ptk pak macfud.docx

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan secara keseluruhan harus mencakup pendidikan secara mental spiritual dan fisik. Pendidikan yang utuh harus meliputi tiga komponen tersebut. Secara mental spiritual pendidikan harus mampu memberikan kontribusi positif tepada siswa berupa pemikiran - pemikiran inovatif yang berlandaskan kepada nilai - nilai budaya dan keyakinan yang sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia. Dan secara fisik mampu mempersiapkan generasi penerus bangsa yang kuat dan sehat. Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat kita tidak bisa hanya mengandalkan kualitas mental spiritual saja tanpa di topang iengan kondisi fisik yang prima. 1

Upload: arekkebon34

Post on 01-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PTK

TRANSCRIPT

Page 1: PTK PAK MACFUD.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan secara keseluruhan harus mencakup pendidikan secara

mental spiritual dan fisik. Pendidikan yang utuh harus meliputi tiga

komponen tersebut. Secara mental spiritual pendidikan harus mampu

memberikan kontribusi positif tepada siswa berupa pemikiran - pemikiran

inovatif yang berlandaskan kepada nilai - nilai budaya dan keyakinan yang

sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia. Dan secara fisik mampu

mempersiapkan generasi penerus bangsa yang kuat dan sehat. Dalam

menghadapi persaingan global yang semakin ketat kita tidak bisa hanya

mengandalkan kualitas mental spiritual saja tanpa di topang iengan kondisi

fisik yang prima.

Pendidikan Jasmani bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,

kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,

keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas Jasmani

dan olahraga. Pencapaian tujuan pendidikan jasmani akan berdampak

positif terhadap pendidikan akademis yang lain dalam lembaga sekolah.

Siswa akan lebih siap untuk berprestasi apabila mental dan fisiknya sehat.

Dalam pendidikan jasmani siswa di berikan kebebasan untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,

1

Page 2: PTK PAK MACFUD.docx

bermain dan olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pengalaman belajar

ini dapat diarahkan dalam membina, sekaligus membiasakan pola hidup sehat

dan aktif pada siswa. Penyelenggaraan pendidikan yang hakiki adalah proses

pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, tepat kirannya apabila

sekolah mulai sejak dini telah mendidik para siswanya untuk peduli arti

penting kesehatan.

Pendidikan jasmani dapat menjadi media dalam mendorong

perkembangan ketrampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spuitual-sosial), dan

pembiasaan pola hidup sehat yang dapat merangsang pertumbuhan serta

perkembangan yang seimbang. Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan

memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi

yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif,

terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki

pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia, Usia -usia sekolah

merupakan usia yang sangat produktif dan tepat sekali apabila siswa di didik

agar memiliki kemampuan - kemampuan tersebut diatas.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan

mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi

permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur,

kerjasama, dan Iain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat.

Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas

yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisikj mental,

2

Page 3: PTK PAK MACFUD.docx

intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran

harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang

dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.

Guru dituntut untuk mampu menciptakan suatu pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa. Suatu pembelajaran yang menyenangkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa karena materi yang di ajarkan akan

lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Seorang guru harus

mampu membangkitkan motivasi belajar siswa supaya tertarik untuk

mempelajari apa yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan uraian diatas, PTK ini mengambil judul “Peningkatan

Kemampuan Lari Jarak Pendek Melalui Penerapan Metode Discovery Pada

Siswa Kelas VI SDN Margorejo VII/ 570 Kecamatan Wonocolo Surabaya”.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam kegiatan

penelitian adalah :

a. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani bagi siswa

kelas VI A SDN MARGOREJO VIII/ 570 Kecamatan Wonocolo

Surabaya dengan diterapkannya metode discovery?

b. Bagaimanakah pengaruh metode discovery terhadap motivasi belajar

pendidikan jasmani pada siswa kelas VI A SDN MARGOREJO VIII/ 570

Kecamatan Wonocolo Surabaya?

c. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam PBM?

3

Page 4: PTK PAK MACFUD.docx

B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan Penelitian ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani bagi

siswa kelas VI A SDN MARGOREJO VIII/ 570 Kecamatan Wonocolo

Surabaya dengan diterapkannya metode discovery.

2. Mendeskripsikan pengaruh metode discovery terhadap motivasi belajar

pendidikan jasmani pada siswa kelas VI A SDN MARGOREJO VIII/ 570

Kecamatan Wonocolo Surabaya.

3. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi Peningkatan Kemampuan

Belajar pendidikan jasmani pada siswa kelas VI A SDN MARGOREJO

VIII/ 570 Kecamatan Wonocolo Surabaya .

C. Manfaat Penelitian

PTK ini bermanfaat bagi guru dan siswa.

a. Manfaat bagi guru.

Memberikan sumbangan pemahaman tentang Lari Jarak Pendek dengan

menggunakan metode Discovery

b. Manfaat bagi siswa

Sebagai upaya meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Lari

Jarak Pendek dengan menggunakan metode Discovery.

4

Page 5: PTK PAK MACFUD.docx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Lari Jarak Pendek

Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m

sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk

lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek

adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah

menjadi gerakan halus lancar dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi

pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.

Seorang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat

dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat

(fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali

perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow

twitch) dengan kemampuan sampai lOkali perdetik dalam vitro. Oleh

karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan

dibuat.

Suatu analisa struktural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan

latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai

suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika,

biomotor, dan energetic.

5

Page 6: PTK PAK MACFUD.docx

B. Prestasi Belajar Penjaskes

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang

baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan

pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam

proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991: 768),

prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dekerjakan),

dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil

penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta

perjuangan yang membutuhkan pikiran.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar

yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang

dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian

hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakan penilaian tes

hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa

telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di

samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru

dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapt diartikan bahwa prestasi

belajar Penjaskes adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah

melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang

dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan

psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar Penjaskes.

6

Page 7: PTK PAK MACFUD.docx

C. Tahap-tahap Berlari Pada Lari Jarak Pendek

Tahap - tahap lari jarak pendek merupakan dasar dalam olah

raga ini. Seorang atlet harus mampu menguasai teknik setiap

tahapan dengan baik.

tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)

tahap percepatan (acceleration)

tahap tansisi/perobahan (transition)

tahap kecepatan maksimum (speed maximum)

tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed) finish

Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimaikan kecepatan

horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan.

Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi

langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang

pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.

D. Urutan Gerak Keseluruhan Pada Lari Jarak Pendek

Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah

tahap topang yang terdiri dari topang depan dan satu tahap dorong,

serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan dan satu

tahap pemulihan atau recovery.

Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan untuk

memperkecil penghambatan saat sentuh tanah dan

memaksimaikan dorongan ke depan. Bila dilihat dari sifat-sifat

teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot).

7

Page 8: PTK PAK MACFUD.docx

Tahap melayang (flaying phase), pada tahap ini

bertujuan untuk memaksimaikan dorongan ke depan dan

untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat

sentuh tanah. Bila dilihat dari sifat-sifat teknis pada tahap ini

adalah lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas

(untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah).

E. Tahap-tahap Pembelajaran Lari Jarak Pendek

Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan,

yaitu :

Tahap Bermain (games)

Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)

Tahap Bermain

Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak

(movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak

pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap

berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap

pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran

jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah

meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak

siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain

beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan,

kelompok kecil atau kelompok besar.

8

Page 9: PTK PAK MACFUD.docx

F. Tahap Teknik Dasar

Latihan Dasar ABC

Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari

dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek.

Adapun latihannya adalah : Tumit menendang pantat (A) ;

Gerak ankling (B); lutut diangkat tinggi (C) ; Lutut diangkat tinggi

dan kaki diluruskan (D).

Latihan Dasar Koordinasi ABC

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan

koordinasi lari cepat.

Lari Cepat Dengan Tahanan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau

support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat

menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan

misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan

dengan tidak melebthi berat tahanan, serta guru memperhatikan

kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat

mungkin.

Lari Mengejar

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan

percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau tali

sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah

9

Page 10: PTK PAK MACFUD.docx

teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang

dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.

Lari Percepatan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan

kecepatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m,

satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan

pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari

bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m dan pelari yang di

depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang telah

menginjak garis 6 m dibelakangnya.

Start Melayang Lari Sprint 20 m

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum.

Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan

antara 20 sampai 30 m tetapi bisa disesuaikan dengan keadaan

lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa berusaha

melewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan

maksimum.

G. Metode Discovery

Metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah suatu

metode pembelajaran yang memberikan kesempatan dan menuntut

siswa terlibat secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran

dengan memberikan informasi ngkat (Siadari, 2001: 7). Pengetahuan

10

Page 11: PTK PAK MACFUD.docx

yang diperoleh dengan belajar penemuan discovery akan bertahan

lama, mempunyai efek transfer yang lebih baik dan meningkatkan

siswa dan kemampuan berfikir secara bebas. Secara umum belajar

penemuan (discovery) ini melatih keterampilan kognitif untuk

menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.

Selain itu, belajar penemuan membangkitkan keingin tahuan siswa,

memberi motivasi untuk bekerja sampai menemukan jawaban

(Syafi'udin, 2002:19).

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya motivasi dalam pembelajaran model penemuan (discovery)

tersebut maka hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat

motivasi yang diberikan, maka makin berhasil pula pelajaran itu.

Dengan motivasi yang tinggi maka intensitas usaha belajar siswa akan

tinggi pula. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belaiar siswa. Hasil ini akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

11

Page 12: PTK PAK MACFUD.docx

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dengan metode pendekatan

deskriptif dengan menggunakan tahapan berupa tiga siklus. Tiap siklus terdiri

atas perencanaan, tindakan, obserVIasi dan refleksi.

B. Setting tindakan kelas

1. Tempat, waktu dan subyek penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di kelas II SDN MARGOREJO VIII/

570, Jalan Taman Jemursari No. 4 Kecamatan Wonocolo Surabaya.

b. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester Gasal Tahun

Pelajaran 2011 - 2012. (Jadwal terlampir)

c. Subjek Penelitian

Yang menjadi subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas VI

SDN MARGOREJO VIII/ 570 Kecamatan Wonocolo Surabaya,

dengan jumlah 44 siswa terdiri dari laki-laki 21 siswa dan perempuan

23 siswa.

2. Kondisi Kelas

Posisi kelas terletak di lantai atas ujung timur bersebelahan dengan ruang

kelas 5. Kelas VI masuk pukul 06.30 WIB. Ruang Pada saat ini kelas

masih dalam penataan (renovasi sekolah).

12

Page 13: PTK PAK MACFUD.docx

3. Kondisi Siswa

Pada umumnya keadaan ekonomi siswa tergolong menengah kebawah,

jarak tempuh terjauh + 2 km. dan yang terdekat + 10 m.

Berangkat ke sekolah dengan jalan kaki, sepeda dan sepeda motor.

Kondisi rumah umumnya kos/ kontrak. Pekerjaan orang tua siswa

heterogen.

C. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data, Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan

instrument berupa lembar observasi dan lembar tes.

Lembar observasi digunakan untuk pengamatan pelaksanaan pembelajaran

dan faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran, sedangkan lembar tes

digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi siswa.

D. Tahapan Penelitian

1. Langkah-langkah penelitian

a. Siklus I

b. Siklus II

c. Siklus III

2. Jadwal Penelitian

13

Page 14: PTK PAK MACFUD.docx

No

.Kegiatan

Nopember Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pembuatan Proposal

Seminar Proposal

Penyerahan Proposal

Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan Siklus III

Pembuatan Laporan PTK

Seminar Hasil PTK

Penyerahan Hasil PTK

14

Page 15: PTK PAK MACFUD.docx

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineksa Cipta.

Engkos S.R, 1994. Penjaskes. Jakarta: Erlangga.

Husni, Agusta dkk, 1987. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: CV

Mawar Gempita

HusniMuhajir, 1998. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga

Slamet S.R., 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 3. Jakarta: Tiga Serangkai

Suharno, 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta

Syarifuddin, Aib, 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1, 2, 3. Jakarta:

Gramedia Widiasmara Indonesia

15