publis kontrak dan tender
DESCRIPTION
Proposal tenderTRANSCRIPT
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
OPTIMALISASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK ADMINISTRASI PERTANAHAN
Harintaka1, Dewi Andriyani Waas2 1Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM.
JL. Grafika No. 2 Yogyakarta 55281, Telp. 0274-902121, Faks: 0274-520226 E-mail: [email protected], [email protected]
2Alumni Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM
ABSTRAK Konstrain utama dalam manajemen proyek adalah jadwal dan biaya yang telah ditetapkan. Dalam manajemen Proyek Administrasi Pertanahan (PAP) bagian Proyek Operasi Nasional Pertanahan (Prona) terlihat dalam dokumen Daftar Isian Proyek (DIP) hanya mencakup rancangan anggaran, sumberdaya, dan jadual kegiatan secara garis besar. Hal ini tidak memberikan gambaran menyeluruh mengenai pemanfaatan sumberdaya dan biaya dalam penyelenggaraan proyek termasuk prediksi durasi proyek, sehingga diperlukan perencanaan ulang penyelenggaraan proyek yang lebih rinci. Selain itu, selama penyelenggaraan proyek sangat diperlukan pengawasan, pengendalian sumber daya melalui pelaporan periodik untuk evaluasi pencapaian tujuan proyek. Pembuatan model perencanaan dan evaluasi PAP bagian Prona meliputi tahapan: pendefinisian proyek, identifikasi tugas-tugas proyek serta sumberdaya dan biaya yang diperlukan, penyusunan daftar tugas-tugas proyek, penyusunan daftar sumberdaya dan biaya, penugasan sumberdaya, optimasi perencanaan untuk mengatasi pembebanan lebih pada sumberdaya, evaluasi hasil perencanaan, dan pelaporan hasil perencanaan proyek. Simulasi optimalisasi perencanaan PAP dalam suatu perangkat lunak komputer menghasilkan suatu model perencanaan proyek yang lebih singkat 1 bulan dari rencana awal dan total biaya proyek yang dapat ditekan lebih rendah. Selain itu dihasilkan pula berbagai bentuk pelaporan tugas-tugas proyek, sumberdaya, dan biaya yang lengkap. Kata kunci: administrasi pertanahan, prona, perencanaan proyek, waktu, biaya,
sumber daya.
PENDAHULUAN Dalam suatu proyek, tahap perencanaan merupakan kunci keberhasilan
karena menentukan alokasi dana, waktu dan kualitas yang akan dicapai.
Meskipun sering terjadi perbedaan antara realisasi dengan rencana; namun
terkait dengan masalah pengendalian operasional kegiatan serta pemantauan
prestasi tahap demi tahap, maka dapat dipastikan bahwa suatu proyek akan
1 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
berhasil jika direncanakan dengan baik sejak awal (Prijono, 1995). Pada kegiatan
Proyek Administrasi Pertanahan (PAP) Badan Pertanahan Nasional (BPN) suatu
provinsi dari 5 tolok ukur dan bagian proyek untuk masing-masing Kantor
Kabupaten/Kota yang meliputi: tolok ukur administrasi proyek, pengumpulan data
kelas tanah, pembuatan sertifikat tanah, pemetaan, dan pengadaan alat
pengelola data.
Telah tersedia suatu perangkat lunak (software) yang dapat dimanfaatkan
untuk manajemen PAP bagian Proyek Operasi Nasional Pertanahan (Prona). Hal
ini didasari kenyataan bahwa dalam dokumen Daftar Isian Proyek (DIP) yang
telah disetujui hanya memuat rancangan anggaran, sumberdaya serta jadual
kegiatan secara garis besar dan tidak memberikan gambaran menyeluruh
mengenai pemanfaatan sumberdaya dan biaya dalam penyelenggaraan proyek
termasuk prediksi durasi proyek.
Dalam makalah ini dirancang model perencanaan, evaluasi, dan
perbandingan Prona yang mencakup segi waktu, biaya, dan sumber daya pada
suatu wilayah kabupaten suatu propinsi di Indonesia Bagian Timur menggunakan
suatu perangkat lunak perencanaan. PAP bagian Prona di lokasi dilakukan
secara sporadik yang terdiri dari kegiatan penerbitan sertifikat untuk 200 bidang
untuk 3 desa. Kegiatan yang dicakup meliputi persiapan, penyuluhan,
pengumpulan data yuridis, pengukuran bidang tanah, penerbitan SK. Hak,
penerbitan sertifikat, dan konsultasi teknis serta evaluasi. Adapun data yang
dipergunakan untuk analisis teknis, perhitungan sumberdaya dan biaya diambil
dari dokumen DIP. Total biaya proyek yang dianggarkan sebesar Rp.
21.750.000,- dan jangka waktu penyelesain proyek 10 bulan terhitung dari
tanggal 1 Maret 2002 sampai 31 Desember 2002.
METODOLOGI Peraturan Pemerintah (PP) no. 24 Tahun 1997 menyebutkan bahwa
pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan
2 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan
satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah
susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Berdasarkan PP tersebut,
pendaftaran tanah dapat dilaksanakan secara sistematik dan sporadik. Kegiatan
pendaftaran tanah tersebut merupakan bagian dari administrasi pertanahan dan
diperlukan manajemen pelaksanaan proyek secara efektif dan efisien.
Pada proyek administrasi pertanahan terlihat saling ketergantungan
antara tiap sub bagian proyek sehingga perlu diatur dalam suatu cara
pengendalian dan pengawasan dalam tahap perencanaan dan diperlukan
kejelasan urutan kegiatan. Hal ini akan dapat diatasi dengan menggunakan
metode jaringan kerja atau dikenal dengan network planning (Prijono, 1995).
Badri (2001) menyatakan data yang diperlukan untuk menyusun network adalah
urutan pekerjaan yang logis, taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan, biaya
untuk mempercepat setiap pekerjaan, dan sumber daya (meliputi tenaga,
peralatan, dan material yang diperlukan). Ali (1995) menyebutkan telah
dikembangkan perangkat lunak komputer untuk pengolahan data perencanaan
proyek yang besar berdasarkan network diagram yaitu versi PERT/CPM dan
versi PRESEDEN.
Network diagram versi PERT/CPM termasuk dalam klasifikasi jaringan
kerja activity on arrow (AoA) yakni kegiatan ditunjukkan oleh anak panah. PERT
(Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik untuk membagi suatu
proyek atau kegiatan induk menjadi kegiatan-kegiatan individual yang lebih kecil
dan menyusunnya dalam suatu jaringan kerja atau jalur kerja yang logis
sehingga jangka waktu dan biaya pengerjaan program dapat dikurangi serendah
mungkin. Dalam PERT, peristiwa (event) biasanya dilukiskan dalam bentuk
lingkaran, dan aktivitas/kegiatan dilukiskan dalam bentuk tanda panah yang
menghubungkan dua buah lingkaran (Gambar 1) sedangkan CPM adalah
singkatan dari Critical Path Method atau Metode Jalur Kritis.
Jalur kritis adalah jalur terlama antara titik dimulai sampai dengan titik
penyelesaian proyek. Teknik ini berguna untuk prosedur pengalokasian sumber
3 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
dan penentuan mengenai kapan atau saat sumber tersebut diperlukan.
Pengalokasian sumber tersebut dihubungkan dengan kegiatan yang
dilaksanakan dan jangka waktu yang diperlukan untuk kegiatan tersebut. Syarat
penggunaan teknik PERT dan CPM adalah:
1. program dibagi dalam kegiatan-kegiatan yang tepat sehingga dapat
ditentukan: kegiatan mana yang dikerjakan, kapan kegiatan tersebut
dimulai, berapa biaya atas kegiatan tersebut, dan tanda selesainya
kegiatan tersebut,
2. kegiatan dapat dimulai dan diselesaikan secara independen satu sama lain,
3. semua kegiatan dapat digolongkan menjadi dua yaitu kegiatan yang harus
dilakukan secara bersama-sama dan kegiatan yang harus dilakukan
berurutan. Dengan demikian program tersebut dapat disusun dalam bentuk
suatu jalur urutan.
4. dimulai atau selesainya suatu kegiatan disebut peristiwa (event) yang
biasanya digambarkan sebagai simpul (node).
e db
ED
Cc
B
Aa 5 4
2
3
1
Gambar 1. Jaringan PERT
Dalam hal ini : A, B, C, D, dan E : aktivitas/kegiatan dalam suatu proyek 1, 2, 3, 4, dan 5 : peristiwa (event) a, b, c, d, dan e : durasi kegiatan
Langkah-langkah menggunakan teknik PERT dan CPM adalah sebagai berikut:
1. Penentuan jenis dan lama kegiatan program. Suatu program dibagi
kedalam kegiatan-kegiatan tertentu, selanjutnya setiap kegiatan tersebut
ditentukan lama waktu pengerjaannya. Untuk mengatasi ketidakpastian
(uncertainty) digunakan pendekatan guna menentukan waktu yang
diharapkan (Wh) dengan persamaan 1 (Dipohusodo, 1996):
4 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
6+4+
=pmo
h
WWWW __________________________________________(1)
dalam hal ini: Wh : waktu yang diharapkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
tertentu Wo : waktu optimistik adalah taksiran waktu yang paling singkat yang
diperlukan untuk penyelesaian suatu kegiatan dengan tidak memperhitungkan halangan
Wm : waktu paling mungkin, adalah taksiran waktu yang paling mungkin untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam kondisi normal dengan memperhitungkan halangan
Wp : waktu pesimistik, adalah taksiran waktu paling lama untuk penyelesaian suatu proyek dengan memperhitungkan banyak hambatan yang tidak normal pada saat kegiatan dilaksanakan
2. Penentuan urutan kegiatan dan jaringan kerja. Kegiatan-kegiatan pada
suatu program dapat digolongkan menjadi dua yaitu: kegiatan-kegiatan
yang dapat dikerjakan bersama-sama (hubungan paralel) dan kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan berurutan (hubungan seri).
3. Penentuan biaya program yang dirinci untuk setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan dan biaya tersebut digolongkan ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel setiap kegiatan. Tujuan penentuan biaya program adalah
agar dapat diketahui besarnya rencana biaya untuk kegiatan tertentu, untuk
menentukan kapan atau saat biaya tersebut harus disediakan, dan sebagai
dasar pengendalian biaya program.
4. Pelaksanaan dan pengendalian program. Rencana program yang telah
disusun sekaligus digunakan sebagai alat pengendalian program yang
bersangkutan. Langkah di dalam pengendalian program adalah sebagai
berikut: mengumpulkan dan mencatat waktu dan biaya sesungguhnya
untuk melaksanakan program, menyusun rencana biaya program yang
disesuaikan dengan waktu sesungguhnya yang diperlukan untuk
melaksanakan program, membandingkan biaya sesungguhnya dengan
rencana biaya program yang telah disesuaikan dengan waktu
sesungguhnya
5 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
CPM merupakan variasi dari PERT. Perbedaan pokok antara CPM dan
PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya. Dalam sistem CPM
ditentukan dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap aktivitas yang
terdapat dalam jaringan. Kedua perkiraan ini adalah perkiraan normal (normal
estimate) dan perkiraan cepat (crash estimate). Perkiraan waktu yang normal
kira-kira sama dengan perkiraan waktu yang paling mungkin dalam PERT.
Network diagram versi PRESEDEN termasuk klasifikasi AON. Kegiatan
dinyatakan dengan node yang berbentuk persegi empat, serta pelaksanaan
suatu kegiatan pengikut (successor) tidak perlu menunggu kegiatan pendahuluan
(predecessor) selesai, sehingga penyajian diagram untuk kegiatan yang saling
tumpang tindih menjadi lebih sederhana. Langkah-langkah membuat network
diagram versi PRESEDEN adalah sebagai berikut (Soeharto,1995 ):
1. Membuat denah node sesuai dengan jumlah kegiatan. Node ini berbentuk
segi empat yang terdiri dari kompartemen-kompartemen kecil untuk
menuliskan atribut kegiatan (Gambar 2). Atribut kegiatan tersebut antara
lain : kurun waktu kegiatan (X), identitas kegiatan, tanggal mulai dan
tanggal akhir pelaksanaan kegiatan.
2. Menghubungkan node-node kegiatan dengan anak panah penghubung
sesuai dengan logika ketergantungan dan konstrain.
3. Menyelesaikan diagram dengan melengkapi atribut dan simbol yang
diperlukan.
4. Menghitung ES, EF, LS, dan LF untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur
kritis, float dan waktu penyelesaian proyek.
ES A EF LS X LF
ES C EF LS X LF
ES B EF LS X LF
Gambar 2. Network Diagram versi PRESEDEN (Soeharto, 1995)
dalam hal ini: A, B, C : jenis kegiatan ES : Early start, waktu mulai paling awal kegiatan EF : Early finish, waktu selesai paling awal kegiatan
6 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
LS : Latest start, waktu mulai paling akhir kegiatan LF : Latest finish, waktu selesai paling akhir kegiatan X : durasi kegiatan
Dalam Preseden Method, terdapat 4 tipe hubungan antar kegiatan yaitu
(Soeharto, 1995):
1. Mulai ke mulai (start to start). Tipe hubungan ini dituliskan sebagai SS(i-j) = a, artinya kegiatan j mulai setelah a hari kegiatan terdahulu i mulai.
Besarnya a tidak melebihi angka kurun waktu kegiatan terdahulu i, karena a
adalah sebagian kurun waktu kegiatan terdahulu atau ada kegiatan
tumpang tindih.
2. Mulai ke selesai (start to finish). Tipe hubungan ini dituliskan sebagai SF(i-j) = b, artinya suatu kegiatan j selesai setelah b hari kegiatan terdahulu
i mulai. Hal ini menyebabkan sebagian porsi kegiatan terdahulu i harus
selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh diselesaikan.
3. Selesai ke mulai (finish to start). Tipe hubungan ini dituliskan sebagai FS(i-j) = c, artinya kegiatan j mulai c hari setelah kegiatan terdahulu i
selesai.
4. Selesai ke selesai (finish to finish). Tipe hubungan ini dituliskan sebagai FF(i-j) = d, artinya suatu kegiatan j selesai d hari setelah kegiatan terdahulu
i selesai. Besarnya d tidah boleh melebihi angka kurun waktu kegiatan yang
bersangkutan j.
Untuk optimasi maka diperlukan analisis waktu, yang bertujuan menekan
ketidakpastian dalam waktu pelaksanaan selama penyelenggaraan proyek.
Dalam analisis waktu dihitung lama kegiatan perkiraan, saat paling awal, saat
paling lama, tenggang waktu kegiatan, umur proyek, identifikasi jalur kritis,
kegiatan kritis, serta usaha mempercepat umur proyek. Metode analisis waktu
untuk metode PERT, metode CPM, dan metode Preseden mempunyai
perbedaan dan secara detail dapat dilihat pada Soeharto (1995).
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian secara skematik dapat dilihat pada Gambar 3.
7 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
tugas
Persiapan dan pendefinisian proyek
Identifikasi tugas-tugas proyek serta sumber daya dan biaya yang diperlukan
Membuat daftar tugas proyek pada Gantt Chart
Penyusunan daftar sumber daya pada resource sheet
Memasukkan data-data tugas proyek pada Gantt Chart
Menentukan pembiayaan sumber daya dan pembiayaan tetap
Menentukan kalender kerja masing-masing tugas
Menetapkan kalender kerja sumber daya
Menetapkan tipe hubungan antar tugas, lag dan lead time pada
Resource Assignment
Evaluasi perencanaan
Tidak Ya Penyajian hasil perencanaan
proyek
Optimasi Perencanaan
Gambar 3. Diagram alir pelaksanaan
Dalam penelitian ini kalender yang digunakan adalah kalender standar
dengan penyesuaian. Untuk pembuatan model perencanaan pada PRONA
menggunakan 6 hari kerja tiap minggu yaitu Senin sampai dengan Sabtu dan
jumlah jam kerja 7 jam, kecuali hari Jumat jumlah jam kerja yaitu 5 jam dari jam
07.00 sampai 12.00. Selain itu dalam membuat jadual perencanaan ini, hari libur
nasional juga diperhitungkan. Tugas-tugas dalam proyek baik yang merupakan
tugas utama maupaun tugas rincian dimasukkan dalam Gantt Chart beserta
durasi masing-masing kegiatan dengan pertampalan antar tugas yang
berhubungan langsung bervariasi dari durasi predecessor pada tugas-tugas
dengan tipe hubungan Finish to Start. Tabel hasil penyusunan tugas pada Gantt
Chart dapat dilihat pada Tabel 1.
8 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
Tabel 1. Hasil penyusunan tugas pada Gantt Chart
ID Task Name Start (mm/dd/yy) Finish (mm/dd/yy)
Late start
Late Finish (mm/dd/yy)
Free Slack
Total Slack
1 MULAI 3/1/02 3/1/02 3/1/02 3/1/02 0d 0d 2 PERSIAPAN 3/1/02 3/8/02 3/1/02 3/8/02 0d 0d 3 Pengadaan ATK 3/1/02 3/5/02 3/1/02 3/5/02 0d 0d 4 Pengadaan Bahan Teknis 3/5/02 3/8/02 3/5/02 3/8/02 0d 0d 5 PENYULUHAN 3/5/02 3/30/02 3/5/02 3/30/02 0d 0d 6 PENGUMP.DT YURIDIS 3/21/02 4/18/02 3/21/02 5/4/02 0d 0d 7 Penentuan batas bidang tanah 3/21/02 3/30/02 3/21/02 3/30/02 0d 0d 8 Pendataan/invent.status tanah 4/1/02 4/18/02 4/17/02 5/4/02 0d 13d 9 DI 201 A 4/1/02 4/2/02 5/14/02 5/16/02 31d 31d 10 PENELITIAN BERKAS 4/18/02 5/6/02 5/4/02 5/22/02 0d 13d 11 DI 201 C 5/6/02 5/8/02 5/23/02 5/27/02 13d 13d 12 PENGUKURAN 3/30/02 4/29/02 3/30/02 4/29/02 0d 0d 13 Survei lapangan 3/30/02 3/30/02 3/30/02 3/30/02 0d 0d 14 Pengukuran poligon 4/1/02 4/2/02 4/1/02 4/2/02 0d 0d 15 Pengukuran situasi 4/3/02 4/9/02 4/3/02 4/9/02 0d 0d 16 Pengukuran bidang tanah 4/9/02 4/20/02 4/9/02 4/20/02 0d 0d 17 Hitung koordinat 4/20/02 4/24/02 4/20/02 4/24/02 0d 0d 18 Pengukuran revisi 4/24/02 4/25/02 4/24/02 4/25/02 0d 0d 19 Hitung luas 4/25/02 4/29/02 4/25/02 4/29/02 0d 0d 20 PEMBUATAN SU 4/29/02 5/27/02 4/29/02 5/27/02 0d 0d 21 Penggambaran SU 4/29/02 5/11/02 4/29/02 5/11/02 0d 0d 22 Konsep buku tanah & sertifikat 5/20/02 5/22/02 5/20/02 5/22/02 0d 0d
23 Koreksi SU,buku tanah,&sertifikat 5/23/02 5/27/02 5/23/02 5/27/02 0d 0d
24 PENGGAMBARAN PETA 5/11/02 5/16/02 5/11/02 5/16/02 0d 0d
25 Penggamb.peta dasar pendaftaran 5/11/02 5/14/02 5/11/02 5/14/02 0d 0d
26 Penggamb.peta pendaftaran 5/14/02 5/16/02 5/14/02 5/16/02 0d 0d 27 DI 201 B 5/16/02 5/18/02 5/16/02 5/18/02 0d 0d 28 PEMERIKSAAN PANITIA A 5/27/02 6/12/02 5/27/02 6/12/02 0d 0d 29 PENGUMUMAN 6/12/02 8/26/02 6/12/02 8/26/02 0d 0d 30 DI 202 8/27/02 8/28/02 11/25/02 11/27/02 73d 73d 31 PENERBITAN SK HAK 8/27/02 10/2/02 8/27/02 10/2/02 0d 0d 32 PENYELESAIAN SERTIFIKAT 9/19/02 10/21/02 9/19/02 11/27/02 0d 0d 33 Pengetikan dan jahit sertifikat 9/19/02 10/9/02 9/19/02 10/9/02 0d 0d 34 Legalisasi sertifikat 10/2/02 10/21/02 10/2/02 10/21/02 0d 0d 35 Pembuatan warkah bk tnh & SU 9/19/02 9/25/02 11/22/02 11/27/02 0d 51d 36 Pengesahan Warkah 9/23/02 9/25/02 11/25/02 11/27/02 51d 51d 37 PENYERAHAN SERTIFIKAT 10/22/02 11/27/02 10/22/02 11/27/02 0d 0d 38 SELESAI 11/27/02 11/27/02 11/27/02 11/27/02 0d 0d 39 LAPORAN 3/4/02 11/25/02 11/26/02 11/27/02 1.43d 1.43d 60 EVALUASI* 3/4/02 3/4/02 11/26/02 11/27/02 64.57d 64.57d 65 KONSULTASI* 3/18/02 3/18/02 11/26/02 11/27/02 61.27d 61.57d
Keterangan Tabel:
ID : Identified Number
9 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
FS : Free Slack TS : Total Slack * : Recurring Task, memiliki sub task Berdasarkan hasil simulasi yang ditunjukkan pada Tabel 1 terlihat bahwa:
1. Terdapat 65 item tugas yang terdiri dari 16 Summary Task (ditulis dengan
huruf kapital dan dicetak tebal), 2 milestone (tugas dengan durasi 0), dan
20 sub-task.
2. Terdapat 3 Recurring Task yaitu evaluasi, konsultasi, dan laporan.
3. Durasi tugas adalah tetap (Fixed Duration Tasks).
4. Tugas-tugas kritis adalah tugas nomor 3, 4, 5, 7, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 34, dan 37 ditandai dengan Total
Slack sama dengan nol.
Terlihat bahwa umur rencana proyek adalah 215 hari atau 9 bulan dimulai
tanggal 1 Maret 2002 sampai 27 November 2002 sehinga lebih singkat 1 bulan
dari rancangan sebelumnya.
Daftar sumberdaya dan biaya yang disusun pada Resource Sheet
mengacu pada data perhitungan uraian pengeluaran yang diperoleh dari
dokumen DIP tahun bersangkutan yang terdiri dari sumberdaya manusia,
peralatan, dan bahan habis pakai yang diperlukan. Hasil penyusunan daftar
sumberdaya dan biaya yang telah disusun dalam Resource Sheet dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil penyusunan sumberdaya pada Resource Sheet
ID Resource Name Group MU Base Calender 1 Bpk. A Bag.Adm.Proyek / Kasi PPT 1 Standard 2 Bpk. B Bag.Adm.Proyek 1 Standard 3 Bpk. C Bag.Adm.Proyek 1 Standard 4 Bpk. D Bag.Adm.Proyek 1 Standard 5 Bpk. E Petugas Pelaksana 1 Standard 6 Bpk. F Petugas Pelaksana 1 Standard 7 Bpk. G Juru Ukur 1 Standard 8 Bpk. H Juru Ukur 1 Standard 9 Bpk. I Juru Ukur 1 Standard 10 Bpk. J Juru Ukur 1 Standard 11 Bpk. K Petugas Pelaksana 1 Standard
10 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
Tabel 2 (Lanjutan) ID Resource Name Group MU Base Calender 12 Bpk. L Petugas Pelaksana 1 Standard 13 Bpk. M Petugas Pelaksana 1 Standard 14 Bpk. N Petugas Pelaksana 1 Standard 15 Bpk. O Petugas Pelaksana 1 Standard 16 Kasi HAT Panitia A 1 Standard 17 Kasi P&PT Panitia A 1 Standard 18 Kasi PGT Panitia A 1 Standard 19 Kepala Desa Panitia A 1 Standard 20 Skr sub seksi HAT Panitia A 1 Standard 21 Pembantu Ukur Buruh Lokal 8 Standard 22 Teodolit Peralatan 4 Standard 23 Rambu Ukur Peralatan 8 Standard 24 Pita Ukur Peralatan 4 Standard 25 Kompas Peralatan 2 Standard 26 Komputer Peralatan 4 Standard 27 Printer Peralatan 4 Standard 28 Plotter Peralatan 1 Standard 29 Kalkulator Peralatan 4 Standard
Setelah penugasan sumberdaya maka dapat dihitung biaya akibat
pemakaian sumberdaya. Pada penelitian ini biaya akibat pemakaian sumberdaya
berharga nol karena pada saat penyusunan sumberdaya dan biaya, biaya
pemakaian sumberdaya (Standard Rate) tidak didefinisikan. Selain dapat
diketahui biaya pemakaian sumberdaya, setelah penugasan sumberdaya dapat
juga diketahui sumberdaya yang mengalami pembebanan lebih. Pembebanan
lebih terjadi karena beberapa hal misalnya alokasi sumberdaya tersebut pada
suatu tugas melebihi jumlah satuan yang tersedia atau terlalu banyak tugas
yang harus dikerjakan pada waktu yang bersamaan (berkaitan dengan cara
penjadualan tugas). Selain informasi biaya yang diperhitungkan karena pemakaian sumberdaya, dapat juga diperoleh informasi biaya tiap kegiatan
seperti terlihat pada Tabel 3.
Optimasi perencanaan proyek dimaksudkan untuk menghindari
pembebanan lebih yang dapat mempengaruhi penyelesaian tugas-tugas proyek.
Pembebanan lebih yang terjadi pada sumberdaya akan berakibat penyelesaian
tugas tidak tepat waktu dan akan berpengaruh terhadap penyelesaian proyek
secara keseluruhan. Hal ini harus diketahui pada tahap perencanaan sehingga
11 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
bisa dilakukan tindakan pemecahannya. Sesuai hasil simulasi jadual proyek
pada Tabel 1, maka sumberdaya yang mengalami pembebanan lebih adalah
sumberdaya nomor 1, 3, 14, dan 15 dimana sumberdaya berbeban lebih
ditunjukkan dengan harga Peak lebih besar dari harga Max Unit (MU). Pada
simulasi ini semua sumberdaya diupayakan bebas dari pembebanan lebih.
Tabel 3. Total biaya tiap kegiatan.
No Task Name Fixed Cost FC.Acc Total Cost Baseline Variance Actual Remaining
1 MULAI Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 2 PERSIAPAN Rp - Prorated Rp1,500,000 Rp - Rp1,500,000 Rp - Rp 1,500,000 3 Pengadaan ATK Rp 750,000 Start Rp 750,000 Rp - Rp 750,000 Rp - Rp 750,000
4 Pengadaan Bahan Teknis Rp 750,000 Start Rp 750,000 Rp - Rp 750,000 Rp - Rp 750,000
5 PENYULUHAN Rp 600,000 Prorated Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 Rp - Rp 600,000
6 PENGUMPULAN DT YURIDIS Rp - Prorated Rp3,160,000 Rp - Rp3,160,000 Rp - Rp 3,160,000
7 Penentuan batas bidang tanah Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
8 Pendataan/invent.status tanah Rp 3,160,000 Prorated Rp3,160,000 Rp - Rp3,160,000 Rp - Rp 3,160,000
9 DI 201 A Rp 300,000 Prorated Rp 300,000 Rp - Rp 300,000 Rp - Rp 300,000
10 PENELITIAN BERKAS Rp 200,000 Prorated Rp 200,000 Rp - Rp 200,000 Rp - Rp 200,000
11 DI 201 C Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 12 PENGUKURAN Rp - Prorated Rp3,840,000 Rp - Rp3,840,000 Rp - Rp 3,840,000 13 Survei Lapangan Rp 120,000 Start Rp 120,000 Rp - Rp 120,000 Rp - Rp 120,000 14 Pengukuran polygon Rp 240,000 Start Rp 240,000 Rp - Rp 240,000 Rp - Rp 240,000 15 Pengukuran situasi Rp 1,200,000 Start Rp1,200,000 Rp - Rp1,200,000 Rp - Rp 1,200,000
16 Pengukuran bid. tanah Rp 2,160,000 Start Rp2,160,000 Rp - Rp2,160,000 Rp - Rp 2,160,000
17 Hitung koordinat Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 18 Pengukuran revisi Rp 120,000 Start Rp 120,000 Rp - Rp 120,000 Rp - Rp 120,000 19 Hitung luas Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 20 PEMBUATAN SU Rp - Prorated Rp1,000,000 Rp - Rp1,000,000 Rp - Rp 1,000,000 21 Penggambaran SU Rp 400,000 Prorated Rp 400,000 Rp - Rp 400,000 Rp - Rp 400,000 22 Konsep buku tanah
dan sertifikat Rp 300,000 Prorated Rp 300,000 Rp - Rp 300,000 Rp - Rp 300,000
23 Koreksi SU,buku tanah, dan sertifikat Rp 300,000 Prorated Rp 300,000 Rp - Rp 300,000 Rp - Rp 300,000
24 PENGGAMBARAN PETA Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
25 Penggbrn peta dsr pendaftaran Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
26 Penggambaran peta pendaftaran Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
27 DI 201 B Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
28 PEMERIKSAAN PANITIA A Rp 4,600,000 Prorated Rp4,600,000 Rp - Rp4,600,000 Rp - Rp 4,600,000
29 PENGUMUMAN Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 30 DI 202 Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
31 PENERBITAN SK HAK Rp 1,200,000 Prorated Rp1,200,000 Rp - Rp1,200,000 Rp - Rp 1,200,000
32 PENYELESAIAN SERTIFIKAT Rp - Prorated Rp2,000,000 Rp - Rp2,000,000 Rp - Rp 2,000,000
12 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
Tabel 3 (Lanjutan) No Task Name Fixed Cost FC.Acc Total Cost Baseline Variance Actual Remaining
33 Pengetikan dan jahit sertifikat Rp 300,000 Prorated Rp 300,000 Rp - Rp 300,000 Rp - Rp 300,000
34 Legalisasi sertifikat Rp 1,200,000 Prorated Rp1,200,000 Rp - Rp1,200,000 Rp - Rp 1,200,000
35 Pembuatan warkah bk tanah dan SU Rp 200,000 Prorated Rp 200,000 Rp - Rp 200,000 Rp - Rp 200,000
36 Pengesahan Warkah Rp 300,000 Prorated Rp 300,000 Rp - Rp 300,000 Rp - Rp 300,000
37 PENYERAHAN SERTIFIKAT Rp 250,000 Prorated Rp 250,000 Rp - Rp 250,000 Rp - Rp 250,000
38 SELESAI Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 39 LAPORAN Rp - Prorated Rp 350,000 Rp - Rp 350,000 Rp - Rp 350,000 40 LAPORAN 1 Rp 350,000 Prorated Rp 350,000 Rp - Rp 350,000 Rp - Rp 350,000 41 LAPORAN 2 - 20 Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 42 EVALUASI Rp - Prorated Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 43 EVALUASI 1 Rp 600,000 Prorated Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 44 EVALUASI 2 - 4 Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - 45 KONSULTASI Rp - Prorated Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 46 KONSULTASI 1 Rp 600,000 Prorated Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 Rp - Rp 600,000 47 KONSULTASI 2 - 4 Rp - Prorated Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Evaluasi perencanaan proyek dilakukan terhadap simulasi perencanaan
hasil optimasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, yang meliputi:
pemeriksaan hubungan antar tugas dan tugas-tugas kritis, pemeriksaan waktu
cadangan, pemeriksaan pembebanan lebih, dan pemantauan biaya.
KESIMPULAN Dari hasil simulasi perencanaan yang dilakukan khusus untuk kasus ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Simulasi perencanaan dengan menggunakan data perencanaan PAP
bagian Prona menghasilkan suatu model perencanaan proyek dengan
umur rencana proyek 215 hari (9 bulan) atau lebih singkat 1 bulan dari
rencana awal yaitu 10 bulan sehingga total biaya proyek juga dapat
ditekan lebih rendah.
2. Pemantauan terhadap sumberdaya, biaya, dan tugas-tugas proyek dapat
dilakukan dengan teliti dan lengkap dalam bentuk laporan-laporan.
DAFTAR PUSTAKA Ali, T. H., 1995, Prinsip-Prinsip Network Planning, PT. Gramedia, Jakarta. Badri, S, 2001, Dasar-Dasar Network Planning, Cetakan ke-4, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
13 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
-
Makalah FIT ISI 2006 Balikpapan: Optimalisasi Perencanaan dan Evaluasi Proyek Administrasi Pertanahan
BPN, 1997, Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Dipohusodo, I, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Jilid 1, Cetakan Pertama, Yayasan Kanisius Yogyakarta.
Prijono, 1995, Tata Laksana Proyek, Cetakan ke-2, Andi Offset, Yogyakarta. Reksohadiprodjo, S, 1984, Management Proyek, BPFE Yogyakarta, Fakultas
Ekonomi UGM, Yogyakarta. Soeharto, I, 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,
Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta.
14 1Harintaka dan 2Dewi A. Waas 1Staf dan 2Alumni Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM