refkas sgb
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 REFKAS SGB
1/13
LAPORAN KASUS
Sindrom Guillain-Barre
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Diajukan Kepada :Pembimbing : dr. Istiqoma! S".S
Disusun Oleh :
Citra Yekti P #$.%$$.&'((
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Saraf
!KU"#!S K$DOK#$%!&
U&I'$%SI#!S IS"!M SU"#!& !(U&( S$M!%!&(
%SUD Dr)!D*Y!#M!+ MP*
,-./
-
8/19/2019 REFKAS SGB
2/13
S)A)US *A+ASIS,A
KPANI)RAAN IL*U PNAKI) SARA/
/AKUL)AS K0OK)RAN
UNI1RSI)AS ISLA* SUL)AN AGUNG S*ARANG
RU*A+ SAKI) U*U* 0ARA+ )UGUR2O S*ARANG
Kasus : Sindr0m (uillain1Barre
&ama Mahasis2a : Citra Yekti Pra3as2ara
&IM : -.),..)/455
I. I0N)I)AS PN0RI)A
&ama : sdr) %
Umur : .6 tahun
!gama : Islam
Status : Belum menikah
!lamat : Semarang
Pekerjaan : pelajar
Dira2at di ruang : !lamanda
#anggal masuk %S : .5 e3ruari ,-./
II. 0A/)AR *ASALA+
)anggal A3ti4 )anggal Pasi4
./7-,7,-./ .) tetraparese a8ute pr0gresif
,) parestesia dari distal ke
pr0ksimal
4) st08king 9 gl0e
;) Disfagia
5) (angguan & I< 9 <
/) !tr0fi 0t0t =7=
1
III. ANA*NSA!ut0anamnesis dilakukan pada tanggal ./ >anuari ,-./+ pukul .;)4- ?IB
-
8/19/2019 REFKAS SGB
3/13
Keluan Utama :
Kedua kaki lemas
Ri5a6at Pen6a3it Se3arang: @all0 anamnesa dan aut0 anamnesa A
Sdr) % datang ke I(D @ .5 7-,7 ,-./ A dalam keadaan sadar dengan keluhan lemas
kedua kakinya) sdr) % merasakan keluhan tungkai kedua kaki lemas sejak pagi se2aktu
disek0lah) Selain kedua kaki +dirasakannya kedua jari1jari tangan terasa kaku) Pasien juga
tidak dapat merasakan sentuhan pada kedua kaki) Seperti kesemutan dari 3a2ah kaki sampai
paha menjalar ke atas) Keluhan dirasakan se8ara ti3a1ti3a) Keluhan dirasakan terus menerus+
tidak 3erkurang dengan istirahat) Dua hari SM%S mengeluh setiap minum tersedak dan
sedikit susah makan) Dan merasa le3ih susah minum daripada makan) Pasien tidak mengeluh
adanya pusing+ mual+ muntah+ demam ini atau pun semingguan ini + sempat mengeluh pernah
flu sekitar , minggu SM%S) Pasien 3aru pertama kali mengalami keluhan seperti ini)
Ri5a6at Pen6a3it 0aulu
• %i2ayat trauma se3elumnya disangkal
• %i2ayat tekanan hipertensi disangkal
• %i2ayat sakit DM disangkal
•
%i2ayat str0ke disangkal
• %i2ayat flu , minggu SM%S
Ri5a6at Pen6a3it Keluarga
• %i2ayat keluhan serupa disangkal
• %i2ayat hipertensi disangkal
• %i2ayat DM disangkal
Ri5a6at Pen6a3it Sosial 3onomi
• Pasien tinggal dirumah 3eserta kedua 0rangtuanya+ dengan jumlah ; 0rang penghuni
di rumah
• Untuk peng03atan 3iaya ditanggung 0leh 0rang tua+ 0rang tua 3ekerja 2iras2asta dan i3u
3ekerja se3agai i3u rumah tangga)
III. P*RIKSAAN 70ila3u3an "ada tanggal $& 4ebruari %#$& 8
-
8/19/2019 REFKAS SGB
4/13
Status Generalis
Keadaan Umum : "emas
Kesadaran 80mp0s mentis+ (CS: $;'5M/
#anda 'ital : #ekanan darah : .,-76- mm*g
&adi : ,7menit
&afas : ,,7menit
Suhu : 4/+,0C
Kepala : Mes0sephal+ K0njungtia tidak anemis+ sklera tidak
ikterik+ pupil is0k0r diameter 474 mm+ reflek 8ahaya =7=+
reflek k0rnea =7=
"eher : Pem3esaran kg3 1 + peningkatan jp 1
Dada : Paru : s0n0r+ esikuler diseluruh lap) paru+ suara
tam3ahan @1A)
>antung : SI1 S II tunggal+ murmur 1 + gall0p 1
!3d0men : Inspeksi : flat
!uskultasi : 3ising usus @=A n0rmal
Perkusi : thimpany seluruh lapang a30men
Palpasi : Supel+ nyeri tekan 1 + hepar dan lien tak
tera3a
$kstremitas : $dema @1A+ atr0fi 0t0t @ = A
Status Neurologis:
Keadaan umum : lemas
Kesadaran : 80mp0s mentis + g8s $;M/'5
a Meningeal Sign
Kaku kuduk : @1A
lasegue sign : @1A
3rudinski . : @1A
3rudinski , : @1A
3 %efleks isi0l0gis:
Bisep : =, 7 =,
-
8/19/2019 REFKAS SGB
5/13
#risep : = . 7 =.
Patella : = . 7 =.
!8hilles : =.7=.
Bra8hi0radialis : =.7=.
8 %efleks Pat0l0gis:
Ba3inski : 171
Chad0d08k : 171
Oppenheim : 171
#r0mmer : 171
d) Pemeriksaan m0t0rik
; ;
; 1 ; E
!tr0fi 0t0t : = 7 =
#0nus 0t0t : = 7=
e Pemeriksaan sens0rik
Sensasi nyeri = =
1 1
Sensasi suhu : tidak dilakukan
Sensasi getar : tidak dilakukan
&eri Cranialis Kanan Kiri
& I Daya Penghidu & &
& II Daya Penglihatan & &
Medan Penglihatan & &
-
8/19/2019 REFKAS SGB
6/13
&eri Cranialis Kanan Kiri
Pengenalan 2arna & &
& III Pt0sis @1A @1A
(erakan Mata B B
Ukuran Pupil 4 mm 4 mm
Bentuk Pupil Bulat Bulat%efleks Cahaya @=A @=A
%efleks !k0m0dasi @=A @=A
& I' Stra3ismus Diergen @1A @1A
(erakan Mata Ke "ateral Ba2ah @=A @=A
Stra3ismus K0nergen @1A @1A
& ' Menggigit @=A @=A
Mem3uka Mulut @=A @=A
Sensi3ilitas Muka & &
%efleks C0rnea @=A @=A
#rismus @1A @1A & 'I (erakan Mata Ke "ateral @=A @=A
Stra3ismus K0nergen @1A @1A
Dipl0pia @1A @1A
& 'II Kedipan Mata @=A @=A
"ipatan &as0la3ial Simetris
Sudut Mulut Simetris
Mengerutkan Dahi @=A @=A
Mengerutkan !lis @=A @=A
Menutup Mata @=A @=A
Meringis @=A @=A
Menggem3ungkan Pipi @=A @=A
Daya Ke8ap "idah ,74 Depan #idak
dilakukan
#idak
dilakukan
& 'III Mendengar Suara Ber3isik #idak
dilakukan
#idak
dilakukan
Mendengar Detik !rl0ji #idak
dilakukan
#idak
dilakukan
#es %inne #idak
dilakukan
#idak
dilakukan#es ?e3er #idak
dilakukan
#idak
dilakukan
#es S8h2a3a8h #idak
dilakukan
#idak
dilakukan
& I< !rkus aring & &
Daya Ke8ap "idah .74 Belakang #idak
dilakukan
#idak
dilakukan
%efleks Muntah @=A @=A
Suara Sengau @1A @1A#ersedak @=A @=A
-
8/19/2019 REFKAS SGB
7/13
&eri Cranialis Kanan Kiri
& < Denyut &adi , 7 menit , 7 menit
!rkus aring & &
Bersuara & &
Menelan @=A sedikit
susah
@=Asedikit
susah
&
-
8/19/2019 REFKAS SGB
8/13
• parestesia dari distal ke pr0ksimal
• st08king 9 gl0e
• Disfagia
• (angguan & I< 9 <
• !tr0fi 0t0t
*ip0estesi ekstremitas inferi0r
0iagnosis to"i9 : %adiks sentralis atau d0rsalis
0iagnosis etiologi9 : (uillain1Barre Syndr0me
1I. INISIAL PLANNING
1 Inisial planning diagn0sis: $M(+ pungsi lum3al)
1 Inisial planning terapi
. %ing !s , flash7 ,; jam
, Inj) !linamin , .
4 Inj) Kalme80 . .
; Inj) %anitidine , .
5 P0 : sundim0n 5- mg , .
/ P0 : neur0de , .
!da gangguan pernafasan pr0 ICU
'II) PROGNOSIS
!d itam : ad 30nam
!d fun8ti0nam : ad 30nam
!d sanati0nam : ad 30nam
-
8/19/2019 REFKAS SGB
9/13
)IN2AUAN PUS)AKA
$. 0e4inisi syndrome Guillain – Barre
Syndrome Guillain-Barre adalah penyakit aut0imun yang menim3ulkan peradangan dan kerusakan myelin @material lemak+ terdiri dari lemak dan pr0tein
yang mem3entuk selu3ung pelindung di sekitar 3e3erapa jenis serat saraf periferA) (ejala
dari penyakit ini mula1mula adalah kelemahan dan mati rasa di kaki yang dengan 8epat
menye3ar menim3ulkan kelumpuhan) Penyakit ini perlu penanganan segera dengan
tepat+ karena dengan penanganan 8epat dan tepat+ se3agian 3esar sem3uh
sempurna) /
%. Klasi4i3asi
Berikut terdapat klasifikasi dari S(B+ yaitu: ;+/+
,). Acute Motor-Sensory Axonal Neuropathy @!MS!&A
Pat0l0gi yang ditemukan adalah degenerasi aks0n dari sera3ut
saraf sens0rik dan m0t0rik yang 3erat dengan sedikit demielinisasi)
,), Acute Motor-Axonal Neuropathy @!M!&A
Berhu3ungan dengan infeksi saluran 8erna C jejuni dan titer anti30dy
gangli0sid meningkat @seperti+ (M.+ (D.a+ (D.3A) Penderita tipe ini memiliki gejala
klinis m0t0rik dan se8ara klinis khas untuk tipe demielinisasi dengan asending dan
-
8/19/2019 REFKAS SGB
10/13
paralysis simetris)
,)4) Miller Fisher Syndrome
Sindr0ma ini terdiri dari ataksia+ 0ptalm0plegia dan arefleksia) !taksia
terlihat pada gaya jalan dan pada 3atang tu3uh dan jarang yang meliputi ekstremitas)
M0t0rik 3iasanya tidak terkena) Per3aikan sempurna terjadi dalam hitungan minggu
atau 3ulan
,);) Chronic Inflammatory Demyelinatie !olyneuropathy @CIDPA
Pada se3agian anak+ kelainan m0t0rik le3ih d0minant dan kelemahan
0t0t le3ih 3erat pada 3agian distal
,)5) Acute pandysautonomia
#anpa sens0rik dan m0t0rik merupakan tipe (BS yang jarang terjadi)
'. tiologi
!da yang menye3utkan kerusakan terse3ut dise3a3kan 0leh penyakit
aut0imun) Pada se3agian 3esar kasus+ (BS didahului 0leh infeksi yang dise3a3kan
0leh irus+ yaitu $pstein1Barr irus+ 80sa8kieirus+ influenairus+ e8h0irus+
8yt0megal0irus+ hepatitis irus+ dan *I') Selain irus+ penyakit ini juga
didahului 0leh infeksi yang dise3a3kan 0leh 3akteri seperti Campylo"acter #ejuni
pada enteritis$ Mycoplasma pneumoniae$ Spirochaeta $ Salmonella$ %e&ionella dan $
Myco"acterium 'u"erculosa) 'aksinasi) Infeksi ini 3iasanya terjadi , E ; minggu
se3elum tim3ul (BS)/
. Pato4isiologi
Infeksi + 3aik yang dise3a3kan 0leh 3akteri maupun irus+ dan antigen
lain memasuki sel S8h2ann dari saraf dan kemudian mereplikasi diri) !ntigen terse3ut
mengaktiasi sel limf0sit #) Sel limf0sit # ini mengaktiasi pr0ses pematangan limf0sit
B dan mempr0duksi aut0anti30di spesifik) !da 3e3erapa te0ri mengenai pem3entukan
aut0anti30di + yang pertama adalah irus dan 3akteri mengu3ah susunan sel sel
saraf sehingga sistem imun tu3uh mengenalinya se3agai 3enda asing) #e0ri yang kedua
mengatakan 3ah2a infeksi terse3ut menye3a3kan kemampuan sistem imun untuk
mengenali dirinya sendiri 3erkurang) !ut0anti30di ini yang kemudian menye3a3kan
destruksi myelin 3ahkan kadang kadang juga dapat terjadi destruksi pada a0n)
-
8/19/2019 REFKAS SGB
11/13
Destruksi pada myelin terse3ut menye3a3kan sel sel saraf tidak dapat mengirimkan
signal se8ara efisien+ sehingga 0t0t kehilangan kemampuannya untuk meresp0n perintah
dari 0tak dan 0tak menerima le3ih sedikit impuls sens0ris dari
seluruh 3agian tu3uh)4
(. Ge;ala 3linis
(BS merupakan penye3a3 paralisa akut yang dimulai dengan rasa 3aal+
parestesia pada 3agian distal dan diikuti se8ara 8epat 0leh paralisa ke empat ekstremitas
yang 3ersifat asendens) Parestesia ini 3iasanya 3ersifat 3ilateral) %efleks fisi0l0gis akan
menurun dan kemudian menghilang sama sekali) Kerusakan saraf m0t0rik 3iasanya
dimulai dari ekstremitas 3a2ah dan menye3ar se8ara pr0gresif + dalam hitungan jam+
hari maupun minggu+ ke ekstremitas atas+ tu3uh dan saraf pusat) Kerusakan saraf m0t0ris ini
3erariasi mulai dari kelemahan sampai pada yang menim3ulkan (uadriple&ia
flaccid) *
/) Diagn0sis
/). !namnesis
• a8t0r pen8etus missal infeksi irus @ infeksi saluran nafas 3agian atas
dan 3agian 8erna A suntikan + ds3
• Penyakit 3erjalan mendadak+ pr0gresif + naik dari tungkai 3a2ah ke
angg0ta gerak atas
/), Pemeriksaan neur0l0gi
• Kelumpuhan tipe flasid mengenai 0t0t pr0ksimal dan distal
• (angguan rasa ra3a+ rasa getar+ dan rasa p0sisi le3ih terkena
di3andingkan rasa nyeri dan rasa suhu
• (angguan syaraf 0tak terutama n)'III perifer + gangguan menelan @ n
I
-
8/19/2019 REFKAS SGB
12/13
• Didapatkan dis0siasi sit0al3umin@ kenaikan kadar pr0tein tanpa diikuti
kenaikan sel A pada minggu kedua) Pada minggu pertma kadar pr0tein
masih n0rmal)
/)4 $lektr0diagn0stik
• !IDP
K0nduksi sens0ris sering nihil + 3ila mun8ul latensi distal
memanjang+ ke8epatan hantar syaraf sangat lam3at + dan amplitud0
rendah)
K0nduksi m0t0ris+ distal latensi sangat memanjang+ dan ke8epatan
hantar saraf sangat lam3at) Bila didapatkan 3l0k k0nduksi ataudisperse temp0ral pada stimulasi pr0ksimal)
E 2afe dan * E refle sangat memanjang dan nihil
• !MS!&
• K0nduksi sens0ris nihil atau amplitude rendah dengan distal latensi
dan ke8epatan hantar saraf n0rmal
• K0nduksi m0t0r nihil+ atau amplitude rendah + dengan distal latensi
dan ke8epatan hantar saraf n0rmal
• !M!&
• Pemeriksaan k0nduksi saraf sama dengan !MS!& + ke8uali
k0nduksi sens0ris n0rmal)
-
8/19/2019 REFKAS SGB
13/13
• Intraenous inffusion of human Immuno&lo"ulin @ I'Ig A dapat
menetralisasi aut0anti30di pat0l0gis yang ada atau menekan
pr0duksi aut0 anti30di terse3ut
•
isi0therapy juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan danfleksi3ilitas 0t0t setelah paralisa)
=. Kom"li3asi
K0mplikasi dari sindr0m (uillan1Barre dapat termasuk:,
) Kesulitan 3ernapas)
Sisa mati rasa atau sensasi lainnya)
>. 0iagnosis banding
• +ypo,alemia
• Myasthenia &rais
$#. Prognosis
G5 H pasien dengan (BS dapat 3ertahan hidup dengan 5 H diantaranya
sem3uh t0tal) Kelemahan ringan atau gejala sisa seperti dropfoot dan postural tremor
masih mungkin terjadi pada se3agian pasien) Kelainan ini juga dapat menye3a3kan
kematian + pada 5 H pasien+ yang dise3a3kan 0leh gagal napas dan aritmia) 4