reaksi harga saham terhadap peristiwa …/reaksi...reaksi harga saham terhadap peristiwa pergantian...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“ REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP PERISTIWA PERGANTIAN
MENTERI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA”
(EVENT STUDY PERISTIWA TANGGAL 29 APRIL SAMPAI 25 MEI 2010)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh:
JANUARI CHYNTIA RANI
F 1 2 0 8 5 3 2
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
“ REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP PERISTIWA PERGANTIAN
MENTERI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA”
(EVENT STUDY PERISTIWA TANGGAL 29 APRIL SAMPAI 25 MEI 2010)
Oleh: Januari Chyntia Rani
Penelitian ini, dilakukan untuk melihat reaksi investor terhadap peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan Diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil Menteri Keuangan pada tanggal 5 Mei 2010 dan 19 mei 2010. Penelitian ini menggunakan analisis perbandingan Average abnormal Return dan Cummulative Average Abnormal Return yang didapat dari periode pengamatan pada kedua perisitiwa tersebut, dengan menggunakan Market-Adjusted Model Theory.
Penelitian ini menggunakan metode Event Study, dengan observasi 4 (empat) hari sebelum dan sesudah pada masing-masing peristiwa. Pada Peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati periode pengamatan yaitu tanggal 29 april 2010 sampai dengan tanggal 11 Mei 2010. Untuk peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati periode pengamatan yaitu tanggal 12 Mei 2010 sampai dengan 25 Mei 2010.
Penelitian ini menggunakan data sekunder.Data diperoreh dari Indonesia Stock Exchange dan JSX Montly Statistic. Data yang dicari adalah Daftar Emiten Saham(terdapat 339 emiten).Harga Penutupan (harian), IHSG.
Dalam Penelitian ini menunjukkan bahwa: Peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus Martowardojo memberikan Abnormal Return bagi investor pada periode pengamatan. Pada sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus Martowardojo tidak terdapat perbedaan Abnormal Return yang signifikan. Pada respon emiten saham perusahaan keuangan dan non keuangan pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani indrawati tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, tetapi perbedaan signifikan terjadi pada respon emiten saham perusahaan keuangan dan non keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo. Sedangkan Reaksi seluruh emiten saham sampel pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan Diangkatnya Agus Martowardojo tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kata kunci: Average Abnormal Return,Cummulative Average Abnormal return, Event Study, Indonesia Stock Exchange
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN MOTTO
”Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari
orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah”.
(Abu Bakar Sibli)
Jangan bimbang dalam menghadapi macam macam penderitaan karena semakin dekat
cita cita kita tercapai, makin berat penderitaan yang harus kita alami
(Soedirman, 1945)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap
(Alam Nasyrah: 5-8)
Masa depan kita tergantung pada apa yang kita lakukan pada saat ini.
(Mahatma Gandhi)
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(Al Baqarah: 113)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk yang terkasih:
Orang tuaku: Suparto SE dan Surati
Kakak dan adikku: Ghochi Elin Kuswoyo ST.dan Novia Nur H.P
Suamiku: Pratiknyo,
Anakku: Atthyialyta Arkayla Azarya
Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas ridho dan rahmat-Nya
penulisan skripsi dengan judul ”Reaksi Harga Saham terhadap Peristiwa
Pergantian Menteri Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI” dapat
terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan, bimbingan, serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak tidak dapat
mewujudkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Suhari, M.Si, dan Drs. Wiyono, MM., serta Reza Rahardian,
SE, M.Si, Selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Harmadi, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah mendidik dengan ilmu dan pengetahuan, serta
berbagi pengalaman hidupnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Teman-teman manajemen angkatan 2008, eri, sekar, tyas, dita, sari, indria,
mbak nia,eni dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini karena
keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kekurangan
tersebut dan penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak yang membaca skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan semua pembaca.
Surakarta, 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 13
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 15
A. Telaah Pustaka .............................................................................. 15
1. Definisi Pasar Modal............................................................... 15
2. Faktor-fartor yang mempengaruhi Pasar Modal ..................... 15
3. Efisiensi Pasar ......................................................................... 18
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham .................. 19
5. Abnormal Return ..................................................................... 20
6. Return saham .......................................................................... 21
7. Expected Return……………………………………………. 23
8. Event Study............................................................................... 25
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis...... 26
1. Surya Wijaya dan Setiawan (1998)......................................... 26
2. Nugraha (1999) ....................................................................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
3. Hidayat dalam Andriyani (2003) ............................................ 27
4. Utomo……………………………………………………...... 28
5. Sutarto (2002)………………………………………………. 28
C. Kerangka Pemikiran .................................................................. 29
D. Hipotesis..................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 32
A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................ 32
B. Populasi dan Sampel..................................................................... 33
C. Dimensi Waktu Penelitian.......................................................... 34
D. Metode Pengumpulan Data........................................................ 34
E. Variabel Penelitian dan Identifikasi Variabel……..................... 35
F. Pengujian Hipotesis…………………………………………... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 50
A. Deskripsi Obyek penelitian dan Data......................................... 50
B. Pengujian Normalitas Data........................................................ 52
C. Statistik Deskriptif..................................................................... 54
D. Uji Hipotesis.............................................................................. 60
1 Uji Hipotesis 1……………………………………… 60
2 Uji Hipotesis 2……………………………………... 64
3 Uji Hipotesis 3……………………………………... 67
4 Uji Hipotesis 4……………………………………... 69
5 Uji Hipotesis 5……………………………………... 71
6 Uji Hipotesis 6……………………………………... 73
7 Uji Hipotesis 7……………………………………… 75
BAB V PENUTUP....................................................................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................... 78
B. Implikasi Kebijakan ...................................................................... 79
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Emiten Perusahaan Keuangan ........................................... 52
Tabel 4.2 Data Emiten Perusahaan non Keuangan .................................... 52
Tabel 4.3 Uji One-Samples Kolmogrov-Smirnov ARR dan CAAR
pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan
diangkatnya Agus Martowardojo ............................................... 54
Tabel 4.4 Uji One-Samples Kolmogrov-Smirnov ARR dan CAAR
sector keuangan dan non keuangan pada peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya
Agus Martowardojo ................................................................... 54
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif mundurnya Sri Mulyani Indrawati .............. 55
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif diangkatnya Agus Martowardojo ................ 56
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif perusahaan keuangan dan non
keuangan pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani
Indrawati .................................................................................... 57
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif perusahaan keuangan dan non
keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................. 60
Tabel 4.9 Hasil Uji One Sampel t Test Abnormal Return di
periode peristiwa mundurnya Sri Mulyani
Indrawati(harian) ........................................................................ 63
Tabel 4.10 Nilai ARR dan CAAR peristiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati ...................................................................... 64
Tabel 4.11 Hasil Uji one Samples t Test Abnormal Return di
periode diangkatnya Agus Martowardojo .................................. 66
Tabel 4.12 Nilai ARR dan CAAR peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................. 67
Tabel 4.13 Nilai ARR dan CAAR sebelum dan sesudah
pengunduran Sri Mulyani indrawati .......................................... 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Paired Samples Sample t Test
Cummulative Abnormal Return sebelum dan sesudah
mundurnya Sri Mulyani indrawati ............................................. 69
Tabel 4.15 Niali AAR dan CAAR sebelum dan sesudah
pengangkatan Agus Martowardojo ............................................ 71
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Paired Samples t Test Cummulative
Abnormal Return sebelum dan sesudah pengangkatan
Agus Martowardojo ................................................................... 72
Tabel 4.17 Nilai ARR dan CAAR perusahaan keuangan dan non
keuangan peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati ............. 74
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Paired Samples t Test Cummulative
Abnormal Return perusahaan keuangan dan non
keuangan mundurnya Sri Mulyani Indrawati ............................. 74
Tabel 4.19 Nilai ARR dan CAAR perusahaan keuangand an non
keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................. 76
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik Paired Samples t Test Cummulative
Abnormal Retun perusahaan keuangan dan non
keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................. 76
Tabel 4.21 Nilai ARR dan CAAR pada peristiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................. 76
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik Paired Samples t Test Cummulative
Abnormal Return pada peristiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................. 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 30
Gambar 3.1 Estimation Periode Penelitian ................................................... 34
Gambar 4.1 Pergerakan ARR dan CAAR peristiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati ..................................................................... 64
Gambar 4.2 Pergerakan ARR dan CAAR peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo ............................................................................ 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Daftar Emiten yang masuk dalam periode peristiwa
Lampiran 2 Tabel Nilai Average Abnormal return dan Cummlutive
Abnormal Return Sebelum dan Sesudah peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya
Agus Martowardojo
Lampiran 3 Tabel Nilai Average Abnormal return dan Cummulative
Abnormal Return saham perusahaan keuangan dan non
keuangan sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya
Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus
Martowardojo
Lampiran 4 Output SPSS Uji Normalitas
Lampiran 5 Output SPSS Descriptives Statistics
Lampiran 6 Output SPSS Uji One Sample t-test dan Uji Paired
Sample t-test
Lampiran 7 Daftar tabel distribusi t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR RUMUS
Rumus1 Abnormal Return......................................................................... 21
Rumus 2 Return Saham............................................................................... 23
Rumus 3 Mean –adjusted Model................................................................. 24
Rumus 4 Market Model............................................................................... 24
Rumus 5 Market-adjusted Model................................................................ 25
Rumus 6 Abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa........................ 37
Rumus 7 Return saham sebelum dan sesudah peristiwa............................ 37
Rumus 8 Market-adjusted Model sebelum dan sesudah peristiwa............. 38
Rumus 9 Rata-rata Abnormal Return sebelum dan sesudah peristiwa...... 38
Rumus 10 Cummulative Abnormal Return sebelum dan sesudah
peristiwa....................................................................................... 38
Rumus 11 Pengujian Hipotesis Standard Abnormal Return mundurnya
Sri Mulyani Indrawati.................................................................. 40
Rumus 12 Pengujian Hipotesis Deviasi Standart saham mundurnya
Sri Mulyani Indrawati................................................................. 40
Rumus 13 Pengujian Hipotesis Standard Abnormal Return diangkatnya
Agus Martowardojo.................................................................... 42
Rumus 14 Pengujian Hipotesis Deviasi Standart saham diangkatnya
Agus Martowardojo.................................................................... 42
Rumus 15,16 Pengujian Hipotesis Abnormal Return sebelum dan
sesudah mundurnya Sri Mulyani Indrawati................................ 43
Rumus 17,18 Pengujian Hipotesis Standar Deviasi sebelum dan
sesudah mundurnyaSri Mulyani Indrawati................................. 44
Rumus 19 Uji Statistik sebelum dan sesudah mundurnya
Sri Mulyani Indrawati................................................................. 44
Rumus 20,21 Pengujian Hipotesis Abnormal Return sebelum dan
sesudah diangkatnya Agus Martowardojo.................................. 45
Rumus 22,23 Pengujian Hipotesis Standar Deviasi sebelum dan
sesudah diangkatnya Agus Martowardojo.................................. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Rumus 24 Uji Statistik sebelum dan sesudah diangkatnya
Agus Martowardojo................................................................... 46
Rumus 25,26 Pengujian Hipotesis Standar Deviasi saham perusahaan
keuangan dan Non keuangan sebelum dan sesudah
mundurnya Sri Mulyani Indrawati............................................ 47
Rumus 27 Uji Statistik saham perusahaan keuangan dan
Non keuangan sebelum dan sesudah mundurnya
Sri Mulyani Indrawati............................................................... 47
Rumus 28,29 Pengujian Hipotesis Standar Deviasi saham perusahaan
Keuangan dan non keuangan sebelum dan sesudah
Diangkatnya Agus Martowardojo............................................ 48
Rumus 30 Uji Statistik saham perusahaan keuangan dan
Non keuangan sebelum dan sesudah diangkatnya
Agus Marrtowardojo................................................................ 48
Rumus 31,32 Pengujian Hipotesis Standar Deviasi mundurnya
Sri Mulyani Indrawati Dan diangkatnya
Agus Martowardojo........ ........................................................ 49
Rumus 33 Uji Statistik mundurnya Sri Mulyani Indrawati
Dan diangkatnya Agus Martowardojo..................................... 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar Modal merupakan sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang
diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang
pembiayaan pembangunan nasional. Pasar Modal pada dasarnya merupakan
pembentukan dari perekonomian kapitalis dan dalam proses sosialisasinya
pasar modal di Indonesia, tujuan didirikan Pasar Modal sudah tersisipi muatan
idealisme. Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Dengan demikian Pasar modal bisa diartikan sebagai pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari 1 tahun,
misalnya saham dan obligasi. Sedangkan tempat terjadinya jual beli sekuritas
disebut Bursa Efek (Tendelilin hal.13, 2002). Pasar Modal pada dasarnya
bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang mempunyai dana
dengan pihak yang memerlukan dana. Pasar Modal mempunyai peranan
penting dalam perkembangan perusahaan karena merupakan sarana perusahaan
untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau
mengeluarkan obligasi.
Pengambilan informasi yang relevan sebagai pertimbangan untuk
mengambil keputusan dalam melakukan investasi di pasar modal mutlak
diperlukan oleh seorang investor. Kualitas informasi dapat dilihat dari muatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
yang terkandung dalam informasi tersebut sehingga dapat dilihat relevan atau
tidakkah terhadap aktivitas pasar modal (R.Andi Sularso 2003). Informasi
tersebut dibutuhkan untuk menetapkan harga saham sehingga mencerminkan
hubungan antara tingkat resiko sebagai konsekuensi yang harus dihadapi atau
keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukan dan bagi para
investor dalam mendapatkan tingkat pengembalian maksimum dan tingkat
resiko tertentu.
Harga saham merupakan salah satu faktor bagi investor dalam
pengambilan keputusan investasi. Pembentukan harga saham tidak lepas
karena adanya informasi akuntansi. Walau sebenarnya pembentukan harga
saham merupakan “judgement of monumental”seperti resiko, sentimental pasar
dan pengaruh lingkungan.
Fluktuasi harga saham dipasar modal merupakan penilaian temporal atau
sesaat yang banyak di pengaruhi oleh banyak faktor. Faktor psikologis dari
pembelian dan penjualan, kelangsungan hidup perusahaan, keputusan rapat
umum pemegang saham, tingkat suku bunga, kondisi perekonomian secara
global, kebijaksanaan penguasa serta kemampuan analisis efek dari investor
yang di gunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan investasi. Faktor-
faktor tersebut di atas dapat menyebabkan naik turunnya harga saham.
Stabilitas politik suatu negara yang terguncang karena peperangan, kerusuhan,
pergeseran pemegang kekuasaan atau peristiwa lain walaupun secara tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
langsung terkait dengan harga saham tetapi dapat berpengaruh terhadap
keputusan pelaku pasar.
Sebagai suatu kesatuan instrument ekonomi, perkembangan pasar modal
tidaklah lepas dari berbagai pengaruh lingkungan, terutama ekonomi dan
lingkungan politik. Kondisi makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi,
tingkat inflasi, nilai tukar mata uang, kebijakan sektor finansial akan
mempengaruhi pertumbuhan Pasar Modal Indonesia. Demikian juga faktor non
ekonomi, meskipun secara tidak langsung terkait dengan ekonomi dipasar
modal namun kondisi lingkungan politik, seperti adanya pergantian
pemerintahan (pergantian menteri dari kabinet), kerusuhan politik, peperangan,
atau peristiwa lain yang terkait erat dengan kestabilan perekonomian negara
akan menjadi faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham di Bursa Efek.
Menurut Surya Wijaya dan Setiawan (1998), semakin pentingnya peran bursa
dalam kegiatan ekonomi, semakin membuat bursa sensitive terhadap berbagai
peristiwa di sekitarnya yang berkaitan ataupun tidak berkaitan secara langsung
dengan peristiwa ekonomi. Peristiwa politik berkaitan erat dengan stabilitas
perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan karena rendahnya resiko
kerugian yang diakibatkan oleh faktor non ekonomi seperti pemilihan umum,
pergantian Kepala Negara dan berbagai kerusuhan politik, cenderung mendapat
respon negatif dari pelaku pasar.
Disisi lain tingkat kepercayaan investor juga dipengaruhi oleh naik
turunnya IHSG, terlihat adanya perubahan harga. ”Keadaan perekonomian yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
tidak stabil menyebabkan pertumbuhan ekonomi juga bereaksi”. Faktor
kepercayaan investor mempengaruhi permintaan dan penawaran saham karena
adanya perubahan harga saham yang secara langsung maupun tidak langsung di
pengaruhi oleh event-event yang terjadi dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu event yang menarik untuk diuji kekuatan muatan informasinya
dari suatu peristiwa politik terhadap aktifitas bursa efek adalah peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dan diangkatnya
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan yang baru. Event yang dipilih
pada penelitian adalah hari disampaikanya surat pengunduran diri Sri Mulyani
Indrawati kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 5 Mei 2010
dan pengumuman diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan
yang baru tanggal 19 Mei 2010. Peristiwa pergantian menteri ini menarik untuk
dikaji lebih lanjut karena peristiwa tersebut merupakan peristiwa dalam negeri
yang jadi pusat perhatian nasional maupun dunia internasional. Dan pergantian
menteri dalam suatu kabinet cenderung memberikan respon negatif pada pasar
saham.
Penelitian ini mencoba mengkaji hubungan antara peristiwa politik dalam
negeri dengan perubahan harga saham. Penelitian ini mencoba menguji
kekuatan muatan informasi dari suatu peristiwa politik yang mengancam
keamanan suatu negara terhadap harga saham di Bursa Efek yang ditunjukkan
dengan adanya perubahan harga saham diBEI dan juga untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
perbedaan antara perusahaan keuangan dan non keuangan terhadap perubahan
harga yang terjadi.
Menurut Jogiyanto (2000) pengujian kandungan informasi dimaksudkan
untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung
informasi (informant content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada
waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan
dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi yang
dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
abnormal return. Jika digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa
suatu pengumuman yang mengandung informasi akan memberikan abnormal
return kepada pasar begitu sebaliknya.
Penelitian yang mengamati reaksi pasar pasar modal terhadap event yang
berupa peristiwa politik berskala nasional dilakukan oleh Surya Wijaya dan
Setiawan (1998). Penilitian tersebut melakukan penelitian event study
mengenai kaitan antara perubahan harga saham dan aktifitas volume
perdagangan di Bursa Efek Jakarta dengan peristiwa politik dalan negeri, yaitu
“peristiwa 27 Juli 1996”. Penelitian lain yang mengamati harga dan volume ini
dilakukan oleh Nugraha (1999) yang menguji reksi harga saham di Bursa Efek
Jakarta terhadap Sidang Istimewa MPR 1998. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pasar Modal Indonesia(BEJ) bereaksi terhadap peristiwa luar kegiatan
ekonomi yang memiliki skala nasional. Reaksi negative berupa abnormal
return significant terjadi secara spontan pada event date.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
Sekilas tentang Mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri
keuangan
Merupakan sebuah kabar yang cukup mengejutkan bagi Indonesia, bahwa
Sri Mulyani Indrawati merencanakan mundur dari jabatannya yaitu Menteri
Keuangan RI. Padahal ada beberapa kasus yang belakangan banyak menjadi
perhatian orang, seperti kasus century dan mafia pajak. Tetapi Sri Mulyani
Indrawati menyatakan alasannya bahwa ia akan menerima sebuah jabatan baru
yang cukup penting di Bank Dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
(47 tahun) mengakui ia akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri
Keuangan dan akan menerima tawaran sebagai Managing Director Bank Dunia
per 1 Juni 2010 akan menggantikan Juan Jose Daboub, mantan Menteri
Keuangan El Salvador, yang akan menyelesaikan masa jabatannya yang
keempat pada 30 Juni 2010. Sri Mulyani Indrawati akan menjadi salah satu dari
tiga Managing Director di Institusi keuangan internasional tersebut. Jabatan
Managing Director merupakan jabatan tertinggi kedua setelah Presiden Direktur
di Bank Dunia. Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin pasha, mengatakan
setelah menerima tawaran dari Bank Dunia, Menteri Keuangan Sri Mulyani
menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin (3/5) yang lalu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui penunjukkan Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Direktur Operasional Bank Dunia.
Namun, persetujuan Presiden ini dengan satu syarat, yaitu agar Sri Mulyani
Indrawati menyelesaikan segala tugas dan urusannya sebagai Menteri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
Keuangan didalam negeri. Sebelumnya, Presiden sempat memaparkan cerita
mengenai penunjukkan Sri Mulyani jabatan yang dianggap Presiden penting
dan Strategis itu.Presiden Mengatakan, sebelum rapat Kabinet di Tampak
Siring, Bali, pada 30 April lalu. Setelah mengadakan rapat di Tampak Siring,
Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima surat dari Bank Dunia
tertanggal 25 April 2010 yang mencamtumkan secara eksplisit tentang
penunjukkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Manager Director di Bank Dunia
tersebut. Pada tanggal 5 Mei 2010 Presiden menjelaskan bahwa beliau telah
menerima surat resmi tentang pengunduran Sri Mulyani Indrawati. Banyak
harapan dngan keberadaan Sri Mulyani di Lembaga Internasional tersebut dapat
mendatangkan keberhasilan bagi Bank Dunia, dan diharapkan Sri Mulyani
dapat memperkuat dan menjadi jembatan Bank Dunia dengan Negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia (google: 5 mei 2010).
Begitu banyak yang memberikan respons positif terhadap penunjukkan Sri
Mulyani menjadi Manager director di Bank Dunia. Misalkan saja, Ketua MPR
Taufiq Kiemas, ia mengatakan masyarakat Indonesia seharusnya bangga
dengan kepercayaan yang diberikan kepada Sri Mulyani, terkait penyelidikan
kasus century oleh KPK yang masih memerlukan keterangan Sri Mulyani hal
itu akan dapat berjalan terus, terlepas dari posisi baru Sri Mulyani sebagai
Pajabat Bank Dunia. Selain itu fraksi PPP juga menyambut baik tentang
penunjukkan Sri Mulyani, hal itu menunjukkan pengakuan dunia terhadap
kapasitas akademik warga Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
Banyak terjadi prokontra dalam kasus ini, selain beberapa pernyataan yang
mendukung Sri Mulyani, ada juga yang menganggap bahwa hanya sebuah
pelarian diri. Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit
mengatakan mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah bentuk rekayasa
politik dari pemerintah saat ini, menurutnya itu semua merupakan solusi atas
deadlock politik yang terjadi di Indonesia akibat dari bergulirnya Pansus Bank
Century yang tidak akan berhenti sebelum Sri Mulyani dilengserkan (Arbi
Sanit,tribunnews.com:5 Mei 2010). Sebenarnya Sri Mulyani tidak ingin kondisi
negara tidak kondusif di dalam memajukan perekonomian. Kondisi Pansus
Bank Century bagaimanapun berpotensi mengganggu upaya memajukan
perekonomian nasional. Seorang Sri Mulyani tidak ingin jika ia mundur karena
desakan politik, justru menimbulkan persoalan yang lebih parah didalam
kehidupan politik. Tidak dapat dibantah jika diantara 9 fraksi Partai Koalisi
tidak menginginkan Sri Mulyani mengundurkan diri karena desakan politik.
Tawaran menjadi Managing director merupakan kesempatan yang sangat
baik bagi Sri Mulyani untuk menciptakan situasi politik didalam negeri menjadi
sejuk. Partai politik pendukung pemerintah tidak kehilangan muka karena Sri
Mulyani mundur bukan karena desakan politik tetapi karena adanya tawaran
Bank dunia dalam suatu jabatan yang bergengsi.
Penunjukkan ini juga ada yang berpendapat hanya sebagai upaya
menghindari proses hukum skandal Bank century, karena saat ini KPK sedang
melakukan penyelidikan dana talangan sebesar Rp.6,7 triliun yang dikucurkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
ke bank tersebut. Dan posisi baru di Bank Dunia juga ditafsirkan sebagai
bentuk kompromi politik antar elit (papar Sekretaris Jenderal Transparansi
Indonesia,TII,teten Masduki)(TII,Dia menghindari proses hokum,6 Mei
2010:google).
Anggota Komisi XI DPR bahkan menuding World Bank tidak
menghormati Indonesia, karena Sri Mulyani sedang punya persoalan hokum (
Eva Kusuma Sundari ,Men Keu Mundur,Senayan,6 Mei 2010:google).Ketua
Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto juga
menyayangkan mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menjadi
direktur Pelaksana Bank Dunia.
Terlepas dari Pro-kontra, Presiden Bank dunia Robert B Zeollick,
mengungkapkan, Sri Mulyani akan mulai bergabung dengan Bank Dunia per 1
Juni saat serah terima jabatan dengan Juan Jose Daboub yang telah
merampungkan masa jabtannya selama empat tahun sebagai managing director.
Dalam posisi barunya, Sri Mulyani membawahi tiga wilayah yakni Amerika
Latin dan Karibia, Timur tengah, dan Afrika Utara serat Asia Timur dan
Pasifik. Selain itu ia juga akan mengawasi Information System Group.
Sekilas tentang pengangkatan Agus Martowardojo sebagai Menteri
Keuangan
Setelah mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan akan segera menentukan
pengganti Menteri Keuangan yang baru sebelum tanggal 1 Juni 2010. Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
tanggal 19 Mei 2010 Presiden Susilo Bambang Yodhoyono mengumumkan
pengangkatan Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri
Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan di kediaman pribadinya, Puri Cikeas,
Bogor, Jawa Barat. Presiden menyebutkan keduanya mempunyai kapasitas dan
intregritas, pengalaman, pengetahuan yang baik di dalam negeri dan di luar
negeri, sehingga biasa mengemban tugas di Kemenkeu
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Maria Wisnu Wardany
(2004) tentang “Reaksi Harga Saham di Bursa Efek Jakarta terhadap peristiwa
pemilu legislative 2004 di Indonesia (Event Study peristiwa 5 April 2004) dan
Inda Kristina (2005) Penelitian tentang “Reaksi Harga Saham Terhadap
Peristiwa Pemilu Legislatif dan Peristiwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2004 (Event Study Peristiwa Pemilu 5 April 2004 dan Pemilu 20
September 2004). Masing-masing memberikan hasil penelitian yang berbeda.
Maria Wisnu Waydany (2004) memberikan hasil bahwa 2 (dua) hari bursa yang
menghasilkan abnormal return yang signifikan. 1(satu) hari sebelum event date
mengalami abnormal return yang positif 0,44% t-hitung 2,2583 signifikan 5 %
dan 1(satu) hari sesudah event date mengalami abnormal return yang negative
yaitu -2,06% t-hitung 2,0089 signifikan 5%.Inda Kristiani (2005) dengan
manggunakan beta koreksi memberikan hasil bahwa terdapat 4 (empat) hari
bursa yang menghasilkan abnormal return yang signifikan bagi para investor,
yakni 1(satu) hari sebelum event date, pada saat event date, 2 (dua) dan 3 (tiga)
hari setelah event date. Pada 1 (satu) hari sebelum event date menghasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
rata-rata abnormal return yang negatif bagi investor yaitu sebesar 0,43%
dengan nilai t-hitung sebesar 4,4360 signifikan 1%. Pada saat event date rata-
rata abnormal return sebesar -1,36% (negatif), 2 (dua) dan 3 (tiga) hari setelah
event date juga menghasilkan rata-rata abnormal return yang negatif.
Dalam penelitian ini menggunakan konsep yang sama tetapi dengan event
yang berbeda, tahun pengamatan, menggunakan periode pengamatan 27 hari.
Alasan periode hanya 27 hari karena kasus ini merupakan kasus yang baru. Dan
terdapat dua kasus yang jaraknya berdekatan. Selain itu penulis juga ingin
membuktikan apakah pasar saham bereaksi negatif.
Berdasarkan pada uraian diatas dan beberapa penelitian terdahulu, maka
penelitian ini berupaya melakukan event study reaksi harga saham,
perbandingan abnormal return dan perbedaan reaksi tersebut pada perusahaan
keuangan dan non keuangan yang terdaftar di BEI, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ REAKSI HARGA SAHAM
TERHADAP PERISTIWA PERGANTIAN MENTERI PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”
(EVENT STUDY PERISTIWA TANGGAL 5 MEI 2010 DAN 19 MEI
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat abnormal return terhadap mundurnya Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati yang mempengaruhi harga saham di Bursa Efek
Indonesia?
2. Apakah terdapat abnormal return terhadap diangkatnya Agus
Martowardojo sebagai Menteri Keuangan yang mempengaruhi harga
saham di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan dari abnormal return sebelum dan
sesudah pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan?
4. Apakah ada perbedaan yang signifikan dari abnormal return sebelum dan
sesudah pengangkatan Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan?
5. Apakah terdapat perbedaaan yang signifikan dari abnormal return
Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan pada peristiwa mundurnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati?
6. Apakah terdapat perbedaaan yang signifikan dari abnormal return
Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan terhadap peristiwa pengangkatan
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan?
7. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan reaksi pasar terhadap
perubahan harga saham pada peristiwa mundurnya Menteri Keuangan Sri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
Mulyani Indrawati dengan peristiwa diangkatnya Agus Martowardoyo
sebagai Menteri Keuangan?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui adanya abnormal return pada peristiwa mundurnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
2. Untuk mengetahui adanya abnormal return pada peristiwa diangkatnya
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
3. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah
peristiwa mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
4. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah
peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
5. Untuk mengetahui perbedaan abnormal retun antara perusahaan Keuangan
dan perusahaan Non Keuangan terhadap perubahan harga saham pada saat
mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
6. Untuk mengetahui perbedaan abnormal retun antara perusahaan Keuangan
dan perusahaan Non Keuangan terhadap diangkatnya Agus Martowardojo
sebagai Menteri Keuangan.
7. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return dari reaksi pasar antara
peristiwa mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan peristiwa
diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan antara lain:
1. Bagi dunia usaha, memperoleh gambaran tentang reaksi pasar,sehingga
bisa dijadikan evaluasi bagi perusahaan, diharapkan agar investor tetap
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
2. Pelaku pasar modal, memperoleh gambaran tentang reaksi pasar modal
yang terkait dengan peristiwa politik agar dimasa yang akan datang dapat
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam pembelian dan
penjualan saham.
3. Kalangan akademis, diharapkan dapat menambah pengetahuan yang
dijadikan acuan untuk penulisan serupa dimasa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Definisi Pasar Modal.
Pasar modal didefinisikan dalam UU RI No 8 tahun 1995, pasar modal
sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sementara itu pengertian efek menurut
UU RI no 8 tahun 1995 adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap
derivative dari efek.
Pengertian Pasar menurut Husnan (2005:3) adalah pasar untuk berbagai
instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik dalam
bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan aleh pemerintah
maupun perusahaan swasta.
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi Pasar Modal
Keberhasilan suatu pasar modal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain (Husnan,2005:8):
a) Supply (penawaran) sekuritas
Dalam faktor ini harus ada banyak perusahaan yang
menerbitkan sekuritas di pasar modal untuk memenuhi kebutuhan
dana bagi mereka dan perusahaan-perusahaan tersebut harus bersedia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
mengungkapkan segala kondisi perusahaan atau bersedia melakukan
full disclosure.
b) Demand (permintaan) sekuritas
Dalam faktor ini mempunyai maksud bahwa harus ada anggota
masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar yang
dipergunakan untuk membeli sekuritas yang ditawarkan pada pasar
modal.
c) Kondisi Politik dan Ekonomi
Kondisi politik yang stabil tentu akan membantu pertumbuhan
ekonomi yang baik. Faktor ini mempengaruhi suplay dan demand dari
sekuritas.
d) Masalah Hukum dan Peraturan
Pada dasarnya pembeli sekuritas lebih mengandalkan dari
informasi yang disediakan oleh perusahaan yang menerbitkan
sekuritas. Kebenaran dari informasi tersebut menjadi sangat penting
disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan sangat
diperlukan dalam melindungi dari informasi yang tidak benar.
e) Peran lembaga pendukung pasar modal
Lembaga-lembaga yang mendukung kegiatan pasar modal
antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
1) Lembaga Pengawas (BAPEPAM)
2) Self Regulatory Organization (SRO) yang meliputi Bursa efek
(perusahaan efek yang bergabung ), KPEI (KLiring Penjamin
Efek Indonesia) yaitu lembaga yang melaksanakan kliring dan
menjamin penyelesaian transaksi, KSEI (Kustodian Sentral Efek
Indonesia) yaitu lembaga yang yang memberikan jasa penitipan
kolektif yang aman dan efisien kepada Bank Kustodian, KLP,
Perusahaan sekuritas, serta pemodal institusional.
3) Perusahaan efek yang meliputi perantara pedagang efek yaitu
pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas dan
menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal, Penjamin
Emisi Efek yaitu lembaga perantara emisi yang emnjamin
penjualan sekuritas yang diterbitkan emiten, Manajer Investasi
yaitu pihak yang mengelola dana yang dititipkan investor
reksadana untuk diinvestasikan dipasar modal.
4) Profesi Penunjang Pasar Modal yang meliputi Akuntan yaitu
salah satu profesi penunjang yang bertujuan untuk memberikan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang akan
go public, Konsultan Hukum yaitu memberikan peran
perlindungan kepada pemodal dari segi hukum, Notaris yaitu
pihak yang berperan dalam pembuatan perjanjian dalam rangka
emisi sekuritas seperti perjanjian penjamin sekuritas, Penilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
yaitu salah satu profesi panunjang pasar modal yang
melaksanakan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan.
5) Lembaga penunjang Pasar Modal yang meliputi Wali Amanat
yaitu lembaga yang ditunjuk oleh emiten untuk mewaliki
kepentingan para pemegang obligasi, BAE (Biro Administrasi
Efek) yaitu badan hukum yang melakukan usaha dalam
pengelolaan administrasi sekuritas, Bank Kustodian yaitu bank
dengan pengawasan Bank Indonesia, bertindak sebagai custodian
dipasar modal.
6) Penasehat Investasi
7) Wakil Perusahaan Efek yang meliputi Wakil Perantara Pedagang
Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Manajer Investasi
8) Emiten dan Perusahaan Publik.
3. Efisiensi Pasar
Menurut Fama (1970) dalam Jogiyanto (2008), menyajikan tiga macam
bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari
informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang
dipublikasikan dan informasi privat, sebagai berikut:
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form).
Pasar dikatakan efisiensi dalam bentuk lemah jika harga-harga dari
sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.
Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form).
Pasar dikatakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
jika harga-haga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua
informasi yang dipublikasikan (all publicly available information), termasuk
informasi yang berada dalam laporan-laporan keuangan perusahaan emiten.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).
Pasar dikatakan efisiensi pasar bentuk kuat (strong form), jika harga-
harga sekuritas secara penuh (fully reflect) mencerminkan semua informasi
yang tersedia termasuk informasi privat.
Dalam penelitian ini melakukan pengujian efisiensi bentuk setengah kuat,
dimana jika terdapat abnormal return maka pasar harus bereaksi secara cepat
untuk menyerap abnormal return dan menuju ke harga keseimbangan yang
baru.Efisiensi pasar bentuk setengah kuat hanya ditinjau dari informasi yang
dipublikasikan yang disebut dengan efesiensi pasar secara informasi
(informationally efficient market) (Jogiyanto, 2008).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
Fluktuasi harga saham merupakan hal yang sering terjadi pada pasar
modal. Secara garis besar membagi faktor yang mempengaruhi harga saham
dalam dua kelompok sudut pandang perusahaan (makro) dan sudut pandang
pasar (mikro) (Jogiyanto:2008) yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
a) Tingkat Inflasi dan Bunga, yang akan mempengaruhi investor dalam
memilih antara real asset (tangible) dan asset financial dan antara saham atau
sekuritas fixed income.
b) Kebijakan fiscal dan Moneter, akan menentukan pandangan pasar modal
yang akan datang.
c) Internasionalisasi, yang mencerminkan seberapa besar perusahaan dalam
negeri berkompetensi.
Sedangkan faktor Mikro antara lain:
a) Profit, Perusahaan yang mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi maka
harga saham akan mengalami kenaikan.
b) Dividen, Tingkat pengembalian deviden adalah salah satu pertimbangan
investor dalam tindakan investasinya.
c) Aliran Kas, Aliran yang menggambarkan alur kas masuk dan alur kas keluar.
d) Perubahan Fundamental industri atau perusahaan, dapat dilihat melalui
kenerja perusahaan yaitu rasio keuangannya yang meliputi rasio likuiditas,
rasio aktifitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio nilai pasar.
e) Perubahan sikap investasi yang mencerminkan perubahan dalam
perilaku dari pasar investor terhadap investasi yang dilakukan.
5. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2008), abnormal return merupakan kelebihan dari
return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan
return yang diharapkan oleh investor (expected return). Menurut Jogiyanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
(2005), studi peristiwa menganalisis return tidak normal dari sekuritas yang
mungkin terjadi disekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return
atau excess return merupakan kelebihan dari retur yang sesungguhnya terjadi
terhadap return normal. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa abnormal return
terjadi karena dipicu oleh adanya kejadian atau peristiwa tertentu, misalnya hari
libur nasional, suasana politik, kejadian-kejadian luar biasa, stock split,
penawaran perdana, suspend dan lain-lain. Abnormal return adalah selisih
antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi.
Formulasinya adalah, sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):
ARi,t = Ri,t – E [Ri,t]..............................................................(1)
Keterangan:
ARi,t : abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
Ri,t : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t.
E [Ri,t] : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.
6. Return saham
Menurut Jogiyanto (2008), return saham adalah hasil yang diperoleh dari
suatu investasi. Return merupakan salah satu faktor membuat investor
termotivasi untuk terus berinvestasi dan sekaligus sebagai imbalan atas segala
keberanian dalam berinvestasi dan menanggung risiko. Hubungan antara return
dan risiko yang diharapkan adalah hubungan yang searah atau linier, artinya
semakin tinggi risiko yang ditanggung semakin tinggi pula return yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
mungkin akan diperoleh dari suatu aset, hal ini juga terjasi sebaliknya. Dalam
karakteristik suatu investasi terdapat suatu aset investasi tertentu dimana
terdapat return yang tetap (biasanya cenderung kecil) namun bebas risiko, titik
ini disebut titik risk free. Sumber-sumber return dari investasi terdiri dari dua
komponen utama, yaitu yield dan capital gain/loss. Yield merupakan komponen
return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh suatu
investasi secara periodik. Dalam instrumen saham kita mengenalnya sebagai
deviden yang hanya akan berupa angka nol atau positif. Sedangkan capital
gain/loss merupakan kenaikan atau penurunan nilai dari suatu surat berharga
dapat berupa minus,angka nol dan positif. Return dapat berupa realized return
(return realisasi/sesungguhnya) yaitu return yang sudah terjadi dan expected
return yaitu return yang belum terjadi tetapi diharapkan terjadi di masa
mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis dan dapat digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja dari perusahaan, dan sebagai dasar penentu return ekspektasi serta risiko
di masa mendatang (Jogiyanto, 2008).
Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang
merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Return
saham (Ri,t) sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian sekuritas i pada
periode t (Pi,t) dikurangi harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 (Pi,t-
1),dibagi harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 (Pi,t-1), lebih jelasnya
dapat diformulasikan, sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
Ri,t =1
1---
PitPitPit
……………………………….(2)
Keterangan:
Ri,t = return saham harian sekuritas i pada periode t
Pi, t = Harga saham harian sekuritas i pada periode t
Pi,t-1 = harga saham harian sekuritas i pada periode t-1
7. Expected Return
Expected Return merupakan return yang digunakan untuk pengambilan
keputusan investasi. Expected Return penting jika dibandingkan dengan return
historis karena Expected Return merupakan return yang diharapkan dari
investasi yang akan dilakukan (Jogiyanto, 2008). Dengan kata lain, Expected
Return adalah return yang diharapkan investor yang akan diperoleh di masa
yang akan datang dimana sifatnya belum terjadi. Menurut Brown dan Warner
(1985) dalam Jogiyanto (2005) terdapat tiga model dalam mengestimasi
Expected Return, yaitu sebagai berikut:
a) Mean-adjusted Model
Model disesuaikan rata-rata (Mean-adjusted Model) menganggap
bahwa return ekspektasi yang bernilai konstan sama dengan rata-rata
return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period):
E[Ri,t] =. ...................................................(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
Keterangan:
E[Ri,t] = Expected Return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode
sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga
periode pengamatan atau jendela peristiwa.
b) Market Model
Perhitungan Expected Return dengan model pasar (Market Model)
dilakukan dengan dua tahap, yaitu pertama membentuk model ekspektasi
dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi, dan kedua
menggunakan model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi Expected
Return di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan
menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan
persamaan:
Ri,j = αi + βi.RMj + ei,j ...............................................................(4)
Keterangan:
Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
αi = intercept untuk sekuritas ke-i
βi = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i
RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j
ei,j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
c) Market-adjusted Model
Model disesuaikan pasar (Market-adjusted Model) menganggap
bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas
adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan
model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk
membentuk model estimasi karena returnnsekuritas yang diestimasi
adalah sama dengan return indeks pasar.
E[Ri,t] = RMit .................................................................................(5)
Keterangan:
E[Ri,t] = Expected Return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
RM,i,t = return pasar dari sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Dalam penelitian ini, Expected Return dihitung dengan
menggunakan Market-adjusted Model karena model ini mengestimasi
return sekuritas sebesar return indeks pasarnya sehingga tidak perlu
menggunakan periode estimasi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan
peneliti bahwa reaksi yang terjadi adalah akibat dari peristiwa yang
diamati dan bukan karena peristiwa lain yang bisa mempengaruhi
peristiwa yang akan diamati tersebut.
8. Event Study
Menurut Jogiyanto (2005), menyatakan event study merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang infomasinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.Event Study mengukur seberapa
cepat suatu informasi yang masuk kepasar dapat tercermin pada harga saham
Metodologi penelitian dengan event studi
a. Mengumpulkan sample perusahaan yang mengeluar-kan informasi yang
mengejutkan pasar (merger, stock split, right issues, earning dsb.)
b. Menentukan keluarnya hari pengumuman (event)
c. Menentukan periode pengamatan (window event)
d. Menghitung return setiap hari selama periode pengamatan
e. Menghitung return abnormal (return actual minus return yang diharapkan)
f. Menghitung rata-rata return abnormal semua sample setiap hari atau
menggabungkan semua return abnormal secara komulatif selama periode
tertentu
Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
untuk beberapa event perusahaan terhadap return abnormal
B. Penelitian terdahulu
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji reaksi pasar modal
terhadap peristiwa actual yang bersifat nasional maupun internasional, antara
lain:
1. Surya Wijaya dan Setiawan (1998), meneliti mengenai kaitan antara
perubahan haraga saham dan aktivitas volume perdagangan di BEJ
dengan peristiwa politik dalam negeri yakni “Peritiwa 27 Juli 1996”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia (BEJ)
bereaksi terhadap peristiwa 27 Juli 1996 yang mencerminkan reksi
negative (terjadi negative abnormal return yang signifikan) pada event
date. Namun dalam waktu yang tidak terlalu lama (3 hari) terjadi
perubahan arah (rebound) pada abnormal return menjadi positif, sebagai
reaksi reaksi atas pernyataan pemerintah kerusuhan terkendai dan jaminan
akan kestabilan politik berkaitan dengan kelangsungan dan kepastian
melakukan bisnis di Indonesia.
2. Nugraha (1999) meneliti dampak dari suatu peristiwa politik politik
yaitu sidang istimewa MPR 1998, terdapat pergerakan harga dan aktifitas
volume perdagangan saham, dengan menggunakan event study yang
mengambil sample 27 perusahaan yang terdaftar di BEJ, hasilnya
menunjukkan terjadinya abnormal return variable harga saham secara
cepat menyesuaikan perkembangan, secara statistik tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antar sebelum atau sesudah peristiwa
sedangkan aktifitas perdagangan secara signifikan berbeda antara sebelum
ataupun sesudah kejadian.
3. Hidayat dalam Andriyani(2003) meneliti dampak peristiwa politik
pemilihan umum tahun 1999 terhadap harga dan aktifitas volume
perdagangan saham di BEJ,dan hasinya pasar modal berekasi terhadap
pemilu tahun 1999.terlihat dari adanya abnormal return disekitar pemilu
1999.dan adanya fluktuasi volume perdagangan saham
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
4. Utomo, meneliti reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik dalam
negeri (event study terpilihnya Gus Dur sebagai presiden pada tanggal 20
Oktober 1999).Peneliti menggunakan sample 37 perusahaan yang
termasuk dalam LQ-45 periode penelitian 121 hari,100 hari periode
estimasi dan 21 hari periode event.Uji rata-rata yang dilakukan pada
return (average abnormal return) dengan cepat menyesuaikan
perkembangan yang terjadi sehingga secara statistic tidak terdapat
perbedaan yang signifikan sebelum ataupun sesudah peristiwa.Rata-rata
volume perdagangan sesudah peristiwa lebih besar dibandingkan dengan
rata-rata penjualan sebelum peristiwa.
5. Sutarto (2002), meneliti reaksi pasar modal Indonesia terhadap
pemilihanpresiden dalam siding Istimewa MPR tahun 2001.Dilakukan
pada 37 perusahaan yang termasuk dalam LQ-45.Hasilnya menunjukan
uji beda rata-rata abnormal return yang menunjukan bahwa secara
statistic adanya abnormal return.10 hari sebelum dan 10 hari sesudah
peristiwa berbeda secara signifikan.Dimana para investor telah menduga
akan terjadi kejutan bagi pasar seiring sidang tersebut.Dekrit presiden,
kekhawatiran terjadinya kekuatan dalam pemerintah dan penundaan
kabinet mengakibatkan adanya abnormal return yang signifikan yang
terjadi pada sebelum dan sesudah event date.Adanya peningkatan volume
perdagangan saham terjadi sebelum event date daripada sesudah event
date.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam pemilihan ini variable yang digunakan mempunyai hubungan
krusial atau sebab akibat yaitu:
a. Variabel Independen adalah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai
Menteri Keuangan dan peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo
sebagai Menteri Keuangan.
b. Variabel Dependen atau variable terpengaruh adalah reaksi pasar modal
Indonesia yaitu perubahan harga yang terjadi yang ditunjukkan dengan
abnormal return pada perusahaan keuangan dan non keuangan dan
tingkat perbedaan reaksi pasar antara peristiwa mundurnya Sri Mulyani
sebagai Menteri Keuangan dan diangkatnya Agus Martowardojo sebagai
Menteri Keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
Pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan dan diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan,
untuk melakukan penelitian tersebut peneliti menggunakan event periode
sehingga dapat diketahui abnormal return sebelum dan sesudah mundurnya Sri
Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus Martowardojo. Selain itu juga
mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus Martowardojo
mempengaruhi harga saham pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia, Perubahan harga saham tersebut mengakibatkan adanya abnormal
return, penelitian ini juga untuk mengetahui perbedaan reaksi peristiwa tersebut
pada perusahaan keuangan dan non keuangan di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini juga untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar antara
peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dan
diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
D. HIPOTESIS
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari
suatu peristiwa.Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
sekuritas dan dapat diukur dengan menggunakan abnormal return.
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian terdahulu dalam penelitian ini
penulis menurunkan hipotesis:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
Hipotesis 1 : Investor mendapatkan abnormal return dengan adanya
peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri
Keuangan.
Hipotesis 2 : Investor mendapatkan abnormal return dengan adanya
peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri
Keuangan.
Hipotesis 3 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pengunduran Sri Mulyani Indrawati
sebagai Menteri Keuangan.
Hipotesis 4 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pengangkatan Agus Martowardojo
sebagai Menteri Keuangan.
Hipotesis 5 : Terdapat Perbedaan reaksi pasar antara saham Perusahaan
Keuangan dan Non Keuangan pada peristiwa mundurnya Sri
Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Hipotesis 6 : Terdapat Perbedaan reaksi pasar antara saham Perusahaan
Keuangan dan non Keuangan pada peristiwa diangkatnya
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
Hipotesis 7 : Terdapat Perbedaan Reaksi pasar antara peristiwa
mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
peristiwa diangkatnya Agus Martowadojo sebagai Menteri
Keuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian mengenai reaksi harga saham Bursa Efek Indonesia terhadap
peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri keuangan dan peristiwa
diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan merupakan
pemilihan event study. Kriteria utama pemilihan peristiwa untuk diteliti adalah
peritiwa dalam negeri yang diduga berpengaruh terhadap perdagangan di pasar
modal. Alasan dipilih mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri keuangan dan
diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan adalah:
a. Peristiwa dalam negeri yang menjadi pusat perhatian nasional maupun
internasional
b. Diduga mempunyai pengaruh negatif terhadap perdagangan dipasar
modal maupun perekonomian industri.
Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah 27 hari. Dibagi menjadi 2
peristiwa, terdiri dari T-4 (prevent, empat hari sebelum peristiwa), T0 ( event
date,hari terjadinya peristiwa) dan T+4 (post-event, empat hari setelah peristiwa)
untuk masing-masing peristiwa. Alasan peneliti hanya menggunakan 27 hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
pengamatan dan mempersempit ruang lingkup pengamatan karena peneliti
menghindari adanya confounding effect (efek yang membaur) karena peristiwa
lain dari periode pengamatan, karena terdapat 2 peristiwa yang waktunya
berdekatan. Karena BEI pada hari Sabtu dan Minggu libur maka hanya didapat
19 hari pengamatan.
event day event day
A B C D E F G H I J
A : Beginning of prevent periode 1 (t-4) tanggal 29 April 2010
B : End of prevent periode 1 (t-1) tanggal 4 Mei 2010
C : Event Date 1 (t) tanggal 5 Mei 2010
D : Beginning of post-event periode 1 (t+1) tanggal 6 Mei 2010
E : End of post-event periode 1 (t+4) tanggal 11 Mei 2010
F : Beginning of prevent periode 2(t-4) tanggal 12 Mei 2010
G : End of prevent periode 2 (t-1) tanggal 18 Mei 2010
H : Event Date 2 (t) tanggal 19 Mei 2010
I : Beginning of post-event periode 2 (t+1) tanggal 20 Mei 2010
J : End of post-event periode 2 (t+4) tanggal 25 Mei 2010
B. Populasi dan sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan di
BEI yaitu 872 emiten. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling (dipilih sesuai kriteria dan dapat memberi informasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative dengan kriteria yang
telah ditentukan. Sehingga diperoleh 339 emiten sebagai sampel.
Dimensi Waktu Penelitian
Dilihat dari dimensi waktunya, penelitian ini adalah penelitian panel data
atau pooled data. Penelitian panel data merupakan gabungan dari penelitian
cross-sectional dan time series. Cross-sectional dilakukan dengan data yang
hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau
bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, Sedangkan penelitian
time series melibatkan urutan waktu (Jogiyanto, 2007). Dalam penelitian ini
data yang diperoleh merupakan harga saham harian perusahaan yang masuk
dalam BEI selama periode Agustus 2009 – Januari 2010 dan Pebruari 2010 –
Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk
mendapatkan informasi yang kemudian dikumpulkan sebagai penelitian.
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder,data yang diperoleh dari
sumber lain untuk tujuan lain. Data dikumpulkan dari peninjauan terhadap data
secara langsung yaitu lewat website jsx.co.id, JSX Montly Statistic, ICMD,
Harian Kompas dan sumber lain.Data-datanya adalah:
1) Data perusahaan yang masuk dalam list BEI selama periode Agustus 2009
– Januari 2010 dan Pebruari 2010 – Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Bursa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
Efek Indonesia diperoleh dari http://www.idx.co.id atau dari JSX Montly
Statistic
2) Data harga saham harian perusahaan yang ada BEI dan IHSG diperoleh
dari http://finance.yahoo.com/ dan http://www.duniainvestasi.com/ atau
http://www.jsx.co.id
D. Variabel Penelitian dan identifikasi Variabel
Pada penelitian ini varibel yang diteliti adalah reaksi investor (sebagai
variabel dependent), sedangkan variabel independent dalam penelitian ini
adalah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri keuangan dan
peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan. Variabel
dependent (reaksi investor) tersebut diproksikan dengan abnormal return.
Menurut Jogiyanto (2000:415) abnormal return merupakan kelebihan dari
return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal atau return yang
diharapakan (expected return). Dengan demikian abnormal return adalah
selisih dari return sesungguhnya denga return yang diharapkan. Return
sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada periode tertentu yang
merupakan selisih harga sekarang terhadap harga pada periode sebelumnya.
Sedangkan return yang diharapakan merupakan retun yang diestimasi. Dalam
penelitian ini ingin mengetahui abnormal return yang terjadi karena adanya
peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri Keuangan dan diangkatnya
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
Definisi operasional dan pengukuran variabel ini didasarkan agar tidak
terjadi perbedaan persepsi dari tiap variabel yang akan diuji, sehingga
penjabaran definisi dan pengukuran dari tiap variabel perlu untuk dilakukan.
Harga saham digunakan untuk menentukan return saham adalah harga
saham penutupan pada 4 hari sebelum perisitiwa, harga saat peristiwa dan 4
hari sesudah perisitiwa untuk masing-masing peristiwa, Abnormal return
didefinisikan seluruh actual return dan expected return, Abnormal Return pada
saham i pada waktu t dapat dicari dengan
rumus:
Arit = Rit – E(Rit) .................................................(6)
Dimana:
Arit : Abnormal Return saham i pada waktu t
Rit : Actual Return saham i pada waktu t
E(Rit) : Expected Return saham i pada waktu t
Sedangkan
E(Rit) = 1
1---
PitPitPit
………………………………….(7)
Dimana:
E(Rit) : Return saham i pada waktu t
Pit : Closing Price saham i waktu t
Pit-1 : Closing Price saham i waktu t-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
Untuk menghitung expected return masing-masing saham digunakan
market-adjusted model yang menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk
mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat
tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return sekuritas yang
diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
E(Rit) = Rmt .....................................................................(8)
Dimana:
E(Rit) : Expected Return
Rmt : Return pasar
Alasan dipilih periode ini terutama untuk menghindari peristiwa-peristiwa
lain yang akan menyebabkan perubahan pada harga saham (Jogiyanto, 2005).
Setelah abnormal return dapat ditentukan maka rata-rata abnormal return :
AAR1 = å=
n
i
ARitn 1
1
………………………………………(9)
Dimana:
ARit : Abnormal return
AARt : Avarage abnormal return
N : Jumlah seluruh saham
Nilai cumulative abnormal return dengan rumus sebagai berikut:
CAR = ∑ ARit ………………………………………………….(10)
Keterangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
CAR = Cummulative abnormal return
∑ARit = total abnormal return saham i pada waktu t
E. PENGUJIAN HIPOTESIS
Tenik Pengujian Hipotesis 1
Untuk menguji ada tidaknya abnormal return dengan tujuan untuk
mengetahui signifikan dengan maksud bahwa signifikan tidak sama dengan 0
(positif untuk kabar baik dan negative untuk kabar buruk). Uji t dilakukan
dengan cara standarisasi abnormal return (standarilized abnormal return)
menggunakan perhitungan berdasarkan ukuran standar return selama event
periode dengan nilai standar yang digunakan adalah nilai prediksi return.
Langkah-langkahnya:
1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative
Ho : Peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan menghasilkan abnormal return yang signifikan bagi
investor sama dengan nol
Ha : Peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan menghasilkan abnormal return yang signifikan bagi
investor tidak sama dengan nol
Hipotesis operasionalnya:
Ho : AAR = nol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
Ha : AAR ≠ nol
2. Menentukan Kriteria Keputusan
Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian dua sisi dengan
tingkat signifikan α sebesar 1%, 5%, 10%
3. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel £ t hitung£ t tabel
Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung <-t tabel
4. Menghitung t hitung dari sampel
tt = SARnt = å=
n
i itARit
n 1
1s …………………………….(11)
Dimana:
SARnt : Standared abnormal return untuk portofolio
Σit : Deviasi standart peramalan saham i,t
Deviasi standart untuk masing-masing saham selama periode
DSi = ( )( )
( )11
2
-
-å=
t
RikERikt
k
………………………..(12)
Dimana:
DSi : Deviasi standar untuk sekuritas I periode estimasi
Rik : Return sekurutas untuk hari –k selama periode estimasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
E(Rik) : Expected return sekuritas i untuk hari ke k selama periode
estimasi.(dihitung berdasarkan estimasi dari perhitungan
sebelumnya)
5. Menghitung t hitung dan t tabel
Setelah nilai t hitung untuk masing-masing hari ke –t di periode peristiwa
maka dibandingkan dengan nilai t tabel, jika –t tabel£ t hitung£ t tabel maka
Ho diterima.
Tehnik Pengujian Hipotesis 2
Untuk menguji ada tidaknya abnormal return dengan tujuan untuk
mengetahui signifikan dengan maksud bahwa signifikan tidak sama dengan 0
(positif untuk kabar baik dan negative untuk kabar buruk). Uji t dilakukan
dengan cara standarisasi abnormal return (standarilized abnormal
return)menggunakan perhitungan berdasarkan ukuran standar return selama
periode estimasi dengan nilai standar yang digunakan adalah nilai prediksi
return. Langkah-langkahnya:
1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative
Ho: Peristiwa diangkatnya Agus Mertowardojo sebagai Menteri
Keuangan menghasilkan abnormal return yang signifikan bagi
investor sama dengan nol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
Ha: Peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri
Keuangan menghasilkan abnormal return yang signifikan bagi
investor tidak sama dengan nol
Hipotesis operasionalnya:
Ho : AAR = nol
Ha : AAR ≠ nol
2. Menentukan Kriteria Keputusan
Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian dua sisi dengan
tingkat signifikan α sebesar 1%, 5%, 5%.
3. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel £ t hitung£ t tabel
Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung <-t tabel
4. Menghitung t hitung dari ampel
t =SARnt = å=
n
i itARit
n 1
1s ……………………………(13)
Dimana:
SARnt : Standared abnormal return untuk portofolio
Σit : Deviasi standart peramalan saham i,t
Deviasi standart untuk masing-masing saham selama periode estimasi
DSi = ( )( )
( )11
2
-
-å=
t
RikERikt
k
………………………..(14)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
Dimana:
DSi : Deviasi standar untuk sekuritas I periode estimasi
Rik : Return sekurutas untuk hari –k selama periode estimasi
E(Rik) : Expected return sekuritas i untuk hari ke k selama periode
estimasi.(dihitung berdasarkan estimasi dari perhitungan
sebelumnya)
5. Menghitung t hitung dan t tabel
Setelah nilai t hitung untuk masing-masing hari ke –t di periode
peristiwa maka dibandingkan dengan nilai t tabel, jika –t tabel£ t
hitung£ t tabel maka Ho diterima.
Teknik Pengujian Hipotesis 3
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara kumulatif rata – rata abnormal
return sebelum dan setelah peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri
keuangan.
3Ho = kumulatif rata – rata abnormal return setelah peristiwa tidak berbeda
secara signifikan dengan kumulatif rata – rata abnormal return
sebelum peristiwa.
3Ha = kumulatif rata – rata abnormal return setelah peristiwa berbeda
secara signifikan dengan kumulatif rata – rata abnormal return
sebelum peristiwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang dijadikan
sampel sebelum dan sesudah peristiwa. Rumus yang digunakan :
…………(15)(16)
Dimana :
beforeAAR = Rata-rata abnormal return sebelum peristiwa
afterAAR = Rata-rata abnormal return setelah peristiwa
n = Jumlah saham yang menjadi sampel
Menghitung standar deviasi abnormal return masing – masing saham
untuk windows periode diseputar tanggal pengumuman peristiwa. Secara
matematis,rumusnya adalah:
...........(17)(18)
Menghitung uji statistik t pada signifikansi α = 5% dengan kriteria
pengujian 3Ho diterima jika t table > t hitung atau apabila tingkat signifikansi
> 0,05 dan 3Ha diterima jika t table < t hitung atau apabila tingkat signifikansi
< 0,05.
…………………………………………..(19)
n
ARAAR
t
tti
before
å-=
-==
1
4,
n
ARAAR
t
tti
after
å-=
+==
1
4,
( )1
1
4
2
-
-=å-=
-=
n
ARARt
tbeforebefore
befores( )
1
1
4
2
-
-=å+=
+=
n
ARARt
tafterafter
afters
nn
ARARt
beforeafter
beforeafter
22 ss+
-=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
Teknik Pengujian Hipotesis 4
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara kumulatif rata–rata abnormal
return sebelum dan setelah peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai
Menteri Keuangan.
4Ho = kumulatif rata – rata abnormal return setelah peristiwa tidak berbeda
secara signifikan dengan kumulatif rata–rata abnormal return sebelum
peristiwa.
4Ha = kumulatif rata – rata abnormal return setelah peristiwa berbeda
secara signifikan dengan kumulatif rata–rata abnormal return sebelum
peristiwa.
Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang dijadikan sampel
sebelum dan sesudah peristiwa. Rumus yang digunakan :
……………………(20)(21)
Dimana :
beforeAAR = Rata-rata abnormal return sebelum peristiwa
afterAAR = Rata-rata abnormal return setelah peristiwa
n = Jumlah saham yang menjadi sampel
n
ARAAR
t
tti
before
å-=
-==
1
4,
n
ARAAR
t
tti
after
å-=
+==
1
4,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
Menghitung standar deviasi abnormal return masing – masing saham
untuk event periode diseputar tanggal pengumuman peristiwa. Secara
matematis, rumusnya adalah:
(22)(23)
Menghitung uji statistik t pada signifikansi α = 5% dengan kriteria
pengujian 4Ho diterima jika t table > t hitung atau apabila tingkat signifikansi
> 0,05 dan 4Ha diterima jika t table < t hitung atau apabila tingkat signifikansi
< 0,05.
............................................................................(24)
Teknik Pengujian Hipotesis 5
Untuk menguji Hipotesis 5 maka dilakukan pengelompokkan saham
perusahaan keuangan dan non keuangan pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani
Indrawati sebagai Menteri Keuangan dari hasil abnormal return masing-
masing saham kemudian dibuat rata-rata :
5Ho = kumulatif rata-rata abnormal return perusahaan keuangan tidak
berbeda secara significant dengan rata-rata abnormal return
perusahaan non keuangan
( )1
1
4
2
-
-=å-=
-=
n
ARARt
tbeforebefore
befores( )
1
1
4
2
-
-=å+=
+=
n
ARARt
tafterafter
afters
nn
ARARt
beforeafter
beforeafter
22 ss+
-=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
5Ha = kumulatif rata-rata abnormal return perusahaan keuangan berbeda
secara significant dengan rata-rata abnormal return perusahaan non
keuangan
Menghitung standar deviasi abnormal return masing – masing saham
untuk windows periode diseputar tanggal pengumuman peristiwa. Secara
matematis, rumusnya adalah:
.......(25)(26)
Menghitung uji statistik t pada signifikansi α = 5% dengan kriteria
pengujian 5Ho diterima jika t table > t hitung atau apabila tingkat signifikansi
> 0,05 dan 5Ha diterima jika t table < t hitung atau apabila tingkat signifikansi
< 0,05.
........................................................................................(27)
Teknik Pengujian Hipotesis 6
Untuk menguji Hipotesis 6 maka dilakukan pengelompokkan saham
perusahaan keuangan dan non keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo sebagai Menteri Keuangan. Dari hasil abnormal return masing-
masing saham kemudian dibuat rata-rata
( )1
2
-
-=å
n
ARARt
tkeuangankeuangan
keuangans( )
1
2
-
-=å
n
ARARt
tnonnon
nons
nn
ARARt
keunon
keunon22 ss
+
-=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
6Ho = kumulatif rata-rata abnormal return perusahaan keuangan tidak
berbeda secara significant dengan kumulatif rata-rata abnormal return
perusahaan non keuangan
6Ha = kumulatif rata-rata abnormal return perusahaan keuangan berbeda
secara significant dengan kumulatif rata-rata abnormal return
perusahaan non keuangan
Menghitung standar deviasi abnormal return masing – masing saham
untuk windows periode diseputar tanggal pengumuman peristiwa. Secara
matematis, rumusnya adalah: .
......(28)(29)
Menghitung uji statistik t pada signifikansi α = 5% dengan kriteria
pengujian 6Ho diterima jika t table > t hitung atau apabila tingkat signifikansi
> 0,05 dan 6Ha diterima jika t table < t hitung atau apabila tingkat signifikansi
< 0,05.
..................................................................................(30)
( )1
2
-
-=å
n
ARARt
tkeuangankeuangan
keuangans( )
1
2
-
-=å
n
ARARt
tnonnon
nons
nn
ARARt
keunon
keunon22 ss
+
-=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
Teknik Pengujian Hipotesis 7
Untuk menguji Hipotesis 7 maka dilakukan pengelompokkan saham
perusahaan yang ada di BEI tapi pada 2 (dua) peristiwa yang berbeda yaitu
antara peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan
dan peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dari
hasil abnormal return masing-masing saham kemudian dibuat rata-rata :
7Ho = kumulatif rata-rata abnormal return saham perusahaan di BEI saat
peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan tidak berbeda secara significant dengan kumulatif rata-rata
abnormal return saham perusahaan di BEI saat peristiwa diangkatnya
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
7Ha = kumulatif rata-rata abnormal return saham perusahaan di BEI saat
peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan berbeda secara significant dengan kumulatif rata-rata
abnormal return saham perusahaan di BEI saat peristiwa diangkatnya
Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan.
Menghitung standar deviasi abnormal return masing – masing saham
untuk windows periode diseputar tanggal pengumuman peristiwa. Secara
matematis,rumusnya adalah:
....(31)(32) ( )
1
2
-
-=å
n
ARARt
tmundurmundur
mundurs( )
1
2
-
-=å
n
ARARt
tdiangkatdiangkat
diangkats
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
Menghitung uji statistik t pada signifikansi α = 5% dengan kriteria
pengujian 7Ho diterima jika t table > t hitung atau apabila tingkat signifikansi
> 0,05 dan 7Ha diterima jika t table < t hitung atau apabila tingkat signifikansi
< 0,05.
………………………………………………(33)
nn
ARARt
diangktmndr
diangktmndr
22 ss+
-=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek penelitian dan Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah semua perusahaan yang
masuk di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pergantian saham akan dilakukan setiap 6
bulan sekali, yaitu pada bulan Februari dan Agustus.Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yang berarti bahwa
populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi
kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Sampel yang
diambil berdasarkan kriteria, sebagai berikut:
1. Saham-saham yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010
2. Saham yang sesuai dengan kriteria selama periode pengamatan (tanggal
29April 2010 sampai dengan 25 Mei 2010).
Dengan menggunakan kriteria tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak
339 perusahaan (emiten). Dari 339 perusahaan tersebut, dapat diklasifikasikan
berdasarkan jenis perusahaan keuangan dan non keuangan, yang dapat dilihat
pada tabel 4.1 dan table 4.2 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
Sumber: Data Sekunder
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
Sumber: Data Sekunder
Tabel 4.2 ( lanjutan )
Sumber: Data Sekunder
B. Pengujian Normalitas Data
Sebelum melakukan uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah
screening terhadap data yang akan diolah. Dalam penelitian ini pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda (T-test) untuk sampel yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
berhubungan (Paired samples T-Test)). Asumsi yang digunakan untuk
penggunaan alat statistik tersebut adalah data harus terdistribusi secara normal.
Untuk mendeteksi normalitas data rata-rata abnormal return (AAR) dan
Cummulative Abnormal Return masing – masing peristiwa dan masing – masing
sector sebelum dan setelah peristiwa digunakan uji One-Sample Kolomogrov
Smirnov Test. Jika hasil pengolahan data One-Sample Kolomogrov Smirnov Test
menghasilkan probabilitas signifikansi diatas 5% (0,05) berarti data variabel
tersebut terdistribusi secara normal. Berikut ini hasil pengujian normalitas data
rata-rata abnormal return (AAR),Cummulative Abnormal Return pada masing –
masing peristiwa di sektor keuangan dan non keuangan, yaitu pada tabel 4.3 dan
tabel 4.4.
Tabel 4.3 Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov ARR dan CAAR Pada Peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan
Diangkatnya Agus Mrtowardojo
Dari Tabel 4.3, dapat kita lihat bahwa data ARR dan CAAR sebelum dan
setelah peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan Diangkatnya Agus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
Martowardojo berdistribusi normal dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,439
; 0,777 ; 0,392 ; 0,948 diatas 0,05.
Tabel 4.4 Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov ARR dan CAAR Sektor Keuangan
Dan Sektor non Keuangan pada Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan Diangkatnya Agus Martowardojo
Dari Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov test pada tabel 4.4, menunjukkan
bahwa data ARR dan CAAR perusahaan Keuangan dan non Keuangan pada
peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati dan diangkatnya Agus Martowardojo
berdistribusi normal, dengan probabilitas signifikansi 0,128 ; 0,917 ; 0,276 ;
0,757 ; 0,488 ; 0,449 ; 0,326 ; 0,963 diatas 0,05.
C. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variable Abnormal
Return sebelum dan sesudah peristiwa serta variable Abnormal Return perusahan
keuangan dan non keuangan untuk peristiwa nubdurnya Sri Mulyani Indrawati
dan Diangkatnya Agus Martowardojo
1) Statistik Deskriptif sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani
Indrawati
Tabel 4.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
Statistik Deskriptif mundurnya Sri Mulyani Indrawati (29 April 2010 sampai 11 Mei 2010)
Descriptive Statistics
Pada Tabel 4.5,mendiskripsikan Average Abnormal Return dan Standar
Deviasi Saham pada tanggal 04 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham
bernilai negative atau menurun yaitu -0,018705 atau 1,87% dari hari
sebelumnya dengan standar deviasi 0,0928114. Avarage Abnormal Return
lebih kecil dari standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,946. Pada
tanggal 05 mei 2010 rata-rata abnormal return saham bernilai positif atau
adanya peningkatan yaitu 0,015212 atau 1,52% dari hari sebelumnya., dengan
standar deviasi 0,09136. Avarage Abnormal Return lebih kecil dari standar
deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,898. Pada tanggal 06 Mei 2010
rata-rata abnormal return saham bernilai negative atau adanya penurunan
yaitu -0,002147 atau 0,21% dari hari sebelumnya, Standar Deviasi 0,7554.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
Avarage Abnormal return lebih kecil dari Standar deviasi atau terjadi
penyimpangan sebesar 0,757.
2) Statistik Deskriptif sebelum dan sesudah Diangkatnya Agus Martowardojo
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Diangkatnya Agus Martowardojo
(12 Mei 2010 sampai 25 Mei 2010) Descriptive Statistics
Pada Tabel 4.6,mendiskripsikan Average Abnormal Return dan Standar
Deviasi Saham pada tanggal 18 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham
bernilai negative atau menurun yaitu -0,061779 atau 6,17% dari hari
sebelumnya dengan standar deviasi 0,2726. Avarage Abnormal Return lebih
kecil dari standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,334. Pada
tanggal 19 mei 2010 rata-rata abnormal return saham bernilai negative atau
adanya penurunan yaitu -0,2101atau 2,1% dari hari sebelumnya. Standar
Deviasi 0,07164. Standar Deviasi Avarage Abnormal Return lebih kecil dari
standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,281. Pada tanggal 20 Mei
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
2010 rata-rata abnormal return saham bernilai positif atau adanya
peningkatan yaitu 0,021053 atau 2,1% dari hari sebelumnya. Standar Deviasi
0,7022. Avarage Abnormal return lebih kecil dari Standar deviasi atau terjadi
penyimpangan sebesar 0,049.
3) Statistik Deskriptif perusahaan keuangan dan non keuangan pada peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati.
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif perusahaan keuangan dan non keuangan
Peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati Abnormal return saham Keuangan Descriptive Statistics
Abnormal Retun saham Non Keuangan Descriptive Statistics
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
Pada Tabel 4.7 mendiskripsikan Avarage Abnormal Return dan Standar
Deviasi Saham Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan. Pada Saham
Perusahaan Keuangan tanggal 04 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham
bernilai negative atau menurun yaitu -0,006357 atau 0,63% dari hari
sebelumnya dengan standar deviasi 0,0962241. Avarage Abnormal Return
lebih kecil dari standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,159. Pada
tanggal 05 mei 2010 rata-rata abnormal return saham keuangan bernlai positif
atau adanya peningkatan yaitu 0,034643 atau 3,46% dari hari sebelumnya.
Dengan Standar deviasi 0,10654. Avarage Abnormal Return lebih kecil dari
standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,071. .Pada tanggal 06
Mei 2010 rata-rata abnormal return saham bernilai negative atau adanya
penurunan yaitu -0,0113 atau 1,13% dari hari sebelumnya, standar deviasi
0,09476. Standar Avarage Abnormal return lebih kecil dari Standar deviasi
atau terjadi penyimpangan sebesar 0,10606. Pada Saham non keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
tanggal 04 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham bernilai negative atau
adanya penurunan yaitu -0,01714 atau 1,7% dari hari sebelumnya, dengan
standar deviasi 0,08424. Standar Avarage Abnormal Return lebih kecil dari
Standar Deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,1013. Pada tanggal 05
Mei 2010 rata-rata Abnormal return bernilai positif atau adanya peningkatan
yaitu 0,01080. Standar deviasi 0,08491. Standar Avarage Abnormal Return
lebih kecil dari Standar Deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,074.
Pada tanggal 06 Mei 2010 rata-rata Abnormal Return saham bernilai negative
yaitu -0,005622 tau 0,56%, dengan standar deviasi 0,07319. Standar Avarage
Abnormal return lebih kecil dari standar Deviasi atau terjadi penyimpangan
sebesar 0,078.
4) Statistik Deskriptif perusahaan keuangan dan non keuangan pada peristiwa
diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati
Pada Tabel 4.8 mendiskripsikan Average Abnormal Return dan Standar
Deviasi Saham Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan. Pada Saham
Perusahaan Keuangan tanggal 18 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham
bernilai positif atau adanya peningkatan yaitu 0,00530 atau 0,5% dari hari
sebelumnya dengan standar deviasi 0,0333. Avarage Abnormal Return lebih
kecil dari standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,0386. Pada
tanggal 19 mei 2010 rata-rata abnormal return saham keuangan bernlai
negative atau adanya penurunan yaitu -0,02082 atau 2,0% dari hari
sebelumnya. Dengan Standar deviasi 0,0471. Avarage Abnormal Return lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
kecil dari standar deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,067. .Pada
tanggal 20 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham bernilai positif atau
adanya peningkatan yaitu 0,02366 atau 2,36% dari hari sebelumnya, standar
deviasi 0,07620. Standar Avarage Abnormal return lebih kecil dari Standar
deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,052. Pada Saham non keuangan
tanggal 18 Mei 2010 rata-rata abnormal return saham bernilai positif atau
adanya peningkatan yaitu 0,0114 atau 1,1% dari hari sebelumnya, dengan
standar deviasi 0,0800. Standar Avarage Abnormal Return lebih kecil dari
Standar Deviasi atau terjadi penyimpangan sebesar 0,068. Pada tanggal 19
Mei 2010 rata-rata Abnormal return bernilai negatif atau adanya penurunan
yaitu -0,02074 atau 2,0% dari hari sebelumnya. Standar deviasi 0,075380.
Standar Avarage Abnormal Return lebih kecil dari Standar Deviasi atau terjadi
penyimpangan sebesar 0,09612. Pada tanggal 20 Mei 2010 rata-rata Abnormal
return saham bernilai positif yaitu 0,02011 atau 2,0%, dengan standar deviasi
0,067820. Standar Avarage Abnormal return lebih kecil dari standar Deviasi
atau terjadi penyimpangan sebesar 0,047.
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif perusahaan keuangan dan non keuangan
Peristiwa diangkatnya Agusmartowardojo Abnormal Return saham Keuangan Descriptive Statistics
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
Abnormal Return saham Non Keuangan Descriptive Statistics
D. Uji Hipotesis
Uji hipotesis 1 : Investor mendapat abnormal return dengan adanya peristiwa
mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
Pengujian terhadap adanya abnormal return yang diperoleh investor ini
mempunyai dua arah, yaitu abnormal return positif dan abnormal return negatif
(positif untuk kabar baik/good news dan negatif untuk kabar buruk/bad news).
Pengujian hipotesis ini menggunakan One-Sample Test. Hasil pengujian
signifikansi abnormal return yang diperoleh oleh investor dengan menggunakan
standarized abnormal return (SAAR) selama periode pengamatan dapat dilihat
pada table 4.9. Dengan signifikansi pada 1% (1,282), 5% (1,645) dan 10%
(2,326),dapat dilihat bahwa pada tabel tersebut terdapat abnormal return yang
signifikan pada T-4, T-2, T-1, T, T+2, dan T+4, sedangkan pada T-3, T+1, T+3
hasil uji statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Pada T-4(29 April
2010) SAAR bernilai positif, karena terdongkrak oleh saham-saham dari sektor
alat berat, karena penjualan alat-alat berat yang terus menunjukkan peningkatan
yang positif dan juga adanya dorongan dari saham property, saham aneka
industri serta saham – saham sektor keuangan (detikfinance.com). T-3 (30 April
2010) bernilai negative karena investor mewaspadai gejala capital inflow
(Okezone.com). Kemudian pada T-2(3 Mei 2010) kembali bernilai positif, selain
karena faktor diatas, SAAR yang fluktuatif ini terjadi efek isu yang muncul
bahwa Sri Mulyani Indrawati akan mengundurkan diri sebagai Menteri
Keuangan. Pada T-1(4 Mei 2010) bahwa SAAR menunjukkan nilai yang
negative dikarenakan adanya efek isu bahwa pemerintah menyetujui
pengunduran diri dari Menteri Keuangan selain itu dikarenakan melemahnya
saham ASTRA dan TLKM. Pada perdagangan tanggal 4 Mei 2010 IHSG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
akhirnya ditutup melemah 1,880 poin (0,06%) ke level 2.959,015.Indeks LQ 45
juga melemah tipis 0,317 poin (0,06%) ke level 572,215 (detikfinance.com).
SAAR pada T justru menunjukkan nilai yang positif. Padahal pada perdagangan
tanggal 5 Mei 2010 terpuruk karena sentiment negative penunjukkan Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur operasional Bank Dunia.
IHSG melorot 3,81% atau 112,78 poin. Saham komoditas dan saham perbankan
mengalami keterpurukan indeks pada hari itu. Indeks Kompas 100 juga melorot
4,07%,indeks LQ 45 anjlok 4,18% dan JII melemah 3,67%. Pada awalnya pasar
jatuh karena anjloknya bursa Eropa. Namun, tersiarnya kabar penunjukkan Sri
Mulyani menjadi managing director di Word Bank menambah sentiment
negative terhadap bursa (kompas.com). Tetapi ada yang berpendapat bahwa
turunnya pasar bursa bukan karena Sentimen negative dari mundurnya Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sentimen negeri tidak terlalu mempengaruhi
karena laporan kuartal pertama dan inflasi direspon positif (Inilah.com). Pada
T+1, T+3 dan T+4 SAAR bernilai negative, karena pasar masih mendapat
tekanan dari sikap wait and see atas mundurnya Sri Mulyani Indrawati dari
jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Pasar masih menantikan siapa sosok yang
akan menggantikan posisi Sri Mulyani, Sehingga mereka lebih memilih profit
taking terlebih dahulu.Selain faktor dalam negeri,pasar masih mengkhawatirkan
penyebaran krisis eropa.
Tabel 4.9 Uji One Sample Rata-rata Abnormal Return periode peristiwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
Mundurnya Sri Mulyani Indarawati sebagai Menteri Keuangan One-Sample Test
Tabel 4.10 Nilai ARR dan CARR Pada Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Indrawati
sebagai Menteri Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
Sumber:Data Sekunder
Berdasarkan grafik pada gambar 4.1 terlihat bahwa terjadi kecenderungan
penurunan nilai abnormal return yang diperoleh oleh investor secara
kumulatif. Nilai CAAR negatif terjadi pada periode setelah peristiwa, yaitu
pada T+1,T+3 dan T+4 karena investor masih terpengaruh oleh “Sri Mulyani
Effect”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
Uji hipotesis 2 : Investor mendapat abnormal return dengan adanya peristiwa
diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai
Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan.
Pengujian terhadap adanya abnormal return yang diperoleh investor ini
mempunyai dua arah, yaitu abnormal return positif dan abnormal return negitif
(positif untuk kabar baik/good news dan negatif untuk kabar buruk/bad news).
Pengujian hipotesis ini dengan metode One-Sample Test. Hasil pengujian
signifikansi abnormal return yang diperoleh oleh investor dengan menggunakan
standarized abnormal return (SAAR) selama periode pengamatan dapat dilihat
pada table 4.11. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa abnormal return yang
diperoleh para investor secara statistik signifikan pada T-4, T-3, T-1, T, T+1, dan
T+2, sedangkan pada T-2, T+3 dan T+4 hasil uji statistik menunjukkan hasil
yang tidak signifikan. Pada T-4 sampai T-1 (tanggal 12 Mei sampai 18 Mei
2010) SAAR bergerak fluktuatif, karena pasar masih disebabkan oleh sentimen
negatif dari kawasan regional, dari dalam negeri investor masih bersifat wait and
see terhadap siapakah yang akan menjadi pengganti Sri Mulyani Indrawati
sebagai Menteri Keuangan yang baru. Pada tanggal 18 Mei 2010 IHSG
mengalami penguatan yang tipis yaitu 8,66 poin atau 0,31% ke 2.828,13. Indeks
LQ45 menguat 2,66 poin ke 545,51, sedangkan JII melemah 0,25 poin menjadi
448,54. Saham-saham sektor perbankan dan infrastruktur yang menjadi
penyokong IHSG. Sedangkan saham komoditas, pertambangan dan perkebunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
justru terpantau lemah (okezone.com). Pada T (19 Mei 2010) SAAR bernilai
negative, hal ini dikarenakan adanya pengumuman dari Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tentang Pengganti Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri Keuangan
yang baru,yaitu Agus Martowardojo,dan Ani Ratnawati sebagai Wakil Menteri
Keuangan, dalam situasi ini pasar masih terpengaruh apakah Agus Martowardojo
kinerjanya sama dengan Sri Mulyani Indrawati, dimana sebelumnya Sri Mulyani
Indrawati dinilai pasar sebagai sosok yang tegas dan bijaksana dalam mengambil
keputusan,melakukan reformasi dalam Depkeu dan mengawal Indonesia selamat
dari krisis moneter global (kompas.com). Selain faktor penyabab dalam negeri
faktor sentiment regional atas krisis Eropa masih mempengaruhi pasar dalam
negeri. Sampai T+1 sampai T+4 SAAR bergerak kenilai positif, karena investor
sudah bisa menerima penggantian Menteri Keuangan yang baru yaitu Agus
Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan, walaupun
secara kumulatif ARR masih negative karena pasar belum bisa menyesuaikan
diri.
Tabel 4.11 Uji One Sample Test Rata-rata Abnormal return pada peristiwa
Diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan One-Sample Test
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
Tabel 4.12 Nilai ARR dan CARR Pada Peristiwa Pengangkatan Agus Martowardojo dan
Ani Ratnawati sebagai Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan
Sumber: Data Sekunder
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
Berdasarkan grafik pada gambar 4.2 terlihat bahwa terjadi kecenderungan
peningkatan nilai abnormal return yang diperoleh oleh investor secara kumulatif.
Nilai CAAR negatif terjadi pada periode sebelum peristiwa, yaitu pada T-1, dan
sesudah peristiwa yaitu T+1 sampai T+4. Pada periode sebelum peristiwa,
investor masih melakukan wait dan see terhadap siapakah pengganti Sri Mulyani
Indrawati dan juga karena adanya Effect regional. Sedangkan pada T hingga
T+4, CAAR bernilai negatif, pasar sudah mengetahui siapakah pengganti Sri
Mulyani Indrawati yaitu Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri
dan wakil Menteri yang baru, tetapi pasar belum bisa menyesuaikan apalagi
ditambah dari factor krisis luar negeri yang secara tidak langsung
memepengaruhi perkembangan pasar di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
Uji hipotesis 3 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pengunduran Sri Mulyani Indrawati
sebagai Menteri Keuangan.
Nilai Average Abnormal Return dan Cummulative Abnormal Return 4 hari
sebelum dan sesudah pengunduran Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri
Keuangan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.13 Nilai Average Abnormal Return dan Cummulative Average Abnormal Return
Sebelum Dan Sesudah Pengunduran Sri Mulyani Indrawati Sebagai Menteri Keuangan
Uji hipótesis 3 menggunakan pendekatan uji beda rata-rata atau mean yaitu
dengan menggunakan paired sample t test. Hasil dari uji statistik Paired Sample
t Test Cumulatif Average Abnormal Return sebelum dan sesudah pengunduran
Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik Paired Sample t Test Cummulative Average Abnormal Return
Sebelum Dan Sesudah Pengunduran Sri Mulyani Indrawati Sebagai Menteri Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
Sumber : Output SPSS 15.0
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan Cumulative Average Abnormal Return sebelum dan sesudah
pengunduran Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan. Hal ini dapat
ditunjukkan nilai t hitung (1,099) lebih kecil dari nilai t tabel (3,182) atau nilai α
lebih besar dari 0,05 (0,352 > 0,05). Jadi hipotesis 3 dalam penelitian ini ditolak
kebenarannya. Jadi hipotesis alternatif diterima. Jika dilihat dari mean rata-rata
Average Abnormal Return sebelum peristiwa yaitu 0,0095000 dan sesudah
peristiwa adalah -0,014500, hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan
abnormal return yang diterima investor selama periode peristiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati karena ARRnya bernilai negative.
Situasi tersebut sudah dapat diperkirakan oleh investor, dimana investor
masih melakukan wait and see sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani
Indrawati, siapakah yang menjadi pengganti Menteri Keuangan yang baru,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
meskipun terdapat peristiwa regional yaitu Krisis Eropa yang tentu juga
mempengaruhi gerak bursa dalam negeri.
Dapat dilihat bahwa pasar atau investor merespon negatif terhadap peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati, tetapi respon tersebut tidak terlalu kuat,
sehingga rata-rata Abnormal Return sebelum dan sesudah peristiwa tidak berbeda
signifikan secara statistik.
Uji hipotesis 4 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara
sebelum dan sesudah pengangkatan Agus Martowardojo dan
Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil Menteri
Keuangan.
Nilai Average Abnormal Return dan Cummulative Abnormal Return 4 hari
sebelum dan sesudah pengangkatan Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati
sebagai Menteri dan Wakil Menteri Keuangan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.15 Nilai Average Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah Pengangkatan Agus
Martowardojo Sebagai Menteri Keuangan
Uji hipótesis 4 menggunakan pendekatan uji beda rata-rata atau mean yaitu
dengan menggunakan paired sample t test. Hasil dari uji statistik Paired Sample
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
t Test Cummulative Average Abnormal Return sebelum dan sesudah
pengangkatan Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil
Menteri Keuangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Paired Sample t Test Cummulative Average Abnormal Return Sebelum Dan Sesudah Pengangkatan Agus Martowardojo Dan Ani Ratnawati
Sebagai Menteri Dan Wakil Menteri Keuangan
Sumber : Output SPSS 15.0
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan Cummulative Average Abnormal Return sebelum dan sesudah
pengangkatan Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil
Menteri Keuangan. Hal ini dapat ditunjukkan nilai t hitung (-1,615) lebih kecil
dari nilai t tabel (3,182) atau nilai α lebih besar dari 0,05 (0,205 > 0,05). Jadi
hipotesis 4 dalam penelitian ini ditolak kebenarannya. Jadi hipotesis pertama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jika dilihat dari mean rata-rata
Cummulative Average Abnormal Return sebelum peristiwa yaitu 0,05250 dan
sesudah peristiwa adalah 0,041250, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
peningkatan abnormal return yang diterima investor selama periode peristiwa
diangkatnya Agus Martowardojo, dilihat dari nilai mean CARR sebelum
peristiwa dan sesudah peristiwa positif. Tetapi secara statistik tidak berbeda
signifikan.
Dalam keadaaan seperti ini, investor masih melakukan wait and see pasca
diangkatnya Agus Martowardojo, karena sebelum tanggal 19 Mei 2010 saat
pengumuman Diangkatnya Agus Martowardojo,investor masih mengira-ira
siapakah yang akan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Uji hipotesis 5 : Terdapat perbedaan reaksi pasar antara saham perusahaan
keuangan dan non keuangan pada peristiwa mundurnya Sri
Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Nilai Abnormal Return dan Cummulative Abnormal Return perusahaan
keuangan dan non keuangan pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai
Menteri Keuangan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.17 Nilai Abnormal Return dan Cummulative Abnormal return Perusahaan
Keuangan Dan Non Keuangan Pada Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
Uji hipótesis 5 menggunakan pendekatan uji beda rata-rata atau mean yaitu
dengan menggunakan paired sample t test. Hasil dari uji statistik Paired Sample
t Test Cummulative Abnormal Return perusahaan keuangan dan non keuangan
pada peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Paired Sample t Test Cummulative Abnormal Return
Perusahaan Keuangan Dan Non Keuangan Pada Hari Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Sebagai Menteri Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
S
umber : Output SPSS 15.0
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan Abnormal Return perusahaan keuangan dan non keuangan pada
peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Hal ini dapat
ditunjukkan nilai t hitung (-1,676) lebih kecil dari nilai t tabel (2,306) atau nilai α
lebih besar dari 0,05 (0,132 > 0,05). Jika dilihat dari mean dari Cummulative
Average Abnormal Return perusahaan keuangan adalah -0,025111 dan
perusahaan non keuangan adalah 0,005444. Jadi dapat disimpulkan bahwa
perusahaan Keuangan lebih merespon negatif terhadap perisitiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati daripada perusahaan Keuangan. Tetapi perbedaan respon
tersebut tidak berbeda signifikan secara statistik.
Uji hipotesis 6 : Terdapat perbedaan reaksi pasar antara saham perusahaan
keuangan dan non keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil
Menteri Keuangan.
Nilai Abnormal Return dan Cummulative perusahaan keuangan dan non
keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati
sebagai Menteri dan Wakil Menteri Keuangan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 77
Nilai Abnormal Return dan Cummulative Abnormal Return Perusahaan Keuangan Dan Non Keuangan Pada Hari Peristiwa Diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil Menteri
Keuangan
Uji hipótesis 6 menggunakan pendekatan uji beda rata-rata atau mean yaitu
dengan menggunakan paired sample t test. Hasil dari uji statistik Paired Sample
t Test Cummulative Abnormal Return perusahaan keuangan dan non keuangan
pada peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai
Menteri dan Wakil Menteri Keuangan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik Paired Sample t Test Cummlative Abnormal Return
Perusahaan Keuangan Dan Non Keuangan pada peristiwa diangkatnya Agus Martowardojodan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil Menteri
Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 78
Sumber : Output SPSS 15.0
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan Abnormal Return perusahaan keuangan dan non keuangan pada hari
peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Hal ini dapat
ditunjukkan nilai t hitung (-4,557) lebih besar dari nilai t tabel (2,306) atau nilai α
lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05). Jadi hipotesis pertama dalam penelitian ini
diterima kebenarannya, dan hipotesis alternatif ditolak. Jika dihitung mean dari
Cummlative Average Abnormal Return perusahaan keuangan adalah -0,093778
dan non keuangan adalah -0,013778. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
keuangan lebih merespon negative terhadap diangkatnya Agus Martowardojo
dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil Menteri Keuangan yang baru.
Respon dari perusahaan keuangan cukup kuat, sehingga menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan secara statistic terhadap reaksi diangkatnya Agus
Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan Wakil Menteri keuangan
yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 79
Uji hipotesis 7 : Terdapat Perbedaan Reaksi pasar antara peristiwa mundurnya
Sri Mulyani sebagai menteri keuangan dan peristiwa
diangkatnya Agus Martowadojo sebagai Menteri Keuangan.”
Uji hipótesis 7 menggunakan pendekatan uji beda rata-rata atau mean yaitu
dengan menggunakan paired sample t test.
Nilai Abnormal Return dan Cummulative periode peristiwa mundurnya Sri
Mulyani Indrawati dan Diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati
sebagai Menteri dan Wakil Menteri Keuangan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.21 Nilai Abnormal Return dan Cummulative Abnormal Return Pada
PeristiwaMundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dan Diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai Menteri dan
Wakil Menteri Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 80
Hasil dari uji statistik Paired Sample t Test Cummulative Abnormal Return
reaksi pasar antara peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan
dan peristiwa diangkatnya Agus Martowadojo sebagai Menteri Keuangan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik Paired Sample t Test Abnormal Return Reaksi pasar antara peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan dan peristiwa
diangkatnya Agus Martowadojo sebagai Menteri Keuangan.
Sumber : Output SPSS 15.0
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
reaksi pasar antara peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan
dan peristiwa diangkatnya Agus Martowadojo sebagai Menteri Keuangan yang
baru. Hal ini dapat ditunjukkan nilai t hitung (1,481) lebih kecil dari nilai t tabel
(2,306) atau nilai α lebih besar dari 0,05 (0,177 > 0,05). Jadi hipotesis ketujuh
dalam penelitian ini ditolak kebenarannya dan hipotesis alternative diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 81
Dapat kita lihat bahwa mean dari Abnormal return pada saat peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati adalah 0,008556 dan diangkatnya Agus
Martowardojo adalah -0,014333. Dapat kita lihat bahwa reaksi pasar terhadap
peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Indrawati secara kumulatif memberikan
respon positif terhadap pasar,dan peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo
secara kumulatif memberikan respon yang negatif terhadap pasar, Tetapi
perbedaan reaksi pasar antara peristiwa mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri
keuangan dan peristiwa diangkatnya Agus Martowadojo sebagai Menteri
Keuangan tidak berbeda signifikan secara statistik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,
maka, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan pada
tanggal 05 Mei 2010, memberikan Abnormal return yang signifikan pada
periode pengamatan. Abnormal Return positif terjadi pada 4 hari bursa dan
negative pada 5 hari bursa, ini berarti kandungan informasi yang terkandung
pada peristiwa Mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan
merupakan berita yang buruk (bad news) bagi investor. Peristiwa
Diangkatnya Agus Martowardojo dan Ani Ratnawati sebagai menteri dan
wakil menteri keuangan, pada tanggal 19 Mei 2010 memberikan abnormal
return yang signifikan pada periode pengamatan. Abnormal Return positif
terjadi pada 6 hari bursa dan negative pada 3 hari bursa, ini berarti pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 83
peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo merupakan berita yang bagus
(Good news) bagi investor.
2. Dari Uji Rata-rata Cummulative Avarage Abnormal return pada sebelum dan
sesudah peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati, secara statistic
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan
tingkat signifikansi t hitung lebih kecil dari t tabel (1,009 < 3,182) atau nilai
α lebih besar dari 0,05 (0,352 > 0,05). Peristiwa diangkatnya Agus
Martowardojo sebagai Menteri Keuangan, juga menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan tingkat signifikansi t hitung
lebih kecil dari t tabel (-1,625 < 3,182) atau nilai α lebih besar dari 0,05
(0,205 > 0,05).
3. Dari peristiwa mundurnya Sri Mulyani Indrawati,berdasarkan hasil Uji rata-
rata Cummulative Abnormal return pada saham keuangan dan non keuangan
peristiwa tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Dengan tingkat signifikansi t hitung lebih kecil dari t tabel (-
1,676 < 2,306) atau nilai α lebih besar dari 0,05 (0,132 > 0,05). Sedangkan
peristiwa diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan,
hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan
tingkat signifikansi t hitung lebih besar dari t tabel (-4,557 > 2,306), nilai α
lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05).
4. Berdasarkan hasil Uji Rata-rata Cummulative Abnormal return peristiwa
mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 84
diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan, menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan.Dengan tingkat signifikansi
t hitung lebih kecil dari t hitung (1,481 < 2,306), nilai α lebih besar dari 0,05
(0,177 > 0,05).
B. IMPLIKASI KEBIJAKAN
1. Bagi Investor
Bagi investor dalam menentukan keputusan untuk berinvestasi,
khususnya dalam pasar saham, hendaknya tidak hanya
mempertimbangkan faktor ekonomi saja seperti inflasi, suku bunga,
kurs valuta asing, kondisi keuangan perusahaan masing – masing
sekuritas, kondisi ekonomi global; namun juga perlu
mempertimbangkan faktor non ekonomi, seperti kondisi politik dan
sosial. Peristiwa mundurnya Sri Mulayani Indrawati sabgai Menteri
keuangan dan peritiwa dainagkatnya Agus Martowardojo sebagai
Menteri Keuangan merupakan salah satu peristiwa politik yang
berpengaruh pada fluktuasi harga dan perdagangan saham baik pada
periode sebelum peristiwa maupun setelah peristiwa.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Bagi penelitian selanjutnya, dalam melakukan penelitian event
study khususnya peristiwa yang direncanakan, hendaknya perlu
melakukan perhitungan yang cermat batawan waktu kapan harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 85
saham akan bereaksi dengan adanya peristiwa tersebut, agar reaksi
harga saham tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor lain diluar
peristiwa tersebut. Peneliti juga perlu mempertimbangkan faktor –
faktor lain diluar peristiwa pada waktu event sedang diteliti.
b. Dalam menghitung abnormal return pada pendekatan event study
perlu dikembangkan penggunaan model perhitungan lain, seperti:
mean adjusted model, market model, atau security return
variability.
c. Dalam pengujian statistik terhadap abnormal return untuk
penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode berdasarkan prediksi return periode estimasi atau cross
section.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
a) Penelitian ini merupakan penelitian event study yang mengukur
hubungan antara suatu peristiwa (dalam hal ini pengumuman
mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebgai Menteri keuangan dan
diangkatnya Agus Martowardojo sebagai Menteri keuangan) dengan
harga saham, sehingga hal – hal lainnya dianggap tidak berpengaruh
terhadap pasar.
b) Dalam penelitian ini dipergunakan abnormal return yang dirata – rata,
sehingga terdapat kemungkinan adanya nilai positif dan negatif yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 86
saling menghilangkan. Oleh karena itu untuk penelitian yang akan
datang dapat menggunakan indikator Security Return Variability
(SRV) sehingga semua nilai akan positif.
c) Perhitungan abnormal return menggunakan market adjusted model
(Model disesuaikan pasar), dimana dalam mencari expected return pada
periode pengamatan adalah sama dengan return pasar (IHSG) pada saat
periode pengamatan.
d) Waktu pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini relatif sedikit
karena terdapat dua peristiwa yang berdekatan yang dapat mempengaruhi
abnormal return saham