referat anxietas lisa
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
1/33
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam praktek sehari-hari anxietas sering dikenal dengan istilah perasaan cemas,perasaan bingung, was-was, bimbang dan sebagainya, dimana istilah tersebut lebih merujuk pada
kondisi normal. Sedangkan gangguan anxietas merujuk pada kondisi patologik. Anxietas sendiri
dapat sebagai gejala saja yang terdapat pada gangguan psikiatrik, dapat sebagai sindroma padaneurosis cemas dan dapat juga sebagai kondisi normal. Anxietas normal sebenarnya sesuatu hal
yang sehat, karena merupakan tanda bahaya tentang keadaan jiwa dan tubuh manusia supaya
dapat mempertahankan diri dan anxietas juga dapat bersifat konstruktif, misalnya seorang pelajaryang akan menghadapi ujian, merasa cemas, maka ia akan belajar secara giat supaya
kecemasannya dapat berkurang.
Sensasi anxietas / cemas sering dialami oleh hampir semua manusia. Perasaan tersebut
ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan, seringkali disertai oleh gejalaotonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, gelisah, dan sebagainya. Kumpulan gejala
tertentu yang ditemui selama kecemasan cenderung bervariasi, pada setiap orang tidak sama.
Gangguan kecemasan merupakan salah satu penyakit yang paling tersering didalam ilmu
kejiwaan. Banyak pasien dengan gangguan kecemasan ini mengalami gejala fisik dan biasanyamereka akan segera mencari dokter untuk mendapatkan pertolongan. Disamping dari begitu
banyaknya prevalensi kejadian gangguan kecemasan ini, banyak yang tidak mengetahui bahwa
mereka mempunyai gangguan kecemasan.
Cemas pada umumnya terjadi sebagai reaksi sementara terhadap stress dalam kehidupan
sehari-hari. Bila cemas menjadi begitu besar atau sering seperti yang disebabkan oleh tekananekonomi yang berkepanjangan, penyakit kronik dan serius atau permasalahan keluarga makaakan berlangsung lama; kecemasan yang berkepanjangan sering menjadi patologis. Ia
menghasilkan serombongan gejala-gejala hiperaktivitas otonom yang mengenai sistem
muskuloskeletal, kardiovaskuler, gastrointestinal dan bahkan genitourinarius.
Respon kecemasan yang berkepanjangan ini sering diberi istilah gangguan kecemasan,
dan ini merupakan penyakit. Dari aspek klinik kecemasan dapat dijumpai pada orang yangmenderita stress normal; pada orang yang menderita sakit fisik berat, lama dan kronik; pada
orang dengan gangguan psikiatri berat (skizofrenia, gangguan bipoler dan depresi); dan pada
segolongan penyakit yang berdiri sendiri yang dinamakan gangguan kecemasan.
Anxietas dapat bersifat akut atau kronik. Pada anxietas akut serangan datang mendadak
dan cepat menghilang. Anxietas kronik biasanya berlalu untuk jangka waktu lama walaupun
tidak seintensif anxietas akut, pengalaman penderitaan dari gejala cemas ini oleh pasien biasanyadirasakan cukup gawat untuk mempengaruhi prestasi kerjanya. Bila dilihat dan segi jumlah,
maka orang yang menderita anxietas kronik jauh lebih banyak daripada anxietas akut.
1
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
2/33
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Anxietas adalah perasaan yang difus, yang sangat tidak menyenangkan, agak tidakmenentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini biasanya disertai dengan
reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang. Perasaan ini dapat
berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau
rasa mau kencing atau buang air besar. Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dangelisah. ( Harold I. LIEF) Anenvous condition of unrest ( Leland E. HINSIE dan Robert S
CAMBELL) Anxietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan
akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman,keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya. ( J.J GROEN)
2.2. EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin wanita 2-3 kali lebih sering terkena dari pada laki-laki, walaupun
kurangnya diagnosis gangguan panik pada laki-laki mungkin berperan dalam distribusi yang
tidak sama tersebut. Perbedaan antara kelompok Hispanik, kulit putih non-Hispanik, dan kulithitam adalah sangat kecil. Faktor sosial satu-satunya yang dikenali berperan dalam
perkembangan gangguan panik adalah riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama.
Gangguan paling sering berkembang pada dewasa muda - usia rata-rata timbulnya adalah kira-
kira 25 tahun, tetapi baik gangguan panik maupun agorafobia dapat berkembang pada setiapusia. Sebagai contohnya. gangguan panik telah dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja.
dan kemungkinan kurang diagnosis pada mereka.
Survei terkini di Amerika (1996) melaporkan bahwa 15 - 33% pasien yang datang
berobat ke dokter non psikiater merupakan pasien dengan gangguan mental. Dari jumlah tersebutminimal sepertiganya menderita gangguan kecemasan. Di Indonesia penelitian yang dilakukan di
Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat tahun 1984 menunjukkan bahwa di puskesmas
jumlah gangguan kesehatan jiwa yang sering muncul sebagai gangguan fisik adalah 28,73%untuk dewasa dan 34,39% untuk anak.
2.3. ETIOLOGI
Faktor Biologis
Faktor biologik yang berperan pada gangguan ini adalah neurotransmitter. Ada tiga
neurotransmitter utama yang berperan pada gangguan ini yaitu, norepinefrin, serotonin, dan
gamma amino butiric acidatau GABA. Namun neurotransmitter yang memegang peranan utamapada gangguan cemas adalah serotonin, sedangkan norepinefrin terutama berperan pada
gangguan panik.
Dugaan akan peranan norepinefrin pada gangguan cemas didasarkan percobaan pada
hewan primata yang menunjukkan respon kecemasan pada perangsangan locus sereleus yang
2
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
3/33
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
4/33
sehingga kecemasan bersembunyi dalam gangguan lain seperti pada fobia, reaksi obsesif
kompulsif, reaksi konversi dan pada gangguan psikofisiologik. Dalam psikiatri terdapat free-
floating anxiety dan bound anxiety. Free-floating anxiety merupakan kecemasan yang tidakterdapat pada salah satu gagasan melainkan mengembara kian kemari. Sedangkan dalam bound
anxiety kecemasan terikat pada gagasan seperti pada fobia dan obsesi. Free floating anxiety
merupakan inti dan gejala penting menentukan pada kecemasan neurotik.
3. Kecemasan psikotik
Kecemasan disini bukanlah merupakan gejala inti atau yang menentukan. Melainkansebagai gejala biasa, yang kadang-kadang merupakan penjelmaan dari segala depresi dan agitasi.
Kecemasan dapat juga dirasakan begitu hebat sehingga penderita tidak dapat berbuat apa-apa
selain diam saja. Biasanya kecemasan ini disertai dengan waham-waham, halusinasi dan
perbuatan-perbuatan yang destruktif.
4. Kecemasan sosial
Kecemasan sosial ini akan dirasakan individu, kalau ia takut atau pendapat umum atau
pendapat lingkungannya mengenai perbuatannya dikenal :a.Kecemasan memperlihatkan diri di depan umum.
b.Cemas kalau-kalau kehilangan kontrol atas dirinya.c.Cemas kalau-kalau memperlihatkan ketidakmampuannya.
REAKSI TERHADAP KECEMASAN
Dalam menghadapi kecemasan orang dapat mengadakan reaksi seperti :
a.Dengan menggunakan mekanisme pembelaan, yang dapat dilihat pada reaksi fobik, reaksi
obsesif.
b.Dengan menggunakan mekanisme konversi :1) Jika akut dapat menjurus ke arah konversi (histeria)
2) Jika menahun tanpa menimbulkan perubahan apa-apa pada organ, dapat menimbulkangejala-gejala hipokondriasis atau organ neurosa. Keadaan menahun ini dapat juga
menimbulkan perubahan-perubahan pada organ, sehingga kecemasan menghilang dari
permukaaan dan diganti dengan keluhan-keluhan pada organ yang mengalami perubahantadi. Hal ini dapat dilihat pada pasien dengan gangguan psikofisiologik.
2.4. PATOFISIOLOGI
Pada kecemasan terjadi mekanisme sebagaimana terjadi pada stres. Terjadi pengaktifan
sistem saraf simpatis dan aktivasi hipotalamus-hipofisis-adrenal. Bila sebagian besar daerah
sistem saraf simpatis melepaskan impuls pada saat yang bersamaan, maka dengan berbagai cara,
keadaan ini akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas otot yang besar, diantaranya dengan cara :
1. Peningkatan tekanan arteri.2. Peningkatan aliran darah untuk mengaktifkan otot-otot bersamaan dengan penurunan
aliran darah ke organ-organ, seperti traktus gastrointestinalis dan ginjal, yang tidak
diperlukan untuk aktivitas motorik cepat.
3. Peningkatan kecepatan metabolisme sel di seluruh tubuh.4. Peningkatan konsentrasi glukosa darah.
4
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
5/33
5. Peningkatan proses glikolisis di hati dan otot.
6. Peningkatan kekuatan otot.
7. Peningkatan aktivitas mental.8. Peningkatan kecepatan koagulasi darah.
Seluruh efek diatas menyebabkan orang tersebut dapat melaksanakan aktivitas fisik yangjauh lebih besar dari pada bila tidak ada efek tersebut. Keadaan ini sering disebut sebagai respons
stres simpatis. Sistem simpatis terutama teraktivasi dengan kuat pada berbagai keadaan
emosi,termasuk di dalamnya kecemasan dan stres.
Jika stres menyebabkan keseimbangan terganggu, maka tubuh kita akan melalui
serangkaian tindakan (respons stres) untuk membantu tubuh mendapatkan kembali
keseimbangan. Perjuangan untuk mempertahankan keseimbangan ini disebut sebagai sindromadaptasi umum. Ini adalah cara tubuh bereaksi terhadap stres dan untuk membawa kembali
sistemtubuh ke keadaan yang seimbang.
Tahapan salah satu responnya disebut fase alarm, yang dicirikan oleh aktivasi langsungdari sistem saraf dan kelenjar adrenal. Berikutnya fase resistensi, yang ditandai dengan aktivasi
hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) axis. HPA axis adalah sistem terkoordinasi dari tigajaringan endokrin yang mengelola respon kita terhadap stres.
HPA adalah bagian utama dari sistem neuroendokrin yang mengendalikan reaksi terhadapstres dan memiliki fungsi penting dalam mengatur berbagai proses tubuh seperti pencernaan,
sistem kekebalan tubuh dan penggunaan energi. Spesies dari manusia ke organisme yang paling
kuno berbagi komponen dari sumbu HPA. Ini adalah mekanisme untuk satu set interaksi di
antara kelenjar, hormon dan bagian-bagian tengah otak yang menengahi sindrom adaptasi umum.
Sedikit kenaikan kortisol memiliki beberapa efek positif termasuk semburan energi untuk
alasan bertahan hidup, peningkatan fungsi memori, semburan lebih rendah meningkatkankekebalan dan kepekaan terhadap rasa sakit.
Masalah terjadi ketika kita meminta tubuh kita bereaksi terlalu sering atau denganperlawanan yang berlebihan - baik dari yang dapat mengakibatkan meningkatnya kadar kortisol.
Ketika stres diulangi, atau konstan, kadar kortisol meningkat dan tetap tinggi - menyebabkan
fase ketiga dari sindrom adaptasi umum yang tepat disebut sebagai overload. Pada tahap
overload, sistem tubuh mulai memecah dan risiko penyakit kronis meningkat secara signifikan.
Diketahui bahwa orang-orang normal tingkat kortisol dalam aliran darah puncaknya terjadi
pada pagi hari dan berkurang seiring berjalannya hari itu. Sekresi kortisol bervariasi antarindividu. Satu orang dapat mengeluarkan kortisol lebih tinggi daripada yang lain dalam situasi
yang sama. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mengeluarkan tingkat kortisol
lebih tinggi sebagai respons terhadap stres juga cenderung makan lebih banyak makanan, danmakanan yang lebih tinggi karbohidrat daripada orang yang kurang mengeluarkan kortisol.
Neurotransmitter
Tiga neurotransmitter utama yang berhubungan dengan dasar dari penelitian binatang dan
5
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
6/33
respon kepada penanganan obat adalah norepinephrine (MODA), serotonin, dan -asam amino
butirat (GABA). Sebagian besar informasi dasar neuroscience tentang eksperimen binatang
membentuk paradigma tingkah laku dan agen psikoaktif. Satu diantaranya adalah eksperimenuntuk mempelajari test konflik, di mana binatang secara simultan menghadiahi stimuli yang
positif (e.g., makanan) dan negatif (e.g., goncangan elektrik). Obat-obatan Anxiolytic (e.g.,
benzodiazepines) cenderung untuk memberikan fasilitas adaptasi pada binatang terhadap situasiini, sedangkan obat-obatan lain (e.g., amfitamin) lebih lanjut mengganggu respon tingkah laku
binatang.
Norepinefrin
Gejala kronis pasien dengan gangguan cemas, seperti serangan panik, kesulitan untuktidur, mengejutkan, dan autonomic hyperarousal, adalah karakteristik noradrenergik yang
meningkat. Teori umum tentang peran dari norepinefrin dalam ketidakteraturan dimana
dipengaruhi pasien, mungkin mempunyai satu sistem noradrenergik yang buruk pengaturannya
sehingga terjadi ledakan sekali-kali dari aktivitas ini. Badan sel dari sistem noradrenergikterutama dilokalisir pada tempat ceruleus di rostral pons, dan fungsinya memproyeksikan akson-
akson pada korteks cerebral, sistem limbik, brainstem, dan medula spinalis. Eksperimen dalamkardinal/primata telah mendemonstrasikan stimulasi itu sehingga dari tempat ceruleus
menghasilkan suatu respon ketakutan dalam binatang dan ablasi pada area yang sama,
menghalangi atau seluruhnya menghalangi kemampuan dari binatang untuk membentuk suaturespon ketakutan. Penelitian pada manusia telah ditemukan bahwa dalam pasien dengan
gangguan panik, receptor adrenergic agonists (e.g., isoproterenol [Isuprel]) dan sel peka
terhadap rangsangan 2-adrenergic antagonis (e.g., yohimbine [Yocon]) bisa membuat serangan
panik bertambah parah.Sebaliknya, clonidine (Catapres), sel yang peka terhadap rangsanganagonis, mengurangi gejala pada beberapa situasi eksperimental dan dapat mengobati. Sebuah
temuan lain adalah pasien dengan gangguan cemas, gangguan terutama panik, telah
menyebabkan cerebrospinal mengalir (CSF) atau terpresentasi dalam urin dalam bentuknoradrenergic metabolite 3-methoxy-4-hydroxyphenylglycol (MHPG).
Hypothalamic-Pituitary-Adrenal Axis
Bukti tetap yang menunjukan bahwa banyak peningkatan sintesa dan pelepasan dari
kortisol dapat membuat dampak psikologis. Kortisol berfungsi untuk mengerahkan dan untuk
mengisi penyimpanan energi serta meningkatkan kewaspadaan, memfokuskan perhatian, dan
formasi memori, pertumbuhan dan sistem reproduksi, dan respon kekebalan tubuh (imun).Pengeluaran cortisol berlebihan dapat mempunyai efek kurang baik yang serius, mencakup
hipertensi, osteoporosis, immunosuppresi, resistansi hormon insulin, dislipidemia, diskoagulasi,
dan pada akhirnya, aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler. Perubahan pada hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) fungsi poros masih sedang dipelajari dalam kaitannya dengan PTSD.
Pada pasien dengan gangguan panik, adrenocorticoid hormon (ACTH) mempengaruhi pada
corticotropin-releasingfactor(CRF) masih sedang dipelajari dalam beberapa penelitian.
Corticotropin-Releasing Hormone (CRH)
Salah satu dari penengah terpenting respon tekanan, CRH mengkoordinir perubahan
tingkah laku dan fisiologis adaptif yang terjadi selama tekanan psikis. Hypothalamic tingkat
6
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
7/33
CRH meningkat dengan tekanan, menghasilkan aktivasi dari poros HPA dan pelepasan dari
kortisol ditingkatkan serta dehydroepiandrosterone (DHEA). CRH juga menghalangi berbagai
neurovegetatif berfungsi, seperti masukan makanan, aktivitas seksual, dan program endokrinuntuk pertumbuhan serta reproduksi.
SerotoninIdentifikasi dari banyak jenis reseptor serotonin telah menstimulasi pencarian dari peran
serotonin pada patogenesis gangguan cemas. Tipe berbeda dari hasil tekanan akut dalam
peningkatan 5-hydroxytryptamine (5-HT) terjadi di korteks prefrontal, nukleus accumbens,amigdala, dan hipothalamus lateral. Keterikatan pada hubungan ini pada awalnya termotivasi
oleh observasi dimana serotonergik antidepresan mempunyai efek terapeutik pada beberapa
gangguan cemas, sebagai contoh : clomipramine (Anafranil) pada OCD. Efektivitas dari
buspirone (BuSpar), suatu serotonin 5-HT1A reseptor agonis, dalam penanganan dari gangguancemas juga menyarankan kemungkinan dari satu asosiasi antara serotonin dan kecemasan. Badan
sel dari sebagian besar neuron serotonergik adalah terletak di raphe nuclei di rostral brainstem
dan memproyeksikan ke korteks cerebral, sistem limbik (terutama, amygdala dan hippocampus),
dan hipotalamus.
GABA
Sebuah peran dari GABA pada gangguan cemas adalah sebagian besar didukung oleh
keefektifan dari benzodiazepine, yang meningkatkan aktivitas dari GABA pada reseptor GABA
tipe A (GABA-A), dalam penanganan dari beberapa bentuk gangguan cemas. Walaupunbenzodiazepine potensi-rendah adalah paling efektif untuk gejala gangguan cemas pada
umumnya, potensi-tinggi benzodiazepine, seperti alprazolam (Xanax), dan clonazepam adalah
efektif dalam penanganan dari gangguan panik. Penelitian pada primata telah ditemukan bahwa
susunan saraf otonom memperlihatkan gejala gangguan cemas yang diinduksi ketika satubenzodiazepine invers agonist, asam -carboline-3-carboxylic (BCCE) dikelola. BCCE juga
dapat menyebabkan kecemasan. Antagonis benzodiazepin, flumazenil (Romazicon),
menyebabkan serangan panik yang sering pada pasien dengan gangguan panik. Data ini telahmemimpin peneliti untuk memberikan hipotesa bahwa beberapa pasien dengan gangguan cemas
mempunyai fungsi abnormal dari reseptor GABA-A mereka, walaupun hubungan ini sudah tidak
diperlihatkan secara langsung.
Aplysia
Sebuah tipe neurotransmitter untuk gangguan cemas menjadi dasar penelitian dari Aplysia
California, oleh Eric Kandel, M.D, pemenang Penghargaan Nobel.Aplysia adalah suatu keong laut yang bereaksi pada bahaya dengan cara berpindah,
penarikan ke dalam kulit/kerangnya, dan penurunan perilaku makanannya. Perilaku ini mungkin
menjadi secara sederhana dikondisikan, sedemikian rupa sehingga keong memberikan reaksiterhadap satu stimulus netral seolah-olah adalah satu stimulus berbahaya. Keong dapat juga
dibuat peka oleh shock random, sedemikian rupa sehingga hal itu memperlihatkan suatu reaksi
dan tidak adanya bahaya nyata. Secara paralel sebelumnya telah digambarkan pengaruh antarakeadaan klasik dan manusia dengan kecemasan dan fobia.
Yang secara sederhana Aplysia dikondisikan sebagai adanya perubahan yang terukur pada
presinaptik, menghasilkan pelepasan dan peningkatan sejumlah neurotransmitter. Walaupun
keong laut adalah satu binatang sederhana, pekerjaan ini memperlihatkan satu pendekatan
7
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
8/33
eksperimental kepada neurokimiawi kompleks memproses potensi yang terlibat dalam gangguan
cemas pada manusia.
2.5. GAMBARAN KLINIS
Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkatdan disertai gejala somatik. Suatu serangan panik secara tiba-tiba akan menyebabkan minimal 4
dari gejala-gejala somatik berikut:
1. Palpitasi
2. Berkeringat
3. Gemetar
4. Sesak napas
5. Perasaan tercekik
6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7. Mual dan gangguan perut
8. Pusing, bergoyang. melayang. atau pingsan
9. Derealisasi atau depersonalisasi
10. Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11. Rasa takut mati
12. Parastesi atau mati rasa
13. Menggigil atau perasaan panas.
Serangan panik pertama seringkali sama sekali spontan, walaupun serangan panik kadang-
kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik, aktivitas seksual, atau traumaemosional sedang. DSM-IV menekankan bahwa sekurangnya serangan pertama harus tidak
diperkirakan (tidak memiliki tanda) untuk memenuhi criteria diagnostik untuk gangguan panic.
Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10
menit.Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematiandan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien
mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda
fisik adalah takikardia. palpitasi, sesak nafas, dan berkeringat.
Gejala Penyerta
Gejala depresif seringkali ditemukan pada serangan panik dan agoraphobia, dan pada
beberapa pasien suatu gangguan depresif ditemukan bersama-sama dengan gangguan panik.
8
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
9/33
Penelitian telah menemukan bahwa resiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan gangguan
panik adalah lebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan mental.
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria diagnostic untuk Gangguan Panik
Tabel dari DSM-IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed 4.
Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, di mana empat (atau lebih) gejala
berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam 10 menit:
1) Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung bertambah cepat.
2) Berkeringat.
3) Gemetar atau berguncang
4) Rasa nafas sesak atau tertahan
5) Perasaan tercekik
6) Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7) Mual atau gangguan perut
8) Perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsang.
9) Derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi (bukan merasa diri sendiri).
10) Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11) Rasa takut mati.
12) Parestesia (mati rasa atau sensasi geli)
13) Menggigil atau perasaan panas.
Menurut PPDGJ-III gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidakditemukan adanya gangguan anxietas fobik. Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya
beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan :
1. Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya.
2. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya(unpredictable situation)
3. Dengan keadaan yang relatif dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga anxietas antipsikotik
yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan
terjadi.
9
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
10/33
2.6. KLASIFIKASI
F 40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
a. F 40.0 AGORAFOBIA
PEDOMAN DIAGNOSTIK.
Semua kriteria ini hrs dipenuhi utk :
a. Gejala psikologis/otonomik yg timbul hrs mrpk manifestasi primer dr anxietas &bkn mrpk gejala lain yg sekunder seperti waham atau pikiran obsesif.
b. Anxietas yg timbul hrs terutama terjadi dlm sekurang2nya dua dari situasi berikut :
Banyak orang
Tempat-tempat umum
Bepergian keluar rumah
Bepergian sendiri
c. Menghindari situasi fobik hrs/sdh mrpk gambaran yg menonjol
b. F 40.1 FOBIA SOSIAL
1. Mulai sejak usia remaja
2. Rasa takut diperhatikan oleh orla dlm kel yg relatif kecil
3. Menjurus pd perhindaran thd situasi sosial yg relatif kecil
4. Menjurus pd penghindaran thd situasi sosial
5. Lelaki sama dgn wanita
6. Gambarannya dpt sgt jelas mis. makan di tempat umum, berbicaradidepan umum,
menghadapi jenis kelamin lain, hampir semua situasi di luar keluarga
7. Biasanya disertai dgn harga diri yg rendah dan takut kritik
8. Dpt tercetus sbg : malu (muka merah), tangan gemetar, mual, ingin buang air
kecil & gejala demikian dpt berkembang menjadi serangan panic
10
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
11/33
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Semua kriteria dibwh ini hrs dipenuhi utk :
Gejala2 psikologis, perilaku /otonomik hrs mrpk manifestasi primer dari anxietas
dan bukan sekundari gejala lain spt waham / pikiran obsesif Anxietas hrs hanya terbatas / menonjol pada situasi sosial tertentu saja
Penghindaran dari situasi fobik hrs mrpk gambaran yang menonjol
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan depresif & agorafobia sering sulit dibedakan dgn fobia sosial.
Hendaknya diutamakan Dx agorafobia, depresi jgn ditegakkan kecuali ditemukan
sindrom depresif yg lengkap & jelas
c. F 40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI)
Fobia yg terbatas pd situasi yg sgt spesifik seperti bila :
Berdekatan dgn binatang tertentu
Tempat tinggi
Petir
Kegelapan
Naik pesawat
Buang hajat ditempat umum
Makan makanan tertentu
Dokter gigi
Takut melihat darah/luka
Takut berhubungan dgn penyakit tertentu
Biasanya timpul pd masa kanak2/dewasa muda ; dpt menetap puluhan tahun bila
tdk diobati
PEDOMAN DIAGNOSTIK
11
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
12/33
Semua kriteria yg dibawah ini utk DX :
a. Gejala psikologis atau otonomik hrs mrpk manifestasi primer dari anxietas, dan
bkn sekunder dari gejala2 lain seperti waham atau pikiran obsesifb. Anxietas hrs terbatas ps adanya objek situasi fobik tertentu
c. Situasi fobik tsb sedapat mungkin dihindarinya
Termasuk : Akrofobia
Fobia binatang
Klaustrofobia Fobia ujian
Fobia sederhana
DIAGNOSA BANDING
Gangguan hipokhondrik F 45.2Gangguan waham F 22.0
F 40.8 gangguan fobik lainnya
F 40.9 Gangguan fobik YTT, termasuk fobia YTT, keadaan Fobik YTT
F 41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA
Gejala Utama : manifestasi klinik
Dapat disertai :
Gejala depresif Gejala obsesif
Beberapa unsur anxietas fobik
Bersifat sekunder, ringan
a. F 41.0 GANGGUAN PANIK (Anxietas Paroksimal Episodik)
Gambaran esensial :
Serangan anxietas berat (panik) yg berulang Tdk terbatas pada adanya situasi tertentu / suatu rangkaian kejadian
Tidak terduga
Gejala yg biasa dijumpai, onsit mendadak :
Palpitasi
12
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
13/33
Nyeri dada
Perasaan tercekik
Pusing kepala
Rasa menjadi gila
- Perasaan tidak riil (depersonalisasi/derealisasi)
- Rasa takut mati
- Kehilangan kendali
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Untuk Dx bbrp serangan anxietas berat diserta gejala otonomik hrs terjadi dlm
periode kira2 1 bln tdk berbahaya :
a. Pada keadaan2 yg sebenarnya scr objektiv tdk ada bahaya
b. Tdk terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya
c. Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala anxietas dalam periode antara
serangan2 panik (meskipun lazim terjadi anxietasantisipatorik)
Termasuk : - serangan panik - keadaan panik
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan panik sbg bagian fobik
Sekunder dari gangguan depresif, terutama pada lelaki
b. F 41.1 GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH
Gambaran esensial :
Anxietas yg menyeluruh & menetap Tidak terbatas hanya pd setiap keadaan lingkungan yg tertentu saja (misalnya sifat
mengambang atau free floating)
Gejala yang sering dijumpai :
Keluhan tegang yg berkepanjangan
Gemetaran
Ketegangan otot
13
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
14/33
Berkeringat
Kepala terasa ringan
Palpitasi
Pusing kepala
Keluhan epigastrik
Ketakutan dirinya/ anggota kel lain akan celaka/sakit
Khawatir & firasat lain
Pedoman Diagnostik
Hrs menunjukkan gejala primer anxietas hampir setiap hari selama bbrp minggu bulan
GEJALA-GEJALA :
a. Kecemasan ttg masa depan (khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah seperti
diujung tanduk, sulit berkonsentrasi)
b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tdk dpt santai)
c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, tahikardi, keluhan
epigastorik, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Diagnostik Banding :
Episode depresif (F 32) Gangguan panik (F 41.0)
Gangguan obsesif-kompulsif (F 42)
Termasuk :
Neurosis anxietas
Reaksi anxietas
Keadaan anxietas
c. F 41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS & DEPRESIF
Terdapat gejala anxietas dan depresi yg masing2 tdk menunjukkan rangkaian gejala
14
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
15/33
yg cukup berat utk menegakkan diagnosa tersendiri.
Bbrp gejala otonomik harus ditemukan :
Tremor
Palpitasi
Mulut kering
Sakit perut (mulas), dsb
Diagnosa Banding :
Gangguan penyesuaian F 43.2
Depresi anxietas menetap (dstimia) F 34.1
Termasuk : depresi anxietas (ringan atau tak menetap)
d. F 41.3 GANGGUAN ANXIETAS CAMPURAN LAINNYA
Gangguan yg memenuhi kriteria gangguan anxietas menyeluruh (F 41.1) dan yg
menunjukkan ciri2 yg menonjol dari gangguan lain dlm F 40-F 49
F 41.8 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA TDT
Termasuk : histeria anxietas
F 41.9 GANGGUAN ANXIETAS YTT
Termasuk : anxietas YTT
F 42 GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
Ciri utama : pikiran obsesif atau tindakan kompulsif yg berulang
Pikiran obsesional : gagasan, bayangan/impuls yg timbul dlm pikiran individu scr
berulang2 dlm bentuk yang sama tidak dikehendaki
Tindakan kompulsif : perilaku yg stereotipik, diulang berkali2 tidak bermanfaat
Gangguan obsesif-kompulsif sering disertai gangguan depresif dan sebaliknya
Pedoman Diagnostik
Dx, gejala2 obsesional atau tindakan kompulsif atau kedua2nya harus ada hampir setiap
15
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
16/33
hari selama sedikitnya dua minggu berturut2, merupakan sumber distres atau gangguan
aktivitas
Ciri2 gejala obsesional :
Hrs dikenal/disadari sbg pikiran/impuls dari diri individu sendiri
Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yg masih tidak berhasil dilawan,
meskipun ada lainnya yg tidak lagi dilawan oleh penderita
Pikiran utk melaksanakan tindakan tsb diatas bukan mrpk hal yg memberi
kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan/anxietas tidak tanggap
sbg kesenangan seperti dimaksud diatas)
Pikiran, bayangan atau impuls tsb hrs mrpk pengulangan yg tdk menyenangkan
Termasuk :
Neurosis anankastik
Neurosis obsesional
Neurosis obsesif-kompulsif
Diagnosis banding
Gangguan depresif primer Sikzofrenia
Sindrom teurette
F 42.0 PREDOMINAN PIKIRAN OBSESIONAL ATAU PENGULANGAN
Dapat berupa gagasan, bayangan mental atau dorongan utk berbuat distres
F 42.1 PREDOMINAN TINDAKAN KOMPULSIF (OBSESSION RITUAL)
Tindakan kompulsif berkaitan dgn kebersihan
Memeriksa berulang utk meyakinkan bahwa situasi yang dianggapnya berpotensi
nahaya tidak dibiarkan terjadi, atau masalah kerapian dan keteraturan.
Merupakan ikhtiar simbolik atau sia-sia untuk menghindari bahaya tersebut
Menyita banyak waktu ketidak mampuan mengambil keputusan dan
keterlambatan yang mencolok
Jarang disertai oleh depresi dibandingkan dengan pikiran obsesional, lebih
responsif terhadap terapi tingkah laku
16
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
17/33
F 42.2 CAMPURAN TINDAKAN DAN PIKIRAN OBSESIONAL
Pasien obsesif-kompulsif memperlihatkan unsur pikiran yg obsesional maupun
tindakan yang kompulsif Keduanya (obsesif & kompulsif) hrs seimbang sama2 menonjol
F 43 CAMPURAN THD STRES BERAT & GANGGUAN PENYESUAIAN
Diidentifikasikan atas dasar :
Simtomatologi dan perjalanan penyakit
Faktor pencetus :
Stres kehidupan yang luar biasa stres akut
Perubahan penting dalam kehidupan situasi tidak enak gangguan
penyesuaian
Terdapat pada semua kelompok umur
F 43.0 REAKSI STRES AKUT
Gangguan sementara yg cukup parah bbrp jam/hari Stressor berupa pengalaman traumatik luar biasa ancaman serius t/n
keamanan/integritas fisik individu sendiri atau orang2 yg dicintai mis :
Bencana alam
Kecelakaan
Peperangan
Serangan tindakan kriminal
Perubahan luar biasa yang mendadak
Penting : kerentanan individual & kemampuan menyesuaikan diri seseorang
Pedoman Diagnostik :
1. Gambaran gejala campuran yg biasanya berubah2 Depresif
Keadaan terpaku/bengong
Anxietas
Kemarahan
17
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
18/33
Kekecewaan
Overaktif
Penarikan diri
b. Kasus2 yg dpt dialihkan dari lingkup stresornya gejala2nya dpt menghilang dgn cepat
(bbrp jam). Bila stres berkelanjutan/tak dapat dialihkan gejala mereda seletah 1-3 hari
Termasuk :
Reaksi krisis akut
Kelelahan bertempur
Keadaan krisis
shock psikis
F 43.1 GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
Timbul sbg akibat/respons yg berkepanjangan & atau tertunda thd kejadian atau situasiyg menimbulkan stres
Faktor predisposisi yaitu ciri kepribadian (misalnya kompulsif astenik) dpt menurunkan
kadar ambang
Gejala khas : episode2 bayangan kejadian traumatik terulang kembali (flash backs)
atau mimpi, terjadi perasaan beku dan penumpukan emosi, menjauhi orla, tdk responsifthd lingkungannya, anhedomamenghindari aktivitas2/situasi yg berkaitan menghindari
ingatan traumatik, bisa mendadak ketakutan, panik atau agresif
Terjadi bangkitan otonomik berlebihan dgn kenekatan yg berlebih, mudah kaget,
tertegun, insomnia. Bisa dsertai anxietas & depresi, dan ide bunuh diri
Onset bbrp minggu bulan = 6 bulan
Perjalanan berfluktuasi
Pedoman Diagnostik
Timbulnya dlm waktu 6 bln, disebabkan oleh suatu peristiwa traumatik yg luar biasa
berat Onset > 6 bln dgn manifest klinis khas seperti yg telah disebutkan
Termasuk : Neurosis Traumatik
F 43.2 GANGGUAN PENYESUAIAN
Keadaan stres yg subjektif & gangguan emosional yg biasanya menganggu kinerja dan
18
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
19/33
fungsi sosial
Timbul pd periode adaptasi t/n suatu perubahan dlm hidup yg bermakna / kehidupan
penuh stress
Predisposisi/kerentanan individual berperan dlm resiko terjadinya gangguan kepribadian
Pedoman Diagnostik
DX tergantung pd suatu evaluasi yg teliti t/n hubungan antara :
1. Bentuk, isis, keparahan gejala2. Riwayat & kepribadian sebelumnya
3. Kejadian / situasi penuh stres/krisis kehidupan
Termasuk : Culture Shock, reaksi berkabung, hopitalisasi pada anak
Tak termasuk : gangguan anxietas perpisahan masa kanak
Jika kriteria gangguan penyesuaian telah dipenuhi, maka bentuk klinis/peri domain dapat
ditentukan dengan menggunakan karakter ke 5:
F43.20 Reaksi depresif singkat : bersifat sementara dgn jangka waktu < 1 bulan
F43.21 Reaksi depresif berkepanjangan : depresi ringan sbg respon t/n stress
berkepanjangan denghan jangka waktu
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
20/33
GANGGUAN PANIK [Panic Disorder]
Istilah panik berasal dari kata Pan, dewa Yunani yang setengah hantu, tinggaldipegunungan dan hutan, dan perilakunya sangat sulit diduga. Di tahun 1895 deskripsi gangguan
panik pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud dalam kasus agorafobia. Serangan panik
merupakan ketakutan akan timbulnya serangan serta diyakini akan segera terjadi. Individu yang
mengalami serangan panik berusaha untuk melarikan diri dari keadaan yang tidak pernahdiprediksi.
Gangguan panik adalah ditandai dengan terjadinya serangan panik yang spontan dan
tidak diperkirakan. Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat danrelative singkat (biasanya kurang dari satu tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu
seperti palpitasi dan takipnea. Frekuensi pasien dengan gangguan panik mengalami serangan
panik adalah bervariasi dari serangan multiple dalam satu hari sampai hanya beberapa serangan
selama setahun. Di Amerika Serikat, sebagian besar peneliti dibidang gangguan panik percayabahwa agoraphobia hampir selalu berkembang sebagai suatu komplikasi pada pasien yang
memiliki gangguan panik.
Serangan panik sering dimulai pada masa remaja akhir atau dewasa awal, namun tidak semuaorang yang mengalami serangan panik akan mengembangkan gangguan panik. Banyak orang
hanya memiliki satu serangan dan tidak pernah lagi. Terjadi pada wanita lebih sering daripada
laki-laki. Ada dua kriteria gangguan panik : gangguan panik tanpa agorafobia dan gangguanpanik dengan agorofobia kedua gangguan panik ini harus ada serangan panik.
GAMBARAN KLINIS
Serangan panik pertama seringkali spontan, tanpa tanda mau serangan panik, walaupun seranganpanik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan fisik, aktivitas seksual atau
trauma emosional. Klinisi harus berusaha untuk mengetahui tiap kebiasaan atau situasi yangsering mendahului serangan panik. Serangan sering dimulai dengan periode gejala yangmeningkat dengan cepat selama 10 menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat,
suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu menyebutkan
sumber ketakutannya. Pasien mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam
memusatkan perhatian. Tanda fisik adalah takikardia, palpitasi, sesak nafas dan berkeringat.Pasien seringkali mencoba untuk mencari bantuan. Serangan biasanya berlangsung 20 sampai 30
menit.
Agorafobia : pasien dengan agorafobia akan menghindari situasi dimana ia akan sulitmendapatkan bantuan. Pasien mungkin memaksa bahwa mereka harus ditemani setiap kali
mereka keluar rumah.
GEJALA PENYERTA
Gejala depresi seringkali ditemukan pada serangan panik dan agorafobia, pada beberapa pasien
suatu gangguan depresi ditemukan bersama-sama dengan gangguan panik. Penelitian telah
menemukan bahwa resiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan gangguan panik adalahlebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan mental.
20
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
21/33
DIAGNOSA BANDING
Penyakit kardiovaskuler : anemia, hipertensi, infark iniokardium, dsb.Penyakit pulmonum : asma, hiperventilasi, emboli paru-paru.
Penyakit neurologis : penyakit serebrovaskular, epilepsi, inigrain, tumor, dsb.
Penyakit endokrin : diabetes, hipertroidisme, hipoglikemi, sindroma pramestruasi, gangguanmenopause, dsb.
lntoksikasi obat, putus obat.
Kondisi lain : anafilaksis, gangguan elektrolit, keracunan logam berat, uremia dsb
TERAPI.
Konseling: ajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, konsentrasikan diri
untuk mengatasi anxietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan pernafasan. Identifikasikan rasatakut selama serangan. Diskusikan cara menghadapi rasa takut.
Medikasi : banyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi. Bila
serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi beri antidepresan(imipramin 25 mg malam hari, dosis bisa sampai 100-150 mg malam selama 2 minggu ). Bila
serangan jarang dan terbatas beri anti anxietas, jangka pendek (lorazepam 0,5 1 mg 3 dd 1 atau
alprazolam 0,25 1 mg 3 dd 1) hindari pemberian jangka panjang dan pemberian medikasi yang
tidak perlu.
GANGGUAN FOBIK
FOBIA adalah suatu ketakutan yang tidak rasional yang menyebabkan penghindaran yang
disadari terhadap obyek, aktivitas, atau situasi yang ditakuti.
Fobia adalah ketakutan yang berlebihan yang disebabkan oleh benda, binatang ataupun peristiwa
tertentu. sifatnya biasanya tidak rasional, dan timbul akibat peristiwa traumatik yang pernahdialami individu. Fobia juga merupakan penolakan berdasar ketakutan terhadap benda atau
situasi yang dihadapi, yang sebetulnya tidak berbahaya dan penderita mengakui bahwa ketakutan
itu tidak ada dasarnya.
Fobia simpel: sumber binatang, ketinggian, tempat tertutup, darah. Yang menderita banyakwanita, dimulai semenjak kecil. Agorafobia: kata yunani, agpra = tempat berkumpul, pasar.
Sekelompok ketakutan yang berpusat pada tempat-tempat publik: takut berbelanja, takut
kerumunan, takut bepergian.
Banyak yang minta pertolongan. Banyak wanita yang menderita ini dimulai pada masa remaja
dan permulaan dewasa. Simtom: ketegangan, pusing, kompulsi, merenung, depresi, ketakutanmenjadi gila. 90% dari suatu sampel: takut tempat tinggi, tempat tertutup, elevator.
Fobia dibedakan menjadi dua jenis,yaitu:
a. Fobia Spesifik
Sebuah fobia spesifik adalah rasa takut, intens irasional dari sesuatu yang sedikit atau tidak
menimbulkan bahaya yang sebenarnya. Beberapa fobia spesifik lebih umum dipusatkan di
21
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
22/33
tempat-tempat tertutup, ketinggian, eskalator, terowongan, jalan raya mengemudi, air, terbang,
anjing, dan cedera yang melibatkan darah. fobia seperti ini tidak hanya sangat takut, mereka
ketakutan irasional terhadap suatu hal tertentu.Ketakutan berlebih yang disebabkan oleh benda,atau peristiwa traumatik tertentu, misalnya: ketakutan terhadap kucing (ailurfobia), ketakutan
terhadap ketinggian (acrofobia), ketakutan terhadap tempat tertutup (agorafobia), fobia terhadap
kancing baju, dsb.
b. Fobia Sosial
Fobia sosial, juga disebut gangguan kecemasan sosial, didiagnosa ketika orang-orang menjadi
sangat cemas dan terlalu sadar diri dalam situasi sosial sehari-hari. Orang dengan fobia sosial
memiliki ketakutan yang kuat, gigih, dan kronis sedang diawasi dan dinilai oleh orang lain danmelakukan hal-hal yang akan mempermalukan mereka. Mereka bisa khawatir selama berhari-
hari atau berminggu-minggu sebelum situasi yang ditakuti. Ketakutan berlebih pada kerumunan
atau tempat umum. ketakutan ini disebabkan akibat adanya pengalaman yang traumatik bagi
individu pada saat ada dalam kerumunan atau tempat umum. misalnya dipermalukan didepan
umum, ataupun suatu kejadian yang mengancam dirinya pada saat diluar rumah.
TERAPI
Konseling dan medikasi: dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan, membuat daftar situasiyang ditakuti atau dihindari, diskusikan cara-cara menghadapi rasa takut tersebut. Dengan
konseling banyak pasien tidak membutuhkan medikasi. Bila ada depresi bisa diberi antidepresan
lmipramin 50 150 mg/ hari. Bila ada anxietas beri antianxietas dalam waktu singkat, karena bisamenimbulkan ketergantungan. Beta bloker dapat mengurangi gejala fisik. Konsultasi spesialistik
bila rasa takut menetap.
GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
Prevalensi seumur hidup gangguan obsesif-kompulsif pada populasi umum diperkirakan
adalah 2-3 persen. Waktu tidak diobati, OCD dapat mengganggu semua aspek kehidupan. Anak-
anak bisa menderita OCD juga . OBSESIF adalah pikiran, perasaan, ide yang berulang, tidak
bisa dihilangkan dan tidak dikehendaki. KOMPULSIF adalah tingkah-laku yang berulang, tidakbisa dihilangkan dan tidak dikehendaki. Perilaku ini merupakan ritual pembebasan dari dosa
pada orang tersebut. dengan mencuci tangan ia berharap bisa membersihkan dari dosa yang telah
ia perbuat. obsesif kompulsif ini biasanya cenderung pada perilaku bersih-bersih. Perilaku sepertiini sebenarnya banyak terjadi pada lingkungan kita tetapi, kita kadang malah menganggap
perilaku ini wajar. Dewasa muda, mengikuti kejadian yang penuh stres: kehamilan, kelahiran,
konflik keluarga, kesulitan dalam pekerjaan, keadaan depresi. Penderita obsesif-kompulsif seringmenderita depresi.
Ada 5 bentuk obsesi:
1. Kebimbangan yang obsesif: pikiran bahwa suatu tugas yang telah selesai tidak secara
baik (75% dari pasien).
22
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://adaa.org/living-with-anxiety/children&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWo0srXRiaRwf14IRgfxTLwsmrNAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://adaa.org/living-with-anxiety/children&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWo0srXRiaRwf14IRgfxTLwsmrNAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://adaa.org/living-with-anxiety/children&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWo0srXRiaRwf14IRgfxTLwsmrNAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://adaa.org/living-with-anxiety/children&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjWo0srXRiaRwf14IRgfxTLwsmrNA -
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
23/33
2. Pikiran yang obsesif: pikiran berantai yang tidak ada akhirnya. Biasanya fokus pada
kejadian yang akan datang (34% dari pasien).
3. Impuls yang obsesif; dorongan untuk melakukan suatu perbuatan (17%).
4. Ketakutan yang obsesi kecemasan untuk kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yangmemalukan (26%)
5. Bayangan obsesif: bayangan terus menerus mengenai sesuatu yang dilihat (7%).
Kompulsi (2 macam).
1. Dorongan kompulsif yang memaksa suatu perbuatan: melihat pintu berkali-kali (61%).
2. Kompulsi mengontrol: mengontrol dorongan kompulsi (tidak menuruti dorongantersebut): mengontrol dorongan inses dengan berkali-kali menghitung sampai 10.
DIAGNOSIS BANDING
Kondisi fisik
- Gangguan neurologis (epilepsi lobul temporalis, komplikasi trauma, dsb)
Kondisi psikiatrik
- Skizofrenia, gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, fobia, gangguan depresif.
TERAPI
Konseling dan medikasi : mengenali, menghadapi, menantang pikiran yang berulang
dapat mengurangi gejala obsesd, yang pada akhirnya mengurangi perilaku kompulsif. Latihan
pernafasan. Bicarakan apa yang akan dilakukan pasien untuk mengatasi situasi, kenali dariperkuat hal yang berhasil mengatasi situasi. Bila diperlukan bisa diberi Klomipramin 100 - 150
mg, atau golongan Selected Serotonin Reuptake Inhibitors. Konsultasi spesialistik bila kondisitidak berkurang atau menetap.
GANGGUAN STRES PASCA-TRAUMA
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
Gangguan stres-pasca trauma terdiri dari: - pengalaman kembali trauma melalui mimpi
dan pikiran, penghindaran yang persisten oleh penderita terhadap trauma dan penumpulanresponsivitas pada penderita tersebut, kesadaran berlebihan dan persisten. Gejala penyerta yang
sering dan gangguan stres pasca-trauma adalah depresi, kecemasan dan kesulitan kognitif(contoh
pemusatan perhatian yang buruk)
Prevalensi seumur hidup gangguan stres pasca-trauma diperkirakan I sampai 3 persenpopulasi umum, 5 sampai 15 persen mengalami bentuk gangguan yang subklinis. Walaupun
gangguan stres pasca-trauma dapat terjadi pada setiap usia, namun gangguan paling menonjol
23
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
24/33
pada usia dewasa muda. PTSD merupakan kecemasan akibat peristiwa traumatik yang biasanya
dialami oleh veteran perang atau orang-orang yang mengalami bencana alam . PTSD bisanya
muncul beberapa tahun setelah kejadian dan biasanya diawali dengan ASD, jika lebih dari 6bulan maka orang tersebut dapat mengembangkan PTSD.
Akibat kejadian traumatik atau bencana yang tingkatnya sangat buruk: perkosaan,peperangan, bencana alam, ancaman yang serius terhadap orang yang sangat dicintai, melihat
orang lain disakiti atau dibunuh. Akan berakibat tidak dapat konsentrasi, mengingat, tidak dapatsantai, impulsif, mudah terkejut, gangguan tidur, cemas, depresi, mati rasa; hal-hal yang
menyenangkan tidak menarik lagi, ada perasaan asing terhadap orang-lain dan yang lampau.
Kalau trauma dialami bersama orang lain, dan yang lain mati: ada rasa bersalah, sering terjadimimpi buruk atau gangguan tidur.
Gangguan pasca trauma dapat akut, kronis atau lambat, trauma akibat orang, perang,
serangan fisik atau penganiayaan berlangsung lebih lama daripada trauma setelah bencana alam.
Simtom memburuk jika dihadapkan kepada situasi yang mirip. Dapat terjadi pada anak dan
orang dewasa. Simtom pada anak: mimpi tentang monster atau perubahan tingkah laku: ramai pendiam. Riwayat psikopatologi pada keluarga memegang peranan psikoterapi. Dapat melalui
terapi kelompok. Dengan cara ini penderita mendapatkan support dari teman-temannya.
PEDOMAN DIAGNOSTIK STRES PASCATRAUMA
A. Telah terpapar dengan peristiwa traumatik, didapati:
o mengalami, menyaksikan, dihadapkan dengan peristiwa yang berupa ancaman
kematian, atau kematian yang sesungguhanya atau cedera yang serius,atau
ancaman integritas fisik diri sendiri atau orang lain
o respon berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya
B. Keadan traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu atau lebih cara berikut:
o rekoleksi yang menderitakan, rekuren dan mengganggu tentang kejadian
o Mimpi menakutkan yang berulang tentang kejadian
o berkelakuan atau merasa seakan-akan kejadian traumatik terjadi kembali
o penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau
eksternal yang menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatik
o reaktivitas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yangmenyimbolkan atau menyerupai aspek kejadian traumatik
C. Penghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan trauma
D. Gejala menetap, adanya peningkatan kesadaran , seperti dua atau lebih berikut:kesulitan tidur, irritabilitas, sulit konsentrasi, kewaspadaan berlebihan, respon kejut
yang berlebihan.
24
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
25/33
E. Lama gangguan gejala B,C,D adalah lebih dari satu bulan.
F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalamfungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
Pengobatan
Perawatan utama bagi orang-orang dengan PTSD adalah psikoterapi (sering disebut terapi
bicara), obat-obatan, atau keduanya. Setiap orang berbeda, sehingga pengobatan yang bekerjauntuk satu orang mungkin tidak bekerja bagi orang lain.
REAKSI STRES AKUT
Suatu gangguan sementara yang cukup parah yang terjadi pada seseorang tanpa adanya
gangguan jiwa lain yang nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun mental yang luarbiasa dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari. Stresornya dapat berupa
pengalaman traumatik yang luar biasa . Kerentanan individu dan kemampuan menyesuaikan diri
memegang peranan dalam terjadinya dan keparahannya suatu reaksi stres akut. Harus ada kaitan
waktu yang langsung dan jelas antara terjadinya pengalaman stresor luar biasa dengan onset dangejala. Onset biasanya setelah beberapa menit atau bahkan segera setelah kejadian. Selain itu
ditemukan (a) terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gejala
permulaan berupa keadaan terpaku , semua gejala berikut mungkin tampak: depresif, anxietas,kemarahan, kekecewaan, overaktif dan penarikan diri, akan tetapi tidak satupun dan jenis gejala
tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu lama. (b) pada kasus-kasus yang
dapat dialihkan dan stresomya, gejala-gejalanya dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapajam); dalam hal dimana stres tidak dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru mulai mereda
setelah 24 - 48 jam dan biasanya menghilang setelah 3 hari.
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
(Generalized Anxiety Disorder)
Penyakit Kecemasan Menyeluruh merupakan kecemasan dan kekhawatiran yangberlebihan akan sejumlah aktivitas atau peristiwa, yang berlangsung hampir setiap hari, selama 6
bulan atau lebih.
Gambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya anxietas yang menyeluruh dan
menetap (bertahan lama), Gejala yang dominan sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yangberkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing
kepala dan keluhan epigastnik adalah keluhankeluhan yang lazim dijumpai. Ketakutan bahwa
dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalamwaktu dekat, merupakan keluhan yang seringkali diungkapkan. Kecemasan dan kekhawatiran ini
sangat berlebihan sehingga sulit dikendalikan.
25
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
26/33
Mereka tidak dapat santai, mudah terkejut, dan mengalami kesulitan berkonsentrasi.
Seringkali mereka sulit tidur atau tidur. gejala fisik yang sering menyertai kegelisahan meliputi
kelelahan, sakit kepala, ketegangan otot, nyeri otot, kesulitan menelan, gemetar, gugup, lekasmarah, berkeringat, mual, ringan, harus pergi ke kamar mandi sering, merasa kehabisan napas,
dan hot flashes.
Selain itu, penderita mengalami 3 atau lebih dari gejala-gejala berikut:
Gelisah
Mudah lelah
Sulit berkonsentrasi
Mudah tersinggung
Ketegangan otot
Gangguan tidur
Penyakit ini sering terjadi, sekitar 3-5% orang dewasa pernah mengalaminya 2 kali lebih
sering terjadi pada wanita. Seringkali berawal pada masa kanak-kanak atau remaja. Keadaan iniberfluktuasi, semakin memburuk ketika mengalami stres dan menetap selama bertahun-tahun.
Tanda-tanda; kecemasan kronis terus menerus rnencakup situasi hidup (cemas akan
terjadi kecelakaan, kesulitan finansial). Ada keluhan somatik: berpeluh, merasa panas, jantungberdetak keras, perut tidak enak, diare, sering buang air kecil, dingin, tangan basah, mulut
kering, tenggorokan terasa tersumbat, sesak nafas, hiperaktivitas sistem saraf otonomik. Merasa
ada gangguan otot: ketegangan atau rasa sakit pada otot terutama pada leher dan bahu, pelupuk
mata berkedip terus, bcrgetar, mudah lelah, tidak mampu untuk santai, mudah terkejut, gelisah,sering berkeluh. Cemas akan terjadinya bahaya, cemas kehilangan kontrol, cemas akan
mendapatkan.serangan jantung, cemas akan mati. Sering penderita tidak sabar, mudah marah,
tidak dapat tidur, tidak dapat konsentrasi.
Penderita harus menujukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampirsetiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja ( sifatnya free floating atau
mengambang).
Gejala - gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
a) Kecemasan ( khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi,
dsb.);
b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai);
c) Overaktivitas otonomik ( kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesaknapas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb.).
26
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
27/33
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance)
serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menojol.
TERAPI
Seperti gangguan kecemasan lainnya, GAD bisa diobati. terapi kognitif-perilaku efektif
bagi banyak orang, membantu mereka untuk mengidentifikasi, memahami, dan memodifikasi
pemikiran yang salah dan pola perilaku. Hal ini memungkinkan orang dengan GAD belajaruntuk mengendalikan khawatir mereka..
Konseling dan medikasi: informasikan bahwa stres dan rasa khawatir keduanya
mempunyai efek fisik dan mental. Mempelajari keterampilan untuk mengurangi dampak stres
merupakan pertolongan yang paling efektif. Mengenali, menghadapi dan menantangkekhawatiran yang berlebihan dapat mengurangi gejala anxietas. Kenali kekhawatiran yang
berlebihan atau pikiran yang pesimistik. Latihan fisik yang teratur sering menolong. Medikasi
merupakan terapi sekunder, tapi dapat digunakan jika dengan konseling gejala menetap.Medikasi anxietas : misal Diazepam 5 mg malam hari, tidak lebih dari 2 minggu, Beta bloker
dapat membantu mengobati gejala fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi spesialistik
bila anxietas berat dan berlangsung lebih dan 3 bulan.
Untuk mengatasinya biasanya diberikan obat anti-cemas (misalnya benzodiazepin); tetapikarena pemberian jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan fisik, maka dosisnya harus
dikurangi secara perlahan, tidak dihentikan secara tiba-tiba. Buspiron merupakan obat lainnya
yang juga efektif untuk mengatasi kecemasan menyeluruh. Pemakaian obat ini tampaknya tidakmenyebabkan ketergantungan fisik. Tetapi efeknya baru tampak setelah 2 minggu atau lebih,
sedangkan efek benzodiazepin akan tampak beberapa menit setelah pemberian obat.
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
Kategori campuran ini harus digunakan bilamana terdapat gejala anxietas maupun depresi, di
mana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan
diaognosis tersendiri.
Terapi
Obat tidak akan menyembuhkan gangguan kecemasan, tetapi bisa tetap di bawah kontrol. Obat
utama yang digunakan untuk gangguan kecemasan adalah antidepresan, obat anti-kecemasan,dan-beta blockers untuk mengendalikan beberapa gejala fisik. Dengan perawatan yang tepat,
banyak orang dengan gangguan kecemasan dapat memimpin normal, memenuhi hidup.
Antidepressants/ Antidepresan
Antidepresan dikembangkan untuk mengobati depresi tetapi juga efektif untuk gangguan
kecemasan. Meskipun pengobatan ini mulai mengubah kimia otak setelah dosis pertama, efek
27
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
28/33
penuh mereka memerlukan serangkaian perubahan terjadi, biasanya sekitar 4 sampai 6 minggu
sebelum gejala mulai pudar. Hal ini penting untuk melanjutkan pengambilan obat ini cukup lama
untuk membiarkan mereka bekerja.
SSRI
Beberapa antidepresan terbaru Reuptake disebut inhibitor serotonin selektif, atau SSRI. SSRI
mengubah tingkat serotonin neurotransmitter di otak, yang, seperti neurotransmiter lain,
membantu sel-sel otak berkomunikasi dengan satu sama lain.
Fluoxetine (Prozac ), sertraline (Zoloft ), escitalopram ( Lexapro), paroxetine (Paxil ),dan citalopram (Celexa ) adalah beberapa dari SSRIs umumnya diresepkan untuk gangguan
panik, OCD, PTSD, dan fobia sosial. SSRI juga digunakan untuk mengobati gangguan panik
ketika itu terjadi dalam kombinasi dengan OCD, fobia sosial, atau depresi. Venlafaxine (Effexor), obat yang berhubungan erat dengan SSRI, digunakan untuk mengobati GAD. Obat-obat ini
dimulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkat sampai mereka memiliki efek yang
menguntungkan.
SSRI memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan antidepresan lebih tua, tetapi merekakadang-kadang menghasilkan sedikit mual atau kegugupan ketika orang pertama mulai
membawa mereka. Beberapa orang juga mengalami disfungsi seksual dengan SSRI, yang
mungkin dibantu oleh menyesuaikan dosis atau beralih ke SSRI yang lain.
Tricyclics
Tricyclics lebih tua dari SSRIs dan kerja serta SSRI untuk gangguan kecemasan selain OCD.
Mereka juga dimulai dengan dosis rendah yang berangsur-angsur meningkat. Mereka kadang-
kadang menyebabkan pusing, mengantuk, mulut kering, dan berat badan, yang biasanya dapatdiperbaiki dengan mengubah dosis atau beralih ke obat trisiklik lain.
Tricyclics termasuk imipramine (Tofranil ), yang diresepkan untuk gangguan panik dan GAD,
dan clomipramine (Anafranil ), yang merupakan antidepresan trisiklik hanya berguna untuk
mengobati OCD.
MAOIs
oksidase inhibitor monoamina (MAOIs) adalah kelas tertua obat antidepresan. The MAOIspaling sering diresepkan untuk gangguan kecemasan adalah phenelzine (Nardil ), diikuti oleh
tranylcypromine (Parnate ), dan isocarboxazid (Marplan ), yang berguna untuk mengobatigangguan panik dan fobia sosial. Orang-orang yang mengambil MAOIs tidak bisa makanberbagai makanan dan minuman (termasuk keju dan anggur merah) yang mengandung tyramine
atau mengambil obat tertentu, termasuk beberapa jenis pil KB, penghilang rasa sakit (seperti
Advil , Motrin , atau Tylenol ) , suplemen dingin dan obat alergi, dan herbal; zat-zat yangdapat berinteraksi dengan MAOIs menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya.
Pengembangan patch kulit MAOI baru dapat membantu mengurangi risiko ini. MAOIs juga
dapat bereaksi dengan SSRI untuk menghasilkan suatu kondisi serius yang disebut "sindrom
28
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
29/33
serotonin," yang dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, berkeringat meningkat, kekakuan
otot, kejang, perubahan tekanan darah atau irama jantung, dan kondisi berpotensi mengancam
kehidupan lainnya.
Obat Anti-Anxiety
High-potensi benzodiazepine memerangi kecemasan dan memiliki beberapa efek samping selain
ngantuk. Karena orang-orang bisa terbiasa dengan mereka dan mungkin memerlukan dosis yang
lebih tinggi dan lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama, benzodiazepine umumnyadiresepkan untuk jangka waktu yang singkat, terutama bagi orang-orang yang telah
menyalahgunakan obat atau alkohol, dan yang menjadi tergantung pada obat-obatan dengan
mudah. Satu pengecualian terhadap peraturan ini adalah orang dengan gangguan panik, yangdapat mengambil benzodiazepine sampai setahun tanpa membahayakan.
Clonazepam (Klonopin ) digunakan untuk fobia sosial dan GAD, lorazepam (Ativan ) sangat
membantu untuk gangguan panik, dan alprazolam (Xanax ) berguna untuk kedua gangguan
panik dan GAD.
Beberapa orang mengalami gejala-gejala penarikan diri jika mereka berhenti mengambilbenzodiazepine tiba-tiba bukan lentik off, dan kecemasan dapat kembali setelah pengobatan
dihentikan. Masalah-masalah ini potensial menyebabkan beberapa dokter untuk menghindar dari
menggunakan obat atau menggunakannya dalam dosis yang tidak memadai.
Buspirone (BuSpar ), sebuah azapirone, adalah obat anti-kecemasan baru digunakan untukmengobati GAD. Kemungkinan efek samping termasuk pusing, sakit kepala, dan mual. Tidak
seperti benzodiazepine, buspirone harus diambil secara konsisten selama minimal 2 minggu
untuk mencapai efek anti-kecemasan.
Beta-Blockers Beta-bloker
Beta-blocker, seperti propranolol (Inderal ), yang digunakan untuk merawat kondisi jantung,
dapat mencegah gejala-gejala fisik yang menyertai gangguan kecemasan tertentu, terutama fobia
sosial. Ketika situasi takut dapat diprediksi (seperti memberikan pidato), dokter mungkinmeresepkan beta-blocker untuk menjaga gejala fisik kecemasan di bawah kontrol.
Psikoterapi
Psikoterapi melibatkan berbicara dengan kesehatan mental yang terlatih profesional, seperti
psikiater, psikolog, pekerja sosial, atau konselor, untuk menemukan apa yang menyebabkangangguan kecemasan dan bagaimana menangani gejala.
Cognitive-Behavioral Therapy Cognitive-Behavioral Therapy
terapi kognitif-perilaku (CBT) sangat berguna dalam pengobatan gangguan kecemasan. Bagian
kognitif membantu orang mengubah pola pikir yang mendukung ketakutan mereka, dan bagian
perilaku membantu orang mengubah cara mereka bereaksi terhadap situasi kecemasan-
29
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
30/33
merangsang.
Misalnya, CBT dapat membantu orang dengan gangguan panik belajar bahwa serangan panik
mereka tidak benar-benar serangan jantung dan membantu orang dengan fobia sosial belajarbagaimana untuk mengatasi keyakinan bahwa orang lain selalu mengawasi dan menilai mereka.
Ketika orang siap untuk menghadapi ketakutan mereka, mereka menunjukkan cara menggunakanteknik eksposur untuk menurunkan rasa mudah terpengaruh diri untuk situasi-situasi yang
memicu kecemasan mereka.
Orang dengan OCD yang takut kotoran dan kuman yang didorong untuk mendapatkan tangan
mereka kotor dan menunggu meningkatnya jumlah waktu sebelum mencuci mereka. Terapis
membantu orang mengatasi kecemasan yang menunggu menghasilkan; setelah latihan telahdiulang beberapa kali, kegelisahan berkurang. Orang dengan fobia sosial dapat didorong untuk
menghabiskan waktu dalam situasi sosial takut tanpa menyerah pada godaan untuk melarikan
diri dan membuat kesalahan sosial kecil dan amati bagaimana orang menanggapi mereka. Karena
respon biasanya jauh lebih keras daripada orang ketakutan, kecemasan tersebut berkurang. Orang
dengan PTSD dapat didukung melalui mengingat peristiwa traumatik mereka dalam situasi yangaman, yang membantu mengurangi rasa takut itu menghasilkan. CBT terapis juga mengajarkan
napas dalam-dalam dan jenis-jenis latihan untuk mengurangi kecemasan dan mendorongrelaksasi.
terapi perilaku Eksposur berbasis telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati fobia
spesifik. Orang yang secara bertahap menemukan objek atau situasi yang ditakuti, mungkin pada
awalnya hanya melalui gambar atau kaset, kemudian tatap muka. Seringkali terapis akanmenemani seseorang ke situasi takut untuk memberikan dukungan dan bimbingan.
CBT dilakukan ketika orang memutuskan mereka siap untuk itu dan dengan izin mereka dan
kerja sama. Agar efektif, terapi harus diarahkan pada kecemasan tertentu orang tersebut danharus sesuai dengan kebutuhan nya. Ada efek samping tidak lain ketidaknyamanan sementarakecemasan meningkat.
CBT atau terapi perilaku sering berlangsung sekitar 12 minggu. Ini dapat dilakukan secara
individual atau dengan sekelompok orang yang memiliki masalah yang sama. Kelompok terapi
sangat efektif untuk fobia sosial. Sering kali "PR" diberikan bagi peserta untuk menyelesaikanantara sesiAda beberapa bukti bahwa manfaat dari CBT bertahan lebih lama dibandingkan
dengan pengobatan untuk orang dengan gangguan panik, dan yang sama mungkin benar untuk
OCD, PTSD, dan fobia sosial. Jika gangguan yang berulang di kemudian hari, terapi yang samadapat digunakan untuk mengobati dengan sukses untuk kedua kalinya.
Obat dapat dikombinasikan dengan psikoterapi untuk gangguan kecemasan yang spesifik, dan ini
adalah pendekatan pengobatan terbaik untuk orang banyak
2.7. PROGNOSIS
Gangguan panik biasanya memiliki onsetnya selama masa remaja akhir atau masadewasa awal, walaupun onset selama masa anak-anak, remaja awal, dan usia pertengahan dapat
30
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
31/33
terjadi. Biasanya kronik dan bervariasi tiap individu. Frekuensi dan kepasrahan serangan panic
mungkin berfluktuasi. Serangan panik dapat terjadi beberapa kali sehari atau kurang dari satu
kali dalam sebulan. Penelitian follow up jangka panjang gangguan panik sulit diinterpretasikan.Namun demikian kira-kira 30-40% pasien tampaknya bebas dari gejala follow up jangka
panjang, kira-kira 50% memiliki gejala yang cukup ringan yang tidak mempengaruhi
kehidupannya secara bermakna dan kira-kira 10-21 % terus memiliki gejala yang bermakna.
Depresi dapat mempersulit gambaran gejala pada kira-kira 40-80 % dari semua pasien.Pasien dengan fungsi premorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki
prognosis yang baik.
31
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
32/33
BAB III
KESIMPULAN
Anxietas adalah perasaan yang difus, yang sangat tidak menyenangkan, agak tidak
menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini disertai dengan suatuatau beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi seseorang.
Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat
berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besar. Perasaan ini disertaidengan rasa ingin bergerak dan gelisah.
Wanita 2-3 kali lebih sering terkena dari pada laki-laki
Etiologi :
Biologis : norepinefrin, serotonin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA).
Genetika : peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak
saudara derajat pertama pasien dengan gangguan panik dibandingkan dengan
sanak saudara derajat pertama dari pasien dengan gangguan psikiatrik lainnya.
Demikian juga pada kembar monozigot.
Psikososial : Teori kognitif,teori psikoanalitik
Gejala :Palpitasi, berkeringat, gemetar, sesak napas, perasaan tercekik, nyeri dada atau
perasaan tidak nyaman, mual dan gangguan perut, pusing, bergoyang. melayang. atau
pingsan.
Bentuk anxietas : Gangguan Panik,gangguan Fobik,Gangguan Obsesif-
kompulsif,Gangguan Stres Pasca Trauma,gangguan Stres Akut, Gangguan AnxietasMenyeluruh.
32
-
7/22/2019 Referat Anxietas Lisa
33/33
Daftar Pustaka
1. American Psychiatric Association, Diagnostic Creteria, DSM -IV - TR, 2005 : 209 -223
2. Departemen Kesehatan R.l. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia III, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 1993: 171 -195.
3. Anxiety Disorder. Diunduh dari : http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-
health-anxiety-disorders?page=2 tanggal 25 maret 2011
4. Departemen Kesehatan R.l. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat , Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat: Gangguan Anxietas.
5. Sadock BJ, Sadock VA: Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry 10 th.ed. Lippincott
Williams & Wilkins, 2007:579- 633.
6. Setyonegoro KR, IskandarY : Anxietas. Yayasan Drama Usada, Yakarta, 1980:2-4.
7. Stahl SM: Essential Psychopharmacology Neuroscientific Basis and Practical
Applications 2nd ed Cambridge University Press . 2002 : 300
http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-anxiety-disorders?page=2http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-anxiety-disorders?page=2http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-anxiety-disorders?page=2http://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/mental-health-anxiety-disorders?page=2