qqqqqq

3
untuk mengetahui pendekatan tersebut..ada beberapa perbedaan yang mendasar.. lebih jelasnya bisa anda lihat tabel di bawah ini... Pendekatan humanistik Dikembangkan oleh Maslow, dan tokoh lain seperti Carl Ransom Rogers dan Arthur Combs Pembentukan self sesuai dengan pengalaman (congruence dan uncongruence) dan bagaiman self terbentuk (asimilasi dan introyeksi) Pendekatan humanistik berasumsi bahwa manusia memiliki kecenderungan alamiah ke arah perkembangan emosional yang sehat, memfokuskan pada potensi individu secara aktif memilih dan membuat keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya Pendekatan humanistik memandang bahwa hubungan konselor dan klien merupakan aspek sentral. Praktisi humanistic memiliki tujuan mencapai individu yang kongruens tapi juga fully fungsional person. Meliputi : a. Terbukanya terhadap pengalaman b. Kepercayaan terhadap organismenya sendiri c. Kehidupan yang eksistensial ,(sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan) d. Perasaan bebas dan kreatif Pendekatan humanistik menggunakan terapi yang menengarai dan mengurangi ketidakkongruenan antara pengalaman dan konsep diri. Pendekatan humanistik melihat manusia sebagai seseorang yang berusaha mengaktualisasikan dirinya dan memiliki kecenderungan untuk mencapai arah perkembangan emosi yang sehat. Dalam pendekatan humanistik konselor berperan dalam membantu klien memperoleh pendalaman-pendalaman eksperiensial dan penerimaan diri. Konselor membantu individu untuk secara aktif meningkatkan pemahaman diri melalui mengalami perasaan-perasaan mereka. Pendekatan psikodinamika Dikembangkan oleh Freud. Dan tokoh lain seperti Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson. Dinamika yang tidak efektif antara id, ego, superego dan pengalaman masa kecil yang mempengarhi pola hidupnya hingga dewasa Pendekatan psikodinamik memiliki asumsi kunci: (a) masalah emosional berakar pada pengalaman masa kanak-kanak, (b) biasanya orang tidak sadar akan sifat alamiah dari pengalaman-

Upload: dedy-krisnabayu

Post on 26-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

untuk mengetahui pendekatan tersebut..ada beberapa perbedaan yang mendasar..lebih jelasnya bisa anda lihat tabel di bawah ini...

Pendekatan humanistik

Dikembangkan oleh Maslow, dan tokoh lain seperti Carl Ransom Rogers dan Arthur Combs

Pembentukan self sesuai dengan pengalaman (congruence dan uncongruence) dan bagaiman self terbentuk (asimilasi dan introyeksi)

Pendekatanhumanistik berasumsi bahwa manusia memiliki kecenderungan alamiah ke arah perkembangan emosional yang sehat, memfokuskan pada potensi individu secara aktif memilih dan membuat keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya

Pendekatanhumanistik

memandang bahwa hubungan konselor dan klien merupakan aspek sentral.

Praktisihumanisticmemiliki tujuan mencapai individu yang kongruens tapi juga fully fungsional person.

Meliputi :

a. Terbukanya terhadap pengalaman

b. Kepercayaan terhadap organismenya sendiri

c. Kehidupan yang eksistensial ,(sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan)

d. Perasaan bebas dan kreatif

Pendekatanhumanistikmenggunakan terapi yang menengarai dan mengurangi ketidakkongruenan antara pengalaman dan konsep diri.

Pendekatanhumanistikmelihat manusia sebagai seseorang yang berusaha mengaktualisasikan dirinya dan memiliki kecenderungan untuk mencapai arah perkembangan emosi yang sehat.

Dalam pendekatanhumanistik

konselor berperan dalam membantu klien memperoleh pendalaman-pendalaman eksperiensial dan penerimaan diri.

Konselor membantu individu untuk secara aktif meningkatkan pemahaman diri melalui mengalami perasaan-perasaan mereka.

Pendekatan psikodinamika

Dikembangkan oleh Freud. Dan tokoh lain seperti Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson.

Dinamika yang tidak efektif antaraid, ego, superego dan pengalaman masa kecil yang mempengarhi pola hidupnya hingga dewasa

Pendekatanpsikodinamikmemiliki asumsi kunci:

(a) masalah emosional berakar pada pengalaman masa kanak-kanak,

(b) biasanya orang tidak sadar akan sifat alamiah dari pengalaman-pengalaman,

(c) materi bawah sadar secara tidak langsung muncul dalam konseling melalui reaksitranferenceterhadap konselor dan dalam mimpi serta fantasi

Dalam pendekatanpsikodinamik, insightmerupakan aspek sentral atau paling tidak sangat diharapkan untuk keberhasilan terapi, bukan hanya katarsis, atau pengekspresian perasaan.

Konselorpsikodinamikdapat membantu klien mencapai kesadaran dan pemahaman terhadap alasan di balik masalahnya, dan kemudian menerjemahkannya ke dalam kemampuan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah di masa yang akan datang;

Pendekatanpsikodinamikmenggunakan asosiasi bebas sebagai metode utama untuk mengungkap konflik dan masalah internal, terutama melalui eksplorasi keinginan, mimpi, dan fantasi.

Pendekatanpsikodinamikdan relasi objek menampilkan citraperson yang diinvasi oleh orang lain dan dibebani bukan oleh kondisi yang layak (condition of worth), tetapi oleh internalisasi representasi orang tua yang melecehkan (anak-anaknya).

Dalam pendekatanpsikodinamikkonselor berperan menginterpretasikan kandungan mental bawah sadar untuk memungkinkan klien mendapatkan pemahaman mendalam.

Pendekatan kognitif behavior

Dikembangkan oleh Ellis , Bandura, Kamfer dan Philips, Cautela, dan Baron

Perilaku bermasalah adalah perilaku yang didasarkan pada cara berfikir yang irrasional

Pendekatanbehaviorismemiliki asumsi utama proses pembelajaran melalui pengkondisian klasik dan operan, observasi langsung terhadap perilaku dan sikap ilmiah dalam memonitor perubahan perilaku. Prinsip behavioral ini diaplikasikan dalam konseling melalui teknik seperti desensitisasi sistematis dan kontrol diri behavioral.

Terapiskognitif behavioralmemberikan sebagian besar perhatiannya untuk kontrol dan manajemen tingkah laku.

Pendekatanbehaviorismengutamakan bagaimana memotivasi pembicaraan tentang solusi pada klien

Perspektifbehavioristikmemberikan perhatian khusus pada bahasa yang digunakan oleh orang-orang untuk menciptakan realitas di mana mereka hidup, dan terapis mencoba membantu klien untuk lebih sadar akan kondisi tersebut dan kemudian mengubahnya. Pendekatan ini mempertahankan pendekatan kognitif-behavioral untuk menghasilkan solusi, bukan hanya sekedar membedah masalah.

Pendekatanbehaviorismemiliki metode, tujuan, dan konsep penanganan yang didefinisikan secara operasional, biasanya dapat diukur dan dapat direplikasi.

Pendekatanbehavioralmenyajikan potret seseorang yang berjuang untuk mengatur hidupnya dan menjadi pemecah masalah yang rasional dan sukses.

Dalam pendekatanbehavioristikkonselor merekomendasikan pendekatan yang memiliki tujuan dan terstrutur, dan yang menggunakan teknik-teknik tertentu seperti penugasan pekerjaan rumah, latihan relaksasi, monitor diri, dan pencegahan kambuhan