potensi investasi (reutealis trisperma di kalimantan timur · kebutuhan energi dunia termasuk...

43
Kemiri Sunan ( Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) Tahun 2017 Kajian Pengembangan Potensi Investasi Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) di Kalimantan Timur DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) JL. BASUKI RAHMAD NO.56 SAMARINDA-KALIMANTAN TIMUR .

Upload: ledung

Post on 14-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Kem

iri S

un

an (

Reu

tealis t

risperm

a (B

lan

co) A

iry S

haw

)

Tah

un

20

17

Kajian Pengembangan Potensi Investasi Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) di Kalimantan Timur

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

(DPMPTSP) JL. BASUKI RAHMAD NO.56

SAMARINDA-KALIMANTAN TIMUR .

Page 2: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

KATA PENGANTAR

Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring

dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat dan pertumbuhan

industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk mencari energi alternatif

yang dapat diperbaharui. Sementara itu cadangan minyak bumi dunia,

menurut para ahli diperkirakan hanya tinggal untuk 100 tahun ke depan dan

Indonesia sendiri hanya untuk 50 tahun ke depan.

Kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) adalah salah satu

tanaman yang dapat menghasilkan minyak nabati yang dapat diproses lebih

lanjut menjadi biodiesel beserta turunannya. Habitus tanaman berbentuk

pohon dengan tinggi dapat mencapai 15-20 m, mahkota daun yang rindang,

dan sistem perakaran yang dalam sangat ideal sebagai tanaman konservasi.

Atas dasar itu, tanaman ini sangat potensial, disamping dapat menghasilkan

minyak nabati sebagai sumber energy alternative, juga untuk meningkatkan

produktivitas lahan-lahan eks tambang di Kalimantan Timur. Pada laporan

pendahuluan ini memuat prospek pengembangan tanaman kemiri sunan dan

pemanfaatannya sebagai tanaman konservasi di Provinsi Kalimantan Timur.

Diharapkan buku ini dapat memenuhi kebutuhan bahan promosi dalam

menarik calon investor untuk mengembangkan usahanya di Provinsi

Kalimantan Timur. Materi maupun penyajian laporan pendahuluan ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu sumbang saran dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga buku ini bermanfaat.

Samarinda, April 2017

Page 3: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………….. ii

DAFTAR TABEL ………………………………………….. iii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………….. iv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Metode Kajian

………………………………………….. ………………………………………….. …………………………………………..

1 1 4

BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Administrasi dan

Geografis

2.2. Topografi 2.3. Jenis Tanah

2.4. Hidrologi 2.5. Penggunaan Lahan 2.6. Kependudukan

2.7. Perkembangan Ekonomi Makro Wilayah

………………………………………….. …………………………………………..

…………………………………………. …………………………………………..

………………………………………….. ………………………………………….. …………………………………………..

…………………………………………..

9 9

11 13

13 14 14

16

BAB 3. BUDIDAYA TANAMAN KEMIRI SUNAN 3.1. Karakteristik Tanaman

3.2. Pengelolaan Lahan 3.3. Pengolahan Produk Kemiri

Sunan

3.4. Produk Turunan Kemiri Sunan

3.5. Tanaman Konservasi

………………………………………….. …………………………………………..

………………………………………….. …………………………………………..

…………………………………………..

…………………………………………..

20 20

25 26

27

28 BAB 4. KAJIAN POTENSI

PENGEMBANGAN KEMIRI

SUNAN 4.1. Kelayakan Finansial

Pembangunan Kebun Kemiri Sunan

4.2. Kelayakan Finansial

Pengolahan Biodiesel Kemiri Sunan

…………………………………………..

…………………………………………..

…………………………………………..

31

31

33

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

…………………………………………..

………………………………………….. …………………………………………..

37

37 37

Page 4: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jarak Pusat Kegiatan Kabupaten/Kota dari

Samarinda Tabel 2.2. Luas Wilayah Menurut

Kelerengan Lahan Menurut

Kabupaten/Kota Tabel 2.3. Luas Wilayah Menurut Kelas

Ketinggian Daratan Diatas Permukaan Laut Berdasarkan Kabupaten/Kota

Tabel 2.4. Luas Penggunaan Lahan di Provinsi Kalimantan Timur

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan

Timur Tabel 2.6. Jumlah Tenaga Kerja Menurut

Sektor Ekonomi di Provinsi

Kalimantan Timur Th.2015 Tabel 2.7. Luas Panen dan Produksi

Pertanian Kalimantan Timur Tabel 2.8. Luas Areal, Produksi dan

Jumlah Tenaga Kerja

Perkebunan Kemiri di Kabupaten/Kota tahun 2013

Tabel 3.1. Karakter Vegetatif Varietas Kemiri Sunan-1 dan Kemiri Sunan-2

Tabel 3.2. Karakter Minyak, Ketahanan Terhadap Penyakit dan Kesesuaian Lahan

Tabel 4.1. Komponen Biaya Pembangunan Kemiri Sunan

Tabel 4.2. Nilai Kelayakan Pembangunan Kebun Kemiri Sunan

Tabel 4.3. Biaya Pengolahan Biodiesel

Kemiri Sunan Tabel 4.4. Pendapatan Pengolahan

Biodiesel Kemiri Sunan per

Tahun Tabel 4.5. Nilai Kelayakan Pengolahan

Biodiesel Kemiri Sunan

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

……………………………………. …………………………………….

…………………………………….

……………………………………..

9

12

12

14

15

16

18

19

22

23

31

31

33

34

34

Page 5: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1.1. Peta Lokasi Wilayah Kajian …………………………………… 5

Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi

Kalimantan Timur …………………………………… 11

Gambar 3.1. Minyak Kasar Kemiri Sunan Dan Biodiesel …………………………………… 26

Gambar 3.2. Produk Ikutan Kemiri Sunan …………………………………… 26

Page 6: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

BAB 1. PENDAHULUAN

Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi yang kaya

akan sumber daya alam. Potensi yang dimiliki Kalimantan Timur

baik yang berada di daratan dan di laut maupun di perairan

umum sangat beragam dari lahan yang sangat potensial untuk perkebunan,

tanaman pangan, peternakan, budidaya perikanan, pertambangan sampai di

perairan yang kaya dengan sumber protein hasil perikanan. Hal ini semakin

memperkuat fakta bahwa Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi di

Indonesia dengan sumber kekayaan alam yang melimpah.

Salah satu kekayaan alam yang memiliki nilai penting bagi penduduk

Kalimantan Timur ini adalah kekayaan energi. Kalimantan Timur memiliki

sumber energi konvensional (fosil) dan non konvensional (terbarukan). Oleh

karena itu, tidaklah bijak jika provinsi ini hanya bergantung pada salah satu

dari sumber energi tersebut, yaitu hanya pada energi fosil seperti minyak

bumi. Energi fosil memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat

diproduksi kembali, oleh karena itu seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk maka akan menyebabkan keterbatasan dalam penyediaannya.

Selain itu karena adanya pengaruh situasi politik dan ekonomi dunia, harga

bahan bakar fosil seperti minyak bumi terus berfluktuatif dan ini sangat

meresahkan masyarakat. Permasalahan tersebut semakin menegaskan bahwa

Indonesia belum mandiri di sektor energi. Oleh sebab itu perlu setiap provinsi

termasuk Kalimantan Timur mengembangkan energi baru dan terbarukan

karena merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan saat ini.

Permintaan energi dunia terus meningkat sepanjang sejarah peradaban

manusia. Proyeksi permintaan energi pada tahun 2050 diperkirakan akan

mencapai tiga kali lipat dibanding pada saat ini. Dengan semakin

meningkatnya permintaan akan energi maka kebutuhan energi dalam negeri

menjadi tidak dapat terpenuhi. Saat ini, 85 persen kebutuhan energi di

Indonesia dipasok dari sumber fosil yakni minyak, gas, dan batu bara. Namun,

pasokan energi fosil tersebut terutama sebagian minyak dan BBM berasal dari

1.1. LATAR BELAKANG

Page 7: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

impor. Ketergantungan impor ini makin besar seiring pertumbuhan ekonomi

dan penurunan produksi minyak. Sehingga jika berbicara mengenai

permasalahan energi, maka tidak akan ada habisnya. Kekayaan alam yang

kita miliki tidak bisa diolah dan dimanfaatkan sepenuhnya. Hal ini

diakibatkan karena teknologi untuk menghasilkan energi dan kesiapan

sumber daya manusia atau tenaga ahli tidak memadai. Dilain pihak,

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai apa pentingnya energi

alternatif dan bagaimana memproduksinya merupakan permasalahan yang

dihadapi saat ini.

Tak hanya itu, banyak pertimbangan yang perlu dilakukan untuk dapat

memilih bahan bakar alternatif dengan baik seperti dari segi kemudahan

dalam penanganan, ketersediaan yang berkelanjutan, keekonomian,

infrastruktur serta yang tak kalah penting yaitu dampak sosial masyarakat

dan lingkungan.

Kalimantan Timur memiliki potensi sumber energi baru dan terbarukan

yang melimpah, namun belum optimal penggunaannya. Pengembangan energi

ini masih mengalami hambatan sampai saat ini karena sulit untuk dapat

bersaing dengan BBM yang terus menerus disubsidi. Oleh karena itu salah

satu tujuan dari pengurangan subsidi BBM adalah agar energi baru dan

terbarukan dapat berkembang, dan siap untuk menggantikan peran bahan

bakar fosil (terutama minyak bumi) yang saat ini cadangannya mulai menipis

dan diyakini telah menimbulkan isu pemanasan global.

Sampai saat ini para ahli telah melakukan upaya dan uji coba untuk

mengembangkan biodiesel. Industri biodiesel di Indonesia belum berkembang

dengan baik meskipun potensi yang dimiliki berlimpah. Salah satu bahan

nabati penghasil biodiesel yang prospektif adalah Kemiri Sunan (Reutealis

trisperma (Blanco) Airy Shaw). Biodiesel dari Kemiri Sunan memiliki

kandungan minyak dengan rendemen kurang dari 50%, biodiesel yang

dihasilkan cukup tinggi dengan rendemen dari minyak kasar sebesar 88-92 %,

tidak bersaing dengan pangan karena minyak Kemiri Sunan mengandung

asam -oleostearat 50%, dapat mnecegah erosi dan kerusakan tanah, memiliki

umur produksi yang panjang dan dapat menyerap karbon dengan baik.

Biomassa tajuk Kemiri Sunan mencapai 1,5 – 2,5 ton per pohon setara dengan

Page 8: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

stok karbon yang terakumulasi dalam biomassa 0,5 – 1,0 ton per pohon.

Keunggulan yang dimiliki Kemiri Sunan tersebut menjadi faktor kunci dalam

upaya pengembangan biodiesel Kemiri Sunan disamping kriteria finansial.

Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan

bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel

merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol

pada mesin dan dapat diangkut dan dijual dengan transportasi yang lebih

sederhana.

Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama

di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dipasaran persentasenya

masih kecil jika dibandingkan dengan penjualan bahan bakar fosil. Seiring

dengan pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan

biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan kendaraan yang

menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.

Adapun manfaat dan keunggulan dari penggunaan bahan bakar

biodiesel adalah mengurangi pencemaran hidrokarbon yang tidak terbakar,

karbon monoksida, sulfur dan hujan asam, menggurangi beban lingkungan

karena sampah/limbah, tidak menambah jumlah gas karbon dioksida, karena

berasal dari tumbuhan/nabati, dapat membuka lapangan kerja baru, aman

dalam penyimpanan dan transportasi karena tidak mengandung racun, tidak

memerlukan teknologi tinggi dalam pembuatannya, dan limbahnya pun bisa

menjadi berguna diolah kembali menjadi produk turunan lainnya sehingga

ramah lingkungan dan mengurangi polusi. Energi yang dihasilkan mesin

diesel lebih sempurna dibandingkan solar hingga yang menggunakan biodiesel

tidak mengeluarkan asap hitam berupa karbon atau CO2, sedangkan mesin

yang menggunakan solar mengeluarkan asap hitam.

Keunggulan lainnya dari tanaman Kemiri Sunan ini adalah sangat cocok

sebagai tanaman di daerah konservasi dan pemanfaatan lahan eks tambang

sekaligus menjadi salah satu alternatif rehabilitasi lahan dan pengembangan

perkebunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pengembangan biodiesel perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu

pertama, ketersediaan dan kesinambungan bahan baku untuk menjamin

kelangsungan produksi. Kedua, ketersediaan teknologi pengolahan biodiesel

Page 9: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

yang memenuhi criteria SNI 1782:2012 (17 parameter), dan ketiga, dukungan

kepastian usaha sebagai bahan pertimbangan bagi para pelaku usaha dalam

melakukan perencanaan investasi. Salah satu metode untuk memprediksi

kepastian usaha adalah tersedianya informasi kelayakan finansial. Aspek

finansial merupakan informasi kemampuan proyek untuk berkembang dan

mandiri secara finansial. Kelayakan finansial dinilai berdasarkan Net Present

Value (NPV), Interest Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) dan

Pay Back Period (PBP).

Berdasarkan hal tersebut, maksud penyusunan Kajian Pengembangan

Potensi Investasi Kemiri Sunan adalah untuk melihat prospek daerah

Kalimantan Timur dalam rangka pengembangan tanaman Kemiri Sunan

sebagai usaha unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

dan perekonomian daerah.

Sedangkan tujuan penyusunan Kajian Pengembangan potensi Investasi Kemiri

Sunan adalah :

a. Melakukan identifikasi potensi, permasalahan, peluang dan tantangan

serta sarana dan prasarana pendukung pengembangan Kemiri Sunan.

b. Merumuskan langka-langkah operasional oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dalam menciptakan iklim investasi sub sektor

perkebunan (Kemiri Sunan).

Sasaran dari kajian ini adalah :

a. Tersedianya data dan informasi untuk usaha pengembangan tanaman

Kemiri Sunan di Provinsi Kalimantan Timur

b. Tersedianya buku kajian Pengembangan Potensi Investasi Kemiri Sunan

sebagai bahan promosi yang siap ditawarkan kepada investor.

Metode kajian pengembangan potensi investasi Kemiri Sunan,

meliputi :

A. Pemilihan Lokasi Kajian

Daerah yang dipilih sebagai wilayah kajian potensi adalah Kabupaten Kutai

Timur sebagai sampel. Pemilihan daerah didasarkan pada pertimbangan

bahwa Kabupaten Kutai Timur mempunyai luas lahan yang dapat digunakan

untuk perkebunan 892.580,59 hektar dan lahan seluas 62.548,78 hektar

1.2. METODE KAJIAN

Page 10: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

telah ditetapkan sebagai Food Estate. Selain itu Kabupaten Kutai Timur

memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy dan Kawasan Agroindustri

sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Sebagai

gambaran letak wilayah kajian dapat dilihat pada peta dibawah ini.

Gambar 1.1. Peta Lokasi Wilayah Kajian

Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur.

B. Jenis Data yang digunakan

Jenis data yang digunakan dalam kajian potensi ini berupa data-data

sekunder yang bersumber dari instansi pemerintah dan hasil penelitian

lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

Data Jenis Data

Gambaran umum wilayah - Luas wilayah dan jarak

- Topografi/kemiringan - Jenis Tanah

- Hidrologi

- Penggunaan lahan

- Kependudukan

- Gambaran ekonomi wilayah

Budidaya tanaman Kemiri Sunan - Karakteristik tanaman kemiri sunan

- Penanaman kemiri sunan - Pengolahan kemiri sunan

- Kesesuaian lahan

Page 11: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

C. Analisis Finansial

Asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah :

1. Asumsi yang digunakan dalam analisis pembangunan tanaman Kemiri

Sunan

- Harga yang digunakan adalah harga tahun 2015

- Luas lahan 60 hektar sesuai dengan kebutuhan biji untuk dapat diolah

menjadi biodiesel

- Lahan kebun Kemiri Sunan milik masyarakat perorangan, swasta atau

pemerintah

- Masa analisis adalah 50 tahun

- Jumlah pohon 156 pohon per ha

- Kemiri Sunan berproduksi pada umur 4 tahun dan menghasilkan 12,5

kg biji kering per pohon. Pada umur 5 tahun menghasilkan 25 kg biji

kering per pohon, umur 6 tahun menghasilkan 50 kg biji kering per

pohon, umur 7 tahun menghasilkan 75 kg biji kering per pohon dan

pada umur 8 tahun dan seterusnya menghasilkan 100 kg biji kering

per pohon.

- Harga biji kering Kemiri Sunan Rp. 750 per kg, dengan asumsi harga

tetap selama analisis.

- Semua pohon Kemiri Sunan berproduksi

2. Asumsi yang digunakan dalam analisis pengolahan biodiesel

- Harga yang digunakan adalah harga tahun 2015

- Kapasitas alat pengolahan 400 liter minyak kasar kemiri sunan

- Prosesing dilakukan dua kali sehari

- Hari efektif kegiatan pengolahan 24 hari x 12 bulan per tahun

- Jumlah biji kering Kemiri Sunan yang digunakan untuk satu kali

proses 1.600 kg dengan harga Rp.775 per kg

- Masa analisis adalah 15 tahun sesuai umur ekonomis alat

- Rendemen biji kering menjadi kernel 50%, rendemen kernel menjadi

minyak kasar 50% dan rendemen minyak kasar menjadi biodiesel 88%.

- Bahan baku dan bahan penunjang tersedia sesuai kebutuhan

- Alat beroperasi dengan lancer

Page 12: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

- Harga biodiesel dan bahan tetap selama masa analisis. Harga jual

biodiesel sesuai harga yang ditetapkan pemerintah setelah dikurangi

biaya distribusi yaitu Rp. 8.480,37 per liter.

D. Tahapan Analisis

1. Identifikasi kegiatan. Identifikasi kegiatan budidaya tanaman Kemiri

Sunan dan pengolahan biodiesel untuk mengetahui komponen biaya

yang harus dikeluarkan

2. Identifikasi biaya satuan kegiatan dan harga produk. Biaya satuan

kegiatan digunakan sebagai dasar perhitungan biaya yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan kegiatan, sedangkan harga produk yang dihasilkan

digunakan untuk menghitung pendapatan

3. Menghitung biaya dan pendapatan. Biaya dan pendapatan dihitung

dengan mengacu pada asumsi yang digunakan dalam analisis

4. Analisis finansial

- Net Present Value (NPV)

NPV = present value dari benefit – present value dari cost

- Interest Rate of Return (IRR)

NPV’ IRR = i’ (i’’ . i’) NPV’ . NPV’’

i’ : discount rate pada NPV’

i’’ : discount rate pada NPV’’

i’’ > i’

- Net Benefit Cost Ratio (BCR)

∑ present value net benefit Net B

NetBCR = = ∑ present value net cost Net C

- Payback Period (PBP) a – b

payback period = n + x 1 tahun

c – b

Page 13: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

n : tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi awal

a : jumlah investasi awal

b : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n c : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

catatan : jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda

5. Analisis sensitivitas. Analisis ini untuk mengetahui penyesuaian yang

dapat dilakukan jika terjadi perubahan harga bahan dan harga jual

produk

6. Menghitung jumlah unit usaha, jumlah biodiesel dan persen kontribusi

biodiesel terhadap kebutuhan solar.

- Jumlah unit usaha

Luas lahan tersedia (ha) Jumlah unit usaha = Luas unit usaha (ha)

- Produksi biodiesel per ha

Produksi biodiesel per ha (i) = Jlh.biji kering per ha x rendemen kernel x

rendemen MKKS x rendemen biodiesel

- Produksi biodiesel pada lahan tersedia

Produksi biodiesel pd lahan tersedia (i) = produksi biodiesel per ha x luas lahan

- Kontribusi biodiesel terhadap kebutuhan solar

Produksi biodiesel pd lahan tersedia

Kontribusi (%) = x 100 Kebutuhan solar Kaltim

Page 14: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda

merupakan provinsi terluas keempat di Indonesia setelah

Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Secara

geografis provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113º44’ - 119º00’ BT dan

2º33’ LU dan 2º25’ LS dengan luas wilayah daratan 127.267,52 km² dan luas

wilayah perairan 25.656 km². Kalimantan Timur berbatasan wilayah dengan :

Sebelah Utara : Provinsi Kalimantan Utara

Sebelah Timur : Selat Makasar dan Laut Sulawesi Sebelah Selatan : Provinsi Kalimantan Selatan Sebelah Barat : Provinsi Kalimantan Tengah dan Negara Malaysia

Wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri dari 7 (tujuh)

kabupaten dan 3 (tiga) kota, yaitu Kabupaten Paser, Kabupaten Panajam Paser

Utara, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahulu, Kabupaten Kutai

Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Berau, Kota Balikpapan,

Kota Samarinda dan Kota Bontang. Dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota

terdapat 103 Kecamatan dan 1.026 Desa/Kelurahan. Jarak ibukota

kabupaten/kota ke ibukota provinsi sebagai pusat pemerintahan dan

perdagangan/jasa rata-rata cukup jauh dengan jarak tempuh melalui darat

antara 1 jam sampai dengan 12 jam.

Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jarak Pusat Kegiatan Kabupaten/Kota dari Samarinda

No Kabupaten/Kota Ibukota

Luas

Daratan

(Ha)

Luas

Perairan

Darat (Ha)

Luas

Wilayah

Darat (Ha)

Jarak

Dari

Samarinda

(Km)

1. Paser Tanah Grogot 1.074.526 44.767 1.119.293 260

2. Panajam Paser Utara Panajam 313.195 7.960 321.155 130

3. Balikpapan Balikpapan 50.432 5.696 56.128 112

4. Kutai Kartanegara Tenggarong 2.571.641 63.254 2.634.895 31

5. Kutai Barat Sendawar 1.537.890 25.170 1.563.060 334

6. Mahakam Ulu Long Bagun 1.531.500 - 1.531.500 -

7. Samarinda Samarinda 69.496 2.287 71.783 -

8. Bontang Bontang 16.311 2.945 19.256 108

9. Kutai Timur Sangatta 3.173.519 16.130 3.189.649 176

10. Berau Tanjung Redeb 2.195.171 24.862 2.220.033 547

Kalimantan Timur 12.533.681 193.071 12.726.752 Sumber : Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015

2.1. ADMINISTRASI DAN GEOGRAFIS

Page 15: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Pembangunan wilayah Provinsi Kalimantan Timur dibagi dalam 4

(empat) kawasan strategis berdasarkan kepentingan ekonomi, kepentingan

sosial dan budaya, kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,

dan kepentingan mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal. Kawasan

tersebut adalah :

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi meliputi :

1. Kawasan industri manufaktur Kariangau dan Buluminung di Kota

Balikpapan dan Kabupaten Panajam Paser Utara

2. Kawasan industri perdagangan dan jasa di Kota Samarinda

3. Kawasan industri petrokimia berbasis migas dan kondensat di Kota

Bontang

4. Kawasan industri oleochemical Maloy di Kabupaten Kutai Timur

5. Kawasan industri pertanian di Kabupaten Paser, Kabupaten Panajam

Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat dan

Kabupaten Mahakam Ulu

6. Kawasan agropolitan regional di Kabupaten Kutai Timur

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya meliputi :

1. Kawasan Museum Mulawarman di Kabupaten Kutai Kartanegara

2. Kawasan Desa Budaya Pampang di Kota Samarinda

3. Kawasan Koridor Sungai Mahakam

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup meliputi :

1. Kawasan Danau dan sekitarnya (Danau Semayang, Danau Jempang dan

Danau Melintang)

2. Kawasan Teluk Balikpapan (Sepaku – Panajam-Balikpapan)

3. Kawasan Delta Mahakam

4. Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan Derawan dan sekitarnya, dan

Kepulauan Balabalagan

5. Kawasan ekosistem Karst Sangkulirang Mangkalihat

Page 16: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan mempercepat pertumbuhan

kawasan tertinggal meliputi Kawasan perbatasan Long Pahangai dan Long

Apari di Kabupaten Mahakam Ulu.

Gambar 2.1. Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Timur

Sumber: Bappeda Provinsi Kalimantan Timur

Karakteristik topografi Provinsi Kalimantan Timur

didominasi oleh lahan dengan kelerengan > 40 % dan ketinggian

< 500 meter diatas permukaan laut. Kondisi demikian berpengaruh terhadap

pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

Lahan datar (0% – 2%) pada umumnya terdapat di daerah pantai dan daerah

aliran sungai yang luasnya sekitar 10,70 %, luas lahan dengan tingkat

kelerengan landai (2% - 15%) mencapai 16,16%, dan luas lahan berbukit

dengan tingkat kelerengan >15% sekitar 73,14 % dari luas wilayah Kalimantan

Timur. Pengembangan pertanian hanya mungkin dilakukan di daerah dengan

tingkat kelerengan landai sampai landai (0% - 15%), tetapi lahan dengan

tingkat kelerengan >15% dapat dikembangkan tanaman tahunan dan sebagai

kawasa konservasi. Sebagai gambaran tingkat kelerengan lahan di wilayah

Kalimantan Timur dapat dilihat pada table 2.2 dibawah ini.

2.2. TOPOGRAFI

Page 17: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Tabel 2.2. Luas Wilayah Menurut Kelas Kelerengan Lahan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur

No Kabupaten/Kota Kelas Lereng/Kemiringan (Ha) Total

Luas (Ha) 0-2% 2-15% 15-40% >40%

1. Paser 258.899 228.121 151.770 435738 1.074.526

2. Panajam Paser Utara 29.609 31.409 184.727 67.451 313.195

3. Kutai Barat*) 146.730 413.130 963.815 1.545.715 3.069.390

4. Kutai Kartanegara 581.179 802.253 692.104 496.106 2.571.641

5. Kutai Timur 151.165 197.965 1.212.195 1.612.195 3.173.519

6. Berau 136.757 329.099 485.704 1.243.612 2.195.171

7. Samarinda 25.411 17.699 17.284 9.102 69.496

8. Balikpapan 7.075 3.350 21.331 18.675 50.432

9. Bontang 4.190 2.926 4.222 4.974 16.311

Kalimantan Timur 1.341.015 2.025.952 3.733.152 5.433.568 12.533.681

Sumber : Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015

*) Data Mahakam Ulu masih bergabung dengan Kutai Barat

Berdasarkan kelas ketinggian daratan, 51,51 persen lahan di Provinsi

Kalimantan Timur mempunyai ketinggian <100 meter diatas permukaan laut.

Sedangkan luas lahan yang terletak pada ketinggian antara 100 – 500 meter

diatas permukaan laut hanya 26,94 persen dan yang terletak pada ketinggian

>500 meter diatas permukaan laut sekitar 21,55 persen.

Tabel2.3. Luas Wilayah Menurut Kelas Ketinggian Daratan Diatas Permukaan Laut Berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur

No Kabupaten/Kota Kelas Ketinggian (Ha)

0-7 m 7-25 m 25-100 m 100-500 m 500-1000 m >1000 m

1 Paser 202.632 214.251 366.115 246.851 47.523 277

2 Panajam Paser Utara

21.445 74.203 90.627 103.828 24 -

3 Kutai Barat*) 49.008 885.453 692.421 581.421 673.451 281.116

4 Kutai Kartanegara 64.314 654.717 543.211 565.313 604.064 180.071

5 Kutai Timur 74.492 163.342 658.394 593.218 135.389 59.927

6 Berau 79.544 175.629 561.534 897.881 345.550 63.860

7 Samarinda 15.747 33.486 29.029 38 - -

8 Balikpapan 6.980 17.260 26.091 - - -

9 Bontang 1.493 6.061 7.226 - - -

Kalimantan Timur 515.655 2.224.402 2.974.648 2.988.550 1.806.001 585.251

Sumber : Kalimantan Timur Dalam Angka Tahun 2015

*) Data Mahakam Ulu masih bergabung dengan Kutai Barat

Page 18: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Kalimantan Timur mempunyai jenis tanah gambut

(organosol), latosol, dan podsolik merah kuning. Ciri-ciri jenis

tanah tersebut adalah :

- Tanah Gambut (Organosol)

Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan

organic yang tinggi, memiliki PH atau tingkat keasaman yang tinggi,

miskin unsur hara, drainase jelek dan umumnya kurang begitu subur.

Karena sifatnya kurang subur, maka pemanfaatan jenis tanah ini

terbatas untuk perkebunan karet, kelapa dan palawija.

- Tanah Latosol

Tanah latosol memiliki ciri berwarna merah kecokelatan, mudah

menyerap air, memiliki PH 6 – 7 (netral hingga asam), mengandung zat

fospat yang mudah bersenyawa dengan unsur besi dan alumunium,

kadar humusnya mudah menurun. Jenis tanah ini terbentuk dari

proses pelapukan dari batuan vulkanik.

- Tanah Podsolik Merah Kuning

Tanah podsolik merah kuning berasal dari bahan induk batuan kuarsa

di zona iklim basah dengan curah hujan rata-rata antara 2.500 – 3.000

mm per tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah mengalami

pencucian oleh air hujan sehingga kesuburannya berkurang. Namun

dengan pemupukan yang teratur, jenis tanah ini dapat dimanfaatkan

untuk persawahan dan perkebunan.

Kalimantan Timur memiliki 157 sungai besar dan kecil

diantaranya adalah Sungai Mahakam yang panjangnya 920 km

dengan luas Daerah Pengaliran Sungai (DPS) 77.913 km² dan Sungai Kelay

dengan panjang 254 km. Jumlah danau sebanyak 18 danau, dengan 3 (tiga)

danau terbesar adalah danau Jempang seluas 15.000 hektar, danau

Semayang dengan luas 13.000 hektar dan danau Melintang 11.000 hektar.

Selain dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi dan sumber air baku,

sungai-sungai tersebut juga digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air

(PLTA) seperti Sungai Kelay, Sungai Telen dan Sungai Medang. Sesuai dengan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11A/PRT/M/2006 tentang

2.3. JENIS TANAH

2.4. HIDROLOGI

Page 19: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Pembagian Wilayah Sungai, sungai-sungai di Provinsi Kalimantan Timur

termasuk Provinsi Kalimantan Utara dikelompokan dalam 6 (enam) Satuan

Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Mahakam yang terdiri dari sungai

Mahakam, Samboja, Senipah dan Semoi, SWS Berau-Kelay terdiri dari sungai

Kuning, Bakau. Pangkung dan sungai Pantai, SWS Karangan terdiri dari

sungai Karangan, Sangatta, Bengalon dan Santan. Data hidrologi ini penting

dalam kaitannya dengan perubahan iklim seperti kenaikan suhu udara,

perubahan curah hujan dan kenaikan tinggi permukaan air laut dan potensi

fenomena El Nino dan La Nina sehingga dapat menentukan pola pengelolaan

sumber daya air di berbagai luasan wilayah baik pada tingkat plot maupun

bentang lahan terutama pada lahan pertanian dan perkebunan.

Penggunaan lahan di Provinsi Kalimantan Timur

didominasi oleh hutan, pertanian, pemukiman, pertambangan

dan lainnya, untuk lebih jelas dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.4. Luas Penggunaan Lahan di Provinsi Kalimantan Timur (Ha)

No Kabupaten/Kota Pemukiman Hutan Pertanian Pertambangan Lainnya

Regency/Municipality Housing Forest Agriculture Mining Others

1 Paser 24.720 625.358 429.950 12.901 55.147

2 Panajam Paser Utara 4.203 166.861 93.129 506 42.214

3 Kutai Barat*) 12.622 2.500.103 39.199 11.746 529.639

4 Kutai Kartanegara 22.598 1.293.075 702.159 26.481 602.426

5 Kutai Timur 9.283 1.279.022 465.267 26.763 1.394.572

6 Berau 15.477 1.843.761 245.778 4.938 100.103

7 Samarinda 4.016 25.684 14.294 - 7.025

8 Balikpapan 1.850 9.171 7.160 - 6.815

9 Bontang 1.616 6.463 860 - 5.840

Kalimantan Timur 95.385 7.749.498 1.997.796 83.335 2.743.781

Sumber : Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Timur, 2015 Source : Regional Office of National Land Board, Kalimantan Timur, 2015

*) Data Mahakam Ulu masih bergabung dengan Kutai Baratt

Jumlah penduduk provinsi Kalimantan Timur tahun

2016 mencapai 3.441.731 jiwa, jumlah tersebut meningkat

dengan pertumbuhan 2,62 persen per tahun. Jumlah penduduk pada tahun

2.5. PENGGUNAAN LAHAN

2.6. KEPENDUDUKAN

Page 20: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

2012 sebesar 3.199.696 jiwa atau bertambah rata-rata 100.000 jiwa setiap

tahunnya. Namun sebaran penduduk lebih banyak berada di perkotaan 24,41

% bermukim di kota Samarinda dan 18,01 % bermukim di kota Balikpapan,

selebihnya bermukim di kabupaten tetapi dari jumlah penduduk yang

bermukim di kabupaten, 20,70 % berada di kabupaten Kutai Kartanegara.

Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk menurut kabupaten dan kota dapat

dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015

No Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Jumlah

Regency/Municipality Male Female Total

1 Paser 129.457 118.580 248.037

2 Panajam Paser Utara 86.855 79.200 662.481

3 Kutai Barat 83.184 74.901 211.512

4 Mahakam Ulu 12.840 11.541 158.085

5 Kutai Kartanegara 347.291 315.190 415.553

6 Kutai Timur 226.459 189.094 166.055

7 Berau 112.732 98.780 24.381

8 Samarinda 392.130 371.599 618.128

9 Balikpapan 316.389 301.739 763.729

10 Bontang 90.664 83.106 173.770

Kalimantan Timur 2016 1.798.001 1.643.730 3.441.731

2015 1.797.297 1.629.341 3.426.638

2014 1.758.073 1.593.359 3.351.432

2013 1.718.918 1.556.926 3.275.844

2012 1.678.863 1.520.833 3.199.696

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur , 2016

Dari jumlah penduduk tersebut diatas, penduduk yang bekerja di sektor

pertanian terbanyak jumlahnya yaitu 432.277 jiwa atau sekitar 26,61 persen,

disusul sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 350.866 jiwa atau

21,60 persen, dan urutan ketiga di sektor jasa sebesar 311.797 jiwa atau

19,20 persen. Namun status penduduk yang bekerja pada sektor tersebut

Page 21: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

52,94 persen bekerja sebagai buruh atau karyawan atau pegawai, sedangkan

yang memiliki usaha sendiri hanya 20,28 persen. Tingkat pendidikan rata-

rata dari tenaga kerja tersebut 37,13 persen SLTA, 32,90 persen SD, dan

17,06 persen SLTP sedangkan yang berpendidikan akademi/universitas hanya

12,90 persen.

Tabel 2.6. Jumlah Tenaga Kerja Menurut Sektor Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015

No Sektor Ekonomi Jumlah Penduduk (orang)

1 Pertanian 432.277

2 Pertambangan 164.229

3 Industri Pengolahan 88.006

4 Listrik, Air Bersih 5.062

5 Bangunan 117.726

6 Perdagangan, Hotel dan Restauran 350.866

7 Angkutan 91.230

8 Keuangan 63.079

9 Jasa 311.797 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur , 2016

Pelemahan ekonomi di berbagai Negara dan penurunan

harga komoditas sumber energi (migas dan batubara) di pasar

internasional menjadi salah satu penyebab perlambatan

ekonomi nasional dan regional Kalimantan Timur sampai tahun 2016.

Sebagai provinsi yang mengandalkan ekspor komoditas migas dan batubara

serta melemahnya harga kedua komoditas tersebut cukup berpengaruh

signifikan terhadap ekonomi Kalimantan Timur.

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur1) triwulan I 2016

mengalami penurunan dibandingkan triwulan tahun sebelumnya. Pada

triwulan I 2016, pertumbuhan tahunan ekonomi Kalimantan Timur

terkontraksi -1,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi -0,5% (yoy). Capaian pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 jauh

lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang

tumbuh sebesar 4,9% (yoy)(Bank Indonesia, 2016).

1) Data termasuk Kalimantan Utara

2.7. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO WILAYAH

Page 22: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Sektor pertambangan masih menjadi penyebab utama turunnya kinerja

perekonomian Kalimantan Timur (triwulan I 2016). Pemulihan ekonomi global

yang berjalan lambat dan turunnya harga komoditas internasional berdampak

signifikan terhadap kinerja sektor ini, khususnya pertambangan nonmigas

(batubara). Dominasi sektor pertambangan tersebut mengakibatkan multiplier

effect terhadap kinerja sektor-sektor ekonomi lainnya termasuk sektor

pertanian, konstruksi dan jasa perusahaan.

Dari sisi permintaan, ekspor luar negeri merupakan penyebab utama

kontraksi ekonomi Kalimantan Timur sampai pada triwulan I 2016 mencapai

51,2 persen. Lebih dari 90 persen komoditas yang diekspor ke luar negeri

merupakan komoditas sumber daya alam berupa bahan bakar mineral. Ketika

permintaan dari negara mitra dagang utama menurun dan harga komoditas

internasional yang masih belum pulih berdampak pada terkontraksinya

kinerja ekspor luar negeri Kalimantan Timur. Pelemahan ekonomi Kalimantan

Timur juga berdampak pada buruknya iklim investasi. Sebagian besar sektor

ekonomi lainnya seperti industri pengolahan, jasa keuangan, real estate, dan

jasa lainnya termasuk administrasi pemerintahan juga mengalami

perlambatan. Namun masih terdapat sektor-sektor ekonomi yang mengalami

peningkatan kinerja pada triwulan I 2016, antara lain sektor pengadaan listrik

dan gas, pengadaan air, perdagangan, transportasi, akomodasi dan makan

minum, informasi dan komunikasi, jasa pendidikan dan jasa kesehatan.

Demikian juga dengan sektor industri pengolahan meskipun mengalami

perlambatan tetapi dapat menjadi penahan utama bagi perekonomian

Kalimantan Timur sehingga tidak turun lebih dalam.

Pada triwulan I 2016 pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan

perikanan lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 0,7 persen secara

tahunan terkontraksi menjadi –1,0 persen. Pangsa sektor ini terhadap

perekonomian Kalimantan Timur cukup besar sekitar 7,7 persen sehingga

kontraksi yang ditimbulkan mempengaruhi pertumbuhan negatif terhadap

ekonomi daerah sebesar -0,1 persen. Namun dalam lingkup sektor tersebut,

sub sektor perkebunan masih menjadi komponen utama sektor pertanian

sebesar 43%, perikanan 24%, kehutanan 20%, dan tanaman pangan serta

hortikultura 13 %.

Page 23: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Sektor pertanian termasuk perkebunan merupakan sektor yang bersifat

renewable atau dapat diperbaharui dan merupakan salah satu sektor

unggulan alternatif sebagai penggerak roda ekonomi baru di wilayah

Kalimantan Timur disamping perikanan dan industri pengolahan yang dapat

meningkatkan nilai tambah dan menyerap banyak tenaga kerja. Sampai saat

ini, produksi sektor pertanian di Kalimantan Timur terbesar dihasilkan dari

tanaman perkebunan kelapa sawit dan kedua dari tanaman pangan padi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.8 dibawah ini.

Tabel 2.7. Luas Panen dan Produksi Pertanian Kalimantan Timur

No Komoditi Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

1. Padi 102.912 439.439

2. Jagung 1.845 4.230

3. Kedelai 963 1.400

4. Kacang Tanah 1.101 1.446

5. Ubi Kayu 2.845 56.023

6. Ubi Jalar 1.271 13.334

7. Karet 101.156 59.963

8. Kelapa 17.272 13.266

9. Kelapa Sawit 944.826 6.901.602

10 Kakao 10.999 6.193

11 Lada 9.175 6.784

12 Kopi 5.447 811 Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, 2014

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2016 tentang RTRWP,

alokasi luas areal perkebunan yang dicadangkan adalah 3.269.561 hektar

setara dengan 25 % luas daratan Kalimantan Timur. Sampai saat ini

perusahaan yang memperoleh ijin usaha perkebunan sebanyak 198

perusahaan besar sawit (PBS) dengan luas areal seluruhnya 2.519.414 hektar

dan yang mempunyai sertifikat hak guna usaha sebanyak 125 PBS dengan

luas areal 1.064.400 hektar sehingga lahan yang sesuai untuk perkebunan

yang masih dapat dimanfaatkan seluas 750.147 hektar.

Pada sub sektor perkebunan, tanaman Kemiri termasuk sub sektor

unggulan walaupun tanaman yang ada saat ini bukan jenis varietas Kemiri

Sunan. Namun jika ditinjau dari jenis tanah dan kondisi geografis Provinsi

Kalimantan Timur, tanaman Kemiri Sunan sangat sesuai dikembangkan

sebagai tanaman perkebunan dengan skala besar. Beberapa kabupaten telah

Page 24: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

berkembang tanaman kemiri walaupun masih dalam skala kecil. Seperti

Kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi yang besar terutama di kawasan

Sangkulirang dan Muara Wahau. Berikut ini gambaran perkebunan tanaman

kemiri yang tersebar di beberapa kabupaten dapat dilihat pada tabel 2.8.

Tabel 2.8. Luas Areal, Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja Perkebunan Kemiri

di Provinsi Kalimantan Timur

No. Kabupaten Luas TM*

(Ha)

Luas Total

(Ha)

Produksi

(Ton)

Tenaga Kerja

Perkebunan

1 Kutai Timur 34 61 4 90

2 Kutai Barat 608 1.010 106 693

3 Kutai Kartanegara 153 428 240 649

4 Panajam Paser Utara 11 12 10 47

5 Paser 116 146 272 226

6 Berau 4 4 1 15

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, 2013. *) TM : Tanaman Menghasilkan

Page 25: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

BAB 3 BUDIDAYA TANAMAN KEMIRI SUNAN

Salah satu energi terbarukan yang dapat

dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif

lebih sederhana dan sesuai potensi wilayah di

Indonesia terutama di pedesaan adalah biodiesel dan

produk ikutannya dari buah Kemiri Sunan.

Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman

yang menghasilkan buah mengandung minyak nabati

dan potensial digunakan sebagai bahan baku

pengganti solar (biodesel).

Tanaman Kemiri Sunan yang memiliki nama latin (Reutealis trisperma

(Blanco) Airy Shaw) berasal dari Philipina yang saat ini banyak tumbuh di

Indonesia tersebar di dataran rendah hingga sedang baik di hutan maupun

ditanam di sekitar perkotaan. Pada awalnya bertujuan untuk penghijauan

dan reboisasi hutan serta dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah

yang memiliki drainase baik di ketinggian maksimun 700 meter diatas

permukaan laut, sehingga dapat tumbuh hampir di setiap lahan wilayah

Indonesia. Kemiri Sunan pertama kali dikembangkan oleh bangsa Cina untuk

memenuhi kebutuhan minyak Tung Oil. Pada abad ke-18 minyak tersebut

digunakan sebagai bahan pengawet kayu untuk pembuatan kapal.

Dalam perkembangannya tanaman ini kemudian menyebar sampai

wilayah Indonesia. Sebaran pohon kemiri sunan pada saat ini terdapat di

Jakarta sebanyak 3.500 pohon, Bekasi sebanyak 30.000 pohon, Kuningan

sebanyak 10.000 pohon, Majalengka sebanyak 10.000 pohon, Jati Gede

sebanyak 10.000 pohon, Bandung sebanyak 3.000 pohon, Ngawi sebanyak

40.000 pohon, Lamongan sebanyak 13.000 pohon, Nusa Penida-Bali

sebanyak 15.000 pohon, Lombok sebanyak 14.500 pohon dan Timor

sebanyak 20.000 pohon. Pada tahun 2009 tanaman kemiri sunan juga telah

Pohon Kemiri Sunan

3.1. KARAKTERISTIK TANAMAN

Page 26: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

dikembangkan di Pondok Pesantren Sunan Drajat Kabupaten Lamongan

Jawa Timur sebanyak 5.000 pohon dan telah berbuah setelah tanaman

berumur 3 tahun.

Kemiri Sunan akan memberikan manfaat/multiflier effect bagi

masyarakat setempat sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan,

antara lain:

a. Tanaman Konservasi Reforestasi dan Pemanfaatan Lahan Kritis

Pohon Kemiri Sunan mempunyai dahan yang lebat, rapat dan lebar

mampu menahan tetesan air hujan jatuh langsung ke tanah sehingga

akan mengurangi dampak erosi serta meningkatkan penyerapan air ke

dalam tanah; sifatnya dapat mengikat jumlah karbondioksida dan

menghasilkan oksigen dalam jumlah cukup besar sehingga mampu

mengatasi masalah global warming sekaligus memberikan manfat

dari carbon trade; akar tunggang yang mampu menyimpan air sekaligus

dapat mencegah bahaya longsor; memperbaiki lahan kritis dan

mendayagunakan lahan terlantar.

b. Menghasilkan Energi Alternatif

Inti biji kemiri sunan dapat diproses menghasilkan energi terbarukan

pengganti solar (biodiesel), dan sisa olahannya berupa gliserol dapat

dipergunakan untuk pembuatan sabun mandi, serta minyaknya dapat

diproses menjadi bahan baku bagi pembuatan vernis, cat, bahan

pengawet, tinta dan bio-peptisida.

c. Membangun Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Membantu masyarakat menggunakan bahan bakar alternatif terbarukan

dan sekaligus dapat menghemat pengeluaran komsumsi bahan bakar

minyak tanah beralih ke briket biomas. Selain itu, dari daun kemiri sunan

yang rontok di musim kering dan biomas daging buah dapat digunakan

sebagai kompos.

Dengan demikian limbah pengolahan seluruhnya mempunyai nilai

ekonomi dan dapat dimanfaatkan masyarakat. Tanaman Kemiri Sunan ini

juga dapat meningkatkan pendapatan asli desa, dengan asumsi produktivitas

per pohon kemiri sunan yang berumur diatas 8 (delapan) tahun mencapai

300 kg biji kering per tahun dan harga sebesar Rp 500/kg, maka dari 1 (satu)

Page 27: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

pohon akan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 90.000 s/d Rp 150.000 per

tahun. Jika per hektar ditanami sebanyak 50 pohon, maka akan diperoleh

pendapatan sebesar Rp 4.500.000 sampai dengan Rp 7.500.000 per tahun.

Jika jalan di suatu desa ditanami sebanyak 100 pohon per kilometer, maka

akan diperoleh pendapatan asli desa sebesar Rp. 9.000.000 sampai dengan

Rp. 15.000.000 per tahun.

Karakteristik tanaman Kemiri Sunan dapat tumbuh dengan baik pada

lahan dengan ketinggian 700 sampai dengan 1000 m diatas permukaan laut,

namun produksi biji yang optimum dengan rendemen minyak yang tinggi

diperoleh pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut dengan iklim

kering (3 – 4 bulan per tahun) sampai basah dan curah hujan 1500 sampai

dengan 2500 mm per tahun, suhu udara 24º - 30ºC, kelembaban udara 71–

88 % dan lama penyinaran lebih dari 2000 jam/tahun.

Kemiri sunan tumbuh dan berproduksi dengan baik pada daerah yang

mempunyai curah hujan tahunan terendah 2681 mm dan tertinggi 4.172 mm

(Permen No.74.1/Permentan/OT.140/11/2011 tentang Pedoman Budidaya

Kemiri Sunan (Reutealis Trisperma/Blanco Airy shaw), 2011).

Lahan yang sesuai untuk tanaman kemiri sunan adalah tekstur tanah

lempung sampai lempung berpasir, solum tanah yang agak dalam >0,5 meter,

kedalaman air tanah >1 meter dan drainase baik. Kemiri Sunan juga tumbuh

dengan baik pada tanah berkapur, podsolik, latosol, andosol, regosol dan

aluvial dengan pH yang masam sampai netral (Supriadi, et al., 2009).

Berdasarkan surat keputusan menteri pertanian yang dikeluarkan pada

tahun 2011 ada dua varietas kemiri sunan yang ditetapkan sebagai varietas

unggul yang diberi nama Kemiri Sunan-1 dan Kemiri Sunan-2 dengan ciri-ciri

dapat dilihat pada tabel 3.1. dan tabel 3.2.

Cabang-cabangnya mampu meregenerasi percabangannya apabila

dipangkas atau patah. Daun yang tumbuh pada setiap ranting berjumlah 13 –

21 helai daun Bentuk daun seperti jantung (cordata) dengan tulang daun

menyirip dan tekstur permukaannya halus dengan panjang antara 14 – 21 cm,

lebar 13 – 20 cm sesuai perkembangan umur tanaman, warna daun bervariasi

dari merah, merah kecoklatan dan hijau muda tergantung varietasnya.

Akarnya tumbuh lebar dan dalam dapat menyerap air dan unsur hara dalam

Page 28: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

lingkungan yang luas. Bentuk batang tanaman kemiri sunan silindris dengan

permukaan kulit batang yang kasar berwarna abu-abu sampai kehitaman.

Pada tanaman muda, permukaan kulit batang lebih halus dan licin berwarna

kecoklatan. Tanaman ini dapat mencapai tinggi 15 meter dengan lingkar

batang mencapai 195 – 234 cm (Syafaruddin dan Wahyudi, 2011).

Tabel 3.1. Karakter Vegetatif Varietas Kemiri Sunan-1 dan Kemiri Sunan-2

Karakter Morfologi Kemiri Sunan-1 Kemiri Sunan-2

Batang

Bentuk Batang Silindris berlekuk Silindris berlekuk

Permukaan Kulit Batang Kasar Kasar

Warna Kulit Batang Abu-abu kehitaman Abu -abu kehitaman

Tajuk

Bentuk Tajuk Oblate (menyerupai

payung)

Oblate (menyerupai

payung)

Cabang

Bentuk Percabangan Agak tegak horizontal Agak tegak horizontal

Daun

Bentuk Daun Cordata Cordata

Warna Daun Hijau Hijau

Warna Pucuk Daun Merah kecoklatan Merah kecoklatan

Tekstur Daun Halus (glaber) Halus (glaber)

Pertulangan Daun Menyirip Menyirip

Panjang daun (cm) 14,30±1,80 17,8±2,30

Lebar daun (cm) 13,10±1,90 18,0±2,30

Panjang tangkai daun (cm) 16,50±3,20 16,9±3,00

Ujung daun Meruncing Meruncing

Daging daun Seperti kertas Seperti kertas

Sumber: Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4000/ Kpts/SR.120/9/2011 dan Nomor 4044/Kpts/SR.120/9/ 2011

Kemiri Sunan umumnya berbunga dan menghasilkan buah sekali dalam

setahun dan terjadi pada akhir musim hujan ditandai dengan gugurnya daun-

daun yang telah menguning. Daun akan tumbuh kembali seiring dengan

perkembangan buah. Bunga Kemiri Sunan berbentuk tandan, tumbuh dan

berkembang di setiap ranting di ujung batang dengan mahkota bunga

berwarna putih hingga kemerahan, putik berwarna kuning muda dengan ovary

berwarna hijau, benang sari berwarna putih kekuningan (Ajijah et al., 2009).

Page 29: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Biasanya buah dapat dipanen pada bulan Oktober sampai Maret karena

membutuhkan waktu 6 bulan dari awal masa pembungaan sampai masa

panen buah.

Tabel 3.2. Karakter Minyak, Ketahanan Terhadap Hama Penyakit dan

Kesesuaian Lahan Kemiri Sunan-1 dan Kemiri Sunan-2

Sifat Fisiko-Kimia Minyak Kasar Rendemen Minyak (%) 38,1 - 42 47,21 – 56,00

Bilangan asam (mg KOH/g minyak) 4,6 – 7,79 2,40 – 6,30

Bilangan penyabunan (mg KOH/g

minyak)

181,97 – 192,5 177,87 – 202,51

Bilangan lod (%) 127,8 – 129,09 111,45 – 120,31

Viskositas (mm²/s(cSt) 110,17 – 114,11 101,23 – 112,61

Densitas (g/l) 0,939 – 0,941 0,935 – 0,939

Ketahanan Terhadap Hama dan Penyakit

Hama daun (ulat kantung) Toleran Toleran

Penyakit/Tumbuhan Pengganggu Toleran Toleran

Sistem perbanyakan

Benih Pohon Induk Grafting Grafting

Kesesuaian Lahan Daerah dengan ketinggian500 – 700 m dpl, tipe iklim B (Iklim kering)

Daerah dengan ketinggian 50 – 400 m dpl, tipe iklim B dan C

Sumber: Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4000/ Kpts/SR.120/9/2011 dan Nomor 4044/Kpts/SR.120/9/ 2011

Jumlah buah per tandan antara 5 – 13 buah dengan bentuk bulat atau

bulat telur, berbulu lembut dan agak pipih. Setiap buah memiliki 3-4 ruang

berisi biji. Buah muda berwarna hijau dan pada saat matang berwarna hijau

kekuningan sampai kecokelatan dengan tebal kulit buah sekitar 3-5 mm dan

ukurannya mencapai 5-7 cm.

Syarat lokasi yang harus dipenuhi untuk persemaian dan pembenihan

Kemiri Sunan adalah topografi relative datar, dekat dengan akses jalan,

berdrainase baik, bebas dari banjir, tersedia sumber air yang baik dan cukup

dilengkapi dengan instalasi, aman dari gangguan binatang ternak atau

binatang lainnya, areal terbuka dan bebas dari naungan.

Pembenihan dilakukan dalam polybag berukuran 20 x 30 cm dan

disusun dengan jarak ±24 cm persegi empat atau 16 polybag per meter

persegi. Dalam 1 hektar areal pembenihan, lahan efektif yang dapat

digunakan untuk polybag seluas 8000 m² atau 80 % dari total luas areal,

Page 30: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

sisanya 20 % digunakan untuk jalan control dan parit drainase, sehingga

dalam 1 ha dapat menampung benih ± 128.000 polybag. Polybag yang

digunakan berukuran tebal 0,15 mm, lebar 20 cm dan panjang 25 cm

berwarna hitam dengan empat baris lubang perforasi berjarak 5 cm.

Media tanam menggunakan campuran tanah, pupuk kandang dan pasir

atau sekam dengan perbandingan volume 1:1:1. Tanah yang digunakan

sebagai media tanam pada polybag berasal dari top soil, harus bersih dari

bebatuan dan sisa-sisa perakaran. Pembenihan dapat dilakukan pada musim

penghujan maupun musim kemarau asal tersedia air yang cukup. Untuk

pengendalian hama dan penyakit perlu disemprot larutan fungisida dan

insektisida 0,02 % serta pemupukan (Urea, Sp-36 dan KCL).

Benih yang siap grafting (teknik penyambungan) berumur 12 minggu..

Tujuan pembenihan kemiri sunan secara grafting adalah untuk memperoleh

benih unggul yang sama potensi genetiknya dengan pohon induk sumber

entres (batang atas) dan umur berbuahnya lebih cepat dibanding dengan

benih yang berasal dari biji. Pembenihan dengan teknik grafting harus

dilindungi dengan paranet dan pemupukan dilakukan setelah berumur 4

minggu, pengendalian gulma didalam maupun diluar polybag dilakukan

secara manual (tidak menggunakan herbisida) kemudian dilakukan seleksi

benih pada saat umur benih 3 bulan setelah penyambungan (grafting) untuk

mendapatkan benih dengan pertumbuhan optimal dan sambungan yang

sempurna dan sehat.

Pembukaan lahan untuk perkebunan Kemiri Sunan

dapat dilakukan dengan cara semi mekanis tanpa pembakaran.

Teknik pembukaan lahan dilaksanakan dengan mengacu kepada Surat

keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor

38/KB/110/SK/BJ.BUN/05.95 tentang Petunjuk Teknis Pembukaan Lahan

tanpa Pembakaran untuk Pengembangan Perkebunan. Pada lahan dengan

kelerengan > 15 % dan bergelombang harus dilakukan pembuatan teras

sambung mengikuti garis kontur setelah pembukaan lahan. Usaha ini untuk

memperbaiki struktur tanah dan pengelolaan air permukaan serta struktur

3.2. PENGELOLAAN LAHAN

Page 31: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

tanah yang lebih gembur, dengan demikian perbandingan antara udara dan

air yang terkandung dalam tanah akan menjadi lebih baik.

Untuk perkebunan besar, dengan luas kebun 5 – 6 ribu hektar dapat

dibagi menjadi 120 blok, lebar jalan utama kebun 8 m untuk menunjang dan

menjamin kelancaran pengangkutan hasil panen dan jalan panen atau jalan

sekunder. Jarak tanam yang dianjurkan adalah jarak tanam bentuk segitiga

8m x 8m x 8m atau bentuk bujur sangkar 8 x 8m dengan demikian tiap hektar

terdapat 156 – 177 pohon.

Panen pertama sudah dapat dilakukan pada tanaman

berumur 4 – 5 tahun setelah penanaman dan mulai mencapai

puncak berbuah pada umur 8 tahun.. Buah Kemiri Sunan yang

telah matang secara alami akan jatuh dengan sendirinya. Oleh karena itu

tanah disekitar tanaman harus bersih dari gulma agar pemanenan yang

dilakukan dengan cara mengambil buah yang jatuh menjadi lebih mudah.

Produktivitas biji bisa berkisar 50 – 300 kg/ph/thn dengan rendeman minyak

kasar sekitar 52 % dari kernel dan rendemen biodiesel mencapai 88 % dari

minyak kasar, sementara sisanya berupa gliserol. Sementara produk-produk

derivat kemiri sunan lainnya sebagai bahan baku vernis, cat, bahan pengawet,

tinta, sabun, briket, pupuk organik, biopestisida, resin, pelumas, kampas,

serta kulit dan sisa perasan(cake) untuk dimanfaatkan sebagai biogas.

Buah yang dapat dipanen berwarna hijau kekuningan atau kecokelatan.

Setelah melalui proses pengeringan untuk memperoleh tingkat kematangan

buah yang seragam dan pengupasan untuk memisahkan kulit buah dari biji,

kemudian biji Kemiri Sunan dikeringkan sampai mencapai kadar air < 10 %

dan dimasukan dalam karung goni untuk disimpan dalam gudang. Untuk

memudahkan ekstraksi minyak dari kernel Kemiri Sunan maka kulit biji harus

dipisahkan. Potensi produksi biji kering per hektar pada umur tanaman 8

tahun mencapai 15 ton per hektar atau setara dengan produksi biodiesel 6 kilo

liter per hektar (Pusat Penelitian Pengembangan Perkebunan, 2013).

3.3. PENGOLAHAN PRODUK

Page 32: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Gambar 3.1. Minyak Kasar

Kemiri Sunan

(A) dan

Biodiesel (B)

Ekstraksi minyak Kemiri Sunan dilakukan dengan

pengepresan menggunakan hidrolik manual,

hidrolik elektrik dan alat press berulir. Pengepresan

berulir merupakan metode ekstraksi yang lebih

maju dan telah diterapkan di industri pengolahan

minyak. Cara ekstraksi ini paling sesuai untuk

memisahkan minyak dari bahan yang kadar

minyaknya diatas 10 %. Hasil pengepresan berupa

Minyak Kasar Kemiri Sunan (MKKS) dan selanjutnya

dapat diproses menjadi biodiesel.

Limbah hasil panen Kemiri Sunan tidak dibuang dengan

percuma karena kulit buahnya dapat diproses lebih lanjut untuk

digunakan sebagai sumber pupuk organik. Kulit buah dikompos dalam

tempat khusus kemudian dipaking dan disimpan dalam gudang. Gliserol yang

dihasilkan dari proses pembuatan biodiesel, juga dapat digunakan sebagai

bahan baku pembuatan sabun dan bungkil sisa pengepresan dapat

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti briket, biogas, tinta printer

dan pupuk organic (gambar 1).

Dari hasil penelitian membuktikan bahwa biji

Kemiri Sunan dari hasil panen seluas 1 hektar

akan menghasilkan 6.000 liter biodiesel,

sedangkan produk olahan sampingan berupa

ampas atau bungkil akan memperoleh 1,5 m3

biogas atau setara dengan 1 liter minyak

tanah dari setiap 3 kg bungkil. Angka yang

cukup baik untuk menyediaan energi rumah

tangga yang berwawasan lingkungan.

Gambar 3.2. Produk Ikutan Kemiri Sunan

Sedangkan briket berasal dari ampas hasil pengepresan minyak. Briket

berfungsi sebagai pengganti arang yang dapat digunakan untuk memasak di

rumah tangga dengan menggunakan anglo, api pada tungku pemanas,

pembakar ikan dan sebagainya. Kalori yang dihasilkan tidak kalah

3.4. PRODUK TURUNAN

Page 33: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

dibandingkan dengan arang kayu atau briket dari batu bara. Kebutuhan akan

arang terus meningkat ini berarti juga peluang bagi usaha pembuatan briket

yang ramah lingkungan. Pengembangan usaha briket dapat disinkronkan

dengan program pengabdian kepada masyarakat disekitar pabrik.

Lahan kritis di Kalimantan Timur 60 persen dari 12.726.445 hektar luas

wilayah administrasi provinsi Kalimantan Timur atau mencapai 7.759.369

hektar. Luas tersebut terdiri dari 5.413.251,47 hektar di dalam kawasan

hutan dan 2.362.176,62 hektar di luar kawasan hutan (Kalamanthana, 2016).

Lahan kritis merupakan bencana nasional sehingga dalam

penanggulangannya harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Hingga

tahun 2013 saja total luas penguasaan tambang di Kalimantan Timur berkisar

kurang lebih 7 juta hektar dari 1.451 ijin usaha pertambangan dengan luas

5,3 juta hektar, 67 perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara

(PKP2B) dengan luas 1,6 juta hektar dan 5 kontrak karya dengan luas konsesi

29,2 ribu hektar.

Lahan kritis termasuk lahan eks tambang ini jika tidak ditangani akan

berakibat pada meningkatnya erosi dan pendangkalan aliran sungai,

mengurangi kemampuan lahan untuk menyimpan air, meningkatnya bahaya

banjir di daerah hilir, meningkatnya lahan tidak produktif dan mendegradasi

produktivitas lahan. Salah satu solusi mengatasi semakin meluasnya lahan

kritis adalah dengan mengembangkan tanaman dan ternak yang sesuai

dengan kondisi lahan dan bernilai ekonomis bagi masyarakat maupun daerah

dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari

perusahaan tambang.

Salah satu tanaman keras yang sesuai dengan kondisi lahan

tersebut adalah Kemiri Sunan sebagai sumber energi terbarukan

yang prospektif biodiesel. Tanaman Kemiri Sunan dengan tajuk yang rindang,

batang yang kokoh dan system perakaran yang dalam sangat sesuai sebagai

tanaman konservasi untuk merehabilitasi lahan-lahan kritis dan lahan eks

tambang dan memiliki keunggulan dibandingkan sumber nabati lainnya

seperti sawit, jarak pagar atau nyamplung karena rendemen yang tinggi, dapat

menambah kesuburan tanah, dapat menyimpan carbon dan memiliki umur

3.5. TANAMAN KONSERVASI

Page 34: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

produksi yang panjang. Bentuk Kemiri sunan yang berupa pohon,

memudahkan dilakukannya tumpang sari dengan tanaman lain.

Pengembangan Kemiri Sunan di wilayah reklamasi pertambangan ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai:

1. Sarana konservasi lahan untuk menghutankan kembali lahan-lahan

kritis untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup;

2. Sumber pasokan diversifikasi bahan baku untuk menghasilkan minyak

biodiesel yang ramah lingkungan (satu hektar lahan dengan 100-150

pohon kemiri sunan dapat menghasilkan 6-8 ton biodiesel per tahun)

sebagai pengganti bahan bakar minyak dan mengurangi ketergantungan

pada impor bahan bakar minyak;

3. Peningkatan perekonomian masyarakat dengan terciptanya lapangan

kerja dan pengembangan usaha, investasi di dalam negeri,

pengembangan sektor industri hilir pertanian, serta peningkatan nilai

tambah produk dalam negeri.

4. Peningkatan kualitas lingkungan dengan pengurangan emisi gas rumah

kaca, pengurangan tingkat polusi udara, serta membaiknya kualitas

udara, kesehatan umum, dan kesejahteraan masyarakat.

5. Peningkataan ketahanan energi nasional melalui penyediaan biodiesel

yang berasal dari tanaman yang tidak berkompetisi dengan bahan baku

makanan dan industri.

Tanaman ini secara periodik meluruhkan daunnya sesaat sebelum

tanaman ini membentuk pembungaan dan bertunas kembali tidak lama

setelah terbentuknya bunga. Keadaan seperti ini mengindikasikan bahwa

tanaman ini secara cepat merecovery pembentukan tajuk secara sempurna

dalam waktu yang relative cepat.

Daun yang jatuh ke tanah menghasilkan serasah yang sangat potensial

sebagai sumber bahan organik. Serasah yang belum melapuk merupakan

penutup tanah yang sangat efektif untuk mengurangi laju evaporasi dan

menahan benturan air hujan. Sedangkan serasah yang telah melapuk

merupakan bahan organik yang sangat berguna untuk meningkatkan infiltrasi

air kedalam tanah dan meningkatkan kapasitas tanah menahan air melalui

perbaikan terhadap struktur dan agregasi tanah sehingga kelembaban dan

Page 35: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

cadangan air tanah terjaga dengan baik. Dengan adanya bahan organik,

aktivitas mikroorganisme tanah meningkat, hal itu membantu memperbaiki

sifat fisik dan kimia tanah sehingga unsur-unsur hara yang penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tumbuh diatasnya dapat

tersedia. Selain itu jumlah daun yang banyak dengan ukuran yang besar

sangat potensial untuk menyerap karbon dioksida (CO2). Biomass Kemiri

Sunan bagian atas dapat mencapai 1,5 – 2,5 ton per pohon setara dengan stok

karbon terakumulasi dalam biomass sebesar 0,9 – 1,6 ton per pohon.

Pembangunan perkebunan Kemiri Sunan disarankan pada lahan dengan

kemiringan tidak lebih dari 15 % untuk menghindari terjadinya erosi pada

saat pembukaan lahan.

Page 36: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

BAB 4 KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN KEMIRI SUNAN

Pembangunan kebun tanaman Kemiri Sunan terdiri

dari kegiatan pembuatan kebun, pemeliharaan dan

pemanenan. Biaya penanaman mencakup biaya bibit, ajir

bamboo, pupuk, pestisida, biaya tenaga kerja untuk pembersihan lahan,

penyiapan lubang tanam, penanaman dan pengajiran. Luas per unit usaha

penanaman Kemiri Sunan dalam analisis ditetapkan dalam skala teknis seluas

60 hektar. Biaya pemeliharaan mencakup biaya pembelian pupuk, pestisida

dan biaya tenaga kerja. Pemeliharaan tanaman dibagi dua tahap yaitu

pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan pemeliharaan

tanaman menghasilkan (TM). Komponen yang membedakan biaya

pemeliharaan setiap tahap tersebut adalah jumlah pupuk dan jenis

perstisida/obat pengganggu tanaman (OPT) yang digunakan.

Kemiri Sunan mulai menghasilkan biji pada tanaman berumur empat

tahun, dimana memerlukan intensitas pemeliharaan dan biaya yang lebih

besar dibandingkan pemeliharaan pada umur tanaman tahun sebelumnya.

Biaya pemanenan dikeluarkan mulai tahun keempat yang meliputi biaya

panen dan biaya jemur. Buah yang dipanen adalah buah yang telah matang,

secara fisiologi biasanya akan jatuh ke tanah secara alami. Oleh karena itu,

pemanenan Kemiri Sunan tidak menggunakan alat khusus ataupun tenaga

kerja yang banyak karena pemanenan dilakukan dengan memungut buah

yang telah jatuh dan selanjutnya dikeringkan sampai kadar air tertentu yaitu

< 10 %. Biaya panen dan penjemuran dinyatakan dalam satuan per kilogram,

sehingga besarnya biaya jemur mengikuti jumlah biji kering yang dipanen.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1.

Pendapatan dari usaha penanaman Kemiri Sunan adalah bersumber

dari penjualan biji kering Kemiri Sunan. Produksi awal biasanya mampu

menghasilkan sekitar 12,5 kilogram biji kering per pohon. Produksi biji kering

akan bertambah seiring dengan bertambahnya umur tanaman sampai dengan

4.1. KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN KEBUN KEMIRI SUNAN

Page 37: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

umur 8 tahun dan seterusnya akan menghasilkan rata-rata 100 kilogram biji

kering per pohon. Apabila harga jual biji kering Kemiri Sunan Rp.750,00 per

kilogram, maka pendapatan bruto yang diperoleh pada umur tanaman tahun

ke 5 sebesar Rp.87.750.000,00, tahun ke 6 sebesar Rp.175.500.000,00, tahun

ke 7 sebesar Rp.351.000.000,00, tahun ke 8 sebesar Rp.526.500.000,00 dan

pada tahun ke 9 dan seterusnya sebesar Rp.702.000.000,00.

Tabel 4.1. Komponen Biaya Pembangunan Kebun Kemiri Sunan

No. Jenis Biaya Unit/Satuan Biaya Satuan

(Rp)

1 Biaya pembuatan kebun 1 hektar 7.643.330,00

2 Biaya pemeliharaan TBM umur 1 – 2 tahun 1 hektar 2.597.220,00

3 Biaya pemeliharaan TBM umur 3 tahun 1 hektar 2.227.680,00

4 Biaya pemeliharaan TM umur 4 tahun 1 hektar 2.227.680,00

5 Biaya pemeliharaan TM umur 5 tahun 1 hektar 2.315.040,00

6 Biaya pemeliharaan TM umur 6 – 50 tahun 1 hektar 2.489.760,00

7 Biaya panen dan jemur 1 kilogram 110,00

Tabel 4.2. Nilai Kelayakan Pembangunan Kebun Kemiri Sunan

Kriteria Kelayakan Value

Discount Rate 7,5 %* Discount Rate 12 %**

NPV (Rp) 1.101.007.645 160.351.357

IRR (%) 13,52 13,52

BCR 1,36 1,08

PBP (tahun) 14,68 22,55

*) analisis dengan dana sendiri

**) analisis dengan dana pinjaman bank

Analisis finansial dilakukan pada dua nilai discount rate sesuai standar

Bank Indonesia, yaitu pertama 7,5 % untuk analisis menggunakan dana

sendiri dan kedua 12 % untuk analisis yang menggunakan dana pinjaman

bank. Hasil analisis dengan luas kebun 60 hektar dan umur usaha selama 50

tahun diperoleh nilai NPV positif berarti pembangunan kebun Kemiri Sunan

layak untuk diusahakan. Berdasarkan tabel diatas, nilai NPV yang akan

diterima sebesar Rp.1.101.007.645,00 jika menggunakan dana sendiri.

Page 38: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Sedangkan apabila sumber modal usaha berasal dari pinjaman, dengan

pertimbangan bahwa petani atau pelaku usaha pada umumnya tidak memiliki

modal usaha dan memerlukan bahan serta peralatan bukan dari

sumberdayanya sendiri, maka NPV yang akan diterima sebesar

Rp.160.351.357,00. Pemerintah telah menetapkan program subsidi bunga

untuk kegiatan pengembangan energi nabati dan petani mendapatkan grace

period untuk hanya membayar bunga selama belum ada pendapatan dari

usahanya.

Untuk jaminan kepastian usaha, diperlukan analisis lebih lanjut yaitu

analisis sensitivitas untuk mengetahui kelayakan usaha jika terjadi perubahan

terhadap biaya dari komponen kegiatan usaha. Seperti misalnya perkiraan

akan terjadi penurunan produktivitas tanaman karena serangan hama dan

penyakit serta penurunan harga jual biji kering. Hal tersebut akan terjadi

apabila usaha tanaman ini berkembang meluas ke seluruh wilayah maka akan

terjadi peningkatan produksi biji kering pada waktu yang bersamaan

menyebabkan jumlah produksi lebih besar dari jumlah permintaan sehingga

menyebabkan suatu saat harga biji kering menurun dan kemungkinan

terjadinya penurunan kualitas biji kering karena penanganan yang tidak tepat

juga dapat menyebabkan penurunan harga.

Perubahan harga biji kering dan penurunan produktivitas memberikan

pengaruh yang sama. Jika harga biji kering dan produktivitas tanaman turun

sampai dengan 28 % atau lebih maka menjadi tidak layak karena nilai NPV

negative sebesar Rp.(14.468.609,00). jika penurunan harga dan produktivitas

dibawah 28 % maka usaha Kemiri Sunan masih layak karena nilai NPV positif

sebesar Rp.25.369.829,00. Faktor harga dan produksi biji kering memiliki

peranan penting dalam kelayakan pembangunan kebun Kemiri Sunan karena

biji kering merupakan sumber tunggal pendapatan. Untuk mempertahankan

kualitas biji kering Kemiri Sunan dilakukan pada saat pemeliharaan tanaman

secara intensif agar dapat mengurangi potensi serangan hama dan penyakit

dan pada saat penanganan biji waktu panen dan pasca panen dengan baik.

Page 39: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

Pengolahan biodiesel Kemiri Sunan diperlukan biaya

Pengadaan alat, biaya pemeliharaan dan biaya operasional.

Peralatan yang diperlukan untuk pengolahan Kemiri Sunan

terdiri dari reactor, pengupas kulit biji, pengepres biji, dan penyaring minyak

kasar dan minyak biodiesel. Biaya operasional mencakup, pertama, komponen

biaya listrik untuk prosesing pengupasan biji, pengepresan biji,

transesterifikasi tahap 1 dan 2, pencucian tahap 1 sampai tahap 3,

pengeringan dan recovery methanol. Kedua, biaya bahan yang mencakup biji

kering kemiri sunan, methanol, KOH dan air bersih. Ketiga, biaya upah

operator. Biaya listrik dan bahan disesuaikan dengan kapasitas produksi.

Adapun perkiraan biaya pengolahan biodiesel Kemiri Sunan selama satu

tahun diuraikan pada tabel 4.3.

Tabel.4.3. Biaya Pengolahan Biodiesel Kemiri Sunan Jenis Biaya Satuan Biaya (Rp)

Mesin biodiesel kapasitas 400 liter minyak kasar kemiri sunan

set 374.000.000,00

Pemeliharaan mesin (sparepart, pelumas)

tahun 1.800.000,00

Listrik tahun 105.261.470,00

Bahan (material)

tahun 1.224.737.280,00

Tenaga kerja tahun 86.400.000,00

Investasi pembelian alat hanya satu kali pada tahun pertama,

sedangkan biaya pengolahan biodiesel per tahun relatif tetap. Pengolahan

Kemiri Sunan menghasilkan produk utama berupa biodiesel. Penetapan harga

biodiesel mengacu pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral setelah

dikurangi biaya distribusi. Biaya bahan baku per satu liter biodiesel

diperhitungkan dari biaya 4,55 kilogram biji kering Kemiri Sunan yang

diperlukan untuk satu liter biodiesel dikali harga biji kering Rp.775 per

kilogram, maka biayanya Rp. 3.526,25 per liter.

Proses produksi biodiesel menghasilkan produk samping berupa gliserol,

umumnya 12% dari minyak kasar kemiri sunan dan bungkil berupa ampas

berwarna kuning dari limbah proses pengepresan. Bungkil tersebut

merupakan bahan dasar untuk pembuatan pupuk organik. Bungkil yang

4.2. KELAYAKAN FINANSIAL PEENGOLAHAN BIODIESEL KEMIRI SUNAN

Page 40: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

dihasilkan mencapai 50 % dari biji yang diolah. Sedangkan methanol yang

digunakan dalam proses pengolahan biodiesel akan ada sisa pada akhir proses

kurang lebih 60 % sehingga bisa direcovery dan dipisahkan sehingga dapat

digunakan kembali pada proses pengolahan berikutnya. Perkiraan

pendapatan yang diperoleh dari pengolahan biodiesel kemiri sunan selama

satu tahun sesuai dengan asumsi yang digunakan seperti pada tabel 4.4

berikut ini.

Tabel 4.4. Pendapatan Pengolahan Biodiesel Kemiri Sunan per Tahun

Jenis Produk Satuan Harga (Rp) Pendapatan per

Tahun (Rp)

Biodiesel liter 8.480,00 1.719.411.980,00

Bungkil kilogram 370,00 85.939.200,00

Glicerol (kotor) liter 3.700,00 102.297.600,00

Pendapatan yang diperoleh pada tabel 4.4 sudah termasuk potongan

pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Berdasarkan

komponen biaya dan pendapatan yang diperoleh, kemudian dilakukan analisis

kelayakan pengolahan biodiesel kemiri sunan sesuai asumsi yang ditetapkan.

Analisis kelayakan pengolahan juga menggunakan dua nilai discount rate

yaitu 7,5% dan 12% seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5. Nilai Kelayakan Pengolahan Biodiesel Kemiri Sunan

Kriteria Kelayakan Nilai

Discount Rate 7,5% Discount Rate 12%

NPV (Rp) 512.549.740 303.310.940

IRR (%) 27,27 27,27

BCR 1,04 1,03

PBP (tahun) 4,32 4,94

Berdasarkan hasil analisis kelayakan, maka pengolahan biodiesel kemiri

sunan layak untuk diusahakan. Untuk usaha dengan pinjaman bank sebesar

Rp.374.000.000,00. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian alat pada

tahun ke-0 atau tahap persiapan. Pelaku usaha akan memperoleh

pendapatan mulai tahun ke-1. Untuk mengantisipasi ketidakpastian atau

Page 41: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

kekurangtepatan dalam proyeksi, maka dilakukan analisis sensitivitas

terhadap penurunan harga biodiesel dan kenaikan biaya bahan.

Komponen terbesar yang dikeluarkan dalam proses pengolahan biodiesel

adalah pembelian bahan dan tenaga kerja. Bahan-bahan terdiri dari biji kemiri

sunan dan bahan tambahan diprediksi terjadi kenaikan harga sesuai

fluktuasi harga pasar. Sedangkan biaya tenaga kerja cenderung mengikuti

standar upah regional atau provinsi. Hasil analisis sensitivitas atas

perubahan tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi penurunan biaya

bahan dan penurunan harga biodiesel sebesar 5% maka pengolahan biodiesel

kemiri sunan masih layak diusahakan. Tetapi apabila terjadi kenaikan biaya

bahan dan penurunan harga mencapai 6% atau lebih dengan NPV negatif,

maka pengolahan biodiesel tidak layak diusahakan.

Page 42: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Apabila arah Pengembangan tanaman Kemiri Sunan untuk

menghasilkan biodiesel, maka luasan kebun Kemiri Sunan yang

layak diusahakan minimal seluas 60 hektar dengan umur usaha 50 tahun

baik dengan dana sendiri maupun dengan dana pinjaman bank. Nilai

kelayakan dengan dana sendiri adalah NPV Rp.1.101.007.645,00 dengan IRR

13,52 %, BCR 1,36 dan PBP 14,68 tahun. Apabila usaha dengan dana

pinjaman bank, maka nilai kelayakan pada NPV Rp.160.351.357,00 dengan

IRR 13,52 %, BCR 1,08 dan PBP 22,55 tahun.

Pengembangan tanaman Kemiri Sunan dinilai sensitif terhadap

penurunan harga jual biji kering Kemiri Sunan dan penurunan produktivitas

tanaman sebesar 28 % atau lebih. Apabila terjadi perubahan pada kisaran

persentase tersebut maka pengembangan tanaman Kemiri Sunan tidak layak

diusahakan.

Untuk pengolahan biodiesel Kemiri Sunan layak diusahakan dengan

umur usaha 15 tahun, kapasitas produksi 202,75 kiloliter per tahun dengan

dana sendiri maupun dana pinjaman. Nilai kelayakan dengan dana sendiri

adalah NPV Rp.512.549.740,00 dan IRR 27,27 %, BCR 1,04 dan PBP 4,32

tahun. Sedangkan untuk nilai kelayakan dengan dana pinjaman bank adalah

NPV Rp.303.310.940,00 dan IRR 27,27 %, BCR 1,03 dan PBP 4,94 tahun.

Pengolahan biodiesel Kemiri Sunan sensitive terhadap kenaikan biaya

bahan dan penurunan harga biodiesel mencapai 6 % atau lebih. Perubahan

pada kisaran persentase tersebut menyebabkan pengolahan biodiesel Kemiri

Sunan tidak layak untuk diusahakan.

Tanaman Kemiri Sunan dapat dikembangkan pada wilayah

studi yaitu Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten lainnya terutama

pada lahan yang tersedia secara optimal berupa kebun campuran, semak

belukar, tanah terbuka pada areal pemanfaatan hutan, areal eks tambang dan

5.1. KESIMPULAN

5.2. SARAN

Page 43: Potensi Investasi (Reutealis trisperma di Kalimantan Timur · Kebutuhan energi dunia termasuk Indonesia semakin meningkat, seiring ... industry sehingga mendorong berbagai pihak untuk

di pedesaan umumnya. Pengembangan tanaman Kemiri Sunan

direkomendasikan dengan pola agroforestry agar pemanfaatan lahan lebih

intensif. Pengembangan tanaman Kemiri Sunan melibatkan masyarakat,

pelaku usaha dan pemerintah. Pemerintah dapat memberikan dukungan

kelembagaan , insentif dan sarana prasarana pendukung.

Pembangunan pengolahan biodiesel perlu dikembangkan untuk energi

alternatif agar Kalimantan Timur menjadi daerah yang mandiri energi.

Dengan melihat kecendrungan harga dan komsumsi BBM yang terus

meningkat, maka penggunaan biodiesel bersumber dari pohon Kemiri Sunan

perlu dipertimbangkan untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan Kemiri Sunan

memiliki nilai ekonomis yang tinggi, ramah lingkungan, dan tersedianya

sumberdaya yang sesuai untuk pengembangannya, sehingga dapat menjadi

alternatif sumber energi terbarukan dari minyak nabati non pangan.

Pelibatan masyarakat dan komunikasi dalam proses menuju

pengembangan biodiesel kemiri sunan dan penerimaan masyarakat terhadap

tanaman Kemiri Sunan sebagai tanaman biodiesel perlu dilakukan secara

intensif.

Pengembangan tanaman Kemiri Sunan akan mengintegrasikan tiga

usaha sekaligus yaitu produksi buah Kemiri Sunan, pengolahan biodiesel

Kemiri Sunan dan pembuatan briket. Disarankan agar pengembangannya

dilakukan dengan pola kemitraan. Mitra usaha diupayakan berasal dari

daerah pengelolaan yang sama agar memudahkan distribusi bahan baku.

Pengelolaan unit usaha direkomendasikan dengan skema pemberdayaan

kelompok tani dan pembentukan pengelola kelompok. Usaha ini sekaligus

memberikan manfaat lingkungan dan konservasi lahan.