakan oleh Perusahaan. Aset KSO dikelola oleh investor yang mendanai pembangunannya untuk dijual selama periode perjanjian. Atas kerja sama tersebut, Perusahaan memperoleh kompensasi sebesar persentase yang disepakati untuk setiap penjualan yang dilakukan.

Page 16: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

13

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Aset Kerja Sama Operasi (KSO) - Built, Operate and Transfer (BOT) Aset KSO BOT merupakan aset tanah Perusahaan dalam perjanjian KSO yang digunakan oleh investor untuk membangun dan mengoperasikan aset KSO. Tanah tersebut tidak dapat digunakan, atau dialihkan kepemilikannya oleh Perusahaan selama masa konsesi dan akan diserahkan kembali oleh investor kepada Perusahaan pada akhir masa konsesi. Aset KSO dengan bagi hasil pendapatan merupakan aset tanah Perusahaan dalam perjanjian KSO yang digunakan oleh investor untuk membangun aset KSO atas biaya investor untuk kemudian dijual kepada pembeli. Pengakuan penjualan atas aset kerja sama operasi tersebut dicatat pada saat kepemilikan atas tanah tersebut akan beralih kepada pembeli. Aset KSO tersebut dikelompokkan dalam akun aset lain-lain.

2.n. Beban Tangguhan Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan biaya perolehan software komputer. Hak atas tanah diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya, sedangkan software komputer diamortisasi selama masa manfaat.

2.o. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan.

2.p. Hutang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan.

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang dan jasa diserahkan, dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan real estat berupa bangunan rumah beserta tanah dimana bangunan tersebut didirikan, dan dari penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi: (i) Pengikatan jual beli telah berlaku; (ii) Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah

mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; (iii) Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi

terhadap hutang lain dari pembeli; (iv) Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli

sebagai berikut:

Page 17: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

14

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

- Untuk penjualan bangunan rumah beserta tanah jika telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset (properti) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan, dan

- Untuk penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli jika selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apabila semua persyaratan tersebut diatas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi. Pendapatan sewa diakui sesuai dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan. Pendapatan sewa yang diterima di muka atas periode yang belum berjalan dicatat sebagai pendapatan diterima di muka. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

2.r. Kewajiban Manfaat Karyawan

Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan dan Perusahaan Anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan manfaat karyawan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup (DPPPJG) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. Kep 309/KM.17/2000 tanggal 17 Juli 2000. Pendiri DPPPJG adalah PT Pembangunan Jaya di mana Perusahaan adalah merupakan mitra pendiri. Pendanaan DPPPJG terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 5% dari gaji kotor dan sisanya merupakan kontribusi pemberi kerja. Imbalan Manfaat Karyawan Lainnya Perusahaan dan Perusahaan Anak membukukan imbalan manfaat karyawan lainnya untuk karyawan sesuai dengan peraturan Perusahaan yang berlaku. Perhitungan imbalan manfaat karyawan lainnya menggunakan metode projected unit credit, sesuai dengan PSAK 24 tentang imbalan kerja (Revisi 2004). Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.

Page 18: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

15

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

2.s. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Bukan Final Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak, untuk tahun yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Pajak Penghasilan Final Pajak penghasilan atas sewa dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 tahun 2002 tanggal 23 Maret 2002 dan KMK-120/KMK.03/2002 tentang pajak penghasilan final atas penyewaan tanah dan/atau bangunan. Pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan / atau bangunan dihitung bedasarkan PP No.71 tahun 2008 tanggal 4 Nopember 2008 tentang perubahan ketiga atas PP No.48 tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan / atau bangunan.

Nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang berbeda dengan dasar pengenaan pajak tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Pendapatan dari penyewaan tanah, bangunan dan ruangan merupakan subjek pajak final sebesar 10% dan pendapatan dari penjualan tanah dan / atau bangunan merupakan subyek pajak final sebesar 5 %.

2.t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 1.599.999.996 untuk periode 2009 dan 2008.

2.u. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen usaha. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Page 19: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

16

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

3. Kas dan Setara Kas

2009 2008Rp Rp

Kas 1.774.078.088 3.913.177.938 Bank

RupiahPihak Hubungan Istimewa

PT Bank DKI 11.492.156.639 6.945.763.488 Pihak Ketiga

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 29.377.923.252 4.777.528.722 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.213.637.294 11.520.909.717 PT Bank Central Asia Tbk 18.373.548.569 3.913.753.717 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.776.016.905 247.542.400 PT Bank Mega Tbk 1.166.818.689 165.917.831 PT Bank Yudha Bhakti 109.755.520 --

Dolar Amerika SerikatPihak Ketiga

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 446.390.232 283.782.213 87.956.247.100 27.855.198.088

Deposito BerjangkaRupiah

Pihak Hubungan IstimewaPT Bank DKI 110.673.795.222 80.500.000.000

Pihak KetigaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 39.000.000.000 31.500.000.000 PT Bank Mega Tbk 31.000.000.000 9.000.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25.500.000.000 31.500.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.500.000.000 33.500.000.000 PT Bank Windu Kentjana 5.000.000.000 -- PT Bank Jabar Banten 5.000.000.000 -- PT Bank Capital Indonesia Tbk 2.000.000.000 2.000.000.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk 2.000.000.000 2.000.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.000.000.000 -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2.000.000.000 -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.000.000.000 -- PT Bank Yudha Bhakti 2.000.000.000 --

Dolar Amerika SerikatPihak Ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8.374.065.000 8.580.870.000

255.047.860.222 198.580.870.000 Jumlah Kas dan Setara Kas 344.778.185.410 230.349.246.026

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Per Tahun (%)Rupiah 8,00% - 14,00% 6,25% - 12,25%Dolar Amerika Serikat 3,50% 3,75% - 4,75%

Page 20: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

17

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

4. Investasi Jangka Pendek

2009 2008Rp Rp

ObligasiObligasi Ritel Indonesia (ORI) IV

PT TIJA 25.220.250.000 22.500.000.000 Obligasi Ritel Indonesia (ORI) III

Perusahaan -- 11.762.500.000 PT TIJA -- 5.460.000.000

Jumlah 25.220.250.000 39.722.500.000

Investasi Jangka Pendek berupa Obligasi yang dimiliki Perusahaan dan PT TIJA, Perusahaan Anak, terdiri dari Obligasi Ritel Indonesia (ORI) III dan IV dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar. Obligasi tersebut dimiliki sejak bulan September 2007 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 9,4% dan 9,5% per tahun dan dibayarkan setiap bulan, dan akan jatuh tempo pada tahun 2011 dan 2012.

Pada tanggal 12 Juni 2009 ORI III atas kepemilikan Perusahaan dan PT TIJA, Perusahaan Anak, dijual.

Tujuan kepemilikan obligasi tersebut adalah tersedia untuk dijual. Keuntungan (kerugian) belum direalisasi periode 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 220.250.000 dan Rp (6.277.500.000).

5. Piutang Usaha

2009 2008Rp Rp

Pihak Hubungan IstimewaPT Bank DKI (Catatan 34.g) -- 825.000.000

PT Lekom Maras 44.000.000.000 44.000.000.000 Sudjono 39.353.640.000 -- Herman Jaya 4.798.080.000 -- PT Paramita Mitra Sejati 4.545.454.550 13.636.363.640 Shanti Gozali Gow 3.646.488.998 -- PT Menara Eagle 3.327.306.516 -- PT Cahaya Agung Makmur -- 20.312.746.660 Hendra Basoeki -- 15.326.220.000 Yudi Astono -- 11.250.098.327 Han Kin Hok -- 10.471.431.815 Eddy Sugianto -- 9.912.832.000 Juana Sumali -- 7.477.217.019 Eka Rosita Kasih -- 7.423.680.000 PT Sumber Jaya Asia -- 7.004.367.500 Hartono Sohor -- 6.685.414.200 PT Cipta Agung Bangun Persada -- 6.653.760.005 Vonny Elisabeth Y.D -- 3.475.451.140 Elly Susi Gow -- 3.200.816.000 Hilda Halim -- 3.008.180.955 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 3 milyar) 44.297.246.360 41.588.337.841 Jumlah 143.968.216.424 211.426.917.102 Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.263.779.971) (2.085.867.956)Bersih 142.704.436.453 209.341.049.146

Page 21: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

18

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

2009 2008Rp Rp

Dikurangi: Piutang Usaha Jangka Panjang dari:Sudjono 9.838.410.000 -- Shanti Gozali Gow 1.562.780.997 -- Tjai Kim Jin 1.386.000.000 -- Herman Jaya 1.199.520.000 -- Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 2.979.368.586 2.286.232.506 Jumlah Piutang Usaha Jangka Panjang 16.966.079.583 2.286.232.506

Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga 125.738.356.870 207.054.816.640 Jumlah Piutang Usaha 125.738.356.870 207.054.816.640 Merupakan piutang usaha Perusahaan dan Perusahaan Anak dalam mata uang Rupiah.

Piutang usaha jangka panjang di tahun 2009 dan 2008 merupakan piutang atas penjualan tanah yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun.

Pada tahun 2009, piutang Perusahaan kepada Sudjono merupakan piutang atas penjualan tanah yang jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun. Piutang tersebut akan dicicil 4 (empat) kali cicilan dan akan jatuh tempo pada 26 Desember 2010.

Pada tanggal 14 Mei 2009, Perusahaan dan PT Lekom Maras telah menandatangani Berita Acara Kesepakatan Rescheduling pembayaran angsuran. Berdasarkan Berita Acara tersebut, antara lain disepakati perubahan jadwal pembayaran dari tanggal jatuh tempo 12 Juni 2009 menjadi tanggal 12 September 2010.

Piutang Perusahaan kepada PT Menara Eagle merupakan piutang atas penjualan tanah tahun 2008. Piutang tersebut akan dicicil 18 (delapan belas) kali cicilan dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2009.

Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan dan PT Paramita Mitra Sejati telah melakukan adendum I atas perjanjian penjualan tanah yang telah dilakukan pada tanggal 15 Juli 2005. Berdasarkan adendum tersebut, disepakati perubahan jadwal pembayaran dari tanggal jatuh tempo semula 15 Juni 2007 menjadi tanggal 30 Juni 2008.

Sampai dengan 30 September 2009, PT Paramitha Mitra Sejati menunggak pembayaran piutang sebesar Rp 4.545.454.550, yang seharusnya telah lunas di tahun 2008 sesuai adendum penjualan tanah. Atas tunggakan tersebut, manajemen berpendapat, tidak perlu membentuk penyisihan piutang ragu-ragu, karena nilai tanah tersebut masih dapat menutupi kerugian apabila debitur tersebut gagal membayar kewajibannya.

Page 22: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

19

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 111.660.817.778 158.169.959.200 Sudah Jatuh Tempo

1 s/d 30 hari 5.473.451.382 12.398.325.862 31 s/d 60 hari 3.351.593.547 14.472.047.785 61 s/d 90 hari 3.128.495.435 5.585.539.258 > 90 hari 20.353.858.282 21.626.044.997

Pihak Ketiga 143.968.216.424 212.251.917.102 Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.263.779.971) (2.085.867.956)Jumlah 142.704.436.453 210.166.049.146

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Saldo Awal Tahun 1.263.779.971 2.088.763.010 Pemulihan -- (2.895.054)Saldo Akhir Periode 1.263.779.971 2.085.867.956 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

6. Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga

2009 2008Rp Rp

Operasional 1.291.366.055 892.583.493 Bunga Deposito dan Obligasi 589.339.730 1.388.476.545 Lain-lain 688.986.725 800.744.097 Jumlah 2.569.692.510 3.081.804.135

Page 23: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

20

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

7. Persediaan

2009 2008Rp Rp

Suku Cadang 6.531.025.102 5.856.404.776 Barang Dagangan 4.089.794.326 1.527.357.472 Makanan dan Minuman 1.183.931.877 1.048.610.719 Supplies 952.176.999 759.033.492 Alat Tulis 225.583.500 550.786.500 Bahan Bakar dan Pelumas 27.293.365 33.249.590 Jumlah 13.009.805.169 9.775.442.549

8. Uang Muka

2009 2008Rp Rp

Uang Muka Operasional 19.046.826.417 3.959.430.109 Uang Muka Pesangon Karyawan 4.223.869.750 3.895.901.125 Jumlah 23.270.696.167 7.855.331.234

Uang muka operasional terutama merupakan uang muka pelaksanaan kegiatan usaha atau acara-acara yang diselenggarakan Perusahaan dan Perusahaan Anak, sedangkan uang muka pesangon karyawan merupakan pembayaran di muka (1 tahun sebelum masa pensiun) kepada karyawan sebesar 50% dari jumlah pesangon yang akan diterima karyawan Perusahaan dan Perusahaan Anak.

9. Pajak Dibayar di Muka

2009 2008Rp Rp

Pajak Hiburan 3.228.378.830 6.199.854.798 Lebih Bayar Pajak Badan (Catatan 30)

Perusahaan -- 14.745.486.875 PT SI 689.487.250 520.456.752

Pajak Penghasilan Pasal 23 16.126.418 -- Pajak Pertambahan Nilai 62.665.405 -- Jumlah 3.996.657.903 21.465.798.425

10. Biaya Dibayar di Muka

2009 2008Rp Rp

Asuransi 4.865.433.537 3.255.005.781 Operasional 1.082.698.293 3.274.227.750 Lain-lain 4.412.038.750 2.234.432.763 Jumlah 10.360.170.580 8.763.666.294

Page 24: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

21

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

11. Investasi Jangka Panjang

Tempat Persentase 2009 2008Kedudukan Kepemilikan Rp Rp

Investasi Pada Perusahaan AsosiasiMetode Ekuitas

PT Philindo Sporting Amusementand Tourism Corporation Jakarta 50,00% 4.035.138.363 5.166.455.359

Metode BiayaPT Jaya Bowling Indonesia Jakarta 16,75% 637.755.808 637.755.808

Nilai Tercatat Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 4.672.894.171 5.804.211.167 Surat Berharga Lainnya 1.000.000.000 1.000.000.000 Investasi Jangka Panjang 5.672.894.171 6.804.211.167

Mutasi investasi dengan metode ekuitas:

2009 2008Rp Rp

PT Philindo Sporting Amusement and Tourism CorporationSaldo Awal 4.478.535.901 4.682.959.933 Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (443.397.538) 483.495.426 Saldo Akhir 4.035.138.363 5.166.455.359

Surat berharga lainnya merupakan kepemilikan atas obligasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) seri B sejak bulan Juni 2006, dengan tujuan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 1.000.000.000, tingkat bunga 13% - 14,25% per tahun dan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dengan jangka waktu 15 (lima belas) tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2021.

12. Aset Real Estat

2009 2008Rp Rp

Tanah Reklamasi Pantai Ancol Barat 110.588.580.841 107.122.654.077 Tanah Belum Dikembangkan 170.318.166.084 137.087.488.461 Tanah Sedang Dikembangkan 30.341.799.243 22.598.447.092 Tanah Siap Dijual 8.116.125.433 8.941.936.363 Rumah Tinggal Siap Dijual 3.369.625.044 3.369.625.044 Jumlah 322.734.296.645 279.120.151.037 Mutasi tanah belum dikembangkan:

Tahun Saldo Awal Penambahan Penjualan Reklasifikasi Saldo AkhirRp Rp Rp Rp Rp

2009 147.059.921.237 26.353.575.777 3.095.330.930 -- 170.318.166.084 2008 97.629.392.517 39.458.095.944 -- -- 137.087.488.461

Page 25: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

22

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Mutasi tanah sedang dikembangkan:

Tahun Saldo Awal Penambahan Penjualan Reklasifikasi Saldo AkhirRp Rp Rp Rp Rp

2009 26.540.700.289 4.500.332.663 699.233.709 -- 30.341.799.243 2008 20.654.161.495 2.786.564.275 842.278.678 -- 22.598.447.092

Mutasi tanah siap dijual:

Tahun Saldo Awal Penambahan Penjualan Reklasifikasi Saldo AkhirRp Rp Rp Rp Rp

2009 8.985.652.479 -- 869.527.046 -- 8.116.125.433 2008 16.872.437.779 -- 7.930.501.416 -- 8.941.936.363

Lokasi, luas tanah, dan nilai perolehan atas tanah belum dikembangkan adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas Tanah Nilai Perolehan Luas Tanah Nilai Perolehanm2 Rp m2 Rp

Ancol Timur 356.861 170.318.166.084 377.029 137.087.488.461

30 September 2009 30 September 2008

Lokasi, luas tanah, dan nilai perolehan atas tanah sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas Tanah Nilai Perolehan Luas Tanah Nilai Perolehanm2 Rp m2 Rp

Ancol Timur 113.799 28.900.554.732 117.633 20.186.757.833 Tugu Permai 9.895 1.441.244.511 11.138 2.411.689.259 Total 123.694 30.341.799.243 128.771 22.598.447.092

30 September 2009 30 September 2008

Lokasi, luas tanah, dan nilai perolehan atas tanah siap dijual adalah sebagai berikut:

Lokasi Luas Tanah Nilai Perolehan Luas Tanah Nilai Perolehanm2 Rp m2 Rp

Ancol Barat 5.337 3.059.098.807 6.087 3.917.084.211 Ancol Timur 9.806 2.790.626.150 9.806 2.783.166.136 Pademangan 9.254 1.730.373.450 9.254 1.693.847.134 Tugu Permai 1.949 389.096.427 2.020 400.908.283 Sunter 1.585 146.930.599 1.585 146.930.599 Total 27.931 8.116.125.433 28.752 8.941.936.363

30 September 2009 30 September 2008

Reklamasi Pantai Ancol Barat merupakan bagian dari pelaksanaan reklamasi Pantai Utara Jakarta. Izin pelaksanaan reklamasi Pantai Ancol Barat didasarkan pada: • Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 tahun 1995 tanggal 13 Juli 1995 tentang Reklamasi

Pantai Utara Jakarta; • Surat Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2976/-1.711.5 tanggal 26 September

2000 tentang dapat dimulainya pelaksanaan reklamasi Pantai Ancol Barat seluas 60 ha, dengan terlebih dahulu memperoleh izin teknis reklamasi dengan instansi terkait dan penyesuaian kembali AMDAL proyek reklamasi yang disetujui Komisi Pusat AMDAL Bapedal;

Page 26: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

23

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

• Surat Komisi AMDAL No. 01/-1.777.6 tanggal 29 Mei 2001 mengenai Rekomendasi Updating Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) /Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Reklamasi Ancol Barat diberitahukan antara lain bahwa sesuai sidang Komisi AMDAL DKI Jakarta tanggal 18 Mei 2001 maka updating RKL dan RPL tersebut dinyatakan cukup Iengkap dan disetujui Komisi AMDAL DKI Jakarta; dan

• Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.31 tahun 2003 tanggal 20 Januari 2003 tentang Pemberian Izin Reklamasi Pantai di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Umum Tanjung Priok, DKI Jakarta kepada PT Pembangunan Jaya Ancol.

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, luas tanah aset real estat Perusahaan masing-masing adalah ± 633.086,97 m2 dan 631.334,71 m2 yang terletak di Jakarta Utara yaitu kawasan Ancol Barat, Ancol Timur, Pademangan (Jl. RE. Martadinata) dan Tugu Permai (Kelurahan Koja Utara, Tanjung Priok) dan jumlah rumah tinggal yang siap dijual sebanyak 13 (tiga belas) unit pada periode 2009 dan 2008 di kawasan Ancol Barat. Tanah Perusahaan di Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara dengan HGB No. 5819 dan 5820 dengan nilai perolehan sebesar Rp 1.830.340.938 dan Rp 2.812.597.542 masing-masing pada periode 2009 dan 2008, tercatat atas nama pemegang saham Perusahaan. Di dalam tanah tersebut, diantaranya seluas ± 8.000 m2

saat ini masih dalam proses perkara (Catatan 37.b). Tanah Perusahaan di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara dengan HGB No. 649 luas sebesar 1.585 m2

dengan nilai perolehan sebesar Rp 146.930.599 pada periode 2009 dan 2008, tercatat atas nama PT Regional Engineering and Alumunium Manufacturing & Co. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah Perusahaan di Jl. Pasir Putih yang merupakan bagian dari tanah HPL no. 1 dengan nilai perolehan sebesar Rp 2.603.109.386 pada periode 2009 dan 2008 diantaranya seluas ± 14.322 m2, dalam proses perkara dan di tahun 2007 telah terdapat putusan Mahkamah Agung atas perkara tersebut (Catatan 37.d). Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, aset real estat Perusahaan berupa rumah tinggal telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bangun Askrida, dan PT Asuransi Himalaya terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko Iainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 30.969.500.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin dialami Perusahaan.

Page 27: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

24

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

13. Aset Tetap

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 SeptemberRp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan:Tanah 11.587.876.245 -- -- -- 11.587.876.245 Bangunan 252.874.032.616 57.586.000 -- -- 252.931.618.616 Sarana dan Prasarana 241.185.338.213 425.548.265 31.069.273 -- 241.579.817.205 Mesin dan Perlengkapan 292.707.929.439 2.204.767.427 18.916.767 432.850.000 295.326.630.099 Peralatan 42.767.636.604 724.926.033 718.306.666 -- 42.774.255.971 Kendaraan 11.427.872.652 383.572.500 324.299.999 -- 11.487.145.153 Kapal 3.646.316.307 239.509.203 -- -- 3.885.825.510 Binatang 3.169.762.845 -- -- -- 3.169.762.845

-- Aktiva Dalam Penyelesaian --

Tanah 5.019.072.131 4.714.736.195 -- -- 9.733.808.326 Bangunan 4.484.166.911 12.963.610.565 -- -- 17.447.777.476 Sarana dan Prasarana 677.640.639 17.724.807.432 -- -- 18.402.448.071 Mesin dan Perlengkapan 1.288.590.394 7.181.059.685 -- (432.850.000) 8.036.800.079 Peralatan -- 1.234.632.279 -- -- 1.234.632.279 Jumlah 870.836.234.996 47.854.755.584 1.092.592.705 -- 917.598.397.875

Akumulasi Penyusutan:Bangunan 92.107.230.960 10.357.192.785 -- -- 102.464.423.745 Sarana dan Prasarana 118.008.906.728 24.421.958.330 31.069.273 -- 142.399.795.785 Mesin dan Perlengkapan 212.240.500.379 19.406.360.756 18.916.767 -- 231.627.944.368 Peralatan 36.043.395.359 1.979.438.828 616.423.681 -- 37.406.410.506 Kendaraan 6.475.340.627 957.773.707 202.900.000 -- 7.230.214.334 Kapal 3.031.888.315 136.141.201 -- -- 3.168.029.516 Binatang 1.857.311.780 226.893.551 -- -- 2.084.205.331 Jumlah 469.764.574.148 57.485.759.158 869.309.721 -- 526.381.023.585

Nilai Buku 401.071.660.848 391.217.374.290

2009

Page 28: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

25

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 SeptemberRp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan:Pemilikan Langsung

Tanah 13.924.952.468 -- -- (2.337.076.223) 11.587.876.245 Bangunan 229.485.622.877 524.934.800 388.445.621 411.361.082 230.033.473.138 Sarana dan Prasarana 170.195.257.301 42.628.500 325.813.655 2.185.647.800 172.097.719.946 Mesin dan Perlengkapan 269.370.246.556 2.648.982.890 273.887.490 616.303.500 272.361.645.456 Peralatan 39.045.956.510 1.186.808.512 87.270.604 197.026.400 40.342.520.818 Kendaraan 7.572.098.306 1.888.761.277 200.203.090 125.400.000 9.386.056.493 Kapal 4.124.955.572 -- 634.139.265 -- 3.490.816.307 Binatang 2.679.694.216 -- -- -- 2.679.694.216

Aktiva Dalam PenyelesaianTanah 1.372.313.027 5.921.573.258 -- -- 7.293.886.285 Bangunan 12.605.301.498 8.099.615.516 -- (588.825.082) 20.116.091.932 Sarana dan Prasarana 13.990.559.569 19.927.350.925 -- (2.205.210.200) 31.712.700.294 Mesin dan Perlengkapan 11.705.678.513 12.248.151.832 -- (616.303.500) 23.337.526.845 Kendaraan -- 1.424.650.965 -- -- 1.424.650.965

Aktiva Sewa Guna UsahaKendaraan 125.400.000 -- -- (125.400.000) -- Jumlah 776.198.036.413 53.913.458.475 1.909.759.725 (2.337.076.223) 825.864.658.940

Akumulasi Penyusutan:Pemilikan Langsung

Bangunan 81.085.468.064 9.695.981.213 388.445.621 -- 90.393.003.656 Sarana dan Prasarana 96.765.876.120 16.958.452.068 268.458.147 -- 113.455.870.041 Mesin dan Perlengkapan 184.856.319.605 22.939.065.496 263.465.082 -- 207.531.920.019 Peralatan 32.594.593.865 2.822.780.145 56.229.822 -- 35.361.144.188 Kendaraan 5.924.741.485 569.889.068 200.203.090 63.679.686 6.358.107.149 Kapal 3.323.813.790 179.359.304 510.110.992 -- 2.993.062.102 Binatang 1.699.531.171 147.541.957 -- -- 1.847.073.128

Aktiva Sewa Guna UsahaKendaraan 63.679.686 -- -- (63.679.686) -- Jumlah 406.314.023.786 53.313.069.251 1.686.912.754 -- 457.940.180.283

Nilai Buku 369.884.012.627 367.924.478.657

2008

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Beban Langsung (Catatan 27) 51.786.248.714 47.957.283.425 Beban Umum dan Administrasi (Catatan 28) 5.699.510.444 5.355.785.826

Jumlah 57.485.759.158 53.313.069.251 Aset tetap PT SI disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dan prasarana dilakukan dengan metode garis lurus, dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Biaya Perolehan 26.149.707.092 20.005.655.804 Akumulasi Penyusutan (13.031.906.307) (10.509.382.266)Jumlah 13.117.800.785 9.496.273.538

Page 29: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

26

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Perusahaan memiliki tanah yang terletak di Jakarta Utara, dengan hak legal berupa Hak Pengelolaan (HPL) atas nama Pemda DKI, seluas 4.779.120 m2. Perusahaan dan Perusahaan Anak juga memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Utara dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2021 sampai 2028. Untuk HPL, selama tanah tersebut dipergunakan untuk industri, perumahan dan rekreasi, Perusahaan akan tetap mempunyai hak untuk mengelolanya. PT SI memiliki sebidang tanah yang terletak di Jl. Karang Bolong, Jakarta Utara dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2017. Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Rama Satria, PT Asuransi Zurich Indonesia, China Insurance, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan risiko Iainnya dengan jumlah pertanggungan sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Rupiah 504.487.942.580 441.743.313.059 USD 50.397.231 45.816.665 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

14. Aset Lain-lain

2009 2008Rp Rp

Beban Tangguhan - Hak atas Tanah 12.862.304.663 12.862.304.663 Aset KSO 4.382.119.027 17.128.902.060 Perangkat Lunak Komputer 3.893.129.126 3.653.669.126 Jumlah 21.137.552.816 33.644.875.849 Dikurangi : Akumulasi Amortisasi (5.192.619.410) (4.262.868.353)Jumlah 15.944.933.406 29.382.007.496 Lain-lain 574.305.287 911.791.286 Jumlah 16.519.238.693 30.293.798.782

Page 30: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

27

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Aset KSO merupakan aset tanah Perusahaan yang dikelola oleh investor dalam rangka kerja sama operasi, dengan pola kerja sama sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Kerja Sama Built, Operate, and Transfer (BOT)PT Wahana Agung Indonesia (Catatan 36.f) 4.104.985.019 4.104.985.019 PT Laras Tropika Nusantara (Catatan 36.a) 247.161.551 247.161.551 PT Karsa Surya Indonusa (Catatan 36.d) 29.972.457 29.972.457 PT Pilar Perkasa (Catatan 36.l) -- 2.401.878.826 PT Dipa Jaya Minitta (Catatan 36.e) -- 10.344.904.207

Jumlah 4.382.119.027 17.128.902.060 Perangkat lunak komputer merupakan biaya ditangguhkan atas perolehan perangkat lunak komputer dan diamortisasi selama masa manfaat dari perangkat tersebut, yaitu 5 (lima) tahun. Jumlah beban amortisasi untuk periode 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 270.948.946 dan Rp 320.325.389. Pada tahun 1994, PT SI memperoleh Hak Pengelolaan atas pulau Bidadari di Kepulauan Seribu seluas 38.220 m2 dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (Pemda DKI) Jakarta, sebagaimana tersebut dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 3280/1.711.5 tanggal 12 Oktober 1994, dengan jangka waktu 20 tahun. Pada tahun 2003, telah terjadi peningkatan status SIPPT tersebut menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai sebagaimana tersebut dalam HGB No. 255 tanggal 31 Juli 2003 dan Hak Pakai No. 19 tanggal 25 September 2003. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama umur Hak Guna Bangunan. Beban Tangguhan – Hak atas Tanah juga merupakan biaya pengurusan legal hak atas tanah Perusahaan. Jumlah beban amortisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 468.568.423 dan Rp 513.313.429. Pada tahun 2009, aset lain-lain terutama merupakan uang jaminan atas impor peralatan pertunjukan di Dunia Fantasi dan pada tahun 2008 diantaranya merupakan uang jaminan impor peralatan sehubungan pertunjukan Police Academy di PT TIJA.

Page 31: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

28

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

15. Hutang Usaha

Akun ini merupakan hutang usaha dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Hutang Pihak Hubungan IstimewaPT Arkonin (Catatan 34.e) 240.136.364 203.806.818 PT Jaya Teknik Indonesia (Catatan 34.b) 61.751.461 23.921.700 PT Jaya Gas Indonesia (Catatan 34.c) 8.857.000 -- PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (Catatan 34.d) 1.974.150 -- Jumlah 312.718.975 227.728.518

Hutang Pihak KetigaOperasional

PT ISS Indonesia 854.969.727 255.962.052 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 1.963.134.007 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 10.033.012.093 9.485.101.852 Jumlah 10.887.981.820 11.704.197.911

Barang DaganganPT Sinar Sosro 1.492.478.000 1.531.711.600 PT Tirta Purbalingga Adijaya 419.358.637 527.949.154 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 7.306.685.493 2.732.338.180 Jumlah 9.218.522.130 4.791.998.934

PropertiPT Bintang Muara Group 4.047.053.098 -- PT Sameko Teknindo 955.305.000 -- PT Duta Bina Waraga 858.168.138 -- PT Jaka Satya Rama 852.571.060 -- PT Lima Bintang Unggul Inti 544.909.090 -- PT Tunas Jaya Sanur 22.640.227 1.003.274.433 PT Indonesia Nihon Seima -- 513.506.246 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 2.041.462.352 1.384.584.130 Jumlah 9.322.108.965 2.901.364.809

Jumlah 29.428.612.915 19.397.561.654 Jumlah 29.741.331.890 19.625.290.172 Jumlah hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 24.482.934.559 13.980.269.123 Sudah Jatuh Tempo

1 s/d 30 hari 1.499.085.594 2.941.634.243 31 s/d 60 hari 948.792.549 459.417.320 61 s/d 90 hari 143.134.813 130.696.211 > 90 hari 2.667.384.375 2.113.273.275

Jumlah 29.741.331.890 19.625.290.172

Page 32: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

29

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

16. Hutang Lain-lain

2009 2008Rp Rp

Kontraktor dan Pembelian Aset Tetap 13.021.157.535 11.880.817.414 Lain-lain 2.429.254.251 580.915.558 Jumlah 15.450.411.786 12.461.732.972

Hutang kontraktor dan pembelian aset tetap terutama merupakan hutang PT TIJA sehubungan dengan kegiatan pembangunan dan renovasi di unit-unit Dufan, Putri Duyung dan Taman Pantai. Hutang lain-lain merupakan hutang Perusahaan dan PT TIJA sehubungan dengan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.

17. Hutang Pajak

2009 2008Rp Rp

Pajak Penghasilan Badan (Catatan 30) 8.883.245.642 604.951.830 Pajak Penghasilan Final (Catatan 30) 3.337.228.694 1.708.399.199 Pajak Penghasilan Pasal 21 1.149.780.245 1.126.014.231 Pasal 23 638.546.861 142.636.068 Pasal 25 1.842.294.417 4.870.537.875 Pajak Pertambahan Nilai 10.557.128.967 11.038.693.348 Pajak Pembangunan I 577.775.429 648.719.021 Jumlah 26.986.000.255 20.139.951.572

18. Biaya Masih Harus Dibayar

2009 2008Rp Rp

Gaji 24.709.876.437 26.264.635.450 Operasional 23.656.762.872 11.147.772.079 Jasa Pelayanan 5.696.833.716 3.420.317.913 Pemeliharaan 2.050.613.925 1.343.966.020 Estimasi Kerugian Perkara 1.078.639.289 1.078.639.289 Program Pensiun 303.108.373 5.080.358.158 Jasa Profesional 262.200.000 188.354.749 Lain-lain 2.577.257.204 1.383.133.153 Jumlah 60.335.291.816 49.907.176.811

Estimasi kerugian perkara merupakan estimasi atas kerugian perkara tanah yang dibentuk berdasarkan putusan Mahkamah Agung (Catatan 37.b).

Page 33: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

30

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

19. Pendapatan Diterima di Muka

2009 2008Rp Rp

Penjualan Tanah dan Bangunan 8.584.005.451 21.167.367.960 Penyelenggaraan Pertunjukan 4.685.993.168 17.854.223.837 Sewa 2.338.471.402 2.223.718.560 Lain-lain 3.376.362.842 2.409.631.388 Jumlah 18.984.832.863 43.654.941.745

Pendapatan diterima di muka atas penjualan tanah dan bangunan untuk tahun 2009 dan 2008 sebagian besar merupakan uang muka atas penjualan tanah reklamasi Ancol Barat.

20. Hutang Bank

Merupakan hutang PT Seabreez Indonesia kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atas fasilitas modal kerja berupa pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 2.000.000.000 dengan tingkat bunga 12% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada bulan Pebruari 2009 dan telah diperpanjang hingga bulan Pebruari 2010 yang dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan diatasnya berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No 255/Pulau Untung Jawa seluas 37.571 m2 yang terletak di pulau Bidadari.

21. Hutang Obligasi

2009 2008Rp Rp

Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007Seri A 80.000.000.000 80.000.000.000 Seri B 120.000.000.000 120.000.000.000

Jumlah 200.000.000.000 200.000.000.000 Biaya Emisi Obligasi (2.281.517.421) (2.281.517.421)Akumulasi Amortisasi 1.308.932.357 1.017.564.872 Jumlah 199.027.414.936 198.736.047.451 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (79.610.965.974) -- Hutang Obligasi Jangka Panjang 119.416.448.962 198.736.047.451

Pada tanggal 20 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk menerbitkan Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007. Nilai nominal obligasi adalah Rp 200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,975% untuk Obligasi Seri A sebesar Rp 80.000.000.000 dan 10,4% untuk Obligasi Seri B sebesar Rp 120.000.000.000. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 3 (tiga) tahun untuk Obligasi Seri A dan 5 (lima) tahun untuk Obligasi Seri B, dan masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2010 dan 27 Juni 2012. Pada tanggal 28 Juni 2007, obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk. Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-50/PM/1996 tanggal 27 Januari 1996, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Page 34: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

31

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat No. 615/PEF-Dir/VI/2009 tanggal 26 Juni 2009 dari PT Pefindo, Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007 mendapat peringkat id A+ (Single A Plus; Stable Outlook) yang berarti memiliki dukungan kemampuan obligator yang kuat dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

22. Uang Jaminan

2009 2008Rp Rp

Penyewaan dan Pengelolaan Lahan (Catatan 36.f) 13.030.775.463 4.370.187.901 Tiket Rombongan 2.360.401.069 1.726.862.085 Penjualan Lahan (Catatan 36.l) -- 1.500.000.000 Jumlah 15.391.176.532 7.597.049.986

23. Hak Minoritas

Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih dan laba bersih Perusahaan Anak PT SI.

24. Modal Saham

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham Pemillikan Disetor

Rp

Pemerintah DKI JakartaSaham Seri A 1 0,00% 500 Saham Seri C 1.151.999.998 72,00% 287.999.999.500

Jumlah 1.151.999.999 72,00% 288.000.000.000

PT Pembangunan JayaSaham Seri B 1 0,00% 500 Saham Seri C 288.099.998 18,01% 72.024.999.500

Jumlah 288.099.999 18,01% 72.025.000.000 Masyarakat(masing-masing di bawah 5%, Saham Seri C) 159.900.000 9,99% 39.975.000.000 Jumlah 1.599.999.998 100,00% 400.000.000.000

Nama Pemegang Saham

2009 dan 2008

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 April 2006 sebagaimana tercantum dalam Akta No. 58 tanggal 13 April 2006 dari Notaris Sutjipto S.H., M.Kn., yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No.C-3736 HT.01.04.TH.2006, para pemegang saham memutuskan antara lain: 1. Pemecahan nilai nominal setiap saham seri C dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham. 2. Perubahan pasal 4 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan sebagai berikut:

Modal dasar berjumlah Rp 1.440.000.000.000 terbagi atas: − 1 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500; − 1 saham seri B dengan nilai nominal Rp 500, dan − 5.759.999.996 saham seri C dengan nilai nominal Rp 250.

Page 35: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

32

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

3. 100% dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut atau seluruhnya berjumlah Rp 400.000.000.000 telah disetor penuh ke kas Perusahaan dengan cara sebagai berikut: a. Sebesar Rp 360.000.000.000 merupakan setoran lama Perusahaan, dan b. Sebesar Rp 40.000.000.000 dengan cara tunai dalam rangka penawaran umum perdana kepada

masyarakat.

Tahun 2009 dan 2008

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian yaitu oleh: − Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebanyak 1 saham seri A dan 1.151.999.998

saham seri C saham dengan nilai nominal sebesar Rp 288.000.000.000; − PT Pembangunan Jaya sebanyak 1 saham seri B dan 287.999.998 saham seri C atau dengan nilai

nominal sebesar Rp 72.000.000.000, dan 100.000 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar Rp 25.000.000 yang diperoleh dari secondary market, dan

− Masyarakat, sebanyak 159.900.000 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar Rp 39.975.000.000.

Jumlah: 1 saham seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar Rp 400.000.000.000. Perusahaan mengeluarkan saham Seri A, Seri B, dan Seri C dengan keterangan sebagai berikut: 1. Saham Seri A

Merupakan saham yang memberikan hak istimewa kepada Pemerintah DKI Jakarta untuk mencalonkan sebanyak-banyaknya 2 orang direktur dan 4 orang komisaris (termasuk 1 orang komisaris utama). Pencalonan tersebut mengikat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Saham Seri B Merupakan saham yang memberikan hak istimewa kepada PT Pembangunan Jaya untuk mencalonkan direktur utama dan sebanyak-banyaknya 2 orang direktur serta 1 orang komisaris. Pencalonan tersebut mengikat RUPS.

3. Saham Seri C Saham Seri C memiliki hak yang sama dengan hak yang dimiliki saham Seri A dan Seri B, kecuali hak-hak istimewa yang dimiliki saham Seri A dan Seri B sebagaimana dijelaskan diatas.

25. Tambahan Modal Disetor

2009 dan 2008Agio Biaya Emisi Tambahan

Saham Saham Modal DisetorRp

Pengeluaran 80.000.000 Saham melaluiPenjualan Saham Perusahaan padaPenawaran Umum Tahun 2004 42.000.000.000 (5.290.767.000) 36.709.233.000

Page 36: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

33

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

26. Pendapatan Usaha

2009 2008Rp Rp

Pendapatan Real EstatTanah 36.010.336.552 172.822.108.974

Pendapatan TiketWahana Wisata 234.080.873.757 187.175.458.607 Pintu Gerbang 115.270.412.846 103.753.580.760 Kapal 2.002.863.385 2.125.207.721 Jumlah 351.354.149.988 293.054.247.088

Pendapatan Hotel dan RestoranRestoran 29.289.498.873 20.208.146.771 Kamar 13.889.436.576 13.219.985.185 Jumlah 43.178.935.449 33.428.131.956

Pendapatan Usaha LainnyaBarang Dagangan 22.692.983.700 18.889.809.289 Sponsor 15.925.030.098 12.577.184.516 Penyewaan 15.276.819.954 12.552.168.056 Pengelolaan Perumahan 8.369.846.535 7.269.508.486 Pertunjukan Keliling 4.638.903.848 6.248.644.220 Bagi Hasil 4.149.827.232 2.607.256.601 Loker dan Permainan 3.746.048.098 3.198.623.236 Uang Sandar dan Iuran 1.739.556.000 1.675.504.500 Pengurusan Sertifikat 1.617.301.671 394.731.891 Lain-lain 217.582.833 893.797.220 Jumlah 78.373.899.969 66.307.228.015

Jumlah 508.917.321.957 565.611.716.033 Dikurangi: Potongan Penjualan (201.514.193) (146.845.812)Jumlah Bersih 508.715.807.764 565.464.870.221

Page 37: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

34

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

27. Beban Pokok dan Beban Langsung

2009 2008Rp Rp

Beban PokokBarang Dagangan 14.757.362.937 8.630.387.768 Tanah 6.941.670.519 43.647.285.914 Jumlah 21.699.033.456 52.277.673.682

Beban LangsungGaji dan Upah 54.218.489.107 51.333.008.879 Penyusutan (Catatan 13) 51.786.248.714 47.957.283.425 Pajak Hiburan 35.229.268.832 28.812.822.247 Pemeliharaan 34.270.940.366 35.541.244.406 Telepon, Listrik dan Air 32.356.473.876 29.649.261.394 Sub Kontrak Tenaga Kerja 22.998.702.953 22.055.216.948 Penyelenggaraan Pertunjukan 20.502.332.762 30.646.264.059 Alat Kerja dan Operasi 9.151.531.334 6.650.792.090 Makanan dan Minuman 4.446.184.163 3.248.038.113 Kantor Unit 4.038.705.807 3.915.885.609 Perjalanan dan Survey 2.677.135.273 4.245.449.718 Sewa Lahan 2.338.549.152 2.191.101.097 Jasa Konsultasi Pembangunan 272.485.278 479.158.616 Lain-lain 1.757.645.332 3.773.380.271 Jumlah 276.044.692.949 270.498.906.872

Jumlah 297.743.726.405 322.776.580.554

28. Beban Usaha

2009 2008Rp Rp

Beban PenjualanPromosi dan Penjualan 16.531.067.299 24.713.249.932

Beban Umum dan AdministrasiGaji dan Upah 43.341.896.968 43.673.694.627 Pajak Bumi dan Bangunan 10.285.629.157 12.165.142.876 Representasi 10.137.741.265 14.114.988.473 Manfaat Karyawan (Catatan 33) 7.817.758.481 7.845.284.926 Jasa Profesional 6.983.950.358 6.643.108.529 Penyusutan (Catatan 13) 5.699.510.444 5.355.785.826 Transportasi dan Perjalanan Dinas 3.044.245.895 4.378.495.497 Asuransi 2.953.339.495 2.035.005.293 Kenikmatan Karyawan 2.767.878.100 2.446.072.143 Pemeliharaan 1.948.828.705 2.565.255.961 Telepon, Listrik dan Air 1.756.100.513 1.913.434.300 Kantor 1.749.501.309 1.627.963.309 Pendidikan dan Pelatihan 1.452.676.226 2.095.715.284 Lain-lain 1.361.969.475 1.669.621.794 Jumlah 101.301.026.391 108.529.568.838

Jumlah 117.832.093.690 133.242.818.770

Page 38: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

35

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

29. Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih

2009 2008Rp Rp

Penghasilan Bunga 19.189.201.495 11.446.177.467 Penerimaan Klaim Asuransi 5.402.847.791 --Keuntungan (Kerugian) Penjualan Aktiva Tetap 249.330.316 (111.634.471)Beban Keuangan (15.460.869.624) (12.255.147.576)Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (443.397.538) 483.495.426 Beban Amortisasi Emisi Obligasi (430.717.152) (430.717.152)Lain-lain - Bersih (3.723.015.228) (3.136.906.819)Jumlah 4.783.380.060 (4.004.733.125)

30. Pajak Penghasilan

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan Perusahaan Anak terdiri dari:

2009 2008Rp Rp

Pajak KiniPajak atas Pendapatan Final (3.873.908.328) (1.848.979.328)Pajak atas Pendapatan Bukan Final (25.988.695.039) (29.921.907.600)Jumlah Pajak Kini (29.862.603.367) (31.770.886.928)

Pajak Tangguhan 4.807.005.229 2.615.020.584 Jumlah Beban Pajak (25.055.598.138) (29.155.866.344) Pajak Kini Pajak Final Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan final untuk periode yang berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Pendapatan yang dikenakan Pajak Final Perusahaan 7.930.438.692 8.409.670.347 Perusahaan yang Sudah Dieliminasi dengan PT TIJA 3.075.000.000 3.000.000.000 Perusahaan Anak PT TIJA 8.273.081.618 5.973.422.566 PT SI 1.547.526.293 1.106.700.368

Jumlah 20.826.046.603 18.489.793.281

Pendapatan Properti 36.010.336.552 --Jumlah 56.836.383.155 18.489.793.281Beban Pajak Final 3.873.908.328 1.848.979.328 Hutang Pajak Tahun Sebelumnya 1.239.726.664 968.276.100 Pembayaran Pajak Final Periode Berjalan (1.721.972.521) (1.108.856.229)Penyesuaian Pajak (54.433.777) -- Hutang Pajak Final (Catatan 17) 3.337.228.694 1.708.399.199

Page 39: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

36

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Pajak Bukan Final Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi 97.923.367.729 105.440.737.772 Laba Sebelum Pajak Perusahaan Anak (130.753.579.652) (59.654.113.035)Bagian Rugi (Laba) yang Telah Diperhitungkan

Pajak Penghasilan Final 14.883.056.398 (7.749.146.892)Laba (Rugi) Sebelum Pajak Perusahaan (17.947.155.525) 38.037.477.845 Perbedaan Temporer

Perbedaan Penyusutan dan Amortisasi 784.257.256 (115.728.984)Manfaat Karyawan 914.335.362 1.043.867.993

Jumlah 1.698.592.618 928.139.009 Perbedaan yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal

Representasi 963.462.636 2.258.032.064Bagian Rugi (Laba) Bersih Perusahaan Asosiasi 443.397.538 (483.495.426)Bonus Karyawan dan Tantiem (7.530.912.108) (2.472.697.254)Penghasilan Bunga (5.957.533.558) (4.597.760.540)Lain-lain 769.970.833 3.140.342.302

Jumlah (11.311.614.659) (2.155.578.854)Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) (27.560.177.566) 36.810.038.000

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:

2009 2008Rp Rp

Tarif Pajak yang Berlaku10% x Rp 50.000.000 -- 5.000.00015% x Rp 50.000.000 -- 7.500.000

30% xRp 36.710.038.000 -- 11.013.011.400Beban Pajak Kini

Perusahaan -- 11.025.511.400Perusahaan Anak 25.988.695.039 18.896.396.200

Jumlah 25.988.695.039 29.921.907.600

Dikurangi: Pajak Dibayar di MukaPajak Penghasilan

Pasal 22 17.611.397 43.136.720Pasal 23 -- 30.711.658Pasal 25 17.087.838.000 44.509.051.019

Jumlah 17.105.449.397 44.582.899.397Kurang (Lebih) Bayar Pajak Kini (Catatan 9 dan 17) 8.883.245.642 (14.660.991.797)

RincianPerusahaan -- (14.745.486.875)Perusahaan Anak TIJA 8.883.245.642 604.951.830 SBI -- (520.456.752)

Jumlah 8.883.245.642 (14.660.991.797)

Page 40: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

37

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Pada tahun 2009, perhitungan pajak tangguhan digunakan tarif pajak sebesar 28% menggantikan tarif pajak sebelumnya sebesar 30%. Rincian dari aset (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan dan Perusahaan Anak adalah sebagai berikut:

1 Jan 2009 Dikreditkan Koreksi Total Dikreditkan 30 Sep 2009( Dibebankan ) Tidak ( Dibebankan )

Ke Laporan Terpulihkan Ke LaporanLaba Rugi Laba Rugi

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva (Kewajiban) Pajak TangguhanPerusahaan

Penyusutan dan Amortisasi 304.457.669 219.592.032 (900.295.498) (680.703.466) (376.245.797)Rugi Fiskal -- 7.716.849.560 -- 7.716.849.560 7.716.849.560 Manfaat Karyawan 5.237.696.552 256.013.901 18.157.321 274.171.222 5.511.867.774 Jumlah 5.542.154.221 8.192.455.493 (882.138.177) 7.310.317.316 12.852.471.537

Perusahaan AnakPT TIJA 6.361.559.428 (2.582.083.214) 14.541.802 (2.567.541.412) 3.794.018.016 PT SI 49.624.513 64.229.325 -- 64.229.325 113.853.838 Jumlah 6.411.183.941 (2.517.853.889) 14.541.802 (2.503.312.087) 3.907.871.854

Jumlah 11.953.338.162 5.674.601.604 (867.596.375) 4.807.005.229 16.760.343.391 Aktiva Pajak Tangguhan 11.953.338.162 16.760.343.391

1 Jan 2008 Dikreditkan Koreksi Total Dikreditkan 30 Sep 2008( Dibebankan ) Tidak ( Dibebankan )

Ke Laporan Terpulihkan Ke LaporanLaba Rugi Laba Rugi

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva Pajak TangguhanPerusahaan

Penyusutan dan Amortisasi 298.019.598 (34.718.695) (13.777.670) (48.496.365) 249.523.233 Manfaat Karyawan 5.485.447.747 313.160.398 (62.539.534) 250.620.864 5.736.068.611 Jumlah 5.783.467.345 278.441.703 (76.317.204) 202.124.499 5.985.591.844

Perusahaan AnakPT TIJA 4.879.608.152 1.969.057.771 397.801.573 2.366.859.344 7.246.467.496 PT SI 34.385.297 46.036.742 -- 46.036.742 80.422.039 Jumlah 4.913.993.449 2.015.094.513 397.801.573 2.412.896.086 7.326.889.535

Jumlah 10.697.460.794 2.293.536.215 321.484.369 2.615.020.584 13.312.481.378 Aktiva Pajak Tangguhan 10.697.460.794 13.312.481.378

Page 41: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

38

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

2009 2008Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan 97.923.367.729 105.440.737.772 Laba Rugi Konsolidasi

Laba Sebelum Pajak Perusahaan Anak (130.753.579.652) (59.654.113.035)Bagian Rugi (Laba) yang Telah Diperhitungkan Pajak

Penghasilan Final 14.883.056.398 (7.749.146.892)Laba (Rugi) Sebelum Pajak Perusahaan (17.947.155.525) 38.037.477.845

Penghasilan (Beban) Pajak pada Tarif Pajak yang Berlaku 5.025.203.547 (11.393.743.354)

Pengaruh Pajak atas Beban yang Tidak DapatDiperhitungkan Menurut Fiskal 3.167.251.946 646.673.655

Koreksi Tidak Terpulihkan (882.138.177) (76.317.204)Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak 7.310.317.316 (10.823.386.902)Pajak Penghasilan Final Perusahaan (2.901.060.696) (1.140.967.035)Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Perusahaan 4.409.256.620 (11.964.353.937)Beban Pajak Perusahaan Anak (29.464.854.758) (17.191.512.407)Jumlah Konsolidasi (25.055.598.138) (29.155.866.344)

31. Laba Per Saham

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

2009 2008Rp Rp

Laba Bersih 72.823.222.453 76.196.442.532Rata-rata Saham Beredar (Catatan 2.t) 1.599.999.996 1.599.999.996Laba per Saham 46 48

32. Dividen dan Cadangan Umum

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 20 Mei 2009 sebagaimana tercantum dalam Akta No. 6 tertanggal 20 Mei 2009 dari Notaris Wahyu Nurani, S.H, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2008 sebesar 45,2% dari laba bersih tahun buku 2008 atau sebesar Rp 37,35 per lembar saham; atau seluruhnya sebesar Rp 59.759.999.925 dan menetapkan tambahan cadangan umum sebesar Rp 1.322.350.000. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 10 Juni 2008 sebagaimana tercantum dalam Akta No. 76 tertanggal 10 Juni 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2007 sebesar 40% dari laba bersih tahun buku 2007 atau sebesar Rp 35,20 per lembar saham; atau seluruhnya sebesar Rp 56.319.859.328 dan menetapkan tambahan cadangan umum sebesar Rp 1.408.671.183.

Page 42: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

39

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Jadual pembayaran dividen dan tata caranya diserahkan kepada Direksi dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

33. Kewajiban Manfaat Karyawan Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan dan Perusahaan Anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan manfaat karyawan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

2009 dan 2008 Tingkat Kematian : Mengikuti The 1949 Annuity Mortality Table (Modified) Umur Pensiun Normal : 55 Tahun Tingkat Cacat : 1% Setahun Kenaikan Gaji : 8% Setahun Tingkat Bunga Aktuaria : 10% Setahun Tingkat Hasil Investasi yang Diharapkan : 10% Setahun Perhitungan Manfaat Pensiun : Projected Unit Credit Tingkat Pengunduran Diri : 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampaii

dengan usia 54 tahun Beban pensiun untuk periode enam bulan yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 7.872.591.319 dan Rp 5.958.183.059 dan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 303.108.373 dan Rp 5.080.358.158. Imbalan Manfaat Karyawan Lainnya Perusahaan dan Perusahaan Anak membukukan manfaat karyawan lainnya untuk karyawan sesuai dengan peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan manfaat karyawan tersebut adalah 1.013 dan 1.033 karyawan pada periode 2009 dan 2008. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian beban manfaat karyawan dan kewajiban manfaat karyawan lainnya adalah sebagai berikut:

2009 dan 2008 Tingkat Kematian : Mengikuti Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000 Umur Pensiun Normal : 55 Tahun Tingkat Cacat : 10% Setahun Kenaikan Gaji : 10% dan 8% Setahun Tingkat Bunga Aktuaria : 12,051% dan 10% Setahun Tingkat Hasil Investasi yang Diharapkan : 10% Setahun Perhitungan Manfaat Pensiun : Projected Unit Credit Tingkat Pengunduran Diri : 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai

dengan usia 54 Tahun

Page 43: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

40

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Beban manfaat karyawan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 7.817.758.481 dan Rp 7.845.284.926 dan jumlah kewajiban manfaat karyawan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 47.195.833.538 dan Rp 47.588.275.520.

34. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa

Sifat Hubungan Istimewa PT Pembangunan Jaya dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta adalah pemegang saham Perusahaan. PT Bank DKI (Bank DKI) adalah perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang

saham Perusahaan, yaitu Pemda DKI Jakarta. PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation (PT Philindo) merupakan perusahaan

asosiasi. PT Jaya CM, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator, PT Arkonin dan

PT Jaya Gas Indonesia adalah perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan, yaitu PT Pembangunan Jaya.

Transaksi-transaksi Hubunqan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Perusahaan Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, meliputi antara lain:

a. Perusahaan mengadakan transaksi dengan PT Jaya CM sehubungan konsultasi proyek pembangunan infrastruktur reklamasi Ancol Barat sebesar Rp 111.520.497 dan Rp 2.520.096.349 masing-masing untuk periode 2009 dan 2008.

b. Pada tahun 2009 dan 2008, hutang kepada PT Jaya Teknik Indonesia berasal dari transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atas pekerjaan perbaikan kebocoran AC Chiller 3 Sys 1 dan penambahan Freon R 22 Genetron serta penggantian oli Chiller 1 Sys AC Chiller gedung Cordova Tower dan PT TIJA atas pekerjaan pembersihan kolam dan instalasi Gelanggang Samudera Ancol dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp 252.737.844 dan Rp 197.869.548. Pada tanggal neraca, hutang atas transaksi ini meliputi 0,014% dan 0,005% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-masing pada periode 2009 dan 2008.

c. Pada tahun 2009, hutang kepada PT Jaya Gas Indonesia berasal dari transaksi pembelian bahan bakar gas yang dilakukan oleh PT TIJA untuk keperluan restoran di Putri Duyung Ancol. Pada tanggal neraca, hutang atas transaksi ini meliputi 0,002% dari jumlah kewajiban konsolidasi.

d. Pada tahun 2009 hutang kepada PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator berasal dari transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan untuk pekerjaan pemeliharaan dan perawatan 3 unit Elevator di Cordova Tower sebesar Rp 30.458.780. Pada tanggal neraca, hutang atas transaksi ini meliputi 0,0004 % dari jumlah hutang konsolidasi.

e. Pada tahun 2009, Perusahaan dan Perusahaan Anak mengadakan transaksi dengan PT Arkonin untuk pekerjaan jasa detail engineering Marina dan perencanaan arsitektur, struktur serta MEP (Mechanical, Electrical and Planning) Proyek Banquette Hall Putri Duyung Ancol sebesar Rp 447.500.000. Pada tahun 2008 Perusahaan mengadakan transaksi dengan PT Arkonin untuk pekerjaan perancangan arsitektur water treatment sebesar Rp 502.400.000. Pada tanggal neraca, hutang atas transaksi ini meliputi 0,057% dan 0,051% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-masing pada periode 2009 dan 2008.

f. Beban pokok penjualan dan beban langsung sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.886.178.420 dan Rp 1.701.860.400 atau sebesar 0,63% dan 0,53% yang dilakukan PT TIJA dengan PT Philindo untuk sewa lahan parkir di wahana Dufan. Pada tanggal 30 September 2009, PT TIJA membukukan biaya masih harus dibayar sebesar Rp 1.047.286.800 dan sebesar Rp 1.047.286.800 dibukukan sebagai biaya dibayar dimuka pada tahun 2008.

Page 44: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

41

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

g. Pada tahun 2009 dan 2008 Bank DKI bekerjasama dengan TIJA untuk mempromosikan perusahaannya di kawasan Ancol dan membuka Kantor Cabang Pembantu serta Anjungan Tunai Mandiri. Atas kerjasama ini PT TIJA mengakui pendapatan sponsor sebesar Rp 750.000.000 untuk periode 2009 dan 2008 atau sebesar 0,14% dan 0,13% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi.

35. Informasi Segmen Usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Perusahaan Anak membagi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu: pariwisata, real estat serta perdagangan dan jasa. Kelompok-kelompok tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan dan Perusahaan Anak.

Kegiatan utama kelompok tersebut terdiri dari:

Pariwisata : Mengelola kawasan wisata dan penginapan wisata Real Estat : Pembangunan, penjualan dan penyewaan properti Perdagangan dan Jasa : Penjualan barang dagangan, jasa sarana transportasi laut Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

PerdaganganTahun 2009 Pariwisata Real Estat dan Jasa Eliminasi Jumlah

PENDAPATAN 412.771.025.988 51.303.780.339 49.359.282.633 (4.718.281.196) 508.715.807.764

HASILHasil Segmen 113.864.062.649 18.599.608.902 15.897.227.672 4.718.281.196 153.079.180.419

Beban Langsung dan Usaha Tidak dapat Dialokasikan (59.939.192.749)Laba Usaha 93.139.987.669Penghasilan Bunga 19.189.201.495Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap 249.330.316Beban Keuangan (15.460.869.624)Bagian Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi (443.397.538)Lain-lain - Bersih 1.249.115.411Laba Sebelum Pajak 97.923.367.729Beban Pajak (25.055.598.138)Laba Sebelum Hak Minoritas 72.867.769.591Hak Minoritas atas Laba Bersih Perusahaan Anak (44.547.138)Laba Bersih 72.823.222.453

AktivaAktiva Segmen 360.044.762.718 506.292.342.054 28.075.292.778 (366.649.709.929) 527.762.687.622Aktiva yang Tidak Dapat Dialokasi 791.051.353.760Total Aktiva 1.318.814.041.382

KewajibanKewajiban Segmen 57.924.545.873 37.828.678.776 14.057.576.636 (25.836.580.496) 83.974.220.789Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 331.063.246.818Total Kewajiban 415.037.467.607

Pengeluaran Modal 47.854.755.584Penyusutan dan Amortisasi 58.655.993.679Beban Non-Kas selain Penyusutan dan Amortisasi Tidak Dapat Dialokasikan 7.817.758.481

Page 45: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

42

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

PerdaganganTahun 2008 Pariwisata Real Estat dan Jasa Eliminasi Jumlah

PENDAPATAN 359.849.188.969 187.265.096.245 22.918.914.329 (4.568.329.322) 565.464.870.221

HASILHasil Segmen 57.418.433.047 105.508.752.162 10.519.032.099 4.589.889.322 178.036.106.630

Beban Langsung dan Beban Usaha tidak dapat Dialokasikan (68.590.635.733)Laba Usaha 109.445.470.897Penghasilan Bunga 11.446.177.467Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi 483.495.426Beban Keuangan (12.255.147.576)Kerugian Penjualan Aktiva Tetap (111.634.471)Lain-lain - Bersih (3.567.623.971)Laba Sebelum Pajak 105.440.737.772Beban Pajak (29.155.866.344)Laba Sebelum Hak Minoritas 76.284.871.428Hak Minoritas atas Laba Bersih Perusahaan Anak (88.428.896)Laba Bersih 76.196.442.532

AktivaAktiva Segmen 352.965.467.443 550.450.387.753 12.563.332.159 (330.312.167.285) 585.667.020.070Aktiva yang Tidak Dapat Dialokasi 642.967.938.760Total Aktiva 1.228.634.958.830

KewajibanKewajiban Segmen 58.324.764.367 37.502.663.339 4.983.841.407 (3.966.488.585) 96.844.780.528Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 303.604.913.303Total Kewajiban 400.449.693.831

Pengeluaran Modal 53.913.458.475Penyusutan dan Amortisasi 54.577.425.221Beban Non-Kas selain Penyusutan dan Amortisasi Tidak Dapat Dialokasikan 7.845.284.926

Perusahaan dan Perusahaan Anak tidak menyajikan segmen geografis karena seluruh usaha Perusahaan dan Perusahaan Anak terkonsentrasi pada satu lokasi di Ancol, Jakarta Utara.

36. Ikatan

a. Pada tanggal 21 September 1992, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Laras Tropika Nusantara (LTN) untuk membangun, mengelola serta mengalihkan hak atas sarana hiburan ”Undersea World Indonesia” di Taman Impian Jaya Ancol. Proyek tersebut dilaksanakan di atas lahan Hak Pengelolaan dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta seluas 30.000 m2 yang disediakan Perusahaan. LTN memiliki hak pengelolaan atas proyek tersebut selama 20 tahun terhitung sejak pengoperasian atau berakhir tanggal 3 Juni 2014. Setelah masa perjanjian berakhir, LTN akan mengembalikan tanah dan bangunan beserta sarana penunjangnya kepada Perusahaan, namun LTN memiliki hak opsi untuk memperpanjang masa pengelolaan maksimal 20 tahun. Atas kerja sama tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan imbalan sebesar 5% dari seluruh hasil penjualan tiket masuk dan 6% dari seluruh pendapatan dari penjualan makanan dan minuman serta barang dagang atau jasa lainnya (Catatan 14). Pendapatan pada periode 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.969.364.262 dan Rp 1.474.547.990 diakui sebagai pendapatan PT TIJA. Sampai dengan tanggal laporan ini, perjanjian tersebut di atas sedang dalam proses pengalihan nama dari pihak Perusahaan menjadi pihak PT TIJA.

Page 46: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

43

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

b. Berdasarkan Memorandum Kesepakatan tanggal 18 Maret 1993 dan Perjanjian Mengenai Alokasi dan Perolehan (Akuisisi) Tanah tanggal 2 September 1993 antara Perusahaan dengan PT City Island Utama (CIU) telah disepakati untuk melakukan jual beli tanah milik Perusahaan yang luasnya diperkirakan 22.697,5 m2 yang terletak di Ancol Barat dan termasuk dalam Hak Pengelolaan Lahan (HPL) No. 1 dengan harga sebesar USD 375 per meter persegi, sehingga harga keseluruhan adalah USD 8.511.562,5. Kedua pihak sepakat, bahwa untuk penentuan Iuas dari tanah yang diperjualbelikan akan digunakan hasil pengukuran dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan jika hasil pengukuran menunjukkan kelebihan atau kekurangan dari luas yang tercantum dalam perjanjian, maka masing-masing pihak harus membayar kelebihan atau kekurangannya dengan harga yang telah disepakati dalam waktu dua minggu sejak CIU menerima Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dari BPN. Sampai dengan tanggal laporan ini, BPN belum mengeluarkan hasil pengukuran akhir atas tanah tersebut.

c. Berdasarkan Ketetapan Walikotamadya Jakarta Utara selaku Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T)

Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum Wilayah Kotamadya Jakarta Utara No. 02/PPT/JU/111/95 tanggal 16 Maret 1995, tanah yang digunakan untuk jalan tol yang termasuk dalam HPL No. 1 milik Perusahaan adalah seluas 143.574 m2 dengan nilai ganti rugi sebesar Rp 92.841.556.850. Selisih perhitungan nilai antara Ketetapan Walikotamadya Jakarta Utara tersebut dengan dana ganti rugi yang diterima Perusahaan yaitu sebesar Rp 16.581.734.350 belum dicatat sebagai pendapatan Perusahaan, karena menurut manajemen Perusahaan: 1. Secara yuridis formal, sisa tagihan belum dapat dikategorikan sebagai piutang Perusahaan

karena penentuan jumlah nilai seluruh ganti rugi dilakukan secara sepihak oleh Panitia Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum Jalan Tol Pluit - Cilincing (Harbour Road) Kotamadya Jakarta Utara. Tidak ada perjanjian kesepakatan jumlah ganti rugi yang melibatkan Perusahaan selaku entitas usaha berbadan hukum, sehingga secara validitas, tidak ada dasar bagi Perusahaan untuk mengakui sisa tagihan ganti rugi sebagai piutang maupun pendapatan;

2. Ditjen Binamarga dengan suratnya No. T.10.100.06.06/729 tanggal 22 September 1999 yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, memohon untuk mempertimbangkan agar sisa kekurangan pembayaran ganti rugi dapat diselesaikan tanpa ganti rugi, mengingat hal-hal berikut: Kondisi keuangan negara saat ini dan ketersediaan dana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) yang cenderung semakin terbatas, dan Prasarana publik yang dibangun di atas tanah Perusahaan juga memberikan manfaat yang

sangat besar terhadap pengembangan proyek Perusahaan.

Berdasarkan surat Perusahaan No. 048/DIR-PJA/II/2002 tanggal 5 Pebruari 2002 kepada Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Perusahaan telah meminta realisasi atas kekurangan ganti rugi yang belum diterima. Sampai dengan tanggal laporan ini, penyelesaian selisih tersebut masih dalam proses.

d. Pada tanggal 19 September 2003, PT TIJA mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Karsa Surya Indonusa (KSI) untuk pembangunan, pengoperasian dan pengalihan sarana kereta gantung (cable car) di wilayah Taman Impian Jaya Ancol dengan sistem BOT (Built Operate and Transfer). Proyek tersebut dilaksanakan di atas lokasi seluas 3.638 m2 yang disediakan oleh PT TIJA. KSI memiliki hak pengelolaan atas proyek tersebut selama 25 (dua puluh lima) tahun. Setelah masa perjanjian berakhir, KSI akan mengalihkan aset tetap yang berupa bangunan dan mesin-mesin serta prasarana pendukung lainnya yang telah dibangun dan disediakan/ditempatkan oleh KSI. Apabila KSI terlambat melaksanakan penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan denda keterlambatan yang besarnya denda ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu)

Page 47: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

44

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

tahun dari 3 (tiga) bank pemerintah terkemuka. Atas kerja sama tersebut, PT TIJA berhak mendapatkan imbalan sebesar 6% dari pendapatan pengelolaan barang dagangan, makanan dan minuman, sebesar 40% dari pendapatan sponsorship dan sebesar 3% - 15% dari pendapatan penjualan tiket. Total pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 430.424.613 dan Rp 307.545.705 (Catatan 14).

e. Pada tanggal 26 Maret 2004, Perusahaan dan PT Dipa Jaya Minitta (DJM) menandatangani perjanjian

kerja sama pembangunan residence. Perusahaan menyediakan tanah untuk pembangunan residence seluas kurang Iebih 24.653 m2 di kawasan Puri Jimbaran II, Ancol Timur, Jakarta Utara. Di atas tanah tersebut, DJM akan membangun 93 unit residence. Atas hasil penjualan unit residence, Perusahaan memperoleh bagian sebesar 38,5% dari harga jual, sisanya merupakan bagian DJM (Catatan 14). Jangka waktu perjanjian ini adalah 4 tahun yang akan berakhir pada tanggal 25 Maret 2008. Apabila DJM terlambat melaksanakan penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan denda keterlambatan 2 (dua) permil per hari dari besarnya nilai yang wajib dibayar dengan maksimum keterlambatan 21 (dua puluh satu) hari. Pada tanggal 24 Maret 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian baru dengan DJM untuk mengubah jaminan akan yang diserahkan menjadi sebagai berikut: 1) Sertifikat hak tanggungan senilai Rp 4.000.000.000; 2) Surety bond senilai Rp 6.000.000.000; 3) Cek tunai yang jumlahnya ditentukan oleh Perusahaan dan DJM dari waktu ke waktu.

Pada tahun 2008 perjanjian kerjasama tersebut telah berakhir.

f. Pada tanggal 10 Agustus 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Paramitha Bangun Cipta Sarana (PBCS) untuk membangun, mengelola serta mengalihkan hak atas sarana musik stadium di area Perusahaan seluas 39.000 m2. PBCS memiliki hak pengelolaan atas proyek tersebut selama 25 tahun yang akan berakhir pada 10 Agustus 2029. Setelah masa perjanjian berakhir, PBCS akan mengembalikan tanah dan bangunan beserta sarana penunjangnya kepada Perusahaan, namun PBCS memiliki hak opsi untuk memperpanjang masa pengelolaan maksimal 25 tahun. Atas kerja sama tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan imbalan sebesar 5% sampai 6% dari pendapatan kotor setiap tahunnya. Apabila PBCS terlambat melaksanakan penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan denda keterlambatan yang besarnya denda ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu) tahun dari 3 (tiga) bank pemerintah terkemuka. Pada tanggal 26 April 2007, melalui Akta Notaris No. 208 dari Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan telah memberikan persetujuan kepada PBCS untuk mengalihkan kerja sama kepada PT Wahana Agung Indonesia (WAI), sebagai perusahaan afiliasi PBCS, yang berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian pengalihan (Catatan 14). Berdasarkan perjanjian tersebut, jangka waktu WAI untuk membangun sampai dengan selesai selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2009, sedangkan jangka waktu pengoperasian yaitu selama 25 (dua puluh lima) tahun terhitung sejak tanggal ”Berita Acara Serah Terima Proyek/Pengalihan Proyek”. WAI mempunyai opsi untuk memperpanjang jangka waktu pengoperasian selama paling lama 25 (dua puluh lima) tahun atas persetujuan tertulis dari Perusahaan. . Pembagian pendapatan yang disetujui berdasarkan perjanjian adalah: Pendapatan yang bersumber dari sewa jangka panjang pihak ketiga yaitu sebesar 5% (lima

persen) dari pendapatan bruto; Pendapatan yang bersumber dari sewa jangka pendek dari pihak ketiga yaitu 6% (enam persen)

dari pendapatan bruto, dan

Page 48: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

45

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

WAI wajib melakukan pembayaran minimal ke Perusahaan sebesar Rp 3.250.000.000 pada tahun pertama pengoperasian dan untuk tahun berikutnya dengan kenaikan minimal 5% (lima persen) per tahun.

Pada bulan September 2009, Perusahaan menerima uang jaminan sebesar Rp. 10.000.000.000 yang dicatat pada akun uang jaminan (Catatan 22).

g. Pada tanggal 3 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Manggala Krida Yudha (MKY) untuk melakukan reklamasi di areal perairan Ancol Timur seluas 85 ha. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan akan mengurus perijinan yang diperlukan untuk pelaksanaan reklamasi tersebut, sedangkan MKY bertanggung jawab sepenuhnya atas pendanaan dan pelaksanaan seluruh reklamasi tersebut. Perusahaan dan MKY sepakat untuk menggunakan pola kompensasi bagi hasil dimana MKY akan memiliki lahan seluas + 63 ha dan Perusahaan memiliki lahan seluas + 22 ha. Masa berlaku kerja sama adalah selama 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Sampai dengan tanggal laporan ini, pembangunan fisik atas proyek tersebut belum dimulai sehubungan dengan perijinan Reklamasi yang belum terealisasi sepenuhnya.

h. Pada tanggal 29 April 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian penyewaan lahan dengan

PT Excelcomindo Pratama seluas 1.247,5 m2 yang terletak di perumahan dan kawasan industri Ancol Barat dalam rangka perluasan jaringan telekomunikasi. Nilai sewa adalah sebesar Rp 1.794.312.000 dengan jangka waktu perjanjian adalah 20 (dua puluh) tahun sampai dengan tanggal 30 April 2025 sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

i. Pada tanggal 14 April 2009, PT TIJA mengadakan perjanjian dengan Wave Pictures, Brussels atas

penggunaan lisensi film 4 (empat) Dimensi (4D) yang diputar di Gelanggang Samudra Ancol. Atas penggunaan lisensi tersebut PT TIJA dikenakan pembayaran sebesar EUR 285.000 yang dibayarkan dalam 3 (tiga) tahap. Lisensi tersebut berlaku dari 1 Juni 2009 hingga 31 Mei 2012.

j. Pada bulan September 2005, PT TIJA mengadakan perjanjian dengan CKN Worldwide Sdn. Bhd.,

untuk mengadakan pameran internasional bangunan es di atas lahan Perusahaan seluas 1.500 m2 di Pantai Carnaval untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. PT TIJA akan memperoleh bagian hasil dengan persentase tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian sebagai berikut: 8% untuk PT TIJA untuk periode 1 Desember 2005 – 1 Desember 2006 dari pendapatan

penjualan tiket setelah dipotong pajak; 9% untuk PT TIJA untuk periode 2 Desember 2006 – 1 Desember 2007 dari pendapatan

penjualan tiket setelah dipotong pajak, dan 10% untuk PT TIJA untuk periode 2 Desember 2007 – 1 Desember 2008 dari pendapatan

penjualan tiket setelah dipotong pajak. Jumlah bagi hasil yang telah diterima oleh PT TIJA pada periode 2008 adalah sebesar Rp 221.040.974.

k. Pada tanggal 2 Desember 2005, PT TIJA mengadakan perjanjian dengan I Nyoman Surjana untuk mengelola restoran seafood “Jimbaran Resto” di Pantai Carnaval. Perjanjian ini efektif sejak tanggal 20 Desember 2005 dan berakhir pada tanggal 19 Desember 2010. Atas kerja sama tersebut, PT TIJA akan memperoleh 20% - 25% pendapatan kotor restoran setelah dikurangi Pajak Pembangunan I (PB I). Pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 1.122.549.431 dan Rp 1.142.580.780.

Page 49: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

46

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

l. Pada tanggal 16 Desember 2005, Perusahaan dan PT Pilar Perkasa (PP) menandatangani Perjanjian Kerja Sama Ruko/Kanto Mahkota Ancol dengan jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan berakhir pada 16 Desember 2010. Perusahaan menyediakan tanah untuk pembangunan Ruko/Kanto seluas 32.500 m2 di Keluruhan Pademangan Barat, Jakarta Utara. Di atas tanah tersebut, PP membangun 222 (dua ratus dua puluh dua) unit Ruko/Kanto serta pembangunan sarana jalan lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum dan sosial pada Ruko/Kanto tersebut, dengan dana/biaya sendiri. Atas hasil penjualan unit Ruko/Kanto, Perusahaan memperoleh bagian sebesar 31% sebagai pengganti nilai tanah, dengan ketentuan nilai jual minimum Rp 700.000.000 untuk unit standar dan Rp.750.000.000 untuk unit ukuran hoek (Catatan 14). Apabila PP terlambat melaksanakan penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan denda keterlambatan 2 (dua) permil per hari dari besarnya nilai yang wajib dibayar dengan maksimum keterlambatan 21 (dua puluh satu) hari. Dalam perjanjian ini PP menyerahkan jaminan sebesar Rp.10.500.000.000 yang terdiri dari: 1) Setoran tunai sebesar Rp 1.500.000.000 pada saat tanggal perjanjian; 2) Jaminan berupa tanah dengan Sertifikat Hak Milik No..1374/Rawa Buaya seluas 3.910 m2 dan

No. 1377/Rawa Buaya seluas 2.335 m2 masing-masing senilai Rp 2.500.000.000, dan 3) Jaminan berupa tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 2071/Cikokol seluas 2.938 m2 senilai

Rp 4.000.000.000. Pada tanggal 30 September 2008, jaminan sebesar Rp 1.500.000.000 dicatat pada uang jaminan dan pada tahun 2009 uang jaminan tersebut telah dikembalikan (Catatan 22). Sampai dengan 30 September 2009, total pembangunan Ruko/Kanto yang dilakukan oleh PP adalah sebanyak 184 (seratus delapan puluh empat) unit dengan jumlah unit yang terjual pada periode 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 60 (enam puluh) unit dan 39 (tiga puluh sembilan) unit. Pendapatan dari bagi hasil yang diperoleh Perusahaan pada periode 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 14.226.059.424 dan Rp 8.944.873.274.

m. PT TIJA mengadakan perjanjian bagi hasil dengan PT Total Entertainment Solutions pada tanggal

2 April 2007 atas hasil penjualan makanan dan minuman di areal Taman Impian Jaya Ancol dengan nama restoran Backstage. Jangka waktu perjanjian adalah 5 (lima) tahun, dengan persentase bagi hasil sebesar 10% dari total penjualan kotor. Apabila target penjualan tidak tercapai maka yang berlaku adalah nilai pembayaran minimum per bulan.

n. Pada tanggal 1 Juni 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil dengan

PD Metropolitan atas pengelolaan restoran Dermaga One di kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Jangka waktu kerjasama adalah 5 (lima) tahun, dengan persentase bagi hasil adalah sebesar 23%. Pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode September 2009 adalah sebesar Rp 782.504.861.

o. Pada tanggal 1 Juli 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama sewa lahan pelatihan lumba-

lumba dan bagi hasil pendapatan Swim with the Dolphin di Pulau Bidadari dengan PT SI. PT TIJA akan membayar biaya sewa kepada PT SI sebesar Rp 175.000.000 dan akan menerima bagi hasil sebesar 80% dari hasil pendapatan penjualan tiket Swim with the Dolphin.

p. Pada tanggal 1 Agustus 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil dengan

PT Trimitra Citra Selera atas pengelolaan restoran Suki Sea Food di kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Jangka waktu kerjasama adalah 5 (lima) tahun dengan bagi hasil adalah sebesar 8% untuk tahun pertama I sampai dengan tahun ke-3 dan 10% untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelima dari pendapatan kotor dengan ketentuan apabila target penjualan tidak tercapai maka yang berlaku adalah nilai pembayaran minimum perbulan.

Page 50: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

47

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

q. PT TIJA mengadakan perjanjian sewa lahan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk di mana PT TIJA menyewakan lahan sebagai lokasi anjungan tunai mandiri dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2008 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 589.090.909.

r. Pada tanggal 23 September 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil yang

tertuang dalam surat perjanjian No. 002/DIR-TIJA/PB/IX/2008 dengan PT Sarimelati Kencana atas pengelolaan restoran Pizza Hut di kawasan pantai Taman Impian Jaya Ancol. Jangka waktu kerjasama yaitu selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penyerahan pengoperasian restoran yaitu pada tanggal 2 Oktober 2008. Perusahaan akan memperoleh bagian hasil dengan persentase sebesar 8% dari hasil penjualan sebagai biaya sewa setelah dikurangi pajak dengan ketentuan apabila target penjualan dalam bulan tertentu tidak mencapai nilai sesuai yang disyaratkan, maka berlaku pembayaran minimum per bulan. Pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode 2009 adalah sebesar Rp 430.653.310.

s. PT TIJA mengadakan perjanjian kerja sama dengan beberapa pihak untuk mempromosikan dan

menjual produknya di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, antara lain dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank DKI, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Sinar Sosro, dan PT Topindo Atlas-Asia, dengan jangka waktu kerja sama 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, PT TIJA menerima imbalan jasa dalam bentuk tunai yang diterima dalam tahapan-tahapan tertentu, dengan jangka waktu pembayaran antara 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun. Nilai imbalan jasa yang diterima PT TIJA dan dicatat sebagai pendapatan sponsor pada periode 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp 15.925.030.098 dan Rp 12.577.184.516.

t. PT TIJA mengadakan perjanjian kerja sama bagi hasil dengan beberapa pihak untuk melakukan

usaha di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, antara lain dengan PT Bali Cipta Alami, H. Noerzal Zaenudin, Teddy Dharmawan, Choong Kah Nyuen, PT Seabreez Indonesia, PT Sari Coffee Indonesia dan Shandra, dengan jangka waktu kerja sama 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perusahaan menerima imbalan jasa dalam bentuk tunai yang diterima dalam tahapan-tahapan tertentu, dengan jangka waktu pembayaran antara 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat hal-hal signifikan yang mempengaruhi kelangsungan perikatan.

37. Perkara Hukum

a. Perusahaan merupakan salah satu dari enam perusahaan pengembang yang menjadi mitra Badan Pelaksana (BP) Pantura Pemerintah Propinsi DKI Jakarta (BP Pantura) dalam melakukan reklamasi Pantai Utara Jakarta, yang menggugat Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan obyek gugatannya adalah Surat Keputusan (SK) Menneg LH No. 14 Tahun 2003 tentang ketidaklayakan rencana kegiatan reklamasi dan revitalisasi Pantai Utara Jakarta oleh BP Pantura, bahwa perkara Tata Usaha Negara No. 75/G.TUN/2003/PTUN-JKT jo. No. 202/B/2004/PTUN-JKT di tingkat Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang telah diputus pada tanggal 3 Pebruari 2005, intinya memerintahkan Menneg LH untuk mencabut SK No. 14 Tahun 2003 tersebut. Atas keputusan tersebut, Menneg LH mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) dengan register perkara No. 109K/TUN/2006. Sampai dengan tanggal laporan ini, proses kasasi masih berlangsung.

Page 51: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

48

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

b. Pada bulan Juli 2000 telah terjadi penguasaan atas tanah milik Perusahaan yang berlokasi di perumahan karyawan Ancol di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, oleh Yayasan Yatim Piatu Nurul Hidayah Al-Bahar, yang diwakili oleh H. Bahar dan mengklaim bahwa pihaknya merupakan pihak yang sah sebagai pemilik atas tanah yang disengketakan berdasarkan surat pernyataan kerja sama penunjukan dan penyerahan hak atas tanah bekas EV No. 8178 atas nama Khouw Tjoan Hay. Atas perbuatan tersebut Perusahaan telah melakukan tindakan hukum yaitu melaporkan kepada pihak polisi. Perkara pidana ini telah dilimpahkan kepada Kejaksaan Negeri.

Pada tanggal 8 Oktober 2001, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara yang diketuai Ny. Martini Madja, S.H., mengeluarkan putusan No. 195/PID.B/2001/PN.JKT.UT. yang amarnya berbunyi antara lain: - menyatakan bahwa terdakwa H. Muhammad Bakar alias H. Bahar tidak terbukti melakukan tindak

pidana sebagaimana didakwakan kepadanya; - membebaskan terdakwa tersebut dari segala dakwaan; - memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat, serta martabatnya, dan - menetapkan agar barang bukti berupa tanah dengan sertifikat HGB No. 112/1984, dikembalikan

kepada yang paling berhak.

Dalam kasus perdata, Perusahaan sebagai Penggugat melawan H. Muhammad Bakar alias H. Bahar sebagai Tergugat I dan Ny. Tjie Sioe lm sebagai Tergugat II, Majelis Hakim PN Jakarta Utara dengan putusannya No. 73/Pdt/G/2002/PN.Jkt.Ut tanggal 26 Agustus 2002 memutuskan antara lain yaitu: - mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; - menyatakan Penggugat adalah satu-satunya pemilik sah tanah sertifikat HGB No. 112/1984 seluas

+ 71.360 m2, dan - menyatakan perbuatan tergugat I dan II yang melakukan kerja sama penunjukan penyerahan hak

atas sebagian tanah sertifikat HGB No. 112/Tugu-1984 seluas + 8.000 m2 (Catatan 12) milik sah penggugat, adalah penyerobotan hak tanah dan merupakan perbuatan melawan hukum yang telah merugikan penggugat.

Pada tanggal 10 Juli 2003, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta yang diketuai Abdul Kadir Mapong, S.H., mengeluarkan putusan No. 114/PDT/2003/PT.DKI yang memutuskan gugatan Perusahaan dinyatakan tidak dapat diterima.

Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan kasasi ke MA dengan register perkara No. 705K/Pdt/2004. Berdasarkan salinan putusan No. 705K/Pdt/2004 tanggal 27 Juni 2007, MA yang diketuai oleh Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H memutuskan untuk menolak kasasi Perusahaan. Atas putusan MA tersebut, pada tanggal 3 Desember 2007 Perusahaan telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) kepada MA dan terdaftar dengan register No. 660/PK/PDT/2008 tanggal 16 Januari 2009. Manajemen membentuk cadangan kerugian sebesar Rp 1.078.639.289 (Catatan 18). Sampai dengan tanggal laporan ini, proses PK tersebut masih dalam proses.

c. Pada tahun 1997 terjadi klaim atas tanah dalam penguasaan Perusahaan yang berlokasi di kawasan Pasir Putih, Kelurahan Ancol (d/h Kelurahan Sunter) oleh Didi Darmawan atau Tjoa Tjoan Yuh yang menyatakan sebagai ahli waris Tjoa Kim Goan, pemilik tanah tersebut. Atas klaim tersebut Perusahaan mengajukan permohonan kepada PN Jakarta Utara untuk menyatakan bahwa pemilik tanah dalam keadaan tidak hadir atau "Afwezieg". Permohonan tersebut dikabulkan oleh PN Jakarta Utara dengan putusan No. 600/Pdt/P/1999/PN.Jkt.Ut. tanggal 25 Agustus 1999.

Page 52: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

49

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Sehubungan dengan keputusan tersebut, ahli waris tanah mengajukan kasasi. Pada tanggal 11 Maret 2002, MA yang diketuai H. Suwardi Martowirono, S.H., mengeluarkan putusan No. 1308 K/Pdt/2000 yang amarnya berbunyi antara lain: 1. menolak permohonan pemohon intervensi Tjoa Tjoan Yuh; 2. mengabulkan permohonan Perusahaan; 3. menyatakan Tjoa Kim Goan dalam keadaan tidak hadir, dan 4. memerintahkan kepada Balai Harta Peninggalan Jakarta supaya mengurus harta kekayaan Tjoa

Kim Goan serta membela hak-haknya. Selanjutnya, Perusahaan menjadi Terbantah I dalam perkara perdata No. 265/Pdt/Bth/2003/PN.Jkt.Ut dengan Kiki Basuki Tirtawidjaja (Pembantah).

Pada tanggal 14 Juli 2004, PN Jakarta Utara mengeluarkan putusan No. 265/Pdt/Bth/2003/ PN.Jkt.Ut yang isinya antara lain: 1. mengabulkan bantahan para Pembantah seluruhnya; 2. menyatakan para Pembantah sebagai ahli waris almarhum Sinjo Gunawan Tirtawidjaya (d/h Tjoa

Kim Goan); 3. menyatakan para Pembantah sebagai pemilik sah atas tanah seluas 12.240 m2, dan 4. menyatakan putusan MA No. 1308 K/Pdt/2000 tanggal 11 Maret 2002, jo. penetapan Pengadilan

Negeri Jakarta No. 600/Pdt/P/1999/PN.Jkt.Ut tanggal 25 Agustus 1999 tidak mempunyai kekuatan hukum.

Pada tanggal 7 Pebruari 2005, Majelis Hakim PT DKI Jakarta yang diketuai H. Ben Suhanda Syah, S.H., mengeluarkan putusan No. 561/PDT/2004/PT.DKI yang memutuskan untuk menguatkan putusan PN Jakarta Utara No. 265/Pdt/Bth/2003/PN.Jkt.Ut. Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan kasasi ke MA. Dalam salinan putusan No. 1569K/Pdt/2005 tanggal 16 April 2007, MA yang diketuai oleh Artidjo Alkostar, S.H.LLM., memutuskan untuk menolak kasasi Perusahaan. Dinyatakan dalam putusan tersebut bahwa Kiki Basuki Tirtawidjaja sebagai pemilik sah atas sebagian dari total tanah seluas 14.800 m2 dikurangi dengan yang telah dilepaskan haknya oleh Didi Darmawan kepada Negara untuk kepentingan jalan tol Pluit – Cilincing seluas 2.500 m2 serta yang dikuasai oleh PT Diamond Cold Storage seluas 2.324 m2.

d. Pada bulan Oktober 1998, terjadi okupasi atas tanah Perusahaan seluas 14.322 m2 yang berlokasi di JI. Pasir Putih, Ancol Timur oleh Ny. Mien Magdalena Said Bt. Achmad dan Yayasan Kharisma Usada yang merupakan kuasa ahli waris Muhamad Said. Atas tindakan tersebut Perusahaan mengajukan gugatan di PN Jakarta Pusat. Pada tanggal 13 Juni 2000, PN Jakarta Pusat mengeluarkan putusan No. 653/Pdt.G/19981PN.JKT.PST yang menyatakan menolak gugatan Perusahaan. Perusahaan mengajukan banding ke PT Jakarta dan pada tanggal 20 Desember 2000, PT Jakarta mengeluarkan putusan No. 577/Pdt.G/2000/PT.DKI yang menyatakan Perusahaan sebagai pemilik tanah tersebut.

Sehubungan dengan keputusan tersebut, ahli waris mengajukan kasasi. Pada tanggal 11 Maret 2002, Mahkamah Agung Republik Indonesia yang diketuai H. Suwardi Martowirono, S.H., mengeluarkan Putusan No. 2581 K/Pdt/2001 antara lain: 1. mengabulkan gugatan Perusahaan untuk sebagian; 2. menyatakan pihak Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan hukum; 3. menghukum Tergugat I dan II dan atau pihak ketiga lainnya yang berada di atas tanah milik

Perusahaan untuk mengosongkan tanah bekas EV. 16118 milik Perusahaan yang telah dikuasai secara melawan hukum dari bangunan-bangunan yang didirikan oleh Tergugat I dan II, dan

Page 53: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

50

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

4. menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada perlawanan/verset/ bantahan maupun kasasi.

Untuk melakukan eksekusi sesuai Putusan MA No. 2581 K/Pdt/2001, tanggal 11 Maret 2002, Perusahaan sudah mendapat penetapan pengosongan lahan/eksekusi dari PN Jakarta Pusat delegasi Jakarta Utara. Selanjutnya atas putusan MA tersebut, ahli waris kembali mengajukan bantahan melalui PN Jakarta Utara dan telah diputuskan dalam putusannya No. 102/Pdt/Bth/2003/PN.Jkt.Ut pada tanggal 6 Oktober 2003, yang menolak bantahan pembantah seluruhnya. Sehubungan dengan keputusan tersebut, ahli waris mengajukan permohonan peninjauan kembali ke MA dan telah didaftarkan dengan register No. 03297/297PK/PDT/2003. Berdasarkan salinan putusan No. 297PK/Pdt/2003 yang diterima Perusahaan tanggal 14 Mei 2007, MA yang diketuai oleh H. Abdul Kadir Mappong, S.H., memutuskan untuk menolak permohonan PK dari ahli waris (Catatan 12).

e. Pada tanggal 22 Nopember 2005, Perusahaan mengajukan gugatan melalui PN Jakarta Utara kepada Andi Pane atas penguasaan dan pengurukan tanah milik Perusahaan seluas 5.820 m2 dan HGB No. 2014 yang terletak di Jl. RE Martadinata.

Pada tanggal 3 Juli 2006, PN Jakarta Utara mengeluarkan putusan No. 289/Pdt/Bth/2005/ PN.Jkt.Ut yang isinya antara lain: - mengabulkan gugatan Perusahaan untuk sebagian; - menyatakan pihak Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum, dan - memerintahkan Tergugat serta setiap orang yang tinggal ditanah terperkara atas persetujuan

Tergugat, menghentikan segala kegiatan yang dilakukannya diatas tanah yang berada dalam HGB No. 2014 dan menyerahkan tanah tersebut dalam keadaan kosong tanpa bangunan apapun diatas tanah tersebut kepada Penggugat.

Atas putusan tersebut, Andi Pane mengajukan banding. Pada tanggal 17 September 2007, PT DKI Jakarta yang diketuai oleh Victor Hutabarat, S.H., mengeluarkan putusan No. 189/Pdt/2007/PT.DKI yang menguatkan putusan PN Jakarta Utara No. 289/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Ut. Atas putusan tersebut, Andi Pane mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 2007. Sampai dengan tanggal laporan ini, proses kasasi masih berlangsung. Pada bulan Mei 2006, Perusahaan mengajukan sebagai tergugat intervensi dalam perkara antara Andi Pane sebagai penggugat dengan BPN sebagai tergugat kepada PTUN. Hasil Putusan PTUN No. 47G.TUN/2006/PTUN Jakarta, tanggal 11 September 2006, menyatakan bahwa tergugat (BPN) dalam menerbitkan sertifikat HGB No. 2014/Pademangan Barat tanggal 25 Oktober 2005 atas nama Perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, pada tanggal 1 Pebruari 2007, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang diketuai oleh Soemaryono, S.H., mengeluarkan putusan No. 214/B/2006/PT.TUN.JKT yang menguatkan putusan No. 47G.TUN/2006/PTUN Jakarta.

f. Ditahun 2008, PT TIJA (penggugat) telah mengajukan gugatan kepada PT Bintang Bangun Mandiri (tergugat) sebagai pengelola gedung Paris Van Java ke pengadilan negeri Bandung, atas perkara wanprestasi perjanjian sewa menyewa, dimana PT TIJA menyewa ruangan di grand floor gedung tersebut selama 48 bulan sampai dengan September 2011. tergugat telah mengakhiri perjanjian secara sepihak, dengan alasan PT TIJA telah melanggar pasal-pasal dalam perjanjian tersebut.

Page 54: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

51

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

Berdasarkan keputusan pengadilan No 230/Poli.6/2008/PN.BDG tanggal 12 Pebruari 2009, Pengadilan negeri mengabulkan sebagian gugatan PT TIJA, dengan putusan sebagai berikut: a. menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan wan prestasi terhadap penggugat; b. memerintahkan tergugat untuk mengizinkan penggugat, untuk mengambil aset-aset milik

penggugat sebagaimana terlampir dalam surat gugatan; dan c. menghukum tergugat untuk membayar kerugian materiil yang dialami penggugat sebesar

Rp 6.285.817.830. Atas putusan pengadilan tersebut, tergugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai dengan tanggal laporan, proses banding tersebut masih dalam proses.

g. Di tahun 2006, Perusahaan menjalin kerjasama dengan Pemda Kutai, sebagai lanjutan dari kerjasama sebelumnya yaitu Surat Perjanjian Kerja No 050/636/H-U/IX/2005 dengan masa berlaku antara tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2005. Terdapat keterlambatan perjanjian kerjasama untuk pekerjaan tersebut, disebabkan draft perjanjian tersebut masih dalam penelaahan daerah. Sampai dengan tahun 2007 belum terdapat perkembangan atas perjanjian kerjasama tersebut.

Di tahun 2008, para pihak sepakat untuk menyelesaikan perkara perdata secara damai, maka dalam pemberian jasa manajemen operasional, manajemen pengamanan dan manajemen persiapan operasi pada Taman Wisata Kumala Tenggarong mulai tahun 2006 – 2007 hingga pemutusan hubungan kerja dalam pengelolaan Taman Wisata Pulau Kumala Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Vide keputusan Bupati Kutai Kartanegara No 180.188/HK-200.2008 tanggal 10 Maret 2008, jumlah jasa yang harus dibayarkan oleh Pemda Kutai (Pihak Pertama) kepada Perusahaan (Pihak Kedua) disesuaikan seluruhnya menjadi Rp 4.900.000.000. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, Perusahaan belum mencatat pengakuan pendapatan atas pendapatan tersebut, karena belum adanya kepastian atas penerimaan dari Pemda Kutai.

Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil akhir dari seluruh perkara tersebut masih belum dapat ditentukan.

38. Aset Moneter Dalam Mata Uang Asing - Bersih

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Perusahaan dan Perusahaan Anak memiliki aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah Asing Rupiah

AktivaKas dan Setara Kas

USD 911.110 8.820.455.232 945.260 8.864.652.213

2009 2008

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan Perusahaan Anak adalah masing-masing sebesar Rp 9.681 dan Rp 9.378.

Page 55: PT. Jaya Ancol

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)

52

DRAFT

For Discussion Purpose Only October 29, 2009 To be Finalized

Agreed by : Date :

39. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasi

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 30 Oktober 2009.