read! don’t speech anymore - saintnews.files.wordpress.com · tunas menghijaufaktor penting yang...

6
SAINT Sarana Informasi dan Teknologi Read! Don’t Speech anymore Edisi 1, Januari 2012 Buletin LPM SAINT ‘ Biarkan kami berfikir ‘ Sampahmu kotor… Tapi lebih dari itu, ternyata otakmu lebih kotor… Cp: 087856684553

Upload: buidan

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SAINT Sarana Informasi dan Teknologi

Read! Don’t Speech anymore

Edisi 1, Januari 2012 Buletin LPM SAINT

‘ Biarkan kami berfikir ‘

Sampahmu kotor…

Tapi lebih dari itu, ternyata otakmu

lebih kotor… Cp: 087856684553

SAINT Buletin Januari 2012

10 SAINT Buletin Januari 2012 1

SALAM PERS MAHASISWA …………. !!!

Sudut Redaksi

CAK SASMAN “Cangkru’an Sastra Mania”

Puisi

Dan Lalu Kuncupku

suatu waktu Di coklat kemarau bakal kuncup itu masih pulas Dalam biji pelindung Menunggu hujan yang mengantarkannya Dari ketiadaan sementara tunas menghijau Menggeliat di bawah mentari lembab Malu-malu menengadah Menantang sang mentari yang mulai memerah saga “Hai”, sapanya ramah.. Kemudian sunyi. Hanya angin mendesau sepi. Dan Lihatlah, Dengan mata itu, Acuh mereka tak peduli, Pada kuncup yang baru terlahir pagi tadi Kemudian hari menggelap Dunia kembali terlelap

[a.b]

Peri dan Kuntum Lily di Gurun Lapelle

Peri itu berkedip padaku

Dengan senyum yang tak dimiliki insane

lainnya

Bertutur kasar pada apa kata hatinya

Bagai kelapa yang ranum di ujung pohon jati

Tak sama dengan kuntum lily yang satu

Di gurun tandus lily itu tumbuh indah

Putih merekah dengan butir-butir air di

wajahnya

Dengan goresan merah di sela-sela lembut

bibirnya

Tiada ku dengan suaranya

Tiada ku tahu ujar akan namanya

Aku tuli

Aku buta

Tuli dengan haskie dan lirih suaranya

Buta dengan lekuk serta gurat-gurat nadi di

lehernya

Anganku untuk bergulat dengan gurau

Dengannya, dengan tetes embun dari

matanya

Jika Hammingway bercerita tentang senja di

Paris

Maka aku akan mendongeng

Dongeng tentang teriknya siang

Dongen tentang dinginnya malam

Dongeng tentang lily yang merekah di titik

mentari

Bercecer noktah-noktah kusam di muka

seorang perawan

Saat jujur ku berucap akan eloknya kelopak

Maka gigiku menjepit lidah dan berdarah

Karena betapa mulianya dia dan putih ranah

pipinya

[Pak Wo]

Struktur Redaksi

Pelindung :

Pembantu Dekan III

Pembina :

Diana Rachmawati ST.MT.

Pimpinan Umum :

Vembry Pratama Pristiono

Dewan Suro :

Denny Andrie,

Siswo Budi,

Teguh Arieanto

Pimpinan Redaksi :

Ana Tsalisatun

Reporter :

Windy Julianto,

Haertanto,

Eka Zuhdi,

Hanim Kholidah,

Andhika Septiono,

Masdian

Lay Out :

Denny Setyo Raharjo

Editor :

Adelia Kusuma Wardani

Salam Redaksi Salam Pers Mahasiswa !

Puji Syukur dipersembahkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-NYA, buletin edisi 01/Januari/2012 ini dapat diterbitkan tepat pada waktunya. Tak lupa juga, banyak terima kasih disampaikan pada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan buletin LPM SAINT yang bertajuk “Green Kampus” ini.

Seperti yang telah diketahui, kampus adalah tempat menuntut ilmu para mahasiswa. Tentu saja, kenyamanan kampus merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Namun, sepertinya hal itu masih jauh dari potret kampus kita. Kalau soal hijau, memang kampus ini tak diragukan lagi. Pepohonan hijau dapat ditemui sejauh mata memandang. Namun, nampaknya hijau saja tidak cukup untuk memberi rasa nyaman pada suasana kampus. Kenapa?

Belum lagi soal sampah. Tak asing lagi sepertinya untuk ditemui setiap hari di berbagai sudut kampus. Sudah menjadi pemandangan yang wajar, di sini sampah, di sana sampah, di mana-mana sampah. Kampus ini semakin menjadi tidak sedap saja dipandang mata. Kebersihan sepertinya telah menjadi nilai yang sangat mahal untuk diwujudkan.

Kedua fenomena itulah yang dipilih sebagai ulasan pada buletin kali ini. Besar harapan, semoga tulisan-tulisan di dalamnya, sedikit banyak membuka mata dan kesadaran kita untuk lebih peduli pada kampus kita ini. Semoga bermanfaat bagi semua warga Fakultas Teknik UTM dan dapat membangun jiwa-jiwa yang semakin kritis di Universits Trunojoyo. Pimpinan Umum LPM SAINT

SAINT Buletin Januari 2012

2 SAINT Buletin Januari 2012

9

BANGKALAN - Konser grup band

PWG (PeeWee Gaskins) (29/12) yang digelar di lapangan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Madura, berlangsung sukses. Konser yang diadakan oleh UKM B-Sing UTM ini merupakan acara penutupan akhir periode kepengurusan para anggota B-Sing. Konser yang bertajuk “Class Music on Campus with PeeWee Gaskin” ini disponsori oleh Class Mild.

Bukan hanya penampilan dari bintang tamu yang disuguhkan, konser ini juga menampilkan band-band pembuka hasil seleksi UKM B-Sing, band pemenang Music Festival Suramadu, beberapa band tamu, serta band dari UKM B-Sing sendiri.

Konser yang menghadirkan PWG sebagai bintang tamu ini mendapatkan respon yang baik dari mahasiswa UTM dan fans PWG di sekitar kampus . Meskipun dalam konser terdapat juga para Anti PeeWee Gaskin yang biasa disebut APWG, namun konser tetap berjalan dengan lancar hingga selesei tanpa adanya kerusuhan.

"Itu merupakan apresiasi untuk

PWG, karena PWG adalah band sensasional yang banyak digemari oleh anak muda sekarang, nyatanya meskipun tadi APWG datang dan mengacungkan jari tengah, tapi mereka juga ikut joget-joget bersama", ungkap seorang koordinator lapangan menanggapi adanya APWG yang datang dalam konser tersebut.

Saat tampil di panggung, Alditsa Sadega AKA DOCHI (vokalis sekaligus gitaris PWG) memberikan statement bahwa mereka disini hanya untuk bersenang-senang. PWG tampil membawakan 7 lagu yang merupakan lagu-lagu hits mereka, diantaranya lagu "Dibalik Hari Esok", "Berdiri Terinjak", "Dari Mata Sang Garuda", dan tiga lagu lainnya yang sanggup membuat para Party Dorks (fans PWG) berjingkat ria menikmati dentuman musik dari PWG. [msd/b2k]

Gedung berjajar bertebaran dengan jarak yang cukup renggang. Lebatnya pohon berdiri tegak diantara bangunan itu. Terlihat hijaunya ketika dipandang dari bird eye. Terlihat cukup indah bukan? Tetapi, mengapa wadah ini masih dirasakan belum nyaman? Itulah kampus tercinta kita.

Memang, pemeliharaan yang cukup sering dilakukan seakan telah menutupi kekurangan itu. Tapi mengapa ini tidak dilakukan secara total dan efisien? Jika dikatakan "go green", kampus kita ini memang tidak diragukan lagi, tetapi ini hanya bisa dibenarkan jika dalam sudut pandang warnanya (dalam peta). Bagaimana dengan tumpukan sampah yang menjulang? ini sama sekali tidak masuk perhitungan.

Kita tidak pernah membayangkan bagaimana efek yang ditimbulkan dari sampah-sampah itu dapat membawa dampak yang sangat berbahaya bagi para penghuninya. Mulai dari nyamuk malaria, demam berdarah, kolera, diare, dan bau busuk yang juga dapat mengganggu pernafasan. Hal ini tidak lagi dirasa pantas jika tempat penumpukan sampah berada di dekat Kopma (Koperasi Mahasiswa). Meski hal itu terlihat sepele, tapi bisa saja hidangan yang dikonsumsi di tempat itu akan menjadi tidak higienis. Untuk semua resiko yang ada, siapa yang akan bertanggung jawab? Kita sendiri tidak pernah tahu, karena bahkan orang yang tidak tahu menahu akan hal ini pun akan

menjadi korban dan menanggung kerugian atas perbuatan orang lain.

Belum lagi soal pembangunan gedung baru yang terbilang pesat. Namun , bangunan yang sudah rampung tersebut seakan sudah tidak digubris dan dirawat dengan selayaknya. RKB C misalnya. Bangunan yang masih terbilang baru itu sudah tak sedap lagi dipandang mata. Beberapa sudut tembok sudah mulai retak dan sebagian atap ruang kelas bocor saat hujan.

Ditambah lagi fasilitas dalam gedung yang mungkin terbilang sudah cukup baik, namun pada kenyatannya, kelengkapan itu hanyalah seperti sebuah pajangan. Tak terawat. Masalah toilet misalnya, tak jarang kita dapati toilet dalam keadaan minim air, bahkan sering kali banyak sampah yang tergeletak di dalamnya.

Masalah sepele sebenarnya. Tapi jika dibiarkan berlarut-larut, kapan kampus ini akan menjadi lebih baik dari saat ini? Tidakkah cukup, bercermin dari kampus-kampus yang lain, untuk bisa dijadikan motifasi berkompetisi untuk saling memperbaiki. Tidakkah ketertinggal an kita selama ini mampu menampar kita untuk berbondong membangkitkan kampus ini? Kampus yang terbuang ini. Kampus yang disepelekan banyak mata ini. Jika sudah seperti ini, siapakah yang pantas untuk disalahkan? [TheWind]

Kampusku Sayang, Kampusku Terbuang

KARISA “ Kabar Ringan Santai ”

Class Music with PeeWee Gaskin

(Semarak PWG di Panggung UTM)

Oh eM Gi “ Opini Mahasiswa Hari Gini ”

SAINT Buletin Januari 2012

8 SAINT Buletin Januari 2012

3

Sedangkan untuk lingkungan Fakultas Teknik, tempat pembuangan sampah berada tepat di belakang gedung.

Jika dilihat dari simpang tiga jalan yang menuju RKB akan tampak jelas sekali gunungan sampah. Tidak hanya sampah dari lingkungan Fakultas Teknik yang dibuang disini. Petugas kebersihan di Lingkungan Fakultas hukum dan kantin gazebo juga membuang sampahnya disini. “Saya kalau buang sampah ya disitu mas, soalnya yang lain juga buangnya disitu jadi saya ngikut mereka saja”, tutur Husnan, petugas kebersihan Fakultas Teknik yang diwawancarai redaksi. Menurut beliau juga, sebenarnya perlu ada tempat khusus yang lebih tersembunyi dan jauh dari lingkungan mahasiswa. Karena memang jarak TPA dengan gedung Fakultas Teknik terbilang sangat dekat, dan pastinya akan mengganggu kenyamanan. Beliau juga menambahkan bahwa seharusnya ada satu tempat pembuangan akhir sampah yang lebih besar yang dapat menampung semua sampah di lingkungan UTM, sehingga tidak dibuang di sembarang tempat. Kemudian, sampah-sampah yang telah terkumpul itu dibakar pada hari sabtu setiap minggunya.

Kembali lagi pada pentingnya pola hidup bersih yang bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia. Dengan hidup bersih, penyebaran kuman dan bakteri jahat yang menempel pada sampah bisa dicegah. Lingkungan akan nampak enak untuk dipandang dan suasana kampus yang nyaman juga bisa terwujud. “Saya kalau buang sampah ya sembarangan juga, soalnya tidak ada tempat sampah. Kalaupun ada letaknya juga cukup jauh”, tutur Agus, salah seorang mahasiswa Teknik Informatika yang juga diwawancarai redaksi. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya juga tidak kalah pentingnya, apalagi kalau didukung dengan sarana kebersihan yang mencukupi. [Denny Young]

Media Facebook merupakan jejaring sosial yang dapat digunakan untuk saling berkomunikasi dengan orang yang kita kenal, maupun mencari teman baru dalam dunia maya. Banyaknya pengguna Facebook, membuatnya dinobatkan sebagai jejaring sosial paling aktif pada saat ini. Hal ini dapat dibuktikan dalam alexa yang sudah mencapai peringkat kedua setelah google.com. Untuk tingkat keaktifan traffic, Facebook berada pada tingkat cukup menjanjikan, yaitu bernilai 9 dari 10 nilai total. Tidak heran, karena kebanyakan orang yang memanfaatkan fasilitas internet, pasti tidak lupa untuk membuka akun Facebook mereka. Berdasarkan survei yang dilakukan NM Incite, dari 1.865 responden media jejaring sosial ini rata-rata berusia di atas 18 tahun. Dan dari jumlah tersebut, (82 persen) responden mempunyai alasan menambahkan teman ke Facebook karena sudah kenal di dunia nyata. Sedangkan (60 persen) responden yang lain menambahkan teman karena ada teman yang sama atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai mutual friends. Ada juga yang mempunyai alasan lain, yaitu untuk kepentingan bisnis (11 persen ), ketertarikan fisik (8 persen), memperbanyak jumlah teman (7 persen), kualitas foto yang digunakan, dan sisanya adalah ingin bersahabat dengan semua orang sebanyak 7 persen responden. Setelah kita tahu alasan kenapa orang

menambahkan teman di facebook, lalu

bagaimana dengan menghapus teman

atau bahasa keren-nya remove? Bagaimana ya pendapat responden tentang hal itu?

Dari 1.865 orang responden tersebut, (55 persen) mempunyai alasan me-remove karena tersinggung dengan komentar yang dilontarkan, sedangkan (41 persen) mengaku menghapus teman karena tidak kenal. Mengingat jumlah teman di facebook dibatasi.

Dalam facebook, tidak jarang jika digunakan sebagai ajang promosi jualan oleh seorang pemilik akun. Bisa jadi, hal ini membuat para pengguna merasa tidak nyaman karena status biasanya disisipi dengan gambar dan ditag ke sembarang orang yang memang telah menjadi teman di facebook. Perlakuan ini kerap membuat pmilik akun lain akan terganggu karena dianggap spam. Ketidaknyamanan inilah yang lemudian melahirkan tindakan akhir yang berujung pada pe-remove-an. Dari responden yang ada, (39 persen) responden mengakui memilih melakukan hal ini.

Adapun alasan lain, yaitu karena membuat depresi (23 persen), interaksi yang buruk (20 persen), komentar politis (14 persen), putus dengan pacar atau hubungan perceraian (11 persen), tidak suka sama temen mereka (8 persen), dan teman yang terlalu sering menulis status yang bisa jadi dianggap spam karena dapat memenuhi beranda facebook, dan mempunyai alasan lainnya sebesar (6 persen). [TheWind]

Add VS Remove

(Alasan Klasik Add dan Remove pada Jejaring Sosial)

Ini Sampah Siapa ?

Tahukah Anda ? “ Info Unik Dan Menarik ” LIPSUS “ Liputan Khusus ”

SAINT Buletin Januari 2012

4 SAINT Buletin Januari 2012

7

Akhirnya.. Awalnya sempet pusing juga buat nyetel musik di backtrack 5, kan lumayan gitu sambil connect back, rooting, backdooring, atau project utama kita, cracking password pake GPU, dan lain-lain, kita bisa sambil dengerin The Ataris nyanyi. Hehe Dan akhirnya kelar juga ni masalah, nih aku buat tutorialnya gampang kok : root@bt:~# apt-get install totem amarok kubuntu-restricted-extras ubuntu-restricted-extras

itu udah semua format rata-rata, kalo mau setel lagu mp3 di amarok aja, sisanya nonton video HD pake totem. " Setting LAN (CLI) di Backtrack "

Bagi pemula mungkin akan sedikit bingung dengan bagaimana cara untuk setting IP, DNS, dan Gateway di backtrack, tapi disini ane akan coba terangkan seterang2nya, oke deh, langsung aja, cekidot. root@bt:~# ifconfig eth0 up root@bt:~# ifconfig eth0 192.168.1.111 --> IP root@bt:~# route add default gw 192.168.1.1 --> IP Default Gateway root@bt:~# nano /etc/resolv.conf --> DNS " Membuat dial up untuk koneksi internet di Backtrack " Pada contoh berikut ini, saya menggunakan Modem Prolink P2000 dengan Operator Starone. Berikut caranya : Langsung aja buka terminal,. Lakukan pendeteksian modem dengan perintah : root@bt:~# wvdialconf

PENTING => Komputernya harus Dual Boot sama Windows. Jadi masuk Windows dulu, karena Aplikasi bawaan yang tersedia untuk Prolink P2000 cuma versi Windows, ga ada versi Linuxnya. Nah, setelah masuk ke Windows, buka dulu aplikasi U_Modem bawaan Prolinknya, fungsinya adalah agar modem berpindah ke mode CD ke Modem. Selanjutnya tinggal Restart dan silahkan berpindah ke OS Linux. " BT 5 Auto Login KDE "

BT4 Auto Login Langsung Masuk KDE, caranya sangat mudah gan, oke dah, langsung aja : root@bt:~# apt-get install getty root@bt:~# nano /etc/event.d/tty1/ lalu, tambahin ini dibaris terakhir : exec /sbin/rungetty tty1 --autologin root save, lalu,.. "Tutorial Koneksi Backtrack ke Wireless"

Pada sore hari ini, dan berhubung ane lagi pake backtrack, dan untuk itu ane akan mengulas sedikit trik cara koneksi backtrack lewat wireless. Langsung ke terminal,.. heheee,. # ifconfig wlan0 up # iwconfig wlan0 essid "SIALANG news" key 1234567 # dhclient wlan0 Ganti tulisan yang bewarna hitam & yang bercetak tebal dengan nama wireless+password nya. trus kalo belum tau nama wirelessnya gimana? # /usr/bin/start-network [Denny Andrie]

Sampah, tentu bukanlah hal yang asing untuk didengar. Benda yang satu ini memang mudah ditemukan di mana saja kita berada. Sudah menjadi hal yang lumrah sepertinya, hidup bersanding dengan sampah.

Sampah bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Manusia dan sampah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Namun, keberadaannya banyak menimbulkan efek negatif bagi manusia jika pengelolaannya tidak tepat. Karena sampah identik dengan kata kotor, lalat, dan penyakit yang menjadi momok bagi manusia.

Ada beberapa cara penanganan sampah. Sampah biasanya dikumpulkan pada suatu tempat pembuangan, kemudian dibakar, ditimbun, atau didaur ulang untuk menghasilkan barang guna. Namun tak jarang juga, di banyak tempat, sampah dibiarkan begitu saja hingga menggunung.

Semua orang pasti tahu, pola hidup yang bersih berdampak pada banyak hal positif, sehat adalah salah satunya. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan akan tampak indah dan terhindar dari kotoran yang bisa menyebabkan berbagai penyakit.

Salah satu dampak paling umum yang disebabkan oleh keberadaan liar barang sisa guna ini adalah penyakit diare. Dan tentu saja masih banyak penyakit lain yang sumber awalnya berasal dari lingkungan yang kotor. Tidak membuang sampah pada tempatnya, jarang membersihkan lingkungan sekitar, misalnya kamar tidur, kamar mandi, dan dapur adalah bagian dari gaya hidup kotor yang abai terhadap sampah.

Seperti di tempat-tempat lain, lingkungan kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) juga tidak lepas dari sampah. Ada beberapa hal yang menjadi sumber dari keberadaan sampah di kampus. Mulai dari puntung rokok mahasiswa yang dibuang sembarangan, kotak nasi sisa dari seminar/workshop yang sering dibiarkan terabai begitu saja, sampai keterkaitan antara keberadaan kantin-kantin yang ada di dalam area kampus dengan sampah yang dihasilkannya.

Sampah-sampah itu kemudian akan dibersihkan oleh petugas kebersihan kampus yang telah ditempat tugaskan di beberapa area kampus. Sampah yang telah dibersihkan ini kemudian akan dikumpulkan di tempat pembuangan akhir (TPA).

TPA merupakan area yang menjadi ujung dari alur keberadaan sampah. Di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura, ada beberapa tempat yang dijadikan TPA yang keberadaannya tersebar di beberapa titik. Untuk area depan kampus, terdapat dua TPA, yaitu di barat jalan dekat dengan kantor LPPM dan Di belakang gedung Softskill. Selain itu keberadaannya juga bisa didapati di belakang kantin Kopma, di belakang gedung Fakultas Teknik dan area lainnya, misalnya belakang RKB B.“Ada beberapa lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan masing-masing area ada sendiri. Kalau saya,

bertanggungjawab untuk membersihkan area sekitar kantor pusat kemudian saya buang di belakang gedung Softskill”, kata Sari salah satu petugas kebersihan kampus yang diwawancarai redaksi.

Ini Sampah Siapa ?

Multimedia di Backtrack 5

TAHU TECH “ Ulasan Singkat Teknologi ” LIPSUS “ Liputan Khusus ”

SAINT Buletin Januari 2012

6 SAINT Buletin Januari 2012

5

Lingkungan bersih adalah cerminan hidup sehat, yang membawa pengaruh baik bagi penghuninya. Dalam penerapan dimasyarakat, khususnya negara kita Indonesia, akan sulit mencari lingkungan yang benar-benar bersih dan dapat dinikmati setiap hari. Sebagai contoh yang paling dekat adalah lingkungan tempat tinggal kita yang sekarang. Salah satunya Universitas kita tercinta, dimana masih banyak sampah yang berserakan dan tidak pada tempatnya, itu adalah pemandangan yang wajar di universitas kita tercinta ini dan bahkan untuk pemandangan bersih saja sulit untuk kita dapatkan jika harus melihat keadaan sekeliling. Mulai dari jalan menuju kampus, belakang kantor rektorat, dan beberapa tempat lainnya. Sebagai masyarakat akademisi yang tentunya telah mendapatkan pendidikan tetang pentingnya kebersihan lingkungan masih belum cukup untuk mengubah pola hidup beberapa mahasiswa. Mereka masih saja membuang sampah tidak pada tempatnya, bahkan didekat tempat sampah masih terdapat sampah plastik yang berserakan.

Pihak universitas sendiri telah mempekerjakan pegawai kebersihan yang memadai ,namun itu tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang kurang memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh bagi kegiatan mahasiswa. Sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar dan kegiatan Outdor lainnya.

Kita ambil beberapa contoh saja jika ada sebuah acara baik itu dalam ruangan maupun diluar ruangan, pastilah setelah acara tersebut usai kita akan menjumpai berbagai macam sampah yang tidak seharusnya berada di tempat-tempat tersebut. Seperti dibawah kursi, meja, disetiap pojok ruangan, dan tempat-tempat lainnya.

Tentunya kita tidak ingin dikenal masyarakat luas sebagai mahasiswa yang mempunyai kampus penuh dengan sampah dan tidak bersih. Bagaimana penilaian orang lain tentang para waraga kampus yang tidak dapat merawat lingkungan dengan baik, karena banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan jika kita tidak merawat dan menjaga kebersihan lingkungan, serta nantinya juga akan dapat memperburuk citra kampus ini.Selain itu warga kampus tentunya dapat mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi menjadi buanglah sampah pada tempatnya. Buang bungkus makanan saja masih didalam ruangan apa kita masih anak TK? [Hanim Suezo]

Songgoriti- Bertempat di villa

Kalendra, Jum'at (16/12) Diklat Dasar Jurnalistik LPM SAINT dilaksanakan. Diklat ini diikuti oleh 14 calon anggota baru yang seluruhnya berasal dari mahasiswa jurusan Teknik Informatika. Serangkaian acara telah disiapkan panitia penyelenggara sampai berakhirnya acara ini pada minggu (18/12).

Hari pertama, pukul sepuluh malam, aktifitas diklat dimulai. Para peserta yang baru tiba, hanya diberi waktu beberapa menit untuk melaksanakan ibadah sholat isya', untuk selanjutnya bersiap makan malam bersama dan menerima materi 'Menejemen Redaksi' yang disampaikan oleh dua senior SAINT, Siswo Budi Prasetyo atau yang lebih akrab disapa Pak Wo dan Denny (mantan PU SAINT periode sebelumnya). Penyampaian materi pertama ini berlangsung selama kurang lebih tiga setengah jam dan diakhiri dini hari pukul 02.30 WIB.

Hari kedua (17/12), para peserta diwajibkan bangun pagi untuk melanjutkan kegiatan diklat. Diawali dengan olah raga bersama di depan villa, peserta kembali bersiap untuk menerima materi kedua yang disampaikan secara paralel oleh tiga pemateri, yaitu Dwi, Vembri, dan Denny. Materi kali ini berisi tentang jenis-jenis berita, jenis-jenis esai, penulisan berita, dan beberapa materi kepenulisan lainnya. Pemberian materi ini bertujuan untuk pembekalan peserta dalam tugas ANSOS (Analisa Sosial) yang akan dilakukan di sekitar daerah Songgoriti.

Setelah penyampaian materi , peserta yang telah dibagi menjadi lima kelompok dengan topik masing-masing. Segera melakukan kegiatan ANSOS yang nantinya akan diimplementasikan dalam pembuatan buletin per kelompok. Meskipun sempat diguyur hujan, peserta diklat tidak kehilangan semangat untuk merampungkan tugasnya.

Pukul sepuluh malam, setiap kelompok diberi tugas untuk mempresentasikan buletin hasil pekerjaan mereka. Hasil presentasi mereka ini nantinya akan dikomentari dan diberi masukan oleh anggota SAINT yang lainnya. Kegiatan ini menjadi kagiatan terakhir dari serangkaian kegiatan yang telah disusun oleh panitia. Karena untuk hari ketiga, minggu (18/12), peserta dibebastugaskan dan diperbolehkan melakukan serangkaian kegiatan diluar diklat. [a.b]

SAINT dalam Bingkai Songgoriti

Kesehatan Lingkungan

SAINT SPOT “ Seputar Info Tentang SAINT ”

AADC “ Ada Apa Dengan Campus ”