rangkuman ahli waris dan permasalahannya

14
AHLI WARIS DAN PERMASALAHANNYA A. Klasifikasi Ahli Waris Ahli waris adalah orang-orang yang berhak menerima bagian dari harta warisan. Ditinjau dari sebab-sebab seseorang menjadi ahli waris, dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Ahli Waris Sababiyah Yaitu orang yang berhak menerima bagian harta warisan karena hubungan perkawinan dengan orang yang meninggal yaitu suami atau istri. 2. Ahli waris Nasabiyah Yaitu orang yang berhak menerima bagian harta warisan karena hubungan nasab atau pertalian darah dengan orang yang meninggal. Ahli waris nasabiyah ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : a. Ushulul Mayyit, yang terdiri dari bapak, ibu, kakek, nenek, dan seterusnya ke atas (garis keturunan ke atas). b. Al Furu’ul Mayyit, yaitu anak, cucu, dan seterusnya sampai ke bawah (garis keturunan ke bawah). c. Al Hawasyi, yaitu saudara paman, bibi, serta anak-anak mereka (garis keturunan ke samping) dari segi jenis kelamin, ahli waris , dibagi menjadi ahli waris laki-laki dan ahli waris

Upload: ikafia-maulidia

Post on 17-Jan-2017

106 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

AHLI WARIS DAN PERMASALAHANNYA

A. Klasifikasi Ahli Waris

Ahli waris adalah orang-orang yang berhak menerima bagian dari harta warisan.

Ditinjau dari sebab-sebab seseorang menjadi ahli waris, dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

1. Ahli Waris Sababiyah

Yaitu orang yang berhak menerima bagian harta warisan karena hubungan

perkawinan dengan orang yang meninggal yaitu suami atau istri.

2. Ahli waris Nasabiyah

Yaitu orang yang berhak menerima bagian harta warisan karena hubungan

nasab atau pertalian darah dengan orang yang meninggal. Ahli waris

nasabiyah ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :

a. Ushulul Mayyit, yang terdiri dari bapak, ibu, kakek, nenek, dan

seterusnya ke atas (garis keturunan ke atas).

b. Al Furu’ul Mayyit, yaitu anak, cucu, dan seterusnya sampai ke bawah

(garis keturunan ke bawah).

c. Al Hawasyi, yaitu saudara paman, bibi, serta anak-anak mereka (garis

keturunan ke samping) dari segi jenis kelamin, ahli waris , dibagi

menjadi ahli waris laki-laki dan ahli waris perempuan. Yang termasuk

ahli waris laki-laki adalah :

1) Suami

2) Anak laki-laki

3) Cucu laki-laki

4) Bapak

5) Kakek dari bapak sampai ke atas

6) Saudara laki-laki kandung

7) Saudara laki-laki seayah

8) Saudara laki-laki seibu

9) Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung

10) Anak laki-laki saudara laki-laki seayah

11) Paman sekandung dengan bapak

Page 2: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

12) Paman seayah dengan bapak

13) Anak laki-laki paman sekandung dengan bapak

14) Anak laki-laki paman seayah dengan bapak

15) Orang yang memerdekakan

Jika semua ahli waris diatas ada maka yang mendapat warisan

adalah :

a. suami

b. anak laki-laki

c. bapak

sedangkan yang lain terhalang ( mahjub)

Adapun ahli waris perempuan yaitu :

1) Istri

2) Anak perempuan

3) Cucu perempuan dari anak laki-laki

4) Ibu

5) Nenek dari ibu

6) Nenek dari bapak

7) Saudara perempuan kandung

8) Saudara perempuan seayah

9) Saudara perempuan seibu

10) Orang perempuan yang memerdekakan

Jika ahli waris perempuan ini semua ada, maka yang mendapat

bagian harta warisan adalah :

a. istri

b. anak perempuan

c. ibu

d. cucu perempuan dari anak laki-laki

e. saudara perempuan kandung

Page 3: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

Dan jika seluruh ahli waris ada baik laki-laki maupun

perempuan yang mendapat bagian adalah suami/istri, dan anak

(laki-laki dan perempuan).

B. Furudzul Muqaddarah

Furudzul muqaddarah adalah bagian-bagian tertentu yang diterima oleh ahli waris

tertentu (dzawil furudz). Adapun bagian-bagian tertentu itu adalah : 1/2, 1/4, 1/8, 2/3,

1/3, 1/6.

1) Ahli waris yang mendapat bagian 1/2

a. Anak perempuan tunggal

b. Cucu perempuan dari anak laki-laki selama tidak ada anak laki-laki

c. Saudara perempuan kandung tunggal

d. Saudara perempuan seayah tunggal, bila saudara perempuan kandung tidak

ada

e. Suami jika istri yang meninggal tidak mempunyai anak atau cucu dari anak

laki-laki

2) Ahli waris yang mendapat bagian 1/4

a. Suami, jika istri yang meninggal mempunyai anak atau cucu dari anak laki-

laki.

b. istri (seorang atau lebih) mendapat 1/4 jika suami yang meninggal tidak

mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki.

3) Ahli waris yang mendapat bagian 1/8

Ahli waris yang mendapat bagian 1/8 adalah istri baik seorang atau lebih jika

suami mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki.

4) Ahli waris yang mendapat bagian 2/3

a. Dua orang anak perempuan atau lebih jika tidak ada anak laki-laki.

b. Dua orang cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki jika tidak ada anak

perempuan

c. Dua orang saudara perempuan kandung atau lebih.

d. Dua orang perempuang seayah atau lebih.

5) Ahli waris yang mendapat bagian 1/3

a. Ibu, jika yang meninggal tidak memiliki anak atau cucu dari anak laki-laki

atau saudara-saudara.

b. Dua orang saudara atau lebih yang seibu.

Page 4: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

6) Ahli waris yang mendapat bagian 1/6

a. Ibu, jika yang meninggal itu mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki

atau saudara-saudara.

Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah saudara

yang dapat menggeser bagian ibu dari 1/3 menjadi 1/6. Menurut Ibnu Abas,

jumlah saudara yang dapat menggeser sekurang-kurangnya tiga orang.

Sedangkan menurut Ali bin Abi Thalib, dan Ibnu Mas’ud sekurang-

kurangnya tiga orang.

b. Bapak mendapat bagian 1/6 bila yang meninggal mempunyai anak atau

cucu dari anak laki-laki.

c. Nenek (Ibu dari Ibu atau Ibu dari Bapak) mendapat bagian 1/6 bila ibu itu

tidak ada.

d. Cucu prmpuan dari anak laki-laki seorang atau lebih mendapat bagian 1/6

jika yang meninggal memiliki anak perempuan tunggal saja (seorang). Jika

anak perempuan lebih dari seorang maka cucu perempuan tidak mendapat

bagian.

e. Kakek mendapat 1/6 bagian jika yang meninggal mempunyai anak atau

cucu dari anak laki-laki, sedangkan bapaknya tidak ada.

f. Seorang saudara seibu (laki-laki atau perempuan) mendapat bagian 1/6

g. Saudara perempuan seayah seorang atau lebih mendapat 1/6 jika yang

meninggal dunia mempunyai saudara permpuan.

C. Hijab

1. Pengertian Hijab

Hijab adalah penghapus hak waris seseorang, baik penghapusan sama sekali

ataupun pengurangan bagian harta warisan karena ada ahli waris yang lebih dekat

dengan si mayit. Oleh karena itu hijab ada dua macam, yaitu :

a. Hijab Hirman yaitu penghapusan seluruh bagian/ penutupan/ penghalang.

b. Hijab Nuqshan yaitu pengurangan bagian dari harta warisan.

Dengan demikian ada ahli waris yang terhalang (tidak mendapat bagian) yang

disebut (mahjub hirman), ada ahli waris yang hanya bergeser atau berkurang

bagiannya yang disebut (mahjub nuqshan) ahli waris yang terakhir ini tidak akan

terhalang meskipun semua ahli waris ada, mereka tetap akan mendapat bagian

harta warisan meskipun dapat berkurang. Mereka adalah ahli waris dekat yang

disebut (al aqrabun) mereka terdiri dari :

Page 5: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

1). Suami atau istri

2). Anak laki-laki dan anak perempuan

3). Ayah dan Ibu

2. Ahli Waris yang Terhalang

Berikut akan diuraikan siapa saja yang dapat terhalang dan oleh siapa saja, yaitu

sebagai berikut :

a. Kakek (ayah dari ayah) terhalang oleh ayah. Jika ayah masih hidup maka

kakek tidak mendapat bagian.

b. Nenek (ibu dari Ibu) terhalang oleh ibu

c. Nenek dari ayah terhalang oleh ayah dan juga ibu

d. Cucu dari anak laki-laki terhalang oleh anak laki-laki

e. Saudara kandung laki-laki terhalang oleh :

1. anak laki-laki

2. cucu laki-laki dari anak laki-laki

3. ayah

f. Saudara kandung perempuan terhalang oleh :

1. anak laki-laki

2. ayah

g. Saudara ayah laki-laki dan perempuan terhalang oleh :

1. anak laki-laki

2. anak laki-laki dari anak laki-laki

3. ayah

4. saudara kandung laki-laki

5. saudara kandung perempuan

6. anak perempuan

7. cucu perempuan

h. Saudara seibu laki-laki/perempuan tertutup oleh :

1. anak laki-laki atau perempuan

2. cucu laki-laki atau perempuan

3. ayah

4. kakek

i. Anak laki-laki dari saudara kandung laki-laki tertutup oleh :

1. anak laki-laki

2. cucu laki-laki

Page 6: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

3. ayah

4. kakek

5. saudara kandung laki-laki

6. saudara seayah laki-laki

j. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah tertutup pula oleh :

1. anak laki-laki

2. cucu laki-laki

3. ayah

4. kakek

5. saudara kandung laki-laki

6. saudara seayah laki-laki

k. Paman (saudara laki-laki sekandung ayah) tertutup pula oleh :

1. anak laki-laki

2. cucu laki-laki

3. ayah

4. kakek

5. saudara kandung laki-laki

6. saudara seayah laki-laki

l. Paman (saudara laki-laki sebapak ayah) juga tertutup oleh :

1. anak laki-laki

2. cucu laki-laki

3. ayah

4. kakek

5. saudara kandung laki-laki

6. saudara seayah laki-laki

m. Anak laki-laki paman sekandung tertutup oleh :

1. anak laki-laki

2. cucu laki-laki

3. ayah

4. kakek

5. saudara kandung laki-laki

6. saudara seayah laki-laki

n. Anak laki-laki paman seayah tertutup oleh :

1. anak laki-laki

Page 7: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

2. cucu laki-laki

3. ayah

4. kakek

5. saudara kandung laki-laki

6. saudara seayah laki-laki

o. Cucu perempuan dari anak laki-laki tertutup oleh :

1. anak laki-laki

2. dua orang perempuan jika cucu perempuan tersebut tidak bersaudara laki-

laki yang menjadikan dia sebagai ashabah.

D. Dzawil Furudz dan Ashabah

1. Dzawil Furudz

Dzawil furudz adalah ahli waris yang bagiannya dari harta pusaka telah ditentukan,

misalnya 1/2, 1/3, 1/6, 2/3, dan sebagainya. Ahli waris yang tergolong dzawil furudz

dan bagian masing – masing adalah sebagai berikut :

1. Suami mempunyai dua kemungkinan, yaitu :

a. 1/2 kalau tidak ada anak dari si mayit

b. 1/4 kalau mayit mempunyai anak

2. Istri mempunyai dua kemungkinan, yaitu :

a. 1/4 kalau mayit tidak mempunyai anak

b. 1/8 kalau mayit mempunyai anak

3. Anak perempuan mempunyai tiga kemungkinan, yaitu :

a. 1/2 kalau ia seorang saja

b. 2/3 kalau anak perempuan itu dua orang atau lebih

c. ta’shib jika ada anak laki-laki menjadi ashabah, diaman bagian laki-laki dua kali

bagian perempuan.

4. Anak perempuan dari anak laki-laki mempunyai lima kemungkinan, yaitu :

a. 1/2 kalau ia seorang saja

b. 2/3 kalau anak perempuan itu seorang atau lebih

c. 1/6 kalau ada satu anak kandung perempuan

d. ta’shib atau menjadi ashabah jika ada cucu laki-laki dengan ketentuan bagian

laki-laki 2 kali bagian perempuan

e. tertutup oleh dua orang anak perempuan atau oleh anak laki-laki

5. Ibu mempunyai tiga kemungkinan, yaitu :

Page 8: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

a. 1/6 kalau ada anak

b. 1/3 kalau tidak ada anak atau dua orang saudara

c. 1/3 sisa ketika ahli warisnya terdiri dari suami, ibu dan bapak, atau istri, ibu dan

bapak

6. Ayah mempunyai tiga kemungkinan, yaitu :

a. 1/6 jika bersama anak laki-laki

b. 1/6 ditambah sisa jika bersama anak perempuan

c. ashabah jika tidak ada anak

7. Saudara perempuan kandung mempunyai lima kemungkinan, yaitu :

a. 1/2 kalau ia seorang saja

b. 2/8 jika dua orang atau lebih

c. ta’shib jika bersama saudara anak perempuan

d. ashabah kalau bersama anak perempuan

e. tertutup jika ada ayah atau anak laki-laki atau cucu laki-laki

8. Saudara perempuan seayah mempunyai tujuh kemungkinan, yaitu :

a. 1/2 jika ia seorang saja

b. 2/3 jika dua orang atau lebih

c. ta’shib jika bersama saudara laki-laki ayah

d. ashabah (sisa harta) jika bersama anak perempuan atau cucu perempuan

e. 1/6 jika bersama saudara perempuan sekandung

f. terhalang oleh ayah atau anak laki-laki, atau cucu laki-laki, atau saudara laki-laki

kandung atau saudara kandung yang menjadi ashabah

g. terhalang oleh dua orang saudara perempuan kandung dan tak ada saudara laki-

laki yang menjadikannya ashabah.

9. Saudara perempuan atau laki-laki seibu mempunyai tiga kemungkinan, yaitu :

a. 1/6 kalau seorang baik laki-laki atau perempuan

b. 1/3 kalau ada dua orang atau lebih baik laki-laki atau perempuan

c. terhalang oleh anak laki-laki atau perempuan, cucu laki-laki, ayah atau nenek

laki-laki

10. Kakek (bapak dari bapak) mempunyai enam kemungkinan, yaitu :

a. 1/6 kalau seorang baik laki-laki atau perempuan

b. 1/3 kalau ada dua orang atau lebih baik laki-laki atau perempuan

Page 9: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

c. terhalang oleh anak laki-laki atau perempuan, cucu laki-laki, ayah atau nenek

laki-laki

d. dibagi bersama dengan saudara kalau yang dibagi itu lebih banyak dari 1/3,

kalau kurang dari 1/3 maka bagian kakek 1/3 (kalau tidak ada ahli waris lain

dzawil furudz)

e. karena ada dzawl furudz lain, bagian kakek mengambil mana yang lebih

banyak antara 1/3 sisa atau 1/6 atau dibagi sama dengan saudara-saudara itu.

f. terhalang oleh ayah

11. Nenek (ibu dari Ibu) mempunyai dua kemungkinan, yaitu :

a. 1/6 untuk seorang atau lebih jika mereka sederajat

b. terhalang oleh ibu

2. Ashabah

Ashabah adalah ahli waris yang bagiannya tidaj ditetapkan tetapi bisa mendapat

semua harta atau sisa harta setelah dibagi kepada dzawil furudz.

Adapun ahli waris yang tergolong ashabah adalah :

a. anak laki-laki

b. cucu laki-laki

c. ayah

d. kakek

e. saudara kandung laki-lai

f. saudara seayah laki-laki

g. anak laki-laki saudara laki-laki kandung

h. anak laki-laki saudara laki-laki seayah

i. paman kandung

j. paman seayah

k. anak laki-laki paman kandug

l. anak laki-laki paman seayah

m. orang yang memerdekakan

Ashabah dibagi menjadi dua yaitu :

1. Ashabah sababiyah, yang ia menjadi ahli waris karena memerdekakan

2. Ashabah nasabiyah

Ashabah nasabiyah dibagi menjadi tiga macam yaitu :

a. Ashabah binafsi, yaitu ahli waris yang menjadi ashabah tanpa disebabkan orang lain

Page 10: Rangkuman ahli waris dan permasalahannya

b. Ashabah bilghair, adalah anak perempuan, cucu perempuan, saudara peempuan

seayah, yang menjadi ashabah jika bersama saudara laki-laki mereka masing-

masing.

c. Ashabah ma’alghair, adalah ahli waris perempuan yang menjadi ashabah dengan

adanya ahli waris perempuan lain. Saudara peremmpuan sekandung menjadi

ashabah bersama dengan anak perempuan (seorang atau lebih). Dan saudara

perempuan seayah menjadi ashabah jika bersama cucu perempuan (seorang atau

lebih).