rancangan peraturan badan tenaga nuklir nasional...
TRANSCRIPT
RANCANGAN
PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN...
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pembentukan Peraturan Kepala Badan Tenaga
Nuk l i r Nasional telah d ia tur da lam Peraturan Kepala
Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor 183/KA/1X/2012
tentang Pembentukan Peraturan dan Keputusan Kepala
Badan Tenaga Nuk l i r Nasional;
b. bahwa Peraturan Kepala Badan sebagaimana d imaksud
da lam h u r u f a sudah t idak sesuai dengan perkembangan
h u k u m dan keadaan sehingga per lu d igant i ;
c. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana d imaksud
dalam h u r u f a dan h u r u f b per lu menetapkan Peraturan
Badan Tenaga Nuk l i r Nasional tentang Pembentukan
Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 T a h u n 1997 tentang
Ketenaganukl iran (Lembaran Negara Republ ik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republ ik Indonesia Nomor 3676);
- 2 -
2. Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia T a h u n 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor
5234);
3. Peraturan Presiden Nomor 46 T a h u n 2013 tentang Badan
Tenaga Nuk l i r Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 113);
4. Peraturan Presiden Nomor 87 T a h u n 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun
2014 Nomor 199);
5. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor 14
Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Tenaga Nuk l i r Nasional (Berita Negara Republ ik Indonesia
T a h u n 2013 Nomor 1650) sebagaimana telah d iubah
dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional
Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor 14 Tahun
2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga
Nuk l i r Nasional (Berita Negara Republ ik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2035);
6. Peraturan Menteri H u k u m dan Hak Asasi Manusia Nomor
16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan
Peraturan Perundang-Undangan da lam Lembaran Negara
Republ ik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia, Berita Negara Republ ik Indonesia, dan
Tambahan Beri ta Negara Republ ik Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 Nomor 1071)
sebagaimana telah d iubah dengan Peraturan Menteri
H u k u m dan Hak Asasi Manusia Nomor 31 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Menter i H u k u m dan
Hak Asasi Manusia Nomor 16 T a h u n 2015 tentang Tata
Cara Pengundangan Peraturan Perundang-Undangan
dalam Lembaran Negara Republ ik Indonesia, Tambahan
Lembaran Negara Republ ik Indonesia, Ber i ta Negara
- 3 -
Republ ik Indonesia, dan Tambahan Beri ta Negara
Republ ik Indonesia (Berita Negara Republ ik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1753);
7. Peraturan Menteri H u k u m dan Hak Asasi Manusia Nomor
Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengharmonisasian
Rancangan Peraturan Menteri , Rancangan Peraturan
Lembaga Pemerintah Nonkementerian, a tau Rancangan
Peraturan dar i Lembaga Nons t ruk tu ra l oleh Perancang
Peraturan Perundang-Undangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1134);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR
NASIONAL.
BAB I
KETENTUAN U M U M
Pasal 1
Da lam Peraturan Badan i n i yang d imaksud dengan:
1. Pembentukan Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional
adalah pembuatan pera turan mencakup tahapan
perencanaan, penyusunan, pembahasan,
pengharmonisasian, penetapan, dan pengundangan.
2. Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional yang selanjutnya
disebut Peraturan BATAN adalah Peraturan Perundang-
undangan yang d i te tapkan oleh Kepala Badan Tenaga
Nuk l i r Nasional u n t u k menja lankan per in tah peraturan
perundang-undangan yang lebih t inggi a tau dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi pemer intahan.
3. Program Penyusunan Peraturan BATAN adalah ins t rumen
perencanaan program pembentukan pera turan BATAN
yang d i susun secara terencana, terpadu, dan sistematis
u n t u k j angka w a k t u 1 (satu) t a h u n .
- 4 -
4. Naskah Konsepsi/Urgensi adalah naskah has i l penelaahan
a tau pengkajian yang mendasari Pembentukan Peraturan
BATAN.
5. Un i t Kerja Pengusul yang selanjutnya dis ingkat UKP
adalah u n i t Eselon 11 yang mengajukan usu lan
penyusunan Rancangan Peraturan.
Pasal 2
Dalam membentuk Peraturan BATAN harus memperhat ikan
asas sebagai ber ikut :
a. kejelasan tu juan ;
b. kesesuaian antara jenis , h ie rark i , dan mater i mua tan ;
c. dapat d i laksanakan;
d. kedayagunaan dan kehasi lgunaan;
e. kejelasan rumusan ; dan
f. keterbukaan.
Pasal 3
Mater i mua tan Peraturan BATAN harus mencerminkan asas:
a. pengayoman;
b. keadi lan;
e. kesamaan kedudukan dalam h u k u m dan pemerintahan;
d. ketert iban dan kepastian h u k u m ; dan/atau
e. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
Pasal 4
Pembentukan Peraturan BATAN me l ipu t i tahapan:
a. perencanaan;
b. penyusunan;
e. pembahasan;
d. pengharmonisasian;
e. penetapan;
f. pengundangan; dan
g. penyebarluasan.
BAB II
PERENCANAAN
Pasal 5
Un i t Kerja menyampaikan usu l an pembentukan
Peraturan BATAN kepada Sekretaris Utama disertai
dengan Naskah Konsepsi.
Naskah Konsepsi sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
memuat :
a. latar belakang pembentukan Peraturan BATAN;
b. maksud dan t u j u a n pembentukan Peraturan BATAN;
e. dasar h u k u m pembentukan Peraturan BATAN; dan
d. mater i mua tan yang akan d ia tur da lam Peraturan
BATAN.
Naskah Konsepsi sebagaimana d imaksud pada ayat (2)
t e reantum dalam Lampiran 1, merupakan bagian yang
tak terp isahkan dar i Peraturan Badan i n i .
Pasal 6
Sekretaris Utama meng ins t ruks ikan kepada Un i t Kerja
yang membidangi penyusunan pera turan perundang-
undangan u n t u k menelaah u s u l a n sebagaimana
d imaksud dalam Pasal 5 ayat (1).
Hasi l penelaahan sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
d isampaikan dalam rapat koordinasi u n t u k d igunakan
sebagai bahan pert imbangan da lam menetapkan
perencanaan pembentukan pera turan BATAN.
Perencanaan pembentukan Peraturan BATAN
sebagaimana d imaksud pada ayat (2) d i te tapkan oleh
Kepala BATAN menjadi Program Penyusunan Peraturan
BATAN.
Pasal 7
Dalam keadaan ter tentu, UKP dapat mengusulkan
Pembentukan Peraturan BATAN d i luar program
penjo isunan Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud
da lam Pasal 6.
- 6 -
(2) Usu lan Pembentukan Peraturan BATAN sebagaimana
d imaksud pada ayat (1) d isampaikan kepada Kepala
BATAN disertai dengan Naskah Urgensi sebagaimana
tereantum dalam Lampiran 11, yang merupakan bagian
t idak terpisahkan dar i Peraturan Badan i n i .
(3) Keadaan ter tentu sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
me l iput i :
a. per intah peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi, a tau pu tusan pengadilan; dan/atau
b. k ebu tuhan organisasi mendesak.
BAB I I I
PENYUSUNAN
Pasal 8
(1) UKP men5msun Rancangan Peraturan BATAN sesuai
dengan Program Penyusunan Peraturan BATAN.
(2) Penyusunan Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud
pada ayat (1) sesuai dengan format yang tereantum
dalam Lampiran 111 merupakan bagian yang t idak
terp isahkan dar i Peraturan Badan i n i .
Pasal 9
Da lam penyusunan Rancangan Peraturan BATAN
sebagaimana d imaksud dalam Pasal 8, UKP dapat mel ibatkan
u n i t kerja yang membidangi penyusunan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 10
Rancangan Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud dalam
Pasal 8 d isampaikan kepada u n i t kerja yang membidangi
penyusunan peraturan perundang-undangan u n t u k
d i l akukan pembahasan.
- 7 -
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasal 11
(1) Pembahasan Rancangan Peraturan BATAN d i l akukan
oleh u n i t kerja yang membidangi penyusunan peraturan
perundang-undangan dengan me l iba tkan UKP.
(2) Apabi la substansi peraturan menyangkut kepentingan
p ihak la innya, maka dalam pembahasan harus
mel ibatkan pemangku kepentingan yang bersangkutan.
(3) Pembahasan Rancangan Peraturan BATAN sebagaimana
d imaksud pada ayat (1) d i l akukan u n t u k menyelaraskan
kesesuaian mater i mua tan dengan pera turan perundang-
undangan yang lebih t inggi dan setingkat serta putusan
pengadilan.
Pasal 12
(1) Rancangan Peraturan BATAN yang te lah mela lu i proses
pembahasan sebagaimana d imaksud da lam Pasal 11
d isampaikan ke se luruh u n i t kerja dan pemangku
kepentingan la innya u n t u k d im in takan masukan .
(2) Masukan sebagaimana d imaksud pada ayat (1),
d isampaikan kepada u n i t kerja yang membidangi
penyusunan peraturan perundang-undangan
menggunakan format sebagaimana tereantum dalam
Lampiran IV, yang merupakan bagian t idak terpisahkan
dar i Peraturan Badan i n i .
Pasal 13
Apabi la d iper lukan u n i t kerja yang membidangi penyusunan
peraturan perundang-undangan dapat me lakukan
pembahasan bersama dengan UKP dan pemangku
kepent ingan terhadap masukan rancangan Peraturan BATAN.
- 8 -
BAB V
PENGHARMONISASIAN
Pasal 14
(1) Rancangan Peraturan BATAN yang telah d i l akukan
pembahasan sebagaimana d imaksud da lam Pasal 14,
d isampaikan ke Direktorat Jenderal Peraturan
Perundang-undangan, Kementerian H u k u m dan HAM
u n t u k d i l akukan pengharmonisasian.
(2) Pengharmonisasian sebagaimana d imaksud pada ayat (1)
ber tu juan u n t u k :
a. menyelaraskan dengan:
1. Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia T a h u n 1945, peraturan
perundang-undangan yang lebih t inggi a tau yang
setingkat, dan pu tusan pengadilan; dan
2. t ekn ik penyusunan pera turan perundang-
undangan.
b. menghasi lkan kesepakatan terhadap substansi yang
d iatur .
BAB VI
PENETAPAN
Pasal 15
Kepala u n i t kerja yang membidangi pen5aisunan peraturan
perundang-undangan menyampaikan rancangan Peraturan
BATAN kepada Kepala BATAN u n t u k d i te tapkan.
Pasal 16
Naskah Rancangan Peraturan BATAN d ibua t da lam 2 (dua)
rangkap, dengan ketentuan:
a. 1 (satu) naskah Rancangan Peraturan BATAN yang
d i b u b u h i paraf Kepala u n i t kerja yang membidangi
penyusunan peraturan perundang-undangan dan Kepala
Bagian yang membidangi h u k u m pada setiap ha laman;
- 9 -
b. 1 (satu) naskah Rancangan Peraturan BATAN tanpa
d i b u b u h i paraf.
Pasal 17
Rancangan Peraturan BATAN di te tapkan oleh Kepala BATAN
dengan m e m b u b u h k a n tanda tangan.
BAB VI I
PENGUNDANGAN
Pasal 18
Peraturan BATAN yang telah d i te tapkan sebagaimana
d imaksud dalam Pasal 17 d isampaikan ke Direktorat Jenderal
Peraturan Perundang-undangan Kementer ian H u k u m dan
Hak Asasi Manusia u n t u k d iundangkan da lam Beri ta Negara
Republ ik Indonesia dan/atau Tambahan Beri ta Negara
Republ ik Indonesia. .
BAB VII I
PENYEBARLUASAN
Pasal 19
(1) Un i t kerja yang membidangi pera turan perundang-
undangan membuat naskah Sal inan Peraturan BATAN.
(2) Naskah Sal inan Peraturan BATAN d ibuat 3 (tiga)
rangkap, dengan ketentuan:
a. 1 (satu) naskah Sal inan Peraturan BATAN u n t u k
d isampaikan ke UKP;
b. 2 (dua) naskah Sal inan Peraturan BATAN u n t u k d i
s impan d i u n i t kerja yang membidangi penyusunan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 20
Penyebarluasan Peraturan BATAN d isampaikan ke se luruh
u n i t kerja mela lui apl ikasi Sistem Informasi dan Tata
Persuratan serta d imua t da lam Jar ingan Dokumentas i dan
Informasi H u k u m .
- 10 -
BAB IX
EVALUASI
Pasal 21
(1) Un i t kerja yang membidangi pembentukan peraturan
perundang-undangan mengkoordinas ikan evaluasi
Peraturan BATAN.
(2) Evaluasi Peraturan BATAN sebagaimana d imaksud pada
ayat (1) d i l akukan pal ing sedikit 1 (satu) ka l i dalam
setahun.
Pasal 22
Hasi l Evaluasi sebagaimana d imaksud da lam Pasal 21
d igunakan sebagai bahan perencanaan regulasi a tau
deregulasi.
B A B X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Pada saat Peraturan Badan i n i m u l a i ber laku, Peraturan
Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor
183/KA/IX/2012 tentang Pembentukan Peraturan dan
Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional, dieabut dan
d inyatakan t idak ber laku.
Pasal 24
Pada saat Peraturan Badan i n i mu l a i ber laku, ketentuan
tentang Penyusunan Keputusan d i BATAN d ia tur dengan
Peraturan BATAN tersendir i .
Pasal 25
Peraturan Badan i n i mu l a i ber laku pada tanggal
d iundangkan .
Agar setiap orang mengetahuinya, memer intahkan
pengundangan Peraturan Kepala Badan i n i dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republ ik Indonesia.
Di tetapkan d i Jakar ta
pada tanggal
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
D iundangkan d i Jakar ta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR .
- 12 -
LAMPIRAN I
PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL
NASKAH KONSEPSI PEMBENTUKAN PERATURAN BATAN
TENTANG ...Oudul Rancangan Peraturan BATAN)...
A. Latar belakang (uraikan hal-hal yang melatarbelakangi perlunya pembentukan Peraturan BATAN)
B. Maksud dan Tu juan (uraikan maksud dan tujuan pembentukan Peraturan BATAN)
C. Dasar H u k u m (tuliskan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan BATAN ini/ kewenangan pembentukan Peraturan BATAN)
- 13 -
D. Materi m u a t a n (tuliskan hal-hal/materi yang akan diatur dalam Peraturan BATAN ini)
Kepala Un i t Kerja
Nama lengkap NIP
*) uraian terdiri dari beberapa halaman, agar informasi yang disampaikan lebih informatif
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
- 14 -
LAMPIRAN I I
PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL
NASKAH URGENSI PEMBENTUKAN PERATURAN BATAN TENTANG ...Oudul Rancangan Peraturan BATAN)...
A. Latar belakang (uraikan hal-hal yang melatarbelakangi perlunya pembentukan Peraturan BATAN)
B. Maksud dan Tu juan (uraikan maksud dan tujuan pembentukan Peraturan BATAN )
C. Dasar H u k u m (tuliskan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan BATAN ini/ kewenangan pembentukan Peraturan BATAN)
- 1 5 -
D. Urgensi
(uraikan dampak/akibat yang akan terjadi apabila Peraturan BATAN ini tidak segera ditetapkan)
E. Materi m u a t a n (tuliskan hal-hal/materi yang akan diatur dalam Peraturan BATAN ini)
Kepala Un i t Kerja
Nama lengkap NIP
*) uraian terdiri dari beberapa halaman, agar informasi yang disampaikan lebih informatif
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
- 1 6 -
LAMPIRAN I I I
PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL
FORMAT PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
1. Naskah Peraturan ber laku ketentuan sebagai ber ikut :
- kertas yang d igunakan tipe F4 dengan u k u r a n khusus (custome
size);
- lebar (width) kertas : 21,59 cm
- panjang (height) kertas : 32,41 em
- d iket ik dengan jenis h u r u f Bookman Old Sti/Ze,ukuran h u r u f 12;
2. Batas baris (Margins):
- atas {top) : 8 cm (un tuk ha laman 1)
3. Se luruh spasi baris (line spacing) yang d i gunakan adalah 1,5, dengan
spasi:
- sebelum (before) : 0 pt
- setelah (after) : 0 pt
4. Pencantuman nomor ha laman 2 dan seterusnya pada Peraturan
d i can tumkan pada bagian atas tengah dengan d i d a h u l u i dan d iakh i r i
dengan tanda baca (-), serta diber i j a r ak 1 spasi.
5. Ketentuan sebagaimana d imaksud pada angka 4 ber laku juga pada
ha laman lampiran .
6. Lampiran pera turan perundangan yang berbentuk tabel, gambar, peta
d ibuat berupa gambar (image) a tau da lam format PDF (Portable
Document Format)
- bawah {bottom)
- k i r i {left)
- kanan {right)
3 em (un tuk ha laman 2 dan seterusnya)
2,5 cm
2,5 cm
2,5 cm
- 17 -
Menimbang
3 cm Mengingat
—» 3.5 cm
Menetapkan
2.5 cm _JL_
~l— 3.5 cm
3.5 cm
batan
PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR TAHUN TENTANG
(Judul Peraturan)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA =i
- 8 cm
1 enter
r~ 1 enter KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA, 0,5 cm 1 cm
a. bahwa.
2 enter
J b. dan seterusnya....;
1. - 1 enter ^ . dan seterusnya...;
M E M U T U S K A N : 1 enter
1 enter P E R A T U R A N B A D A N T E N A G A N U K L I R : N A S I O N A L
> TENTANG .... (Nama/ J u d u l Peraturan)
BAB I
Pasal 1
BAB I I
>
1 cm
(1) .(2)
Bagian Kesatu
Paragraf 1
Pasal 1
Pasal 2
1 enter
1 enter
1 enter
- 1 enter
1 enter
>
}
1 enter
1 enter
2.5 cm
2.5 cm
- 18 -
- 3 cm
Pasal 2
2.5 cm _JL_
(1) (2)
a. b.
1.' 2.
a) b)
1 cm
1 cm
-> 1 cm
-> 1 cm 2)
BAB KETENTUAN PENUTUP
1 enter
1 enter Pasal 3
Peraturan i n i mu l a i ber laku pada tanggal d iundangkan.
- 1 enter Agar setiap orang mengetahuinya,
memer in tahkan pengundangan Peraturan Badan
i n i dengan penempatannya dalam Ber i ta Negara
Republ ik Indonesia. - 2 enter
Ditetapkan d i Jakar ta pada tanggal ...
U 1 enter KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
3 enter
Diundangkan d i Jakar ta
Pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
— 1 enter
I enter
3 enter
WIDODO EKATJAHJANA - 2 enter
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN .... NOMOR ....
2.5 cm _JL_
2.5 cm
- 19 -
LAMPIRAN IV
PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN TENAGA
NUKLIR NASIONAL
MASUKAN TERHADAP RANCANGAN PERATURAN BATAN
TENTANG....
NO BAB/PASAL SEMULA MENJADI
1
2
3
4
5
dst
Kepala Un i t Kerja
Nama lengkap NIP
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,