ptl week 9 - pengelolaan kebisingan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
1/69
PENGELOLAAN
KEBISINGAN
TL 2104 Pengantar Teknik Lingkungan
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
2/69
Definisi
• Kebisingan: suara-suara yang tidak dikehendaki
• Suara: sensasi yang diterima telinga sebagaiakibat fluktuasi tekanan udara terhadap tekananudara yang stabil.
• Telinga akan merespons fluktuasi-fluktuasi keciltersebut dengan sensitivitas yang sangat besar.
• Bising juga diartikan vibrasi/energy yang
dikonduksikan dalam media udara, cairan,padatan, tidak tampak dan dapat memasukitelinga serta menimbulkan sensasi pada alatdengar
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
3/69
Definisi (2)
• Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dariusaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktutertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No.48 Tahun 1996), atau
• Semua suara yang tidak dikehendaki yangbersumber dari alat-alat proses produksi dan atau
alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapatmenimbulkan gangguan pendengaran(KepMenNaker No.51 Tahun 1999).
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
4/69
Jenis Bising
Tergantung pada durasi dan frekuensi
• Steady wide band noise, bising yang meliputi suatu jelajah frekuensi yang lebar (bising dalam ruang
mesin)• Steady narrow band noise, bising dari sebagian besar
energi bunyi yang terpusat pada beberapa frekuensisaja, contoh gergaji bundar.
• Impact noise, kejutan singkat berulang, contohriveting
• Intermitten noise, bising terputus, contoh lalu lintaspesawat
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
5/69
Karakteristik bising
1. Intensitas/tekanan (sound pressure/intensity)2. Frekuensi
3. Durasi eksposur terhadap bising
Ketiga karakteristik diperlukan karena:
Semakin keras suara, semakin tinggiintensitasnya
Frekuensi tinggi lebih berbahaya terhadap
kemampuan dengar. Telinga manusia lebihsensitif terhadap frekuensi tinggi
Semakin lama durasi eksposur semakin besarkerusakan pada mekanisme pendengaran
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
6/69
Contoh…
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
7/69
Tipe kebisingan lingkungan
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu
waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat
dengan jelas dibedakan untuk alasan-alasan akustik.
Seringkali sumber kebisingan dapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan
seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di
suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentu. Penting
untuk membedakan antara kebisingan residual dengan
kebisingan latar belakang
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
8/69
• Suara adalah fenomena
gelombang longitudinal yang
terdiri dari “successive
compressions” dan“rarefactions” dari medium
(gas, cair, padat) yang
dilaluinya.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
9/69
• Telinga manusia sensitif terhadap frekuensi
20Hz sampai 20,000 Hz.
–Infrasonic
<
20 Hz (gajah) – Ultrasonic > 20.000 Hz (anjing)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
10/69
Intensitas• Intensitas: jumlah
energi (amplitude)gelombang suara
yang dibawa
•Satuan intensitas:Watt/m2
• Telinga manusia
mampu mendeteksi
1×10-12 W/m2.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
11/69
Skala
intensitas
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
12/69
Intensitas Relatif
Perbandingan intensitas suara terhadapintensitas batas pendengaran manusia:
skala desibel
ß [decibels, db] = 10 log (I/lo)
I = current Intensitylo= 10
-12 watts/m2 (threshold of hearing)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
13/69
Bel dan Desibel
• Unit intensitas relatif adalahBel (dari Alexander GrahamBell), yang memiliki rasio
intensitas 10:1.• Unit Bel dianggap terlalu besar,
sehingga dibuat satuan 1/10Bel atau ‘desibel’ (dB)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
14/69
Menghitung desibel
Untuk membandingkan 2 intensitas suara, I 1 dan I 2,
digunakan rumus:
10 x log I 1/I 2 desibel (dB)
Untuk amplitude (tekanan udara) digunakan:
10 x log x 12/ x 2
2 desibel (dB), atau:
20 x log x 1/ x 2 desibel (dB)
Contoh: Berapa perbedaan intensitas antara 3,5 dan0,02 watts dalam satuan desibel.
Jawab: 10 log 3.5/0.02 = 10 log (175) = 10 (2.24) = 22.4 dB
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
15/69
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
16/69
• Hubungan antara kecepatan suara c (m/s),panjang gelombang (l) dan frekuensi (f)
dinyatakan sebagai berikut : C = f x I• Manusia dapat mendengar frekuensi 20 Hz –
20.000 Hz dan panjang gelombang 17 mm –
17 m.• Mutu suara dipengaruhi oleh kasarnya
permukaan-permukaan yang memantulkansuara, tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor
lainnya, akan berbeda sebagai perbandingandari panjang gelombang terhadap dimensiobjek.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
17/69
Intensitas
• Laju aliran energi tiap satuan luas yang dinyatakan dalamdesibell (dB) – Alexander Graham Bell-
• dB adalah merupakan satuan yang dihasilkan dari perhitunganyang membandingkan suatu tekanan suara yang terukurterhadap suatu tekanan acuan (sebesar 0,0002 dyne/cm2).
• B = log (int.terukur/int.acuan) untuk mendapatkan angka yanglebih akurat ditentukan dengan angka kelipatan 10 (desi)
• Intensity level dB=10 Log (IT/IA)
• Sound pressure level (tekanan bunyi) = 20 log (IT/IA), karenaintensitas sebanding dengan kuadrat tekanan bunyi.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
18/69
Tekanan = Sound Pressure
Manusia dapar mendengar suara pada tekananantara 0,0002 dynes/cm2 (ambang dengar/thresholdof hearing) sampai 2000 dynes/cm2 range besarsehingga satuan yang dipakai dB (decibel): logaritmik
Dinyatakan dalam decibel (dB) yang dilengkapi skalaA, B, dan C
sesuai dengan berbagai kegunaan
Skala A digunakan karena merupakan response yangpaling cocok dengan telinga manusia (peka terhadap
frekuensi tinggi)
Skala B dan C untuk evaluasi kebisingan mesin, dancocok untuk kebisingan frekuensi rendah
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
19/69
• Ruang kelas: ?dB
• Rumah
• Restauran
• Berbisik
• Berteriak
• Jet plane
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
20/69
Day and Night Noise Levels
Typical Noise Level LeqdBA
Day Night Acoustical Quality
35 35 natural sounds only
50 40 quiet rural environment
55 45 suburban neighbourhood
65 50 urban noise situation
75 75 very noisy, unfit for
permanent habitation
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
21/69
Noise Level and Effect
• 65dBA Black spots:Stress effects, sleepdisturbance, communicationperformance deficits
• >75dBA Unfit for Human habitation,hearing loss, cardiovascular effects
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
22/69
Noise Levels in Environment
• Normal Conversation 45-55dBA
• Car 50km/h 60-80dBA
• HGV 50km/h 80-95dBA
• Motorcycle 50km/h 75-100dBA
• Train 200km/h 95-100dBA pk
• Discotheque(Leq) 85-100dBA
• Jet (Take off,100m) 110-115dBA
• Military low level flights 105-120dBA
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
23/69
Speech Communication in Noise
• Socially people talk at 2-4m distance: Noise should
not exceed 55-60dBA
• Outdoor recreation people talk at 5-10m: Noise
levels should not exceed 45-55dBA• At work people can converse at 1m with difficulty
with noise at 78dBA.
• For prolonged conversations noise level must be
lower than 78dBA at work
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
24/69
•
SOUND INTENSITY
SOUND SOURCE LINEAR UNITS
Bel
LOGARITHMIC UNITS
Decibel
Lowest limit of hearing 1 0 0
Rustling leaf 10 1 10
Quiet farm setting 100 2 20
Whisper (5 feet) 1,000 3 30
Dripping faucet, quite office 10,000 4 40
Low conversation, residence 100,000 5 50
Ordinary conversation 1,000,000 6 60
Idling car 10,000,000 7 70
Silenced compressor, very noisy restaurant 100,000,000 8 80
Backhoe 1,000,000,000 9 90
Unsilenced compressor 10,000,000,000 10 100
Rock dril, woodworking 100,000,000,000 11 110
Pile driver* 1,000,000,000,000 12 120
Rivet gun* 10,000,000,000,000 13 130
Explosive-actuated tool*, jet plane 100,000,000,000,000 14 140
*Intermittent or "impulse" sound
Source: Construction Safety Association of Ontario, Hearing Protection for the Construction Industry, 1985, page 3
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
25/69
Perhitungan Decibel
• dB = 10 log10 (I1/I0) I = Intensitas
dB = 20 log10 (P1/P0) P= Tekanan = 0,0002 dynes/cm2
• L=10 log(P1/P2)2
• =10 log 10L/10 satu sumber
• =10 log (Σ10Li/10)
• =10 log (10L1/10+ 10L2/10+…) lebih dari satu sumber
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
26/69
Kombinasi beberapa sumber
Total intensitas yg dihasilkan dari beberapa sumber: IT=I1+ I2+ I3+…
Intensitas level (L1, L2,…)
31 2
1010 1010 10 10 10 ...
L L L
T L Log
1210
10
T T
I L Log
1
1 1210
10
I L Log
Contoh: total intensitas dari 3 sumber 88, 94 dan 97 dBA
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
27/69
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
28/69
Satuan (Konversi)
• 1bar=105Pa=105N/m2
• =105.105dyne/104cm2
• =10
6
dyne/cm
2
atau• 1microbar = 1 dyne/cm2
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
29/69
Sumber > 1….. (Contoh)
• L =10 log (Σ10Li/10)
(banyak sumber)
• L =10 log (10L1/10+10L2/10+…)
Untuk 2 sumber
Perbedaan
antara sumber
bunyi
ΣdBA yang turun
ditambah ke
bunyi terbesar
0 3,0
1 2,6
2 2,1
3 1,8
4 1,5
5 1,2
6 1,0
7 0,8
8 0,6
10 0,4
12 0,3
14 0,2
16 0,1
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
30/69
Kebisingan dari 2 sumber
14Perbedaan antara 2 tingkat bising, dB(A)
3
2,5
12108642
0,5
1,5
2
1
D e
c i b e l y a n g d i t a m b a h k a n p a d a
t i n g k a t k e b i s i n g a n l e b i h t i n g g i
Perbedaan
(dB)
Tambah pada yg lebih
tinggi
0 atau 1 3
2 atau 3 2
4 – 9 1
10+ 0
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
31/69
Frekuensi
• Adalah jumlah getaran dalam tekanan suara
per satuan waktu (Hertz atau cycle per detik),
frekuensi dipengaruhi ukuran, bentuk dan
pergerakan sumber, pendengaran normalorang dewasa dapat menangkap bunyi dengan
frekuensi 20-20.000 Hz.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
32/69
Frekuensi
Dibagi dalam 8 octaf (octave bands), 37.5, 75, 150, 300,600, 1200, 2400, 4800, 9600 Hz
Telinga manusia bereaksi beda terhadap berbagaifrekuensi
Kebisingan ‘rata-rata’ mencakup seluruh tarafkebisingan dari setiap frekuensi dihitung Leq
Leq = ekuivalen noise level/ekuivalen energi level
Leq = 10 log10 (Σ 10Lpi/10)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
33/69
Efek bising pada manusia
• Psikologis, terkejut, mengganggu danmemutuskan konsentrasi, tidur dan saatistirahat
• Fisiologis, seperti menaikkan tekanan darahdan detak jantung, mengurangi ketajamanpendengaran, sakit telinga, mual, kendaliotot terganggu, dll.
• Gangguan komunikasi yang mempengaruhikenyamanan kerja dan keselamatan.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
34/69
Tipe gangguan kebisingan
Tipe Uraian
Akibat lahiriah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara
akibat kebisingan, perubahan ambang
batas permanen akibat kebisingan
Akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stressmeningkat, tekanan darah meningkat,
sakit kepala, bunyi dering
Akibat
psikologis
Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan
Gangguan
gaya hidup
Gangguan tidur atau istirahat, hilang
konsentrasi waktu bekerja, membacadan sebagainya.
Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkan
TV, radio, percakapan, telpon dan
sebagainya.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
35/69
Mekanisme pendengaran
• Terdiri dari 3 bagian: telingaluar (daun telinga sampai
membran timpani)
meneruskan gelombang ke
telinga tengah
• Telinga tengah: membran
timpani (yang melekat pada 3
tulang kecil sampai
membrana ovale) getaran
diteruskan
•
Telinga dalam: tube berspiralseperti rumah siput berisi
cairan cairan bervibrasi
stimulasi rambut sel impuls
syaraf otak
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
36/69
Dampak kebisingan pada pendengaran
• Pemaparan pada suara tinggi dan
periode/durasi yang lama akan menyebabkan
sel syaraf pendengar dan rambut pada corti
over aktif sehingga menimbulkan kehilanganpendengaran permanen
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
37/69
Ketulian
= berkurangnya ketajaman pendengarandibanding/terhadap orang normal (15 dB)/ gol usia
• Ada 2 macam:
- permanen: karena penyakit, usia tua, obat, trauma, dankebisingan
- temporer: akibat ekposur bising, dapat pulih setelahistirahat beberapa saat tergantung keparahan
• Ketulian temporer akan menjadi permanen bila terusterekpos bising (dari rumah, tempat umum, rekreasi,musik, industri, dll.)
• Secara mekanisme: ketulian ada 2:- konduktif: peralatan konduksi suara rusak akibattrauma atau sakit
- sensorinueral: akibat persyarafan pendengaran rusak
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
38/69
Pengukuran efek bising
Untuk mengevaluasi akibat pemaparan
terhadap kehilangan pendengaran,
kenyamanan, interferensi komunikasi danmengumpulkan informasi untuk
pengontrolan.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
39/69
Audiometric test
•
http://www.srmi.com/Test%20Booths.htm
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
40/69
Audiometric test
http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.uwrf.edu/comm-dis/Clinic%20Tour_files/slide0012_image036.jpg&imgrefurl=http://www.uwrf.edu/comm-dis/Clinic%20Tour_files/slide0012.htm&h=276&w=259&sz=10&hl=en&start=14&tbnid=jeZNO1eo9fxhiM:&tbnh=114&tbnw=107&prev=/images?q=audiometric+test&svnum=10&hl=en&sa=N
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
41/69
Carpenter Hearing Losses by Age
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
42/69
FIGURE 1. Audiogram findings in the patient in case 1.
The area below the curves represents sound levels that the patient could still hear.
(X = left ear; O = right ear)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
43/69
Case Study 1 Conclusion
• "Temporary threshold shift" example
• Common in persons exposed to high noise
• Represents transient hair cell dysfunction
• Complete recovery can occur
• Repeated episodes of such shifts causes permanent
threshold shifts because hair cells in the cochlea are
progressively lost.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
44/69
Pengelolaan Kebisingan
• Kebisingan yang terjadi di lingkungan
Kebisingan tidak menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan
• Kebisingan yang terjadi di lingkungan kerja
Kebisingan tidak menimbulkan gangguan
kesehatan bagi pekerja
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
45/69
Baku mutu
• Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkatkebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungandari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkangangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996).• Kebisingan yang dapat diterima oleh tenaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatandalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak
melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85dB(A) (KepMenNaker No.51 Tahun 1999, KepMenKesNo.1405 Tahun 2002).
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
46/69
NAB lingkungan/kawasan
Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kegiatan
Tingkat Kebisingan
dB(A)
a. Peruntukan Kawasan1 Perumahan dan Pemukiman 55
2 Perdagangan dan Jasa 70
3 Perkantoran dan Perdagangan 65
4 Ruang Terbuka Hijau 50
5 Industri 70
6 Pemerintahan dan Fasilitas Umum 60
7 Rekreasi 70
8 Khusus:
- Bandar Udara
- Stasiun Kereta Api
- Pelabuhan Laut 70
- Cagar Budaya 60
b. Lingkungan Kegiatan
1 Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2 Sekolah atau sejenisnya 55
3 Tempat ibadah atau sejenisnya 55
Keterangan :*)
disesuaikan dengan ketentuan Menteri Perhubungan
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
47/69
NAB Kebisingan di lingkungan kerja
USA (TLV ACGHI)
t (eksposur) jam dB(A)
8 90
6 92
4 953 97
2 100
1,5 102
1 1050,5 110
140 dB
INDONESIA Permen 51/1999
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
48/69
Pengukuran kebisingan
• Mengukur overall level sound level
meter (satuan dBA)
• Mengukur kebisingan pada setiap level
frekuensi SLM dengan frequency
analyzer
• Penentuan eksposur kebisingan pada
pekerja noise dosimeter (satuan dBA)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
49/69
Alat ukur
• Sound level meter, mencatat keseluruhan suara
yang dihasilkan tanpa memperhatikan frekuensi
yang berhubungan dengan bising total (30-130 d)
– (20-20.000Hz)• Sound level meter dengan octave band analyzer,
mengukur level bising pada berbagai batas oktaf di
atas range pendengaran manusia dengan
mempergunakan filter menurut oktaf yangdiinginkan (narrow band analyzers untuk spektrum
sempit 2-200 Hz)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
50/69
NOISE KALIBRATOR
SOUND
LEVEL
METER
NOISE
MEASUREMENT
KIT
NOISE DOSIMETER
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
51/69
PENGUKURAN PADA
PEKERJADOSEBADGER
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
52/69
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
53/69
Pengukuran dengan titik sampling
• Pengukuran ini dilakukan bila kebisingan didugamelebihi ambang batas hanya pada satu ataubeberapa lokasi saja.
• Pengukuran ini juga dapat dilakukan untuk
mengevaluasi kebisingan yang disebabkan olehsuatu peralatan sederhana, misalnyaKompresor/generator.
• Jarak pengukuran dari sumber harus
dicantumkan, misal 3 meter dari ketinggian 1meter. Selain itu juga harus diperhatikan arahmikrofon alat pengukur yang digunakan.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
54/69
Pengukuran dengan peta kontur
• Pengukuran dengan membuat peta kontur sangatbermanfaat dalam mengukur kebisingan, karena petatersebut dapat menentukan gambar tentang kondisikebisingan dalam cakupan area.
•Pengukuran ini dilakukan dengan membuat gambarisoplet pada kertas berskala yang sesuai denganpengukuran yang dibuat.
• Biasanya dibuat kode pewarnaan untukmenggambarkan keadaan kebisingan, warna hijau
untuk kebisingan dengan intensitas dibawah 85 dBAwarna orange untuk tingkat kebisingan yang tinggidiatas 90 dBA, warna kuning untuk kebisingan denganintensitas antara 85 – 90 dBA.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
55/69
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
56/69
Pengukuran dengan Grid
• Untuk mengukur dengan Grid adalah denganmembuat contoh data kebisingan pada lokasiyang diinginkan.
•Titik –titik sampling harus dibuat dengan jarakinterval yang sama di seluruh lokasi. Jadi dalampengukuran lokasi dibagi menjadi beberpa kotakyang berukuran dan jarak yang sama, misalnya :
10 x 10 m.• Kotak tersebut ditandai dengan baris dan kolom
untuk memudahkan identitas.
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
57/69
Zona kebisingan
• Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yangdiperuntukkan bagi tempat penelitian, RS, tempatperawatan kesehatan/sosial & sejenisnya.
• Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang
diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikandan rekreasi.
• Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yangdiperuntukkan bagi perkantoran, perdagangan danpasar.
• Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yangdiperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA,terminal bis dan sejenisnya.
Sumber: http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/02/pengukuran-nilai-ambang-
dan-zona-kebisingan/
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
58/69
Zona Kebisingan menurut IATA (International Air
Transportation Association)
• Zona A: intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus
dihindari
• Zona B: intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu
memakai pelindung telinga (earmuff dan earplug)• Zona C: 115-135 dB → perlu memakai earmuff
• Zona D: 100-115 dB → perlu memakai earplug
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
59/69
Pengendalian kebisingan
Pengendalian dilakukan di 3 bagian: SUMBER, RUANG
ANTARA sumber dan penerima/pekerja, padaPENERIMA/PEKERJA
Urutan pengendalian paling efektif:
•
Kurangi/hilangkan sumber bising• Pengendalian pathway: jarak diperjauh dengan
perisai/isolator/automatisasi
• Perlindungan penerima dari bising (APD)
SUMBER PATHW AY/MEDIA PENERIMA/RECEIVER
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
60/69
•Cara teknis:
APDPerpanjang jarak
Reduksi waktuPerisaiInsulasi sumber
Isolasi pekerja Absorpsi/dampingSubstitusi
PENERIMAPATHWAYSUMBER
•Cara medis:Pemeriksaan ketajaman pendengaran secara periodik
Penempatan pekerja sesuai dengan kepekaan thd bising
Monitor ketulian temporer
•Cara manajemen:
Reduksi waktu eksposur
Diklat pemakaian dan pemeliharaan APD
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
61/69
BARRIER-BARIER ATAU PANEL
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
62/69
ISOLASI PEKERJA/MESIN DI TEMPAT BISING
BAHAN ABSORBER BAHAN BARRIER
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
63/69
Hearing protectors
• Selected for protection, user preference and work
activity
• Guard against over-protection — isolation can lead
to under-use and safety risks• Require information, instruction, training,
supervision and motivation
• Will only protect if worn all the time and properly
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
64/69
Rating hearing protectors
The sound level conversion (SLC80 ) rating of
a hearing protector, ear plugs or headset is
a simple number and class rating that isderived from a test procedure as outlined in
the Australian/New Zealand Standard
AS/NZS 1270:2002
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
65/69
Class and specification of hearing protectors
SLC80 ClassMay be used up to this
noise exposure level
10 to 13 1 90 dB(A)
14 to 17 2 95 dB(A)
18 to 21 3 100 dB(A)
22 to 25 4 105 dB(A)26 or
greater5 110 dB(A)
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
66/69
Ear plugs
Properly fitted Wrongly fitted
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
67/69
Ear muffs
Proper clamping force Worn-out head band
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
68/69
Reduction in protection provided by hearing
protectors with decreased wearing time
Example:
Effectiveness of
wearing an ear
muff with a rating
of 30 dB for an
exposure time of
one hour
Wear timeEffective
attenuation
60 minutes 30 dB
55 minutes 11 dB
50 minutes 8 dB
45 minutes 6 dB
-
8/18/2019 PTL Week 9 - Pengelolaan Kebisingan
69/69