reduplikasi morfemis bahasa aceh
DESCRIPTION
Morfologi Bahasa AcehTRANSCRIPT
![Page 1: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/1.jpg)
ARRANGED BY,
MR. SLINGUISTICS MAGISTER STUDENTS
REDUPLIKASI MORFEMIS BAHASA ACEH
![Page 2: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/2.jpg)
Pendahuluan
Menurut Verhaar (2006) dalam Demak Magdalena P.Silaban (2013), reduplikasi
adalah proses morfemis yang mengulangi bentuk dasar atau sebagai dari bentuk dasar tersebut (biasa disebut reduplikasi penuh dan
reduplikasi persial).Reduplikasi Morfemis adalah Pengulangan yang terdapat pada bentuk dasar kata dan sebagian dari bentuk dasar kata tersebut.
![Page 3: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/3.jpg)
Tipe-tipe Reduplikasi Morfemisdalam Bahasa Aceh
1. Tipe-R1 : (D+R)
Pengulangan DasarContoh:Kb : Bajee-bajee (baju-baju)Ks : Mameh-mameh (Manis-manis)
“bajee-bajee nyan dipubloe’ (baju-baju itu dijual)
![Page 4: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Tipe-R2 : (D+R Perf)
Pengulangan dasar dibarengi oleh perubahan fonem pada konstituen ulang
Contoh:R2 perubahan vokal :Bolak-bolek = bolak balik
Seulang- seuleng = Seulang-seulengGrak-grik = gerak-gerik
“Long bolak-balek sabee u kota” (saya bolak balek terus ke kota)
R2 perubahan konsonan : Carot-marot = Hina-menghina
R2 perubahan konsonan dan vokal : Bengkak-bengkok = bengkang-bengkok
![Page 5: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/5.jpg)
3. Tipe-R3 : ((D+R)+ Ber) = ((D+R)+ ji-)
Dalam bahasa Aceh, imbuhan ber- tidak ada melainkan imbuhan yang sama maknanya namun berbeda bentuknya yaitu ji-. ((lari+ber)+R) pola ini dalam bentuk bahasa aceh menjadi ((Plueng+ji)+R)
Jiplueng-plueng = berlari-lari
(Jiplueng-plung lam uteun : berlari-lari dalam hutan)
![Page 6: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/6.jpg)
Note!!!Penggunaan imbuhan dalam bahasa Aceh berbeda
dengan bahasa Indonesia yang memiliki imbuhan ber-ber/an, meN-, dll. Namun, dalam bahasa Aceh
terdapat imbuhan-imbuhan yang membentuk kata (Kb, Ks, Kk) meliputi: awalan meu-, awalan peu-,
awalan teu-, awalan tu-, sisipan eum-, dan awalan gi-. Setiap imbuhan tersebut akan mengalami perubahan makna dan bentuk apabila bertemu
dengan kata (Kb, Ks, Kk) yang diawali dengan huruf yang telah ditentukan dalam kosa kata kerja bahasa
Aceh. Seperti yang akan kita bahasa di tipe-tipe reduplikasi selanjutnya.
![Page 7: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/7.jpg)
4. Tipe-R4: ((D+R)+ Ber/An) = ((D+R)+ Meu-)
Dalam bahasa Aceh awalan ber/an (dalam bahasa Indonesia) menjadi 1 imbuhan saja yaitu meu yang memiliki makna sama
seperti imbuhan ber/an. Seperti contoh dibawah ini:
((D+R)+ Meu) : Meulawan, Meujioh, meudampeng.
Kubu palestinan ngon Israel saleng Meulawan(Kubu palestina dan Israel saling berlawanan)
![Page 8: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/8.jpg)
5. Tipe-R 5: (D+(R+Ber-)) = ((D+R)+ Mu-)
Dalam bahasa Aceh pola tersebut tidak berlaku, imbuhan (ber) bisa hilang atau menjadi mu-.
Namun makna dari tipe R-5 (D+(R)) tetap sama, seperti:
Adik beradik : Adoe ABalas-berbalas : Balah-mubalah
Adoe A nyang hebat (adik beradik yang hebat)
![Page 9: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/9.jpg)
6. Tipe-R 6: ((D+R)+meN-) = ((D+R)+ Ji-/Meu)
Dalam bahasa Aceh, Tipe R-6 ini diganti dengan imbuhan meu- dan ji-, sperti pada kata :
Membantai : JibantaiMendapat : Meurumpok
“meurumpok laba” (Mendapat laba)
![Page 10: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/10.jpg)
7. Tipe-R 7: (D + (R+ meN -)
Dalam bahasa Aceh, Tipe R-7 hanya digantikan ‘N’ dengan ‘U’ yaitu menjadi meU-
Pukul memukul : Poh-meupohTolong-menolong : Tulong-meunulong
“tanyoe lam udep harus tulong meunulong”(kita dalam hidup harus tolong-menolong)
![Page 11: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/11.jpg)
8. Tipe-R 8: (D + (R+ meN -/-i))
Dalam bahasa Aceh, tidak ada akhiran -i untuk mengatakan suatu reduplikasi, tetapi pola katanya
menjadi seperti:
Meugaseh : gaseh-meugaseh : Kasih-mengasihi
Meucinta : Cinta-meucinta : Mencintai
“Awaknyan saleng gaseh-meungaseh”(Mereka saling kasih-mengasihi)
![Page 12: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/12.jpg)
9. Tipe-R 9: ((D+ R)+ Men-/-Kan)
Pada tipe ini, terdapat banyak perubahan pola akan tetapi memiliki makna yang sama seperti tipe
R-9. Jika dilihat dari pembagian kelas katanya, maka:
KtK (Peu-) : Peugrak-grak :Menggerak-gerakkanKtS (Peu-) : Peurayek-rayek :Membesar-
besarkan KtB (Meu-): meuhaba-haba :Mengabar-ngabarkan
![Page 13: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/13.jpg)
10. Tipe-R 10: ((D+R) +meN-/-i)
Dalam bahasa Aceh, pola seperti ini tidak ada strukturnya, namun bisa juga dikatakan dengan imbuhan ji- tapi tidak ditambah dengan akhiran
–i, dan memiliki arti yang sama seperti:
KtK : Jihalang : MenghalangiKtS : Jipeuyoe : MenakutiKtB : Jiludah : Meludah
![Page 14: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/14.jpg)
11. Tipe-R 11: ((D+R) + Se)
Se- diganti dengan imbuhan Beu. KtS: Setinggi-tinggi (nya) : Beumanyang-
manyang (that)KtB: Sekuat-kuat (nya) : Beuteuga-teuga (that)
Dalam bahasa Aceh, kata –nya menjadi that untuk menyatakan tingkat atau ukuran dari sesuatu
yang dikatakan
![Page 15: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/15.jpg)
12. Tipe-R 12: ((D+R) +Ke/(-Nya))
Untuk menyatakan KtBil, bentuk pada tipe ini berubah pada imbuhan ke- menjadi ban-,
ada juga yang mengatakannya dengan imbuhan man-. Seperti :
Kedua-dua : bandua-dua/ manduaKetiga-tiga : banlhee-lhee/ manlhee
![Page 16: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/16.jpg)
13. Tipe-R 13: ((D+R) +Ke/-An)
Imbuhan ke- diganti dengan mu- tanpa ditambah akhiran –an.
KtS : Meumirah-mirah : kemerah-merahanKtB : mubarat that : kebarat-bebaratan
muaneuk mit that : kekanak-kanakan
Pada kata benda (bahasa Aceh), tidak sama halnya dengan bahasa Indonesia, dalam bahasa Aceh tidak terdapat pengulangannya
melainkan cukup ditambah kata ‘that’ dan memiliki makna yang sama.
Kata ‘that ‘ tersebut memiliki makna yang berbeda jika diucapkan dalam konteks sealin reduplikasi, arti dasarnya adalah ‘sangat’, akan tetapi
dalam reduplikasi maknanya sama dengan kata yang ditambah imbuhan ‘ke/-an’.
![Page 17: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/17.jpg)
14. Tipe-R 14: ((D+R) +-an)
Penggunaan akhiran –an tidak ada dalam bahasa Aceh, reduplikasi yang terdapat
dalam bahasa Aceh yang memiliki makna yang sama adalah:
KtB : Rumoh-rumoh : Rumah-rumahan
KtS : Rayek-rayek : Besar-besaranKtK : grop-grop : Lompat-
lompatan
![Page 18: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/18.jpg)
15. Tipe-R 15: (D+ (R+ -Em-))
Penggunaan akhiran –em juga tidak ada dalam bahasa Aceh, tetapi diganti dengan imbuhan meu-
atau teu, tergantung pada kelompok kata nya sendiri.
Reduplikasi yang terdapat dalam bahasa Aceh yang memiliki makna yang sama adalah:
Kts : Kilau-kemilau: Meublee-blee (meu-)KtK : Turun-menurun : tron-teumuron (teu-)KtB : tali-temali : meutaloe-taloe (meu-)
![Page 19: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/19.jpg)
16. Tipe-R 16: (D+ Rp)
Pada tipe R-16 ini, pola kata yang terdapat dalam bahasa Aceh hanya ada pada kata tertentu saja, seperti:
Dengan kata Benda R-16 arti R-1 arti
Langit lelangit langit- langit berubahDalam bahasa Aceh,Langet - langet- langet berubah
![Page 20: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/20.jpg)
Note!!!
Dalam bahasa Aceh, penggunaan Kata le- tidak ada, begitu juga dengan kata lainnya yang mengulangi reduplikasi
seperti tipe R-16 ini, seperti kata: laki, dll. Dalam bahasa aceh lelaki memiliki makna dengan kata ‘ureung
agam/agam’ )Dengan kata lain, dalam bahasa Aceh reduplikasi tipe R-16
ini hampir tidak ada sama sekali kata-katanya, akan tetapi hanya terdapat pada kata-lata tertentu saja, dan itu pun setelah mengalami ‘mixing language’ seperti pada kata:
labi-labi, langit-langit dan lain-lain.Biasanya, reduplikasi tipe R-16 ini dalam bahasa aceh diulang
secara langsung dengan menggunakan kata dasarnya.
![Page 21: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022081421/563db9b2550346aa9a9f0851/html5/thumbnails/21.jpg)
Referensi
Simatupang, MDS. 1983. Reduplikasi Morfemis Bahasa Indonesia.
Wildan. 2010. Kaidah Bahasa Aceh. Cet. I. Banda Aceh: Penerbit GEUCI.
Wildan. 2002. “Tata Bahasa Aceh untuk Madrasah Dasar dan Madrasah Lanjutan”. Cet. III. Banda Aceh: Global Educational Consultant Institute.
-------. dkk. 1977b. “Struktur Bahasa Aceh”. (Laporan Penelitian). Banda Aceh: Depdikbud.
SIL. 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia (Language of Indonesia). Edisi Kedua. Jakarta: SIL Internasional Cabang Indonesia.