ptk volley

Upload: mas-demang

Post on 04-Jun-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 PTK Volley

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAHKreativitas dan enovasi guru dalam masa sekrang ini harus perlu

    ditingkatkan dan dikembangkan. Hal tersebut penting untuk mengikuti

    perkembangan ilmu pengetahuan dan iptek yang semakin meningkat. Salah

    satu caranya yaitu dengan jalan memperkenalkan program kurikulum atau

    metodologi pengajaran yang baru sebagai jawaban atas perkembangan

    internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang cenderung mengejar

    efisiensi dan efektifitas (Wijaya, 1998 : 2).

    Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Riseffendi (1991 : 21),

    Kehidupan di dunia ini berubah, teknologi berubah, masyarakat berubah,

    pengajaran berubah, semuanya berubah. Untuk dapat menyesuaikan

    pengajarannya dengan perubahan itu, guru harus dapat mengikuti

    perkembangan itu. Prinsip sains merupakan dasar dalam pengembangan

    teknologi, sedangkan hasil teknologi akan membantu para ahli untuk

    melakukan proses sains sehingga ditemukan produk-produk sains yang baru.

    Menurut Hillda Karli & Margaretha Sri Yuliariatiningsih ( 2002 : 121 )

    bahwa pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains merupakan

    salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan konseptual dan

    prosedural.

    Untuk itu guru perlu mendapat pengetahuan tentang materi dan cara

    yang tepat dan efektif dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat

    langsung, anak dapat termotivasi untuk membangun gagasan-gagasan yang

    menarik dan membentuk konsepsi sendiri. Guru juga harus kembali pada

    pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar

  • 8/13/2019 PTK Volley

    2/31

    diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih baik bermakna jika siswa

    mengalami apa yang dipelajari agar siswa memiliki kompetensi yang

    diharapkan. Bukan sekedar mengetahui saja. Pembelajaran yang

    berorientasikan pada keterampilan proses ini diharapkan dapat meningkatkan

    pemahaman pada materi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa

    Siswa dalam pembelajaran Penjas merupakan individu yang sedang

    berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat

    perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah

    orang dewasa dalam bentuk kecil, namun merupakan mahluk ciptaan Tuhan

    yang sedang mengalami pendewasaan, mencari jati diri diri menuju proses

    pendewasaan yang lebih matang. Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh

    terhadap kemampuan belajar. Sehingga guru merupakan salah satu

    pembimbing yang mengarahkan siswa untuk mampu berpikir dan bertindak

    sesuai dengan norma dan peraturan yanng berlaku. Mampu berprestasi akan

    sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka.

    Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau penguasa

    yang memaksakan kehendak, melainkan guru adalah pembimbing siswa agar

    mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

    Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan

    penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang dianggap

    aneh dan baru. Oleh karena itulah, belajar bagi mereka adalah mencoba

    memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru

    berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk

    dipelajari oleh siswa.

    Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah yang bersifat formal,

    disengaja direncanakan dengan bimbingan guru dan bentuk pendidik lainnya.

    Apa yang hendak dicapai dan dikuasai oleh siswa dituangkan dalam tujuan

  • 8/13/2019 PTK Volley

    3/31

    belajar, dipersiapkan bahan yang harus dipelajari, dipersiapkan juga metode

    pembelajaran yang sesuai dan dilakukan evaluasi untuk mengetahui

    kemajuan belajar siswa.

    Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang

    termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani. Banyak manfaat yang

    diperoleh dengan bermain bola voli yang diantaranya adalah dapat

    membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan

    dan kemampun jasmani. Manfaatnya bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian

    dan karakter akan tumbuh ke arah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.

    Menurut Herry Koesyanto (2003:10), belajar adalah berusaha atau

    berlatih agar mendapatkan kepandaian. Arti belajar dasar bermain bola voli

    tak lain adalah berlatih teknik dasar bola voli agar terampil dalam bermain

    bola voli. Adapun teknik dasar bola voli yang dapat dipelajari diantaranya

    adalah teknik dasar servis, pas (passing), umpan (set-uper), smash, dan

    bendungan (block).

    Servis merupakan salah satu teknik dalam permainan bola voli. Pada

    mulanya servis hanya merupakan pukulan awal untuk dimulainya suatu

    permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu

    serangan awal untuk diperoleh nilai agar suatu regu berhasil diraih

    kemenangan (M. Yunus, 1992:68-69). Pendapat serupa juga dinyatakan

    Beutelstahl (2005:9), bahwa mulanya servis hanya dPenjas ndang sebagai

    pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan.

    Tetapi servis kemudian berkembangan menjadi suatu senjata yang ampuh

    untuk menyerang. Servis harus dilakukan dengan baik dan sempurna oleh

    semua pemain, karena kesalahan pemain mengakibatkan pertambahan angka

    dari lawan dan uniknya lagi setiap pemain harus melakukan servis ini.

    Demikian pentingnya kedudukan servis dalam permainan bola voli, akan

  • 8/13/2019 PTK Volley

    4/31

    teknik dasar servis harus dikuasai dengan baik. Oleh karena itu servis harus

    keras dan terarah dengan tujuan agar tidak mudah diterima oleh lawan yang

    berarti pihak pemegang servis mendapatkan agka.

    Servis ada bermacan-macam, di mana masing-masing memiliki nama,

    sifat dan teknik sendiri-sendiri. Menurut Suharno HP. (1979:12), ada dua

    macam pukulan servis yang di kenal dan sering dimainkan yaitu servis

    tangan bahwan dan servis tangan atas. Servis atas adalah servis yang sering

    digunakan oleh pemain pemula, karena servis ini merupakan servis yang

    sangat sederhana dan mudah. Gerakan servis atas lebih alamiah dan tenaga

    yang dibutuhkan tidak terlalu besar (M. Yunus, 1992:69). Jadi servis ini

    sesuai diajarkan terutama untuk pemain yang masih dalam taraf

    belajar/berlatih seperti anak sekolah.

    Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang

    sedang belajar servis akan memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar

    guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun salah satu pendekatan

    pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis

    bola voli yaitu pendekatan drill dan bermain. Dari kedua pendekatan

    pembelajaran tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda

    dan belum diketahui pendekatan mana yang lebih baik dan efektif untuk

    meningkatkan hasil belajar servis atas dalam permainan bola voli pada siswa

    kelas V SDN Cinangka 3 yang sedang dalam taraf belajar teknik dasar bola

    voli. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dibuktikan melalui penelitian.

    Rendahnya nilai hasil belajar siswa menggambarkan rendahnya

    tingkat kemampuan siswa pada mata pelajaran tersebut diatas. Mata

    pelajaran PENJAS dari 18 siswa kelas V SDN Cinangka 3 hasil tes

    formatif tentang servis atas permainan bola volly dibawah nilai ideal yaitu

    5,33 . Jelas sekali terlihat bahwa adanya perbedaan tentang kenyatan di

  • 8/13/2019 PTK Volley

    5/31

    lapangan dengan tujuan yang diharapkan pada kurikulum, juga dengan

    harapan yang di inginkan guru dan peneliti pada umumnya yaitu siswa dapat

    mengikuti setiap pembelajaran dengan antuasias atau semangat sehingga

    dapat mencapai nilai akhir dengan rata-rata

  • 8/13/2019 PTK Volley

    6/31

    pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan berkolaborasi, maka dapat terungkap

    beberapa masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut, yaitu :

    a. Sebagian siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran

    b. Siswa kurang memahami materi pelajaran

    c. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru

    d. Kesempatan bertanya yang diberikan oleh guru tidak dimanfaatkan siswa

    e. Nilai rata-rata praktek siswa dibawah 7

    f. Metode yang digunakan guru tidak membuat siswa untuk belajar mengalami

    langsung

    g. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru tidak menggunakan

    pendekatan keterampilan yang tepat.

    2. Analisis Masalah

    Melalui masalah yang terungkap berdasarkan hasil diskusi dan refleksi dengan

    teman sejawat yang menjadi fokus permasalahan sebagai berikut :

    Dalam mata pembelajaran Penjas di kelas V, yaitu :

    a. Konsentrasi siswa kurang memahami konsep servis atas permainan bola

    volly pada mata pelajaran Penjas .

    b. Siswa tidak antusias dalam belajar.

    c. Siswa tidak mengalami langsung pembelajaran atau tidak mengajak siswa

    berinteraksi ketika menjelaskan materi pembelajaran.

    d. Belum terlihat penggunaan alat bantu dan alat peraga yang maksimal dalam

    pembelajaran

    e. Penggunaan metode atau pendekatan yang kurang tepat dalam

    pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah.

  • 8/13/2019 PTK Volley

    7/31

  • 8/13/2019 PTK Volley

    8/31

    Berdasarkan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, maka

    hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

    1. Manfaat Bagi Peneliti :a. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan dalam mengajar dan

    sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan

    b. Sebagai tolak ukur dalam pelajaran Penjas

    2. Manfaat Bagi Guru :a. Meningkatkan kreatifitas.

    b. Menciptakan guru professional.

    c. Meningkatkan pola ajar yang bermutu.

    3. Manfaat Bagi Siswa :a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

    b. Siswa terlibat aktif dalam belajar

    c. Meningkatan hasil belajar siswa

    4. Manfaat bagi Sekolah :a. Mengetahui masalah proses belajar di sekolah

    b. Untuk bahan refleksi terhadap kemajuan sekolah

    c. Untuk meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas sekolah

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

  • 8/13/2019 PTK Volley

    9/31

    A. PENGERTIAN BELAJARProses belajar merupakan bentuk prilaku manusia yang sangat

    penting dan utama bagi kelangsungan hidup manusia. Proses belajar

    membantu manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya agar

    ia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Banyak pengertian belajar

    yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya menurut Gagne (1984),

    bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah

    prilakunya sebagai akibat pengalaman ( Strategi Belajar Mengajar, 2004:2.3),

    Juga menurut Gagne (1984) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses

    di mana suatu organisme berubah akibat pengalaman.

    Dengan menjalani proses, akan terjadi perubahan dalam diri

    seseorang, apabila sebelum menjalani proses belajar seseorang belum

    mempunyai pengetahuan akan sesuatu hal dan belum mempunyai

    keterampilan tertentu dan bersikap tidak menolak pada informasi yang

    diberikan, maka setelah menjalani proses belajar, ia akan menjadi tahu atau

    lebih tahu, dan menjadi terampil atau lebih terampil. Proses perubahan yang

    terjadi harus relatif bersifat menetapkan tidak terjadi hanya pada saat ini

    nampak, tetapi juga pada perilaku yang mungkin terjadi pada masa

    mendatang.

    Belajar adalah proses perubahan individu yang relatif tetap sebagai

    hasil dari pengalaman ( Suherman dkk, 2003 ; 7 ), sedangkan pembelajaran

    merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program

    tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu proses belajar

    bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa, sedangkan pembelajaran

    bersifat eksternal yang sengaja direncanakan yang bersifat rekayasa perilaku.

    Sedangkan pembelajaran berorientasi pada aktifitas siswa menghendaki

    keseimbangan antara aktifitas fisik, mental termasuk emosional dan aktifitas

  • 8/13/2019 PTK Volley

    10/31

    intelektual. 2) Wina Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi

    Standar Pendidikan : Kencana : Jakarta : hal 135

    Keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga

    pengajarnya. Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang

    berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan keterampilan, juga dia

    memandu segenap proses pembelajaran. Di tangannyalah sebuah peristiwa

    belajar dapat berlangsung. Padanya pula pembelajaran diarahkan ke mana

    akan dibawa.

    Dalam pelaksanaan pembelajaran, penggunaan metode yang efektif

    adalah penggunaan metode yang disesuaikan dengan karakteristik

    Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan oleh seorang guru, dengan tetap

    memperhatikan latar belakang siswa serta faktor-faktor lain yang dapat

    mendukung proses pembelajaran tersebut.

    B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL BERMAIN DALAM

    PERMAINAN BOLA VOLLY

    Permainan bola voli merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-

    anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Seperti yang

    dikemukakan oleh M. Yunus (1992:1) bahwa permainan bola voli dapat dilakukan

    oleh semua lapisan masyarakat, dari anak-anak sampai orang dewasa, laki-laki

    maupun perempuan, baik masyrakat kota sampai pada masyarakat desa.

    Saat ini permainan bola voli yang digunakan sudah mengacu pada peraturan

    internasional, bahwa permainan bola voli adalah olahraga beregu, dimainkan dua

    regu di setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Tujuan dari permainan ini

    adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah

    lawan dan mencegah agar bola yang sama (dilewatkan) tidak tersentuh lantai

    dalam lapangan sendiri. Di setiap regu bola dapat dimainkan tiga kali pantulan

  • 8/13/2019 PTK Volley

    11/31

    untuk dikembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan bendungan). Permainan

    bola di udara (rally) berlangsung secara teratur sampai bola tersebut tersentuh

    lantai atau bola keluar atau satu regu mengembalikan bola secara sempurna dan

    pukulan bola oleh server melewati di atas net ke daerah lawan Dalam permainan

    bola voli hanya regu yang menang satu rally permainan diperoleh satu angka,

    hingga salah satu regu menang dalam dengan terlebih dahulu dikumpulkan

    minimal dua puluh lima angka dan untuk set penentuan lima belas angka

    (PBVSI, 2001).

    Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka dalam kegiatan

    pelatihan perlu memperhatikan berbagai komponen yang menunjang. Menurut M.

    Yunus (1992:61), guna meningkatkan kemampuan bermain bola voli perlu

    ditingkatkan unsur-unsur yang meliputi: kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan

    mental, kerja sama dan pengalaman dalam bertanding

    1) Teknik Dasar Permainan Bola Voli

    Teknik dasar adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu

    secara efektif dan efesien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai

    hasil yang optimal (1992:68). Sedangkan yang dimaksud dengan teknik dasar

    permainan bola voli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan

    pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas

    yang pasti dalam cabang permainan bola voli (Suharno HP, 1979:14).

    Teknik dasar bola voli harus dipelajari terlebih dahulu guna pengembangan mutu

    prestasi pembinaan bola voli. Penguasaan teknik dasar bola voli merupakan salah

    satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam

    permainan disamping unsur-unsur kondisi fisik dan mental (1979:15). Teknik

    dasar tersebut harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu, sehingga dapat

    mengembangkan mutu permainan. Namun keterampilan teknik saja belum dapat

    mengembangkan permainan untuk penguasaan teknik yang benar perlu diterapkan

  • 8/13/2019 PTK Volley

    12/31

    suatu taknik. Taktik adalah suatu siasat yang diperlukan dalam bola voli untuk

    mencari kemenangan secara sportif. Jadi untuk dapat mengembangkan dan

    memenangkan suatu diperlukan teknik dan taktik yang benar. Teknik dasar

    permainan bola voli selalu berkembang sesuai dengan perkembangan pengetahuan

    dan teknologi dan ilmu-ilmu yang lain. Adapun teknik-teknik dalam permainan

    bola voli meliputi: (1) servis, (2) pas, (3) umpan, (4) smas, dan (5) bendungan (M.

    Yunus, 1992:68). Lebih lanjut berikut ini dijelaskan secara mendalan tentang

    teknik-teknik dasar permainan bola voli tersebut.

    2) Servis dalam Permainan Bola Voli

    . Teknik dasar servis dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu 1) menurut posisi

    bola terhadap badan dan 2) menurut putaran bola (1992:69-71) .

    Menurut posisi bola terhadap badan, teknik dasar servis dapat dibedakan menjadi :

    1) Servis tangan bawah (underhand service) terdiri dari : back spin, oud side spin,

    in side spin, cutting underhand service, dan floating underhand, 2) servis dari

    samping (side arm service) terdiri dari : cutting side arm service dan floating side

    arm service, 3) servis dari atas (Overhead service) terdiri dari : tennis service,

    floating service, slide floating overhand service (overhand change up service),

    jumping service, overhand round hause service (hook service atau cekis service),

    dan honggaria overhand service. Menurut putaran bola servis dapat dibedakan

    menjadi : top spin,back spin, in side spin, out side spin dan fload.

    Menurut Suharno HP. (1979:12), secara umum ada dua macam pukulan servis

    yang di kenal dan sering dimainkan yaitu servis tangan bawah dan servis tangan

    atas. Servis atas underhand service) adalah servis yang sering digunakan oleh

    pemain pemula, karena servis ini merupakan servis yang sangat sederhana dan

    mudah. Gerakan servis atas lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak

    terlalu besar (M. Yunus, 1992:69).

  • 8/13/2019 PTK Volley

    13/31

    1. Pendekatan Pembelajaran Servis Atas Bola Voli

    a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:725), pendekatan diartikan

    sebagai proses, metode atau cara untuk mencapai sesuatu. Dalam kaitannya

    dengan penelitian ini pendekatan diartikan dengan metode mengajar. Berkaitan

    dengan metode mengajar Aif Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992:292)

    menyatakan bahwa metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan oleh guru

    untuk menentukan urutan kegiatan di dalam melaksanakan kegiatan belajar

    mengajar sebagai salah satu usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Pendekatan mengajar adalah cara yang mempergunakan teknik yang beraneka

    ragam yang didasari oleh pengertian yang mendalam dari guru akan memperbesar

    minat belajar murid-murid sehingga mempertinggi hasil belajar. Berdasarkan

    pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan

    suatu cara yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat

    terlibat aktif dalam melaksanakan tugas ajar sehingga tujuan pembelajaran dapat

    tercapai. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh

    guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan

    instruksional tertentu.

    Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan

    pembelajaran apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan materi

    bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, atau dengan

    menggunakan materi yang terkait satu dengan yang lainnya dalam tingkat

    kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terintegrasi dalam

    suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Pendekatan pembelajaran merupakan

    penjelasan untuk mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajar yang

    disampaikan guru, dengan tetap memelihara suasana pembelajaran yang

    menyenangkan.

  • 8/13/2019 PTK Volley

    14/31

    b. Pengertian pendekatan konvensional (Dril l)

    Ditinjau dari Kamus Umum Bahasa Indonesia (2001:592) konvensional diartikan,

    kesepakatan umum seperti dat istiadat, kebiasaan, kelaziman dan tradisional.

    Dalam hal ini pembelajaran servis atas bola voli dilakukan dengan pendekatan

    konvensional yaitu, pendekatan pembelajaran dengan memilah-milah teknik

    gerakan servis bawah. Artinya pembelajaran servis atas yaitu dengan melakukan

    gerakan teknik-teknik servis atas secara berulang-ulang. Berkaitan pendekatan

    drill Amung Mamum & Toto Subroto (2001:7) menyatakan, pendekatan drill

    adalah cara belajar yang lebih menekankan komponen-komponen teknik.

    Berdasarkan pengertian pendekatan konvensional tersebut dapat disimpulkan

    bahwa, pendekatan konvensional merupakan metode pembelajaran yang

    menekankan pada penguasaan teknik suatu cabang olahraga yang dalam

    pelaksanaanya dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini pembelajaran

    servis atas dengan pendekatan konvensional dilakukan drilling atau latihan secara

    terus menerus. Sugiyanto (1993:371) menyatakan, dalam pendekatan drill siswa

    melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan

    melakukannya secara berulang-ulang. Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar

    terjadi otomatisasi gerakan. Oleh karena itu, dalam pendekatan drill perlu disusun

    tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan

    diperoleh hasil belajar yang optimal. Lebih lanjut (Sugiyanto, 1993:372).

    Keaktifan siswa melakukan tugas ajar sangat dituntut dalam pendekatan

    konvensional. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (1988:399) bahwa, keaktifan

    sendiri dari pihak siswa merupakan kunci utama penguasaan dan pemantapan

    gerak. Kelangsungan proses latihan pada tahap berikutnya ialah penguasaan

    teknik yang ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-activity dari pihak

    siswa itu sendiri. Sedangkan guru bertugas mengarahkan penguasaan gerak,

    melakukan koreksi dan evaluasi setiap terjadi kesalahan teknik adalah penting

  • 8/13/2019 PTK Volley

    15/31

  • 8/13/2019 PTK Volley

    16/31

    mengembangkan sikap seorang yang menang dan sikap seorang yang kalah secara

    fair kepada siswa, karena sikap seperti itu tidak terbentuk dengan sendirinya

    melalui permainan, maka usaha pengembangan sikap ini harus dilakukan secara

    terencana dan disengaja oleh guru.

    Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan bermain di

    dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan

    teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang baik dan

    memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap

    mental yaitu saling menghargai.

    C. Hasil belajar

    Jika belajar diartikan suatu proses tingkah laku, maka perubahan tingkah laku

    yang diharapkan disebut hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan

    oleh Alisuf Sabri ( 1995 : 55 ) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai

    akibat pengalaman atau latihan, perubahan tersebut dapat berupa perilaku yang

    baru atau memperbaiki prilaku yang ada.

    Secara umum, hasil belajar yang akan dicapai siswa dipengaruhi oleh 2 faktor

    utama yaitu faktor internal ( faktor siswa itu sendiri ) dan faktor eksternal (

    lingkungan ). Sementara Caroll ( dalam Nana Sudjana, 1989 : 30 ) membagi

    factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi lima yaitu :

    1. Bakat belajar

    2. Waktu yang tersedia untuk belajar

    3. Waktu yang diperlukan siswa untuk menalarkan / menyerap pelajaran

    4. Kemampuan siswa

    5. Kualitas pengajaran

    Poin 1, 2, 3, 4 berkenaan dengan faktor internal, sedangkan poin 5 merupakan

    faktor eksternal. Kualitas pengajaran merupakan salah satu lingkungan belajar

    yang cukup dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yang dimaksud

  • 8/13/2019 PTK Volley

    17/31

    dengan kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses

    belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.

  • 8/13/2019 PTK Volley

    18/31

    BAB III

    PELAKSANAAN PERBAIKAN

    A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

    Yang dijadikan subjek peneliti pada penelitian tindakan kelas adalah guru dan

    siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ...................... dengan jumlah siswa

    sebanyak 18 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, pada

    kegiatan pembelajaran gaya magnet dengan menggunakan alat peraga sederhana,

    dengan jadwal perbaikan pembelajaran yang dilaksanakana di SD Negeri

    ...................... Provinsi Banten, dari tanggal 03 September 2012 sampai dengan

    tanggal 08 September 2012 dengan jadwal sebagai berikut :

    Materi : Servis atas permainan bola volly

    Siklus Pertama : Tanggal 3 September 2012 Jam Pertama

    Siklus Kedua : Tanggal 6 September 2012 Jam Ketiga

    3. Prosedur Perbaikan Pembelajaran

    Desain perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Penjas di kelas V

    yaitu dengan menggunakan siklus belajar dan pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran yang akan dilaksanakan disetiap siklusnya mempunyai langkah-

    langkah sebagai berikut :

    1. Mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran yang akan disampaikan

    2. Menyampaikan materi pelajaran secara runtut dan jelas

    3. Membahas materi pelajaran dengan metode bervariasi dan pendekatan yang

    sesuai

    4. Menyimpulkian materi pelajaran

  • 8/13/2019 PTK Volley

    19/31

    5. Memberikan tugas dan pekerjaan rumah sebagai penguatan akan materi

    yang diajarkan

    Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang memperoleh

    nilai rendah dan tidak dapat mempraktikan sesuai dengan materi yang di ajarkan.

    Maka beberapa kegiatan khusus yang dapat perhatian dalam perbaikan mata

    pelajaran Penjas dengan menggunakan pendekatan pembelajaran drill dan

    bermain. Deskripsi persiklusnya sebagai berikut :

    1. Rencana Perbaikan

    1) Mata Pelajaran Penjas kelas V

    a. Siklus I

    Menyusun materi secara sistematis

    Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Menggunakan media pembelajaran

    Menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

    b. Siklus II

    Membuat RPP menggunakan metode bervariasi khususnya pendekaatan

    pembelajaran drill dan bermain

    Membuat suasana belajar menarik agar siswa antusias dalam belajar

    Bertanya jawab tentang servis atas permainan bola volly

    Melakukan permainan yang berhubungan dengan servis tas permainan bola

    volyy

    Memancing siswa agar bertanya jawab tentang materi pembelajaran

    Melakukan perminan bola voly

    Menyimpulkan materi pembelajaran

    Tes tertulis

    Rencana Perbaikan Pengajaran ( RPP ) terlampir.

  • 8/13/2019 PTK Volley

    20/31

    Jika hasil belajar siswa belum signifikan maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.

    4. Teknik Analisis Data

    Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini

    digunakan dua macam instrumen penelitian, yaitu :

    1. Test Hasil Belajar

    Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

    mengukur, keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

    dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto, 1993: 132).

    Instrumen ini digunakan untuk mengungkapkan pengetahuan akhir siswa setelah

    ada tindakan. Jenis test berupa test objektif dan essay.

    Butir soal test meliputi aspek kognitif dan aspek psikomotor, sedangkan untuk

    aspek afektif dapat dilihat pada bagian non tes dengan skala sikap, dapat dilihat

    pada lampiran.

    Instrumen test dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

    dalam pembelajaran Penjas dengan menggunakan pendekatan pembelajaran drill

    dan bermain.

    2. Non Test

    a. Wawancara

    Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap guru dan siswa.

    Wawancara dengan guru dimaksudkan untuk memperoleh data antara lain kesan

    pembelajaran dan pengembangan materi serta penggunaan metode pembelajaran.

    Wawancara dengan siswa dimaksudkan untuk memperoleh data antara lain kesan

    belajar dan kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran Penjas yang

    biasa dilakukan.

    b. Observasi.

    Instrumen non tes berupa lembar observasi, yaitu pengamatan tingkah laku

    pada situasi tertentu yang pengisiannya dapat dilakukan oleh peneliti atau teman

  • 8/13/2019 PTK Volley

    21/31

    sejawat atas dasar pengamatan terhadap perilaku peneliti dan siswa (Depdiknas,

    2002: 119). Lembar observasi digunakan selama PBM berlangsung.

    Observasi ini digunakan untuk mengungkapkan aktifitas siswa dan guru

    selama kegiatan pembelajaran berlangsung , observasi dilakukan secara

    kolaboratif antara peneliti dan guru kelas V di SD Negeri .......................

    Observasi dilakukan pada situasi normal.

    c. Studi Dokumentasi

    Dokumentasi, berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tulis

    (Arikunto, 1993:131).

    Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilaksanakan untuk melengkapi data-data

    yang diperoleh dari hasil tes, observasi dan wawancara. Dalam penelitian

    ini,peneliti meneliti catatan berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

    yang berisi tentang

    - Standar kompetensi.

    - Kompetensi Dasar.

    - Tujuan pembelajaran.

    - Pengembangan materi pembelajaran.

    - Pemilihan metode pembelajaran

    - Pemilihan media dan alat pembelajaran.

    - Pengembangan evaluasi atau penilaian.

  • 8/13/2019 PTK Volley

    22/31

  • 8/13/2019 PTK Volley

    23/31

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi persiklus

    1. Hasil Pengolahan Data

    Hasil observasi terhadap nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Penjas

    kelas V sebagai berikut :

    Tabel 1

    Rekapitulsi Nilai Ulangan Formatif Mata Pelajaran Penjas

    di Kelas V tentang Servis atas permainan bola volly dengan menggunakan

    Pendekatan pembelajaran drill dan bermian

    NO NAMA SISWA

    N I L A I

    Pra SiklusSesudah perbaikan

    Siklus I Siklus II

    1 Ahmad Sopian 7 7 9

    2 Asliah 3 4 7

    3 Cici Panciah 4 5 8

    4 Haerudin 4 6 8

    5 Hasanudin 7 7 9

    6 Juanah 4 5 7

    7 Lampung Maskanah 5 6 8

    8 Meysa Hidayatullah 7 7 10

    9 Nurhasanah 5 6 7

    10 Rahmat Hidayat 7 7 10

    11 Saepullah 5 6 7

    12 Siti Hawa 5 6 7

  • 8/13/2019 PTK Volley

    24/31

    13 Siti Rosita 8 8 10

    14 Sri Mulyati 5 5 7

    15 Sunariah 3 4 10

    16 Tari Sulastri 5 6 7

    17 Taufik Hidayat 8 8 9

    18 Tina setiana 4 5 8

    JUMLAH 96 108 148

    RATA-RATA 5.33 6 8.22

    Diagram 1

    Nilai Rata-rata Hasil Tes Siswa

    Pada Mata Pelajaran Penjas di Kelas V SDN .. dengan

    Pendekatan pembelajaran drilldan bermian

  • 8/13/2019 PTK Volley

    25/31

    Grafik 1

    Frekuensi Perolehan Nilai Mata Pelajaran Penjas Kelas V

    pada Pra Siklus

    Jumlah

    Siswa

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Grafik 2

    Frekuensi Perolehan Nilai Mata Pelajaran Penjas Kelas V

    pada Siklus I

  • 8/13/2019 PTK Volley

    26/31

    Jumlah

    Siswa

    10

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Grafik 3

    Frekuensi Perolehan Nilai Mata Pelajaran Penjas Kelas V

    pada Siklus II

    Jumlah

    Siswa

    10

    9

    8

    7

    6

  • 8/13/2019 PTK Volley

    27/31

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    B. Pembahasan

    Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, pembelajaran pada mata

    pelajaran Penjas di kelas V , sudah menunjukkan adanya peningkatan, hal ini

    bisa dibuktikan dengan hasil evaluasi pada awal (Pra Siklus) memperoleh nilai

    rata-rata sangat rendah. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran Siklus I dan

    Siklus II, dan mengalami peningkatan yang signifikan.

    Hasil evaluasi pada pelajaran Penjas tentang Servis atas permainan bola volly di

    Kelas V yang jumlah siswanya 18 orang diperoleh data sebagai berikut :

  • 8/13/2019 PTK Volley

    28/31

    1. Pra Siklus, siswa yang memperoleh nilai 7 ke atas ada 6 orang, dan rata-rata

    kelas 5,33 atau 53%

    2. Siklus I siswa yang memperoleh nilai 7 ke atas ada 7 orang, dengan rata-rata

    kelas 6.00 atau 60 %

    3. Siklus II siswa yang memperoleh nilai 7 ke atas ada 18 orang dengan rara-

    rata kelas 8,22 atau 82 %

    Dari data di atas terlihat adanya perubahan hasil belajar siswa yang signifikan

    pada setiap siklusnya itu dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode

    dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, penulis melakukan perbaikan

    pembelajaran pada mata pelajaran Penjas drill dan bermain dengan

    menggunakan pendekatan pembelajr di kelas V SDN Cinangka 3 , maka dapat

    ditarik beberapa kesimpulan yaitu perhatian siswa akan terfokus pada pelajaran

    jika guru menyajikannya menggunakan pendekatan yang sesuai dapat

  • 8/13/2019 PTK Volley

    29/31

    meningkatkan hasil belajardan aktifitas belajar siswa, hal ini dibuktikan dari nilai

    rata-rata tes formatif , pada mata pelajaran Penjas di kelas V diperoleh nilai pra

    siklus 5.33, siklus I 6.00 dan siklus II 8.22, terlihat ada peningkatan yang

    signifikan dari setiap siklusnya.

    Berdasarkan uraian di atas bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran drill dan

    bermain dalam pembelajaran Penjas di sekolah dasar dapat merangsang siswa

    untuk memahami dan menemukan pemecahan masalah yang ditemuinya selama

    proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru dalam memodifikasi

    keadaaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang dinyatakan

    dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat serta melatih

    keterampilan siswa dalam mengkomunkasikan hasil suatu kegiatan baik secara

    lisan, tertulis maupun praktek. Dengan kata lain, penggunaan pendekatan

    pembelajaran yang sesuai dengan karakter dalam pembelajaran lebih

    meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dan mengefektifkan pencapaian

    tujuan, baik tujuan secara umum maupun khusus.

    2. Saran

    Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka

    rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

    1. Dalam setiap pembelajaran Penjas disarankan bagi pelaksana pendidikan

    untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan strategi yang sesuai

    dengan karakter siswa dan lingkungannya, juga disarankan menggunakan

    pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa dan melibatkan

    siswa di dalamnya. Setiap pembelajaran diusahakan mengunakan media yang

  • 8/13/2019 PTK Volley

    30/31

    sesuai dan media penunjang lainnya untuk membuktikan konsep-konsep

    pembelajaran agar siswa memahami konsep-konsep tersebut secara optimal.

    2. Kepada pihak terkait, dalam hal ini pengawas TK/SD, kepala sekolah

    beserta guru, baik guru kelas maupun guru bidang studi Penjas perlu

    memperhatikan kondisi siswa dalam setiap pembelajaran, kondisi sekolah dan

    tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sehingga tujuan pembelajaran dapat

    memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

    3. Sebagai kelanjutan dan rekonstruksi dari penelitian ini, kepada peneliti lain

    agar lebih baik dari apa yang telah dilaksanakan penulis.

    DAFTAR PUSTAKA

    Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan.(2006)

    Kurikulum 1994,Suplemen GBPP Tahun 1994

    Abu, Ahmadi dan Prasetyo. (2005). (SBM) Strategi Belajar Mengajar.Bandung :

    Pustaka Setia

    Amung Mamun dan Toto Subroto, 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

    Permainan Bola Voli. Jakarta : Dirjen Olahraga.

  • 8/13/2019 PTK Volley

    31/31

    Barbara L.V dan Bonnie J.F. 1996. Bola Voli (Bimbingan, Petunjuk dan Teknik

    Bermain).Semarang : Dahara Price.

    Beutelstahl, Dieter, 2005. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung : Pioner Jaya.

    Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

    Chaplin C.P.(1995).Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta : Rajawali Press

    Danar W.R.(2003).Beberapa Pendekatan Pembelajaran Penjas .Makalah Forum

    Komunikasi Intehrasi Vertikal Pendidikan Sains.Cisarua Bogor

    Mikarsa, H. Tafik, A. dan Priyanti, P.J. (2002). Pendidikan Anak SD. Jakarta:

    Universitas Terbuka.

    Rukmana, A dan Suryana, A. (2006).Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS

    Sugiyanto. 1993.Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat.

    Suharno HP., 1979. Dasar-Dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta : IKIP

    Yogyakarta.

    Wardani I. G. A. K. Dr. Prof, Siti Julaeha, MA, Ngadi Marsinah,

    M.Pd.(2005).Penetapan Kemampuan Profesional ( Panduan ).Jakarta :

    Universitas Terbuka