pubmed

5
PUBMED , http://www.nejm.org/ http://www.ahajournals.org/ , http://www.bmj.com/ , jamanetwork.com, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ , http://indonesia.digitaljournals.org/ , http://journal.ui.ac.id/ , http://www.kalbe.co.id/medical/cdk , NEJM , Annals ( penyakit dalam), AHA untuk jurnal kedokteran mengenai jantung dan pembuluh darah Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu jurnal yang membahas apakah sesuatu itu berbahaya (HARM) bagi tubuh atau apakah sesuatu itu mengakibatkan sesuatu (bisa juga diartika fator resiko) dalam tubuh(ETIOLOGY) adalah VALID jika 1.sifat group sample dan percobaan sama (Jika pasien kelompok perlaluan adalah pasein hipertensi untuk semua katagori (grade 1 dan 2) maka pasien kontrolnya juga harus sama terdiri dari pasien-pasien hipertensi untuk semua katagori (garde 1 dan 2) . ada criteria inklusi eksklusi 2. group sample dan percobaan mendapat perlakuan yang sama 3. diamati cukup lama dan jumlah peserta penelitian lengkaap (jumlah drop out < 20 %) 4. paparan mendahului akibat 5. resiko meningkat dengan peningkatan jumlah atau dosis paparan Apa saja ciri-ciri penelitian ilmiah yang valid? Jawab: (Haryanto.2000) 1.Purposiveness : Tujuan yang jelas; 2.Exactitude : Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; 3.Testability : Dapat diuji atau dikaji; 4.Replicability : Dapat diulang oleh peneliti lain; 5.Precision and Confidence : Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; 6.Objectivity : Bersifat objektif; 7.Generalization : Berlaku umum; 8.Parismony : Hemat, tidak berlebihan; 9.Consistency : Data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama; 10.Coherency : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya Langkah-langkah EBM dibagi menjadi lima tahapan, yaitu : a. Identifikasi dan Formulasi Pertanyaan yang diajukan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu background question (pertanyaan yang mengacu pada latar belakang dan

Upload: tantii-susanti

Post on 30-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nvdnb

TRANSCRIPT

PUBMED, http://www.nejm.org/ http://www.ahajournals.org/, http://www.bmj.com/, jamanetwork.com, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/, http://indonesia.digitaljournals.org/ , http://journal.ui.ac.id/ , http://www.kalbe.co.id/medical/cdk , NEJM , Annals ( penyakit dalam), AHA untuk jurnal kedokteran mengenai jantung dan pembuluh darah Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu jurnal yang membahas apakah sesuatu itu berbahaya (HARM) bagi tubuh atau apakah sesuatu itu mengakibatkan sesuatu (bisa juga diartika fator resiko) dalam tubuh(ETIOLOGY) adalah VALID jika1.sifat group sample dan percobaan sama (Jika pasien kelompok perlaluan adalah pasein hipertensi untuk semua katagori (grade 1 dan2) maka pasien kontrolnya juga harus sama terdiri dari pasien-pasien hipertensi untuk semua katagori (garde 1 dan 2). ada criteria inklusi eksklusi2. group sample dan percobaan mendapat perlakuan yang sama3. diamati cukup lama dan jumlah peserta penelitian lengkaap (jumlah drop out < 20 %)4. paparan mendahului akibat5. resiko meningkat dengan peningkatan jumlah atau dosis paparan Apa saja ciri-ciri penelitian ilmiah yang valid? Jawab: (Haryanto.2000) 1.Purposiveness : Tujuan yang jelas; 2.Exactitude : Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; 3.Testability : Dapat diuji atau dikaji; 4.Replicability : Dapat diulang oleh peneliti lain; 5.Precision and Confidence : Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; 6.Objectivity : Bersifat objektif; 7.Generalization : Berlaku umum; 8.Parismony : Hemat, tidak berlebihan; 9.Consistency : Data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama; 10.Coherency : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya Langkah-langkah EBM dibagi menjadi lima tahapan, yaitu :a. Identifikasi dan FormulasiPertanyaan yang diajukan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu background question (pertanyaan yang mengacu pada latar belakang dan masa lalu pasien) dan foreground question (pertanyaan berdasarkan keadaan sekarang atau yang sedang dialami pasien). Namun, dalam tahap identifikasi ini pertanyaa lebih terfokus pada jenis foreground question dengan menggunakan teknik PICO (patient, intervention, comparison dan outcome). Maksud dari teknik PICO itu sendiri adalah : PatientUsia, keadaan, dan masalah yang sedang dialami oleh pasien InterventionEtiologi, pengobatan dan faktor prognosis pasien ComparisonPerbandingan dari intervensi yang telah atau akan dilakukan OutcomeBerdasarkan waktu terjangkitnya suatu penyakit dan tingkat keparahan yang dialami.b. Penelusuranselanjutnya dilakukan pencarian yang merujuk pada sumber-sumber yang dapat dipercaya. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pencarian sumber adalah waktu keluarannya. Studi-studi yang sudah tua dan bersifat kuno tidak lagi dapat digunakan, karena tidak sesuai dengan perkembangan yang ada. lebih disarankan untuk mencari informasi baru yang lebih tepat digunakan saat ini.c. Kajian kritisLangkah berikutnya yaitu melakukan kajian kritis terhadap bukti-bukti yang telah diperoleh melalui penelusuran ketat. Kajian kritis harus dilakukan secara obyektif tanpa ada faktor kepentingan didalamnya. Selain itu, harus dilakukan dengan sistematis yang didasarkan pada pedoman-pedoman yang jelas yang kemudian dinilai tingkat validitas, hasil dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pasien.d. Penerapan dan EvaluasiPada tahap ini, informasi yang paling tepat yang telah diambil kemudian di terapkan pada diri pasien. Lalu dimonitor dengan teliti bagaimana hasil yang diperoleh dari segi perkembangan secara medis maupun kedaan secara umum.e. KomunikasiLangkah terakhir yaitu komunikasikan kepada pasien dengan jelas. Agar tidak terjadi kesalahan untuk menentukan langkah pengobatan yang akan dilakukan selanjutnya apabila diperlukanlangkah-langkah evidence based medicine Jawab: Lima langkah Evidence-Based Medicine (Murti.2006) 1.Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien (PICO) 2.Cari bukti-bukti (misalnya, Cochrane Library, Medline/ PubMed Clinical Queries. 3.Lakukan penilaian kritis (VIA) 4.Terapkan bukti-bukti kepada pasien 5.Lakukan evaluasi kinerja penerapan EBM

Menurut penelitian Mujiyah dkk (2001) diperoleh bahwa kendala-kendala yang biasa dihadapai mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah kendala internal yang meliputi malas sebesar (40%), motivasi rendah sebesar (26,7%), takut bertemu dosen pembimbing sebesar (6,7%), sulit menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing skripsi sebesar (6,7%). Kendala eksternal yang berasal dari dosen pembimbing skripsi meliputi sulit ditemui sebesar (36,7%), minimnya waktu bimbingan sebesar (23,3%), kurang koordinasi dan kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 sebesar (23,3%), kurang jelas memberi bimbingan sebesar (26,7%), dan dosen terlalu sibuk sebesar (13,3%). Kendala bukubuku sumber meliputi kurangnya bukubuku referensi yang fokus terhadap permasalahan penelitian sebesar (53,3%), referensi yang ada merupakan buku edisi lama sebesar (6,7%). Kendala faslitas penunjang meliputi terbatasnya dana dengan materi skripsi, kendala penentuan judul atau permasalahan yang ada sebesar (13,3%), bingung dalam mengembangkan teori sebesar (3,3%). Kendala metodologi meliputi kurangnya pengetahuan penulis tentang metodologi sebesar (10%), kesulitan mencari dosen ahli dalam bidang penelitian berkaitan dengan metode penelitian dan analisis validitas instrumen tertentu sebesar (6,7%).Untuk meminimalisir dampak dari kemudahan menduplikasi tulisan, diantara solusinya adalah dengan membiasakan sedini mungkin budaya ilmiah. Baik itu dalam bentuk diskusi ilmiah, membiasakan membaca tulisan-tulisan ilmiah, baik berupa jurnal, laporan penelitian, hingga berbagai macam makalah, skripsi, yang telah sesuai dengan indikator-indikator keilmiahan. selain itu, pembiasaan menulis ilmiah dengan menggunakan standar penulisan ilmiah juga merupakan salah satu faktor yang bisa mempermudah proses penyusunan tugas akhir.Mengatasi dosen pembimbing yang sibuk : Jika dosen sulit ditemui, maka kita bisa memanfaatkan kesibukannya untuk betul-betul menyusun tugas akhir sesuai dengan standar keilmiahan. Baik itu dalam hal sistematika yang digunakan di perguruan tinggi tertentu, maupun standar baku yang digunakan di dikti. Jika tulisan yang kita susun telah sesuai dengan aturan, tentu akan meminimalisir kemungkinan-kemungkinan "bentrok" dengan dosen pembimbing.KRITERIA TULISAN ILMIAH, (dipandang dari sudut etika akademis) OBYEKTIF, (berdasarkan kondisi faktual) UP TO DATE, (yang ditulis merupakan perkembangan ilmu paling akhir) RASIONAL, (berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik timbal-balik) RESERVED, (tidak overcliming, jujur, lugas dan tidak bermotif pribadi) EFEKTIF dan EFISIEN (tulisan sebagai alat komunikasi yang berdaya tarik tinggi)

Etika dalam Penulisan Laporan Penelitian (Karya Tulis Ilmiah)1.Kejujuran : Dalam sebuah laporan penelitian, semua informasi atau data yang disajikan haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adalah sangat tidak etis dan berbahaya jika data dimanipulasi sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jangan sekali-kali mengubah data karena ingin menampilkan bahwa penelitian yang Anda lakukan berhasil.2.Objektivitas :Objektivitas sangat berkaitan dengan kejujuran. Jika Anda bersikap objektif, maka dalam laporan penelitian atau karya tulis ilmiah yang Anda buat, penafsiran atau interpretasi data yang dilakukan disandarkan pada objektivitas. Bukan subjektivitas. Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.3.Pengutipan : Bila Anda mengutip pendapat orang lain, baik dalam mengambil kutipan langsung atau hanya mengambil intisari pendapat, maka sumber kutipan harus dicantumkan sebagai bentuk penghargaan kepada pemilik ide tersebut.Jurnal diklasifikasikandalam5kategori,yaituHeatth,Music,Potitics,sport, dan technologySecara umum ada dua Metode pencantuman kutipan (sitasi) yang banyak digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu Metode Harvard (sistem alfabet atau sistem nama-tahun ) dan Metode Vancouver (sistem nomor).4. Sitasi dengan Pengacuan Ganda : (Kaplan & Suwanto, 1990; Suhartono et al., 1994; Tjahyadi et al., 1994; Rosana et al., 1995; Suwanto et al., 2000a; Suwanto et al., 2000b). Di sini digunakan titik koma dan spasi untuk memisahkan pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh pengarang yang berbeda.7. Sitasi yang berasal dari Pustaka Sekunder : Untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu sumber (pustaka sekunder), nama pengarang dan tahun penerbitan aslinya ditulis dan dipisahkan dengan spasi dengan kata diacu dalam yang dicetak miring, diikuti nama pengarang dan tahun penerbitan pustaka sekunder. Contoh Powell (1958) diacu dalam Forbes (1972) atau (Powel, 1958 diacu dalam Forbes, 1972). Selanjutnya dalam Daftar Pustaka kedua artikel ini harus dicantumkan. Dalam menulis karya tulis ilmiah, pengacuan terhadap pustaka yang tidak pernah dibaca sendiri sangat tidak dianjurkan atau menurut A (2000) seperti dikutip oleh B (2006).Evidence Based Dentistry adalah pendekatan dalam praktek klinik dokter gigi untuk kepentingan dan kekuatan suatu bukti, serta pemanfaatan bukti mutakhir penelitian yang sahih dalam pengobatan pasien.Hambatan EBM : dana, kesulitan akses, dokter merasa kemampuannya sudah cukup.