punk dan komunitas subkultur

20
Punk dan Komunitas Subkultur Finsensius Yuli Purnama (071146008)

Upload: fins-purnama

Post on 15-May-2015

1.949 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

punk, dan subkultur

TRANSCRIPT

Page 1: Punk dan komunitas subkultur

Punk dan Komunitas Subkultur

Finsensius Yuli Purnama (071146008)

Page 2: Punk dan komunitas subkultur

Definisi Subkultur

• Hartley (2010: 293) mendefinisikan subkultur sebagai “sekelompok individu yang berbagi kepentingan, ideologi, dan praktik tertentu”.

• Awalan sub dalam kata subkultur mengindikasikan identitas yang berlawanan (oposisi) dengan budaya dominan atau ‘orang tua’.

• Barker (2004: 193) mengartikannya sub sebagai distinctiveness dan diference.

Page 3: Punk dan komunitas subkultur

Definisi Subkultur

• Fiske (1994: 378) menggunakan kata yang lebih tegas lagi, yaitu deviance. Istilah subkultur ini diciptakan untuk menggantikan istilah youth culture yang terlalu luas dan sangat umum.

• Fiske menggunakan faktor usia dan kelas sosial untuk menentukan subkultur yang berbeda dengan yang lain.

Page 4: Punk dan komunitas subkultur

Asumsi Dasar• First, that western societies are characterized

principally by their division into social classes, based on inequalities of power and wealth, and their consequent relations of dominance and subordination.

• Second, that these unequal and conflicting divisions and relations are realized and articulated in the form of class cultures, themselves sets of complex cultural responses to particular social class positions.

Page 5: Punk dan komunitas subkultur

Asumsi Dasar

• Third, within these class cultures (often referred to in this context as ‘parent cultures’) youth negotiate and advance ‘their own’ distinctive and especially symbolic subcultural responses to the problems posed not only by age or generational status, subordination and control, but also by class position and inequality, particularly as they are experienced and combined in the spheres of education, work and leisure. (Fiske 2010: 307)

Page 6: Punk dan komunitas subkultur

Beberapa Konsep Kunci

Style dan Leisure Time• Hebdige (1979): identitas subkultur dibentuk dari

penggabungan gaya tertentu dan piihan waktu senggang/ leisure time.

• Bagi Hebdige (dalam Fiske, 2010: 153), gaya bukanlah ekspresi lokasi kelas, ia adalah sistem yang menandai, yang mengkomunikasikan identitas kultual dan perbedaan kultural.

Page 7: Punk dan komunitas subkultur

Beberapa Konsep Kunci

Hegemoni-Counter Hegemoni• Gagasan utama Hebdige atas kajian subkultur

adalah resistensi sekelompok sub kebudayaan tertentu atas hegemoni kebudayaan dominan.

• Resistensi pada awal kemunculan subkultur punk di Inggris mulai kehilangan maknanya ketika telah mulai kehilangan perbedaan gayanya dan masuk ke dalam budaya komersial.

Page 8: Punk dan komunitas subkultur

Beberapa Konsep Kunci

• Hal itu ditopang oleh sorotan media.• “Meskipun cerita yang menunjukkan

ketidaksetujuannya yang kemudian termuat dalam pers akan menciptakan dan melegitimasi subkultur, menyetujui laporan merupakan ‘kehancuran subkultur”. (Hartley)

• Ketika fashion punk telah menempel di kartu pos London, atau iklan jeans, maka, identitas resistensi atau ounter hegemoni tersebut telah hancur dan tidak bermakna lagi.

Page 9: Punk dan komunitas subkultur

Beberapa Konsep Kunci

Dari Subkultur ke Budaya Selera• Thornton (1995) menggunakan istilah budaya

selera (style culture) untuk menyebut sekelompok individu yang pergi mendengarkan dance music atau pun rave party.

• Yaitu: kelompok subkultur dibentuk tidak terlalu jauh dari resistensi, tapi diluar selera dan kepentingan bersama. (Thornton, 1995)

Page 10: Punk dan komunitas subkultur

Beberapa Konsep Kunci

Hebdige (1979) menyebut dua cara untuk melawan counter hegemoni kelompok subkultur:

• (1) the conversion of subcultural signs (dress, music, etc.) into mass-produced objects (i.e. the commodity form);

• (2) the ‘labelling’ and re-definition of deviant behaviour by dominant groups – the police, the media, the judiciary (i.e. the ideological form).

• Hebdige 1979: 94

Page 11: Punk dan komunitas subkultur

Komunitas Subkultur: Punk

Page 12: Punk dan komunitas subkultur

Kelahiran Subkultur Punk• Punk merupakan sub-kultur yang

lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead.

• Sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama.

• Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Page 13: Punk dan komunitas subkultur

Awal Kemunculan• Masalah ekonomi dan

keuangan di Amerika dipicu kemerosotan moral para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi.

• Punk berusaha menyindir para penguasa dengan lagu-lagu, musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Page 14: Punk dan komunitas subkultur

Punk di Indonesia

• Komunitas Punk tersebar di berbagai kota: DIY, Malang, Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

• Di Yogyakarta, komunitas punk biasa berkumpul di jl. Munggur

Page 15: Punk dan komunitas subkultur

Subkultur dan Budaya Konsumsi

“After all, such a subculture is concerned first and foremost with consumption.”

(Hebdiger, 1979: 94)

Page 16: Punk dan komunitas subkultur

Subkultur dan Budaya Konsumsi

• Konsumsi merupakan salah satu tema sentral dari komunitas subkultural.

• Subkultur-subkultur kaum muda berkomunikasi melalui tindakan konsumsi.

• Kesamaan tentang cara individu mengkonsumsi barang menyatukan individu-individu tersebut dalam sebuah komunitas.

Page 17: Punk dan komunitas subkultur

Subkultur dan Budaya Konsumsi

• Storey (2010: 152) menyebut konsumsi subkultural adalah konsumsi pada tahap yang paling diskriminatif.

• Kita bisa melihat bagaimana kelompok subkultur menggunakan jenis pakaian tertentu tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh produsen.

• Melalui proses “perakitan”, komoditas diartikulasikan kembali untuk menghasilkan makna-makna oposisional.

Page 18: Punk dan komunitas subkultur

Subkultur Mod

“the mods were negotiating changes and contradictions which were simultaneously affecting the parent culture but they were doing so in the terms of their own relatively autonomous problematic – by inventing an ‘elsewhere’ (the week-end, the West End) which was defined against the familiar locales of the home, the pub, the working-man’s club, the neighbourhood”

(Hebdige, 1979: 79)

Page 19: Punk dan komunitas subkultur

• Gaya berpakaian komunitas mod ingin mengkomunikasikan parodi atas gaya hidup hedonis dan mewah.

• Memparodikan gaya berpakaian yang rapi dan sisiran rambut yang tertata.

Page 20: Punk dan komunitas subkultur

Daftar Pustaka

• Barker, Chris. 2004. The SAGE Dictionary of Cultural Studies. London: Sage Publications

• Fiske, John (ed.). 1994. Key concepts in Communication And cultural Studies (2nd ed.). London: Routledge

• Hartley, John. 2010. Communication, Cultural, & Media Studies (terj.). Yogyayakarta: Jala Sutra

• Hebdige, Dick. 1976. Subculture The Meaning of Style. London: Routledge