referat somatoform mia

29
Pembimbing: dr. Rusdi Effendi, Sp.KJ Oleh: Tamimiah A’ini 110.2010.277 REFERAT GANGGUAN SOMATOFORM REFERAT GANGGUAN SOMATOFORM Pembimbing: dr. Rusdi Effendi, Sp.KJ Oleh: Tamimiah A’ini 110.2010.277

Upload: tamimiahmia

Post on 03-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

psikiatri

TRANSCRIPT

REFERAT GANGGUAN SOMATOFORM

Pembimbing: dr. Rusdi Effendi, Sp.KJ Oleh: Tamimiah Aini 110.2010.277

REFERAT

GANGGUAN SOMATOFORM

REFERAT

GANGGUAN SOMATOFORMPembimbing:dr. Rusdi Effendi, Sp.KJOleh:Tamimiah Aini110.2010.277 SOMATOFORM soma = tubuh

Kelompok gangguan yg memiliki gejala fisik (nyeri, mual, pusing) tetapi tidak ditemukan penjelasan medis yg adekuat.

Gejala somatik cukup serius shg menyebabkan penderitaan emosional yg bermakna serta fungsi dalam peranan sosial dan pekerjaanDEFINISICiri umumManifestasi stres psikologik menjadi gejala somatik

Perilaku sakit yang abnormal (abnormal illness behavior) disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pengertian yang ditangkap pasien tentang kondisi sakitnya (perceived illness) dengan penyakit yang dialaminya (documented disease)

Adanya amplifikasidimana sensasi dari gejala fisik mengakibatkan rasa cemas (anxiety), kemudian rasa cemas dan aktivasi autonomik yang diasosiasikan dengan rasa cemas tersebut mengakibatkan eksaserbasi gejala fisik.

Penderitaan (distress) yang bermakna dan seringnya angka kunjungan untuk pelayanan medis

Klasifikasi Gangguan somatisasiGangguan somatisasi tidak terinciGangguan konversiGangguan nyeriHipokondriasisBody dysmorphic disorder (BDD)Gangguan somatoform yang tidak tergolongkanDSM-IVGangguan somatisasiGangguan somatisasi tidak terinciHipokondriasisDisfungsi otonomik somatoformGangguan nyeri somatoform menetapGangguan somatoform lainnyaPPDGJ-III

A. GANGGUAN SOMATISASIbentuk ekstrim dari gangguan somatoform dimana gejala somatik multipel yang melibatkan berbagai sistem organ yg tidak dapat dijelaskan secara medis

Rasio wanita : pria = 5:1

Gangguan kronis. Onset dimulai saat remaja / sblm usia 30 thn

Etiologi: faktor psikososial dan faktor biologis (genetik)Manifestasi klinisKeluhan somatik yang banyak serta riwayat yang rumit. Terkadang pasien sudah melakukan pemeriksaan dengan alat-alat canggihPasien beranggapan ia sakit sepanjang hidupnyaMerasa menderita dan sering mengalami depresi serta kecemasanBiasanya tampak mandiri, terpusat pada diri, haus penghargaan, serta manipulatif

Kriteria diagnosis (DSM-IV-TR) Riwayat banyak gejala fisik, yang dimulai sebelum usia 30 tahun yg terjadi selama periode lebih dari beberapa tahun dan menyebabkan pencarian pengobatan / hendaya dlm fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi penting lainnyaATiap kriteria berikut harus memenuhi : 4 gejala nyeri 2 gejala gastrointestinal selain nyeri 1 gejala seksual 1 gejala pseudoneurologik yang bukan nyeriBSalah satu dari 2 poin berikut:Setelah penelusuran yang sesuai, tiap gejala pada kriteria B tak dapat sepenuhnya dijelaskan sebagai kondisi medik umum/efek langsung dari zat.Apabila terdapat kondisi medik umum yang terkait, keluhan fisik atau hendaya sosial atau pekerjaan yang diakibatkannya melebihi dari yang diharapkanCGejala-gejala tersebut bukanlah sesuatu yang dibuat-buat secara sengaja atau berpura-puraD

Diagnosis banding Gangguan medis dengan ciri gejala kronis yang multipel dan samar. Biasanya penyakit-penyakit tersebut masuk dalam golongan infeksi kronis, neoplasma, endokrin, reumatologik, dan neurologik.

Gangguan psikiatrik relevan yang mungkin menjadi diagnosa diferensial utama ataupun komorbid

TatalaksanaPenanganan sebaiknya dengan satu orang dokterRealistis dan berfokus pada care dan bukan cure.PsikoterapiBuat jadwal pertemuan terencana, misalnya 1 bulan sekaliBatasi penggunaan alat diagnostik dan obat-obatanTerapi kelompok dan terapi kognitif-perilaku dapat bermanfaat Belum terdapat psikofarmaka yang efektif untuk mengatasi gejala gangguan somatisasi, dan hanya dianjurkam bila terbukti ada komorbid gangguan psikiatris lainnyaB. GANGGUAN SOMATOFORM TIDAK TERINCIPasien yang memiliki riwayat gangguan somatisasi dan pada kunjungan tidak memenuhi kriteria lengkap (jumlah dan lokasi spesifik) dari gangguan somatisasi

Ciri-ciri:Satu atau lebih gejala fisik selain nyeriGejala bukan akibat kondisi medis umumGejala bukan dibuat-buat dan disengajaDurasi 6 bulan atau lebihBukan diakibatkan gangguan mental lain seperti depresi

C. GANGGUAN KONVERSIgangguan fungsi tubuh yang tidak sesuai dengan konsep anatomi dan fisiologi dari sistem saraf pusat dan tepi

Lebih umum pada wanita, populasi pedesaan, penduduk negara berkembang, orang-orang status sosioekonomi rendah, anggota militer yang pernah terpapar medan perang, dan pengetahuan medis yang rendah.

EtiologiFaktor psikoanalitik (Teori psikoanalitik)Konflik terjadi ketika muncul hasrat tetapi oleh alam bawah sadar dikenali sebagai sesuatu yang terlarang, sehingga menimbulkan kecemasan yang kemudian demi mengurangi rasa cemas itu maka dikonversikan menjadi gejala fisik b) Faktor biologisHipometabolisme pada area hemisfer serebri yang dominan dan hipermetabolisme pada area yang non-dominan c) Faktor pembelajaran (Conditioned learning theory)Gejala penyakit yang dipelajari sejak masa kanak, akan digunakan sebagai coping dalam situasi yang tak disukainya

Manifestasi klinisGejala sensorikGejala yang sering timbul adalah anastesi dan parastesi terutama pada ekstremitas.

Gejala motorikGangguan gaya berjalan astasia-abasia gerak batang tubuh berupa ataksia hebat, terhuyung-huyung, kasar, tak beraturan dengan sentakan-sentakan, disertai gerak lengan seperti membanting dan melambai Gejala kejangPseudo-seizuresdapat tergigit lidahnya, inkontinensia urin, dan cedera karena terjatuh

Diagnosis (DSM-IV)1 gejala atau defisit motorik volunter atau sensorik yang diperkirakan sebagai suatu kondisi neurologis atau kondisi medik umum lainnyaGejala awal atau eksaserbasi gejala dan defisit didahului stressor psikologisGejala atau defisit tidak dengan sengaja dibuat atau berpura-puraGejala atau defisit setelah cukup penelusuran tidak dapat dijelaskan secara penuh sebagai kondisi medik umum atau sebagai akibat langsung dari zat.Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan atau hendaya yang bermakna secara klinis di bidang sosial, pekerjaan atau fungsi lain atau menuntut evaluasi medisGejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan bukan karena gangguan mental lainnya. DD: gangguan medis dan gangguan psiskiatris (sama seperti gangguan somatisasi)

Terapi:Perhatikan stresor psikologis yang mendasari munculnya gejala konversiPsikoterapi suportif berorientasi tilikan atau terapi perilakuHipnosis, anticemas, dan terapi relaksasi sangat efektif dalam beberapa kasus.Amobarbital atau lorazepam parenteral dapat membantu memperoleh riwayat penyakit, terutama ketika pasien baru saja mengalami peristiwa traumatik

Pasien dengan gejala kejang atau tremor biasanya memiliki prognosis lebih buruk.

D. HIPOKONDRIASISKeyakinan menderita penyakit yang serius dan tidak mau menerima penjelasan medis yang menunjukkan bahwa dirinya tidak menderita sakit

Etiologi :Teori psikodinamikDorongan permusuhan dan agresi kpd org lain dipindahkan ke dalam bentuk somatik melalui mekanisme repression dan displacement

Perjalanan penyakit : Episodik, yang durasinya setiap episode berkisar antara bulan sampaitahun yg dipisahkan oleh periode tenang yang sama lamanya.

Diagnosis (DSM-IV-TR)Preokupasi dengan ketakutan atau ide bahwa seseorang mempunyai penyakit serius berdasarkan interpretasi yang salah terhadap gejala-gejala tubuhPreokupasi menetap meskipun telah dilakukan evaluasi medik dan penentramanKeyakinan pada kriteria A tidak mempunyai intensitas seperti wahamPreokupasi menimbulkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau hendaya dlaam bidang sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnyaLamanya gangguan sekurangnya 6 bulanPreokupasi bukan disebabkan gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panikDiagnosis banding Gangguan reumatologik, endokrinologik, infeksi, neoplasma, neurologikMedisGangguan Obsesif-KompulsifGangguan AfektifDemensiaSkizofreniaGangguan delusional tipe somatikBody Dysmorphic DisorderMalingeringGangguan Somatoform lainPsikiatrik Terapi:PsikoterapiTerapi Kognitif-Perilaku (CBT), terapi kelompok, individual berorientasi tilikan dan hipnosis.Farmakoterapi: jika berkomorbid dgn gangguan cemas dan depresi.

PrognosisHipokondriasis cenderung menjadi kronis dengan periode remisi dan eksaserbasi yang dipicu stres.Bila yang menderita hipokondriasis adalah anak-anak maka akan membaik saat remaja atau dewasa awal

E. GANGGUAN NYERINyeri yang merupakan keluhan utama dan menjadi fokus perhatian klinis. Faktor psikologis sangat berperan dalam pengalaman nyeri pasien dan perilaku mencari pertolongan medis.

Waspadai keluhan nyeri akibat ketergantungan opioid dan benzodiazepine iatrogenik. Nyeri kronik biasanya dikaitkan dengan gejala depresi berat (25-50%), atau dystimia (60-100%)

EtiologiFaktor PsikodinamikBentuk ekspresi konflik intrapsikis secara simbolik melalui tubuh. Pasien dengan aleksitimia tidak mampu mengartikulasi perasaannya secara verbal sehingga menggunakan tubuh untuk mengekspresikan diriBeberapa orang menganggap luka emosional sebagai kelemahan sehingga memindahkan (displacing) masalah pada tubuhBisa juga sebagai bentuk penebusan terhadap rasa berdosa atau bersalahCara untuk mencari cinta

b. Faktor PerilakuPerilaku nyeri diperkuat ketika pasien dihargai atau dicemaskan dan dihambat ketika pasien diabaikan

c. Faktor InterpersonalNyeri yang sulit diobati dapat menjadi sarana untuk memanipulasi hubungan interpersonal, misalnya memastikan kesetiaan pasangan untuk mempertahankan perkawinan yang rapuh

d. Faktor Biologis Defisiensi endorfin , kelainan struktur limbik dan sensorikDiagnosis (DSM-IV-TR)Nyeri pada satu tempat atau lebih yang menjadi fokus utama dan cukup berat untuk menjadi perhatian klinisNyeri menyebabkan penderitaan klinis bermakna atau hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnyaFaktor psikologis berperan penting dalam awitan, keparahan, eksaserbasi, atau bertahannya nyeriGejala atau defisit tidak dibuat dengan sengaja atau berpura-puraNyeri tidak dapat dijelaskan sebagai akibat gangguan mood, cemas, atau psikotik, dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.

kriteria akut < 6 bulan dan kronik 6 bulan DD:Gangguan nyeri berasosiasi dengan kondisi medik umumGangguan somatisasi yang menonjol gejala nyerinyaHipokondriasisMalingering

Terapi: sama dengan gangguan somatisasi atau hipokondriasis

F. BODY DYSMORPHIC DISORDER (BDD)Pasien berkeyakinan kuat bahwa dirinya tidak menarik atau menjijikkan dan keyakinan ini sulit diredakan dengan pujian atau penentraman

90% pasien BDD pernah mengalami satu episode depresi berat, 70% mengalami gangguan cemas, dan 30% mengalami gangguan psikotik Etiologi: Konsep stereotipik dengan keindahan tubuh yang dianut dalam keluarga atau masyarakat sangat berpengaruh

Manifestasi klinis:Pasien mengeluhkan bagian tubuh tertentu yang paling sering ialah wajah dan hidung, rambut, buah dada, dan genitalia. Seringkali mempunya kepribadian dengan ciri obsesif-kompulsif, skizoid, dan narsistik.

Diagnosis:Preokupasi dengan cacat yang dikhayalkan, kalaupun ada anomali ringan, keprihatinannya sangat berlebihanPreokupasinnya mengakibatkan penderitaan dan hendaya yang bermakna secara klinis di bidang sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnyaPreokupasinya bukan karena gangguan mental lainnya, seperti ketidakpuasan bentuk dan ukuran tubuh pada anoreksia nervosa DD:DepresiOCDAnorexia nervosa TranseksualismeSkizofrenia dengan delusi somatikGangguan waham, tipe somatik

TerapiTindakan bedah harus dihindari Terapi kognitif-perilaku paling sering dipakaiFarmakoterapi: SSRI dan Clomipramine dapat memberi kelegaan pada pasien BDD, golongan antipsikotik dapat diberi bila muncul gejala psikotik, antidepresan

G. GANGGUAN SOMATOFORM YANG TIDAK TERGOLONGKANSuatu kategori untuk pasien yang memiliki gejala diperkirakan sebagai gangguan somatoform tetapi tidak memenuhi kriteria spesifik untuk salah satu jenis gangguan somatoform.

Kriteria diagnosisPseudocyesis Suatu kepercayaan yang salah bahwa diri sedang hamil diikuti tanda obyektif kehamilan. Dapat terjadi perubahan endokrin tetapi tidak dapat dijelaskan melalui penjelasan medis umum seperti adanya tumor pensekresi hormon

Gangguan melibatkan gejala hipokondriasis non-psikotik dengan durasi kurang dari 6 bulan

Gangguan melibatkan gejala fisik yang tak dapat dijelaskan dalam durasi kurang dari 6 bulan dan bukan disebabkan gangguan mental lain

DAFTAR PUSTAKA1. Elvira, S. D., & Hadisukanto, G. (2010). Gangguan Somatoform. Jakarta: FKUI.2. Goldberg, R. M. (2007). Practical Guide to the Care of the Psychiatric Patient. Philadelphia: Elsevier Mosby.3. Maslim, R. (2003). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.4. Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2007). Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott William&Wilkins.