referat fobia sosial read

Upload: andika-siswanta

Post on 14-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    1/9

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakangKecemasan saat berbicara di depan umum adalah sebuah keadaan yang wajar terjadi,

    bahkan dikatakan sebagai bagian dari pengalaman berbicara didepan publik, namun ketika

    kecemasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa barulah hal ini menjadi

    suatu masalah karena ketika performa terganggu hal tersebut menunjukkan ketidakmampuan

    diri dalam menghadapi situasi.1

    Gejala kecemasan saat berbicara di depan publik dapat dirasakan secara fisiologis dan

    juga psikologis, untuk fisiologis dapat berupa keluarnya keringat pada tubuh dan juga telapak

    tangan, kemudian detak jantung yang semakin cepat, ketegangan otot, serta gemetarnya tubuh

    terutama pada kaki, dan suara yang bergetar. Sedangkan untuk keadaan psikologis sendiri di

    dalam pikiran muncul ketakutan yang irasional, tidak mampu untuk berkonsentrasi dan rasa

    tidak tenang.1,2

    Ketidakmampuan diri untuk melawan kecemasan dapat berakibat pada pembentukan

    rasa rendah diri, meremehkan diri sendiri, menganggap diri tidak menarik dan menganggap

    diri tidak menyenangkan bagi orang lain, dimana segala pikiran negatif tersebut dapat

    menjadi faktor penghambat perkembangan diri untuk jangka panjangnya, sedangkan saat

    berbicara di depan umum, atau jangka pendek, pikiran negatif tersebut akan mengakibatkan

    tidak dapat mengendalikan situasi.3

    Berikut adalah contoh kasus mengenai fobia sosial: Keluhan Tn. D (58 Tahun ). Saya

    sering ingin membawa istri saya untuk berekreasi, jalan-jalan ke mal untuk sekadar melihat-

    lihat. Tentu saja bila ada sesuatu yang dibutuhkan di rumah, saya akan menyarankannya

    untuk membelinya. Namun, begitu dia melihat saya kesulitan memperoleh tempat parkir, dia

    akan cepat memutuskan untuk pulang saja, ia kelihatan cemas, panik dan banyak keluar

    keringat, apalagi bila melihat kemacetan lalu lintas atau melihat kerumunan orang banyak.

    Saya kasihan melihat istri panik, tetapi terus terang saya juga akhirnya sering merasa jengkel

    karena harus cepat pulang padahal saya masih ingin berjalan-jalan."4

    Fobia sosial merupakan gangguan jiwa yang cukup sering ditemukan.Walaupun

    demikian, perhatian terhadap fobia sosial selama ini sangat kurang sehingga sering dikatakan

    sebagai gangguan cemas yang terabaikan. Kurangnya perhatian terhadap fobia sosial ini

    disebabkon oleh sedikitnya panderita yang mencari pangobatan untuk fobia sosial yang

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    2/9

    2

    dideritanya. Biasanya penderita datang berobat bukan untuk fobia sosialnya tetapi untuk

    keluhan lain yang sering menyertai fobia sosial seperti cemas atau depresi.1,2

    1.2 Batasan masalah

    Referat ini membahas tentang gangguan anxietas fobik (fobia sosial) yang didahului

    dengan penjelasan mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, gambaran klinis,

    diagnosis dan penatalaksanaan dari fobia sosial.

    1.3 Tujuan penulisan

    1. Memahami tentang fobia sosial2. Meningkatkan kemampuan penulis di bidang kedokteran khususnya di bidang

    psikiatri.

    3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan kepaniteraan klinik senior di bagian ilmupsikiatri.

    1.4 Manfaat penulisan

    1. Bagi masyarakat: memberi informasi mengenai fobia sosial.2. Bagi ilmu psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Riau: membuka wacana agar

    diadakan riset tentang fobia sosial.

    3. Bagi mahasiswa: menambah pengetahuan di bidang psikiatri khususnya mengenaisalah satu gangguan kecemasan yaitu fobia sosial.

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    3/9

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi fobia sosial

    Fobia adalah perasaan takut yang irasional dan menetap yang menyebabkan kesadaran

    untuk menghindar dari obyek ketakutan spesifik, aktivitas atau situasi. Fobia sosial, juga

    disebut sebagai gangguan cemas sosial, adalah gangguan cemas yang termasuk didalamnya

    distress yang hebat terhadap situasi umum. Individu dengan fobia sosial secara khas

    mengalami panik selama berhubungan sosial. Situasi ini meliputi berbicara didepan publik,

    menggunakan kamar kecil/wc umum, makan dengan orang lain atau kontak sosial secara

    umum. Ketakutan pasien adalah merasa dihina atau dipermalukan oleh orang lain atas

    kelakuan dirinya dan dapat mengarah menjadi kecemasan yang hebat, dengan peningkatan

    detak jantung, diaforesis dan tanda lainnya dari peningkatan aktivitas otonom. Gejala fisik ini

    dapat disebabkan oleh cemas tambahan, yang sering mendorong kearah respon berupa rasa

    takut yang mengakibatkan kecemasan dalam situasi umum.3,5

    2.2 Epidemiologi fobia sosial

    Fobia sosial terdapat pada 3 sampai 5 persen populasi. Pria dan wanita memiliki

    angka kejadian yang sama. Fobia sosial biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau

    remaja, biasanya pada usia 13 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan terjasi pada tiap

    tahap kehidupan. Menurut survey yang dilakukan di Amerika sejak tahun 1994, fobia sosial

    adalah gangguan jiwa nomor 3 terbesar di Amerika Serikat. Prevalensi fobia sosial terlihat

    meningkat pada ras kulit putih, orang yang menikah dan individu dengan taraf pendidikan

    yang baik3,5,6

    2.3. Etiologi dan patofisiologi fobia sosial

    Sampai saat ini belum ditemukan penyebab yang pasti. Walaupun demikian,

    penelitian mengenai etiologi banyak dilakukan saat ini. Ada beberapa teori yang mencoba

    mengungkapkannya, antara lain:3,5,6

    a. Teori psikoanali saMenurut Freud, fobia sosial atau hysteria-ansietes merupakan manifestasi dari konflik

    Oedipal yang tidak terselesaikan. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik dan ansietas.

    Akibatnya, ego berusaha menggunakan mekanisme-pertahanan represi yaitu membuang jauh

    dari kesadaran. Konflik seksual ditransfer dari orang yang mencetuskan konfilk kepada

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    4/9

    4

    sesuatu yang sepertinya tidak penting atau objek yang tidak relevan atau situasi yang

    sakarang mempunyai kekuatan untuk membangkitkan ansietas. Situasi atau obyek yang

    dipilih atau disimbolkan biasanya berhubungan langsung dengan sumber konflik. Dengan

    menghindari objek tersebut pasien dapat lari dari penderitaan ansietas yang serius.

    b. Teori genetikFaktor genetik dapat berperanan dalam fobia sosial. Analisa pedigree/silsilah

    memperlihatkan silsilah pertama dari proband dengan fobia sosial tiga kali beresiko

    mendapat sosial fobia dibanding kontrol. Namun, gen spesifik belum pernah diisolasi.

    Perangai anak yang selalu dilarang telah dihubung-hubungkan dengan perkembangan fobia

    sosial dimasa dewasa.

    c. Teori Neurotransmiter1. Mekanisme Dopaminergik

    Dari penelitian didapatkan bahwa fobia sosial berhubungan dengan gangguan pada

    sistem dopaminergik. Kadarhomovanilic acid (HVA)pada penderita fobia sosial lebih rendah

    blia dibandingkan dengan penderita panik atau kontrol. Adanya perbaikan gejala fobia sosial

    dengan pemberian monoamine oxidase inhibitor (MAOI) menunjukkan bahwa kinerja

    dopamine terganggu pada fobia sosial.

    2. Mekanisme SerotonergikPemberian fenilfluramin pada panderita fobia sosial menyebabkan peningkatan

    kortisol sehingga diperkirakan adanya disregulasi serotonin. Walaupun demikian, pada

    pemberian methchlorphenylpiperazine (MCPP), suatu serotonin agonis, tidak ditemukan

    adanya perbedaan respons prolaktin antara penderita fobia sosial dengan kontrol normal.

    Begitu pula, pengukuran ikatan platelet (3H)-paroxetine, suatu petanda untuk mangetahui

    aktivitas serotonin. Tidak terlihat adanya perbedaan antara fobia sosial dengan gangguan

    panik atau kontrol normal.

    3. Mekanisme NoradrenergikPenderita fobia sosial sangat sensitif terhadap perubahan kadar epinefrin sehingga

    dengan cepat terjadi peningkatan denyut jantung, berkeringat dan tremor. Pada orang normal,

    gejala fisik yang timbul akibat peningkatan epinefrin mereda atau menghilang dengan cepat.

    Sebaliknya pada penderita fobia sosial tidak terdapat penurunan gejala. Bangkitan gejala fisik

    yang meningkat semakin mengganggu penampilan di depan umum. Pengalaman ini juga

    membangkitkan kecemasan pada penampilan berikutnya sehingga mengakibatkan orang tidak

    berani tampil dan menghindari panampilan selanjutnya.

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    5/9

    5

    4. Pencitraan OtakDengan magnetic resonance imaging (MRI) terlihat adanya penurunan volume

    ganglia basalis pada penderita fobia sosial. Ukuran putamen berkurang pads fobia sosial.

    2.4. Kriteria Diagnosis dari fobiasosial

    a. Menurut DSM-IVKriteria A

    Ketakutan yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial atau tampil

    didepan orang yang belum dikenal atau situasi yang memungkinkan ia dinilai oleh orang lain

    atau menjadi pusat perhatian. Ada perasaan takut bahwa ia akan berperilaku memalukan atau

    menampakkan gejala cemas atau bersikap yang dapat merendahkan dirinya.3

    Kriteria B

    Apabila pasien terpapar dengan situasi sosial, hampir selalu timbul kecemasan atau

    bahkan mungkin serangan panik.3

    Kriteria C

    Pasien menyadari bahwa ketakutannya sangat berlebihan dan tidak masuk akal.

    Ketakutan tersebut tidak merupakan waham atau paranoid.3

    Kriteria D

    Pasien menghindar dari situasi sosial atau menghindar untuk tampil di depan umum

    atau pasien tetap bertahan pada situasi sosial tersebut tetapi dengan perassan sangat cemas

    atau sangat menderita.3

    Kriteria E

    Penghindaran dan kecemasan atau penderitaan akibat ketakutan terhadap situasi sosial

    atau tampil di depan umum tersebut mempengaruhi kehidupan pasien secara bermakna atau

    mempengaruhi fungsi pekerjaan, aktivitas dan hubungan sosial atau secara subjektif pasien

    merasa sangat menderita.3

    Kriteria F

    Untuk yang berusia di bawah 18 tahun, durasi paling sedikit 6 bulan.3

    Kriteria G

    Ketakutan atau sikap menghindar tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologik zat

    atau kondisi medik umum atau gangguan mental lain (gangguan panik dengan atau tanpa

    agoraphobia, gangaguan dismorfik, gangguan perkembangan prevasif, atau dengan gangguan

    kepribadian skizoid).3

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    6/9

    6

    Kriteria H

    Bila terdapat kondisi medik umum atau gangguan mental lain, ketakutan pada kriteria

    A tidak berhubungan dengannya (gagap, Parkinson, atau gangguan perilaku makan seperti

    bulimia atau anoreksia nervosa).3

    Kriteria A merupakan kunci gejala fobia sosial. Hal yang penting pada kriteria ini

    yaitu adanya situasi yang dapat membangkitkan fobia yaitu situasi yang dinilai atau diamati

    oleh orang lain dan juga ketakutan akan memperlihatkan kecemasan atau bertingkah dengan

    cara yang memalukan.3

    b. Berdasarkan PPDGJ - IIIDiagnosis fobia sosial ditegakkan bardasarkan kriteria di bawah ini:7,8

    1. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi

    primer dari ansietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya

    waham atau pikiran obsesif.

    2. Ansietasnya harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu.

    3. Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol.

    Bila terlalu sulit untuk membedakan antara fobia sosial dengan agorafobia, hendaknya

    diutamakan diagnosa agorafobia.

    2.5 Perjalanan Penyakit Dan Prognosis Fobia Sosial

    Fobia sosial biasanya mulai pada usia dini sehingga dapat menyebabkan gangguan

    disemua bidang akademik seperti rendahnya kemampuan sekolah, menghindar dari sekolah,

    dan sering putus sekolah. Pemilihan karirya sangat terbatas dan ia sering berhenti dari

    pekerjaan. Fobia sosial cenderung menjadi kronik. Bila tidak diobati, dapat menjadi

    komorbiditas dengan gangguan lain seperti depresi, penyalahgunaan alkohol atau obat. Pada

    penderita agorafobia dan fobia sosial, pemakaian alkohol sering merupakan usaha untuk

    mengobati diri sendiri.9,10

    2.6 Diagnosis Banding Fobia Sosial

    Gangguan depresif dan agoraphobia sering kali menonjol dan keduanya dapat menjadi

    penyebab penderitanya untuk takut keluar rumah. Jika pembedaan antara fobia sosial dengan

    agoraphobia sangat sulit, hendaknya diutamakan diagnosis agoraphobia, suatu diagnosis

    depresi jangan ditegakkan kecuali ditemukan sindrom depresif yang lengkap dengan jelas.5,7,8

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    7/9

    7

    2.7 Penatalaksanaan Fobia Sosial

    Suatu kombinasi farmakoterapi dan psikoterapi pada umumnya diberikan untuk para

    orang dengan fobia sosial.3,5,10

    Farmakoterapi

    Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIS) : SSRIS dengan cepat menjadi first-

    line pengobatan yang baku untuk fobia sosial. Paroxetine menerima pengakuan badan

    Makanan Dan Administrasi Obat/Racun (FDA) untuk indikasi ini pada tahun 1999 dan SSRI

    yang pertama memperolehnya. Penelitian menyatakan bahwa SSRIS juga mungkin efektif.

    Benzodiazepin: Benzodiazepin mungkin efektif untuk fobia sosial, tetapi memiliki profilkeselamatan lebih sedikit. Alprazolam dan Clonazepam telah digunakan dengan sukses.

    Buspirone: Beberapa studi menyarankan kemanjuran pada penderita fobia sosial. Propranolol: Beta-Blockers telah digunakan untuk blok autonomik terhadap tanggapan

    dengan fobia sosial. Pencegahan gejala seperti gemetaran dan peningkatan detak jantung

    membantu didalam menghadapi situasi sosial.

    Monoamine oxidase inhibitors( MAOIS): Phenelzine telah dipertunjukkan untuk bisaefektif didalam studi. Pembatasan yang berkenaan diet makan mengurangi ketenaran

    mereka. Moclobemide, suatu MAOI lebih baru, mempunyai kemanjuran dengan fobia

    sosial.

    Psikoterapi

    Tingkah laku

    Psikoterapi tingkah laku, seperti desensitisasi berangsur-angsur, mungkin bermanfaat

    terhadap fobia sosial. Teknik ini melibatkan secara berangsur-angsur pasien untuk berada

    pada situasi yang secara normal menyebabkan kecemasan. Dengan penguasaan situasi tanpa

    kecemasan , pasien secepatnya mampu mentolelir situasi yang sebelumnya membuat cemas.

    Kognitif

    Terapi berorientasi pada pengertian yang mendalam sudah membuktikan bermanfaat

    pada fobia sosial. Individu dengan fobia sosial sering mempunyai penyimpangan kognitif

    penting untuk berhubungan dengan orang lain.

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    8/9

    8

    BAB III

    SIMPULAN DAN SARAN

    3.1 Simpulan

    1. Fobia sosial merupakan ketakutan atau kecemasan pada situasi sosial yang timbul bilasaeseorang menjadi pusat perhatian.

    2. Penderita fobia sosial biasanya tidak menganggap masalahnya perlu untuk diobati.3. Bila tidak diobati dapat menimbulkan keterbatasan dalam berbagai segikehidupan.4. Terapi fobia sosial melingkupi farmakoterapi dan psikoterapi.

    3.2 Saran

    1. Kepada pasien perlu dijelaskan bahwa terapi membutuhkan waktu yang panjang.2. Hendaklah dipilih obat yang aman dan efektif.3. Untuk mencegah terjadinya kekambuhan, maka terapi obat harus dikombinasi dengan

    psikoterapi.

  • 7/30/2019 Referat Fobia Sosial Read

    9/9

    9

    Daftar Pustaka

    1. Yaunin Yaslinda. Fobia Sosial. Bagian Psikiatei Fakultas Kedokteran UniversitasAndalas Padang. CDK Vol.39. 2012. Hal;752-754.

    2. Social Phobia, available at :http://www.emedicine.com/ped/topic2660.htm. Chitted :25 august 2013.

    3. Sadock Bejamn J, Sadock Virginia A. KAPLAN & SADOCK Buku Ajar PsikiatriKlinis. Edisi ke-2. Jakarta : EGC. 2010. Hal :241-247.

    4. Fauzan Muhammad. Conoh fobia social. Diunduh dari :http://jawabali.com/keluarga/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010 tanggal 25 Agustus 2013

    5. Elvira Sylvia D. Hadisukanto Gitayanti. Buku Ajar PSIKIATRI. Jakarta. FakultasKedokteran Universitas Indonesia; 2010. Hal :242-249

    6. Maramis Willy F. Maramis Albert A. Catatan ILMU KEDOKTERAN JWA. Edisi ke-2. Airlangga University Press;2009. Hal; 307-323.

    7. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia. Cetakanpertama. Departemen Kesehatan RI;1993. Hal; 175-176.

    8. Maslim, R. 2001.Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta :PT Nuh Jaya.

    9. Ibrahim AS. Fobia sosial pada eksekutif. Medika 2001:9-11.10.Shelton RC. Anxiety disorder. In: Ebert MH, Nurcombe B, Loosen PT, Leckman JF,

    editors. Current diagnosis & treatment psychiatry. 2nd ed. The Mc Graw Hill Co. Inc.;

    2008. p. 351-62.

    http://www.emedicine.com/ped/topic2660.htmhttp://www.emedicine.com/ped/topic2660.htmhttp://www.emedicine.com/ped/topic2660.htmhttp://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://jawabali.com/keluarga%20/blog/fobia-sosial-istri/08/03/2010%20tanggal%2025%20Agustus%202013http://www.emedicine.com/ped/topic2660.htm