radio penerima 1 . kls.xi
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN : 2013/2014
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Boja
Mata Pelajaran : Memperbaiki radio penerima
Kelas/Semester : XI / gasal
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Standar Kompetensi : Memperbaiki radio penerima
Kompetensi Dasar : Menjelaskan jenis-jenis radio penerima
Menjelaskan prinsip kerja radio AM
Menjelaskan prinsip kerja radio FM
Indikator : Mendifinisikan pengertian radio penerima dan
pemancar
Mendefinisikan radio penerima straight dan
superheterodyne
Mendefinisikan bagian-bagian radio penerima
straight dan superheterodyne
Mendefinisikan mengenai radio penerima AM dan
FM
Mendefinisikan tentang bagian-bagian radio AM
Mendefinisikan prinsip kerja radio AM
Mendefinisikan tentang bagian-bagian radio FM
Mendefinisikan prinsip kerja radio penerima AM
dan FM
Alokasi Waktu : 36 x 45 menit ( 4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar , diharapkan :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian radio penerima dan pemancar
2. Peserta didik dapat menjelaskan radio straight dan superheterodine
3. Peserta didik dapat menjelaskan bagian2 radio straight dan superheterodine
4. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan radio penerima AM dan FM
5. Peserta didik dapat menjelaskan bagian bagian radio penerima AM.
6. Peserta didik dapat menjelaskan bagian bagian radio penerima FM
7. Peserta didik dapat menjelaskan diagram blok pesawat penerima AM dan FM
8. Pesrta didik dapat menjelaskan prinsip kerja radio penerima AM dan FM
B. Materi Pembelajaran
1) DASAR-DASAR PESAWAT PENERIMA AM/BAND MW
Semua sistem komunikasi, baik itu dari radio, televisi maupun yang lainnya
terdiri atas dua bagian dasar, yaitu pesawat pemancar dan pesawat penerima.
C/-/-/ISO-Form
Pesawat pemancar berfungsi membangkitkan dan meradiasikan suatu informasi
melalui suatu gelombang elektromagnetik. Kecepatan gelombang elektromagnetik
sama dengan kecepatan cahaya yaitu sebesar 300.000 km/detik dan dinamakan
gelombang pembawa (carrier wave) informasi. Pesawat penerima menangkap salah
satu gelombang radio yang spesifik dari sejumlah gelombang yang ada di udara pada
saat itu dan mengolahnya menjadi suatu informasi yang dapat dimengerti.
Jenis pesawat penerima yang pertama kali ditemukan dikenal dengan sebutan
radio kristal. Penerima jenis ini hanya mampu menerima satu stasiun pemancar dan
dayanya pun sangat lemah. Radio penerima straight atau sering disebut radio
kristal adalah sebuah penerima pesawat radio yang rangkaiannya sangat sederhana,
yaitu cara penerimaan secara langsung ,artinya pesawat radio ini tidak dilengkapi
dengan penguat seperti yang ada pada radio superheterodyne ,Radio jenis ini tidak
ditemukan dipasaran karena merupakan radio eksperimen saja ,akan tetapi
merupakan cikal bakal dari radio sebelum ditemukannya radio super heterodyne.
Pesawat penerima radio, mulai berkembang setelah diketemukan tabung
hampa (vacum tube) yang selanjutnya dibuat pesawat penerima yang disebut radio
langsung (straight receiver). Straight Receiver ini mempunyai keuntungan dapat
ditala pada beberapa stasiun pemancar, hanya masih mempunyai kelemahan yaitu
harus mempunyai beberapa rangkaian penguat dan penala sesuai dengan frekuensi
stasiun yang ditala, demikian pula sistem pendeteksiannya.
Suatu sistem pesawat penerima yang dikembangkan, yaitu pesawat penerima
super heterodyne, dapat dipergunakan baik dalam sistem penerima radio maupun
televisi.
Pesawat penerima super heterodyne prinsip bekerjanya sebagai berikut:
a) Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang datang pada antena,
diseleksi oleh rangkaian penala sampai didapat suatu sinyal RF tertentu yang
kemudian dicampur (dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari
osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.
b) Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan suatu sinyal selisih
dari kedua sinyal tersebut, yang biasanya disebut sinyal frekuensi menengah (IF).
c) Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah (IF) umumnya 455
kHz.
d) Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu rangkaian penala
divariasikan, maka selisih frekuensinya akan konstan sebesar frekuensi menengah
tersebut.
Pencampuran ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:
(1) Kekerasan hasil penguatan mempunyai harga yang lebih tinggi karena IF
mempunyai frekuensi yang lebih rendah dari RF.
(2) Amplifier IF dapat dirancang untuk suatu frekuensi yang spesifik, misalnya
455 kHz untuk setiap penerima radio AM.
(3) Hanya ada dua penala yaitu rangkaian penala RF dan osilator local. Sistem
super heterodyne mempunyai kelemahan, yaitu adanya efek frekuensi
bayangan. Walaupun IF sudah merupakan frekuensi selisih dari RF dari
osilator local, namun jumlah kedua frekuensi pun muncul pula.
Pesawat penerima radio yang dipelajari sekarang adalah suatu penerima dengan
sistem amplitudo modulasi (AM) yang mempunyai daerah frekuensi 520 kHz – 1630
kHz (577 – 184 meter) yang disebut daerah gelombang menengah (medium wave
band = MW).
Berikut adalah bagian radio penerima straight dan radio penerima heterodyne:
Gambar 1. Blok Diagram Radio Penerima Srtaight
1. Antena
Berfungsi untuk menerima dan menangkap gelombang radio yang dipancarkan
oleh berbagai stasiun pemancar.
2. Tuning atau Pemilih
Berfungsi untuk memilih salah satu dari sekian banyak gelombang Radio
Frekuensi yang telah diterima oleh antena melalui teknik resonansi.
Bagian tuning ini sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen
utamanya adalah lilitan email (kawat tembaga) dan kondensator (L.C).
3. Detektor
Berfungsi untuk memisahkan sinyal informasi (AF= audio frekuensi) dari sinyal
pembawanya (RF= radio frekuensi). Komponen utamanya adalah diode.
4. Penguat AF ( audio frekuensi)
Berfungsi untuk menguatkan sinyal informasi yang telah dipisahkan oleh bagian
detector. Komponen utama pada bagian penguat AF adalah transistor atau IC.
5. Alat suara
Berfungsi untuk mengubah sinyal informasi (AF) menjadi getaran suara yang
dapat didengar oleh telinga manusia.
6. Sumber Arus
Fungsi bagian sumber arus ini adalah untuk memberi tenaga agar radio dapat
bekerja.
Sistem penerima super heterodyne dapat digambarkan dengan blok diagram sebagai
berikut:
Antena
Gambar 2. Sistem Penerima Super Heterodyne
Penjelasan masing-masing bagian, sebagai berikut:
1. Antenna berfungsi sebagai pengubah / transducer gelombang elektromagnetik
menjadi isyarat listrik.
2. Penguat RF (Radio Frequency Amplifier) merupakan penguat sinyal listrik RF yang
dihasilkan oleh antenna.
3. Penala (Tuning) merupakan RF filter yang berfungsi sebagai pemilah frekuensi
dari sekian banyak pemancar yang bekerja pada frekuensi AM 535Khz-1605Khz.
4. Pencampur (Mixer), frekuensi yang telah dipilih penala oleh mixer kemudian
digabungkan dengan frekuensi Local Oscilator sehingga menghasilkan frekuensi
antara (FIF) sebesar 455Khz. Ada referensi lain yang menggunakan standar IF
470Khz. Frekuensi IF merupakan hasil pengurangan antara frekuensi oscilator
lokal dengan frekuensi RF yang diterima (If 455Khz = fo – fc).
5. Osilator Lokal (Local Oscilator) merupakan pembangkit frekuensi sinus konstan
tertala oleh sebuah kapasitor variabel yang nilainya linear dengan kapasitor
variabel Tuning. Besar frekuesi yang dihasilkan oleh osilator lokal ini selalu lebih
tinggi 455 kHz dari frekuensi RF yang diterima, yaitu: fo = (f + 455) Khz.
6. Penguat IF (Intermediate Frequency Amplifier), menguatkan sinyal frekuensi
antara yang merupakan output mixer 455Khz sehingga cukup kuat diterima oleh
detector.
7. Detector / demodulator terdiri dari sebuah dioda dan kapasitor, dioda melewatkan
setengah IF kemudian kapasitor merecover menjadi sinyal audio. Proses ini tidak
beda seperti halnya rangkaian penyearah setengah gelombang.
RF AMPMIX
IF AMP DETEKTOR
AUDIOAMP
loudspeker
8
AVC
OSCLOKAL
8. Penguat AF (Audio Frequency Amplifier) merupakan penguat frekuensi audio
sehingga sinyal audio dari detektor menjadi cukup kuat menggerakan speaker.
9. Loud speaker merupakan transducer / pengubah sinyal listrik audio menjadi audio
akuistik.
2) SISTEM PESAWAT PENERIMA RADIO FM
PENGUAT RF: Penerima AM broadcast dapat bekerja cukup baik sekalipun tanpa
RF amplifier. Hal ini sulit dilakukan untuk sistem FM bekerja pada frekuensi yang
tinggi. Seperti diketahui sistem FM ada yang bekerja pada 1000 MHz (1GHz).
Dengan adanya penguat RF ini maka sistem FM dapat bekerja pada input sinyal yang
lebih rendah dari sistem AM atau SSB, sebab istem AM dan sistem SSB tidak atau
jarang menggunakan penguat RF karena mereka dapat menekan inherent noise.
Dengan kata lain sistem FM dapat bekerja dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari
sistem AM dan sistem SSB. Sistem FM dapat menerima sinyal 1 µV atau kurang jika
dibandingkan dengan sistem AM dan SSB dengan minimum sinyal input 30 uV.
Tetapi bila ingin sinyal 1 uV diumpankan langsung ke mixer, inherent noise yang
tinggi yang dihasilkan oleh komponen aktif mixer akan merusak sinyal input yang 1
uV tadi. Oleh sebab itu sangat penting untuk menguatkan sinyal 1 µV itu sehingga
menjadi 10-20 µV sebelum diberikan ke mixer. Itu sebabnya dibutuhkan RF
amplifier pada sistem FM.
Alasan yang ditemukan diatas sangat penting untuk diperhatikan untuk sistem FM
yang bekerja diatas 1GHz. Pada frekuensi tersebut, noise internal dari transistor naik
ketika gain diturunkan. Noise ini jauh lebih rendah bila digunakan dioda sebagai
mixer pasif dibandingkan transistor yang aktif.
Sesungguhnya, penggunaan RF amplifier menurunkan pengaruh frekuensi bayangan
dan menurunkan pengaruh efek radiasi lokal osilator ke antena yang mengakibatkan di
transmitnya interfrensi.
LIMITTER: Sebuah limitter adalah rangkaian yang mempunyai amplitudo output
yang konstant untuk semua input yang melebihi level tertentu. Dalam sistem penerima
FM ini dibutuhkan untuk menolak ampiltudo modulasi dan variasi amplitodo yang
tidak diingini, yang merupakan noise. Kedua hal itu menyebabkan pengaruh yang
tidak diingini pada loudspeaker. Di samping itu, fungsi limitter juga mencakup AGC
untuk ketika sinyal input menaik dari nilai atau levelnya dari yang ditetapkan, untuk
memberikan input yang konstant pada diskriminator. Secara ideal dapat dinyatakan
bahwa diskriminator harus idealnya tidak menanggapi perubahan amplitudo tetapi
hanya perubahan frekuensi.
Gambar 9 di bawah ini memperlihatkan rangkaian limitter dengan transistor. Ingat
bahwa RC membatasi tegangan catu DC ke kolektor. Secepat input menaik, terjadilah
pemotongan puncak sinyal akibat terbatasnya tegangan kolektor karena seperti
diketahui, output transistor tidak akan dapat melampaui tegangan VCC. Sedangkan
rangkaian tangki pada bagian output ditala pada frekuensi tengah dari sinyal untuk
meningkatkan selektivitas, dan merubah sinyal input yang belum sinus akibat
pemotongan menjadi sinus.
Discriminator: berfungsi memungut kembali informasi dari frekuensi tinggi
pembawanya. Discriminator dapat juga disebut detektor pada sistem AM. Dapat juga
di definisikan sebagai rangkaian yang merubah variasi frekuensi atau variasi fasa
menjadi variasi amplitudo.
Deemphasis: adalah rangkaian yang dipasangkan setelah detektor yang berfungsi
mengembalikan frekuensi tinggi dari intelejen frekuensi (informasi) kembali pada
level amplitudo yang setara dengan frekuensi rendahnya. Seperti diketahui, untuk
menekan noise, pada pemancar dilakukan preemphasis dimana level amplitudo
frekuensi tinggi dari intelejen frekuensi dinaikkan.
AGC: (Automatic Gain Control) Seperti telah kita pelajari bahwa pada Pesawat
penerima AM kita temui adanya AGC. Kemudian pada FM Receiver yang
menggunakan rangkaian limitter dibutuhkan juga rangkaian AGC ini. Radio penerima
FM model lama juga dilengkapi dengan AFC (Automatic Frequency Control).
Rangkaian ini berfungsi mengontrol kestabilan frekuensi osilator lokal. Ini dibutuhkan
karena ketidak stabilan frekuensi lokal osilator menyebabkan penyimpangan
penerimaan frekuensi pembawa. Hal itu disebabkan saat itu belum ditemukannya cara
untuk membuat LC osilator yang bekerja pada daerah sekitar 100 MHz dengan
frekuensi yang cukup stabil dan ekonomis. Mixer, osilator lokal dan penguat IF pada
dasarnya sama dengan yang telah didiskusikan pada AM. Hanya harus dicatat bahwa
pada sistem FM, frekuensi IF nya adalah 10, 7 MHz. Daerah kerja Frekuensi FM
sebesar 88 Mhz -108 Mhz.
BLOK DIAGRAM
Di bawah ini diperlihatkan blok diagram penerima radio FM.
Antena
RF AMP
Mixer IF AMP Limitter Discriminator
LokalOscilator
DhemmphasisNetwork
AF dan Power
Amplifiers loudspeker
8
AGC
Gambar 3. Diagram Blok Pesawat Penerima Radio FM
1. Pesawat Penerima Radio sistem AM adalah pesawat penerima radio dengan
penerimaan gelombang medium wave (MW).Band MW pada sistem AM yang
mempunyai daerah frekuensi 520khz-1630kHz dengan panjang gelombang 577
meter–184 meter. Pesawat penerima radio sistem AM atau band MW ini menerima
frekuensi sebesar 455 Khz frekuensi ini disebut Intermediate frekuensi (IF).
2. Pesawat Penerima Radio sistem FM adalah pesawat penerima radio dengan
frekuensi kerja lebih tinggi dari pesawat penerima AM. Pesawat penerima radio
sistem FM ini dengan frekuensi menengah (IF) sebesar 10,7 Mhz. Perbedaan antara
Sistem AM dengan Sistem FM antara lain:
a. Pada Sistem FM frekuensi kerja lebih tinggi
b. Membutuhkan limiter dan deempasis
c. Berbeda dalam demodulasi
d. Perbedaan methoda dalam mendapatkan AGC.
3. Alat/instrumen yang dibutuhkan untuk pekerjaan perbaikan/reparasi ada dua bagian
yaitu:
1) Alat yang digunakan sebagai pekerjaan mekanik.
2) Alat yang digunakan keperluan pekerjaan pengukuran (elektrik).
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
No. Kegiatan Waktu Metode
I. Kegiatan awal 15’ Ceramah
-
-
-
-
-
Mengkondisikan kelas, doa, salam pembuka
Menyampaikan perkembangan pesawat radio penerima
Mengisi presensi pesrta didik dan jurnal pembelajaran
Menjelaskan Setandar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar ( cakupan materi )
Menjelaskan teknik dan kreteria penilaian
II. Kegiatan Inti
1. Explorasi 420’
- Guru bertanya pada peserta didik tentang pengertian
radio penerima dan pemancar
Ceramah
-
-
-
Guru menanyakan pada peserta didik tentang jenis radio
penerima Straight , AM superheterodine, FM
Guru menanyakan pada peserta didik tentang bagian-
bagian radio penerima AM superheterodine
Guru bertanya pada peserta didik tentang fungsi bagian-
bagian radio penerima AM superheterodine
Ceramah
Ceramah
Ceramah
-
-
Guru bertanya pada siswa tentang perbedaan radio
penerima AM superheterodine
Ceramah
2. Elaborasi
- Guru meminta peserta didik mempelajari dan memahami
radio penerima AM superheterodine
Question-
Respon
-
-
-
-
Guru meminta peserta didik mendefinisikan prinsip kerja
radio penerima AM dan secara berkelompok
Guru meminta peserta didik mengidentifikasi bagian2
radio penerima AM dan secara berkelompok
Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang di
wakili salah satu peserta didik
Guru meminta kelompok yang lain menanggapi hasil;
diskusi yang dipaparkan
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
3. Konfirmasi
-
-
-
Guru dan peserta didik mendefinisikan radio penerima
dan pemancar
Guru dan peserta didik mengindentifikasi bagianbagian
radio penerima AM
Guru dan peseta didik mendifinisikan prinsip kerja radio
penerima AM superheterodine
Ceramah
Ceramah
Ceramah
-
-
Guru meminta peserta didik melakukan refleksi sebelum
dan setelah menerima pembelajaran jenis radio penerima
prinsip kerja radio penerima AM superhaterodine
Guru menta peserta didik membuat rangkuman dan
laporan
60’
Ceramah
III. Kegiatan Penutup 15’ Ceramah
1. Menarik kesimpulan bersama guru dan murid
2. Memberikan penilaian
3. Memberikan umpan balik terhadap prosep dan hasil
pembelajaran
Pertemuan 3 dan 4
No. Kegiatan Waktu Metode
I. Kegiatan awal 15’ Ceramah
-
-
-
-
-
Mengkondisikan kelas, doa, salam pembuka
Menyampaikan perkembangan pesawat radio penerima
Mengisi presensi pesrta didik dan jurnal pembelajaran
Menjelaskan Setandar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar ( cakupan materi )
Menjelaskan teknik dan kreteria penilaian
II. Kegiatan Inti
1. Explorasi 420’
- Guru bertanya pada peserta didik tentang pengertian
pesawat radio penerima dan pemancar
Ceramah
-
-
-
Guru menanyakan pada peserta didik tentang pesawat
radio penerima FM
Guru menanyakan pada peserta didik tentang bagian-
bagian pesawat radio penerima FM
Guru bertanya pada peserta didik tentang fungsi bagian-
bagian pesawat radio penerima FM
Ceramah
Ceramah
Ceramah
-
-
Guru bertanya pada siswa tentang prinsipkerja pesawat
radio penerima FM
Ceramah
2. Elaborasi
- Guru meminta peserta didik mempelajari dan memahami
pesawat radio penerima FM
Question-
Respon
-
-
-
-
Guru meminta peserta didik mendefinisikan prinsip kerja
pesawat radio penerima FM secara berkelompok
Guru meminta peserta didik mengidentifikasi bagian2
pesawt radio penerima FM secara berkelompok
Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi yang di
wakili salah satu peserta didik
Guru meminta kelompok yang lain menanggapi hasil;
diskusi yang dipaparkan
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
3. Konfirmasi
-
-
-
Guru dan peserta didik mendefinisikan pesawat radio
penerima FM
Guru dan peserta didik mengindentifikasi bagian bagian
pesawt radio penerima FM
Guru dan peseta didik mendifinisikan prinsip kerja
pesawat radio penerima FM
Ceramah
Ceramah
Ceramah
- Guru meminta peserta didik melakukan refleksi sebelum Ceramah
-
dan setelah menerima pembelajaran jenis radio penerima
prinsip kerja pesawat radio penerima FM
Guru menta peserta didik membuat rangkuman dan
laporan
60’
III. Kegiatan Penutup 15’ Ceramah
1. Menarik kesimpulan bersama guru dan murid
2. Memberikan penilaian
3. Memberikan umpan balik terhadap prosep dan hasil
pembelajaran
A. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Eksperimen
4. Observasi
5. Demonstrasi
B. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Trainer radio AM dan FM
Proyektor
Komputer / laptop
White board
2. Sumber Belajar
Modul Teknik Audio ( Sri Waluyanti dkk ,2008 , DEPDIKNAS )
Digital dan Rangkaian ( Dedi Rusmandi ,1995,Pionerjaya, Bandung)
Modul Elektronika ( Raharja ,2005 , DEPDIKNAS )
Rangkaian Elektronika Dasar
User manual
E. Teknik Penilaian
1. Jenis penilaian
a. Teori (tertulis) : menyelesaikan so’al jenis pesawat radio penerima,AM , FM
b. Praktek uji kompetensi : membuat dan memperbaiki pesawat radio penerima
AM, FM
c. Tugas mandiri terstruktur
2. Teknik penilaian
- Laporan
- Tugas individu
- Presentasi
3. Bentuk penilaian
- uraian , uraian singkat
4. Pedoman penskoran
Sekor perolehan: Skor maksimal X 100
Boja , Agustus 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pengampu
Wiji Ahmanto, SPd. Kusran, S.Pd NBM: 580 504
Lampiran – lampiran:
1. Rubrik Penilaian
NO Aspek yang dinilai Nilai Keterangan
1. a. Siswa dapat menjelaskan pengertian pesawat radio penerima
sistim AM dengan benar sesuai kunci jawaban .
b. Siswa menjelaskan pengertian pesawat radiopenerima
sistim tidak sempurna seperti yang diharapkan oleh kunci
jawaban.
c. Siswa tidak dapat menjelaskan bagian-bagian kamera
2
1
0
2. a. Siswa dapat menjelaskan fungsi dioda dengan benar sesuai
kunci jawaban
b. Siswa menjelaskan fungsi dioda tidak sempurna seperti
yang diharapkan oleh kunci jawaban
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
2
1
0
3. a. Siswa dapat menjelaskan perbedaan radio penerima AM dan
FM sesuai kunci jawaban
b. Siswa menjelaskan perbedaan radio penerima AM dan FM
tidak sempurna seperti yang diharapka kunci jawaban
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
2
1
0
4
5.
a. Siswa dapat menjelaskan fungsi limiter sistem FM dengan
benar sesuai kunci jawaban.
b. Siswa menjelaskan fungsi limiter system FM tidak
sempurna sesuai kunci jawaban .
c. Siswa tidak dapat menjelaskan
a. Siswa dapat menjawab dengan benar sesuai dengan kunci
jawaban
b. Siswa dapat menjawab tidak sempurna
c. Siswa tidak dapat menjawab
2
1
0
2
2
0
Jumlah nilai maksimum 10
3. Soal Ulangan Harian
1. Apakah yang dimaksud Pesawat Radio sistem AM ?
2. Dioda detektor berfungsi sebagai pemisah antara sinyal pembawa dengan sinyal apa?
3. Apakah yang membedakan sistem AM terhadap sistem FM?
4. Berapakah daerah kerja frekuensi sistem FM?
5. Apakah fungi limitter pada sistem FM?
3. Kunci jawaban
1. Pesawat radio dengan frekuensi IF 455 KHz2. Sebagai sinyal informasi3. Frekuensi tinggi , membutuhkan limiter dan deempasis, berbeda dalam demodulasi4. Bekerja pada frekuensi 88 MHz s/d 108 MHz5. Menghasilkan output yang konstan
4. Tugas Mandiri Terstruktur
1. Buatlah diagram blok pesawat penerima sistem AM/band MW dengan dilengkapi
bentuk sinyal tiap-tiap bagian.
2. Buatlah diagram blok pesawat penerima sistem FM dan dilengkapi bentuk sinyal
setiap bagian.
Dikerjakan dalam waktu satu minggu
LAMPIRANTest formatif
Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, dan d, untuk pernyataan yang
Anda anggap benar.
1. Pesawat Radio sistem AM adalah:
a. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 445Khz.
b. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 455Khz.
c. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 465Khz.
d. Pesawat penerima Radio dengan frekuensi IF 10,7Khz.
2. Selisih kedua Frekuensi yang diperoleh dari Mixer dan Oscilator
merupakan frekuensi menengah disebut:
a. frekuensi Intermediate frekuensi
b. frekuensi hasil pengurangan
c. frekuensi penala
d. frekuensi modulasi.
3. Panjang gelombang untuk frekuensi Pesawat Radio sistem AM
adalah:
a. 577 meter - 184 meter dengan frekuensi 520 Khz -
1630 Khz
b. 488 meter - 194 meter dengan frekuensi 530 kHz -
1640 kHz
c. 588 meter - 198 meter dengan frekuensi 510 Khz -
1620 Khz
d. 577 meter - 184 meter dengan frekuensi 530 Khz - 1640 Khz.
4. Jika Pesawat penerima radio menerima frekuensi dari pemancar
sebesar 1000kHz, Frekuensi oscillator lokal lebih tinggi dari frekuensi
RF, bila frekuensi IF 455kHz maka frekuensi oscilator lokal:
a. 1455 Khz
b. 1460 Khz
c. 1475 Khz
d. 1555 Khz
5. Pada Soal No 4 Berlaku rumus untuk oscillator local adalah;
a. Fo = IF - RF
b. Fo = IF + RF
c. Ro = Fo + RF
d. Ro = IF – Fo
6. Suatu rangkaian yang dapat mengatur secara otomatis akibat turun
naiknya sinyal input yang diperoleh dari antena disebut.
a. Amplifier c. Filter
b. Dektektor d. AGC ( Automatic Gain Control )
7. Oscilator adalah suatu rangkaian yang dapat membangkitkan sinyal:
a. Sinyal AC dengan sumber tegangan DC
b. Sinyall AC dengan sumber tegangan AC
c. Sinyal DC dengan sumber tegangan DC
d. Sinyal DC dengan sumber tegangan AC
8. Rangkaian Penala dari sebuah pesawat radio AM/band MW terdiri dari
tiga bagian yaitu:
a. Oscilator, Mixer dan Tuner
b. Oscilator, IF dan MIxer
c. Oscilator, Mixer dan RF
d. RF, mixer dan IF
9. Dioda detektor berfungsi sebagai pemisah antara sinyal pembawa
dengan sinyal:
a. Sinyal informasi
b. Sinyal Oscilator
c. Sinyal Intermediate frekuensi
d. Sinyal RF
10. Sinyal yang masuk ke penguat Audio adalah:
a. Sinyal suara yang diteruskan ke Loadspeaker
b. Sinyal suara yang diperoleh dari penguat IF
c. Sinyal suara yang diperkuat dari Mixer
d. Sinyal sinus mengandung audio
11. Yang membedakan sistem AM terhadap sistem FM adalah:
a. Frekuensi kerja lebih tinggi
b. Membutuhkan limitter dan deempasis
c. Berbeda dalam demodulasi
d. a,b dan c benar
12. Daerah kerja frekuensi sistem FM sebesar:
a. 77 Mhz s/d 107 Mhz
b. 87 Mhz s/d 107 Mhz
c. 88 Mhz s/d 108 Mhz
d. 89 Mhz s/d 108 Mhz
13. Untuk frekuensi menengah sistem radio FM adalah;
a. 88 Mhz
b. 10,7 Mhz
c. 88,7 Mhz
d. 108 Mhz
14. Penguat RF amplifier diperlukan pada sistem FM dalam hal ini
diperlukan untuk;
a. Menguatkan sinyal dengan frekuensi yang tinggi
b. Sebagai pelengkap sistem FM
c. Mencegah terjadinya distorsi
d. Agar tidak terjadi cacat sinyal RF
15. Limitter pada sistem FM digunakan untuk:
a. Menghasilkan ouput yang konstan
b. Memotong sinyal yang tinggi
c. Menghitung sinyal yang datang dari Penguat IF
d. Mengurangi terjadinya distorsi
16. Obeng termasuk alat yang digunakan untuk pekerjaan perbaikan
pesawat elektronika/penerima Radio sebagai;
a. Pekerjaan mekanik
b. Membengkokan komponen
c. Memotong kaki komponen
d. Pemegang komponen sedang disolder
17. Tang kombinasi dalam pekerjaan perbaikan pesawat elektronika,
dapat digunakan sebagai:
a. Pemotong kaki komponen
b. Penjepit bok pesawat
c. Membuka baut
d. Membengkokan mata solder
18. Multitester/Multimeter dapat dipergunakan menentukan kerusakan
komponen dalam;
a. Rangkaian dengan sumber tegangan
b. Rangkaian tanpa tegangan
c. Jalur PCB (printed circuit board)
d. a, b dan c benar
19. Oskiloskop suatu alat yang dapat digunakan melakukan
pengukuran;
A. Tegangan dan sinyal
B. Frekuensi dan tegangan
C. Arus yang besar
D. a, b benar
20. Signal injektor digunakan untuk melacak bagian yang rusak dengan
ouput signal adalah:
a. Sinyal audio
b. Sinyal Sinus AC
c. Sinyal Sinus DC
d. Sinyal Sinus RF
Kunci Jawaban Test Formatif
1. b 2. a 3. a 4. a 5. b
6. d 7. a 8. c 9. a 10. a11. d 12. c 13. b 14. a 15. a 16. a 17. a 18. d 10. c 20. a