referat tb milier maryam mayidah (10542 0031 08)
TRANSCRIPT
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 1/21
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN REFERAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH MAKASSAR J ULI 2012
TB MILIER
OLEH :
Maryam Mayidah10542 0031 08
PEMBIMBING :
dr. I riani Bahar, M. Kes., Sp. Rad.
PENGUJ I :
dr. H. Isqandar Mas’oud, Sp. Rad.
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KL INIK
BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH MAKASSAR
2012
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 2/21
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
Nama : MARYAM MAYIDAH
Stambuk : 10542 0031 08
Judul Referat : TB MILIER
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian radiologi
Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, Juli 2012
PENGUJ I, PEMBIMBING,
(dr.H. Isqandar Mas’oud, Sp. Rad.) (dr. Iriani Bahar, M.Kes., Sp.Rad.)
MENGETAHUI KEPALA BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH MAKASSAR
( dr.H Isqandar Mas’oud, Sp.Rad.)
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 3/21
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
A. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
B. DEFINISI ............................................................................................... 2
C. EPIDEMIOLOGI .................................................................................... 2
D.ANATOMI & FISIOLOGI ...................................................................... .4
E. ETIOLOGI .............................................................................................. .5
F. PATOFISIOLOGI ................................................................................... .5
G.DIAGNOSIS ............................................................................................ .7
1. GAMBARAN KLINIS ...................................................................... .7
2. PEMERIKSAAN UMUM ................................................................ .8
2. PEMERIKSAAN RADIOLOGI ........................................................ .9
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM .............................................. 11
H. DIAGNOSA BANDING ........................................................................ 12
I. PENATALAKSANAAN......................................................................... 14
J. KOMPLIKASI ........................................................................................ 14
K. PENCEGAHAN...................................................................................... 15
L. PROGNOSIS ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 4/21
1
TB MILIER
(Maryam Mayidah)
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis milier adalah suatu bentuk tuberkulosa paru dengan
terbentuknya granuloma. Granuloma yang merupakan perkembangan
penyakit dengan ukuran kurang lebih sama kelihatan seperti biji ‘milet’
(sejenis gandum), berdiameter 1-2 mm. TB milier lebih sering terjadi
pada bayi dan anak kecil, terutama usia dibawah 2 tahun, karena
imunitas seluler spesifik, fungsi makrofag dan mekanisme local
pertahanan parunya belum berkembang sempurna sehingga kuman TB
mudah berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh. Akan tetapi,
TB milier dapat juga terjadi pada anak besar dan remaja akibat
pengobatan paru primer sebelumnya yang tidak adekuat, atau pada
usia dewasa akibat reaktivitas kuman yang dormant (1).
Tuberkulosis milier termasuk salah satu bentuk TB yang berat dan
merupakan 3-7% dari seluruh kasus TB dengan angka kematian yang
tinggi. Tuberkulosis milier merupakan jenis tuberkulosis yang
bervariasi mulai dari infeksi kronis, progresif lambat, hingga penyakit
fulminan akut, yang disebabkan penyebaran hematogen atau limfogen
dari bahan kaseosa terinfeksi ke dalam aliran darah dan mengenai
banyak organ dengan tuberkel-tuberkel mirip benih padi. TB milier
merupakan penyakit limfo-hematogen sistemik akibat penyebaran
kuman M. tuberkulosis dari kompleks primer yang biasanya terjadi
dalam waktu 2-6 bulan pertama setelah infeksi awal (1,2).
Diagnosis TB milier ditegakkan berdasarkan temuan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan radiologis. Pada anamnesis didapatkan : gejala-
gejala kelelahan, berat badan menurun, batuk-batuk, demam dan
keringat di malam hari kemudian pada pemeriksaan fisik di dapatkan
pembengkakan kelenjar limpha, hepatomegali, spelnomegali,
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 5/21
2
pancreatitis, diarrhea. Pada gambaran radiologi Terdapat bercak
infiltrate di kedua lapang paru , hilus menebal, terdapat kompleks
Ranke, terdapat lesi primer Ghon dan terdapat limfadenitis regional.Mengacu pada ketentuan WHO, pengobatan TBC milier pada
prinsipnya sama dengan pengobatan TBC pada umumnya, yaitu
perpaduan dari beberapa jenis antituberkulosa baik yang bakteriostatik
maupun bakterisid. TB milier bersama dengan TB dengan meningitis,
TB pleuritis eksudatif, TB perikarditis konstriktif, direkomendasikan
untuk mendapat pengobatan OAT kategori 1 ditambah dengan
kortikosteroid(1,2).
B. DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit menular pada manusia dan
hewan yang disebabkan oleh spesies Mycobacterium dan ditandai
dengan pembentukan tuberkel dan nekrosis kaseosa (perkejuan) pada
jaringan-jaringan (1,2).
Tuberkulosis Miliaris adalah jenis tuberculosis yang bervariasi
dari infeksi kronis, progresif lambat hingga penyakit fulminan akut ini
disebabkan oleh penyebaran hematogen atau limfogen dari bahan
kaseosa terinfeksi ke dalam aliran darah dan mengenai banyak organ
dengan tuberkel-tuberkel mirip benih padi(3).
C. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
Tuberkulosis berlanjut sebagai penyebab kematian yang
penting. Pada tahun 1991, di Amerika Serikat dilaporkan 26.283 kasus
tuberkulosis, dengan angka kasus 10,4 per 100.000 pertahun. Angkakasus telah menurun hingga setingkat 5-6 persen pertahun, namun
sejak tahun 1985 arahnya berbalik, yaitu angka kasus menarik sampai
15,8% selama 5 tahun. Diperkirakan bahwa 10 juta orang amerika
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 6/21
3
mempunyai hasil tes tuberculin yang positif, tetapi kurang dari 1%
anak-anak amerika yang menunjukkan reaksi terhadap tuberculin.
Penyakit tuberkulosis di Amerika utara cenderung menjadi penyakitpada orang tua, penduduk kota yang miskin, dari golong kecil dan
penderita AIDS. Pada segala umur, rata-rata kasus di antara orang-
orang kulit hitam cenderung dua kali lebih besar dari pada orang kulit
putih. Orang-orang hispanik, Haiti dan imigran Asia Tenggara
mempunyai rata-rata kasus yang sama tingginya dengan individu dari
negara asal mereka dan pada individu-individu ini frekuensi penyakit
yang terjadi di antara individu mudanya menujukkan kejadian penyakit
ini pada anak-anak muda di negara mereka. Pada banyak tempatdidunia, penyebaran penyakit tuberkulosis menurun, namun pada
banyak negara miskin tidaklah demikian. Pada beberapa Negara,
perkiraan angka kasus baru adalah sampai setinggi 400 per 100.000
pertahun (1,3).
Sebagaimana di Amerika Utara dan Eropa, kemiskinan berjalan
seiringan dengan tuberkulosis. Pada daerah yang prevalensi tinggi,
prevalensi tuberkulosis tampak setara pada lingkungan pedesaan dan
perkotaan dan terutama menyerang orang dewasa muda. Pada Negara
dengan infeksi HIV endemic, tuberkulosis merupakan penyebab
tunggal morbiditas dan mortalitas yang terpenting pada pasien AIDS.
Perkiraan yang beralasan tentang besarnya angka tuberkulosis di dunia
adalah sepertiga populasi dunia terinfeksi dengan M. tuberkulosis,
bahwa 30 juta kasus tuberkulosis aktif di dunia, dengan 10 juta kasus
baru terjadi setiap tahun, dan bahwa 3 juta orang meninggal akibat
tuberkulosis setiap tahun. Tuberkulosis mungkin menyebabkan 6%
dari seluruh kematian di seluruh dunia(2,3).
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 7/21
4
D. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Paru-paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan
terletak dalam rongga dada atau toraks. Setiap paru memiliki apeks
(bagian atas paru) dan dasar. Pembuluh darah paru dan bronchial,
bronkus, saraf dan pembuluh limfe memasuki tiap paru pada bagian
hilus dan membentuk akar paru. Paru kanan lebih besar dibandingkan
paru kiri dan dibagi menjadi tiga lobus oleh fisura interlobaris. Paru
kiri dibagi menjadi dua lobus (1,2,3).
Gambar 1 : Anatomi Paru-paru (Dikutip dari kepustakaan 1).
Suatu lapisan tipis kontinu yang mengandung kolagen dan
jaringan elastis, dikenal sebagai pleura, melapisis rongga dada (pleura
parietalis) dan menyelubungi setiap paru (pleura viseralis).Diafragma
merupakan otot berbentuk kubah yang membentuk dasar rongga toraks
dan memisahkan rongga tersebut dari rongga abdomen (3).
Suplai darah paru bersifat unik dalam beberapa hal. Pertama,
paru mempunyai dua sumber suplai darah dari arteria bronkialis dan
arteria pulmonalis. Sirkulasi bronchial menyediakan darah
teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan berfungsi memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan paru (3,4).
Proses fisiologi pernafasan yaitu proses O2 dipindahkan dari
udara ke dalam jaringan-jaringan, dan CO2dikeluarkan melalui udara
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 8/21
5
ekspirasi, dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama adalah
ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas kedalam dan keluar paru.
Stadium kedua, transportasi, yang harus ditinjau dari beberapa aspek :(1) difus gas-gas antara alveolus dan kapiler paru (respirasi eksterna)
dan antara darah sistemik dan sel-sel jaringan; (2) distribusi darah
dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi udara
dalam alveolus-alveolus; dan (3) reaksi kimia dan fisik dari O2 dan
CO2dengan darah (4,5).
E. ETIOLOGI
Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis,
sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 um.
Species lain yang dapat memberikan infeksi pada manusia adalah
M.bovis, M.kansasi, M.intercellulare. Sebagian besar kuman terdiri
dari asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan
asam dan tahan terhadap trauma kimia dan fisik (6).
Sebagian besar mycobacterium tidak patogen pada manusia,
dan banyak yang mudah diisolasi dari sumber lingkungan. Kuman ini
dapat hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat
tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman
dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit
kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif lagi (6,7).
F. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar kuman Mycobacterium tuberkulosis masuk ke
jaringan paru melalui airborninfektion yang terhirup. Masuknya kumanakan merangsang mekanisme imun nonspesifik, makrofag alveolus
akan memfagositosis kuman TB dan biasanya sanggup menghancurkan
sebagian besar kuman TB, dengan demikian
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 9/21
6
masuknya kuman tidak selalu menimbulkan penyakit, terjadinya
infeksi dipengaruhi oleh virulensi dan banyaknya kuman TB serta daya
tahan tubuh yang terkena
(4,8,9)
.
J ika virulensi kuman tinggi dan jumlah kuman banyak atau daya
tahan tubuh menurun maka makrofag tidak mampu menghancurkan
kuman TB dan kuman akan bereplikasi dalam makrofag tersebut.
Kuman TB yang terus berkembangbiak akan menyebabkan makrofag
lisis, dan kuman TB akan membentuk koloni ditempat tersebut yang
disebut Fokus Primer Ghon. Dari fokus primer tersebut kuman TB
dapat menyebar melalui saluran limfe menuju ke kelenjar limfe
regional yang akan menyebabkan terjadinya inflamasi di saluran limfe
(Limfangitis) dan kelenjar limfe tersebut (limfadenitis). Kompleks
primer merupakan gabungan antara fokus primer Limfangitis dan
Limfadenitis regional. Masa inkubasi yaitu sampai terbentuknya
kompleks primer biasanya berlangsung dalam waktu 4-8 minggu.
Apabila virulensi kuman rendah atau jumlah kuman sedikit atau daya
tahan tubuh yang baik kompleks primer akan mengalami resolusi
secara sempurna membentuk fibrosis dan kalsifikasi setelah
mengalami nekrosis perkijauan dan enkapsulasi. Begitu juga kelenjar
limfe regional akan mengalami fibrosis dan enkapsulasi, tetapi resolusi
biasanya tidak sesempurna focus primer di jaringan paru. Kuman TB
dapat tetap hidup dan menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar
ini (dormant). Selain mengalami resolusi kompleks primer dapat juga
mengalami resolusi, kompleks primer dapat juga mengalami
komplikasi dan dapat menyebar (8,9).
Penyebaran dapat terjadi secara bronkogen, limfogen dan
hematogen. Pada penyebaran limfogen kuman menyebar ke kelenjar
limfe regional membentuk kompleks primer, sedangkan pada
penyebaran hematogen kuman TB masuk ke dalam sirkulasi darah dan
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 10/21
7
menyebar ke seluruh tubuh. Adanya penyebaran hematogen inilah
yang menyebabkan TB disebut sebagai penyakit sistemik (9).
Penyebaran hematogen kuman TB dapat berupa : Occult
hematogenic spread (penyebaran hematogenik tersamar). Acute
generalized hematogenic spread (penyebaran hematogenik generalisata
akut). Protracted hematogenik spread (penyebaran hematogenik
berulang-ulang). Tuberkulosis milier merupakan hasil dari penyebaran
hematogenik generalisata akut dengan jumlah kuman yang besar.
Semua tuberkel yang dihasilkan dari proses ini akan mempunyai
ukuran yang lebih kurang sama. Istilah milier berasal dari gambaran
lesi diseminata yang menyerupai butir padi-padian/jewawut (millet
seed). Secara patologi anatomi lesi ini berupa nodul kuning berukuran
1-3 mm yang tersebar merata (difus) pada paru. TB milier lebih sering
terjadi pada bayi dan anak kecil, terutama usia di bawah 2 tahun,
karena imunitas seluler spesifik, fungsi makrofag, dan mekanisme
lokal pertahanan paru-nya belum berkembang sempurna sehingga
kuman TB mudah berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh.
Terjadinya TB milier dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kuman M.
tuberkulosis (jumlah dan virulensi), status imunologis penderita
(nonspesifik dan spesifik) dan faktor lingkungan (kurangnya paparan
sinar matahari, perumahan yang padat, polusi udara, merokok,
penggunaan alkohol, obat bius serta sosio ekonomi). Beberapa kondisi
yang menurunkan system imun juga dapat menyebabkan timbulnya
TB milier (8,9,10).
G. DIAGNOSIS
1.GAMBARAN KLINIS
Tuberkulosis milier merupakan suatu komplikasi dari satu
fokus infeksi tuberkulosa yang disebarkan secara hematogen yang
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 11/21
8
bersifat sistemik. Sehingga keluhan penderita tuberkulosis primer
hampir sama dengan penderita tuberkulosis pada umumnya yaitu
berupa batuk-batuk, demam, nafsu makan menurun, berat badanmenurun, keringat malam hari dan pada keadaan larut dapat juga
dijumpai batuk yang produktif dan kadang disertai darah. Demam
merupakan suatu tanda klasik pada tuberkulosis milier, dimana bentuk
demamnya tidak khas. Penderita TB milier biasanya mendapatkan
gejala-gejala seperti, lemah (90%), penurunan berat badan (80%) sakit
kepala (10%) dimana keluhan ini dapat terjadi secara progresif selama
beberapa hari atau beberapa minggu dan bahkan dapat terjadi
(walaupun jarang) selama beberapa bulan. Penelitian lain mendapatkananoreksia (15,6%), nyeri perut (6%) dan nyeri dada (12%) (11).
2. PEMERIKSAAN UMUM
a. Anamnesis
Pada pasien dengan Tb milier mengalami gejala-gejala kelelahan ,
berat badan menurun, batuk-batuk, demam, keringat di malam hari .
gejala klinis yang disebutkan tidak spesifik sehingga diperlukannya
pemeriksaan fisis (11).
b. Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai hal yang istimewa pada
penderita TB milier kecuali tahap lanjut dijumpai keterlibatan organ
seperti pembesaran limfa dan hati. Pada pemeriksaan mata dapat
dijumpai choroidal tuberkel yang merupakan pemeriksaan
patognomonis untuk TB milier. Pada pemeriksaan secara fisik
dijumpai demam (80%), keringat malam (50%), batuk (60%),
pembengkakan kelenjar limpha (40%), hepatomegali (40%),
splenomegali (15%), pancreatitis (<5%), diarrhea (6%) dan disfungsi
multi organ (11,12).
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 12/21
9
3.PEMERIKSAAN RADIOLOGI
a. X-Ray
Gambaran tuberkulosis milier terlihat berupa bercak-bercak halus
yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapangan paru. Akibat
penyebaran hematogen tampak sarang-sarang sekecil 1-2 mm, atau
sebesar kepala jarum (milium), tersebar secara merata di kedua belah
paru. Pada foto, toraks tuberkulosis miliaris ini dapat menyerupai
gambaran ‘badai kabut’ (snow storm appearance). Penyebaran seperti
ini juga dapat terjadi ke ginjal, tulang, sendi, selaput otak (menings),
dan sebagainya (13).
b. CT SCAN
Pemeriksaan dengan CT scan dengan resolusi yang tinggi dimana
dengan ketebalan 1 mm lebih baik dibandingkan dengan foto thoraks,
bila dicurigai meningitis TB dapat dilakukan Head CT scan demikian
Gambar 2 : pasien dengan TBmilier. • Terdapat bercak infiltrate di
kedua lapang paru• Hilus menebal• Terdapat kompleks Ranke• Terdapat Lesi primer Ghon• Terdapat limfadenitis regional
(Dikuti dari ke ustakaan 14)
Gambar 3 : Pasien pria berumur47 tahun . pada foto thorax posisiPA menunjukkan miliar meratayang berukuran nodular.
( Dikutip dari kepustakaan 14)
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 13/21
10
juga dengan CT scan abdomen untuk melihat keterlibatan limfa para
aorta, hepatosplenomegali atau abses tuberkel (13,14).
Gambar 4 : TB miliar pada pasien berumur 70 tahun. Tinggi resolusigambar CT (1,0 mm ketebalan bagian) di tingkat lobar bronkus atasmenunjukkan nodul kecil berukuran seragam secara acak di seluruhkedua paru-paru. Perhatikan nodul subpleural dan subfissural (panah).
(Dikutip dari kepustakaan 14).
Gambar 5 : pria 47 tahun mengalami gangguan pernafasan akut. Tinggiresolusi gambar CT (1,0 mm ketebalan bagian) di tingkat ventrikelmenunjukkan acak nodul kecil dan luas bilateral ground-glass opacity.Perhatikan thickenings interlobular, septum interstisial (panah) dan
intralobular di kedua paru.(Dikutip dari kepustakaan 14)
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 14/21
11
PEMERIK SAAN L ABORATORIUM
Darah
Pada saat tuberkulosis baru mulai (aktif) akan didapatkan jumlah
leukosit yang sedikit meninggi. Jumlah limfosit masih dibawah
normal. LED mulai meningkat bila penyakit mulai sembuh jumlah
leukosit kembali normal dan jumlah limfosit masih tinggi. Laju endap
darah mulai turun kearah normal lagi.Belakangan ini terdapat
pemeriksaan serologis yang banyak juga dipakai yakni Peroksidase
Anti-Peroksida. (PAP-TB). Prinsip dasar uji PAP-TB adalah
menentukan adanya antibody IgG yang spesifik terhadap antigenM.Tuberkulosa(14).
Sputum
Pemeriksaan sputum adalah penting karena dengan ditemukannya
kuman BTA, diagnosis tuberkulosis sudah dapat dipastikan.
Disamping itu pemeriksaan sputum juga dapat memberikan evaluasi
terhadap pengobatan yang sudah diberikan. Kriteria sputum BTA
positif adalah bila sekurang-kurangnya ditemukan tiga batang kumanBTA pada satu sediaan. Dengan kata lain diperlukan 5000 kuman
dalam 1 mL sputum. Pemeriksaan dengan mikroskop fluoresens
dengan sinar ultraviolet walaupun sensitivitasnya sangat tinggi jarang
dilakukan karena pewarnaan yang dipakai (auramin-rho-damin)
dicurigai bersifat karsinogenik (14,15).
Tes Tuberkulin
Tes Tuberkulin hanya menyatakan apakah seorang individu sedangatau pernah mengalami infeksi M.tuberculosis, M. bovis, vaksinasi
BCG dan mikrobakterium pathogen lainnya. Dasar tes tuberculin ini
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 15/21
12
adalah reaksi alergi tipe lambat. Pada penularan dengan kuman
patogen baik yang virulen ataupun tidak (Mycobakterium tuberculosae
atau BCG) tubuh manusia akan mengalami reaksi imunologi dengandibentuknya antibody selular pada permulaan dan kemudian diikuti
oleh pembentukan antibody humoral yang dalam perannya akan
menekankan antibody selular (14,15).
H. DIAGNOSA BANDING
- Simple broncopneumonia
- Kanker paru stadium dini
Gambar 5 : foto thorax padapasien broncopneumonia.
(Dikutip dari kepustakaan 16)
Gambar 6: radiography cancer.
(Dikuti dari ke ustakaan 17)
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 16/21
13
- Bronkiektaksis
- Bronchitis
- Emfisema
Gambar 7 : gambaran radiologi
bronkiektasis.
(Dikutip dari kepustakaan 18)
Gambar 8 : gambaran
radiologi Bronchitis
(Dikutip dari kepustakaan 19)
Gambar 9 : gambaran
radiologi emfisema
(Dikuti dari kepustakaan 20)
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 17/21
14
I . PENATALAKSANAAN
Pengobatan TB Milier terutama pemberian obat antimikroba
dalam jangka waktu lama. Obat antimikroba tersebut berupa:
1. Obat primer :
a. Isoniazid
b. Rifampisin
c. Pirazinamid
d. Streptomisin
e. Etambutol
2. Obat sekundera. Etionamid
b. Protionamid
c. Sikloserin
d. Kanamisin
e. P.A.S (Para Amino Salicylic Acid)
f. Tiasetazon
g. Viomisin
INH +Rifampisin +Streptomisin atau Etambutol atau Pirazinamid
(Z) setiap hari sebagai fase intial selama 1-2 bulan dilanjutkan
dengan INH + Rifampisin atau Etambutol atau Streptomisin 2-3
kali seminggu selama 4-7 bulan, sehingga lama pengobatan
keseluruhan menjadi 6-9 bulan(7,21).
KOMPLIKASI
1. Paru
- Pneumothoraks
- Bronkiektasis
- Abses paru
2. Penyebaran secara hematogen
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 18/21
15
- TB kulit
- Meningitis TB
-
Spondylitis- TB ginjal
- Peritonitis TB
3. Penyebaran secara limfogen
- Lymphodenitis TB (8).
J . PENCEGAHAN
a. Terhadap infeksi tuberkulosis
1. Pencegahan terhadap sputum yang infeksius
• Case finding: X- foto toraks yang dikerjakan secara
masal dan uji tuberculin secara mantoux.
• Isolasi penderita dan mengobati penderita.
• Ventilasi harus baik, kepadatan penduduk dikurangi.
b. Pasteurisasi susu sapi dan membunuh hewan yang terinfeksi
oleh mikobakterium bovis akan mencegah tuberculosis bovin
pada manusia
c. Meningkatkan daya tahan tubuh
d. Pencegahan dengan mengobati penderita yang sakit dengan
obat anti tuberculosis (11,12).
K. PROGNOSIS
J ika berobat teratur sembuh total (95%).
Jika dalam 2 tahun penyakit tidak aktif, hanya sekitar 1% yang
mungkin relaps (15).
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 19/21
16
DAFTAR PUSTAKA
1. J . Steven . TB MILLIER , Update: 2010 june 12; Available from
www.scribd.com/doc/77109157/tb-MILLIER,
2. Novandra Rangga. Referat TB Milier, Update 29 september
2011; Available from : http// : slideshare.net.referat/referat-tb-
milier.htm;
3. Robbins SL, Kumar V, et al Editors. Paru dan saluran nafas
atas. Dalam: Buku Ajar Patologi. Vol 2. Edisi 7. Jakarta:
Penerbot Buku Kedokteran EGC; 2007. Hal : 546-550
4. Price Sylvia A Wilson Lorraine M. Gangguan sistem
pernafasan. Dalam: Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit. vol. 2. Edisi 6. Jakarta: Penerbit buku kedokteran
EGC; 2005. Hal : 736-741 , 852.
5. Guyton and Hall. Pernafasan dalam: Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 11. J akarta: Penerbit buku kedokteran EGC;
2007. Hal : 495
6. Jewetz, Melnick, Adelberg. Miycobacterium tuberculosis .
dalam : Mikrobiologi Kedokteran.Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta. 2007. Hal 325
7. Gunawan sulistia gan, Nafrialdi rianto setiabudy, Elisabeth.
Tuberkulostatik dan Leprostatik. dalam: Farmakologi dan
terapi Edisi 5. Jakarta: Penerbit gaya baru; 2007. Hal : 626-628
8. SGeorg . Tuberculosis . Update 2009 20 may ; Available from
www.emedicinehealth.com/tuberculosis/.
9. Wastonjhon..Diagnostic of Tuberculosis Update : 2012 january
01; available from :www.tbalert.org/resources/paper_pub.10. Harrison’s. Principle of Internal Medicine volume 1. Editor:
Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson, Loscalzo.
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 20/21
17
Penerbit: The McGraw-Hill companies. America. 2008. Hal;
225-228.
11. Alsagaf H, Mukty A. Tuberkulosis paru. Dasar-Dasar IlmuPenyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya. 2009.
Hal 97.
12. Sudoyo A.W, Amin.Z.dkk.Tuberkulosis.Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam J ilid III edisi kelima. Balai Penerbit
FKUI.Jakarta.2009. Hal 2230-2239
13. Rasad S. Tuberkulosis .Radiologi Diagnostik edisi kedua .
editor: Ekayuda,I . Balai Penerbit FKUI: Jakarta. 2010. Hal;
131-13614. Klaus-Dieter,Lessnau,MD,FCCP. Miliary Tuberculosis. Update
2011 29 mar available from : http://emedicine.medscape.com
15. Ann. N . Leung. MD . Pulmonary Tuberculosis. Update : 2010
feb 14. Available fromhttp://radiology.rsna.org/content.com
16. George Daniel. Broncopneumonia update : 2011 july 06;
Available from http://atlas.mudr.org/Case-images-
Bronchopneumonia
17. Anna. Gambar radiograpy kanker paru. Update 2009 mar 07
Available from : http://www.slideshare.net/bequeen/refrat-
kanker-paru-anna
18. Dannie mc . X Ray radiograpy. Update 2008 sept 09. Available
from : http://www.allposters.ie/-sp/Bronkiektaksis-Chest-X-
Ray -posters_i4257631_.htm
19. Dannie mc . X Ray radiograpy. Update 2008 sept 09. Available
from : http://www.allposters.ie/-sp/Bronchitis-Chest-X-Ray-
Adult-posters_i4257633_.htm
20. Dannie mc . X Ray radiograpy. Update 2008 sept 09. Available
from : X Ray radiograpy http://www.allposters.ie/-
sp/Emfisema-Chest-X-Ray-Adult-posters_i4257639_.htm
7/29/2019 Referat TB Milier Maryam Mayidah (10542 0031 08)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-tb-milier-maryam-mayidah-10542-0031-08 21/21
18
21. Goodman, gilman edt : joel j hardman, Lee E. limbird.
Antimikroba dalam : Dasar Farmakologi Terapi Vol 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. J akarta. 2007 Hal : 1246