referensi kti pasta gigi

33
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kosmetika merupakan kebutuhan yang selalu dihubungkan dengan keinginan untuk mempercantik, memperindah, menambah daya tarik serta mempengaruhi suasana dengan  bau-bauan menjadi demikian rupa sehingga dapat menjadi situasi yang harmoni, menyenangkan serta membahagiakan lahir dan batin. Dalam hal ini soal yang bersangkutan dengan kesehatan tidak boleh dilupakan.Kosmetika merupakan produksi yang dipakai oleh manusia sejak lahir sampai mati. Kebutuhan manusia akan kosmetika memuncak sejak menjelang dewasa - waktu ingin menarik hati lawan jenis sampai menjelang menopause - waktu ingin tetap awet muda. Dengan terpenuhinya kebutuhan sandang-pangan,maka kebutuhan akan pemakaian kosmetika cukup meningkat. Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan, dituangkan atau disemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang menjadi lebih menarik.Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang tidak termasuk dalam golongan obat.Produk kosmetika tidak hanya untuk perawatan wajah saja tetapi juga untuk merawat dan memelihara anggota tubuh yang lain seperti gigi,rambut,kulit tangan dan kaki serta bagian tubuh yang lain. Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak  bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo  pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.

Upload: adheeee

Post on 02-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 1/33

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kosmetika merupakan kebutuhan yang selalu dihubungkan dengan keinginan untuk

mempercantik, memperindah, menambah daya tarik serta mempengaruhi suasana dengan

bau-bauan menjadi demikian rupa sehingga dapat menjadi situasi yang harmoni,

menyenangkan serta membahagiakan lahir dan batin. Dalam hal ini soal yang bersangkutan

dengan kesehatan tidak boleh dilupakan.Kosmetika merupakan produksi yang dipakai oleh

manusia sejak lahir sampai mati. Kebutuhan manusia akan kosmetika memuncak sejak

menjelang dewasa - waktu ingin menarik hati lawan jenis sampai menjelang menopause -

waktu ingin tetap awet muda. Dengan terpenuhinya kebutuhan sandang-pangan,maka

kebutuhan akan pemakaian kosmetika cukup meningkat.

Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan, dituangkan ataudisemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,

memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang menjadi lebih

menarik.Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang tidak termasuk dalam

golongan obat.Produk kosmetika tidak hanya untuk perawatan wajah saja tetapi juga untuk

merawat dan memelihara anggota tubuh yang lain seperti gigi,rambut,kulit tangan dan kaki

serta bagian tubuh yang lain.

Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak

bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika

untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo

pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan

sumba surya dan tabir surya.

Page 2: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 2/33

Dalam makalah ini penulis akan membahas kosmetik untuk kesehatan mulut yaitu

pasta gigi .Zat yang terkandung dalam kosmetik, tidak boleh menggangu kesehatan mulut

secara keseluruhan.Hal ini dikarenakan tingkat kesensitifitasan mulut yang cukup tinggi

terutama pada gigi yang sering terjadi masalah seperti gigi berlubang atau timbulnya plak

pada gigi .Sehingga dalam membuat formulasi untuk sediaan pasta gigi harus diperhatikan

benar sifat fisika kimia masing – masing bahan yang digunakan.

1.2. Rumusan masalah

1. Bagaimanakah karakteristik bahan yang digunakan dalam sediaan pasta gigi ?

2. Bagaimanakah formulasi sediaan pasta gigi Onesmile?

3. Bagaimanakah prosedur pembuatan sediaan pasta gigi Onesmile ?

4. Bagaimanakah evaluasi sediaan pasta gigi Onesmile?

5. Bagaimanakah pengemasan sediaan pasta gigi Onesmile ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui karakteristik bahan yang digunakan dalam sediaan pasta gigi ?

2. Untuk mengetahui formulasi sediaan pasta gigi Onesmile?

3. Untuk memahami pembuatan sediaan pasta gigi Onesmile ?

4. Untuk memahami evaluasi sediaan pasta gigi Onesmile?

5. Untuk merancang pengemasan sediaan pasta gigi Onesmile ?

Page 3: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 3/33

BAB II

DASAR TEORI

2.1 KOSMETIK

Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan, dituangkan atau

disemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,

memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang menjadi lebih

menarik.Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang tidak termasuk dalam

golongan obat.Produk kosmetika tidak hanya untuk perawatan wajah saja tetapi juga

untuk merawat dan memelihara anggota tubuh yang lain seperti gigi,rambut,kulit tangan

dan kaki serta bagian tubuh yang lain.

2.2 GIGI

2.2.1 Definisi

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata.

Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan

banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan

pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi.

Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang

di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.

Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah

satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk

mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan

dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham

Page 4: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 4/33

untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk

membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat

menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut

terlebih dahulu.

2.1.2 Anatomi Gigi

Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yangmempunyai lima peranan yang

sangat penting iaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi estatika,fungsi kejiwaan,

fungsi identifikasi(forensik). Setiap gigi terdiri daripada tiga bagian iaitu mahkota gigi (

coronadentis), leher gigi ( cervix ), akar gigi ( radix).

Setiap gigi mempunyai jaringan gigi yang terdiri dari:

1. Email :

a.Jaringan

keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari mahkota gigi.

b.Berasal dari jaringan ektodermal

c.Berfungsi sebagai menahan daya kunyah/abrasi

d.Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 99% sebagai prismata dan zat organik lebih

kurang 1 % sebagai substantia pelekat.

2. Dentin:

a.Jaringan yang berasal dari mesenchym

b.Merupakan jaringan ikat yang mengalami kalsifikasi dan jaringan yang terbesar dari

gigi

c.Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 70% dan zat organic lebih kurang 30% pada

canaliculi dentin yang didalamnya terdapat Tomes Fiber

Page 5: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 5/33

3. Pulpa:

a.Jaringan yang berasal dari mesenchym

b.Pada ronga pulpa bias ditemui saraf, pembuluh darah, pem lymphe dan jaringan ikat

(jarang)

c.Fungsi : formatif (member bentuk), nurtisi, sensoris, dan defensif

Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikal yaitu lubang yang terdapat di ujung

akar gigi yang merupakan jalan masuk persyarafan dan pembuluh darah pada gigi.

Sedangkan bagian-bagian jaringan pendukung gigi adalah sebagai berikut:

1. Ligamentum periodontal:

a.Mempunyai dua fungsi iaitu sebagai:

1) sumber nutrisi ( membekalkan nutrisi kepada cementum, tulang

dan gingival) dan sensori ( dipersarafi oleh serabut saraf sensori

yang berfungsi untuk menghantarkan stimulus sentuhan, tekanan,

dan nyeri).

2) Fungsi fisikal:

Sarung untuk melindungi pembuluh darah, serabut saraf daripada

luka yang di sebabkan oleh tekanan mekanikal.

Sebagai pelekatan gigi kepada tulang

Mempertahankan tisu gingival

Sebagai penyerap tekanan

2. Alveolar Processus:

a.Adalah bahagian daripada mandibular dan maxilla

Page 6: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 6/33

b.Berfungsi sebagai pembentuk dan penyokong “tooth sockets’

3. Cementum:

a.Jaringan tulang dimana jaringan intercellulernya alami kalsifikasi

meliputi bagian akar gigi.

b.Fungsi : melekatkan gigi pada periodontal

c.Merupakan cellular atau acellular

2.2 PASTA

2.2.1Pengertian

Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak

bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika

untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo

pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan

sumba surya dan tabir surya.

Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan. Pasta

terdiri dari cairan, umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan padatan berfariasi

dalam jenisnya, umumnya tergolong dalam padatan non lemak yang tidak larut daam bagian

cairan.

Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai macam zat

seperti detergen, humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir surya. Pasta gigi tidak

bermutu mudah berkeringat, konstisiensinya tidak seragam dan terdapat gumpalan kasar, lagi

pula struktur massanya tidak lembut.

Page 7: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 7/33

2.2.2 Sifat – sifat pasta

1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,

substansi makanan, plak dan membersihkan gigi.

2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan

mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya.

2.3 PASTA GIGI

2.3.1 Definisi

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya

dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol , yaitu salah satu merek

pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia,

nama Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh

Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG

pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut /mouthwash. Odol moutwash pada tahun 1900

an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan

Eropa.

Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak

bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika

untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo

pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan

sumba surya dan tabir surya.

Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan. Pasta

terdiri dari cairan, umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan padatan berfariasi

dalam jenisnya, umumnya tergolong dalam padatan non lemak yang tidak larut daam bagian

cairan.

Page 8: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 8/33

Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai macam zat

seperti detergen, humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir surya. Pasta gigi tidak

bermutu mudah berkeringat, konstisiensinya tidak seragam dan terdapat gumpalan kasar, lagi

pula struktur massanya tidak lembut.

2.3.2 Sejarah

Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah

orang yang giat mengampanyekan Hidup Higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama

yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan

museum The German Hygyene Museum di Dresden.

2.3.3 bahan – bahan yang digunakan

Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas :

1. Agen Polishing (penggosok) .

Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan

partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi

pada gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen

yang sering digunakan adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat,

magnesium trisilikat, dll

2. Agen Moistener (pelembab).

Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan

dan pengerasan pasta. Yang sering digunakan adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.

3. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa)

Page 9: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 9/33

Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel

makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah

deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen

yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.

Berfungsi untuk membantu aksi agen dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang

tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang

digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling

sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.

4. Agen pengikat.

Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta. Yang lazim

digunakan adalah:

- Pati ( Starch )

- Gum tragacanth .

- Sodium alginat (Manucol SA).

- Modified Irish Moss (Sangat bagus dan menjadikan pasta sangat stabil).

- Sintetik seperti : Propilen glukol.

5. Pemanis.

Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan adalah sakarin

dengan konsentrasi antara 0.1 – 1.3 %. Gula juga dapat digunakan namun sayangnya

cenderung mengkristal.

6. Flavour (Pemberi rasa).

Page 10: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 10/33

Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg

atau mual. Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah

minyak peppermint.

7. Pengawet.

Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik,

kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat.

2.3.4 Macam-macam pasta Gigi

a. Pasta gigi dengan fluoride

Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah fluoride. Dalam 50

tahun terakhir, fluoride menjadi bahan paling efektif untuk melindungi email gigi dari

kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang.

Fluoride bisa mencegah pembusukan gigi dewasa dan memperkuat gigi yang masih

tumbuh. Pada masa pertumbuhan gigi, fluoride dan kalsium membantu membentuk struktur

gigi. Fluoride membuat email gigi lebih kuat.

Beberapa tahun belakangan, penggunaan fluoride di pasta gigi sempat dipertanyakan.

Adanya penelitian yang menyebutkan bahwa fluoride bisa berbahaya jika tertelan membuat

pasta gigi berfluoride dilarang beredar di beberapa negara.

Tapi penelitian lain menyebutkan, fluoride masih aman digunakan dalam kadar

tertentu. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan batasan penggunaan

fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%.

b. Pasta gigi untuk gigi sensitif

Anda yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya memilih pasta gigi khusus. Ciri-ciri gigi

senstif adalah tak tahan makanan atau minuman yang terlalu panas ataupun yang terlalu

Page 11: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 11/33

dingin. Gigi sensitif juga terkadang bisa membuat rasa ngilu saat memakan bahan makanan

tertentu, misalnya gula, permen, cokelat dan sebagainya.

Pasta gigi untuk gigi sensitif biasanya mengandung potasium nitrat atau strontium

klorida. Bahan tersebut bisa mengurangi sensitivitas gigi dengan memberi perlindungan pada

bagian yang terhubung dengan saraf gigi.

c.Pasta gigi pemutih

Setiap orang mengharapkan senyum indah dengan sederet gigi putig cemerlang. Itulah

yang menyebabkan produk pasta gigi whitening semakin laris.

Pasta gigi pemutih sebetulnya tidak mengandung bahan pemutih. Pasta gigi ini

mengandung bahan abrasif yang bisa mengikis kotoran dan noda di gigi sehingga gigi terlihat

lebih cerah.

Banyak anggapan kandungan bahan abrasif pada pasta gigi pemutih bisa mengikis

email gigi. Tapi studi ilmiah membuktikan bahwa bahan abrasif pada pasta gigi pemutihcukup aman dan tidak merusak pelapis gigi.

2.3.5 Cara menyikat gigi yang benar :

Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari.

Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar. Terdapat

beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika

menggosok gigi adalah:

a) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi

dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar

gigi);

Page 12: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 12/33

b) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi

dengan tidak memberikan tekanan berlebih;

c) Cara menyikat harus tepat dan efisien.

d) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan

siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi

dan sebelum tidur malam).

Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis

makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat

dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain. Manson

(1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan

sebelum tidur malam.

Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal.

Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan

berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil penyikatan akan lebih baik bila

menggunakan disclosing solution atau disclosing tablet sebelum dan sesudah penyikatan gigi.

Dengan disclosing solution, lapisan-lapisan yang melekat pada permukaan gigi dapat terlihat

jelas.

2.3.6Penyakit pada mulut

Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang

paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia

terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk. Ini terlihat dari masih besarnya angka karies

gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang cenderung meningkat. Sementara ada dua penyakit

mulut yang sering dialami masyarakat yaitu karies gigi dan periodental, karies gigi adalah

Page 13: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 13/33

sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi

berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi,

infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan mematikan.

Penyakit Periodental itu sendiri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri yang terakumulasi di dalam calculus (karang gigi) yang biasanya terdapat pada leher

gigi. Penyakit periodontal ini dapat ringan seperti gingivitis (peradangan hanya pada gusi),

biasanya gigi bewarna merah dan mudah berdarah. Pada keadaan yang lebih berat dapat

terjadi kerusakan tulang pendukung gigi dan juga abses periodontal. Penyakit ini telah

dikenal sejak masa lalu, karena kesehatan mulut dan gigi sebenarnya tidak dapat dipisahkan

dari kesehatan tubuh secara umum.

Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita baik anak ‐anak

maupun orang dewasa, dan menjadi masalah yang sangat merugikan masyarakat. WHO juga

menyatakan dua penyakit mulut yang utama adalah karies dan penyakit periodental. Adapun

penyebab kedua penyakit tersebut karena konsumsi makanan yang manis dan lengket, malas

atau salah dalam menyikat gigi, kurangnya memperhatikan kesehatan gigi dan mulut atau

bahkan tidak pernah sama sekali memeriksakan kesehatan gigi.

2.3.7 Factor penyebab kerusakan gigi

1. Makanan asam dapat merusak gigi

Selain makanan yang manis, makanan yang mengandung asam ternyata bisa merusak

gigi Anda. Permen asam, minuman bersoda, bisa membuat lapisan gigi Anda menjadi erosi!

Robyn Loewen, DDS, seorang ahli kedokteran gigi anak dari American Academy of Pediatric

Dentistry, menyatakan, jika Anda ingin mengonsumsi makanan yang mempunyai sifat asam

tinggi, konsumsilah bersama makanan lain. Lalu, sikatlah gigi secara rutin dengan pasta gigi

Page 14: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 14/33

yang mengandung baking soda yang telah terbukti menetralisasi asam di dalam mulut Anda

sehingga bisa mengurangi bakteri pencinta asam yang menyebabkan karies.

2. Email gigi, lapisan luar gigi yang keras

Minuman dingin maupun makanan yang terlalu panas adalah beberapa hal yang dapat

merusak gigi Anda. Tidak seperti kulit, gigi Anda tidak bisa tumbuh kembali. Bila Anda

meminum atau makanan yang terlalu dingin atau panas, maka Anda akan membekukan gigi

ataupun memanaskan gigi tersebut. Apalagi jika Anda setelah makan yang panas, Anda

langsung minum air es yang dingin. Sama saja Anda memanaskan gelas kemudian segera

dibekukan dalam lemari es. Untuk pertama kali, mungkin gigi tidak akan ada masalah, namun

kelamaan, email gigi akan mulai retak dan bisa beresiko terjadi lubang pada gigi.

3. Anda bisa kehilangan gigi pada usia berapa pun

Masing-masing individu terlahir dengan gigi yang tidak sama. Perbedaan ras, suku,

maupun genetik mempengaruhi kekuatan dan ketahanan gigi selama hidup. Kadang ada satu

keluarga yang giginya rapi dan kuat, kadang ada juga yang satu keluarga giginya tidak rapi

dan mudah karies. Yang sering kali tidak sama pada setiap orang adalah tumbuhnya gigi

geraham yang tumbuh terakhir. Akan tetapi, sering kali penyebab kehilangan gigi Anda

adalah penyakit pada gusi dan karies.

Sebuah studi penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 22,8 persen penduduk yang

berusia 65-74 tahun dan 29 persen penduduk AS berusia 75 tahun ke atas memakai gigi

palsu.

Page 15: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 15/33

4. Terlalu banyak fluoride bisa berakibat buruk

Kita tahu bahwa fluoride sangat penting supaya gigi sehat. Akan tetapi, pada anak-

anak usia di bawah 8 tahun, fluoride yang berlebihan akibat pasta gigi tertelan dalam jumlah

banyak akan menyebabkan kondisi yang disebut fluorosis. Umumnya, fluorosis diawali

dengan kondisi yang terlihat seperti titik putih dan akhirnya menjadi kecoklatan.

5. Kawat gigi bisa menyebabkan kavitas/lubang gigi

Sebenarnya lidah dan ludah merupakan pembersih alami. Setelah kita makan,

biasanya kita akan menggerak-gerakkan lidah kita untuk menggosok gigi secara tidak sadar.

Begitu pula ludah akan menetralisir kelebihan asam yang tertinggal dalam gigi dan di dalam

mulut. Namun ketika seseorang memasang kawat gigi, mereka cenderung menghentikan

lidah yang menyapu gigi akibat rasa tidak nyaman yang timbul karena berbenturan dengan

logam kawat gigi, sehingga bisa menimbulkan tumpukan kotoran di sekitar braket dan gigi

Anda.

2.4 PH MULUT

2.4.1 Tentang Mulut Asam

minuman manis dan soda dapat memainkan peranan besar dalam keasaman mulut

yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Anda dapat menguji keasaman mulut Anda dengan

pH strip untuk menentukan apakah mulut Anda telah menjadi asam setelah minum dan

makan xylitol setelah minuman manis dapat membantu mengurangi keasaman ini.

Page 16: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 16/33

Page 17: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 17/33

Page 18: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 18/33

makanan tertentu akan meningkatkan pH air liur Anda.. misalnya (Kentang,

susu, pisang, kari)

ketidakseimbangan hormon dapat membuat suatu asam mulut.

Mulut kering akan lebih asam.

asam lambung akan membuat asam mulut.

Kuman di gigi kotor memproduksi asam dan dapat membuat mulut serendah pH

5.5.

Page 19: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 19/33

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 KARAKTERISTIK BAHAN

Berada di bab lampiran

3.2 ALASAN PEMILIHAN BAHAN

1. Kalsium karbonat

Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk

menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu

menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta

gigi adalah calcium karbonat

2. gliserin

Humectants adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebutkan bahan-bahan

yang mampu mempertahankan air agar tidak terjadi pengeringan pada sediaan pasta dan biasa

dipakai dalam basis sediaan pasta gigi . Terdapat banyak bahan yang memiliki fungsi-fungsi

ini. Humectants yang sering digunakan adalah glycerin.

3. Sodium Lauryl Sulfat

SLS ini berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan

partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir).

Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan

Page 20: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 20/33

deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril

sulfat.

4. Pulvis Gummi Arabica

Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengikat, bahan ini sangat esensial untuk

mencegahterjadinya pemisahan bahan pasta.

5. Natrium Sakarin

Natrium sakarin merupakan bahan pemanis. Dimana rasa manis dapat mengurangi

rasa pedas yang ditimbulkan oleh menthol, sehingga penggabungan kedua bahan ini dapat

diterima oleh mulut

6. Oleum Ment pip

Oleum ment pip merupakan bahan pemberi rasa. Bahan ini diberikan untuk

memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual.

Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak

peppermint.

7. Natrium Bicarbonat

Natrium bicarbonate dugunakan sebagai bahan pengembang agar sedian pasta gigi

lebih terlihat banyak dan bagus. Natrim bicarbonate ini juga mudak sekali didapatkan

8. Menthol

Menthol digunakan sebagai bahan pemberi aroma, hal ini dikarenakan baunya yang

khas sekali, segar dalam mulut dan bahan ini sering sekali digunakan dalam pembutan pasta

gigi guda harganya yang murah dan mudah sekali didapat

Page 21: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 21/33

9.Sodium benzoat

Bahan ini digunakan sebagai bahan pengawat, karena dalam formulasi pasta gigi

pengawet yang digunakan sebagai biasanya dalah sodium benzoate

3.3 SPESIFIKASI BAHAN

a. Kekentalan (Viskositas)

Sediaan pasta gigi direncanakan memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi

dimana pasta merupakan sediaan yang bagian padatanya lebih besar dibanding bagian

cair. Kekentalan yang besar sesuai dengan persyaratan pasta yang mengharuskan

memiliki kekentalan yang tinggi. Oleh karena itu pasta gigi harus kental dan tidak boleh

terlalu cair seperti air.

b. pH

Derajat keasaman atau pH sediaan pasta gigi ini diusahakan untuk disamakan dengan

pH fisiologis mulut atau bila berbeda, pH yang ada haruslah aman bila digunakan.

Karena semakin jauh beda antara pH pasta gigi dengan pH fisiologis mulut (dapat jauh

lebih tinggi/ jauh lebih rendah) maka sediaan dapat menimbulkan efek samping yang

negatif

c.

Warna

Sediaan pasta gigi ini direncanakan untuk memiliki warna putih. Hal ini disesuaikan

dengan bahan-bahan yang tidak mengandung pewarn dan sesuai dengan kebutuhan gigi

yang bagus apabila tetap berwarna putih bersih. Apabila ditambahkan pewarna

dikhawatirkan dapat mempengaruhi warna asli gigi.

d. Kemudahan penggosokan dan penimbulan busa

Page 22: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 22/33

e. Bau dan rasa

Sediaan pasta gigi ini menggunakan bahan perasa dan aroma dari oleum ment pip dan

menthol. Hal ini bertujuan untuk memberikan aroma menthol yang sejuk dan rasa yang

pedas dingin. Penggunaan bahan aroma dan rasa dalam jumlah yang sedikit diharapkan

memberiakn rasa yang sedikit pedas tetapi sejuk , sesuai dengan cirri khas dari sediaan

pasta gigi.

3.4 FORMULASI BAHAN

1. Kalsium karbonat 97,5 g

2. gliserin 52.5 ml

3. Sodium Lauryl Sulfat 52,5 g

4. Pulvis Gummi Arabica 1,5 g

5. Natrium Sakarin 1.5 g

6. Oleum Ment pip 7.5 ml

7. Natrium Bicarbonat 30 g

8. Menthol 150 mg

9 Sodium benzoate 270 mg

10. Aquabidest 28,5 ml

Page 23: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 23/33

3.5 ALAT DAN BAHAN

a.Alat

1. Mortir dan Stamper

2. Sendok tanduk

3. Beaker Glass

4. Gelas Ukur

5. Neraca + anak timbangan

6. Sudip

7. Kertas perkamen

8. Viskometer Brookfield

9. Kertas indicator

b. Bahan

1. Kalsium karbonat

2. gliserin

3. Sodium Lauryl Sulfat

4. Pulvis Gummi Arabica

5. Natrium Sakarin

6. Oleum Ment pip

7. Natrium Bicarbonat

Page 24: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 24/33

8. Menthol

9. Aquabidest

3.6 PROSEDUR PEMBUATAN

1. campurkan PGA dengan air aquadest 13,5 ml , aduk sampai mengental (terbentuk

mucilage)

2. tambahkan gliserin, aduk sampai homogeny

3. tambahkan kalsiumkarbonat pada no (2) aduk sampai homogen

4. melarutkan Na Sakari dengan air aquadest 7,5 ml

5. tambahkan no (4) ke no (3) aduk sampai homogeny

6. Tambahkan sodium lauryl sulfat di no (5) aduk sampai homogen

7. Tambahkan oleum ment pip ke no (6), aduk sampai homogeny

8. tambahkan Na Bicarbonat ke no (7), tambahkan sedikit-demi sedikit, aduk sampai

homogeny

9. tambahkan sodium benzot, aduk sampai homogen

10. tambahkan air aquadest sedikit demi sedikit sampai terbentuk pasta yang sesuai

11. 10 taruh pasta ke tempat yang tertutup baik

12. diamkan selama 24 jam

13. taruh pasta gigi ditempat yang tertutup baik atau wadah tube

14. beri etiket yang menarik

Page 25: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 25/33

3.7 EVALUASI SEDIAAN

1.Pengertian pH

pH adalah pengukuran derajat keasaman suatu sediaan. Pengukuran pH dimaksudkan

untuk mengetahui apakah derajat keasaman dari sediaan kosmetik pasta gigi yang telah

dibuat sesuai dengan pH standar . Apabila pH sediaan pastagigi hasil percobaan tersebut

memenuhi rentang pada standar, dapat dikatakan bahwa pasta gigi yang telah dibuat

aman untuk digunakan gigi dan mulut.

2.Prosedur kerja

Pengukuran pH dilakukan dengan cara mencelupkan kertas indikator sampai batas

celupan, mendiamkannya beberapa saat hingga terjadi perubahan warna, kemudian

membandingkan perubahan warna yang terjadi dengan warna indikator. Nilai pH

didapatkan dengan melihat persamaan warna dari kertas indicator yang telah dicelupkan

dengan warna pada label.

3.Hasil

Hasil pengukuran pH pada sediaan pasta gigi adalah 9. Nilai Ph pasta gigi

ONESMILE sama dengan pasta gigi pada umumnya yaitu basa sehingga sediaan yang

dibuat dikatakan layak untuk digunakan.

1. Pengertian viskositas

Viskositas merupakan suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan

untuk mengalir, kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk

menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan

datar lain dari kondisi mapan tertentu bila ruang dalam permukaan tersebut diisi dengan

cairan yang akan ditentukan kekentalannya.kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju

tegangan geser.

Page 26: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 26/33

Satuan dasar kekentalan adalah poise yang bernilai 1 poise = 100

centripoise.Penentuan suhu penting karena kekentalan berubah sesuai suhu,secara umum

kekentalan menurun dengan naiknya suhu,untuk pengukuran sediaan farmasi suhu

dipertahankan dalam batas kurang lebih 0,1°.

Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas adalah viscometer.Banyak jenis

viscometer tabung kapiler telah dirancang,tetapi viscometer Ostwald dan viscometer

Brookfield yang paling sering digunakan.Dalam evaluasi ini praktikan menggunakan

viscometer Brookfield karena sampel yang dievaluasi memiliki viskositas yang cukup

tinggi.

Viskometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan gasing

atau kumoaran yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian

yang berputar. Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan

umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasi. (FI IV,1038). Prinsip kerja dari

viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya

sehingga hambatannya semakin besar.

2. Skala pada viscometer Brookfield (poise)

Rotor 3 : 0,3 – 13

Rotor 1 : 3 – 150

Rotor 2 : 100 - 4000

3. Prosedur kerja:

Pasang spindel pada gantungan spindel

Turunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas tercelup kedalam cairan sampel

yang akan diukur viskositasnya.

Page 27: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 27/33

Pasang stop kontak

Nyalakan rotor sambil menekan tombol

Biarkan spindel berputar dan lihatlah jarum merah pada skala

Bacalah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut untuk menghitung viskositas

maka angka pembaca tersebut dikalikan dengan suatu actor yang dapat dilihat pada

table yang terdapat dibrosur alat

Hasil Evaluasi :

No Rotor Viskositas (poise)

1 I >150

2 II 180

3 III -

Jadi kekentalan untuk sediaan pasta gigi adalah sebesar 180 poise

Pengujian warna dan bau dilihat dari organoleptisnya. Cara pengujian organoleptis ini

yaitu dengan menuangkannya pada wadah dan melihat warna yang dihasilkan sesuai

dengan spesifikasi yang diinginkan yaitu putih . Aromanya diuji dengan cara mencium

sediaan tersebut yang menghasilkan aroma menthol yang dingin dan rasanya diuji

dengan cara dicicipi atau dirasakan yang menghasilkan rasa yang cukup pedas.

Umumnya pasta gigi memberikan busa yang cukup banyak sebagai bahan pengangkat

partikel yang masih tersisa pada gigi . Pengujian penimbulan busa dari sediaan yang

kami buat dilakukan dengan cara menuangkannya pada tangan kemudian membasahinya

Page 28: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 28/33

dengan air lalu menggosok tangan hingga menimbulkan busa. Namun busa yang

dihasilkan dari sediaan kami tidak cukup banyak.

Wadah yang digunakan adalah tube plastik yang tertutup baik . Pemilihan wadahnya

bersifat khusus ini karena bahan-bahan yang terkandung dalam sediaan mudah bereaksi

dengan cahaya yaitu mudah teroksidasi. Selain itu, wadah tube plastik lebih ekonomis

dan praktis dari pada tube dari besi sebagai bentuk kemasan pasta gigi.

b. Label

Label atau etiket mencantumkan keterangan antara lain :

Bagian depan

Merk

Keterangan mengenai pasta gigi

Gambar

Jumlah sediaan ( berat netto)

Bagian belakang

Merk

Keteranganmengenai pasta gigi

Komposisi bahan

Produsen

Cara penggunaan

Kode produk kosmetik

Page 29: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 29/33

Page 30: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 30/33

sedikitnya kadar minyaknya yaitu gliserin yang sesuai sehingga cukup dibersihkan

denagn air.

Sediaan pasta gigi haruslah memiliki derajat keasaman yang sesuai dengan bahan

bahan yang digunakan dimana bahan yang digunakan terdiri dari bahan yang memiliki

pH basa dan netral sedangkan pH mulut adalah netral. Mulut yang bersifat asam atau

dalam keadaan asam dapat membuat bakteri banya bersarang didalamnya sehingga

keamana kesehatan mulut dan gigi kurang terjaga. pH pasta gigi yang sudah ada juga

memiliki Ph, apabila pasga gigi dipakai akan mengurangi derajat keasaman mulut

sehingga bakteri tidak dapat merusak gigi. Hasil pengukuran derajat keasaman (pH)

sediaan sabun muka kami bernilai 9.

Sediaan pasta gigi haruslah memiliki kekentalan yang tinggi, Hal tersebut dikarenakan

persyaratan persediaan pasta yang sedikit mengandung air didalamnya . Nilai

viskositasnya yang diukur dengan viscometer Brookfield yaitu 18000 centi poise. Hasil

uji viskositas sediaan pasta gigi onesmile tersebut menunjukkan hasil yang sangat kental,

sehingga cocok digunakan sebagai pasta gigi . Jadi, kekentalan sediaan pasta gigi

onesmile ini baik.

Pasta gigi Onesmile ini memiliki warna putih . Hal ini karena kami memperhatikan

fungsinya yang untuk gigi dimana gigi yang indah adalah gigi yang putih bersih dan

konsumen yang memang lebih menggemari menggunakan pasta gigi yang tidak

berwarna. Selain itu, aroma yang dihasilkan dari pasta gigi Onesmile ini adalah aroma

menthol. Jumlah yang diberikan pada sediaan adalah 1.5 mg. Penggunaan aroma dalam

jumlah yang sedikit diharapkan tidak memberikan reaksi negatif seperti rasanya yang

terlalu pedas. Jadi, pasta gigi Onesmile ini memiliki organoleptis sediaan yang baik.

Page 31: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 31/33

Pengemas yang digunakan adalah tube berwarna putih. Pemilihan tersebut karena bahan-

bahan yang terkandung dalam sediaan ini dapat bereaksi dengan zat-zat tertentu dan lebih

aman disimpan dalam wadah yang tertutup rapat juga terlindung dari cahaya.

Page 32: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 32/33

Page 33: Referensi KTI Pasta Gigi

8/10/2019 Referensi KTI Pasta Gigi

http://slidepdf.com/reader/full/referensi-kti-pasta-gigi 33/33

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Tano, Dipl, Chem. Eng . Teknik Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan. 1996

Jakarta. Penerbit Rineka Cipta

Dr. Retno Iswari Traggono, SpKK, Dra Fatwa Latifah, Apt. Buku Pegangan Ilmu

Pengetahuan Kosmetik . 2007. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Sjarif M. Wasitaatmadja. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik . 1997. Penerbit Universitas

Indonesia. Jakarta

Kodeks Kosmetik

Anonim. Farmakope Indonesia edisi IV . 1995.Jakarta. Depkes RI

http://senyumsehat.wordpress.com/2007/03/03/cara-menyikat-gigi-yang-baik-dan-

benar/

http://www.pdgi-

online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid=1

http://www.rileks.com/hot-rileks/24949-5-rahasia-gigi-rusak.html

http://klinikdoktergigi.wordpress.com/2010/04/15/faktor-penyebab-rusaknya-gigi/

http://www.koran-jakarta.com/print-berita.php?id=14919

http://ratna-wati-chemistry.blogspot.com/2009/05/kalsium-karbonat-caco3-ciri-ciri-

dan.html

http://rachdie.blogsome.com/2006/10/17/dasar-pembuatan-pasta-gigi/