44155030 reaksi identifikasi kation dan anion

31
REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut. II. DASAR TEORI Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen). Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan

Upload: indira-ilham

Post on 14-Aug-2015

528 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion.

2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut.

II. DASAR TEORI

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-

komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,

sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat

dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis

kualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran

zat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang

satu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan

banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.

Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang

susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang

susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi

(reagen).

Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering

dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah

digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara

kering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat

jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro,

semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi

terjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basah

adalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.

Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan

jenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion

bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.

Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan

metode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation-

kation ke dalam 5 golongan.

Page 2: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk hasil reaksi dengan suatu

reagensia. Reagen yang umum digunakan adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3. Kation

biasanya bereaksi dengan reagen tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan

atau tdak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan

atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut.

Klasifikasi sebagai berikut

a. Golongan I

Kation golongan ini membentuk endapan-endapan dengan asam klorida encer.

Kation pada golongan ini adalah timbal (Pb), merkuri (Hg+) dan perak (Ag).

b. Golongan II

Kation golongan II akan memberikan endapan jika direaksikan dengan hidrogen

sulfida, dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan II masih dibedakan

menjadi:

o Kation yang dapat larut dalam polisulfida, yaitu: timah (III), arsenik (III), arsenik

(V), timah (II), stibium (III), stibium (V), dan timah (IV).

o Kation yang tidak dapat larut dalam polisulfida, yaitu: bismuth, tembaga,

merkuri (Hg2+), dan kadmium (Cd2+).

c. Golongan III

Kation golongan III akan membentuk endapan jika direaksikan dengan ammonium

sulfida dalam suasana netral/amoniak. Kation golongan III tidak dapat bereaksi

dengan H2S atau HCl encer. Kation golongan III adalah kobalt (II), nikel (II), besi

(II), kromium (III), alumunium, seng dan mangan.

d. Golongan IV

Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-

kation ini membentuk endapan dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana

netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium dan

barium.

e. Golongan V

Kation golongan V tidak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III, dan IV. Kation

yang termasuk dalam golongan ini adalah magnesium, natrium, kalium, ammonium,

litium, dan hidrogen.

Berikut ini adalah tabel pengklasifikasian tersebut.

Page 3: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Hasil kali kelarutan (Ksp)

Telah diketahui bahwa untuk elektrolit-elektrolit biner yang sukar larut (M < 10-

3) maka pada suhu tetap hasil kali konsentrasi ion-ionnya adalah tetap. Hasil kali ion-ion

inilah yang disebut hasil kali kelarutan.

Dalam larutan jenuh, suatu elektrolit biner sukar larut mengandung kelebihan zat

padatnya sehingga terjadi kesetimbangan :

A+B- A+ + B-

Karena AB suatu senyawa murni, maka aktivitas suatu zat padatnya dapat dianggap

sama dengan satu, sehingga rumus tetapan hasil kali kelarutan dalam garam sukar larut

yang sangat encer dapat ditulis :

Page 4: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Ksp = [A][B]

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :

o Pipet

o Tabung reaksi

o Rak

o Gelas beker

o Penjepit

o Pemanas spritus

Bahan :

o Larutan Hg2(NO3)2

o Larutan Pb(NO3)2

o Larutan PbCl2

o Larutan HgCl2

o Larutan CuSO4

o Larutan CdI2

o Larutan SnCl2

o Larutan AlCl3

o Larutan MnSO4

o Larutan NiSO4

o Larutan CoCl2

o Larutan ZnSO4

o Larutan CaCl2

o Larutan BaCl2

o Larutan MgCl2

o Larutan NaCl

o Larutan NaBr

o Larutan KI

o Larutan KOH

o Larutan K2CrO4

o Larutan K4Fe(CN)6

o Larutan K3Fe(CN)6

o Larutan KCNS

o Larutan KNO2

o Larutan KO3

o Larutan Na2S

o Larutan NaCH3COO

o Larutan Na2CO3

o Larutan Na2C2O4

o Larutan Na3PO4

o Larutan Na2S3O2

o Larutan Na2SO4

o Larutan NaOH

o Larutan HCl

o Larutan H2SO4

o Larutan (NH4)2CO3

o Larutan NH3

o Larutan (NH4)2C2O4

o Larutan AgNO3

o Larutan FeCl3

Page 5: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion
Page 6: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

IV. PROSEDUR KERJA

Reaksi identifikasi kation

1. Merkuro (Hg22+)

2. Timbal (Pb2+)

3. Merkuri (Hg2+)

4. Kupri (Cu2+)

5. Kadmium (Cd2+)

6. Stanno (Sn2+)

dipanaskan

dipanaskan

Larutan Hg2(NO3)2

Larutan Pb(NO3)2

Larutan HgCl2

Larutan CuSO4

Larutan CdI2

Larutan SnCl2

+ NaOH (aq)

+ Na2CO3 (aq) endapan putih Hg2CO3

endapan hitam Hg2(OH)2

endapan abu-abu HgO & Hg

+ KI (aq)

+ HCl (aq) endapan putih PbCl2

endapan kuning PbI2

larut di air panas

sukar larut di air dingin

+ NaOH (aq)

+ Na2S (aq) mula-mula terbentuk end. putih, kuning, coklat dan akhirnya hitam

endapan kuning Hg(OH)2

dipanaskan dan diamati

+ KI (aq)

+ KOH (aq)

endapan hitam CuI2

dipanaskan endapan hitam CuO

endapan biru Cu(OH)2

+ NaOH (aq)

+ (NH4)2CO3

(aq)endapan putih basa karbonat

end. putih Cd(OH)2

endapan maksimal

end. coklat CdO

+ NH3 (aq) & Na2CO3

+ KOH (aq) end. putih Sn(OH)2 yang larut dalam KOH berlebih

end. putih Sn(OH)2 yang tidak larut dalam keadaan berlebih

Page 7: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

7. Alumunium (Al3+)

8. Mangan (Mn2+)

9. Nikel (Ni2+)

10. Kobalt (Co2+)

11. Seng (Zn2+)

12. Kalsium (Ca2+)

NH4Cl & NH4OH

dipanaskan

dipanaskan

udara

dipanaskan, udara

Larutan AlCl3

Larutan MnSO4

Larutan NiSO4

Larutan CoCl2

Larutan ZnSO4

Larutan CaCl2

+ CH3COONa (aq)

+ NH3 (aq) Al(OH)3 berupa koloid

setelah dipanaskan, terbentuk end. putih Al(CH3COO)3

+ Na2CO3 (aq)

+ KOH (aq)end. putih Mn(OH)2

end. putih MnCO3

end. coklat

MnO2

+ (NH4)2CO3

(aq)

+ NaOH (aq)

end. hijau dari garam basa yang larut dalam pereaksi berlebih

end. hijau Ni(OH)2

+ Na2CO3 (aq)

+ NaOH (aq)end. biru dari garam basa Co(OH)2

end. merah dari garam basa

+ Na2SO4 (aq)

+ KOH (aq)end. putih Zn(OH)2 yang larut

dalam pereaksi berlebih

end. tersier zink sulfat yang larut dalam amonia & asam

+ (NH4)2C2O4

(aq)

+ (NH4)2CO3

(aq)end. putih

CaCO3

end. CaC2O4

kristalin

Page 8: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

13. Barium (Ba2+)

14. Magnesium (Mg2+)

Reaksi identifikasi anionm

1. Klorida (Cl-)

2. Bromida (Br-)

3. Yodida (I-)

4. Ferrosianida (Fe(CN)6)4-

5. Ferrisianida (Fe(CN)6)3-

dipanaskan

+ NH3

+ HNO3

larut

tak larut

+ NH3

+ HNO3

Larutan BaCl2

Larutan MgCl2

Larutan NaCl

Larutan NaBr

Larutan KI

Larutan K4Fe(CN)6

Larutan K3Fe(CN)6

+ PbCl2 (aq) end. putih yang tidak larut dalam HNO3 encer

+ AgNO3 (aq) endapanlarut

tak larut

+ H2SO4 encer

+ K2CrO4 (aq) end. kuning BaCrO4

end. putih BaSO4

+ (NH4)2CO3 (aq)

+ NaOH (aq) end. putih Mg(OH)2

end. putih dari garam basa

+ Hg2(NO3)2 (aq)

+ AgNO3 (aq)end. putih

AgCl2

end. putih Hg2Cl2

+ H2SO4

pekatlarutan berwarna coklat; terbentuk HBr dan Br2

uap kuning

+ AgNO3 (aq)

+ H2SO4 pekat terbentuk I2

end. kuning AgI2

Page 9: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

6. Tiosianat (CNS-)

7. Nitrit (NO2-)

8. Sulfida (S2-)

9. Asetat (CH3COO-)

10. Karbonat (CO32-)

11. Oksalat (C2O42-)

12. Fosfat (PO43-)

CH3COOH

NH3/ HNO3

(aq)

dipanaskan

Larutan KCNS

Larutan KNO2

Larutan Na2C2O4

Larutan Na2S

Larutan NaCH3OO

Larutan Na2CO3

Larutan Na3PO4

+ FeCl3 larutan coklat end. ferri asetat

+ FeCl3 (aq)

+ AgNO3 (aq) end. putih AgCNS

larutan merah Fe(CNS)3

+ HCl encer

+ AgNO3 (aq) end. hitam Ag2S

H2S (g)

garam fero

+ garam fero & H2SO4 encer

NO (g) yang larut dalam air dingin

warna coklat

+ BaCl2 (aq)

+ H2SO4 encer ga

end. putih BaCO3

+ BaCl2 (aq)

+ AgNO3 (aq)end. putih Ag2C2O4

end. putih BaC2O4

larut

larut

+ FeCl3 (aq)

+ KO3 (aq) endapan

end. putih-kuning FePO4

Page 10: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

13. Tiosulfat (S2O32-)

14. Sulfat (SO42-)

V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel hasil percobaan

No Ion Reaktan Hasil pengamatan

1 Hg22+

Na2CO3 Warna agak keruh, tidak terbentuk endapan.

NaOH Tidak terbentuk endapan, larutan jernih.

2 Pb2+

HCl Larutan bening, ada endapan putih.

KI

Larutan kuning, ada endapan kuning-mengkilat.

Saat dipanaskan larutan menjadi bening sedangkan

endapan tidak berubah.

3 Hg2+Na2S Terbentuk endapan putih, lalu kuning.

NaOH Terbentuk endapan kuning agak orange.

4 Cu2+

KOH

Larutan berubah dari biru muda menjadi biru tua

(cepat) dengan endapan biru. Saat dipanaskan

endapan menjadi hitam.

KILarutan berubah dari biru muda menjadi kuning

pucat dengan endapan putih (cepat).

5 Cd2+

(NH4)2CO3

Setelah ditambah (NH4)2CO3 dan dipanaskan,

terbentuk endapan putih.

NaOHSetelah ditambah NaOH dan dipanaskan, terbentuk

endapan putih-kuning.

6 Sn2+KOH Larutan tetap bening, tidak ada endapan.

NH3 + Na2CO3 Larutan tetap bening, tidak ada endapan.

7 Al3+ NH3 Tidak terbentuk koloid, larutan jernih.

CH3COONa Setelah ditambah CH3COONa dan dipanaskan,

Larutan Na2SO4

Larutan Na2S2O3

+ BaCl2 end. putih BaSO4

+ AgNO3 (aq)

+ H2SO4 (aq) end. sulfur + gas berbau rangsang

end. putih kuning hitam (Ag2S)

Page 11: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

terbentuk endapan putih.

8 Mn2+KOH + udara Endapan putih menjadi berwarna coklat.

Na2CO3 Terbentuk endapan putih.

9 Ni2+

NaOHLarutan berubah dari hijau muda menjadi hijau

keruh dengan endapan hijau-putih.

(NH4)2CO3

Larutan berubah dari hijau muda menjadi hijau

keruh dengan endapan hijau-putih (lebih keruh).

10 Co2+NaOH Larutan berwarna biru, terbentuk endapan biru.

Na2CO3 Larutan berwarna merah muda.

11 Zn2+KOH

Larutan berubah dari bening menjadi agak keruh

dengan sedikit endapan.

Na2SO4 Larutan tetap bening.

12 Ca2+(NH4)2CO3

Endapan putih, jika dipanaskan tidak terbentuk

kristal.

(NH4)2C2O4 Tidak ada endapan, larutan jernih.

13 Ba2+

K2CrO4

Larutan berubah dari bening menjadi agak keruh

dengan endapan agak kuning.

H2SO4 encerLarutan berubah dari bening menjadi agak keruh

dengan endapan putih.

14 Mg2+NaOH Endapan putih.

(NH4)2CO3 Tidak terbentuk endapan.

15 Cl-

AgNO3

Terbentuk endapan berwarna putih. Saat ditambah

amonia, endapan larut.

Hg2(NO3)2

Larutan berubah dari bening menjadi putih agak

keruh. Ada sedikit endapan.

16 Br- H2SO4 pekatSetelah dipanaskan larutan berwarna coklat jernih

dan muncul uap kuning.

17 I-H2SO4 pekat

Larutan berubah dari sedikit coklat bening menjadi

coklat. Ada endapan coklat. Tabung reaksi terasa

panas.

AgNO3 Terbentuk endapan putih-kuning.

18 Fe(CN6)4- PbCl2

Endapan putih dan tidak larut dalam HNO3.

Larutannya berwarna kuning.

Page 12: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

19 Fe(CN6)3- AgNO3 Tetap bening. Saat ditambah HNO3 tetap bening.

20 CNS-AgNO3 Endapan putih.

FeCl3 Larutan berwarna merah.

21 NO2-

Garam fero +

H2SO4 encer

Saat ditambah garam fero, larutan menjadi kuning.

Saat ditambah H2SO4 encer larutan berwarna lebih

kuning. Setelah dipanaskan timbul gelembung gas.

Saat ditambah garam fero lagi tidak terjadi

perubahan.

22 S2-AgNO3 Endapan hitam yang larut dalam HNO3 panas.

HCl encer Tidak timbul gas H2S

23 CH3COO-

FeCl3

Setelah ditambah FeCl3 larutan berwarna coklat

setelah dipanaskan terbentuk endapan.

24 CO32-

H2SO4 encer Tidak timbul gas, larutan jernih.

BaCl2 Endapan putih yang larut dalam HCl encer.

25 C2O42-

AgNO3

Larutan berubah dari bening menjadi keruh.

Terbentuk endapan putih yang larut dalam NH3.

BaCl2

Larutan berubah dari bening menjadi keruh (walau

lebih keruh larutan dengan AgNO3). Terbentuk

endapan putih.

26 PO43-

KO3 Larutan keruh.

FeCl3 Larutan berwarna kuning.

27 S2O32-

H2SO4 encerLarutan menjadi putih keruh dan terbentuk

endapan putih.

AgNO3

Terbentuk endapan putih yang berubah warna

menjadi kuning, kemudian coklat hitam.

28 SO42- BaCl2 Terbentuk endapan putih.

Pembahasan

Identifikasi kation

1. Merkuro (Hg22+)

Menurut teori, setelah direaksikan dengan larutan alkali karbonat (Na2CO3), akan

terbentuk endapan putih merkuro karbonat. Dari hasil percobaan didapat larutan berubah

menjadi agak keruh walau tidak terbentuk endapan. Reaksi yang terjadi adalah :

Hg2(NO3)2 (aq) + Na2CO3 (aq) Hg2CO3 ( ) + 2NaNO3 (aq)

Page 13: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Jika larutan Hg2(NO3)2 direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan

hitam. Dari hasil percobaan tidak terjadi perubahan yang teramati. Larutan tetap jernih

serta tidak ada endapan yang terbentuk. Hal ini dimungkinkan karena penambahan

NaOH yang berlebih. Reaksi yang mungkin terjadi adalah :

Hg2+2 (aq) + 2 OH- (aq) Hg2O ( ) + H2O (l)

2. Timbal (Pb2+)

Jika ion Pb2+ direaksikan dengan larutan HCl, akan terbentuk endapan yang berwarna

putih. Dari hasil percobaan didapati endapan berwarna putih dengan larutan yang tidak

berwarna/ bening. Endapan ini dapat terbentuk karena larutan sudah lewat jenuh,

konsentrasi ion-ion PbCl2 sudah melebihi harga Ksp-nya (Ksp PbCl2 = 2,4 x 10-9).

Reaksi yang terjadi adalah :

Pb(NO3)2 (aq) + 2HCl (aq) PbCl2 (s) + 2HNO3 (aq)

Jika ion Pb2+ direaksikan dengan larutan KI, akan terbentuk endapan kuning PbI2. Dari

hasil percobaan didapati endapan kuning mengkilat dengan larutan yang berwarna

kuning. Setelah dipanaskan, larutan berubah menjadi jernih sedangkan endapan tidak

berubah sama sekali. Larutan menjadi jernih karena PbI2 yang berupa koloid dalam

larutan larut kembali. Reaksi yang terjadi adalah :

Pb(NO3)2 (aq) + 2KI (aq) PbI2 (s) + 2KNO3 (aq)

3. Merkuri (Hg2+)

Jika ion Hg2+ direaksikan dengan larutan Na2S, akan terbentuk endapan putih yang

kemudian berubah menjadi kuning lalu coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan

didapati endapan putih yang berubah menjadi kuning. Reaksi yang terjadi adalah :

HgCl2 (aq) + Na2S (aq) HgS (s) + 2NaCl (aq)

Jika ion Hg2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan kuning

Hg(OH)2. Dari hasil percobaan, didapati endapan kuning-orange. Reaksi yang terjadi

adalah :

HgCl2 (aq) + 2NaOH (aq) HgO (s) + 2NaCl (aq) + H2O (l)

4. Kupri (Cu2+)

Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan biru Cu(OH)2

yang jika dipanasi berubah menjadi hitam (CuO). Dari hasil percobaan, didapati endapan

biru yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah :

CuSO4 (aq) + 2KOH (aq) Cu(OH)2 (s) + K2SO4 (aq)

Cu(OH)2 (s) dipanaskan CuO (s) + H2O (l)

Page 14: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KI, akan terbentuk endapan putih CuI2 dengan

warna larutan agak kuning dikarenakan ada I2 yang dibebaskan. Dari hasil percobaan

didapati warna larutan berubah dari biru muda menjadi kuning pucat dengan endapan

putih. Reaksi yang terjadi adalah :

CuSO4 (aq) + 2KI (aq) CuI2 (s) + K2SO4 (aq)

2CuI2 (s) 2CuI (s) + I2 (g)

atau

2CuSO4 (aq) + 4KI (aq) 2CuI (s) + 2K2SO4 (aq) + I2 (g)

5. Kadmium (Cd2+)

Jika ion Cd2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan putih basa

karbonat yang tidak larut dalam (NH4)2CO3 berlebih. Agar diperoleh endapan sempurna,

saat proses reaksi dilakukuan, larutan dipanaskan. Dari hasil percobaan didapati endapan

putih. Reaksi yang terjadi adalah :

CdI2 + (NH4)2CO3 CdCO3 ( ) + 2NH4I

Jika ion Cd2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih Cd(OH)2.

Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi yang terjadi adalah :

CdI2 (aq) + 2NaOH (aq) Cd(OH)2 (s) + 2KI (aq)

6. Stanno (Sn2+)

Jika ion Sn2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Sn(OH)2

yang larut dalam KOH berlebih. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat

teramati. Ini dimungkinkan karena penggunaan KOH yang berlebih. Reaksi yang

mungkin terjadi adalah :

Sn2+ (aq) + 2OH- (aq) Sn(OH)2 (s)

Sn(OH)2 (s) + 2OH- (aq) [Sn(OH)4]2-

Jika ion Sn2+ direaksikan dengan larutan NH3 ditambah Na2CO3, akan terbentuk endapan

putih Sn(OH)2 yang tidak larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan tidak ada

perubahan yang dapat teramati. Reaksi yang mungkin terjadi :

Sn2+ + CO32- + NH3 + H2O Sn(OH)2 ( ) + (NH4)2CO3

7. Alumunium (Al3+)

Jika ion Al3+ direaksikan dengan larutan NH3, akan terbentuk Al(OH)3 yang berupa

koloid. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat teramati. Hal ini mungkin

dikarenakan kurangnya konsentrasi reagen atau pH yang kurang mendukung. Larutan

tetap jernih seperti semula. Reaksi yang mungkin terjadi adalah :

Al3+ + 3NH3 + 3H2O Al(OH)3 + 3 NH4+

Page 15: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Jika ion Al3+ direaksikan dengan larutan NaCH3COO dan dipanaskan, akan terbentuk

endapan putih. Dari hasil percobaan didapati adanya endapan putih. Reaksi yang

mungkin terjadi adalah :

Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O Al(OH)2COO ( ) + 2CH3COOH

8. Mangan (Mn2+)

Jika ion Mn2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Mn(OH)2

yang karena pengaruh udara berubah menjadi coklat. Dari hasil percobaan didapati

endapan putih yang kemudian berubah menjadi coklat. Reaksi yang terjadi adalah :

Mn2+ + 2OH- Mn(OH)2 ( )

saat kontak dengan udara terjadi reaksi :

Mn(OH)2 ( ) + O2 + H2O MnO(OH)2 ( ) + 2OH-

Jika ion Mn2+ direaksikan dengan larutan Na2CO3, akan terbentuk endapan putih

MnCO3. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :

Mn2+ + CO32- MnCO3 ( )

9. Nikel (Ni2+)

Jika ion Ni2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan hijau Ni(OH)2.

Dari hasil percobaan didapati endapan hijau-putih. Reaksi yang terjadi adalah :

Ni2+ + 2OH- Ni(OH)2 ( )

Jika ion Ni2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan hijau dari

garam basa yang larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan didapati endapan

hijau-putih. Reaksi yang terjadi adalah :

Ni2+ + CO32- NiCO3 ( )

10. Kobalt (Co2+)

Jika ion Co2+ direaksikan dengan larutan NaOH dalam keadaan dingin, akan terbentuk

endapan biru dari garam basa. Jika dipanasi akan terbentuk kobalt hidroksida.Dari hasil

percobaan didapati endapan biru. Reaksi yang terjadi adalah :

Co2+ + OH- + NO3- Co(OH)NO3 ( )

Dalam reagen berlebih dan dipanaskan akan tombul endapan merah jambu. Reaksi :

Co(OH)NO3 ( ) + OH- Co(OH)2 ( ) + NO3-

Jika ion Co2+ direaksikan dengan larutan Na2CO3, akan terbentuk endapan merah dari

garam basa. Dari hasil percobaan didapati larutan berwarna merah muda dan tidak ada

endapan. Hal ini mungkin dikarenakan konsentrasi reagen yang kurang karena warna

larutan sudah berwarna merah muda yang mengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah

lebih besar daripada harga Ksp-nya.

Page 16: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Reaksi yang mungkin terjadi :

Co2+ + CO32- CoCO3 ( )

11. Seng (Zn2+)

Jika ion Zn2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Zn(OH)2

yang larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari

bening menjadi agak keruh dengan sedikit endapan. Hal ini mungkin dikarenakan

konsentrasi reagen yang kurang karena warna larutan sudah berwarna agak keruh yang

mengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah lebih besar daripada harga Ksp-nya atau

reagen yang berlebih sehingga endapan yang terbentuk larut kembali. Reaksi yang

mungkin terjadi :

Zn2+ + 2OH- Zn(OH)2 ( )

Dalam reagen berlebih terjadi reaksi :

Zn(OH)2 ( ) + 2OH- [Zn(OH)4]2-

Jika ion Zn2+ direaksikan dengan larutan Na2SO4, akan terbentuk endapan tersier zink

sulfat yang larut dalam amonia dan asam. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap

bening. Tidak ada perubahan yang dapat teramati. Ini mungkin dikarenakan kurangnya

konsentrasi reagen atau kesalahan dalam percobaan. Reaksi yang mungkin terjadi adalah

Zn2+ + SO42- ZnSO4 ( )

12. Kalsium (Ca2+)

Jika ion Ca2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan CaCO3

yang jika dipanasi akan menjadi kristalin. Dari hasil percobaan didapati endapan putih.

Setelah dipanaskan tidak terbentuk kristal. Ini mungkin dikarenakan pemanasan yang

dilakukan kurang. Reaksi yang terjadi :

Ca2+ + SO32- CaCO3 ( )

Jika ion Ca2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2C2O4, dalam larutan yang dibuat alkalis

akan terbentuk endapan CaC2O4. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap jernih dan

tidak ada endapan yang terbentuk. Ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan atau

zat yang digunakan sudah tidak valid lagi. Reaksi yang mungkin terjadi :

Ca2+ + C2O42- CaC2O4 ( )

13. Barium (Ba2+)

Jika ion Ba2+ direaksikan dengan larutan K2CrO4, akan terbentuk endapan kuning

BaCrO4. Dari hasil percobaan didapati endapan kuning. Reaksi yang terjadi adalah :

Ba2+ + CrO42- BaCrO4 ( )

Page 17: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Jika ion Ba2+ direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk endapan putih

BaSO4. Dari hasil percobaan didapati endapan putih.

Ba2+ + SO42- BaSO4 ( )

14. Magnesium (Mg2+)

Jika ion Mg2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih

Mg(OH)2. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :

Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2 ( )

Jika ion Mg2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan putih dari

garam basa. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat diamati. Hal ini

mungkin dikarenakan terjadi kesetimbangan sehingga tidak terbentuk endapan. Reaksi

yang mungkin terjadi :

5Mg2+ + 6 CO32- + 7 H2O 4 MgCO3.Mg(OH)2.5H2O ( ) + 2 HCO3

-

Karena adanya garam-garam amonium, tidak terjadi pengendapan karena terbentuk

kesetimbangan. Reaksi kesetimbangannya :

NH4+ + CO3

2- NH3 + HCO3-

Reaksi identifikasi anion

1. Klorida (Cl-)

Jika ion Cl- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih AgCl

yang larut dalam NH3. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah ditambah

NH3, endapan larut. Reaksi yang terjadi adalah :

Ag+ + Cl- AgCl ( )

Jika ion Cl- direaksikan dengan larutan Hg2(NO3)2, akan terbentuk endapan putih Hg2Cl2.

Dari hasil percobaan didapati larutan berwarna putih keruh dengan sedikit endapan

putih. Reaksi yang terjadi adalah :

Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2 ( )

2. Bromida (Br-)

Jika ion Br- direaksikan dengan larutan H2SO4 pekat, akan terbentuk HBr dan Br2

sehingga larutan berwarna coklat. Setelah dipanasi akan muncul uap kuning-coklat. Dari

hasil percobaan didapati larutan berwarna coklat jernih dan muncul uap kuning. Reaksi

yang terjadi adalah :

NaBr + H2SO4 HBr + Na+ + HSO4- (larutan coklat)

2NaBr + 2H2SO4 dipanaskan Br2 ( ) + SO2 ( ) + SO4

2- + 2Na+ + 2H2O

Page 18: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

3. Yodida (I-)

Jika ion I- direaksikan dengan larutan H2SO4 pekat dingin, yodium dan yodida akan

terbebaskan. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari sedikit coklat menjadi

coklat dan ada endapan coklat yang terbentuk. Tabung reaksi terasa panas. Reaksi yang

terjadi adalah reaksi redoks :

2 I- + 2H2SO4 I2 ( ) + SO42- + 2H2O

Jika ion I- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan kuning AgI. Ksp

AgI = 0,9 x 10-16. Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi yang

terjadi adalah :

I- + AgNO3 AgI ( )

4. Ferrosianida ([Fe(CN)6]4-)

Jika ion [Fe(CN)6]4- direaksikan dengan larutan PbCl2, akan terbentuk endapan putih

yang tidak larut dalam HNO3 encer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih.

Setelah ditambah HNO3 encer, endapan tidak larut. Reaksi yang terjadi adalah :

[Fe(CN)6]4- + 2 Pb2+ Pb[Fe(CN)6] ( )

5. Ferrisianida ([Fe(CN)6])3-

Jika ion [Fe(CN)6]3- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan yang

larut dalam NH3 tetapi tidak larut dalam HNO3. Dari hasil percobaan tidak ada

perubahan yang dapat diamati. Larutan tetap bening seperti semula. Hal ini mungkin

dikarenakan kesalahan pengamatan atau zat yang digunakan sudah tidak valid. Reaksi

yang mungkin terjadi :

[Fe(CN)6]3- + AgNO3 Ag3[Fe(CN)6] ( )

Pada saat penambahan NH3, endapan larut menjadi ion-ion. Reaksinya :

Ag3[Fe(CN)6] ( ) + NH3 Ag3[Fe(CN)6]+ + Ag3[Fe(CN)6]3+

6. Tiosianat (CNS-)

Jika ion CNS- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih

AgCNS. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :

CNS- + Ag+ AgCNS ( )

Jika ion CNS- direaksikan dengan larutan FeCl3, akan terbentuk larutan merah Fe(CNS)3.

Dari hasil percobaan didapati larutan berwarna merah. Reaksi yang terjadi :

3 CNS- + Fe3+ Fe(CNS)3 (larutan merah)

7. Nitrit (NO2-)

Jika ion NO2- direaksikan dengan larutan garam fero ditambah H2SO4 encer, akan timbul

gas NO yang larut dalam air pada suhu dingin. Jika gas NO ini direaksikan dengan

Page 19: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

garam fero, akan terbentuk warna coklat. Dari hasil percobaan setelah larutan

dipanaskan timbul gelembung gas. Saat ditambah garam fero lagi larutan tetap seperti

semula. Ini mungkin disebabkan gas NO yang akan bereaksi dengan garam fero sudah

tidak ada (telah dilepaskan) sehingga warna larutan tetap seperti semula. Reaksi yang

terjadi adalah :

NO2- + H+ HNO2

3 HNO2 HNO3 + H2O + NO

Saat ditambah garam fero (misal FeSO4) terjadi reaksi :

NO + FeSO4 [Fe,NO]SO4

8. Sulfida (S2-)

Jika ion S2- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan hitam Ag2S

yang larut dalam HNO3 panas. Dari hasil percobaan didapati endapan hitam yang larut

dalam HNO3 panas. Reaksi yang terjadi adalah :

S2- + 2Ag+ Ag2S ( )

Saat ditambah HNO3 dan dipanaskan terjadi reaksi :

Ag2S ( ) + 2HNO3 dipanaskan H2S + 2 Ag(NO3)2

Jika ion S2- direaksikan dengan larutan HCl encer, akan terbentuk gas H2S yang dapat

menghitamkan kertas saring yang ditetesi Pb(COO)2. Dari hasil percobaan tidak ada gas

yang timbul/ teramati. Hal ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan atau zat yang

tidak valid lagi. Reaksi yang mungkin terjadi :

S2- + 2H+ H2S (bau khas)

Reaksi dengan ion Pb :

H2S + 2Pb2+ PbS + H2 (bau khas)

9. Asetat (CH3COO-)

Jika ion CH3COO- direaksikan dengan larutan FeCl3 encer, akan terbentuk larutan

berwarna coklat. Jika dipanaskan akan terbentuk endapan. Dari hasil percobaan didapati

larutan berwarna agak coklat. Setelah larutan ini dipanaskan, terbentuk endapan.

3 CH3COO- + Fe3+ Fe(CH3COO)3

Saat dipanaskan terjadi reaksi :

Fe(CH3COO)3 + 2H2O Fe(OH)2. CH3COO ( ) + 2 CH3COOH

(Vogel, 1953)

10. Karbonat (CO32-)

Jika ion CO32- direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk gas. Dari hasil

percobaan tidak ada gas yang timbul dan warna larutan tetap jernih. Ini mungkin

Page 20: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

dikarenakan kesalahan pengamatan karena gas yang timbul adalah gas CO2 yang tidak

berbau sehingga susah dideteksi. Reaksi yang terjadi adalah :

CO32- + 2H+ CO2 ( ) + H2O

Jika ion CO32- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaCO3

yang larut dalam HCl encer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang larut

dalam HCl encer. Reaksi yang terjadi adalah :

CO32- + Ba2+ BaCO3 ( )

Saat ditambah dengan HCl :

BaCO3 ( ) + 2HCl BaCl2 + CO2 + H2O

11. Oksalat (C2O42-)

Jika ion C2O42- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih

Ag2C2O4 yang larut dalam NH3 dan HNO3 encer. Dari hasil percobaan didapati endapan

putih yang larut dalam NH3. Reaksi yang terjadi :

C2O42- + Ag+ Ag2C2O4 ( )

Ag2C2O4 ( ) + 4NH3 2 [Ag(NH3)2]+ + C2O42-

Ag2C2O4 ( ) + 2HNO3 2 AgNO3 + H2C2O4

Jika ion C2O42- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaC2O4

yang larut dalam asam asetat. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang

terjadi adalah :

C2O42- + Ba2+ BaC2O4 ( )

12. Fosfat (PO43-)

Jika ion PO43- direaksikan dengan larutan KO3, akan terbentuk endapan putih. Dari hasil

percobaan didapati warna larutan menjadi keruh walau tidak terbentuk endapan. Ini

mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya sedikit melebihi Ksp.

Reaksi yang terjadi :

PO43- + 2K+ K2PO4 ( )

Jika ion PO43- direaksikan dengan larutan FeCl3, akan terbentuk endapan putih-kuning

FePO4. Dari hasil percobaan didapati warna larutan menjadi kuning walau tidak

terbentuk endapan. Ini mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya

sedikit melebihi Ksp. Reaksi yang terjadi :

PO43- + Fe3+ FePO4 ( )

13. Tiosulfat (S2O32-)

Jika ion S2O32- direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk gas yang berbau

rangsang dan endapan sulfur. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya :

Page 21: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

S2O32- + 2H+ S ( ) + SO2 ( ) + H2O

Jika ion S2O32- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih yang

berubah menjadi kuning-coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan didapati

endapan putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam. Reaksinya :

S2O32- + 2Ag+ Ag2S2O3 ( ) (putih)

Ag+ + 2S2O32- [Ag2(S2O3)2] ( ) (kuning-coklat)

Ag2S2O3 ( ) + H2O Ag2S ( ) + 2H+ + SO42- (hitam)

14. Sulfat (SO42-)

Jika ion SO42- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaSO4.

Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya :

SO42- + Ba2+ BaSO4 ( )

VI. KESIMPULAN

1. Analisis kualitatif terhadap kation dan anion dalam percobaan ini dilakukan dengan

cara basah (dalam bentuk larutannya).

2. Reaksi kimia yang terjadi ditandai dengan timbulnya gas dan endapan serta

terjadinya sistem koloid, perubahan warna dan suhu (pada beberapa reaksi).

3. Endapan dapat terbentuk karena hasil kali konsentrasi ion-ion penyusun senyawa

tersebut telah melampau harga Ksp-nya.

4. Pemanasan menyebabkan kelarutan lebih besar.

5. Pada beberapa endapan, jika ditambah reagen berlebih atau kontak dengan udara

bebas, endapan akan bereaksi membentuk senyawa baru yang ditandai perubahan

warna/ endapan (larut kembali).

VII. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Sayid & Mudjiran. 1994. Diktat Kuliah Kimia Analitik. FMIPA UGM :

Yogyakarta

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas, Asas dan Struktur Jilid 1, edisi kelima. Bina

Rupa Aksara : Jakarta

Cotton, Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press : Jakarta

Vogel, A. I. 1953. Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Longman

Group Limited : London

Page 22: 44155030 Reaksi Identifikasi Kation Dan Anion

Yogyakarta, 18 September 2007

Praktikan Asisten

Zimon P