rancangan skttk tahun 2017... · web viewmengevaluasi dan menganalisa hasil pekerjaan jaringan...
TRANSCRIPT
LAMPIRANKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALKETENAGALISTRIKANNOMOR :
PEDOMAN SKTTK UNTUK KONSULTANSI BIDANG DISTRIBUSI TENTANG
PEDOMAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN UNTUK KONSULTANSI BIDANG
DISTRIBUSI
DJK-K.
Jakarta, DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
menyatakan bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki
sertifikat kompetensi. Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik menjelaskan bahwa Sertifikat Kompetensi
diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang mendapatkan akreditasi dari
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dimana pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
dilakukan oleh Asesor Ketenagalistrikan.
Sertifikasi Kompetensi merupakan salah satu mekanisme penerapan Keselamatan
Ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi instalasi tenaga listrik yang aman, andal
dan ramah lingkungan.
Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) untuk Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Subbidang Konsultansi yang disusun oleh
Tim Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan aklamasi pada Forum Konsensus
yang dilaksanakan pada tanggal 30 November 2016. Sesuai Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan menjelaskan bahwa SKTTK hasil Forum Konsensus
dapat digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentinganketenagalistrikan
sampai denganrancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri.
Dengan tersedianya SKTTK untuk Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang
Distribusi Subbidang Pemeliharaan maka diperlukan “Pedoman Penggunaan Standar
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan tentang Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Bidang Distribusi” sebagai acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap
Tenaga Teknik.
Jakarta, Agustus 2017Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
Andy Noorsaman Sommeng
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR iiBAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 11.2. Pengertian 11.3. Penggunaan SKTTK 4BAB II
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 52.1. Pemetaan SKTTK 52.2. Daftar Unit Kompetensi 62.3. Pengemasan Kualifikasi Jabatan 72.4. Uraian Kualifikasi Jabatan 10Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja, kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada kemungkinan jabatan dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut. 102.4.1. D.35.131.01.KUALIFIKASI.1.DISTEL 102.4.2. D.35.131.01.KUALIFIKASI.2.DISTEL 112.4.3. D.35.131.01.KUALIFIKASI.3.DISTEL 122.4.4. D.35.131.01.KUALIFIKASI.4.DISTEL 132.4.5. D.35.131.01.KUALIFIKASI.5.DISTEL 142.4.6. D.35.131.01.KUALIFIKASI.6.DISTEL 152.5. Uraian Unit Kompetensi 17Kode Unit : D.35.131.02.000.1 17Judul Unit : Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana pembangunan dan
pemasangan jaringan distribusi 17Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
pemeliharaan yang diperlukan untuk menyiapkan Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik dengan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 17
Kode Unit : D.35.131.02.002.1 22Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pemasangan alat pengukur
dan pembatas (APP) 22Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
program pelaksanaan pembangunan dan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 22
Kode Unit : D.35.131.02.003.1 26Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan sambungan
pelayanan 26
iii
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan program pelaksanaan pembangunan sambungan pelayanan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 26
Kode Unit : D.35.131.02.004.1 30Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan
pelayanan 30Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
rencana pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan pelayanan sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 30
Kode Unit : D.35.131.02.005.1 34Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan gardu
disribusi 34Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
program pelaksanaan pembangunan gardu distribusi sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 34
Kode Unit : D.35.131.02.006.1 38Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi gardu distribusi 38Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
rencana pemeliharaan dan rehabilitasi gardu distribusi sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 38
Kode Unit : D.35.131.02.007.1 42Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan jaringan
tegangan menengah 42Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
program pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 42
Kode Unit : D.35.131.02.008.1 46Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan
menengah 46Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 46
Kode Unit : D.35.131.02.009.1 50Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan jaringan
tegangan rendah 50Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
program pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan rendah sesuai
iv
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 50
Kode Unit : D.35.131.02.010.1 54Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan
rendah 54Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan pembuatan
rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 54
Kode Unit : D.35.131.02.011.1 58Judul Unit : Melaksanakan pengolahan data lapangan gardu distribusi 58Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Melaksanakan pengolahan
data lapangan gardu distribusi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 58
Kode Unit : D.35.131.02.012.1 63Judul Unit : Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan tegangan
menengah 63Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Melaksanakan pengolahan
data lapangan jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 63
Kode Unit : D.35.131.02.013.1 68Judul Unit : Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan tegangan rendah
68Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Melaksanakan pengolahan
data lapangan jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 68
Kode Unit : D.35.131.02.014.1 73Judul Unit : Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Jaringan
Tegangan Rendah 73Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa hasil konsultansi
perencanaan jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 73
Kode Unit : D.35.131.02.015.1 77Judul Unit : Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Jaringan
Tegangan Menengah 77Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa hasil konsultansi
perencanaan jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 77
Kode Unit : D.35.131.02.016.1 81Judul Unit : Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan gardu distribusi
81
v
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa hasil konsultansi perencanaan gardu distribusi sesuai instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku. 81
Kode Unit : D.35.131.02.017.1 85Judul Unit : Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Gardu Distribusi dan
gardu induk 20 kV85Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
konsultansi gardu distribusi dan gardu induk 20 kV sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 85
Kode Unit : D.35.131.02.018.1 89Judul Unit : Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultansi jaringan tegangan
rendah 89Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
konsultansi jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 89
Kode Unit : D.35.131.02.018.1 93Judul Unit : Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultansi jaringan tegangan
menengah 93Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
konsultansi jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 93
Kode Unit : D.35.131.02.035.1 97Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan konsultasi Gardu Distribusi 97Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan dan
pengembangan metode konsultasi Gardu Distribusi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 97
Kode Unit : D.35.131.02.021.1 101Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode konsultasi
jaringan tegangan menengah 101Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan konsultasi pada
jaringan tegangan menengah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 101
Kode Unit : D.35.131.02.022.1 105Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode konsultasi
jaringan tegangan rendah 105Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan konsultasi pada
jaringan tegangan rendah sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku. 105
vi
BAB I
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Pada era global, pasar bebas tidak hanya berlaku untuk komoditi produk barang
dan jasa saja yang akan bebas keluar dan masuk kawasan negara Indonesia, namun
termasuk juga tenaga kerja. Kompetisi antar tenaga kerja yang akan memasuki pasar
kerja akan didasarkan pada kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh masing-
masing tenaga kerja. Bukti formal kemampuan atau kompetensi seseorang yang sudah
diakui saat ini adalah sertifikasi kompetensi. Guna mendukung pelaksanaan sertifikasi
kompetensi diperlukan sistem standardisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan.
Untuk mengantisipasi pasar bebas serta untuk memperkuat daya saing tenaga kerja
lokal yang akan memasuki pasar kerja di bidang distribusi, maka perlu disusun program
sertifikasi kompetensi untuk profesi di subbidang pemeliharaan bidang distribusi tenaga
listrik. Langkah awal untuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi adalah penyediaan
standar kompetensi yang relevan. Karena itu, standar kompetensi untuk profesi
pemeliharaan distribusi tenaga listrik perlu disusun.
1.2. Pengertian
Istilah dan Definisi:
1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya
disebut Standardisasi Kompetensi adalah proses perumusan, penetapan,
pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan pengawasan standar kompetensi
yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan pemangku
kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang dilanjutnya
disebut SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan suatu kemampuan
yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta
penerapannya ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan unjuk kerja,
yang dibakukan berdasarkan konsensus pemangku kepentingan.
1
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari pengumpulan dan
pengolahan data untuk menyusun konsep rancangan SKTTK sampai dengan
tercapainya konsensus dari pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan tenaga
teknik ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan tenaga
teknik ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam jenjang kualifikasi
ketenagalistrikan.
6. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga Teknik
adalah perorangan yang berpendidikan di bidang teknik dan/atau memiliki
pengalaman kerja di bidang ketenagalistrikan.
7. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah Tenaga
Teknik yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan asesmen sesuai
dengan bidang yang diuji.
8. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk
mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja.
9. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor pada usaha ketenagalistrikan.
10. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap Klasifikasi
Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor di bidang
ketenagalistrikan.
11. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI
adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
2
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
diberbagai sector.
13. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan
Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan ketenagalistrikan berdasarkan KKNI.
14. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal yang
menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan kegiatan sertifikasi.
15. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang melakukan usaha
jasa penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi Kompetensi yang diberi hak
untuk melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor.
16. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan kepentingan
bersama untuk mendapatkan kesepakatan atau permufakatan yang dicapai
melalui kebulatan suara.
17. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam rangka kerja
sama saling pengakuan SKTTK dengan standar kompetensi lain baik di dalam
maupun luar negeri guna mencapai kesetaraan dan/atau pengakuan.
18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang ketenagalistrikan.
19. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan, pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan lingkungan di
bidang ketenagalistrikan.
20. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
21. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
22. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki otoritas
teknis dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di sektor atau
lapangan usaha tertentu.
3
1.3. Penggunaan SKTTK
SKTTK bagi Tenaga Teknik subbidang Pemeliharaan bidang distribusi
Tenaga Listrik ini digunakan oleh:
1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi
Ketenagalistrikan sebagai panduan penyusunan Standar Uji Sertifikasi
Kompetensi Bagi Tenaga Teknik bidang DIstribusi.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai penyusunan
kurikulum, silabus, dan modul bagi Tenaga Teknik bidang DIstribusi.
4
BAB II
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN2.1. Pemetaan SKTTK
Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk subbidang
pemeliharaan bidang Distribusi Tenaga Listrik. Berikut ini adalah Pemetaan
SKTTK untuk subbidang pemeliharaan Bidang Distribusi Tenaga Listrik:
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Menyediakan
Listrik Yang
Aman, Andal dan
Ramah
Lingkungan
Melaksanakan
Pemeliharaan
Instalasi Tenaga
Listrik
Melaksanakan
Pemeliharaan
Distribusi Tenaga
Listrik
Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana pembangunan dan pemasangan jaringan distribusiMembuat rencana program pelaksanaan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP)Membuat rancangan program pelaksanaan pembangunan sambungan pelayananMembuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan pelayananMembuat rencana program pelaksanaan pembangunan gardu distribusiMembuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi gardu distribusiMembuat rencana program pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan menengahMembuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan menengahMembuat rencana program pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan rendahMembuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan rendahMelaksanakan pengolahan data lapangan gardu distribusiMelaksanakan pengolahan data lapangan jaringan tegangan menengahMelaksanakan pengolahan data
5
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
lapangan jaringan tegangan rendahMelaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Jaringan Tegangan RendahMelaksanakan analisahasil konsultansi perencanaan Jaringan Tegangan MenengahMelaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Gardu Distribusi Gardu Induk sisi 20 kVMengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Gardu Distribusi dan gardu induk 20 kVMengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Jaringan Tegangan RendahMengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Jaringan Tegangan MenengahMelaksanakan pengelolaan konsultasi Gardu DistribusiMelaksanakan pengelolaan konsultasi Jaringan Tegangan MenengahMelaksanakan pengelolaan konsultasi Jaringan Tegangan rendah
2.2. Daftar Unit Kompetensi
Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh dari
pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut
Nomor
Urut
Kode Unit
KompetensiJudul Unit Kompetensi
1. D.35.131.00.001.1 Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
2. D.35. 131.02.002.1 Membuat rencana program pelaksanaan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP)
3. D.35. 131.02.003.1 Membuat rancangan program pelaksanaan pembangunan sambungan pelayanan
4. D.35. 131.02.004.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan pelayanan
5. D.35. 131.01.005.1 Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan gardu distribusi
6. D.35. 131.02.006.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi
6
Nomor
Urut
Kode Unit
KompetensiJudul Unit Kompetensi
gardu distribusi7. D.35. 131.01.007.1 Membuat rencana program pelaksanaan
pembangunan jaringan tegangan menengah8. D.35. 131.02.008.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi
jaringan tegangan menengah9. D.35. 131.02.009.1 Membuat rencana program pelaksanaan
pembangunan jaringan tegangan rendah10. D.35. 131.02.010.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi
jaringan tegangan rendah11. D.35. 131.02.011.1 Melaksanakan pengolahan data lapangan gardu
distribusi12. D.35. 131.02.012.1 Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan
tegangan menengah13. D.35. 131.02.013.1 Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan
tegangan rendah14. D.35. 131.01.014.1 Melaksanakan analisa hasil konsultansi
perencanaan Jaringan Tegangan Rendah15. D.35. 131.02.015.1 Melaksanakan analisahasil konsultansi
perencanaan Jaringan Tegangan Menengah16. D.35. 131.01.016.1 Melaksanakan analisa hasil konsultansi
perencanaan Gardu Distribusi Gardu Induk sisi 20 kV
17. D.35. 131.02.017.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Gardu Distribusi dan gardu induk 20 kV
18. D.35. 131.02.018.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Jaringan Tegangan Rendah
19. D.35. 131.02.019.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Jaringan Tegangan Menengah
20. D.35. 131.02.020.1 Melaksanakan pengelolaan konsultasi Gardu Distribusi
21. D.35. 131.02.021.1 Melaksanakan pengelolaan konsultasi Jaringan Tegangan Menengah
22. D.35. 131.02.022.1 Melaksanakan pengelolaan konsultasi Jaringan Tegangan rendah
2.3. Pengemasan Kualifikasi Jabatan
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, pengemasan okupasi
jabatan pada subbidang konsultansi bidang distribusi ketenagalistrikan
ketenagalistrikan dikualifikasikan menjadi 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, yaitu:
1. Pelaksana Muda,
2. Pelaksana Madya,
7
3. Pelaksana Utama,
4. Teknisi/analis Muda
5. Teknisi/analis Madya
6. Teknisi/analis Utama
7. Ahli Muda
8. Ahli Madya
9. Ahli Utama
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifikas
i KKNI
Kode Kualifikasi
Jabatan
Kemungkinan Jabatan
Distribusi Konsultansi 1 Level 1 D.35.131.01.KUA
LIFIKASI.1.DIST
EL
Junior surveyor/ Junior
Drafter
2 Level 2 D.35.131.01.KUA
LIFIKASI.2.DIST
EL
Surveyor APP/Drafter
APP
Surveyor jaringan
distribusi/Drafter
jaringan distribusi
3 Level 3 D.35.131.01.KUA
LIFIKASI.3.DIST
EL
Kepala Regu Perancanaan dan Pengawasan Jaringan distribusi Mandor Perancanaan dan Pengawasan jaringan distribusi
4 Level 4 D.35.131.01.KUA
LIFIKASI.4.DIST
EL
Supervisor
5 Level 5 D.35.131.01.KUA
LIFIKASI.5.DIST
EL
Wakil Kepala Bidang
Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Sistem
Distribusi / Kepala
Bagian Konsultansi
8
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifikas
i KKNI
Kode Kualifikasi
Jabatan
Kemungkinan Jabatan
Perancanaan dan
Pengawasan Sistem
Distribusi / Asistant
Manager Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Sistem
Distribusi / Site
Manager Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Sistem
Distribusi / LEAD
Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Sistem
Distribusi
6 Level 6 D.35.131.01.KUA
LIFIKASI.6.DIST
EL
MANAJER AREA
Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Distribusi;
Kepala Bidang
Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Distribusi/
Manager Konsultansi
Perancanaan dan
Pengawasan Distribusi/
Project Manager
Konsultansi
Perancanaan dan
9
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifikas
i KKNI
Kode Kualifikasi
Jabatan
Kemungkinan Jabatan
Pengawasan Distribusi
2.4. Uraian Kualifikasi Jabatan
Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada kemungkinan jabatan
dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.
2.4.1. D.35.131.01.KUALIFIKASI.1.DISTELa. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 1 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pelaksanaan pengambilan data lapangan rencana pembangunan dan
pemasangan jaringan distribusi tenaga listrik.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mempersiapkan peralatan untuk proses pengambilan data lapangan
distribusi tenaga listrik sesuai dengan SOP.
- Membantu pada pelaksanaan pengambilan data lapangan distribusi
tenaga listrik sesuai dengan SOP
d. Kemungkinan Jabatan
Junior surveyor/ Junior Drafter Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
10
1. D.35.131.00.001.1 Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
2.4.2. D.35.131.01.KUALIFIKASI.2.DISTELa. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pembuatan rencana rogram pelaksanaan pembangunan dan
pemeliharaan pada alat pengukur dan pembatas (APP), jaringan tegangan
rendah, jaringan tegangan menengah, gardu distribusi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Melaksanakan pembuatan rencana rogram pelaksanaan pembangunan
dan pemeliharaan pada alat pengukur dan pembatas (APP), jaringan
tegangan rendah, jaringan tegangan menengah, gardu distribusi
- Menyampaikan laporan hasil.
d. Kemungkinan Jabatan
1) Surveyor APP/Drafter APP
2) Surveyor jaringan distribusi/Drafter jaringan distribusi
e. Daftar Unit Kompetensi
1) Surveyor APP/Drafter APP
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35. 131.02.002.1 Membuat rencana program pelaksanaan pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP)
2. D.35. 131.02.003.1 Membuat rancangan program pelaksanaan pembangunan sambungan pelayanan
3. D.35. 131.02.004.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan pelayanan
11
2) Surveyor jaringan distribusi/Drafter jaringan distribusi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35. 131.01.005.1 Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan gardu distribusi
2. D.35. 131.02.006.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi gardu distribusi
3. D.35. 131.01.007.1 Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan menengah
4. D.35. 131.02.008.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan menengah
5. D.35. 131.02.009.1 Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan rendah
6. D.35. 131.02.010.1 Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan tegangan rendah
2.4.3. D.35.131.01.KUALIFIKASI.3.DISTELa. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pengolahan data lapangan pada jaringan tegangan rendah, jaringan
tegangan menengah, gardu distribusi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Melaksanakan pengolahan data lapangan pada jaringan tegangan rendah,
jaringan tegangan menengah, gardu distribusi
- Melakukan pembagian tugas dengan tim pelaksana kerja.
- Menerapkan (Job Safety Analysis), Standing Operation Procedure, dan
Instruksi Kerja
- Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
d. Kemungkinan Jabatan
12
1) Kepala Regu Perancanaan dan Pengawasan Jaringan distribusi Mandor
Perancanaan dan Pengawasan jaringan distribusi
e. Daftar Unit Kompetensi
1) Assistant Technician Pemeliharaan Proteksi dan Metering
No
.
Kode Unit Nama Unit
1. D.35.
131.02.011.1
Melaksanakan pengolahan data lapangan gardu distribusi
2. D.35.
131.02.012.1
Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan tegangan menengah
3. D.35.
131.02.013.1
Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan tegangan rendah
2.4.4. D.35.131.01.KUALIFIKASI.4.DISTELa. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 4 KKNI yang berkaitan dengan
tugas analisa hasil pekerjaan konsultansi pada jaringan tegangan rendah,
jaringan tegangan menengah, gardu distribusi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi dan menganalisa hasil pekerjaan jaringan tegangan rendah,
jaringan tegangan menengah, gardu distribusi
- Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kepada bawahan dalam
rangka pelaksanaan tugas.
- Menganalisa pelaksanaan pekerjaan (Job Safety Analysis), Standing
Operation Procedure, dan Instruksi Kerja
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya
d. Kemungkinan Jabatan
13
1) Supervisor konsultansi distribusi tenaga listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
1) Supervisor konsultansi distribusi tenaga listrik
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35. 131.01.014.1 Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Jaringan Tegangan Rendah
2. D.35. 131.02.015.1 Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Jaringan Tegangan Menengah
3. D.35. 131.01.016.1 Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan Gardu Distribusi Gardu Induk sisi 20 kV
2.4.5. D.35.131.01.KUALIFIKASI.5.DISTELa. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan dengan
tugas koordinasi pekerjaan konsultansi pada jaringan tegangan rendah,
jaringan tegangan menengah, gardu distribusi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi laporan Supervisor konsultansi Distribusi tenaga listrik
- Membuat keputusan tindak lanjut terhadap hasil laporan pekerjaan
Supervisor konsultansi Distribusi tenaga listrik
- Meyusun program pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas konsultansi
- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional konsultansi telah sesuai
dengan yang dipersyaratkan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya
d. Kemungkinan Jabatan
14
1) Wakil Kepala Bidang Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan Sistem
Distribusi / Kepala Bagian Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan
Sistem Distribusi / Asistant Manager Konsultansi Perancanaan dan
Pengawasan Sistem Distribusi / Site Manager Konsultansi Perancanaan
dan Pengawasan Sistem Distribusi / LEAD Konsultansi Perancanaan dan
Pengawasan Sistem Distribusi
e. Daftar Unit Kompetensi
1) Wakil Kepala Bidang Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan Sistem
Distribusi / Kepala Bagian Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan
Sistem Distribusi / Asistant Manager Konsultansi Perancanaan dan
Pengawasan Sistem Distribusi / Site Manager Konsultansi Perancanaan
dan Pengawasan Sistem Distribusi / LEAD Konsultansi Perancanaan dan
Pengawasan Sistem Distribusi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35. 131.02.017.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Gardu Distribusi dan gardu induk 20 kV
2. D.35. 131.02.018.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Jaringan Tegangan Rendah
3. D.35. 131.02.019.1 Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Jaringan Tegangan Menengah
2.4.6. D.35.131.01.KUALIFIKASI.6.DISTELa. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan dengan
tugas pengelolaan konsultansi distribusi tenaga listrik
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP
- Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
- Pelaksanaan kerja sesuai sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang
telah disepakati
- Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
c. Peran Kerja
- Mendiskusikan sasaran kinerja perusahaan
- Membuat strategi pencapaian sasaran kinerja perusahaan
15
- Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan
bertanggungjawab atas laporan keuangan dan laporan operasional
lainnya.
- Membagi tugas sesuai target kinerja perusahaan
- Memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja
- Memperbaiki penyimpangan target pencapaian kinerja dan meningkatkan
kinerja perusahaan
- Melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait
- Mendiskusikan dengan atasan langsung terkait kinerja perusahaan
- Membuat laporan kinerja perusahaan
d. Kemungkinan Jabatan
MANAJER AREA Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan Distribusi; Kepala
Bidang Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan Distribusi/ Manager
Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan Distribusi/ Project Manager
Konsultansi Perancanaan dan Pengawasan Distribusi
Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
1. D.35. 131.02.020.1 Melaksanakan pengelolaan konsultasi Gardu Distribusi
2. D.35. 131.02.021.1 Melaksanakan pengelolaan konsultasi Jaringan Tegangan Menengah
3. D.35. 131.02.022.1 Melaksanakan pengelolaan konsultasi Jaringan Tegangan rendah
2.5. Uraian Unit Kompetensi
Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit kompetensi
yang ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup kode unit, judul unit,
deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel serta
panduan penilaian.
2.5.1. D.35.131.00.001.1
16
Kode Unit : D.35.131.02.000.1
Judul Unit : Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana
pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk menyiapkan
Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik dengan sesuai
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP)
yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pekerjaan
1.1. Perintah kerja diterima dan dipahami
1.2. Single line diagram jaringan distribusi dipelajari
1.3. Pengetahuan yang dibutuhkan dipelajari
2. Menyiapkan
peralatan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai daftar peralatan
pengambilan data
2.3. Formulir-formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Pejabat / atasan terkait pekerjaan dihubungi
2.5. Mitra kerja terkait pekerjaan dihubungi
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1. Alat kerja, material kerja dan Alat Pelindung Diri (APD)
disiapkan/dikenakan
3.2. Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
3.3. Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
3.4. Melaksanakan pengambilan data/denah lokasi rumah
untuk pemasangan APP
17
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.5. Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana
pemasangan jaringan tegangan rendah
3.6. Melaksanakan pengambilan data mengambil data
lapangan rencana pemasangan jaringan tegangan
memengah
3.7. Melaksanakan pengambilan data lapangan rencana
pemasangan Gardu distribusi
4 Membandingkan
hasil kerja
4.1. Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah kerja
4.2. Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5 Membuat laporan 5.1. laporan dibuat sesuai dengan format Perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Diagram pengkawatan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-simbol
peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
18
2. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.1. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pelaksanaan pengambilan data
3. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat komunikasi
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Alat ukur
4.1.4. Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
(tidak ada)
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami SOP
19
3.1.2 Mengenal Alat Ukur
3.1.3 Mengenal alat kerja bantu
3.1.4 Mengenal APD
3.1.5 Mengenal bahan/material listrik ( Konduktor dan isolator)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu melakukan perhitungan sederhana
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
20
2.5.2. D.35.131.02.002.1
Kode Unit : D.35.131.02.002.1
Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pemasangan
alat pengukur dan pembatas (APP)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan program pelaksanaan pembangunan dan
pemasangan alat pengukur dan pembatas (APP) sesuai
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP)
yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lapangan dipelajari dan diidentifikasi
2. Menyiapkan
pelaksanaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan 3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
21
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Membandingkan
hasil pekerjaan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
22
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
program pelaksanaan pemasangan.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5 Menggambar Listrik
23
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
24
2.5.3. D.35.131.02.003.1
Kode Unit : D.35.131.02.003.1
Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan
sambungan pelayanan
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan program pelaksanaan pembangunan sambungan
pelayanan sesuai instruction manual dan Standing Operation
Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lapangan dipelajari dan diidentifikasi
2. Menyiapkan
pelaksanaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
25
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
26
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
program pelaksanaan pemasangan.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
27
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
28
2.5.4. D.35.131.02.004.1
Kode Unit : D.35.131.02.004.1
Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi
sambungan pelayanan
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan rencana pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan
pelayanan sesuai instruction manual dan Standing Operation
Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pekerjaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lokasi pemeliharaan dan rehabilitasi sambungan
pelayanan dipelajari
1.4. Data operasi dan data dokumentasi teknis sambungan
pelayanan dan daya tersambung dipelajari dan
1.5. Petunjuk pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi
dipelajari
2. Menyiapkan
pelaksanaan
pekerjaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
29
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Jenis dan volume material/ penghantar diidentifikasi
sesuai tujuan pemeliharaan
3.4 Single line diagram sambungan pelayanan dibuat
sesuai SOP yang berlaku
4. Membandingkan
hasil pekerjaan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.3. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
30
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.4. Standar
3.2.2 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
pemeliharaan dan rehabilitasi.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
31
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
32
2.5.5. D.35.131.02.005.1
Kode Unit : D.35.131.02.005.1
Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan
gardu disribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan program pelaksanaan pembangunan gardu
distribusi sesuai instruction manual dan Standing Operation
Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lapangan dipelajari dan diidentifikasi
2. Menyiapkan
pelaksanaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
33
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
34
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
program pelaksanaan pemasangan.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
35
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
36
2.5.6. D.35.131.02.006.1
Kode Unit : D.35.131.02.006.1
Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi gardu
distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan rencana pemeliharaan dan rehabilitasi gardu
distribusi sesuai instruction manual dan Standing Operation
Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pekerjaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lokasi pemeliharaan dan rehabilitasi gardu
distribusi dipelajari
1.4. Data operasi dan data dokumentasi teknis gardu
distribusi dipelajari
1.5. Petunjuk pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi
dipelajari
2. Menyiapkan
pelaksanaan
pekerjaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
37
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Jenis dan spesifikasi material dihitung sesuai tujuan
pemeliharaan
3.4 Kondisi fisik bangunan dan instalasinya diidentifikasi
sesuai tujuan pemeliharaan
3.5 Single line diagram instalasi gardu distribusi dibuat
sesuai SOP yang berlaku
3.6 Volume fisik rencana pemeliharaan dihitung dan
dituangkan dalam bentuk rencana anggaran biaya,
jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan standar
harga yang telah ditetapkan
4. Membandingkan
hasil pekerjaan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
38
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2. Alat ukur
4.1.3. Toolkit
4.1.4. Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja
4.2.3. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
39
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
pemeliharaan dan rehabilitasi.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.4 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5 Menggambar Listrik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.2 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
40
2.5.7. D.35.131.02.007.1
Kode Unit : D.35.131.02.007.1
Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan
jaringan tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan program pelaksanaan pembangunan jaringan
tegangan menengah sesuai instruction manual dan Standing
Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lapangan dipelajari dan diidentifikasi
2. Menyiapkan
pelaksanaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
41
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
5. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
6. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
7. Norma dan Standar
3.3. Norma
3.1.3. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.4. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.4. Standar
3.2.2 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
42
8. Peralatan dan Perlengkapan
4.3. Peralatan
4.1.5. Peralatan Komunikasi
4.1.6. Alat ukur
4.1.7. Toolkit
4.1.8. Alat Pelindung Diri (APD)
4.4. Perlengkapan
4.2.4. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.5. Alat bantu kerja
4.2.6. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
6. Konteks Penilaian
1.3 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.4 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
7. Persyaratan Kompetensi
2.4. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.5. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
program pelaksanaan pembangunan.
2.6. Menginterpretasikan gambar teknik.
8. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.3 Pengetahuan
3.1.6 Ilmu Bahan
3.1.7 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.8 Teori Listrik Dasar
3.1.9 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.10 Menggambar Listrik
3.4 Keterampilan
3.2.4 Mampu menggunakan alat ukur
43
3.2.5 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.6 Memilih bahan
9. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Menggunakan APD
4.5. Bekerja sesuai SOP
4.6. Bekerja berdasarkan perintah kerja
10. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
44
2.5.8. D.35.131.02.008.1
Kode Unit : D.35.131.02.008.1
Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi
jaringan tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan
tegangan menengah sesuai instruction manual dan Standing
Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pekerjaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lokasi pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan
tegangan menengah dipelajari
1.4. Data operasi dan data dokumentasi teknis jaringan
tegangan menengah dipelajari
1.5. Petunjuk pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi
dipelajari
2. Menyiapkan
pelaksanaan
pekerjaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survei disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
45
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Jenis dan spesifikasi material dihitung sesuai tujuan
pemeliharaan
3.4 Kondisi fisik bangunan dan instalasinya diidentifikasi
sesuai tujuan pemeliharaan
3.5 Single line diagram instalasi jaringan tegangan
menengah dibuat sesuai SOP yang berlaku
3.6 Volume fisik rencana pemeliharaan dihitung dan
dituangkan dalam bentuk rencana anggaran biaya,
jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan standar
harga yang telah ditetapkan
4. Membandingkan
hasil pekerjaan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
5. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
6. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
46
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
7. Norma dan Standar
3.3. Norma
3.1.3. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.4. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.4. Standar
3.2.2 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
8. Peralatan dan Perlengkapan
4.3. Peralatan
4.1.5. Peralatan Komunikasi
4.1.6. Alat ukur
4.1.7. Toolkit
4.1.8. Alat Pelindung Diri (APD)
4.4. Perlengkapan
4.2.4. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.5. Alat bantu kerja
4.2.6. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
6. Konteks Penilaian
1.3 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.4 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
7. Persyaratan Kompetensi
47
2.4. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.5. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
pemeliharaan dan rehabilitasi.
2.6. Menginterpretasikan gambar teknik.
8. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.3 Pengetahuan
3.1.6 Ilmu Bahan
3.1.7 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.8 Teori Listrik Dasar
3.1.9 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.10 Menggambar Listrik
3.4 Keterampilan
3.2.4 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.5 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.6 Memilih bahan
9. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Menggunakan APD
4.5. Bekerja sesuai SOP
4.6. Bekerja berdasarkan perintah kerja
10. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
48
2.5.9. D.35.131.02.009.1
Kode Unit : D.35.131.02.009.1
Judul Unit : Membuat rencana program pelaksanaan pembangunan
jaringan tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan program pelaksanaan pembangunan jaringan
tegangan rendah sesuai instruction manual dan Standing
Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lapangan dipelajari dan diidentifikasi
2. Menyiapkan
pelaksanaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survai disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Alat kerja, material kerja dan APD dikenakan
3.4 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai SOP
4. Membandingkan
hasil
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
49
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
9. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
10. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
11. Norma dan Standar
3.5. Norma
3.1.5. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.6. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.6. Standar
3.2.3 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
50
12. Peralatan dan Perlengkapan
4.5. Peralatan
4.1.9. Peralatan Komunikasi
4.1.10. Alat ukur
4.1.11. Toolkit
4.1.12. Alat Pelindung Diri (APD)
4.6. Perlengkapan
4.2.7. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.8. Alat bantu kerja
4.2.9. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
11. Konteks Penilaian
1.5 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.6 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
12. Persyaratan Kompetensi
2.7. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.8. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
program pelaksanaan pembangunan.
2.9. Menginterpretasikan gambar teknik.
13. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.5 Pengetahuan
3.1.11 Ilmu Bahan
3.1.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.13 Teori Listrik Dasar
3.1.14 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.15 Menggambar Listrik
3.6 Keterampilan
3.2.7 Mampu menggunakan alat ukur
51
3.2.8 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.9 Memilih bahan
14. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.7. Menggunakan APD
4.8. Bekerja sesuai SOP
4.9. Bekerja berdasarkan perintah kerja
15. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
52
2.5.10. D.35.131.02.010.1
Kode Unit : D.35.131.02.010.1
Judul Unit : Membuat rencana pemeliharaan dan rehabilitasi
jaringan tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
pembuatan rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan
tegangan rendah sesuai instruction manual dan Standing
Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pelaksanaan
pekerjaan
1.1. Perintah kerja dipelajari untuk memastikan bahwa
instruksi dapat dilaksanakan sesuai standar
perusahaan.
1.2. Prinsip kerja membuat rencana pelaksanaan
pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik dan
teknik survei dipelajari, dipahami dan dikuasai dengan
baik.
1.3. Data lokasi pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan
tegangan rendah dipelajari
1.4. Data operasi dan data dokumentasi teknis jaringan
tegangan rendah dipelajari
1.5. Petunjuk pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi
dipelajari
2. Menyiapkan
pelaksanaan
pekerjaan
2.1. Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan disiapkan
2.2. Alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan alat
bantu disiapkan sesuai keperluan dan SOP yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Formulir terkait pekerjaan disiapkan
2.4. Alat survei disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Melaksanakan
pekerjaan
3.1 Lokasi tempat kerja sesuai penugasan sudah
dipastikan benar
53
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Pembagian tugas dengan rekan kerja dilaksanakan
3.3 Jenis dan spesifikasi material dihitung sesuai tujuan
pemeliharaan
3.4 Kondisi fisik bangunan dan instalasinya diidentifikasi
sesuai tujuan pemeliharaan
3.5 Single line diagram instalasi jaringan tegangan rendah
dibuat sesuai SOP yang berlaku
3.6 Volume fisik rencana pemeliharaan dihitung dan
dituangkan dalam bentuk rencana anggaran biaya,
jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan standar
harga yang telah ditetapkan
4. Membandingkan
hasil pekerjaan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan perintah
kerja
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur yang
ditetapkan perusahaan
BATASAN VARIABEL
9. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
1.2. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
10. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
54
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
11. Norma dan Standar
3.5. Norma
3.1.5. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.6. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.6. Standar
3.2.3 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
12. Peralatan dan Perlengkapan
4.5. Peralatan
4.1.9. Peralatan Komunikasi
4.1.10. Alat ukur
4.1.11. Toolkit
4.1.12. Alat Pelindung Diri (APD)
4.6. Perlengkapan
4.2.7. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.8. Alat bantu kerja
4.2.9. Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
11. Konteks Penilaian
1.5 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.6 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
12. Persyaratan Kompetensi
55
2.7. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.8. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pembuatan rencana
pemeliharaan dan rehabilitasi.
2.9. Menginterpretasikan gambar teknik.
13. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.5 Pengetahuan
3.1.11 Ilmu Bahan
3.1.12 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.13 Teori Listrik Dasar
3.1.14 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.15 Menggambar Listrik
3.6 Keterampilan
3.2.7 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.8 Mampu membaca gambar Teknik
3.2.9 Memilih bahan
14. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.7. Menggunakan APD
4.8. Bekerja sesuai SOP
4.9. Bekerja berdasarkan perintah kerja
15. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
56
2.5.11. D.35.131.02.011.1
Kode Unit : D.35.131.02.011.1
Judul Unit : Melaksanakan pengolahan data lapangan gardu
distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Melaksanakan
pengolahan data lapangan gardu distribusi sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengolahan data
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar
1.2. Single line diagram dipelajari sesuai standar
ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Prinsip kerja perencanaan jaring distribusi tenaga
listrik dipahami dan dikuasai dan diaplikasikan
dengan benar dan cermat.
Data lokasi gardu distribusi dipelajari
Jenis dan spesifikasi material yang akan digunakan
diidentifikasi
Data operasi gardu distribusi tenaga listrik yang
mutakhir lengkap dengan data teknis dan daya
tersambungnya dipelajari
2. Mempersiapkan
tugas pengolahan
data
2.1. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja disusun sesuai SOP.
57
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Membandingkan
hasil kerja
3.1 Prosedur pekerjaan diterapkan
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan tim lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Jenis konstruksi instalasi gardu distribusi tenaga listrik
dianalisa sesuai keadaan lapangan
3.5 Jalur masuk/keluar penyulang diidentifikasi
3.6 Jenis dan spesifikasi material yang akan dipergunakan
di survey dan dianalisa
3.7 Volume dan jenis pekerjaan, volume spesifikasi dan
jenis material yang dipergunakan terdefinisi dan
kuantitas, kualitas sesuai ketentuan yang ditetapkan.
3.8 Penyimpangan atas standar konstruksi gardu
Distribusi dan tipenya sebagai akibat faktor lingkungan
diidentifikasi lengkap dengan rencana anggaran
biayanya.
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan standard yang berlaku diberikan.
4.4 Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
58
petugas pelaksana.
1.2 Diagram pengkawatan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-simbol
peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
59
4.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2 Alat bantu kerja
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pengolahan data
jaringan distribusi.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
2.4. Menggambar teknik
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Teknik dasar pembangunan dan pemasangan
3.1.3 Teori Listrik terapan
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pemeliharaan
3.1.5 Menggambar teknik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pekerjaan
3.2.2 Mampu memilih material instalasi jaringan distribusi
3.2.3 Mampu membaca, memahami dan mengintrepretasikan gambar
Teknik
3.2.4 Mampu menggambar teknik
60
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.4 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
61
2.5.12. D.35.131.02.012.1
Kode Unit : D.35.131.02.012.1
Judul Unit : Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan
tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Melaksanakan
pengolahan data lapangan jaringan tegangan menengah sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengolahan data
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar pemeliharaan
1.2. Single line diagram dipelajari sesuai standar
ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Prinsip kerja perencanaan jaring distribusi tenaga
listrik dipahami dan dikuasai dan diaplikasikan
dengan benar dan cermat.
1.4. Data lokasi jaringan tegangan menengah dipelajari
1.5. Jenis dan spesifikasi material yang akan digunakan
diidentifikasi
1.6. Data operasi jaringan tegangan menengah yang
mutakhir lengkap dengan data teknis dan daya
tersambungnya dipelajari
2. Mempersiapkan
tugas pengolahan
data
2.1. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja disusun sesuai SOP.
3. 3.1 Prosedur pekerjaan diterapkan
62
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
Membandingkan
hasil kerja
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan tim lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Jenis konstruksi jaringan tegangan menengah dianalisa
sesuai keadaan lapangan
3.5 Jalur masuk/keluar penyulang diidentifikasi
3.6 Jenis dan spesifikasi material yang akan dipergunakan
di survey dan dianalisa
3.7 Volume dan jenis pekerjaan, volume spesifikasi dan
jenis material yang dipergunakan terdefinisi dan
kuantitas, kualitas sesuai ketentuan yang ditetapkan.
3.8 Penyimpangan atas standar konstruksi jaringan
tegangan menengah dan tipenya sebagai akibat faktor
lingkungan diidentifikasi lengkap dengan rencana
anggaran biayanya.
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan standar yang berlaku diberikan.
4.4 Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
63
1.2 Diagram pengkawatan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-simbol
peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
64
4.2.2 Alat bantu kerja
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pengolahan data
jaringan distribusi.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
2.4. Menggambar teknik
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Teknik dasar pembangunan dan pemasangan
3.1.3 Teori Listrik terapan
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pekerjaan konsultansi
3.1.5 Menggambar teknik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pekerjaan
3.2.2 Mampu memilih material instalasi jaringan distribusi
3.2.3 Mampu membaca, memahami dan mengintrepretasikan gambar
Teknik
3.2.4 Mampu menggambar teknik
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
65
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.4 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
66
2.5.13. D.35.131.02.013.1
Kode Unit : D.35.131.02.013.1
Judul Unit : Melaksanakan pengolahan data lapangan jaringan
tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Melaksanakan
pengolahan data lapangan jaringan tegangan rendah sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengolahan data
1.1. Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai
standar
1.2. Single line diagram dipelajari sesuai standar
ditentukan oleh perusahaan.
1.3. Prinsip kerja perencanaan jaring distribusi tenaga
listrik dipahami dan dikuasai dan diaplikasikan
dengan benar dan cermat.
1.4. Data lokasi jaringan tegangan menengah dipelajari
1.5. Jenis dan spesifikasi material yang akan digunakan
diidentifikasi
1.6. Data operasi jaringan tegangan rendah yang mutakhir
lengkap dengan data teknis dan daya tersambungnya
dipelajari
2. Mempersiapkan
tugas pengolahan
data
2.1. Perintah kerja/surat tugas siapa melakukan apa
disiapkan (dijelaskan pada saat persiapan kerja
dilapangan)
2.2. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan dan
Standing Operation Procedure (SOP) yang
ditetapkan perusahaan.
2.3. Ceklist langkah kerja disusun sesuai SOP.
3. 3.1 Prosedur pekerjaan diterapkan
67
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
Membandingkan
hasil kerja
3.2 Koordinasi tugas pekerjaan dengan tim lapangan
dikomunikasikan
3.3 Pembagian tugas pekerjaan dilaksanakan
3.4 Jenis konstruksi jaringan tegangan rendah dianalisa
sesuai keadaan lapangan
3.5 Jalur masuk/keluar penyulang diidentifikasi
3.6 Jenis dan spesifikasi material yang akan dipergunakan
di survey dan dianalisa
3.7 Volume dan jenis pekerjaan, volume spesifikasi dan
jenis material yang dipergunakan terdefinisi dan
kuantitas, kualitas sesuai ketentuan yang ditetapkan.
3.8 Penyimpangan atas standar konstruksi jaringan
tegangan rendah dan tipenya sebagai akibat faktor
lingkungan diidentifikasi lengkap dengan rencana
anggaran biayanya.
4. Mengevaluasi hasil
pekerjaan dengan
program kerja yang
ditetapkan
4.1 Hasil kerja diperiksa kesesuaianya dengan lingkup
tanggung jawabnya
4.2 Hasil kerja dibandingkan dengan standar yang berlaku
4.3 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan standar yang berlaku diberikan.
4.4 Bimbingan teknis diberikan pada pekerjaan perbaikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
5.2 Perbedaan dilaporkan dengan atasan langsung
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi deskripsi penugasan bagi
petugas pelaksana.
68
1.2 Diagram pengkawatan adalah gambar teknik dalam bentuk simbol-simbol
peralatan listrik dan garis-garis yang menggambarkan hubungan satu
rangkaian listrik dengan rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian
instalasi tenaga listrik.
1.3 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan dipimpin
oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work Instruction; Job
Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Peralatan Komunikasi
4.1.2 Alat ukur
4.1.3 Toolkit
4.1.4 Alat Pelindung Diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Alat Tulis Kantor (ATK)
69
4.2.2 Alat bantu kerja
4.2.3 Sarana transportasi (Mobil / Motor dll sesuai peralatan kerja yang
digunakan)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk pengolahan data
jaringan distribusi.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
2.4. Menggambar teknik
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ilmu Bahan
3.12 Teknik dasar pembangunan dan pemasangan
3.1.3 Teori Listrik terapan
3.1.4 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.4.1 Peraturan K2
3.1.4.2 Prosedur K2 pada pekerjaan konsultansi
3.1.5 Menggambar teknik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu menerapkan prosedur pekerjaan
3.2.2 Mampu memilih material instalasi jaringan distribusi
3.2.3 Mampu membaca, memahami dan mengintrepretasikan gambar
Teknik
3.2.4 Mampu menggambar teknik
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
70
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.4 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan.
71
2.5.14. D.35.131.02.014.1
Kode Unit : D.35.131.02.014.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan
Jaringan Tegangan Rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa hasil
konsultansi perencanaan jaringan tegangan rendah sesuai
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP)
yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa hasil konsultansi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa hasil konsultansi yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa hasil konsultansi
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa hasil konsultansi
3.1 Program pelaksanaan analisa hasil konsultansi dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa hasil konsultansi dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
72
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) analisa hasil konsultansi yang
ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
73
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisa hasil konsultansi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional yang berlaku diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa hasil konsultansi.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa.
3.1.3 Dasar konsultansi bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.3 Menerapkan penulisan laporan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
74
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
75
2.5.15. D.35.131.02.015.1
Kode Unit : D.35.131.02.015.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan
Jaringan Tegangan Menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa hasil
konsultansi perencanaan jaringan tegangan menengah sesuai
instruction manual dan Standing Operation Procedure (SOP)
yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan membuat intetprestasi analisa hasil konsultansi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa hasil konsultansi yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana kerja analisa hasil konsultansi
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa hasil konsultansi
3.1 Program pelaksanaan analisa hasil konsultansi dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku kepentingan.
3.2 Tahapan analisa hasil konsultansi dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan SWOT) disampaikan.
76
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) analisa hasil konsultansi yang
ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
77
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisa hasil konsultansi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional yang berlaku diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa hasil konsultansi.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa.
3.1.3 Dasar konsultansi bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.2 Menerapkan penulisan laporan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
78
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
79
2.5.16. D.35.131.02.016.1
Kode Unit : D.35.131.02.016.1
Judul Unit : Melaksanakan analisa hasil konsultansi perencanaan
gardu distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan analisa hasil
konsultansi perencanaan gardu distribusi sesuai instruction
manual dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan dan
membuat
intetprestasi analisa
hasil konsultansi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai
penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja dilapangan
dipelajari dan disiapkan alternatif jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan analisa hasil konsultansi
yang dibutuhkan dipelajari.
2. Menyusun rencana
kerja analisa hasil
konsultansi
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja
disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.
2.3. Peralatan kerja disusun sesuai standar.
3. Melaksanakan analisa
hasil konsultansi
3.1 Program pelaksanaan analisa hasil konsultansi
dijelaskan dan disampaikan kepada pemangku
kepentingan.
3.2 Tahapan analisa hasil konsultansi dilaksanakan mulai
dari pengumpulan data sampai dengan perbedaan
antara standard dan realisasi.
3.3 Penyebab utama terjadinya deviasi dengan
menggunakan perangkat manajemen (DOB, Pareto, dan
SWOT) disampaikan.
4. Memeriksa
kesesuaian hasil
4.1 Hasil analisa dibandingkan dengan sebelum nya
melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit.
80
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
analisa kerja dengan
kondisi lapangan.
4.2 Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format yang
ditetapkan oleh perusahaan.
5.2 Hal-hal yang menjadi pengecualian diinformasikan
kepada yg berwenang .
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) analisa hasil konsultansi yang
ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
81
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisa hasil konsultansi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional yang berlaku diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari analisa hasil konsultansi.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.12 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan analisa.
3.1.3 Dasar konsultansi bidang distribusi
3.1.4 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan aplikasi komputer
3.2.2 Menerapkan penulisan laporan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
82
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
83
2.5.17. D.35.131.02.017.1
Kode Unit : D.35.131.02.017.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pelaksanaan Konsultasi Gardu
Distribusi dan gardu induk 20 kV
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan
masalah konsultansi gardu distribusi dan gardu induk 20 kV
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pemecahan masalah konsultansi
1.1. Metode konsultansi yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode konsultansi diinterprestasikan dan disusun alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian konsultansi dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian konsultansi disusun rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
2. Menyiapkan material kerja untuk menyusun rencana kerja konsultansi
2.1. Standar unjuk kerja konsultansi disiapkan sesuai kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya
3. menggunakan data permasalahan dan membuat solusi alternatif
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada penyebab ketidaksesuaian.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab ketidaksesuaian pemeliharaan pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya
84
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pemecahan masalah.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif perbaikan masalah melalui program Metode penyebab ketidaksesuaian
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
85
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) konsultansi yang ditetapkan
perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis konsultansi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional yang berlaku diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari konsultansi serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian konsultansi
86
3.1.5 Dasar konsultansi bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
87
2.5.18. D.35.131.02.018.1
Kode Unit : D.35.131.02.018.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultansi jaringan
tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan
masalah konsultansi jaringan tegangan rendah sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pemecahan masalah
konsultansi
1.1. Metode konsultansi yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode konsultansi diinterprestasikan dan disusun
alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian konsultansi dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian konsultansi disusun
rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
2. Menyiapkan material
kerja untuk
menyusun rencana
kerja konsultansi
2.1. Standar unjuk kerja konsultansi disiapkan sesuai
kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya
3. menggunakan data
permasalahan dan
membuat solusi
alternatif pemecahan
masalah.
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada
penyebab ketidaksesuaian.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab
ketidaksesuaian pada buku panduan (manual book)
dipelajari dan dianalisa penyebabnya
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang
paling optimum untuk dijadikan solusi
penanggulangan masalah operasional.
88
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Memeriksa
kesesuaian hasil
analisa kerja dengan
kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif
perbaikan masalah melalui program Metode penyebab
ketidaksesuaian
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai
dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan
masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda
penyebab ketidaksesuaian dibuat sesuai dengan
format yang ditetapkan oleh perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) konsultansi yang ditetapkan
perusahaan.
89
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional yang berlaku diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari konsultansi serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian konsultansi
3.1.5 Dasar konsultansi bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
90
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
91
2.5.19. D.35.131.02.018.1
Kode Unit : D.35.131.02.018.1
Judul Unit : Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultansi jaringan
tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan
masalah konsultansi jaringan tegangan menengah sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pemecahan masalah konsultansi
1.1. Metode konsultansi yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metode konsultansi diinterprestasikan dan disusun alternatif pemecahan masalah.
1.3. Penyebab ketidaksesuaian konsultansi dipelajari.
1.4. Penyebab ketidaksesuaian konsultansi disusun rencana program perbaikan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
2. Menyiapkan material kerja untuk menyusun rencana kerja konsultansi
2.1. Standar unjuk kerja konsultansi disiapkan sesuai kebijakan manajemen.
2.2. perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya
3. menggunakan data permasalahan dan membuat solusi alternatif
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan standar pada penyebab ketidaksesuaian.
3.2 Deviasi data lapangan dengan Metode penyebab ketidaksesuaian pemeliharaan pada buku panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa penyebabnya
92
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pemecahan masalah.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa kesesuaian hasil analisa kerja dengan kondisi lapangan.
4.1 Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan alternatif perbaikan masalah melalui program Metode penyebab ketidaksesuaian
4.2 Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3 Bimbingan teknis diberikan untuk penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan penanggulangan permasalahan Metoda penyebab ketidaksesuaian dibuat sesuai dengan format yang ditetapkan oleh perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
93
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) konsultansi yang ditetapkan
perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
2.2. SOP operasional yang berlaku diperusahaan.
2.3. Instruksi panduan (Instruction manual) dari konsultansi serta peralatannya.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penelitian operasional (Operational research)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data Orang Benda (DOB)
3.1.4 Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan operasional metode
penyebab ketidaksesuaian konsultansi
94
3.1.5 Dasar konsultansi bidang distribusi
3.1.6 Standar yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik
3.2.2 Menggunakan aplikasi komputer
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang Diberikan
4.2 Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
4.3 Berintegritas
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
95
2.5.20. D.35.131.02.020.1
Kode Unit : D.35.131.02.035.1
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan konsultasi Gardu Distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan dan
pengembangan metode konsultasi Gardu Distribusi sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengelolaan dan
pengembangan
metode konsultansi
distribusi tenaga
listrik
1.1. Metode konsultansi yang berlaku saat ini dipelajari
dan dikaji efektivitasnya dengan menggunakan
pendekatan metode penyebab ketidaksesuaian
konsultasi
1.2. Hasil kajian konsultansi diinteprestasikan dan disusun
alternatif penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab
ketidaksesuaian konsultasi yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode konsultasi
disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
konsultasi
2. Menyiapkan data dan
peralatan kerja
analisis
2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan
manajemen.
2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan data untuk
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
96
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
memecahkan masalah dan mengembangkan metode konsultasi
3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan
manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metode untuk mendapatkan metode
konsultasi yang paling optimum untuk dijadikan solusi
penanggulangan masalah.
3.4 Metode konsultasi yang baru disampaikan kepada
manajemen
4. Memeriksa kesesuaian hasil
4.1 Metode konsultasi yang baru dibandingkan dengan
metode sebelumnya sejauh mana efektifitas dari
metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum sesuai
dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
97
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) konsultansi yang ditetapkan
perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis konsultansi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material
kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
98
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 Konsultasi distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan konsultasi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan kriteria
unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit melalui
penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
99
2.5.21. D.35.131.02.021.1
Kode Unit : D.35.131.02.021.1
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
konsultasi jaringan tegangan menengah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
konsultasi pada jaringan tegangan menengah sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengelolaan dan
pengembangan
metode konsultasi
distribusi tenaga
listrik
1.1. Konsultasi yang berlaku saat ini dipelajari dan dikaji
efektivitasnya dengan menggunakan pendekatan
metode penyebab ketidaksesuaian konsultasi
1.2. Hasil kajian diinteprestasikan dan disusun alternatif
penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab
ketidaksesuaian konsultasi yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode konsultasi
disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
konsultasi
2. Menyiapkan data dan
peralatan kerja
analisis
2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan
manajemen.
2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan data untuk
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
100
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
memecahkan masalah dan mengembangkan metode konsultasi
3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan
manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metode untuk mendapatkan metode
konsultasi yang paling optimum untuk dijadikan solusi
penanggulangan masalah.
3.4 Metode konsultasi yang baru disampaikan kepada
manajemen
4. Memeriksa kesesuaian hasil
4.1 Metode konsultasi yang baru dibandingkan dengan
metode sebelumnya sejauh mana efektifitas dari
metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum sesuai
dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
101
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material
kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
102
3.1.4 Konsultasi distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan konsultasi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
103
2.5.22. D.35.131.02.022.1
Kode Unit : D.35.131.02.022.1
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
konsultasi jaringan tegangan rendah
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
konsultasi pada jaringan tegangan rendah sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan tugas
pengelolaan dan
pengembangan
metode konsultasi
distribusi tenaga
listrik
1.1. Konsultasi yang berlaku saat ini dipelajari dan dikaji
efektivitasnya dengan menggunakan pendekatan
metode penyebab ketidaksesuaian konsultasi
1.2. Hasil kajian diinteprestasikan dan disusun alternatif
penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab
ketidaksesuaian konsultasi yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode konsultasi
disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk memastikan
bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar
konsultasi
2. Menyiapkan data dan
peralatan kerja
analisis
2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai kebijakan
manajemen.
2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah
data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti
penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan data untuk
3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
104
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
memecahkan masalah dan mengembangkan metode konsultasi
3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada kebijakan
manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya.
3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan
beberapa metode untuk mendapatkan metode
konsultasi yang paling optimum untuk dijadikan solusi
penanggulangan masalah.
3.4 Metode konsultasi yang baru disampaikan kepada
manajemen
4. Memeriksa kesesuaian hasil
4.1 Metode konsultasi yang baru dibandingkan dengan
metode sebelumnya sejauh mana efektifitas dari
metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum sesuai
dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan
pekerjaan
5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan
prosedur yang ditetapkan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
105
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja, harus
diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara tertulis,
lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material
kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
106
3.1.4 Konsultasi distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan konsultasi
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari unit
melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan perusahaan
107