referat hap revisi
DESCRIPTION
okeTRANSCRIPT
ReferatPerdarahan Antepartum
Jihan Nurlela1118011063
Pembimbing:Dr. Taufiqurrahman Rahim, Sp. OG (K)
KEPANITERAAN KLINIKSMF OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNGRUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL MOELOEK
2015
PendahuluanPerdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada pada trimester akhir kehamilan
Plasenta
previa
• Perdarahan merah segar, uterus tidak tegang, nyeri (-), lebih sering menimbulkan anemia, fetus masih hidup, perdarahan berulang
Solusio
Plasenta
• Perdarahan merah tua, uterus tegang dan nyeri, perdarahan merembes, jarang menimbulkan anemia, fetus sudah mati, perdarahan merembes
Vasa Previa
• Perdarahan segera setelah ketuban pecah, darah berwarna merah segar, DJJ buruk (takikardi)
Plasenta
Sirkumvalata
• Diagnosis hanya dapat ditegakkan setelah plasenta lahir, pada permukaan fetalis terdapat cincin putih.
1. Plasenta Previa
DEFINISI
Plasenta previa ialah suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat yang abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal)
KLASIFIKASI
Faktor Predisp
osisi
Umur dan
paritas
Multipara
Kuretase berulang
Myoma Uteri
Besar plasenta
Faktor Resiko
Implantasi abnormal
Isthmus uteri melebar menjadi
SBR
Desidua lepas Laserasi
Perdarahan
Serviks pembukaan
Anemia
PENANGANAN - Ekspektatif• Syarat terapi ekspektatif :
– Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
– Belum ada tanda inpartu– Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dan tanda-tanda vital
dalam batas normal)– Janin masih hidup
• Rawat inap, tirah baring, observasi tanda vital, dan berikan antibiotik profilaksis.
• Apabila berhubungan dengan trauma, monitoring sekurang-kurangnya 12-24 jam untuk menyingkirkan kemungkinan solutio plasenta.
PENANGANAN – Aktif (tindakan segera) Rencanakan terminasi kehamilan jika:
Janin matur Janin mati atau menderita anomaly atau keadaan yang mengurangi
kelangsungan hidupnya (misalnya anensefali) Wanita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan
banyak, harus segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang maturitas janin.
Selama persiapan proses terminasi kehamilan, dilakukan: Resusitasi cairan dengan saline atau ringer laktat, 2 jalur, jarum besar (16G,
18G) Persiapkan 4 labu darah yang sesuai golongan darah pasien Observasi keadaan janin Berikan O2 murni untuk semua pasien dengan hipotensi (konsumsi O2 pada
kehamilan meningkat hingga 20% dan janin sangat rentan terhadap hipoksia)
KOMPLIKASI
• Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan, plasentitis, dan endometritis pascapersalinan.
• Pada janin biasanya terjadi persalinan prematur dan komplikasinya seperti asfiksia berat.
SOLUSIO PLACENTA
DEFINISI• Solutio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebagian
atau seluruhnya yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir.
ETIOLOGI• Sebab primer solutio placentae belum jelas, tapi
diduga bahwa hal-hal di bawah dapat menyebabkannya :
• Faktor kardiovaskuler : hipertensi kronik, hipertensi gestasional dan preeklamsia
• Faktor trauma• Tali pusat yang pendek• Riwayat solusio
KLASIFIKASI• perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak
tegang, belum ada tanda syok, janin hidup, pelepasan plasenta kurang 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih 150 mg%.
RINGAN• Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat
tanda pre syok, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%
SEDANG
• Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda syok, janin mati, pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.
BERAT
PENANGANANSolutio Plasenta Ringan Aktif
Prinsip: Melakukan tindakan dengan maksud agar janin segera dilahirkan dan menghentikan
perdarahan
Dilakukan apabila ada perdarahan berlangsung terus, uterus berkontraksi, dapat mengancam
ibu/janin, gejala solutio plasenta itu bertambah jelas, atau dalam pemantauan USG daerah
solutio plasenta bertambah luas.
Apabila terdapat koagulopati, koreksi dengan fresh frozen plasma atau cryoprecipitate. Segera
setelah faktor pembekuan terkoreksi dan volume cairan tergantikan, lakukan terminasi
kehamilan.
Bila janin hidup, dilakukan seksio caesaria. Apabila janin mati, ketuban segera dipecahkan
(amniotomi) disusul pemberian infus oksitosin untuk mempercepat persalinan pervaginam
(dalam 6 jam). Bila kemajuan partus tidak memuaskan atau pembukaan serviks kurang dari 5,
lakukan seksio caesaria.
PENANGANAN Solutio Plasenta Sedang dan Berat
Untuk memperbaiki hemodinamik pasien berikan lakukan juga resusitasi cairan
dengan saline atau ringer laktat dalam 2 jalur dengan jarum besar (16G, 18G).
Observasi keadaan janin, dan berikan O2 murni, transfusi darah.
Ketuban segera dipecahkan, tidak peduli keadaan umum pasien dan tidak peduli
apakah persalinan akan dilakukan pervaginam atau per abdominam. Amniotomi
akan merangsang dimulainya persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin yang
dapat menyebabkan komplikasi nekrosis korteks ginjal dan gangguan pembekuan
darah. Bila perlu, persalinan dipercepat dengan pemberian infus oksitosin.
PENANGANAN Solutio Plasenta Sedang dan Berat
Apabila persalinan tidak selesai atau diperkirakan tidak akan selasai dalam 6 jam
setelah terjadinya solutio plasenta, walaupun amniotomi dan pemberian infus
oksitosin telah dilakukan, satu-satunya cara untuk segera mengosongkan uterus
ialah dengan seksio caesaria.
Apabila perdarahan tidak dapat diatasi dengan seksio caesaria, uterus Couvelaire
dengan kontraksi tidak baik, terjadi afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia,
persediaan darah atau fibrinogen tidak ada atau tidak cukup; maka histerektomi
perlu dipertimbangkan.
KomplikasiPada ibu
• Komplikasi yang timbul segera adalah perdarahan dan syok. Komplikasi yang timbul lambat adalah kelainan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia, gangguan faal ginjal, dan apopleksia uteroplasenta (uterus Couvelaire).
Pada Janin• Pada janin dapat terjadi
asfiksia, berat badan lahir rendah, dan sindroma gagal nafas
VASA PREVIA
Vasa previa adalah keadaan dimana pembuluh darah janin berada didalam selaput ketuban dan melewati ostium uteri internum untuk kemudian sampai kedalam insersinya di tali pusat
DEFINISI
Faktor
resiko
plasenta bilobata
plasenta suksenturi
ata
kehamilan pada
fertilitas in vitro
kehamilan ganda
Pendekatan Diagnosis transvaginal Color Dopler ultrasonografi
Penatalaksanaan
Bila diagnosis dapat ditegakkan sebelum persalinan, maka tindakan terpilih untuk menyelamatkan janin adalah melalui bedah sesar.
Plasenta sirkumvalata Plasenta sirkumvalata adalah plasenta yang
pada permukaan vetalis dekat pinggir terdapat cincin putih. Insidennya terjadi antara 2-18%
Diduga bahwa corion frondosum terlalu kecil sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi janin, vili perifer tumbuh secara berlebihan.
Daftar Pustaka Terlampir
Terimakasih