referat torsio testis (2)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
1/28
BAB 1.
PENDAHULUAN
Torsio testis adalah terpluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat
terjadinya gangguan aliran darah pada testis. Torsio testis merupakan suatu
keadaan funikulus spermatikus yang terpuntir sehingga mengakibatkan oklusi dan
strangulasi dari vaskularisasi yang mengarah ke testis dan epididimis, lebih lanjut
oklusi tersebut akan memicu terbentuknya berbagai macam radikal bebas. Angka
kejadian torsio testis adalah 4,5 per 100.000 lakilaki usia 1!5 tahun setiap
tahunnya.1,!
Torsio testis merupakan salah satu kega"atdaruratan yang harus segera
ditangani secara cepat yaitu kurang dari # jam $golden period%. &ika penanganan
torsio testis lebih dari # jam setelah onset ,maka prognosisnya akan semakin
memburuk dan berisiko untuk 40' kemungkinan terjadinya kerusakan testis
kontralateral, kematian jaringan testis, atau bahkan infertilitas. Torsio testis juga
merupakan kega"at daruratan urologi yang paling sering terjadi pada lakilaki
de"asa muda. (enatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan yang harus segera
dilakukan. (enatalaksanaan kega"atdaruratan torsio testis yang paling sering dan
mutlak dilakukan saat ini adalah dengan cara pembedahan dan tindakan detorsi.
Tindakan bedah menjadi hal yang penting untuk memperbaiki aliran darah yang
terhambat agar tidak terjadi iskemi dan reperfusi. (enatalaksanaan torsio testis
menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan karena angka keberhasilan
serta kemungkinan testis tertolong akan menurun seiring dengan bertambahnya
lama "aktu terjadinya torsio. Adapun penyebab tersering hilangnya testis setelah
1
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
2/28
mengalami torsio adalah keterlambatan dalam mencari pengobatan $5)'%,
kesalahan dalam diagnosis a"al $!*'%, dan keterlambatan terapi $1+'%.!
etiap tahunnya, 4,5 dari sekitar 100.000 lakilaki dengan usia kurang dari
!5, terutama pada usia 1+1# tahun, memiliki potensi untuk memiliki torsio testis
-iperkirakan bah"a keadaan testis yang terpuntir hanya memiliki kurang lebih #
jam untuk bertahan. Apabila diterapi dalam "aktu kurang dari # jam, maka
kemungkinan keberhasilan terapi adalah *0100'. ila dilakukan dalam "aktu #
1! jam, keberhasilan terapi akan menurun menjadi 50', dan bila dilakukan lebih
dari 1! jam maka keberhasilan terapi hanya menjadi !0'.!
/leh karena itu torsio testis merupakan suatu keadaan emergency,
sehingga membutuhkan diagnosis dan tatalaksana yang cepat dan tepat untuk
menyelamatkan testis dan mencegah infertilitas.!
2
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
3/28
BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Torsio testis adalah terpluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat
terjadinya gangguan aliran darah pada testis. Torsio testis merupakan adanya torsi
$puntiran% terhadap struktur korda spermatikus yang diikuti hilangnya suplai darah
ke testis ipsilateral. eadaan ini merupakan kondisi darurat.1,+
Torsio testis merupakan keadaan terpuntirnya funikulus spermatikus
sehingga mengakibatkan terhentinya aliran darah yang mendarahi testis. yeri
sesisi pada skrotum dengan onset yang tiba tiba biasanya merupakan gejala yang
mengindikasikan torsio testis karena diperkirakan sekitar setengah dari angka
kejadian torsio testis dia"ali dengan nyeri testis.
!
2.2 Anatomi
Testis normal dibungkus oleh tunika albuginea. (ada permukaan anterior
dan lateral, testis dan epididimis dikelilingi oleh tunika vaginalis yang terdiri atas
! lapis, lapisan viseralis yang langsung menempul ke testis dan di sebelah luarnya
adalah lapisan parietalis yang menempel ke muskulus dartos pada dinding
skrotum.1
Testis terdiri dari dua organ kelenjar berbentuk oval yang mensekresikan
semen. Testis digantung oleh funikulus spermatikus dan terbungkus di dalam
skrotum. 2kuran volume normal dari testis orang de"asa kurang lebih !5 ml.
aat a"al perkembang kehidupan janin, testis terdapat di dalam rongga perut, di
3
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
4/28
belakang peritoneum. ebelum kelahiran testis turun mele"ati kanalis inguinalis,
bersamaan dengan funikulus spermatikus mele"ati annulus inguinalis dan
menempati rongga skrotum dan dilapisi oleh lapisan serosa, muskularis, dan
fibrosa dari skrotum itu sendiri. (embungkus testis sendiri di antaranya adalah
kulit, muskulus kremaster, tunika dartos, fascia infundibuliform, fascia intercrural,
dan tunika vaginalis.!
Arteri yang mendarahi kedua testis berasal dari anastomosis tiga arteri,
yaitu arteri testikularis yang dicabangkan dari Aorta abdominalis, arteri
deferentialis merupakan cabang dari arteri vesikularis inferior, dan arteri
cremasterica yang merupakan cabang dari arteri epegastrika inferior. Arteri
testikularis berjalan menyilangi ureter dan bagian inferior dari arteri illiaka
eksterna lalu ke dalam annulus inguinalis. (ada akhirnya menjadi satu
kompartmen dengan cabang arteri yang lain dalam funikulus spermatikus.
edangkan aliran vena yang memba"a darah dari testis berasal dari formasi
beberapa vena yang disebut pleksus venosus pampiniformis dan mengelilingi
arteri testikularis di funikulus spermatikus. -rainase limfe yang berasal dari testis
mengikuti aliran arteri dan vena testikularis menuju ke nodus limfatikus aorta
kanan dan kiri serta para aorta.!
3nnervasi dari testis berupa anyaman saraf yang berjalan bersama arteri
testikularis. istem saraf tersebut berupa sistem saraf otonom yang terdiri dari
sistem saraf parasimpatis, berasal dari nervus dan sistem saraf simpatis yang
berasal dari segmen T medulla spinalis.!
4
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
5/28
Testis memiliki dua fungsi penting yakni fungsi steroidogenesis dan
spermatogenesis. teroidogenesis adalah proses pembentukan hormon
testosterone yang terjadi di kompartmen intersisial testis. ormon ini disintesis
dari kolesterol di selsel 6eydig dan dan korteks adrenal. ekresi testosteron
berada di ba"ah control 6. edangkan spermatogenesis terjadi di kompartmen
tubular testis. -imana pada kompartmen ini terdapat el 6eydig dan ertoli yang
ikut berperan dalam proses pematangan spermato7oa. ecara umum volume dari
testis dipengaruhi oleh kompartmen tubular dan interstitial.!
8ambar !.1 Anatomi testis.
(ada masa janin dan neonatus, lapisan parietal yang menempel pada
muskulus dartos masih belum banyak jaringan penyanggahnya sehingga testis,
epididimis, dan tunika vaginalis mudah sekali bergerak dan memungkinkan untuk
terpluntir pada sumbu funikulus spermatikus. Terpluntirnya testis pada keadaan ini
disebut torsio testis ekstravaginal.1
5
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
6/28
Terjadinya torsio testis pada masa remaja banyak dikaitkan dengan
kelainan sistem penyanggah testis. Tunika vaginalis yang seharusnya mengelilingi
sebagian dari testis pada permukaan anterior dan lateral testis, pada kelainan ini
tunika mengelilingi seluruh permukaan testis sehingga mencegah insersi
epididimis ke dinding skrotum. eadaan ini menyebabkan testis dan epididimis
dengan mudahnya bergerak di kantung tunika vaginalis dan menggantung pada
funikulus spermatikus. elainan ini dikenal sebagai anomaly bell-clapper.
eadaan ini juga memudahkan testis mengalami torsio intravaginal.1
2.3 Epidemioloi
eadaan ini diderita oleh 1 diantara 4000 pria yang berumur kurang dari
!5 tahun, dan paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas $1!!0 tahun%.
-isamping itu tidak jarang janin yang masih berada di dalam uterus atau bayi baru
lahir menderita torsio testis yang tidak terdiagnosis sehingga mengakibatkan
kehilangan testis baik unilateral ataupun bilateral.1,+
Torsio testis e9travaginal merupakan sekitar 5' dari semua torsio. -ari
kasus ini dari torsi testis, 0' terjadi sebelum lahir dan +0' terjadi postnatal.
ondisi ini terkait dengan berat badan lahir yang tinggi. Torsio testis e9travaginal
bilateral jarang terjadi. Torsio testis intravaginal merupakan sekitar 1#' dari
kasus pada pasien ke ga"at darurat dengan skrotum akut. entuk torsio testis ini
yang paling sering diamati pada lakilaki yang lebih muda dari +0 tahun, dengan
sebagian besar berusia 1!1) tahun. (uncak kejadian terjadi pada usia 1+14
tahun. Testis sebelah kiri lebih sering terlibat. asus bilateral terjadi sebanyak !'
dari semua torsio.5
6
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
7/28
2.! Etioloi
ebanyakan torsio testis terjadi tanpa adanya kejadian pemicu. anya 4
)' kejadian yang disebabkan oleh trauma. :aktor predisposisi lain adalah
peningkatan volume testis $terkait dengan masa pubertas%, tumor testis, testis yang
posisinya mendatar, atau ri"ayat kriptorkidismus.+,#
(enyebab dari keadaan torsio adalah tidak adekuatnya fiksasi dari testis
dan epididimitis ke skrotum atau dikenal dengan istilah bell clapper deformity.
Bell clapper deformity adalah satusatunya kelainan anatomi yang menjadi faktor
risiko kejadian torsio testis. amun, belum diketahui secara pasti apakah keadaan
ini berkaitan dengan kelainan perkembangan embrional dari skrotum, funikulus
spermatikus, dan testis atau berkaitan mesorchium yang panjang atau
kriptokismus testis. ontraksi otot kremaster yang berlebihan juga dapat
menyebabkan testis dapat mengalami torsio. eadaankeadaan yang
menyebabkan pergerakan yang berlebihan itu antara lain adalah perubahan suhu
yang mendadak atau trauma yang mengenai skrotum.!,#
elain berkaitan dengan kelainan anatomi, dalam beberapa penelitian
terkini menyebutkan bah"a faktor keturunan juga diperkirakan memiliki
pengaruh sebesar 11.4' terhadap risiko terjadinya torsio testis. :aktor hormonal
36+ dan reseptor ;
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
8/28
2." Patoenesis
ecara fisiologis otot kremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati
dan menjauhi rongga abdomen guna mempertahankan suhu ideal untuk testis.
Adanya kelainan pada sistem penyanggah testis menyebabkan testis dapat
mengalami torsio jika bergerak secara berlebihan. eberapa keadaan yang
menyebabkan pergerakan yang berlebihan itu, antara lain adalah perubahan suhu
yang mendadak $seperti pada saat berenang%, ketakutan, latihan yang berlebihan,
batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi, atau trauma yang mengenai skrotum.1
Terpluntirnya funikulus spermatikus menyebabkan obstruksi aliran darah
testis sehingga testis mengalami hipoksia, edema testis, dan iskemia. (ada
akhirnya testis akan mengalami nekrosis. Torsio dapat menyumbat aliran darah
vena. umbatan aliran balik vena akan meningkatkan tekanan sehingga liran darah
masuk melalui arteri juga dihambat. Akibatnya, testis dapat mengalami iskemia
yang prosesnya mulai berlangsung jika torsio terjadi lebih dari 4 jam. -erajat
iskemia bergantung pada lama berlangsungnya torsio dan derajat putaran korda
spermatikus $berkisar antara 1)0!0=%.1,+
Torsio testis terjadi pada anak dengan insersi tunika vaginalis tinggi di
funikulus spermatikus sehingga funikulus dengan testis dapat terpuntir di dalam
tunika vaginalis. Akibat puntiran tangkai, terjadi gangguan perdarahan testis mulai
dari bendungan vena sampai iskemia yang menyebabkan gangren. eadaan
insersi tinggi tunika vaginalis di funikulus biasanya gambarkan sebagai lonceng
dengan bandul yang memutar dan mengalami nekrosis dan gangren.4
8
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
9/28
adang torsio dicetuskan oleh cedera olahraga. iasanya nyeri testis hebat
timbul tibatiba yang sering disertai nyeri perut dalam serta mual dan muntah.
yeri perut selalu ada karena berdasarkan perdarahan dan persarafannya, testis
tetap merupakan organ perut. (ada permulaan testis teraba agak bengkak dengan
nyeri dan terletak agak tinggi di skrotum dengan funikulus yang juga bengkak.
Akhirnya, kulit skrotum tampak udem dan menjadi merah sehingga menyulitkan
palpasi, dan kelainan ini sukar dibedakan dengan epididimitis akut.4
8ambar !.! Testis normal dan torsio testis.
#e$anismeIschemia-Reperfusion %I&'(injury
Ischemia-Reperfusion Injury $3;% pada torsio testis menyebabkan
disfungsi seluler dengan menginisiasi terjadinya apoptosis dan nekrosis jaringan
testis ditandai dengan serbukan sel radang. ;eperfusi injuri adalah respon
restorasi aliran darah setelah terjadi iskemi. amun, dengan adanya respon ini
9
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
10/28
justru meningkatkan produksi dari 7at7at to9ic pada sirkulasi darah di jaringan
testis.!
erusakan yang terjadi di jaringan testis juga turut memicu peningkatan
produksi dari radikal bebas salah satunya reactive oxygen species $;/%.
(eningkatan ;/ terjadinya karena adanya kerusakan pada endotel. eberadaan
;/ yang tinggi tidak diimbangi dengan sistem pertahanan en7imatik tubuh
sehingga akan memicu proses induksi kematian sel dan jaringan testis.!
Telah dikenal beberapa obatobatan untuk memperbaiki keadaan ischaemi
reperfusion injury $3;% /batobatan seperti Calcium Channel Blocker, verapamil,
menjegah terjadinya injuri pada torsio testis unilateral. &enis obat lain seperti
capsaicin secara efektif untuk mencegah apoptosis pada torsio testis unilateral
maupun pada testis kontralateral.!
Pena)*+ To)sio Testis te)+adap Testis Kont)alate)al
(ada keadaan torsio testis unilateral, testis kontralateral juga dalam
keadaan bahaya. eadaan torsio yang lama atau lebih dari 4 jam dengan torsi !0=
dapat mengakibatkan kerusakan jaringan di kedua testis atau dapat mempengaruhi
testis kontralateral. erusakan jaringan testis kontralateral diakibatkan oleh
penurunan aliran darah dan hipoksia jaringan testis akibat torsio testis yang terjadi
unilateral. elain akibat penurunan aliran darah, penyebab lain yang
mempengaruhi testis kontralateral adalah tindakan detorsi testis unilateral.
-isgenesis kongenital dapat memicu reaksi serupa terhadap testis kontralateral
ditunjukkan dengan penemuan histopatologi dimana ditemukan peningkatan
10
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
11/28
apoptosis pada testis kontralateral. (roses autoantibodi testis juga terdeteksi pada
testis kontralateral.!
8ambar !.+Bell-clapper testicle.
2., -ama)an $linis dan dianosis
(asien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum, yang sifatnya mendadak
dan diikuti pembengkakan pada testis. eadaan itu dikenal sebagai akut skrotum.
yeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah ba"ah sehingga jika
tidak di"aspadai sering dikacaukan dengan apendiksitis akut. (ada bayi gejalanya
tidak khas yakni gelisah, re"el, dan tidak mau menyusui. (ada pemeriksaan fisik,
testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih hori7ontal daripada testis sisi
kontralateral. adangkadang pada torsio testis yang baru saja terjadi, dapat
diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus. eadaan ini biasanya
tidak disertai dengan demam.1
11
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
12/28
(emeriksaan sedimen urine tidak menunjukkan adanya leukosit dalam
urine dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan tanda inflamasi, kecuali pada
torsio testis yang sudah lama dan telah mengalami peradangan steril. (emeriksaan
penunjang yang berguna untuk membedakan torsio testis dengan keadaan akut
skrotum yang lain adalah dengan memakai stetoskop -oppler, 28 -oppler, dan
sintigrafi testis yang kesemuanya bertujuan menilai aliran darah ke testis. (ada
torsio testis tidak didapatkan adanya aliran darah ke testis, sedangkan pada
peradangan akut testis, terjadi peningkatan aliran darah ke testis.1
8ambar !.4 orda spermatika yang terpluntir.
-iagnosis torsio testis perlu dilakukan secara cepat dan tepat. (enundaan
diagnosis dapat menyebabkan kerusakan fungsi testis, sementara diagnosis
berlebihan dapat menyebabkan pasien menjalani tata laksana yang tidak
diperlukan.+
a. Anamnesis> nyeri skrotum ipsilateral akut.
b. (emeriksaan fisik>
12
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
13/28
Testis yang mengalami torsio dapat tampak lebih tinggi
dibandingkan testis kontralateral akibat adanya perputaran pada
korda spermatikus.
Testis tampak lebih besar.
;efleks kremaster berkurang atau hilang. ;efleks kremaster dipicu
dengan menggores atau mencubit bagian medial paha, yang
menyebabkan kontraksi otot kremaster dan mengangkat testis.
;efleks kremaster positif jika testis terangkat minimal 0,5 cm. Prehns signdilakukan dengan cara mengangkat testis. (ada torsio,
rasa nyeri semakin bertambah jika testis diangkat.
c. (emeriksaan penunjang>
2ltrasonografi $28% -oppler dapat membedakan kondisi iskemia
dan inflamasi. (ada kondisi iskemia seperti torsio testis, aliran
darah berkurang atau menghilang. edangkan pada kondisi
inflamasi, aliran darah meningkat. ?ksplorasi bedah.
13
Anamnesis dan (emeriksaan :isik
esuai torsio dan # jam >
eksplorasi bedah segera.
Tidak perlu tes lebih lanjut
3nflamasi $orkitis% atau
torsio apendiks testis.
Aliran darah normal@ meningkat
pada testis yang dikeluhkan
-iagnosis masih meragukan
atau nyeri # jam > 28
-oopler
Aliran darah absen@ turun pada
testis yang dikeluhkan
Torsio Testis
edah egera
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
14/28
8ambar !.5 Alur pendekatan klinis nyeri skrotum.
2./ Dianosis andin
-iagnosis banding torsio testis yaitu>1
1. ?pididimitis akut. (enyakit ini secara klinis sulit dibedakan dengan torsio
testis. yeri skrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu tubuh,
keluarnya nanah dari uretra, ada ri"ayat coitus suspectus $dugaan
melakukan senggama dengan bukan istrinya%, atau pernah menjalani
kateterisasi uretra sebelumnya. &ika dilakukan elevasi $pengangkatan%
testis, pada epididimis akut terkadang nyeri akan berkurang sedangkan
pada torsio testis tetap ada $tanda dari Prehn%. (asien epididimitis akut
biasanya lebih dari !0 tahun dan pada pemeriksaan sedimen urine
didapatkan adanya leukosituria atau bakteriuria
14
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
15/28
!. ernia skrotalis inkarserata, yang biasanya didahului dengan anamnesis
didapatkan berjolan yang dapat keluar dan masuk ke dalam skrotum.+. idrokel terinfeksi, dengan anamnesis sebelumnya sudah ada benjolan di
dalam skrotum.
4. Tumor testis. enjolan tidak dirasakan nyeri kecuali terjadi perdarahan di
dalam testis.
5. ?dema skrotum yang dapat disebabkan oleh hipoproteinemia, filariasis,
adanya pembuntuan saluran limfe inguinal, kelainan jantung, atau
kelainankelainan yang tidak diketahui sebabnya.
enurut sumber lain juga disebutkan bah"a diagnosis banding torsio
testis adalah semua keadaan darurat dan akut di dalam skrotum seperti hernia
inkarserata, orkitis akut, epididimitis akut, dan torsio hidatid morgani. 8ejala dan
tanda torsio hidatid morgana tidak begitu hebat dan dominan dibandingkan torsio
testis. 2ntuk menegakkan diagnosis, kadang dibutuhkan operasi "alaupun torsio
orgagni sebenarnya tidak perlu dibedah.4
umber yang lain juga menyebutkan diagnosis banding torsio testis dapat
juga trauma testis, hernia inkarserata, varikokel, edema skrotum idiopatik, dan
torsio apendiks testis $apendiks testis adalah sisa duktus ullerian%. -iagnosis
banding pada anakanak adalah torsio apendiks testis, yang dapat dibedakan
dengan adanya Btanda titik biruC $Bblue dot signC%, yaitu nodul lembek ber"arna
biru pada ujung atas testis.+
15
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
16/28
8ambar !.# Testis yang mengalami nekrosis.
Tabel !.1 -iagnosis banding akut skrotum menurut &AA.
8ambar !. Testis yang terpluntir.
16
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
17/28
8ambar !.) lue dot sign.
8ambar !.* A Testis normal $panah merah% Torsio testis ekogenisitas menurun,edema
17
A B
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
18/28
Tabel !.! -iagnosis banding nyeri skrotum akut.
18
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
19/28
8ambar !.10 ;eflek remaster
8ambar !.11 lasifikasi torsio testis.
(ada a"al proses, belum ditemukan pembengkakan pada scrotum. Testis
yang infark dapat menyebabkan perubahan pada scrotum. crotum akan sangat
nyeri kemerahan dan bengkak. (asien sering mengalami kesulitan untuk
menemukan posisi yang nyaman. elain nyeri pada sisi testis yang mengalami
torsio, dapat juga ditemukan nyeri alih di daerah inguinal atau abdominal. &ika
testis yang mengalami torsio merupakan undesendensus testis, maka gejala yang
yang timbul menyerupai hernia strangulata.),*
19
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
20/28
-alamphisical examination, Testis yang mengalami torsio letaknya lebih
tinggi dan lebih hori7ontal daripada testis sisi kontralateral. adangkadang pada
torsio testis yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus
spermatikus. eadaan ini biasanya tidak disertai dengan demam.*
Testis kanan dan testis kiri seharusnya sama besar. (embesaran asimetris,
terutama jika terjadi secara akut, menandakan kemungkinan adanya keadaan
patologis di satu testis. (erubahan "arna kulit scrotum, juga dapat menandakan
adanya suatu masalah. al terakhir yang perlu di"aspadai yaitu adanya nyeri atau
perasaan tidak nyaman pada testis. ;efle9 cremaster secara umum hilang pada
torsio testis. Tidak adanya refle9 kremaster, 100' sensitif dan ##' spesifik pada
torsio testis. (ada beberapa anak lakilaki, refle9 kremaster dapat menurun atau
tidak ada sejak a"al, dan refle9 kremaster masih dapat ditemukan pada kasus
kasus torsio testis, oleh karena itu, ada atau tidak adanya refle9 kremaster tidak
bisa digunakan sebagai satusatunya acuan mendiagnosis atau menyingkirkan
diagnosis torsio testis.)
(emeriksaan penunjang yang berguna untuk membedakan torsio testis
dengan keadaan akut scrotum yang lain adalah dengan menggunakan stetoskop
-oppler, ultrasonografi -oppler, dan sintigrafi testis, yang kesemuanya bertujuan
untuk menilai aliran darah ke testis. ayangnya, stetoskop -oppler dan
ultrasonografi konvensional tidak terlalu bermanfaat dalam menilai aliran darah
ke testis. (enilaian aliran darah testis secara nuklir dapat membantu, tetapi
membutuhkan "aktu yang lama sehingga kasus bisa terlambat ditangani.
2ltrasonografi -oppler ber"arna merupakan pemeriksaan noninvasif yang
20
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
21/28
keakuratannya kurang lebih sebanding dengan pemeriksaan nuclear scanning.
2ltrasonografi -oppler ber"arna dapat menilai aliran darah, dan dapat
membedakan aliran darah intratestikular dan aliran darah dinding scrotum. Alat ini
juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi patologis lain pada skrotum.),*
(emeriksaan sedimen urin tidak menunjukkan adanya leukosit dalam urin,
dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan adanya inflamasi kecuali pada torsio
yang sudah lama dan mengalami keradangan steril.*
Terdapat ! jenis torsio testis berdasarkan patofisiologinya yaitu intravagina
dan ekstravagina torsio. Torsio intravagina terjadi di dalam tunika vaginalis dan
disebabkan oleh karena abnormalitas dari tunika pada spermatic cord di dalam
scrotum. ecara normal, fiksasi posterior dari epididymis dan investment yang
tidak komplet dari epididymis dan testis posterior oleh tunika vaginalis
memfiksasi testis pada sisi posterior dari scrotum. egagalan fiksasi yang tepat
dari tunika ini menimbulkan gambaran bentuk deformitas Bbell-clapper, dan
keadaan ini menyebabkan testis mengalami rotasi pada cord sehingga potensial
terjadi torsio. Torsio ini lebih sering terjadi pada usia remaja dan de"asa muda.
?kstravagina torsio terjadi bila seluruh testis dan tunika terpuntir pada a9is
vertical sebagai akibat dari fiksasi yang tidak komplet atau non fiksasi dari
gubernakulum terhadap dinding scrotum, sehingga menyebabkan rotasi yang
bebas di dalam scrotum. elainan ini sering terjadi pada neonatus dan pada
kondisi undesensus testis.),*
21
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
22/28
2.0 Penatala$sanaan
Terapi yang dapat dilakukan antara lain>1,10
1. -etorsi manual
-etorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, yaitu
dengan jalan memutar testis kearah yang berla"anan dengan arah torsio. arena
arah torsio biasanya ke medial maka dianjurkan untuk memutar testis ke arah
lateral terlebih dahulu, kemudian jika tidak terjadi perubahan, dicoba detorsi ke
arah medial. ilangnya nyeri setelah detorsi menandakan bah"a detorsi telah
berhasil. &ika detorsi berhasil operasi harus tetap dilaksanakan.
etode tersebut dikenal dengan metode Dopen bookE $untuk testis kanan%,
arena gerakannya seperti membuka buku. ila berhasil, nyeri yang dirasakan
dapat menghilang pada kebanyakan pasien. -etorsi manual merupakan cara
terbaik untuk memperpanjang "aktu menunggu tindakan pembedahan, tetapi
tidak dapat menghindarkan dari prosedur pembedahan
-alam pelaksanaannya, detorsi manual sulit dan jarang dilakukan. -i unit
ga"at darurat, pada anak dengan scrotum yang bengkak dan nyeri, tindakan ini
sulit dilakukan tanpa anestesi. elain itu, testis mungkin tidak sepenuhnya
terdetorsi atau dapat kembali menjadi torsio tak lama setelah pasien pulang dari
;. ebagai tambahan, mengetahui ke arah mana testis mengalami torsio adalah
hampir tidak mungkin, yang menyebabkan tindakan detorsi manual akan
memperburuk derajat torsio.
22
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
23/28
8ambar !.1! -etorsi manual.
!. /perasi
Tindakan operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi testis pada
arah yang benar $reposisi% dan setelah itu dilakukan penilaian viabilitas testis yang
mengalami torsio, mungkin masihviable$hidup% atau sudah mengalami nekrosis.
&ika testis masih hidup, dilakukan orkidopeksi $fiksasi testis% pada tunika dartos
kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral.
/rkidopeksi dilakukan dengan mempergunakan benang yang tidak diserap
di + tempat untuk mencegah agar testis tidak terpluntir kembali, sedangkan pada
testis yang sudah mengalami nekrosis dilakukan pengangkatan testis
$orkidektomi% dan kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral. Testis
yang telah mengalami nekrosis jika tetap dibiarkan dalam skrotum akan
merangsang terbentuknya antibodi antisperma sehingga mengurangi kemampuan
fertilitas di kemudian hari.
Torsio testis merupakan kasus emergensi, harus dilakukan segala upaya
untuk mempercepat proses pembedahan. asil pembedahan tergantung dari
lamanya iskemia, oleh karena itu, "aktu sangat penting. iasanya "aktu terbuang
23
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
24/28
untuk pemeriksaan pencitraan, laboratorium, atau prosedur diagnostik lain yang
mengakibatkan testis tak dapat dipertahankan.
Tujuan dilakukannya eksplorasi yaitu
a. 2ntuk memastikan diagnosis torsio testis
b. elakukan detorsi testis yang torsio
c. emeriksa apakah testis masih viable
d. embuang $jika testis sudah nonviable% atau memfiksasi jika testis masih
viable
e. emfiksasi testis kontralateral.
(erbedaan pendapat mengenai tindakan eksplorasi antara lain disebabkan
oleh kecilnya kemungkinan testis masih viable jika torsio sudah berlangsung lama
$F!44) jam%. ebagian ahli masih mempertahankan pendapatnya untuk tetap
melakukan eksplorasi dengan alasan medikolegal, yaitu eksplorasi dibutuhkan
untuk membuktikan diagnosis, untuk menyelamatkan testis $jika masih mungkin%,
dan untuk melakukan orkidopeksi pada testis kontralateral. aat pembedahan,
dilakukan juga tindakan preventif pada testis kontralateral. al ini dilakukan
karena testis kontralateral memiliki kemungkinan torsio di lain "aktu.
&ika testis masih viable, dilakukan orkidopeksi $fiksasi testis% pada tunika
dartos kemudian disusul pada testis kontralateral. /rkidopeksi dilakukan dengan
menggunakan benang yang tidak diserap pada tiga tempat untuk mencegah agar
testis tidak terpuntir kembali. edangkan pada testis yang sudah mengalami
nekrosis, dilakukan pengangkatan testis $orkidektomi% dan kemudian disusul
orkidopeksi kontralateral. Testis yang telah mengalami nekrosis jika tetap berada
24
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
25/28
di scrotum dapat merangsang terbentuknya antibodi antisperma sehingga
mengurangi kemampuan fertilitas di kemudian hari.
8ambar !.1+ /rkidopeksi.
aat pembedahan, dilakukan juga tindakan preventif pada testis
kontralateral. al ini dilakukan karena testis kontralaeral memiliki kemungkinan
torsio di lain "aktu.
25
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
26/28
8ambar !.14 /rkidektomi.
2. Kompli$asi dan p)onosis
omplikasi yang dapat terjadi seperti hilangnya fungsi testis dan
infertilitas. Terdapat banyak kemungkinan yang dapat terjadi akibat komplikasi
dari torsio testis. omplikasi tersebut dapat berupa kematian jaringan testis,
infeksi, gangguan fertilitas, dan gangguan kosmetik.!,+
:ungsi dari sistem eksokrin dan endokrin juga mengalami penurunan
sebagai akibat dari torsio testis. (enurunan fungsi ini diukur dari adanya
abnormalitas analisa semen yang dapat dipicu oleh karena adanya injuri yang
berulang, keadaan patologi yang terjadi di funikulus spermatikus karena torsio
testis, atau dapat juga karena perubahan patologi di kontralteral testis akibat
retensi dari testis yang mengalami torsio.!
8angguan fertilitas sebagai akibat dari komplikasi selain diakibatkan oleh
karena kematian sel dan jaringan testis juga diduga dikarenakan oleh mekanisme
autoimun yang menyerang tubulus seminiferous. anifestasi dari proses ini akan
menurunkan fertilitas dari testis.!
26
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
27/28
ila dilakukan penangan sebelum # jam hasilnya baik, ) jam
memungkinkan pulih kembali, 1! jam meragukan, !4 jam dilakukan orkidektomi.
Giabilitas testis sangat berkurang bila dioperasi setelah # jam.
DATA' PUSTAKA
27
-
7/26/2019 Referat Torsio Testis (2)
28/28
1. (urnomo, , !011, -asardasar 2rologi, ?disi +, HG agung eto, &akarta.
!. Hahya, 3 !015, (erbedaan derajat inflamasi pada tindakan torsidetorsi testistikus !prague "a#ley dengan pemberian Phosphodiesterase type $
inhibitors, -okumen 2niversitas -iponegoro, diakses 1* ei !01#,
http>@@eprints.undip.ac.id@4##))@+@agusI3ndraIHahyaI!!0101111!00+!Ila
p.ktiIbab!.pdf.
+. Tanto, H !014, apita elekta edokteran, &ilid 1, ?disi 4, edia Aesculapius,
&akarta.
4. jamsuhidajat, ;, de &ong, J !011, uku Ajar 3lmu edah, ?8H, &akarta.
5. /gunyemi, /, im, ?- !015, Testicular Torsion, edscape -ocument, diakses
4 &uni !01#, http>@@emedicine.medscape.com@article@!0+#00+overvie"Ka.
#. -aryanto, , et al !010, (edoman -iagnosis dan Terapi : 2rologi ;2
dr.aiful An"ar alang, :akultas edokteran 2niversitas ra"ijaya
alang, diakses 4 &uni !01#, http>@@urologimalang.com@L"pfbIdlM1).
. inevich ?, cNuiston 6T !010, -ivision of (ediatric 2rology, 2niversity of
Hincinnati, diakses 4 &uni !01#,
http>@@emedicine.medscape.com@article@4+))1overvie".
). cott, ;, -eane, ;, :letcher 1*5. 2rology 3lustrated, Hhurchill 6ivingstone,
6ondon.
*. 2rologi Hare :oundation, !01#, American 2rological Association, diakses 4
&uni !01#, http>@@""".urologyhealth.org@about@.
10. 8ovindarajan, !015, (ediatric Testicular Torsion, &a"aharlal 3nstitute of
(ostgraduate edical ?ducation and ;esearch, diakses 4 &uni !01#,
http>@@emedicine.medscape.com@article@!0+504overvie".
http://eprints.undip.ac.id/46688/3/Bagus_Indra_Cahya_22010111120032_lap.kti_bab2.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/46688/3/Bagus_Indra_Cahya_22010111120032_lap.kti_bab2.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/46688/3/Bagus_Indra_Cahya_22010111120032_lap.kti_bab2.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/46688/3/Bagus_Indra_Cahya_22010111120032_lap.kti_bab2.pdf