pt renuka coalindo tbk dan entitas anak laporan … · modal dasar - 724.800.000 saham modal...
TRANSCRIPT
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Tidak diaudit)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Catatan Rupiah Rupiah
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,3 10,684,094,959 9,268,561,213
Persediaan 2e,4 29,575,513,953 1,264,941,597
Biaya Dibayar di Muka 2f,5 720,539,346 686,918,267
Uang Muka Bayar 6 43,640,813,275 8,781,043,986
Jumlah Aset Lancar 84,620,961,533 20,001,465,063
Hak Minoritas pada Entitas Anak - 3,183,931,359
ASET TIDAK LANCAR
Aset Pajak Tangguhan 2l 7,910,597,267 6,501,279,315
Goodwill 2b 536,443,667 -
Aset Tetap
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2g,8 14,598,453,229 13,413,367,591
Aset Tidak Lancar Lainnya 9 55,018,091,604 46,704,153,556
Jumlah Aset Tidak Lancar 78,063,585,767 66,618,800,462
JUMLAH ASET 162,684,547,300 89,804,196,884
1
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Tidak diaudit)
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Catatan Rupiah Rupiah
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS LANCAR
Hutang Usaha - pihak ketiga 2p,10 1,789,305,377 7,558,992
Hutang Lain-lain 2p,11 415,272,454 2,277,146,978
Uang Muka Terima 12 70,286,703,214 50,703,764,481
Hutang Pajak 2l,7 268,101,586 131,262,677
Biaya Masih Harus Dibayar 13 4,619,200,021 5,038,228,540
Jumlah Liabilitas Lancar 77,378,582,652 58,157,961,668
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Uang muka terima- bagian tidak lancar 12 62,344,930,224 -
Biaya pengupasan tanah
yang masih harus dibayar 2q,14 3,000,767,393 9,588,883,732
Penyisihan reklamasi lingkungan hidup
dan penutupan tambang 2r,15 4,424,858,391 2,489,128,781
Hutang Pihak Ketiga 657,417,000 -
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 70,427,973,008 12,078,012,513
Jumlah Liabilitas 147,806,555,660 70,235,974,181
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik:
Modal Saham:
Saham Biasa - nilai nominal Rp 250 per saham
Modal dasar - 724.800.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
301.200.000 saham 17 75,300,000,000 75,300,000,000
Tambahan Modal Disetor 18 1,307,573,645 1,307,573,645
Defisit (61,729,582,005) (57,039,350,942)
Jumlah Ekuitas 14,877,991,640 19,568,222,703
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS 162,684,547,300 89,804,196,884
- -
2
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Tidak diaudit)
2011 2010
Catatan Rupiah Rupiah
PENJUALAN 2k,19 361,675,700,084 87,542,827,079
BEBAN POKOK PENJUALAN 2k,20 350,871,688,160 80,349,506,232
LABA KOTOR 10,804,011,924 7,193,320,847
BEBAN USAHA 2k,21 12,076,098,398 7,015,500,994
RUGI USAHA (1,272,086,475) 177,819,853
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 203,639 -
Laba (Rugi) Selisih Kurs (2,640,953,307) 394,019,030
Pendapatan Bunga 429,745,488 13,998,907
Laba Penjualan Aset Tetap
dan Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha - 7,057,749,400
Beban Penyisihan Penurunan Piutang - (3,200,000,000)
Beban Penghapusan Uang Muka - (1,483,808,000)
Pendapatan dari Aset yang Tidak Digunakan - 6,720,809
Lain-lain - Bersih (253,337,608) 371,264,537
Pendapatan (Beban) Lain-Lain, Bersih 2k (2,464,341,788) 3,159,944,683
RUGI SEBELUM PAJAK (3,736,428,263) 3,337,764,536
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak Kini - -
Pajak Tangguhan 2k,7 (562,709,386) (6,478,706,977)
Jumlah Penghasilan Pajak (562,709,386) (6,478,706,977)
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (3,173,718,877) 9,816,471,513
LABA (RUGI) SEBELUM AKUISISI (1,579,494,291) 3,517,512,115
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
YANG DIATRIBUSI KEPADA PEMILIK ENTITAS (4,753,213,168) 13,333,983,628
3
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
Modal Tambahan Modal Saldo Jumlah
Disetor Disetor Rugi Bersih
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
Saldo 31 Maret 2010 75,300,000,000 1,307,573,645 (64,366,862,913) 12,240,710,732
Laba (Rugi) periode berjalan - - 7,327,511,971 7,327,511,971
Saldo 31 Desember 2010 75,300,000,000 1,307,573,645 (57,039,350,942) 19,568,222,703
Laba (Rugi) periode berjalan - - 62,982,105 62,982,105
Saldo 31 Maret 2011 75,300,000,000 1,307,573,645 (56,976,368,837) 19,631,204,808
Laba (Rugi) periode berjalan - - (4,753,213,168) (4,753,213,168)
Saldo 31 Desember 2011 75,300,000,000 1,307,573,645 (61,729,582,005) 14,877,991,640
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
2011 2010
Rupiah Rupiah
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pihak Pelanggan 432,610,687,361 76,386,024,347
Pembayaran Kepada Pemasok (269,499,423,533) (78,794,610,542)
Pembayaran untuk Beban Usaha dan
Pihak Ketiga Lainnya (147,099,805,469) (4,438,814,905)
Pembayaran pada Karyawan (3,851,010,081) (2,096,663,113)
Penerimaan Bunga 429,745,488 13,998,906
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 12,590,193,766 (8,930,065,307)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap (1,803,947,315) (792,660,506)
Hasil Penjualan Aset Tetap dan
Asset Tidak Digunakan dalam Usaha - 30,030,000,000
Pra operasi dan eksplorasi ditangguhkan (4,198,165,200) -
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi (6,002,112,515) 29,237,339,494
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran kepada Pihak Hubungan Istimewa-Bersih - (11,543,084,796)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Operasi - (11,543,084,796)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 6,588,081,251 8,764,189,391
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL 4,096,013,708 504,371,822
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR 10,684,094,959 9,268,561,213
5
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
1.b. Penawaran Umum
1.c. Karyawan, Direksi dan Komisaris
31 Desember 2011
Komisaris Utama : Vishwanath Mathur
Komisaris Independen : Finsa Noorcahyo
Komisaris Independen : Fs Bahari Nusantara
Direktur Utama : Ganesh Ramchandra Mane
Direktur Tidak Terafiliasi : Fenny Medika Tohir (*)
Direktur Tidak Terafiliasi : Sharad Ganesh Ugrankar
(*) Mengundurkan diri tanggal 23 September, 2011
31 Desember 2010
Komisaris Utama : Vishwanath Mathur
Komisaris Independen : Finsa Noorcahyo
Direktur Utama : Ganesh Ramchandra Mane
Direktur Tidak Terafiliasi : Fenny Medika Tohir (*)
6
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
PT Renuka Coalindo Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Sanex Qianjiang Motor International berdasarkan Akta
Notaris Rachmat Santoso, SH, No. 180 tanggal 21 Maret 2000. Akta Pendirian Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-15018 HT.01.01TH.2000 tanggal 24 Juli 2000 dan
diumumkan dalam Berita Negara No. 12 tanggal 16 Pebruari 2004, Tambahan No. 1566. Berdasarkan Akta Notaris Leolin
Jayayanti, SH, No. 2 tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Allbond Makmur Usaha Tbk yang
telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.06610.
AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Pebruari 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Firdhonal, SH, No.
10 tanggal 8 Juni 2011 mengenai pengangkatan Direktur (tidak terafiliasi) dan komisaris independen yang baru. Akta
perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No.AHU-
AH.01.10-28443 Tahun 2011 pada tanggal 7 September 2011.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 2010. Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan batubara.
Kantor Perusahaan berlokasi di UOB Plaza, Lantai 35, Jl. MH Thamrin Kav. 10, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan dan
pertambangan.
Pada tanggal 30 Juni 2004, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham
No. S-1991/PM/2004 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
saham kepada masyarakat sejumlah 120.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
31 Desember 2011
Ketua Komite Audit : Fs Bahari Nusantara
Anggota : Ign Dion Setiawan
: Hoo Kwie Han
31 Desember 2010
Ketua Komite Audit : Finsa Noorcahyo
Anggota : Fs Bahari Nusantara
Welly Salam
2. Iktisar Kebijakan Akuntansi
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Prinsip-prinsip konsolidasi setelah tanggal 1 Januari 2011
7
Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yang
terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan
publik.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki pegawai tetap masing-masing berjumlah 18 dan 6 Karyawan.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya perolehan, kecuali untuk
beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010.
Entitas anak mulai dikonsolidasikan dari tanggal akuisisi, yang merupakan tanggal dimana Perusahaan memperoleh
pengendalian, dan terus dikonsolidasi sampai pada tanggal terjadinya pelepasan pengendalian. Laporan keuangan entitas anak
disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan entitas induk, menggunakan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara
konsisten. Semua saldo akun, pendapatan dan beban, laba dan rugi yang belum direalisasi serta deviden yang berasal dari
transaksi intra kelompok usaha dieliminasi secara penuh.
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 840.487.000 dan Rp
265.276.900 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010.
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Perusahaan :
- Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak
- Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali
-
- Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima
- Mengakui setiap sisa investasi pada Entitas Anak terdahulu pada nilai wajarnya
- Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebgai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi
-
Prinsip-prinsip konsolidasi sebelum tanggal 1 Januari 2011
Persentase 31 Desember 2011
Anak Perusahaan Ruang Lingkup Akuisisi Kepemilikan 2011 Jumlah Aset
PT Jambi Prima Coal Pertambangan 1 Nopember 2011 99,99 136,566,514,918
2.c. Kas dan Setara Kas
2.d. Cadangan Penurunan Nilai Piutang
8
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan datau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman dan liabilitas lainnya diklasifikasikan sebagai "Kas Setara Kas".
Kepentingan nonpengendali merupakan bagian nonpengendali atas laba atau rugi dan aset bersih yang tidak dimiliki oleh
Perusahaan dan dinyatakan disajikan terpisah dalam laporan laba rugi konsolidasi dan diantara ekuitas pada laporan posisi
keuangan konsolidasi, terpisah dari ekuitas pemegang saham entitas induk. Akuisisi kepentingan nonpengendali dinyatakan
dengan metode perluasan entitas induk, dimana selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai buku atas bagian aset
neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill.
Kerugian yang dialami Perusahaan diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali sampai saldo berkurang menjadi nihil.
Kelebihan atas kerugian selanjutnya diatribusikan kepada entitas induk, kecuali jika kepentingan nonpengendali mempunyai
kewajiban terikat untuk ilut menanggung kerugian tersebut.
Pada saat terjadi pelepasan pengendalian, Perusahaan mengakui sisa investasi sebesar bagian proporsional atas nilai aset neto
pada tanggal hilangnya pengendalian.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak di bawah ini yang dimiliki Perusahaan
dengan kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung dan/atau tidak langsung adalah sebagai berikut :
Mereklasifikasi ke laporan laba rugi atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba bagian yang diakui entitas induk atas
pendapatan komprehensil lain.
Sebagai perbandingan dengan persyaratan yang disebutkan di atas yang diterapkan secara prospektif, perbedaan berikut yang
diterapkan sebelumnya :
Kerugian diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan nonpengendali mempunyai saldo
defisit.
Menghentikan setiap komponen pendapatan komprehensif lain yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali.
Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai "Aset Tidak
Lancar Lainnya".
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas dan setara kas dikurangi dengan hutang bank cerukan.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, cadangan penurunan nilai piutang diestimasi sesuai dengan PSAK No.55 (revisi 2006),
"Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran".
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
2.e. Persediaan
2.f. Biaya Dibayar Di Muka
2.g. Aset Tetap
Tahun
Bangunan 20
Mesin dan peralatan 4
Fasilitas pabrik 4
Instalasi mesin pabrik 4
Peralatan dan perabotan kantor 4-8
Tanah tidak disusutkan
2.h. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
2.i. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha
2.j. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
9
Persediaan batubara dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih. Harga
perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata dan terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, serta alokasi
biaya overhead yang berkaitan dengan aktivitas penambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam
kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Aset yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan pada
saat direklasifikasi dan aset tersebut tetap disusutkan
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada
perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan
jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria
yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan
harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode
garis lurus.
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan
biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset
tetap dihapus atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan asset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset
tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca,
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah Rp 9.608 dan Rp 8.991 per US$.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:
(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
2.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
2.l. Pajak Penghasilan
2.m. Laba per Saham
2.n. Informasi Segmen
2.o. Instrumen Keuangan
10
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini
mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan
dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun
dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu
segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi
2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan
pengungkapan pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan Catatan 21 mengenai Instrumen Keuangan dan
Manajemen Risiko Keuangan. Perusahaan menentukan klasifikasi instrumen keuangan sebagai berikut:
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun/periode
bersangkutan.
Perusahaan tidak mencatat liabilitas imbalan pasca kerja karena pada tahun 2010 tidak memiliki karyawan tetap, dan pada
tahun 2011 dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
Pendapatan diakui setelah barang dikirim dan diterbitkannya faktur penjualan. Beban diakui pada saat terjadinya.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak
tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba
fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan
yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat
ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
(i) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Beberapa bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :
- Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam
- Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga
-
- Peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit.
11
Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan : Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya
jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer
serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar
jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar
pinjaman yang diterima. Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Nilai tercatat piutang diturunkan melalui penggunaan akun penyisihan piutang dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam
laporan laba rugi. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan
kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun
penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan : Penurunan nilai aset keuangan atas pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi oleh
manajemen secara individual. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan yang dapat diestimasi secara handal.
Terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dikategorikan sebagai aset lancar, kecuali untuk
yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca dikategorikan sebagai aset tidak lancar. Pada saat pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan
bunga tidak material. Pada tanggal 31 Desember 2011, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang adalah kas dan bank, piutang usaha dan uang muka lainnya.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang pada 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari hutang
usaha, hutang lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar
Metode Suku Bunga Efektif : Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku
bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
2.p. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
2.q. Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Ditangguhkan
2.r. Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang
12
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau
penjualan area of interest tersebut. Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest
dievaluasi secara berkala dan apabila ternyata nilainya melebihi nilai pemulihannya, maka selisihnya akan dihapuskan pada
periode dimana keputusan tersebut dibuat.
Biaya pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya administrasi, biaya pembersihan lahan, dan biaya
pembukaan tambang, yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cadangan terbukti sampai siap diproduksi secara
komersial.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest sebelum
dimulainya operasi dari area tersebut, sepanjang memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi
komersial dari area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa masa Kuasa Pertambangan (KP), mana
yang lebih pendek.
Restorasi, rehabilitasi dan beban lingkungan hidup lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari
beban produksi.
Perusahaan memiliki liabilitas tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah pertambangan sesudah produksi selesai.
Pada dasarnya biaya ini merupakan biaya pengadaan prasarana pengelolaan lingkungan hidup, biaya yang timbul atas usaha
mengurangi dan mengendalikan dampak negatif kegiatan pertambangan, dan biaya rutin lainnya
Taksiran liabilitas pengelolaan lingkungan hidup harus diakru apabila terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah timbul liabilitas
pada tanggal neraca akibat kegiatan yang telah dilakukan dan terdapat dasar yang wajar untuk menghitung jumlah liabilitas
yang timbul. Taksiran liabilitas pengelolaan lingkungan hidup dihitung dengan dasar akrual dari biaya overburden removal.
Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, perizinan dan
administrasi, geologi dan geofisika, pemboran eksplorasi, dan evaluasi, yang terjadi untuk mencari, menemukan, dan
mengevaluasi cadangan terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu seperti yang diatur dalam peraturan
perundangan yang berlaku.
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan
berikut ini:
(i) Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest
tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti
yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest
tersebut masih berlanjut.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
2.s. Biaya Pengupasan
3. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Kas 73,742,439 93,756,435
Bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - USD 5,436,652,750 8,639,776,295
PT Bank Central Asia Tbk - USD 1,630,642,309 -
PT Bank Central Asia Tbk - Rp 1,597,004,145 -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - Rp 1,372,831,074 402,574,450
HSBC Bank - USD 472,382,588 -
BRI Mandiangin 75,837,487 -
HSBC Bank - Rp 25,002,167 -
Bank Rakyat Indonesia - 132,454,033
Jumlah 10,684,094,959 9,268,561,213
4. Persediaan
Persediaan terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Persediaan trading 15,703,430,758 -
Persediaan produksi 13,872,083,195 1,264,941,597
Jumlah 29,575,513,953 1,264,941,597
Persediaan batubara pada tahun 2010 merupakan persediaan pada PT Jambi Prima Coal.
Perusahaan belum mengasuransikan persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
5. Biaya Dibayar Dimuka
13
Biaya pengupasan tanah awal merupakan bagian dari biaya pengembangan tangguhan, sedangkan biaya pengupasan tanah
lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi selama rasio pengupasan mendekati atau kurang dari rata-rata rasio pengupasan
yang diestimasi.
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio pengupasan tanah yang direncanakan pada
tahun tersebut. Rasio pengupasan tanah tahunan yang direncanakan tersebut ditetapkan berdasarkan rencana penambangan
batubara dan diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan rasio pengupasan tanah jangka panjang yang direncanakan. Jika
rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio yang direncanakan, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut akan dibukukan
sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dalam neraca. Jika rasio pengupasan aktual lebih rendah daripada rasio
yang direncanakan, selisihnya disesuaikan terhadap saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya
atau diakui di neraca sebagai biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar. Perubahan atas rasio yang direncanakan
merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif.
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi:
(i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai, dan
(ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.
Biaya dibayar dimuka merupakan biaya sewa sebesar Rp 720.539.346 dan Rp 686.918.267, masing-masing untuk tahun 2011
dan 2010.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
6. Uang Muka Bayar
Uang muka bayar terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Hubungan relasi
Renuka Energy Resource Holdings (FZE) - 8,296,121,574
Uang Muka Pembelian Persediaan
PT Central Mining Resources (Other Receivables) 19,230,988,204 -
PT. Makmur Tirta Coal Mandiri 15,930,981,594 -
PT. Surya Global Makmur (Adv) 3,922,428,780 -
PT Nan Riang (Adv) 3,000,000,000 -
PT. Dinar Kalimantan Coal (Adv) 716,728,191 -
Lain-lain 839,686,506 484,922,412
Jumlah 43,640,813,275 8,781,043,986
7. Perpajakan
Perpajakan terdiri dari :
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2011 2010
Rp Rp
Pajak Kini - -
Pajak Tangguhan (562,709,386) (6,478,706,977)
Jumlah (562,709,386) (6,478,706,977)
Pajak Kini
b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Dibebankan ke
31 Desember 2010 Laba Rugi 31 Desember 2011
Rp Rp Rp
Rugi Fiskal 6,501,279,315 1,409,317,952 7,910,597,267
Jumlah 6,501,279,315 1,409,317,952 7,910,597,267
c. Hutang Pajak
2011 2010
Rp Rp
PPh Pasal 21 154,829,581 19,677,569
PPh Pasal 23 9,971,449 53,040,368
PPh Pasal 4 (2) - Final 74,809,826 58,544,740
PPh Pasal 15 28,490,730 -
Jumlah 268,101,586 131,262,677
14
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut
laporan laba rugi komersial dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset pajak tangguhan adalah
sebagai berikut :
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan rugi fiskal untuk periode
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tidak dihitung karena laba menunjukan negatif.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
8. Aset Tetap
Aset tetap terdiri dari :
Maret 2011 Tambah Kurang Desember 2011
Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Bangunan 679,781,926 1,750,000 - 681,531,926
Mesin 3,570,103,964 24,750,000 - 3,594,853,964
Jalan Pertambangan 10,549,014,308 - - 10,549,014,308
Kendaraan 36,416,667 914,398,000 - 950,814,667
Peralatan Kantor 211,431,246 1,919,458,315 - 2,130,889,561
Jumlah 15,046,748,111 2,860,356,315 - 17,907,104,426
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 79,101,080 60,799,092 - 139,900,172
Mesin 416,392,374 215,728,475 - 632,120,849
Jalan Pertambangan 1,163,090,095 929,003,275 - 2,092,093,370
Kendaraan 15,173,613 62,124,005 - 77,297,618
Peralatan Kantor 66,972,821 300,266,367 - 367,239,188
Jumlah 1,740,729,983 1,567,921,214 - 3,308,651,197
Nilai Buku 13,306,018,128 14,598,453,229
Maret 2010 Tambah Kurang Desember 2010
Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
Bangunan 367,208,334 63,179,592 - 430,387,926
Mesin 3,550,153,964 13,500,000 - 3,563,653,964
Jalan Pertambangan 10,549,014,308 - - 10,549,014,308
Kendaraan 138,395,836 - 101,979,169 36,416,667
Peralatan Kantor 1,223,627,474 41,423,000 1,057,549,228 207,501,246
Jumlah 15,828,399,916 118,102,592 1,159,528,397 14,786,974,111
Maret 2010 Tambah Kurang Desember 2010
Rp Rp Rp Rp
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 23,355,552 38,101,323 - 61,456,875
Mesin 93,729,052 251,231,957 - 344,961,009
Jalan Pertambangan 82,405,568 816,959,168 - 899,364,736
Kendaraan 11,532,984 17,298,831 15,934,245 12,897,570
Peralatan Kantor 1,079,749,782 31,833,173 1,056,656,625 54,926,330
Jumlah 1,290,772,938 1,155,424,452 1,072,590,870 1,373,606,520
Nilai Buku 14,537,626,978 13,413,367,591
15
Beban penyusutan berjumlah Rp 1.567.921.214 dan Rp 1.155.424.452, masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
9. Aset Tidak Lancar Lainnya
Aset tidak lancar lainnya terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Biaya Ditangguhkan :
Pengembangan dan Konstruksi 22,200,400,274 22,682,965,609
Penyelidikan Umum 9,672,112,591 10,844,489,875
Perijinan dan Administrasi 3,166,324,518 3,550,121,430
Pemboran Eksplorasi 2,738,928,814 3,070,920,185
Evaluasi 884,332,401 991,524,207
Geologi dan Geofisika 566,915,250 635,632,250
Sub Jumlah 39,229,013,848 41,775,653,556
Deposit jaminan 4,092,250,000 4,495,500,000
Deposit reklamasi 565,200,000 428,000,000
Lain-lain *) 11,131,627,756 5,000,000
Jumlah 55,018,091,604 46,704,153,556
Mutasi biaya ditangguhkan adalah sebagai berikut :
2011 2010
Rp Rp
Saldo awal 40,646,581,839 44,233,428,146
Penambahan 4,198,165,200 929,440,562
Revaluasi (2,228,518,040) -
Amortisasi (3,387,215,151) (3,387,215,152)
Saldo Akhir 39,229,013,848 41,775,653,556
*) Merupakan kenaikan aset tidak berwujud sesuai draf laporan Purchase Price Allocation (PPA)
10. Hutang Usaha
Hutang usaha terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Pihak Ketiga
PT Gea Lestari 945,792,400 -
PT Harapan Bara Energy 843,512,977 -
Lain-lain - 7,558,992
Jumlah 1,789,305,377 7,558,992
Hutang ini merupakan hutang atas pembelian batubara dan tidak ada jaminan atas pembelian batubara tersebut.
11. Hutang Lain-lain
Hutang lain-lain terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Pihak Berelasi
Renuka Energy Resource Holdings (FZE) - 40,306,653
Pihak Ketiga
PT Gemcom Software Indonesia 398,992,000 -
Mr. Amrendar Kumar 8,721,462 -
Ariesto Harun Wijaya (Crs) 7,558,992 -
PT Ganesha Minreals Jaya - 519,644,700
Pajak penjualan aset - 1,688,955,000
Sucofindo - 28,240,625
Jumlah 415,272,454 2,277,146,978
16
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
12. Uang Muka
Uang muka terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Renuka Energy Resource Holdings (FZE) 132,631,633,438 50,703,764,481
Dikurangi
Bagian lancar 70,286,703,214 50,703,764,481
Jumlah Bagian Jangka Panjang 62,344,930,224 -
13. Biaya Masih Harus Dibayar
Biaya masih harus dibayar terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Biaya pengangkutan batubara 2,187,218,000 120,004,500
Biaya pengupasan tanah 1,378,934,488 2,737,948,311
Analisa batubara 321,061,608 449,550,000
Transportasi batubara 130,582,200 -
Royalti 90,000,000 110,436,453
Gaji 74,873,753 125,933,943
Perbaikan jalan 68,010,000 134,865,000
Jasa profesional 44,000,000 110,000,000
Penambangan batubara - 893,480,625
Lain-lain 324,519,972 356,009,708
Jumlah 4,619,200,021 5,038,228,540
14. Biaya Pengupasan Tanah yang Masih Harus Dibayar
Biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Saldo awal 2,939,871,566 -
Penambahan 60,895,827 9,588,883,732
Pengurangan - -
Saldo Akhir 3,000,767,393 9,588,883,732
17
Renuka Energy Resource Holding (FZE) memiliki perjanjian jangka panjang atas pengambilan batubara dari PT Jambi Prima
Coal sebesar Rp 62.344.930.224 dan Renuka Energy Resource Holdings (FZE) juga membayar uang muka atas pembelian
jangka pendek batubara ke PT Jambi Prima Coal sebesar Rp 70.286.703.214.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, rasio aktual pengupasan tanah rata-rata adalah 2,83:1 (2010 :
1,86:1). Rasio pengupasan tanah yang direncanakan adalah 3:1.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
15. Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang
Mutasi saldo penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang adalah sebagai berikut :
2011 2010
Rp Rp
Saldo Penyisihan Awal Tahun 3,280,530,273 -
Penyisihan Tahun Berjalan 1,144,328,118 2,489,128,781
Saldo Penyisihan Akhir Tahun 4,424,858,391 2,489,128,781
16. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
17. Modal Saham
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Saham Jumlah Persentase
Rp %
31 Desember 2011
Renuka Energy Resources Holdings (FZE) 249,916,200 62,479,050,000 82,97
Masyarakat (dibawah 5%) 51,283,800 12,820,950,000 17,03
Jumlah 301,200,000 75,300,000,000 100,00
31 Desember 2010
Renuka Energy Resources Holdings (FZE) 240,961,200 60,240,300,000 80
Masyarakat (dibawah 5%) 60,238,800 15,059,700,000 20
Jumlah 301,200,000 75,300,000,000 100
18
Sehingga pada tanggal 31 Desemberr 2011 dan 2010, Renuka Energy Resource Holdings (FZE) memiliki 249.916.200 lembar
saham.
Perusahaan tidak melakukan pencadangan atas imbalan kerja karyawan karena dampaknya tidak material terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan.
Pada tanggal 11 Pebruari 2010, perjanjian pembelian saham dibuat antara Renuka Energy Resource Holdings (FZE) dengan
PT Sanex International, Mr kong Tju Yun dan Mr Fauzan P untuk membeli saham sebanyak masing-masing 236.999.200,
1.812.000, dan 2.150.000 lembar saham. Perjanjian ini dilaksanakan pada 10 Juni 2010, sehingga perubahan kepemilikan baru
terjadi pada tanggal tersebut.
Penyisihan telah dilakukan Perusahaan atas biaya reklamasi lingkungan dan penutupan tambang yang berhubungan dengan
reklamasi dan bagian biaya penutupan tambang pada saat berakhirnya masa tambang.
Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan yang dilakukan telah mencukupi taksiran liabilitas yang akan timbul pada saat
realisasi penutupan tambang.
Selanjutnya pada tanggal 3 Agustus 2010, melalui penawaran tender Renuka Energy Resource Ho;dings (FZE) memperoleh
tambahan saham sebanyak 8.955.000 saham atau sebanyak 2,97%.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
18. Tambahan Modal Disetor
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian akun ini adalah sebagai berikut :
Jumlah
Rp
Selisih kurs atas modal yang disetor 2,807,573,645
Biaya emisi efek (1,500,000,000)
Bersih 1,307,573,645
19. Penjualan
20. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Pembelian batubara 224,610,641,099 34,008,243,557
Beban tongkang 44,898,843,246 -
Transportasi pengiriman batubara 32,840,373,613 -
Overburden removal charges 23,529,521,606 25,185,765,926
Biaya stok pile 7,761,150,461 -
Beban bongkar muat 6,776,894,198 -
Penggalian batubara 5,410,826,291 6,066,854,886
Biaya demurrage 4,063,702,526 -
Amortisasi biaya ditangguhkan 3,541,317,164 3,387,215,152
Analisa batubara 1,802,735,597 980,936,079
Pengangkutan batubara 1,787,802,500 805,833,875
Biaya eksplorasi 1,372,190,000 2,191,888,300
Biaya penyusutan 1,247,755,062 1,169,748,216
Biaya reklamasi 1,155,818,118 1,559,688,219
Biaya tanggungjawab sosial 1,112,748,100 -
Pembelian batu mangan - 911,862,000
Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) 5,053,660,162 836,686,573
Persediaan batu bara :
Saldo awal 13,481,222,370 1,979,841,852
Saldo akhir (29,575,513,953) 1,264,941,597
(Kenaikan) Penurunan Persediaan (16,094,291,583) 3,244,783,449
Jumlah 350,871,688,160 80,349,506,232
19
Penjualan merupakan penjualan batu bara sebesar Rp 361.675.700.084 pada tanggal 31 Desember 2011 dan penjualan
batubara Rp 86.309.077.793 dan penjualan batu mangan Rp 1.233.749.286, masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2010.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
21. Beban Usaha
Beban usaha terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Royalty (SKAB) 2,709,343,311 3,746,698,299
Gaji, upah dan tunjangan 1,929,596,801 2,086,414,336
Beban subcription 1,911,902,784 -
Jasa profesional 1,042,072,882 1,182,388,359
Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) 4,483,182,621 -
Jumlah 12,076,098,398 7,015,500,994
22. Laba Per Saham
Perhitungan laba per saham dalam Rupiah penuh adalah sebagai berikut :
2011 2010
Rp Rp
Laba (Rugi) Bersih (4,753,213,168) 7,327,511,971
Jumlah Rata2 Tertimbang Saham 301,200,000 301,200,000
Laba Bersih (15.78) 24.33
23. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan
a. Faktor dan Manajemen Risiko Keuangan
-
-
-
(a). Risiko Kredit
(b). Risiko Likuiditas
(c). Risiko Valuta Asing
20
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit,
risiko likuiditas dan risiko matauang asing. Perusahaan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut :
Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau
tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Perusahaan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo.
Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata
uang asing.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk
pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang
harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank dan piutang usaha. Perusahaan mengendalikan
eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan dimana persetujuan atau penolakan kontrak penjualan dan
kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh direksi. Sebagai bagian dari proses persetujuan atau penolakan
tersebut, reputasi dan catatan historis pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini tidak terdapat risiko kredit
yang terkonsentrasi secara signifikan.
Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi
komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Perusahaan memelihara rekening bank yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
Perusahaan secara signifikan terekpos risiko mata uang asing karena sebagian besar transaksi penjualan dan
pembelian dengan mata uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan
kontrak penjualan dalam mata uang asing sebagai patokan harga jual.
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit)
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
24. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Berlaku Efektif
a. PSAK No.24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja".
b. PSAK No.46 (Revisi 2010), "Akuntansi Pajak Penghasilan".
c. PSAK No.50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan Penyajian".
d. PSAK No.60, "Instrumen Keuangan Pengungkapan".
e. ISAK No.15, "PSAK No 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
f. ISAK No.20, "Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham".
25. Aset Dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing
Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disajikan sebagai berikut :
USD Setara Rp
Aset
Kas dan setara kas 831,519.82 7,540,221,728
Uang muka 4,783,447.30 43,376,300,116
Jumlah aset 5,614,967.12 50,916,521,844
Liabilitas
Uang muka 14,626,338.05 132,631,633,437
Hutang lain-lain 148,300.00 1,344,784,400
Jumlah Liabilitas 14,774,638.05 133,976,417,837
Liabilitas, Bersih (9,159,670.93) (83,059,895,993)
USD Setara Rp
Aset
Kas dan setara kas 961,136.08 8,641,574,495
Piutang usaha 922,714.00 8,296,121,574
Aset lain-lain 500,000.00 4,495,500,000
Jumlah aset 2,383,850.08 21,433,196,069
Liabilitas
Uang muka 5,639,391.00 50,703,764,481
Hutang lain-lain 3,125.00 28,096,875
Jumlah Liabilitas 5,642,516.00 50,731,861,356
Liabilitas, Bersih (3,258,665.92) (29,298,665,287)
26. Penyusunan Dan Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi
21
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbil dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan
konsolidasi.
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas laporan keuangan yang penyusunannya diselesaikan pada tanggal 31 Januari
2012.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi
dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya, baik karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau karena dibawah
berdasarkan tingkat suku bunga. Nilai tercatat dikurangi dengan penyisihan piutang dianggap telah mendekati nilai
wajarnya.
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku sfektif sejak
tanggal 1 Januari 2012 yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasi Perusahaan, sebagai berikut :
2011
2010