rasiokopi-s1.feb.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/rasio-edisi... · indonesia gagal wujudkan...

30
RASIO Turning PointPerubahan dari Siswa Menjadi Mahasiswa

Upload: phungtu

Post on 12-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RASIO

“Turning Point”Perubahan dari Siswa Menjadi Mahasiswa

RASIO EDISI AGUSTUS 20152

in This Edition!“Turning Point”

Perubahan dari Siswa Menjadi Mahasiswa

Cover Story

.4I w i s h I KnewWhatI was inCollegeWhen

“Maha” dalam “Mahasiswa”

Accacia dalam Printemps Français

Banyak PerbedaanNamun Tetap Satu

Indonesia Gagal Wujudkan Kedaulatan Pangan

Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini?

Titik Balik Penentuan Batu Loncatan Menuju Kesuksesan

.7 .9

.13.11 .16

.18

.24Yang MudaBerani Mengambil Langkah .20

GRAN KINO & SARASVATI dalamkolaborasi album “Ballades” BUJANGGA MANIK .22

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 3

RedaksiMasa-masa mahasiswa adalah

masa yang paling spesial di dalam hidup seseorang, bagi orang yang pernah maupun sedang menjalaninya. Masa mahasiswa adalah masa-masa yang paling menentukan bagaimana hidup dan karir seseorang akan berjalan seperti apa ke depannya. Di masa ini, seorang mahasiswa berada pada dewasa muda, dimana ia mulai belajar bagaimana cara memandang dan berpendapat mengenai suatu keadaan yang ada di depannya.

Di masa ini, seseorang mulai belajar bagaimana ia harus bertindak dalam suatu lingkungan yang amat berbeda jauh dengan sekolah. Bertemu dengan orang-orang yang beragam dan bersikap menyesuaikan masyarakat yang ada merupakan suatu proses yang akan ditempuh dari seorang mahasiswa. Mahasiswa adalah masa dimana perubahan terjadi dan juga proses bagaimana perubahan itu berjalan ke depan.

Majalah Rasio kali ini akan membahas mengenai bagaiman dunia mahasiswa yang ada dan bagaimana kita melihat dunia tersebut. Rasio ini juga akan memuat opini-opini yang kami tampung dari masyarakat mahasiswa FEB UNPAD mengenai kondisi di lingkungan mereka.

Selamat membaca!!

ReporterNancy GultomFirda AziziaFajri IndraIsmi AisyahM. RivaresAzali AkbarRia Ayu

KajianMaharyaAlecia LibertyAbdul HarisHendro

LayoutSafira Kirami

FotograferAdibwafi MenakoYeni Agustina

EditorWindy Wulandari

Pelindung Dr.H.Harry Suharman,S.E.,M.A.,AkHeriyaldi,S.E.,M.E

Penanggung Jawab Harumi Nimas

Pemimpin RedaksiLuqmannul Hakim

Pengantar

RASIO EDISI AGUSTUS 20154

Tahun ajaran baru sudah dimulai, siswa-siswa baru berdatangan ke sekolah-sekolah dengan semangat untuk mendapatkan ilmu yang berguna. Namun ketika kamu lulus dari SMA/SMK dan melanjutkan studi di perguruan tinggi, maka kamu tidak akan dianggap sebagai seorang siswa, melainkan kamu akan dianggap sebagai seorang mahasiswa. Loh, kenapa dipanggil mahasiswa? Apa bedanya dengan siswa? Bedanya hanya tingkat pendidikannya saja, mahasiswa

adalah seseorang yang telah melewati masa pendidikan dasar serta menengah dan melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Hanya itu saja kah? Sebenarnya banyak hal yang membedakan seorang siswa dan mahasiswa mulai dari cara pandangnya, pola pikir, serta peran terhadap lingkungan sekitar.

Sudah tahu bedanya siswa dan mahasiswa? Sekarang kita cari tahu bagaimana caranya agar kalian, si mahasiswa baru, bisa menjadi

Sebenarnya banyak hal yang membedakan seorang siswa danmahasiswa mulai dari cara

pandangnya, pola pikir, serta peran terhadap lingkungan sekitar.

“Turning Point”Perubahan dari Siswa Menjadi Mahasiswa

““

Cover Story

RASIO EDISI AGUSTUS 20154

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 5

mahasiswa sesungguhnya. Sebagai seorang mahasiswa apa sih yang harus kita lakukan?

Pertama, harus punya keterampilan. Dengan Punya keterampilan tentu bisa memberikan poin lebih untuk diri sendiri. Di zaman yang kompetitif ini, bila kamu hidup dengan ilmu yang kamu punya saja sepertinya kurang cukup. Globalisasi yang semakin meluas dan juga akan diberlakukannya Asean Economic Community, memaksa kita calon pemain dalam bursa tenaga kerja

untuk punya nilai lebih dalam diri kita. Hal ini memaksa kita untuk bisa memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan di dunia kerja. Keterampilan disini bisa berupa Hard Skill dan juga Soft Skill. Kedua life skill ini bisa kita asah di perguruan tinggi, karena perguruan tinggi memberikan kesempatan selua-luasnya bagi para mahasiswa untuk mengembangkan keterampilannya melalui organisasi – organisasi, lomba, dan sebagainya.

Kedua, harus punya banyak prestasi. Dengan kalian memiliki keterampilan yang memadai, kalian harus membuktikan kemampuan kalian dengan hal yang disebut prestasi. Jika kalian punya keterampilan, tetapi kalian pendam dan tidak diungkap kepada publik, maka lama – kelamaan keterampilan yang kalian miliki akan mati, karena tidak pernah kalian pakai. Di zaman yang serba ada ini, kalian harus bisa membuktikan keterampilan yang kalian miliki dengan prestasi, yang bukan hanya sebuah bukti, namun prestasi ini dapat memberi semangat bagi kalian untuk terus berkembang.

“... yang bukan hanya sebuah bukti, namun prestasi...”

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 5

RASIO EDISI AGUSTUS 20156

Ketiga, harus bisa mandiri. Mahasiswa adalah siswa yang sudah dewasa, jadi harus bisa hidup mandiri. Apa itu mandiri? Mandiri adalah keadaan ketika seseorang sudah bisa hidup dengan kemampuannya sendiri dan tidak terlalu bergantung pada orang-orang terdekatnya. Kenapa harus bisa mandiri? Kalian tidak bisa selalu dekat dengan orang tua, karena letak kampus yang mungkin jauh dengan rumah dan juga masalah yang kalian hadapi semakin kompleks, sehingga orang tua sudah tidak bias selalu support seratus persen. Maka dari itu kalian sebagai mahasiswa harus bisa hidup mandiri, terlebih lagi bisa tidak bergantung dari sisi finansial. Kalian harus bisa menggunakan keterampilan yang kalian punya untuk meringankan beban orang tua.

Last, but not least… Kalian harus berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Sebagai mahasiswa kalian mendapat ilmu yang komprehensif, jika kalian sia-sia kan ilmu itu hanya untuk diri sendiri, sepertinya kalian percuma kuliah mahal–mahal, misalnya mahasiswa tidak ada yang mau berkontribusi untuk negeri ini. Terus siapa yang mau melanjutkan perjuangan leluhur negeri ini? Siapa yang akan mengembangkan negeri ini?

Siapa yang akan mengatasi segala persoalan yang dihadapi negeri ini?.

Tidak lupa kami mengucapkan selamat kepada kalian mahasiswa-baru yang berhasil diterima untuk melanjutkan studi di FEB UNPAD ini, semoga kalian bisa menjadi mahasiswa berprestasi yang mengharumkan nama kampus dan nama negeri ini di dunia internasional, aamiin.

Tim Kajian KOPI FEB UNPAD

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 7RASIO EDISI AGUSTUS 2015 7

“Maha” dalam “Mahasiswa”

Tahukah kamu kalau hanya di Indonesia seorang pelajar di perguruan tinggi disebut dengan ‘mahasiswa’? Dalam kosakata Bahasa Inggris tidak ada yang dapat menerjemahkan kata ‘mahasiswa’ dalam satu kata. Kata ‘mahasiswa’ diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris akan menjadi university student.

Kata ‘mahasiswa’ terdiri dari dua kata dasar yaitu ‘maha’ dan ‘siswa’. Maha yang berarti sangat; amat; besar dan siswa yang berarti murid atau pelajar. Jika kita gabungkan kedua kata dasar itu maka kita akan menemukan definisi dari kata mahasiswa, seorang pelajar yang statusnya sangat tinggi dibandingkan seorang siswa.

... maka kita akan menemukan definisi dari kata mahasiswa, seorang pelajar yang statusnya sangat tinggi

dibandingkan seorang siswa.

Berdasarkan UU No 12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi, Pasal 13, mahasiswa diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran tinggi dalam mengembangkan potensi diri dengan melakukan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan, dan pengamalan suatu cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi untuk menjadi ilmuwan, intelektual, praktisi dan/atau profesional yang berbudaya. Dari amanat yang telah disahkan oleh pemerintah dan DPR ini menjadikan posisi mahasiswa yang sangat penting dibandingkan seorang pelajar jenjang lainnya. Jadi bukanlah posisi main-main dari status mahasiswa yang kita dapat saat ini. Bukanlah posisi seperti pelajar biasa yang hanya bertugas menuntut ilmu

RASIO EDISI AGUSTUS 20158

tetapi juga diamanatkan untuk bisa mengembangkan diri, mengamalkan ilmu, mencari kebenaran, dan berkarir berbudaya.

Banyak nilai dan amanat yang tinggi dari sebuah status mahasiswa. Dengan statusnya sebagai pelajar yang tinggi menjadikan mahasiswa memiliki peran yang besar dalam perkembangan bangsa dan negara. Sudah bukan rahasia lagi, mahasiswa menjadi salah satu pemain dari sejarah besar negara Indonesia. Sejak negara ini belum menyatakan kemerdekaannya, sekumpulan mahasiswa Indonesia bersatu dan berkumpul untuk menyatakan persatuan bangsa, tanah air dan bahasa sebagai rakyat Indonesia.

Peran itu terus berlanjut ketika seorang mahasiswa Indonesia menyatakan pentingnya sebuah kemerdekaan dan membacakan pledoi yang terkenalnya “Indonesia Menggugat” di Bandung. Mahasiswa tersebut dan bersama mahasiswa Indonesia lainnya bersatu dan mengikrarkan kemerdekaan bangsa yang menjadi tanah air mereka dengan pembacaan proklamasi di Jakarta. Peran pentingnya tidak hanya berakhir pada kemerdekaan Indonesia tetapi berlanjut hingga saat ini.

Catatan sejarah yang mencatat

pergerakan mahasiswa dalam perkembangan bangsa membuat suara yang dikeluarkan oleh mahasiswa sangat berpengaruh bagi masyarakat banyak. Suara mahasiswa menjadi sebuah penyeimbang bila terdapat kesalahan implementasi kebijakan pemerintah yang berpengaruh banyak orang. Berbeda dengan pelajar jenjang lain, aspirasi yang disampaikan mahasiswa bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan suatu keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Besarnya peran suara mahasiswa bukan hanya karena faktor sejarah saja yang menyebabkan hal tersebut terjadi, melainkan juga posisi yang mereka terima bukan posisi yang sangat tinggi dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara yang besar dengan jumlah penduduk yang besar pula. Dari banyaknya penduduk yang ada, tidak banyak yang bisa mendapatkan kesempatan pendidikan yang baik dan layak bagi mereka. Dengan posisi sebagai pelajar perguruan tinggi, mahasiswa seharusnya tahu bahwa mereka adalah kelompok orang yang beruntung dibanding penduduk Indonesia lainnya. Dengan keberuntungan yang mereka terima, datang juga amanat dan tanggung jawab yang tidak kecil dalam nama mahasiswa.

Sebuah title mahasiswa bukanlah sekedar posisi pelajar biasa, melainkan juga adanya keberuntungan, amanah dan tanggung jawab dari sebuah nama.

Luqmannul Hakim

Dengan statusnya sebagai pelajar yang tinggi menjadikan

mahasiswa memiliki peran yang besar dalam perkembangan bangsa

dan negara.

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 9

1. Explore Campus (and everything around it)

As a student, you should have known the best spot to much kind of activities (Wi-Fi area, meeting area, and place to wait-before-class, where to eat student-budget meals, and study area). Also, if you are new comers to that city, you have to explore the best place to visit, food to try, and culture to learn.

2. Meet new people as many as I can, then choose some friends

I just realized that everyone has something to be learned

(good and bad). So, make your connection wider, try some new (positive) experiences with new friends, and be a nice person to everyone. You would’nt know, who will help you in the future, right?

3. Join some competitions

Whatever your majoring is, there will be some competitions to join in. Go on and try it! After all, it is not just about winning, sometimes it’s about experience, enhance your skill, and boost your confidence level.

As a fresh graduate, there are so many things that I wish I knew and I wish someone would have told me when I was in College. Therefore, I want to share these things to you so you can make the most of your time as a student.

I w i s h I KnewWhatI was inCollegeWhen

RASIO EDISI AGUSTUS 201510

same with join organization. Plus, you will get the pride moment when your event is success.

Tips: You can put these experiences in your CV and some work-interviewers will love to hear how you can handle the hard situation in those events.

7. Make a big target from the start

What do you want to achieve in College? If the Cum Laude is your answer, then you should start your efficient study method from now. Ask your senior, friends, or anyone else about tips and tricks to survive in this (College) world. Did I mention that you should broaden your connection and be a nice person?

8. Have fun and enjoy the new you.

Of course there are a lot of changes in you after high school. Have fun and enjoy the new you. Remember to have fun in responsible way. I think College is like a simulation of being an adult. How to manage your own time, money, people, and so on. Remember that College life is once in a lifetime moment so you have to make the most of it to create memories and create your future.

Ria Ayu Mirza

• Tips: If you are a winner, or at least a finalist, you can put in in your CV to make it more “stunning”.

4. Search for scholarships

This is the part that I regret it. There were so many scholarships from internal and external campus and I was too lazy to search for it. Please don’t follow my laziness because scholarship is a really great opportunity to boost your income or lighten your parent’s expense on your tuition.

5. Join one or two organization

There are so many organizations from internal and external campus. Join with the organization which makes you better, makes you happy, and appreciates your existence and passion. Maybe it’s tiring or costing your time and money sometimes, but later you will realize that your skill (especially teamwork, and communication skill) has been up to the next level.

• Tips: Put your organization experiences in your CV, almost all companies love it.

6. Be a part of some events

Again, there are so many events being held in internal and external campus. The advantages are the

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 11

Takdir, sebuah kata pasti yang mewadahi perjalanan hidup manusia.

Kita tidak pernah memilih dari siapa kita dilahirkan, dimana dan kapan kita menjelajahi hidup dimuka bumi. Nasib, suatu kata yang dapat kita ubah tentang hal didalamnya.

“Lihatlah dan bukalah mata hatimu, melihatnya lemah terluka, namun semangatnya takkan pernah pudar, hingga Tuhan kan berikan jalan.”

Itulah sepenggal lirik lagu yang berjudul Mata hati. Orang-orang pinggiran tidak pernah menghendaki untuk hidup dengan keadaan seperti itu. Tuhan menyayangi setiap makhluknya dengan cara yang berbeda. Untuk kondisi seperti mereka, Tuhan hanya ingin melihatnya berjuang lebih keras untuk menikmati sesuap nasi. Tuhan pun ingin melihat para manusia yang berkecukupan bersyukur atas kemudahan dalam

mendapatkan serta menikmati sesuap nasi.

Kita bisa melihat dengan kasat mata perbedaan kemudahan dan kesulitan di antara dua golongan manusia seperti itu, namun ada satu kemudahan yang dapat sama-sama mereka lakukan. Apakah itu? Bersyukur.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah. Terima kasih atas segala nikmat dan karunia yang telah Ia berikan. Sadar atau tidak sesungguhnya di setiap desah napas kita selalu

ada peran-Nya. Suka atau duka itulah balada kehidupan yang menghiasi detik-detik waktu.

Tidak semua orang dilahirkan dalam keadaan yang sempurna. Ada yang jari tanggannya tidak lengkap, telinganya melipat, bicaranya tidak lancar, atau bahkan usianya tidak lama untuk dapat menikmati dunia. Di balik itu semua pasti ada rencana-Nya yang sangat indah. Untukmu yang sempurna, sudahkah kamu bersyukur?

“Maka nikmat Tuhamu yang manakah yang kamu

dustkakan?”

Sudahkah Anda Bersyukur Hari Ini?

11RASIO EDISI AGUSTUS 2015

RASIO EDISI AGUSTUS 201512

Bersyukur bukan hanya untuk kesempurnaan namun untuk segala hal apapun yang telah terjadi. Hal yang membuatmu sedih atau bahagia.

Kita berkaca dan terkadang terlalu melihat ke atas yang menjadikan kita menginginkan hal lebih dari apa yang telah kita miliki. Sadarkah bahwa di luar sana banyak orang yang menjerit hanya untuk bisa melanjutkan hidup hari ini. “Lihatlah dan bukalah mata hatimu, melihatnya lemah terluka.” Jangan memikirkan dirimu sendiri, karena agama pun berkata “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.” Manfaat apakah yang sudah engkau berikan kepada sekitar? Tengoklah ke bawah, sekitar membutuhkan aluran tanganmu.

Jika tangan tidak mampu mengulur dan memeluk mereka yang memerlukan, cukuplah di sela kesibukanmu teruntai doa-doa

untuk merangkulnya. Tuhan Maha Mendengar, Ia akan memberikan kasih sayang-Nya.

Tidak akan berarti apa-apa keberuntunganmu dimata-Nya jika selama engkau hidup tidak ada satu manusia pun yang merasakan manfaat atas kehadiranmu.

Manusia hanya dapat merencanakan. Siapa yang tidak ingin meninggal dalam keadaan baik? Namun ketika hal yang tidak diduga itu tiba, kita hanya terbujur kaku tak berdaya. Amalanlah yang menjadi teman sejati; “Maka nikmat Tuhamu yang manakah yang kamu dustkakan?”

Windy Wulandari

Jika tangan tidak mampu mengulur dan memeluk mereka yang memerlukan, cukuplah

di sela kesibukanmu teruntai doa-doa untuk

merangkulnya.

12 RASIO EDISI AGUSTUS 2015

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 13

Accacia dalam Printemps Français

Dibentuk untuk Klasikfest tahun 2013 yang diselenggarakan oleh IFI (Institut Français Indonesia) Acacia Youth String Orchestra (AYSO) terdiri dari para musisi amatir yang memiliki semangat untuk belajar serta menciptakan musik bersama.

Orkestra ini tampil dan berkolaborasi, terutama dengan St. Lucia Choir, dengan format yang bersahabat. Meskipun sudah dua tahun berkiprah, AYSO sudah menunjukan kualitas yang dapat dibanggakan. Orkestra yang

dipimpin oleh violinis muda Arya Pugala Kitti dan bermarkas di Bandung ini ingin memperkenalkan musik klasik dan orchestra alat musik gesek kepada masyarakat umum.

Untuk memeriahkan penutupan Printemps Français 2015 di Bandung, AYSO mempersembahkan berbagai komposisi karya dari beberapa komposer Perancis. Dibuka dengan karya Italiana dari Ancient Airs and Dances Suite No.3 dari Ottorino Respighi, dan

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 13

Siapakah AYSO ( Acacia Youth String Orchestra ) ?

RASIO EDISI AGUSTUS 201514

dilanjutkan dengan menyuguhkan reperatoar standar orkes gesek Holberg Suite dari Edvard Grieg.

Dari frase pertama Respighi, terdengar bahwa orkes gesek ini memiliki sentuhan khas nilai tersendiri yang patut diperhitungkan. Dalam karya komponis Norwegia Grieg, Acacia dan Arya duduk bermain sebagai concertmaster sungguh terlihat menggarap karya dengan m e n d a l a m . Eksekusi yang jernih disertai greget semangat muda menjadikan karya yang dipersembahkan tersaji lengkap dan berkarakter. Permainan Arya yang cemerlang di babak pertama diimbangi oleh para prinsipal orkes yang dibentuk; Ahsan Fathoni yang tanggap dan peka pada biola dua, Meirita Artanti Putri dengan permainan yang tangkas

pada viola, Mega Ariani dengan permainannya yang melodius pada cello dan Delfi Kurniawan yang ajeg pada doublebass.

Babak kedua dihiasi karya-karya nuansa Perancis yang bertepatan dengan Festival Printemps Français. Dua buah Pavane, masing-masing “Pavane” dari Gabriel Faure dan “Pavane for a Dead Princess” dari Maurice Ravel mengeksplorasi warna-warni musik romantik ala Perancis. Orkestra gesek ini juga mencicip karya Georges Bizet Les Toreadors yang diambil dari opera Carmen.

Konser ditutup dengan karya Arya Pugala Kitti “Variations on Naik Delman”. Dengan tema dari lagu anak ciptaan Pak Kasur ini, orkes gesek seakan membawa penonton menjelajah jauh ke alam

yang berbeda, m e l o m p a t benua demi benua. Meter tripel menjadikan “Naik Delman” dalam gaya waltz, berlabuh d a l a m

kemurungan tangga nada minor sebelum didistorsi dalam spektra disonansi yang pekat. Secara cerdik, Delman sejenak menjelma menjadi caravan unta lewat modus phrygian yang lazim digunakan

.... seakan membawa penonton menjelajah jauh ke alam yang berbeda, melompat

benua demi benua.

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 15

dalam musik Timur tengah sebelum akhirnya sekali lagi bertransformasi dalam petikan dan pukulan sumpit ke senar dalam pentatonik Asia Timur Tiongkok. Delman nyatanya sungguh bervariasi di benak seorang Arya yang disepanjang konser dengan santai memberikan pengantar pada karya-karya yang dimainkan. Tepuk tangan meriah memaksa orkes ini menyajikan dua buah encore, Frére Jacques dan sekali lagi Golliwog’s Cakewalk yang ternyata pada kali kedua terdengar lebih lepas dan asyik.

Bertandang ke Bandung di Minggu sore 14 Juni 2015 ini memang berbeda. Orkes gesek yang terdiri dari pecinta musik dan baru berusia dua tahun itu memang semarak. Nyata bahwa kerja keras dapat berbuah manis dan adalah kesenangan tersendiri melihat cita rasa dan idealisme tersaji lengkap dalam sebuah pagelaran. Tentunya besar harapan, Acacia Youth String Orchestra ini dapat terus berkarya dan semakin meningkatkan kualitas dan menjaga jiwa mudanya.

Yeni Agustiani

RASIO EDISI AGUSTUS 201516

Indonesia memiliki sebuah semboyan, yaitu; “Bhineka Tunggal Ika”, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Para pendiri bangsa ini memilih semboyan tersebut karena ingin menyatukan bangsa Indonesia yang pada dasarnya penuh dengan keberagaman. Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama atau kepercayaan, dll. Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa berdasarkan sensus BPS tahun 2010, lebih dari 746 jumlah bahasa daerah menurut survei pusat bahasa DEPDIKNAS, 245 aliran kepercayaan menurut Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003, dan enam agama yang diakui oleh Undang-Undang. Dengan melihat hal tersebut sudah pasti bahwa

bangsa Indonesia memiliki banyak keberagaman.

Memang Indonesia memiliki semboyan yang isinya mengenai persatuan namun kenyataannya hingga sekarang masih sangat sulit bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kata kesatuan sepenuhnya. Dalam hal wilayah, Indonesia sudah bersatu menjadi sebuah negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi dalam hal hubungan antar masyarakat masih belum bersatu. Karena sampai sekarang masih sering dijumpai konflik-konflik yang terjadi di Indonesia yang berhubungan dengan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).

Konflik yang berhubungan dengan isu SARA sering terjadi; terutama dalam hal agama. Konflik yang disebabkan oleh agama terus terjadi di negara ini, dan kita baru-baru ini mengetahui insiden yang terjadi di Tolikara, Papua pada tanggal 18 Juli 2015. Insiden tersebut melibatkan warga muslim Tolikara dengan para jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI). Insiden yang terjadi ini dianggap cukup melukai hati umat muslim yang berada di Indonesia, karena insiden tersebut terjadi pada saat umat muslim di Tolikara sedang melakukan Sholat Ied untuk menyambut hari raya Idul Fitri 1436 H. Insiden tersebut

Banyak PerbedaanNamun Tetap Satu

Julio Christo

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 17

juga membuat malu umat Nasrani yang berada di Indonesia, karena bagaimanapun umat Nasrani di Indonesia juga berupaya menjaga kerukunan, keharmonisan serta toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Insiden di Tolikara bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Pada tahun 1999 terjadi konflik antar agama yang terjadi di Ambon. Konflik yang terjadi di Ambon melibatkan antar masyarakat desa yang memeluk agama Islam dan Kristen. Konflik di

Ambon jauh lebih parah daripada insiden yang terjadi di Tolikara. Konflik menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak serta kerusakan yang cukup parah. Konflik tersebut hingga sekarang masih membekas di hati masyarakat Ambon.

Selain konflik agama, di Indonesia pun sering terjadi konflik yang melibatkan antar suku bangsa. Salah satu contohnya adalah konflik antara suku Dayak

dan suku Madura yang terjadi di daerah Sampit, Kalimantan Tengah. Konflik ini cukup mengerikan karena memakan 500 korban suku Madura, dan bahkan sedikitnya 100 diantaranya mati dengan kepala terpenggal.

Dari semua hal itu memang cukup banyak hal yang dapat membuat Indonesia berpecahan. Dan semua hal tersebut disebabkan oleh banyaknya perbedaan atau keberagaman yang ada di Indonesia. Namun dengan banyaknya keberagaman tersebut

bangsa Indonesia menjadi kaya akan budaya-budaya dan hal-hal lain yang dimilikinya. Indonesia dapat menunjukan ciri khas keberagamannya yang tidak dimiliki negara lain. Hal tersebut dapat membuat kita bangga. Diharapkan juga agar kedepannya tidak terjadi lagi konflik-konflik yang dapat menyebabkan perpecahan di Indonesia, sehingga Indonesia mampu menjadi negara yang damai.

RASIO EDISI AGUSTUS 201518

Pada zaman sekarang tidak sedikit mahasiswa yang “melupakan” kesuksesan di masa yang akan datang terutama penentuan batu loncatan yang akan menjadi penentu masa depannya. Hubungan antara mahasiswa dengan istilah batu loncatan sangatlah erat. Batu loncatan adalah jalan atau usaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik sedangkan mahasiswa adalah pelajar yang paling tinggi levelnya dari siswa. Tanpa menentukan batu loncatan, seorang mahasiswa tidak akan sampai pada sebuah kesuksesan yang telah

dimimpi-mimpikan meskipun ia telah menyandang gelar. Penentuan batu loncatan itu sendiri menurut hasil survei yang penulis lakukan dilatarbelakangi oleh empat faktor, diantaranya tujuan, kemampuan, amanat, dan celaan.

Faktor yang pertama adalah tujuan. Tujuan sangat penting bagi setiap manusia untuk menjalankan hidupnya terutama bagi mahasiswa, kenapa seorang mahasiswa harus mempunyai sebuah tujuan? Karena dengan adanya tujuan akan menentukan ke arah mana ia harus melangkah untuk mencapai kesuksesan dan mengubah kehidupannya sehingga ia mengetahui kemana harus mengerahkan tenaganya yang menjadi sebuah batu loncatan.

Faktor yang kedua adalah kemampuan. Setiap manusia pasti mempunyai kemampuan namun dengan cara pengembangan yang berbeda-beda. Jika seorang mahasiswa mempunyai kemampuan di bidang A pasti ia akan menentukan langkah-langkah untuk mengasah kemampuan tersebut menjadi lebih baik, misalnya mengikuti berbagai program pembelajaran yang bersangkutan di bidang tersebut yang menjadi batu loncatannya. Artinya dengan ia menyadari akan kemampuannya, pasti ia akan

Titik Balik Penentuan Batu Loncatan Menuju Kesuksesan”sukses bukanlah sesuatu yang harus ditunggu melainkan sesuatu yang harus diraih dengan kerja keras“. Happiness Cafe (1:30)

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 19

menentukan hal apa saja yang harus dilakukan.

Faktor yang ketiga adalah amanat. Amanat adalah sebuah pesan yang harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Kita sebagai pemegang amanat akan berusaha untuk mewujudkan hal tersebut sebaik-baiknya dengan membuat langkah-langkah yang perlu dijalankan dan kemana ia harus melangkahkan kaki untuk masa depannya. Seperti salah satu narasumber yang bernama Neng Resi Andriani, beliau berusaha untuk mewujudkan amanat orang tuanya menjadi wanita yang sukses dan pekerja keras di masa depan dengan salah satu batu loncatannya adalah belajar di Universitas Padjadjaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi.

Faktor yang keempat adalah celaan. Celaan adalah sifat yang sangat negatif namun dibalik celaan tersebut terdapat sesuatu yang baik jika kita berpikir dan pantang menyerah serta membuktikan kepada orang lain maka akan menjadi suatu kesuksesan dengan membuat perencanaan yang akan membawa ke tujuan yang paling tinggi. Teman saya yang bernama Mawar Gurtika, ia mengatakan bahwa hal yang dapat memotivasinya membentuk dan memulai batu loncatan salah satunya adalah celaan karena dengan hal itu ia bisa bangkit dan berusaha untuk mewujudkan apa yang menjadi

impiannya dimasa depan. Mawar Gurtika yang berhasil melakukan batu loncatan pertamanya dengan belajar di Politeknik Negeri Bandung Program Studi Keuangan dan Perbankan.

Jadi, setiap kesuksesan yang dapat mengubah hidup itu tidaklah mudah untuk diraih karena hal tersebut mempunyai titik balik yang sangat penting untuk membentuk suatu batu loncatan. Empat faktor yang penulis dapatkan dari hasil survei tersebut diantaranya tujuan, kemampuan, amanat, dan celaan. Maka dari itu, setiap mahasiswa minimal bisa memulainya dengan menentukan tujuan yang akan membentuk beberapa batu loncatan yang akan mengubah hidupnya, karena menurut buku Happiness Cafe (1:30) ”sukses bukanlah sesuatu yang harus ditunggu melainkan sesuatu yang harus diraih dengan kerja keras“.

Noni Nurazizah

RASIO EDISI AGUSTUS 201520

Mungkin pada saat kita mulai memasuki masa perkuliahan, kita merasa bebas yang tidak terbatas. Namun sebenarnya pada masa kuliah adalah masa-masa yang menentukan hidup kita. Apakah kita memilih untuk hanya mendapatkan ilmu di kelas tanpa mempunyai pengalaman yang berarti atau kita juga mendapatkan pengalaman yang sangat berharga selain mendapatkan ilmu dikelas, karena pada masa kuliah kitalah yang menentukan sendiri kemana jalan hidup kita berjalan.

Seperti halnya Adinda M. P. Fermana, Mahasiswi Ilmu Ekonomi

Studi Pembangunan FEB Unpad 2012 atau biasa dipanggil oleh teman-temannya Dinda. Dia memilih untuk menambah pengalamannya di bidang bisnis. Dinda mendapatkan banyak sekali pembelajaran dari bisnisnya tersebut. Sebelum Dinda membuka bisnisnya ini, dia belajar dari temannya yang sudah lebih dulu membuka bisnisnya tidak jauh dari kampus UNPAD Dipatiukur. Salah satunya adalah ia belajar bahwa jangan pernah takut untuk salah, karena dari kesalahan tersebut kita akan tahu bagaimana baiknya untuk bisnis kita dan bagaimana baiknya kita memperbaiki kesalahan kita tersebut. Selain

Yang MudaBerani Mengambil Langkah

Kesuksesan berhubungan dengan diri anda sendiri, berhubungan dengan apa

yang anda lakukan dan bagaimana anda melakukannya...

– Maya Angelou, penulis dan penyair.

“”

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 21

itu dia juga belajar bahwa bisnis tidak hanya untuk mencari profit sebanyak-banyaknya. Melainkan Dari berbagai pembelajaran yang diberikan oleh temannya tersebut membuatnya semakin bersemangat untuk menjalani bisnisnya. Karena Dinda juga berpikir bahwa tidak semua orang mendapatkan kesempatan sebaik ini untuk membuka bisnis diusia yang tergolong muda.

Bisnis Dinda ini dibidang kuliner dengan menjual makanan sate khas Jepang yang bernama Yakitori. Berawal ia yang penasaran ingin mencobanya di salah satu daerah di kawasan Jakarta. Saat ia merasakan bagaimana nikmatnya salah satu kuliner khas Jepang tersebut, dia pun mempunyai ide untuk membuka kedai sate Oppai Yakitori. Tujuannya sendiri agar masyarakat di Bandung bisa ikut menikmati bagaimana nikmatnya kuliner khas Jepang dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta untuk menyicipinya. Diapun akhirnya memutuskan untuk mengajak kerjasama pemilik bisnis kuliner tersebut untuk membuka cabang Bandung dan Jatinangor. Sang pemilik pun menyutujui ajakan menarik dari Dinda melihat peluang bisnis kuliner di Bandung sangatlah lebar.

Oppai yang dijual oleh Dinda ramah di kantong mahasiswa. Karena Oppai Yakitori ini dibandrol seharga Rp10.000,- saja. Dalam satu porsi Yakitori mendapatkan 2 sate paha, 1 sate dada dan 2 sate kulit. Dan sate-sate ini disajikan dengan bumbu khas Jepang yang dijaga kerahasiaannya. Dagingnya sendiri pun dijaga kualitasnya dan bebas dari lemak-lemak jahat. Karena dalam pembuatannya sendiri, lemak-lemak tersebut akan dibuang hingga tidak tersisa di daging tersebut. Selain menjual Oppai Yakitori, Dinda juga menjual onigiri original dan onigiri tuna yang masing-masing dibandrol dengan harga Rp3000,- dan Rp6000,- saja. Kedai ini dibuka pada pukul 6 hingga 11 malam di depan Gerbang Utama UNPAD di Jalan Dipati Ukur, Bandung.

Dinda bisa kita jadikan contoh yang baik bahwa yang muda tidak takut untuk melakukan hal yang positif dan menambah pengalaman hidup. Juga memanfaatkan waktu kita yang terbatas ini untuk hal yang baik untuk kita belajar lebih banyak lagi tentang hidup. Agar kita nantinya tidak menyesali apa yang sudah terjadi di hidup kita.

Firda Abdul

RASIO EDISI AGUSTUS 201522

Pada Printemps Francais 2013, Gran Kino, band indie-rock Prancis berbagi panggung dengan Sarasvati, band indie Indonesia yang sedang naik daun. Setelah pertemuan pertama itu, lahirlah keinginan untuk membuat sebuah kolaborasi seni yang akhirnya terealisasi pada tahun 2015 ini. Mereka mengeksplorasi sebuah

naskah kuno Sunda berusia 600 tahun yang berjudul Bujangga Manik. Melalui puisi lirik tentang pencarian kebahagiaan ini, Gran Kino dan Sarasvati mengajak kita berkelana dalam sebuah perjalanan puitis melalui harmonisasi sastra dan musik.

“Siapa sih Bujangga Manik?” Sekilas pertanyaan ini kerap terlontar sepanjang tur-tur yang dijalani oleh Grand Kino & Sarasvati. Prabu Jaya Pakuan alias Bujangga Manik merupakan satu naskah kuno berbahasa Sunda yang memuat kisah perjalanan seorang tokoh bernama Bujangga Manik, seorang ksatria dari kerajaan Pakuan Padjadjaran yang memilih menjalani hidup sebagai seorang resi atau pandita mengelilingi Tanah Jawa dan Bali. Naskah ini ditulis pada daun nipah, dalam puisi naratif berupa lirik yang terdiri dari delapan suku kata, dan saat ini disimpan di Perpustakaan Bodley di Universitas Oxford sejak tahun 1627.

Sebelum meninggal di Gunung Patuha, beliau sempat melakukan perjalanan menjelajahi tanah Jawa dari barat hingga timur, bahkan dalam perjalanannya yang kedua beliau sempat menetap di Pulau Bali. Naskah kuno ini merupakan sebuah aset

GRAN KINO & SARASVATI dalam kolaborasi album “Ballades” BUJANGGA MANIK

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 23

penting karena memuat informasi mengenai kondisi geografis dan topografi pulau Jawa dan Bali.

Saat Sarasvati mengajukan naskah ini untuk diangkat menjadi tema dalam album, sebenarnya sarasvati mengalami kendala dalam mendapatkan semua informasi mengenai naskah kuno berusia 600 tahun tersebut. Untungnya “bule-bule” Prancis di Gran Kino dengan sigap mengambil langkah untuk mendapatkan akses langsung ke naskah tersebut di Perpustakaan Bodley di Oxford.

Setelah salinan naskah kuno sampai di tangan, kemudian masing-masing dari kami mencoba menginterpretasikan apa yang diceritakan didalamnya. Hasilnya adalah enam buah lagu yang menceritakan kisah Bujangga Manik dari berbagai perspektif. Perjalanan Sarasvati dari Jawa Barat hingga ke Bali bisa dibilang merupakan sebuah representasi pengembaraan Bujangga Manik semasa hidupnya.

Jadi, apa yang akan anda temukan didalam album Ballades (yang artinya “Perjalanan” dalam bahasa Prancis) bukan semata-mata hanya kumpulan lirik dan lagu. Didalamnya ada 6 buah karya seni yang merupakan

ekstrasi dari naskah Sunda Kuno, dibalut karya sastra dan musik kontemporer dengan sedikit sentuhan musik tradisional sunda, yang Sarasvati garap dengan segenap kesungguhan hati. Proses rekamannya sendiri dilakukan di 2 Negara, yaitu: Indonesia dan Prancis. Sedangkan proses mixing dan mastering dilakukan di Prancis.

Yeni Agustiani

Gran KinoVokal, Piano, Xylophone: Sara SousaVokal : Gw SokKeyboard, Bas: Remi velottiGitar, Bas : Robin GenetierDrum : Morgan ArnaultTata Suara : Gael MarguinTata Cahaya: Hugo Genetier

SarasvatiVokal: Risa Saraswati, Marshella safiraBas : Gallang PerdanaGitar : Hinhin Agung DeryanaKecapi, suling : Iman RohmanPiano: Kevin renaldiDrum : Fajar ShiddiqMachines, Keyboard: Gigi PriadjiProduksi : Butong

RASIO EDISI AGUSTUS 201524

Kedaulatan pangan secara konseptual dapat diartikan sebagai hak setiap bangsa. Pemerintah sudah semestinya menjamin setiap rakyat untuk bisa memproduksi pangan secara mandiri dan dalam praktiknya bisa menerapkan sistem pertanian, peternakan, serta perikanan tanpa intervensi dari pihak luar yang merusak. Petani selalu menderita, tidak bisa menikmati hasil panen akibat serangan pangan impor. Mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi?

Sangat ironis memang, mengingat Indonesia sebagai negara agraris justru memenuhi kebutuhan pangan nasionalnya bergantung pada negara-negara lain. Harapan Indonesia untuk menjadi negara yang berdaulat atas pangannya masih sangat jauh. Potensi keanekaragaman sumber

daya yang dimiliki Indonesia juga disia-siakan dari sektor perairan. Rencana Anggaran Pembelanjaan Kementerian Direktorat Jenderal Kelautan dan Perikanan tidak menjawab permasalahan para nelayan. Hal ini terlihat dari tidak adanya program pemerintah terkait illegal fishing, pencurian ikan di perairan Indonesia. Untuk kasus pencurian ikan ini, pemerintah mencatat dalam 15 tahun terakhir terdapat sepuluh negara berperan aktif mencuri ikan di perairan Indonesia, di antaranya Filipina, Hong Kong, Taiwan, Malaysia, dan China.

Indonesia Gagal Wujudkan Kedaulatan Pangan

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 25

Hingga kini, sebagian besar masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat masih bergantung pada bahan makanan dari M a l a y s i a . P a s o k a n b a h a n m a k a n a n asal Malaysia m e m a n g s a n g a t m e l i m p a h di kawasan perbatasan. P a s a l n y a , Indonesia dan Malaysia memiliki perjanjian perdagangan sejak

tahun 1970.

Salah satu isi perjanjian sosial ekonomi Indonesia-Malaysia itu mengatur mengenai aturan belanja masyarakat perbatasan ke Sarawak sebesar 600 ringgit per orang per bulan. Dengan kuota itu, masyarakat perbatasan boleh berbelanja aneka kebutuhan hidup yang ternyata memang lebih murah dibandingkan dengan barang yang sama produksi Indonesia. Harga gula putih asal Malaysia di perbatasan, misalnya hanya Rp9.000 per kg, sementara jika dikirim dari Jawa harganya akan mencapai Rp13.000 per kg. Tingginya ongkos distribusi menjadi penyebab harga bahan kebutuhan pokok asal Indonesia sangat tinggi saat berada di perbatasan.

Hal ini sangat ironis, ketika warga negara Indonesia di daerah perbatasan memilih bahan pangan

dari Malaysia. Ada beberapa faktor yang m e n y e b a b k a n hal ini terjadi. Salah satunya kemiskinan yang terjadi di daerah p e r b a t a s a n . Jika mereka mampu, pasti

mereka membeli bahan pangan dari Indonesia. Bagaimana tidak, mereka mengaku seratus persen

...mereka mengaku seratus persen sebagai orang Indonesia dan sangat

mencintai Indonesia namun untuk urusan pangan mereka

tidak mau ambil pusing tentang dari mana asal

pangan yang mereka beli.

RASIO EDISI AGUSTUS 201526

sebagai orang Indonesia dan sangat mencintai Indonesia namun untuk urusan pangan mereka tidak mau ambil pusing tentang dari mana asal pangan yang mereka beli. Hal ini merugikan Indonesia dari berbagai sisi dan sudut pandang.

Apalah gunanya pemerintah jika tidak bisa mengatasi masalah yang merupakan tanggung jawabnya. Hal ini bisa membodohi rakyat Indonesia. Pemerintah seharusnya sudah mendapat solusi paling efektif karena masalah ini telah terjadi sangat lama. Bagaimana Indonesia mau maju jika untuk makan saja susah, sampai harus bergantung ke negara tetangga?

Pemerintah perlu meniru negara-negara maju memperlakukan rakyatnya. Di mana mereka menciptakan keadaan yang menguntungkan rakyat dari berbagai sisi. Jika seluruh rakyat Indonesia tidak perlu pusing memikirkan kebutuhan pokoknya, maka akan ada banyak waktu untuk diisi dengan hal yang lebih bermanfaat seperti belajar secara formal maupun informal.

Herilias Adian

Ria Ayu Mirza, S.E.

Harinto Anggoro, S.E.

Congratulation

Farha Rausyani F, S.E.

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 27

KOPI FEB UNPAD LOOKING FOR CONTRIBUTORS !KOPI FEB UNPAD membuka kesempatan kepada mahasiswa FEB Unpad untuk menjadi salah satu kontributor KOPI 2015.

Tulisan yang dikirimkan dapat berbentuk tiga jenis :1. Opini bebas2. Opini bebas mengenai kehidupan kampus/nasional/dunia.3. Analisis mengenai isu yg ada di kampus/nasional/dunia4. Karya tulis seperti puisi/cerpen/dll

Ayo tunggu apa lagi segera kirimkan tulisanmu! Tulisan yang terpilih akan dipublikasikan dalam majalah Rasio FEB Unpad 2015 dan mendapatkan hadiah menarik. Bagi yang belum beruntung, jangan khawatir. Semua tulisan yang masuk akan dipublikasikan dalam mading KOPI FEB Unpad.

Kirim tulisan terbaikmu ke [email protected]

Info lebih lanjut : Luqman, 081322419090line official KOPI FEB Unpad (@KJM1972E)

Bagi kamu yang suka menulis tapi hanya menjadi koleksi blog pribadi dan menumpuk di PC, ayo kirimkan kepada kami!!

RASIO EDISI AGUSTUS 201528

RASIO EDISI AGUSTUS 2015 29

RASIO EDISI AGUSTUS 201530