reflek vagal - falia

24
PREFLEKS VAGUS DAN PENANGANANNYA

Upload: alfizqyzwinie

Post on 07-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jhdj jhhjtf jhj

TRANSCRIPT

  • Nervus vagus : serabut saraf motorik dan sensorik.8 10 filamen pada medulla oblongata pada sulkus diantara oliva dan pedunkulus inferior, di bawah nervus glosofaringeus.Serabut sensoris berjalan dari sel-sel ganglion jugulare dan ganglion nodosumNervus vagus pembesaran ganglion disebut ganglion jugulare (ganglion of the root)

  • SensorisSomatosensoris: MAE, belakang telingaViscerosensoris (n. solitarius): pengecapanMotorisSomatomotoris (N. ambigus):berkaitan dengan akar motor N.IX sbg serabut preganglion torak, abdomenVisceromotoris (N.dorsal): bronkus, inhibitor jantung, serabut motor esofagus, lambung, usus halus, empedu, sekresi lambung, pankreas

  • Efektivitas pompa jantung dikendalikan oleh saraf parasimpatis (saraf vagus) yang sangat banyak menyuplai jantung dan saraf simpatis

    Perangsangan saraf vagus akan menyebabkan pelepasan hormon asetilkolin pada ujung saraf vagus. Hormon asetilkolin akan dapat menurunkan irama nodus sinus dan menurunkan eksitabilitas serabut-serabut penghubung nodus atrioventrikular (NAV), sehingga akan menghambat penjalaran impuls jantung yang menuju ventrikel. Hormon asetilkolin juga akan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion kalium, sehingga akan mempermudah terjadinya kebocoran kalium yang cepat dari serabut-serabut konduksi yang mengakibatkan peningkatan kenegatifan di dalam serabut (hiperpolarisasi). Hal ini dapat menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi ventrikel dan denyut jantung

  • PERANGSANGAN NERVUS VAGUSNODUS SINOATRIALOTOT ATRIUMNODUS ATRIOVENTRIKULARMENINGKATKAN PERMEABILITAS MEMBRAN TERHADAP ION KALIUMHIPERPOLARISASIDENYUT JANTUNG MENURUN (KROMOTROPIK NEGATIF)PENURUNAN ARUS LISTRIKPENURUNAN KONDUKSI IMPULS (DROMOTROPIK NEGATIF)PENGHAMBATAN MASUKNYA ION KALSIUM MELALUI MEMBRANPENURUNAN KONTRAKSI OTOT JANTUNG (INOTROPIK NEGATIF)

  • MEKANISME TERJADINYA CURAH JANTUNGAKTIVITAS SARAF PARASIMPATIS( MENURUN )VOLUME AKHIR DIASTOLIK (MENINGKAT )AKTIVITAS SARAF SIMPATIS(MENINGKAT)DENYUT JANTUNG NODUS SA ( MENINGKAT)CARDIAC OUTPUT( CURAH JANTUNG )STROKE VOLUME ( MENINGKAT )

  • Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang yang bertujuan untuk membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir besar, iritasi, partikel asing dan mikroba

    Refleks batuk terdiri dari 5 komponen utama; yaitu reseptor batuk, serabut saraf aferen, pusat batuk, susunan saraf eferen dan efektor. Batuk bermula dari suatu rangsang pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Yang terletak di dalam rongga toraks antara lain terdapat di laring, trakea, bronkus dan di pleura.

  • Serabut aferen terpenting ada pada cabang nervus vagus, yang mengalirkan rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung dan juga rangsang dari telinga melalui cabang Arnold dari n. Vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis, nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring dan nervus frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma.

    Serabut aferen membawa rangsang ini ke pusat batuk yang terletak di medulla oblongata, di dekat pusat pemapasan dan pusat muntah. Kemudian dari sini oleh serabut-serabut eferen n. Vagus, n. Frenikus, n. Interkostal dan lumbar, n. Trigeminus, n. Fasialis, n. Hipoglosus dan lain-lain menuju ke efektor.

    Efektor ini terdiri dari otot-otot laring, trakea, bronkus, diafragma, otot-otot interkostal dan lain-lain. Di daerah efektor inilah mekanisme batuk kemudian terjadi.

  • Respons emosi keadaan kejiwaan memiliki pengaruh terhadap sekresi dan motilitas lambung yang terutama diperantarai oleh nervus vagus. Rasa cemas dan depresi menurunkan sekresi lambung dan aliran darah serta menghambat motilitas lambung.Adanya makanan dalam mulut secara refleks merangsang sekresi lambung. Peningkatan sekresi lambung diperantarai oleh vagus, hal ini dapat distimulasi melalui: melihat, mencium bau dan memikirkan makanan. Rangsang hipotalamus anterior dan bagian-bagian korteks frontalis orbital di sekitarnya meningkatkan aktivitas eferen vagus dan sekresi lambung.

  • REFLUKS GASTROESOFAGEALFISIOLOGIS : Terjadi pada posisi tegak sewaktu makan atau pada posisi berbaring setelah makan . Esofagus berkontraksi untuk membersihkan lumen dari material refluks Tidak merusak mukosa esofagus dan tidak menimbulkan keluhan atau gejala.PATOLOGIS : Bila terjadi berulang-ulang yang menyebabkan esofagus distal terkena pengaruh isi lambung untuk waktu yang lama dan dapat menyebabkan inflamasi pada mukosa, keadaan ini disebut sebagai Penyakit Refluks Gastroesofageal

  • asam lambung pada bagian distal esofagusmerangsang refleks vagal eferenbronkokontriksi, gerakan mendehem(throat clearing) dan batuk kronisrespons neuroinflamasi mukosa

  • TEKNIK FISIK (tilt training / standing training).

    TUJUAN : meningkatkan respon neurovaskular terhadap terhadap stress ortostatik. METODE : Pada awalnya, latihan berdiri dilakukan dua kali sehari selama 3-5 menit, kemudian ditambah durasinya tiap 3-4 hari menjadi dua kali sehari selama 30-40 menit.